laporan dk pemicu 1- klpk 2
TRANSCRIPT
JURNAL DISKUSI KELOMPOK 2
DEPPRESSIVE SYMPTOMS PADA IBU HAMIL DAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
PREGNANT WOMAN DEPPRESSIVE SYMPTOMS AND THE INCIDENCE OF LOW BIRTH WEIGHT
1. Kata Kunci dan Informasi Umum
1.1. Variabel, parameter, dan indikatora. Variabel
Variabel adalah karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu
subjek ke subjek lain. Yang dimaksud dengan variabel adalah karakteristik
suatu subjek, bukan subjek atau bendanya itu sendiri.
Misalnya : tinggi atau berat badan, jenis kelamin, tekanan darah, atau kadar
hemoglobin.
Variabel harus diletakkan dalam konteks penelitian. Identifikasi dan
klasifikasi variabel sangat penting dalam penelitian, karena berkaitan dengan
pengumpulan dan analisis data.
Dalam pemicu di jurnal 2, diperoleh beberapa variabel di antaranya :
Variabel bebas : depressive symptoms
Variabel terikat : bayi berat lahir rendah
Variabel lain : umur ibu, pendidikan, paritas, riwayat ANC, riwayat
BBLR, status ekonomi keluarga, dan penyakit
kehamilan.
Variabel bebas adalah variabel yang bila ia berubah, akan
mengakibatkan perubahan variabel lain. Variabel bebas disebut juga variabel
independen (VI), prediktor, risiko, atau kausa.
Variabel terikat adalah variabel yang berubah akibat perubahan
variabel bebas. Variabel terikat juga disebut sebagai variabel tergantung,
variabel dependen (VD), efek, hasil, outcome, respons, atau event.
Variabel lain adalah jenis variabel yang berubungan dengan variabel
bebas dan variabel terikat (tergantung), tetapi bukan merupakan variabel
1
antara. Variabel lain ini juga biasa disebut sebagai variabel perancu
(confounding). Variabel ini juga disebut sebagai variabel moderator atau
variabel yang bisa memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel
bebas dan terikat.
b. Parameter
Parameter adalah nilai-nilai dalam populasi yang berhubungan dengan
statistik.
Dalam jurnal 2, parameter yang digunakan yaitu :
Berat bayi lahir normal < 2.500 gram
Berat bayi lahir rendah < 2.500 gram
Ibu (umur, pendidikan, status ekonomi keluarga, dll.)
c. Indikator
Indikator adalah suatu penunjuk yang dapat membdakan satu dan yang
lainnya.
Adapun indikator yang digunakan untuk mengetahu tingkat depresif
symptoms pada Jurnal 2 adalah EPDS (Edinburgh Postnatal Depression
Scale) adalah sebuah kuesioner yang digunakan secara efektif untuk deteksi
depresi pasca melahirkan. (News-Medical.com)
2
Skala Variabel
Kategorikal
Nominal Ordinal
Numerik
Interval Rasio
1.2. Skala Data
1.3. Analisis Masalah
a) Analisis Univariabel
Analisis univariabel menggambarkan pola responden terhadap variabel dan
menjelaskan setiap variabel sendiri. Analisis univariabel deskriptif dapat
meringkas jumlah besar data numerik dan mengungkapkan pola dalam data
mentah.
3
Hanya berupa nama atau label dan tidak mengandung informasi peringkat.
Contoh:
Gol. Darah, suku bangsa, agama, jenis kelamin.
Terdapat infomasi peringkat, tetapi jarak anatara 2 peringkatnya tidak dapat dikuantifikasi.
Tidak dapat dimanipulasi secara matematis.
Contoh:
Derajat penyakit (ringan, senang, berat), derajat sosial ekonomi
Tidak mempunyai nilai 0 alamiah.
Contoh :
Suhu (celcius, fahreinheit, reamur tidaklah memiliki nilai 00 yang sama karena nilainya dibentuk oleh manusia).
Mempunyai nilai 0 alamiah.
Contoh:
Berat badan, kadar kolesterol yang mempunyai nilai 0 alami.
Dibagi menjadi 2 skala lagi yaitu :
Skala kontinu (mempunyai desimal)
Skala deskret (tidak mempunyai desimal).
Analisis univariabel merupakan bentuk analisis kuantitatif data di mana
masing-masing variabel dianalisis secara terpisah.
b) Analisis Bivariabel
Analisis bivariabel adalah analisis secara simultan dari dua variabel. Hal ini
biasanya dilakukan untuk melihat apakah salah satu variabel terkait dengan
variabel lain.
Analisis bivariabel membantu membandingkan dan kontrol dua atau lebih
variabel yang terkait dalam situasi di mana kualitas tergantung pada efek
menggabungkan variabel-variabel ini. Metode ini sangat berguna ketika dua
variabel yang berbeda bekerja sama untuk mempengaruhi akseptabilitas
sebuah proses atau bagian daripadanya.
Analisis bivariabel akan berguna dalam mendukung atau tidak mendukung
argumen dari teori ketergantungan bahwa ada hubungan antara ketergantungan
dan keterbelakangan.
c) Analisis Mutivariabel
Analisis multivariabel adalah suatu bentuk analisa kuantitatif yang
mempelajari tiga atau lebih variabel pada saat yang sama, untuk memahami
hubungan antara mereka.
Hal ini sering dilakukan untuk memperbaiki analisis bivariabel, dengan
mempertimbangkan kemungkinan pengaruh variabel ketiga di hubungan
bivariabel asli.
