laporan delegasi teknis badan kerjasama antar … filewirajuda ke argentina pada bulan agustus 2007...
TRANSCRIPT
0
LAPORAN
DELEGASI TEKNIS
BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
KE BUENOS AIRES, ARGENTINA
30 AGUSTUS – 5 SEPTEMBER 2019
JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2019
1
LAPORAN
KUNJUNGAN DELEGASI TEKNIS BADAN KERJASAMA ANTAR PARLEMEN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
KE ARGENTINA
30 AGUSTUS – 5 SEPTEMBER 2019
I. PENDAHULUAN
A. Dasar Pengiriman Delegasi :
Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) sebagai salah satu alat
kelengkapan Dewan yang bersifat tetap, mempunyai tugas antara lain membina,
mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama
antara DPR RI dengan parlemen negara lain, baik secara bilateral maupun
multilateral. Dalam kerangka pelaksanaan tugas tersebut, maka BKSAP DPR RI
melakukan usaha-usaha untuk lebih mengoptimalkan hubungan kerjasama
antara dua negara di segala bidang. Berdasarkan tujuan tersebut, BKSAP DPR RI
mengirimkan Delegasi Teknis Badan Kerjasama Antar Parlemen untuk
melakukan kunjungan ke Argentina pada tanggal 30 Agustus – 5 September
2019.
Kunjungan Delegasi Teknis Badan Kerjasama Antar Parlemen
dilaksanakan atas dasar Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia Nomor : 27/PIMP/I/2019-2020 tanggal 23 Agustus 2019 tentang
Penugasan Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam
Kunjungan Delegasi Teknis Badan Kerjasama Antar Parlemen Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia ke Argentina dari tanggal 30 Agustus sampai dengan
5 September 2019.
2
B. Susunan Delegasi
Susunan Delegasi Teknis BKSAP ke Argentina adalah :
1. Achmad Farial F-PPP/Ketua Delegasi 2. Dwie Aroem Hadiatie F-P. Golkar/Anggota 3. Amelia Anggraini F-P. Nasdem/Anggota 4. Iis Muldiyanti Sekretaris Delegasi
C. Maksud dan Tujuan Pengiriman Delegasi
Maksud dan tujuan kunjungan Delegasi Teknis BKSAP ke Argentina,
adalah :
a. Meningkatkan hubungan dan kerjasama bilateral dengan Parlemen Argentina.
b. Mempererat tali persahabatan serta saling meningkatkan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan khususnya di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya dan bidang lain yang dapat dikembangkan antara kedua negara.
c. Melakukan pertukaran pandangan dan mencari solusi mengenai permasalahan-permasalahan dalam hubungan kedua negara, peningkatan investasi dan kerjasama di bidang perdagangan Argentina di Indonesia maupun sebaliknya, peningkatan kerjasama dalam bidang-bidang lain dan penyamaan visi terhadap beberapa masalah bilateral, regional maupun internasional yang dihadapi oleh kedua negara.
D. Misi Delegasi
Kunjungan Teknis BKSAP DPR RI ke Argentina diharapkan dapat
meningkatkan hubungan kedua Parlemen secara lebih khusus, diharapkan dapat
meningkatkan kerjasama kedua Negara secara umum baik dalam bidang
ekonomi, politik, perdagangan, investasi, sosial budaya dan untuk menjembatani
hal-hal yang masih menjadi pending matters bagi kedua Negara.
E. Persiapan Pelaksanaan Tugas/Kunjungan
Sebelum melaksanakan tugasnya melakukan kunjungan teknis ke Negara
Argentina, delegasi melakukan pertemuan-pertemuan rapat internal dan meminta
bahan masukan dari Kementerian Luar Negeri R.I. terkait informasi mengenai
isu-isu penting/pending matters terkait hubungan bilateral Indonesia –
Argentina.
