laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah · 2020-07-01 · lakip ub tahun 2016 selain...
TRANSCRIPT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Malang
2017
LAKIP UB 2016 Kata Pengantar
Halaman | i
KATA PENGANTAR
lhamdulillah, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) UB tahun 2106
ini dapat diselesaikan.
Penting untuk disampaikan di sini, bahwa Penyusunan LAKIP UB tahun 2016 merupakan
peride awal mengevaluasi implementasi Renstra UB Tahun 2015-2019, dimana Penetapan
Kebijakan Strategis, Program/Kegiatan berserta indikator pendukung pada Renstra 2015-2019
telah disesuaikan dengan dinamika UB pada tahapan menuju daya saing Asia. Disaming itu, saat
ini sedang dalam penyesuaian sehunbungan dengan implementasi OTK UB baru yang
diberlakukan mulai 1 Januari 2016.
LAKIP UB tahun 2016 selain merupakan laporan pertanggung-jawaban kinerja UB kepada
Pemerintah, sekaligus menjadi dokumen penting dalam Siklus Perencanaan, Pemantauan, dan
Umpanbalik untuk penyelenggaraan UB tahun berikutnya.
Tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP ini adalah untuk mewujudkan akuntabilitas UB
kepada pihak-pihak yang memberi amanah/mandat. Selain itu juga sebagai sarana untuk
mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang telah dicapai UB dan bagaimana proses
pencapaiannya. LAKIP UB ini disusun dengan cermat dan melibatkan semua unit kerja di
lingkungan UB.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan,
khususnya kepada UB sendiri.
Malang, Januari 2017
Rektor,
Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. NIP. 195811261986091001
A
LAKIP UB 2016 Daftar Isi
Halaman | ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................................... ii
IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................................................................................... iii
BAB-I PENDAHULUAN ..................................................................................................................................................... 1
1.1. GAMBARAN UMUM UB .................................................................................................................................... 1
1.2. DASAR HUKUM ................................................................................................................................................... 2
1.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI UB ................................................ 3
BAB-II PERENCANAAN KINERJA ................................................................................................................................ 6
BAB-III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................................................................... 13
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ............................................................................................................... 13
(1) Sasaran Strategis: Tersedianya lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional .................................................................................................... 14
(2) Sasaran Strategis: ‘Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional’ ................................................................................................................................................. 19
(3) Sasaran Strategis: Adanya kerjasama di tingkat ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL...................................................................................................................................... 23
(4) Sasaran Strategis: Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel. ........................................................................................................................................................ 25
(5) Sasaran Strategis: Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi. .......................................................................................................................................... 29
3.2. REALISASI ANGGARAN ................................................................................................................................. 32
BAB-IV PENUTUP............................................................................................................................................................ 35
LAMPIRAN ......................................................................................................................................................................... 36
Lampiran-1: Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ................................................................................................. 36
Lampiran-2: Kertas Kerja Penyusunan Capaian Indikator ...................................................................... 38
Lampiran-3: Gambar Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) UB ................................................ 46
Lampiran-4: Gambar Struktur Organisasi Badan Pengelola Usaha UB ............................................... 47
LAKIP UB 2016 Ikhtisar Eksekutif
Halaman | iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
enyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Universitas
Brawijaya (UB) 2016 bertujuan untuk mewujudkan akuntabilitas UB kepada pihak-pihak
yang telah memberikan mandat/amanah, mengkomunikasikan, dan menjawab tentang
apa yang telah dicapai UB beserta proses pencapaiannya. LAKIP UB 2016 berfungsi sebagai media
penghubung kerja organisasi, media akuntabilitas, media informasi, serta wujud pertanggung-
jawaban tertulis kepada pemberi mandat/amanah. Substansi LAKIP UB 2016 adalah melaporkan
tingkat keberhasilan/kegagalan beserta penyebabnya atas: (1)Perencanaan kinerja,
(2)Pengukuran kinerja, (3)Pelaporan kinerja, (4)Evaluasi kinerja, dan (5)Pencapaian kinerja UB
terhadap target kinerja yang tertuang di dalam Perjanjian Kinerja dan Renstra UB 2015-2019.
Tingkat keberhasilan tersebut diukur dengan menganalisa capaian indikator kinerja yang
terdapat dalam Perjanjian Kinerja 2016 dan indikator program dan kegiatan dalam renstra UB
2015-2019. Indikator program dan kegiatan Renstra UB 2015-2019 yang digunakan sebagai
ukuran adalah program dan kegiatan yang mendukung indikator yang menjadi target dalam
Perjanjian Kinerja 2016.
Penyusunan LAKIP UB tahun 2016 adalah merupakan peride awal mengevaluasi implementasi
Renstra UB Tahun 2015-2019. Oleh sebab itu, dalam hal pemenuhan kewajiban untuk
membandingkan capaian tiga tahun terakhir (2014, 2015, dan 2016) terpaksa belum bisa
terpenuhi, karena capaian kinerja tahun 2016 mengacu kepada program/kegiatan beserta
indikatornya yang ada pada Renstra UB 2015-2019; sedangkan capaian kinerja UB tahun 2014
dan tahun 2015 sebagai pembanding, masih mengacu pada program/kegiatan beserta
indikatornya yang ada pada Renstra UB 2011-2015. Sehingga Perbandingan antar capaian tahun
implementasi hanya terbatas pada capaian indikator yang beririsan sebagai perwujudan
program/kegiatan yang berkelanjutan. Disamping itu, ada pertimbangan penting lainnya untuk
tidak membandingkan capaian 3 (tiga) tahun terakhir, antara lain: (a)Program/kegiatan pada
Renstra 2011-2015 telah terlaksana dengan sistemik; (b)Penetapan Kebijakan Strategis,
Program/Kegiatan berserta indikator pendukung pada Renstra 2015-2019 telah disesuaikan
dengan dinamika UB pada tahapan menuju daya saing Asia; dan (c)Penyesuaian dengan
implementasi OTK UB baru yang diberlakukan mulai 1 Januari 2016.
Hasil Pengukuran Kinerja (PK) UB tahun 2016 berdasarkan target kinerja yang terdapat di dalam
program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan yang terdapat di dalam Renstra UB 2019 adalah
sebesar 86,29%. Pengukuran dilakukan dengan menghitung rerata nilai capaian semua indikator
kinerja, dengan memakai semua nilai mulai nilai terrendah yang diperoleh dari nilai indikator
program/kegiatan yang belum terlaksana (0%) sampai dengan nilai capaian indikator tertinggi
(285%).
Dari segi pencapaian kinerja keuangan, pada tahun anggaran 2016 UB telah menyerap anggaran
belanja sebesar Rp.1.328.930.643.788,00 (98,84%) dari total DIPA Tahun 2016 sebesar
Rp.1.344.550.388.000,00. DIPA yang digunakan adalah DIPA Revisi ke-6 yang bersumber dari
Penerimaan RM-APBN, BOPTN, dan PNBP.
Di dalam pelaksaannya, anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2016 terdiri atas total penggunaan
dana untuk kegiatan yang bersifat pengembangan sebesar Rp. 1.036.196.551.000,00 (77,07%)
P
LAKIP UB 2016 Ikhtisar Eksekutif
Halaman | iv
dan penggunaan dana belanja rutin UB sebesar Rp.308.353.837.000,00 (22,93%), belum
termasuk pembayaran remunerasi tahun 2016 (berjalan Agustus s.d. Desember 2016).
Berdasarkan laporan keuangan UB, total penggunaan dana untuk aktivitas pengembangan tahun
2016 mencapai Rp.1,035,979,833,682,00 (99,68%) dari total pagu pengembangan institusi
sebesar Rp.1.036.196.551.000,00. Penggunaan dana untuk belanja rutin dalam hal ini adalah
untuk menunjang kinerja Layanan Perkantoran berupa Pembayaran Gaji, Tunjangan, dan
Pemeliharaan Perkantoran mencapai Rp.244.603.598.809,00 (94,13%) dari pagu sebesar
Rp.259.853.837.000,00. Sedangkan untuk menunjang kinerja Layanan Perkantoran Satuan Kerja
Satker (BOPTN) berupa Pembayaran Belanja Barang Penunjang Perakantoran mencapai
Rp.48.347.211.297,00 atau 99.68% dari total pagu sebesar Rp. 48.500.000.000,00.
LAKIP UB 2016 Pendahuluan
Halaman | 1
BAB-I PENDAHULUAN
ekad UB untuk mempersiapkan diri menjadi sebuah perguruan tinggi yang otonom sudah mendapatkan pengesahan status menjadi instansi pemerintah yang menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dari Menteri Keuangan melalui ketetapannya
nomor: 361/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini berisi Laporan Kinerja Kegiatan dan Pencapaian Sasaran UB selama tahun 2016 terdiri atas:
1) Akuntabilitas Kinerja dilaporkan setelah meninjau pelaksanaan Rencana Strategis UB, dan
bertujuan untuk memaparkan Analisis Capaian Kinerja Kegiatan dan Capaian Sasaran, serta
Akuntabilitas Keuangan. Pembahasan pada analisis capaian kinerja dan akuntabilitas
keuangan mengacu pada rencana penyusunan tahapan Periode menuju daya saing di tingkat
ASIA di tahun 2020 dengan melakukan analisa terhadap pelaksanaan Renstra UB 2015-2019.
Data-data yang digunakan diambil dari Buku Laporan Capaian Kinerja Rektor Tahun 2016,
Laporan Capaian Kinerja Fakultas/Lembaga/UPT se Universitas Brawijaya Tahun 2016, dan
Pelaksanaan Anggaran DIPA 2016.
2) Penutup dan Lampiran dimaksudkan untuk lebih memudahkan pembaca untuk melihat
secara utuh LAKIP UB tahun 2016, selain dapat secara langsung dibaca dalam Ikhtisar
Eksekutif dan Daftar Isi. Sistematika penyajian LAKIP 2016 ini didasarkan pada tatacara
penyajian LAKIP yang dilakukan oleh BPKP dan Ditjen DIKTI.
1.1. GAMBARAN UMUM UB
Nama UB diberikan oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat nomor 258/K/61 tanggal 11 Juli 1961. Nama ini berasal dari gelar Raja-Raja Majapahit yang merupakan kerajaan besar di Indonesia pada abad 12 sampai 15. UB diresmikan sebagai Universitas Negeri berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 196 tahun 1963 dan berlaku sejak 5 Januari 1963. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari lahir (Dies Natalis) UB. Perjalanan UB sebelum dinegerikan diawali pada tahun 1957 di Malang berdiri cabang Universitas Sawerigading Makassar yang hanya terdiri dari dua fakultas yaitu Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1960 diganti namanya menjadi Universitas Kotapraja Malang. Di bawah naungan Universitas tersebut, beberapa bulan berikutnya terdapat tambahan fakultas yaitu Fakultas Administrasi.
Pada saat dinegerikan, UB hanya mempunyai 5 fakultas yaitu Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan (FKK) merupakan perluasan dari FAN dan saat ini namanya adalah Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP). FKHP kemudian dipecah menjadi dua Fakultas pada tahun 1973, yaitu Fakultas Peternakan (FPt) yang berada di UB dan Fakultas Kedokteran Hewan yang berada di bawah naungan Universitas Airlangga. Fakultas Teknik (FT) berdiri tahun 1963 berdasarkan Surat Keputusan Menteri PTIP nomor 167 tahun 1963 tertanggal 23 Oktober 1963.
Dengan terbitnya Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Universitas Brawijaya tertanggal 22 Januari 2016, UB mendapat tambahan 3 (tiga) fakultas baru yang sebelumnya berstatus program, yaitu: Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Program Kedokteran Hewan, dan Program Kedokteran Gigi. Saat ini UB memiliki 15 fakultas, yaitu: Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas
T
LAKIP UB 2016 Pendahuluan
Halaman | 2
Peternakan (FPT), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Fakultas Ilmu Komputer (Filkom), dan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Disamping 15 fakultas, terdapat juga 1 (satu) Program Pascasarjana, dan 1 program Vokasi. Sejumlah 162 program studi saat ini dikelola UB, dengan rincian 11 PS untuk Program Vokasi, 70 PS untuk S1, 40 untuk S2, 18 PS untuk S3 dan 16 PS untuk Program Dokter Spesialis, serta 7 PS untuk Program Profesi.
1.2. DASAR HUKUM
1) Nama UB diberikan berdasarkan oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat nomor 258/K/61 tanggal 11 Juli 1961;
2) Diresmikan sebagai Universitas Negeri berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor 196 tahun 1963 dan berlaku sejak 5 Januari 1963;
3) Menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) dari Menteri Keuangan melalui ketetapannya nomor 361/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009;
4) Struktur organisasi UB disesuaikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
5) Undang-undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
6) Undang-Undang APBN No. 41 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2009;
7) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;
8) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor Per 51/PB/2008 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;
9) Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
10) Pasal 12 ayat (2) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
11) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP);
12) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
13) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
14) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar;
15) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 21/2007 tentang Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan di lingkungan Depdiknas;
16) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16/2008 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan di lingkungan Depdiknas;
17) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
LAKIP UB 2016 Pendahuluan
Halaman | 3
18) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Universitas Brawijaya
1.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI UB
Sebagai institusi pelayanan kebutuhan dasar pendidikan tinggi, UB terus melakukan perbaikan di segala aspek untuk menuju daya saing Asia. Prinsip-prinsip organisasi yang modern, penataan organisasi dan tata kerja, termasuk aspek yang penting untuk diperbaiki secara berkelanjutan guna mencapai tujuan tersebut. Komitmen UB tersebut disambut baik oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dengan menerbitkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya diperintahkan untuk mengatur lebih lanjut susunan organisasi dan tata kerja Universitas Brawijaya, maka Rektor membentuk Tim yang bekerjasama dengan subagian Hukum dan Tata Laksana (HTL) untuk menyusun Susunan Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya yang disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan penyelenggaraan tata kelola perguruan tinggi yang baik dan meningkatkan kinerja dan pelayanan penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2016, Universitas Brawijaya terdiri dari:
a. Senat UB;
b. Rektor;
c. Satuan Pengawas Internal;
d. Dewan Pertimbangan; dan
e. Dewan Pengawas
Sedangkan Rektor sebagai organ pengelola UB terdiri atas: a. Rektor dan Wakil Rektor;
b. Biro;
c. Fakultas dan Pascasarjana;
d. Lembaga;
e. Unit Pelaksana Teknis; dan
f. Badan Pengelola Usaha (Lampiran-4: Gambar Struktur Organisasi Badan Pengelola Usaha
UB).
Berdasarkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2016, maka pada tanggal 14 April Tahun 2016 telah ditetapkan Peraturan Rektor Nomor 20 Tahun 2016, tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja (Lampiran-3: Gambar Struktur Organisasi dan Tata Kerja UB). Dalam Peraturan Rektor tersebut mengatur lebih rinci mengenai tata kelola penyelenggaraaan proses bisnis, sebagai berikut:
(1) Wakil Rektor terdiri atas:
a. Wakil Rektor Bidang Akademik;
b. Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan;
c. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan; dan
LAKIP UB 2016 Pendahuluan
Halaman | 4
d. Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama.
(2) Biro meliputi:
a. Biro Akademik dan Kemahasiswaan;
b. Biro Umum dan Kepegawaian; dan
c. Biro Keuangan.
(3) Fakultas terdiri dari:
a. Fakultas Hukum;
b. Fakultas Ekonomi dan Bisnis;
c. Fakultas Ilmu Administrasi;
d. Fakultas Pertanian;
e. Fakultas Peternakan;
f. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan;
g. Fakultas Teknik;
h. Fakultas Kedokteran;
i. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam;
j. Fakultas Teknologi Pertanian;
k. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik;
l. Fakultas Ilmu Budaya;
m. Fakultas Kedokteran Hewan;
n. Fakultas Kedokteran Gigi; dan
o. Fakultas Ilmu Komputer.
(4) Lembaga terdiri atas:
a. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM); dan
b. Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M).
(5) UPT terdiri atas:
a. UPT Perpustakaan;
b. UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK);
c. UPT Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (UPT PKK);
d. UPT Laboratorium Sentral Ilmu-Ilmu Hayati (UPT LSIH); dan
e. UPT Laboratorium Sentral Sains dan Rekayasa (UPT LSSR).
(Sumber Data: Peraturan Rektor No. 20 Tahun 2016)
Beberapa penyesuaian telah dilekukan UB seperti yang tercantum di Peraturan Rektor Nomor 20 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja UB diantaranya tentang penggantian nama unit pelaksana teknis Job Placement Center (JPC) menjadi UPT Pengembangan Karir & Kewirausahaan (UPT PKK). Selain itu, di tahun 2016 ada beberapa unit kerja yang masuk menjadi bagian di dua Lembaga, yaitu Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M).
LAKIP UB 2016 Pendahuluan
Halaman | 5
Sejak menerapkan OTK yang baru, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) membawahi 29 pusat studi yaitu Pusat Studi Energi dan Sumber Daya Alam, Pusat Pelayanan Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata, Pusat Penelitian Teknologi Sistem dan Material Maju, Pusat Studi Jagung, Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi Bencana, Pusat Studi Pengelolaan Lahan Terdegradasi dan Pasca Tambang, Pusat Kajian Anti Korupsi, Pusat Studi Peradaban, Sentra Hak Kekayaan Intelektual (Sentra HKI), Pusat Studi Halal Thoyib, Pusat Studi Tanaman Ubi-Ubian, Pusat Studi Budaya dan Laman Batas, Pusat Studi Gender, Pusat Studi Biosistem, Pusat Studi Lingkungan Hidup, Peningkatan Publikasi Internasional Karya Ilmiah Dosen (PPIKID), Pusat Studi Pesisir dan Kelautan (PSPK), Pusat Studi Pengembangan Pangan Lokal, Pusat Penelitian dan Pengembangan Porang Indonesia (P4I), Pusat Pelayanan Konsultasi dan Pengolahan Data (PPKPD), Pusat Pelayanan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (P4M), Pusat Pengembangan Manajemen Penelitian, Pusat Inkubator Bisnis dan Layanan Masyarakat (PIBLAM), Pusat Studi Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat, Pusat Pengembangan Riset Sistem Peradilan Pidana (PERSADA), Pusat Kajian Pariwisata, Pusat Studi Perancangan Hukum dan Kebijakan Publik, dan Portsmouth Brawijaya Center for Global Health, Population and Policy (PB Center).
Sedangkan Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) membawahi 10 pusat di antaranya Pusat Pembinaan Agama, Pusat Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, Pusat Pengembangan Aktivitas Pembelajaran dan Pendidikan Jarak Jauh, Pusat Informasi, Dokumentasi, dan Keluhan, Pusat Pengembangan Relevansi Pendidikan, Pusat Pengembangan Pendidikan Akademik dan Profesional, Pusat Pengembangan Manajemen Pendidikan, Pusat Urusan Internasional, Pusat Jaminan Mutu, dan Pusat Studi Layanan Disabilitas.
Melalui Peraturan Rektor Nomor 40 Tahun 2016 tentang Badan Pengelola Usaha, Rektor memperjelas struktur Badan Pengelola Usaha (BPU) guna mengoptimalkan perolehan sumber pendanaan penyelenggaraan perguruan tinggi.
BPU UB membawahi beberapa unit, diantaranya: (1) Badan Usaha Akademik (BUA) UB, (2) Badan Usaha Non Akademik (BUNA) UB, (3)Rumah Sakit UB, (4)Rumah Sakit Gigi dan Mulut UB (RSGM), (5)Rumah Sakit Hewan Pendidikan UB (RSHP), dan (6)Poliklinik UB.
BUA terdiri dari beberapa unit, yaitu: (1)UB Press, (2)Unit Pengembangan Bahasa, (3)Institut Biosains, (4)Brawijaya Smart School, (5)Laboratorium Lapang Terpadu Kepuharjo, (6)Agro Techno Park, (7)UB Forest, (8)Institut Atsiri, (9)UB TV dan Radio.
Saat ini UB telah membangun beberapa Techno Park untuk keperluan praktikum lapang mahasiswa dan hilirisasi produk, yaitu: Kebun Percobaan Jatikerto dan Kebun Percobaan Cangar. (Sumber Data: Peraturan Rektor No. 40 Tahun 2016, Sub Bag HTL)
Adapun BUNA juga terdiri dari beberapa unit yaitu: (1)Sport Center, (2)UB Media, (3)UB Guest House, (4)UB Kantin, dan (5)Griya Brawijaya.
LAKIP UB 2016 Penetapan Kinerja
Halaman | 6
BAB-II PERENCANAAN KINERJA
enetapan Kinerja UB untuk tahun 2016 disusun dengan lima sasaran strategis yaitu:
(1)Tersedianya lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan
mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat
internasional; (2) Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent),
memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti,
menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional; (3) Adanya kerjasama ditingkat
ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL; (4) Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang
akuntabel; dan (5) Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi.
Di dalam setiap sasaran strategis tersebut, terdapat indikator kinerja yang diambil dari output
RKA-KL Tahun Anggaran 2016 yang pada dasarnya adalah pernyataan dari Indikator Outcome
UB, karena pada saat penetapan kinerja, setiap indikator kinerja harus disertai dengan anggaran
yang dibutuhkan.
Penetapan kinerja berdasarkan ketersediaan anggaran sesuai perjanjian kinerja yang
ditandangani oleh Rektor UB untuk tahun 2016, adalah sebagai berikut:
Tabel-2.1: Perjanjian Kinerja UB Tahun 2016
Unit Kerja : UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tahun Anggaran : 2016
Sasaran Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
Meningkatnya Kualitas Pendidikan
Persentase Lulusan yang Langsung Bekerja
10 %
Jumlah Dosen Berkualifikasi S3 700 Dosen Jumlah Dosen Bergelar Guru Besar 140 Dosen Jumlah Kelas dengan Fasilitas Teknologi Pembelajaran Maju
15 Kelas
Jumlah SDM yang Meningkat Kompetensinya
150 Orang
Jumlah Revitalisasi SARPRAS PBM 63 Paket
Meningkatnya Kualitas Kelembagaan
Persentase Jumlah Prodi Terakreditasi Unggul
40 %
Peringkat Institusi di Level Internasional #301+ Asia
Jumlah Akreditasi/Sertifikasi Internasional 10 Buah
Jumlah Implementasi Kerjasama Nasional, Internasional, Lembaga Pemerintah/Swasta, Dunia Usaha/Pendidikan
60 Buah
Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST) yang Dibangun
4 Technopark
P
LAKIP UB 2016 Penetapan Kinerja
Halaman | 7
Sasaran Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
Meningkatnya Kualitas Kemahasiswaan Dan Alumni
Jumlah Mahasiswa yang Mengikuti Pelatihan Kewirausahaan (PMW)
339 Mahasiswa
Persentase Jumlah Lulusan Bersertifikat Kompetensi (TI, Bahasa Inggris, dll)
80 %
Jumlah Mahasiswa Pemenang Kompetisi Tingkat Nasional
450 Mahasiswa
Jumlah Mahasiswa Pemenang Kompetisi Tingkat Internasional
7 Mahasiswa
Meningkatnya Kualitas Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Jumlah Publikasi Internasional 600 Artikel
Jumlah HKI 30 Buah
Jumlah Riset Unggulan 220 Buah
Jumlah Hasil Hilirisasi Riset 10 Buah
Kegiatan Anggaran (Rp.)
1 Dukungan Manajemen PTN/KOPERTIS 250.036.637.000,00
2 Peningkatan Layanan Tridharma Perguruan Tinggi 845.303.197.000,00
TOTAL 1.095.339.834.000,00
Di dalam perjanjian kinerja, total kebutuhan anggaran yang hanya ditetapkan dalam bentuk dua
kegiatan besar, selanjutnya ditetapkan sebgai Pagu Awal (definitif) UB untuk Tahun Anggaran
2016.
Untuk mencapai target kinerja di atas perlu disusun strategi pencapaian dalam bentuk program
dan kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan program dan kegiatan yang terdapat di dalam
Renstra UB 2015-2019 indikatornya. Berikut adalah daftar program, kegiatan, dan indikator
kinerja Renstra UB untuk tahun pelaksanaan 2016 yang mendukung Perjanjian Kinerja UB Tahun
2016:
Tabel-2.2: Penetapan Kinerja UB Tahun 2016
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
(Output RKAKL) SATUAN
TARGET KINERJA
SASARAN STRATEGIS I: Tersedianya lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional
Peningkatan kualitas PBM sesuai standart pendidikan tinggi yang baik
Meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa
Persentase jumlah penerima beasiswa dari total mahasiswa S-1
% 17
Persentase jumlah penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah
% 3
Meningkatkan kualitas Dosen
Persen dosen bergelar Doktor
% dosen 32.50
Persen guru besar % dosen 9
LAKIP UB 2016 Penetapan Kinerja
Halaman | 8
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
(Output RKAKL) SATUAN
TARGET KINERJA
Mengembang-kan pendidikan kewirausahaan
Modul spesifik sesuai fakultas
buah 10
Mengembang-kan pendidikan Vokasi
Jumlah mahasiswa mhs 1100
Jumlah Prodi buah 5
Meningkatkan kualitas dosen
Jumlah dosen yang bersertifikat profesi dosen (SerDos)
Dosen 1525
Menyelenggara-kan percepatan guru besar
Persen guru besar % dosen 9
Meningkatkan kualitas dan kuantitas daya tampung
Jumlah Mahasiswa S1 Mhs 56000
Jumlah mahasiswa S2/S3 % 12
Jumlah PS terakreditasi % 70
Mengembang-kan ragam dan akses layanan pendidikan
Jumlah PS S1 PS 75
Jumlah PS S2 dan S3 PS 71
Perbaikan sistem Proses Belajar-Mengajar yang ideal
Memperbaiki nisbah mahasiswa /Dosen
Rasio mahasiswa S1/ dosen
Mhs /dosen
45
Persen mahasiswa pascasarjana
% mhs 26
Memperbaiki sarana dan prasarana PBM
Rasio ruang kuliah/mahasiswa
M2/mhs 1
Peningkatan jumlah literatur pendidikan
Meningkatkan sumber dan media pendidikan
Jumlah pustaka (texbook)
Tambah-an buku
3
Jumlah pustaka (e-book) Tambah-an e-book
3
Jumlah pustaka (e-journal)
Tambah-an e-journal
3
Jumlah alat peraga pendidikan
Tambah-an alat peraga
3
Perbaikan proses penyediaan sarana pendukung pendidikan
Mengembang-kan prasarana laboratorium lapang dan technopark UB
Rasio Laboratorium/mahasiswa
M2/mhs 1.6
Meningkatkan sistem informasi untuk layanan akademik pascasarjana
% Fungsi Penggunaan % 100
Penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Pendidikan
Menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan
Persentase penyelesaian fisik
% 44.45
LAKIP UB 2016 Penetapan Kinerja
Halaman | 9
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
(Output RKAKL) SATUAN
TARGET KINERJA
SASARAN STRATEGIS II: Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional
Peningkatan kualitas sumberdaya penunjang penelitian
Meningkatkan kapasitas sumberdaya untuk penelitian
Alokasi anggaran untuk penelitian
% anggaran penelitian
10
Meningkatkan kapasitas kelembagaan
Alokasi anggaran penelitian per dosen
Rp. Juta /dosen /tahun
7.5
Menyelenggara-kan Pembinaan dan Peningkatan Mutu penelitian
Jumlah pusat penelitian unggulan universitas
Jumlah grup riset
20
Peningkatan jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat
Meningkatkan jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat
Persentase Jumlah pengabdian masyarakat per dosen
% 0.6
Peningkatan kualitas mahasiswa dan lulusan
Meningkatkan jumlah prestasi mahasiswa
Jumlah prestasi mahasiswa tingkat nasional dan internasional
Buah 17
Meningkatkan pencitraan kegiatan kemahasiswaan di tingkat internasional
Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat internasional
Mhs 7
Mengembang-kan karir mahasiswa
Jumlah pelatihan Karier bagi mahasiswa
Kali /tahun
2
Menyelenggara-kan kegiatan pembentukan Jatidiri mahasiswa
Jumlah Pelatihan untuk pembentukan jati diri mahasiswa
Kali /tahun
2
Meningkatkan minat mahasiswa pada lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa
Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat nasional
Mhs 9
Meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam Asosiasi Profesi internasional
Jumlah mahasiswa yg terlibat Asosiasi Profesi internasional
Mhs 30
Menyediakan wadah untuk
Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa
Buah 34
LAKIP UB 2016 Penetapan Kinerja
Halaman | 10
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
(Output RKAKL) SATUAN
TARGET KINERJA
kegiatan pembentukan inovasi dan kreativitas mahasiswa
Meningkatkan kemampuan daya saing lulusan
Persen lulusan Tepat waktu
% lulusan 45
Persen lulusan IPK > 3 % lulusan 60
Lama tunggu mahasiswa mencari kerja <6 bulan
% lulusan 50
Persen lulusan S1 TOEFL >450 atau TOEIC > 500
% lulusan 30
Persen lulusan S2 dan S3 TOEFL > 500 atau TOEIC > 600
% lulusan 30
SASARAN STRATEGIS III: Adanya kerjasama ditingkat ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL
Peningkatan mutu dan jumlah hasil penelitian
Meningkatkan jumlah dan mutu publikasi internasional
Jumlah Sitasi per paper Sitasi /paper
0.6
Jumlah publikasi internasional
Artikel /GB
0.6
Mengembang-kan Kerjasama dengan lembaga internasional dibidang Riset
Jumlah kerjasama Buah /tahun
3
Meningkatkan nilai guna penelitian
Jumlah HAKI Paten 20
Persentase Jumlah buku yang diterbitkan dari hasil penelitian
% 10
SASARAN STRATEGIS IV: Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel
Pembangunan gedung penunjang entrepreneurial university
Membangun gedung untuk pengembangan unit layanan penunjang Entrepreneurial University
Persentase pembangunan gedung Lab Biosains
% 50
Persentase Pembangunan gedung Entrepreneur
% 90
Persentase Pembangunan gedung layanan bersama
% 40
Peningkatan kualitas kelembagaan/universitas untuk memperkuat daya
Mempersiapkan pengembangan UB menjadi PTN Berbadan Hukum
Status Organisasi UB otonomi BLU
LAKIP UB 2016 Penetapan Kinerja
Halaman | 11
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
(Output RKAKL) SATUAN
TARGET KINERJA
saing nasional dan internasional
Meningkatkan kualitas Akreditasi institusi
Akreditasi Intitusi Peringkat A
Meningkatkan Daya saing di tingkat Internasional
Hasil penilaian QS World University Ranking
Peringkat 675+
Hasil penilaian Webometrics World Rangking
Peringkat 1080
Meningkatkan jumlah kerjasama internasional untuk pendidikan dengan model sister university dalam bentuk lecturer and/or student exchange, double degree, sandwich program atau program lain yang representatif
Jumlah Kerjasama Jumlah Kerjasa-ma
41
Meningkatkan jumlah dana riset internasional dari international agencies.