Analisis multivariabel juga digunakan untuk menguji efek gabungan dari dua
atau lebih variabel pada sebuah variabel dependen.
4
1.4. Penyajian Data
Setelah dikumpulkan, data harus disusun secara sistematik dan disajikan
dengan baik agar data tersebut dapat dimengerti. Ada empat cara penyajian data, yaitu
penyajian data dalam bentuk tulisan, semitabulasi, tabulasi, dan dalam bentuk grafik.
a. Tulisan (tekstular)
Penyajian data dalam bentuk tulisan atau narasi hanya dipakai untuk data yang
jumlahnya kecil dan hanya membutuhkan suatu simpulan sederhana.
b. Semitabulasi
Kombinasi antara tulisan dan tabulasi sederhana. Penyajian data dengan
semitabulasi juga dapat digunakan untuk data yang jumlahnya kecil dan hanya
memerlukan suatu simpulan sederhana.
c. Tabulasi
Tabulasi merupakan penyajian data dalam bentuk tabel yang terdiri dari
beberapa baris dan beberapa kolom. Tabel dapat digunakan untuk
memaparkan sekaligus beberapa variabel hasil observasi, survei, atau
penelitian sehingga data mudah dibaca dan dimengerti.
d. Diagram/grafik
Diagram atau grafik dapat digunakan dalam beberapa bentuk sesuai dengan
kebutuhan dan jenis data.
Jenis diagram beserta fungsinya :
No
.
Jenis Diagram Variabel Fungsi
1. Bar Diagram
(horizontal/vertical )
Kategoris Perbandingan frekuensi
distribusi
2. Pie chart/ bar
komponen
Kategoris Proposi data
3. Line diagram Numeris Trend data (time series
study)
5
4. Scatterpoint/ dot
diagram
Numeris Korelasi data
5. Pictogram / diagram
gambar
Kategoris Perbandingan frekuensi
distribusi
6. Curtogram / diagram
peta
Kategoris Perbandingan frekuensi
distribusi
Diagram batang dapat berbentuk horizontal ataupun vertikal dan
digunakan untuk membandingankan frekuensi distribusi di antara beberapa
variabel kualitatif secara absolut ataupun relatif.
Grafik lingkaran merupakan gambar berbentuk lingkaran yang terbagi
menjadi beberapa sektor atau bagian. Tiap bagian dalam grafik tersebut
melukiskan proporsi atau presentase satu kategori dalam suatu variabel yang
bersifat kualitatif.
Diagram garis berbentuk garis menggambarkan suatu keadaan yang
terjadi secara berurutan dalam skala waktu, tahun, dan lain-lain.
Diagram pencar dibentuk dari kumpulan sebaran titik-titik koordinat
dari 2 variabel yang terletak di sumbu X dan sumbu Y dan menggambarkan
hubungan atau korelasi antara dua variabel.
Diagram gambar menyatakan frekuensi disertai bentuk karakter atau
model yang menyerupai bentuk asli variabel yang disajikan. Misalkan gambar
orang untuk menyajikan gambar jumlah penduduk.
Kurtogram merupakan diagram berbentuk peta bumi yang memuat
data tentang keadaan penduduk, angka kesakitan, dan lainnya pada suatu
tempat atau negara.
6
1.5. Interpretasi Data
Interpreatsi data yang digunakan dalam Jurnal 2 ini antara lain:
a. Uji Chi square
Dalam teori probabilitas dan statistika, distribusi chi-kuadrat atau distribusi x2
dengan k derajat kebebasan adalah distribusi jumlah kuadrat k peubah acak
normal baku yang saling bebas. Distribusi ini seringkali digunakan dalam
statistik inferensial, misalnya dalam pengujian hipotesis, atau dalam
konstruksi selang kepercayaan.
b. Odds ratio (OR)
Rasio odds adalah analisa hasil studi kasus kontrol yang bersifat sederhana.
Dari hasil perbandingan antara kelompok studi dan kelompok control,
didapatkan nilai rasio. Rasio tersebut adalah estimasi risiko relatif atau odds
ratio.
Penentuan Odds Ratio dapat dibedakan ke dalam 2 macam yaitu :
(a) Study kasus control tanpa “matching”
Rasio odds pada studi kasus kontrol dapat diartikan sama dengan risiko
relatif (RR) pada studi kohort.
Contohnya ;
Pada penelitian kasus kontrol kita mulai dengan mengambil kelompok
kasus (a+c) dan kelompok kontrol (b+d). Oleh karena kasus adalah subjek
yang sudah sakit dan kontrol adalah mereka yang tidak sakit maka tidak
dapat dihitung insiden penyakit baik pada kaksus maupun kontrol. Yang
dapat dinilai adalah berapa sering terdapat pajanan pada kasus
dibandingkan pada kontrol. Hal inilah yang menjadi alat analisis pada
studi kasus kontrol, yang disebut rasio oods.
(b) Studi kasus kontrol dengan “matching”
Pada studi kasus kontrol dengan matching individual, maka harus
dilakukan analisis dengan menjadikan kasus dengan kontrol sebagai
pasangan-pasangan.
Rasio odds walaupun tidak sama dengan risiko relatif, akan tetapi dapat
dipakai sebagai indikator adanya kemungkinan adanya hubungan sebab
akibat antara faktor risiko dan efek.
