laporan akutanbilitas kinerja instansi pemerintah (lakip)...2020/03/09 · pemerintah(akip); 8)...
TRANSCRIPT
DINAS SOSIAL KOTA DEPOK
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
DINAS SOSIAL TAHUN 2019
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
i
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2019 disusun melalui pengukuran data
kinerja setelah berakhirnya Tahun Anggaran 2019 yang melibatkan seluruh aparatur
Dinas Sosial Kota Depok. Capaian kinerja diukur dengan membandingkan antara target
kinerja yang diperjanjikan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja 2019 dengan hasil
Pengukuran Kinerjanya.
Sesuai dengan Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Perjanjian Kinerja Tahun
2019 telah ditetapkan 3 sasaran strategis yang harus dicapai oleh Dinas Sosial Kota
Depok. Rata-rata capaian kinerja sasaran berdasarkan indikator yang ditetapkan
menunjukkan prosentase capaian kinerja sebagai berikut :
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
Interpretasi
1. Peningkatan
perlindungan
terhadap
korban
bencana alam
dan sosial
Persentase pemberian
bantuan bagi korban
bencana yang
tersampaikan dalam
waktu kurang dari 3 (tiga)
hari
100 % 100 % 100 % sesuai
target
Persentase TAGANA
aktif
85% 85 % 100% sesuai
target
2. Meningkatnya
Pemberdayaan
PMKS
Prosentase keluarga
miskin yang meningkat
kualitas hidupnya
12% 11.76% 98% Tidak
tercapai
Persentase Penyandang
Disabilitas yang Mandiri
20% 26.7 % 130% Melampaui
target
Persentase PMKS yang
mengalami perubahan
perilaku
30% 23% 76% Target
tidak
tercapai
Persentase PSKS yang
berpartisipasi dalam
peningkatan kesejahteraan
sosial
80% 83.33% 104% Melampaui
target
3. Meningkatnya
Hak Hidup
Dasar Lansia.
Ruang Lingkup
Penyelenggaraan Kota
Ramah Lansia
4 ruang
lingkup
4 ruang
lingkup
100 % sesuai
tercapai
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
ii
Dari 3 sasaran strategis dengan 7 (tujuh) indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan,
terdapat 2 indikator kinerja melampaui target diatas 100%, 3 indikator kinerja sasaran
strategis yang sesuai target kinerja 100% dan 2 indikator kinerja sasaran strategis yang
memperoleh capaian kinerja dibawah 100% .
Depok, 17 Februari 2020
Kepala Dinas Sosial Kota Depok
Drs. Usman Haliyana, MSi.
Pembina Utama Muda
NIP. 19630920 199403 2 003
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kamin panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Kota Depok Tahun
2019. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan
pertanggungjawaban capaian kinerja Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2019.
Maksud penyusunan LAKIP Dinas Sosial Tahun 2018 untuk menggambarkan
program- program prioritas mana yang telah tercapai dengan baik dan program program
prioritas mana yang belum tercapai dengan baik dan perlu ditingkatkan dalam empat
tahun ke depan untuk mencapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan di akhir masa
RPJMD 2016-2021. Tujuan penyususnan LAKIP Dinas Sosial untuk mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik menuju good governance, mengukur capaian kinerja visi
dan misi yang telah ditetapkan dalam RPJMD Pemerintah Kota Depok dan Renstra Dinas
Sosial dan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan
Daerah (RKPD) tahun berikutnya.
LAKIP Dinas Sosial Kota Depok tahun 2019 disusun atas tekad Dinas Sosial
dalam meningkatkan akuntabilitas menuju Good Governance sebagaimana amanat
Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 dan Undang-Undang No. 28 Tahun 1998 tentang
Penyelenggaran Negara yang Bersih, Bebas KKN, Instruksi Presiden Nomor 5 tahun
2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
Semoga LAKIP Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2019 ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Depok, 17 Februari 2020
Kepala Dinas Sosial Kota Depok
Drs. USMAN HALIYANA, M.Si
NIP. 19630920 199403 2 003
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
iv
DAFTAR ISI
Ikhtisar Eksekutif ............................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................. iv
BAB I : PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang ………………………….…………..... 1
1.2. Dasar Hukum ................................................................ 2
1.3. Tugas Pokok dan Fungsi ............................................... 3
1.4. Susunan Organisasi ....................................................... 8
1.5. Sarana Prasarana ............................................................ 9
1.6. Sumber Daya Manusia.................................................... 11
1.7. Permasalahan Utama ...................................................... 12
1.8. Sistematika Penyajian .................................................... 12
BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 14
2.1. Perencanaan Kinerja …………… ................................. 14
2.2 Perjanjian Kinerja ………………................................... 19
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA 22
3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama ……………..…... ... 23
3.2. Perbandingan antara realisasi serta capaian kinerja
tahun ini dengan tahun lalu ….........................................
25
3.3.Perbandingan antara realisasi kinerja sampai dengan
tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat
dalam dokumen perencanaan strategis …………………
26
3.4. Perbandingan antara realisasi kinerja tahun ini dengan
Standard Nasional ...........................................................
27
3.5. Analisis Penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan ............................................
30
3.6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya ..... 35
3.7. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang
keberhasilan/ kegagalan kinerja ...................................
36
3.8. Realisasi Anggaran ....................................................... 42
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
v
BAB IV : PENUTUP ............................................................................ 46
4.1. Keberhasilan dan Kegagalan Kinerja ............................ 46
4.2. Kendala dan Hambatan Pencapaian Kinerja ................. 47
4.3. Strategi Pemecahan Masalah ........................................ 47
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
1 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan dokumen
yang berisi gambaran perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan kinerja pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik
sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntansi Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai pengganti dari Instruksi
Presiden (Inpres) No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara
berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab demi terselenggaranya good
governance yang merupakan persyaratan utama dalam mewujudkan pemerintahan yang
aspiratif, mengutamakan kepentingan rakyat banyak dan berkeadilan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Depok dan Peraturan Walikota
Depok Nomor 76 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Depok Nomor
104 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Sosial bahwa Dinas merupakan
unsur Pelaksana Urusan Pemerintahan Bidang Sosial yang dipimpin oleh Kepala Dinas
dan bertanggung jawab kepada Wali Kota melalui Sekretaris Daerah. Dinas Sosial
mempunyai tugas membantu Wali Kota melaksanakan urusan pemerintahan bidang
sosial dan tugas pembantuan bidang sosial.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban Kepala Dinas Sosial Kota Depok, maka
disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial
Kota Depok Tahun Anggaran 2019. Laporan akuntabilitas ini dibuat berdasarkan
pelayanan yang telah dilaksanakan mengacu pada tugas dan fungsi pokok Dinas Sosial
dalam bentuk capaian program/ kegiatan yang termasuk dalam Rencana Strategis
(Renstra) Tahun 2016-2021 dan Rencana Kerja (Renja) Dinas Sosial Tahun 2019.
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
2 | P a g e
1.1. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) ini adalah sebagai wujud pertanggungjawaban atas pengelolaan
anggaran dan pelaksanaan kinerja program/kegiatan Dinas Sosial Kota Depok dalam
pencapaian visi dan misi Wali Kota Depok di Tahun Anggaran 2019. Sedangkan
tujuannya adalah:
a. Memberikan informasi mengenai perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi
kinerja Dinas Sosial Kota Depok pada Tahun Anggaran 2019;
b. Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja Dinas Sosial Kota Depok pada Tahun
Anggaran 2019, untuk kemudian diharapkan dapat diperoleh masukan dalam rangka
memperbaiki kinerja Dinas Sosial Informatika Kota Depok di masa yang akan
datang.
1.2. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2019 adalah :
a. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah
Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon;
b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
e. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
f. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
g. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 01 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Depok Tahun 2006-2025 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 06 Tahun 2016 tentang
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
3 | P a g e
Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 01 Tahun 2008 Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Depok Tahun 2006-2025;
h. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 07 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Depok Tahun 2016-2021 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 21 Tahun 2018;
i. Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Depok;
j. Peraturan Wali Kota Depok Nomor 76 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan
Wali Kota Depok Nomor 104 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
Sosial.
1.3 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi
BerdasarkanPeraturan Walikota Depok Nomor 76 Tahun 2018 Tentang
Perubahan atas Peraturan Walikota Depok Nomor 104 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial mempunyai tugas
pokok melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan bidang sosial.
Adapun Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing struktural dalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas perumusan, penetapan, memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok Dinas serta
mengkoordinasikan dan membina UPTD. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala
Dinas menyelenggarakan fungsi :
1) Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian penyusunan rencana strategis (Renstra)
Dinas sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD);
2) Perumusan kebijakan penyelenggaraan, pemantauan dan evaluasi, pembinaan dan
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) serta pengawasan pelayanan sosial;
3) Pelaksanaan kebijakan, penyelenggaraan, pemantauan dan evaluasi serta
pengawasan pelayanansosial;
4) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian urusan kesekretariatan, kepegawaian dan
rumah tanggaDinas;
5) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian dan koordinasi kegiatan bidang teknis
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
4 | P a g e
meliputi bidang Rehabilitasi Sosial, Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial serta
Bidang Pemberdayaan Sosial;
6) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaranDinas;
7) pembinaan, pengawasan dan pengendalian Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah(AKIP);
8) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian produk hukum sesuai dengan bidang
tugasnya;dan
9) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.
b. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan administrasi umum, pengkoordinasian
perencanaan dan evaluasi serta pengelolaan keuangan Dinas, Sekretariat
menyelenggarakanfungsi :
1) Penyusunan Program kerja sekretariat sesuai dengan Renstra Dinas;
2) Penghimpunan dan pengolahan data, penyusunan RenstraDinas;
3) Penyelenggaraan administrasi umum;
4) Penyusunan evaluasi dan laporan;
5) Penyelenggaraan upaya pemecahan masalah kesekretariatan dan Dinas;
6) Pengkoordinasian upaya pemecahan masalah kesekretariatan dan Dinas;
7) Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
kegiatan Sekretariat;
8) Pengkoordinasian perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
kegiatan Dinas;
9) Penyelenggaraan urusan umum, kepegawaian, kerumahtanggaan dan aset Dinas;
10) Pengelolaan keuangan Dinas;
11) Penyelenggaraan analisis dan pengembangan kinerja Sekretariat;
12) Pengkoordinasian analisis dan pengembangan kinerja Dinas;dan
13) Pelaksanaan tugas-tugas lain sesuai bidang tugasnya yang diberikan oleh Kepala
Dinas.
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
5 | P a g e
c. Bidang Rehabilitasi Sosial
Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas pokok merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan rehabilitasi sosial penyandang
disabilitas dan rehabilitasi tuna sosial.
Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai
fungsi :
1) Penyusunan rencana kerja Bidang Rehabilitasi Sosial mengacu pada rencana
strategis dinas;
2) Penetapan petunjuk teknis penyelenggaraan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas
dan rehabilitas dan rehabilitasi tuna sosial;
3) Penetapan pelaksanaan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas dan rehabilitasi
sosial penyandang disabilitas dan rehabilitasi tuna sosial;
4) Penetapan monitoring dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi sosial penyandang
disabilitas dan rehabilitasi tuna sosial;
5) Pelaporan pelaksanaan rehabilitasi sosial penyandang disabilitas dan rehabilitasi tuna
sosial
6) Penyelenggaraan fasilitas bantuan sosial bagi penyandang disabilitas dan tuna sosial;
7) Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan penyelenggaraan rehabilitasi
sosial penyandang disabilitas dan rehabilitasi tuna sosial dengan unit kerja/ ahli/
instansi/ lembaga di tingkat kota/provinsi/pusat.
8) Pengelolaan data penyandang disabilitas dan tuna sosial;
9) Penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas dan
tuna sosial lintas kota.
10) Penyelenggaraan fasilitas pelayanan kesejahteraan penyandang disabilitas dan tuna
sosial di Kota Depok untuk mendukung peningkatan pengembangan pelayanan;
11) Penyelenggaraan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan;
12) Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Rehabilitasi Sosial;
13) Penyelenggaraan koordinasi dengan unit kerja terkait;
14) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
6 | P a g e
d. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial
Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan Perlindungan dan Jaminan Sosial.
Untuk melaksakan tugas pokoknya, Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial
menyelenggarakan fungsi :
1) Penyusunan rencana kerja pelaksanaan penyusunan program kerja Bidang
Perlindungan dan Jaminan Sosial;
2) Penetapan petunjuk teknis penyelenggaraan bahan kebijakan teknis dan fasilitas
perlindungan dan jaminan sosial;
3) Penetapan monitoring dan evaluasi pelaksanaan bidang perlindungan dan jaminan
sosial;
4) Pelaporan pelaksanaan dan koordinasi perlindungan dan jaminan sosial;
5) Pelaksanaan koordinasi/kerjasama dan kemitraan penyelenggaraan perlindungan dan
jaminan sosial dengan unit kerja/ahli/instansi/lembaga lainnya;
6) Pelaksanaan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
7) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.
e. Bidang Pemberdayaan Sosial
Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi dan melaporkan pemberdayaan sosial bagi penyandang masalah
kesejahteraan sosial dan pemberdayaan sosial bagi potensi sumber kesejahteraan sosial.
Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Pemberdayaan Sosial menyelenggarakan
fungsi:
1) Penyusunan rencana kerja pemberdayaan sosial bagi penyandang masalah
kesejahteraan sosial dan pemberdayaan sosial bagi potensi sumber kesejahteraan
sosial;
2) Penetapan petunjuk teknis pelaksanaan pemberdayaan sosial bagi penyandang
masalah kesejahteraan sosial dan pemberdayaan sosial bagi potensi sumber
kesejahteraan sosial;
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
7 | P a g e
3) Penetapan monitoring dan evaluasi pemberdayaan sosial bagi penyandang masalah
kesejahteraan sosial dan pemberdayaan sosial bagi potensi sumber kesejahteraan
sosial;
4) Pelaporan pelaksanaan dan koordinasi pemberdayaan sosial bagi penyandang
masalah kesejahteraaan sosial dan pemberdayaan sosial bagi potensi sumber
kesejahteraan sosial;
5) Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan pemberdayaan sosial bagi
penyendang masalah kesejahteraan sosial dan pemberdayaan sosial dengan unit
kerja/ ahli/instansi/ lembaga lainnya;
6) Penyelenggaraan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan;
7) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.
Adapun Susunan Organisasi Dinas Sosial Kota Depok adalah sebagai berikut;
a. Kepala Dinas, membawahi :
b. Sekretariat membawahi 2 Sub Bagian terdiri dari:
(1) Sub Bagian Umum, Perencanaan, Evaluasi danPelaporan;
(2) Sub BagianKeuangan.
c. Bidang Rehabilitasi Sosial membawahi 2 Seksi yaitu:
(1) Seksi Rehabilitasi Sosial PenyandangDisabilitas.;
(2) Seksi Rehabilitasi TunaSosial;
d. Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial membawahi 3 Seksi yaitu:
(1) Seksi Perlindungan dan JaminanSosial;
(2) Seksi Perlindungan Korban Bencana Alam danSosial;
(3) Seksi Data dan Informasi Kesejahteraan Sosal;
e. Bidang Pemberdayaan Sosial, membawahi 2 Seksiyaitu:
(1) Seksi Pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial;
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
8 | P a g e
(2) Seksi Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial;
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
1.4. Stuktur Organisasi
Adapun struktur organisasi Dinas Sosial Kota Depok dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar2.1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL KOTA DEPOK
(Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 76 tahun 2018)
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
9 | P a g e
1.5. Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud dan tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan
penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Sarana digunakan untuk mencapai
kegiatan operasional Dinas Sosial. Barang/alat merupakan barang inventaris kantor adalah
sebagai berikut:
a. Gedung dan Bangunan
Dinas Sosial Kota Depok menempati Gedung Dibaleka 2 Lantai 6 yang berada di
kawasan pusat pemerintahan Kota Depok, gedung milik Pemerintah Kota Depok. Ruang
pelayanan Dinas berada di gedung yang sama di Lantai 1 yang diperuntukkan sebagai
ruang pelayanan bidang sosial.
b. Sarana Mobilitas
Adalah kendaraan dinas jabatan dan operasional baik roda empat maupun roda dua yang
menjadi inventaris Dinas sosial Kota Depok tercatat sebagai berikut :
- Kendaraan Dinas operasional/ jabatan roda empat : 5unit
- Kendaraan Dinas operasional roda dua : 7unit
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsinya, Dinas Sosial mendapatkan
bantuan sarana mobilitas dalam bentuk pinjam pakai dari Kementerian Sosial berupa :
- Kendaraan Penganggulangan Bencana (Dapur Umum) : 1 unit
- Kendaraan Operasional roda dua : 3 unit
c. Peralatan dan Perlengkapan
Peralatan perlengkapan dimaksud adalah peralatan dan perlengkapan yang mendukung
operasional dinas baik yang menunjang kelancaran administrasi maupun penunjang
pekerjaan pelayanan dan kegiatan lainnya yang terdiri dari:
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
10 | P a g e
Peralatan elektronik
- Komputer : 27 unit
- laptop : 9 unit
- printer : 15 unit
- proyektor : 2 unit
- kamera CCTV : 2 unit
- wireless : 1 unit
- penghancur kertas : 8 unit
- telepon : 1 unit
- faximili : 1 unit
- TV LED : 1 unit
Peralatan Mesin
Peralatan mesin dimaksud adalah peralatan yang dipergunakan sebagai perlengkapan
gedung dan/atau peralatan kelancaran pelaksanaan operasional Dinas Sosial, sebagai
berikut :
- Pompa air : 2 unit
- Genset : 1 unit
Perlengkapan Kerja dan Perlengkapan Kantor
- Meja Kerja : 20 unit
- Kursi putar : 13 buah
- Kursi kerja biasa : 37 buah
- Kursi lipat : 15 buah
- Kursi tamu : 6 set
- Lemari besi : 12 unit
- Filing cabinet : 7 unit
- Lemari Kaca : 1 unit
- Lemari kayu : 1 unit
- Brankas : 2 unit
- Kursi tunggu : 1 unit
- White board : 1 unit
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
11 | P a g e
1.6 Sumber Daya Manusia Dinas Sosial
Sumber Daya Manusia sampai akhir Tahun 2019 sebanyak 38 orang PNS yang
terdiri dari tenaga struktural sebanyak 14 orang dan pelaksana sebanyak 24 orang.
Tabel1.1 Kualifikasi Pendidikan, Pangkat/Golongan
Aparatur pada Dinas Sosial Tahun 2019
NO NAMA JABATAN
PANGKAT/ GOLONGAN
KUALIFIKASI PENDIDIKAN TERAKHIR
PENDIDIKAN PELATIHAN
STRUKTURAL
IV III II I S2 S1 D3 D2 D1 SLTA
SLTP
PIM II
PIM III
PIM IV
1 Kepala Dinas 1
-
-
-
1
- - - -
- - - 1 -
2 Sekretaris Dinas 1
-
-
-
1
- - - -
- - - - 1
3 Kepala Bidang 2
1
-
-
2
1
- - -
- - - 2 -
4 Kepala Seksi / Kepala Sub bagian
-
9
-
-
- 9
- - -
- - - - 8
5 Pelaksana (Rumpun Analis/Bendahara)
1
3
1
2
2
1 - -
- - - - -
6
Pelaksana (Rumpun Pengelola/ Verifikator)
-
7
6
-
- 4
3 - -
6
- - - -
7 Pelaksana (Rumpun Pengadministrasi)
-
1
4
-
- 1
- - -
3
1 - - -
JUMLAH 5 21 11 -
6 17 4 - -
9
1 - 3 9
Selain Aparatur Sipil Negara (ASN) di atas, dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsi Dinas Sosial juga didukung oleh beberapa tenaga non PNS, antara lain :
• 59 orang Non PNS pada PKH;
• 40 orang Non PNS pada TAGANA;
• 11 orang Non PNS pada TKSK;
• 3 orang Non PNS pada Pekerja Sosial (Peksos);
• 87 orang Petugas SLRT;
• 6 orang Petugas RPS.
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
12 | P a g e
1.7 Permasalahan Utama
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Dinas Sosial Kota Depok berpegang
kepada aspek strategis organisasi dan dalam perkembangannya Dinas Sosial Kota Depok
juga menghadapi permasalahan utama (strategic issued) antara lain :
1. Faktor SDM : jumlah dan kualitas aparatur relatif terbatas;
2. Faktor Sarana dan Prasarana : dukungan sarana dan prasarana kerja masih terbatas;
3. Faktor Penganggaran : dukungan penganggaran masih terbatas;
4. Faktor Kinerja : tingkat pengetahuan/pemahaman aparatur belum optimal sehingga
mempengaruhi kinerja dalam melaksanakan tugas danfungsi.
1.8 Sistematika Penyajian
Laporan Kinerja ini akan memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja
Dinas Sosial Kota Depok selama periode Tahun 2019. Capaian kinerja (performance
result) Tahun 2019 tersebut akan dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance
agreement) Tahun 2019 yang telah ditatapkan pada awal Tahun 2019 yang akan dijadikan
sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja
terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah
kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2019 berpedoman
pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:
Ringkasan Eksekutif :
Menguraikan penerapan sistem akuntabilitaskinerja,pencapaian kinerja sasaran, kendala
dan hambatan, anggaran serta strategi pemecahan masalah.
Bab I. Pendahuluan,
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan
yang berpengaruh, tugas dan fungsi Dinas Sosial, sumberdaya manusia Dinas Sosial,
permasalahan utama serta sistematika penyajian LAKIP Dinas Sosial Kota Depok Tahun
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
13 | P a g e
2019.
