laporan akhir pkmt
DESCRIPTION
Final Report for Automatic Wall Painting Brush, Student Creativity and Technology Application Program (Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi), 2008TRANSCRIPT
LAPORAN PKMT
AUTOMATIC WALL PAINTING BRUSH
Oleh :
ARIEF NUR RAHMAN 040402010X 2004 ARI WIDIARTO 0404020096 2004 ARIO ARDIANTO 0404020118 2004 ARIS FEBRIANTARA 0404020126 2004
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2008
Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan
Nasional sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Program Kretivitas
Mahasiswa : 009/SP2H/PKM/DP2M/II/2008
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 ii
HALAMAN PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Perancangan Automatic Wall Painting Brush
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK (Pilih salah satu) (√ ) PKMT ( ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian (Pilih salah satu) ( ) MIPA (√ ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora
( ) Pendidikan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Arief Nur Rachman b. NIM : 040402010X c. Jurusan : Teknik Mesin d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Indonesia e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Inpres Rt 004/02 No. 38
Kelurahan Tengah Jakarta Timur HP : 08568830403 f. Alamat email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr.Ir. Harinaldi, M.Eng b. NIP : 132018279 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti : Rp. 3.000.000
b. Sumber lain : -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 14 minggu Depok , 25 Juni 2008 Menyetujui Ketua Departemen, Ketua Pelaksana Kegiatan, (Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng) (Arief Nur Rachman) NIP. 132 018 279 NIM. 040402010X Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping, Kemahasiswaan dan Alumni, (Dr Kamarudin) (Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng) NIP. 132 205 398 NIP. 132 018 279
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 iii
Abstrak
Cukup mengherankan, di zaman yang sudah maju kini, namun teknik dan proses pengecatan dinding masih tidak berubah semenjak zaman lampau. Proses pengecatan dinding masih konvensional dalam pengerjaannya dan tidak efektif dan efisien dalam penggunaan waktu dan tenaga, sehingga proses pengecatan dinding terasa berat dan menyusahkan bagi kebanyakan orang, terutama untuk mengecat dinding yang luas dan tinggi. Automatic Wall Painting Brush merupakan alat yang menggunakan prinsip mekanis dan hydraulic dalam pengoperasiannya. Alat ini didesain untuk memudahkan proses pengecatan karena memiliki keunggulan dari segi waktu pengecatan lebih cepat dan kualitas pengecatan jauh lebih baik dibandingkan pengerjaan pengecatan secara konvensional. Prinsip mekanis pada Automatic Painting Brush terdapat pada gagang penyangga yang terbuat dari hollow silinder yang memungkinkan alat ini dapat memanjang dengan memutar engkol pada gagang penyangga, prinsip mekanis ini bermanfaat untuk pengecatan ruang yang memiliki ketinggian tertentu. Sedangkan prinsip hydraulic pada alat ini diaplikasikan untuk memastikan pasokan cat yang diterima roller tetap konstan selama proses pengecatan. Pasokan cat pada roller disediakan oleh pompa yang mengalirkan cat dengan kuantitas tertentu melalui selang yang berada didalam hollow silinder lalu diteruskan menuju saluran yang mengatur kuantitas cat yang akan diterima oleh roller.
Kata Kunci : Cat, Gagang, Kuas, Pompa.
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 iv
KATA PENGANTAR
Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi merupakan wadah bagi mahasiswa untuk
mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah menjadi hasil nyata yang berguna bagi
masyarakat. Untuk itu, kelompok kami merancang dan membuat suatu alat cat tembok
(Automatic Wall Painting Brush). Dalam membuat rancangan Automatic Wall Painting
Brush tersebut kami melakukan survei kebutuhan masyarakat, studi literatur, kemudian
merancang dan membuat alat Automatic Wall Painting Brush berdasarkan komponen yang
tersedia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan anugerah-Nya laporan ini dapat terselesaikan. Selain itu kami juga mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Dr. Ir. Harinaldi M.Eng sebagai dosen pembimbing atas petunjuk dan
pengarahannya sehinga pengerjaan tugas ini dapat berjalan sebagaimnana seharusnya.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada teman-teman di Teknik Mesin atas
masukan dan sarannya.