7
c. Confidence Interval (CI)
Berbeda dengan uji hipotesis yang menentukan besarnya kemungkinan
memperoleh hasil bila hipotesis 0 benar, pada interval kepercayaan kita
mengestimasi rentang nilai pada populasi dengan dasar 1 nilai pada sampel
yang mewakili populasi tersebut.
Confidence level adalah dihubungkan dengan confidence interval.
Sumber :
Buku Penelitian klinis hal. 142 Bab XI.
Adalah sebuah interval berdasarkan observasi sampel dan terdapat probabilitas
yang ditentukan. Interval mengandung parameter yang sebenarnya tidak
diketahui (pada umumnya menghitung confidence interval dengan
kemungkinan 95% nilai sebenarnya). Rumus untuk interval kepercayaan
adalah :
IK=P±(zxSE )
IK = interval kepercayaan, yakni rentang nilai pada populasi yang dihitung
dengan dasar statistic yang diperoleh pada sampel. IK yang biasanya
digunakan adalah IK 95% atau IK 99%.
P = point estimate, yakni statistic yang diperoleh dari sampel. P ini dapat
berupa proporsi, persentase, rerata, perbedaan proporsi, perbedaan
rerata, dan seterusnya.
z} } } {¿ ¿¿ = deviat baku normal untuk alfa. Nilai alfa ini dipilih sesuai dengan IK
yang diinginkan. Bila kita inginkan IK 95%, maka berarti alfa = 0,05,
sehingga z} } } {¿ ¿¿= 1,96. Bila dipilih IK 99 %, sehingga z} } } {¿ ¿¿= 2,567
SE = standard error, yang besarnya dihitung dengan rumus yang berbeda
untuk setiap jenis statistik.
8
1.6. Masalah
1.1.1. Dalam tatalaksana data dengan menggunakan variabel bebas-variabel terikat,
parameter Berat Badan Lahir Normal-Berat Badan Lahir Rendah, dan indikator
EPDS (Edinburgh Postnatal Depression Scale), dapat dikatakan sangat
mendukung hasil penelitian yang dilakukan peneliti. Dengan menentukan
variabel-variabel tersebut (variabel bebas-variabel terikat), peneliti dapat
memperoleh data-data yang mayoritas didapatkan dari data sekunder. Kemudian
parameter serta indikator yang dipaparkan dalam penelitian merupakan
pelengkap data sekunder yang berguna untuk penyajian data oleh peneliti.
Dengan begitu, peneliti mendapatkan kemudahan untuk tatalaksana data.
1.1.2. Analisis data yang menggabungkan analisis univariabel, analisis bivariabel,
dan analisis multivariabel secara tersurat memberikan dasar penelitian yang
berguna bagi peneliti.
Analisis univariabel menggambarkan pola responden terhadap variabel
dan menjelaskan setiap variabel sendiri. Analisis univariabel deskriptif dapat
meringkas jumlah besar data numerik dan mengungkapkan pola dalam data
mentah. Analisis univariabel merupakan bentuk analisis kuantitatif data di mana
masing-masing variabel dianalisis secara terpisah.
Analisis bivariabel merupakan analisis secara simultan dari dua variabel.
Analisis bivariabel membantu membandingkan dan kontrol dua atau lebih
variabel yang terkait dalam situasi di mana kualitas tergantung pada efek
menggabungkan variabel-variabel.
Sedangkan analisis multivariabel adalah suatu bentuk analisa kuantitatif
yang mempelajari tiga atau lebih variabel pada saat yang sama, untuk memahami
hubungan antara mereka. Hal ini sering dilakukan untuk memperbaiki analisis
bivariabel, dengan mempertimbangkan kemungkinan pengaruh variabel ketiga di
hubungan bivariabel asli.
Dengan demikian, peneliti dapat membandingkan hasil dari berbagai
macam variasi variabel dari ketiga analisis tersebut dan mempermudah dalam
membuktikan hipotesis penelitian.
9
1.1.3. Penyajian data dengan menggunakan semitabulasi serta interpretasi data yang
menggunakan uji chi squre, odds ratio (OR), confidence interval (CI), dan
regresi logistik memberikan kemudahan dalam menyajikan data bagi peneliti
sehingga mendukung penelitian.
Peneliti menyajikan data dalam bentuk semitabulasi, yaitu kombinasi
antara tulisan dan tabulasi sederhana. Dalam tabulasi yang ditampilkan, peneliti
juga memberikan data yang deskriptif untuk memberikan data dalam bentuk
tulisan. Selain itu, peneliti memaparkan interpretasi data melalui uji statistik
berupa uji chi square (distribusi jumlah kuadrat k peubah acak normal baku yang
saling bebas), odds ratio (analisa hasil studi kasus kontrol yang bersifat
sederhana), confidence interval (mengestimasi rentang nilai pada populasi
dengan dasar 1 nilai pada sampel yang mewakili populasi tersebut), dan regresi
logistik (). Maka dari itu, penyajian data dan interpretasi data yang diberikan
peneliti memberikan kesinambungan serta kelogisan dalam penelitian.
1.2. Analisis Masalah
Statistik deskriptif data terbagi menjadi tiga macam, yaitu transformasi data,
statistik deskriptif, dan statistik inferensial. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan statistik deskriptif. Data pada statistik deskriptif dapat berupa data
univariat, bivariat, atau multivariate, seperti data kualitatif atau kuantitatif.
Analisis univariabel adalah bentuk analisis kuantitatif data yang menganalisis
masing-masing variabel secara terpisah. Analisis univariat (analisis univariabel)
bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik dari masing-masing variabel yang
diteliti.
