laporan akutanbilitas kinneerja satker (309009) … · 2020. 5. 4. · laporan kinerja dana...
TRANSCRIPT
PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2019
DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jl. Pulau Bangka, Kel. Air Itam, Kec. Bukit Intan, Kota Pangkalpinang
LLAAPPOORRAANN AAKKUUTTAANNBBIILLIITTAASS
KKIINNEERRJJAA SSAATTKKEERR ((330099000099))
DDEEKKOONNSSEENNTTRRAASSII -- 0077
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur k i t a pan j a tka n kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah
melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kinerja
Program Kefarmasiaan dan Alat Kesehatan Satuan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung sebagai pertanggungjawaban pelaksana Dana Dekonsentrasi
(DK.07).
Laporan Kinerja ini disusun untuk memenuhi ketentuan peraturan perundangan-
undangan terkait tanggung jawab penggunaan dana dekonsentrasi Kementeriaan Kesehatan RI
Tahun 2019 yang telah dilaksanakan oleh Satuan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung (309009). Penyajian laporan kinerja ini disajikan secara sederhana untuk
menggambarkan capaian kinerja sekaligus memberikan informasi mengenai berbagai capaian
kinerja sesuai dengan sasaran indikator kinerja yang tertuang dalam Rencana Strategis
(Renstra) Program Kefarmasian dan alkes Tahun 2015 – 2019 dan Rencana Strategis (Renstra)
Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Dinas
Kesehatan Provinsi Bangka Belitung Tahun 2017-2022. Laporan kinerja ini juga merupakan
hasil pencapaian dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan pada Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang disusun sebagai wujud pertanggungjawaban atas
Perjanjian Kinerja unit eselon I Dirjen Kefarmasiaan dan Alat Kesehatan dengan Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selaku Kuasa Pengguna Anggaran
Satuan Kerja 309009 sebagaimana yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
Tahun 2019.
Oleh karena itu sangat diperlukan masukan-masukan positif untuk memacu peningkatan
kinerja dalam mencapai sasaran meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan
farmasi alat kesehatan di masa mendatang juga dapat memberikan informasi kepada
manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang baik.
Penyusunan Laporan Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Satker
309009 Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung (DK.07) telah melibatkan banyak pihak,
namun demikian kami menyadari sepenuhnya bahwa penyajian laporan ini masih belum
seperti yang diharapkan. Terakhir kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
berpartisipasi dalam menyusun Laporan Kinerja ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
meridhoi segala upaya kita dalam mengabdi bagi kepentingan masyarakat dan negara.
Pangkalpinang, Februari 2019
KEPALA DINAS KESEHATAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DRG. MULYONO SUSANTO, M.H.S.M.
NIP.19620201 198712 1 001
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…….…………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………… iii
DAFTAR GRAFIK……………………………………………………………….. iv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………. 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN………………………………………………. 1
C. SASARAN PROGRAM &ASPEK STRATEGIS SEKSI KEFARMASIAN
DAN SEKSI ALAT KESEHATAN & PKRT..................................………… 1
D. STRUKTUR ORGANISASI………………………………………………….. 3
E. SISTEMATIKA PENULISAN………………………………………………… 3
BAB II PERENCANAAN KINERJA……………………………………………...... 5
A. RENCANA STRATEGIS……………………………………………….. 5
B. PERJANJIAN KINERJA….………………………………………………. 7
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA………………………………………….. 10
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI……………………………………. 10
1. PENGUKURAN KINERJA………………………………………….… 10
2. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA…………………………….. 10
B. REALISASI ANGGARAN.………………………………………………. 15
BAB IV PENUTUP………………….…………………………………………….. 17
iii
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
...................
6
Tabel 2. Indikator Kinerja dan Target Program Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Tahun 2015 - 2019 ..........................................
6
Tabel 3. Cara Perhitungan Indikator Kinerja dan Terget Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan ..........................................