Jumlah Dana (dalam juta rupiah)
Rp 40000
SASARAN STRATEGIS V: Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi
Peningkatan kualitas standart pendidikan
Meningkatkan mutu program studi
Jumlah PS terakreditasi A % PS 45
Jumlah PS baru PS 12
Jumlah PS terakreditasi/ tersertifikasi International
% PS 10
Jumlah kelas Internasional/ Berbahasa Inggris
Kelas 6
Jumlah laboratorium bersertikat ISO
Lab 3
Meningkatkan jumlah Program Studi Pascasarjana
Jumlah PS S3 PS 17
Jumlah PS S2 PS 42
LAKIP UB 2016 Penetapan Kinerja
Halaman | 12
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
(Output RKAKL) SATUAN
TARGET KINERJA
Jumlah PS Sp. 1 PS 17
Jumlah PS S1 PS 74
Meningkatkan pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan tinggi bagi masyarakat
Jumlah kampus di luar domisili
Buah 3
Pembangunan sarana pendidikan ramah lingkungan
Mengembangkan kampus UB di luar kampus utama
Persentase fungsi kampus di luar kampus utama
% fungsi bangunan
40
Mengembangan sarana dan prasarana Kampus UB menuju Green Campus
Jumlah unit gedung dengan sar/pras. Smart Building
buah 2
Persentase unit sar/pras. Pengelolaan Limbah dan Air Terintegrasi termasuk kegiatan perencanaan
% 45
Meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan kerja sivitas akademika
Layanan Perkantoran
Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Bln Layanan
12
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
Bln Layanan
12
Layanan Perkantoran Satker (BOPTN)
Pembayaran Belanja Barang Penunjang Perakantoran
Bln Layanan
12
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 13
BAB-III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
alam rangka memberikan pelayanan yang efisien dan produktif, UB membuat
perencanaan program dengan menetapkan target kinerja yang terukur (Indikator
Kinerja) yang tertuang di dalam Renstra UB 2015-2019.
Sebagai konsekuensi logis dalam usaha mencapai target kinerja tersebut, selain menandatangai
Perjanijan Kinerja (LAKIP), Rektor UB juga telah menandatangai dua buah dokumen perjanjian
yaitu: (1) Perjanjian Kinerja dengan Kemenristekdikti (dengan 20 indikator yang ditetapkan),
terkait dengan kewajiban penyampaian laporan akuntabilitas kinerja; (2) Kontrak Kinerja dengan
Kementerian Keuangan (dengan 10 indikator yang ditetapkan), yang terkait dengan dukungan
anggaran.
Capaian kinerja UB adalah hasil aktualisasi rencana pengelolaan UB jangka menengah yang
tertuang di dalam Renstra UB 2015-2019. Capaian kinerja ini dirumuskan dalam bentuk nilai
terukur, sesuai capaian untuk masing-masing indikator dari setiap sasaran, program, dan
kegiatan yang sudah dirumuskan sebelumnya. Selain itu, karena capaian kinerja membawa
konsekuensi pada sistem manajemen keuangan institusi (UB), maka indikator pengukuran yang
juga dinilai adalah total pembiayaan (penggunaan dana).
Pengukuran capaian kinerja dengan nilai penggunaan dana dari pelaksanaan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2016 Revisi ke 6 sebesar Rp.
1.344.550.388.000,00, terdiri atas total penggunaan dana untuk kegiatan yang bersifat
pengembangan sebesar Rp. 1.036.196.551.000,00 (77,07%) dan penggunaan dana belanja rutin
UB sebesar Rp.308.353.837.000,00 (22,93%). Berdasarkan laporan keuangan UB, total
penggunaan dana untuk aktivitas pengembangan tahun 2016 mencapai Rp.1,035,979,833,682,00
(99,68%) dari total pagu pengembangan institusi sebesar Rp.1.036.196.551.000,00.
Total penggunaan dana untuk belanja rutin dalam hal ini adalah untuk menunjang kinerja
Layanan Perkantoran berupa Pembayaran Gaji, Tunjangan, dan Pemeliharaan Perkantoran
mencapai Rp.244.603.598.809,00 (94,13%) dari pagu sebesar Rp. 259.853.837.000,00.
Sedangkan untuk menunjang kinerja Layanan Perkantoran Satuan Kerja Satker (BOPTN) berupa
Pembayaran Belanja Barang Penunjang Perakantoran mencapai Rp. 48.347.211.297,00 atau
99.68% dari total pagu sebesar Rp. 48.500.000.000,00. Dilihat dari tingkat serapan dana, memang
secara nominal masih terdapat selisih dengan total pagu yang diberikan, akan tetapi selisih ini
tidak terlalu signifikan.
Khusus untuk pengukuran capaian kinerja berdasarkan indikator, penilaian dilakukan dengan
analisa terhadap indikator tiap program/kegiatan yang tercantum dan terrumuskan dalam
Renstra UB 2015-2019. Fokus utama penilaian tentunya mengacu pada indikator kinerja yang
tertulis dalam Penetapan Kinerja 2016 sebagai pernyataan dari Indikator Outcome UB untuk
dipertanggung-jawabkan di dalam akuntabilitas kinerja anggaran.
D
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 14
Analisis terhadap tiap indikator program dan kegiatan tersebut sekaligus mendukung capaian
indikator kinerja yang terdapat pada Pengukuran Kinerja 2016. Selanjutnya, untuk mendapatkan
nilai atas capaian dari kinerja, dilakukan dua macam perbandingan. Perbandingan pertama adalah
perbandingan antara target dan realisasi capaian. Perbandingan kedua adalah perbandingan
antara prosentase capaian tahun 2016 dan prosentase capaian tahun 2014 dan 2015.
Perbandingan pertama mendefinisikan gap praktis antara rencana dan realisasi. Sedangkan
perbandingan kedua diperlukan untuk menunjukkan kecenderungan (trend) kemampuan
pengelola UB dalam mengelola sumber daya untuk merealisasikan output dan outcome Rensta UB
2015-2019. Capaian ini akan mendukung penilaian kinerja yang sebenarnya, melengkapi
identifikasi kesenjangan (gap) antara rencana dan realisasi hasil perbandingan pertama. Selain
itu, perbandingan kedua akan menunjukkan keberlanjutan program/kegiatan yang direncanakan
dalam Renstra Universitas Brawijaya 2015-2019.
Dalam hal Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir, belum bisa
dibandingkan seluruhnya, karena capaian kinerja tahun 2016 mengacu kepada program/kegiatan
beserta indikatornya yang ada pada Renstra UB 2015-2019; sedangkan capaian kinerja UB tahun
2014 dan tahun 2015 sebagai pembanding, masih mengacu pada program/kegiatan beserta
indikatornya yang ada pada Renstra UB 2011-2015. Sehingga Perbandingan antar capaian tahun
implementasi hanya terbatas pada capaian indikator yang beririsan sebagai perwujudan
program/kegiatan yang berkelanjutan. Disamping itu, ada pertimbangan penting lainnya untuk
tidak membandingkan capaian 3 (tiga) tahun terakhir, antara lain: (a)Program/kegiatan pada
Renstra 2011-2015 telah terlaksana dengan sistemik; (b)Penetapan Kebijakan Strategis,
Program/Kegiatan berserta indikator pendukung pada Renstra 2015-2019 telah disesuaikan
dengan dinamika UB pada tahapan menuju daya saing Asia; dan (c)Penyesuaian dengan
implementasi OTK UB baru yang diberlakukan mulai 1 Januari 2016.
Analisis capaian kinerja ini disusun berdasarkan rumusan sasaran strategis Renstra UB 2015-
2019, adalah sebagai berikut:
(1) Sasaran Strategis: Tersedianya lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional
(1.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis
Kata kata kunci dari sasaran strategis 1 yang mengarahkan pada rumusan outcome adalah:
ilmuwan, professional, kritis, dan internasional. Dengan demikian indikator outcome dari
Sasaran Strategis 1 adalah ‘adanya produk lulusan yang mampu berperan melakukan analisis
kritis dan berperan secara professional hingga di tingkat internasional’. Dengan indikator
outcome yang terumuskan, Renstra UB 2015-2019 menentukan input strategis berupa:
sumber daya manusia (mahasiswa, tenaga pengajar, dan tenaga kependidikan), sistem dasar
penyelenggaraan pendidikan tinggi mengacu standar RISTEK-DIKTI.
Sedangkan penilaian terhadap realisasi dari outcome yang ditetapkan, digunakan capaian
terukur dari 19 indikator kinerja output yang terumuskan dalam Renstra UB 2015-2019,
beserta realisasi pemanfaatan sumber daya finansialnya (penggunaan anggarannya).
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 15
(1.2) Nilai Capaian Kinerja (Perbandingan Target-Realisasi Kinerja 2016)
Berdasarkan Tabel 3, secara umum, rentang prosentase capaian dari 19 indikator kinerja
berada di antara 51,12% sampai 150%.
Tabel-3.1: Perbandingan I: Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2016
Indikator Kinerja Satuan
Kinerja 2016
Target Capaian (renstra
2016)
Capaian
Reali-sasi
%
1. Persentase jumlah penerima beasiswa total mahasiswa S-1
% 17 12,17 71,59%
2. Persentase jumlah penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah
% 3 2,43 81,00%
3. Persen dosen bergelar Doktor % dosen 32,50 32,69 100,58%
4. Persen guru besar % dosen 9 6,38 70,89%
5. Modul spesifik sesuai fakultas buah 10 15 150%
6. Jumlah dosen yang bersertifikat profesi dosen (SerDos)
Dosen 1.525 1.209 79,28%
7. Jumlah Mahasiswa S1 Mhs 56.000 60.736 108,46%
8. Jumlah mahasiswa S2/S3 % 12 7,52 62,67%
9. Jumlah PS terakreditasi % 70 81 102,28%
10. Jumlah PS S1 PS 75 70 93,33%
11. Jumlah PS S2 dan S3 PS 71 58 81,69%
12. Rasio mahasiswa S1/ dosen Mhs/dosen 45 27,09 60,20%
13. Persen mahasiswa pascasarjana % mhs 26 13,29 51,12%
14. Rasio ruang kuliah/mahasiswa m2/mhs 1,5 1,9 126,67%
15. Jumlah pustaka (texbook) Tambahan buku 3 3 100%
16. Jumlah pustaka (e-book)
Tambahan e-book
3 3 100%
17. Jumlah pustaka (e-journal)
Tambahan e-journal
3 3 100%
18. Jumlah alat peraga pendidikan
Tambahan alat peraga
3 3 100%
19. Rasio Laboratorium/mahasiswa m2/mhs 1,6 0,94 58,75%
Berdasarkan perbandingan table 3, beberapa poin penting hasil perbandingan yang
teridentifikasi adalah:
a) Ketercapaian jumlah mahasiswa S2/S3 yang tidak mencapai target secara signifikan
(62.67%). Situasi ini sejalan dengan ketidaktercapaian prosentase jumlah mahasiswa
pascasarjana (hanya 51.12%). Hal ini belum sejalan dengan cita-cita UB dalam Renstra
2015-2019 yang menargetkan penambahan jumlah mahasiswa S2 dan S3 dan
menurunkan jumlah mahasiswa S1 pada tahun 2016. Dengan proporsi antara
mahasiswa S1:S2/S3 yaitu 56:12.
b) Pencapaian indikator Modul spesifik sesuai fakultas yang melebihi target (150%) sejalan
dengan penetapan kegiatan Mengembangkan pendidikan kewirausahaan.
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 16
(1.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir
Beberapa poin penting yang terindikasikan dari perbandingan hasil capaian tiga tahun pada
Table 4 adalah:
a) Ketidakseimbangan antara jumlah penambahan guru besar baru dengan jumlah guru
besar yang pensiun merupakan salah satu permasalahan besar di UB. Tetapi, realisasi
mengalami penurunan capaian di tahun 2016 (70,86%) dibandingkan capaian tahun
2015 (119.52%). Penurunan pencapaian ini disebabkan karena program percepatan
Guru Besar yang dibangun sejak tahun 2013 masih belum efektif menandingi laju
pengurangan jumlah guru besar yang ada. Untuk itu, strategi lain perlu didesain untuk
meningkatkan minat para tenaga pengajar mencapai puncak karir akademiknya.
b) Rasio mahasiswa S1 dan dosen pada Tabel 3.1 tidak memenuhi target capaian kinerja
yang direncanakan. Kondisi ini secara jelas disebabkan karena sampai dengan tahun
2016, banyak dosen yang menunaikan tugas belajar baik sebagai mahasiswa baru
maupun masih dalam on-going proses. Bila mempertimbangkan Tabel 4, tahun 2016
merupakan capaian kinerja tertinggi untuk rasio Mahasiswa S1 dan dosen. Dalam situasi
Tabel 4, ketidaktercapaian yang terindikasi dalam Tabel 3.1 disebabkan karena kenaikan
jumlah mahasiswa S1 yang tidak seimbang dengan kenaikan jumlah dosen. Untuk itu,
Universitas Brawijaya membangun strategi pembelajaran melalui peningkatan kualitas
kurikulum untuk mempercepat kelulusan mahasiswa.
c) Prosentase mahasiswa S1 penerima beasiswa yang lebih kecil dari target rencana, situasi
ini berhubungan dengan perubahan pagu anggaran Universitas Brawijaya karena adanya
perbedaan rencana pendapatan BOPTN dengan realisasi anggaran yang diturunkan oleh
pemerintah pusat. Adanya perubahan alokasi anggaran pendidikan nasional merupakan
salah satu latar belakang utama. Kenyataannya, realisasi dana BOPTN yang diterima oleh
UB lebih rendah dari yang sudah direncanakan pada akhir tahun 2015. Dilihat dari Tabel
4, tahun anggaran 2016 merupakan tahun dengan jumlah terbanyak mahasiswa
penerima beasiswa (71,59%). Khusus beasiswa untuk mahasiswa dengan latar belakang
ekonomi kurang mampu, tahun 2016 menunjukkan jumlah terendah. Akan tetapi
penurunan yang terjadi tidak signifikan.
d) Peningkatan jumlah Program Studi, Tabel 3 menunjukkan capaian sebesar 200.82%. Bila
dibandingkan dengan periode sebelumnya, Tabel 4 mengindikasikan bahwa angka
200.82% adalah sebuah lonjakan capaian kinerja yang cukup signifikan. Lonjakan ini
berhubungan dengan terselesaikannya ijin beberapa program studi yang sebelumnya
direncanakan akan direalisasikan di tahun 2015.