3
II. ISI LAPORAN
A. Uraian Tentang Profil Negara Argentina
Nama Negara : Republik Argentina Nama Resmi Negara : República Argentina Bentuk Negara : Republik, Federal Ibu Kota : Buenos Aires
Lagu Kebangsaan : Himno Argentino Agama : Kristen Katolik Bahasa : Castellano (Spanyol) Mata Uang : Pesos
Hari kemerdekaan : 9 Juli 1816 Suku Bangsa/Etnis : Keturunan Eropa ( Spanyol, Italia,Jerman, Arab dan negara eropa lainnya) Sistem Pemerintahan : Presidensial Nama Kepala Negara : Mauricio Macri GDP : US$ 586 juta (2016) GDP per Kapita : US$ 13,500
B. Hubungan Argentina dan Indonesia
Bidang politik: Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan Argentina sejak 30 Juli 1956 (60 tahun tahun 2016). Di bidang politik, Indonesia dan Argentina menunjukkan kerjasama yang kuat dan saling mendukung dalam berbagai forum internasional. Pada tanggal 21-26 Mei 1959, Presiden pertama Indonesia Soekarno berkunjung ke Argentina dan kunjungan ini masih dikenang oleh masyarakat setempat sampai sekarang. Sebaliknya, tercatat kunjungan tingkat kepala negara dilakukan oleh pemerintah Argentina ke Indonesia yaitu, kunjungan Presiden Menem pada tahun 1996 dan Presiden Cristina Fernandez de Kirchner pada tahun 2013.
Hubungan bilateral mengalami peningkatan sejalan dengan kunjungan Presiden Cristina pada tahun 2013. Sejumlah perjanjian kerjasama dibidang ekonomi, perdagangan, pertanian, kerjasama teknis, dan nuklir
4
ditandatangani menambah bobot kerjasama yang terus menunjukkan grafik yang semakin membaik khususnya setelah kunjungan Menlu RI, Hassan Wirajuda ke Argentina pada bulan Agustus 2007 yang didampingi sejumlah pejabat tinggi Kemlu. Pada tahun 2011, Menlu Marty Natalegawa berkunjung ke Argentina dalam rangka menghadiri PTM ke-5 FEALAC, di Buenos Aires.
Kerjasama kedua negara dibidang politik lebih banyak dilakukan dalam bentuk saling dukung dalam beberapa pencalonan diforum-forum internasional, pertukaran informasi yang diikuti dengan kunjungan pejabat tinggi kedua negara. Hubungan politik dan kerjasama antar parlemen juga dilakukan. Hal ini ditandai dengan adanya kaukus kerjasama parlemen Argentina untuk ASEAN dan Indonesia. Pada bulan Agustus 2016, KBRI menerima kunjungan Kehormatan Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI dan Parta Amanat Nasional pada bulan September 2016 yang mengunjungi Argentina dalam rangka mempererat hubungan antar parlemen dan meningkatkan baik ekspor maupun impor antar kedua negara antara lainnya untuk kebutuhan daging serta kedelai di Indonesia, serta penjajakan kemungkinan diadakan kerjasama dan pertukaran dalam bidang olah raga terutama sepak bola.
Bidang Sosial Budaya: Hubungan dan kerjasama di bidang sosial dan budaya yang terjalin selama ini termasuk dalam bidang pendidikan, kemitraan universitas, kerja sama sister city, pentas budaya dll. Pada bulan Mei 2012, 7 rektor dan wakil rektor Universitas swasta Argentina; Universidad Abierta Interamericana (UAI), Universidad de Flores (UFLO), Universidad Del Este (UE), Universidad de la Cuenca del Plata (UCP) dan Instituto Universitario Fundación Gran Rosario (IUFGR), mengadakan kunjungan ke Indonesia untuk menjajaki kerjasama dengan Universitas di Indonesia antara lainnya dengan Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Udhayana dan Institut Teknologi Bandung ( ITB).