7
Tabel 4. Kegiatan dan Sasaran............................................................... 7
Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Tahun 2019 ……… ….. …………… ......... 10
Tabel 6. Target Indikator Kinerja Program Tahun 2018 - 2022 ……. 10
iv
Grafik 1. Perbandingan Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin Tahun 20118
dan 2019 ...............................................................
11
Grafik 2. Instalasi Farmasi Kab/Kota yang Melakukan Manajemen Kab/Kota yang
Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar 13
DAFTAR GRAFIK Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi ..................................................................................... 3
Gambar 2. Jumlah Sampel Hasil Pengujian Tahun 2019 ........................................... 14
Gambar 3. Capaian Indikator Kinerja Program Tahun 2019 ...................................... 14
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka penyelenggaraan good governance dan clean goverment,
diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,
sehingga pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih
dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Untuk
mewujudkan hal tersebut, setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggaran
pemerintahan negara wajib untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada
suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi.
Berdasarkan Peraturan Presiden RI nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instanasi Pemerintah dan pertauran Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa Pemerintah Daerah diwajibkan untuk
menyusun Laporan Kinerja Instanasi Pemerintah untuk memberikan
pertanggungjawaban mengenai kinerja sesuai dengan program dan kegiatan yang
dilaksanakan pada setiap tahunnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Satuan Kerja (309009) Program Kefarmasian
dan Alat Kesehatan Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi
Bangka Belitung diwajibkan untuk menyusun laporan kinerjanya sebagai perwujudan
akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang bersumber dana dekonsentrasi
Kementerian Kesehatan RI tahun Anggaran 2019.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Kinerja Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung (DK.07) dimaksudkan agar adanya umpan balik terhadap capaian
keberhasilan dan kegagalan dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang diberikan dan
dipercayakan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung oleh
Kementerian Kesehatan RI melalui dana dekonsentrasi. Adapun tujuan adalah
memberikan informasi kinerja yang terukur atas kinerja yang telah dan seharusnya
dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan
kinerjanya.
C. SASARAN PROGRAM DAN ASPEK STRATEGIS PROGRAM
KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
Sebagaimana yang diamanatkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 terkait Laporan Kinerja dan
Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 58 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Pada Daerah Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
2
mempunyai tugas untuk melaksanakan urusan pemerintahan dan pembangunan di
bidang kesehatan.
Bidang Sumber Daya Kesehatan memiliki tiga seksi, yaitu Seksi Sumber Daya
Manusia Kesehatan, Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan dan PKRT. Salah
satu urusan pemerintahan konkuren yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung melalui dana dekonsentrasi Kementerian Kesehatan RI.
Dalam melaksanakan dekonsentrasi tahun 2019, Satuan Kerja (309009) Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan dilaksanakan oleh Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat
Kesehatan dan PKRT. Dibawah ini diuraikan secara ringkas terkait tugas dan sasaran
program pada Seksi Kefarmasian dan Seksi Alkes dan PKRT Bidang Sumber Daya
Kesehatan, yakni :
Seksi Kefarmasian
Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
mempunyai tugas mempunyai menyusun, merencanakan, merancang,
mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulangpelaksanaan perumusan kebijakan
teknis kefarmasian. Indikator sasaran yang ingin dicapai adalah puskesmas
dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial
Ada empat kegiatan utama yang mendukung dalam mencapai sasaran
indikator tersebut, yaitu :
1. Pelayanan Kefarmasian
2. Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
3. Produksi dan Distribusi Kefarmasian
4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Seksi Alat Kesehatan dan PKRT
Seksi Alat Kesehatan dan PKRT Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung mempunyai tugas menyusun, merencanakan, merancang,
mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang pelaksanaan perumusan
kebijakan teknis Alat Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT). Indikator sasaran kegiatan yang ingin dicapai yakni persentase produk
alat kesehatan dan PKRT diperedaran yang memenuhi syarat.
Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah meningkatnya
akses, kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan. Salah satu
indikator tercapainya sasaran tersebut adalah persentase Alat Kesehatan dan
PKRT yang beredar di masyarakat yang memenuhi syarat.