Tabel 3.2: Perbandingan II: Perbandingan antar capaian tahun implementasi
Indikator Kinerja Unit
Capaian Kinerja (%)
Capaian 2014 Capaian 2015 Capaian 2016
target Reali-sasi
% target Reali-sasi
% target Reali-sasi
%
Persentase jumlah penerima beasiswa total mahasiswa S-1
% Renstra
2011-2015 - 15 15 100% 17 12,17 71,59%
Persentase jumlah penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah
% Renstra
2011-2015 -
2,8 1,65 93,81% 3 2,43 81,00%
Persen dosen bergelar Doktor % dosen Renstra
2011-2015 -
29,72 25,58 52,76% 32,50 32,69 100,58%
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 17
Indikator Kinerja Unit
Capaian Kinerja (%)
Capaian 2014 Capaian 2015 Capaian 2016
target Reali-sasi
% target Reali-sasi
% target Reali-sasi
%
Persen guru besar % dosen Renstra
2011-2015 -
6,42 9,34 119,52% 9 6,38 70,89%
Modul spesifik sesuai fakultas buah Renstra
2011-2015 - Renstra 2011-2015 - 10 15 150%
Jumlah dosen yang bersertifikat profesi dosen (SerDos)
Dosen Renstra
2011-2015 - Renstra 2011-2015 - 1.525 1.209 79,28%
Jumlah Mahasiswa S1 Mhs Renstra
2011-2015 -
60000 54240 98,62% 56000 57277 108,46%
Jumlah mahasiswa S2/S3 % Renstra
2011-2015 -
7,02 6,11 106,45% 12 7,52 62,67%
Jumlah PS terakreditasi % Renstra
2011-2015 -
59 72,03 78,00% 70 71,6 102,28%
Jumlah PS S1 PS Renstra
2011-2015 -
74 64 133,10% 75 70 93,33%
Jumlah PS S2 dan S3 PS Renstra
2011-2015 -
71 53 81,25% 71 58 81,69%
Rasio mahasiswa S1/ dosen Mhs
/dosen Renstra
2011-2015 -
31,34 25,91 63,97% 45 27,09 60,20%
Persen mahasiswa pascasarjana % mhs Renstra
2011-2015 -
28 16,35 73,82% 26 13,29 51,12%
Rasio Laboratorium/mahasiswa M2/mhs Renstra
2011-2015 -
1,36 0,87 100% 1,6 0,94 58,75%
(1.4) Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi
a) Tentang pembangunan fisik dan ketercapaian rasio ruang, ketidaktercapaian terjadi
karena pada tahun 2016, Universitas Brawijaya telah menyelesaikan hampir 75%
pembangunan kampus II (Kampus Dieng). Kampus Dieng, dalam perencanaan
infrastruktur Universitas Brawijaya ditujukan sebagai kampus Fakultas Kehewanan,
Fakultas Kedokteran Hewan, Sarana-Prasarana Olahraga terpadu, Rusun mahasiswa
serta Ruang Kuliah Bersama untuk mahasiswa baru. Kampus Dieng ini diharapkan dapat
beroperasi pada tahun ajaran baru 2017/2018. Selain itu, beberapa usaha penyelesaian
infrastruktur Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya juga menjadi prioritas
usaha pembangunan fisik tahun 2016.
b) Khusus untuk beberapa indikator capaian kinerja, penyebab keberhasilan dan kegagalan
perlu diidentifikasi lebih mendalam sekaligus untuk mengenali kemungkinan solusi yang
bisa diambil:
Jumlah mahasiswa penerima beasiswa baik dari kalangan ekonomi kurang mampu
maupun keseluruhan total jumlah tidak mencapai target yang direncanakan dalam
kontrak kinerja 2016. Secara berturut, masing masing mencapai prosentase 71.59%
dan 81.00%. Penyebab utama, seperti yang sudah dijelaskan di atas, perubahan
alokasi APBN untuk pendidikan berpengaruh pada pengurangan anggaran untuk
beasiswa Penambahan jumlah penerima beasiswa S1 tidak sebanding dengan
peningkatan jumlah mahasiswa S1. Selain itu, persyaratan penerimaan beasiswa juga
semakin ketat. Untuk itu, Universitas Brawijaya seharusnya mempunyai sistem
fasilitasi informasi dan bantuan kemudahan pengurusan administrasi bagi peminat
beasiswa. Dalam hal ini, kerjasama dengan institusi potensial sebagai pemberi
beasiswa alternative harus mulai diberdayakan oleh Universitas Brawijaya.
Lonjakan kenaikan capaian kinerja jumlah program studi dari 89.12% tahun 2015 ke
220.00% di tahun 2016 dapat dibaca sebagai suatu peningkatan kinerja pengelolaan
universitas. Akan tetapi, bila dilihat dari penurunan capaian kinerja jumlah program
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 18
studi S1 dibandingkan dengan tahun 2015 maka terindikasi bahwa terdapat
penambahan jumlah program studi di tahun 2016 yang masih dalam proses
persetujuan Kementrian RISTEK-DIKTI. Meskipun secara total jumlah program studi
bertambah, penambahan ini juga berdampak pada semakin banyaknya program studi
yang belum disetujui oleh Kementrian RISTEK-DIKTI. Penambahan yang terjadi
disebabkan karena adanya perubahan sistem tata kelola organisasi (OTK) UB.
Penyesuaian terhadap OTK baru membawa perubahan terhadap posisi sejumlah
program studi, sehingga harus mengalami pemekaran menjadi program studi baru.
Solusi yang dilakukan untuk mengantisipasi dan menyelesaikan permasalahan ini
adalah pada OTK UB yang baru pendirian dan penyesuaian program studi – program
studi dijadikan sebagai salah satu pertimbangan utama. Selain itu, proses
pengembangan program studi terus dilakukan melalui peningkatan mutu SDM dan
sarana prasarana terkait.
Prosentase jumlah mahasiswa baru jenjang S1 Universitas Brawijaya tahun 2016
melebihi target yang ditentukan, hal ini dapat diinterpretasi sebagai keberhasilan dan
tingginya minat calon mahasiswa S1 untuk bersekolah di Universitas Brawijaya.
Sebaliknya, indikator capaian jumlah mahasiswa S2 mengalami penurunan. Ini
merupakan kebijakan strategis rektor untuk meningkatkan kualitas PBM di UB. Hal
yang dilakukan untuk mengantisipasi pertentangan ini adalah dengan terus berusaha
menurunkan jumlah mahasiswa baru S1 dan disaat bersamaan berusaha
meningkatkan jumlah mahasiswa baru di program pasca sarjana. Tentunya strategi
ini disertai dengan strategi pemasaran program magister dan doktoral yang lebih
baik.
Ketercapaian target kinerja UB untuk jumlah mahasiwa S2/S3 hanya 62,67%.
Ketidaktercapaian target ini disebabkan karena peluang memperoleh beasiswa
dalam negeri semakin ketat dan beasiswa luar negeri semakin terbuka. Selain itu
banyak perguruan tinggi yang menyediakan pendidikan jenjang S2/S3, sehingga
terdapat banyak alternative bagi para calon mahasiswa selain mendaftar ke
Universitas Brawijaya.
Targetan kinerja untuk indikator kinerja Rasio dosen:mahasiswa tidak tercapai. Hal
ini sejalan dengan kecenderungan di tiga tahun terakhir yang tidak pernah mencapai
100%. Alternatif solusi yang bisa dilakukan adalah melakukan perbaikan sistem
sehingga masa studi mahasiswa bisa menjadi lebih singkat yang disertai dengan
penambahan jumlah dosen.
(1.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran)
Program yang memiliki tingkat efisiensi tinggi adalah program Peningkatan Kualitas PBM
sesuai standart pendidikan tinggi yang baik. Program ini mencapai angka serapan anggaran
sebesar 100%. Sedangkan program dengan efisiensi anggaran terendah adalah program
tersedianya sarana pendukung pendidikan yaitu dengan serapan anggaran sebesar 99,81%.
Namun secara umum, keseluruhan program dalam sasaran strategis 1 ini menunjukkan
efisiensi anggaran yang cukup baik karena mayoritas prosentase serapan berada di atas
99%.
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 19
(1.6) Analisis Program dan Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja
Dalam proses pencapaian sasaran strategis menghasilkan lulusan yang mampu bekerja
sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis
berbagai permasalahan tingkat internasional, terdapat program dan kegiatan yang
menunjang pencapaian kinerja dan program dan kegiatan yang masih menemui banyak
kendala.
Program dan kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja dalam sasaran strategis ini
adalah:
a) Capaian persentase PS terakreditasi A sebesar 102,28% seiring dengan meningkatnya
jumlah PS Baru yang telah disetuji ijin penyelenggaraannya pada tahun 2016.
b) Capaian persentase untuk indikator Jumlah Mahasiswa S1 sebesar 108,46% .
Sedangkan Indikator Persen mahasiswa pascasarjana dianggap sebagai kendala pencapaian
kinerja program, karena pencapaian kinerjanya paling rendah dibandingkan dengan
pencapaian indikator yang lainnya, sehingga belum mendukung keberhasilan indikator
Persentase Rasio Mahasiswa Pascasarjana dibanding Mahasiswa S1 dengan capaian 13,29%
dari yang ditargetkan 26%.
(2) Sasaran Strategis: ‘Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional’
(2.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis
Beberapa kata kunci yang menjadi acuan penentuan outcome sasaran strategis ini adalah:
mandiri, otonomi, self-directed, internasional. Dengan demikian outcome sasaran strategis
ini adalah: terbangunnya karakter seluruh sivitas akademika yang mandiri (independent),
memiliki otonomi (autonomous), dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk
meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah masalah internasional. Dengan outcome
yang terumuskan, Renstra UB 2015-2019 menentukan input strategis berupa sumber daya
manusia (mahasiswa, tenaga pengajar, dan tenaga kependidikan), sistem dasar pengelolaan
pendidikan tinggi mengacu standar RISTEK-DIKTI. Sedangkan penilaian terhadap realisasi
dari outcome yang ditetapkan, digunakan capaian terukur dari 14 indikator kinerja output
yang terumuskan dalam Rentra UB 2015-2019.
Untuk sasaran strategis ini, ditetapkan 16 indikator kinerja output. Dari 16 indikator output,
capaian kinerja sasaran strategis untuk tahun anggaran 2016 terdapat dalam rentang 50%
hingga 190%. Rata-rata capaian ini bila dibandingkan dengan penyerapan total anggaran
untuk sasaran strategis ini menunjukkan angka keterserapan anggaran sebesar 99,99%.
Adapun penyerapan anggaran yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 124,751,438,182 dari total
pagu sebesar Rp. 124,756,572,000
(2.2) Nilai Capaian Kinerja (Perbandingan Target-Realisasi Kinerja 2016)
Ketercapaian kinerja output dari sasaran strategi kedua ini mempunyai rentang antara 50%
hingga 190%. Secara berturut-turut capaian terendah berada pada indikator: 1). Jumlah
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 20
pelatihan pembentukkan jati diri mahasiswa (50%), 2). Jumlah mahasiswa yang terlibat
dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat internasional (54.29%), 3). Alokasi
anggaran penelitian per dosen (76.00%). Sedangkan tiga capaian tertinggi dari sasaran
strategis kedua ini adalah: 1). Rerata jumlah prestasi kejuaraan mahasiswa tingkat nasional
dan internasional per fakultas sebesar 118%%, 2) Jumlah pengabdian masyarakat dosen
598.33%.
Tabel-3.3: Perbandingan I - Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2016
Dari hasil perbandingan target capaian dan hasil capaian tiap indikator di Table 5, sebagian
indikator menunjukkan tingkat ketercapaian yang rendah. Beberapa ketercapaian dan
ketidaktercapaian yang signifikan adalah:
a) Jumlah pelatihan untuk pembentukkan jati diri mahasiswa dengan tingkat capaian
sebesar 50%. Yang dimaksudkan dengan pelatihan pembentukkan jati diri mahasiswa
dalam Renstra Universitas Brawijaya yaitu kegiatan PK2 Mahasiswa Baru dan penguatan
materi entrepreneurship yang diberikan pada semester akhir mahasiswa S1.
b) Jumlah mahasiswa terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat
internasional yang mempunyai capaian 54,29%. Dibandingkan dengan kenaikan jumlah
mahasiswa yang terjadi, nilai ketercapaian tidak sampai 60% mengindikasikan belum
efektifnya program penguatan/pembangunan motivasi mahasiswa untuk inovasi dan
kreativitas mahasiswa sesuai dengan visi UB sebagai entrepreneurial university
c) Alokasi anggaran penelitian per dosen mempunyai tingkat capaian sebesar 76.00%.
Rendahnya tingkat capaian alokasi anggaran penelitian per dosen ini sejalan dengan
capaian alokasi anggaran penelitian yang menunjukkan angka 84.20%.