Setiap tahunnya mahasiswa Argentina terpilih untuk menerima beasiswa Darmasiswa untuk mempelajari kebudayaan Indonesia. Kerjasama di bidang pendidikan masih dapat terus ditingkatkan dan saat ini sedang dijajaki kerjasama antar universitas ternama di kedua negara, baik untuk pertukaran pelajar, dosen maupun untuk kerjasama riset dan pembukaan pusat studi Bahasa Indonesia dan Bahasa Spanyol di masing-masing negara.
Selain di bidang pendidikan, kerjasama juga perlu dikembangkan di sektor olahraga, khususnya sepakbola. Sebagai negara yang mempunyai tradisi sepakbola yang kuat, Argentina dapat dijadikan percontohan bagi sistem pelatihan sepakbola di Indonesia. Pada tahun 2007, Argentina menjadi tempat pelatihan pemain sepakbola junior Indonesia dalam persiapan menuju SEA Games 2007. Di lain pihak, Indonesia dapat menawarkan pelatihan bulu tangkis yang merupakan olahraga yang masih kurang diakrabi oleh masyarakat Argentina.
Di sektor pariwisata, kerjasama dapat dikembangkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. KBRI Buenos Aires aktif menyelenggarakan berbagai
5
kegiatan pentas budaya dan promosi wisata untuk memperkenalkan Indonesia dan untuk menarik minat wisatawan lokal serta wisatawan asing yang kebetulan sedang ada di Argentina untuk berkunjung ke Indonesia.
Tahun 2015, turis yang mengunjungi Argentina dari Chile (1.142.317 wisatawan), Brasil (962.610 wisatawan), Uruguay (743.250 wisatawan), Paraguay (716.526 wisatawan), negara-negara Eropa (699.663 wisatawan), AS dan Kanada (334.379 wisatawan), dan 207.900 wisatawan dari negara-negara lainnya. Tujuan utama turis manca negara ke Argentina adalah untuk menikmati kota bersejarah Buenos Aires, air terjun terbesar di dunia "Iguazu" di Misiones, salju di Bariloche, kota paling selatan di dunia Ushuaia, wisata anggur dan gunung tertinggi kedua di dunia (Aconcagua) di Mendoza, gunung tujuh warna di Jujuy, padang garam di Salta, ikan paus dan pinguin di Puerto Madryn, glazier (salju abadi) di Calafate, kota bersejarah di Tucuman, dan bukit-bukit menarik di Cordoba.
Perkembangan Hubungan Diplomatik Indonesia - Argentina
Hubungan diplomatik Indonesia – Argentina bermula dari tahun 1956,
hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang cukup baik. Di bidang
politik, Indonesia dan Argentina menunjukkan kerjasama yang kuat dan saling
mendukung dalam berbagai forum internasional. Indonesia dan Argentina
tergabung dalam forum G-20.
Argentina merupakan mitra dagang terbesar ke-2 Indonesia setelah Brasil di
kawasan Amerika Selatan. Total perdagangan kedua negara pada tahun lalu
tercatat US$ 1,68 miliar, meningkat 17,96% dibandingkan tahun sebelumnya
(year-on-year/yoy). Indonesia masih mencatatkan defisit US$ 1,2 miliar
sepanjang tahun lalu, melebar 35,02% yoy, disebabkan hambatan
perdagangan tarif dan non-tarif, isu dumping, konektivitas dan kendala
bahasa. Pemerintah RI dan Argentina bertekad meningkatkan total
perdagangan dua kali lipat, dari yang saat ini senilai US$ 1,7 miliar menjadi
US$ 3,4 miliar di tahun 2021.
Kunjungan kenegaraan Presiden Argentina, Mauricio Macri, pada bulan Juni
tahun 2019 menjadi momentum penguatan kerjasama antar kedua negara.
