laporan kerja praktek
TRANSCRIPT
![Page 1: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PERBANYAKAN TANAMAN JERUK DENGAN CANGKOK
DI TANI MAJU JL. GODEAN KM. 9, DESA SIDOKARTO, KECAMATAN
GODEAN, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA
Disusun oleh :
Asroni
20120122030
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN (INTAN) YOGYAKARTA
2015
![Page 2: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/2.jpg)
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PERBANYAKAN TANAMAN JERUK DENGAN CANGKOK
DI TANI MAJU JL. GODEAN KM. 9, DESA SIDOKARTO, KECAMATAN
GODEAN, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA
Disusun oleh :
Asroni
20120122030
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN (INTAN) YOGYAKARTA
2015
LAPORAN KERJA PRAKTEK
![Page 3: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/3.jpg)
PERBANYAKAN TANAMAN JERUK DENGAN CANGKOK
DI TANI MAJU JL. GODEAN KM. 9, DESA SIDOKARTO, KECAMATAN
GODEAN, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA
Diajuakan kepada
Fakultas Pertanian Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta
Sebagai salah satu syarat
Memperoleh derajat Sarjana Strata Satu
Diajukan Oleh :
Asroni
20120122030
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN (INTAN) YOGYAKARTA
2015
![Page 4: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/4.jpg)
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PERBANYAKAN TANAMAN JERUK DENGAN CANGKOK
DI TANI MAJU JL. GODEAN KM. 9, DESA SIDOKARTO, KECAMATAN
GODEAN, KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA
Disusun oleh :
Asroni
20120122030
Telah dipertanggung jawabkan dan diterima
Sebagai salah satu persyaratan yang diperlukan untuk
Memperoleh derajat Sarjana Strata Satu
Pada tanggal : 14 Maret 2015
Dosen Pembimbing
(Ir. Noordiana Herry Purwanti, M.P.)
Mahasiswa Praktek
(Asroni)
Dekan
Fakultas Pertanian Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta
( Ir. Dyan Yoseph Mardani, M.Si. )
![Page 5: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/5.jpg)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpah rahmat serta
hidayah-Nya sehingga laporan kerja praktek di Tani Maju Jl. Godean Km 9, Desa
Sidokarto, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,
yang dimulai tanggal 24 Oktober 2014 sampai dengan 24 Januari 2015 dengan
judul : Perbanyakan Tanaman Jeruk Dengan Cara Cangkok ini telah selesai
dilaksanakan. Dengan selesainya laporan kerja praktek ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam menyusun laporan
kerja praktek, khususnya kepada :
1. Dr. Ir. Achmad Kasiyani, M.sc. Rektor Institut Pertanian (INTAN)
Yogyakarta.
2. Ir. Dyan Yoseph Mardhani, M.Si. Dekan Fakultas Pertanian Institut
Pertanian (INTAN) Yogyakarta.
3. Ir. Noordiana Herry Purwanti, M.P. pembimbing dan penguji Kerja
Praktek.
4. Bapak Totok Surata, S. Pd. Direktur Tani Maju Jl. Godean Km. 9, Desa
Sidokarto, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
5. Bapak Agus Nur Icshanto Pembimping Lapangan di Tani Maju Jl. Godean
Km. 9, Desa Sidokarto, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
6. Kedua orang tua tercinta dan semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan kerja praktek ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini jauh dari
sempurna, untuk itu saran-saran dan masukan yang bertujuan untuk sempurnanya
laporan ini sangat penulis harapkan, semoga laporan ini bermanfaat bagi
kepentingan studi khususnya di Fakultas Pertanian Institut Pertanian ( INTAN)
![Page 6: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/6.jpg)
Yogyakarta, instansi yang bersangkutan dan bermanfaat bagi pihak lain yang
berkepentingan dengan laporan ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 12 Februari 2015
Penyusun
![Page 7: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/7.jpg)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PENGAJUAN............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................vi
I. PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Kerja Praktek............................................................................4
C. Manfaat Kerja Praktek..........................................................................4
II. TINJAUAN PUSATAKA.........................................................................6
A. Sistematika Tanaman Jeruk..................................................................6
B. Morfologi Tanaman jeruk.....................................................................6
C. Syarat Tumbuh Tanaman Jeruk............................................................10
D. Teknik Perbanyakan Tanaman Jeruk Secara Vegetatif........................14
III. METODE KERJA PRAKTEK...............................................................18
A. Tempat dan Waktu Kerja Praktak.........................................................18
B. Metode Pengumpulan Data...................................................................18
C. Bentuk Kegiatan...................................................................................18
IV. KEADAAN UMUM TANI MAJU..........................................................20
A. Sejarah Singkat Tani Maju...................................................................20
B. Geografis Tani Maju Kecamatan Godean............................................21
C. Struktur Organisasi Tani Maju.............................................................22
D. Produk Tani Maju.................................................................................24
E. Sarana dan Prasarana di Tani Maju......................................................24
F. Ketenagakerjaan...................................................................................25
V. PERBANYAKAN TANAMAN JERUK DENGAN CANGKOK.......27
A. Pemilihan Pohon Induk.........................................................................28
B. Teknik Mencangkok.............................................................................28
C. Pemeliharaan Bibit................................................................................29
VI. PEMBAHASAN........................................................................................41
![Page 8: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/8.jpg)
VII. KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................44
A. Kesimpulan...........................................................................................44
B. Saran.....................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
![Page 9: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/9.jpg)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor pertanian sampai saat ini merupakan salah satu sektor yang
diprioritaskan pengembangannya di Indonesia. Disamping banyaknya tenaga kerja
yang terserap dibidang ini, juga karena tuntutan kebutuhan masyarakat yang
semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Pesatnya pembangunan yang dilaksanakan disegala bidang, terutama
bidang ekonomi dan pendidikan membawa konsekuensi pada peningkatan
kesadaran mesyarakat tentang pentingnya kebutuhan akan gizi dan kesehatan.
Tingkat konsumsi buah-buahan di Indonesia baru mendekati 50 % dari jumlah
yang dianjurkan pemerintah, dengan demikian tanaman buah-buahan sebagai
salah satu sumber vitamin masih mempunyai peluang yang cukup besar untuk
dikembangkan dalam sekala luas.
Salah satu jenis buah yang sangat dikenal dan digemari hampir seluruah
kalangan masyarakat Indonesia adalah buah jeruk (Citrus spp.). Tanaman jeruk
mempunyai peranan sebagai tanaman hortikultura, makin hari makin terasa
penting bagi petani, karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Disamping
itu buah jeruk memiliki rasa dan aroma yang khas serta merupakan salah satu
pelengkap dalam menunjang gizi masyarakat, buah jeruk banyak mengandung
Vitamin C dan Vitamin D dalam jumlah yang cukup banyak yaitu 40-70 mg/100 g
buah jeruk (Sarwono, 1986).
Buah jeruk tidak hanya dikonsumsi secara langsung dalam bentuk buah
segar, tetapi sebagai bahan baku industri. Beberapa industri, seperti industri
minuman, farmasi dan industri kosmetika tidak hanya memerlukan buah jeruk
sebagai bahan baku yang kemudian menghasilkan berbagai produk dengan
kemasan yang menarik. Jenis-jenis jeruk yang digunakan sebagi bahan-bahan
industri antara lain : jeruk keprok, jeruk siem, untuk industri minuman kaleng dan
farmasi yaitu jeruk garaut, jeruk banten, jeruk kondecina, jeruk ragi dan lain-lain
(Evitadewi, 1988).
![Page 10: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/10.jpg)
Penyakit CVPD (Citrus Vien Pholem Degeneration) saat ini masih tetep
merupakan masalah utama bagi para petani jeruk Indonesia, namun sejak di
temukan bibit-bibit baru yang unggul dan bebas dari penyakit ini dan
dibudidayakannya pada areal yang belum pernah terserang maka secara bertahap
produksi buah jeruk Indonesia meningkat lagi terutama di luar pulau Jawa.
Hal ini dapat dilihat dari perkembangan luas panen dan produksi jeruk
pada periode sepuluh tahun terakhir (1985 - 1995) tampak bahwa luas panen dan
produksi tertinggi dicapai pada tahun 1986 yaitu 95–569 ha dengan luas total
produksi 574 – 322 ton. setelah itu luas dan produksi mengalami penurunan terus
hingga tahun 1993 mencapai titik terendah yaitu ; 260–341 ton dari luas hasil 36–
910 ha. Pada tahun 1994 luas panen dan produksi kembali meningkat dan tercatat
393–422 ton dengan luas panen 61–402 ha (Joesoef, 1986)
Dari data Pusat Data Indonesia Kementrian Pertanian (2015) produksi
jeruk Indonesia periode lima tahun terakhir (2009–2013) tampaknya bahwa luas
panen dan produksi dapat dilihat pada Tabel 1.
![Page 11: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/11.jpg)
Tabel 1. Perkembangan produksi jeruk periode 2009-2013 sebagai berikut :
Tahun Luas Panen (hektar) Produksi (ton)
2009 71238 1176304
2010 66531 1060805
2011 59882 955488
2012 65989 1094240
2013 70187 1124282
Sumber : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, publikasi 2015
Dari gambaran di atas terlihat besarnya prospek pengembangan budidaya
tanaman jeruk saat ini maupun di masa yang akan datang, sehingga mendorong
penulis untuk mendalami lebih jauh segala aspek yang berkaitan dengan budidaya
jeruk khususnya mengenai tehnik perbanyakan tanaman jeruk yang merupakan
langkah awal dalam menunjang pertumbuhan tanaman selanjutnya.
