laporan kasus pterigium fixxxxxxxxxxxxxx
TRANSCRIPT
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 1/50
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA LAPORAN KASUS
FAKULTAS KEDOKTERAN MEI 2016
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PTERIGIUM
OLEH :
RESKIYANI ASHAR, S.KED
10542 018 10
PEMBIMBING :
DR. PURNAMANITA SYA!AL, S".M.,MARS
DIBA!AKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
1
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 2/50
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa :
N#$# : R%&'()#*( #&+#, S.K%-
NIM : 10542 018 10
K#&& : P/%(($
Telah menyelesaikan tugas tersebut dalam rangka kepaniteraan klinik pada
bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Makassar, Mei !"#
P%$($(*
-. P*#$#*(/# S)#3#, S".M.,MARS
2
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 3/50
BAB I
PENDAHULUAN
$terigium merupakan suatu pertumbuhan %ibrovaskular kon&ungtiva
yang bersi%at degenerati% dan invasi%. $ertumbuhan ini biasanya terletak pada
'elah kelopak bagian nasal ataupun temporal kon&ungtiva yang meluas ke
daerah kornea. (iduga penyebab pterigium adalah exposure atau sorotan
berlebihan dari sinar matahari yang diterima oleh mata. Ultraviolet, baik U)*
ataupun U)+, berperan penting dalam hal ini. elain itu dapat pula
dipengaruhi oleh %aktor-%aktor lain seperti at alergen, kimia, dan pengiritasi
lainnya. e'ara geogra%is, pterigium paling banyak ditemukan di negara
beriklim tropis. Karena Indonesia beriklim tropis, penduduknya memiliki
risiko tinggi mengalami pterigium. (ari hasil penelitian / /aard dari
Singapore National Eye Center , yang melakukan penelitian di daerah 0iau,
didapatkan bahwa prevalensi pterigium pada usia di atas " tahun adalah "!1
sedangkan di atas 2! tahun adalah "#,31.",4
$terigium masih men&adi permasalahan yang sulit karena tingginya
%rekuensi pterigium rekuren. Recurrence rate pas'aoperasi pterigium di
Indonesia adalah 54641. (ari hasil penelitian di 0 7ipto Mangunkusumo
didapatkan bahwa recurrence rate pada pasien berusia kurang dari 2! tahun
adalah #41 dan pada pasien berusia lebih dari 2! tahun adalah ",41. ,4
3
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 4/50
BAB II
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
8ama : 8y. +
9anis Kelamin : $erempuan
Umur : #3 tahun
*gama : Islam
uku+angsa : MakassarIndonesia
$eker&aan : $etani*lamat : 9l.Taipakkodong Kab./owa
8o. 0egister : 25.43.43
Tanggal $emeriksaan : Mei !"4
0umah akit : 0U(. ye'h yusu%
$emeriksa : dr.;Y+<,p.M
B. ANAMNESIS
K%+#* U/#$# : *danya selaput pada kedua mata
A*#$*%&(& T%"($"(* :
$asien datang ke poliklinik mata 0U( ye'h Yusu% dengan keluhan adanyaselaput pada mata kiri dan kanan yang telah dialami se&ak = tahun yang lalu.
(ialami se'ara perlahan-lahan yang awalnya sebelah kiri kemudian lan&ut sebelah
kanan , *walnya tumbuh pada bagian pinggir mata, lama kelamaan melebar
sampai kebagian mata hitam. $asien merasa seperti ada benda asing yang
menutupi matanya. elain itu &uga mengeluh penglihatan kabur pada kedua
matanya &ika melihat &auh, maupun dekat se&ak selaput tumbuh. 0asa menggan&al
;><, sulit menggerakkan mata kiri ;><, air mata berlebih ;><, kotoran mata
berlebih ;-<, rasa gatal ;><, rasa silau ;><, riwayat pasien sering terpapar sinar
matahari dan debu ;><, 0iwayat penggunaan ka'amata;-<
R(3#)#/ P%*)#'(/ T%-#+ :
- 0iwayat penyakit dengan keluhan yang sama sebelumnya ;-<.
- 0iwayat diabetes melitus ;-<
- 0iwayat hipertensi ;-<
4
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 5/50
- 0iwayat trauma ;-<
- 0iwayat alergi ;-<
R(3#)#/ P%*#/#* :
$asien belum pernah berobat sebelumnya.
R(3#)#/ P%*)#'(/ K%## -#* &&(#
Tidak ada riwayat penyakit yang sama pada keluarga pasien.
$asien sering terpapar sinar matahari dikarenakan peker&aan sebagai petani
5
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 6/50
6
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 7/50
7. PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
1. P%$%('&##* I*&"%'&(
OD OS
$alpebra ?dema ;-< ?dema ;-<ilia 8ormal, sekret ;-< 8ormal, sekret ;-<
*pparatus
@akrimalis
lakrimasi ;>< lakrimasi ;><
Kon&ungtiva Aiperemis ;><, Tampak
selaput berbentuk segitiga
dibagian nasal dengan apeB
belum sudah melewati limbus
tetapi belum men'apai pupil
Aiperemis;><, Tampak selaput
berbentuk segitiga dibagian
nasal dengan apeB melewati
limbus dan men'apai pupil
+ola mata 8ormal 8ormal
Kornea 9ernih 9ernih
+ilikMata
(epan
8ormal 8ormal
Iris 7oklat, Kripte ;>< 7oklat, kripte ;><
$upil +ulat, entral +ulat, entral
@ensa Keruh Keruh
Mekanisme
mus'ular
Ke
segala
arah
Ke segala arah
2. P%$%('&##* P#"#&(
$alpasi C( C
Tensi Ckuler Tn Tn
8yeri tekan ;-< ;-<
7
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 8/50
Massa tumor ;-< ;-<
/landula preaurikuler Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
. T*$%/(
Tidak dilakukan $emeriksaan
4. V(&&
)C( - ! 3! D tidak di koreksi
)C - !"!! D tidak dikoreksi
5. 7#$"& V(&#
Tidak dilakukan $emeriksaan
6. 7 &%*&%
Tidak dilakukan pemeriksaan
9. L(+/ S%*&%
Tidak dilakukan pemeriksaan
8. D(##*&'"(
Tidak dilakukan pemeriksaan
. P%*)(*##* O('
N
.
P%$%('&##* OD OS
1. K*;*/(<# H("%%$(& = H("%%$(& =
2. K*%# >%*(+ >%*(+
. B((' $#/# -%"#* N$# N$#
4. I(& 7'#/, '("/% = 7'#/, '("/% =
5. P"( I&', B#/, &%*/#,
R7=
I&',B#/, &%*/#,
R7=
6. L%*&# K%+ K%+
4. P%$%('&##* S(/ L#$"
a. @C( : kon&ungtiva hiperemis ;><, tampak selaput berbentuk segitiga
dibagian nasal dengan apeks melewati limbus dan belum men'apai
pupil, kornea &ernih, +M( kesan normal, iris 'oklat, kripte ;><, pupil
bulat, sentral, 07 ;><, lensa keruh sebagian .
b. @C : kon&ungtiva hiperemis ;>< Tampak selaput berbentuk segitiga
dibagian nasal dengan apeB melewati limbus dan men'apai pupil.,
kornea &ernih, +M( kesan normal, Iris 'oklat, kripte ;><, pupil bulat
sentral 07 ;><, lensa keruh sebagian .
8
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 9/50
RESUME
$asien datang ke poliklinik mata 0U( ye'h Yusu% dengan keluhan adanya
selaput pada mata kiri dan kanan yang telah dialami se&ak = tahun yang lalu.
(ialami se'ara perlahan-lahan yang awalnya sebelah kiri kemudian lan&ut sebelah
kanan , *walnya tumbuh pada bagian pinggir mata, lama kelamaan melebar
sampai kebagian mata hitam. $asien merasa seperti ada benda asing yang
menutupi matanya. elain itu &uga mengeluh penglihatan kabur pada kedua
matanya &ika melihat &auh, maupun dekat . 0asa menggan&al ;><,sulit
menggerakkan mata kiri ;><, air mata berlebih ;><, kotoran mata berlebih ;-<, rasa
gatal ;><, rasa silau ;><, riwayat pasien sering terpapar sinar matahari dan debu
;><, 0iwayat penggunaan ka'amata ;-<.
$ada pemeriksaan o%talmologi ;visus < )C( !3! dan )C !"!!. $ada
pemeriksan slit lamp didapatkan C( tampak selaput berbentuk segitiga dibagian
nasal dengan apeB sudah men'apai limbus dan pada C Tampak selaput
berbentuk segitiga dibagian nasal dengan apeB sudah men'apai pupil,kedua lensa
keruh sebagian dan terdapat gangguan penglihatan pada C dan C( $ada pemeriksaan palpasi tidak ditemukan kelainan.
I. D(#*&(& K%;#
C( $terygium tadium II > presbiop ametrop > katarak senilis immatur
C $terygium tadium III > presbiop ametrop > katarak senilis immatur
II. D(#*&(& B#*-(*
$seudopterygium
$inguekula
III. T%#"(
N* $%-('#$%*/&#
Kurangi pa&anan debu, sinar matahari dengan menggunakan ka'amata.
M%-('#$%*/&#
7- lyters untuk mata kanan dan kiri
B%-#+
0en'ana C( ?ksisi pterygium
P*&(&
? Eua ad vitam : +onam
? Eua ad sanationam : +onam
? Eua ad vitam : dubia et bonam
? Eua ad 'osmeti'am : (ubia et malam
9
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 10/50
IV. D(&'&(
A. D(&'&(
(ari anamnesis keluhan utama berupa selaput elaput pada mata kiri
dan kanan dirasakan = tahun terakhir. *walnya tumbuh pada bagian
pinggir mata, lama kelamaan melebar sampai kebagian mata hitam. $asien
merasa seperti ada benda asing yang menggan&al yang menutupi matanya
sehingga penglihatan agak buram.Aal ini dapat dikarenakan karena adanya
poli%erasi åan subkon&ungtiva berupa granulasi %ibrovaskular dan
kon&ungtiva bulbar yang berkembang menu&u kornea sehingga menutupi
permukaannya.+erdasarkan %aktor risiko, pasien ini memiliki %aktor risiko
yang mendukung ter&adinya pterygium yaitu sering terpapar sinar
mataharidan debu dikarenakan peker&aan pasien &uga adalah seorang
petani.