Bab II. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja,
Dalam bab ini diikhtisarkan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian
kinerja (dokumen penetapan kinerja) dan menggambarkan tentang aspek RKT dan
RENSTRA Dinas Sosial Kota Depok.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016,
Bab ini menggambarkan akuntabilitas kinerja yang meliputi capaian kinerja organisasi
yang berisi tentang analisis capaian kinerja dengan membandingkan antara target dengan
realisasi kinerja tahun ini, membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja
tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, membandingkan realisasi kinerja
sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah, membandingkan realisasi
kinerja tahun ini dengan standar nasional dan melakukan analisis penyebab
keberhasilan/kegagalan dengan solusi yang telah dilakukannya serta analisis atas efisiensi
penggunaan sumber daya dan analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Selanjutnya bab ini juga menguraikan
realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen perjanjian kinerja.
Bab IV– Penutup,
Dalam bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah
dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
14 | P a g e
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Perencanaan Kinerja
a. Visi dan Misi
Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin
dicapai. Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan
peluang yang ada di Kota Depok serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam
masyarakatmaka visi, Pemerintah Kota Depok Tahun 2016–2021 yang hendak dicapai
dalam tahapan ketiga Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Depok adalah :
“Terwujudnya Kota Depok yang Unggul, Nyaman dan Religius”
Unggul didefinisikan sebagai :
Menjadi yang terbaik dan terdepan dalam memberikan pelayanan publik, memiliki
Sumber Daya Manusia yang sejahtera, kreatif dan berdaya saing yang bertumpu pada
ketahanan keluarga.
Nyaman didefinisikan sebagai :
Terciptanya suatu kondisi ruang kota yang bersih, sehat, asri, harmonis, berwawasan
lingkungan, aman dan ramah bagi kehidupan masyarakat.
Religius didefinisikan sebagai :
Terjaminnya hak-hak masyarakat dalam menjalankan kewajiban agama bagi masing-
masing pemeluknya, yang terjamin dalam peningkatan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, serta kemuliaan dalam akhlaq, moral dan etika serta berwawasan kenegaraan
dan kebangsaan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Visi RPJMD Kota Depok Tahun 2016-2021 yaitu terwujudnya Kota Depok
yang Unggul, Nyaman dan Religius merupakan Visi Kepala Daerah dan selaras dengan
Visi Kota Depok sebagaimana yang tertuang dalam RPJPD Kota Depok Nomor 1 Tahun
2008 Tahun 2006-2025 yaitu Depok Depok Kota Niaga dan Jasa, yang Religius dan
Berwawasan Lingkungan. Visi tersebut telah dapat direfleksikan pada Visi kota Depok
yang Unggul, Nyaman dan Religius.
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
15 | P a g e
Sebagai penjabaran visi Pemerintah Kota Depok diatas disusunlah misi yaitu
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi.
Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-langkah yang ingin dicapai
dalam pembangunan Kota Depok Tahun 2016–2021 dengan rincian sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang profesional dan transparan.
2. Mengembangkan sumberdaya manusia yang kreatif dan berdaya saing.
3. Mengembangkan ekonomi yang mandiri, kokoh dan berkeadilan.
4. Membangun infrastruktur dan ruang publik yang merata, berwawasan lingkungan dan
ramah keluarga.
5. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan nilai-nilai agama dan
menjaga kerukunan antar umat beragama serta meningkatkan kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara.
Misi pertama : Meningkatkan pelayanan publik yang profesional dan transparan
bertujuan untuk mewujudkan pelayanan birokrasi yang prima, menjalankan fungsi
birokrasi yang didukung oleh kompetensi aparat yang profesional dan memanfaatkan
Teknologi dan informasi secara optimal yang mendorong pelayanan publik yang inovatif
dan berkeadilan serta nyaman dan ramah.
Misi Kedua : Pengembangan Sumber Daya Manusia Manusia yang unggul, tangguh
dan berkualitas baik secara fisik dan mental sehingga akan berdampak positif tidak hanya
terhadap peningkatan kemandirian dan daya saing, namun juga dalam
mendukung pembangunanKota Depok. Peningkatan pembangunan kualitas SDM melalui
sistem pendidikan yang baik dan bermutu melalui penataan sistem pendidikan secara
menyeluruh, terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan, serta relevansinya dengan
kebutuhan masyarakat dan dunia kerja, berorientasi pada penguasaan iptek, serta merata
di seluruh Kota Depok.
Misi Ketiga : Membangun perekonomian yang kokoh, maju dan berkeadilan
dimaksudkan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja,
menciptakan iklim usaha yang kondusif, mengembangkan koperasi dan UMKM,
meningkatkan kualitas UMKM menjadi UMKM yang mandiri dan memiliki daya saing,
meningkatkan ketahanan pangan serta mengembangkan sistem pembiayaan yang terpadu.
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
16 | P a g e
Misi keempat : Mewujudkan Kota Depok yang Nyaman melalui perencanaan tata ruang
dan membangun infrastruktur serta ruang publik yang merata, berwawasan lingkungan
dan ramah keluarga. Bertujuan untuk mewujudkan kenyamanan dan keamanan bagi
seluruh warga Kota Depok melalui pembangunan dan penataan infrastruktur yang
berkualitas dan ramah bagi lansia dan anak-anak dalam upaya mewujudkan Depok Kota
Ramah Lansia dan Ramah Anak serta dengan tetap memperhatikan keberlangsungan
pembangunan berlandaskan daya tampung dan daya dukung lingkungan.
Misi Kelima : Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan nilai-nilai
agama dan menjaga kerukunan antar umat beragama serta meningkatkan kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara melalui penguatan peran agama dalam kehidupan sosial
bermasyarakat dalam rangka memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa (character
building). Pembinaan dan pengembangan masyarakat terutama generasi muda sebagai
penopang utama dalam roda pembangunan, pemberdayaan generasi muda diharapkan
dapat menciptakan generasi yang kreatif, inovatif dan berdaya saing tinggi sehingga
terbentuk Karakteristik generasi muda yang mampu berkonstribusi dan memenangkan
persaingan global.
b. Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 21 Tahun 2017 tentang Perubahan
atas Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Depok Tahun 2016-2021 yang diikuti pula dengan Perubahan
Renstra Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2016-2021 bahwa kedua dokumen tersebut
berlaku efektif pada Tahun 2019.
Sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kota Depok Tahun 2016-2021 tersebut,
Dinas Sosial Kota Depok berkaitan/ mendukung dalam pencapaian Misi Pertama, yaitu :
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik yang Profesional dan Transparandan Misi
Kedua, yaitu : Mengembangkan sumberdaya manusia yang kreatif dan berdaya saing.
Dalam upaya mendukung pencapaian visi dan misi Pemerintah Kota Depok maka
Dinas Sosial Kota Depok merumuskan tujuan dan sasaran strategis untuk kurun waktu
lima tahun ke depan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas, yaitu :
Tujuan 1 : Meningkatkan Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap korban
bencana alam dan sosial
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
17 | P a g e
Sasaran : Peningkatan perlindungan terhadap korban bencana alam
dan sosial
Tujuan 2 : Meningkatkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan yang Akuntabel
Sasaran : Meningkatkan kinerja dan akuntabilitas pemerintahan
Tujuan 3 : Terwujudnya kemandirian PMKS
Sasaran : Meningkatnya Pemberdayaan PMKS
Tujuan 4 : Terpenuhinya Hak Hidup Dasar Lansia
Sasaran : Meningkatnya hak hidup dasar lansia.
c. Strategi dan Arah Kebijakan
Didasarkan kepada analisa kondisi umum lingkungan dan ruang Kota Depok serta
hasil evaluasi pelaksanaan program pembangunan periode sebelumnya, dapat
diidentifikasi berbagai permasalahan, kekuatan, peluang, tantangan, dan ancaman dalam
pelayanan bidang sosialuntuk jangka lima tahun ke depan.
Kebijakan pelayanan bidang sosial juga tidak bisa dilepaskan dari arah kebijakan
RPJMD Kota Depok. Rumusan strategi dan kebijakan Dinas Sosial dalam kurun waktu 5
Th (2016-2021), sebagai berikut :
Tabel 2.1 Keterkaitan Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Dinas Sosial Kota Depok
Misi Tujuan Sasaran Strategi dan Kebijakan
Meningkatkan
kualitas
pelayanan publik
yang professional
dan transparan.
Meningkatkan
kualitas
pelayanan
terhadap korban
bencana alam
dan sosial
Peningkatan kualitas
pelayanan
perlindungan dan
jaminan sosial pada
saat dan setelah
bencana alam dan
sosial
Mewujudkan kualitas
pelayanan pemberia bantuan
bagi korban bencana alam dan
sosial
Meningkatkan
Kualitas
Penyelenggaraa
n Pemerintahan
yang Akuntabel
Peningkatan kualitas
manajemen
pemerintahan yang
akuntabel
Meningkatkan tata kelola
lembaga melalui peningkatan
kualitas SDM aparatur, sarana
dan prasarana lembaga,
kualitas data dan perencanaan,
monitoring , evaluasi dan
pelaporan kinerja
Mengembangkan
sumber daya
manusia yang
kreatif dan
berdaya saing
Terwujudnya
kemandirian
PMKS
Meningkatnya
Pemberdayaan PMKS.
Meningkatkan pelayanan
kepada PMKS melalui upaya
upaya rehabilitasi social,
pemberdayaan social, jaminan
dan perlindungan social bagi
PMKS
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
18 | P a g e
Terpenuhinya
ya Hak Hidup
Dasar Lansia
Meningkatnya Hak
Hidup Dasar Lansia
Meningkatkan upaya
kebijakan dan koordinasi
dalam pemenuhan Hak
Hidup Dasar Lansia
d. Indikator Kinerja Kunci
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu
menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU).
IKU (Key Performance Indicator) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan
dan sasaran strategis organisasi. Tujuan Penetapan Indikator Kinerja Utama yaitu :
a. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam
menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik;
b. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran
strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan
akuntabilitas kinerja.
Berikut ini adalah Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Sosial KotaDepok
Tahun 2019 berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Sosial Kota Depok Nomor
:460/41/Kpts-Dinsos Tahun 2017-2021.
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) DInas Sosial Kota Depok Tahun
2017-2021
No
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
1
Peningkatan perlindungan
terhadap korban bencana alam
dan sosial
Persentase pemberian bantuan bagi
korban bencana yang tersampaikan
dalam waktu kurang dari 3 (tiga) hari
2 Meningkatnya Pemberdayaan
PMKS dengan upaya
perlindungan dan jaminan,
rehabilitasi , pelatihan dan
pembinaan.
Presentase keluarga miskin yang
meningkat kualitas hidupnya
Persentase Penyandang Disabilitas
yang Mandiri
Persentase PMKS yang mengalami
perubahan perilaku
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
19 | P a g e
Persentase PSKS yang berpartisipasi
dalam peningkatan kesejahteraan sosial
3 Meningkatnya Perlindungan
Hak Hidup Dasar Lansia
Ruang Lingkup Penyelenggaraan Kota
Ramah Lansia
Dalam penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut, Dinas Sosial hanya
mencantumkan IKU yang menjadi core business Dinas, sementara dalam dokumen
perencanaan yang lain seperti Renstra, Renja dsb dicantumkan pula sasaran strategis
untuk Bagian Sekretariat Dinas, yaitu : meningkatkan kinerja dan akuntabilitas
Pemerintahan dengan indikator kinerja penilaian SAKIP Dinas.
