laporan kasus askep klien dengan fraktur femur
DESCRIPTION
Asuhan keperawatan Klien dengan Fraktur femur di ruang Alamanda RSUD Tugurejo SemarangTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. H
DENGAN PENYAKIT FRAKTUR FEMUR SINISTRA POST OP
di RUANG ALAMANDA
RSUD TUGU REJO SEMARANG
A. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : 18 November 2014
Jam : 08:00 WIB
Oleh : 1. Mei Riyani Astuti
2. Rulita Hayuningtyas
3. Wahyu Kristiyawan
1. IDENTITAS PASIEN
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Umur : 36 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wirasuwasta
Suku / Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Jln. Gedongsongo RT 06/02 Manyaran
Tanggal Masuk RS : 11-11-14 jam 13.48
No. RM : 461286
Diagnosa Medis : Faktur Femur Sinistra
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 34 Th
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
17
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Gedongsongo RT 06/02 Manyaran
Hubungan dengan Pasien : Istri Pasien
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri post op
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh nyeri pada kaki kiri riwayat jatuh dari atap kurang lebih 3 meter
sekitar jam 12 siang dan terdapat luka robek di kepala bagian belakang dijahit
kira-kira 7cm.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit gastritis
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan seperti Diabetes Militus
atau Hipertensi
e. Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan, udara atau pun obat-obatan
f. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki : Laki-laki sudah meninggal : Garis Pernikahan
: Perempuan : Tinggal dalam satu rumah
: Pasien : Garis keturunan
18
3. POLA FUNGSIONAL
a. Kebutuhan Oksigenasi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan pernafasaan dengan
RR 22x/menit
Selama Sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan pernafasaan dengan
RR 22x/menit
b. Kebutuhan Nutrisi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak mual atau muntah, makan 3x sehari
dan habis dalam 1 porsi piring dengan komposisi nasi, sayur,
lauk pauk.
Selama Sakit : Pasien mengatakan tidak mual atau muntah, makan 3x
sehari hanya makan, makanan yang sudah di sediakan dari RS
saja dan habis dalam 1 porsi piring dengan komposisi nasi,
sayur, lauk pauk.
c. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan saat tidur, total tidur
kurang lebih 8 jam perhari.
Selama Sakit : pasien mengatakan tidak bisa tidur karena rasa nyeri saat post
op
d. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Sebelum Sakit : Pasien menagatakan 1 hari minum kurang lebih 6-8 gelas
lebih suka air putih.
Selama Sakit : Pasien menagatakan 1 hari minum kurang lebih 6-8 gelas
lebih suka air putih dan minum teh hangat yang sudah
disediaakan dari RS.
e. Nyeri
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak ada rasa nyeri pada kaki
Selama Sakit : pasien mengatakan sakit ada kaki kiri dan terlihat meringis
Menahan sakitnya, denagan karakteristik :
P = Sakit saat bergerak / bergeser
Q = Terasa nyeri
R = fraktur femur kiri 1/3 tengah
S = Skala 3
19
T = Kadadang-kadang terutama saat bergerak
f. Kebutuhan Mobilisasi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan saat dirumah melakukan aktivitasnya
sendiri tanpa bantuan orang lain ataupun alat bantu berjalan dan
bisa melakukan aktifitasnya secara maksimal.
Selama Sakit : aktifitas pasien terbatas dan secara total memerlukan bantuan
orang lain karena kaki kiri terpasang drain.
g. Kebutuhan Eliminasi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan BAK 4x/hari warna kuning bening, BAB
1x/hari warna kuning.
Selama Sakit : Pasien mengatakan BAK 1x warna kuning bening, belum bisa
BAB selama 2hari.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis E=4 M=5 V=6
c. Vital Sign :
TD = 120/80 mmHg N = 80 X/menit
S = 36 oC RR = 20 X/menit
d. Kepala : Kepala bersih,simetris, ada luka jahitan di occipital dextra
e. Berat Badan : Sebelum Sakit = 74
Selama Sakit = 74
Tinggi Badan = 168
IMT = 26,24
f. Wajah : simetris tidak ada pembengkakan
g. Mata : Simetris, tidak ada gangguan penglihatan, sklera bening
h. Hidung : Tidak ada polip, bersih
i. Mulut : Bibir kanan terdapat luka robek
j. Telingga : simetris, tidak ada serumen
k. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
l. Dada
Paru-paru I: Perkembangan dada leguler
P: suara paru sonor
20
P: tidak ada krepitasi, faktur
A: suara paru vesikuler / tidak ada suara tambahan
Jantung I: perkembangan dada reguler, dada simetris
P: suara jantung redup
P: tidak ada krepitasi, faktur
A: suara jantung vesikuler
Abdomen I: bentuk abdomen simetris
A: Suara abdomen tympani
P: tidak ada krepitasi
P: peristaltik usus 18 x/menit
m. Genetalia : Bersih, tidak terpasang katreter.