$emeriksaan o%talmologi pada inspeksi C( didapatkan inspeksi
Tampak selaput berbentuk segitiga dibagian nasal dengan apeB melewati
limbus dan belum men'apai pupil. $ada C didapatkan tampak selaput
berbentuk segitiga dibagian nasal dengan apeB melewati limbus dan
men'apai pupil. $ada pemeriksaan palpasi tidak ditemukan kelainan. $ada
$emeriksaan visus )C( "!! dan )C 3! yang tidak dikoreksi.
+erdasarkan hasil anamnesis dan hasil pemeriksaan o%talmologi
menun&ukkan suatu pterygium pada mata kanan dan kiri. $ertumbuhan
pterygium yang sudah melewati limbus namun belum men'apai pupil pada
pasien ini diklasi%ikasin sebagai pterygium stadium II yaitu pada matakanan. edangkan pertumbuhan pterygium yang sudah melewati limbus
namun men'apai pupil pada pasien ini diklasi%ikasin sebagai pterygium
stadium III yaitu pada mata kiri.
inar ultraviolet terutam sinar U)+ beserta polutannya merupakan
pen'etus ter&adinya pterigium, selain itu kekeringan okular dan polusi
lingkungan dapat berperan serta dalam progresivitas pterigium dan
rekurensinya.
10
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 11/50
@esi biasanya terdapat di sisi nasal kon&ungtiva bulbi. +isa di&umpai di
sisi nasal dan temporal pada satu mata ;pterigium dupleB< atau pada kedua
mata ;pterigium bilateral<./e&ala sub&ekti% dapat berupa rasa perih, tergan&al,
sensasi benda asing, silau, mata berair, gangguan visus, sampai masalah
kosmetik.
Tidak ada pengobatan medikamentosa yang spesi%ik untuk
pterigium.Tu&uan pengobatan medikamentosa adalah untuk mengurangi
peradangan dapat diberikan steroid topi'al. Tindakan pembedahan pada
pterigium adalah suatu tindakan de%initi% untuk mengangkat åan
pterygium dengan berbagai teknik operasi.
Untuk terapi pasien ini diberikan 7- lyters untuk mata kanan dan kiri dan
diren'anakan untuk operasi eksisi pterigium C(. (iharapkan agar pasien
sedapat mungkin mengindari %aktor pen'etus timbulnya pterigium seperti
sinar matahari, angin dan debu serta ra&in merawat dan men&aga
kebersihan kedua mata. Cleh sebab itu, dian&urkan untuk selalu memakai
ka'amata pelindung atau topi pelindung bila keluar rumah.
Aasil pemeriksaan %isik pada kedua mata pasien, terdapat ta&am
penglihatan )C( : ! 3! dan )C : !"!! dan tidak dikoreksi karena
diren'akan koreksi visus setelah dilakukannya tindakan operasi pterigium
untuk menyingkirkan penyebab lain dari penurunan penglihatan yang di
akibatkan dari adanya pterigium karena pterigium &uga dapat
menyebabkan gangguan re%raksi seperti astigmatisme, dengan hasil visus
tersebut dan umur pasien yang sudah tua maka di diagnosa dengan
gangguan akomodasi presbiopi ametrop , dikatakan ametrop merupakan
diagnosa sementara sebelum di lakukannya koreksi visus karena pasien
mengeluh penglihatan kabur &arak dekat maupun &auh sedangkan
presbiop merupakan gangguan akomodasi yang berhubungan dengan usia
tua yang tidak dapat dihindari seiring bertambahnya usia . Aal ini
mengindikasikan bahwa kelainan %ungsi penglihatan berupa mata kabur
pada pasien disebabkan oleh kelainan re%raksi. sedangkan ametrop
merupakan anomali re%raksi atau kelainan re%raksi tetapi tidak &elas karena
11
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 12/50
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 13/50
granulasi %ibrovaskuler dari ;sebelah< nasal kon&ungtiva bulbar yang
berkembang menu&u kornea hingga akhirnya menutupi permukaannya."
II. A*#/$( -#* F(&(( K*;*/(<#
Kon&ungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang
membungkus permukaan posterior kelopak mata ;kon&ungtiva palpebralis< dan
permukaan anterior s'lera ;kon&ungtiva bulbaris<.Kon&ungtiva bersambung
dengan kulit pada tepi palpebral ;suatu sambungan mukokutan< dan dengan
epitel kornea di limbus.Kon&ungtiva palpebralis melapisi permukaan posterior
kelopak mata dan melekat erat ke tarsus. (itepi superior dan in%erior tarsus,
kon&ungtiva melipat ke posterior ;pada %orniks superior dan in%erior< dan
membungkus åan episklera men&adi kon&ungtiva bulbaris. Kon&ungtiva
bulbaris melekat longgar ke septum orbitale di %orni'esdan melipat berkali-
kali.*danya lipatan-lipatan ini memungkinkan bola matabergerak dan
memperbesar permukaan kon&ungtiva sekretorik.;(uktus-duktus kelen&ar
lakrimal bermuara ke %orniks temporal superior<. Kon&ungtiva bulbaris melekat
longgar pada kapsul tenon dan s'lera di bawahnya, ke'ualidi limbus ;tempat
kapsul tenon dan kon&ungtiva menyatu sepan&ang 5 mm<. @apisan kon&ungtiva
bulbaris yang tebal, lunak, dan mudah bergerak ;pli'a semilunaris< terletak di
kantus internus dan merupakan selaput pembentuk kelopak mata dalam pada
beberapa hewan kelas rendah.
*rteri-arteri kon&ungtiva berasal dari arteri 'iliaris anterior dan arteri
palpebralis.Kedua arteri ini beranastomose dengan bebas dan bersama banyak
vena kon&ungtiva yang umumnya menikuti pola arterinya membentuk åan-
åan vaskuler kon&ungtiva yang sangat banyak.$embuluh lim%e kon&ungtivatersusun di dialam lapisan super%isial dan pro%undus bergabung dengan
pembuluh lim%e palpebra membentuk pleksus lim%atikus yang kaya.
Kon&ungtiva menerima persara%an dari per'abangan ;o%talmik< pertama nervus
). sara% ini memiliki serabut nyeri yang relati% sedikit.
Fungsi dari kon&ungtiva adalah memproduksi air mata, menyediakan
kebutuhan oksigen ke kornea ketika mata sedang terbuka dan melindungi mata
dengan mekanisme pertahanan nonspesi%ik yang berupa barier epitel, aktivitas
13
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 14/50
lakrimasi, dan menyuplai darah. elain itu, terdapat pertahanan spesi%ik berupa
mekanisme imunologis seperti sel mast, leukosit, adanya åan lim%oid pada
mukosa tersebut dan antibodi dalam bentuk Ig*. $ada kon&ungtiva terdapat
beberapa &enis kelen&ar yang dibagi men&adi dua grup besar yaitu"
". $enghasil musin
a. el goblet terletak dibawah epitel dan paling banyak ditemukan pada
daerah in%eronasal.
b. Crypts of Henle terletak sepan&ang sepertiga atas dari kon&ungtiva tarsalis
superior dan sepan&ang sepertiga bawah dari kon&ungtiva tarsalis in%erior.
'. Kelen&ar Man mengelilingi daerah limbus.
. Kelen&ar asesoris lakrimalis. Kelen&ar asesoris ini termasuk kelen&ar Krause
dan kelen&ar Gol%ring. Kedua kelen&ar ini terletak dalam dibawah substansi
propria.5
G#$# 1. A*#/$( K*;*/(<#
III. A*#/$( -#* F(&(( K*%#
Kornea adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus'ahaya,merupakan lapis åan yang menutup bola mata bagian depan.
Kornea dewasa rata-rata mempunyai tebal !,42 mm di tengah, sekitar !,#4 mm
di tepi, dan diameternya sekitar "",4 mm. (ari anterior ke posterior, kornea
mempunyai lima lapisan yang berbeda-beda terdiri dari5
". ?pitel, suatu lapisan skuamosa anterior yang menebal diperi%er pada limbus
di mana lapisan ini bersinambung dengan kon&ungtiva. @imbus mengandung
sel germinativum atau sel stem.
14
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 15/50
. stroma dari serabut kolagen, substansi dasar, dan %ibroblast yang men&adi
dasar kornea. +entuk serabut kolagen yang regular dan diameternya yang
ke'il menyeb abkan transparansi kornea.
5. ?ndotel suatu lapisan tunggal dari sel yang tidak mengalami regenerasi yang
se'ara akti% memompa ion dan air dari stroma untuk mengontrol hidrasi dan
transparansi kornea.
$erbedaan antara kapasitas regenerasi epitel dan endotel penting.
Kerusakan lapisan epitel , misalnya karena abrasi, dengan 'epat diperbaiki.
