laporan kerja praktekrepository.unika.ac.id/17520/1/15.i1.0005 - cynthia... · 2018-11-29 · lain....
TRANSCRIPT
PENGAWASAN MUTU PRODUK DAN PENERAPAN
INSPEKSI HARIAN ETIKET PRODUK PADA PROSES
PENGEMASAN PRODUK DI PT TONG TJI TEA
INDONESIA
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Teknologi Pangan
Disusun Oleh :
CYNTHIA KARINA NEFERTARY
15.I1.0005
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2018
iii
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
bimbingan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini
dengan baik. Laporan Kerja Praktek ini diajukan dengan tujuan untuk memenuhi syarat-
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama kurang lebih satu bulan
melaksanakan Kerja Praktek di PT. Tong Tji Tea Indonesia, penulis diharapkan dapat
mengenal lebih jauh mengenai prosedur tetap dalam pengambilan sampel, serta proses
produksi secara langsung di perusahaan yang bersangkutan.
Penulis menyadari bahwa bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak baik berupa
bimbingan, saran, petunjuk, data-data dan keterangan yang diberikan sangat penting dan
sangat penulis hargai. Karena itu, pada kesempatan ini penulis pengucapkan terima kasih
kepada:
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah mendukung, membantu, dan memberi
semangat selama pra-pelaksanaan, pelaksaan serta pembuatan laporan Kerja
Praktek PT. Tong Tji Tea Indonesia.
2. Bapak Dr. R Probo Y Nugrahedi S.TP, M.Sc. selaku dekan Fakultas Teknologi
Pertanian Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Katolik Soegijapranata
yang telah membantu penulis untuk Kerja praktek di PT. Tong Tji Tea Indonesia.
3. Ibu Meiliana S.Gz, M.S. selaku koordinator Kerja Praktek Fakultas Teknologi
Pertanian Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Katolik Soegijapranata
yang telah membantu penulis untuk Kerja Praktek di PT Tong Tji Tea Indonesia
Semarang.
4. Ibu Katharina Ardanareswari, STP,MSc selaku dosen pembimbing Kerja
Praktek Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan,
Universitas Katolik Soegijapranata yang telah membantu penulis atas
kesabaranya memberikan petunjuk, bimbingan, dan pengarahan dalam
pembuatan laporan Kerja Praktek ini.
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1. Latar Belakang Kerja Praktek..................................................... 1
2. Tujuan Kerja Praktek ................................................................. 2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN ............................................................... 3
1. Sejarah Perusahaan ................................................................... 3
1.1. Visi dan Misi .................................................................... 3
1.2. Lokasi .................................................................... 4
1.3. Ketenagakerjaan ................................................................ 4
1.4. Struktur Organisasi ............................................................ 4
BAB III SPESIFIKASI PRODUK ................................................................ 5
1. Jenis Produk .................................................................... 5
1.1. Spesifikasi Produk ............................................................. 5
1.2. Orientasi Pasar ................................................................... 6
2. Pengemasan dan Distribusi ............................................................ 6
2.1. Quality Control dan Standar Mutu .................................... 6
2.2. Pengemasan Produk .......................................................... 7
2.3. Storage atau Penggudangan ............................................... 9
2.4. Pemasaran Produk ............................................................ 10
3. Sanitasi .................................................................... 10
vi
BAB IV PENGAWASAN MUTU DALAM PROSES PENGEMASAN ... 12
1. Bahan Baku .................................................................... 12
1.1. Uji Densitas Bahan Baku ................................................... 12
2. Kemasan Produk .................................................................... 13
2.1. Prosedur Pengecekan Kualitas Kemasan Produk .............. 13
2.2. Prosedur Penentuan Standar Berat Kemasan .................... 14
3. Kelengkapan Atribut .................................................................... 14
3.1. Prosedur Pengecekan Kelengkapan Atribut ...................... 14
3.2. Prosedur Pengecekan Kebersihan Atribut dan Pekerja ..... 15
3.3. Pelanggaran ................................................................... 15
BAB V PERANCANGAN PROSEDUR INSPEKSI HARIAN ETIKET 16
1. Latar Belakang .................................................................... 16
2. Prosedur Pelaksanaan Inspeksi Harian Etiket produk ................... 16
3. Hambatan Proses Inspeksi ............................................................. 18
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 20
1. Kesimpulan .................................................................... 20
2. Saran .................................................................... 20
BAGIAN AKHIR
1. Daftar Pustaka .................................................................... 21
2. Lampiran .................................................................... 22
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Logo PT Tong Tji Tea Indonesia ................................................... 3
Gambar 2. Tong Tji Teh Melati Premium ........................................................ 9
Gambar 3. Tong Tji Teh Melati Super ............................................................. 9
Contoh Bentuk Tabel Form Inspeksi Harian Etiket produk ............................. 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG KERJA PRAKTEK
Perkembangan dunia pangan saat ini sangatlah berkembang pesat diikuti oleh masyarakat
juga mulai sadar akan pentingnya kesehatan, yang salah satu faktornya adalah dari makanan
yang mereka konsumsi. Maka dari itu penulis sebagai mahasiswa Program Studi Teknologi
Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dituntut untuk memiliki pengetahuan
dan pengalaman yang luas dalam industri pangan. Pembelajaran yang diterima oleh penulis
dari Program Studi Teknologi Pangan berkaitan dengan teori dan ilmu mengenai dunia
industri pangan namu penulis sadar bahwa ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan
praktikum belum mencakup semua bidang pada industri pangan yang ada di masyarakat.