Indikator Kinerja Satuan
Kinerja 2016
Target Capaian
(renstra 2016)
Capaian
Realisa-si
%
1. Alokasi anggaran untuk penelitian
% anggaran penelitian
10 8,42 84,20%
2. Alokasi anggaran penelitian per dosen
Rp. Juta/dosen /tahun
7.5 5.7 76%
3. Jumlah pusat penelitian unggulan universitas
Jumlah grup riset
20 38 190%
4. Persentase Jumlah pengabdian masyarakat per dosen % 12 11 91,65
5. Rerata jumlah prestasi kejuaraan mahasiswa tingkat nasional dan internasional per fakultas
Buah/fakultas 17 20 118%
6. Jumlah pelatihan Karier bagi mahasiswa Kali/tahun 2 3 150%
7. Jumlah Pelatihan untuk pembentukan jati diri mahasiswa
Kali/tahun 2 1 50%
8. Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat nasional
Mhs 9 6.8 75,56%
9. Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa Buah 34 44 129,41%
10. Persen lulusan Tepat waktu % lulusan 45 45 100%
11. Persen lulusan IPK > 3 % lulusan 60 50 83,33%
12. Lama tunggu mahasiswa mencari kerja <6 bulan % lulusan 50 50 100%
13. Persen lulusan S1 TOEFL >450 atau TOEIC > 500 % lulusan 30 25 83,33%
14. Persen lulusan S2 dan S3 TOEFL > 500 atau TOEIC > 600
% lulusan 30 25 83,33%
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 21
d) Sedangkan untuk indikator yang mengalami kelebihan pencapaian dibandingkan dari
target capaian Renstra adalah: 1)Rerata jumlah prestasi kejuaraan mahasiswa tingkat
nasional dan internasional per fakultas sebesar 118%%, 2)Jumlah pelatihan karier bagi
mahasiswa mencapai 150%, 3) Jumlah pusat penelitian unggulan universitas mencapai
190%, dan 4) Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa mencapai 129,41%
(2.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir
Tabel 3.4: Perbandingan II- Perbandingan antar capaian tahun implementasi
Indikator Kinerja Satuan
Capaian Kinerja (%)
Capaian 2014 Capaian 2015 Capaian 2016
target Reali-sasi
% target Reali-sasi
% target Reali-sasi
%
Alokasi anggaran untuk penelitian
%ang-garan
3 4.22 105,5% 5 5,45 109% 10 8,42 84,20%
Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat internasional
% Renstra 2011-2015 Renstra 2011-2015 7 3,8 54,29%
Jumlah pelatihan Karier bagi mahasiswa
Kali /tahun
2 2 100% 2 2 100% 2 3 150%
Jumlah Pelatihan untuk pembentukan jati diri mahasiswa
Kali /tahun
2 1 50% 2 1 50% 2 1 50%
Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat nasional
orang Renstra 2011-2015 Renstra 2011-2015 9 6,8 75.56%
Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa
Buah Renstra 2011-2015 Renstra 2011-2015 34 44 129,41%
Persen lulusan Tepat waktu % Renstra 2011-2015 Renstra 2011-2015 45 45 100%
Persen lulusan IPK > 3 % Renstra 2011-2015 Renstra 2011-2015 60 50 83,33%
Lama tunggu mahasiswa mencari kerja <6 bulan
% lulusan
Renstra 2011-2015 Renstra 2011-2015 50 50 100%
Persen lulusan S1 TOEFL >450 atau TOEIC > 500
% lulusan
Renstra 2011-2015 Renstra 2011-2015 30 25 83,33%
Persen lulusan S2 dan S3 TOEFL > 500 atau TOEIC > 600
% lulusan
Renstra 2011-2015 Renstra 2011-2015 30 25 83,33%
a) Capaian indikator jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas
mahasiswa tingkat internasional dari 121% pada tahun 2015 menjadi hanya 54,29%
pada tahun 2016. Penurunan ini mengindikasikan peningkatan rencana target dari 5
pada tahun 2015 menjadi 7 pada tahun 2016 justru membawa kemunduran pada hasil
capaian.
b) Peningkatan capaian indikator jumlah pusat penelitian unggulan universitas dari angka
18 pusat studi di tahun 2015 menjadi 38 pusat studi di tahun 2016. Dilihat dari target
yang ditetapkan pada tahun 2015 dan tahun 2016, peningkatan target dapat
menghasilkan kenaikan capaian meskipun belum mencapai angka 100% di tahun 2016.
c) Jumlah pelatihan untuk pembentukkan jatidiri mahasiswa yang angka target (2
pelatihan) dan angka capaian (1 pelatihan) tidak menunjukkan perubahan sejak tahun
2015 hingga tahun 2016.
(2.4) Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi
Beberapa ketidakteracapaian beberapa indikator kinerja yang ditargetkan di tahun 2016
secara umum terjadi karena adanya beberapa perubahan, baik sistem anggaran keuangan
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 22
maupun situasi transisi dari tata kelola UB. Yang dimaksudkan dengan perubahan sistem
penganggaran adalah terjadinya penurunan alokasi dana APBN untuk UB. Hal ini tentunya
berpengaruh terhadap pencapaian target untuk masing masing indikator, terutama di bidang
alokasi dana penelitian-pengabdian, serta dana untuk fasilitasi prestasi mahasiswa.
Sedangkan dari sisi tata kelola, beberapa perubahan struktur, bahkan personel pengelola
universitas menyebabkan beberapa keterlambatan sistem administrasi kegiatan, terutama
di bidang keuangan dan monitoringnya. Selain itu, penyebab eksternal yang ada yaitu
standarisasi DIKTI terhadap publikasi ilmiah berkaitan dengan spesifikasi jurnal dan
akreditasinya yang menurunkan ketercapaian kinerja publikasi ilmiah baik dosen maupun
mahasiswa. Secara khusus, penyebab internal dari kondisi capaian kinerja output adalah:
a) Capaian indikator Jumlah Pelatihan Pembentukan Jati Diri Mahasiswa (50%). Dalam
perencanaan target, sasaran strategis II menentukan 2x setahun pelaksanaan program
pembentukkan jati diri mahasiswa yang terintegrasi dengan PK2 MABA. Dalam
prakteknya, pelatihan ini dilakukan hanya 1x dalam setahun. Bila dilihat dari
kecenderungan perkembangan tiap tahun pada table 6, capaian kinerja yang didapatkan
cenderung konstan pada prosentase 50%. Pelatihan pembentukan jati diri mahasiswa,
dalam konsepnya dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan pada saat awal
mahasiswa baru melalui program PK2 MABA. Tahap kedua dilakukan pada saat
mahasiswa menempuh semester akhir melalui program kewirausahaan, praktek kerja
lapangan. Untuk tahap pertama, karena dikelola di tingkat universitas, maka data
kegiatan dapat terdokumentasi dengan baik. Sedangkan kegiatan tahap kedua, dilakukan
oleh masing masing fakultas yang seringkali tidak dokumentasinya tidak terintegrasi
dengan baik. Sehingga secara umum capaian yang teridentifikasi tidaklah maksimal
sesuai dengan target.
b) Capaian indikator Jumlah mahasiswa terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas
mahasiswa tingkat internasional (54,29%). Tabel 3.4 menunjukkan bahwa capaian
indikator ini cukup rendah bila dibandingkan dengan target yang ditentukan. Pada Tabel
3.4 menunjukkan kecenderungan capaian untuk indikator jumlah mahasiswa terllibat
dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat internasional juga menurun
cukup signifikan. Kondisi ini disebabkan karena adanya penurunan jumlah anggaran
yang dialokasikan untuk indikator ini.
c) Capaian indikator Alokasi anggaran penelitian untuk tiap dosen (76,00%). Angka capaian
ini dapat disebabkan karena bertambahnya jumlah dosen sebagai angka pembagi dari
total jumlah anggaran yang dialokasikan. Bertambahnya jumlah dosen di sini tidak
disebabkan karena adanya rekruitmen baru. Jumlah dosen yang bertambah yang
dimaksudkan adalah adanya peningkatan jumlah dosen yang telah menyelesaikan tugas
belajarnya. Dosen-dosen ini mempunyai hak yang sama untuk melakukan penelitian,
berikut juga mendapatkan dana penelitian.
(2.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran)
Sasaran strategis 2 mempunyai tiga program yang mempunyai tingkat efisiensi tinggi. Dari
ketiga program, Program peningkatan jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat
adalah program dengan tingkat serapan terendah (99,94%). Dua program lainnya
mempunyai serapan yang cukup baik yaitu 100%.
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 23
(2.6) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja.
Dalam proses pencapaian Sasaran Strategis: “Terwujudnya kemampuan sivitas akademika
yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan
dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah
internasional”, terdapat beberapa program/kegiatan yang mendukung ketercapaian dan
program/kegiatan masih menemui kendala.
a) Program/kegiatan yang mendukung pencapaian target adalah:
Rerata jumlah prestasi kejuaraan mahasiswa tingkat nasional dan internasional per
fakultas sebesar 118%%,
Jumlah pelatihan karier bagi mahasiswa mencapai 150%,
Jumlah pusat penelitian unggulan universitas mencapai 190%, dan
Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa mencapai 129,41%.
b) Program/kegiatan yang menjadi kendala adalah:
Jumlah pelatihan pembentukkan jati diri mahasiswa (50%),
Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa
tingkat internasional (54.29%),
Alokasi anggaran penelitian per dosen (76.00%).
(3) Sasaran Strategis: Adanya kerjasama di tingkat ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL
(3.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis
Kata kunci dari sasaran strategis ketiga adalah: kerjasama, ASIA, daya saing, dan global.
Sasaran strategis ini bermuara semakin kuatnya eksistensi Universitas Brawijaya di ranah
nasional maupun internasional, dalam hal ini ASIA. Dengan mempertimbangkan kekuatan
dunia saat ini yang bertumpu pada perkembangan negara negara ASIA, maka pencapaian
daya saing Universitas Brawijaya di tingkat ASIA merupakan suatu langkah strategis untuk
mempertegas eksistensi baik dalam bidang penelitian, inovasi, dan kontribusi penyelesaian
permasalahan. Untuk sasaran strategis ini, Universitas Brawijaya menetapkan satu program
peningkatan hasil/ouput penelitian sebagai alat untuk meningkatkan prestasi UB di tingkat
internasional. Lebih detail, adapun indikator kinerja yang dirumuskan untuk program ini
adalah: 1) jumlah sitasi tiap paper, 2) jumlah publikasi internasional, 3) jumlah kerjasama,
4) jumlah HAKI.
Dari kelima indikator kinerja, rentang capaian yang dihasilkan oleh Universitas Brawijaya
adalah antara 0% sampai 208,33%. Angka rentang ini menunjukkan bahwa hampir
keseluruan indikator mempunyai capaian maksimal, bahkan mungkin lebih. Bila dilihat dari
sisi keterserapan anggaran, sasaran strategis ketiga mencapai 99,99% penyerapan anggaran.
Ini menunjukkan bahwa implementsi dari target rencana relative lebih efektif. Capaian
terendah ada pada indikator jumlah HAKI (85%), sedangkan capaian tertinggi ada pada
indikator jumlah publikasi ilmiah (285,00%).
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 24
(3.2) Nilai Capaian Kinerja (Perbandingan Target-Realisasi Kinerja 2016)
Tabel-3.5: Perbandingan I - Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2016
Dari tabel 3.5, tidak didapatkan kesenjangan hasil capaian dan target yang signifikan.
Ketidaktercapaian terindikasi pada indikator jumlah HAKI (85,00%). Capaian tinggi
didapatkan dari indikator jumlah publikasi internasional (285%). Dalam konteks sebuah
luaran dari kegiatan penelitian, penyebab perbedaan capaian indikator HAKI dan indikator
publikasi internasional adalah kesenjangan waktu. Kenyataannya, publikasi ilmiah dapat
dilakukan dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sertifikasi HAKI.
(3.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir
Tabel-3.6. Perbandingan II- Perbandingan antar capaian tahun implementasi
Indikator Kinerja Unit
Capaian Kinerja (%)
Capaian 2014 Capaian 2015 Capaian 2016
target Reali-sasi
% target Reali-sasi
% target Reali-sasi
%
Jumlah Sitasi per paper
Sitasi/paper 0,5 0,15 30% 0,5 0,7 140% 0,6 1,25 208%
Jumlah publikasi internasional
Artikel/guru besar
0,5 1,75 350% 0,5 2,12 424% 0,6 1,71 285%
Jumlah kerjasama Buah/tahun 2 1 50% 2 1 50% 3 3 100%
Jumlah HAKI Paten 10 16 160% 15 16 110% 20 17 85%
Bila dilihat pada Table 3.6, terdapat beberapa penurunan kinerja yang perlu mendapatkan
perhatian, meskipun capaian kinerjanya melebihi target yang ditentukan untuk tahun 2016.
Beberapa penurunan capaian dari tahun sebelumnya terjadi pada indikator Jumlah publikasi
internasional dan indikator Jumlah HAKI. Selain itu, beberapa poin penting hasil dari
perbandingan terhadap 3 tahun terakhir adalah kenaikan target capaian yang ditetapkan
untuk tahun 2016 dibandingkan tahun 2015. Beberapa indikator capaian mengalami
penurunan prosentase capaian kinerja yaitu: 1) indikator jumlah publikasi internasional dari
424% di tahun 2015 menjadi 285% di tahun 2016, 2) indikator jumlah HAKI yang mencapai
110% di tahun 2015 menjadi 85% di tahun 2016.
(3.4) Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi
Tidak tercapainya target kinerja indikator jumlah HAKI, bila dihubungkan dengan kendala
waktu sertifikasinya, maka penurunan capaian di tahun 2016 disebabkan karena sebagian
besar hasil penelitian di lingkungan Universitas Brawijaya sedang dalam proses sertifikasi
HAKI. Di sisi administrasi, manajemen perekaman hasil penelitian dan inovasinya masih
mengandalkan kesediaan dan kesigapan masing masing peneliti untuk melaporkan ke pihak
Indikator Kinerja Satuan
Kinerja 2016
Target Capaian (renstra 2016)
Capaian
Realisasi %
Jumlah Sitasi per paper Sitasi/paper 0,6 1,25 208,33%
Jumlah publikasi internasional Artikel/guru besar 0,6 1,71 285%
Jumlah kerjasama Buah/tahun 3 3 100%
Jumlah HAKI Paten 20 17 85%
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 25
Universitas. Dengan demikian, keterlambatan perekaman merupakan konsekuensi yang
dapat berpengaruh pada akurasi perhitungan ketercapaian indikator ini.
Dari sisi keuangan, perubahan sistem alokasi anggaran APBN, penurunan penerimaan
Universitas Brawijaya juga dapat menjadi salah satu penyebab keterlambatan memperoleh
hasil penelitian. Dari sudut pandang publik sebagai mitra penelitian atau pengabdian,
melemahnya kemampuan kerjasama public berkontribusi memperlambat luaran penelitian.