?ndotel yang rusak karena penyakit atau pembedahan misalnya, tidak dapat
berdegenerasi. Ailangnya %ungsi sawar dan pompa menyebabkan hidrasi
berlebihan, distorsi bentuk regular serat kolagen, dan keruhnya kornea.5
Fungsi Kornea adalah mere%raksikan 'ahaya dan bersama dengan lensa
mem%okuskan 'ahaya ke retina dan melindungi struktur mata internal.5
G#$# 2 A*#/$( K*%#
IV. E"(-%$((
(i *merika erikat angka ke&adian pterigium sangat bervariasi tergantung
pada lokasi geogra%isnya. (i daratan *merika serikat, prevalensinya berkisar
kurang dari 1 untuk daerah di atas 2!! lintang utara sampai 4-"41 untuk
daerah garis lintang 3!-5#!. Aubungan ini ter&adi untuk tempat-tempat yang
prevalensinya meningkat dan daerah-daerah elevasi yang terkena penyinaran
ultraviolet untuk daerah di bawah garis lintang utara ini. e'ara Internasional
hubungan antara menurunnya insidensi pada daerah atas lintang utara dan
relative ter&adi peningkatan untuk daerah di bawah garis balik lintang utara. 2
V. E/((
?tiologinya tidak diketahui dengan &elas dan diduga disebabkan iritasi
kronis akibat debu, 'ahaya sinar matahari, dan udara yang panas.$terygium
diduga merupakan %enomena iritati% akibat sinar U), pengeringan dan
15
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 16/50
lingkungan angin yang banyak. Faktor lain yang menyebabkan pertumbuhan
pterygium antara lain uap kimia, asap, dan debu. +eberapa studi menun&ukkan
adanya predisposisi genetik untuk kondisi ini.4
VI. P#/(&((
Kon&ugtiva bulbi selalu berhubungan dengan dunia luar. Kontak dengan
ultraviolet,debu,kekeringan ter&adinya penebalan dan pertumbuhan kon&ungtiva
bulbi yang men&alar ke kornea. $terigium ini biasanya bilateral, karena kedua
mata mempunyai kemungkinan yang sama untuk kontak dengan sinar
ultraviolet, debu dan kekeringan,semua kotoran pada kon&ungtiva akan menu&u
ke bagian nasal, kemudian melalui pungtum lakrimalis dialirkan ke meatus nasiin%erior.(aerah nasal kon&ungtiva &uga relati% dapat sinar ultraviolet yang lebih
banyak dibandingkan dengan bagian kon&ungtiva yang lain.$ato%isiologi
pterigium di tandai dengan degenerasi elastotik kolagen dan proli%erasi
%ibrovaskular, dengan permukaan yang menutupi epithelium, histopatologi
kolagen abnormal pada daerah degenerasi elastotik menun&ukan baso%ilia bila
di'at dengan hematoksin dan eosin. 9aringan ini &uga bisa di'at dengan 'at
untuk åan elastik akan tetapi bukan åan elasti' yang sebenarnya,oleh
karena åan ini tidak bisa di han'urkan oleh elastase. #
?%ek merusak dari sinar U) menyebabkan penurunan sel induk limbal
pada kornea, yakni menyebabkan ter&adinya insu%isiensi limbal. Aal ini
mengakti%kan %aktor pertumbuhan åan yang menginduksi angiogenesis dan
proli%erasi sel. 0adiasi 'ahaya U) tipe + men&adi %aktor lingkungan yang
paling signi%ikan dalam patogenesis pterigium.#
Aistologi pterigium merupakan akumulasi dari åan degenerasi
subepitel yang baso%ilik dengan karakteristik keabu-abuan di pewarnaan AH?.+erbentuk ulat dan degenerasi elastoti' dengan penampilan seperti 'a'ing
bergelombang dari &arigan yang degenerasi.$emusnahan lapisan bowman oleh
åan %ibrovas'ular sangat khas. ?pitel di atas biasanya normal, tetapi
a'anthoti', hiperkertotik, atau bahkan displastik dan sering menun&ukan area.
VII. G#$##* K(*(&
$terigium dapat dibagi ke dalam beberapa klasi%ikasi berdasarkan tipe,
stadium, progresi%itasnya dan berdasarkan terlihatnya pembuluh darah
episklera, yaitu:
16
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 17/50
". +erdasarkan tipenya pterigium dibagi atas 5:3
a. Tipe I: @esi meluas J mm dari kornea. Stocker’s line atau deposit besi
dapat di&umpai pada epitel kornea dan kepala pterigium. @esi sering
asimptomatis, meskipun sering mengalami in%lamasi ringan. $asien
yang memakai lensa kontak dapat mengalami keluhan lebih 'epat.
b. Tipe II: @esi menutupi kornea sampai 2 mm, dapat primer atau rekuren
setelah operasi, berpengaruh dengan tear film dan menimbulkan
astigmat.
'. Tipe III: @esi mengenai kornea 2mm dan mengganggu aksis visual.
@esi yang luas khususnya pada kasus rekuren dapat berhubungan
dengan %ibrosis subkon&ungtiva yang meluas ke %orniks dan biasanya
menyebabkan gangguan pergerakan bola mata serta kebutaan.
. +erdasarkan stadium pterigium dibagai ke dalam 2 stadium yaitu:3
a. tadium " :Invasi minimum, pertumbuhan lapisan yang transparan dan
tipis, pertumbuhan pembuluh darah yang tipis hanya terbatas pada
limbus kornea.
b. tadium : @apisan tebal, pembuluh darah pro%unda tidak kelihatan
dan menginvasi kornea tapi belum men'apai pupil.
'. tadium 5 :@apisan tebal seperti daging yang menutupi pupil,
vaskularisasi yang &elas.
d. tadium 2 :$ertumbuhan telah melewati pupil.
5. +erdasarkan per&alanan penyakitnya, pterigium dibagi men&adi yaitu:3
a. $terigium progresi%:Tebal dan vaskular dengan beberapa in%iltrat di
kornea di depan kepala pterigium ;disebut 'ap dari pterigium<.
b. $terigium regresi% :Tipis, atro%i, sedikit vaskular. *khirnya men&adi
bentuk membran, tetapi tidak pernah hilang.
2. +erdasarkan terlihatnya pembuluh darah episklera di pterigium dan harus
diperiksa dengan slitlamp pterigium dibagi 5 yaitu:3
a. T" ;atro%i<:$embuluh darah episkleral &elas terlihat.
b. T ;intermediet<:$embuluh darah episkleral sebagian terlihat.
'. T5 ;%leshy, opaLue<: $embuluh darah tidak &elas.
4. )askuler : $terygium tebal, merah, progresi%,ditemukan pada anak muda
;tumbuh 'epat karena banyak pembuluh darah<
Membrana'eus : $terigium tipis seperti plastik, tidak terlalu merah, terdapat pada
orang tua.3
17
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 18/50
G#$# . P/%)($1
G#$#. 4 S/#-($ P/%)($
G%;## S)%'/(
/e&ala klinis pterygium pada tahap awal biasanya ringan bahkan sering
tanpa keluhan sama sekali ;asimptomatik<. +eberapa keluhan sering dialami
pasien antara lain",2
• Mata sering berair dan tampak merah
• Merasa seperti ada benda asing
• Timbul astigmatisme akibat kornea tertarik oleh pertumbuhan pterigium
18
StadiuStadiu
StadiuStadiu
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 19/50
tersebut, biasanya astigmatisme with the rule ataupun astigmatisme irregular
sehingga mengganggu penglihatan.
• $ada pterigium yang lan&ut ;dera&at 5 dan 2< dapat menutupi pupil dan aksis
visual sehingga ta&am penglihatan menurun.
G%;## O)%'/(
$trygium mungkin ter&adi unilateral atau bilateral.$enyakit ini mun'ul
sebagai lipatan segitiga kon&ungtiva yang men'apai kornea, biasanya di sisi
nasal.tetapi &uga dapat ter&adi di sisi temporal. (eposisi besi kadang-kadang
terlihat pada epitel kornea anterior disebut garis to'ker. $terigium terdiri dari tiga
bagian
$terygium dibagi men&adi tiga bagian yaitu:",
• +ody, bagian segitiga yang meninggi pada pterygium dengan
dasarnya ke arah kantus
• *peB ;head<, bagian atas pterygium
• 7ap, bagian belakang pterygium
* subepithelial 'ap atau halo timbul pada tengah apeB dan membentuk batas
pinggir pterygium.",
$terigium hanya akan berge&ala ketika bagian kepalanya menginvasi
bagian tengah kornea. Kekuatan tarikan yang ter&adi pada kornea dapat
menyebabkan astigmatisme kornea. $terigium lan&ut yang menyebabkan skar pada åan kon&ungtiva &uga dapat se'ara perlahan-lahan mengganggu motilitas
okular, pasien kemudian akan mengalami penglihatan ganda atau diplopia.
VIII. D(#*&(&
$enderita dapat melaporkan adanya peningkatan rasa sakit pada salah satu
atau kedua mata, disertai rasa gatal, kemerahan dan atau bengkak.Kondisi ini
mungkin telah ada selama bertahun-tahun tanpa ge&ala dan menyebar perlahan-
lahan, pada akhirnya menyebabkan penglihatan terganggu, ketidaknyamanan dari
peradangan dan iritasi.ensasi benda asing dapat dirasakan, dan mata mungkin
19
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 20/50
tampak lebih kering dari biasanya. $enderita &uga dapat melaporkan se&arah
paparan berlebihan terhadap sinar matahari atau partikel debu.3
Test : U&i keta&aman visus dapat dilakukan untuk melihat apakah visus
terpengaruh. (engan menggunakan slitlamp diperlukan untuk memvisualisasikan
pterygium tersebut. (engan menggunakan sonde dibagian limbus, pada pterygium
tidak dapat dilalui oleh sonde seperti pada pseudopterygium.",3
VIII. D(#*&(& B#*-(*
1. P(*%'#
$inguekula merupakan ben&olan pada kon&ungtiva bulbi yang
ditemukan pada orang tua, terutama yang matanya sering mendapat
rangsangan sinar matahari, debu, dan angina panas.@etak ber'ak ini pada
'elah kelopak mata terutama di bagian nasal.$inguekula merupakan
degenerasi hialin åan submukosa kon&ungtiva. $embuluh darah tidak
masuk ke dalam pinguekula akan tetapi bila meradang atau ter&adi iritasi,
maka sekitar ber'ak degenerasi ini akan terlihat pembuluh darah yang
melebar. $ada pinguekula tidak perlu diberikan pengobatan, akan tetapi
bila terlihat adanya tanda peradangan dapat diberikan obat-obat
antiradang.4
G#$# 5. P(*%'%#5
2. P&%-"/%(($
$seudopterigium merupakan perlekatan kon&ungtiva dengan kornea
yang 'a'at. $seudopterigium sering ditemukan pada proses penyembuhan
ulkus kornea, sehingga kon&ungtiva menutupi kornea. $sedopterigium
tidak harus pada 'elah kelopak atau %issura palpebra, ini dapat diselipkan
sonde dibawahnya. $ada anamnesis psudopterigium selamanya adanya
kelainan kornea sebelumnya seperti ulkus kornea.4
20
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 21/50
G#$# 6. P&-"/%(($5
I@. P%*#/##'&#*##*
1. N* $%-('#$%*/&#
Karena ke&adian pterigium berkaitan dengan aktivitas lingkungan,
penangananpterigium asimptomatik dapat diobatidengan ka'amata
sinar U)-blo'kking.*n&urkan pasien untuk menghindari daerah
berasap atau berdebusebisa mungkin.