Kami menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan karena itu kritik dan saran pembaca sangat diharapkan dalam menyempurnakan
laporan ini.
Depok, Juni 2008
Tim Penulis
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini, pada zaman yang sudah sedemikian maju, tidak dapat kita pungkiri bahwa
kemajuan terjadi begitu pesat pada segala aspek dan bidang kehidupan. Apalagi jika kita
menyimak perkembangan dunia engineering yang seakan terus diwarnai dengan
perkembangan atau penemuan baru dalam waktu sangat cepat. Seluruh kemajuan dan
pengembangan mengarah pada kesempurnaan yang lebih baik, dilihat dari segi
produktivitas, kreativitas, maupun efektivitas suatu output. Perkembangan tersebut dapat
terlihat dari berbagai kegiatan riset, pengembangan, perancangan, konstruksi, dan
pengoperasian berbagai fasilitas industri baik dalam hal proses produksi maupun yang
lainnya.
Kemajuan yang terjadi dalam bidang engineering ini secara tidak langsung mendorong
munculnya kesadaran untuk terus meningkatkan manfaat setiap peralatan atau teknologi
yang telah ada sehingga ahli-ahli profesi terus melakukan riset, menggali segala potensi
yang tersedia untuk menciptakan ataupun mengembangkan suatu alat untuk membantu
manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Perkembangan teknologi tidak hanya dirasakan
oleh industri – industri besar tetapi juga dapat dirasakan oleh berbagai sektor kehidupan
sehari-hari.
Pada kesempatan kali ini kami mencoba menerapkan beberapa disiplin ilmu yang kami
dapatkan di Departemen Teknik Mesin FTUI seperti mata kuliah Perancangan Mekanikal,
Metrologi dan Pengukuran, Proses Produksi, Material Teknik, Pemilihan Bahan dan Proses,
dan Tugas Merancang yang dihubungkan dengan proses pengecatan dinding. Cukup
mengherankan, di zaman yang sudah maju kini, namun teknik dan proses pengecatan
dinding masih tidak berubah semenjak zaman lampau. Proses pengecatan dinding masih
konvensional dalam pengerjaannya dan tidak efektif dan efisien dalam penggunaan waktu
dan tenaga, sehingga proses pengecatan dinding terasa berat dan menyusahkan bagi
kebanyakan orang, terutama untuk mengecat dinding yang luas dan tinggi.
Contohnya untuk mengecat bidang yang luas kita membutuhkan waktu yang cukup
lama. Ternyata sebagian besar waktu terbuang karena diperlukan pembasahan kuas dengan
cat pada bak cat. Hal ini harus terus menerus dilakukan selama pengecatan dinding
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 2
berlangsung. Kemungkinan cat berceceran dan mengotori lantai juga dapat dipastikan
terjadi. Terjadi inefesiensi waktu dan tenaga dalam proses ini.
Dalam contoh lain, untuk mengecat dinding yang tinggi dan tidak terjangkau tangan,
dibutuhkan alat bantu berupa perpanjangan kuas cat. Kebanyakan dipakai bambu sebagai
perpanjangan gagang. Namun permasalahan timbul sama seperti diatas, bahkan terasa
makin menyulitkan saat harus membasahi kuas dengan cat saat gagang kuas menjadi
sedemikian panjang. Semakin banyak waktu yang diperlukan karena bobot kuas ditambah
gagang bambu juga cukup berat. Penggunaan bambu yang bergam ukurannya juga
memberikan masalah saat ketinggian dinding bergam. Diperlukan bambu dengan berbagai
panjang untuk menjangkaunya, juga kemudian terjadi masalah dalam penyimpanan bambu-
bambu tersebut, karena harga bambu juga tidak murah. Selain itu masalah kemungkinan cat
berceceran, tenaga yang dibutuhkan semakin menunjukkan bahwa proses pengecatan
dinding sebenarnya membutuhkan pemecahan masalah.