Salah satu tempat yang dapat digunakan oleh mahasiswa untuk
mendapatkan pengalaman praktek dalam perbanyakan tanaman buah-buahan
khususnya tanaman jeruk yaitu di Tani Maju. Tani Maju merupakan usaha
penjualan tanaman hias, buah-buahan, selain itu Tani Maju melayani jasa
konsultasi taman, pembuatan, pengerjaan, perawatan dan desain-desain taman.
Meliputi taman minimalis, tropis, kolam hias, taman dinding, penanaman rumput
manila dan penanaman rumput gajah mini. Tani Maju berdiri sejak 5 Agustus
2005 yang beralamat di Jalan Godean Km. 9, Sidokarto, Godean, Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Adapun perusahaan ini dikelola langsung oleh pemiliknya
yaitu Bapak Totok Surata, S. Pd. Tani Maju merupakan wadah belajar bagi
masyarakat yang ingin belajar tentang tanaman hias, tanaman buah dan tata
![Page 12: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/12.jpg)
taman. Tani Maju juga menerima pelajar atau mahasiswa untuk kegiatan kerja
praktek.
B. Tujuan Kerja Praktek
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan keterampilan dan pengalaman mahasiswa dengan
terlibat langsung dilapangan.
b. Untuk mengetahui dan dapat menyelesaikan berbagai masalah di
lapangan.
c. Menerapkan teori yang diperoleh dari perkuliahan dan
membandingkannya dengan praktek yang ada di lapangan.
2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui bagaimana cara teknik perbanyakan tanaman jeruk dengan
cara cangkok.
2. Untuk memenuhi tugas/syarat dalam perkuliahan.
C. Manfaat Kerja Praktek
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah pengetahuan bagi mahasiswa dengan mengikuti kerja
praktek.
b. Membandingkan kenyataan yang terjadi di dilapangan dengan teori
yang diterima diperkuliahan.
2. Bagi Pengembangan Ilmu
a. Dengan kerja praktek di lapangan dapat menemukan permasalahan-
permasalahan yang timbul dilapangan sehingga mendapatkan
pengetahuan tentang teknik perbanyakan tanaman jeruk dengan cara
cangkok.
![Page 13: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/13.jpg)
3. Bagi Lembaga Tempat Kerja Praktek
a. Ikut membantu dalam mengidentifikasi permasalahan yang timbul di
lapangan serta alternatif pencegahannya.
b. Membantu dengan melibatkan diri pada kegiatan yang ada di tempat
kerja praktek.
![Page 14: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/14.jpg)
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Sitematika Tanaman Jeruk
Tanaman jeruk yang banyak dibudidayakan masyarakat tergolong kedalam
keluarga Rutaceae yang memiliki family kurang lebih 1300 spesies tanaman,
family Rutaceae dapat dibedakan menjadi 7 sub family dari 1300 genus. Genus
tanaman jeruk yang dikenal dalam pengertian sehari – hari oleh para petani dan
paling banyak dibudidayakan adalah jenis genus Citrus (Tirtosoepomo, 1989).
Berdasarkan susunan taksonomi dan ciri–ciri umum yang dimiliki oleh
tanaman jeruk yang dibudidayakan secara lengkap adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Devisio : Spermatophyta
Sub Devisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Sub Kelas : Dialypetalae
Famili : Rutaceae
Genus : Citriae
Spesies : Citrus spp
B. Morfologi Tanaman Jeruk
1. Pohon
Pohon jeruk mempunyai ketinggian 2-10 meter tergantung
jenisnya, pohon jeruk mempunyai duri yang kuat, ranting yang muda
bersudut dan biasanya berduri, bercabang rendah, bentuk mahkota pohon
(tajuk) berbentuk bulat dan kerimbunannya sedang. Pada mulanya cabang
muda pipih bersudut, berwarna hijau tua, suram dan tidak begitu
mengkilat, halus tidak bebulu. Batang yang tua berubah bentuk menjadi
bulat (silinders) dengan retak-retak halus yang mempunyai duri yang
![Page 15: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/15.jpg)
berwarana hijau tua. Pertumbuhan tunas dan akar mengalami pergantian
apabila tunas mengalami pertumbuhan, perakaran akan berhenti dan
sebaliknya. Pada musim kering di daerah teropis, tanaman mengalami
dormansi. Lama pergantian 4-6 minggu dan dalam setahun biasa mencapai
lima kali (Pracaya, 1992).
2. Akar
Pohon jeruk mempunyai akar tunggang (bercabang besar, panjang),
akar serabut (bercabang pendek kecil), dan mempunyai beberapa akar
rambut. Fungsi akar rambut dapat digantikan mycorrhiza atau cendawan
benang (Glomus spp.) yang tumbuh di dalam akar. Cendawan ini dapat
memberi unsur hara terutama P (Fosfor) yang diambil dari dalam tanah.
Akar tunggang bila mencapai tanah keras atau tanah yang terendam air
akan berhenti. Namun apabila tanahnya gembur bisa mencapai 4 meter.
Biasanya perakaran terdapat di sekitar daerah dengan kedalaman 0,15-0,8
meter, tetapi yang terbanyak adalah pada kedalaman 0,15-0,5 meter,
tergantung banyaknya unsur hara. Semakin banyak unsur hara di dalam
tanah, akar lebih bebas menembus tanah. Akar cabang yang mendatar bisa
mencapai 6-7 meter (Pracaya, 1992).
3. Daun
Bentuk daun jeruk adalah bulat telur (elips), panjangnya lebih
kurang 5-15 cm dan lebar 2-8 cm. ujungnya runcing, sedikit tumpul dan
biasanya sedikit berlekuk. Bagian tepi daun kadang-kadang bergerigi
halus, tidak berbulu pada kedua permukannya. Permukaan atas berwarna
hijau tua mengkilat dengan titik-titik kuning muda, permukaan bawah
berwarna hijau muda sampai hijau kekuningan kusam dengan titik-titik
hijau tua. Apabiala daun dimemarkan akan timbul bau harum cirri khas
jeruk. Tulang daun bagian tengah bila dilihat dari permukaan bawah
berwarna hiaju muda, mempunyai cabang berjumlah 7-15 pasang. Setelah
sampai ditepi melengkung dan bertemu menjadi satu dengan tulang daun
bagian tepi. Tangkai daun pendek, setengah bulat, bagian bawah berwarna
![Page 16: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/16.jpg)
hijau muda (hijau kekuningan), bagian atas dengan alur, berwarna hijau
tua, mempunyai sayap daun yang bentuknya bulat telur terbalik
memanjang (Pracaya, 1992).
4. Bunga
Bunga tumbuh pada ketiak daun, tunggal atau di dalam rangkainya.
Berbau sangat harum, kelopak berbentuk bergaris tengah 0,4-0,5 cm tegar,
cuping berbentuk segi tiga yang runcing atau tumpul, berbulu halus. Dari
luar berwarna putih hijau kekuningan dengan bintik-bintik kelenjar kuning
muda, dari dalam berwarna putih.
Mahkota bunga biasanya berjumlah 5 helai, warnanya putih atau
putih kekuningan, berbentuk bulat telur (elips) memanjang, bagian bawah
menyempit dan ujungnya tumpul atau runcing, tidak bebulu atau berbulu
pendek, dari luar terlihat bintik-bintik kuning muda yang tersebar, panjang
mahkota 1-2 cm dan lebar 0,5-0,7 cm.
Benangsari berjumlah 20-30 buah dalam 4-5 berkas yang
membentuk satu tabung yang lebih pendek daripada mahkota bunga yang
mengelilinginya. Tangkai benangsari berwarna putih, tidak berbulu,
terletak di dalam berkas sampai lebih dari separonya atau kadang-kadang
sampai ke atas masih bersatu. Bagian yang lepas, panjang lebih kurang
0,7-1 cm kepala benangsari memanjang (dua buah), berwarna kuning
belerang. Putik hampir sama panjangnya dengan benangsari. Bakal buah
berbentuk bulat, berwarna hijau kekuningan mengkilat, tidak berbulu,
berbintik hijau. Tangkai putik panjang, berwarna putih kehijauan, tidak
berbulu. Kepala putik berbentuk elips, berwarna kekuningan dan putik
cepat gugur.
Tanaman jeruk yang berasal dari biji mulai berbunga setelah
berumur lebih kurang 6-8 tahun, sedangkan yang bersal dari okulasi
(tempel) mulai berbunga sesudah dua atau tiga tahun sejak ditanam.
Biasanya, tanaman akan berbunga setelah musim kering atau musim
dingin berakhir, lebih kurang tiga minggu kemudian (Pracaya, 1992).
![Page 17: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/17.jpg)
5. Buah
Buah jeruk bentuknya bulat, bulat lonjong atau bulat rata (papak)
dengan bagian dasar bulat, ujungnya bulat atau papak. Buah yang masak
berwarna kuning oranye, kuning atau hijau kekuningan, berbau harum,
agak halus, tidak berbulu, kusam dan sedikit mengkilat. Kulit buah
tebalnya lebih kuran 0,3-0,5 cm, dari tepi berwarna kuning atau oranye tua
dan semakin ke dalam berwarna putih kekuningan sampai putih, berdaging
dan kuat melekat pada dinding buah. Di dalam kulit buah ada segmen
(bagian buah) yang jumlahnya lebih kurang 8-18 buah mengelilingi sumbu
yang kuat. Setiap segmen mempunyai kulit tipis, kuat, putih transparan
dan melekat satu sama lain dengan kuat. Di dalam segmen ada daging
(pulp) yang berwarna kuning , oranye kekuningan atau kemerahan. Berbau
harum, rasanya manis atau sedikit masam dan masam. Pulp itu terdiri dari
gelembung kecil yang kedua ujungnya runcing atau tumpul, berisi cairan
dan letaknya bebas. Kelopak buah berbentuk seperti bintang dengan 3-6
segmen berbentuk segitiga.
