laporan kemajuan pengabdian kepada ......laporan kemajuan pengabdian kepada masyarakat dana boptn...
TRANSCRIPT
LAPORAN KEMAJUAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DANA BOPTN ITS 2015
PENGADAAN DATA GEOSPASIAL DESA MENGGUNAKAN
WAHANA DRONE-QUADCOPTER (STUDI KASUS : DESA SUGENG,
KEC.TRAWAS, KABUPATEN MOJOKERTO)
Tim Pengabdi :
Ketua : Agung Budi Cahyono, ST, MSc, DEA (T. Geomatika/FTSP)
Anggota 1 : Husnul Hidayat, ST, MT (T. Geomatika/FTSP)
Anggota 2 : Yanto Budisusanto, ST, M.Eng (T. Geomatika/FTSP)
Anggota 3 : Hepi Hapsari Handayani, ST, MSc (T. Geomatika/FTSP)
Anggota 4 : M. Hadi Kunnuha (T. Geomatika/FTSP)
Anggota 5 : Rizki Indra Permadi (Mhs T. Geomatika/FTSP)
Anggota 6 : Riski Aziz Zayd (Mhs T. Geomatika/FTSP)
Sesuai Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat No: .. /IT2.11/PN.01.00/2015
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
RINGKASAN
Terminologi baru menggunakan pesawat tanpa awak atau yang biasa disebut UAV
(Unmanned Aerial Vehicle) merupakan platform yang mendukung untuk pengukuran
fotogrametri. UAV standar ini memungkinkan untuk melakukan pelacakan posisi dan orientasi
dari sensor yang diimplementasikan dalam sistem lokal atau koordinat global (Eisenbeiss,
2009). Berkembangnya wahana UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang semakin terjangkau
baik harga (low cost) maupun kemudahan pengoperasiannya terutama untuk bidang
Fotogrametri. Fotogrametri sebuah proses untuk memperoleh informasi metris mengenai
sebuah obyek melalui pengukuran yang dibuat pada hasil foto udara sebuah obyek. Sedangkan
interpretasi foto didefinisikan sebagai ekstraksi dari informasi kualitatif mengenai foto udara
dari sebuah obyek oleh analisis visual manusia dan evaluasi fotografi (Edward dan James
2004).
Dalam beberapa kasus misalnya terjadinya bencana alam misal bencana longsor, belum
tersedianya data geospasial berupa peta desa dengan kondisi terkini dan skala detail/besar akan
menyulitkan/memperlambat proses evakuasi. Pada pengabdian ini akan dilakukan pembuatan
peta desa berupa peta foto menggunakan teknik pemetaan fotogrametri menggunakan wahana
drone-Quadcopter di desa Sugeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Diharapkan
dengan teknologi ini akan dapat membantu masyarakat maupun instansi pemerintah dalam
menangani penyediaan data spasial berupa peta desa yang dirasakan sangat tradisional dengan
mengupdate dengan media peta foto ter-update dengan skala detail/besar.
SUMMARY
Progress in science and technology is the development of a vehicle Photogrammetry
UAV (Unmanned Aerial Vehicle) are both more affordable price (low cost) as well as ease of
operation, especially for the field of photogrammetry. Photogrammetry is a process to obtain
metric information about an object through measurements made on the results of an aerial
photograph of an object. While the photo interpretation was defined as the extraction of
qualitative information about the aerial photographs of an object by the human visual analysis
and evaluation of photography (Edward and James 2004).
In some cases for example, natural disasters such landslides , the unavailability of
geospatial data in the form of a map of the village with current conditions and detailed scale /
large will make it difficult / slow the evacuation process . At this devotion will be making a
map of the village in the form of photo maps using photogrammetric mapping techniques using
a vehicle - Quadcopter drones in the village Sugeng, District Trawas, Mojokerto. This
technology is expected to be able to help the community and government agencies in
addressing the provision of spatial data in the form of maps that very traditional village with
updating the media photo maps are updated with detail scale/large .