2. M%-('#$%*/&#
Untuk pterigium dera&at "- yang mengalami in%lamasi, pasien dapatdiberikan obat tetes mata kombinasi antibiotik dan steroid 5 kali sehari
selama 4- hari. (iperhatikan &uga bahwa penggunaan kortikosteroid
tidak dibenarkan pada penderita dengan tekanan intrao'ular yang
tinggi atau mengalami kelainan pada kornea.
. B%-#+
$ada dera&at 5-2 dilakukan tindakan bedah berupa avulsi
pterigium.edapat mungkin setelah avulsi pterigium maka bagian
kon&ungtiva bekas pterigium tersebut ditutupi dengan 'angkok
kon&ungtiva yang diambil dari kon&ungtiva bagian superior untuk
menurunkan angka kekambuhan. Tu&uan utama pengangkatan
pterigium yaitu memberikan hasil yang baik se'ara kosmetik,
mengupayakan komplikasi seminimal mungkin, angka kekambuhan
yang rendah
Indikasi operasi",
". $terigium yang men&alar ke kornea sampai lebih dari 5 mm dari
limbus.
. $terigium men'apai &arak lebih dari separuh antara limbus dan tepi
pupil.
5. $terigium yang sering memberikan keluhan mata merah, berair,dan
silau karena astigmatismus.
2. Kosmetik, terutama untuk penderita wanita.
*dapun indikasi operasi menurut Niegler dan /uilermo $i'o, yaitu:
Menurut Niegler :
1. Mengganggu visus
21
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 22/50
2. Mengganggu pergerakan bola mata
. +erkembang progresi%
4. Mendahului suatu operasi intraokuler 5. Kosmetik
Menurut /uilermo $i'o :
1. $rogresi%, resiko rekurensi luas
2. Mengganggu visus
. Mengganggu pergerakan bola mata
4. Masalah kosmetik.
5. (i depan apeks pterygium terdapat /rey None
6. $ada pterygium dan kornea sekitarnya ada nodul pungtat
9. Ter&adi kongesti ;klinis< se'ara periodik
. T%'*(' "%$%-#+#*
$enatalaksanaan pterigium dilakukan dengan teknik menggunakan
pembedahan.$ermasalahan pada penatalaksanaan pterigium ini yaitu
ter&adi tumbuh ulangnya åan %ibrovaskular. Faktor-%aktor yang
berperan ter&adi tumbuh ulang antara lain &enis pterigium dengan
åan %ibrovaskular yang tebal ; fleshy< dan ter&adi in%lamasi yang
lebih lama pas'abedah pterigium. $emakaian dengan teknik tandur
kon&ungtiva bulbi otogra% merupakan baku emas atau gold standard
penatalaksanaan pterigium dan memiliki angka tumbuh ulang yang
rendah."
T%'*(' "%$%-#+#*
$ada prinsipnya, tatalaksana pterygium adalah dengan tindakan
operasi.*da berbagaima'am teknik operasi yang digunakan dalam
penanganan pterygium di antaranya adalah:1. +are s'lera : bertu&uan untuk menyatukan kembali kon&ungtiva
dengan permukaan sklera.Kerugian dari teknik ini adalah tingginya
tingkat rekurensi pas'a pembedahan yang dapatmen'apai 2!-41.
2. Simple closure : menyatukan langsung sisi kon&ungtiva yang
terbuka, diman teknik inidilakukan bila luka pada kon&untiva relati%
ke'il.
. Sliding flap : dibuat insisi berbentuk huru% @ disekitar luka bekas
eksisi untukmemungkinkan dilakukannya penempatan %lap.
22
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 23/50
4. Rotational flap : dibuat insisi berbentuk huru% U di sekitar luka
bekas eksisi untuk membentuk seperti lidah pada kon&ungtiva yang
kemudian diletakkan pada bekas eksisi.
5. Conjungtial graft : menggunakan %ree gra%t yang biasanya diambil
dari kon&ungtiva bulbibagian superior, dieksisi sesuai dengan
ukuran luka kemudian dipindahkan dan di&ahit ataudi%iksasi
dengan bahan perekat åan ;misalnya Tisseel )A, +aBter
Aealth'are, (ear%ield,Illionis<,tehnik ini Memiliki tingkat
kekambuhan dilaporkan serendah 1 dan setinggi 2!1 pada
beberapa studi prospekti%.$rosedur ini melibatkan pengambilan
autogra%, biasanya dari kon&ungtiva bulbar superotemporal, dan
di&ahit diatas selera yang telah di eksisi petrigium
tersebut.Komplikasi &arang ter&adi, dan untuk hasil yang optimal
ditekankan pentingnya pembedahan se'ara hati- hati åan
tenonOs dari gra%t tersebut.@awren'eG. Airst, M++, dari *ustralia
merekomendasikan menggunakan sayatan besar untuk eksisi
pterigium dan telah dlaporkan angka kekambuhan sangat rendah
dengan teknik ini."!
6. Amniotic mem!rane transplantation, yaitu teknik ga%ting dengan
menggunakan membran amnion, yang merupakan lapisan paling
dalam dari plasentayang mengandung membrana basalis yang tebal
dan matriks stromal avaskular. (alam duniao%talmologi, membran
amnion ini digunakan sebagai dra%t dan dressing untuk in%eksi
kornea,sterile melts, dan untuk merekonstruksi permukaan okuler
untuk berbagai ma'am prosedur.(okumentasi pertama penggunaan
membran amnion ini yaitu yang dilakukan oleh (e 0otthpada
tahun "2! untuk rekonstruksi kon&ungtiva. (engan angka
kesuksesan yang rendah.orsby pada tahun "2# dan "2. *da
&uga Kim dan Tseng yang memperkenalkan kembaliide ini dan
mempopulerkannya. 7ara ker&a teknik ini adalah dimana
komponen membrane basalis dari membran amnion ini serupa
dengan komposisi dalam kon&ungtiva. Untuk alas an inilah teori
23
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 24/50
terkini menyatakan bahwa membran amniotik memperbesar
support untuk limbalstem 'ells dan 'ornea transient ampli%ying
'ells. Klonogenisitas dipelihara denganmeningkatkan di%erensiasi
sel goblet dan non goblet .lebih &auh lagi, hal tersebut dapat
menekan di%erensiasi mio%ibroblast dari %ibroblas normal untuk
mengurangi s'ar danpembentukan vaskuler. Mekanisme ini
membantu penyembuhan untuk rekonstruksikon&ungtiva, de%ek
epitel, dan ulserasi stromal.
@. K$"('#&(
". Komplikasi dari pterigium meliputi sebagai berikut.#
• /angguan penglihatanmata kemerahan
• Iritasi
• /angguan pergerakan bola mata
• Timbul åan parut kronik dari kon&ungtiva dan kornea
• (ry ?ye yndrome
. Komplikasi post operati% bias sebagai berikut#
• In%eksi
• Ulkus korne
• /ra%t 7on&ungtiva yang terbuka
• (iplopia
• *danya åan parut dikorena
Yang paling sering dari komplikasi bedah pterigium adalah kekambuhan.
?ksisi bedah memiliki angka kekambuhan yang tinggi, sekita 4!-3! persen.
*ngka ini bisa dikurangi 4-"4 persen dengan penggunaan autogra%t dari
kon&ungtiva atau transplant membrane amnion pada saat eksisi.#
@I. P%*%#+#*
$ada penduduk didaerah tropik yang beker&a diluar rumah seperti nelayan,
petani yang banyak kontak dengan debu dan sinar U) dian&urkan memakai
ka'amata pelindung sinar matahari.
@II. P*&(&
$terigium adalah suatu neoplasma yang benigna.Umumnya prognosis
baik.Kekambuhan dapat di'egah dengan kombinasi operasi dan sitotastik tetes
mata aatu bedah radiasi.?ksisi pada pterigium pada penglihatan dan kosmetik
24
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 25/50
adalah baik. $rosedur yang baik dapat ditolerir pasien dan disamping itu pada
beberapa hari post operati% pasien akan merasa tidak nyaman. Kebanyakan
setelah 23 &am pas'a operasi pasien bisa memulai aktivitas. $asien dengan
pterigium yang kambuh lagi dapat mengulangi pembedahan eksisi dan
gra%ting dengan kon&ungtivalimbal autogra%t atau transplantasi membran
amnion pada pasien tertentu.3
KATARAK
* (?F?8II
Katarak berasal dari bahasa Yunani "atarrhakies, Inggris berarti
Cataract , dan latinCataracta yang berarti air ter&un. (alam bahasa
Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air ter&un
akibat lensa yang keruh.Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada
lensa yang dapat ter&adi akibat hidrasi ;penambahan 'airan< lensa,
denaturasi protein lensa atau ter&adi akibat keduanya.Katarak ter&adi se'ara
perlahan-lahan sehingga penglihatan penderita terganggu se'ara berangsur.