Biji jeruk sangat bervariasi jumlahnya, dari yang tidak berbiji
sampai yang berbiji banyak. Biji berbentuk bulat telur, yang satu berujung
tumpul dan ujung lainnya lebih lebar. Warna biji putih atau putih keabuan,
kepingnya berwarna putih atau putih kekuningan, kadang-kadang berarna
kehijauan samar-samar dan mengkilat. Biji bersifat poliembrional dan
embrio berwarna putih (Pracaya, 1992).
![Page 18: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/18.jpg)
C. Syarat Tumbuh Tanaman jeruk
Menurut Joesoef (1996), agar tanaman jeruk dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik maka harus dan dapat memenuhi syarat tumbuh sebagai
berikut :
1. Tanah
Pada umumnya tanaman jeruk membutuhkan struktur tanah yang
genbur dan subur, mengandung banyak bahan organik, aerasi baik dan air
tanah agak dalam. Pada tanah yang kurang subur dapat di Tanami jeruk
asalkan soal pemupukan diperhatikan benar – benar. Tanaman jeruk
menghendaki tanah dengan pH 4 – 7,8. Hasil yang maksimum didapat
pada tanah yang memiliki pH 6, jika tanah mempunyai pH kurang dari 5,
misalnya ber pH 4,5 seperti banyak terdapat pada daerah Sumatra yang
tanahnya kyrang masak, maka bila tidak diberi pupuk akan kelihatan
gejala defisiensi pada tanaman jeruk misalnya daun jeruk agak kekunuing–
kuningan.
Untuk menaikan kadar pH yang ada pada tanah yang belum sesuai
dengan syarat tumbuh tanamn jeruk dapat diberikan kapur dolomit dan
sejenisnya, akan tetapi sebaiknya diadakan penelitian terlebih dahulu. Pada
tanah ber pH tinggi akan kelihatan gejala – gejala kekurangan zat borium
pada pucuk – pucuk daun. Untuk menurunkan kadar pH yang ada di dalam
tanah dapat diberikan pupuk yang memiliki sifat asam misalnya pupuk Za
dan pupuk DS juga dapat diberikan ekstra belerang atau mempunyai efek
yang lebih cepat lagi yaitu dua minggu kemudian diberi tawas atau aluin.
Tanah yang longgar dan tidak cepat padat sehingga air berlebihan (air
hujan) bias cepat dialirkan atau dilarutkan, jeruk sama sekali tidak tahan
terhadap air yang tergenang karena akan menyebabkan mudah terserang
penyakit busuk akar.
![Page 19: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/19.jpg)
2. Air
Tanaman jeruk membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan
dan perkembangan serta pembentukan bunga dan buah, karena perakaran
sangat halus maka tanaman jeruk sangat mudah sekali terganggu
pertumbuhannya, bila tanahnya kering dapat terjadi karena kekurangan air,
baik dari tidak adanya pengairan (sumber air) maupun dari kurangnya
turun hujan. Tanah yang banyak mengandung pasir dan airnya tidak
dalam, misalnya kurang lebih 1,50 meter baik sekali untuk berkebun
tanaman jeruk. Yang paling baik jika air dalam tanah jika terjadi hujan
dalamnya kurang lebih 50 cm dan pada musim kemarau 150 cm dalamnya
dari permukaan tanah.
Tanaman jeruk harus selalu kecukupan air walaupun tidak
berlebihan, sebab jika air terlalu banyak justru membahayakan tanaman
jeruk. Oleh sebab itu pemberian air pada tanaman jeruk harus dilakukan
pada saat yang tepat. Akibat air berlebih mengakibatkan timbulnya
berbagai macam penyakit, seperti penyakit yang menyebabkan buah-buah
muda rontok. Demikian juga apabila hujan terjadi terus-menerus pada
musim berbunga dapat mengakibatkan gagalnya proses pembuahan atau
menghambat pertumbuhan buah. Oleh karena itu perlu perhitungan, kapan
tanaman jeruk membutuhkan air banyak atau sedikit.
Pada awal pertumbuhan tanaman jeruk memerlukan air yang
banyak, demikian pula pada saat tanaman jeruk berbuah dan sebaiknya
pada saat bunga mekar dan pada saat buah hampir matang tanaman jeruk
tidak banyak membutuhkan air. Suplai air brguna untuk merangsang
mekarnya bunga dan meningkatkan mutu buah.
Pada umumnya tanaman jeruk di daerah tropis mengalami
kekurangan air. Tanaman jeruk yang mengalami kekurangan air
mengakibatkan pertumbuhannya terhambat, produksi buah turun, kadar
asam buah tinggi, kulit buah tipis dan buah yang masih kecil rontok. Itulah
![Page 20: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/20.jpg)
sebabnya pada saat itu faktor pengairan sangat penting, agar terhindar dari
kerugian.
3. Curah Hujan
Tanaman jeruk menghendaki sinar mata hari yang banyak dengan
curah hujan optimum 1900 – 2040 mm/thn dan curah hujan minimum
1270 mm/thn dengan demikin pembagian dari lima bulan basah dan enam
bulan kering sampai delapan bulan basah dan 2 – 4 bukan kering (type
Smith dan Ferguson).
4. Kebutuhan Sinar Matahari
Tanaman jeruk membutuhkan sinar matahari atau intensitas cahaya
sekitar 85%-90% yang berguna untuk penguatan batang-batang tanaman
jeruk mendorong terbentuknya tunas-tunas dan perkembangan buah.
Tanaman jeruk yang kekurangan cahaya pertumbuhannya akan terhambat,
demikian juga pada saat bunga mekar akan mengakibatkan bunga mudah
rontok. Untuk memenuhi kebutuhan cahaya bagi tanaman jeruk, maka
lokasi penanaman harus dipilih di tempat yang mendapat cahaya matahari
penuh, selain itu juga pengaturan jarak tanam harus diatur supaya tidak
saling tumpang tindih antar tanaman jeruk, sehingga sinar matahari dapat
masuk ke dalam tanaman dan sekitar tanaman tidak terlalu lembab. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
![Page 21: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/21.jpg)
LokasiIntensitas
Cahaya (%)
Volume
Naungan (%)Jenis Naungan
Pembibitan 30%-50% 90%
Atap, daun
alang-alang,
rumbia, kelapa
Tanaman Dewasa
a. Dataran Rendah
(<100 mdpl)50%-75% 10%-15% Lamtoro
b. Dataran sedang I
(100-300 mdpl)75%-85% 15%-25% Lamtoro
c. Dataran sedang II
(300-500 mdpl)85%-90% 25%-30%
Lamtoro,
sengon
d. Dataran tinggi
(>500 mdpl)90%-95% 30%-40%
Lamtoro,
sengon
Tabel 2. Intensitas penyinaran, volume naungan dan jenis naungan
5. Kelembaban
Daerah-daerah yang cocok ditanami tanaman jeruk adalah daerah
yang memiliki kelembaban udara rata-rata 70%-80% dalam satu tahunnya.
Daerah yang mempunyai udara kering dan kadar kelembaban udaranya
rata-rata hanya mencapai 38,5%, masih dapat ditanami tanaman jeruk
dengan hasil yang cukup baik pula. Sebagian besar kadar kelembaban
udara di Indonesia rata-rata 50%-85%, sehingga hal ini tidak akan
menimbulkan kendala. Keadaan kelembaban udara sangat berpengaruh
besar terhadap kualitas buah jeruk, pengaruh-pengaruh tersebut yaitu :
a. Buah jeruk akan lebih tipis
b. Dagingnya halus
c. Air buahnya lebih banyak
d. Rasanya lebih segar
e. Aroma khas jeruk lebih kuat.
![Page 22: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/22.jpg)
Daerah-daerah yang mempunyai kadar kelembaban udara rendah
dan laju penguapan air tanah melalui tanaman cukup kuat, ternyata
tanaman jeruk masih dapat menghasilkan buah dengan baik, dengan syarat
keadaan tanah cukup mengandung air.
6. Tinggi dari permukaan laut
Tanaman jeruk mempunyai teloransi tumbuh yang cukup baik,
sebab tanaman jeruk dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi
(1400 meter dari permukaan laut). Ketinggian tempat yang tidak
memenuhi syarat sering menimbulkan kendala-kendala, tetapi ketinggian
tempat bagi setiap tanaman jeruk berbeda-beda. Jika hal ini tidak
diperhatikan, maka akan berpengaruh terhadap kualitas buah. Misalnya,
rasa buah yang tadinya manis berubah menjadi pahit (getir) atau berubah
menjdi asam. Jenis tanaman buah jeruk yang cocok ditanam di dataran
tinggi, jika ditanam di dataran rendah daging buahnya akan berubah
menjadi kasar dan kadar airnya akan berkurang. Tanaman buah jeruk dapat
tumbuh pada 1-1400 mdpl, akan tetapi kebanyakan tanamn jeruk di tanam
pada ketinggian kurang lebih 1-800 mdpl hal ini tanaman jeruk tetap
berproduksi sangat baik.