Yang dimaksudkan dengan melemahnya kemampuan kerjasama di sini adalah pemenuhan
skema financial sharing kegiatan penelitian. Sangat sedikit mitra penelitian dan pengabdian
yang mempunyai kemampuan untuk finansial sharing. Salah satu kelompok mitra yang
mempunyai kemampuan untuk ‘financial sharing’ ini adalah pihak swasta (industri). Tetapi,
kerjasama antara UB dengan sektor swasta (industri) yang banyak terdokumentasi dalam
MoU, masih belum termanfaatkan dengan maksimal dalam bentuk praktis.
Penurunan jumlah publikasi internasional guru besar disebabkan karena belum efektifnya
program fasilitasi percepatan guru besar. Dalam program ini, setiap guru besar diwajibkan
mempunyai setidaknya 2 calon guru besar yang difasilitasi. Dengan demikian, setiap guru
besar mempunyai kesempatan untuk melakukan penelitian berikut publikasi ilmiah yang
lebih cepat dan banyak jumlahnya. Akan tetapi, karena program ini tidak tersusun berdasar
target ketat atas publikasi atau hasil penelitian, maka program ini belum bisa menjamin
kecepatan masing-masing calon guru besar untuk lebih produktif dalam publikasinya. Selain
itu standarisasi DIKTI tetang publikasi untuk golongan lektor kepala masih juga menjadi satu
kendala produktivitas masing-masing individu.
(3.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran)
Tingkat efisiensi penggunaan sumber daya yang diukur terutama dari penggunaan anggaran
dalam proses pencapaian sasaran strategis adanya kerjasama di tingkat ASEAN, ASIA, dan
daya saing GLOBAL adalah 99,99%. Adapun program paling mendukung efisiensi adalah
Program Kerjasama yang mencapai 100%.
(3.6) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja
Secara keseluruhan, proses pencapaian Sasaran Strategis: Adanya kerjasama di tingkat
ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL, tidak menemui kendala yang berarti, karena rerata
capaian keempat indikator yang ditetapkan masih di atas 100%.
(4) Sasaran Strategis: Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel.
(4.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis
Kata kunci dari sasaran strategis IV adalah tata kelola, kelembagaan, dan akuntabel. Di sini,
akuntabilitas merupakan salah satu faktor kunci dalam pengelolaan sebuah institusi. Untuk
sasaran strategis ini, Renstra Universitas Brawijaya menetapkan enam indikator
ketercapaian, yaitu: 1). Presentasi pembangunan gedung Lab. Bio-Sains, 2). Presentase
pembangunan gedung entrepreneur, 3). Presentase pembangunan gedung layanan bersama,
4), Status organisasi UB, 5). Akreditasi institusi, 6). QS World University Rangking, 7)
Webometrics World Rangking. Berdasarkan perhitungan, capaian kinerja untuk sasaran
strategis IV ini mempunyai rentang yang sangat luas yaitu antara 0% sampai dengan 120%.
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 26
Capaian terendah ada pada indikator pembangunan gedung layanan bersama (0%),
sedangkan capaian tertinggi ada pada indikator peringkat UB di Webomatrics yaitu sebesar
120%.
(4.2) Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2016
Untuk mengukur capaian realisasi kinerja UB di tahun 2016, maka capaian realisasi kinerja
dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Perbandingan target
dan realisasi ditunjukkan oleh Tabel-3.7, sebagai berikut:
a) Beberapa indikator menunjukkan tingkat ketercapaian cukup tinggi melebihi target.
Capaian tertinggi ada pada indikator peringkat UB di Webomatrics World Ranking yang
mengalami lonjakan dari target 1080 menjadi 796. Realisasi melebihi target lainnya
adalah presentase pembangunan gedung Lab Biosains yang mencapai 60% dari target
50%.
b) Capaian yang sesuai dengan target (mencapai 100% capaian) terjadi pada indikator
status otonomi organisasi UB dan indikator status akreditasi. Dalam terminology
efisiensi anggaran, indikator indikator ini yang dianggap sebagai indikator dengan
capaian yang mendukung efisiensi. Adapun indikator indikator yang efisien ini dalam
sasaran strategi 4 ini adalah: 1). status organisasi UB, 2). Presentase pembangunan
gedung entrepreneur, dan 3) Akreditasi Institusi.
Tabel-3.7: Perbandingan I - Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2016
(4.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir
Untuk membandingkan capaian kinerja UB padan tahun 2016 dengan tahun-tahun
sebelumnya, maka realisasi capaian kinerja UB di tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi
kinerja UB pada tahun 2014 dan tahun 2015 sebagaimana ditunjukkan di Tabel-3.8.
Tabel-3.8. Perbandingan II- Perbandingan antar capaian tahun implementasi
Indikator Kinerja Unit
Capaian Kinerja (%)
Capaian 2014 Capaian 2015 Capaian 2016
Target Realisasi
% Target Reali-
sasi %
Target Realisasi
%
Persentase pembangunan gedung Lab Biosains
% 40 40 100% 50 50 100% 60 60 120%
Persentase Pembangunan gedung Entrepreneur
% 50 50 100% 70 70 100% 90 90 100%
Indikator Kinerja Satuan
Kinerja 2016
Target Capaian (renstra
2016)
Capaian
Realisasi %
1. Persentase pembangunan gedung Lab Biosains % 50 60 120%
2. Persentase Pembangunan gedung Entrepreneur
% 90 90 100%
3. Persentase Pembangunan gedung layanan bersama % 40 0 0%
4. Status Organisasi UB otonomi BLU BLU 100%
5. Akreditasi Intitusi Peringkat A A 100%
6. QS World University Ranking Peringkat 675+ 701+ -
7. Webometrics World Rangking Peringkat 1080 796 -
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 27
Indikator Kinerja Unit
Capaian Kinerja (%)
Capaian 2014 Capaian 2015 Capaian 2016
Target Realisasi
% Target Reali-
sasi %
Target Realisasi
%
Status Organisasi UB otonomi BLU BLU 100% BLU BLU 100% BLU BLU 100%
Akreditasi Intitusi Peringkat A A 100% A A 100% A A 100%
QS World University Ranking
Peringkat Renstra
2011-2015 -
Renstra 2011-2015
- 675+ 701+ -
Webometrics World Rangking
Peringkat 1100 1067 - 1090 1519 - 1080 1333 -
Berdasarkan perbandingan dari Tabel 10 target capaian tiga tahun, beberapa poin penting
adalah:
a) Capaian QS World University Ranking, indikator ini juga mempunyai target yang
meningkat, akan tetapi tidak mengalami perubahan (peningkatan) hasil capaian. Dengan
demikian dapat dikatakan terjadi penurunan tingkat kinerja tahun 2016 dibandingkan
dengan capaian 2015.
b) Presentase pembangunan gedung layanan utama, indikator ini mempunyai kenaikan
target yang ditentukan dalam tahun 2015 (70%) ke tahun 2016 (90%).
(4.4) Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi
Analisis capaian indikator kinerja untuk sasaran strategis tersebut diatas dijelaskan berikut
ini:
a) Indikator kinerja realisasi Pesentase pembangunan gedung lab biosains tingkat
ketercapaiannya adalah 120%. Ketersediaan realokasi dana dan konsultan
pembangunan yang mumpuni membuat proses pembangunan gedung lab biosains
melebihi target yang diharapkan. Hingga saat ini bahkan gedung tersebut sudah mulai
dipergunakan untuk aktifitas perkantoran dan pembelajaran.
b) Indikator kinerja Persentase pembangunan gedung entrepreneur berhasil mencapai
100% hal ini disebabkan sama dengan pembangunan gedung lab biosains, dimana ada
realokasi dana sehingga proses pembangunan fisik lebih cepat selesai. Untuk saat ini
pembangunan gedung entrepreneur tinggal melengkapi sarana lift dan sudah digunakan
sebagaimana mestinya.
c) Indikator kinerja Persentase pembangunan gedung layanan bersama tidak tercapai sama
sekali atau 0% dikarenakan perubahan tampuk kepemimpinan menyebabkan terjadinya
berkali-kali revisi baik desain maupun pagu anggaran sehingga dana untuk
pembangunan gedung ini di realokasikan ke pembangunan gedung lab biosain dan
gedung entrepreneur..
d) Untuk indikator kinerja rangking universitas yaitu Status organisasi UB, Akreditasi
Institusi, QS World University Ranking dan Webometrics World Rangking hampir
semuanya mencapai 100% bahkan ada yang lebih dari 100%. Hal ini membuktikan
bahwa Universitas Brawijaya mampu melangkah menuju tercapainya visi misi menuju
daya saing tingkat Asia.
e) Untuk indikator kinerja Jumlah dana riset internasional dari internasional agencies
sampai sekarang masih belum terealisasi. Bisa dikatakan dalam hal riset, sivitas
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 28
akademika masih memerlukan banyak dorongan karena lebih banyak mementingkan
proses belajar mengajar sehingga keinginan untuk melakukan riset sedikit tertunda.
(4.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran)
Secara umum tingkat efisiensi penggunaan sumberdaya yang diukur terutama dari
penggunaan anggaran dalam proses pencapaian sasaran strategis terwujudnya sistem tata
kelola dan kelembagaan yang akuntabel adalah 99.95%. Program kegiatan yang
terindikasikan paling efisien diukur dari anggaran dan ketercapaian target kinerja adalah
realisasi persentase pembangunan gedung lab biosains dan pembangunan gedung
entrepreneur yang tercapai 120% dan 100%.
(4.6) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja
Dalam proses pencapaian sasaran strategis Terwujudnya sistem tata kelola dan
kelembagaan yang akuntabel, terdapat program dan kegiatan yang menunjang pencapaian
kinerja dan yang masih menemui berbagai kendala. Program dan kegiatan yang menunjang
pencapaian kinerja dalam sasaran strategis ini adalah:
a) Pengembangan unit layanan penunjang Entrepreneurial University. Kegiatan yang
termasuk dalam program iniadalah:
Persentase pembangunan gedung Lab Biosains
Persentase pembangunan gedung entrepreneur
b) Peningkatan kualitas universitas di level nasional dan internasional. Kegiatan yang
termasukdalam program ini adalah:
Status organisasi UB
Akreditasi intitusi
QS World University Ranking
Webometrics World Rangking
Sementara program yang masih banyak menemui kendala adalah:
a) Pengembangan unit layanan penunjang Entrepreneurial University Kegiatan
yang termasuk program iniadalah:
Persentase pembangunan gedung layanan bersama
b) Peningkatan kualitas universitas di level nasional dan internasional. Kegiatan
yang termasukdalam program ini adalah:
Jumlah kerjasama
Jumlah dana riset internasional dari internasional agencies
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 29
(5) Sasaran Strategis: Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi.
(5.1) Indikator Outcome Sasaran Strategis
Dalam realisasi sasaran strategis ini yang menjadi indikator outcome adalah adanya sarana
prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi. Untuk merealisasikan indikator
outcome tersebut telah ditetapkan 13 indikator kinerja output beserta penganggarannya.
Capaian kinerja yang diukur untuk sasaran strategis 5 ini berada pada rentang antara
78,18% hingga 105,88% dengan realisasi anggaran sebesar Rp.393,4 Milyar dari total pagu
Rp.393,5 Milyar.
(5.2) Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2016
Untuk mengukur capaian realisasi kinerja UB di tahun 2016, khususnya untuk sasaran
strategis 5 maka pencapaian realisasi ini ditunjukkan dalam Tabel 3.9 di bawah ini. Hasil
perbandingan antara target dan realisasi kinerja Tabel 3.9 menunjukkan bahwa:
a) Pencapaian terendah terdapat pada indikator jumlah Program Studi terakreditasi A
internasional yaitu sebesar (78,18%). Situasi ini tentunya berpengaruh juga pada
indikator PS terakreditasi/tersertifikasi internasional yang capaianya hanya 80%.
b) Indikator dengan capaian tertinggi adalah jumlah kelas internasional/kelas berbahasa
inggris. Indikator ini mencapai nilai 133,33%. Indikator capaian tertinggi kedua adalah
jumlah program studi baru yaitu sebesar 108,33%
c) Dilihat prosentase capaian yang didapatkan oleh masing masing indikator dalam sasaran
strategis 5, efisiensi penggunaan anggaran dapat diketagorikan tinggi. Situasi ini
terindikasikan dari banyaknya capaian indikator yang menunjukkan angka 100%.
Tabel-3.9: Perbandingan I - Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja 2016
Indikator Kinerja Satuan
Capaian Kinerja (%)
Target Renstra 2016
Realisasi %Capaian
1. Jumlah PS terakreditasi A % PS 45 35,18 78,18% 2. Jumlah PS baru PS 12 13 108,33% 3. Jumlah PS terakreditasi/ tersertifikasi International % PS 10 8 80% 4. Jumlah kelas Internasional/ Berbahasa Inggris Kelas 6 8 133,33%
5. Jumlah laboratorium bersertikat ISO Lab 3 3 100%
6. Jumlah PS S3 PS 17 18 105,88%
7. Jumlah PS S2 PS 42 40 95,24%
8. Jumlah PS Sp. 1 PS 17 16 94,12%
9. Jumlah PS S1 PS 74 70 94,59%
10. Jumlah kampus di luar domisili Buah 3 3 100%
11. Persentase fungsi kampus di luar kampus utama
% fungsi bangunan dari target rencana
40 40 100%
12. Jumlah unit gedung dengan sarpras. Smart Building
buah 2 2 100%
13. Persentase unit sar/pras. Pengelolaan Limbah dan Air Terintegrasi termasuk kegiatan perencanaan
% 45 45 100%
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 30
(5.3) Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir
Untuk membandingkan capaian kinerja UB padan tahun 2015 dengan tahun-tahun
sebelumnya, maka realisasi capaian kinerja UB di tahun 2015 dibandingkan dengan realisasi
kinerja UB pada tahun 2014 dan tahun 2013 sebagaimana ditunjukkan di Tabel-3.10.