Ada tiga kegiatan pokok dalam mencapai indikator sasaran tersebut, yaitu:
1. Peningkatan Penilaian Alat Kesehatan dan PKRT
2. Peningkatan Pengawasan Alat Kesehatan dan PKRT
3. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
3
D. STRUKTUR ORGANISASI
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung dibawah bidang Sumber Daya Kesehatan menaungi tiga seksi yakni
Seksi Kefarmasian, Seksi Alat Kesehatan dan PKRT (Satker 309009), serta Seksi
Sumber Daya Manusia Kesehatan (satker 309012) dipimpin oleh seorang Kepala
bidang dan masing–masing satu orang Kepala Seksi di bantu oleh Penanggungjawab
kegiatan. Selengkapnya Struktur Organisasi Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas
Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Satker 309009) sebagai berikut :
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitug 2019
Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Kep. Bangka Belitung Tahun
2019
E. SISTEMATIKA
Sistematika Laporan Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Satker
309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2019 adalah
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama yang sedang
dihadapi organisasi.
Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang
bersangkutan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
a. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja.
b. Realisasi Anggaran
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
4
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja.
c. Sumber Daya Manusia
Pada sub bab ini disajikan gambaran sumber daya manusia yang
mendukung pelaksanaan tujuan organisasi.
Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
5
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan
mendasar yang disusun untuk diimplementasikan dengan suatu strategi yang
mencakup sejumlah langkah atau taktik yang digunakan dalam rangka pencapaian
tujuan. Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan dan PKRT dalam
mengimplementasikan tugas dan fungsinya mengacu dan menyesuaikan kepada
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kebijakan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didasarkan kepada 2 (dua) kebijakan utama
yaitu Kebijakan Kementerian Kesehatan (perpanjangan tangan pemerintah pusat)
seperti yang tertuang di dalam Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 dan
melaksanakaan kebijakan Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (sebagai
daerah otonom) melalui Dinas Kesehatan provinsi yang tertuang dalam Kebijakan
RPJMD 2017-2022 dan dijabarkan dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung 2017-2022. Antara kedua kebijakan dan program
tersebut saling berhubungan dan mendukung satu sama lain. Penyusunan Renstra
Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung salah satunya bersumber dari
kebijakan yang tertuang dalam Renstra Kemenkes, sehingga program dan kegiatan
yang ada mendukung pencapaian program kementerian kesehatan termasuk di
dalamnya Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Program kefarmasian dan Alat
kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sesuai dengan
Tupoksi dilaksanakan oleh Seksi Kefarmasin dan Seksi Alat Kesehatan dan PKRT
yang berada di bawah Bidang Sumber Daya Kesehatan.
Berdasarkan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2017 - 2022 bahwa indikator sasaran yang ingin dicapai adalah
persentase ketersediaan obat dan vaksin sebesar 91% di tahun 2019 dan Persentase
produk alkes dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat 83%. Untuk mencapai
sasaran tersebut, maka dilakukan kegiatan yang meliputi peningkatan ketersediaan
obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan dasar, peningkatan mutu dan
keamanan alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT),
peningkatan penggunaan obat rasional melalui pelayanan kefarmasian yang
berkualitas, peningkatan produksi mutu sarana produksi dan distribusi kefarmasian.
Dalam upaya peningkatan program tersebut diperlukan dukungan manajemen dalam
pelaksanaan tugas teknis pada program kefarmasian dan alat kesehatan.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, telah dicanangkan Strategi
Kemandirian, Aksesibilitas dan Mutu Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, dimana
ada 3 (tiga) tujuan yang ingin dicapai, namun untuk Seksi Kefarmasian dan Seksi
Alkes dan PKRT baru bisa mencapai dua tujuan meliputi :
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
6
1. Terwujudnya peningkatan ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas.
Strategi yang disusun untuk mencapai tujuan ini adalah:
a. Menyusun regulasi daerah berupa instruksi gubernur dan SK
Gubernur Terkait obat dan makanan
b. Membangun sistem informasi dan jaringan informasi terintegrasi
di bidang kefarmasian dan alat kesehatan.
c. Menjadikan tenaga kefarmasian sebagai tenaga kesehatan strategis.
d. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat rasional
melalui penguatan manajerial, regulasi, edukasi serta sistem monev.
