laporan akuntabilitas kinerja tahun 2019 kkp kelas iv ... · untuk menilai keberhasilan kkp kelas...
TRANSCRIPT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta i
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta ii
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja KKP Kelas IV Yogyakarta tahun 2019 merupakan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2348 Tahun 2011 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 356 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Tugas dan fungsi tersebut telah dijabarkan dalam berbagai kegiatan yang
pembiayaannya dialokasikan dalam dokumen DIPA Kantor Kesahatan Pelabuhan
Kelas IV Yogyakarta Tahun 2019. Laporan ini menyajikan pencapaian dari indikator
keluaran dari berbagai kegiatan dan pengelolaan sumber daya yang dimiliki selama
tahun 2019.
Kami harapkan laporan ini dapat memberikan informasi kepada unit utama
kami Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian
Kesehatan RI, dan pihak-pihak terkait tentang kegiatan pada tahun 2019.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah bekerja sama
dengan KKP Kelas IV Yogyakarta dalam pelaksanaan kegiatannya selama tahun 2019.
Saran membangun kami harapkan, untuk mengatasi tantangan yang ditemukan demi
peningkatan pencapaian kinerja KKP Kelas IV Yogyakarta tahun mendatang.
Yogyakarta, 15 Januari 2020
Kepala Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta
Agus Syah Fiqhi Haerullah, SKM, MKM
NIP 197207081998031002
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas IV
Yogyakarta Tahun 2019 merupakan pertanggungjawaban kinerja KKP Kelas IV
Yogyakarta dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi. Sebagai salah satu UPT di
lingkungan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, maka
orientasi kinerjanya adalah mendukung tercapainya tujuan dan sasaran kinerja
Program P2P sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kementerian Kesehatan
Tahun 2019-2019.
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit memiliki sasaran strategis
yaitu meingkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit serta meningkatnya
kesehatan jiwa pada akhir tahun 2019 . Sejalan dengan hal tersebut maka KKP Kelas
IV Yogyakarta menetapkan sasaran meningkatnya kualitas pencegahan dan
pengendalian penyakit di pintu masuk negara. Untuk mencapai sasaran tersebut
kegiatan yang dilaksanakan meliputi Pengendalian Kekarantinaan, Upaya Kesehatan
dan Lintas Wilayah, Pengendalian Risiko Lingkungan, dan Ketatausahaan.
Untuk menilai keberhasilan KKP Kelas IV Yogyakarta, telah ditetapkan 11
indikator. Realisasi anggaran pada tahun 2019 sebesar 85,53%, dengan rata-rata
capaian indikator kinerja sebesar 104,8%. Dari pengukuran kinerja yang telah
dilakukan dapat dipaparkan bahwa :
1. Terdapat 2 indikator yang capaiannya lebih dari 100%, yaitu:
a. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
dengan realisasi 3.009 sertifikat dan capaian 100,3 %
b. Jumlah sertifikat/surat izin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
dengan realisasi 29.799 sertifikat dan capaian 110,3 %
2. Terdapat 9 indikator yang capaiannya 100%, yaitu:
a. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di
wilayah layanan KKP dengan realisasi 100% dan capaian 100 %
b. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus dengan realisasi 100%.
c. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah dengan realisasi 1 bandara dan capaian 100 %
d. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
dengan realisasi 1 bandara dan capaian 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta iv
e. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan
buffer area dengan realisasi 1 bandara dan capaian 100 %
f. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung dengan
realisasi 400 orang dan capaian 100 %
g. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya dengan
realisasi 40 dokumen dan capaian 100 %
h. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P dengan realisasi 3 kali
pelatihan dan capaian 100 %
i. Jumlah pengadaan sarana prasarana dengan realisasi 92 unit pengadaan dan
capaian 100 %
Faktor keberhasilan pencapaian indikator kinerja di tahun 2019 yaitu
tersedianya alokasi anggaran untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, optimalisasi
sumber daya manusia yang ada, peningkatan kerjasama tim dan koordinasi dengan
lintas sektor.
Kendala yang ditemukan dalam pencapaian kinerja selama tahun 2019 yaitu
jumlah SDM yang belum sebanding dengan beban kerja jumlah orang, alat angkut,
barang, dan tempat yang harus dilakukan pengawasan, alokasi anggaran pada
beberapa kegiatan dengan cakupan yang banyak belum memadai, kontribusi lintas
sektor/lintas program yang berhubungan dengan kegiatan KKP Kelas IV Yogyakarta
masih ada yang belum baik.
Pemecahan masalah pada tahun yang akan datang adalah usulan
penambahan SDM terampil di bidangnya, pengalokasian anggaran berdasarkan
Petunjuk Perencanaan dan skala prioritas, monitoring dan evaluasi pencapaian
kegiatan, peningkatan koordinasi dengan intansi terkait lainnya baik melalui advokasi,
sosialisasi kegiatan dan membangun komitmen secara bersama-sama untuk
mencegah keluar masuknya penyakit melalui pintu gerbang negara.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
RINGKASAN EKSEKUTIF iii
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. ISU STRATEGIS 1
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI 2
D. STRUKTUR ORGANISASI 4
E. SUMBER DAYA MANUSIA 4
F. MAKSUD DAN TUJUAN 7
G. SISTEMATIKA PENULISAN 7
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 8
A. PERENCANAAN KINERJA 8
B. PERJANJIAN KINERJA (PK) 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 14
A. PENGUKURAN KINERJA 14
B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA 15
1. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD) KLB
dan bencana di wilayah layanan KKP 16
2. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk
dan keluarnya penyakit 19
3. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus 23
4. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai
kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah 25
5. Jumlah sertifikat/surat izin layanan kesehatan
lintas wilayah yang diterbitkan 29
6. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi
syarat-syarat sanitasi 32
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor
pada wilayah perimeter dan buffer area 36
8. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit
menular langsung 40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta vi
9. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan
tugas teknis lainnya 43
10. Jumlah pengadaan sarana prasarana 46
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P 48
C. SUMBER DAYA 51
BAB IV KESIMPULAN 56
PERJANJIAN KINERJA 58
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Globalisasi serta semakin singkatnya perjalanan lintas dunia untuk
perdagangan, wisata, bisnis, dan transportasi barang maka permasalahan
kesehatan lokal dapat menjadi perhatian dan masalah dunia. International Health
Regulation (IHR) 2005 mengamanatkan kepada negara anggota untuk
mengembangkan, memperkuat, dan mempertahankan kapasitas kesehatan
masyarakat nasional, agar dapat mendeteksi, menilai, melaporkan berbagai
peristiwa dan merespon dengan cepat dan efektif terhadap berbagai risiko dan
emergensi kesehatan masyarakat. Selain itu setiap negara mempunyai
kemampuan untuk mencegah dan menangkal transmisi penyakit potensial wabah
serta penyakit lainnya yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan yang
meresahkan dunia (PHEIC). Negara anggota juga harus melakukan penyesuaian
legal dan administrasi untuk memfasilitasi kepatutan terhadap IHR 2005.
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas IV Yogyakarta adalah Unit
Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit. Tugas KKP Kelas IV Yogyakarta adalah mencegah masuk dan keluarnya
penyakit potensial wabah melalui Bandara Adisutjipto. Bandara Adisutjipto
merupakan bandara internasional dan terpadat penerbangannya di Indonesia,
sehingga keberhasilan KKP Kelas IV Yogyakarta dalam melaksanakan tugasnya
menjadi sangat penting dalam menjaga kewibawaan bangsa dan negara Indonesia.
B. ISU STRATEGIS
Perkembangan teknologi alat angkut yang semakin cepat membuat jarak
antar negara seolah semakin dekat karena waktu tempuh yang semakin singkat,
sehingga mobilitas orang dan barang semakin cepat melebihi masa inkubasi
penyakit menular. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap risiko penularan penyakit
secara gobal.
Bandara Adisutjipto merupakan bandara yang memilki aktivitas tinggi akan
pergerakkan alat angkut, muatan maupun, orang. Tingginya mobilitas ini, dapat
menyebabkan kemungkinan penyebaran penyakit antar satu daerah ke daerah
yang lain juga semakin meningkat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 2
Bandara merupakan titik simpul pertemuan atau aktivitas keluar masuk
pesawat, barang, dan orang, sekaligus sebagai pintu gerbang transformasi
penyebaran penyakit,dan merupakan ancaman global terhadap kesehatan
masyarakat karena adanya penyakit karantina, penyakit menular baru (new
emerging diseases), maupun penyakit menular lama yang timbul kembali (re-
emerging diseases). Ancaman penyakit tersebut merupakan dampak negatif dari
diberlakukannya pasar bebas atau era globalisasi, dan dapat menimbulkan
kerugian besar baik pada sektor ekonomi, perdagangan, sosial budaya, maupun
politik yang berdampak besar kepada suatu negara atau daerah.
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Tugas KKP Kelas IV Yogyakarta berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 356/MENKES/IV/2008 yang diperbaharui dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 2348/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan adalah melaksanakan pencegahan masuk dan
keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi,
kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan,
pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit
yang muncul kembali, bioterorisme unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di
wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat negara.
Dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut, KKP Kelas IV Yogyakarta
melaksanakan fungsi sebagai berikut.
1. Pelaksanaan kekarantinaan.
2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan terbatas.
3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan lintas
batas darat negara.
4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru
dan penyakit yang muncul kembali.
5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia.
6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit
yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional dan internasional.
7. Pelaksanaan fasilitas dan advokasi, kesiapsiagaan dan penanggulangan
kejadian luar biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan
matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 3
8. Pelaksanaan fasilitas dan advokasi kesehatan kerja dilingkungan bandara,
pelabuhan dan lintas batas darat negara.
9. Pelaksanaan pemberian sertifikasi kesehatan obat, makanan, kosmetik dan alat
kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan
dokumen kesehatan OMKABA impor.
10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya.
11. Pelaksanaan pemberian layanan kesehatan di wilayah kerja
bandara,pelabuhan dan lintas batas darat negara.
12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara,
pelabuhan dan lintas batas darat negara.
13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara,
pelabuhan dan lintas batas darat negara.
14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan dan
surveilans kesehatan pelabuhan.
15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas
batas negara.
16. Pelaksanaan ketatausahaan dan rumah tangga KKP.
Enam belas fungsi di atas terdapat dalam indikator kinerja KKP Kelas IV
Yogyakarta yang telah ditetapkan dalam rangka pengendalian berbagai risiko
kesehatan yang berada di Pintu Masuk Negara untuk upaya cegah tangkal
penyakit agar jumlah penyakit menular, penyakit tidak menular menurun dan
kesehatan jiwa meningkat sesuai sasaran Ditjen P2P, sehingga diharapkan derajat
kesehatan masyarakat Indonesia dapat meningkat.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 4
D. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 1.1
Struktur Organisasi KKP Kelas IV Yogyakarta
E. SUMBER DAYA MANUSIA
Grafik 1.1 Distribusi Pegawai KKP Kelas IV Yogyakarta Berdasarkan Status
Kepegawaian Tahun 2019
Jumlah pegawai KKP Kelas IV Yogyakarta tahun 2019 sebanyak 59 orang.
Dari grafik 1.1 diketahui bahwa 69% atau 41 orang berstatus Aparatur Sipil Negara
(ASN) dan 31% atau 18 orang berstatus honorer.
Kepala
Petugas Pengendalian Karantina dan
Surveilans Epidemiologi
Petugas Pengendalian Risiko
Lingkungan dan Kesehatan Lintas
Wilayah
InstalasiKelompok Jabatan
Fungsional
Urusan Tata Usaha
69%
31%ASN
Honorer
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 5
Grafik 1.2 Distribusi Pegawai KKP Kelas IV Yogyakarta Berdasarkan Golongan
Tahun 2019
Berdasarkan grafik 1.2 diketahui bahwa dari 41 orang Aparatur Sipil Negara
sebagian besar pegawai 28 orang (55%) memiliki golongan pangkat III, 12 orang
(42 %) memiliki golongan pangkat II dan 1 orang (3%) memiliki golongan pangkat
IV.