2.2 Perjanjian Kinerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara
penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan
wewenang serta sumber daya yang tersedia.Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada
kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun yang bersangkutan, tetapi termasuk kinerja
(outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan
demikian target kinerja yang telah diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan
dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap
tahunnya. Perjanjian Kinerja disusun dengan tujuan sebagai berikut:
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilita, transparansi dan kinerjaaparatur;
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerjaaparatur;
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dansanksi;
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
20 | P a g e
supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerimaamanah;
5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Adapun Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2019 adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2019
NO.
SASARAN
INDIKATOR
SASARAN
Target
Kinerja
Pada Tahun
2019
1.
Peningkatan perlindungan
terhadap korban bencana
alam dan sosial
Prosentase pemberian bantuan
bagi korban bencana yang
tersampaikan dalam waktu
kurang dari 3 (tiga) hari
100 %
Persentase Tagana Aktif 85%
2.
Meningkatnya
Pemberdayaan
PMKS
Prosentase keluarga miskin yang
meningkat kualitas hidupnya
12%
Persentase Penyandang
Disabilitas yang Mandiri
20 %
Persentase PMKS yang
mengalami perubahan perilaku
30 %
Persentase PSKS yang
berpartisipasi dalam peningkatan
kesejahteraan social
80 %
3. Meningkatnya Hak Hidup
Dasar Lansia
Ruang Lingkup Penyelenggaraan
Kota Ramah Lansia
4 ruang
lingkup
Perjanjian Kinerja tersebut dapat diwujudkan dengan dukungan Program sebagai berikut :
Tabel 2.4 Program Pendukung Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Tahun 2019
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
21 | P a g e
No.
Sasaran
Indikator Sasaran
Target
Kinerja
Tahun
2019
Program
Anggaran
1.
Peningkatan perlindungan terhadap korban bencana alam dan sosial
Prosentase
100 %
1. Program
Peningkatan
Kualitas Layanan,
Bencana
pemberian bantuan
Rp 610.793.900,-
bagi korban
bencana yang
tersampaikan dalam
waktu kurang dari 3
(tiga) hari
Persentase Tagana
Aktif 85 %
2. Meningkatnya
Pemberdayaan
PMKS
Prosentase keluarga
1. Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
miskin yang 12 % Rp 2.216.411.500,-
meningkat kualitas
hidupnya
Persentase PMKS Penyandang Disabilitas yang Mandiri
20 %
Persentase PMKS 30 % 2. Program Peningkatan Rehabilitasi Sosial
Rp 1.040.620.00,-
yang mengalami
perubahan perilaku
Persentase PSKS
yang
berpartisipasi
Dalam peningkatan kesejateraan sosial
80 %
3. Program
Pemberdayaan
Sosial
Rp1.232.985.000,-
3.
Meningkatnya
Hak Hidup
Dasar Lansia
Ruang Lingkup
Penyelenggaraan
Kota Ramah Lansia
4
Ruang
lingkup
1. Program
Pengembangan
Kota Ramah
Lansia
Rp
440.045.000,-
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
22 | P a g e
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan
hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan
dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima
pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah.
Dinas Sosial sebagai pengemban amanah masyarakat Kota Depok melaksanakan
kewajiban akuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Sosial
Kota Depok yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Permenpan) dan
Reformasi Birokrasi (RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian
kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja.Laporan tersebut
memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator
sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2016-2021 maupun
Rencana Kerja Tahun 2019. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja
digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi Pemerintah Kota
Depok.
Berdasarkan kontrak kinerja yang telah diperjanjikan pada Tahun 2019, Dinas
Sosial Kota Depok berkewajiban untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan
tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada stakeholders atas penggunaan
anggaran negara. Untuk mengetahui Tingkat ketercapaian baik keberhasilan/kegagalan
dari setiap target kinerja yang ditetapkan serta sebagai bahan evaluasi kinerja, diperlukan
analisis capaian kinerja. Dalam hal ini, laporan akuntabilitas kinerja pemerintah
merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan
kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang
diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi
serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran
kinerja (Permenpan No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah).
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
23 | P a g e
Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan
Permendagri No. 54 Tahun 2010 sebagai berikut :
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
Interval Nilai
Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja Kode
1 91 > Sangat Tinggi
2 76 ≤ 90 Tinggi
3 66 ≤ 75 Sedang
4 51 ≤ 65 Rendah
5 ≤ 50 Sangat Rendah
Sumber: Permendagri54Tahun2010
3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama 2019
Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya
akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan
Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi
pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah
yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran
strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari
suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan
sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dinas
Komunikasi dan Informatika Kota Depok telah menetapkan Indikator Kinerja Utama
untuk Perangkat Daerah melalui Keputusan Dinas Sosial Kota Depok Nomor :
460/41/Kpts-Dinsos Tentang Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Kota Depok
Tahun2017-2021. Hasil pengukuran atas Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Depok
Tahun 2019 menunjukan hasil sebagai berikut :
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
24 | P a g e
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Sosial Kota Depok
Tahun 2019
Sasaran Indikator Sasaran
Target
2019
Realisasi
2019
Capaia
n
Kinerja
Interpretasi
Peningkatan
kualitas
pelayanan
perlindungan dan
jaminan social
pada saat dan
setelah bencana
alam dan sosial
Persentase pemberian
bantuan bagi korban
bencana yang
tersampaikan dalam
waktu kurang dari 3
(tiga) hari
100 % 100 % 100 % Sesuai Target
Persentase TAGANA
aktif
85 % 85 % 100 % Sesuai Target
Meningkatnya
Pemberdayaan
PMKS.
Prosentase keluarga
miskin yang meningkat
kualitas hidupnya
12 % 11,76 % 98 % Target Tidak
Tercapai
Persentase Penyandang
Disabilitas yang
Mandiri
20 % 26,7 % 130 % Melampaui
Target
Persentase PMKS yang
mengalami perubahan
perilaku
30% 23% 76 % Target Tidak
Tercapai
Persentase PSKS yang
berpartisipasi dalam
peningkatan
kesejahteraan sosial
80 % 83.33 % 104 % Melampaui
Target
Pengembangan
Dimensi Kota
Ramah Lansia
Ruang Lingkup
Penyelenggaraan Kota
Ramah Lansia
4 Ruang
Lingkup
4 Ruang
Lingkup
100 % Sesuai Target
Dari 7 (tujuh) Indikator Kinerja Sasaran yang merupakan Indikator Kinerja Utama
(IKU) Dinas Sosial Kota Depok pada Tahun 2019, terdapat 5 indikator menunjukkan
capaian 100% atau lebih. Sedangkan ada 2 indikator kinerja utama yang belum mencapai
target yang telah ditetapkan. Tingkat ketercapaian ini menunjukkan pelaksanaan urusan
yang terkait dicapai melalui dukungan penganggaran dan kerja keras seluruh stakeholder
dalam mendukung capaian sejumlah indikator tersebut.
Lakip Dinas Sosial 2019
3.2 Perbandingan antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan Tahun Lalu
Adapun capaian kinerja sasaran dibandingkan dengan capaian tahun lalu adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3 Realisasi Capaian Kinerja Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2018 dan Tahun 2019
No.
Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi % Capaian
Kinerja
Uraian Indikator Kinerja
2018 2019 2018 2018 2018 2019
1. Peningkatan perlindungan
terhadap korban bencana alam dan
social
Persentase pemberian bantuan bagi
korban bencana yang tersampaikan
dalam waktu kurang dari 3 (tiga) hari
% 100 % 100 % 100 %
100 % 100 % 100 %
Persentase TAGANA aktif % 80 % 85 % 75 % 85 % 93.7% 100 %
2. Meningkatnya Pemberdayaan
PMKS Prosentase keluarga miskin yang
meningkat kualitas hidupnya
%
10 %
12 % 0.046
%
11,76
%
0.46%
98 %
Persentase Penyandang Disabilitas yang
Mandiri
%
15 %
20 %
16 %
26,7 %
106.7%
130 %
Persentase PMKS yang mengalami
perubahan perilaku % 25 % 30 % 27.1% 23 % 108% 76 %
Persentase PSKS yang berpartisipasi
dalam peningkatan kesejahteraan sosial
%
75 %
80 %
63.5 %
83.33
%
84.7 %
104 %
3. Meningkatnya Hak Hidup Dasar
Lansia.
Ruang Lingkup Penyelenggaraan Kota
Ramah Lansia Ruang
lingkup
4 4 4 4 100 % 100 %
25| Page
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
26 | P a g e
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa perbandingan realisasi kinerja dan
capaian kinerja Dinas Sosial Kota Depok pada Tahun 2019 dengan Tahun 2018
sebagai berikut : 2 Indikator tetap pada tingkat capaian 100%; 1 indikator turun dari
capaian tahun sebelumnya dan 4 indikator naik dari capaian kinerja tahun sebelumnya.
3.3 Perbandingan antara Realisasi Kinerja sampai dengan Tahun ini dengan
Target Jangka Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Perencanaan
Strategis
Realisasi kinerja sampai dengan Tahun 2019 dengan target jangka menengah
yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4 Realisasi Kinerja Dinas Sosial sampai dengan Tahun 2019
Jangka Menengah RENSTRA
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Realisasi 2019
Target
Renstra
2019
Capaian
Peningkatan kualitas
pelayanan
perlindungan dan
jaminan social pada
saat dan setelah
bencana alam dan
sosial
Persentase
pemberian bantuan
bagi korban
bencana yang
tersampaikan dalam
waktu kurang dari 3
(tiga) hari
100%
100%
100%
Persentase
TAGANA aktif
85%
85%
100%
Peningkatan kualitas
penyelenggaraan
pemerintahan yang
akuntabel
Nilai SAKIP
B
B
100%
Meningkatnya
Pemberdayaan
PMKS.
Prosentase keluarga
miskin yang
meningkat kualitas
hidupnya
11,76 % 12% 98%
Persentase
Penyandang
Disabilitas yang
Mandiri
26,7 % 20% 130%
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
27 | P a g e
Persentase PMKS
yang mengalami
perubahan perilaku
23% 30% 76%
Persentase PSKS
yang berpartisipasi
dalam peningkatan
kesejahteraan social
83.33% 80% 104%
Pengembangan
Dimensi Kota Ramah
Lansia
Ruang Lingkup
Penyelenggaraan
Kota Ramah Lansia
4 Ruang
Lingkup
4 Ruang
Lingkup
100%
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian indikator kinerja sasaran, dari 7
indikator kinerja terdapat 2 indikator yang tidak mencapai target, selebihnya dapat
tercapai bahkan melampaui target yang sudah ditetapkan.