Tabel 3.10: Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja 3 Tahun Terakhir
Indikator Kinerja Unit
Capaian Kinerja (%)
Capaian 2014 Capaian 2015 Capaian 2016
Target realis
asi % Target
realisasi
% Target realis
asi %
Jumlah PS terakreditasi A % 35 25.87 73.91% 40 35.57 88,93% 45 35.18 78,18%
Jumlah PS baru % Renstra
2011-2015 -
Renstra 2011-2015
- 12 13 108.33%
Jumlah PS terakreditasi/ tersertifikasi International
% Renstra
2011-2015 -
Renstra 2011-2015
- 10 8 80%
Jumlah kelas Internasional/ Berbahasa Inggris
otonomi Renstra
2011-2015 -
Renstra 2011-2015
- 6 8 133.33%
Jumlah laboratorium bersertikat ISO
Peringkat 1 1 100% 2 2 100% 3 3 100%
Jumlah PS S3 Peringkat 14 14 100% 16 14 87,50% 17 18 105,88%
Jumlah PS S2 Peringkat 39 39 100% 42 40 95,24% 42 40 95,24%
Jumlah PS Sp. 1 Jumlah
Kerjasama
15 15 100% 17 15 88,24% 17 16 94,12%
Jumlah PS S1 Rp 64 64 100% 74 65 87,84% 74 70 94,59%
Jumlah kampus di luar domisili Buah 2 2 100% 2 2 100% 3 3 100%
Persentase fungsi kampus di luar kampus utama
% fungsi banguna
n dari target
rencana
25 25 100% 30 30 100% 40 40 100%
Jumlah unit gedung dengan sar/pras. Smart Building
buah Renstra
2011-2015 1 1 100% 2 2 100%
Persentase unit sar/pras. Pengelolaan Limbah dan Air Terintegrasi termasuk kegiatan perencanaan
%
Renstra 2011-2015
30 30 100% 45 45 100%
Tabel-3.10 menunjukkan perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja 3 tahun, dalam
beberapa indikator, terdapat hal penting yang perlu menjadi perhatian yaitu:
a) Jumlah PS terakreditasi/tersertifikasi internasional dan Jumlah PS yang secara target
mengalami kenaikan dari tahun 2015 ke tahun 2016.
b) Jumlah program studi terakreditasi A, mengalami penurunan pencapaian dari 88,93% di
tahun 2015 menjadi 78,18% di tahun 2016.
(5.4) Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Kinerja dan Solusi
Analisis capaian indikator kinerja untuk sasaran strategis tersebut diatas dijelaskan berikut
ini:
a) Indikator kinerja realisasi Jumlah kelas Internasional/ Berbahasa Inggris tingkat
ketercapainnya adalah 133,33%. Kenaikan jumlah kelas Internasional/ Berbahasa
Inggris yang melebihi target ini terutama disebabkan karena program peningkatan daya
saing internasional melaui aksklerasi pembukaan kelas baru (internasional/Berbahasa
Inggris) guna mendukung UB sebagai World Class University. Untuk mengatasi dan
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 31
mengantisipasi ini maka diperlukan program evaluasi standart kelas Internasional/
Berbahasa Inggris dari lembaga yang bersertifikasi sehingga meningkatkan kualitas
output kelas itu sendiri.
b) Indikator kinerja Jumlah PS Baru terdapat 13 PS baru yang melebihi target 12 PS sebesar
108,33% ketercapaiannya hal ini disebabkan karena pada tahun ini jumlah PS yang
disetujui bertambah dari pengajuan di bebrapa tahun yang lalu baru disetujui bersamaan
dengan tahun ini, untuk mengejar nilai akreditasi pemberian/given maka UB
menyediakan TIM internal untuk membantu percepatan perbaikan nilai akreditasi.
c) Indikator kinerja Jumlah PS S3 tercapai melebihi target sebesar 105,88% dengan
pencapaian target 18 dari 17 PS S3 yang direncanakan, hal ini sesuai dengan program UB
untuk menambah mahasiswa pasca guna memperbaiki kualitas universitas di malata
dunia dengan penambahan PS pasca yang akan berbanding lurus dengan penambahan
mahasiswa pasca.
d) Untuk indikator kinerja Jumlah PS terakreditasi A (78,18%) dan Jumlah PS terakreditasi/
tersertifikasi International (80,00%) tidak tercapainya target disebabkan karena
sebagian besar dari program studi yang ada di UB sedang menjalani re akreditasi
statusnya diiringi dengan pembaharuan sistem akreditasi (SAPTO) oleh
Kemenristekdikti.
e) Untuk indikator kinerja Jumlah unit gedung dengan sar/pras. Smart Building. Cenderung
berjalan konsisten mencapai target hal ini disebabkan karena komitmen UB mendukung
gerakan ramah lingkungan (green campus) sebagai faktor utama pendukung kegiatan
pendidikan mulai dari adanya program sumur injeksi hingga tersedianya unit
pengolahan sampah. Untuk meningkatan fasilitas-fasilitas ramah lingkungan ini maka
perlu direncanakan untuk sertifikasi Smart Building tersebut.
(5.5) Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya (Daya Serap Anggaran)
Secara umum tingkat efisiensi penggunaan sumberdaya yang diukur terutama dari
penggunaan anggaran dalam proses pencapaian sasaran strategis adanya sarana prasarana
yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi adalah 99.96%. Program kegiatan yang
terindikasikan paling efisien diukur dari anggaran dan ketercapaian target kinerja adalah
realisasi Jumlah kelas Internasional/ Berbahasa Inggris dengan rerata capain kinerja
133.33%.
(5.6) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Pencapaian Kinerja
Dalam proses pencapaian sasaran strategis terwujudnya Sistem adanya sarana prasarana
yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi, terdapat program dan kegiatan yang
menunjang pencapaian kinerja dan yang masih menemui berbagai kendala. Program dan
kegiatan yang menunjang pencapaian kinerja dalam sasaran strategis ini adalah:
a) Peningkatan Daya Saing internasional Kegiatan yang termasuk dalam program ini
dengan indikator Jumlah kelas Internasional/ Berbahasa Inggris
b) Pembukaan program studi baru. Kegiatan yang termasuk dalam program ini dengan
indikator Jumlah PS baru
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 32
c) Peningkatan efisiensi proses PBM. Kegiatan yang termasuk program ini dengan indikator
Jumlah PS S3.
Sementara program yang masih banyak menemui kendala adalah Peningkatan mutu
program studi dengan indikator capaian Jumlah PS terakreditasi A.
3.2. REALISASI ANGGARAN
Pelaksanaan penganggaran program/kegaiatan UB tahun 2016 tersebar di dalam pengelompokan
masing-masing sasaran, sebagai berikut:
(1) Alokasi anggaran untuk sasaran strategis Menghasilkan lulusan yang mampu bekerja
sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara
kritis berbagai permasalahan tingkat internasional adalah Rp.127.076.983.000,00 yang
tersebar ke 19 (sembilan belas) indikator kinerja pendukung. Realisasi dari alokasi anggaran
tersebut adalah Rp.127.033.233.111,00 atau dengan presentase sebesar 99,97%. Untuk
masing masing capaian anggaran memang menunjukkan capaian yang berkisar antara
51,12% hingga 220%. Penyebab utama dari kesulitan pencapaian kinerja dan anggaran ini
adalah adanya perubahan kebijakan dan sistem penyelenggaraan pendidikan tinggi di tingkat
pusat yang mempengaruhi sistem pendidikan di UB.
(2) Untuk penganggaran tahun 2016, Alokasi anggaran untuk sasaran strategis Terwujudnya
kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi
(autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti,
menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional adalah
Rp.124.756.572.000,00 yang tersebar 14 (empat belas) indikator kinerja pendukung.
Capaian realisasi dari alokasi anggaran tersebut adalah Rp.124.751.438.182,00 dengan
persentase 99,99%. Keseluruhan kegiatan tidak menunjukkan angka ketercapaian 100%
kinerja anggaran. Kendala utama dapat terindikasi dari ketercapaian kinerja anggaran
terendah yaitu Jumlah pelatihan pembentukkan jati diri mahasiswa (50%), 2). Jumlah
mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat
internasional (54.29%), 3). Alokasi anggaran penelitian per dosen (76.00%). Sedangkan tiga
capaian tertinggi dari sasaran strategis kedua ini adalah: 1). Jumlah prestasi mahasiswa di
tingkat nasional dan internasional sebesar 923,35%, 2) Jumlah pengabdian masyarakat
dosen 598.33%, 3). Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam asosiasi professional
internasional sebesar 216.67%.
(3) Alokasi anggaran untuk sasaran strategis Adanya kerjasama ditingkat ASEAN, ASIA dan
daya saing GLOBAL adalah Rp.11.250.000.000,00 yang didistribusikan ke 4 (empat)
indikator kinerja pendukung. Adapun capaian reailsasi anggaran adalah
Rp.11.248.529.762,00 atau dengan presentase 99,99%. Capaian tinggi didapatkan dari
indikator jumlah publikasi internasional (285%). Permasalahan terindikasi pada capaian
indikator jumlah HAKI (85%). Hal ini disebabkan karena lemahnya manajemen perekaman
penelitian dan pengabdian masyarakat di dalam institusi. Selain itu, khusus untuk kemitraan
bersama pihak luar dalam penelitian dan pengabdian masyarakat, kelemahan untuk
memenuhi persyaratan adanya sharing pendanaan kegiatan masih belum bisa teratasi secara
maksimal dari banyaknya MoU antara Universitas Brawijaya dengan pihak swasta (industri).
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 33
(4) Alokasi anggaran untuk sasaran strategis Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan
Kelembagaan yang Akuntabel adalah Rp.365.861.005.000,00 yang didistribusikan ke
dalam 7 (tujuh) indikator kinerja pendukung. Dengan alokasi tersebut, realisasi anggaran
yang terjadi adalah Rp.365.851.405.666,00 atau sebesar 100%. Ketidaktercapaian target
penganggaran ini diakibatkan karena pada kenyataannya adanya re-alokasi anggaran sesuai
dengan urgensitas kegiatan.
(5) Untuk sasaran strategis Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu
perguruan tinggi, alokasi anggaran pada tahun 2016 adalah Rp.393.510.226.000,00 yang
tersebar ke 13 (tiga belas) indikator kinerja pendukung. Dari alokasi anggaran yang tersedia,
capaian realisasi anggaran adalah Rp.393.367.117.435,00 atau sebesar 99,96%. Situasi ini
utamanya disebabkan karena adanya perubahan penganggaran setelah adanya kenaikan
harga yang mempengaruhi penyediaan sarana-prasarana laboratorium. Selain itu, beberapa
laboratorium yang akan diakreditasi utamanya adalah laboratorium unggulan baru UB yang
secara praktis, sumberdaya dan peralatannya masih belum banyak terlengkapi.
Dari hasil analisa dan gambaran akuntabilitas kinerja keuangan, dapat disimpulkan bahwa
capaian realisasi anggaran tahun 2016 sebesar Rp.1.328.930.643.788,00 (98,84%%) dari
target Rp.1.344.550.388.000,00.
LAKIP UB 2016 Akuntabilitas Kinerja
Halaman | 34
Tabel-3.11: Pengukuran Kinerja UB Tahun 2016
PROGRAM/KEGIATAN OUTPUT RKA-KL PAGU
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI ANGGARAN
(Rp.)
% CAPAIAN
Peningkatan Kualitas Pendidikan
Layanan Pendidikan 96.076.983.000 96.074.316.804 100%
Layanan Pembelajaran BOPTN) 2.000.000.000 1.998.695.820 99,93%
Buku Pustaka (BOPTN) 6.000.000.000 5.995.719.487 99,93%
Sarana dan Prasarana Pembelajaran (BOPTN) 3.000.000.000 2.994.360.731 99,81%
Operasional Rumah Sakit Pendidikan (BOPTN) 20.000.000.000 19.970.140.269 99,85%
Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Penelitian 113.285.572.000 113.284.210.555 100%
Pengabdian Kepada Masyarakat 5.471.000.000 5.467.526.200 99,94%
Kerjasama Berbasis Penelitian dan Pengembangan (BOPTN)
11.250.000.000 11.248.529.762 99,99%
Peningkatan Kualitas Kemahasiswaan dan Alumni
Laporan Kegiatan Kemahasiswaan (BOPTN) 6.000.000.000 5.999.701.427 100%
Peningkatan Kualitas Kelembagaan
Dokumen Pengembangan Sistem Tata Kelola, Kelembagaan dan SDM (BOPTN)
13.741.765.000 13.728.109.526 99,90%
Layanan Perkantoran 365.861.005.000 365.851.405.666 100%
Sarana Prasarana Pendukung Pembelajaran 351.381.502.000 351.354.388.367 99,99%
Sarana Prasarana Pendukung Perkantoran 42.128.724.000 42.012.729.068 99,72%
Layanan Perkantoran 259.853.837.000 244.603.598.809 94,13%
Layanan Perkantoran Satker (BOPTN) 48.500.000.000 48.347.211.297 99,68% 1.344.550.388.000 1.328.930.643.788 98,84%
LAKIP UB 2016 Penutup
Halaman | 35
BAB-IV PENUTUP
AKIP UB tahun2016 telah disusun dengan berpedoman pada Renstra UB 2015-2019,
Perjanjian Kinerja UB 2016, Laporan Kinerja Rektor 2016, dan DIPA (RKA-KL) BLU-UB
Tahun 2016.
Pengukuran capaian kinerja berdasarkan indikator, penilaian dilakukan dengan analisa terhadap
indikator tiap program/kegiatan yang tercantum dan terrumuskan dalam Renstra UB 2015-2019.
Fokus utama penilaian tentunya mengacu pada indikator kinerja yang tertulis dalam Penetapan
Kinerja 2016.
Hasil Pengukuran Kinerja (PK) UB tahun 2016 berdasarkan target kinerja yang terdapat di dalam
program, kegiatan dan indikator kinerja kegiatan yang terdapat di dalam Renstra UB 2019 adalah
sebesar 86,29%. Pengukuran dilakukan dengan menghitung rerata nilai capaian semua indikator
kinerja, dengan memakai semua nilai mulai nilai terrendah yang diperoleh dari nilai indikator
program/kegiatan yang belum terlaksana (0%) sampai nilai capaian indikator tertinggi (285%).
Hasil pengukuran kinerja keuangan menunjukkan bahwa UB telah menyerap anggaran sebesar
Rp.1.328.930.643.788,00 (98,84%) dari total DIPA Tahun 2016 sebesar Rp.1.344.550.388.000,00.
DIPA yang digunakan adalah DIPA Revisi ke-6 yang meliputi Penerimaan dari RM-APBN, BOPTN,
dan Penerimaan Dari PNBP.
Di dalam pelaksaannya, anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2016 terdiri atas total penggunaan
dana untuk kegiatan yang bersifat pengembangan sebesar Rp. 1.036.196.551.000,00 (77,07%)
dan penggunaan dana belanja rutin UB sebesar Rp.308.353.837.000,00 (22,93%). Berdasarkan
laporan keuangan UB, total penggunaan dana untuk aktivitas pengembangan tahun 2016
mencapai Rp.1,035,979,833,682,00 (99,68%) dari total pagu pengembangan institusi sebesar
Rp.1.036.196.551.000,00. Penggunaan dana untuk belanja rutin dalam hal ini adalah untuk
menunjang kinerja Layanan Perkantoran berupa Pembayaran Gaji, Tunjangan, dan Pemeliharaan
Perkantoran mencapai Rp.244.603.598.809,00 (94,13%) dari pagu sebesar
Rp.259.853.837.000,00. Sedangkan untuk menunjang kinerja Layanan Perkantoran Satuan Kerja
Satker (BOPTN) berupa Pembayaran Belanja Barang Penunjang Perakantoran mencapai
Rp.48.347.211.297,00 atau 99.68% dari total pagu sebesar Rp. 48.500.000.000,00. Dilihat dari
tingkat serapan dana, memang secara nominal masih terdapat selisih dengan total pagu yang
diberikan, akan tetapi selisih ini tidak terlalu signifikan, dan secara umum penyerapan anggaran
masih tergolong baik mengingat adanya beberapa kali revisi.