Grafik 1.3 Distribusi Pegawai KKP Kelas IV Yogyakarta Berdasarkan Jabatan
Tahun 2019
Dari grafik 1.3 diketahui distribusi pegawai berdasarkan jabatan yang diduduki
yaitu Jabatan Struktural sebanyak 2 orang, Jabatan fungsional Tertentu (JFT)
sebanyak 5 orang, dan Jabatan Fungsional Umum (JFU) sebanyak 34 orang.
29%
68%
3%
Golongan II
Golongan III
Golongan IV
5%12%
83%
Struktural
JFT
JFU
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 6
Grafik 1.4 Distribusi Pegawai KKP Kelas IV Yogyakarta Berdasarkan Pendidikan
Tahun 2019
Berdasarkan Grafik 1.4 terlihat bahwa 17 orang (47%) berpendidikan DIII, 15
orang (25%) berpendidikan S1, 8 orang (25%) berpendidikan S2, dan 1 orang (3%)
orang berpendidikan SMA.
Grafik 1.5 Distribusi Pegawai KKP Kelas IV Yogyakarta Berdasarkan Tempat
Penempatan Tahun 2019
Dari grafik 1.5 dapat dilihat bahwa 36 pegawai ditempatkan di Kantor Induk
KKP Kelas IV Yogyakarta (ASN = 27 orang dan Honorer = 9 orang),Pos Bandara
Adisutjipto sebanyak 15 orang (ASN = 6 orang, Honorer = 7 orang), Wilker Baron
sebanyak 4 orang (ASN = 3 orang, Honorer = 1 orang), dan Wilker Kulonprogo
sebanyak 7 orang (ASN = 6 orang, Honorer = 1 orang).
Dari data distribusi pegawai diatas menunjukkan kekuatan KKP Kelas IV
Yogyakarta dari segi sumber daya manusia yang dimiliki untuk dapat
20%
37%
41%
2%
S2
S1
D3
SMA
0 5 10 15 20 25 30
ASN
Honorer
27
9
5
7
3
1
6
1
Wilker Kulonprogo Wilker Baron Pos Bandara Adisutjipto Induk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 7
melaksanakan tugas, pokok, dan fungsi KKP Kelas IV Yogyakarta. Saat ini
Angkasa Pura sedang membangun bandara baru di Kulonprogo yang akan
dikembangkan menjadi bandara internasional, maka perlu peningkatan
kemampuan kinerja sumber daya manusia dari aspek kuantitas, kualitas, dan
komposisi, dengan penambahan tenaga medis, pelatihan-pelatihan teknis, dalam
rangka melaksanakan tugas rutin cegah tangkal penyakit di pintu masuk negara
Bandara Adisutjiptodan Bandara New Yogyakarta International Airport.
F. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
adalah memberikan informasi kinerja yang terukur kepada unit utama Ditjen P2P
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atas kinerja yang telah dicapai.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019 disusun menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2461 Tahun 2011 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Kementerian Kesehatan sebagai berikut.
1. Bab I (Pendahuluan)
Menjelaskan latar belakang, isu strategis, tugas pokok dan fungsi, struktur
organisasi, SDM, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.
2. Bab II (Perencanaan dan Perjanjian Kinerja)
Menjelaskan visi dan misi, tujuan dan sasaran kegiatan, serta kebijakan dan
program beserta anggaran yang direncanakan tahun 2019.
3. Bab III (Akuntabilitas Kinerja)
Menjelaskan pengukuran kinerja, capaian kinerja tahun 2019, analisis
akuntabilitas kinerja dan realisasi anggaran serta sumberdaya manusia yang
digunakan dalam rangka pencapaian kinerja
4. Bab IV (Kesimpulan)
Berisi kesimpulan atas laporan akuntabilitas kinerja tahun 2019.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 8
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil
yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara
sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan
kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
IV Yogyakarta menyusun dokumen perencanaan yang terdiri dari Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) Tahun 2015-2019, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Perjanjian
Kinerja (PK) setiap tahun.
1. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2015–2019
RAK Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta 2015–2019
diarahkan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran program dalam
Rencana Aksi Program yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal P2P
Kementerian Kesehatan. Dalam RAK Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV
Yogyakarta Tahun 2015–2019 tidak ada visi dan misi unit kerja, tetapi
mengikuti visi misi Presiden Republik Indonesia yaitu sebagai berikut.
a. Visi
“Terwujudnya Indonesia yang berdaulat dan berkepribadian berlandaskan
gotong royong”.
b. Misi
1. Keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya
maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan.
2. Masyarakat maju, berkeimbangan dan demokratis berlandaskan negara
hukum.
3. Politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim.
4. Kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Bangsa berdaya saing.
6. Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 9
Untuk mencapai visi misi tersebut, pemerintah mengeluarkan
kebijakan sembilan agenda prioritas atau Nawa Cita. KKP Kelas IV
Yogyakarta sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Kementerian
Kesehatan, berkontribusi dalam Pembangunan Kesehatan Nasional demi
terwujudnya agenda Nawa Cita ke-5 yaitu “Meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan
dengan program Indonesia Pintar, Indonesia Kerja dan Indonesia
Sejahtera.”
c. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
IV Yogyakarta dalam periode tahun 2015–2019, yaitu menurunnya penyakit
menular, penyakit tidak menular, serta meningkatnya kualitas kesehatan
lingkungan.
d. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
IV Yogyakarta dalam periode tahun 2015–2019 adalah “Meningkatnya
kualitas pencegahan dan pengendalian penyakit di pintu masuk negara”.
Indikator pencapaian sasaran pada tahun 2019 dan 2019 berbeda
dari tahun 2015-2019 dikarenakan adanya kebijakan Ditjen P2P untuk
menyeragamkan indikator kinerja untuk seluruh KKP di Indonesia. Indikator
pencapaian sasaran awal dan perubahan tersebut sebagai berikut.
Tabel 2.1 Indikator Kinerja RAK Tahun 2015–2019 KKP Kelas IV Yogyakarta SebelumPerubahan
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
SATUAN/VOLUM
E
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Meningkatnya Penyelenggaraan Program
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan di Pintu Masuk Negara
1 Pembinaan dan pengawasan tempat - tempat umum di
lingkungan pelabuhan/bandara
Kegiatan 125 125 125 125 125
2 Pengendalian vektor dan
binatang pengganggu
Kegiatan 20 25 25 25 25
3 Jumlah sampel pemeriksaan kualitas air
bersih
Sampel 60 75 80 85 90
4 Jumlah lokasi yang
diawasi dalam kondisi matra
Lokasi 3 3 3 3 3
5 Jumlah dokumen HPAGD Dokumen 1500 1600 1650 1700 1750
6 Jumlah alat angkut yang Buah 720 720 720 720 720
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 10
sesuai standar karantina
7 Jumlah suSrat keterangan laik terbang
ibu hamil
Lembar 650 675 700 725
8 Jumlah surat izin angkut orang sakit dan bayi
diterbitkan
Lembar 1000 1050 1100 1150 1200
9 Jumlah surat izin angkut jenazah yang diterbitkan
Lembar 50 60 60 60 70
10
Jumlah surat pengantar rujukan diterbitkan
Lembar 8 8 8 8 8
11
Jumlah surat izin angkut OMKABA
Lembar 1 1 1 1 1
1
2
Jumlah International
Certificate of Vaccination (ICV) diterbitkan
Buku 1200
0
1500
0
1700
0
1700
0
1700
0
13
Jumlah dokumen perencanaan disusu
sesuai standar
Buku 2 2 2 2 2
14
Jumlah dokumen pelaporan disusu sesuai
standar
Buku 5 5 5 5 5
Tabel 2.2 Indikator Kinerja RAK Tahun 2019–2019 KKP Kelas IV Yogyakarta Setelah Perubahan
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN/V
OLUME
TARGET
2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5)
Kabupaten/kota yang
melakukan pemantauan
kasus penyakit
berpotensi kejadian luar
biasa (KLB) dan
melakukan respon
penanggulangan
terhadap sinyal KLB
untuk mencegah
terjadinya KLB
1. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan
Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayan
layanan KKP
Persen 100% 100%
2. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah
tangkal masuk dan keluarny penyakit
Sertifikat 3000 3000
3. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi
khusus
Layanan 2 2
4. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang
mempunyai kebijakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah.
Lokasi 1 1
5. Jumlah sertifikat/surat izin layanan
kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan.
Sertifikat 27.000 27.000
6. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang
memenuhi syarat-syarat sanitasi.
Lokasi 1 1
Meningkatnya
pencegahan dan
pengendalian penyakit
tular vector dan zoonotik
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas
vector pada wilayah perimeter dan buffer
area.
Lokasi 1 1
Menurunnya penyakit
menular langsung
8. Jumlah orang yang melakukan skrining
penyakit menular langsung
500 500
Meningkatnya dukungan
manajmen dan
9. Jumlah dokumen dukungan manajemen
dan tugas teknis lainnya.
40 40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 11
pelaksanaan tugas
teknis lainnya pada
program pencegahan
dan pengendalian
penyakit
10. Jumlah pengadaan sarana prasara 92 35
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM
bidang P2P
3 3
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas IV Yogyakarta
Agus Syah Fiqhi Haerullah, SKM, MKM
NIP. 197207081998031002
e. Kebijakan Teknis
1) Peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan penyakit.
2) Peningkatan perlindungan kelompok berisiko.
3) Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian faktor
risiko lingkungan.
4) Pengendalian penyakit dan pemutusan rantai penularan.
5) Pencegahan dan penanggulangan KLB/Wabah yang berdimensi lokal,
nasional maupun internasional.
6) Mengutamakan upaya promotif dan preventif dalam pencegahan dan
pengendalian penyakit.
f. Strategi Teknis
1) Memperkuat aspek legal
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi
3) Melaksanakan intensifikasi, akselerasi dan inovasi program
4) Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia
5) Memperkuat Jejaring kerja dan kemitraan
6) Memperkuat manajemen logistik
7) Meningkatkan aplikasi teknologi pendukung
8) Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pendampingan teknis
9) Mengembangkan dan memperkuat sistem pembiayaan program
10) Meningkatkan pengembangan teknologi preventif.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 12
g. Kegiatan
Dalam mencapai tujuan dan sasaran yang teah ditetapkan, KKP
Kelas IV Yogyakarta melaksanakan lima kegiatan pada tahun 2019 yang
terdiri atas sebagai berikut.
1) Surveilans dan karantina kesehatan
2) Pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
3) Pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung
4) Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada
program pencegahan dan pengendalian penyakit
2. Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2019
RKT merupakan penjabaran atau turunan dari RAK Tahun 2015─2019
yang berisi indikator kinerja dan target tahunan, serta gambaran kegiatan dan
yang akan dilaksanakan dan dicapai pada tahun 2019.
B. PERJANJIAN KINERJA (PK)
Perjanjian kinerja adalah pernyataan komitmen untuk mencapai kinerja yang
jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuannya untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur, sebagai wujud nyata komitmen
antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian
keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi menciptakan
tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar
pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Perjanjian kinerja KKP Kelas IV
Yogyakarta disusun mengacu pada Rencana Aksi Kegiatan dan Rencana Kerja
Tahunan KKP Kelas IV Yogyakarta.