3.4 Perbandingan antara Realisasi Kinerja Tahun ini dengan Standar Nasional
Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2018 tentang
Standar Teknis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial di
Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota, maka penerapan Standar Pelayanan Minimal
Bidang Sosial di Kota Depok Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5 Realisasi Kinerja berdasarkan Standar Pelayanan Minimum
Bidang Sosial
PROGRAM REHABILITAS SOSIAL
KEGIATAN SASARAN/INDIKATOR
KINERJA TARGET
CAPAIAN SPM
KETERANGAN
A. Rehabilitasi
sosial dasar
Penyandang
Disabilitas
terlantar, anak
terlantar, anak
terlantar, lanjut
Usia terlantar
serta
gelandangan dan
pengemis di luar
panti
Sasaran :
Terpenuhinya
kebutuhan dasar
Penyandang Disabilitas
Terlantar, Anak
Terlantar, Lanjut Usia
Terlantar, serta
Gelandangan dan
Pegemis di luar panti
Indikator :
Persentase (%)
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
28 | P a g e
1. Penyandang
Disabilitas Terlantar
yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya
di luar panti;
100% 13,58% 71 Orang X 100%
523
2. Anak Terlantar yang
terpenuhi kebutuhan
dasarnya di luar
panti;
100% 31,47% 79 Orang X 100%
251
3. Lanjut Usia
Terlantar yang
terpenuhi kebutuhan
dasarnya di luar
panti
100% 5,01% 62 Orang X 100%
1237
4. Gelandangan dan
Pengemis yang
terpenuhi kebutuhan
dasarnya di luar
panti
100% 51,90% 200 Orang X
100%
385
PROGRAM PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL
KEGIATAN SASARAN/INDIKATOR
KINERJA TARGET
CAPAIAN SPM
KETERANGAN
B. Perlindungan
Sosial Korban
Bencana Alam
dan Sosial
Sasaran :
Terpenuhinya
kebutuhan dasar Korban
Bencana alam dan
sosial daerah
kabupaten/kota
Indikator : 100% 100% perhitungan = 1247
orang / 1247 orang
x 100%
Persentase (%) Korban
Bencana alam dan
sosial yang terpenuhi
kebutuhan dasarnya
pada saat dan setelah
tanggap darurat bencana
daerah kabupaten/kota
(ada 154 kejadian
bencana)
Dalam pelaksanaan pencapaian SPM Dinas Sosial Kota Depok terdapat
beberapa kendala dan solusi yang akan dijabarkan sebagai berikut :
1) Program Rehabilitas Sosial
Permasalahan
a. Terbatasnya jumlah SDM untuk menangani masalah PMKS;
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
29 | P a g e
b. PMKS yang telah ditangani (pembinaan) kembali melakukan aktifitas sebagai
PMKS karena merasa lebih mudah mendapat penghasilan;
c. PMKS yang telah ditangani tidak bersedia untuk dirujuk ke Balai untuk mengikuti
pelatihan sehingga tidak bisa mandiri;
d. PMKS yang telah mendapatkan pelatihan keterampilan tidak mempunyai modal
untuk membuka usaha atau tidak mempunyai akses ke dunia usaha;
e. Sulit mengubah pola pikir PMKS agar lebih mandiri;
f. Kondisi sarana dan prasarana Rumah Perlindungan Sosial (RPS) yang kurang
memadai;
g. Terbatasnya ketersediaan anggaran, baik untuk kegiatan pemeliharaan RPS,
kegiatan pelatihan petugas RPS, kegiatan bimbingan dan keterampilan bagi PMKS
serta dalam pengelolaan data/pengaduan;
h. Belum adanya penghitungan kebutuhan pemenuhan pelayanan dasar bagi PMKS;
i. Belum adanya data PMKS dan PSKS yang valid;
j. Kapasitas SDM aparatur masih belum optimal dalam pengelolaan data dan
pengaduan;
k. Sarana pendukung petugas yang belum berfungsi optimal.
Solusi :
a. Mengajukan permohonan penambahan SDM kepada BKPSDM;
b. Memberikan pembinaan kepada PMKS agar tidak lagi melakukan kegiatan PMKS;
c. Mengoptimalkan anggaran yang tersedia untuk pemeliharaan RPS;
d. Melakukan update data PMKS;
e. Melakukan penambahan petugas pengelolaan data dan pengaduan;
f. Melakukan evaluasi kinerja para petugas;
g. Membuat aplikasi layanan perlindungan sosial (rekomendasi KIS, KIP, Santunan
Kematian);
h. Merencanakan akan berkonsultasi dan koordinasi dengan Propinsi Jawa Barat dan
Kementerian Sosial.
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
30 | P a g e
2) Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
Permasalahan :
a. Jenis bufferstock sering kali tidak sesuai hasil assesment di lapangan;
b. Anggaran yang tersedia belum sepenuhnya terpenuhi sesuai dengan Standar
pemenuhan permakanan dan sandang;
c. Kualitas SDM Tagana yang belum optimal dalam dukungan psikososial.
Solusi
a. Melakukan kordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan Kementerian
Sosial;
b. Mengoptimalkan anggaran yang tersedia dalam APBD Kota Depok;
c. Mengikut sertakan Tagana untuk mengikuti pelatihan dan bimtek petugas LDP.
3.5. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/ Penurunan
Kinerja
Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat pengukuran kinerja sasaran
strategis, dilakukan pengukuran melalui media Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun
2019 yang kemudian dibandingkan dengan realisasinya yang disajikan dalam formulir
Pengukuran Kinerja Tahun 2019. Selanjutnya atas hasil pengukuran kinerja, dilakukan
evaluasi dan analisis kinerja untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian
Sasaran Strategis Dinas Sosial Kota Depok dan sebab-sebab tercapai/tidak tercapainya
kinerja yang diharapkan. Pada Tahun 2019 Dinas Sosial Kota Depok telah
melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai Visi Kota Depok yang juga
menjadi Visi Dinas Sosial Kota Depok sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2016-2021 yang berbunyi: “Kota
Depok yang Unggul, Nyaman dan Religius”. Evaluasi dan analisis atas capaian
sasaran strategis Dinas Sosial Kota Depok dengan indikator kinerja sasaran dijabarkan
sebagai berikut:
Misi Pertama: “Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang professional
dan transparan”
Sasaran Strategis Pertama : Peningkatan Perlindungan terhadap Korban Bencana
Alam dan Sosial.
Sasaran Strategis Pertama mencapai kinerja sebesar 100%. Indikator kinerja, target,
dan realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut:
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
31 | P a g e
Tabel 3.6 Realisasi capaian Kinerja Sasaran Strategis Pertama dari Misi I
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
Capaian Interpretasi
1 Persentase pemberian
bantuan bagi korban
bencana yang
tersampaikan dalam
waktu kurang dari 3
(tiga) hari
100 %
100 %
100 %
Tercapai
sesuai target
Persentase TAGANA
aktif
85 % 85 % 100 % Tercapai
sesuai target
Analisis penyebab keberhasilan capaian kinerja:
Tercapainya indikator sasaran strategis tersebut dengan nilai capaian kinerja
sebesar 100% diperoleh berkat kesiap siagaan petugas dalam penanganan setiap
bencana yang terjadi; koordinasi dan kerjasama yang baik dengan instansi/lembaga
terkait dan peran serta dari organisasi penanganan bencana, sehingga dalam tiap
kejadian korban bencana sudah mendapatkan bantuan yang tersampaikan tepat
waktu. Bantuan yang diberikan berupa evakuasi korban dari lokasi bencana,
pemberian bahan pangan, sandang yang dibutuhkan yang tersampaikan tepat
waktu. Sampai akhir Tahun 2019, jumlah kejadian bencana sebanyak 154 kejadian
dengan jumlah korban yang yang terdampak berjumlah 1.247 orang dan sudah
ditangani.
Tercapainya indikator persentase TAGANA aktif dimana 34 personil yang aktif
dari 40 anggota ( 85%) didukung oleh koordinasi yang baik dengan Dinas Sosial
sebagai mitra dalam mencapai tujuan yang diharapkan dan koordinasi dengan
TAGANA Propinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat.
Untuk mendukung pelaksanaan capaian kinerja sasaran ini dilakukan melalui
program, yaitu : Program Penanganan Bencana Alam dan Bencana Sosial.
Sasaran Strategis Kedua : Meningkatkan kinerja dan akuntabilitas
Pemerintahan.
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
32 | P a g e
Tabel 3.6. Realisasi capaian Kinerja
Sasaran Strategis Kedua dari Misi I
No Indikator Kinerja Target 2019 Realisasi
2019
%
Capaian Keterangan
1 Nilai SAKIP B B 100% Realisasi SAKIP Tahun 2018 yang dinilai pada Tahun 2019 mendapat Predikat B
Analisis penyebab kegagalan/keberhasilan capaian kinerja:
Pencapaian Lakip Dinas Sosial di Tahun 2018 yang dinilai pada Tahun 2019 mendapat
predikat B, hal ini didukung antara lain :
- Adanya kerjasama, dan koordinasi dari berbagai pihak;
- Melakukan revisi Renstra Dinas Sosial Tahun 2016-2021;
- Menetapkan IKU yang dipergunakannya untuk mengukur pencapaian kinerja
Dinas;
- Melaksanakan monitoring dan evaluasi capaian kinerja per triwulan;
- Dibentuknya Tim Pengumpul Data Kinerja.
Untuk mendukung pelaksanaan capaian kinerja sasaran ini dilakukan melalui
program, yaitu : Program Peningkatan Administrasi Perkantoran; Program Peningkatan
sarana dan prasarana aparatur; Program Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan dan Program Peningkatan Kualitas Perencanaan Pembangunan.
Misi Kedua: “Mengembangkan sumber daya manusia yang kreatif dan berdaya
saing”
Sasaran Strategis Pertama : Meningkatnya Pemberdayaan PMKS.
Pada Sasaran Strategis Pertama Misi Kedua ini terdapat 4 indikator sasaran, dimana 2
indikator sasaran tidak mencapai target kinerja dan 2 indikator kinerja dapat melampaui
target kinerja sasaran. Indikator kinerja, target, dan realisasinya dapat digambarkan
sebagai berikut:
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
33 | P a g e
Tabel 3.7. Realisasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Pertama dari Misi II
No Indikator Kinerja Target Realisasi
% Capaian
Interpreta si
1. Prosentase keluarga miskin
yang meningkat kualitas
hidupnya
12 % 11,76 % 98 % Tidak
Tercapai
2. Persentase Penyandang
Disabilitas yang Mandiri
20 % 26,7 % 130% Tercapai
3. Persentase PMKS yang
mengalami perubahan
Perilaku
30% 23 % 76 % Tidak tercapai
4. Persentase PSKS yang
berpartisipasi dalam
peningkatan
kesejahteraan sosial
80 % 83.33% 104 % Tercapai
Analisis penyebab kegagalan/keberhasilan capaian kinerja:
a. Tidak tercapainya target prosentase keluarga miskin yang meningkat kualitas
hidupnya antara lain disebabkan oleh tingkat biaya hidup di Kota Depok relatif
tinggi, pertumbuhan biaya hidup di Kota Depok sangat cepat dibandingkan dengan
pertumbuhan kenaikan kesejahteraan masyarakat miskin itu sendiri dan
kemungkinan pula dari pola pikir keluarga miskin untuk bangkit dari
kemiskinaannya masih relatif rendah;
Alternatif solusi yang telah dilakukan melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan
secara terus menerus dan pendampingan.
b. Tercapainya Persentase penyandang disabilitas yang mandiri dengan nilai capaian
kinerja 130 % diperoleh dari pelaksanaan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan bagi
75 Penyandang disabilitas dan 20 orang menjadi mandiri setelah mengikuti
pelatihan.
c. Tidak tercapainya PMKS yang mengalami perubahan perilaku disebabkan antara
lain :
- Sulit mengubah pola pikir PMKS agar lebih mandiri;
- PMKS yang telah ditangani (pembinaan) kembali melakukan aktifitas sebagai
PMKS karena merasa lebih mudah mendapat penghasilan;
- PMKS yang telah ditangani tidak bersedia untuk dirujuk ke Balai untuk
mengikuti pelatihan sehingga tidak bisa mandiri;
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
34 | P a g e
- PMKS yang telah mendapatkan pelatihan keterampilan tidak mempunyai modal
untuk membuka usaha atau tidak mempunyai akses ke dunia usaha.
