laporan kelas ibu ngadiharjo

28
LAPORAN HASIL KEGIATAN LUAR GEDUNG DESA NGADIHARJO KECAMATAN BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG Diajukan Guna Melengkapi Persyaratan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Disusun oleh: KELOMPOK II DELLMA ANGGINI 22010111200054 DIAJENG ANNISA H. 22010111200055 DIPA YUNIHARILMI 22010111200056 RESKA AYU P.D. 22010111200117 RISANG BAGASKORO 22010111200118 RISMA JUNIARNI A. 22010111200119 RIZKI TRI HAPSARI 22010111200121 1

Upload: risang-bagaskoro

Post on 02-Jan-2016

824 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

gggnv

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

LAPORAN HASIL KEGIATAN LUAR GEDUNG DESA NGADIHARJO

KECAMATAN BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG

Diajukan Guna Melengkapi Persyaratan Kepaniteraan Klinik

Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Disusun oleh:

KELOMPOK II

DELLMA ANGGINI 22010111200054

DIAJENG ANNISA H. 22010111200055

DIPA YUNIHARILMI 22010111200056

RESKA AYU P.D. 22010111200117

RISANG BAGASKORO 22010111200118

RISMA JUNIARNI A. 22010111200119

RIZKI TRI HAPSARI 22010111200121

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2012

1

Page 2: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................................................1

Daftar isi...................................................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................3

1. Latar belakang......................................................................................................3

2. Tujuan..................................................................................................................4

3. Metodologi ..........................................................................................................4

BAB II.Hasil dan Analisa data.................................................................................5

BAB III Masalah dan Analisis Penyebab Masalah..................................................8

BAB IV Simpulan dan Saran ..................................................................................9

Daftar Pustaka........................................................................................................11

2

Page 3: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

BAB I

I. Latar Belakang

Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih

diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak, terutama

pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, ibu bersalin, dan

bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu

(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurut Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Ibu di Indonesia

sebesar 226/100.000 Kelahiran Hidup. Dengan angka tersebut, secara matematis

dapat diartikan bahwa dalam setiap jamnya terjadi 1 kematian ibu di Indonesia,

atau 24 kematian ibu perhari, 98 kematian ibu perminggu.

Salah satu program kesehatan yang diharapkan turut berperan dalam

menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kehamilan, persalinan dan

nifas adalah buku Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA). Buku KIA adalah suatu

buku yang berisi catatan kesehatan Ibu dan Anak serta informasi cara menjaga

kesehatan dan mengatasi anak sakit. Penggunaan Buku KIA diharapkan dapat

meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta gizi sehingga

salah satu tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu penurunan AKI dan

AKB dapat tercapai. Penyebarluasan penggunaan Buku KIA dilakukan melalui

Puskesmas, Rumah Sakit, kegiatan Posyandu, dan lain-lain dengan tujuan agar

terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan dari para petugas kesehatan

serta adanya peningkatan kualitas pelayanan. Selain itu Buku KIA dapat pula

dipakai sebagai alat pemantau Kesehatan Ibu dan Anak, serta pendidikan dan

penyuluhan kesehatan bagi masyarakat khususnya para ibu. Namun, tidak semua

ibu mau atau bisa membaca dan memahami buku KIA. Oleh sebab itu, ibu hamil

perlu diajari tentang isi buku KIA dan cara menggunakan buku KIA.

Dewasa ini penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak pada umum nya masih

banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang

diberikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktu kegiatan

3

Page 4: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

posyandu. Kegiatan penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani kasus

perkasus namun memiliki kelemahan antara lain:

Pengetahuan yang diperoleh hanya terbatas pada masalah kesehatan yang

dialami saat konsultasi.

Penyuluhan yang diberikan tidak terkoordinir sehingga ilmu yang di

berikan kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh petugas saja

Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau pembinaan

secara lintas sektor dan lintas program.

Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinambungan

Untuk mengatasi kelemahan – kelemahan diatas, direncanakan metode

pembelajaran kelas ibu hamil. Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan

materi Buku KIA dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang diikuti diskusi

dan tukar pengalaman antara Ibu-ibu hamil dan petugas kesehatan. Kegiatan

kelompok belajar ini diberi nama “Kelas Ibu Hamil”.