Ada beberapa hal yang tidak dapat diperoleh hanya melalui perkuliahan dan praktikum
sehingga penulis memerlukan praktek yang sesungguhnya yaitu dengan melalui Kerja
Praktek (KP) yang dilakukan pada sebuah industri. Dengan terlaksananya KP ini diharapkan
penulis mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan dan mendapat tambahan pengetahuan
baru. Pelaksanaan Kerja Praktek di Program Studi Teknologi Pangan merupakan salah satu
mata kuliah dalam Program Studi Teknologi Pangan yang dilakukan mulai semester IV
dengan minimal 20 hari kerja.
Pemilihan PT Tong Tji Tea Indonesia sebagai tempat Kerja Praktek karena PT Tong Tji Tea
Indonesia merupakan salah satu industri skala besar yang bergerak dalam bidang industri
minuman serta masih aktif memproduksi hingga saat ini dengan perkembangan produk yang
semakin bervariasi dari waktu ke waktu. Penulis juga memiliki ketertarikan tersendiri
dengan industri minuman berbasis teh. Hal tersebut menjadi alasan utama bagi penulis untuk
memilih industri ini sebagai tempat untuk kerja praktek, akan memberikan pengalaman baru
mengenai industri pangan. Pada kegiatan Kerja Praktek ini, penulis ditempatkan pada bagian
pengemasan produk. Pengemasan merupakan salah satu kegiatan yang dapat mempengaruhi
kualitas produk dan mempermudah proses distribusi ke berbagai wilayah. Oleh sebab itu
diperlukan penanganan khusus pada bagian pengemasan agar produk yang dihasilkan dapat
diterima oleh konsumen dalam keadaan baik.
2
2. TUJUAN KERJA PRAKTEK
Pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek bertujuan untuk menerapkan pengetahuan dasar yang
telah didapatkan selama perkuliahan, mengasah kemampuan untuk bekerja secara langsung
di lapangan; mendapatkan gambaran mengenai dunia kerja industri pangan;mengetahui
masalah-masalah yang timbul di lapangan dan berusaha mencari penyelesaian atau solusi
yang tepat untuk permasalahan tersebut.
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
1. Sejarah Perusahaan
PT Tong Tji Tea Indonesia didirikan pertama kali di kota Tegal, Jawa Tengah oleh Tan See
Giam dengan menciptakan resep pencampuran teh tradisional menggunakan kompor arang
dan pot bambu. Pada awal tahun 1990, Tong Tji meluncurkan produk teh melati celup yang
pertama. Manajemen PT. Tong Tji Tea Indonesia saat ini dipimpin oleh Tatang Budiono
selaku pemilik generasi ketiga yang membawa perusahaan ini dari sistem konvensional
sampai menggunakan teknologi yang mutakhir dalam proses produksinya. Berawal dari
industri rumah tangga sederhana, kini Tong Tji pun merupakan brand minuman teh nasional
dengan berbagai penghargaan yang dianugerahkan seperti Superbrand Award 2010, Satria
Brand Award 2012 ,dan Gold Champion of Indonesia WOW Brand 2014. Selain itu Tong
Tji juga memiliki berbagai gerai minuman teh siap minum bebas pengawet hingga berbagai
restoran “Tea Bar” dan “Tea House” di berbagai kota besar di Indonesia.
1.2. Visi dan Misi
PT Tong Tji Tea Indonesia memiliki tujuan untuk membawa produk teh terbaik kepada
konsumen dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, hotel, restoran, kafe, kantor, dan
sampai ke berbagai lokasi publik di Indonesia. PT Tong Tji Tea Indonesia berharap para
pelanggan setia akan dapat mengenali produk Tong Tji dari merek lainnya dari warna, rasa,
dan aroma produk Tong Tji yang khas. Oleh sebab itu PT Tong Tji Tea Indonesia senantiasa
menjaga kualitas seluruh produk Tong Tji sebagai prioritas perusahaan untuk memproduksi
Gambar 1. Logo PT Tong Tji Tea Indonesia
4
hanya produk unggulan untuk semua pecinta teh sesuai dengan motto Tong Tji: “Teh Lebih
Nikmat. TITIK!!”
1.3. Lokasi
Lokasi kantor utama PT Tong Tji Tea Indonesia terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani
Nomor 142-144, Kota Tegal yang mengurus segala proses administrasi, pemasaran, dan
pengemasan produk. Sedangkan untuk pabrik produksi terletak di Jalan Raya Padaharja,
Km. 4, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Kerja Praktek ini dilakukan di kantor utama
(Jl. Jenderal Ahmad Yani Nomor 142-144) PT Tong Tji Tea Indonesia sehingga pengamatan
dilakukan terbatas pada proses pengemasan produk.