D. Teknik Perbanyakan Tanaman Jeruk Secara Vegetatif
Perbanyakan tanaman jeruk sangat banyak ragamnya, mulai dari paling
sederahana sampai yang paling rumit, tingkat keberhasilan ada yang tinggi dan
adapula yang rendah hal ini tergantung pada iklim dan cara perbanyakan yang
dilakukan, tingkat keterampilan kerjanya dan waktu perbanyakan yang dilakukan
(Wudiyanto, 1994).
Perbanyakan vegetatif pada tanaman keras lebih menguntungkan karena
sifat-sifat genetik keturunan identik dengan induknya dan cepat menghasilkan
serta memungkinkan penanaman di daerah dengan permukaan air dangkal seperti
rawa-rawa, karena akarnya serabut. Selain itu pula dapat dihasilkan tanaman
dengan kombinasi sifat yang diinginkan, yaitu melalui okulasi dan teknik
penyambungan.
![Page 23: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/23.jpg)
Tujuan utama dari perbanyakan tanaman adalah untuk memproduksi bibit
yang unggul, baik, memperbanyak jumlah tanaman dan memelihara sifat-sifat dari
individu tersebut pada generasi berikutnya.
Ada beberapa teknik perbanyakan secara vegetatif yang sering dilakukan
yaitu ; cangkok, stek, okulasi, sambung dan kultur jaringan.
1. Perbanyakan dengan cara cangkok
Mencangkok dapat dilakukan dengan cara memilih cabang yang sehat,
kuat, garis tengahnya kurang lebih 1 cm, sudah berkayau tetapi belum terlalu tua.
Setelah kulit dikelupas dan dibersihkan lalu diberi media perakaran. Media
perakaran dapat dibuat dari tanah dicampur denagn pupuk kandang yang telah
menjadi tanah ataupun dengan media mos pakis-pakisan. Untuk mempercepat
tumbuhnya akar dapat diberi hormon Rootone F pada bagian sayatan batang
(AAk, 1994).
Keuntungan dan kerugian mencangkok yaitu keuntungannya individu baru
memiliki sifat yang identik dengan sifat yang dimiliki induknya, tanaman cepat
berbuah atau berproduksi dalam waktu yang relatif singkat. Sedangkan kerugian
dalam mencangkok yaitu tidak dapat dilakukan dalam jumlah yang banyak,
kegagalan relatif tinggi atau tingkat keberhasilannya rendah, mudah roboh atau
tumbang karena memiliki perakaran serabut (Wudiyanto, 1994).
2. Perbanyakan dengan cara stek
Perbanyakan dengan cara stek merupakan cara perbanyakan dengan cara
mengambil bagian dari tanaman, dapat berupa pucuk, batang dan akar. Pada
tanaman jeruk stek yang diambil dari klon yang muda lebih cepat membentuk
akar dari pada klon yang telah tua. Pembentukan akar dapat dirangsang dengan
menggunakan ZPT seperti hormon IBA dengan konsentrasi 3000-8000 ppm.
Keuntungan dari stek ini adalah dapat diperoleh bibit yang banyak dalam waktu
singkat. Selain itu bibit baik digunakan didaerah pasang surut. Kerugian dari stek
adalah tingakat kematian sangat tinggi dan harus membutuhkan perlakuan yang
khusus dan intensif (AAk, 1994).
![Page 24: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/24.jpg)
3. Perbanyakan dengan cara okulasi
Okulasi sering juga disebut dengan menempel, perbanyakan dengan cara
okulasi dilakukan dengan mengambil satu mata tunas dari tanaman jeruk yang
kemudian di tempel pada batang bawah yang sudah diambil kulitnya. Supaya
okulasi dapat berhasil dengan baik, dipilih tanaman jeruk yang kulitnya mudah
dikelupas dari kayunya pada waktu penyayatan atau tanaman yang masih aktif
pertumbuhannya karena se-sel kambium yang masih aktif dalam pembelahan akan
segera membentuk jaringan baru bila kulitnya diambil dari kayunya.
Okulasi sebaiknya dilakukan pada waktu akhir musim hujan atau pada
waktu pemulaan musim hujan karena pada saat itu pertumbuhan tanaman dalam
keadaan aktif, okulasi dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu model temple,
segi empat, model forket, model huruf T dan model huruf H. Perbanyakan
tanaman dengan cara okulasi mempunyai keuntungan dan kelemahan.
Keuntungannya adalah dapat menghasilkan tanaman dalam jumlah yang sangat
banyak, hasil okulasi mempunyai mutu lebih baik dari pada induknya dan
mempunyai perakaran yang lebih kuat. Sedangkan kerugiannya adalah
membutuhkan ketelitian yang tinggi, tingkat kegagalan yang cukup besar dan
membutuhkan biyaya yang cukup banyak (Wudiyanto, 1994).
4. Perbanyakan dengan cara sambung
Perbanyakan dengan cara sambung memiliki kesamaan dengan okulasi
yaitu menyatukan sifat dari dua jenis tanaman jeruk, hanya saja pada sistem
sambung yang digunakan berupa potongan dari ranting yang mempunyai
beberapa tunas dorman yang disambungkan kebatang bawah (AAk, 1994).
![Page 25: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/25.jpg)
5. Perbanyakan dengan cara kultur jaringan
Perbanyakan dengan cara kultur jaringan ini memiliki banyak kelebihan
dibanding dengan cara-cara perbanyakan yang lain, hasil perbanyakan lebih
banyak, bebas dari hama penyakit serta tidak memerlukan ruang kerja yang luas.
Teknik ini masih sulit diterapkan pada jenis tanaman yang berkayu termasuk
tanaman jeruk karena bahan kultur yang digunakan sulit berdiferensiasi
membentuk kalus, akar dan tunas.
Perbanyakan dengan cara kultur jaringan mempunyai kelebihan dan
kekurangan, kelebihannya adalah mendapatkan bibit yang tahan terhadap hama
dan penyakit dan dapat dilakukan dalam jumlah yang banyak. Sedangkan
kelemahannya adalah membutuhkan tingkat keterampilan, kemahiran yang tinggi,
ketelitian yang tinggi, tingkat kegagalan yang besar dan membutuhkan biaya yang
besar (Rukmana, 1999).
![Page 26: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/26.jpg)
III. METODE KERJA PRAKTEK
A. Tempat dan Waktu Kerja Praktek
1. Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Tempat pelaksanaan kerja paktek di Tani Maju Jl. Godean km. 9
Sidokarto, Kec. Godean, Kab. Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja praktek ini telah dilakukan tiga bulan yaitu dimulai dari
tanggal 24 Oktober 2014 sampai dengan 24 Januari 2015.
B. Metode Pengumpulan Data
1. Secara Langsung
a. Mengikuti kegiatan pembibitan tanaman jeruk dengan pengarahan dari
pembimbing kerja parktek di Tani Maju.
b. Wawancara dengan karyawan Tani Maju.
c. Kerja praktek lapangan.
2. Secara Tidak Langsung
a. Mengumpulkan data-data primer dan sekunder yang diperoleh di Tani
Maju.
b. Studi pustaka.
C. Bentuk Kegiatan
1. Mengikuti kegiatan sehari-hari dalam teknik perbanyakan tanaman jeruk
dengan cara cangkok.
2. Mengumpulkan data-data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari
wawancara maupun observasi lapangan. Sedangkan data sekunder
diperoleh melalui studi pustaka maupun data pendukung lainnya.
![Page 27: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/27.jpg)
IV. KEADAAN UMUM TANI MAJU
A. Sejarah Singkat Tani Maju
Tani Maju berdiri sejak tanggal 05 Agustus 2005, yang bergerak dibidang
penjualan tanaman hias dan tanaman buah, selain itu Tani Maju melayani jasa
konsultasi taman, pembuatan, pengerjaan, perawatan dan desain-desain taman.
Meliputi taman minimalis, tropis, kolam hias, taman dinding, penanaman rumput
manila dan penanaman rumput gajah mini.
Misi dan Tujuan Tani Maju
Misi
1. Meningkatkan peran dan fungsi agro foresty Tani Maju.
2. Menjadi perusahaan agrobisnis.
3. Menyediakan bibit unggul.
4. Membantu pemerintah dalam pembangunan nasional khususnya dalam
bidang ekonomi dimana produk-produk yang dihasilkan diharapkan dapat
menambah devisa Negara.
5. Membantu pemerintah dalam mengatasi ketenagakerjaan nasional.
Tujuan
1. Menjadi pelayan terwujudnya peran dan fungsi pertanian yang tangguh.
2. Untuk meningkatkan pendapatan bagi pemilik dan pegawai Tani Maju
3. Untuk menciptakan lapangan kerja sehingga dapat mengurangi jumlah
pengangguran.
![Page 28: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/28.jpg)
B. Geografis Tani Maju Kecamatan Godean
Gambar 1 : Daerah lokasi Tani Maju.
Kios Tani Maju terletak di Jl. Godean km. 9 Sidokarto, Kec. Godean, Kab.
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas lahan Tani Maju lebih kurang 1
hektar yang di sewa oleh pemilik perusahaan dari pemerintah setempat.
Penempatan kios sangat strategis karena merupakan berada di Jalan Raya Godean
yang merupakan sebagai jalan utama bagi masyarakat Godean dan sekitarnya,
selain itu Jalan Raya Godean sering digunakan sebagai jalur alternatif masyarakat,
sehingga banyak sekali masyarakat yang melewati kios Tani Maju secara tidak
sengaja.