2. Terjaminnya produk alat kesehatan dan PKRT yang memenuhi syarat di
peredaran.
Strategi yang disusun untuk mencapai tujuan ini adalah:
a. Menyusun regulasi penguatan kelembagaan dan sistem pengawasan pre
dan post market alat kesehatan serta PKRT
b. Menyusun regulasi penguatan penggunaan dan pembinaan industri alat
kesehatan dalam negeri
c. Membangun sistem informasi dan jaringan informasi terintegrasi
di bidang kefarmasian dan alat kesehatan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2015-2019, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
melaksanakan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Sasaran Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah meningkatnya akses dan mutu sediaan
farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).
Tabel 1. Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Sasaran Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat
kesehatan
Tercapainya sasaran tersebut direpresentasikan dengan indikator kinerja
beserta target Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan, sebagaimana dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel. 2 Indikator Kinerja dan Target Program Kefarmasian dan
Alat Kesehatan Tahun 2015-2019
Indikator Kinerja
Target
2015
2016
2017
2018
2019
Persentase Puskesmas dengan
ketersediaan obat dan vaksin esesnsial
-
-
85%
90%
95%
Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat
75 % 77 % 79 % 81 % 83 %
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
7
Cara perhitungan indikator kinerja Program Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel. 3 Cara Perhitungan Indikator Kinerja Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Indikator Kinerja Cara Perhitungan
Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas
Jumlah puskesmas yang memiliki ketersediaan obat dan vaksin esensial x 100%
Jumlah (n) Puskesmas
DO : Persentase Puskesmas yang memiliki 80% obat dan Vaksin essensial
(pemantauan dilaksanakan terhadap 20 item obat indikator)
Persentase produk
alat kesehatan dan
PKRT di peredaran
yang memenuhi
syarat
Jumlah sampel alkes dan PKRT yang diuji dan memenuhi syarat x 100%
Jumlah Sampel Alkes dan PKRT yang diuji
Dalam mencapai sasaran tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel. 4
Kegiatan dan Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2019
Kegiatan Sasaran
Peningkatan Pelayanan
Kefarmasian
a. Puskesmas dan Rumah Sakit yang melaksanakan
pelayanan kefarmasian sesuai standar,
b. Penggunaan obat rasional di puskesmas
Peningkatan Tata Kelola Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan
a. Puskemas dengan ketersediaan obat dan vaksin
esensial
b. Instalasi Farmasi provinsi dan Kab/Kota
menerapkan system informasi logistic obat dan
BMHP,
c. Instalasi Farmasi Kab/Kota melakukan manajemen
pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar
Peningkatan Produksi dan
Distribusi Kefarmasian
a. Bahan baku sediaan farmasi yang diproduksi di
dalam negeri,
b. Transformasi industri sediaan farmasi dari industri
formulasi menjadi industri bahan baku berbasis
riset,
c. Layanan izin industry sediaan farmasi efektif
Peningkatan Penilaian Alat
Kesehatan dan PKRT
a. Alat Kesehatan yang diproduksi di dalama negeri,
b. Pengawasan pre-market alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT)
efektif
Peningkatan Pengawasan Alat
Kesehatan dan PKRT
Pengawasan post-market alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga (PKTR) efektif.
Dukungan Manajemen dan Tugas
Teknis Lainnya pada Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Layanan dukungan manajemen pada program
kefarmasian dan alat kesehatan tepat waktu
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
8
B. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan lembar/ dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/ kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara
penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi,
dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Perjanjian Kinerja Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan dengan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Satker 309009) Tahun
2019 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
9
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
10
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
1. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran tingkat capaian kinerja Satuan Kerja 309009 Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (DK.07) Tahun 2019 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan
dalam Penetapan Kinerja dengan realisasinya. Melalui pengukuran kinerja
diperoleh gambaran pencapaian masing–masing indikator, sehingga dapat
ditindaklanjuti dalam perencanaan kegiatan di masa yang akan datang.