$erubahan ini dapat ter&adi karena proses degenerasi, trauma mata,
komplikasi penyakit tertentu, maupun bawaan lahir.;"<
25
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 26/50
G#$# 1 : # M#/# K#/##' $#/# *$#
+ *8*TCMI (*8 FIIC@C/I @?8*
$ada manusia, lensa mata bikonveks, tidak mengandung pembuluh
darah, dan tembus pandang, @ensa memiliki ukuran diameter -"! mm dengan
ketebalan 5,4 mm64mm. Kedepan berhubungan dengan 'airan bilik mata
belakang, dan kebelakang berhubungan dengan korpus vitreous.
(igantung oleh prosesus siliaris oleh onula inii ;ligamentum
suspensorium lentis< yang melekat pada ekuator lensa. $ermukaan
posterior lebih 'embung daripada permukaan anterior.;"<
G#$# 2 : A*#/$( M#/#6
e'ara embriologi, lensa berasal dari lapisan ektoderm permukaan
pada tempat lensplate, yang kemudian mengadakan invaginasi dan
melepaskan diri dari permukaan ektoderm, membentuk vesikel lensa dan
bebas terletak di dalam batas-batas dari optik 'up.egera setelah vesikel
26
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 27/50
lensa terlepas dari ektoderm permukaan, maka sel-sel bagian posterior
meman&ang dan menutupi bagian yang kosong.$ada stadium ini kapsul
hialin dikeluarkan oleh sel-sel lensa. erat-serat sekunder meman&angkan
diri, dari daerah ekuator dan tumbuh ke depan di bawah epitel subkapsuler,
yang hanya selapis dan ke belakang di bawah kapsula lentis. erat-serat ini
saling bertemu dan membentuk sutura lentis, yang berbentuk huru% Y yang
tegak di anterior dan Y terbalik di posterior.$embentukan lensa selesai
pada umur bulan penghidupan %oetal.Inilah yang membentuk substansi
lensa, yang terdiri dari korteks dan nu'leus.$ertumbuhan dan proli%erasi
dari serta-serat sekunder berlangsung terus selama hidup, tetapi lebih
lambat, karenanya lensa men&adi bertambah besar lambat-lambat.
Kemudian ter&adi kompresi dari serat-serat tersebut dengan disusul oleh
proses sklerosis.;"<
G#$# : A*#/$( L%*
(i belakang iris, lensa ter%iksasi pada serat onula yang berasal
dari badan siliar.erat onula tersebut menempel dan menyatu dengan
lensa pada bagian anterior dan posterior dari kapsul lensa.Kapsul
merupakan membran dasar yang melindungi nukleus, korteks, dan epitel
lensa. $ermukaan anterior dan posterior lensa memiliki beda
kelengkungan, dimana permukaan anterior lensa lebih melengkung
dibandingkan bagian posterior. Kedua permukaan ini bertemu di bagian
ekuator. ebagai media re%raksi, lensa memiliki indeks re%raksi sebesar
",5, dan memilki kekuatan hingga "4-"# dioptri. (engan bertambahnya
27
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 28/50
usia, kemampuan akomodasi lensa akan berkurang, sehingga kekuatan
lensa pun akan menurun.;4<
truktur lensa dapat diurai men&adi:;"<
G#$# 4 :S/'/ L%*
G#$# 5 :S/'/ L%*
# K#"& %*&#
Kapsul lensa merupakan membran dasar yang transparan.Kapsul lensa
tersusun dari kolagen tipe-I) yang berasal dari sel-sel epitel lensa.Kapsul
ber%ungsi untuk mempertahankan bentuk lensa saat akomodasi. Kapsul
lensa paling tebal pada bagian anterior dan posterior ona preekuator ;"2
um,< dan paling tipis pada bagian tengah kutub posterior ;5um<.;"<
28
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 29/50
E"(/% #*/%(
?pitel anterior lensa dapat ditemukan tepat dibelakang kapsul
anterior.Merupakan selapis sel kuboid yang ber%ungsi untuk memenuhi
kebutuhan lensa dan regenerasi serat lensa. $ada bagian ekuator, sel ini
berproli%erasi dengan akti% untuk membentuk serat lensa baru.;"<
K/%'& N'%&
Yang paling tua embryonal dan %etal nu'leus. @ens suture dibentuk oleh
api'al 'el pro'esses à anterior suture dan basal 'el pro'esses à posterior
suture. Tidak ada perbedaan morphologi korteks dan nukleus, transisi kedua
daerah ini ter&adi se'ara gradual.;4<
G#$# 6 : A*#/$( L%*
@ensa mengandung : 55 1 protein, ## 1 air. $rotein lensa terdiri dari :;4<
" Gater soluble ;intra'ellular protein<
- 3! 1 protein lensa
- merupakan mainly group o% protein à 'rystallins
- 'rystallins .alpha 'rystallins 5 1
. beta 'rystallins 44 1
. gamma 'rystallins ".4 1
29
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 30/50
Gater insoluble protein :
- urea soluble, most 'ytoskeletal proteins
- urea insoluble protein, most lens %iber membrane protein, in'ludes
mayor instrinsi' protein ;MI$<
$erubahan dari soluble protein à insoluble protein timbul sebagai
proses alami pada maturasi dari %iber lensa. oluble protein à insoluble
protein dan bergabung men&adi partikel yang lbh besar dan menghasilkan
kekeruhan lensa.;"<
Fungsi @ensa terdiri dari: ;"<
# T#*&"##*&( %*&#
@ensa tidak memiliki pembuluh darah maupun sistem sara%.Untuk
mempertahankan ke&ernihannya, lensa harus menggunakan aLueous humour
sebagai penyedia nutrisi dan sebagai tempat pembuangan produknya.8amun
hanya sisi anterior lensa sa&a yang terkena aLueous humour. Cleh karena itu,
sel-sel yang berada ditengah lensa membangun &alur komunikasi terhadap
lingkungan luar lensa dengan membangun lo# resistance gap junction antar
sel.;"<
A'$-#&( %*&#
*komodasi lensa merupakan mekanisme yang dilakukan oleh mata untuk
mengubah %okus dari benda &auh ke benda dekat yang bertu&uan untuk
menempatkan bayangan yang terbentuk tepat &atuh di retina.*komodasi
ter&adi akibat perubahan lensa oleh badan silliar terhadap serat onula. aat
m. 'illiaris berkontraksi, serat onular akan mengalami relaksasi sehingga
lensa men&adi lebih 'embung dan mengakibatkan daya akomodasi semakin
kuat. Ter&adinya akomodasi dipersara%i ole sara% simpatik 'abang nervus III.
$ada penuaan, kemampuan akomodasi akan berkurang se'ara klinis oleh
karena ter&adinya kekakuan pada nukelus.;"<
30
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 31/50
$erubahan yang ter&adi pada saat akomodasi sebagai berikut: ;"<
G#$# 9 : A'$-#&( $#/# *$#
7 $*TCFIIC@C/I
$ato%isiologi katarak senilis sangat kompleks dan belum
sepenuhnya diketahui. (iduga adanya interaksi antara berbagai proses
%isiologis berperan dalam ter&adinya katarak senilis dan belum sepenuhnya
diketahui.;"5<
Komponen terbanyak dalam lensa adalah air dan protein. (engan
men&adi tuanya seseorang maka lensa mata akan kekurangan air dan
31
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 32/50
men&adi lebih padat. @ensa akan men&adi padat di bagian tengahnya,
sehingga kemampuan %okus untuk melihat benda dekat berkurang. $ada
usia tua akan ter&adi pembentukan lapisan kortikal yang baru pada lensa
yang mengakibatkan nukleus lensa terdesak dan mengeras ;sklerosis
nuklear<. $ada saat ini ter&adi perubahan protein lensa yaitu terbentukanya
protein dengan berat molekul yang tinggi dan mengakibatkan perubahan
indeks re%raksi lensa sehingga memantulkan sinar masuk dan mengurangi
transparansi lensa. $erubahan kimia ini &uga diikut dengan pembentukan
pigmen pada nuklear lensa. "5
$ada keadaan normal lensa mata bersi%at bening. eiring dengan
pertambahan usia lensa mata dapat mengalami perubahan warna men&adi
kuning keruh atau 'oklat keruh. $roses ini dapat menyebabkan gangguan
penglihatan ;pandangan kaburburam< pada seseorang. "5
Kekeruhan lensa mengakibatkan lensa tidak transparan sehingga
pupil berwarna putih dan abu-abu. Kekeruhan ini &uga dapat ditemukan
pada berbagai lokalisasi di lensa seperti korteks dan nukleus. Fundus okuli
men&adi semakin sulit dilihat seiring dengan semakin padatnya kekeruhan
lensa bahkan reaksi %undus bisa hilang sama sekali. "5
Miopia tinggi, merokok, konsumsi alkohol dan paparan sinar U)
yang tinggi men&adi %aktor risiko perembangan katarak sinilis."5
( K@*IFIK*I K*T*0*K
+erdasarkan usia katarak dapat diklari%ikasikan dalam: ;4,"5<
" Katarak &uvenil adalah katarak yang lembek seperti bubur atau soft
cataract , dan terdapat pada orang muda, yang mulai terbentuk pada
usia kurang dari tahun dan lebih dari 5 bulan. Katarak &uvenil
biasanya merupakan kelan&utan dari katarak Kongenital.;<
Katarak kongenital adalah katarak yang mulai ter&adi sebelum atau
segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari " tahun. ;<
32
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 33/50
5 Katarak senil adalah katarak primer yang ter&adi pada usia lebih dari 4!
tahun. 8amun, &ika disertai dengan penyakit lainnya seperti diabetes
mellitus yang akan ter&adi lebih 'epat. Kedua mata dapat terlihat
dera&at kekeruhan yang sama atau berbeda.;"<
Tiga tipe katarak terkait usia adalah nu'lear, korti'al, dan
subkapsular posterior katarak. $ada beberapa pasien penggabungan
dari beberapa tipe &uga ditemukan :
# N%# '#/##'
$ada dekade keempat dari kehidupan, tekanan yang dihasilkan
dari %iber lensa peripheral menyebabkan pemadatan pada seluruh
lensa,terutama nu'leus. 8u'leus member warna 'oklat
kekuningan ;!runescent nuclear cataract <.Ini men&adi batas tepi
dari 'oklat kemerahan hingga mendekati perubahan warna hitam
diseluruh lensa ;katarak hitam<.Karena mereka meningkatkan
tenaga re%raksi lensa, katarak nuclear menyebabkan myopia
lentikular dan kadang-kadang menimbulkan %okal point kedua di
dalam lensa yang menyebabkan diplopia mono'ular.4,"5<
K/(# '#/##' $ada katarak kortikal ter&adi penyerapan air sehingga lensa
men&adi 'embung dan ter&adi miopisasi akibat perubahan indeks
re%raksi lensa. $ada keadaan ini penderita seakan-akan
mendapatkan kekuatan baru untuk melihat dekat pada usia yang
bertambah.