Berdasarkan fenomena di atas, kami mencoba memikirkan proses pengecatan
dinding yang lebih efektif dengan mengurangi usaha yang dibutukan untuk membasahi kuas
dan menghilangkan keharusan penggunaan bambu untuk mencapai dinding yang tinggi.
Akhirnya, kami kelompok 3 (Tiga) dibantu dosen pembimbing mata kuliah TUGAS
MERANCANG dari Departeman Teknik Mesin mencoba merancang dan membuat alat
pengecat dengan suplai cat otomatis dan gagang dengan panjang dapat diatur, Automatic
Wall Painting Brush.
Konsep alat adalah cat disuplai langsung pada kuas rol cat sehingga selalu basah dan
siap untuk mengecat, sehingga tidak lagi dibutuhkan usaha membasahi kuas pada bak cat.
Sedangkan gagang kuas dirancang dapat diatur panjang-pendeknya sehingga dapat
mencapai dinding yang rendah, sedang maupun tinggi dengan mudah. Sistem gagang ini
menghilangkan kebutuhan pemakaian bambu sebagai perpanjangan gagang Dengan
demikian, alat ini akan sangat efektif dan efisien karena mampu menghemat waktu dan
tenaga dalam kegiatan pengecatan dinding.
1.2 PERUMUSAN MASALAH Makalah ini hanya membahas perancangan alat pengecat untuk dinding vertikal
dengan ketinggian maksimum 360 centimeter dari dasar dengan penggunaan cat dinding
dengan pelarut air. Kuas cat yang digunakan adalah kuas rol dengan lebar 230 milimeter
yang rolnya dapat diganti dan diameter gagangnya 26 milimeter.
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 3
1.3 TUJUAN PROGRAM Perancangan ini bertujuan untuk merencanakan, menghitung disertai analisa,
membuat hasil, serta membuat gambar kerja alat Automatic Wall Painting Brush dan
membuat alat Automatic Wall Painting Brush dengan biaya Dirjen Dikti Depdiknas.
Perancangan berdasarkan pada spesifikasi pompa, mekanisme gagang dan suplai cat
dengan batasan-batasan tertentu, sehingga dapat digunakan secara efektif dan efisien.
Pembuatan mempertimbangkan ketersediaan material dan komponen di pasaran.
1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi
(PKMT) yang mengambil tema tentang Automatic Wall Painting Brush ini adalah
menghasilkan model rancangan alat pengecat otomatis yang efektif dan efisien.
Sebelumnya, kami melakukan survey terlebih dahulu dan membandingkan
rancangan Automatic Wall Painting Brush dengan Alat cat biasa dengan menggunakan
batang bambu.
Berikut data perbandingan yang kami peroleh :
Automatic Wall Painting Brush Alat cat biasa dengan menngunakan bambu
1. Gagang cat bisa diatur panjang pendeknya 2. Suplai cat otomatis 3. Efisien waktu pengecatan
1. Gagang cat tidak dapat diatur panjang pendeknya
2. Suplai tidak otomatis (gagang harus
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 4
4. Mudah dalam penyimpanan dinaik-turunkan untuk membassahi kuas)
3. Waktu yang tidak efisien 4. Membutuhkan ruang besar dalam
penyimpanan Berikut ini adalah gambaran rancangan Automatic Wall Painting Brush secara
keseluruhan :
Gambar 1. (a) Tampak depan, (b) Tampak samping, (c) Hasil Perancangan
(a) (b) (c)
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 5
Gambar 2. Isi casing (mekanisme kerja gerigi / gear).
1.5 Kegunaan Program Beberapa manfaat dari alat dapat dilihat dari segi iptek dan ekonomi.
Segi iptek
Saat ini pengerjaan mengecat masih cenderung tidak praktis, karena harus
menaikturunkan kuas kedalam campuran cat dan tidak dapat menjangkau daerah
yang tinggi tanpa alat bantu. Proses pengecatan yang demikian tentu memakan
waktu yang lama dan tenaga yang tidak sedikit. Oleh karena itu, dengan adanya
alat Automatic Wall Painting Brush, proses pengecatan dapat lebih efektif dan
efisien.