Kelas Ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur

kehamilan antara 4 minggu s/d 36 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10

orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi, dan tukar

pengalaman tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) secara menyeluruh dan

sistematis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas

ibu hamil difasilitasi oleh bidan atau tenaga kesehatan dengan menggunakan

paket kelas ibu hamil yaitu buku KIA, flip chart ( lembar balik), Pedoman

pelaksanaan kelas ibu hamil, pegangan fasilitator kelas ibu hamil, dan buku senam

ibu hamil.

Kelas Ibu Hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang

kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang

bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai

kehamilan perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru

lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.

4

Page 5: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

II. Tujuan

1. Tujuan Umum

– Mahasiswa mampu mengetahui, menganalisa, dan

mendeskripsikan pelaksanaan pelayanan Kelas Ibu Hamil di Desa

Ngadiharjo, Magelang, serta memberikan alternatif pemecahan

masalah dalam rangka upaya perbaikan program.

2. Tujuan Khusus

– Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah pelayanan Kelas Ibu

Hamil di Desa Ngadiharjo, Magelang.

– Mahasiswa mampu menganalisis penyebab masalah pelayanan

Kelas Ibu Hamil di Desa Ngadiharjo, Magelang.

– Mahasiswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah

pelayanan Kelas Ibu Hamil di Desa Ngadiharjo, Magelang.

III. Metode Penelitian

Data primer diperoleh dari wawancara dengan bidan desa dan peserta

Kelas Ibu Hamil untuk memperoleh informasi program pelayanan Kelas Ibu

Hamil di Desa Ngadiharjo. Data sekunder diperoleh dari catatan data tertulis

yang ada di bagian Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Borobudur.

5

Page 6: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

6

Page 7: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

BAB II

HASIL DAN ANALISIS DATA

Data diperoleh dari hasil kegiatan kunjungan luar gedung, kegiatan Kelas Ibu

Hamil yang pertama di Desa Ngadiharjo, tanggal 28 April 2012.

A. DATA INPUT

MANs

Kepala Puskesmas sebagai penanggung jawab dan mengkoordinir pelak-

sanaan kelas ibu hamil di wilayah kerjanya.

Bidan/petugas kesehatan bertanggung jawab dalam pelaksanaan kelas ibu

hamil (Identifikasi calon peserta , koordinasi dengan dengan stake holder ,

fasilitasi pertemuan , monitoring , evaluasi, dan pelaporan)

Petugas dari Puskesmas 1 orang, bidan desa 2 orang dan sudah terbentuk

kepengurusan dan pembagian tugas yang jelas.

Narasumber adalah tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian bidang

tertentu untuk mendukung kelas ibu hamil

MONEY

Sumber pendanaan dari Dinas Kesehatan dan sudah mencukupi untuk

biaya Operasional untuk Kegiatan Kelas Ibu Hamil.

Turunnya dana tepat waktu.

MATERIAL

Terdapat SOP (Standar Operasional Prosedur) kegiatan pelayanan Kelas

Ibu Hamil.

Sarana dan prasarana pembelajaran didapatkan dari Puskesmas (dibawa

oleh petugas Puskesmas)

7

Page 8: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

METHOD

Pelaksanaan program terjadwal pasti (dilaksanakan sebulan sekali selama

tiga bulan berturut – turut)

Jenis kegiatan sudah mencakup metode penyuluhan yang efektif.

Kelengkapan administrasi lengkap.

Terdapat SOP Kelas Ibu Hamil, dan sudah disosialisasikan dengan baik.

MACHINE

Ruang Balai desa yang berukuran kira-kira 5m x 10m, dengan ventilasi

dan pencahayaan yang cukup.

Alat tulis menulis untuk pembelajaran tersedia (kertas, spidol, bolpoin)

Buku KIA

Lembar balik Kelas Ibu Hamil

Buku pedoman pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

Buku pegangan fasilitator

Alat peraga untuk senam hamil ( alat yang disediakan hanya bantal)

Tikar atau karpet

B. LINGKUNGAN

Adanya dukungan dari para perangkat desa setempat terhadap pelaksanaan

program Kelas Ibu Hamil.

Terdapat dukungan yang baik dari Dinas Kesehatan terhadap pelaksanaan

program Kelas Ibu Hamil.

C. PROSES

P 1 (Perencanaan)

– Mendaftar semua ibu hamil yang ada di wilayah kerja. Hal ini dimaksud-

kan untuk mengetahui berapa jumlah ibu hamil dan umur kehamilannya.

– Sudah ada program perencanaan, yang tediri dari pembentukan panitia

pelaksana, tempat, sarana, fasilitator, dan jadwal acara.