+eberapa perubahan mor%ologi yang akan terlihat pada
pemeriksaan slip-lamp dengan midriasis maksimum: "5
•$acuoles: akumulasi 'airan akan terlihat sebagai bentuk
vesi'le 'orti'al sempit yang ke'il. isa va'uoles ke'il dan
meningkat ¨ahnya.
• %ater fissure: pola rarial dari %issure yang terisi 'airan yang
akan terlihat diantara %iber.
• &amella yang terpisah: tidak sesering #ater fissure' , ini
berisi suatu ona 'airan diantara lamella ;biasanya antara
lamella 'lear dan %iber kortikal<.
33
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 34/50
• Cuneiform cataract : ini sering ditemukan dengan opaksitas
radier dari lensa peripheral seperti &ari-&ari roda.
G#$#8 : #$##* '#/##' '#"& -%*#* &(/ #$"
P&/%( &#"&# '#/##' PS7&,
merupakan ter&adinya kekeruhan di sisi belakang lensa. Katarak
ini menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi 'ahaya
terang, serta pandangan ba'a menurun.+anyak ditemukan pada
pasein diabetes, pas'a radiasi, dan trauma.4,"5
G#$# : '#/##' &'#"&# "&/%(
34
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 35/50
Katarak ini dibagai ke dalam 2 stadium, yaitu:
a Katarak insipien, kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk
&eru&i menu&u korteks anterior dan posterior ;katarak kortikal<
.Katarak subkapsular psoterior, kekeruhan mulai terlihat di
anterior subkapsular posterior, 'elah terbentuk, antara serat lensa
dan korteks berisi åan degenerati% ;beda morgagni< pada
katarak insipien .4,","5
b Katarak intumesen. Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa
akibat lensa yang degenerati% menyerap air. $ada keadaan ini dapat
ter&adi hidrasi korteks hingga lensa akan men'embung dan daya biasnya bertambah, yang akan memberikan miopisasi ."5
' Katarak imatur, sebagian lensa keruh atau katarak. Merupakan
katarak yang belum mengenai seluruh lapis lensa. )olume lensa
bertambah akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan degenerati%
lensa. $ada keadaan lensa men'embung akan dapat menimbulkan
hambatan pupil, sehingga ter&adi glaukoma sekunder ."5
d Katarak matur, pada katarak matur, kekeruhan telah mengenai
seluruh lensa. Kekeruhan ini bisa ter&adi akibat deposisi ion 7a
yang menyeluruh. +ila katarak imatur tidak dikeluarkan, maka
'airan lensa akan keluar sehingga lensa kembali pada ukuran
normal dan ter&adi kekeruhan lensa yang lama kelamaan akan
mengakibatkan kalsi%ikasi lensa pada katarak matur.. "5
e Katarak hipermatur, merupakan katarak yang telah mengalami
proses degenerasi lan&ut, dapat men&adi keras, lembek dan men'air.
Massa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa, sehingga
lensa men&adi ke'il, berwarna kuning dan kering. $ada
pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan terlihat lipatan kapsul
lensa. Kadang pengkerutan ber&alan terus sehingga hubungan
dengan onula inn men&adi kendur.."5
? /?9*@* K@I8I
eorang pasien dengan katarak senilis biasanya datang dengan
riwayat kemunduran se'ara progesi% dan gangguan dari
35
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 36/50
penglihatan.$enyimpangan penglihatan bervariasi, tergantung pada &enis
dari katarak ketika pasien datang."5
a $enurunan visus, merupakan keluhan yang paling sering
dikeluhkan pasien dengan katarak senilis.
b ilau, Keluhan ini termasuk seluruh spe'trum dari penurunan
sensitivitas kontras terhadap 'ahaya terang lingkungan atau silau
pada siang hari hingga silau ketika endekat ke lampu pada malam
hari.
' $erubahan miopik, $rogesi%itas katarak sering meningkatkan
kekuatan dioptrik lensa yang menimbulkan myopia dera&at sedang
hingga berat. ebagai akibatnya, pasien presbiop melaporkan
peningkatan penglihatan dekat mereka dan kurang membutuhkan
ka'a mata ba'a, keadaan ini disebut dengan second sight( e'ara
khas, perubahan miopik dan second sight tidak terlihat pada
katarak subkortikal posterior atau anterior. "5
d (iplopia mono'ular. Kadang-kadang, perubahan nu'lear yang
terkonsentrasi pada bagian dalam lapisan lensa, menghasilkan area
re%raktil pada bagian tengah dari lensa, yang sering memberikan
gambaran terbaik pada re%lek merah dengan retinoskopi atau
ophtalmoskopi langsung. Fenomena seperti ini menimbulkan
diplopia mono'ular yang tidak dapat dikoreksi dengan ka'amata,
prisma, atau lensa kontak "5.
e Aalo , berkabut pada lapangan pandang.
% Ukuran ka'a mata sering berubah.
F (I*/8CI
+anyak diantara pasien katarak yang tidak terdiagnosis pertama
kali menyadari dan tergerak untuk mengun&ungi ahli mata saat dalam
aktivitas hariannya, mereka mengalami penurunan penglihatan.+eberapa
pendapat mengenai penegakkan diagnosis klinis katarak adalah sebagai
berikut.;"<
? A*#$*%&(&
(ata demogra%i seperti umur, &enis kelamin, dan ras, diperlukan
untuk melengkapi riwayat pasien.0iwayat pasien terutama onset
ter&adinya keluhan penurunan penglihatan harus ditanyakan pada
36
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 37/50
pasien, apakah akut atau se'ara bertahap atau gradual.angat &arang
penurunan penglihatan ter&adi se'ara akut pada pasien katarak.(alam
riwayat penyakit, dimasukkan riwayat kelainan mata re%rakti%,
penyakit mata sebelumnya, ambliopia, operasi mata, dan
trauma.$enyulit seperti ambulasi, menyetir, memba'a saat kondisi
remang ataupun dengan 'ahaya terang, dan memba'a label obat &uga
dimasukkan dalam data riwayat penyakit pasien.;"<
- P%$%('&##* F(&(&
$emeriksaan katarak meliputi pemeriksaan mata lengkap dimulai
dari tes ta&am penglihatan. $ada katarak, ta&am penglihatan akanmenurun se'ara perlahan-lahan sesuai dengan grading densitas
kekeruhan lensa.;4<
$emeriksaan pada lensa dilakukan dengan menyinarinya dari
samping. @ensa akan tampak keruh keabuan atau keputihan dengan
latar hitam. Kamera anterior dapat men&adi dangkal dan iris terdorong
kedepan, sudut kamera anterior menyempit sehingga tekanan
intraokuler meningkat, akibatnya akan ter&adi glau'oma sekunder.;4<
- $emeriksaan Ckular
Katarak biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan rutin
mata.ebagian besar katarak tidak dapat dilihat oleh pengamat awam
sampai men&adi 'ukup padat ;matur atau hipermatur< dan
menimbulkan kebutaan.8amun, katarak, pada stadium
perkembangannya yang paling dini, dapat diketahui melalui pupil yang
didilatasi maksimum dengan ophtalmoskop, ka'a pembesar, atau
slitlamp.Untuk memeriksa perbedaan tanda-tanda katarak, dapat
dilakukan beberapa pemeriksaan khusus sebagai berikut.;"<
a Tes ta&am penglihatan ;$isual A)uity *est <.
b Shado# test ;Tes +ayangan Iris<
Ketika 'ahaya diarahkan se'ara oblik ke arah pupil, akan
terdapat bayangan seperti bulan sabit pada batas pinggiran
pupil dan iris pada lensa yang keruh keabuan, selama masih
ada korteks yang &ernih antara pinggiran pupil dan bagian yang
keruh. aat lensa seluruhnya keruh, maka tidak akan terbentuk
37
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 38/50
bayangan iris *rtinya, shado# test bernilai positi% untuk
katarak imatur.
' O!li)ue illumination examination. $emeriksaan inimenggambarkan warna dari lensa pada area pupil yang
bervariasi untuk tiap &enis katarak."5
d +istant direct ophtalmoscopic examination. 7ahaya %undus
kuning kemerahan teridenti%ikasi pada ketiadaan kekeruhan
pada media. @ensa dengan katarak sebagian menun&ukkan
bayangan hitam yang berlawanan dengan 'ahaya merah pada
area katarak. @ensa dengan katarak komplit tidak
menampakkan 'ahaya merah.
e $emeriksaan slit,lamp, harus dilakukan dengan pupil dilatasi
maksimum. $emeriksaan ini menun&ukkan mor%ologi
kekeruhan se'ara keseluruhan ;lokasi, ukuran, keta&aman,
warna, dan pola<.