n. Ekstermitas : Terdapat infus RL 20 tpm di tangan kiri dan kaki sebelah kiri
terpasang drain
5. DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan Penunjang Laborat 15-11-2014 14:19
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi EDTA (B)
Darah Rutin (WB EDTA)
Lekosit 9.50 10^3/uL 3.8-10.6
Eritrosit L 3.22 10^3/uL 4.4-5.9
Hemoglobin L 9.70 g/dL 13.2-17.3
Hematokrit L 28.80 % 40-52
MCV 89.40 fL 80-100
MCH 30.10 pg 26-34
MCHC 33.70 g/dL 32-36
Trombosit 227 10^3/uL 150-440
RDW 12.10 % 11.5-14.5
Diff count
Eosinofil Absolute 0.15 10^3/uL 0.045-0.44
Basofil Absolute 0.02 10^3/uL 0-0.2
Netrofil Absolute 6.38 10^3/uL 1.8-8
Limfosit Absolute 2.27 10^3/uL 0.9-5.2
21
Monosit Absolute 0.68 10^3/uL 0.166-1
Eosinofil L.1.60 % 2-4
Basofil 0.20 % 0-1
Neutrofil 67.10 % 50-70
Limfosit L 23.90 % 25-40
Monosit 72 % 2-8
b. Pemeriksaan Penunjang Laborat 14-11-2014 09:46
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Hematologi (EDTA)
CT + BT
Waktu Pembekuan 4’5” Menit 2-8
Waktu Pendarahan 2’30” Menit 1-3
c. Pemeriksaan Penunjang Radiologi 11-11-2014 16;16
Foto Cranium AP lateral
-Tabula exsterna, interna serta diploe tampak normal
- tak tampak reaksi litik dan sklerotik
- vasculer dan digital marking tampak normal
-tak tampak garis fraktur
Kesan : Tak tampak garis fraktur
d. Pemeriksaan Penunjang Radiologi 11-11-2014 14;53
X Foto femur kiri AP Lateral
- tampak discontinuitas (komunitif) femur 1/3 tengah
- Struktur tulang baik
Kesan : Fraktur femur 1/3 tengah
e. Pemeriksaan Penunjang EKG 14-11-14 12:51
1100 sinus rhythm
0102 ARTIFACT PRESENT
9110 ** normal ECG**
22
f. Therapy Medis
Parental : Infus RL 20 tpm
Injeksi : - Asam Traneksamat 3x1 amp
- Ketorolac 30 mg 2x1 amp
- Mecobalamin 1x1 amp
- Cefotaxim 1gr 2x1 amp
- Novellmycin 2gr 1x1 amp
Oral : KSR 2x1 tab
B. ANALISA DATA
No Hari / Tanggal Symptom Etiologi Problem
1. 18 November
2014
Ds : Pasien mengatakan
nyeri pada kaki sebelah kiri
pasca op
Do : Pasien nampak meringis
kesakitan saat bergerak.
Karakteristik nyeri:
P: Sakit saat bergerak /
bergeser
Q: Terasa nyeri
R: fraktur femur kiri 1/3
tengah
S: Skala 3
T:Kadadang-kadang
terutama saat bergerak
Terputusnya
kontinuitas
fragmen tulang
Gangguan rasa
nyaman nyeri
2. Ds : Pasien mengatakan
kesulitsn untuk melakukan
ativitas
Do : pasien tampak di bantu
dalam beraktivitas terdapat
drain di kaki kiri
Kerusakan
neuromuskular
Gangguan
mobilitas fisik
23
3. Ds : pasien mengatakan tidak
dapat tidur karena nyeri pada
kaki
Do : pasien tidurnya tampak
tidak nyenyak
Nyeri post OP Gangguan pola
tidur
C. DIAGNOSA KEPERAWTAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d terputusnya kontinuitas fragmen tulang
2. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskular
3. Gangguan pola tidur b.d nyeri post OP
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No
Dx
Hari /
TanggalTujuan Keperawatan Intervensi Rasional TTD
1. 18/11/201
4
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam nyeri
dapat berkurang atau
terkontrol.