1.4. Ketenagakerjaan
PT. Tong Tji Tea Indonesia memiliki dua kelompok karyawan yaitu karyawan tetap dan
karyawan lepas. Karyawan tetap adalah karyawan yang sistem penggajiaannya dilakukan
tiap bulan. Karyawan lepas adalah karyawan yang tidak mempunyai masa kontrak , mereka
akan diperlukan dalam proses pengemasan jika ingin memenuhi target produksi tambahan
dan peluncuran produk baru dan sistem penggajiannya dilakukan setiap minggu. Secara
keseluruhan, PT Tong Tji Tea Indonesia memiliki jumlah pegawai sebanyak kurang lebih
600 orang. Jam kerja yang berlaku adalah dari hari Senin-Sabtu mulai pukul 08.00 hingga
16.30 untuk karyawan tetap, sedangkan jam kerja untuk karyawan lepas dimulai pukul 06.00
dan selesai sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK) yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Dilihat dari latar belakang pendidikan, karyawan tetap PT Tong Tji Tea Indonesia berasal
dari (minimal) lulusan S1 bidang ekonomi-akuntansi, desain komunikasi visual, teknologi
informasi, perpajakan dan teknologi pangan. Sedangkan dilihat dari latar belakang
pendidikan, karyawan lepas berasal dari (minimal) lulusan SLTP atau sederajat.
1.5. Struktur Organisasi
Bentuk perusahaan dari PT Tong Tji Tea Indonesia merupakan Perseroan Terbatas yang
dipimpin oleh seorang Presiden Direktur dan staff direksi yang bertanggung jawab atas
jalannya perusahaan. Presiden Direktur membawahi langsung Divisi Pemasaran, Divisi
Finansial, Divisi SDM, Divisi Produksi, Divisi Research & Development, dan Divisi
Quality Control.
5
BAB III
SPESIFIKASI PRODUK
1. JENIS PRODUK YANG DIPRODUKSI
PT. Tong Tji Tea Indonesia telah memproduksi kurang lebih sebanyak 20 jenis teh yang
selalu menjadi produk unggulan. Secara umum, produk teh Tong Tji dibagi menjadi 2 (dua)
kelompok yaitu “loose tea” dan “teh celup”. Berdasarkan kedua kelompok tersebut, maka
produk Tong Tji dapat dijabarkan sebagai berikut:
Loose Tea Teh Celup
Teh Super Imperial Jasmine tea
Teh Premium Jasmine Tea Without Envelope
Black Tea Without Envelope
Jasmine Tea Envelope
Black Tea Envelope
Green Tea Envelope
Green Tea Jasmine
Jeruk Purut
Lemon
Frussion (Strawberry, Lemon Tea, Peach)
Jasmine Tea Sachet
Black Tea Sachet
Jasmine Tea 100
Black Tea 100
1.1. Spesifikasi Produk
PT. Tong Tji Tea Indonesia memproduksi berbagai jenis teh dari Jasmine Tea sebagai ciri
khas Tong Tji hingga teh dengan berbagai rasa unik seperti jeruk purut, strawberry, dan
peach. Untuk produk loose tea, teh Super dikemas dengan berat 10 gram dan 250 gram,
sedangkan teh Premium dikemas dengan berat 10 gram, 50 gram, dan 250 gram.
Dalam waktu satu hari, PT. Tong Tji Tea Indonesia mampu memproduksi teh berjenis loose
tea sebanyak 1.400 bal yang berisi 10 slope atau 500 pieces perbalnya. Jumlah tersebut
disesuaikan dengan permintaan pasar yang ada sehingga diberlakukan jadwal produksi yang
bergantian setiap minggunya.
6
1.2. Orientasi Pasar
Proses distribusi di PT Tong Tji Tea Indonesia dilakukan oleh tim pemasaran. Produk yang
dihasilkan dari pabrik akan langsung disalurkan ke distributor. Dari distributor tersebut
kemudian produk-produk dari PT Tong Tji Tea Indonesia dipasarkan ke supermarket dan
konsumen langsung. Daerah pemasaran produk yang dihasilkan PT Tong Tji Indonesia pun
sudah semakin meluas hingga ke daerah Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa
Timur, dan daerah luar pulau Jawa seperti wilayah pulau Kalimantan.
2. PENGEMASAN DAN DISTRIBUSI
PT Tong Tji Tea Indonesia memproduksi berbagai macam produk yang berbeda satu sama
lain. Masing-masing produk memiliki komposisi, proses produksi, dan proses pengemasan
yang berbeda-beda.