8

Page 9: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

– Pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu Hamil rutin dilakukan, namun belum

seluruh peserta yang diundang mengikuti program ini.

– Belum ada strategi untuk mengejar ketertinggalan materi bagi ibu hamil

yang tidak mengikuti kelas sebelumnya.

– Telah diinformasikan kepada masyarakat bahwa akan dilakukan

pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu Hamil, melalui undangan yang disebar

kepada setiap ibu hamil.

P 2 (Penggerakan, Pelaksanaan)

• Kegiatan Kelas Ibu Hamil dilakukan tepat waktu sesuai jadwal.

• Kegiatan diawali dengan penjajagan pengetahuan awal peserta evaluasi

awal (pre-tes) dengan cara memberikan lembar pertanyaan kepada peserta

dan peserta (pilihan ganda).

• Hasil evaluasi awal (pre-tes) dikumpulkan dan diperiksa, kemudian ditab-ulasi dan analisa dilakukan setiap kali pertemuan.

• Materi disampaikan oleh Bidan Desa.

• Tata letak ruangan sudah baik.

• Materi disampaikan oleh fasilitator dengan Lembar Balik Kelas Ibu Hamil.

• Dilakukan simulasi dan praktik senam ibu hamil. Semua dapat mengikuti

dengan baik. Senam ibu hamil merupakan materi ekstra di kelas ibu

hamil, jika dilaksanakan, setelah sampai di rumah diharapkan dapat

dipraktikkan.

• Waktu pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15-20 menit.

• Metode tanya jawab dilakukan dan interaksi para peserta dan fasilitator

cukup baik, akan tetapi masih ada peserta yang kurang aktif bertanya

maupun menjawab pertanyaan.

• Evaluasi akhir (post-tes) dilakukan setelah selesai penyampaian semua

materi pertemuan Kelas Ibu Hamil. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat

peningkatan pengetahuan peserta.

9

Page 10: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

P 3 (Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian)

Evaluasi kegiatan sudah dilaksanakan pada setiap selesai pertemuan kelas

ibu. Pelaporan program dilakukan setiap akhir bulan.

Sudah ada evaluasi terhadap cakupan Kelas Ibu Hamil

Telah dilakukan tabulasi dan analisa data hasil awal (pre-tes) dan akhir

(post-tes).

D. DATA OUTPUT

Jumlah Ibu hamil yang mengikuti Prorgam Kelas Ibu Hamil berjumlah 9

orang (90 % dari jumlah ibu hamil yang diundang).

Pengetahuan ibu hamil yang mengikuti kegiatan telah meningkat,

berdasarkan perbandingan antara pre-test dan post-test.

10

Page 11: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

BAB III

MASALAH DAN ANALISIS PENYEBAB MASALAH

A . IDENTIFIKASI MASALAH

Dari data output diperoleh data yang tidak sesuai dengan target

Dinkes, sehingga hal ini dianggap sebagai masalah. Adapun masalah

tersebut adalah sebagai berikut :

I. Belum tersedianya alat peraga yang ideal.

II. Belum seluruh peserta yang diundang datang mengikuti

program ini (cakupan 90 %).

III. Belum ada strategi untuk mengejar ketertinggalan materi bagi

ibu hamil yang tidak mengikuti kelas sebelumnya.

IV. Kurang aktifnya peserta dalam sesi Tanya jawab.

B. PRIORITAS MASALAH

Dari 4 masalah yang ditemukan di Kelas Ibu Hamil Desa Ngadiharjo

selanjutnya dilakukan prioritas masalah berdasarkan metode Hanlon

Kualitatif dengan kriteria sebagai berikut:

a. Kriteria Urgency

Masalah I II III IV Total

Horizontal

I + + - 2

II + + 2

III + 1

IV 0

Total

vertikal

0 0 0 1

11

Page 12: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

Total

Horizontal

2 2 1 0

Total 2 2 1 1

b. Kriteria Seriousness

Masalah I II III IV Total

Horizontal

I - - - 0

II + + 2

III + 1

IV 0

Total

vertikal

0 1 1 1

Total

Horizontal

0 2 1 0

Total 0 3 2 1

c. Kriteria Growth

Masalah I II III IV Total

Horizontal

I - - - 0

II - - 0

III - 0

IV 0

Total

vertikal

0 1 2 3

Total 0 0 0 0

12

Page 13: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

Horizontal

Total 0 1 2 3

Prioritas masalah

Masalah U S G Total Prioritas

I 2 0 0 2 III

II 2 3 1 6 I

III 1 2 2 5 II

IV 1 1 3 5 II

Berdasarkan hasil perhitungan secara Hanlon kualitatif di atas, dari empat

masalah di atas didapatkan urutan prioritas sebagai berikut:

I. Belum seluruh peserta yang diundang datang mengikuti program ini

(cakupan 90 %).