KH :
a. Nyeri
berkurang/hilang
b. Skala nyeri 1
c. TTV normal
a. Observasi
tanda-tanda
vital
b. Evaluasi skala
nyeri,
karakteristik
dan lokasi
c. Atur posisi
kaki yang sakit
(abduksi)
dengan bantal
d. Kolaborasi
pemberian
obat analgesic
e. Anjurkan pada
klien utuk
membatasi
pergerakan
a. Peningkatan
nadi
menunjukan
adanya nyeri
b. Mempengaruhi
pilihan
keefektifan
intervensi
c. Meningkatkan
sirkulasi yang
umum,
menurunkan
area tekanan
lokal dan
kelelahan otot
d. Untuk
membantu
mengurangi
@
@
@
@
24
rasa nyeri
e. Membuat klien
merasa lebih
nyaman@
2. 18/11/201
4
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam
imobilisasi teratasi.
KH :
Pasien dapat melakukan
aktifitas sendiri tanpa
bantuan keluaga
a. Diskusikan
dengan pasien
aktifitas yang
bisa ditoleransi
b. Anjurkan
keluarga untuk
membantu
pasien
c. Anjurkan
pasien untuk
melakukan
aktifitas ringan
d. Peragakan
penggunaan
alat bantu
untuk (walker)
e. Kaji
kemampuan
rentan gerak
dan kekuatan
otot klien
a. Untuk
mengetahui
aktifitas yang
masih bisa di
toleransi
b. Membantu
pasien untuk
meningkatkan
atifitas pasien
c. Untuk
meningkatkan
mobilisasi
pasien
d. Membantu
pasien untuk
meningkatkan
atifitas pasien
e. Untuk
mengetahui
tingkat
kekuatan otot
@
@
@
@
@
3. 18/11/201
4
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam
gangguan pola tidur
pasien teratasi.
KH:
Jumlah jam tidur dalam
a. Berikan
lingkungan
yang nyaman
b. Berikan posisi
yang menurut
pasien adalah
posisi yang
a. Untuk
memberikan
kenyamanan
pada pasien
b. Untuk
memberikan
kenyamanan
@
@
25
batas normal
Pola tidur kualitas
dalam batas normal
paling nyaman
untuk pasien
dapat tidur
c. Batasi
pengunjung.
d. Jelaskan pada
klien dan
keluarga klien
penyebab
gangguan tidur
e. Pertahankan
waktu tidur
teratur dan
waktu bangun
pada pasien
saat tidur
c. Agar pasien
dapat tidur
dengan cukup
d. Menambah
pengetahuan
mengenai
penyebab
gangguan tidur
e. Agar pola tidur
menjadi
seimbang
@
@
@
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari
/Tanggal
/Jam
No
DxImplementasi Respon / Hasil TTD
26
18/11/2014
08:00
10:45
I
I
II
III
Kaji Skala nyeri, karakteristik
dan lokasi
Atur posisi kaki yang sakit
(abduksi) dengan bantal
Diskusikan dengan pasien
aktifitas yang bisa ditoleransi
menjelaskan pada klien dan
keluarga klien penyebab
S : pasien mengatakan nyeri di
kaki kiri
O : Pasien terlihat meringis
menahan sakitnya, dengan
karakteristik :
P = Sakit saat bergerak /
bergeser
Q = Terasa nyeri
R = fraktur femur kiri
1/3 tengah
S = Skala 3
T = Kadang-kadang
terutama saat bergerak
S: Pasien mengatakan tidak
keberatan untuk di atur posisi
kakinya.