Alternatif solusi yang telah dilakukan antara lain :
- Memberikan pembinaan kepada PMKS agar tidak lagi melakukan kegiatan
PMKS;
- Melakukan evaluasi kinerja para petugas;
- Berkonsultasi dan koordinasi dengan Propinsi Jawa Barat dan Kementerian
Sosial.
d. Tercapainya sasaran strategis PSKS yang berpartisipasi dalam peningkatan
kesejahteraan sosial dengan nilai capaian kinerja sebesar 118 % disebabkan dalam
kegiatan pembinaan PSKS yang dapat dilakukan pada Tahun 2019 serta tingkat
pemahaman dari para LKS untuk membantu Pemerintah Kota dalam peningkatan
kesehjahteraan sosial.
Sasaran Strategis Kedua : Meningkatnya Hak Hidup Dasar Lansia.
Sasaran Strategis Kedua mencapai kinerja sebesar 100 %. Indikator kinerja, target, dan
realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut
Tabel 3.8. Realisasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis Kedua dari Misi II
No Indikator Kinerja Target Realisasi %
Capaian Interpretasi
4 Ruang Lingkup
Penyelenggaraan
Kota Ramah Lansia
4 Ruang
Lingkup
4 Ruang
Lingkup
100 % Target tercapai:
1. Kebijakan
Kelanjutusiaan
2. Kesehatan
3. Keagamaan dan
Mental Spritual
4. Penghormatan dan
Inklusi Sosial;
5. Partisipasi Sosial; Dukungan Komunitas
dan Pelayanan Sosial
Analisis penyebab kegagalan/keberhasilan capaian kinerja:
Tercapainya target Ruang Lingkup Penyelenggaraan Kota Ramah Lansia diperoleh
dengan sudah diterapkan 4 (empat) ruang lingkup yaitu Kebijakan kelanjutusiaan,
Kesehatan, Keagamaan dan Mental Spritual, Penghormatan dan Inklusi Sosial;
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
35 | P a g e
Partisipasi Sosial; Dukungan Komunitas dan Pelayanan Sosial telah mencapai target,
yaitu 4 dimensi, dengan tingkat capaian 100%. Pencapaian target ini didukung oleh
kebijakan pemerintah Kota Depok melalui Peraturan Walikota No. 83 Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Kota Ramah Lanjut Usia sebagai pedoman dalam
pengembangan dimensi lainnya di tahun mendatang. Dalam mencapai setiap ruang
lingkup memerlukan peran serta dan pemahaman dari instansi terkait
sehingga dukungan kebijakan sangat mempengaruhi dalam merealisasikan
target. Pencapaian ini dilaksanakan melalui 1 program, yaitu Program Pengembangan
Kota Ramah Lansia.
3.6 Analisis Atas Efesiensi Penggunaan Sumberdaya
Sumber daya yang ada di Kota Depok khususnya pada Dinas Sosial Kota
Depok menjadi prioritas dalam mewujudkan visi dan misi yang tertuang dalam RPJMD
Kota Depok. Dalam pelaksanaannya Dinas dituntut untuk seoptimal mungkin dapat
memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya baik yang berupa anggaran, sarana
prasarana penunjang pekerjaan maupun sumber daya manusianya dan diharapkan dapat
melakukan efisiensi sebaik mungkin dalam penggunaan anggaran dan sumber daya
yang ada.
Pada Tahun Anggaran 2019, Dinas Sosial Kota Depok mendapatkan alokasi
anggaran sebesar Rp. 13.711.113.242,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung
sebesar Rp. 6.826.514.342,- dan Belanja Langsung sebesar Rp. 6.884.598.900,- dengan
realisasi sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp. 12.521.732.752,- dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 3.9. Realisasi Belanja Pada Dinas Sosial Kota Depok TA. 2019
NO Belanja Program/
Kegiatan Anggaran
Realisasi
Keuangan % (Keu)
Fisik
Kegiatan
(%)
1
Belanja
Tidak
Langsung
- 6,826,514,342 6,229,192,398 91.25% 100.00%
2 Belanja
Langsung
9 Program
31
Kegiatan
6,884,598,900 6,292,540,354 91.40% 93.10%
Jumlah
(BTL+BL) 13,711,113,242 12,521,732,752 91.33%
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
36 | P a g e
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa adanya efisiensi anggaran yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial. Pada Anggaran belanja langsung, dari 31 kegiatan
terdapat 26 atau (83,87%) kegiatan yang capaian fisiknya mencapai 100%.
Adapun efisiensi yang dilakukan oleh Dinas Sosial antara lain meliputi :
Melakukan proses pengadaan barang/jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku
dalam penetapan pemenang pelaksana pekerjaan sehingga didapat adanya selisih
pagu anggaran dengan nilai kontrak;
Melakukan penyerapan anggaran kegiatan sesuai dengan kebutuhan, antara lain
berupa gaji dan tunjangan pegawai, honorarium non PNSD, perjalanan dinas,
belanja sewa tempat; belanja makanan dan minuman; penggandaan; perjalanan
dinas dalam dan luar daerah, dsb.;
3.7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan kinerja
Berdasarkan analisis program atau kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sasaran Strategis Pertama yang mencapai kinerja sebesar 100% didukung oleh
Program Peningkatan Kualitas Layanan Bencana dengan Kegiatan Pelayanan
Pasca Bencana Alam dan Sosial.
Tabel 3.10 Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Pendukung Sasaran I
NO PROGRAM/KEGI
ATAN Indikator
TARGE
T
REALISASI
KEGIATAN
REALISA
SI %
Program Peningkatan
Kualitas Layanan
Bencana
Persentase
penanganan bencana
alam dan bencana
sosial
100% 100% 100%
1
Pelayanan Pasca
Bencana Alam dan
Sosial
jumlah penanganan
kejadian bencana
125
kejadian
154
kejadian 123%
jumlah anggota
tagana
40 orang
Tagana
40 orang
Tagana 100 %
tersedianya buffer
stock 34 jenis 34 jenis 100%
Keluaran dari kegiatan ini adalah tertanganinya semua korban bencana dari
154 kejadian bencana dan tersedianya 34 jenis logistik yang dibutuhkan oleh
korban bencana dengan tepat waktu dan terfasilitasinya anggota Tagana setiap
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
37 | P a g e
penanganan kejadian bencana sebanyak 40 orang.
2. Sasaran strategis kedua didukung 4 Program dengan kegiatan :
Tabel. 3.11 Realisasi Kinerja Program endukung Sasaran II
NO PROGRAM/KEGIATAN Indikator TARG
ET
REALISASI
KEGIATAN
REALIS
ASI %
Program Peningkatan
Administrasi Perkantoran
Persentase penyediaan
adminisrasi perkantoran 100% 100 % 100%
1 Penyediaan Alat Tulis Kantor Jumlah ATK 60 jenis 60 jenis 100%
2 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
jumlah jenis cetakan 13 jenis 13 jenis 100%
3 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan
Bangunan Kantor
Jumlah jenis komponen instalasi listrik
13 jenis 13 jenis 100%
4 Penyediaan Peralatan Rumah
Tangga
Terpenuhinya jumlah
peralatan rumah tangga 13 jenis 13 jenis 100%
5 Penyediaan Makanan dan
Minuman
jumlah jamuan makan
minum
2800
box 2800 box 100%
6 Rapat-Rapat Koordinasi dan
Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah
jumlah perjalanan
dinas/rakor 290
HOK 290 HOK 100%
Program Peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
Persentase penyediaan
sarana dan prasarana
aparatur
100% 100% 100%
7 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Kendaraan Bermotor
jumlah sarana prasarana
aparatur (kendaraan)
terpelihara
11 unit 11 unit 100%
8 Pemeliharaan Rutin/Berkala
Perlengkapan Gedung Kantor
Jumlah pemeliharaan rutin/
berkala perlengkapan
gedung kantor
13 jenis 13 jenis 100%
9 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
jumlah peralatan dan
perlengkapan kantor yang tersedia
10 jenis 10 jenis 100%
Program Peningkatan
Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
nilai SAKIP B B 100 %
10 Penyusunan Pelaporan Keuangan dan Capaian
Kinerja
jumlah laporan kinerja 18 dok 18 dok 100%
Program Peningkatan
Kualitas Perencanaan
Pembangunan
cakupan dokumen
perencanaan
pembangunan
100% 100% 100%
11 Pelaksanaan Forum OPD dan
Penyusunan Renja
jumlah dok renja dan
jumlah peserta forum OPD
1 dokume
n
1
dokumen 100%
a. Penyusunan Pelaporan Keuangan dan Capaian Kinerja
Realisasi Fisik dari kegiatan ini adalah tersedianya 12 laporan realisasi
bulanan, 4 dokumen hasil monitoring triwulan dan 2 laporan kinerja tahun
2019
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
38 | P a g e
b. Pelaksanaan Forum OPD dan Penyusunan Renja
Kegiatan ini dilaksanakan melalui forum OPD dan Penyusunan Rencana
Kinerja Tahun 2020 dengan keluaran 1 dokumen hasil Forum OPD dan 1
dokumen Renja.
c. Penyediaan Alat Tulis Kantor
Tersedianya 60 jenis ATK yang dibutuhkan dalam kegiatan administrasi
dan Pelayanan di Dinas Sosial.
d. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Tersedianya 13 jenis barang cetakan yang mendukung kegiatan dan
pelayanan pada Dinas Sosial.
e. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Tersedianya 13 komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
untuk mendukung kegiatan dan pelayanan pada Dinas Sosial
f. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Kantor
Tersedisnya 13 jenis peralatan Rumah Tangga Kantor untuk mendukung
kelancaran kegiatan dan pelayanan pada Dinas Sosial.
g. Penyediaan Makanan dan Minuman
Tersedianya 2800 box makanan dan snack untuk rapat dinas dan tamu,
buah saji untuk tamu dan air minum kemasan gallon untuk harian pegawai.
h. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah
Terfasilitasinya transport, uang harian maupun akomodasi bagi pegawai
yang melakukan perjalanan Dinas dalam dan luar daerah sebanyak 290
HOK.
i. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Bermotor
Terpeliharanya 4 unit kendaraan Dinas roda 4 dan 7 unit roda 2 selama
tahun 2019.
j. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung/ Kantor
Terpeliharanya 8 jenis peralatan dan perlengkapan kantor.
k. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Tersedianya perlengkapan dan peralatan kantor berupa computer, laptop,
printer laser, printer ink jet, lemari kaca, lemari besi, filing cabinet, meja,
kursi dan monitor.