2.1. Quality Control dan Standar Mutu
Dalam pembuatan berbagai produk, PT Tong Tji Tea Indonesia menggunakan bahan baku
berupa pucuk daun teh hijau dan pucuk daun teh hitam. Pemilihan pucuk daun teh sebagai
bahan baku mengacu pada kandungan katekin yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
bagian daun teh lainnya. Katekin merupakan senyawa antioksidan alami utama dari teh yang
mempengaruhi rasa, warna, dan aroma yang menjadi parameter kualitas teh. Menurut
Bambang et al. (1995), teh hitam memiliki kandungan katekin sebesar 8,24% dan teh hijau
memiliki kandungan katekin sebesar 10-11%. Proses sortasi, pemasakan, dan pengujian
laboratorium dari bahan baku dilakukan di lokasi pabrik yang terpisah dengan kantor utama,
tepatnya di Jalan Raya Padaharja. Km. 4, Kramat. Setelah melalui serangkaian proses
tersebut, bahan baku teh dibawa menuju kantor utama yang sekaligus menjadi lokasi proses
pengemasan. Sebelum memasuki proses pengemasan, bahan baku teh matang diperiksa
kembali oleh staff Quality Control saat kedatangan setiap pukul 8.30, pukul 10.30, pukul
12.45 dan pukul 14.40. Parameter yang perlu diperiksa untuk menjamin kualitas teh tetap
baik setelah melalui pengiriman antara lain:
a) Aroma
Bahan baku yang digunakan harus memiliki aroma yang harum khas teh hitam atau teh hijau
untuk dapat dilanjutkan ke proses pengemasan.
7
b) Kebersihan Kendaraan
Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut bahan baku harus bebas dari benda asing dan
bahan kimia yang dapat mempengaruhi kualitas bahan baku.
c) Kelembapan
Pengujian kelembapan dilakukan secara organoleptik. Bahan baku yang dapat dilanjutkan
ke proses pengemasan harus dalam kondisi kering. Bahan baku yang disimpan dalam
kondisi kering dapat memperpanjang masa simpan bahan baku dan meminimalisir
kontaminasi mikroorganisme.
d) Kondisi Karung Teh
Karung teh yang digunakan untuk membawa bahan baku harus dalam kondisi baik, tidak
sobek, tidak kotor, memiliki plak atau identitas jenis teh, dan tali terikat.
Setelah dilakukan proses pemeriksaan, bahan baku teh matang dibawa ke dalam ruang
pengemasan dan staff Quality Control akan mengambil sampel berdasarkan jumlah karung
per jenis teh, sebagai berikut:
Jumlah Karung Teh Jumlah Sampel
1-10 Karung Semua
11-25 Karung 5
26-50 Karung 7
51-100 Karung 10
>100 Karung √𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑟𝑢𝑛𝑔2
2.2. Pengemasan Produk
Pengemasan produk merupakan salah satu cara untuk mengawetkan dan melindungi produk
pangan dari berbagai kerusakan yang dapat mempengaruhi kualitas produk pangan itu
sendiri. Dalam suatu kemasan biasanya dilengkapi oleh label atau keterangan mengenai
produk pangan (komposisi, manfaat, kandungan gizi) dan produsen. Proses pengemasan
produk PT Tong Tji Tea Indonesia berada di area tertutup dan menggunakan kemasan
8
berbahan dasar kertas untuk sebagian besar produknya. Kertas dibuat dari serat selulosa,
sehingga aman bagi produk pangan. Proses pengemasan produk loose tea di PT Tong Tji
Tea Indonesia menggunakan metode manual dengan menggunakan cetakan berbahan
stainless steel dan dibagi menjadi 8 group dengan penamaan abjad. Group A dan B
mengemas berbagai jenis produk loose tea dengan berat bersih 80 gram. Group C dan D
mengemas produk teh Super dengan berat bersih 10 gram. Group E dan F mengemas produk
teh Premium dengan berat bersih 10 gram. Group G dan H mengemas berbagai jenis produk
loose tea dengan berat bersih 250 gram.
Proses pengemasan manual produk loose tea Tong Tji dimulai dengan melipat kemasan
hingga berbentuk kubus, kemudian teh dimasukkan ke dalamnya. Selanjutnya teh
dipadatkan dengan sebuah cetakan berbahan stainless steel agar menghasilkan bentuk dan
ukuran yang pas dengan kemasan. Kemudian kemasan diberi perekat berbahan dasar tepung
tapioka (aci) yang sudah berstandar food grade sehingga dapat dipastikan aman bagi produk.
Gambar 2. Tong Tji Teh Melati Premium
Gambar 3. Tong Tji Teh Melati Super
9
Proses pengemasan produk teh celup di PT Tong Tji Tea Indonesia menggunakan mesin
semi-otomatis yang membutuhkan manusia sebagai operator untuk menjalankan mesin
pengemas teh. Sedangkan pengemasan teh celup Tong Tji dimulai dengan memasukkan
bahan ke dalam inlet feed mesin dan menyusun kemasan tea bag dalam mesin. Kemudian
mesin dinyalakan oleh operator. Selanjutnya mesin pengemas teh akan memasukkan teh ke
dalam tea bag dan operator akan menyusun tea bag tersebut sebanyak 25 buah ke dalam
masing-masing kotak karton. Setelah itu kotak karton yang berisi tea bag disusun di atas
sebuah conveyor belt untuk proses sealing menggunakan mesin sealer otomatis.