Lokasi kios yang strategi, dalam pemasaran bibit buah – buahan maupun
tanaman hias agar secara tidak langsung dilihat, dan dikenal oleh masyarakat.
Kemudahan transportasi yaitu dengan penyediaan angkutan umum dan perbaikan
![Page 29: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/29.jpg)
jalan secara berkala oleh pemerintah sehingga banyak orang yang menggunakan
Jalan Raya Godean untuk jalur lalu lintasnya. Tidak hanya warga Yogyakarta,
banyak pula warga dari daerah luar kota yang menggunakan jalur ini. Sehingga
tujuan penempatan kios ini adalah untuk memperkenalkan produk bibit yang
dihasilkan oleh Tani Maju kepada masyarakat baik dalam daerah Yogyakarta
maupun warga daerah lain.
Kecamatan Godean berada di sekitar 10 km barat daya dari Kabupaten
Sleman dan berada di 7.76774‘ LS dan 110.29336‘ BT. Kecamatan Godean
mempunyai luas wilayah 2.684 Ha. Bentangan wilayah di Kecamatan Godean
berupa tanah yang datar dan sedikit berbukit dengan ketinggian wilayah dari 209–
2.475 m di atas permukaan laut. Jenis tanah sebagian besar regosol dengan luas
tanah 2.018 ha dan jenis tanah grumusol seluas 216 ha. dengan pH tanah netral
sehinga memenuhi bagi persyatan tumbuh tanaman hortikultura (Anonim, 2012).
Kecamatan Godean berada di Kabupaten Sleman Yogyakarta yang
memiliki iklim tropis basah dengan musim hujan antara bulan Nopember – April
dan musim kemarau antara bulan Mei–Oktober. Pada tahun 2000 hari hujan
terbanyak terdapat pada bulan Maret dengan 25 hari hujan, namun rata – rata
curah hujan 16,2 mm perhari dengan hari hujan sebanyak 20 hari. Kelembaban
nisbi udara berkisar antara 74%–81%, dengan suhu udara berkisar antara 26,10–
27,40C (Anonim, 2012).
Kondisi lingkungan alam di Kecamatan Godean dapat menjadi daya
dukung bagi syarat tumbuh tanaman buah – buahan yang merupakan tanaman
hortikultura. Baik dari kondisi tanah maupun lingkungan sekitar yang
mempengaruhi.
C. Struktur Organisasi Tani Maju
Suatu struktur organisasi sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan
untuk menunjang kelancaran jalannya rencana sesuai dengan tugas dan fungsi
pokok masing-masing anggotanya. Struktur organisasi memiliki tujuan untuk
menilai dan mengontrol jalannya perusahaan. Struktrur organisasi Tani Maju
sebagi berikut :
![Page 30: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/30.jpg)
Gambar 2 : Bagan struktur organisasi Tani Maju.
Dengan fokus kerja sebagai berikut :
1. Direktur
Tugasnya adalah mengontrol kegiatan yang ada di Tani Maju yang
meliputi: bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi.
2. Bagian Keuangan
Tugasnya adalah mencatat dan membukukan setiap pengeluaran dan
pemasukan keuanagn disetiap transaksi jual – beli baik dalam harian, bulanan
maupun setiap tutup buku. Kemudian malaporkan kepada direktur.
DirekturTOTOK SURATA, S.Pd
Bag. KeuanganAGUS NUR ICSHANTO
Bag. PemasaranARIA GALIH ICSHANTO
Bag. Produksi Tanaman Hias1. BOWO
2. EKA
Bag. Produksi Tanaman Buah1. SUKIR
2. PUJI
![Page 31: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/31.jpg)
3. Bagian Produksi Tanaman Buah dan Hias
Tugasnya adalah melaksanakan produksi tanaman, pembesaran,
pemupukan, penyiraman, pemangkasan dan penataan tanaman agar memiliki
kualitas tinggi untuk dipasarkan.
4. Bagian Pemasaran
Tugasnya adalah Memberikan pelayanan yang terbaik untuk memuaskan
pelanggan, menjalin hubungan baik dan berkelanjutan dengan pelanggan.
D. Produk Tani Maju
Tani Maju menyediakan tanaman hortikultura seperti tanaman buah-
buahan dan tanaman hias, selin itu Tani Maju menyediakan media tanam, pupuk
organik, aneka pot, poly bag dan sarana pertanian lainnya. Tani Maju melayani
jasa konsultasi taman, pembuatan, pengerjaan, perawatan dan desain-desain
taman. Meliputi taman minimalis, tropis, kolam hias, taman dinding, penanaman
rumput manila dan penanaman rumput gajah mini.
Tanaman buah-buahan yang tersedia dan dijual, yaitu : Durian, mangga,
kelengkeng, sirsak, sarikaya, anggur, jambu biji, jambu air, sawo, rambutan,
belmbing, jeruk dan lain-lain
Tanaman hias yang tersedia dan dijual, yaitu : Beringin, serut, palem botol,
paelm kuning, palem merah, pucuk merah, pucuk ungu, puring, cemara, mawar,
meleti korea, tri caler, anthurium, anggrek, begonia, aster dan lain-lain
E. Sarana dan Prasarana di Tani Maju
Bagian penting lain dalam suatu usaha dan organisasi yaitu adanya
kelengkapan sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran kegiatan di Tani
Maju. Sarana dan prasarana yang ada antara lain :
1. Satu unit mobil
2. Televisi
![Page 32: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/32.jpg)
3. Satu unit arko
4. Perlengkapan pertanian seperti sabit, golok, cangkul, spreyer, dan lain–lain
5. ATK ( alat tulis kantor )
6. Tempat istirahat
Tempat istirahat didesain berbentuk gubuk dari bambu dan
biasanya digunakan oleh karyawan sebagai tempat istirahat pada saat jam
istirahat.
7. Ruang dapur
Terdapat sebuah ruangan dapur yang dilengkapi dengan alat-alat
masak dan peralatan makan lainnya.
8. Toilet.
9. Rumah plastik (green house)
Rumah palstik digunakan untuk tempat pembibitan, penyimpanan
bibit tanaman hias dengan intensitas cahaya di bawah 100% dan tempat
penyiapan/pembuatan media tanam.
F. Ketenagakerjaan
1. Jumlah Tenaga Kerja Perusahaan
Tenaga kerja merupakan faktor yang penting bagi perusahaan
karena kegiatan produksi tergantung sepenuhnya pada ketrampilan dan
keahlian tenaga kerja. Menurut data, jumlah tenaga kerja yang ada Tani
Maju berjumlah 4 orang.
Dalam mengadakan tenaga kerja Tani Maju tidak mengalami
banyak kesulitan karena kebanyakan tenaga kerja tersebut datang sendiri
untuk diterima sebagai pegawainya.
2. Sistem Pengupahan Perusahaan
![Page 33: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/33.jpg)
Sistem pengupahan yang diterapkan oleh Tani Maju adalah sistem
harian. Gaji ini diberikan kepada pekerja dua minggu sekali atau juga bisa
diambil satu bulan sekali. Dengan upah perhari antara Rp 35.000 - Rp
50.000.
3. Jam kerja karyawan
Tani Maju menetapkan jam kerja reguler karyawan setiap harinya
selama 9 jam dengan ketentuan hari senin sampai minggu dimulai pukul
07.00-17.00 WIB dengan istirahat selama 1 jam yaitu pukul 12.00-13.00
WIB. Sistem libur karyawan bergantian seminggu sekali.
![Page 34: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/34.jpg)
V. PERBANYAKAN TANAMAN JERUK DENGAN CANGKOK
Cara memperbanyak tanaman buah-buahan dengan cara mencangkok
sudah tidak asing lagi bagi masyarakyat Indonesia, hanya tidak banyak penanam
pohon jeruk yang mempunyai hasrat besar untuk melaksanakannya.
Kelebihan mencangkok tanamn jeruk :
1. Bibit yang dihasilkan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan pohon
induknya.
2. Bibit cepat berbunga dan berbuah.
3. Pohon yang dihasilkan berakar pendek, karena tidak membentuk akar
pancar (akar tunggang). Oleh karena itu dapat ditanam di tempat yang
permukaan airnya tinggi (Rismunandar, 1967).
Kekurangan mencangkok tanaman jeruk :
1. Sukar untuk mendapatkan bibit dalam jumlah yang banyak.
2. Bentuk pohon dari hasil mencangkok menghasilkan pohon yang tidak
tinggi dan bercabang dari bawah.
3. Tanaman jeruk yang berasal dari bibit cangkok terkadang membawa sifat-
sifat buruk dari induknya.
4. Bibit hasil cangkokan akan mati apabila salah dalam penanaman
(Rismunandar, 1967).
Perbanyakan secara vegetatif dengan cara cangkok dapat dilakukan dengan
cara memilih cabang yang sehat, kuat, diameter batangg lebih kurang 1 cm, sudah
berkayu tetapi belum terlalu tua, kira-kira berumur 1-2 tahun. Dapat pula cangkok
dilakukan pada batang atau cabang yang masih kecil kurang lebih diameter batang
0,5 cm atau cabang yang sudah besar diameter batang 10-15 cm.
![Page 35: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/35.jpg)
A. Pemilihan Pohon Induk
Pemilihan pohon induk dilakukan penyeleksian yang ketat dan memenuhi
persyaratan. Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh pohon induk yang baik adalah
sebagai berikut :
1. Pohon induk harus sehat atau terbebas dari hama dan penyakit.
2. Pohon induk harus memiliki sifat-sifat yang baik dan bermutu tinggi, baik
dilihat dari segi mutu buah, potensi produksi dan ketahanan terhadap hama
dan penyakit.