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
39 | P a g e
3. Indikator untuk Sasaran Strategis ketiga ada 4 indikator dengan mencapai
100% pada 3 indikator didukung oleh Program Perlindungan dan Jaminan
Sosial, Program Rehabilitasi Sosial dan Program Rehabilitasi Sosial.
Tabel 3.12 Realisasi Kinerja Program Kegiatan Pendukung Sasaran III
NO PROGRAM/KEGIATAN Indikator TARGET
REALISASI
KEGIATAN
REALISA
SiI %
Program Perlindungan dan
Jaminan Sosial
persentase PMKS dan
masyarakat beresiko sosial
ditangani
42.5% 44.78% 105%
1 Pelayanan Santunan Kematian jumlah terverifikasi 3150 jiwa 2898 jiwa 92%
2 Penyelenggaraan Program Keluarga Harapan
jumlah KPM yang tertangani
100%
(13.000
KPM)
(100%)
21.374
KPM
100%
3. Verifikasi Validasi Penerima
Program Jaminan Sosial
jumlah KRTS penerima
kjaminan sosial yang
diverifikasi
77903
KRTS
77903
KRTS 100%
Program Peningkatan
Rehabilitasi Sosial
Jumlah sarana rehabilitasi
sosial anak dan orang dengan
ketelantaran
4.3 % 4.3 % 100%
4 Pelayanan PMKS dalam
Panti/Rumah Singgah jumlah sarana prasarana 7 jenis 7 jenis 100%
5 Penanganan Ketelantaran Jumlah orang terlantar yang
ditangani 400 orang 365 orang 92%
6 Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Jumlah PMKS 200 orang 83 orang 42%
7 Pendidikan dan Pelatihan
Ketrampilan bagi Disabilitas Jumlah disabilitas yang dilatih 75 orang 75 orang
100%
8 Pemeliharaan Rumah
Perlindungan Sosial Renovasi Rumah Singgah 1 paket 1 paket 10O%
9 Pendataan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial Dokumen Data PMKS 1 dokumen
1
dokumen 100%
Program Pemberdayaan
Sosial
Persentase PMKS dan PSKS
yang mendapat
pemberdayaan
4.7% 4.7% 100%
10 Pelatihan Ketrampilan bagi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
jumlah yang mendapatkan
pelatihan 140 orang 140 orang 100%
11 Pengadaan Alat Bantu
Penyandang Cacat Jumlah alat bantu yang tersedia 3 jenis - 0%
12 Bimbingan dan Konselor bagi
PMKS
Jumlah PMKS dan konselor
yang dibina 210 orang 210 orang 100%
13
Pengawasan dan Pengendalian
Lembaga Kesejahteraan Sosial Secara Bertahap
Jumlah lembaga yang terawasi dan terkendali
40 LKS 40 LKS 100%
14
Pengembangan Potensi Sumber
Potensi Kesejahteraan dan
Pelatihan Kewirausahaan PSKS
Jumlah PSKS yang terlatih 126 orang 126 orang 100%
15
Bimbingan dan Konseling bagi Keluarga Bermasalah Sosial
Psikologis ( Melalui Lembaga
Konsultasi Kesejahteraan
Sosial)
Jumlah Kasus keluarga
bermasalah social psikologis
yang ditangani
40 kasus 40 kasus 100%
16 Pemeliharaan Taman Makam
Pahlawan Terpeliharanya TMP 1 TMP 1 TMP 100%
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
40 | P a g e
Sasaran strategis ketiga ini didukung oleh kegiatan :
a. Pelayanan Santunan Kematian
Dalam kegiatan ini telah dibayarkan kepada 2898 ahli waris dari keluarga
miskin yang menerima santunan kematian.
b. Penyelenggaraan Program Keluarga Harapan
Dalam tahun 2019 ada sebanyak 21.374 keluarga penerima manfaat yang
sudah menerima bantuan sosial melalui Program Keluarga Harapan (PKH)
c. Verifikasi Validasi Penerima Program Jaminan Sosial
Verifikasi dilakukan terhadap data keluarga Miskin untuk data PBDT yang
akan menjadi sasaran penerima jaminan sosial. Kegiatan Sosialisasi
dilakukan dua kali dengan melibatkan 63 kelurahan.
d. Pemeliharaan Taman Makam Pahlawan
Terpeliharanya Taman Makam Pahlawan selama 12 bulan dan terfasilitasi
kegiatan upacara penghargaan jasa pahlawan di TMP.
e. Pelayanan PMKS dalam Panti/ Rumah Singgah
Beberapa PMKS Hasil penjangkauan atau yang diserahkan oleh mitra
/instansi terkait memerlukan tempat sementara sebelum penanganan lebih
lanjut atau pemulangan ke keluarga yang ditampung di Rumah Singgah
dengan fasilitasi sandang dan pangan selama berada di Rumah Singgah.
f. Pelayanan Ketelantaran
Selama Tahun 2019 sebanyak 365 orang dengan ketelantaran telah
ditangani oleh Dinas Sosial melalui kegiatan ini.
g. Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
PMKS hasil penjangkauan yang ditangani oleh Seksi Rehab Tuna Sosial
sebanyak 83 orang selama tahun 2019.
h. Bimbingan Sosial dan Pelatihan Keterampilan bagi Disabilitas
Kegiatan ini telah membimbing dan melatih 75 Penyandang Disabilitas.
i. Pelatihan Keterampilan bagi PMKS
Seksi Pemberdayaan PMKS telah melatih 140 orang PMKS.
j. Pengadaan Alat Bantu Penyandang Cacat
Tidak terealisasi karena tidak memenuhi persyaratan proposal dalam
pengajuan sebagai hibah kepada masyarakat.
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
41 | P a g e
k. Bimbingan dan Konselor bagi PMKS
Untuk memberdayakan PMKS telah dilakukan Pelatihan khusus bagi 210
ODHA dan konselor.
l. Pengembangan Potensi dan Pelatihan PSKS
PSKS Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah Karang Taruna di 63
kelurahan, 11 kecamatan, 5 tingkat kota, TKSK di 11 kecamatan dan 36
lembaga.
4. Untuk Sasaran Strategis Keempat yang mencapai kinerja sebesar 100%
didukung oleh Program Pengembangan Kota Ramah Lansia dengan kegiatan :
Tabel 3.13. Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Pendukung Sasaran IV
NO PROGRAM/
KEGIATAN Indikator TARGET
REALISASI
KEGIATAN
REALISASI %
Program
Pengembangan Kota
Ramah Lansia
Cakupan ruang
lingkup kota ramah
lansia
13.33% 26.67% 100%
1 Pembinaan Lansia
Potensial Jumlah Lansia terbina 780 orang 464 orang 60%
2
Penyelenggaraan Hari
Lanjut Usia Nasional
(HLUN)
jumlah kegiatan
rangkaian HLUN 5kegiatan 5 keg 100%
3 Sinergi pengembangan
Kota Ramah Lansia
Jumlah Kelompok
yang bersinergi 15
kelompok 15 kelompok 100%
Jumlah Ruang Lingkup
Kota Ramah Lansia
yang diterapkan
4 Ruang
Lingkup
4 Ruang
Lingkup 100%
a. Pembinaan Lansia
Sasaran dari Pembinaan Lansia adalah terbinanya Lansia yang aktif
berperan serta dalam pengembangan Kota Ramah Lansia.
b. Penyelenggaraan HLUN
Penyelenggaraan HLUN dilaksanakan dengan 5 rangkaian kegiatan yaitu,
seminar lansia, Duta Lansi, Perlombaan Lansia, Road show dan Gebyar
Puncak Perayaan HLUN.
c. Sinergi Pengembangan Kota Ramah Lansia
Kegiatan ini melibatkan kelompok yang berperan dalam penerapan ruang
lingkup pengembangan kota ramah lansia .
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
42 | P a g e
3.8. Realisasi Anggaran
Berdasarkan APBD perubahan Kota Depok Tahun Anggaran 2019, diketahui
bahwa Total Anggaran Belanja Dinas Sosial Kota Depok sebesar Rp. 13.711.113.242,-
dengan realisasi sebesar Rp. 12.521.732.752,- dan dapat dilihat pada Tabel 3.9 di atas.
Adapun akuntabilitas keuangan berdasarkan alokasi anggaran yang mendukung sasaran
strategis diuraikan sebagai berikut:
Tabel. 3.10. Realisasi anggaran berdasarkan sasaran strategis
N
o
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja Target
Realisa
si
Capa
ian
(%)
Alokasi
Anggaran
(Rp)
Realisasi
Anggaran
(Rp)
1. Peningkatan
perlindungan
terhadap
korban
bencana alam
dan sosial
Persentase
pemberian
bantuan bagi
korban bencana
yang
tersampaikan
dalam waktu
kurang dari 3
(tiga) hari
100 % 100 % 100
%
610.793.900,- 570.551.602,-
Persentase
TAGANA aktif
85 % 85 % 100%
2. Meningkatkan
kinerja dan
akuntabilitas
pemerintahan
Nilai SAKIP
B B 100 1.343.743.500 1.277.668.795
2. Meningkatnya
Pemberdayaan
PMKS
Prosentase
keluarga miskin
yang meningkat
kualitas hidupnya
12% 11.76 98 %
4.490.016.500
4.135.967.957
Persentase
Penyandang
Disabilitas yang
Mandiri
20% 26.7% 130%
Persentase PMKS
yang mengalami
perubahan
perilaku
30% 23 % 100%
Persentase PSKS
yang
berpartisipasi
dalam
peningkatan
kesejahteraan
sosial
80% 83.33 104%
3. Meningkatnya
Hak Hidup
Dasar Lansia.