2.3. Storage atau Penggudangan
Penggudangan di PT Tong Tji Tea Indonesia dipisahkan menurut bahan yang digudangkan
yaitu meliputi gudang bahan baku, gudang kemasan, dan gudang produk jadi. Semua gudang
diberlakukan sistem First In First Out (FIFO). Bahan yang pertama kali masuk akan pertama
kali dilakukan pemrosesan sehingga terjamin kualitas bahan yang digunakan tetap dalam
kondisi baru atau fresh. Pengontrolan kondisi gudang dilakukan oleh staff Quality Control
setiap satu minggu sekali. Gudang juga telah difasilitasi dengan pallet sehingga barang tidak
bersentuhan langsung dengan lantai dan lift yang memudahkan pekerja untuk memindahkan
barang dalam jumlah besar. PT Tong Tji Tea Indonesia pun bekerja sama dengan perusahaan
pest control guna menghindari serangan hama yang dapat merusak baik bahan baku, sarana
dan pra-sarana produksi, dan produk jadi.
2.4. Pemasaran Produk
Produk dari pabrik akan disalurkan ke agen yang sudah bekerja sama terlebih dahulu.
Kemudian produk-produk dari PT Tong Tji Tea Indonesia dipasarkan ke pedagang-
pedagang kecil atau ke konsumen langsung melalui perwakilan seperti supermarket seperti
Carrefour, Hypermart, dan Giant atau minimarket seperti Indomaret dan Alfamart. Selain
itu, PT Tong Tji Tea Indonesia juga mensuplai kebutuhan teh pada maskapai terkemuka di
Indonesia seperti Garuda Indonesia dan beberapa hotel di Indonesia.
3. SANITASI
Dari sisi konstruksi bangunan pabrik, kantor utama sekaligus area pengemasan produk PT
Tong Tji Tea Indonesia terdiri dari beberapa bagian antara lain area kantor, area pengemasan
produk, area gudang bahan baku, area gudang bahan pengemas, area gudang produk jadi,
10
toilet, loker pekerja, dan area makan. Setiap bagian dalam pabrik dipisahkan oleh tembok
sehingga tidak dapat berhubungan langsung. Semua lantai pada area pengemasan
menggunakan material khusus agar mudah dibersihkan setiap harinya. Selain itu, semua
bangunan telah dilengkapi dengan penerangan dan juga ventilasi yang cukup, serta
disediakan exhaust fan untuk memperlancar pertukaran udara dalam gedung.
Dari sisi personal karyawan, karyawan PT Tong Tji Tea Indonesia dituntut untuk selalu
mencuci tangan hingga ke bagian siku sebelum memasuki area pengemasan produk serta
menggunakan apron kerja khusus, penutup rambut atau kerudung polos khusus disediakan
dari pabrik (bagi yang beragama Muslim), masker, tidak membawa barang apapun dari luar,
dan tidak beralas kaki selama berada di area pengemasan produk. Selama proses
pengemasan, para karyawan akan membersihkan area kerjanya setiap 30 menit sekali dan
menyemprotkan alkohol ke area kerjanya setiap 2 jam sekali. Selain itu, para karyawan tidak
boleh memiliki kuku yang panjang dan kotor, menggunakan cat kuku, dan menggunakan
minyak wangi. Hal itu bertujuan untuk menghindari kontaminasi produk dari karyawan.
11
BAB IV
PENGAWASAN MUTU DALAM PROSES PENGEMASAN
Pengawasan mutu merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu industri pangan,
yang berkaitan dengan kualitas produk yang dihasilkan oleh industri tersebut. Produk
pangan yang akan didistribusikan ke masyarakat haruslah aman untuk dikonsumsi dan
memiliki manfaat yang baik bagi konsumen. Menurut Sofjan (1993), pengawasan mutu
bertujuan untuk menentukan komponen-komponen mana yang tidak layak dan menjaga agar
bahan-bahan untuk produksi mendatang akan sesuai dengan standar. Pengawasan mutu yang
dilakukan oleh perusahan merupakan alat bagi untuk memperbaiki kualitas produk bila
diperlukan, mempertahankan kualitas yang, dan mengurangi jumlah bahan yang rusak.
1. BAHAN BAKU
Bahan baku merupakan semua bahan yang akan digunakan dalam pengolahan, baik bahan
yang sudah diolah terlebih dahulu maupun bahan yang belum mengalami pengolahan sama
sekali. Setelah bahan mengalami pengolahan dalam proses produksi maka bahan baku
tersebut akan menjadi produk setengah jadi yang dibedakan menjadi produk antara dan
produk ruahan. Produk antara merupakan campuran dari bahan yang masih memerlukan
satu atau lebih tahap pengolahan untuk menjadi produk ruahan. Produk ruahan sendiri
merupakan bahan yang sudah selesai diolah namun belum melalui proses pengemasan. Jika
bahan yang sudah diproses tersebut sudah diproses maka bisa disebut produk jadi.
1.1. Uji Densitas Bahan Baku
Uji densitas pada bahan baku dilakukan dengan mengukur massa dari setiap satuan volume
bahan baku dengan menggunakan cawan khusus yang disediakan oleh pabrik. Pengukuran
massa bahan baku dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Pengambilan sampel uji densitas
dilakukan saat kedatangan bahan baku matang dengan menggunakan gelas ukur 1000 mL
sebanyak 3 kali setiap kedatangan, kemudian dimasukkan ke dalam kantung plastik
transparan. Selanjutnya kantung plastik berisi sampel diberi label keterangan jenis teh dan
tanggal pengambilan sampel. Setelah itu kantung-kantung plastik dikumpulkan dalam suatu
kotak besar untuk diuji densitas setiap hari Sabtu. Jika ada kondisi yang tidak sesuai maka
dapat dicatat di daftar periksa pengambilan bahan baku.