Diharapkan dapat menjadi pelopor dalam pembuatan kuas mengecat yang lebih
canggih, praktis, dan efisien.
Segi ekonomi
Walaupun harga dari alat ini relatif lebih mahal dari kuas cat dinding
konvensional, namun jika dilihat dari fungsi dan kepraktisannya membuat alat
ini mampu untuk menyerap pasar.
Alat ini lebih awet dan tahan lama sehingga dapat menekan biaya untuk
perawatan dan pembelian baru.
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Roda gigi / Gear
Gear adalah elemen mesin yang mempunyai fungsi meneruskan daya (power
transmission), mereduksi putaran, mengubah momen (baik diperbesar maupun diperkecil)
dengan efisiensi yang sangat besar (dapat mencapai 98%). Gear dikelompokkan ke dalam
tiga (3) bagian utama, yaitu:
1. Parallel-Axis Gear.
Mentransmisikan poros parallel dan dapat mentransfer daya yang besar.
Gear yang termasuk kelompok ini adalah: Spur Gear dan Helical Gear.
2. Non-Parallel, Coplanar Gear.
Mentransmisikan daya dengan mengubah arah daya. Contoh yang termasuk
kelompok ini adalah: Bevel Gear, Zerol Gear, dan Spiral Gear.
3. Non-Parallel, Non-Coplanar Gear.
Mentransmisikan daya dengan mengubah gerakan dari gerakan angular
(berputar) ke gerakan linier (lurus). Gear ini paling susah dalam manufaktur
sehingga memiliki biaya yang paling mahal. Contoh yang termasuk kelompok
ini adalah: Worm Gear.
Dalam rancangan kami, gear yang kita pakai adalah jenis Parallel-Axis Gear, karena
rancangan kami ini menggunakan sistem rel dan gear yang posisinya sejajar antarporosnya.
Jenis Paralel-Axis Gear yang kami pilih adalah Spur Gear.
Pemilihan spur gear dibandingkan dengan helical gear adalah atas pertimbangan
berikut:
1. Biaya pembuatan helical gear lebih mahal dari spur gear.
2. Menghasilkan beban thrust (Wr) yang lebih kecil terhadap poros, sehingga
beban yang diterima poros akan lebih kecil daripada beban yang diterima dari
helical gear.
3. Helical gear mempunyai efisiensi yang lebih kecil dibandingkan dengan spur
gear.
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 7
Untuk perhitungan gear dalam perancangan, kami membagi dua kelompok
perhitungan, yaitu:
2.1.1 Perhitungan Geometri Gear ( Gear Profile )
2.1.2 Perhitungan Beban (Load), Momen, dan Tegangan (Stress) pada Gear Teeth
2.1.2.1 Load dan Stress pada Spur Gear
Load pada spurl gear terbagi menjadi tiga (3), yaitu:
a. Thrust Load.
Adalah Wt.
b. Radial Load.
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 8
tan.WtWr
c. Normal Load.
cosWtW
2.1.2.2 Beban yang bekerja pada Gear Tooth
Pada proses transfer power atau daya oleh gear, sebenarnya pada gear tooth
dilakukan proses transfer load atau beban. Besarnya proses transfer beban itu adalah:
Nadh
Wt p
.126050
Dimana:
Wt = load yang bekerja pada gear tooth.
Hp = Power atau daya yang ditransmisikan gear.
D = pitch diameter gear atau diameter kerja ( working diameter ).
Na = kecepatan putaran gear.
Untuk spur gear:
Wt = W. cos θ
2.1.2.3 Bending Stress pada Gear Teeth
Bending stress pada gear teeth adalah bending stress yang menyebabkan lendutan
pada gear teeth. Kebanyakan kegagalan gear terjadi karena besarnya bending stress yang
terjadi pada gear teeth lebih besar dari stress yang mampu ditahan oleh material (yield
strength material< bending stress).
Bending stress:
I
Mc
Merupakan rumus dasar dari bending stress pada suatu struktur.