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja KKP Kelas IV Yogyakarta Tahun 2019
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan
1. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
100 persen
2. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
3.000 sertifikat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 13
terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
3. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
2 layanan
4. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
1 lokasi
5. Jumlah sertifikat/surat izin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
27.000 sertifikat
6. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
1 lokasi
2 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
1 lokasi
3 Menurunnya penyakit menular langsung
8. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
500 orang
4 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
9. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40 dokumen
10. Jumlah pengadaan sarana prasarana
35 buah
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
3 pelatihan
Perjanjian kinerja KKP Kelas IV Yogyakarta Tahun 2019 telah dialokasikan
anggaran sebesar Rp12.970.621.000,-. (dua belas miliar sembilan ratus tujuh
puluh juta enam ratus dua puluh satu ribu rupiah).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 14
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang
dicapai dengan standar, rencana, atau target melalui indikator kinerja yang telah
ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai realisasi
atau capaian kinerja yang dilakukan oleh KKP Kelas IV Yogyakarta dalam kurun
waktu Januari – Desember 2019.
Tahun 2019 merupakan tahun ketiga pelaksanaan dari RAK KKP Kelas IV
Yogyakarta Tahun 2015–2019. Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan adalah
dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target)
pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan
pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut
diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator, sehingga dapat
ditindaklanjuti dalam perencanaan kegiatan di masa yang akan datang agar setiap
kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.
Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran
kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan tupoksi organisasi
dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
dokumen Rencana Aksi Kegiatan dan Penetapan Kinerja.
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh KKP Kelas
IV Yogyakarta dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu 1
(satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator
KKP Kelas IV Yogyakarta yang telah ditetapkan. Sesuai dengan dokumen
Perjanjian KKP Kelas IV Yogyakarta Tahun 2019, terdapat 11 indikator kinerja
dengan target dan capaian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Tahun 2019 KKP Kelas IV Yogyakarta Tahun 2019
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
REALISASI
CAPAIAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon
1. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
100 persen 100 persen
100%
2. Jumlah deteksi dini 3.000 3.009 100,3%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 15
penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
sertifikat sertifikat
3. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
2 layanan 2 layanan 100%
4. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
1 lokasi 1 lokasi 100%
5. Jumlah sertifikat/surat izin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
27.000 sertifikat
29.799 sertifikat
110,3%
6. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
1 lokasi 1 lokasi 100%
2 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
1 lokasi 1 lokasi 100%
3 Menurunnya penyakit menular langsung
8. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
500 orang 500 orang 100%
4 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
9. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40 dokumen
40 dokumen
100%
10. Jumlah pengadaan sarana prasarana
35 buah 35 buah 100%
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
3 pelatihan 3 pelatihan
100%
RATA-RATA CAPAIAN 101%
B. ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sebagaimana telah disajikan pada
tabel 3.1 dari 11 indikator terdapat 2 indikator dengan capaian kinerja lebih dari
100%, 9 indikator dengan capaian kinerja 100%. Rata-rata capaian kinerja tahun
2019 yaitu 101%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 16
1. Definisi Operasional
Jumlah sinyal SKD KLB (Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa)
di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam dibandingkan dengan
jumlah SKD KLB dalam periode satu tahun. Target tahun 2019 yaitu 100%.
Outcome dari indikator ini yaitu terkendalinya semua respon sinyal SKD di
wiayah layanan KKP Kelas IV Yogyakarta, sehingga kemungkinan kejadian
KLB dapat dicegah dan faktor risiko penyakit KLB wabah dapat dikendalikan.
2. Cara Perhitungan
a. Realisasi
Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24
jam
1) Jumlah sinyal SKD KLB = 2 sinyal
2) Jumlah sinyal SKD KLB yang direspon kurang dari 24 jam = 2 sinyal
3) Realisasi = 2
2× 100 = 100%
b. Capaian
3. Capaian Kinerja
Pada tahun 2019 terdapat 2 sinyal SKD KLB yang muncul dan dapat
segera direspon kurang dari 24 jam, sehingga capaian pada tahun 2019
sebesar 100%. Respon tersebut yaitu sebagai berikut.
a. Bulan Januari 2019 terdapat kasus atas nama Ny. Jamaloh yang direspon
yaitu melalui koordinasi dengan Dinkes Kabupaten Bantul sebagai bentuk
kerjasama Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta dan wilayah dalam
merespon Sinyal Kewaspadaan Dini. Respon terhadap kasus dilakukan
dengan melakukan tindakan penyelidikan epidemiologi kepada kasus dan
kontak dekat kasus pada tanggal 7 Januari 2019.
b. Kasus kedua pada tanggal 11 Oktober 2019 atas nama Tn. Untung asal
daerah Bantul jamaah pasca umroh dengan pesawat Silk Air. Terkait kasus
tersebut penumpang dirujuk ke RSUD Panembahan Senopati Bantul.
INDIKATOR 1
Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana
di wilayah layanan KKP
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡× 100%
100%
100%× 100% = 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 17
Grafik 3.1 Perbandingan Capaian Kinerja
Indikator Persentase Respon Sinyal SKD KLB dan Bencana di Wilayah KKP
Dari grafik di atas diketahui bahwa dari tahun 2015 hingga tahun 2019
semua respon sinyal SKD, KLB, dan bencana telah direspon kurang dari 24
jam, sehingga capaiannya 100%. Target pada tahun 2019 pun 100% sinyal
SKD, KLB, dan bencana direspon kurang dari 24 jam. Dalam kurun waktu 5
tahun, jumlah sinyal SKD pada tahun 2016 paling tinggi yaitu 5 kasus, menurun
di tahun 2017 sebanyak 2 kasus, 2018 sebanyak 1 kasus, dan pada tahun
2019 terdapat 1 kasus.
Target indikator persentase sinyal kewaspadaan dini yang tahun 2019
pada RAP Ditjen P2P Tahun 2015-2019 yaitu 80%. Realisasi kinerja KKP Kelas
IV Yogyakarta tahun 2019 yaitu 100% sinyal SKD telah direspon, yang sudah
melebihi target Renstra dan RAP.
4. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai karena terdeteksinya setiap sinyal KLB
oleh petugas di pintu masuk dan di wilayah sehingga dapat dilakukan respon
dengan cepat dan tepat. Untuk sinyal KLB di wilayah petugas bekerja sama
dan koordinasi dengan dinas kesehatan terkait dalam melakukan respon.
5. Upaya yang Telah Dilakukan
Melakukan pembaharuan data baik internal maupun eksternal, dan
melakukan jejaring surveilans dengan lintas sektor dan lintas program baik di
internal bandara maupun di wilayah. Melakukan penyegaran, pelatihan, kepada
petugas untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dituangkan
dalam Tim Gerak Cepat (TGC) Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
Capaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 18
6. Kendala/Masalah yang Dihadapi
Dalam pengawasan lalu lintas orang ada beberapa kendala yaitu
kemungkinan orang yang datang dalam kondisi belum menunjukkan gejala atau
telah meminum obat sehingga dengan alat pemindai suhu tidak terdeteksi,
sehingga tidak dilakukan pengamatan lebih lanjut di pintu masuk.
7. Pemecahan Masalah
Memberikan KIE/promosi kesehatan secara efektif salah satunya dengan
memberikan pengumuman di pesawat tentang kewajiban bagi penumpang
yang mengalami gejala untuk segera melapor ke Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Perlu meningkatkan kerja sama dengan lintas sektor terutama dengan pihak
imigrasi untuk melihat asal penumpang yang datang dari negara endemis atau
bukan dan kerjasama dengan pihak AOC, groundhandling, dan klinik non -
Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam hal pendeteksian dan pelaporan.
8. Analisis Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator
tersebut yaitu kewaspadaan dini penyakit penyakit berpotensi KLB
Rp.183.139.000,-
9. Analisis Efisiensi Pengggunaan Sumber Daya
a. Jumlah kedatangan dan keberangkatan pesawat dalam sehari sebanyak ±
90 penerbangan, sedangkan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
IV Yogyakarta yang berjaga di terminal A dan B sebanyak 5 orang dengan
tugas yang harus dilakukan yaitu pengawasan keberangkatan penumpang,
pengawasan kedatangan melalui thermal scan, pengawasan lalu lintas
orang sakit, dan standby penumpang sakit di klinik. Dengan beban kerja
tersebut dan jumlah personil di lapangan yang tidak seimbang, dalam
pelaksanaannya Kantor Kesehatan PelabuhanKelas IVYogyakarta bekerja
sama dengan seluruh airlines melalui AOC dan groundhandling baik dari
sisi pendeteksian dan penanganan kasus. Saat ini di Bandara Yogyakarta
Internasional Airport (YIA) Kulonprogo juga dilaksanakan pengawasan pada
keberangkatan dan kedatangan penerbangan.
b. Realisasi penggunaan anggaran yang mendukung indikator tersebut
sebesar Rp. 29.100.000 atau 42% dari alokasi anggaran sebesar
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 19
Rp.183.139.000,- capaian kinerja sebesar 100%
1. Definisi Operasional
Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan dan di klinik layanan
lainnya dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit dalam
periode satu tahun. Outcome dari indikator ini yaitu terdeteksinya semua faktor
risiko masuk dan keluarnya penyakit penyakit yang terdapat dalam alat angkut
dan muatannya. Target pada tahun 2019 yaitu 3.000 dokumen, yang
merupakan gabungan dari 2 sub indikator yaitu sebagai berikut.
a. Pengawasan Dokumen Kesehatan (Health Part of General
Declarationdisebut juga Gendec) Pesawat Internasional
Pemeriksaan Gendec merupakan kegiatan pemeriksaan dokumen
kesehatan pesawat yang diisi oleh pursher/pilot, berupa catatan adanya
orang sakit selama penerbangan.
b. Surveilans rutin
Pengumpulan, pengolahan, analisa dan interpretasi data penyakit di
lingkungan Bandara Adisutjipto, Wilker Baron, dan Wilker Kulonprogo.
2. Cara Perhitungan
a. Realisasi
Akumulasi jumlah sertifikat Gendec, dan hasil pemeriksaan surveilans rutin
di klinik layanan lainnya dalam satu tahun Jumlah sinyal SKD KLB
Dokumen Gendec = 2.973 dokumen
Surveilans rutin = 36 dokumen
JUMLAH = 3.009 dokumen
b. Capaian
INDIKATOR 2
Jumlah Deteksi Dini Dalam Rangka Cegah Tangkal Masuk dan
Keluarnya Penyakit
3.009
3000× 100% = 100,3%
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡× 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 20
3. Capaian Kinerja
Grafik 3.2 Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Deteksi Dini Dalam
Rangka Cegah Tangkal Masuk dan Keluarnya Penyakit
Dari grafik di atas diketahui bahwa jumlah deteksi dini dalam rangka
cegah tangkal penyakit pada tahun 2019 sebanyak 3.000 dokumen dan sudah
mencapai target dengan capaian 3.009 yaitu sebesar 100,3%. Realisasi dari
tahun 2015 hingga tahun 2019 meningkat setiap tahun.
a. Dokumen Gendec
Grafik 3.3 Perbandingan Jumlah Pengawasan Dokumen Gendec
Dari grafik 3.3 diketahui jumlah pengawasan Gendec dari tahun
2015 hingga tahun 2019. Jumlah pengawasan Gendec mengalami
peningkatan setiap tahunnya yaitu pada tahun 2015 yaitu 2.464 dokumen,
tahun 2016 sebanyak 2.718 dokumen, tahun 2017 sebanyak 2.854
2015 2016 2017 2018 2019
Target 2,500 2,600 2,700 3,000 3,000
Realisasi 2,513 2,754 2,890 3,154 3,009
Capaian 101% 106% 107% 105% 100%
-
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Pesawat 2464 2718 2854 3118 2973
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 21
dokumen, tahun 2018 sebanyak 3.118 dokumen, dan tahun 2019 menurun
menjadi sebanyak 2.973 dokumen.
Gendec adalah dokumen yang wajib dimiliki oleh setiap
penerbangan baik yang akan berangkat maupun yang akan mendarat.