Setelah diketahui karakteristik masing-masing variabel, apabila ada analisis
hubungan antara dua variabel maka analisis dilanjutkan pada tingkat bivariat (melalui
analisis bivariabel). Hal ini biasanya dilakukan untuk melihat apakah salah satu
variabel terkait dengan variabel lain.
Analisis multivariabel (analisis multivariat) digunakan untuk menguji efek
gabungan dari dua atau lebih variabel pada sebuah variabel dependen. Analisis ini
sering dilakukan untuk memperbaiki analisis bivariabel. Perbaikan analisis bivariabel
dilakukan dengan mempertimbangkan kemungkinan pengaruh variabel ketiga di
hubungan bivariabel asli.
10
1.3. Hipotesis
Penelitian dengan depressive symptoms pada ibu hamil dan bayi berat lahir
rendah menggunakan metode observasional.
Skala: skala nominal, skala ordinal, dan skala rasio
Variabel : variabel bebas dan variabel terikat
Parameter : BBLR dan Ibu ( umur, pendidikan, paritas, status ekonomi )
Indikator: EPDS (Edinburgh Postnatal Depression Scale)
Analisis ini menggunakan uji statistik chi square , odds ratio,dan regresi logistic
2. Hasil, Pembahasan, Kesimpulan dan Saran
2.1. Bentuk-Bentuk Penyajian Data
Cara penyajian data penelitian dilakukan melalui berbagai bentuk. Pada
umumnya dikelompokkan menjadi 4, yakni penyajian dalam bentuk tulisan (textular),
semitabulasi, tabulasi dan dalam bentuk grafik.
1.1.1. Tulisan (textular)
Penyajian data dalam bentuk tulisan atau narasi hanya dipakai untuk
data yang jumlahnya kecil dan hanya membutuhkan suatu simpulan sederhana.
1.1.2. Semitabulasi
Kombinasi antara tulisan dan tabulasi sederhana. Penyajian data
dengan semitabulasi juga dapat digunakan untuk data yang jumlahnya kecil
dan hanya memerlukan suatu simpulan sederhana.
1.1.3. Tabulasi
Tabulasi merupakan penyajian data dalam bentuk tabel yang terdiri
dari beberapa baris dan beberapa kolom. Tabel dapat digunakan untuk
memaparkan sekaligus beberapa variabel hasil observasi, survei, atau
penelitian sehingga data mudah dibaca dan dimengerti.
1.1.4. Grafik
Penyajian dalam bentuk grafik adalah suatu penyajian data secara
visual. Penyajian data secara visual dilakukan melalui bentuk grafik, gambar,
atau diagram.
11
Cara penyajian data yang digunakan di dalam jurnal 2 menggunakan
bentuk semitabulasi yaitu kombinasi antara tulisan (textular) dan tabulasi.
1.2. Pembahasan dan Argumen yang Memperkuat Hasil Penelitian
Pembahasan pada jurnal 2 ini terdapat banyak hal yang memperkuat hasil
penelitian seperti contoh :
1.1.1. Penelitian pada jurnal 2 ini diperkuat dengan fakta. Hampir seluruh
pembahasan pada jurnal tersebut berisikan tentang fakta yang
diperoleh dari hasil penelitian.
1.1.2. Penelitian pada jurnal 2 ini diperkuat dengan adanya kutipan-kutipan.
Di beberapa bagian di dalam pembahasan jurnal 2, terdapat beberapa
kutipan dari berbagai sumber yang digunakan dalam penelitian
tersebut.
1.1.3. Penelitian pada jurnal 2 ini diperkuat dengan adanya perhitungan.
Perhitungan di dalam jurnal ini didapat dari hasil penelitian yang
berkaitan langsung dengan fakta yang didapat dari penelitian tersebut.
1.1.4. Penelitian pada jurnal 2 ini juga diperkuat dengan adanya argumen-
argumen baik dari peneliti sekarang maupun peneliti terdahulu.
1.3. Pengambilan Kesimpulan dan Saran
Pengambilan kesimpulan yang dilakukan oleh peneliti sudah cukup mewakili
dari isi-isi yang dibahas. Seperti contoh pada paragraf 1 bagian kesimpulan, peneliti
menuliskan :
“ Proporsi depressive symptoms pada ibu hamil lebih banyak terjadi pada ibu-ibu
yang melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu-ibu yang melahirkan bayi dengan
berat ≥ 2.500 gram. Ada hubungan antara depressive symptoms ibu hamil dengan
kejadian BBLR.”
Hal ini menguatkan bahwa kesimpulan tersebut sudah cukup mewakili isi-isi yang
dibahas di dalam jurnal.
12
Pengambilan saran yang dilakukan peneliti juga sudah cukup baik. Karena peneliti
memberikan saran terhadap peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lebih
lanjut dengan menggunakan rancangan studi kohort prospektif agar penelitian
selanjutnya dapat berjalan lebih baik dari penelitian sebelumnya. Selain itu, peneliti
juga memberikan saran kepada petugas kesehatan agar lebih memberikan perhatian
khusus terhadap kesehatan mental ibu hamil, memberikan konseling, dan memantau
kesehatan ibu hamil.
1.4. Daftar Rujukan Pustaka
1.1.1. Penulisan daftar pustaka sistem Harvard
Sistem Harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan
urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari
penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara
menambahkan a,b,c dan seterusnya tepat dibelakang tahun publikasi (baik
penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam tulisan). Alamat internet
menggunakan huruf italic. Seperti contoh :
Palmer, F. R. (1986). Mood and Modality, Cambridge, Cambridge
University Press.