Untuk gear, bending stress yang terjadi adalah sebesar:
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 9
2
3
...6
)12
(
)2
.(.
tblW
tb
tlW
w
tt
w
t
t
Dimana b adalah face width dari gear. Maka dengan mensubtitusi b, persamaan
akan menjadi:
YbpW
xpbWtP
xbW
w
dt
dw
d
w
tt
23
23
Dimana Pd adalah diametral pitch = 1/module. Dari persamaan Lewis factor:
32 dXPY
Dimana Y adalah faktor bentuk bentuk Lewis. Faktor Lewis hanya
mempertimbangkan beban statis bukan beban dinamik. Maka, persamaan bending
stress menjadi:
jw
tt Yb
PdW
Maka dari itu, AGMA memodifikasi persamaan bending stress yang dapat
diterapkan pada berbagai kondisi terapan gear yang dikembangkan oleh Mott,
adalah:
KvYjbKmKsKsPdW
w
tt ..
....
Dimana:
Ka = Faktor Aplikasi.
Kt = Faktor ukuran.
Km = Faktor Distribusi Beban.
Kv = Faktor Dinamik.
Jenis-jenis faktor tersebut adalah:
1. Ka ( Faktor Aplikasi ).
Faktor aplikasi (Ka) mempertimbangkan kemungkinan dari variasi beban,
getaran, shock atau impak, perubahan kecepatan, dan kondisi spesifik lainnya
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 10
yang dapat terjadi. Hal ini dapat menyebabkan beban (load) puncak lebih besar
dari Wt selama beroperasi.
Faktor aplikasi terbagi menjadi:
Uniform : untuk penggunaan pada motor listrik pada turbin kecepatan
konstan.
Contoh: generator listrik.
Light Shock : turbin air dengan variabel kecepatan.
Contoh: pompa sentrifugal, generator listrik kecepatan tidak tetap,
pompa displacement atau pompa torak.
Moderate Shock: mesin multi silinder, kompresor, mesin-mesin textile,
konveyor.
Heavy shock: pemecah batu, mesin milling, dan lain-lain.
2. Kt (Faktor Ukuran )
Untuk diametral pitch kurang dari 5, maka Kt yang digunakan 1.00, sedangkan
untuk diametral pitch yang lebih besar dari 5 maka Kt yang digunakan lebih
dari 1.
3. Km (Faktor Distribusi Beban ).
Factor Km adalah factor yang paling sulit ditentukan. Km merupakan fungsi dari
face width (bw) dan rasio antara face width (bw) dengan pitch diameter ( bw/d)
4. Kv (Faktor Dinamik).
Faktor dinamik ini digunakan untuk kompensasi beban yang ditransmisikan akan
menjadi lebih besar ketika ada impak atau shock dari luar. Nilai dari K
tergantung dari akurasi tooth profile, property elastic dari tooth, dan kecepatan
kontak tooth.
Penentuan Kv adalah dengan batuan dua variabel lain, yaitu: Qv dan Vt (Pitch
Line Velocity).
Dengan:
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 11
12..
12.. NagdNapd
Vt gp
Dimana :
Vt = pitch line velocity (ft/min).
Nap = Kecepatan putar pinion (rpm).
Nag = Kecepatan putar gear, (rpm).
Dp = diameter pitch dari pinion (in).
Dg = diameter pitch dari gear (in).
2.1.2.4 Contact Stress pada Gear
Selain menghitung bending stress untuk mengetahui kegagalan gear, kita juga perlu
untuk menghitung contact stress untuk mengetahui kegagalan gear. Contact stress ini dapat
menyebabkan pitting, scoring dan scuffing.Pitting disebabkan karena tegangan permukaan
(surface stress) yang berlebihan karena normal load, high local temperature, atau
pelumasan yang kurang baik. Scoring adalah goresan dari tooth root ke tooth tip. Hal ini
dapat disebabkan oleh pelumasan yang kurang baik, material yang tidak kompatibel, dan
kelebihan beban. Scuffing adalah penghancuran permukaan yang disebabkan oleh abrasive
antara teeth. Scoffing dan scoring berhubungan dengan deformasi plastis.