Dalam kesempatan tersebut, kedua kepala negara membahas peluang
kerjasama dalam berbagai bidang terutama perdagangan, investasi,
pertanian, dan perkeretaapian. Indonesia saat ini tengah mengidentifikasi
sektor – sektor yang dapat menjadi peluang countertrade perdagangan untuk
mengurangi deficit neraca perdagangan Indonesia dengan Argentina.
Indonesia memiliki peluang untuk menjadi hub pasar regional Argentina di
ASEAN. Indonesia dapat memanfaatkan Argentina sebagai regional hub
memasuki pasar lainnya di kawasan Amerika Latin. Dalam konteks kerangka
6
kerjasama ekonomi, Argentina dapat memanfaatkan Indonesia untuk
memasuki pasar ASEAN, pasar mitra FTA ASEAN, maupun pasar RCEP yang
saat ini masih dirundingkan.
C. Hasil-hasil Kunjungan
1. Pertemuan dengan Parlemen Argentina, 2 September 2019.
Dalam pertemuan tersebut, Delegasi diterima oleh Ketua Indonesia –
Argentina Friendship Group, Mr. Alvaro Gonzalez.
Ketua Delegasi, Bapak Achmad Farial membuka pertemuan dengan
memperkenalkan seluruh delegasi yang hadir, yaitu Ibu Dwie Aroem Hadiatie
dari Fraksi Partai Golkar dan Komisi VI serta Ibu Amelia Anggraini dari Fraksi
Partai NASDEM dan Komisi IX. Disampaikan bahwa Anggota Teknis BKSAP ini
terdiri dari berbagai latarbelakang komisi dan fraksi yang berbeda-beda.
Komisi VI membidangi masalah perdagangan dan perindustrian, investasi,
badan usaha milik negara, perusahaan kecil, menengah dan koperasi.
Sementara Komisi IX membidangi masalah kependudukan, kesehatan serta
ketenagakerjaan. Sementara Pak Farial sendiri berasal dari Komisi VII yang
membidangi masalah energi, sumber daya mineral, lingkungan hidup, serta
riset dan teknologi. Dengan demikian, berbagai bidang dapat dibahas untuk
meningkatkan hubungan kerjasama diantara Indonesia dan Argentina.
Delegasi Indonesia juga didampingi oleh Pejabat dari KBRI Buenos Aires
Bapak Syafran Haris.
Ketua Delegasi juga menyampaikan terima kasih kepada Parlemen Argentina
yang telah membentuk Grup Kerjasama Parlemen dengan Indonesia dan
terlibat aktif dalam berbagai pertemuan-pertemuan Organisasi Internasional
dimana Indonesia dan Argentina menjadi anggotanya. Diharapkan hubungan
tersebut menjadi lebih erat lagi dengan adanya saling kunjung diantara
anggota parlemen kedua negara.
7
Gb. 1. Ketua Delegasi Bapak Ahmad Farial menyampaikan sambutan
Ketua Delegasi juga menyampaikan bahwa selain untuk mempererat
hubungan kerjasama diantara kedua parlemen, tujuan dari kunjungan ini juga
berharap agar Parlemen Argentina juga memberikan dukungan untuk
peningkatan hubungan dagang antara Indonesia dan Argentina.
8
Gb. 2. Sambutan Ketua Friendship Group Argentina – Indonesia, Mr. Alvaro
Gonzales
Ketua Indonesia – Argentina Friendship Group, Mr. Alvaro Gonzalez
menyampaikan terima kasih atas kunjungan dari DPR RI dan mengharapkan
dalam setiap kunjungan seperti ini akan membawa dampak konkrit bagi
kemajuan kedua negara. Beliau juga menyampaikan selamat atas pemilu
yang baru saja dilaksanakan di Indonesia, dimana pemilu bisa berlangsung
secara demokratis dan damai. Dan beliau juga menyimak bahwa ada rencana
pemindahan Ibu Kota Indonesia, semoga semuanya dapat berjalan dengan
baik dan lancar.