3. Jenis atau varietas pohon induk harus jelas asal usulnya.
4. Pohon induk harus mendapatkan perawatan yang baik dan ditanam di
lahan yang jauh dari sumber penyakit.
B. Teknik Mencangkok
1. Alat dan bahan
a. Alat, meliputi : pisau cangkok dan plastik.
b. Bahan, meliputi : moss (media cangkok dari pakis-pakisan atau lumut),
pohon induk tanaman jeruk dan tali plastik.
2. Cara perbanyakan cangkok
a. Dipilih batang yang masih muda tetapi sudah berkayu.
b. Kulit batang atau cabang yang akan dicangkok dikelupas selebar atau
panjang 5-10 cm.
c. Kulit cabang atau batang diangkat hingga terlihat kambiumnya, selaput
kambium dihilangkan dengan cara dikerik dengan pisau hingga bersih
dan diamkan agar batang atau cabang kering.
d. Batang yang telah dikelupas kulitnya ditutup dengan mengunakan
media moss (media cangkok dari pakis-pakisan dan lumut) hingga
tertutup semua batangnya, balut dengan menggunakan plastik hingga
tertutupi, ikat yang kuat dengan tali plastik dan plastik dilubangi untuk
memberikan udara dan air.
![Page 36: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/36.jpg)
e. Setelah cangkokan berumur 2-3 bulan maka akan keluar akar dan dapat
dipindahkan langsung ke lahan atau pindah ke dalam polybag.
3. Cara memotong cangkokan dari pohon induk
Cangkok dapat dikatakan jadi, jika batang sudah tampak keluar akar
dari sela-sela media. Batang cangkokan dipotong dibagian bawah, selanjutnya
dibuka palstik dan media cangkok, potongan cangkokan dapat di tanam
langsung di lahan atau dipindahkan ke dalam polybag.
Untuk menjaga kesegaran cangkokan dan mengurangi laju transpirasi
cangkokan dapat melakukan dengan membuag sebagian daun-daun yang
terdapat dicangkokan dan kurangi ranting-rantingnya.
Bebepapa hal yang perlu diperhatiakan dalam pemotongan cangkokan
dari pohon induuk.
a. Memotong cangkokan harus hati-hati dan harus menggunakan alat
pemotong yang tajam, diusahakan pemotongan cangkokan tersebut
harus putus dalam satu kali tebasan, cangkokan yang dipotong harus
berbentuk lancip supaya mudah dalam penanamanya.
b. Media pada cangkokan sebisa mungkin jangan berantakan, karena jika
media pada cangkokan rusak atau pecah ditakutkan mengganggu
pertumbuhan akar cangkokan.
c. Setelah cangkokan dipotong dari pohon induk sebisa mungkin harus
dilakukan penanaman supaya akar cangkokan yang masih muda tidak
membusuk (Doni, 2011).
C. Pemeliharaan Bibit
Bibit tanaman jeruk perlu pemeliharaan dengan baik. Pemeliharaan bibit
yang dilakukan meliputi :
1. Penyiraman
Penyiraman bibit hasil cangkokan dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi dan
sore hari agar tidak mengalami kekeringan. Penyiraman bibit jangan terlalu
![Page 37: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/37.jpg)
banyak agar unsur hara dalam media tidak tercuci. Penyiraman dilakukan tidak
hanya pada media tetapi pada tubuh tanaman jeruk.
2. Penyiangan
Penyiangan yang dilakukan untuk bibit yang berada dalam bedengan
maupun untuk bibit yang berada dalam polybag. Penyianagn dilakukan untuk
menghilangkan tanaman pengganggu disekitar tanaman pokok dan dapat
mencegah tumbuhnya gulma.
3. Pemupukan
Pemupukan bibit jeruk di dalam polybag harus lebih sering dilakukan
dibanding dengan di lahan, maupun jumlah yang diberikan lebih sedikit. Pupuk
yang dapat digunakan adalah pupuk organik berupa pupuk kandang atau pupuk
kompos dan diberikan 3 bulan sekali. Selain pupuk organik dapat pula diberikan
pupuk kimia berupa pupuk majemuk (NPK) dengan dosis 50-70 gram sekali
pemberian untuk tanaman yang berumur kurang dari setahun. Pemberian pupuk
sebaiknya pada pagi hari sebalum pukul 09.00 WIB. atau sore setelah pupkul
16.00 WIB. sampai hari gelap, tidak disarankan pada saat cuaca mendung ataupun
hujan.
4. Perlindungan hama dan penyakit
Penyakit tanaman jeruk
Penyakit dapat menyerang pada seluruh bagian tanaman jeruk : akar,
batang, cabang, ranting, daun, bunga, pucuk-pucuk daun dan buah. Pada setiap
areal atau lahan tingkat seranagn penyakit tanaman jeruk berbeda-beda. Kendala
iklim, kesuburan tanaman, kebersihan dan sinar matahri mempunyai pengaruh
besar terhadap perkembangbiakan penyakit. Perkembangan penyakit harus
dicegah sedini mungkin. Penyakit yang menyerang kebanyakan golongan dari
jamur, bakteri, nematode dan virus.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar gejala penyakit dapat diketahui
dan diatasi secara dini adalah :
![Page 38: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/38.jpg)
Mengenal gejala-gejala awal berjangkitnya penyakit.
Harus mengetahui dengan pasti saat mulai berjangkitnya penyakit.
Mengetahui jenis setiap penyakit.
Mengetahui cara mengendalikan dan cara pembasmiannya.
Harus mengetahui dampak negative ataupun dampak positif dari usaha
pencegahan dan pengendalian terhadap tanaman jeruk (AAK, 1994).
Usaha-usaha pencegahan berjangkitnya suatu penyakit dapat diambil
beberapa tindakan sebagai berikut :
Mengurangi kepadatan tanaman pelindung atau tanaman pagar supaya
keadaan kebun tidak terlalu lembab.
Melokalisasi bagian-bagian tanaman jeruk yang terserang penyakit.
Memilih bibit jeruk yang tahan terhadap penyakit, terutama penyakit
CVPD.
Melakukan pemupukan secara seimbang dengan dosis yang tepat.
Melakukan pengawasan terhadap setiap pohon jeruk dengan teliti.
Mengusahakan agar kadar air di dalam tanah tidak terlalu tinggi
dengan cara membuat parit dan saluran khusus untuk mencegah
penyakit-penyakt tanaman jeruk.
Dalam usaha mengendaliakn, menaggulangi dan memberantas penyakit
tanaman jeruk, sebaiknya mengenal terlebih dahulu karakteristik jenis-jenis
penyakit yang sering menyerang tanaman jeruk. Penyakit yang banyak menyerang
tanaman jeruk adalah sebagai berikut :
1) Penyakit lapuk hijau (Penicillium digitatum) dan penyakit lapuk biru
(Penicillium italicum)
Tanda dan gejala
Buah yang terserang akan membusuk, basah dan akhirnya rusak
seluruhnya dan timbul lapuk dan terjadi jaringan hifa (benang-benag lembut)
berwarna hijau atau biru.
Pengendalian
![Page 39: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/39.jpg)
Lakukan pemetikan buah pada saat tidak ada embun
Dalam penyimpanan hindari pencampuran antar buah yang terinfeksi
penyakit dengan buah yang sehat.
Lakukan penyemprotan dengan pestisida dengan dosis yang tepat.
2) Penyakit busuk kering
Tanda dan gejala
Penyakit ini timbul dari percikan air hujan dengan intensitas tinggi disertai
angin kencang. Pada permulaan infeksi nampak bintik-bintik hitam pada
permukaan kulit buah jeruk yang lama-kelamaan kulit jeruk menjadi kehitam-
nitaman, keras dan kadang-kadang nampak celah-celah berwarna hitam. Penyakit
ini disebabkan oleh jamur Phytophtora parasitica atau Phytophtora citrophora.
Pengendalian
Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan penyemprotan pestisida Cupporit
OB 21, Antracol 70WP. Dosis pengguanaanya sesuai dengan petunjuk yang ada
pada label kemasan.
3) Penyakit kudis (Secab)
Penyakit ini menyerang berbagai jenis varietas jeruk, terutama jenis
jeruk keprok, sour orange, japanese citrone rough lemon lemon dan tangelo.
Tanda dan gejala
Pada buah timbul bintik-bintik coklat, lama-kelamaan menjadi
semacam kerak hitam mirip dengan kudis yang menyerang pada hewan.
Gejala awal ditandai dengan munculnya bintik-bintik pada buah,
kuning pada daun, ranting, buah lalu berkembang menjadi kutil dengan
diameter 2-3 mm.
Kutil-kutil ini bergabus yang akan kering menjadi kerak yang
mengeras. Kalau kondisi lingkungan mendukung penyakit ini akan
berkembang denga pesat.
Pengendalian
![Page 40: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/40.jpg)
Mekanis : daun-daun, ranting dan buah yang terserang dibakar atau
dimusnahkan.
Kimiawi : penyemprotan dengan fungisida, antara lain : Benlate 45 dan
Bavistin 50 WP.
4) Penyakit busa
Gejala dan tanda
Pada bagian tanaman yang terserang akan muncul busa putih. Bagian
kulit yang terserang akan busuk dan beberapa jenis kumbang masuk kebagian
yang sudah busuk, kemudian memakannya.
Pengendalian
Untuk mencegah menjalarnya penyakit, bagian tanaman yang terserang
penyakit ini dapat diolesi teer.