L
LAKIP UB 2016 Lampiran
Halaman | 36
LAMPIRAN
Lampiran-1: Perjanjian Kinerja Tahun 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS Jabatan : Rektor Universitas Brawijaya Selanjutnya disebut pihak pertama Nama : H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. Jabatan : Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua\ Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Malang, Januari 2016
Pihak Kedua Pihak Pertama
Ttd. Ttd.
H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS
LAKIP UB 2016 Lampiran
Halaman | 37
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Sasaran Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
Meningkatnya Kualitas Pendidikan
Persentase Lulusan yang Langsung Bekerja
10 %
Jumlah Dosen Berkualifikasi S3 700 Dosen
Jumlah Dosen Bergelar Guru Besar 140 Dosen
Jumlah Kelas dengan Fasilitas Teknologi Pembelajaran Maju
15 Kelas
Jumlah SDM yang Meningkat Kompetensinya
150 Orang
Jumlah Revitalisasi SARPRAS PBM 63 Paket
Meningkatnya Kualitas Kelembagaan
Persentase Jumlah Prodi Terakreditasi Unggul
40 %
Peringkat Institusi di Level Internasional
#301+ Asia
Jumlah Akreditasi/Sertifikasi Internasional
10 Buah
Jumlah Implementasi Kerjasama Nasional, Internasional, Lembaga Pemerintah/Swasta, Dunia Usaha/Pendidikan
60 Buah
Jumlah Taman Sains dan Teknologi (TST) yang Dibangun
4 Technopark
Meningkatnya Kualitas Kemahasiswaan Dan Alumni
Jumlah Mahasiswa yang Mengikuti Pelatihan Kewirausahaan (PMW)
339 Mahasiswa
Persentase Jumlah Lulusan Bersertifikat Kompetensi (TI, Bahasa Inggris, dll)
80 %
Jumlah Mahasiswa Pemenang Kompetisi Tingkat Nasional
450 Mahasiswa
Jumlah Mahasiswa Pemenang Kompetisi Tingkat Internasional
7 Mahasiswa
Meningkatnya Kualitas Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Jumlah Publikasi Internasional 600 Artikel
Jumlah HKI 30 Buah
Jumlah Riset Unggulan 220 Buah
Jumlah Hasil Hilirisasi Riset 10 Buah
Kegiatan Anggaran
1 Dukungan Manajemen PTN/KOPERTIS Rp 250.036.637.000
2 Peningkatan Layanan Tridharma Perguruan Tinggi Rp 845.303.197.000
TOTAL Rp 1.095.339.834.000
LAKIP UB 2016 Lampiran
Halaman | 38
Lampiran-2: Kertas Kerja Penyusunan Capaian Indikator
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
(Output RKAKL) SATUAN
TARGET KINERJA
REALI-SASI
% CAPA-
IAN
PAGU (Rp.Juta)
REALISASI (Rp.Juta)
%
SASARAN STRATEGIS I: Tersedianya lulusan yang mampu bekerja sebagai ilmuwan yang profesional dan mampu mengkaji dan menganalisis secara kritis berbagai permasalahan tingkat internasional
Peningkatan kualitas PBM sesuai standart pendidikan tinggi yang baik
Meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa
Persentase jumlah penerima beasiswa dari total mahasiswa S-1
% 17 12,17 71,59% 96.076.983 96.074.316 99,9%
Persentase jumlah penerima beasiswa dengan kemampuan akademik tinggi dari kalangan ekonomi lemah
% 3 2,43 81%
Meningkatkan kualitas Dosen
Persen dosen bergelar Doktor
% dosen 32,50 32,69 100,58%
Persen guru besar % dosen 9 6,38 70,89%
Mengembangkan pendidikan kewirausahaan
Modul spesifik sesuai fakultas
buah 10 15 150%
Meningkatkan kualitas dosen
Jumlah dosen yang bersertifikat profesi dosen (SerDos)
Dosen 1525 2114 138,62%
Menyelenggarakan percepatan guru besar
Persen guru besar % dosen 9 6,38 70,89%
Jumlah Mahasiswa S1 Mhs 56000 57277 102,28%
LAKIP UB 2016 Lampiran
Halaman | 39
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
(Output RKAKL) SATUAN
TARGET KINERJA
REALI-SASI
% CAPA-
IAN
PAGU (Rp.Juta)
REALISASI (Rp.Juta)
%
Meningkatkan kualitas dan kuantitas daya tampung
Jumlah mahasiswa S2/S3
% 12 7.52 62,67%
Jumlah PS terakreditasi % 70 71.6 102,28%
Mengembangkan ragam dan akses layanan pendidikan
Jumlah PS S1 PS 75 70 93,33%
Jumlah PS S2 dan S3 PS 71 58 81,69%
Perbaikan sistem Proses Belajar-Mengajar yang ideal
Memperbaiki nisbah mahasiswa /Dosen
Rasio mahasiswa S1/ dosen
Mhs /dosen
45 27.09 60,20% 8.000 7.993 99,93%
Persen mahasiswa pascasarjana
% mhs 26 13.29 51,12%
Memperbaiki sarana dan prasarana PBM
Rasio ruang kuliah/mahasiswa
M2/mhs 1 1.9 52,63%
Perbaikan proses penyediaan sarana pendukung pendidikan
Mengembangkan prasarana laboratorium lapang dan technopark UB
Rasio Laboratorium /mahasiswa
M2/mhs 1.6 0.94 58,75% 3.000 2.994 99,81%
Meningkatkan sistem informasi untuk layanan akademik pascasarjana
% Fungsi Penggunaan % 100 100 100%
Penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Pendidikan
Menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan
Persentase penyelesaian fisik
% 44,45 83 186,73% 20.000 19.970 99,85%
SASARAN STRATEGIS II: Terwujudnya kemampuan sivitas akademika yang mandiri (independent), memiliki otonomi (autonomous) dan mampu mengarahkan dirinya (self-directed) untuk meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah internasional
LAKIP UB 2016 Lampiran
Halaman | 40
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
(Output RKAKL) SATUAN
TARGET KINERJA
REALI-SASI
% CAPA-
IAN
PAGU (Rp.Juta)
REALISASI (Rp.Juta)
%
Peningkatan kualitas sumberdaya penunjang penelitian
Meningkatkan kapasitas sumberdaya untuk penelitian
Alokasi anggaran untuk penelitian
% anggaran penelitian
10 8,42 84,20% 113.285 113.284 100%
Meningkatkan kapasitas kelembagaan
Alokasi anggaran penelitian per dosen
Rp. Juta /dosen /tahun
7,5 5,7 76%
Menyelenggarakan Pembinaan dan Peningkatan Mutu penelitian
Jumlah pusat penelitian unggulan universitas
Jumlah grup riset
20 38 190%
Peningkatan jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat
Meningkatkan jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat
Persentase Jumlah pengabdian masyarakat per dosen
% 0,6 3,59 598,33% 5.471 5.467 99,94%
Peningkatan kualitas mahasiswa dan lulusan
Meningkatkan jumlah prestasi mahasiswa
Jumlah prestasi mahasiswa tingkat nasional dan internasional
Buah 17 4,7 27,65% 6.000 5.999 100%
Meningkatkan pencitraan kegiatan kemahasiswaan di tingkat internasional
Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat internasional
Mhs 7 3,8 54,29%
Mengembangkan karir mahasiswa
Jumlah pelatihan Karier bagi mahasiswa
Kali /tahun
2 3 150%
Menyelenggarakan kegiatan
Jumlah Pelatihan untuk pembentukan jati diri mahasiswa
Kali /tahun
2 1 50%
LAKIP UB 2016 Lampiran
Halaman | 41
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
(Output RKAKL) SATUAN
TARGET KINERJA
REALI-SASI
% CAPA-
IAN
PAGU (Rp.Juta)
REALISASI (Rp.Juta)
%
pembentukan Jatidiri mahasiswa
Meningkatkan minat mahasiswa pada lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa
Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam lomba inovasi dan kreativitas mahasiswa tingkat nasional
Mhs 9 6,8 75,56%
Meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam Asosiasi Profesi internasional
Jumlah mahasiswa yg terlibat Asosiasi Profesi internasional
Mhs 30 65 216,67%
Menyediakan wadah untuk kegiatan pembentukan inovasi dan kreativitas mahasiswa
Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa
Buah 34 44 129,41%
Meningkatkan kemampuan daya saing lulusan
Persen lulusan Tepat waktu
% lulusan 45 45 100%
Persen lulusan IPK > 3 % lulusan 60 50 83,33%
Lama tunggu mahasiswa mencari kerja <6 bulan
% lulusan 50 50 100%
Persen lulusan S1 TOEFL >450 atau TOEIC > 500
% lulusan 30 25 83,33%
LAKIP UB 2016 Lampiran
Halaman | 42
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
(Output RKAKL) SATUAN
TARGET KINERJA
REALI-SASI
% CAPA-
IAN
PAGU (Rp.Juta)
REALISASI (Rp.Juta)
%
Persen lulusan S2 dan S3 TOEFL > 500 atau TOEIC > 600
% lulusan 30 25 83,33%
SASARAN STRATEGIS III: Adanya kerjasama ditingkat ASEAN, ASIA dan daya saing GLOBAL
Peningkatan mutu dan jumlah hasil penelitian
Meningkatkan jumlah dan mutu publikasi internasional
Jumlah Sitasi per paper Sitasi /paper
0,6 1,25 208,33% 11.250 11.248 99,99%
Jumlah publikasi internasional
Artikel /guru besar
0,6 1,71 285%
Mengembangkan Kerjasama dengan lembaga internasional dibidang Riset
Jumlah kerjasama Buah /tahun
3 3 100%
Meningkatkan nilai guna penelitian
Jumlah HAKI Paten 20 17 85%
Persentase Jumlah buku yang diterbitkan dari hasil penelitian
% 10
0%
SASARAN STRATEGIS IV: Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang akuntabel
Pembangunan gedung penunjang entrepreneurial university
Membangun gedung untuk pengembangan unit layanan penunjang Entrepreneurial University
Persentase pembangunan gedung Lab Biosains
% 50 60 120% 13.741 13.728 99,90%
Persentase Pembangunan gedung Entrepreneur
% 90 90 100%
LAKIP UB 2016 Lampiran
Halaman | 43
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
(Output RKAKL) SATUAN
TARGET KINERJA
REALI-SASI
% CAPA-
IAN
PAGU (Rp.Juta)
REALISASI (Rp.Juta)
%
Persentase Pembangunan gedung layanan bersama
% 40
0%
Peningkatan kualitas kelembagaan/universitas untuk memperkuat daya saing nasional dan internasional
Mempersiapkan pengembangan UB menjadi PTN Berbadan Hukum
Status Organisasi UB otonomi BLU BLU 100.% 365.861 365.851 100%
Meningkatkan kualitas Akreditasi institusi
Akreditasi Intitusi Peringkat A A 100%
Meningkatkan Daya saing di tingkat Internasional
Hasil penilaian QS World University Ranking
Peringkat 675+ 701+ -
Hasil penilaian Webometrics World Rangking
Peringkat 1080 796 -
Meningkatkan jumlah kerjasama internasional untuk pendidikan dengan model sister university dalam bentuk lecturer and/or student exchange, double degree, sandwich program atau program lain yang representatif
Jumlah Kerjasama Jumlah Kerjasa-
ma
41 6 14.63%
LAKIP UB 2016 Lampiran
Halaman | 44
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
(Output RKAKL) SATUAN
TARGET KINERJA
REALI-SASI
% CAPA-
IAN
PAGU (Rp.Juta)
REALISASI (Rp.Juta)
%
Meningkatkan jumlah dana riset internasional dari international agencies.
Jumlah Dana (dalam juta rupiah)
Rp 40000 0 0%
SASARAN STRATEGIS V: Adanya Sarana Prasarana yang memenuhi standar mutu perguruan tinggi
Peningkatan kualitas standart pendidikan
Meningkatkan mutu program studi
Jumlah PS terakreditasi A
% PS 45 35,18 78,18% 351.381 351.354 99,99%
Jumlah PS baru PS 12 13 108,33%
Jumlah PS terakreditasi/ tersertifikasi International
% PS 10 8 80%
Jumlah kelas Internasional/ Berbahasa Inggris
Kelas 6 8 133,33%
Jumlah laboratorium bersertikat ISO
Lab 3 3 100%
Meningkatkan jumlah Program Studi Pascasarjana
Jumlah PS S3 PS 17 18 105,88%
Jumlah PS S2 PS 42 40 95,24%
Jumlah PS Sp. 1 PS 17 16 94,12%
Jumlah PS S1 PS 74 70 94,59%
Meningkatkan pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan tinggi bagi masyarakat
Jumlah kampus di luar domisili
Buah 3 3 100%
LAKIP UB 2016 Lampiran
Halaman | 45
PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
(Output RKAKL) SATUAN
TARGET KINERJA
REALI-SASI
% CAPA-
IAN
PAGU (Rp.Juta)
REALISASI (Rp.Juta)
%
Pembangunan sarana pendidikan ramah lingkungan
Mengembangkan kampus UB di luar kampus utama
Persentase fungsi kampus di luar kampus utama
% fungsi bangunan
40 40 100% 42.128 42.012 99,72%
Mengembangan sarana dan prasarana Kampus UB menuju Green Campus
Jumlah unit gedung dengan sar/pras. Smart Building
buah 2 2 100%
Persentase unit sarpras. Pengelolaan Limbah dan Air Terintegrasi termasuk kegiatan perencanaan
% 45 45 100%
SASARAN STRATEGIS VI: Terwujudnya Sistem Tata Kelola dan Kelembagaan yang Akuntabel
Meningkatkan kesejahteraan dan kenyamanan kerja sivitas akademika
Layanan Perkantoran
Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Bln Layanan
12 12 100% 259.853 244.603 94,13%
Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
Bln Layanan
12 12 100%
Layanan Perkantoran Satker (BOPTN)
Pembayaran Belanja Barang Penunjang Perakantoran
Bln Layanan
12 12 100% 48.500 48.347 99,68%
LAKIP UB 2016 Lampiran
Halaman | 46
Lampiran-3: Gambar Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) UB
LAKIP UB 2016 Lampiran
Halaman | 47
Lampiran-4: Gambar Struktur Organisasi Badan Pengelola Usaha UB
Halaman | 48