II. Belum ada strategi untuk mengejar ketertinggalan materi bagi ibu hamil

yang tidak mengikuti kelas sebelumnya.

III. Kurang aktifnya peserta dalam sesi Tanya jawab.

IV. Belum tersedianya alat peraga yang ideal.

C. ANALISIS PENYEBAB MASALAH

Untuk mengidentifikasi secara keseluruhan masalah yang ada, maka perlu

dipergunakan pendekatan sistem. Sistem yang diutarakan di sini adalah sistem

terbuka pelayanan kesehatan yang dijabarkan sebagai berikut :

13

Page 14: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

Gambar 3. Pendekatan Sistem

D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

1. Mengaktifkan seluruh kader.

2. Penyediaan alat-alat peraga dan alat bantu lain untuk menarik

perhatian peserta kelas ibu hamil.

3. Kader dan bidan desa secara aktif mendatangi peserta yang tidak

hadir untuk memberi motivasi supaya hadir pada kelas

sebelumnya.

4. Sosialisasi penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil agar jumlah peserta

sesuai target, dengan cara undangan dibagikan kepada ibu hamil

secara langsung agar dapat menyampaikan tujuan dari kelas ibu

hamil tersebut.

E. Pengambilan keputusan

14

INPUT

Alat peraga tidak lengkap

PROSESP1: strategi untuk mengejar ketertinggalan materi bagi ibu hamil yang tidak mengikuti kelas sebelumnya.P2 : kurang aktifnya peserta dalam mengikuti sesi Tanya jawabP3 : -

OUTPUTCakupan ibu yang hadir : 90%

OUTCOMEPengetahuan ibu yang mengikuti Kelas Ibu Hamil meningkat.

DAMPAKBelum dapat ditentukan

Lingkungan :

Dukungan yang baik dari perangkat desa, dan

Dinas Kesehatan

Page 15: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

Proses pengambilan keputusan untuk menentukan alternatif pemecahan

masalah pada penyebab masalah menggunakan kriteria mutlak dan kriteria

keinginan, yang dilakukan melalui delapan langkah yaitu :

1. Menetapkan tujuan dan sasaran keputusan

2. Menentukan kriteria mutlak dan keinginan bagi tercapainya tujuan

3. Menetapkan bobot kriteria keinginan (1-5)

4. Inventarisasi alternatif, yaitu kemungkinan-kemungkinan cara untuk

mencapai tujuan

5. Menguji alternatif-alternatif tersebut kedalam:

Kriteria mutlak

Alternatif yang tidak lulus segera dikeluarkan, sedangkan yang

lulus dilanjutkan ke matriks kriteria keinginan

Matriks kriteria keinginan :

Pada matriks ini setiap alternatif secara urut diberi nilai

terhadap kriteria keinginan yang ada.

Angka nilai setiap alternatif tidak melebihi bobot kriteria

yang bersangkutan

Alternatif yang memiliki jumlah tertinggi merupakan

keputusan sementara

6. Menetapkan keputusan sementara

7. Inventarisasi konsekuensi, yaitu faktor-faktor penghambat dan pendorong

keputusan sementara.

8. Penentu keputusan setelah mempertimbangkan :

Tingginya jumlah nilai alternatif

Kemampuan untuk mengatasi konsekuensi

Alternatif-alternatif pemecahan masalah tersebut kemudian diuji dalam

matriks kriteria mutlak dan kriteria keinginan sebagai berikut:

Kriteria mutlak :

Tenaga

Waktu

15

Page 16: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

Dana

Metode

Kriteria keinginan

Biaya pelaksanaan terjangkau

Pelaksanaan mudah

Efektif

Berkesinambungan

Menetapkan bobot kriteria keinginan

Biaya pelaksanaan terjangkau : 40

Pelaksanaan mudah : 30

Efektif : 20

Berkesinambungan : 10

Alternatif-alternatif pemecahan masalah tersebut kemudian diuji dalam matriks

kriteria mutlak dan kriteria keinginan sebagai berikut:

1. Kriteria Mutlak

a. Ada tenaga kesehatan terlatih dan terampil serta rajin dalam mengingatkan

peserta kelas ibu hamil.