? P%$%('&##* T#$#+#*
$emeriksaan tambahan berguna untuk menentukan disabilitas
%ungsional sistem visual atau untuk menemukan penyakit lainnya. Tessensitivitas kontras, tes silau, tes potensial keta&aman, threshold isual
fields atau Amsler grid testing , fluorescen angiography, corneal
pachymetry-endothelial cell count , speciali.ed color ision testing , /,
scan ultrasonography,tonogra%i, dan elektro%isiologi"5
/ $?8*T*@*K*8**8
B%-#+ '#/##'
*da beberapa tekhnik pada operasi katarak senilis, berikut ini dapat dilihat
keuntungan dan kerugin dari beberaoa tekhnik katarak berikut :"5
38
+ayangan bulan
sabit iris pada
pinggir pupil
dan iris
Tidak terdapat
bayangan iris
G#$# 10. P%%-##* #*/## '#/##' ($#/ A -#* '#/##' $#/ B
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 39/50
# I*/##"&# 7#/##/ EC/#/(* I77E
Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa
bersama kapsul.eluruh lensa dibekukan di dalam kapsulnya dengan
'ryophake dan depindahkan dari mata melalui in'isi korneal superior
yang lebar.ekarang metode ini hanya dilakukan hanya pada keadaan
lensa subluksatio dan dislokasi. $ada I77? tidak akan ter&adi katarak
sekunder dan merupakan tindakan pembedahan yang sangat lama
populer.
I77? tidak boleh dilakukan atau kontraindikasi pada pasien
berusia kurang dari 2! tahun yang masih mempunyai ligamenhialoidea kapsular.
$enyulit yang dapat ter&adi pada pembedahan ini astigmatisme,
glukoma,uveitis, endo%talmitis, dan perdarahan.
G#$# 12 :I*/##"&# 7#/##/ EC/#/(* I77E1
EC/##"&# 7#/##/ EC/#/(* E77E
9aeLues (aviel ;"##-"#<, insisi kornea bagian in%erior diperluas
dengan gunting kemudian kornea diangkat dan insisi kapsul lensa,
nu'leus dikeluarkan dengan ekspresi, korteks dikeluarkan dengan
'uretage dan dilakukan tanpa anestesi.4,"5
Insisi luas pada peri%er kornea atau sklera anterior ;biasanya "!-"
mm<, bagian anterior kapsul dipotong dan diangkat, nukleus
diekstraksi, dan korteks lensa dibuang dari mata dengan irigasi dengan
atau tanpa aspirasi, sehingga menyisakan kapsul posterior.Insisi harus
di&ahit.Metode ini diindikasikan pada pasien dengan katarak yang
39
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 40/50
sangat keras atau pada keadaan dimana ada masalah dengan
%akoemulsi%ikasi.$enyulit yang dapat timbul adalah terdapat korteks
lensa yang dapat menyebabkan katarak sekunder."5
G#$# 1 :EC/##"&# 7#/##/ EC/#/(* E77E1
O"%#&( K#/##' M-%* E'&/#'#"&# E'&/#'&(
Untuk menghindari prolaps vitreus, retinal deta'hment, 'ystoid
ma'ular edema, aphakia bullous keratopathy dan menyiapkan tempat
untuk pemasangan lensa.
In'isi pada limbus superior, kapsulotomi dengan metode 'an-
opener diameter # mm, nukleus dikeluarkan dengan ekspresi, sisa
korteks diambil dengan aspirasi dan irigasi.$emasangan @ensa Intra
Ckuler ;@IC< in the sul'us in the bag
40
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 41/50
- P+#%$&((#/(* P+#
@ikui%ikasi lensa menggunakan probe ultrasonogra%i yang dimasukkanmelalui insisi yang lebih ke'il di kornea atau sklera anterior ;-4 mm<
dengan menggunakan getaran-getaran ultrasonik. +iasanya tidak
dibutuhkan pen&ahitan.Teknik ini berman%aat pada katarak kongenital,
traumatik, dan kebanyakan katarak senilis. Teknik ini kurang e%ekti%
pada katarak senilis yang padat, dan keuntungan insisi limbus yang
ke'il agak berkurang kalau akan dimasukkan lensa intraokuler,
meskipun sekarang lebih sering digunakan lensa intraokuler %leksibel
yang dapat dimasukkan melalui insisi ke'il seperti itu. Metode ini
merupakan metode pilihan di 8egara +arat.
G#$# 14 : P+#%$&((#/(*
41
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 42/50
#$# 15 : P+#%$&((#/(*
% S$# I*(&(* 7#/##/ S%) SI7S
Insisi dilakukan pada athog dengan ukuran insisi bervariasi dari 4-
3 mm. 8amun tetap dikatakan I7 se&ak design arsiteknya tanpa
&ahitan, $enutupan luka insisi ter&adi dengan sendirinya ;sel%-sealing<.
Teknik operasi ini dapat dilakukan pada stadium katarak immature,
mature, dan hypermature.Teknik ini &uga telah dilakukan pada kasus
42
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 43/50
athogen %akolitik dan dapat dikombinasikan dengan operasi
trabekulektomi."5
A$%/"(#
*metropia disebut &uga anomali re%raksi atau kelainan re%raksi. 5 Mata
ideal adalah mata emetropia, artinya dalam ukuran yang benar. $ada mata
emetropia sinar dari &auh yang datang ke mata akan di%okuskan di retina tanpa
akomodasi. eseorang dengan mata yang benar-benar emetrop sempurna sangat
&arang. Individu yang tidak berka'amata bisa &adi hiperopia laten yang bisa
dikompensasi dengan akomodasi. *metropia adalah lawan emetropia. *metropia
bisa disebabkan oleh hal berikut:5
". *ksis anteroposterior, pada bayi biasanya hipermetropia karena bola
matanya masih ke'il. )isus akan normal pada umur sekitar 4 tahun.
. Kurvatura kornea
5. Indeks bias media re%rakta, misalnya pada penderita (M, kadar gula di
vitreus bisa berubah-ubah, &adi indeks biasnya &uga berubah-ubah,
akibatnya visus bisa naik turun.
2. $osisi lensa, terlalu ke depan atau ke belakang, mempengaruhi aksis
anteroposterior.5
0enentukan 1kuran "elainan Refraksi
7ara pertama disebut trial and error . 7ara ini mudah dilakukan pada
pasien yang hanya menderita miopia atau hiperopia sa&a tanpa astigmatisma.
+erikutnya adalah dengan menggunakan 'elah stenopik dan &am astigmat,
untuk astigmatisma simpleks. 7ara ini bisa ditambah metode fogging
;pengabutan<, untuk astigmatisma kompositus atau miktus. 4
$enentuan &uga bisa dilakukan dengan retinoskopi untuk pasien non-
kooperati%, buta huru%, atau anak ke'il dengan syarat media re%rakta harus
&ernih. +erikutnya dengan re%raktometer. 7ara ini dilakukan otomatis dengan
43
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 44/50
alat elektronik. Aasil re%raktometer biasanya sedikit berbeda dengan koreksi
sesungguhnya. 9adi, setelah re%raktometri, penglihatan pasien harus diu&i
dengan ka'amata u&i 'oba. elain itu, ultrasonogra%i dengan biometri
dilakukan bila media re%rakta keruh. (engan biometri dapat diketahui pan&ang
aksis bola mata, kelengkungan kornea, dan kekuatan lensa. 7ara ini penting
untuk penentuan kekuatan lensa yang akan ditanam setelah operasi katarak. 4
*dapun bentuk-bentuk dari ametropia :4
" Aipermetropia
Aipermetropia adalah suatu kondisi ketika kemampuan re%rakti%
mata terlalu lemah yang menyebabkan sinar yang se&a&ar dengan
sumbu mata tanpa akomodasi di%okuskan di belakang retina.
Miopia
Miopia adalah suatu kelainan re%raksi karena kemampuan re%rakti%
mata terlalu kuat untuk pan&ang anteroposterior mata sehingga
sinar datang se&a&ar sumbu mata tanpa akomodasi di%okuskan di
depan retina.
5 *stigmatisme. *stigmatisme adalah suatu keadaan dimana sinar yang se&a&ar
tidak dibiaskan dengan kekuatan yang sama pada seluruh bidang
pembiasan sehingga %okus pada retina tidak pada satu titik.
$0?+IC$I*
". (e%inisi
$resbiopi merupakan kondisi mata dimana lensa kristalin
kehilangan %leksibilitasnya sehingga membuatnya tidak dapat %okus pada
benda yang dekat. $resbiopi adalah suatu bentuk gangguan re%raksi,
dimana makin berkurangnya kemampuan akomodasi mata sesuai dengan
makin meningkatnya umur. $resbiopi merupakan bagian alami dari
penuaan mata. $resbiopi ini bukan merupakan penyakit dan tidak dapat
di'egah. $resbiopi atau mata tua yang disebabkan karena daya akomodasi
lensa mata tidak beker&a dengan baik akibatnya lensa mata tidak dapat
menm%okuskan 'ahaya ke titik kuning dengan tepat sehingga mata tidak
44
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 45/50
bisa melihat yang dekat. (aya akomodasi adalah kemampuan lensa mata
untuk men'embung dan memipih. +iasanya ter&adi diatas usia 2! tahun,
dan setelah umur itu, umumnya seseorang akan membutuhkan ka'amata
ba'a untuk mengkoreksi presbiopinya.4
. ?tiologi
o Kelemahan otot akomodasi
o @ensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat sklerosis
lensa.