PRAKATA
Puji syukur peneliti kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya peneliti
dapat menyelesaikan paket Pengabdian Kepada Masyarakat ini yang berjudul :
“PENGADAAN DATA GEOSPASIAL DESA MENGGUNAKAN WAHANA DRONE-
QUADCOPTER (STUDI KASUS : DESA SUGENG, KEC.TRAWAS, KABUPATEN
MOJOKERTO)”.
Pada kesempatan ini, peneliti merasa perlu menyampaikan terimakasih yang mendalam
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penelitian sehingga perlu diperlukan adanya
penyempurnaan. Akhirnya peneliti berharap, pengabdian ini, sejak tahap persiapan,
pemrosesan data, uji sistem dan laporan akhir.
Peneliti menyadari banyak kekurangan dalam pengabdian ini, ini dapat terus diupdate,
baik secara kuantitas data maupun secara aplikasi teknologi yang harus terus diperbaharui
mengikuti perkembangan data dan teknologi terkini.
Semoga berbagai pihak yang terkait dapat mengambil manfaat dari keberadaan sistem
ini serta menjadi inspirasi dalam penelitian penelitan lebih lanjut.
Surabaya, Oktober 2015
Tim Peneliti
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan 1
Ringkasan 2
Summary 3
Prakata 4
Daftar Tabel 6
Daftar Gambar 7
Bab I Pendahuluan 8
1.1 Latar Belakang 11
1.2 Perumusan Konsep Dan Strategi Kegiatan 11
1.3 Tujuan, Manfaat, Dan Dampak Kegiatan Yang Diharapkan 10
1.4 Target Luaran 10
Bab II Strategi Dan Perencanaan Kegiatan, 11
Bab III Capaian Sementara 12
3.1 Kemajuan Pelaksanaan Pengabdian 14
3.2 Hasil Pengabdian Dan Luaran Yang Telah Diperoleh 14
3.3 Tahap Yang Masih Harus Diselesaikan 15
3.4 Kendala Yang Dihadapi Dan Solusinya 16
Bab IV Kesimpulan Sementara Dan Rencana Selanjutnya 20
Daftar Pustaka 21
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Foto, Panjang Fokus, aperture, ISO dan ShutterSpeed
Tabel 2. Hasil Kalibrasi
Tabel 3. Koordinat Ground Control
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 . Lokasi Penelitian
Gambar 3.2 Foto mal Grid
Gambar 3.3 Gambar Grafik Kalibrasi Radial dan Distorsi Kamera
Gambar 3.4 Peralatan Survei
Gambar 3.5 Peta Rencana Terbang
Gambar 3.6 Kegiatan Pemotretan
Gambar 3.7 Hasil Pemotretan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng
pasifik, ada lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antar
lempeng itu maka terbentuk daerah penunjaman memanjang di sebelah barat pulau Sumatra,
sebelah selatan Pulau Jawa hingga Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara, sebelah utara
Kepulauan Maluku dan sebelah utara Papua. Selain itu, Jenis tanah yang dimiliki oleh
indonesia rawan akan pelapukan, pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil
letusan gunung api. Tanah ini memilki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir
dan bersifat subur. Tanah pelapukan yang berada diatas batuan kedap air pada
perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal berpotensi mengakibatkan
tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi. Jika perbukitan
tersebut tidak ada tanaman keras berakar kuat dan dalam, maka kawasan tersebut rawan
bencana tanah longsor.
Dalam beberapa bulan yang lalu, curah hujan yang tinggi membuat kondisi tanah
menjadi labil dan mudah longsor. Begitu juga yang terjadi di Jombang, Jawa Timur. Sebanyak
14 warga Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang diperkirakan
sedang terlelap tidur menjadi korban tertimbun tanah longsor. Tebing yang berada tepat di
belakang rumah warga tiba-tiba longsor dan langsung menimbun rumah mereka.Saat kejadian,
warga sedang istirahat di dalam rumah, sehingga tidak sempat menyelamatkan diri.Di lokasi
itu, terdapat lima rumah yang berdekatan dengan tebing. Empat rumah hancur akibat tertimbun
tanah longsor tersebut (Saeno, 2014) akibat dari kejadian tersebut, keilmuan goedesi khususnya
fotogrametri dapat membantu dalam memetakan dampak longsoran bencana tanah longsor.