Untuk menghitung contact stress, kita harus menghitung Hertizian Pressure (tekanan
Hertizian). Hertizian Pressure mempunyai persamaan:
21
)2
''.(
WEPh
Dimana:
E’ = modulus elastisitas efektif
EbVb
EaVa
E 22 112'
W’ = beban atau load tak berdimensi
RxE
wW'
''
Dimana:
sin2)11(
sin1)11(1
gpgp ddrrRx
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 12
w’ = beban atau load per satuan tebal
wb
Pzw '
Sehingga kita dapat menghitung contact stress, yaitu dengan persamaan:
21
21
)..()2
..'.('Kv
KmKsKaPhKv
KmKsKaWEc
2.2 Gagang Penyangga Gagang penyangga merupakan elemen yang sangat penting dalam Automatic Wall
Painting Brush. Pada Gagang penyangga terdapat komponen seperti casing gear, pengalir
cat yang terdiri dari pipa suplai dan selang, kuas roller ukuran standar, dan batang- batang
yang tersusun berbuku serta pegangan yang sangat mempengaruhi dalam pembebanan
gagang penyangga. Pembebanan pada gagang penyangga merupakan kombinasi
pembebanan pada komponen-komponen yang terdapat pada gagang penyangga.
Gagang penyangga memiliki dimensi panjang yang relatif lebih besar dibandingkan
diameter yang dimilikinya sehingga disebut columns. Karena memiliki dimensi panjang
yang lebih besar dibandingkan diameter yang dimiliki sehingga gagang penyangga
mengalami pembebanan secara vertikal. Pembebanan pada gagang penyangga terjadi
dengan arah vertikal dapat mengakibatkan gagang mengalami buckling. Geometri dari
gagang seperti panjang dan diameter merupakan faktor paling penting untuk mencapai
rancangan yang diinginkan. Selain geometri dalam merancang sebuah gagang, perlu
dipertimbangkan faktor kondisi pembebanan pada tumpuan dengan menggunakan kriteria
panjang efektif(effective length) yang terjadi akibat pembebanan pada kondisi tumpuan
yang berbeda.
Kondisi pembebanan pada columns terbagi menjadi 4 kategori pembebanan sesuai
konsisi pembebanan pada tumpuan yang mempengaruhi panjang efektif(effective length)
yang dimiliki suatu columns. Panjang efektif yang merupakan panjang keseluruhan columns
dikurangi bagian yang merupakan tumpuan pembebanan. Nilai pembebanan kritis(Critical
Load) dan tegangan kritis(Critical Stress) pada columns disajikan dalam persamaan Euler :
Critical Load(Pcr) :
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 13
2
2
lEIPcr
Critical Stress( cr ) :
2
2
2
2
g
crcr
rl
EAlEI
AP
Dimana:
E = Modulus elastisitas (Gpa)
I = Momen inersia (m4)
l = panjang(m)
A = luas area(m2)
rg = jari-jari girasi (m)
Karena pembebanan pada gagang penyangga merupakan pembebanan dengan
tumpuan bebas dan fixed maka panjang efektif pada gagang berubah menjadi dua kali lebih
besar, hal ini dapat dilihat pada gambar. Perubahan panjang efektif mnenyebabkan
perubahan pada nilai pembebanan dan tegangan kritis, hal ini dapat digambarkan dengan
persamaan Euler untuk masing- masing pembebanan dan tegangan kritis dengan mengganti
nilai l dengan le. Persamaan untuk pembebanan dan tegangan kritis untuk nilai le= 2l:
Critical load(Pcr)E
2
2
2
2
2lEI
lEIPe
Ecr
Critical Stress( cr )E
2
2
2
2
2
)()(
g
e
EcrEcr
rl
EAlEI
AP
Dimana:
le = panjang efektif akibat pembebanan pada tumpuan(m)
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 14
Untuk menentukan parameter yang menyebakan suatu columns mengalami
buckling, maka critical stress harus sama dengan Euler critical stress atau tidak melebihi
nilai stress yang diperbolehkan. Berdasarkan standar AISC bahwa stress yang
diperbolehkan tidak melebihi setengah dari nilai yield strength yang dimiliki oleh material.