Hasil pengukuran kinerja Satuan Kerja 309009 Dinas Kesehatan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2019 (DK.07) sebagai berikut :
Tabel 5.
Capaian Indikator Kinerja Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Tahun 2019
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(%)
Realisasi
(%)
Capaian
(%)
Meningkatkan akses dan
mutu sediaan farmasi, alat
kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT)
Persentase
Puskesmas dengan
ketersediaan obat dan
vaksin esensial
95 96.87 101.96
Persentase Produk
Alkes dan PKRT di
Peredaran yang
memenuhi syarat
83,00 82,05 98,86
Tabel 6.
Capaian Instalasi Farmasi Kab/Kota yang Melakukan Manajemen
Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar Tahun 2019
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Instalasi Farmasi Kab/Kota
yang Melakukan
Manajemen Pengelolaan
Obat dan Vaksin Sesuai
Standar
Persentase Instalasi
Farmasi Kab/Kota
yang melakukan
manajemen
pengelolaan obat dan
vaksin sesuai standar
75 84.77 113.02
2. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi
pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih
pendek dari tujuan. Sasaran Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan adalah
meningkatnya akses dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan Perbekalan
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
11
Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).
Analisis capaian kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut:
1. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas
2. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat
Grafik 1.
Perbandingan Persentase Puskesmas dengan Ketersediaan Obat dan Vaksin
esensial Tahun 2019 dan 2020 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Berdasarkan Petunjuk Teknis Indikator Kinerja Direktorat Tata Kelola
Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Tahun 2017-2019, kegiatan peningkatan
ketersediaan obat publik dan perbekalan kesehatan memiliki sasaran kinerja yakni
puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial dengan indikator kinerja
persentase puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial. Target tahun
2017 sebesar 85%, tahun 2018 sebesar 90% dan tahun 2019 sebesar 95%. Adapun
definisi operasionalnya yakni persentase yang memiliki 80% obat dan vaksin
essensial (pemantauan dilaksanakan terhadap 20 item obat indikator) dan
perhitungan :
% Puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial =
Jumlah Puskesmas yang Memiliki Obat dan Vaksin Esesnsial x 100 %
Jumlah Puskesmas di provinsi
Berdasarkan dari penghitungan indikator tersebut menunjukan
persentase puskesmas yang memiliki ketersediaan obat dan vaksin essensial di
Provinsi Kep. Bangka Belitung Tahun 2019 mencapai 93,75%. Hasil ini telah
melebihi target nasional yakni 95%. Hal ini berarti nilai persentase capaian
indikator kinerja Prov Kep. Bangka Belitung sebesar 101,96%
Realisasi indikator kinerja provinsi kepulauan Bangka Belitung bila
dilihat untuk masing-masing Kabupaten/Kota di tahun 2019 dari total 7 kab/kota
yang ada terdapat 6 kabupaten/kota (85,71%) yang puskesmasnya memiliki
ketersediaan obat dan vaksin essensial telah mencapai 100%, yakni kabupaten
Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
12
serta Kota Pangkalpinang. Hanya 1 kabupaten saja yang puskesmasnya
memiliki ketersediaan obat dan vaksin esensial yang masih dibawah target yakni
Kabupaten Bangka dengan capaananya 83,33%.