5) Penyakit busuk akar
Tanda dan gejala
Pertumbuhan tanaman terhambat.
Daun jeruk yang terserang akan mengunung dan tidak terlihat adanya
pertumbuhan yang sehat, sebab transportasi zat-zat makanan dan air yang
diproses akar tidak dapat disalurakan ke atas.
Akar busuk, kering dan berwarna hitam.
Pengendalian
Sanitasi lahan dan musnahakan tanaman jeruk yang terserang.
Semprot dengan fungisida, seperti : Benlate 45 dan Bavistin 50 WP.
![Page 41: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/41.jpg)
6) Penyakit Citrus Vein Pholem Degeration (CVPD)
Gejala dan tanda
Warna daun menjadi hijau pucat sampai kuning, tipis dan tulang daun
kelihatan menonjol.
Ranting-ranting dan percabangan kururs, lama-kelamaan daunnya
berguguran.
Pada musim penghujan ranting-ranting dan cabang-cabang mudah patah
karena menjadi lapuk dan tanaman akan mati.
Pengendalian
Pengndalian serangan CVPD yang efektif hanya menggunakan pestisida
saja, terlebih-lebih tanaman jeruk dibawah umur lima tahun adalah sangat sukar.
Beberapa cara pengendalian CVPD ini dapat dilakuakan dengan cara sebagai
berikut :
Seranga yang menularkan penyakit CVPD ini dapat diberantas dengan
penyemprotan dengan pestisida Teramicyn dengan konsentrasi 10 cc/l air.
Penggunaan serangga dan jamur untuk membasmi serangga
pembawa/vektor CVPD.
Penyakit tanaman jeruk sebenarnya masih banyak jenis-jenisnya, namun di
atas merupan penyakit yang penting dan banyak menyerang tanaman jeruk pada
umumnya (AAK, 1994).
![Page 42: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/42.jpg)
Hama tanaman jeruk
Hama tanaman jeruk sering terjadi pada musim kemarau. Hal ini
merupakan kebalikan dari penyakit tanaman jeruk yang aktivitas penyerangannya
justru terjadi pada musim penghujan. Usaha pengendalian yang efektif sebenernya
dapat dilakukan bilamana hama ini baru sedikit. Tindakan pengendalian hama ini
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu ; dengan cara preventif (pencegahan) dan
tindakan kuratif ( membinasakan). Hama yang sering menggengu tanaman jeruk
dapat diklasifikasika menjadi 4 golongan, yaitu :
a. Berbagai jenis ulat yang merusak bunga, buah dan daun.
b. Berbagi jenis kumbang (kepik) yang merusak daun, buah dan bunga.
c. Berbagai jenis kutu perusak daun, bunga, buah, ranting dan batang. Jenis
kutu antara lain ; kutu wol, kutu batok, kutu prisai dan kutu pucuk atau
kutu daun.
d. Lalat perusak buah.
Berhasil tidaknya usaha pengendalian hama tergantung pada kondisi lahan
di sekitarnya. Oleh karena itu pengendalian hama harus dilakukan bersama-sama
dan secara terpadu. Pencegahan terhadap gangguan ulat, kepik (kumbang) dan
belalang yang menggerek bagian-bagian tanaman dapat dilakukan dengan
menutup semua bagian-bagian tanaman yang terluka dengan obat-obatan.
Beberapa hama yang banyak menyerang tanaman jeruk, antara lain :
1) Kupu-kupu gajah atau atlas (Attacus atlas)
Bagian tanaman yang diserang
Hama ini menyerang di bagian buah, daun-dauan yang masih muda serta
ranting.
Gejala-gejala dan akibatanya
Daun-daun yang diserang mengalami kerusakan, akan tetapi tidak parah.
Penyebab dan penularannya
![Page 43: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/43.jpg)
Penyebabnya adalah keadaan tanaman yang lindung di sekitar mahkota
tanaman dan cara pemangkasan yang kuarang teratur.
Penularan yang tercepat melalui kupu-kupu, karena kupu-kupu bertelur
pada tanaman yang masih utuh dan sehat.
Pengendalian
Penyemprotan denga pestisida, antara lain : Dimeron dan Dithane M-45 80
WP. Dosis dan penggunaanya sesuai aturan pada lebel kemasan.
2) Kutu batok hijau (Coccus viridis)
Bagian tanaman yang diserang
Kutu-kutu ini banyak menempel pada tulang daun, ranting dan pucuk-
pucuk tunas baru.
Gejala-gejala dan akibatanya
Aktivitas kutu ini sangat merugikan karana mengeluarkan cairan manis,
sehingga mengundang datangnya semut hitam. Sedangkan semut hitam
membawa jamur jelaga hitam.
Jamur jelaga akan memenuhi seluruh permukaan ranting dan daun
sehingga menggangu aktivaitas fotosintesis tanaman.
Penyebab dan penularannya
Hama ini menyebar ke pohon-pohon lain dengan perantara semut hiatm.
Semakin banyak cairan yang dikeluarkan maka semut pun akan mudah dan cepat
berkembangbiak
Pengendalian
Penyemprotan denagn Curacon 500 EC, Nuvacron 20 SCW, Perfekthion
400 EC dan Supracide 40 EC. Dengan dosis dan aplikasi sesuai yang tertera pada
label kemasan.
![Page 44: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/44.jpg)
3) Kutu hitam (Aphis tavaresi)
Bagian tanaman yang diserang
Hama ini menyerang bagian pucuk tanaman, ranting dan dauan-dauan
yang masih muda.
Gejala-gejala dan akibatanya
Hama ini juga mengeluarakan cairan manis yang mengundang semut
hitam untuk mendekat.
Daun-daun tua di bawah pucuk penuh dengan flek-flek yang manis
rasanya, berwarna keruh dan daun akan ditumbuhi jamur.
Tunas muda melilit seperti bengkok dan dipenuhi kutu hitam.
Penyebab dan penularannya
Kutu-kutu ini ditularkan oleh semut-semut ke tanaman lain yang belum
terserang oleh jamur jelaga hitam.
Pengendalian
Penyemprotan denagn Curacon 500 EC, Nuvacron 20 SCW, Perfekthion
400 EC dan Supracide 40 EC. Dengan dosis dan aplikasi sesuai yang tertera pada
label kemasan.
4) Lalat buah jeruk (Carpolon chaefilifera)
Bagian tanaman yang diserang
Lalat ini menyerang bagian tanaman tertentu seperti : kuncup bunga, putik,
kuncup buah dan benang sari.
Gejala-gejala dan akibatanya
Bagian-bagian tanaman yang terserang oleh hama ini akan mengalami
kerusakan, sebab bagian yang terserang akan digerek oleh ulat.
Pada tingkat serangan yang cukup parah, semua bunga rontok dan buah
yang masih kecil-kecil pun ikut rontok.
![Page 45: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/45.jpg)
Penyebab dan penularannya
Telur-telur ini disebarkan oleh lalat-lalat tersebut, yang selau mencari
bagian tanaman jeruk yang belum terserang hama.
Pengendalian
Penyemprotan dengan pestisida, seperti : Gandasil B dan Cultar 250 EC
dengan dosis dan aplikasi sesuai anjuran.
Pada tingakt serangan rendah dapat dilakuakan pemangkasan dan
pemeliharaan bunga atau putik bakal buah pada bunga yang sudah tidak
memiliki mahkota karena rontok.
5) Ualat penggerek bunga (Prays citry)
Bagian tanaman yang diserang
Ulat ini suka menyerang tanaman yang baru saja berbunga, terutama
bagian kuncup bunga, putik dan calon bunga.
Gejala-gejala dan akibatanya
Kuncup bunga yang terserang akan rusak dan putik pun banyak yang
berguguran.
Penyebab dan penularannya
Penularan ke tanaman lain yang belum terserang disebarkan oleh kupu-
kupu.
Pengendalian
Penyemprotan dengan pestisida, antara lain : Supracide 40 EC, Nuvacron
20 SCW dan Perfekthion 400 EC dengan dosis dan aplikasi yang sesuai pada
label kemasan.
6) Pengerek jeruk (Citri peistis sagittiferela)
Bagian tanaman yang diserang
![Page 46: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/46.jpg)
Hama ini menyerang bagian buah jeruk yang berumur 2-4 bulan, dari buah
mentah hingga buah masak.
Gejala-gejala dan akibatanya
Pada bagian buah yang terserang nampak ada tepung atau kotoran dari
hama tersebut.
Bagian tanaman jeruk yang terserang akan mengeluarkan getah yang
meleleh dan menggantung keras.
Keadaan di dalam buah yang terserang akan membusuk dan rontok.
Penyebab dan penularannya
Penularan hama ini dilakukan oleh kupu-kupu dari hama tersebut. Kupu-
kupu tersebut meletakan telurnya di tempat-tempat yang terlindung dari predator
dan gangguan cuaca.
Pengendalian
Pengendalian yang efektif adalah memusnahkan telur-telurnya.
Penyemprotan pestisida, seperti : Supracide 40 EC dan Temik 106. Dosis
dan aplikasi sesuai dengan label kemasan.
7) Kepik (Cappea taparobanesis)
Bagian tanaman yang diserang
Hama kepeik ini menyerang bagian-bagian buah dan tangkai buah.
Gejala-gejala dan akibatanya
Bagian buah dan tangkai buah yang diserang akan menjadi mengkerut dan
kering karena cairan-cairan yang ada di dalamnya dihisap oleh kepik.