Fotogrametri adalah sebuah proses untuk memperoleh informasi metris mengenai
sebuah obyek melalui pengukuran yang dibuat pada hasil foto udara sebuah obyek. Sedangkan
interpretasi foto didefinisikan sebagai ekstraksi dari informasi kualitatif mengenai foto udara
dari sebuah obyek oleh analisis visual manusia dan evaluasi fotografi (Edward dan James
2004). Pada umumnya sensor dibawa oleh wahana baik berupa pesawat, balon udara, satelit
maupun jenis wahana yang lainnya (Sutanto,1987). Terminologi baru menggunakan pesawat
tanpa awak atau yang biasa disebut UAV (Unmanned Aerial Vehicle) merupakan platform
yang mendukung untuk pengukuran fotogrametri. UAV standar ini memungkinkan untuk
melakukan pelacakan posisi dan orientasi dari sensor yang diimplementasikan dalam sistem
lokal atau koordinat global (Eisenbeiss, 2009).
Pada pengabdian ini akan dilakukan pemotretan foto udara dari kamera non-metrik
menggunakan wahana Quadcopter dengan metode UAV-Photogrammetry. Kegiatan ini
merupakan rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat oleh Jurusan Teknik Geomatika – FTSP
ITS bekerjasama dengan instansi pemerintah Kecamatan/Desa setempat. Dimana pada tahun
2015 ini diuji-cobakan teknik UAV-Fotogrametri untuk melakukan pemetaan sebagai media
informasi berupa peta foto di Desa Sugeng, Kec. Trawas, Kab. Mojokerto.
1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan
Perumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana memanfatkan teknologi UAV-Photogrammetry agar hasilnya dapat
digunakan oleh instansi yang berwenang/pemerintah khususnya desa, dimana di
daerah desa pada umumnya minim data geospasial.
2. Menganalisis hasil berupa peta desa dimana akan di evaluasi sejauh mana efisiensi
dan efektivitas metode UAV-Photogrammetry ini.
Adapun strategi kegiatan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan kajian wahana UAV Quadcopter dan memodifikasi wahana tsb untuk
dipersiapkan dapat melakukan pemetaan Fotogrametri.
2. Melakukan pemotretan dan pemrosesan hasil citra foto pada wilayah studi. Proses
dan hitungan untuk mendapatkan peta Foto Udara.
3. Menghasilkan peta topografi skala 1 : 2000, melakukan plotting POI (Point of
Interest) dan menghitung Digital Surface Model (DSM).
4. Melakukan analisis ditinjau dari hasil ketelitian Ground Sampling Distance (GSD)
peta foto.
1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Memetakan desa Desa Sugeng, Kec. Trawas, Kab. Mojokerto dengan metode UAV-
Photogrammetry.
2. Menganalisa peta foto serta efektifitas pemetaan desa dengan UAV-
Photogrammetry.
Manfaat dan dampak penelitian ini adalah :
Diharapkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi
kepada instansi pemerintah yang berwenang bahwa dengan menggunakan metode
UAV-Photogrammetry akan didapatkan peta desa (dalam hitungan jam dari
persiapan, pelaksanaan hingga hasil), disamping menghemat waktu tentu biaya
serta jumlah tim.
1.4 Target Luaran
Target luaran dari penelitian ini adalah:
Peta foto udara desa Desa Sugeng, Kec. Trawas, Kab. Mojokerto
Pembuatan kartografi peta foto desa.
Sebuah judul penelitian untuk PKM mahasiswa.
Publikasi Nasional
BAB II
STRATEGI DAN PERENCANAAN KEGIATAN
3.1 Strategi
Lokasi penelitian ini dilakukan didesa ngrimbi yang terletak pada Desa Sugeng, Kec.
Trawas, Kab. Mojokerto.
Gambar 3.1 . Lokasi Penelitian terletak pada Desa Sugeng, Kec. Trawas, Kab. Mojokerto
(Google Maps, 2013)
3.2 Rencana Kegiatan
3.2.1 Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1. Foto udara yang diperoleh dari pemotretan menggunakan kamera non metrik
Canon SX 260HS.