Beliau juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas kunjungan dari
GKSB DPR RI ke Parlemen Argentina serta mengapresiasi bahwa dalam
keanggotaan GKSB ini terdiri dari berbagai fraksi dan komisi, diharapkan akan
dapat melakukan kunjungan balasan pada waktu yang akan datang. Saling
kunjung ini diharapkan tidak hanya diantara anggota parlemen, namun juga
diantara pelaku usaha serta masyarakat pada umumnya.
9
Gb. 3. Suasana Pertemuan dengan Ketua Friendship Group Argentina – Indonesia,
Mr. Alvaro Gonzales
Gb.4. Suasana Pertemuan dengan Ketua Friendship Group Argentina – Indonesia,
Mr. Alvaro Gonzales
10
Gb.5. Suasana Pertemuan dengan Ketua Friendship Group Argentina – Indonesia,
Mr. Alvaro Gonzales
Anggota Delegasi, Ibu Aroem Hadiatie menyampaikan simpati kepada
Argentina yang saat ini sedang mengalami resesi atau kemunduran secara
ekonomi, disampaikan pula bahwa Indonesia juga pernah mengalami krisis
ekonomi dan perlahan bisa bangkit, diharapkan Argentina juga dapat
melewati masa ini dan akan segera bangkit dari krisis ekonomi ini. Dukungan
Parlemen Indonesia dalam hal meningkatkan hubungan perdagangan antara
Argentina dan Indonesia pasti akan dilakukan, seperti misalnya dalam impor
sawit dan daging sapi, nanti akan dibantu melalui BUMN- BUMN di Indonesia
untuk membuka pasar baru di Argentina, sehingga hubungan dagang bisa
meningkat diantara kedua negara.
Anggota Delegasi, Ibu Amelia Anggraini menyampaikan dukungan Indonesia
atas kedaulatan Argentina untuk wilayah Malvinas. Indonesia selalu
mendukung kedaulatan setiap negara termasuk Argentina dan persengketaan
yang terjadi diharapkan dapat segera diselesaikan melalui jalur diplomasi
Internasional.
11
Parlemen Argentina menyampaikan terima kasih atas simpati Indonesia atas
situasi ekonomi yang sedang melanda Argentina serta dukungan kedaulatan
Argentina yang dinilainya sangat berarti bagi Argentina, diharapkan hubungan
dagang diantara kedua negara juga dapat meningkat di masa mendatang.
Indonesia adalah negara yang besar yang bisa menjadi pasar potensial bagi
Argentina. Sementara Argentina juga bisa menjadi jembatan bagi produk-
produk Indonesia yang ingin dipasarkan di pasar Amerika Latin. Diharapkan
akan ada kesepakatan bebas visa untuk berkunjung ke kedua negara. Saat ini
untuk kunjungan ke Indonesia dari Argentina sudah bebas visa, sementara
untuk kunjungan ke Argentina bagi masyarakat Indonesia, sedang dalam
proses. Pada intinya pihak Argentina akan mempermudah pengurusan visa
Argentina bagi masyarakat Indonesia dengan pemberlakuan visa elektronik.
Gb. 6 Penyerahan Cinderamata
12
Gb. 7. Foto Bersama Delegasi dengan Parlemen Argentina
2. Pertemuan dengan Presiden Argentina Office of the Mercosur-Asean Chamber
of Commerce (MACC), Mr. Piet Verdult.
KBRI Buenos Aires memfasilitasi pertemuan delegasi dengan Presiden
Argentina Office of the Mercosur-Asean Chamber of Commerce (MACC), Mr.
Piet Verdult, didampingi oleh Duta Besar RI untuk Argentina Y.M. Ibu Niniek
Kun Naryatie beserta staf Kedutaan.
Dalam pertemuan tersebut dibahas berbagai hal terkait dengan hubungan
ekonomi antara Indonesia dan Argentina.
Delegasi Indonesia mempertanyakan produk-produk apa yang dapat
ditawarkan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi antara dua negara.