Pengendalian
Pengendalian secara mekanis dapat dilakukan dengan cara memotong atau
mengambil buah yang sudah mengkerut, kemudian dimusnahkan denga cara
membenam atau membakar supaya telur-telur tidak tersebar.
![Page 47: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/47.jpg)
8) Tungau (Tenuipaplus species)
Bagian tanaman yang diserang
Hama tungau menyerang kulit buah jeruk dan daging buah jeruk.
Gejala dan akibat serangannya
Sebagian kulit buah yang terserang tungau ada yang rusak tidak begitu
dalam, tetapi ada juga yang rusak begitu dalam sehingga sampai mengenai daging
buah. Akibat serangan tungau ini warna buah berubah menjadi keabu-abuan
hingga coklat kehitam-hitaman.
Penularannya
Penularan tungau dapat terjadi dengan perantara aingin atau air hujan yang
menghanyutkan telur-telur tungau. Disamping itu tungau mudah sekali pindah
atau loncat, karena tubuhnya ringan sekali.
Pengendalian
Penyemprotan dengan pestisida, seperti : Omite 570 EC dan Petracrex 300
EC dosis dan aplikasi sesuai yang tertera pada label kemasan.
Masih banyak hama tanaman jeruk lainnya, tetapi hama di atas merupakan
hama yang pada umumnya banyak menyerang tanaman jeruk. Pengendalin hama
dan penyakit tanaman dengan menggunakan pestisida kimia, hendaknya
diperhatikan penggunaannya supaya tidak mencemari lingkungan sekitar.
![Page 48: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/48.jpg)
VI. PEMBAHASAN
Tani Maju yang berdiri sejak tanggal 05 Agustus 2005, yang bergerak
dibidang penjualan tanaman hias dan tanaman buah, selain itu Tani Maju
melayani jasa konsultasi taman, pembuatan, pengerjaan, perawatan dan desain-
desain taman. Meliputi taman minimalis, tropis, kolam hias, taman dinding,
penanaman rumput manila dan penanaman rumput gajah mini. Tani Maju yang
beralamat di Jl. Godean km. 9 Sidokarto, Kec. Godean, Kab. Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Pembibitan tanaman jeruk yang dilakukan di Tani Maju meliputi : persipan
media, persiapan pohon induk, teknik cangkok, pemeliharaan dan pemasaran.
Pemeliharaan bibit tanaman jeruk meliputi : penyiraman, penyiangan,
pemupukan, pengendalian hama dan penyakit.
Pemilihan batang atau cabang diusahakan harus dalam keadan aktif
pertubuhannya, batang dipilih yang muda tetapi sudah berkayu. Tahap selanjutnya
dilakukan penyayatan atau pengkelupasan kulit batang seluas 5-10 cm yang sudah
dipilih. Penyayatan harus menggunakan pisau yang tajam, bersih dan steril.
Tahap berikutnya adalah kegiatan pembalutan atau pembungkusan pada
sayatan cabang atau batang, pembalutan di Tani Maju dilakukan dengan
menggunakan media moss (media cangkok dari lumut atau pakis) dan dibalut
dengan menggunakan plastik dan diikat dengan tali plastik. Pada saat pembalutan
diusahaakn pembungkus cagkok yang padat dan kuat, sehingga akar dapat tumbuh
dengan baik karena media cangkok yang padat dan air yang diserap oleh media
cangkok dapat dipergunakan secara maksimal oleh batang atau cabang yang
disayat. Plastik balutan cangkokan dilubangi agar oksigen dan air dapat masuk ke
dalam.
Cangkokan yang sudah tumbuh akar kira-kira sudah berumur 8-10 minggu
siap dipotong. Batang cangkokan dipotong di bagian bawah dengan hati-hati
supaya tidak merusak akar dan potongan cangkokan siap ditanam di lahan
langsung atau ditanam ke dalam polybag. Untuk menjaga kesegaran cangkokan
dan untuk mrngurangi laju transpirasi cangkokan dapat melakukan tindakan
![Page 49: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/49.jpg)
dengan membuang sebagian daun-daun dan mengurangi ranting-ranting yang
terdapat dicangkokan.
Tani Maju banyak melakukan pencangkokan pada musim penghujan baik
mencangkok tanaman hias ataupun tanaman buah, pada musim kemarau
dilakukan cangkok tapi tidak banyak seperti pada musim penghujan. Keberhasilan
suatu perbanyakan tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan fasilitas dan
prasarana yang memadai saja. Masih banyak aspek-aspek lain yang saling terkait
seperti penyediaan pohon induk yang memenuhi syarat, teknik perbanyakan yang
digunakan, pemeliharaan pembibitan dan keterampilan dalam melakukan
perbanyakan. Pohon induk tanaman jeruk di Tani Maju masih terbatas, baik dari
segi jumlah maupun keragamannya. Dalam usaha perbanyakan tanaman, jumlah
pohon induk dan keragaman jenis sangat penting untuk menghasilkan bibit yang
banyak.
Tingkat keberhasilan cangkok di Tani Maju mencapai 80 % untuk tanaman
buah jeruk. Cangkok yang dilakukan di Tani Maju ada tiga jenis jeruk yaitu jeruk
nipis dengan tingkat keberhasilan mencapai 80% lebih, jeruk peras dengan tingkat
keberhasilan 70%-80% dan cangkok yang memiliki tingkat keberhasilan 60%-
70% yaitu jeruk limau/sambal. Dalam perbanyakan tanaman jeruk, kesehatan dari
tanaman pohon induk merupakan syarat mutlak untuk memperoleh bibit yang
berkualitas.
Dalam melakukan perbanyakan tanaman jeruk dengan cangkok yang
dilakukan di Tani Maju tidak menggunakan hormon perangsang akar karena
sudah mempunyai tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. Dengan tidak
mengguanakan hormon perangsang akar dapat mengurangi biaya pengeluaran,
tetapi dengan tidak menggunakan hormon perangsang akar, tumbuh akar menjadi
lebih lama dengan perkiraan waktu 8-10 minggu hingga siap dipotong dan
ditanam.
Perbanyakan tanaman jeruk dengan cangkok adalah perbanyakan yang
mudah dan banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia dan teorinyapun mudah
untuk dimengerti dan dipahami. Begitu pula perbanayakan tanaman jeruk dengan
![Page 50: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/50.jpg)
cangkok yang dilakukan di Tani Maju sama halnya dengan teori yang diperoleh
dari perkuliahan, hanya saja cangkok yang dilakukan di Tani Maju tidak
menggunakan hormon perangsang akar karena tingkat keberhasilan tinggi.
![Page 51: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/51.jpg)
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan kerja praktek di Tani Maju dapat disimpulkan
bahwa :
1. Penulis mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam memperbanyak
tanaman jeruk dengan cara cangkok.
2. Diperoleh pengetahuan dan cara mengatasi masalah di lapangan
khususnya dalam bidang perbanyakan vegetatif dengan cangkok.
3. Perbanyakan vegetataif tanaman jeruk yang dilakukan di Tani Maju sudah
baik dan mempunyai keberhasilan 80%.
B. Saran
Agar lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bibit masih
diperlukan adanya perbaikan antara lain :
1. Pengadaan sarana dan prasarana yang mendukung untuk peningkatan hasil
produksi, seperti penambahan alat-alat yang digunakan untuk
mencangkok.
2. Perlu adanya tambahan pengetahuan, pelatihan dan penelitian bagi
karyawan dalam perawatan tanaman agar dapat tepat dalam perawatan
bibit tanaman.
3. Pengguanaan ZPT untuk memacu pertumbuhan.
4. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia sebaiknya dikurangi agar
tidak merusak lingkungan jangka panjang.
![Page 52: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/52.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
AAk. (1994). Budidaya Tanaman Jeruk. Yogyakarta: Kanisisus.204 hal.
Anonim. (2012, Januari 12). karakteristik wilayah. Retrieved Februari 11, 2015, from Pemerintah Kabupaten Sleman: http://www.slemankab.go.id/profil-kabupaten-sleman/geografi/karakteristik-wilayah
Doni, S. H. (2011, Agustus). Teknik Memindahkan Cangkokan. Retrieved Februari 12, 2015, from Budidaya Jeruk Nipis: http://jeruk-nipis.blogspot.com/2011/08/teknik-memindakan-cangkokan.html
Evitadewi. (1988). Penanaman Jeruk Dengan Sistem Yang Praktis. Semarang: CV. Aneka Ilmu.40 hal.
Joesoef. (1986). Penuntutan Tanaman Jeruk. Jakarta: Baharatra Karya Aksara.75 hal.
Pracaya, I. (1992). Jeruk Manis (varietas, budidaya dan pascapanen). Jakarta: Penebar Swadaya.157 hal.
Rismunandar. (1967). Bertanam Jeruk. Bandung: Tarate .158 hal.
Rukmana. (1999). Teknik Memproduksi Bibit Unggul Tanaman Buah-buahan. Yogyakarta: Kanisius.72 hal.
Tirtosoepomo. (1989). Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.309 hal.
Wudiyanto. (1994). Membuat Stek, Cangkok dan Okulasi. Jakarta: Penebar Swadaya.160 hal.
![Page 53: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/53.jpg)
LAMPIRAN
Gambar 1. Pemilihan batang atau cabang
Gambar 2. Penyayatan atau pengkulitan
![Page 54: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/54.jpg)
Gambar 3. Pembalutan dengan moss
![Page 55: Laporan kerja praktek](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022031904/55c7451abb61eb6d578b4779/html5/thumbnails/55.jpg)
Gambar 4. Pembungkusan dengan plastik