2. Data Ground Control Point
3. Peta RBI Kabupaten Mojokerto 1 : 25.000 tahun 2001
3.2.2. Peralatan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hardware
a. Personal komputer atau laptop
b. Quadcopter DJI Phantom v.2
c. Kamera Pocket Canon PowerShot SX 260 HS
d. GPS Geodetik HyperPro
2. Aplikasi pendukung
a. Aplikasi Fotogrametri
b. Microsoft office 2013
c. Software ArcGIS 10.2
3.3 Tahap Penelitian
3.4 Diagram Alir Pengolahan Data Untuk Pemetaan
Gambar 3.2 Diagram Alir Pengolahan Data
Penjelasan dari diagram alir pengolahan data adalah sebagai berikut :
1. Dimulainya penelitian ini berawal dengan dibagi dua pekerjaan yaitu pembuatan
peta berdasarkan peta RBI kabupaten Mojokerto dan pengambilan data dilapangan
foto dan gcp
2. Pada pengambilan data menggunaka foto, dilakukan kalibrasi kamera terlebih
dahulu agar kamera dapat digunakan untuk mengambil data akurat. Setelah itu kita
mengambil gambar objek dilapangan
Start
PERSIAPAN
PENGAMBILAN
DATA
GCP
(GROUND
CONTROL
POINT)
PERANCANG
AN GCP
PENGAMBILAN
DATA GCP
FOTO
METODE UAV -
PHOTOGRAMETRY
RENCANA
TERBANG
PROSES
PEMOTRETAN
UDARA
DOWNLOAD
DATA
EVALUASI FOTO(TINGKAT BLUR DAN
KEMIRINGAN )
POINT CLOUD
DENGAN SFM
PETA
ORTOFOTO
DSM
KONTUR
VOLUME
PETA RBI KABUPATEN JOMBANG 1 : 25000
RUBBER
SHEET
PERSIAPAN
DIGITASI
DSM
PERHITUNGAN
VOLUME
PERBANDINGAN
VOLUME
ANALISA
PEMBUATAN
LAPORAN
SELESAI
KOREKSI
GEOMETRIK
(RMS ERROR
PIXEL ≤ 1)
YA
TIDAK
TIDAKya
3. Pengambilan data GCP dilakukan menggunakan GPS Geodetik Topcon HyperPro.
4. Pembuatan DSM dari data foto yang telah terkoreksi geometrik.
5. Data yang terkumpul seperti data GCP, foto, dan volume yang terkumpul.
Kemudian diajdikan peta foto desa Sugeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten
Mojokerto.
6. Peta RBI kabupaten Mojokerto skala 1 : 25000 digunakan sebagai pembanding.
Peta RBI ini akan dilakukan digitasi kemudian dilakukan pembuatan DSM dari
hasil pendigitan kontur peta RBI.
7. Setelah itu analisa dapat dilakukan, efektifitas metode ini sebagai salah satu metode
pemetaan terutama untuk pengadaan data geospasial.
8. Analisa yang telah dilakukan dapat dilaporkan menjadi sebuah laporan.
BAB III
CAPAIAN SEMENTARA
3.1 Kemajuan Pelaksanaan Pengabdian
1. Tahapan Kalibrasi Kamera
Kamera fotogrametri tidak mempunyai lensa yang sempurna, sehingga proses perekaman
yang dilakukan akan memiliki kesalahan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkalibrasian
kamera untuk dapat menentukan besarnya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Kalibrasi kamera adalah proses untuk mendapatkan parameter intrinsik dan ekstrinsik kamera.
Parameter intrinsik meliputi geometri internal kamera dan parameter optik seperti focal length,
koefisien distorsi lensa, faktor-faktor skala yang tidak dapat diestimasikan dan koordinat origin
gambar pada komputer. Parameter ekstrinsik meliputi orientasi posisi kamera terhadap sistem
koordinat dunia. Hal ini meliputi tiga sudut Euler dan tiga parameter translasi. Alat dan Bahan
pada tahapan ini adalah Kamera Canon PowerShot SX 260 HS, tripod kamera, selotip dan mal
Grid.