Ruang Lingkup
Penyelenggaraan
Kota Ramah
Lansia
4 ruang
lingkup
4 ruang
lingkup 100% 440.045.000,- 308.352.000,-
Jumlah
6.884.598.900
,-
6.292.540.354
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
43 | P a g e
Sedangkan realisasi Belanja Langsung berdasarkan program dan kegiatan dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 3.10. Realisasi Program /Kegiatan pada Dinas Sosial Tahun 2019
NO PROGRAM/KEGIATAN Anggaran Realisasi %
CAPAIAN
1 Program Peningkatan
Administrasi Perkantoran
897,895,500
860,122,722 95.8
Penyediaan Alat Tulis Kantor
123,350,000
121,471,235 98.5
Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
100,925,000
92,630,000 91.8
Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
13,320,500
13,320,500 100.0
Penyediaan Peralatan Rumah
Tangga
25,000,000
25,000,000 100.0
Penyediaan Makanan dan Minuman
185,900,000
185,838,000 100.0
Rapat-Rapat Koordinasi dan
Konsultasi Dalam dan Luar Daerah
449,400,000
421,862,987 93.9
2 Program Peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
373,050,000
350,803,073 94.0
Pemeliharaan Rutin/Berkala
Kendaraan Bermotor
124,000,000
110,255,773 88.9
Pemeliharaan Rutin/Berkala
Perlengkapan Gedung Kantor
15,400,000
14,800,000 96.1
Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
233,650,000
225,747,300 96.6
3 Program Peningkatan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
14,598,000
11,763,000 80.6
Penyusunan Pelaporan Keuangan
dan Capaian Kinerja
14,598,000
11,763,000 80.6
4 Program Peningkatan Kualitas
Perencanaan Pembangunan
58,200,000
54,980,000 94.5
Pelaksanaan Forum OPD dan
Penyusunan Renja
58,200,000
54,980,000 94.5
5 Program Peningkatan Kualitas
Layanan Bencana
610,793,900
570,551,602 93.4
PelayananPasca Bencana Alam dan
Sosial
610,793,900
570,551,602
93.4
6 Program Perlindungan dan
Jaminan Sosial
2,216,411,500
2,054,581,459 92.7
Pelayanan Santunan Kematian 75,465,000 75,465,000 100.0
Penyelenggaraan Program Keluarga
Harapan
1,626,818,500
1,472,129,314 90.5
Verifikasi Validasi Penerima
Program Jaminan Sosial
514,128,000
506,987,145 98.6
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
44 | P a g e
NO PROGRAM/KEGIATAN Anggaran Realisasi 2019 %
CAPAIAN
7 Program Peningkatan
Rehabilitasi Sosial
1,040,620,000
936,035,760 89.9
Pelayanan PMKS dalam
Panti/Rumah Singgah
345,510,000
309,743,000 89.6
Penanganan Ketelantaran
228,910,000
191,389,500 83.6
Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS)
106,100,000
81,404,800 76.7
Bimbingan & Pelatihan Ketrampilan
bagi Disabilitas
198,050,000
195,550,000 98.7
Pemeliharaan Rumah Perlindungan
Sosial
71,400,000
67,858,460 95.0
Pendataan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
90,650,000
90,090,000 99.4
8 Program Pemberdayaan Sosial
1,232,985,000
1,145,350,738 92.9
Pelatihan Ketrampilan bagi
Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
294,535,000
279,535,000 94.9
Pengadaan Alat Bantu Penyandang
Cacat
36,000,000
- 0.0
Bimbingan dan Konselor bagi
PMKS
333,360,000
326,162,500 97.8
Pengawasan dan Pengendalian
Lembaga Kesejahteraan Sosial
Secara Bertahap
71,640,000
71,240,000 99.4
Pengembangan Potensi dan
Pelatihan PSKS
246,300,000
233,300,000 94.7
Bimbingan dan Konseling bagi
Keluarga Bermasalah Sosial
Psikologis ( Melalui Lembaga
Konsultasi Kesejahteraan Sosial)
149,750,000
137,900,000 92.1
Pemeliharaan Taman Makam
Pahlawan
101,400,000
97,213,238 95.9
9 Program Pengembangan Kota
Ramah Lansia
440,045,000
308,352,000 70.1
Pembinaan Lanjut Usia
96,995,000
67,150,000 69.2
Penyelenggaraan Hari Lanjut Usia
Nasional (HLUN)
196,300,000
142,615,000 72.7
Sinergi Depok Ramah Lansia
146,750,000
98,587,000 67.2
TOTAL 6.884.598.900 6.292.540.354 91.4
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
45 | P a g e
Dari tabel diatas dapat dilihat kegiatan-kegiatan yang memiliki penyerapan
anggaran yang rendah (<60%) yaitu :
1. Pengadaan Alat Bantu Penyandang Cacat
Alokasi pada tahun 2019 sebesar Rp. 36.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 0,-
atau sebesar 0 %. Penyebab tidak terserapnya anggaran ini adalah tidak terpenuhinya
persyaratan proposal yang menjadi persyaratan bentuk Bantuan social sesuai Perwal
No. 17 tahun 2016.
Sedangkan Kegiatan yang memiliki penyerapan cukup baik (60% - 80 %) adalah :
1. Rehabilitasi Sosial dan Pembinaan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
Kegiatan ini dialokasikan untuk Pembinaan PMKS, Alokasi anggaran sebesar
Rp 103.100.000.- dengan realisasi sebesar Rp 81.404.800,- atau sebesar 76.7%.
Realisasi kinerja tidak tercapai yaitu dari PMKS yang direhabilitasi target 200
orang realisasi 83 orang (41.5%)
2. Pembinaan Lanjut Usia
Kegiatan dilakukan dalam pembinaan Lansia dengan realisasi anggaran 69.2%
dan realisasi kinerja tidak tercapai yaitu 464 orang ( 60%) dari target 780 orang,
disebabkan kurang tepatnya pengalokasian komposisi anggaran untuk mencapai
target.
3. Penyelenggaraan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN)
Anggaran Kegiatan realisasi 72.7%, realisasi Kinerja tercapai sehingga dalam
hal ini ada efisiensi anggaran.
4. Sinergi Depok Ramah Lansia
Kegiatan dilakukan untuk sinergi dalam pengembangan kota ramah lansia
dengan realisasi anggaran 67.2% dan realisasi kinerja tercapai 100% sehingga
dalam hal ini ada efisiensi anggaran.
Dari uraian diatas secara umum dapat disimpulkan tingkat realisasi dan penyerapan
anggaran kegiatan Dinas Sosial, dari 31 kegiatan :
a. Berkategori baik (realisasi 80%-100%): 26 kegiatan (83.9%)
b. Berkategori cukup baik (realisasi 60%-80%) : 4 kegiatan (12.9 %)
c. Berkategori kurang baik (<60%) : 1 kegiatan (3.2%)
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
46 | P a g e
BAB IV
P E N U T U P
4.1. Keberhasilan dan Kegagalan
Pada Tahun 2019 Dinas Sosial Kota Depok telah melaksanakan program dan
kegiatan sesuai tugas dan fungsinya melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas
pembantuan dibidang sosial guna mencapai visi sebagaimana telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2016-2021.
Tujuan utama penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2019 merupakan implementasi pemerintah
dalam mengemban amanat pelayanan publik sebagai salah satu pendorong demi
terwujudnya pemerintah yang bersih dan berwibawa (good governance). Implikasi yang
harus terjadi dari pelaksanaan akuntabilitas adalah peningkatan kinerja, karena melalui
akuntabilitas tersebut akan diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
organisasi, baik dalam pemanfaatan sumber daya maupun proses implementasi.
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja melalui penilaian kinerja
program/kegiatan Dinas Sosial Kota Depok yang dilaksanakan pada Tahun 2019 yaitu
sebanyak 9 Program dan 31 (tiga puluh satu) Kegiatan, dengan besar anggaran Belanja
Langsung Rp. 6.884.598.900,- (Enam milyar delapan ratus delapan puluh empat juta
lima ratus sembilan puluh delapan ribu sembilan ratus rupiah) dan capaian realisasi
kinerja keuangan 6.292.540.354,- (Enam milyar dua ratus sembilan puluh dua juta lima
ratus empat puluh ribu tiga ratus lima puluh empat rupiah) atau sebesar 91,40%.
Dari 7 (tujuh) indikator kinerja sasaran strategis Dinas Sosial, terdapat 5 (lima)
indikator yang tercapai dari target yang direncanakan, dan ada 2 (dua) indikator kinerja
yang tidak mencapai target, yaitu keluarga miskin yang meningkat kualitas hidupnya
dan PMKS yang mengalami perubahan perilaku. Tingkat ketercapaian ini menunjukkan
pelaksanaan urusan yang terkait dicapai melalui dukungan penganggaran dan kerja keras
seluruh stakeholder dalam mendukung capaian sejumlah indikator tersebut.
Penyusunan LAKIP Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2019 ini pada prinsipnya
tidak hanya sekedar media pemenuhan kebutuhan laporan, namun berdasarkan format
konsekuensi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dapat dijadikan sumber informasi
dalam mendorong terciptanya peningkatan kinerja organisasi dan aparatur di masa yang
akan datang.
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
47 | P a g e
4.2. Kendala dan Hambatan dalam Pencapaian Kinerja
Dalam mencapai sasaran strategis terdapat beberapa hambatan ataupun kendala.
Beberapa permasalahan yang dihadapi Dinas Sosial Kota Depok dalam pemenuhan target
kinerja Tahun 2019 antara lain sebagai berikut :
a. Perencanaan kinerja dan penganggaran masih belum bisa dilakukan secara baik dan
optimal, karena masih terdapat cara pandang yang tidak sama dalam hal pengukuran
kinerja;
b. Masih terbatasnya jumlah dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) baik PNSD
maupun Non PNSD untuk mendukung pencapaian sasaran strategis;
c. Terbatasnya ketersediaan anggaran dalam pelaksanaan program/kegiatan;
d. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program/kegiatan Dinas;
Namun demikian secara umum pelaksanaan kegiatan Dinas Sosial Kota Depok
pada Tahun 2019 relatif baik karena prosentase capaian fisik kegiatan sebesar 93,10 %.
4.3. Strategi Pemecahan Masalah
Berdasarkan pencapaian kinerja Dinas Sosial Kota Depok sepanjang Tahun 2019,
dapat dilakukan upaya untuk meningkatkan kinerja pada tahun selanjutnya yaitu sebagai
berikut :
a. Dalam menyusun anggaran dan rencana kegiatan diperlukan analisis yang matang
dalam menterjemahkan Renstra Dinas Sosial Kota Depok Tahun 2016-2021 kedalam
perencanaan dan penganggaran kegiatan Dinas Sosial Kota Depok untuk periode
selanjutnya;
b. Peningkatan dan pengembangan kapasitas SDM dilakukan lebih intensif melalui
usulan penambahan pegawai PNS, pembinaan, pendidikan, dan pelatihan dalam
upaya pemenuhan kebutuhan SDM yang lebih profesional baik untuk pegawai PNS
dan non PNS;
c. Melaksanakan evaluasi dan monitoring secara berkala terhadap pelaksanaaan
program/kegiatan;
d. Lebih meningkatkan kinerja untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan;
Keberhasilan pelaksanaan rencana kerja ini tidak hanya tergantung pada kinerja
Lakip Dinas Sosial Tahun 2019
48 | P a g e
Dinas Sosial Kota Depok, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh stakeholder di Bidang
Sosial berikut pendukungnya. Dengan demikian kerja sama dan sinergi diantara pihak-
pihak yang berkepentingan sangat mutlak diperlukan.
Akhirnya dengan disusunnya LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi
secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Dinas Sosial
Kota Depok, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada
periode berikutnya. Secara internal LAKIP ini harus dapat dijadikan motivasi untuk lebih
meningkatkan kinerja organisasi dengan selalu menyesuaikan indikator-indikator kinerja
yang telah ada dengan sasaran strategis dalam Renstra Dinas Sosial Kota Depok
tahun 2016-2021, serta dengan perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga Dinas
Sosial Kota Depok dapat dirasakan keberadaannya oleh masyarakat dengan pelayanan
yang professional dan inforrmasi yang selalu terbarukan.
KEPALA DINAS SOSIAL
KOTA DEPOK
Drs. USMAN HALIYANA, M.Si
PEMBINA UTAMA MUDA (IV/C)
NIP. 19630920 199403 2003