O: pasien tampak kooperatif
S: Pasien mengatakan dapat
melakukan duduk
O:pasien terlihat dapat duduk
sendiri
S : klien dan keluarga klien
mengatakan mengerti dengan
penjelasan tersebut
O : Klien dan keluarga klien
tampak mengerti dengan
penjelasan
S: Klien mau melakukan yang
@
@
@
@
27
11:00
11:30
19/11/2014
08:00
I
III
I
Menganjurkan klien untuk
membatasi pergerakan
Membatasi jumlah pengunjung
Mengkaji Skala nyeri,
karakteristik dan lokasi
diperintah perawat
O: Klien tampak lebih banyak
beristirahat
S: Klien,keluarga klien,erta
pengunjung mau mengikuti
anjuran
O: jumlah pengunjung sedikit
S: pasien mengatakan masih
sakit pada kaki kiri tapi sedikit
berkurang
O : Pasien terlihat menahan
sakitnya, dengan karakteristik :
P = Sakit saat bergerak /
bergeser
Q = Terasa nyeri
R = fraktur femur kiri
1/3 tengah
S = Skala 2
T = kadang - kadang
S: -
O: inj Asam Traneksamat
3x1 amp
- Ketorolac 30 mg
2x1 amp
- Mecobalamin
1x1 amp
- Cefotaxim 1gr
2x1 amp
@
@
@
28
09:00
09:40
10:00
I
II
II
III
I
Berkolaborasi pemberian
analgetik sesuai program,
Menganjurkan keluarga untuk
membantu pasien
Menganjurkan pasien untuk
melakukan aktifitas yang ringan
Memberikan posisi yang
menurut pasien adalah posisi
yang paling nyaman untuk
pasien dapat tidur
Mengobservasi tanda-tanda vital
Novellmycin 2gr 1x1 amp
S: keluarga mau membantu
pasien
O: keluarga tampak membantu
pasien
S: pasien mengatakan makan
minum secara mandiri dan bisa
miring kanan dan kiri meski
perlahan
O: klien tampak melakukan
aktifitas ringan secara mandiri,
klien bisa makan dan minum
mandiri
S: Pasien mau diberikan posisi
yang nyaman untuk tidur.
O: Pasien tampak nyaman
dengan posisi yang diberikan
yaitu posisi telentang
S: -
O: TD = 120/80 mmHg
N = 80x/menit
S =360C
RR = 20x/menit
S: -
O: lingkungan sekitar pasien
tidak ramai, pasien istirahat
dengan nyaman dan tenang.
S: Pasien mengatakan dapat
melakukan duduk tanpa bantuan
orang lain
O: Pasien dapat duduk tanpa
dibantu keluarga
@
@
@
@
@
29
11:30
13:00
20/11/2014
08:00
III
II
I
Memberikan lingkungan
yang nyaman
Mendiskusikan dengan pasien
aktifitas yang bisa ditoleransi
Mengkaji Skala nyeri,
karakteristik dan lokasi
Berkolaborasi pemberian
S: pasien mengatakan sudah
merasa lebih nyaman, nyeri
berkurang
O : Pasien tampak rileks,
dengan karakteristik :
P = Sakit saat bergerak /
bergeser
Q = Terasa sedikit nyeri
R = fraktur femur kiri
1/3 tengah
S = Skala 1
T = kadang-kadang
S: -
O: inj Asam Traneksamat
3x1 amp
- Ketorolac 30 mg
2x1 amp
- Mecobalamin
1x1 amp
- Cefotaxim 1gr
2x1 amp
Novellmycin 2gr 1x1 amp
S: keluarga pasien mengatakan
mau untuk membantu pasien
O: keluarga tampak membantu
pasien saat pasien akan mandi
S: pasien mengatakan makan
dan minum secara mandiri
bahkan dengan duduk tanpa
@
@
@
30
08:10
09:00
09:30
11:00
I
II
II
III
analgetik sesuai program
Menganjurkan keluarga untuk
membantu pasien
Menganjurkan pasien untuk
melakukan aktifitas yang ringan
Memberikan posisi yang
menurut pasien adalah posisi
yang paling nyaman untuk
pasien dapat tidur
Mengobservasi tanda-tanda vital
dibantu keluarga pasien
O: klien tampak melakukan
aktifitas ringan secara mandiri,
klien bisa duduk kemudian
makan dan minum secara
mandiri
S:Pasien mau diberikan posisi
yang nyaman untuk tidur.
O: Pasien tampak nyaman
dengan posisi yang diberikan
yaitu posisi telentang
S: -
O: TD = 120/80 mmHg
N = 80x/menit
S =36,20C
RR = 20x/menit
S: -
O: lingkungan sekitar pasien
tidak ramai, pasien istirahat
dengan nyaman dan tenang.