Pada tahap ini telah dilakukan proses kalibrasi kamera sbb :
Gambar 3.2 Foto mal Grid
Tabel 1. Foto, Panjang Fokus, aperture, ISO dan ShutterSpeed
Langkah berikutnya adalah :
1. Siapkan grid dengan menempelkan grid pada lantai menggunakan selotip;
2. Lakukan pengambilan grid menggunakan kamera secara berurutan dengan sudut
pengambilan horizontal masing-masing sisi, dilanjutkan dengan posisi kamera 900 ke
kanan masing-masing sisi, dan dilanjutkan dengan posisi 900 ke kiri masing-masing
sisi;
3. Lakukan kalibrasi foto dengan menggunakan perangkat lunak Agisoft Lens.
Hasil Kalibrasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 3.3 Gambar Grafik Kalibrasi Radial dan Distorsi Kamera
Hasil akhir dari kegiatan kalibrasi ini adalah mengetahui parameter kalibrasi kamera seperti
dibawah ini.
Tabel 2. Tabel hasil kalibrasi
2. Persiapan Alat
Pada tahap ini alat dan bahan yang disiapkan adalah GPS Navigasi, UAV
Photogrammetry/QuadCopter dan perlengkapannya serta kamera.
QuadCopter
Kamera Poket
GPS Navigasi
Gambar 3.4 Peralatan Survei
a. Pengukuran Ground Control Point
Pengukuran GCP dilakukan dengan mempertimbangkan distribusi dan jumlah titik
kontrol. Dimana titik-titik ini nantinya yang akan dipergunakan sebagai titik ikat saat
pemrosesn foto agar dapat dimosaik dan diproses orthofotonya.
b. Pembuatan Rencana Terbang dan Pemotretan
Selanjutnya tahap berikutnya adalah membuta perencanaan terbang, hal ini diharapkan
agar proses perekaman yang dilakukan akan sesuai dengan areal studi. Oleh karena itu perlu
dilakukan perencanaan diatas citra satelit yang diambil dari Google Earth agar bisa
direncanakan jalur terbangnya. Adapun hasil perencanaan dapat dilihat pada gambar dibawah
ini :
Gambar 3.5. Peta Rencana Terbang
Selanjutnya tahap berikutnya adalah melakukan pemotretan. Pada tahap ini akan
terlebih dahulu hal ini diamati cuaca terutama arah dan kecepatan angin. Hal ini karena akan
sangat berpengaruh kepada wahana/QuadCopter yang diharapkan agar proses perekaman yang
dilakukan akan sesuai dengan areal studi.
Persiapan Pemotretan
Saat Pemotretan
Gambar 3.6. Kegiatan Pemotretan
3.2 Hasil Pengabdian dan Luaran yang telah diperoleh
Hasil yang diperoleh pada pemotretan ini berupa perekaman foto berformat JPEG
format dengan dimensi 4 : 3. Fokus digunakan 3.5 s/d 6. Pada pemotretan ini didapatkan
sebanyak 32 foto.
Gambar 3.7. Hasil Pemotretan
Dalam kegiatan ini pula dilakukan pengukuran Ground Control Point (GCP) sebanyak
5 buah BM yang diikatkan pada BM Referensi. Dari pengukuran didapatkan : BM 001
x=9153191,402;y=648123,283 125,996, BM 002 x=9153201,676; y=648128,231
z=126,966, BM 003 x=9153094,941 y= 648138,961 z=125,433, BM 004
x=9153121,707 y=648049,012 dan z=122,514; dan BM 005 x=9153129,14;
y=648018,297 serta z=121,787.
Tabel 2. Tabel hasil kalibrasi
3.3 Tahap yang masih harus diselesaikan
Pada pemotretan ini didapatkan sebanyak 32 foto yang selanjutnya akan dilakukan
proses untuk mendapatkan peta orthofoto dan perhitungan volume.