Disampaikan oleh Mr. Piet Verdult, bahwa selama ini hubungan dagang
diantara kedua negara banyak didominiasi produk-produk pertanian seperti
kedelai, buah, daging dan lainnya. Namun tidak tertutup kemungkinan
perluasan produk-produk lainnya.
13
Dibahas pula situasi Argentina yang saat ini sedang dalam masa sulit
sehingga kerjasama perdangangan agak sulit ditingkatkan. Argentina sedang
memerlukan banyak investasi dari negara-negara lain untuk bisa
meningkatkan kondisi ekonominya. Memang ketidakstabilan politik
memberikan dampak yang kurang positif untuk perkembangan investasi di
Argentina. Disampaikan pula bahwa investasi yang saat ini bisa berkembang
disana hanyalah dalam skala kecil atau menengah.
Duta besar RI juga menyampaikan untuk investasi dalam skala besar masih
terlalu beresiko untuk masuk ke Argentina, karena masih adanya
ketidakpastian kondisi politik disana. Namun demikian, tidak tertutup
kemungkinan bagi pengusaha Indonesia yang ingin membuka bisnis di
Argentina. Daging di Argentina memiliki nilai daya saing yang baik, demikian
pula dengan produk-produk pertanian lainnya. Beberapa pengusaha
Indonesia di bidang mie instan juga sudah melakukan kunjungan ke
Argentina untuk melihat potensi pasar disana, namun masih memerlukan
beberapa kajian untuk bisa menentukan untuk membuka pabrik disana.
Ketua Delegasi menyampaikan akan membantu untuk mendorong pengusaha
Indonesia untuk bisa berinvestasi di Argentina dan mengundang pengusaha
Argentina untuk dapat berinvestasi di Indonesia.
Gb. 8. Pertemuan dengan Presiden Argentina Office of the Mercosur-Asean
Chamber of Commerce (MACC), Mr. Piet Verdult
14
Gb. 9 Susasana Pertemuan dengan Presiden Argentina office of the Mercosur-
Asean Chamber of Commerce (MACC), Mr. Piet Verdult
Gb. 10 Susasana Pertemuan dengan Presiden Argentina office of the
Mercosur-Asean Chamber of Commerce (MACC), Mr. Piet Verdult
15
Gb. 11 Foto Bersama dengan Presiden Argentina office of the Mercosur-Asean
Chamber of Commerce (MACC), Mr. Piet Verdult dan Duta Besar RI untuk
Argentina Y.M. Ibu Niniek Kun Naryatie
3. Pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Argentina Y.M. Ibu Niniek Kun
Naryatie beserta jajarannya.
Duta besar menyampaikan selamat datang kepada Delegasi DPR RI di Buenos
Aires, Argentina. Disampaikan pula bahwa KBRI di Buenos Aires ini bukanlan
KBRI yang besar. Jumlah personil yang mendukung KBRI ini sekitar 20 orang,
dimana KBRI di Argentina ini juga merangkap untuk Republik Oriental
Uruguay dan Republik Paraguay.
Jumlah penduduk Argentina keseluruhan sekitar 40 juta orang dan mayoritas beragama Kristen Katolik. Karena jarak negara Argentina yang juah dari Indonesia, tidak banyak jumlah WNI yang menetap di Argentina. Hubungan antara Indonesia dan Argentina dinilai sangat baik dan saling
kunjung antara pejabat di kedua negara juga sudah terlaksana. Kunjungan
delegasi DPR RI tercatat beberapa kali, antara lain pada tahun 2016, KBRI
menerima kunjungan kehormatan Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI
dan kunjungan Delegasi Partai Amanat Nasional pada bulan September 2016
yang mengunjungi Argentina dalam rangka mempererat hubungan antar
parlemen dan meningkatkan ekspor maupun impor antar kedua negara
16
antara lain untuk kebutuhan daging serta kedelai di Indonesia, serta
penjajakan kemungkinan diadakan kerjasama dan pertukaran dalam bidang
olah raga terutama sepak bola.