Hasil capaian indicator kinerja terkait puskesmas yang memiliki
ketersediaan obat dan vaksin esensial tahun 2019 sebesar 96,87 bila
dibandingkan capaian di tahun 2018 yang hanya 93,75 maka terjadi
peningkatan atau kenaikan sebesar 3,12%. Kenaikan capaian ini disebabkan
berbagai faktor diantaranya : pengadaan obat yang diadakan oleh masing-
masing Kabupaten/Kota sudah dipenuhi oleh penyedia obat masing-masing,
adanya pemenuhan buffer (penyanggah) dari Dinas Kesehatan Provinsi
maupun Kementerian Kesehatan. Selain itu saat ini di era JKN ini Puskesmas
dapat melakukan pengadaan sendiri melalui dana kapitasi. Disamping itu upaya
pemantauan atas ketersediaan obat dan vaksin esensial ini cukup komprehensif
dilakukan pihak provinsi ke kabupaten kota termasuk upaya intervensi yang
dilakukan ke puskesmas-puskesmas.
Untuk satu kabupaten yakni kabupaten Bangka yang yang belum
mencapai target indicator Puskesmas dengan ketersediaan obat dan vaksin
dikarenakan beberapa hal diantaranya : pencatatan yang tidak lengkap
(dikarenakan ketika data dikirimkan ke provinsi untuk direkap, masih ada obat
program yang belum tercatat dari pengelola program di puskesmas sehingga
mempengaruhi perhitungan data ketersediaan obat dan vaksin), kurangnya
perhatian petugas pada unit layanan terhadap kondisi ketersediaan obatnya
yang sudah menipis yang tidak diantisipasi segera sehingga sampai terjadi
kekosongan obat di unit layanan. Koordinasi yang kurang baik antara petugas
farmasi di puskesmas dengan petugas farmasi di Instalasi Farmasi dinas
kesehatan kab/kota maupun dengan petugas IF provinsi yang tidak segera
menindaklanjuti kondisi ketersediaan obat yang kosong.kekosongan juga
terjadi karena adanya kendala dalam pengadaan obat, sehingga memperngaruhi
persediaan obat.
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
13
Grafik 2.
Instalasi Farmasi Kab/Kota yang Melakukan Manajemen Kab/Kota yang
Melakukan Manajemen Pengelolaan Obat dan Vaksin Sesuai Standar
Tahun 2019
Berdasarkan data diatas bahwa Persentase Instalasi Farmasi
Kabupaten/Kota yang melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin
sesuai standar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk masing-masing
kabupaten/kota sudah diatas target nasional yakni 70%. Dimana realisasi yang
dicapai oleh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 84,77%. Hal ini
menunjukan nilai persentase capaian sebesar 121.1 %.. Dari data diatas terlihat
semua (100%) kabupaten kota di provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah
melampaui target nasional. Dua Kabupatenn kota yang tertinggi capaiannya
yakni memiliki realisasi diatas 90% yakni kabupaten Bangka dan kota
Pangkalpinang, sedangkan yang terendah dg persentase 70-80% ada 3
kabupaten kota yakni Bngka Selatan, Belitung Timu dan Belitung
Indikator Kinerja Program (IKP) Seksi Alkes dan PKRT tahun 2018-
2022 adalah Persentase Produk Alkes dan PKRT di Peredaran yang memenuhi
syarat. Dengan Definisi Oprasional IKP yakni jumlah produk Alkes dan PKRT
di peredaran dan fasyankes yang memenuhi syarat dibagi jumlah total produk
Alkes dan PKRT di peredaran yang diperiksa dikali 100%.
Definisi
Operasional IKP =
Jumlah produk Alkes dan PKRT di peredaran
dan fasyankes yang memenuhi syarat.
x 100 %
Jumlah total produk Alkes dan PKRT di
peredaran yang diperiksa.
Total sampel tahun 2019 yang diuji dan telah diperoleh hasil uji adalah 78
(tujuh puluh delapan) sampel. Setelah dilakukan pengujian terhadap sampel,
diperoleh hasil yang menunjukan 64 (enam puluh empat) sampel memenuhi syarat
(MS) dan 14 (empat belas) sampel tidak memenuhi syarat (TMS).
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
14
Gambar 2.
Jumlah Sampel Hasil Pengujian Tahun 2019
Gambar 3.