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
“ Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi
oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”.
1.1.2. Penulisan daftar pustaka sistem Vancouver
Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberian angka) yang
berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka(sitasi). Dalam daftar pustaka,
pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor
sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan, sehingga
memudahkan pembaca untuk menemukannya dibandingkan dengan cara
pengurutan secara alfabetis menggunakan nama penulis seperti dalam sistem
Harvard. Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan di bidang kedokteran
dan kesehatan.
13
Contoh :
(1) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the forbidden medicine. London:
Yale University Press:1993
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat flu
konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal (1,4,5) bahkan dalam
beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak (3,6).
Cara penulisan daftar pustaka di dalam jurnal 2 menggunakan sistem
Vancouver. Karena penulisan daftar pustaka tersebut berdasarkan urutan
kemunculan sitasi di dalam naskah tulisan dan dengan menggunakan nomor.
2. Jenis Penelitian
3.1.1 Berdasarkan pada waktu
a. Prospektif yaitu dengan mengikuti subyek untuk meneliti peristiwa yang belum
terjadi.
b. Cross-sectional yaitu tiap subyek hanya diobservasi satu kali saja dan
pengukuran variabel subyek dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut.
c. Retrospektif yaitu, mengevaluasi peristiwa yang sudah berlangsung.
3.1.2 Berdasarkan Perlakuan
a. Observation, melakukan pengamatan ataupun pengukuran terhadap berbagai
variabel subyek penelitian menurut keadaan alamiah, tanpa melakukan manipulasi
atau intervensi.
b. Eksperimental, peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel
subyek penelitian dan kemudian mempelajari efek perlakuan tersebut.
14
3.1.3 Berdasarkan pengolahan data
a. Deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk melakukan deskripsi
mengenai fenomena yang ditemukan, baik yang berupa factor risiko mauoun efek
atau hasil. Data hasil penelitian disajikan apa adanya, peneliti tidak menganalisis
mengapa fenomena itu dapat terjadi, karena itu pada studi deskriptif tidak
diperlukan hipotesis. Konsekuensinya, dalam penelitian deskriptif tidak ada uji
hipotesis (uji statistic) seperti uji x2 atau uji-t maupun penghitungan risiko
relative, rasio odds dan sejenisnya.
b. Analitik, peneliti berupaya mencari hubungan antara variabel. Pada penelitian
jenis ini dilakukan analisis terhadap data yang telah terkumpul, oleh karena itu
pada penelitian analitik perlu dibuat hipotesis, dan dalam hasil harus ada uji
hipotesis (uji statistika) dan / atau berbagai jenis analisis lain.
Sumber: Sastroasmoro, sudigdo. 2010. Dasar-dasar Metodologi Penelitian
Klinis Edisi ke-3. Jakarta. Sagung Seto
Berdasarkan jurnal kesehatan 2 (Depresive Sympthoms pada Ibu Hamil dan
Bayi Berat Lahir ), penulis menggunakan jenis penelitian observation.
2.1. Populasi
Populasi atau disebut juga uviverse adalah sekelompok individu atau objek yang
memiliki karakteristik sama.
Sumber : Chandra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Palembang:
EGC
3.2.1 Jenis-jenis Populasi
Populasi terbagi atas 2, yaitu:
a. Populasi target (target population), yakni populasi untuk penerapan hasil
penelitian, populasi ini dalam penelitian klinis dibatasi oleh karakteristik klinis
dan demografis.
15
b. Populasi terjangkau (accessible population), adalah bagian dari populasi target
yang dapat dijangkau oleh peneliti.
Sumber : Sumber: Sastroasmoro, sudigdo. 2010. Dasar-dasar Metodologi
Penelitian Klinis Edisi ke-3. Jakarta. Sagung Seto
Populasi dalam penelitian Depresive Sympthoms pada Ibu Hamil dan Bayi
Berat Lahir adalah semua ibu bersalin, dan merupakan populasi terjangkau.
2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian kecil populasi yang digunakan dalam uji untuk
memperoleh informasi statistik mengenai keseluruhan populasi
Sumber : Chandra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Palembang: EGC
3.3.1 Teknik pengambilan Sampel
a. Probability sampling
Probability sampling adalah bahwa tiap subyek dalam populasi (terjangkau)
mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih atau untuk tidak terpilih sebagai
sampel penelitian. Terdapat banyak sekali jenis probability sampling, antara lain
yang banyak digunakan dalam penelitian klinis dan kesehatan adalah:
1) Simple random sampling
Pada simple random sampling, kita menghitung terlebih dahulu jumlah subyek
dalam populasi (terjangkau) yang akan dipilih sampelnya. Kemudian tiap
subyek diberi nomor, dan dipilih sebagian dari mereka dengan bantuan table
random.
2) Systematic sampling
Pada sampling sistematik ditentukan bahwa dari seluruh subyek yang dapat
dipilih, setiap subyek nomor ke sekian dipilih sebagai sampel.
3) Stratified random sampling
16
Kadang-kadang dapat ditemukan adanya pembatasan tertentu, sehingga tiap
kelompok disebut strata akan memberikan nilai yang jelas berbeda. Bila
sampling dilakukan terhadap semua subyek sebagai satu kesatuan, maka akan
diperoleh menjadi bias. Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan stratifikasi
atau pemilihan berdasarkan strata, kemudian hasilnya dapat digabungkan
menjadi satu sampel yang terbebas dari variasi untuk setiap strata. Variabel yang
sering digunakan untuk stratifikasi adalah jenis kelamin, umur, ras, kondisi
social-ekonomi, status gizi, dan lain-lain.