Kunjungan Presiden Argentina H.E. Mauricio Macri ke Indonesia terakhir
dilakukan pada bulan Juni 2019. Dalam kesempatan tersebut kedua kepala
negara membahas peluang kerjasama dalam berbagai bidang terutama
perdagangan, investasi, pertanian dan perkeretaapian. Indonesia saat ini
tengah mengidentifikasi sektor-sektor yang dapat menjadi peluang
countertrade perdagangan untuk mengurangi defisit neraca perdagangan
Indonesia dengan Argentina.
Diharapkan dengan adanya kunjungan BKSAP DPR RI kali ini dapat terus
meningkatkan hubungan baik diantara Indonesia dan Argentina.
Gb. 12. Suasana Pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Argentina, Y.M.
Niniek Kun Naryatie beserta para staf KBRI
Ketua Delegasi BKSAP DPR RI Bapak Ahmad Farial menyampaikan terima
kasih atas sambutan yang ramah dan hangat dari KBRI Buenos Aires.
Semoga dengan segala keterbatasan yang ada KBRI tidak menjadi halangan
bagi KBRI untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
Menjadi perwakilan Indonesia di Argentina dan meningkatkan kerjasama di
berbagai bidang. Selain itu, KBRI juga harus bisa menjadi etalase Indonesia di
17
Argentina sehingga masyarakat Argentina dapat mengenal Indonesia dengan
lebih baik.
Gb. 13. Foto Bersama dengan Duta Besar Indonesia untuk Argentina, Y.M. Niniek
Kun Naryatie beserta para staf KBRI
18
Gb. 14. Foto Bersama di depan KBRI Buenos Aires
III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Kunjungan Delegasi Teknis BKSAP DPR RI ke Argentina pada tanggal 30 Agustus – 5 September 2019, secara keseluruhan berjalan dengan baik dan memberikan dampak dan arti positif bagi Indonesia. Kunjungan ini dinilai positif untuk menunjukkan dukungan badan legislatif terhadap hubungan bilateral RI – Argentina, khususnya dalam kerjasama perdagangan dan pengakuan kedaulatan negara masing-masing.
19
2. Dalam kunjungan ini diidentifikasi sejumlah potensi kerjasama antara kedua negara diantaranya dalam bidang perdagangan produk-produk agrobisnis, daging sapi, mie instan dan juga dalam mempromosikan budaya serta pariwisata kedua belah pihak.
3. Sejumlah kerjasama di berbagai bidang telah dilakukan antara
Indonesia – Argentina, Pemerintah R.I. diharapkan dapat terus meningkatkan hubungan kerjasama yang telah ada.
B. SARAN
1. Merangkum berbagai catatan dari hasil kunjungan Delegasi Teknis BKSAP di Argentina tersebut, diharapkan kiranya agar berbagai isu yang menjadi perhatian bersama kedua pihak dan khususnya juga menjadi “concern” dari seluruh anggota Delegasi Teknis BKSAP DPR RI, kiranya dapat dikoordinasikan dengan berbagai kalangan terkait pemerintah di Indonesia, untuk dapat ditindaklanjuti secara nyata guna mendapatkan kemajuan yang berarti bagi pengembangan kunjungan kerjasama bilateral antara RI dan Argentina, yang tentunya lebih ditujukan bagi kepentingan nasional Indonesia.
2. Melalui kunjungan Teknis ini diharapkan kedua belah pihak mendapat masukan dan pandangan mengenai pentingnya kerjasama bagi kedua negara yang perlu ditingkatkan pada masa-masa mendatang serta lebih mengefektifkan pertemuan yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang dalam menghadapi isu – isu global maupun regional sehingga hubungan bilateral antara kedua negara akan senantiasa langgeng dan terbina dengan baik.
Jakarta, 5 September 2019
Ketua Delegasi
H. Achmad Farial
A-247