Gendec merupakan pernyataan dari pilot penerbang terkait hal-hal yang
menjadi tanggung jawabnya terhadap penerbangan, baik terhadap pesawat,
orang dan muatannya. Salah satu bagian dari Gendec disebut sebagai
HPAGD (Health Part of Aircfraft General Declaration) yang artinya bahwa
pilot menyatakan status kesehatan baik di pesawat maupun terhadap
penumpang yang dibawa. Hasil pemeriksaan Gendec pada tahun 2019
menunjukkan bahwa tidak ada penumpang/crew yang berpenyakit menular
potensial wabah.
b. Surveilans Rutin
Grafik 3.4 Perbandingan Jumlah Surveilans Rutin
Berdasarkan Grafik 3.4 dapat diketahui bahwa jumlah kegiatan surveilans
rutin pada setiap tahun, dari tahun 2015 sampai tahun 2019 yaitu sebanyak 12
kali pada 3 lokasi. Kegiatan surveilans rutin dilaksanakan rutin setiap bulan.
Pengawasan terhadap faktor risiko PHEIC yang dilaksanakan di Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta berupa kegiatan peningkatan
Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) terhadap faktor risiko terjadinya PHEIC, yang
dilakukan oleh empat bidang, yaitu Bidang Pengendalian Karantina dan
Surveilans Epidemiologi, Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan, Bidang
Upaya Kesehatan Lintas Wilayah dan Bidang Tata usaha.
Dari data hasil kegiatan dan pengawasan tersebut dikumpulkan untuk
diolah kemudian dilakukan analisis bersama untuk mengetahui ada/tidaknya
atau besar/kecilnya faktor risiko yang berpotensi dapat menimbulkan PHEIC di
2015 2016 2016 2017 2018 2019
Jumlah laporan 36 36 36 36 36 36
0
10
20
30
40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 22
Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.Pada RAP Ditjen P2P Tahun
2015-2019 tidak terdapat indikator tersebut, namun indikator jumlah deteksi dini
dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit dapat mendukung
pencapaian indikator persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon.
4. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai karena jejaring kinerja petugas Kantor
Kesehatan PelabuhanKelas IV Yogyakarta dengan lintas sektor di Bandara
semakin baik. Sistem informasi dalam pelaporan Gendec semakin baik, laporan
rutin melalui media elektronik semakin cepat dan petugas Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta di lapangan semakin terlatih karena telah
dilakukan pelatihan kekarantinaan bagi petugas.
5. Upaya yang Telah Dilakukan
Sosialisasi tupoksi KKP kepada lintas sektor dan lintas program terkait
dalam upaya meningkatkan kerjasama dan layanan kekarantinaan kesehatan di
Bandara/Pelabuhan.
6. Kendala/Masalah yang Dihadapi
Sering adanya pergantian pejabat di lintas sektor/lintas program sehingga
jejaring yang telah terbina dengan pejabat lama harus dilakukan lagi.
7. Pemecahan Masalah
Sosialisasi terhadap tupoksi dan jejaring yang dilakukan secara sistematis
dan berkelanjutan.
8. Analisis Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator
Layanan kekarantinaan kesehatan di Bandar Udara dengan alokasi anggaran
Rp.112.200.000,- (Seratus dua belas juta dua ratus ribu rupiah).
9. Analisis Efisiensi Pengggunaan Sumber Daya
a. Memaksimalkan sistem pelaporan dan permohonan dokumen secara online
melalui whatsapp, email, aplikasi, dan lain-lain.
b. Realisasi penggunaan anggaran yang mendukung indikator tersebut
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 23
sebesar Rp.112.200.000,- (Seratus dua belas juta dua ratus ribu rupiah)
dan realisasinyaRp.112.200.000,- (Seratus dua belas juta dua ratus ribu
rupiah) dengan capaian kinerja sebesar 100%.
1. Definisi Operasional
Jumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada saat situasi khusus
tertentu seperti lebaran, natal, tahun baru dan lain - lain dalam periode satu
tahun. Target pada tahun 2019 yaitu 2 posko. Outcome dari indikator ini yaitu
terlayaninya masyarakat di wilayah layanan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Yogyakarta pada situasi khusus seperti Lebaran, Natal, Tahun Baru dan lain-
lain sehingga dapat meminimalisir penyakit yang mungkin timbul akibat situasi
matra dan menurunkan angka kesakitan bagi masyarakat, penyelenggara dan
pengguna jasa bandara.
2. Cara Perhitungan
a. Realisasi
Akumulasi jumlah posko yang melakukan pelayanan kesehatan pada
saat lebaran, natal, tahun baru, dan lainnya dalam satu tahun yaitu:
Tabel 3.2 Realisasi Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus Tahun 2019
Kegiatan Waktu Jumlah
Layanan
Jumlah Kunjungan
(Orang)
Posko Arus Mudik Lebaran Mei - Juni 2 lokasi 188
NATARU Desember 2 lokasi 298
b. Capaian
INDIKATOR 3
Jumlah Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡× 100%
2
2× 100% = 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 24
3. Capaian Kinerja
Grafik 3.5 Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Pelayanan
Kesehatan pada Situasi Khusus
Dari grafik di atas diketahui bahwa realisasi jumlah pelayanan kesehatan
pada situasi khusus tahun 2019 sebanyak 2 layanan, sama besar dari tahun
2015 hingga tahun 2019. Capaian tahun 2019 sebesar 100 %.
Pada RAP Ditjen P2P Tahun 2015-2019 tidak terdapat indikator tersebut,
namun indikator jumlah pelayanan pada situasi khusus dapat mendukung
pencapaian indikator persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon.
4. Analisis Penyebab Keberhasilan
Pelayanan Situasi Khusus arus mudik bisa terlaksana dengan
memberdayakan SDM yang ada dengan sistem lembur/overtime selain itu juga
untuk posko terpadu Arus Mudik KKP Kelas IV Yogyakarta bekerjasama
dengan Otoritas Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta dan Yogyakarta
Internasional Airport (YIA) Kulonprogo.
5. Upaya yang Telah Dilakukan
Upaya yang telah dilakukan pada pelayanan kesehatan dalam situasi
khusus adalah melakukan edukasi dan promosi kesehatan kepada calon
penumpang yang akan melakukan perjalanan baik ke dalam negeri maupun ke
luar negeri, melakukan pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan fisik, konsultasi
kesehatan, pengobatan, dan mengeluarkan dokumen kesehatan bagi pelaku
perjalanan yang membutuhkan.
0
1
2
3
2015 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 25
6. Kendala/Masalah yang Dihadapi
Kendala yang dihadapi dalam memberikan pelayanan kesehatan pada
situasi khusus di tahun 2019 yaitu lokasi pos pelayanan kesehatan khususnya
pada saat situasi Lebaran, Natal dan Tahun Baru yang kurang strategis,
sehingga agak sulit dijangkau oleh pengguna jasa bandara.
7. Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi masalah tersebut diatas, dilakukan koordinasi dengan
lintas sektoral dalam hal penempatan lokasi pos pelayanan kesehatan pada
situasi khusus sehingga pos pelayanan kesehatan bisa ditempatkan di lokasi
yang mudah dijangkau atau pengguna jasa bandara, serta melibatkan pos
pelayanan kesehatan rutin untuk menunjang kegiatan pelayanan kesehatan
pada situasi khusus.
8. Analisis Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator tersebut
yaitu Pengawasan arus mudik pada situasi khusus dengan alokasi anggaran
Rp. 158.730.000,-
9. Analisis Efisiensi Pengggunaan Sumber Daya
a. Optimalisasi tenaga dokter, perawat dan driver guna menunjang kegiatan
pelayanan kesehatan pada periode situasi khusus. Tenaga dokter, perawat
dan driver yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah petugas yang libur,
sehingga tidak mengganggu pos pelayanan kesehatan rutin
b. Realisasi penggunaan anggaran yang mendukung indikator tersebut
sebesar Rp. 158.730.000,- (Seratus lima puluh delapan juta tujuh ratus tiga
puluh ribu rupiah) atau 100% dari alokasi anggaran dengan capaian kinerja
sebesar 100%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 26
1. Definisi Operasional
Jumlah pelabuhan/Bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan
kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah. Target pada tahun
2019 yaitu 1 dokumen.
Outcome dari indikator ini yaitu Bandara Internasional Adisutjipto
Yogyakarta siap menanggulangi kedaruratan kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah melalui kesepakatan yang terwujud dari berbagai pihak
terkait di lingkungan Bandara Adisutjipto dalam rangka kesiapsiagaan
menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian
internasional (PHEIC).
2. Cara Perhitungan
a. Realisasi
Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan
kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
b. Capaian
3. Capaian Kinerja
Pada tahun 2019 telah terlaksana review dokumen rencana kontijensi di
Bandara Adisutjipto pada tanggal 12 November 2019 di Hotel Sheraton
Yogyakarta dengan 55 orang peserta dari lintas sektor terkait di bandara dan
lintas sektor lainnya di lingkungan sekitar bandara yaitu TNI AU, Kepolisian,
Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas, BPBD, Kemenag dan SAR DIY.
Hasil kegiatan renkon di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta yaitu
sebagai berikut.
a. Memasukkan paradigma baru tentang ancaman kesehatan masyarakat
secara global telah berubah, yaitu bukan hanya penyakit karantina seperti
INDIKATOR 4
Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD yang Mempunyai
Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan Kedaruratan
Kebijakan
Kesehatan
Masyarakat yang Berpotensi Wabah
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡× 100%
1
1× 100% = 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 27
Pes, Kolera dan Yellow Fever tetapi ancaman yang lebih luas yaitu yang
terkait dengan nuklir, biologi dan kimia.
b. Penyesuaian terhadap sumber daya terutama sumber daya alat yang
disesuaikan dengan ancaman yang ada.
c. Memasukkan beberapa lintas sektor yang berada di luar bandara terkait
dengan agen-agen ancaman.
d. Pemahaman mengenai pentingnya Rencana Kontingensi yang kemudian
dapat dilaksanakan jika sewaktu waktu terjadi kegawatdaruratan kesehatan
masyarakat.
Grafik 3.6 Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Pelabuhan/Bandar
Udara/PLBD yang Memiliki Kebijakan Kesiapsiagaan Berupa Dokumen Rencana
Kontijensi Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Berpotensi
Wabah
Dari grafik di atas diketahui bahwa pada tahun 2019 jumlah bandara yang
memiliki kebijakan kesiapsiagan sudah mencapai target dengan capaian 100%.
Realisasi dan capaian tahun 2019 sama dengan tahun 2015, 2016, 2017, dan
2018 yang setiap tahunnya dilakukan review dokumen rencana kontijensi
secara bergilir antara Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.
Target indikator persentase kab/kota yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat
yang berpotensi wabah tahun 2019 pada RAP Ditjen P2P Tahun 2015-2019
yaitu 82%. Realisasi kinerja KKP Kelas IV Yogyakarta tahun 2019 yaitu 1
bandara atau 100%, telah menyumbang pencapaian target RAP.
4. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai karena salah satu persyaratan minimal
untuk kemampuan utama bagi point of entry sebagaimana dimuat dalam IHR
2005 adalah harus memiliki rencana kontingensi respon menghadapai
0
0.5
1
1.5
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 28
kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia dan adanya
kebutuhan terhadap penyesuain isu-isu terbaru terkait dengan ancaman yang
menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.
5. Upaya yang Telah Dilakukan
Beberapa upaya telah dilakukan antara lain sebagai berikut.
a. Dalam pelaksanaan tugas cegah tangkal di pintu masuk negara senantiasa
mengacu kepada SOP yang tertuang dalam dokumen rencana kontingensi
terdahulu.
b. Memetakan beberapa masalah dan perubahan situasi dan kondisi di
lapangan sehingga reviu rencana kontingensi dilaksanakan dalam rangka
penyesuaian
c. Menerima saran dari berbagai pihak yang terkait saat terjadi kasus sebagai
bahan untuk melakukan reviu rencana kontingensi
6. Kendala/Masalah yang Dihadapi
a. Masih ada anggapan bahwa masalah kesehatan hanya dilaksanakan KKP.
b. Informasi yang diterima di tingkat pimpinan di masing-masing lintas sektor
masih belum tersosialisasi sampai ke tingkat bawah.