4) Cluster sampling
Cluster sampling adalah proses penarikan sampel secara acak pada kelompok
individu dalam populasi yang terjadi secara ilmiah, misalnya berdasarkan
wilayah (kodya, kecamatan, kelurahan, dst). Cara ini sangat efisien bila populasi
tersebar luas sehingga tidak mungkin untuk membuat daftar seluruh populasi
tersebut. Pada kondisi seperti ini pemilihan dengan simple random sampling
sangat sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan.
b. Non probability sampling
Non probability sampling merupakan cara pemilihan sampel yang lebih praktis dan
lebih mudah dilakukan daripada probability sampling, karenanya dalam penelitian
klinis lebih ssering digunakan daripada probability sampling namun perlu diingat,
bahwa karena semmua prosedur statistika berdasarkan asumsi bahwa sampel
diambil secara probability sampling, maka kesahihan sampel non probability
terletak pada beberapa benar sampel yang dipilih menyerupai probability sampling.
Consecutive sampling, convenient sampling dan jugmental sampling merupakan 3
jenis non-probability sampling yang sering digunakan.
1) Consecutive sampling
Pada consecutive sampling, semua subyek yang dating dan memenuhi kriteria
pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan
terpenuhi. Sebagian besar penelitian klinis (termasuk uji klisis) menggunakan
teknik ini untuk pemilihan subyeknya.
17
2) Convenient sampling
Pada cara ini, sampel diambil tanpa sistematika tertentu, hingga jarang dapat
dianggap dapat mewakili populasi terjangkau, apalagi populasi target.
3) Judgmental sampling atau purposive samping
Pada cara ini, peneliti memilih responden berdasarkan kepada pertimbangan
subyektifnya, bahwa responden tersebut dapat memberikan informasi yang
memadai untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Sumber : Sastroasmoro, sudigdo. 2010. Dasar-dasar Metodologi Penelitian
Klinis Edisi ke-3. Jakarta. Sagung Seto
3.3.2 Kriteria Sampel
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian pada populasi
target dan pada populasi terjangkau. Peneliti harus berhati-hati agat kriteria
tersebut relevan dengan masalah penelitian. Sering terdapat kendala untuk
memperoleh kriteria yang sesuai dengan masalah yang diteliti, biasanya masalah
logistic. Dalam hal ini maka pertimbangan ilmiah mungkin harus dikorbankan
oleh karena alas an praktis.
b.Kriteria eksklusi
Sebagai subyek yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari studi
karena berbagai sebab, antara lain:
Sumber : Sumber : Sastroasmoro, sudigdo. 2010. Dasar-dasar Metodologi
Penelitian Klinis Edisi ke-3. Jakarta. Sagung Seto
Sampel penelitian Depresive Sympthoms pada Ibu Hamil dan Bayi Berat
Lahir adalah ibu bersalin, yang memenuhi kriteria inklusi. dengan tekhnik
pengambilan sampel non probability sampling dengan Metode Consecutive
sampling.
18
2.3. Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Wawancara
Pengumpulan data mewawancari subjek atau responden menggunakan kuesioner.
Wawancara biasanya dilakukan di rumah responden, di rumah sakit atau tempat
lain sesuai keberadaan responden penelitian.
a. Kelebihan:
1) Metode ini relatif lebih lengkap, akurat dan imformasi yang di dapatkan lebih
konsisten.
2) Kesalahan responden dalam mengintepretasi pertnyaan dalam kuesioner dapat
dihindari karena responden dapat bertanya kepada pewawancara jika tidsk
mengerti maksud pertanyaan yang di ajukan.
3) Semua jawaban dari pertanyaan dalam kuesioner dapat diperoleh secara
langsung.
b. Kekurangan:
1) Metode ini relatife lebih mahal dan membutuhkan waktu lebih lama daripada
hanya mengambil data sekunder.
2) Tingkah laku pewawancara suara, senyum, lirikan mata dapat memengaruhi
jawaban rresponden.
3) Pewawancara sendiri dapat melakukan beberapa kesalahan misalnya
mempunyai sikap curiga, pasif, tidak jujur dan kurang bertanggung jawab.
Kelemahan tersebut dapat diatasi dengan memberikan pelatihan dan buku petunjuk
pelaksanaan di lapangan terlebih dahulu kepada petugas pewawancara.
3.4.2 Kuesioner
Pada metode ini, peneliti mengirimkan kuesioner peneliti kepada responden yang
telah dipilih sebagai sampel dengan harapan responden akan mengembalikan
kuesioner tersebut ke peneliti.
19
a. Kelebihan:
1) Cara ini relatife murah dan mudah di bandingkan wawancara.
2) Kesalahan yang di timbulkan oleh pihak pewawancara dapat di hindari.
3) Semua tempat atau daerah dapat tercakup dalam waktu singkat.
4) Rahasia pribadi responden terjamin.
5) Pengisian kuesioner dapat dilakukan dengan santai diruamah.
b. Kekurangan:
1) Responden yang pendidikanya rendah mungkin tidak memahami pertanyaan-
pertanyaaan yang sulit sehingga tidak menjawab pertanyaan tersebut atau
memberi jawaban yang tidak sesuai dengan keinginan peneliti.