Capaian Indikator Kinerja Program 2019
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa capaian Indikator Kinerja Program
belum mencapai target yang sudah ditetapkan, hal ini menunjukkan bahwa produk
Alkes dan PKRT di peredaran masih perlu pengawasan dan pengendalian yang
lebih ketat terhadap produk alkes dan PKRT yang didistribusikan dan diedarkan
dipasaran.
Persentase produk alkes dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat
terealisasi pada tahun 2018 sebesar 91,87%. Jika dibandingkan dengan realisasi
tahun 2019 mengalami penurunan sebagaimana yang ditargetkan 83%, dengan
capaian kinerjanya baru mencapai 82,05%. Artinya terjadi penurunan 0,95% dari
capaian tahun 2018. Hal ini disebabkan beberapa kondisi dan kenyataan yang
mempengaruhinya, diantaranya adalah : 1) setelah dilakukan uji laboratorium
ditemukan produk alkes dan PKRT yang masuk kategori Tidak Memenuhi Syarat
sebanyak 14 sampel dari 78 sampel yang diuji; 2) Pengambilan sampel tidak bisa
dilakukan secara komprehensif diseluruh wilayah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, karena terbatasnya anggaran; 3) Data produk alkes dan PKRT yang
tervalidasi tahun sebelumnya belum diperoleh, sehingga ada kesulitan dalam
melakukan pengawasan peredaran produk yang dinyatakan bermasalah; 4) Lokasi
uji produk berbeda dengan tahun sebelumnya, 2018 menggunakan laboratorium
Sucopindo, sedangkan tahun 2019 menggunakan laboratorium Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Kemenkes RI dan BPOM RI di Jakarta; 5) belum
diketahuinya metode pengujian produk pada saat pre market dengan post market,
sehingga bisa jadi mempengaruhi hasil uji.
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
15
B. REALISASI ANGGARAN
Rincian kegiatan, keluaran, jumlah dana, dan realisasi anggaran pada
Satuan Kerja 309009 Program Kefarmasiaan dan Alat Kesahatan Dinas Kesehatan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (DK.07) sebagai berikut:
Kegiatan/Sub Kegiatan Jumlah
Dana (Rp)
Realisasi Sumber Dana
Keuangan %
Peningkatan Penilaian Alkes
dan PKRT
75.642.000 75.616.000 99,97 Dekon
Melaksanakan Edukasi
Gerakan Masyarakat
Terhadap Penggunaan Alat
Kesehatan dan PKRT yang
Benar
75.642.000 75.616.000 99,97 Dekon
Peningkatan Pengawasan
Alkes dan PKRT
137.128.000 135.232.965 98,62 Dekon
Melaksanakan Inspeksi
Sarana Produksi Alkes dan
PKRT dan Sarana Penyalur
Alat Kesehatan
4.520.000 4.501.500 99,59 Dekon
Meningkatkan
Kemampuan SDM dalam
Inspeksi Sarana,
Surveilance Produk dan
Pengendalian Perizinan
Sarana
68.982.000 68.792.000 99,72 Dekon
Melaksanakan Sampling
Produk Alkes dan PKRT
63.626.000 61.939.465 97,35 Dekon
Peningkatan Pelayanan
Kefarmasian
382.978.000 373.922.950 97,64 Dekon
Meningkatkan
Kemampuan SDM dalam
Implementasi Fornas dan
Analisis Farmakoekonomi
111.456.000 104.413.500 93,68 Dekon
Sosialisasi dan Evaluasi
Pelaksanaan Gema Cermat
dan Optimalisasi AoC
dalam Rangka Mendukung
Germas di kabupaten/kota
271.522.000 269.509.450 99,26 Dekon
Peningkatan Tata Kelola
Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan
356.098.000 356.049.900 99,99 Dekon
Melaksanakan
Pendampingan
Implementasi E-Monev
Katalog dalam mendukung
Perencanaan Kebutuhan
Obat dan SIPNAP untuk
Unit Layanan
131.988.000 131.955.700 99,98 Dekon
Melaksanakan Monitoring
Ketersediaan Obat dan
Vaksin serta Pelayanan
Kefarmasian di Fasyankes
63.348.000 63.339.000 99,99 Dekon
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