7. Pemecahan Masalah
a. Memperbanyak pertemuan dengan lintas sektor dalam rangka sosialisasi
rencana kontingensi
b. Peningkatan kapasitas petugas di lapangan dan kerja sama lintas sektor
dalam bentuk simulasi yang berbasis pelayanan yang ada di bandara
c. Meminta dukungan penuh dari lintas sektor untuk dapat menyampaikan
segala hal yang terkait dengan rencana kontingensi terutama jika terjadi
kedaruratan kesehatan masyarakat agar sampai ke petugas di lapangan
8. Analisis Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator tersebut
yaitu review dokumen rencana kontingensi di bandara Adisutjipto dengan
alokasi anggaran Rp.108.028.000,- (Seratus delapan juta dua puluh delapan
ribu rupiah).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 29
9. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
a. Optimalisasi petugas yang ada di lapangan dan bekerja sama dengan
bidang lainnya serta memanfaatkan jejaring kerja dengan lintas sektor
dalam rangka deteksi dan respon terhadap kedaruratan kesehatan
masyarakat yang menjadi inti utama dari rencana kontingensi.
b. Optimalisasi peralatan baik yang dimiliki oleh KKP maupun sumber daya
lain yang dimiliki oleh lintas sektor dapat mendukung rencana kontingensi
yang ada.
c. Realisasi penggunaan anggaran yang mendukung indikator tersebut
sebesar Rp150.698.750,- atau 90% dari alokasi anggaran sebesar Rp.
Rp167.174.000,- dengan capaian kinerja sebesar 100%.
1. Definisi Operasional
Jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan permintaan/permohonan
yang diterima dalam periode satu tahun. Pelayanan penerbitan dokumen
kesehatan di KKP Kelas IV Yogyakarta terdiri dari penerbitan surat keterangan
sakit, surat keterangan sehat, surat laik terbang, surat tidak laik terbang, dan
surat izin angkut jenazah. Target pada tahun 2019 yaitu 27.000 sertifikat.
Outcome dari indikator ini yaitu terpenuhinya kebutuhan masyarakat di
wilayah layanan KKP terhadap sertifikat/surat izin layanan kesehatan sehingga
pelaku perjalanan terhindar dari gangguan kesehatan selama penerbangan dan
di tempat tujuan.
2. Cara Perhitungan
a. Realisasi
Akumulasi jumlah sertifikat izin laik terbang, sertifikat izin angkut orang
sakit, sertifikat izin angkut jenazah, jumlah penerbitan/legalisasi ICV dalam
satu tahun
1) Penerbitan ICV = 27.169 sertifikat
2) Surat kelaikan terbang = 2.420 surat
3) Surat Izin Angkut Jenazah = 210 surat
4) JUMLAH = 29.799 sertifikat/surat
INDIKATOR 5
Jumlah sertifikat/surat izin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 30
b. Capaian
3. Capaian Kinerja
Pada tahun 2019, jumlah penerbitan sertifikat/surat izinlayanan kesehatan
sebanyak 29.799 sertifikat yang terdiri atas sebagai berikut.
Grafik 3.7 Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Sertifikat/Surat Izin
Layanan Kesehatan Lintas Wilayah yang Diterbitkan
Dari grafik 3.7 diketahui bahwa jumlah sertifikat/surat izin layanan
kesehatan yang diterbitkan pada tahun 2019 sebanyak 36.248 sertifikat dan
sudah mencapai target dengan capaian 134%. Realisasi dari tahun 2015
hingga tahun 2019 sudah mencapai target dengan jumlah yang fluktuatif.
Pada RAP Ditjen P2P Tahun 2015─2019 tidak terdapat indikator tersebut,
namun indikator jumlah sertifikat/surat izin layanan kesehatan yang diterbitkan
dapat mendukung pencapaian indikator persentase sinyal kewaspadaan dini
yang direspon.
4. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai karena adanya Permenkes No.23 Tahun
2019 tentang Pelayanan dan Penerbitan Sertifikat Vaksinasi Internasional dan
Perdirjen P2P No. SR.03.04/II/2745/2019 tentang Tata Cara Penerbitan
Sertifikat Vaksinasi Internasional oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan kepada
Klinik dan Rumah Sakit Pelaksana Pelayanan Vaksinasi Internasional sehingga
mendorong peningkatan jumlah pelayanan vaksinasi kepada masyarakat oleh
klinik/rumah sakit.
0
10000
20000
30000
40000
2015 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡× 100%
29.799
27.000× 100% = 110,3%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 31
5. Upaya yang Telah Dilakukan
Upaya yang telah dilakukan untuk bisa mencapai target dalam pelayanan
penerbitan dokumen kesehatan yaitu perbaikan alur pelayanan terutama dalam
penerbitan Intenational Certificate of Vaccinaton (ICV), perubahan mekanisme
penerbitan dokumen kesehatan dari manual menjadi online melalui aplikasi
Simkespel serta melakukan visitasi dan verifikasi terhadap klinik/rumah sakit
yang mengajukan permohonan pelayanan vaksinasi dan menerbitkan sertifikat
bagi klinik/rumah sakit yang sudah memenuhi syarat untuk melakukan
pelayanan vaksinasi.
6. Kendala/Masalah yang Dihadapi
a. Alur dan persyaratan penerbitan dokumen kesehatan belum tersosialisasi
dengan baik.
b. Jaringan internet yang belum stabil, serta server website yang belum
adekuat.
7. Pemecahan Masalah
Dilakukan sosialiasi kepada masyarakat, penyelenggara, dan penguna
jasa bandara yang akan mendapatkan pelayanan penerbitan dokumen
kesehatan serta koordinasi dengan unit lain terkait penyediaan jaringan internet
yang stabil dan server website untuk memudahkan penerbitan dokumen
kesehatan secara online.
8. Analisis Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator
tersebut yaitu Pengawasan orang barang dan alat angkut sebesar
Rp.416.768.000,-
9. Analisis Efisiensi Pengggunaan Sumber Daya
a. Pelayanan penerbitan dokumen kesehatan melibatkan tenaga dokter,
perawat dan tenaga administrasi yang terlatih.
b. Realisasi penggunaan anggaran yang mendukung indikator tersebut
sebesar Rp346.189.000,- atau 83% dari alokasi anggaran sebesar Rp.
416.768.000,- dengan capaian kinerja sebesar 134%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 32
1. Definisi Operasional
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat
umum dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat
penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan. Target pada tahun 2019
yaitu 1 bandara. Outcome dari indikator ini yaitu terlaksananya bandara yang
memenuhi syarat-syarat sanitasi dengan kriteria sebagai berikut.
a. Tempat-Tempat Umum (TTU) yang Berkriteria Baik
Lingkungan Bandara AdisutjiptoTempat-Tempat Umum (TTU) yang
dinilai sanitasinya berupa sarana dan bangunan umum. Sarana dan
bangunan di Bandara Adisutjipto meliputi Terminal A dan Terminal B. TTU
berkriteria baik jika 100% hasil inspeksi Sanitasi Lingkungan berdasarkan
Kepmenkes no. 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan
Sarana dan Bangunan Umum minimal memperoleh nilai≥75 dan jika
terdapat temuan segera ditindaklanjuti.
b. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang Memenuhi Syarat Kesehatan
Tempat pengelolaan Makanan (TPM) di Bandara Adisutjipto meliputi
Restoran/Rumah Makan dan Jasa Boga/Catering yang menyediakan
makanan di pesawat. Pengawasan TPM dilaksanakan berdasarkan
Permenkes No. 1096/MENKES/PER/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi
Jasaboga dan Permenkes No. 1098/MENKES/PER/VI/2003 tentang
persyaratan higiene sanitasi rumah makan dan restoran. Dikatagorikan
memenuhi syarat kesehatan jika 95% restoran/rumah makan dan Jasa
Boga yang telah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi dan atau
berdasarkan inspeksi sanitasi memperoleh nilai minimal 700.
2. Cara Perhitungan Kriteria Bandara Sehat di Bandara Adisutjipto
Untuk mengetahui suatu Bandara memenuhi kriteria sesuai definisi
operasional diatas, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut.
a. Tempat-Tempat Umum (TTU) Berkriteria Baik
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝐼𝐾𝐿 𝑇𝑇𝑈 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑏𝑎𝑖𝑘
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 100% 𝑇𝑇𝑈× 100%
INDIKATOR 6
Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD
Sanitasi
yang Memenuhi Syarat-Syarat
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 33
b. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Memenuhi Syarat Kesehatan
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝐼𝐾𝐿 𝑇𝑃𝑀 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑏𝑎𝑖𝑘
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 100% 𝑇𝑃𝑀× 100%
Tabel 3.2 Hasil Inspeksi Sanitasi Tahun 2019
Hasil Kriteria Adisutjipto
Target Jumlah %
TTU berkriteria baik 100% 110 110 100%
TPM memenuhi laik
hygiene 95% 408 408 100%
Dari data diatas menunjukkan bahwa TTU dan TPM di bandara
Adisutjipto memenuhi persyaratan kesehatan sesuai yang ditargetkan.
Dengan demikian perhitungan capaian indikator adalah sebagai berikut.
1) Realisasi
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi tempat-
tempat umum dengan kriteria baik dan TPM memenuhi syarat layak/laik
hygiene yaitu Bandara Adisutjipto
2) Capaian
3. Capaian Kinerja
Pada tahun 2019, satu wilayah kerja KKP Kelas IV Yogyakarta yaitu
Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta memenuhi syarat-syarat sanitasi
sehingga capaian pada tahun 2019 sebesar 100%.
Grafik 3.8 Perbandingan Capaian Kinerja
Indikator Pelabuhan/Bandara/PLBD yang Memenuhi Syarat-Syarat Sanitasi
0
0.5
1
1.5
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
Capaian
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡× 100%
1
1× 100% = 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 34
Dari grafik di atas diketahui bahwa dari tahun 2015 hingga tahun 2019
jumlah bandara yang memenuhi syarat sanitasi sebanyak 1 bandara dan sudah
mencapai target dengan capaian 100% setiap tahunnya.
Target indikator Pelabuhan/Bandara/PLBD yang Memenuhi Syarat-
Syarat Sanitasi tahun 2019 pada RAP Ditjen P2P Tahun 2015─2019 yaitu
100%. Realisasi kinerja KKP Kelas IV Yogyakarta tahun 2019 yaitu 1 bandara
atau 100%, telah menyumbang pencapaian target Renstra dan RAP.
4. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai karena selalu dilakukan pembinaan dan
upaya perbaikan berupa saran dan rekomendasi untuk memperbaiki kondisi
sanitasi sarana TTU, TPM dan tempat penyediaan air mium yang tidak
memenuhi syarat. Upaya tersebut dilakukan melalui pertemuan sosialisasi,
rapat koordinasi lintas sektor dan upaya kesepakatan bersama demi
mewujudkan bandara sehat.
5. Upaya yang Telah Dilakukan
a. Membuka pekan sertifikasi laik higiene sanitasi bagi rumah makan dan
restoran yang belum bersertifikat pada bulan April dan Desember 2019;
b. Untuk meningkatkan cakupan sarana air minum yang memenuhi syarat
melalui pemberian saran perbaikan kualitas berupa surat rekomendasi dan
laporan hasil pengujian sampel air kepada para penyelenggara air.
6. Kendala/Masalah yang Dihadapi
a. Kurangnya kesadaran dan ketaatan dari pemilik atau penyelenggara TPM
pentingnya penyelenggaraan TPM sesuai persyaratan higiene sanitasi;
b. Penyelengara TPM tidak rutin melakukan pemeriksaan kesehatan
penjamah makanan dalam hal ini rectal swab, sebagai salah satu syarat
pengelolaan makanan yang memenuhi syarat;
c. Banyaknya jumlah TPM di Bandara Adisutjipto tidak sebanding dengan
SDM yang ada di bidang PRL;
d. Alokasi anggaran kegiatan untuk mendukung sangat minim tidak sebanding
dengan luas wilayah yang harus dilakukan pengawasan dan beban kerja
yang ada;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 35
e. Semua TPM dan Tempat Penyedia Air Minum yang berada di bandara
Adisutjipto belum melakukan pengawasan internal sehingga pengawasan
tersebut masih menjadi beban kerja KKP Yogyakarta;
f. Tenan/TPM terlalu cepat berganti (tutup dan atau buka baru) menyebabkan
pengawasan tidak dapat dilakukan secara maksimal.