2) Tidak semua responden mengembalikan kuiseoner kepada peneliti sehingga
peneliti harus mengembalikan kuesioner jauh lebih banyak dari pada jumlah
sampel yang diperlukan untuk menghindari kekurangan sampel penelitian.
3.4.3 Registrasi dan Pencatatan
Metode ini dilakukan dengan mengumpulkan data secara rutin mengenai setiap
kegiatan atau kejadian melalui system menejemen data yang baik. Data yang dapat
dikumpulkan melalui metode ini antara lain angka kelahiran, kematian, dan
kesakitan, yang dapat diperoleh dari data rekam medis rumah sakit.
3.4.4 Hasil Penelitian/Eksperimen
Metode ini mengumpulkan data secara langsung saat penelitian, misalnya mengukur
berat badan, pemeriksaan darah, atau menguji sampel air minum di laboratorium.
3.4.5 Kajian Dokumen atau Publikasi
Data dikumpulkan dengan mengkaji dokumen atau hasil penelitian yang
dipublikasikan. Contohnya, mengkaji dokumen milik badan resmi seperti Depkes RI,
atau mengkaji publikasi penelitian WHO, dan lain-lain.
20
Sumber : Chandra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan.
Palembang: EGC
Instrumen penelitian yang di gunakan pada penelitian Depresive Sympthoms pada
Ibu Hamil dan Bayi Berat Lahir adalah Hasil Penelitian/Eksperimen.
2.4. Analisis Data
a. Transformasi Data
Data penelitian terkadang perlu diubah menjadi data yang sesuai untuk keperluan analisis data
(misalnya, dari ukuran inci ke meter dan lainnya).
b. Statistik Deskriptif
Data pada statistik deskriptif dapat berupa data univariat, bivariat, atau multivariat, seperti
data kuantitatif dan kualitatif.
c. Statistik Inferensial
Mempersiapkan keperluan untuk menganalisis uji hipotesis atau assosiasi antara variabel
independen dengan dependen.
Sumber : Chandra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Palembang:
EGC
Analisis data yang digunakan pada penelitian Depresive Sympthoms pada Ibu Hamil
dan Bayi Berat Lahir adalah deskriptif yang berupa univariat, bivariat dan multivariate
2.5. Uji Statistik
3.6.1 Uji Chi Square
Uji Chi square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara
frekuensi observasi/yg benar-benar terjadi/aktual dengan frekuensi harapan/ekspektasi
frekuensi observasi ’ nilainya didapat dari hasil percobaan (o)
frekuensi harapan ’ nilainya dapat dihitung secara teoritis (e)
21
Uji Chi Square digunakan untuk kepatutan suatu distribusi pengamatan dengan
distribusi teoritis, criteria klasifikasi analisis data yang saling bebas, serta estimasi
selang kepercayaan untuk simpangan baku populasi berdistribusi normal dari
simpangan baku sampel.
Sumber: http://id..wikipedia.org/wiki/Distribusi_chi kuadrat
M.A. Sanderw. Characteristic fuction of central chi square distribution.
diakses pada Maret 2009.
3.6.2 Odds Ratio
Odds ratio adalah rasio kemungkinan peristiwa yang terjadi dalam satu kelompok
kemunhkinan itu terjadi dalam kelompok lain. Istilah ini juga digunakan untuk merujuk
kepada perkiraan sampel berbasis rasio.
Sumber: http://en.m.wikipedia.org/wiki/Odds_ratio?
3.6.3 Regresi Logistik
Adalah bagian dari analisis regresi yang digunakan ketika variable dependen
merupakan variable dikotomi. Variabel dikotomi biasanya terdiri atas dua nilai,
yang mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian yang biasanya diberi
angka 0 atau 1.
Regresi logistic akan membentuk variable predictor yang merupakan kombinasi
linier dari variable independen. Nilai vajuga menghasilkan rasio peluang terkait
dengan nilai setiap predictor ini kemudian ditransformasikan menjadi probabilitas
dengan fungsi logit.
http://id..wikipedia.org/wiki/regresi logistik
Uji statistik yang digunakan pada penelitian Depresive Sympthoms pada Ibu Hamil
dan Bayi Berat Lahir adalah uji chi square pada bivariabel sedangkan pada
multivariabel adalah regresi logestik.
22
2.6. Daftar Rujukan Pustaka
3.7.1 Penulisan daftar pustaka sistem Harvard
Pada sistem ini daftar rujukan disusun secara alfabetik berdasarkan nama penulis, dengan
meletakkan nama keluarga di depan. Bila nama penulis lebih dari satu orang, dibelakang
tahun dibubuhkan tanda titik koma sebelum penulis sebelumnya.
Contoh :
Jepson, J.; Lowenstain, L.: The effect of testosterone, adrenal steroids, and prolactin on
erythropoiesis.Acta Haemat.48:292-299(1967a)
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
“ Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa
spesies Rhizobium yang berbeda”.
3.7.2 Penulisan daftar pustaka sistem Vancouver
Sistem Vancouver menggunakan cara penomoran (pemberian angka) yang
berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka(sitasi). Dalam daftar pustaka,
pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai
kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan, sehingga memudahkan pembaca
untuk menemukannya dibandingkan dengan cara pengurutan secara alfabetis
menggunakan nama penulis seperti dalam sistem Harvard. Sistem ini beserta
variasinya banyak digunakan di bidang kedokteran dan kesehatan.