5. $ato%isiologi
$ada mekanisme akomodasi yang normal ter&adi peningkatan daya
re%raksi mata karena adanya perubahan keseimbangan antara elastisitas
matriks lensa dan kapsul sehingga lensa men&adi 'embung. (engan
meningkatnya umur maka lensa men&adi lebih keras ;sklerosis< dan
kehilangan elastisitasnya untuk men&adi 'embung. (engan demikian
kemampuan melihat dekat makin berkurang.4
2. Klasi%ikasi4
a. $resbiopi Insipien 6 tahap awal perkembangan presbiopi, dari
anamnesa didapati pasien memerlukan ka'a mata untuk memba'a
dekat, tapi tidak tampak kelainan bila dilakukan tes, dan pasien
biasanya akan menolak preskripsi ka'a mata ba'a
b. $resbiopi Fungsional 6 *mplitud akomodasi yang semakin menurun
dan akan didapatkan kelainan ketika diperiksa.
'. $resbiopi *bsolut 6 $eningkatan dera&at presbiopi dari presbiopi
%ungsional, dimana proses akomodasi sudah tidak ter&adi sama sekali.
d. $resbiopi $rematur 6 $resbiopia yang ter&adi dini sebelum usia 2!
tahun dan biasanya berhungan dengan lingkungan, nutrisi, penyakit.
e. $resbiopi 8okturnal 6 Kesulitan untuk memba'a &arak dekat pada
kondisi gelap disebabkan oleh peningkatan diameter pupil4
45
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 46/50
4. /e&ala
a. Kesulitan memba'a tulisan dengan 'etakan huru% yang halus ke'il. b. etelah memba'a, mata men&adi merah, berair, dan sering terasa pedih.
+isa &uga disertai kelelahan mata dan sakit kepala &ika memba'a terlalu
lama.
'. Memba'a dengan men&auhkan kertas yang diba'a atau menegakkan
punggungnya karena tulisan tampak kabur pada &arak ba'a yang biasa
;titik dekat mata makin men&auh<.
d. ukar menger&akan peker&aan dengan melihat dekat, terutama di
malam hari.e. Memerlukan sinar yang lebih terang untuk memba'a.
%. Terganggu se'ara emosional dan %isik.
g. ulit membedakan warna.
#. (iagnosis4
- *namnesa ge&ala-ge&ala dan tanda-tanda presbiopi
- $emeriksaan C%talmologi
o )isus 6 $emeriksaan dasar untuk mengevaluasi presbiopi dengan
menggunakan nellen 7hart
o 0e%raksi 6 $eriksa mata satu per satu, mulai dengan mata kanan.
$asien diminta untuk memperhatikan kartu 9aeger dan
menentukan kalimat terke'il yang bisa diba'a pada kartu. Target
koreksi pada huru% sebesar !5!.
o Motilitas okular, penglihatan binokular, dan akomodasi 6 termasuk
pemeriksaan duksi dan versi, tes tutup dan tes tutup-buka, tes
Airs'hberg, amplitud dan %asilitas akomodasi, dan steoreopsis
o $enilaian kesehatan okular dan skrining kesehatan umum 6 untuk
mendiagnosa penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan presbiopia.
o $emeriksaan ini termasuk re%lek 'ahaya pupil, tes kon%rontasi,
penglihatan warna, tekanan intraokular, dan pemeriksaan menyeluruh
tentang kesehatan segmen anterior dan posterior dari mata dan
adneBanya. +iasanya pemeriksaan dengan ophthalmoskopi indire't
diperlukan untuk mengevaluasi segmen media dan posterior.
. $enatalaksanaan
a. (igunakan lensa positi% untuk koreksi presbiopi. Tu&uan koreksi adalah
untuk mengkompensasi ketidakmampuan mata untuk mem%okuskan
ob&ek-ob&ek yang dekat.
46
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 47/50
b. Kekuatan lensa mata yang berkurang ditambahan dengan lensa positi%
sesuai usia dan hasil pemeriksaan sub&ekti% sehingga pasien mampu
memba'a tulisan pada kartu 9aeger !5!.
'. Karena &arak ba'a biasanya 55 'm, maka adisi >5.!! ( adalah lensa
positi% terkuat yang dapat diberikan pada pasien. $ada kekuatan ini,
mata tidak melakukan akomodasi bila memba'a pada &arak 55 'm,
karena tulisan yang diba'a terletak pada titik %okus lensa >5.!! (.4
Usia ;tahun< Kekuatan @ensa $ositi% yang dibutuhkan
2! >".!! (
24 >".4! (
4! >.!! (
44 >.4! (
#! >5.!! (
d. elain ka'a mata untuk kelainan presbiopi sa&a, ada beberapa &enis
lensa lain yang digunakan untuk mengkoreksi berbagai kelainan
re%raksi yang ada bersamaan dengan presbiopia. Ini termasuk:o +i%okal 6 untuk mengkoreksi penglihatan &auh dan dekat. +isa
yang mempunyai garis horiontal atau yang progresi%.
o Tri%okal 6 untuk mengkoreksi penglihatan dekat, sedang, dan &auh.
+isa yang mempunyai garis horiontal atau yang progresi%.
o +i%okal kontak - untuk mengkoreksi penglihatan &auh dan dekat.
+agian bawah adalah untuk memba'a. ulit dipasang dan kurang
memuaskan hasil koreksinya.
o Monovision kontak 6 lensa kontak untuk melihat &auh di mata
dominan, dan lensa kontak untuk melihat dekat pada mata non-
dominan. Mata yang dominan umumnya adalah mata yang
digunakan untuk %okus pada kamera untuk mengambil %oto.
o Monovision modi%ied 6 lensa kontak bi%okal pada mata non-
dominan, dan lensa kontak untuk melihat &auh pada mata dominan.
Kedua mata digunakan untuk melihat &auh dan satu mata
digunakan untuk memba'a.4
47
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 48/50
e. $embedahan re%rakti% seperti keratoplasti kondukti%, @*IK, @*?K,
dan keratektomi %otore%rakti%
BAB III
KESIMPULAN
$terigium merupakan suatu pertumbuhan %ibrovaskular kon&ungtiva yang
bersi%at degenerati% dan invasi%. $terigium merupakan salah satu dari sekian
banyak kelainan pada mata dan merupakan yang tersering nomor dua di Indonesia
setelah katarak., Aal ini dikarenakan oleh letak geogra%is Indonesia di sekitar garis
khatulistiwa sehingga banyak terpapar oleh sinar ultraviolet yang merupakan salah
satu %a'tor penyebab dari pterigium.
$terigium lebih banyak diderita laki-laki karena umumnya aktivitas laki-
laki lebih banyak diluar ruangan, serta dialami oleh pasien di atas 2! tahun karena
%a'tor degenerati%. $enderita dengan pterigium dapat tidak menun&ukkan ge&ala
apapun ;asimtomatik<, bias &uga menun&ukkan keluhan mata seperti iritasi, gatal,
mata merah, sensasi benda asing, hingga perubahan ta&am penglihatan yang
menurun tergantung dari stadiumnya.
$terigium tumbuh dengan lambat dari arah limbus, tempat pemun'ulan,
pertamanya.$ertumbuhannya ber&alan tidak konstan.Terdapat periode klinis yang
tenang, dan periode pertumbuhan yang 'epat.e'ara umum progresi%itas
lambat.$terigium yang progresi% tumbuh dan men&alar sampai ke tengah kornea
sehingga dibutuhkan tindakan pembedahan. $ada tipe yang progresi% pasien akan
mengeluh tentang iritasi atau penglihatan terganggu akibat pertumbuhan
pterigium. +ila pterigium sampai pada pupil, tindakan pembedahan harus
dilakukan.
48
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 49/50
DAFTAR PUSTAKA
". *rdalan *minlari, M(, 0avi ingh, M(, and (avid @iang, M(. Management
o% $terygium. (iundah pada tanggal ! mei !"# pada
http:www.aao.orgpubli'ationseyenet!"!""pearls.'%m
. )oughan H abury. C%talmologi umum, paul riordan eva, 9hon $. Ghit'her
edisi " 9akarta : ?/7, !! hal #
5. 9ames +, 7hew 7, +rown *. !". @e'ture 8ote Cn Cphtalmology edisi .
9akarta : ?rlangga.
2. 9erome $ Fisher, $terygium ;online<. !! ;'ited !"2 desember 4< available
%rom :http:emedi'ine.meds'ape.'omarti'le""4-overview.4. Ilyas . Ilmu $enyakit Mata. ?disi 5. 9akarta : +alai $enerbit FKUI. !".
hal:-#, ""# 6 "".
#. 7aldwell, M. $terygium. ;online<. !"" ;'ited !"2 (esember 4<. *vailable
%rom :www.eyewiki.aao.org-pterygium. *kses tgl ! mei !"#
. ?%stahios T. $thogeni' Me'hanism and treatment options %or Opthtalmic
pterygium 2 *rends and perspecties 3reie#4( International &ournal o%
Mole'uler Medi'ine.!!./ree'e. $.25-22
3. @asuarni$revalensi $terigium di Kabupaten @angkat.. Updated : !!.
*vailable %rom: U0@: repository(usu(ac(id(*''essed 3 Mei, !"#.
. Khurana K*. (iseases o% the 7on&un'tiva. In:, Khurana K*, editors.
7omprehensive Cphthalmology 2th ed. 8ew (elhi: 8ew *ge International.
!!. p. 4" - 3.
"!. /uillermo 0o'ha M(. !"2. urgi'al Management o% pterygium.
;'ite "5 mei !"#< *vailable %rom :
http:www.iovs.org'ontent5"!lo'alba'k-matter.pd%
"". *tlas *natomi 8etter
49
8/16/2019 Laporan Kasus Pterigium Fixxxxxxxxxxxxxx
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-kasus-pterigium-fixxxxxxxxxxxxxx 50/50
". tandring usan. 5ray’s Anatomy *he Anatomical /asis of Clinical
6ractice 78th Ed . ?lsevier. !!3
"5. aid *l%in Khalilullah $atologi dan $enatalaksanaan pada Katarak senilis
https:al%inone.%iles.wordpress.'om!"!"patologi-pada-katarak".pd% di
akses tgl ! mei !"#