b. Ada pemilihan waktu yang tepat agar peserta dapat hadir sesuai target.

c. Membutuhkan dana kurang dari Rp 50.000,00.

d. Ada metode yang dapat dipakai untuk pelaksanaan kegiatan

16

Page 17: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

Tabel 32. Kriteria Mutlak

Alternatif Tenaga Waktu Dana Metode L/TL

1 + + + + L

2 + + + + L

3 + + + + L

4 + + + + L

Keterangan :

Untuk jawaban “Ya” diberi tanda +, jawaban “Tidak” diberi tanda -, L = Lulus,

TL = Tidak Lulus

2. Kriteria Keinginan

Tabel 33. Kriteria Keinginan

Alternatif

Biaya

pelaksanaan

terjangkau

(40)

Pelaksanaan

mudah

(30)

Efektif

(20)

Berkesinambungan

(10)Jumlah

1 5x40 4x30 5x20 5x10 470

2 2x40 2x30 5x20 5x10 290

3 5x40 4x30 5x20 5x10 470

4 5x40 4x30 3x20 4x10 420

Dari kriteria mutlak dan kriteria keinginan didapatkan alternatif pemecahan

masalah sementara yang terpilih adalah:

I. Kader dan bidan desa secara aktif mendatangi peserta yang tidak

hadir untuk memberi motivasi supaya hadir pada kelas sebelumnya.

II. Mengaktifkan seluruh kader.

III. Sosialisasi penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil agar jumlah peserta

sesuai target, dengan cara undangan dibagikan kepada ibu hamil secara

langsung agar dapat menyampaikan tujuan dari kelas ibu hamil

tersebut.

17

Page 18: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

IV.Penyediaan alat-alat peraga dan alat bantu lain untuk menarik

perhatian peserta kelas ibu hamil.

3. Keputusan Tetap

Dengan melakukan inventarisasi dan konsekuensi atas keputusan alternatif

masalah, ditetapkan alternatif masalah yang diambil adalah Mengaktifkan

seluruh kader serta Kader dan bidan desa secara aktif mendatangi peserta

yang tidak hadir untuk memberi motivasi supaya hadir pada kelas

sebelumnya.

18

Page 19: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Setelah dilakukan pengamatan dari kegiatan pelayanan di Kelas Ibu Hamil Desa

Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang tanggal 28 April 2012

dan wawancara dengan petugas Puskesmas dan Bidan desa, dapat disimpulkan

bahwa kegiatan Kelas Ibu Hamil Desa Ngadiharjo didapatkan urutan prioritas

masalah sebagai berikut :

I. Belum seluruh peserta yang diundang datang mengikuti program

ini (cakupan 90 %).

II. Belum ada strategi untuk mengejar ketertinggalan materi bagi ibu

hamil yang tidak mengikuti kelas sebelumnya.

III. Kurang aktifnya peserta dalam sesi Tanya jawab.

IV. Belum tersedianya alat peraga yang ideal.

B. SARAN

a. Kepada Tim Pembina kader tingkat kecamatan untuk memotivasi

kader untuk mengikuti kegiatan Kelas Ibu Hamil

b. Kepada bidan desa untuk tidak hanya mengundang ibu hamil, namun

menjelaskan pula isi dan manfaat dari Kelas Ibu Hamil.

c. Kepada Petugas Puskesmas untuk mengawasi dan membantu

pelaksanaan kegiatan Kelas Ibu Hamil, dan menilai dampak dari

kegiatan ini.

d. Kepada peserta kelas ibu hamil diharapkan dapat berperan serta aktif

dalam kegiatan kelas ibu hamil, sehingga tercapai tujuan dari kelas ibu

hamil.

19

Page 20: Laporan KELAS IBU Ngadiharjo

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan RI. Indikator Indonesia sehat 2010 dan Pedoman

Penetapan Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat. Depkes RI [serial on

the internet]. [cited 28 April 2012] . Available from:

www.litbang.depkes.go.id/download/is 2010 /indikator.pdf

2. Balai Pelatihan Kesehatan Salaman. Pedoman Praktis Pelaksanaan kerja di

Puskesmas. Magelang: Podorejo Offset;2000.

3. Zulkifli. Posyandu dan Kader Kesehatan. 2003. [cited 29 April 2012].

Available from; http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-zulkifli.pdf.

4. Indonesia Kementrian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Gizi dan

KIA. Pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil. Jakarta : Kementerian

Kesehatan RI. 2011

20