7. Pemecahan Masalah
a. Perlunya aturan yang lebih mengikat tentang keharusan dan sanksi terkait
kewajiban penyelenggaraan pengelolaan makanan dan air minum yang
memenuhi syarat kesehatan, terutama di bandara sebagai pintu masuk
negara;
b. Meningkatkan upaya penyelenggaraan kursus/pelatihan higiene sanitasi
makanan bagi pemilik/penanggungjawab dan penjamah makanan di
bandara ataupun wilayah dinas kesehatan setempat;
c. Meningkatkan upaya sosialisasi pentingnya pemeriksaan kesehatan secara
rutin bagi penjamah makanan untuk menghindari terjadinya outbreak
keracunan makanan;
d. Perlunya penambahan pasal dalam peraturan menteri terkait pengawasan
air minum tentang pentingnya kepemilikan sertifikat air minum untuk
kebutuhan pesawat;
e. Penambahan SDM terutama tenaga teknis di bidang kesehatan lingkungan
yang ditempatkan dan bekerja di bidang Pengendalian Risiko Lingkungan.
Jika tidak ada penambahan SDM maka perlu penambahan jam kerja atau
hari kerja;
f. Peningkatan kegiatan-kegiatan yang berasal dari direktorat kesehatan
lingkungan yang melibatkan KKP Adisutjipto untuk mengatasi keterbatasan
anggaran dari direktorat SKK;
g. Pembuatan SOP tentang sistem pengawasan internal yang lebih efektif dan
efisien bagi penyelenggara TPM, penyedia air minum dan penanggung
jawab sarana TTU untuk meringankan fungsi pengawasan oleh KKP.
8. Analisis Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator tersebut
yaitu pengawasan dan pengendalian faktor risiko lingkungan dengan alokasi
anggaran Rp. 90.780.000,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 36
9. Analisis Efisiensi Pengggunaan Sumber Daya
a. Dalam rangka efisiensi SDM, dilakukan upaya perbantuan (sharing) tenaga
teknis dalam hal ini tenaga entomolog yang ada di bidang PRL dapat
membantu melakukan pekerjaan di Seksi Sanitasi dan Dampak Risiko
Lingkungan;
b. Dalam rangka efisiensi anggaran, dilakukan upaya diseminasi informasi
terkait temuan di lapangan berkaitan dengan kondisi yang tidak memenuhi
syarat sanitasi. Diseminasi ini disampaikan pada pertemuan lintas sektor
yang anggaran pelaksanaannya dibebankan dari kegiatan Direktorat
P2PTVZ. Hal ini dapat dilakukan karena kondisi sanitasi lingkungan sangat
erat kaitannya dengan timbulnya keberadaan vektor di lingkungan bandara.
c. Realisasi penggunaan anggaran yang mendukung indikator tersebut
sebesar Rp. 73.862.300,- atau 81% dari alokasi anggaran sebesar Rp.
90.780.000,- dengan capaian kinerja sebesar 100%.
1. Definisi Operasional
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI
perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoa
rendah dan kepadatan lalat < 6. Target pada tahun 2019 yaitu 1 bandara. Nilai
standar nasional yang dipakai yaitu SOP Nasional Kegiatan KKP di pintu
masukan Negara. Outcome dari indikator ini yaitu Bandara Adisutjipto bebas
vektor pada wilayah perimeter dan buffer area.
2. Cara Perhitungan
a. Realisasi
JumlahPelabuhan/Bandara/PLBD Bebas Vektor Pada Wilayah Perimeter
dan Buffer Area Bandara Adisutjipto
b. Capaian
INDIKATOR 7
Jumlah Pelabuhan/Bandara/PLBD Bebas Vektor pada Wilayah
Perimeter dan Buffer Area
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡× 100%
1
1× 100% = 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 37
3. Capaian Kinerja
Pada tahun 2019, satu wilayah kerja KKP Kelas IV Yogyakarta yaitu
Bandara Adisutjipto bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 3.3 Hasil Pengamatan Vektor Tahun 2019
Hasil Pemantauan
Vektor
Standar
Nasional
Bandara
Adisutjipto Keterangan
Indeks pinjal < 1 < 1 Memenuhi kriteria
HI perimeter 0 0 Memenuhi kriteria
HI buffer <1 <1 Memenuhi kriteria
Larva Anopheles <1 <1 Memenuhi kriteria
Kepadatan kecoa Rendah Rendah Memenuhi kriteria
Kepadatan lalat <6 <6 Memenuhi kriteria
Grafik 3.9 Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah
Pelabuhan/Bandara/PLBD Bebas Vektor pada Wilayah Perimeter dan Buffer Area
Dari grafik di atas diketahui bahwa setiap tahun jumlah bandara yang
bebas vektor sebanyak 1 bandara dan sudah mencapai target dengan capaian
100% setiap tahunnya. Capaian tersebut adalah capaian maksimal yang dapat
diperoleh karena dengan target satu bandara yang bebas vektor pada area
wilayah perimeter dan buffer area sudah mencakup seluruh wilayah kerja KKP
Kelas IV Yogyakarta yakni Bandara Adisutjipto.
Target indikator jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada
wilayah perimeter dan buffer area tahun 2019 pada RAP Ditjen P2P Tahun
2015─2019 yaitu 100%. Realisasi kinerja KKP Kelas IV Yogyakarta tahun 2019
yaitu 1 bandara atau 100%, telah menyumbang pencapaian target Renstra dan
RAP.
0
0.5
1
1.5
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
Capaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 38
4. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai karena koordinasi dan kerjasama yang
baik dengan lintas sektor dan lintas program baik pemerintah, BUMN maupun
swasta di lingkungan Bandara Adisutjipto. Koordinasi dan kerjasama ini seperti
dengan memberdayakan kader dan penguatan program dengan dukungan
pembiayaan dari berbagai lintas sektor tersebut.
Selain itu dengan adanya alokasi dana terkait pencegahan dan
pengendalian vektor, maka bahan dan peralatan untuk kegiatan tersedia
dengan cukup. Sumber daya manusia di lingkungan KKP Kelas IV Yogyakarta
juga telah mengikuti beberapa pelatihan guna meningkatkan kapasitasnya
dalam upaya pencegahan dan pengendalian vektor. KKP Kelas IV Yogyakarta
juga memfasilitasi pertemuan penguatan koordinasi lintas sektor dan lintas
program di bandara. Dalam pertemuan tersebut dapat dilihat bahwa program
pencegahan dan pengendlaian vektor dan BPP juga didukung oleh pimpinan-
pimpinan di lintas sektor baik pemerintah, BUMN maupun perusahaan swasta
di lingkungan seperti perusahaan penerbangan, katering, groundhandling, dan
sebagainya.
5. Upaya yang Telah Dilakukan
Adapunupayayang telah dilakukan selama tahun 2019 untuk mencapai
target indikator tersebut adalah sebagai berikut.
a. Penyiapan alokasi anggaran dalam DIPA KKP Kelas IV Yogyakarta
b. Penyediaan bahan dan peralatan yang memadai
c. Diseminasi hasil pengamatan kepada lintas sektor dan program terkait
d. Penguatan koordinasi lintas sektor dan lintas program di bandara, termasuk
dalam pemberdayaan kader
e. Konsultasi teknis dan koordinasi dengan pusat dan lintas sektor
f. Bimbingan teknis ke wilayah kerja
g. Peningkatan kapasitas SDM dalam teknik pencegahan dan pengendalian
vektor dan BPP
h. Mengawal deklarasi bersama pengendalian vektor terpadu dengan lintas
program/lintas sektor di bandara
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 39
6. Kendala/Masalah yang Dihadapi
Beberapa kendala/masalah yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target indikator bandara yang bebas vektor di wilayah perimeter dan buffer
area, antara lain sebagai berikut.
a. Terdapat beberapa kader yang kurang proaktif dan disiplin, khususnya
dalam hal pelaporan
b. Tingkat kepadatan vektor tertentu di beberapa titik sempat tinggi
c. Terdapat kondisi lingkungan yang menjadi tempat perkembangbiakan
vektor
7. Pemecahan Masalah
Beberapa kendala/permasalahan tersebut dapat ditindaklanjuti dengan
upaya sebagai berikut.
a. Tetap berkomunikasi dan koordinasi dengan kader agar meningkatkan
keaktifan, kinerja, dan disiplinnya
b. Melakukan upaya pengendalian di titik-titik dimana kepadatan vektornya
tinggi hingga tingkat kepadatannya menjadi rendah sehingga tidak
berpotensi menimbulkan penularan penyakit akibat vektor
c. Berkoordinasi dengan pihak pengelola lingkungan dimaksud serta
memberikan rekomendasi intervensi lingkungan yang diperlukan agar tidak
menjadi tempat perkembangbiakan vektor.
d. Seluruh kendala/masalah yang ditemukan di lapangan juga dibahas saat
pertemuan penguatan jejaring dan koordinasi dengan lintas sektor/lintas
program di bandara.
8. Analisis Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator
tersebut yaitu pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan zoonotik
dengan alokasi anggaran Rp469.000.000-.
9. Analisis Efisiensi Pengggunaan Sumber Daya
Dalam mencapai target indikator ini, KKP Kelas IV Yogyakarta telah
berupaya menggunakan sumber daya efisien di antaranya sebagai berikut.
a. Mengalokasikan anggaran untuk kegiatan teknis dan dukungan teknis
dalam rangka pencegahan dan pengendalian vektor dan BPP di bandara.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 40
b. Besaran yang ada dalam pengalokasian sesuai dengan Standar Biaya
Masukan TA 2019.
c. Melibatkan SDM terampil di bidang pencegahan dan pengendalian vektor
yakni entomolog kesehatan dan sanitarian.
d. Memberdayakan kader dalam kegiatan di lapangan.
e. Realisasi penggunaan anggaran yang mendukung indikator tersebut
sebesar Rp. 293.136.000,- atau 62% dari alokasi anggaran sebesar Rp.
Rp469.000.000,- dengan capaian kinerja sebesar 100%.
1. Definisi Operasional
Jumlah orang yang melaksanan skrining penyakit menular meliputi
penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya. Skrining untuk pengendalian penyakit
adalah pemeriksaan orang-orang asimptomatik untuk mengklasifikasikan
mereka ke dalam kategori yang diperkirakan mengidap atau tidak mengidap
penyakit (as likely or unlikely to have disease). Target pada tahun 2019
yaitu400 orang. Outcome dari indikator ini yaitu terdeteksinya faktor risiko
penyakit menular (HIV AIDS dan TB) pada masyarakat di wilayah layanan KKP
sehingga dapat meminimalisir faktor risiko penyakit menular.
2. Cara Perhitungan
a. Realisasi
Akumulasi jumlah orang yang melaksana skrining penyakit menular meliputi
penyakit TB, HIV/AIDS, dan lainnya dalam satu tahun
Pemeriksaan TB = 300 orang
Pemeriksaan HIV/AIDS = 200 orang
JUMLAH = 500 orang
b. Capaian
INDIKATOR 8
Jumlah Orang yang Melakukan Skrining Penyakit Menular Langsung
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡× 100%
1
1× 100% = 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 41
3. Capaian Kinerja
Grafik 3.10 Perbandingan Capaian Kinerja
Indikator Jumlah Orang Yang Melakukan Skrining Penyakit Menular Langsung
Dari grafik di atas diketahui bahwa jumlah orang yang melakukan skrining
penyakit menular langsung pada tahun 2019 sebanyak 500 orang dan sudah
mencapai target dengan capaian sebesar 100%. Realisasi pada tahun 2019
lebih besar daripada tahun 2015 hingga tahun 2018. Data screening penyakit
menular pada tahun 2019 sebagai berikut.