12
2. KEMASAN PRODUK
Kemasan produk merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu industri pangan.
Kemasan yang baik akan melindungi produk dari kerusakan baik secara fisik, biologis,
maupun kimia. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan dalam proses pengemasan.
Kemasan yang digunakan PT Tong Tji Tea Indonesia berbahan dasar kertas, sehingga
tempat penyimpanan kemasan haruslah bebas dari air. Di dalam gudang, peletakan kemasan
produk dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu, kemasan yang baru datang dari supplier dan
kemasan yang sudah diberi kode tanggal produksi dan tanggal kadaluwarsa. Pembagian
peletakan ini memudahkan petugas gudang untuk memberi tanggal produksi dan
mengantarkan kemasan mana yang harus dibawa ke ruang pengemasan terlebih dahulu
sesuai tanggal produksinya.
2.1. Prosedur Pengecekan Kualitas Kemasan Produk
Kualitas kemasan akan berpengaruh pada produk yang akan dihasilkan maka dari itu juga
diperlukan pengujian terhadap kemasan, maka dari itu dilakukan pengambilan sampel untuk
kemasan. Pada tahap ini akan dilihat apakah desain kemasan, komponen-komponen
kemasan, dan warna dari kemasan sudah sesuai dari yang diinginkan. Pengambilan sampel
dilakukan oleh bagian Quality Control. Pengambilan sampel langsung dilakukan di gudang
penyimpanan kemasan ketika ada kemasan baru yang datang dari supplier dan saat proses
pengemasan sekitar 3 kali sehari. Sample kemasan yang tidak memenuhi syarat akan
dikumpulkan oleh staff Quality Control dan dimusnahkan, sehingga meminimalisir
penggunaan kemasan cacat. Selain itu, bila ditemukan kemasan cacat dalam jumlah besar,
maka akan dilakukan retur atau pengembalian kepada supplier. Pengecekan kemasan
produk dilakukan dengan pertama-tama staff Quality Control akan mengambil beberapa
sampel dari bundle kemasan. Kemudian kualitas kemasan dicek berdasarkan parameter:
a) Desain Kemasan
Desain kemasan meliputi apakah bentuk logo sudah benar, apakah bingkai kemasan sudah
benar, dll.
b) Komponen dalam kemasan
Komponen dalam kemasan meliputi nama produsen, nama produk, nomor perijinan,
informasi komposisi, saran penyajian, dll.
13
c) Warna Kemasan
Kemasan dicek apakah memiliki warna yang sesuai dengan yang diinginkan.
d) Ketebalan Kemasan
Kemasan dicek apakah memiliki ketebalan yang sesuai dengan yang diinginkan.
2.2. Prosedur Penentuan Standar Berat Kemasan
Penentuan standar berat kemasan bertujuan untuk menentukan berat kemasan yang sesuai.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menimbang kemasan sebanyak 100 (seratus) kali
ulangan dan setiap ulangannya dilakukan sebanyak 2 (dua) kali. Setelah itu hasil
penimbangan dirata-rata.
3. KELENGKAPAN ATRIBUT PELINDUNG DIRI (APD)
Penggunaan atribut atau alat pelindung diri (APD) menjadi kewajiban bagi para pekerja
untuk melindungi diri dari resiko pekerjaan yang dilakukannya. Kewajiban itu sudah
disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia dan tertulis pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri. PT Tong Tji Tea Indonesia telah menerapkan
kewajiban ini bagi seluruh karyawannya untuk selalu memakai topi pelindung atau
kerudung khusus, masker, dan apron khusus yang seluruhnya disediakan dari perusahaan.
Penggunaan APD tersebut akan meminimalisir menempel dan masuknya debu teh yang ada
di dalam ruang kerja ke dalam rambut, tubuh, maupun saluran pernafasan, sehingga dapat
meminimalisir resiko kesehatan pekerja. Selain itu penggunaan APD dapat meminimalisir
terjadinya cross-contamination dari pekerja ke dalam bahan baku.
3.1. Prosedur Pengecekan Kelengkapan Atribut
Pengecekan kelengkapan atribut bertujuan untuk memastikan seluruh pekerja terhindar dari
segala resiko pekerjaan yang dilakukannya. Kegiatan ini diterapkan pada seluruh pekerja,
baik mandor (supervisor) maupun anak pak (karyawan) setiap harinya oleh staff Quality
Control. Staff Quality Control akan berkeliling masing-masing group dan mengecek apakah
mandor dan anak pak memakai APD yang lengkap atau tidak. Ketidaklengkapan pemakaian
APD dihitung sebagai sebuah pelanggaran.
14
3.2. Prosedur Pengecekan Kebersihan Atribut Dan Pekerja
Selain kelengkapan atribut, kebersihan atribut menjadi salah satu parameter penting. Atribut
yang kotor dapat menyebabkan kontaminasi pada produk. Oleh karena itu para pekerja
bertanggung jawab untuk selalu menjaga kebersihan atribut masing-masing dengan cara
tidak membawa atribut keluar dari ruangan kerja. Pekerja yang ingin meninggalkan ruangan
diharuskan menggantungkan atribut APD di tempat yang telah disediakan oleh perusahaan.