S:Pasien mengatakan dapat
melakukan duduk tanpa bantuan
orang lain
O: Pasien dapat duduk tanpa
dibantu keluarga
S: keluarga pasien dan pasien
mengatakan paham mengeni
penyebab gangguan tidur
@
@
@
@
31
12:00
12:30
13:15
14:00
I
III
II
III
Memberikan lingkungan
yang nyaman
Mendiskusikan dengan pasien
aktifitas yang bisa ditoleransi
a. Menjelaskan pada klien dan
keluarga klien penyebab
gangguan tidur
O: pasien dan keluarga pasien
mengerti dengan penyebab
gangguan tidur
@
@
@
F. EVALUASI
No Hari / Tgl / Jam No Dx Evaluasi TTD
32
1. Selasa18
November 2014
08:00
1 S : Klien mengatakan masih nyeri pada kakinya
O : Klien tamapk meringis kesakitan
P = Sakit saat bergerak / bergeser
Q = Terasa nyeri
R = fraktur femur kiri 1/3 tengah
S = Skala 3
T = Kadang-kadang terutama saat bergerak
A : Masalah gangguan rasa nyaman nyeri belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1-5
@
2. Selasa18
November 2014
08:00
2 S :Pasien mengatakan belum bisa melakukan
pergerakan sehingga untuk aktivitas masih di
bantu keluarga
O :Pasien tampak dibantu keluarga dalam
melakukan aktivitas
A :Masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 1-5
@
3.
1
Selasa18
November 2014
08:00
Rabu 19 November
2014
08:30
3
1
S : Pasien mengatakan sulit untuk tidur karena nyeri
pada kakinya
O : Pasien tidur tampak tidak nyenyak dan sering
terbangun
A : Masalah gangguan pola tidur belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1-5
S : pasien mengatakan masih sakit pada kaki kiri
tapi sedikit berkurang
O : Pasien terlihat menahan sakitnya
P = Sakit saat bergerak / bergeser
Q = Terasa nyeri
R = fraktur femur kiri 1/3 tengah
S = Skala 2
T = kadang – kadang
A: Masalah gangguan rasa nyaman nyeri teratasi
@
@
33
2
3
1
Rabu 19 November
2014
08:30
Rabu 19 November
2014
08:30
Kamis20
November 2014
08:00
2
3
1
sebagian
P: Lanjutkan Intervensi 1-5
S: Pasien mengatakan bisa melakukan pergerakan
meski hanya sedikit
O : pasien bisa makan dan minum secara mandiri
dan bisa miring kanan dan kiri namun perlahan
A :Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 1-5
S: Pasien mengatakan sudah bisa tidur tapi masih
sering terbangun
O : tidur pasien agak nyenyak,
A : Masalah gangguan pola tidur teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1-5
S: pasien mengatakan sudah merasa lebih nyaman,
nyeri berkurang
O : Pasien tampak rileks, dengan karakteristik :
P = Sakit saat bergerak / bergeser
Q = Terasa sedikit nyeri
R = fraktur femur kiri 1/3 tengah
S = Skala 1
T = kadang-kadang
A: Masalah gangguan rasa nyaman nyeri teratasi
P : Pertahankan Intervensi
@
@
@
34
2
3
Kamis20
November 2014
08:00
Kamis20
November 2014
08:00
2
3
S: Pasien mengatakan sudah merasa nyaman dan
bisa melakukan pergerakan seperti duduk
sendiri tanpa bantuan orang lain
O : pasien bisa duduk sendiri tanpa bantuan orang
lain ataupun keluarga
A :Masalah gangguan mobilitas fisik telah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
S: Pasien mengatakan sudah bisa tidur
O : Pasien tidur dengan nyenyak
A : Masalah gangguan pola tidur telah teratasi
P : Pertahankan Intervensi
@
@
35
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pada bab pembahasan ini akan menguraikan pelaksanaan u asuhan keperawatan
pada TN H dengan fraktur femur sinistra yang di lakukan pada tanggal 18-20
november 2013 mulai dari pengkajian sampai evaluasi. Dari aspek yang dikaji
muncul beberapa masala keperawatan yaitu Nyeri akut b.d terputusnya kontinuitas
fragmen tulang, Gangguan mobilitas fisik b.d fraktur, Gangguan pola tidur b.d
ketidak nyamanan.
Adapun uraian pembahasan masalah keperawatan tersebut adalah :
B. Diagnosa Keperawatan yang Pertama : Gangguan rasa nyaman nyeri b.d
terputusnya kontinuitas fragmen tulang.
36
Gangguan rasa nyaman nyeri adalah salah satu keadaan dimana seseorang
individu mengalami suatu ganggauan nyaman nyeri.
Gangguan rasa nyeri pada Tn H disebabkan karena adanya luka fraktur terbuka.
Hal tersebut didukung adanya tanda-ada yang muncul pada pasien seperti : pasien
mengeluh kesakitan pada daerah kaki yang terjadi fraktur.