16
Membiayai Pendistribusian
dan Pengemasan Kembali
Obat dan Perbekalan
Kesehatan di Instalasi
Farmasi
160.762.000 160.755.200 100,00 Dekon
Peningkatan Produksi dan
Distribusi Kefarmasian
196.811.000 196.766.550 99,98 Dekon
Meningkatkan Kapasitas
SDM Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dalam
Pembinaan dan Penyuluhan
Keamanan Pangan
186.981.000 186.938.700 99,98 Dekon
Melaksanakan Monitoring
Perizinan dan Pembinaan
Sarana Produksi dan
Distribusi Kefarmasian
9.830.000 9.827.850 99,98 Dekon
Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya pada Program
Kefarmasian dan Alkes
248.987.000 243.494.900 97,79 Dekon
Melaksanakan Rapat
Koordinasi Nasional
Program Kefarmasian dan
Alat Kesehatan
73.061.000 73.052.100 99,99 Dekon
Memberikan Dukungan
Administrasi Kegiatan
Dekonsentrasi Program
Kefarmasian dan Alkes
175.926.000 170.442.800 96,88 Dekon
TOTAL REALISASI
SATKER (309009)
1.397.644.000 1.381.088.265 98,82 Dekon
Persentase capaian anggaran dana dekonsentrasi Satker (309009) Program
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
tahun 2019 (DK.07) sebesar 98,82% dengan alokasi pagu anggaran sebesar Rp
1.397.644.000,00 (Satu Milyar Tiga Ratus Sembilan PuluhTujuh Juta Enam Ratus Empat
Puluh Empat Ribu Rupiah) dengan realisasi sebesar Rp 1.381.083.265,00 (Satu Milyar
Tiga Ratus Delapan Puluh Satu Juta Delapan Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Enam Puluh
Lima Rupiah). Dari sisi pagu anggaran dekonsentrasi tahun 2019 terjadi penurunan
dibandingkan dengan pagu tahun 2018 sebesar Rp 1.803.826.000,00 (Satu Milyar Delapan
Ratus Tiga Juta Delapan Ratus Dua Puluh Enam Ribu Rupiah). Namun, dari sisi daya
serap anggaran lebih besar dibanding tahun 2018 hanya 88,86%, sedangkan realisasi tahun
2019 mencapai 98,82%. Artinya terdapat selisih kenaikan capaian kinerja sebesar 9,96%
dari sebelumnya. Kondisi ini menunjukan bahwa komitmen dan tanggung jawab pengelola
program semakin tinggi dengan melakukan efektifitas dan optimalisasi pelaksanaan
kegiatan secara komprehensif.
Laporan Kinerja Dana Dekonsentrasi Satuan Kerja (309009) Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel Tahun 2019 (DK.07)
17
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Satuan Kerja (309009) Program Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung Tahun 2019 (DK.07) disusun
sebagai wujud pertanggungjawaban atas kinerja pelaksanaan dana dekonsentrasi
Kementerian Kesehatan RI tahun anggaran 2019. Laporan ini disusun sesuai amanat
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.
Laporan Kinerja menggambarkan pencapaian kinerja Program Kefarmasiaan
dan Alat Kesehatan dalam mencapai sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan didalam
dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Satker 309009 Program
Kefarmasiaan dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung (DK.07) secara keseluruhan sudah berupaya maksimal melaksanakan
kegiatan meskipun masih perlu ditingkatkan di masa datang.
Capaian hasil ini tentunya harus mampu dipertahankan dan menjadi ukuran
keberhasilan pelaksanaan dana dekonsentrasi tahun 2020. Laporan kinerja sebagai tolok
ukur pencapaian kinerja program dan anggaran dekonsentrasi diharapkan memberikan
dampak bagi pengambil kebijakan dan pelaksana program serta dijadikan bahan evaluasi
kinerja bagi yang membutuhkan dalam penyempurnaan dokumen perencanaan di masa
datang.