3.4 Kendala yang dihadapi dan solusinya
Kendala yang dihadapi ada 2 hal :
a. Faktor cuaca pada saat pemotretan
b. Kendala baterai wahana versi ini hanya 8 menit setiap flight.
c. Pemrosesan data memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi.
BAB V
KESIMPULAN SEMENTARA DAN RENCANA SELANJUTNYA
Penggunaan alat Quadcopter sebagai wahana UAV-Photogrammetry dan kamera
poket/amatir dalam kegiatan ini telah dapat dilakukan. Untuk QuadCopter pada jenis ini salah
satu kelemahan adalah daya baterai litium yang digunakan selama 8 menit/baterai. Untuk
kegiatan ini digunakan 4 baterai sehingga total terbang 1 x untuk flight test sedangkan total
pemotretan menggunakan 3 baterai atau sepanjang 8 x 3 = 24 menit dengan menghasilkan
sekitar 104 foto. Dari 104 foto tersebut telah dipilih dengan pertimbangan tingkat ketajaman,
blur dan ketinggian terpilih 54 foto.
Dalam kegiatan ini pula dilakukan pengukuran Ground Control Point (GCP) sebanyak
5 buah BM yang diikatkan pada BM referensi x =9153136,352 m UTM dan y = 648068,402
m UTM.
Rencana selanjutnya adalah pemrosesan foto untuk mendapatkan peta foto Desa
Sugeng, Kec.Trawas, kabupaten Mojokerto.
DAFTAR PUSTAKA
Andersen, Richard A, David C. Bradley 1998. Perception of three-dimensional structure from
motion. Elsevier Science Ltd. All rights reserved.
Canon.Februari,2014.http://www.usa.canon.com/cusa/consumer/products/cameras/digital_ca
meras/powershot_sx260_hs#Specifications
Eisenbeiss, H. 2009. UAV Photogrammetry. Zürich. ETH Zürich.
Hanifa, N. R. 2007. Studi Penggunaan Kamera Digital Low-Cost Non-Metric Auto-Focus
Untuk Pemantauan Deformasi. Bandung: Program Studi Teknik Geodesi dan
Geomatika FTSL ITB.
Harintaka, Subaryono, Tanjung, A. M., 2008. Evaluasi Penerapan Mini Bundle Block
Adjustment Pada Foto Udara Format Kecil. No.3 Tahun XXX Edisi Agustus 2008
Hobby Terbang. Februari, 2014. http://hobbyterbang.com/terbang-fpv/264.
Kardono, AK. Rushianto E., Fatoni A., 2012, Perancangan dan Implementasi Sistem
Pengaturan Optimal LQR untuk Menjaga Kestabilan Hover pada Quadcopter, Jurnal
Teknik ITS, Vol.1, No.1, Tahun 2012, (ISSN : 2301-9271)
Kavzoglu, T., dan Karsli, F. 2008. Calibraton of A Digital Single Lens Reflex (SLR) Camera
Using Artificial Neural Networks. The International Archives of the Photogrammetry,
Remote Sensing and Spatial Information Sciences. Vol. XXXVII. Part B5. Beijing.
Paimin, Sukresno, Irfan Budi Pramono 2009 TEKNIK MITIGASI Banjir dan Tanah Longsor.
Balikpapan : Tropenbos International Indonesia Programme
Purwadhi, S. H., 2001. Interpretasi Citra Digital. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Saeno. (2014, 1 28). SEDANG TIDUR, 14 Warga Tertimbun Tanah Longsor. Retrieved from
www.kabar24.com, http://www.kabar24.com/nasional/read/20140128/65/209681
/sedang-tidur-14-warga-tertimbun-tanah-longsor
Sutanto., 1986. Penginderaan Jauh, Jilid I dan II. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
U. Niethammer , S. Rothmund , M. R. James , J. Travelletti , M. Joswig. (2010). UAV-BASED
REMOTE SENSING OF LANDSLIDES. commission V Symposium. Newcastle: International
Archives of Photogrammetry.
Wolf, P. R., 1993. Elemen Fotogrametri Dengan Interpretasi Foto Udara dan Penginderaan
Jauh, Edisi kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.