Tabel 3.4Hasil Skrining Penyakit Menular Langsung Tahun 2019
Jenis
Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan
Positif (+) Negatif (-)
HIV-AIDS 0 200
TB 0 300
Total 0 500
Target indikator persentase pelabuhan/bandara/PLBD yang melaksanakan
kegiatan deteksi dini penyakit menular langsung tahun 2019 pada RAP Ditjen
P2P Tahun 2015-2019 yaitu 100%. Realisasi kinerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta tahun 2019 yaitu 500 orang telah pencapaian
target RAP.
4. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai karena adanya kerjasama pada pelayanan
mobile VCT dan TB ke Puskesmas dan Dinas Kesehatan yang ada di wilayah
kerja KKP Kelas IV Yogyakarta.
0
100
200
300
400
500
600
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
Capaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 42
5. Upaya yang Telah Dilakukan
Dalam rangka melakukan pencegahan terhadapmpenyakit menular langsung
(HIV dan TB) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta telah
melakukan sosialisasi tentang penyakit HIV dan TB serta screening penyakit
tersebut.
6. Kendala/Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi dalam pencapaian target indikator skrining penyakit
menular (HIV dan TB) adalah masih adanya stigma terhadap penderita
HIV/AIDS sehingga masih ada instansi yang belum berkenan untuk dilakukan
screening pemeriksaan HIV dan TB di unit kerjanya.
7. Pemecahan Masalah
Melakukan sosialisasi atau kampanye guna mencapai tiga indikator kebijakan
global getting to zeroes yaitu: Tidak ada penambahan kasus HIV/AIDS, tidak
ada angka kematian karena HIV/AIDS dan tidak ada diskriminasi bagi penderita
HIV/AIDS
8. Analisis Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator tersebut
yaitu sebagai berikut.
a. Layanan pencegahan dan pengendalian penyakit HIV AIDS dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.82.480.000,-
b. Layanan pengendalian penyakit TB dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
55.379.000,-
9. Analisis Efisiensi Pengggunaan Sumber Daya
a. Kegiatan Skreening penyakit menular (HIV dan TB) melibatkan tenaga baik
staf bidang UKLW maupun staf dari instansi lain terutama dalam
pembentukan Pokja HIV. Hal sangat menunjang dalam pencapaian target
pemeriksaan screening HIV dan TB
b. Realisasi penggunaan anggaran yang mendukung indikator tersebut
sebesar Rp. 137.744.000,- atau 99,92% dari alokasi anggaran sebesar Rp.
137.859.000,- dengan capaian kinerja sebesar 100%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 43
1. Definisi Operasional
Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen pada Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit sebanyak 11 jenis Dokumen antara lain RKAKL/DIPA,
Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Laporan BMN, Lakip, Profil, Proposal
PNBP, Dokumen Kepegawaian, e monev DJA, e monev Bappenas, LEB dalam
periode satu tahun. Target tahun 2019 yaitu 40 dokumen. Outcome dari
indikator ini yaitu terpenuhinya dokumen dukungan manajemen dengan tepat
waktu dan akurat.
2. Cara Perhitungan
a. Realisasi
Akumulasi jumlah dokumen dukungan manajemen yang disusun dalam
waktusatutahun.
Dokumen Jumlah Dokumen Keterangan
Dokumen RKAKL/DIPA 2 Awal dan revisi
Laporan Tahunan 1
Laporan Keuangan 2 Semester I & II
Laporan BMN 2 Semester I & II
Laporan Kinerja 1
Profil 1
Proposal PNBP 1
Dokumen kepegawaian 2 Kontrak & Penilaian
Lapoaran e monev DJA 12 Setiap Bulan
Laporan e monev
Bappenas 4 Setiap Triwulan
Laporan Eksekutif
Bulanan (LEB) 12 Setiap Bulan
Total 40
INDIKATOR 9
Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 44
b. Capaian
3. Capaian Kinerja
Grafik 3.11 Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Dokumen
Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya
Dari grafik di atas diketahui bahwa jumlah dokumen dukungan manajemen
yang dihasilkan pada tahun 2019 sebanyak 40 dokumen dan sudah sesuai
target dengan capaian sebesar 100%. Realisasi tahun 2015 hingga tahun 2019
selalu mencapai target dengan capaian yang tetap setiap tahun yaitu 100%.
Target indikator persentase laporan program ditjen P2P terverifikasi
disampaikan tepat waktu tahun 2019 pada RAP Ditjen P2P Tahun 2015- 2019
yaitu 90%. Realisasi kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta
tahun 2019 yaitu 40 dokumen, hal ini menyumbang pencapaian target RAP.
4. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai karena terdapat SDM petugas laporan,
terdapat sarana yang memadai untuk menyusun laporan seperti komputer,
printer, dan terdapat alokasi anggaran untuk pertemuan penyusunan laporan.
Selain itu setiap bulan rutin dilakukan penyusunan laporan dan adanya
dukungan dari masing-masing bidang untuk menyampaikan data laporan.
5. Upaya yang Telah Dilakukan
a. Membuat SOP pengumpulan data.
b. Koordinasi dan rekonsiliasi data dengan bidang-bidang sebagai sumber
data primer.
0
10
20
30
40
50
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
Capaian
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡× 100%
40
40× 100% = 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 45
c. Rekonsiliasi data keuangan dengan KPPN setiap bulan.
d. Review Laporan Keuangan dan BMN setiap semester.
e. Koordinasi pelaporan dengan unit utama eselon I.
6. Kendala/Masalah yang Dihadapi
Keterlambatan pengumpulan data dan laporan dari masing-masing bidang
yang dapat menghambat penyusunan dan finalisasi laporan. Salah satu
penyebabnya yaitu ada beberapa data laporan yang bersumber dari poliklinik
non KKP dan seringkali terlambat mengumpulkan data.
7. Pemecahan Masalah
a. Pemberian reward dan punishment kepada bidang.
b. Membuat mekanisme pengumpulan data dari poliklinik non kkp yang
mudah, cepat, dan tepat.
8. Analisis Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator tersebut
yaitu Rp.11.208.205.000,- dan realisasi penyerapan sebesar
Rp.10.408.436.177,- atau sebesar 92,86%. Dan capaian kinerja sebesar 100%.
9. Analisis Efisiensi Pengggunaan Sumber Daya
a. Ketersediana sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan.
b. Memilah undangan perjalanan dinas sesuai kepentingan.
c. Belanja barang/jasa disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
d. Realisasi penggunaan anggaran yang mendukung indikator tersebut
sebesar Rp.10.408.436.177,- atau 80% dari alokasi anggaran sebesar
Rp.11.208.205.000,- dengan capaian kinerja sebesar 100%.
1. Definisi Operasional
Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang
perkantoran, kendaraan dalam satu tahun. Target tahun 2019 yaitu 35 unit.
INDIKATOR 10
Jumlah Pengadaan Sarana Prasarana
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 46
Outcome dari indikator ini yaitu terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana di
KKP Kelas IV Yogyakarta.
2. Cara Perhitungan
Akumulasi jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas
penunjang perkantoran, kendaraan dalam satu tahun
Jumlah target pengadaan× 100%
92
92× 100% = 100%
a. Realisasi
Akumulasi jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas
penunjang perkantoran, kendaraan dalam satu tahun yaitu:
1. Pengadaan tanah
2. Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi
3. Pengadaan peralatan fasilitas perkantoran
b. Capaian
3. Capaian Kinerja
Grafik 3.12 Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Pengadaan Sarana
Prasarana
0
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
Capaian
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡× 100%
35
35× 100% = 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 47
Dari grafik di atas diketahui bahwa jumlah pengadan sarana prasarana
pada tahun 2019 sebanyak 35 unit dan sudah mencapai target, sehingga
capainnya 100%. Capaian tahun 2015 hingga tahun 2019 sudah sesuai dengan
target dan tetap setiap tahunnya.
Target indikator persentase satker pusat dan daerah yang ditingkatkan
sarana/prasarananya untuk memenuhi standar tahun 2019 pada RAP Ditjen
P2P Tahun 2015-2019 yaitu 64%. Realisasi kinerja KKP Kelas I Yogyakarta
tahun 2019 yaitu 35 unit pengadaan, hal ini menyumbang pencapaian target
RAP.
4. Analisis Penyebab Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai karena tersedianya alokasi anggaran
untuk pengadaan sarana prasarana tersebut, terdapat SDM yang bertugas
sebagai pejabat pengadaan dan Unit Layanan Pengadaan,tim teknis, serta
adanya dukungan dan monitoring dari pimpinan selama proses pengadaan
hingga penerimaan barang/jasa.
5. Upaya yang Telah Dilakukan
a. Menyusun Rencana Umum Pengadaan (RUP) dan mempublikasikannya di
aplikasi SIRUP.
b. Memilih penyedia barang/jasa sesuai peraturan yang berlaku
c. Menggunakan aplikasi teknologi dalam memilih penyedia barang/jasa yaitu
aplikasi LPSE
6. Kendala/Masalah yang Dihadapi
Masih terdapat hal-hal yang belum dipahami pada Aplikasi SPSE versi 4.3
yang terbilang masih baru.
7. Pemecahan Masalah
a. Pengenalan dan workshop Aplikasi SPSE terbaru untuk Pokja ULP
8. Analisis Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator
tersebut yaitu sebesar Rp. 3.984.150.000,-
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 48
9. Analisis Efisiensi Pengggunaan Sumber Daya
a. Proses pengadaan dilaksanakan oleh SDM yang sudah mengikuti pelatihan
dan memiliki sertifikat pengadaan Barang/Jasa.
b. Realisasi penggunaan anggaran yang mendukung indikator tersebut
sebesar Rp. 3.851.137.366 atau 96,7% dari alokasi anggaran sebesar Rp.
3.984.150.000,- dengan capaian kinerja sebesar 100%.
1. Definisi Operasional
Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM
KKP dalam kurun waktu satu tahun. Target tahun 2019 yaitu 3 kali. Outcome
dari indikator ini yaitu meningkatnya kapasitas SDM di KKP Kelas IV
Yogyakarta dalam bidang pencegahan dan pengendalian penyakit.
2. Cara Perhitungan
𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑃2𝑃, 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑆𝐷𝑀 𝐾𝐾𝑃
𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
× 100%
3
3× 100% = 100%
a. Realisasi
Akumulasi jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh
SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun yaitu:
Kegiatan Waktu
Pelaksanaan
Jumlah Peserta
Pelatihan BCLS/ACLS April 2019 3 orang
Pelatihan pengendalian vektor terpadu Mei 2019 3 orang
Diklat bendahara Juni 2019 1 orang
b. Capaian
INDIKATOR 11
Jumlah Peningkatan Kapasitas SDM Bidang P2P
𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡× 100%
3
3× 100% = 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 49
3. Capaian Kinerja
Grafik 3.13 Perbandingan Capaian Kinerja Indikator Jumlah Peningkatan
Kapasitas SDM Bidang P2P
Dari grafik di atas diketahui bahwa jumlah peningkatan kapasitas SDM
pada tahun 2019 sebanyak 3 kali dan sudah mencapai target sehingga
capaiannya 100%. Capaian tahun 2015 hingga tahun 2019 sudah sesuai
dengan target dan sama setiap tahunnya.
Target indikator persentase layanan administrasi kepegawaian tahun
2019 pada RAP Ditjen P2P Tahun 2015-2019 yaitu 100%. Realisasi kinerja
KKP Kelas IV Yogyakarta tahun 2019 yaitu terlaksanya 3 kali kegiatan
peningkatan kapasitas SDM bidang P2P, hal ini menyumbang pencapaian
target RAP.