Contoh :
Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the forbidden medicine. London: Yale
University Press:1993
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
Hasil penelitian dari beberapa sumber menunjukkan bahwa penggunaan obat flu
konvensional dalam kasus flu burung dapat berakibat fatal (1,4,5) bahkan dalam
beberapa kasus dapat menyebabkan kematian mendadak (3,6).
Keuntungan sistem Vancouver :
23
1. Nama penulis dan tahun tulisan tidak disertakan dalam teks, kecuali yang
dianggap sangat penting.
2. Penggunaan titik di belakang inisial nama penulis, titik koma di belakang titik
setelah pengarang terakhir, titik dua setelah semua nama pengarang, titik
setelah singkatan nama hurnal ditiadakan.
3. Pembaca lebih mudah menelusur sumber rujukan dari kutipan dalam naskah.
Kekurangan sistem Vancouver :
Penulis naskah harus mencocokan kembali nomor dan urutannya apabila ia
menyisipkan rujukan baru dalam proses penulisan makalahnya.
Cara penulisan daftar pustaka di dalam jurnal 2 menggunakan sistem Vancouver.
Karena penulisan daftar pustaka tersebut berdasarkan urutan kemunculan sitasi di
dalam naskah tulisan dan dengan menggunakan nomor.
Sumber : Chandra, Budiman, dkk.2008.Metodologi Penelitian
Kesehatan.Jakarta:EGC
3. Pertanyaan Pleno :
3.1. Pertanyaan Esti Nur Ekasari Kelompok DK 6 :
a) Statistika deskriptif berhubungan dengan jurnal karena di dalam jurnal terdapat
tiga analisis yang merupakan bagian dari statistika deskriptif. Analisis univariat,
bivariat, dan multivariate sama pengertiannya seperti analisis univariabel,
bivariabel, dan multivariabel pada hasil penelitian dan pembahasan pada jurnal
yang bersangkutan. Jadi, peneliti pertama-tama melakukan analisis univariat, yaitu
menggambarkan pola responden terhadap variabel dan menjelaskan setiap
variabel sendiri. Sebab analisis univariabel merupakan bentuk analisis kuantitatif
data di mana masing-masing variabel dianalisis secara terpisah. Kemudian, setelah
melakukan analisis univariat, peneliti menggunakan analisis bivariat karena
analisis bivariat merupakan analisis secara simultan dari dua variabel. Hal ini
biasanya dilakukan untuk melihat apakah salah satu variabel terkait dengan
variabel lain. Analisis bivariabel membantu membandingkan dan kontrol dua atau
lebih variabel yang terkait dalam situasi di mana kualitas tergantung pada efek
24
menggabungkan variabel-variabel ini. Setelah analisis bivariat, peneliti
melanjutkan dengan analisis multivariat. Analisis multivariabel adalah suatu
bentuk analisa kuantitatif yang mempelajari tiga atau lebih variabel pada saat yang
sama, untuk memahami hubungan antara mereka. Hal ini sering dilakukan untuk
memperbaiki analisis bivariabel, dengan mempertimbangkan kemungkinan
pengaruh variabel ketiga di hubungan bivariabel asli.
b) Unmatched case control study
Pada jurnal, yang dimaksud dengan Unmatched case control study terlihat pada
kasus bahwa sampel yang diambil oleh si peneliti berasal dari 2 rumah sakit yang
berbeda. Oleh karena itu disebut unmatched.
c) Metode consecutive sampling
Pada consecutive sampling, semua subyek yang dating dan memenuhi kriteria
pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan
terpenuhi. Sebagian besar penelitian klinis (termasuk uji klisis) menggunakan
teknik ini untuk pemilihan subyeknya.
d) Condential interval
Pada confidential interval, kita mengestimasi rentang nilai pada populasi dengan
dasar 1 nilai pada sampel yang mewakili populasi tersebut.
1.1. Pertanyaan Ryan Arifin Kelompok DK 6 :
Kelebihan dan kekurangan jurnal
Kelebihan jurnal ini, dalam penelitiannya menggunakan 3 analisis yang
masing-masing mendukung hasil penelitian.
Kekurangan jurnal ini, bagi orang awam yang kurang mengetahui istilah-
istilah dan juga simbol-simbol yang diberikan peneliti dalam penyajian tabel. Penyaji
tidak memberikan keterangan secara langsung dan hanya dapat dipahami apabila
mereka membaca jurnal secara keseluruhan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2008. Odds Ratio Analyses. (online) Referensi dari Research Line
Organization http://en.m.wikipedia.org/wiki/Odds_ratio. diakses 23 Februari
2011, 14.01)
Anonimous. 2009 .Refrtat Jiwa Depresi Pasca Melahirkan. (online. www.news-
medical.net/news/2007Indonesian.aspx diakses tanggal 24 Februari 2011, 12.02)
Anonimous. 2009. Regresi Logistik. (online) Referensi dari Research Line Organization
http://id..wikipedia.org/wiki/regresi logistik) diakses tanggal 23 Februari 2011,
13.44)
Chandra, Budiman. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Palembang: EGC
Masew. 2010. Distribusi Chi Kuadrat. (online. http://id..wikipedia.org/wiki/Distribusi_chi
kuadrat. Diakses tanggal 23 Februari 2011, 10.11)
Sanderw, M.A. 2009. Characteristic fuction of central chi square distribution. Research
Guide . Jakarta :UI
Sastroasmoro, sudigdo. 2010. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-3.
Jakarta. Sagung Seto
26