Pada tahap perencanaanya penulis memperiotaskan diagnosa keperawatan
pertama, karena penulis melihat bahwa akibat adanya reaksi utama dari fraktur
menyebabkan terjadinya nyeri pada daerah fraktur. Adapun kriteria tujuan penulis
tetapkan adalah nyeri sudah tidak terasa atau berkurang, setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 3x24 jam untuk pencapaian lebih jelas penulis
menetapkan beberapa kriteria hasil yang harus dicapai yaitu : klien sudah tidak
mengeluh nyeri, skla nyeri berkurang. Dengan memberikan tindakn mengkaji
tingkat nyeri, mengajarkan teknik relaksasi, memberikankondisi yang nyaman,
kolaborasi pemberian analgetik.
C. Diagnosa yang kedua gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan rangka
neuromuskuler.
Kerusakan neuromuskuler adalah adanya salah satu rangka pada salah satu bagian
tubuh yang patah atau retak yang mengakibatkan adanya gangguan gerak.
Sedangkan pada Tn. H adanya luka fraktur di bagian kaki kiri 1/3 tengah yang
menyebabkan gangguan gerak. Untuk mengatasi ganggaun mobilitas fisik yang
terjadi pada Tn. H , penulis atau perawat memberikan beberapa tindakan kepada
pasien ,salah satunya menganjurkan keluarga untuk membantu pasien dalam
melakukan aktifitas.
D. Diagnosa yang ketiga gangguan pola tidur b.d nyeri post OP
Gangguan pola tidur adalah keadaan dimana individu mengalami atau berisiko
mengalami suatu perubahan dalam kualitas atau kuantitas pola istirahatnya yang
menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang dingininya.
Sedangkan pada Tn. H mengalami gangguan pola tidur karena nyeri post OP.
Untuk mengatas gangguan pola tidur yang di alami oleh Tn.H, penulis atau
perawat melakukan beberapa tndakan yang salah satunya yaitu memberikan posisi
yang menurut pasien itu adalah posisi yang paling nyaman untuk tidur.
37
BAB V
PENUTUP
Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran, disini penulis akan
menyimpulkan beberapa hal-hal yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya
dan memberikan saran sesuai kemampuan penulis.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman hasil pembahasan dan tujuan dari penulis,
maka penulis dapat membuat kesimpulan sesuai dengan tujuan penulis
tersebut.
Permasalahan yang muncul pada Tn.H dengan fraktur adalah gangguan
rasa nyaman nyeri. Penyusunan rencana tindakan dilakukan dengan tindakan
mandiri atau kolaborasi untuk mengatasi masalah yang terjadi pada Tn. H
38
dengan fraktur antara lain: gangguan rasa nyaman nyeri dengan memberikan
kolaborasi pemberian analgetik. Gangguan mobilitas fisik dengan
menganjurkan pklien untuk melakukan aktivitas ringan yang dapat ditoleransi
serta menganjurkan keluarga untuk membantu klien dalam melakukan
pergerakan yng klien tidak bisa untuk melakukan. Gangguan pola istirahat
tidur dengan menciptakan lingkungan yang nyaman, sesuai dengan respon
perkembangan Tn.H dengan fraktur, penulis menilai masalh keperawatan yang
teratasi seluruhnya adalah gangguan pola istirahat tidur dan hal ini didukung
oleh respon perkembangan klien yang memenuhi sebagian kriteria hasil.
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan sebagai msukan dalam
penatalaksanaan pasien fraktur, yaitu:
1. Saran untuk perawat/tenaga kesehtan
Perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada pasien fraktur
harus memperhatikan terhadap pencegahan infeksi yang bersumber dar
lingkungan eksternal dengan menjaga kebersihan dan kesehatan.
2. Saran untuk Rumah sakit
Rumah sakit sebaiknya menyediakan atau memberikan fasilitas alat-
alat pelaksanaan tindakan keperawatan, selain itu juga menyedikan ruang
yang bersih untuk mengurangi resiko infeksi.
3. Saran untuk mahasiswa praktikan.
Bagi mahasiswa yang sedang praktik agar dapat mengaplikasikan ilmu
yang telah didapat dibangku perkuliahan untuk mengelola pasien fraktur
secara profesional, tanpa harus mengesampingkan pentingnya proteksi diri
saat melakukan tindakan keparawatan pada pasien fraktur.
4. Saran bagi keluarga
Keluarga hendaknya mengetahui tentang penyakit fraktur dan
bagaimana cara proses penyembuhan.
5. Saran bagi pasien
39