4. Analisis Keberhasilan
Target tahun 2019 dapat dicapai karena tersedianya alokasi anggaran
dan dukungan pimpinan hingga staff untuk pelaksanaa kegiatan peningkatan
SDM bidang P2P
5. Upaya yang Telah Dilakukan
a. Melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas SDM sesuai dengan TOR
dan RAB.
b. Melakukan koordinasi internal persiapan pelaksanaan kegiatan.
c. Melakukan koordinasi dengan lintas sektor perihal pelaksanaan kegiatan
yang melibatkan instansi lain.
6. Kendala/Masalah yang Dihadapi
Terbatasnya anggaran untuk peningkatan kapasitas SDM non teknis.
0
1
2
3
4
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Realisasi
Capaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 50
7. Pemecahan Masalah
Membuat usulan pelatihan bagi SDM non teknis dan agar Unit eselon I
mengadakan pelatihan non teknis dan mengundang UPT serta menambah
kuota peserta pelatihan.
8. Analisis Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator
tersebut yaitu sebesar Rp91.048.000,-
9. Analisis Efisiensi Pengggunaan Sumber Daya
Pada tahun 2019 sebanyak 7 orang telah mengikuti kegiatan peningkatan
kualitas SDM sehingga diharapkan dapat lebih efisien dan efektif dalam
melaksanakan tugas.
Realisasi penggunaan anggaran yang mendukung indikator tersebut
sebesar Rp. 79.626.500 atau 87% dari alokasi anggaran sebesar
Rp91.048.000,- dengan capaian kinerja sebesar 100%.
C. SUMBER DAYA
1. Realisasi Anggaran
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi didukung oleh anggaran DIPA Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta. Anggaran tahun 2019 yaitu sebesar Rp.
12.970.621.000 dengan realisasi sebesar Rp. 12.077.565.177 atau 93,11%.
Tabel 3.5 Realisasi Belanja Berdasarkan Sumber Dana
KKP Kelas IV Yogyakarta Tahun 2018 dan 2019
Sumber
Dana
2018 2019
Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Pagu (Rp) Realisasi (Rp)
RM 4.769.001.000 4.398.327.884 92,23% 10.269.357.000 9.488.541.927 92,4%
PNBP 3.001.405.000 2.486.951.350 82,86% 2.701.264.000 2.589.023.250 95,84
Total 7.770.406.000 6.885.279.234 88,61% 12.970.621.000 12.077.565.177 93,11%
Dari tabel 3.5 Realisasi anggaran menurut sumber dana mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2018, yaitu sebesar 4,5%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 51
Tabel 3.6 Realisasi Belanja Berdasarkan Jenis Belanja
KKP Kelas IV Yogyakarta Tahun 2018 dan 2019
Sumber
Dana
2018 2019
Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Pagu (Rp) Realisasi (Rp)
Belanja
Pegawai 3.472.723.000 3.207.073.934 92.35% 5.050.490.000 4.405.342.776 87,23%
Belanja
Barang 3.914.683.000 3.317.675.100 84.75% 3.935.981.000 3.819.283.657 97,04%
Belanja
Modal 383.000.000 360.530.200 94.13% 3.984.150.000 3.851.137.366 96,66%
Total 7.770.406.000 6.885.279.234 88.61 12.970.621.000 12.077.565.177 93,11%
Dari tabel 3.6 pada tahun 2019 dapat dilihat bahwa realisasi anggaran
menurut sumber dana yang terbesar adalah dari Belanja Modal 94,13%,
sedangkan realisasi yang terendah adalah belanja barang sebesar 84,75%.
Tabel 3.7 Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Kegiatan
KKP Kelas IV Yogyakarta Tahun 2018 dan 2019
Sumber Dana 2018 2019
Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Pagu (Rp) Realisasi (Rp)
Pembinaan Surveilans, Imunisasi,
Karantina dan Kesehatan
Matra
1.260.227.000 1.109.074.100 88,01% 1.087.657.000 1.055.675.000 97,06%
Pengendalian Penyakit
Bersumber Binatang
469.000.000 293.136.200 62,50% 536.900.000 475.710.000 88,60%
Pengendalian Penyakit Menular
Langsung
110.000.000 91.303.500 83,00% 137.859.000 137.744.000 99,92%
Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program P2P
5.391.765.434 5.391.765.434 90.91% 11.208.205.000 10.406.634.799 92,85%
Total 7.770.406.000 6.885.279.234 88,61% 12.970.621.000 12.077.565.177 93,11%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 52
Dari tabel 3.7 pada tahun 2019 dapat dilihat bahwa realisasi anggaran
menurut kegiatan yang terbesar adalah dari Pengendalian Penyakit Menular
Langsung sebesar 99,92%, sedangkan realisasi yang terendah adalah pada
kegiatan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang sebesar 88,60%.
2. Efisiensi
Pada tahun 2019 tidak efisiensi anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas IV Yogyakarta. Hal ini tidak mengganggu secara langsung realisasi dari
target pencapaian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta.
3. Sarana dan Prasarana
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta memiliki gedung
kantor induk baru guna mendukung keberhasilan kegiatan KKP Kelas IV
Yogyakarta dengan luas bangunan 982 m².Sarana dan Prasarana di Wilayah
Kerja KKP Kelas IV Yogyakarta lainnya masih terus dilakukan pengembangan
dan pembenahan demi pelaksanaan tupoksi KKP secara maksimal. KKP
Kelas IV Yogyakarta juga dilengkapi dengan Kendaraan Operasional Roda 2
(dua) sebanyak 10 unit, Kendaraan Roda 4 (empat) sebanyak 3 unit,
Ambulance sebanyak 2 unit dan 1 unit Kendaraan Khusus Operasional
Lapangan/bak terbuka/pick up.Untuk alat pengolah data KKP Kelas IV
Yogyakarta dilengkapi dengan 13 unit PC/Komputer, 18 unit Note Book dan 25
unit Printer.
Adapun rincian per aset seperti tertuang dalam bagan seperti berikut.
a. Tanah
No Nama Jumlah Sertifkat Lokasi
1 Tanah KKP
Kelas IV
Yogyakarta
492 m2 SHP No 202 Jln. Ring
Road Utara
No 8,
Nanggulan,
Maguwoharjo,
Depok,
Sleman, DIY
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 53
b. Bangunan
No Nama Jumlah Tahun
Rehab
Lokasi
1 Gedung dan
Bangunan KKP
Kelas IV
Yogyakarta
982 m2 2016 Jln. Ring Road
Utara No 8,
Nanggulan,
Maguwoharjo,
Depok,
Sleman, DIY
c. Kendaraan
No Nama Merk No BPKB Nopol
1 Mini Bus (Penumpang 14 Orang kebawah)
Toyota Kijang Inova
K-02861613 AB 1189 DE
2 Mini Bus (Penumpang 14 Orang kebawah)
Toyota New Avanza
K-06585735 AB 1226 DE
3 Mini Bus (Penumpang 14 Orang kebawah)
Toyota Innova L-05621915 AB 1251 DE
4 Pick Up Hilux Gas Pick Up
K-02861800 AB 8002 DE
5 Kendaraan Bermotor Beroda Dua Lainnya
Honda Supra X 125
K-04988826 AB 2815 DE
6 Kendaraan Bermotor Beroda Dua Lainnya
Honda Verza 150
K-04988827 AB 2813 DE
7 Kendaraan Bermotor Beroda
Dua Lainnya
Honda Verza 150
K-04988831 AB 2814 DE
8 Kendaraan Bermotor Beroda Dua Lainnya
Suzuki Shooter FV 110 LAZ
K-11586932 AB 2948 DE
9 Kendaraan Bermotor Beroda Dua Lainnya
Suzuki Shooter FV 110 LAZ
K-11586933 AB 2947 DE
10 Kendaraan Bermotor Beroda Dua Lainnya
Supra X 125 CW Fi
L-02497776 AB 2980 DE
11 Kendaraan Bermotor Beroda Dua Lainnya
Supra X 125 CW 125
L-02497777 AB 2981 DE
12 Kendaraan Bermotor Beroda Dua Lainnya
Supra X 125 CW Fi
L-02497778 AB 2982 DE
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 54
13 Kendaraan Bermotor Beroda Dua Lainnya
Supra X 125 CW Fi
L-02497779 AB 2983 DE
14 Kendaraan Bermotor Beroda Dua Lainnya
Supra X 125 CW Fi
L-02497780 AB 2984 DE
15 Mobil Ambulance Toyota Hilux PU Ambulance
K-06585734 AB 9024 DE
16 Mobil Ambulance Isuzu ELF Ambulance
M-08262796
AB 9016 U
d. Alat Pengolah Data
No Nama Jumlah Merk
1 Komputer P.C 13 unit Lenovo dan HP
2 Mesin Fotocopy 1 unit Canon IR-2004N
3 Note Book 18 unit Lenovo, Sony,
Toshiba dan Asus
4 Serial Printer 25 unit Canon, Epson, Fuji
Xerox dan HP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 55
BAB IV
KESIMPULAN
Kegiatan yang dilakukan KKP Kelas IV Yogyakarta tahun 2019 berdasarkan
pada tugas pokok dan fungsi yang telah ditentukan, dalam pelaksanaannya telah
berupaya meningkatkan kinerja dalam cegah tangkal keluar masuknya penyakit
menular berpotensi wabah baik di Bandara Adisutjipto, Wilker Baron, dan Wilker
Kulonprogo.
Untuk menilai keberhasilan KKP Kelas IV Yogyakarta, telah ditetapkan 11
indikator. Realisasi anggaran pada tahun 2019 sebesar 93,11%, dengan rata-rata
capaian indikator kinerja sebesar 104,8%. Dari pengukuran kinerja yang telah
dilakukan dapat dipaparkan bahwa :
1. Terdapat 2 indikator yang capaiannya lebih dari 100%, yaitu:
a. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
dengan realisasi 3.009 sertifikat dan capaian 100,3 %
b. Jumlah sertifikat/surat izin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
dengan realisasi 29.799 sertifikat dan capaian 110,3 %
2. Terdapat 9 indikator yang capaiannya 100%, yaitu:
a. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di
wilayah layanan KKP dengan realisasi 100% dan capaian 100 %
b. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus dengan realisasi 100%.
c. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan
dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah dengan realisasi 1 bandara dan capaian 100 %
d. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
dengan realisasi 1 bandara dan capaian 100 %
e. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan
buffer area dengan realisasi 1 bandara dan capaian 100 %
f. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung dengan
realisasi 500 orang dan capaian 100 %
g. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya dengan
realisasi 40 dokumen dan capaian 100 %
h. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P dengan realisasi 3 kali
pelatihan dan capaian 100 %
i. Jumlah pengadaan sarana prasarana dengan realisasi 35 unit pengadaan dan
capaian 100 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2019
KKP Kelas IV Yogyakarta 56
Faktor keberhasilan pencapaian indikator kinerja di tahun 2019 yaitu
tersedianya alokasi anggaran untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, optimalisasi
sumber daya manusia yang ada, peningkatan kerjasama tim dan koordinasi dengan
lintas sektor.
Kendala yang ditemukan dalam pencapaian kinerja selama tahun 2019 yaitu
jumlah SDM yang belum sebanding dengan beban kerja jumlah orang, alat angkut,
barang, dan tempat yang harus dilakukan pengawasan, alokasi anggaran pada
beberapa kegiatan dengan cakupan yang banyak belum memadai, kontribusi lintas
sektor/lintas program yang berhubungan dengan kegiatan KKP Kelas IV Yogyakarta
masih ada yang belum baik.
Pemecahan masalah pada tahun yang akan datang adalah usulan
penambahan SDM terampil di bidangnya, pengalokasian anggaran berdasarkan
Petunjuk Perencanaan dan skala prioritas, monitoring dan evaluasi pencapaian
kegiatan, peningkatan koordinasi dengan intansi terkait lainnya baik melalui advokasi,
sosialisasi kegiatan dan membangun komitmen secara bersama-sama untuk
mencegah keluar masuknya penyakit melalui pintu gerbang negara.