Selain itu, kebersihan diri pekerja juga berpengaruh pada kualitas produk. Pekerja
diharuskan selalu mencuci tangan hingga ke bagian siku sebelum memasuki area kerja, tidak
membawa makanan dan minuman ke area kerja, tidak menggunakan alas kaki, dan tidak
memiliki kuku yang panjang dan kotor.
3.3. Pelanggaran
Pelanggaran merupakan perilaku yang menyimpang untuk melakukan tindakan menurut
kehendak sendiri tanpa memperhatikan peraturan yang ada. Oleh karena itu, perlu
diberlakukan sanksi untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran. Pelanggaran yang
dilakukan oleh pekerja di PT Tong Tji Tea Indonesia dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu
pelanggaran ringan seperti keterlambatan dan pelanggaran berat seperti membawa benda
asing ke dalam ruang kerja, tidak mengenakan atribut lengkap, dll. Pekerja yang melakukan
pelanggaran ringan akan mendapatkan sanksi teguran. Bila pelanggaran ringan tersebut
terus berlanjut, maka akan diterapkan sanksi yang lebih berat. Pekerja yang melakukan
pelanggaran berat akan dicatat nama dan pelanggaran yang dilakukannya dalam sebuah
form. Bila seorang pekerja telah melakukan pelanggaran berat sebanyak 3 (tiga) kali, maka
akan diterapkan sanksi skorsing.
15
BAB V
PERANCANGAN PROSEDUR INSPEKSI HARIAN ETIKET PRODUK
1. LATAR BELAKANG
Pengemasan produk merupakan salah satu cara untuk mengawetkan dan melindungi produk
pangan dari berbagai kerusakan yang dapat mempengaruhi kualitas produk pangan itu
sendiri. Selain digunakan untuk melindungi produk, kini kemasan menjadi salah satu sarana
untuk merebut perhatian konsumen. Kemasan dapat menjadi strategi dalam pemasaran suatu
produk dan dapat memberi gambaran awal suatu produk baik dari segi kualitas maupun nilai
produk yang ditawarkan (Elian, 2015). Dalam Kerja Praktek ini, penulis menemukan bahwa
hasil pengemasan pada PT Tong Tji Tea Indonesia kurang baik. Oleh karena itu, dibentuklah
rancangan prosedur inspeksi harian etiket produk PT Tong Tji Tea Indonesia sebagai suatu
tawaran solusi untuk menyelesaikan masalah yang telah disebutkan di atas. Program ini
dibentuk agar dapat diterapkan pada seluruh group pak selama waktu kerja pukul 06.00
hingga pukul 17.00 sebanyak 3 (tiga) kali. Inspeksi harian etiket produk bertujuan untuk
menjaga kualitas kemasan dan produk di dalamnya agar tetap baik.
2. RANCANGAN PROSEDUR PELAKSANAAN INSPEKSI HARIAN ETIKET
PRODUK
Pelaksanaan inspeksi etiket produk dilakukan oleh staff Quality Control dan mandor
(supervisor) sebagai inspektor secara bergantian setiap harinya dimulai pukul 06.00 WIB.
Parameter yang diperhatikan saat inspeksi etiket produk yaitu kerapian kemasan, lipatan
selongsong, keberadaan lubang pada kemasan, kepadatan isi produk, dan standar etiket
(cetakan desain, warna, dll). Dalam suatu group pak, terdapat 22 meja yang idealnya setiap
meja terdapat 4 orang, sehingga jumlah anak pak seluruhnya sebanyak 88 orang. Inspeksi
etiket produk dinilai perorangan dengan mencatat nama dan nomor meja masing-masing
anak pak. Kemudian inspektor akan mengambil 5 (lima) buah sampel produk jadi dan
mengecek kondisi kelima sampel tersebut berdasarkan parameter yang telah ditentukan.
Sampel yang tidak sesuai dengan parameter yang ada akan dirobek dan dicatat dalam sebuah
form inspeksi. Inspektor wajib memberi arahan mengenai prosedur pengemasan yang tepat
16
pada anak pak. Adapun contoh bentuk tabel form inspeksi yang telah dirancangkan seperti
berikut:
Gambar 4. Contoh Bentuk Tabel Form Inspeksi Harian Etiket produk
Pencantuman jumlah produk yang dirobek dapat mempresentasikan kinerja yang dilakukan
oleh anak pak yang kemudian akan dievaluasi oleh staff Quality Control beserta mandor
(supervisor). Awalnya, inspeksi harian etiket produk dilakukan 1 (satu) kali dalam sehari.
Namun hal ini dinilai kurang merepresentasikan kondisi produk jadi seluruhnya. Oleh
karena itu dibentuklah suatu sistem baru inspeksi harian etiket produk yang dilakukan
sebanyak 3 (tiga) kali dalam sehari oleh inspektor setiap pukul 06.30, pukul 09.30, dan pukul
13.00. Selain itu dirancangkan sistem pemberian insentif pada karyawan yang memiliki
kinerja yang baik yang memerlukan kesepakatan dari staff Quality Control, Divisi Produksi,
dan Direksi. Adapun skema pelaksanaan inspeksi harian produk dijabarkan seperti berikut:
Inspektor Mengambil form
inspeksi harian
Melakukan
pengisian
kolom nama
dan nomor
meja pada form
Menyerahkan
form kepada
mandor untuk
proses penilaian
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kerapian Kemasan
Lipatan Selongsong Rapi
Tidak Lubang & Bocor
Kepadatan Produk Baik
Terdapat Kode Produksi
Etiket Memenuhi Standar
Kerapian Kemasan
Lipatan Selongsong Rapi
Tidak Lubang & Bocor
Kepadatan Produk Baik
Terdapat Kode Produksi
Etiket Memenuhi Standar
Kerapian Kemasan
Lipatan Selongsong Rapi
Tidak Lubang & Bocor
Kepadatan Produk Baik
Terdapat Kode Produksi
Etiket Memenuhi Standar
Jumlah Sampel Yang Dibongkar
Jumlah Sampel Yang Dibongkar
Inspeksi 3
Sample ke-
Jumlah Sampel Yang Dibongkar
Nama No. Meja Parameter Sample ke-
Inspeksi 1 Inspeksi 2
Sample ke-
17
Mandor
(Supervisor)
Memberi penilaian
terhadap karyawan
Staff Quality
Control
Mengevaluasi
penilaian mandor
terhadap karyawan
Direksi
Penerimaan
laporan inspeksi
berkala oleh staff
Quality Control
3. HAMBATAN PROSES INSPEKSI HARIAN ETIKET PRODUK
Hambatan selalu ditemukan dalam segala macam proses, termasuk dalam proses inspeksi
harian etiket produk yang dilakukan di PT Tong Tji Tea Indonesia. Hambatan yang ditemui
dalam proses inspeksi antara lain keterlambatan dan ketidakhadiran anak pak (karyawan),
jumlah tenaga kerja inspektor yang masih kurang, dan kualitas sumber daya manusia yang
kurang memadai. Keterlambatan dan ketidakhadiran anak pak dapat memperlambat
inspektor dalam melakukan pekerjaannya karena jumlah produk jadi yang masih sedikit
sehingga pengambilan sampel kurang mempresentasikan kondisi produk jadi seluruhnya.
Jumlah tenaga kerja inspektor yang masih kurang juga menurunkan tingkat efektivitas dan
efisiensi dari proses inspeksi. Oleh karena itu dibentuklah solusi dari masalah tersebut
dengan memberikan reward berupa poin insentif bagi anak pak (karyawan) yang tepat waktu
dan punishment (pelanggaran) berupa poin pelanggaran bagi anak pak (karyawan) yang
datang terlambat.
18
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
PT Tong Tji Tea Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
produk minuman berbasis teh hitam dan teh hijau yang memiliki banyak varian produk
dengan berbagai manfaat. Produk unggulan dari PT Tong Tji Tea Indonesia adalah Jasmine
Tea yang merupakan teh dengan rasa dan aroma melati. PT Tong Tji Tea Indonesia sangat
memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan dari proses penerimaan bahan baku,
produksi, pengemasan, hingga distribusi. Proses pengemasan produk di PT Tong Tji Tea
Indonesia berada di area tertutup dan menggunakan kemasan berbahan dasar kertas untuk
sebagian besar produknya. Proses pengemasan produk loose tea di PT Tong Tji Tea
Indonesia menggunakan metode manual dengan menggunakan cetakan dan dibagi menjadi
8 group dengan penamaan abjad. Sedangkan proses pengemasan produk teh celup dilakukan
menggunakan metode otomatis dengan menggunakan mesin pengemas otomatis. Salah satu
bentuk pengawasan mutu yang dilakukan adalah dengan pengambilan sampel secara rutin
mulai dari bahan baku, bahan pengemas, produk jadi, serta kondisi para karyawan. PT Tong
Tji Tea Indonesia juga melakukan sosialisasi untuk prosedur tetap tersebut kepada para
supervisor. Dari hasil sosialiasi tersebut dapat dilihat bahwa para supervisor memahami
prosedur tetap yang sudah dijelaskan, hal ini terlihat dari hasil pre-test dan post-test ketika
sosialisasi. Setelah itu evaluasi yang dilakukan di lapangan secara langsung dapat dilihat
bahwa prosedur tetap telah dilaksanakan sepenuhnya.
2. SARAN
Sebaiknya dilakukan pengecekan berat produk dalam inspeksi harian etiket produk.
Sebaiknya ditambahkan parameter kadar air dalam penetapan standar mutu bahan
baku berupa teh matang.
19
DAFTAR PUSTAKA
Bambang K., dan T. Suhartika .1995. Potensi Teh Indonesia Ditinjau Dari Aspek Kesehatan.
Laporan Hasil Litbang Teknik Produksi dan Pasca Panen Teh dan Kina.
Elian, A. L. 2015. Pengaruh Atribut Kemasan Terhadap Minat Beli Konsumen. Naskah
Publikasi: Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
Assauri, Sofjan. 1993. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi 4. Jakarta : Lembaga.
Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.