yall S5.0
2.3 Pompa Pompa adalah suatu alat yang dipakai untuk memberikan atau menambah tenaga
dinamis (kinetis) dan tenaga potensial pada cairan. Pompa-pompa dapat digolongkan
menurut prinsip operasi dasarnya seperti pompa dinamik atau pompa pemindahan positif
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 15
2.3.1 Pompa Sentrifugal
Pompa Sentrifugal merupakan pompa yang sangat umum digunakan untuk pemompaan air
dalam berbagai penggunaan industri. Biasanya lebih dari 75% pompa yang dipasang di
sebuah industri adalah pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal merupakan salah satu peralatan
yang paling sederhana dalam berbagai proses pabrik. Gambar dibawah memperlihatkan
bagaimana pompa jenis ini beroperasi:
Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam hal jet
pump oleh tekanan buatan.
Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga menyebabkan
cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan tinggi.
Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin digunakan cincin
diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah energi kinetik
menjadi energi tekanan.
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 16
Komponen dari pompa sentrifugal
Komponenutama dari pompa sentrifugal terlihat pada gambar di bawah ini:
Komponen berputar: impeller yang disambungkan ke sebuan poros
Komponen satis: casing, penutup casing, dan bearings.
a) Impeler
Impeler merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran fluida yang sudah
terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu, polikarbonat, besi tuang atau stainless
steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan. Sebagaimana kinerja pompa tergantung
pada jenis impelernya, maka penting untuk memilih rancangan yang cocok dan
mendapatkan impeler dalam kondisi yang baik. Jumlah impeler menentukan jumlah tahapan
pompa. Pompa satu tahap memiliki satu impeller dan sangat cocok untuk layanan head
(=tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua impeler yang terpasang secara seri untuk
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 17
layanan head sedang. Pompa multi-tahap memiliki tiga impeler atau lebih terpasang seri
untuk layanan head yang tinggi.
Impeler dapat digolongkan atas dasar:
Arah utama aliran dari sumbu putaran: aliran radial, aliran aksial, aliran campuran
Jenis hisapan: hisapan tunggal dan hisapan ganda
Bentuk atau konstruksi mekanis:
- Impeler yang tertutup memiliki baling-baling yang ditutupi oleh mantel (= penutup) pada
kedua sisinya (Gambar 10). Biasanya digunakan untuk pompa air, dimana baling-baling
seluruhnya mengurung air. Hal ini mencegah perpindahan air dari sisi pengiriman ke sisi
penghisapan, yang akan mengurangi efisiensi pompa. Dalam rangka untuk memisahkan
ruang pembuangan dari ruang penghisapan, diperlukan sebuah sambungan yang bergerak
diantara impeler dan wadah pompa. Penyambungan ini dilakukan oleh cincin yang dipasang
diatas bagian penutup impeler atau dibagian dalam permukaan silinder wadah pompa.
Kerugian dari impeler tertutup ini adalah resiko yang tinggi terhadap rintangan.
- Impeler terbuka dan semi terbuka (Gambar 10) kemungkinan tersumbatnya kecil. Akan
tetapi utnuk menghindari terjadinya penyumbatan melalui resirkulasi internal, volute atau
back-plate pompa harus diatur secara manual untuk mendapatkan setelan impeler yang
benar.
- Impeler pompa berpusar/vortex cocok untuk bahan-bahan padat dan “berserabut” akan
tetapi pompa ini 50% kuran efisien dari rancangan yang konvensio nal.
b) Batang torak
Batang torak memindahkan torque dari motor ke impeler selama startup dan operasi pompa.
c) Wadah
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 18
Fungsi utama wadah adalah menutup impeler pada penghisapan dan pengiriman pada ujung
dan sehingga berbentuk tangki tekanan. Tekanan pada ujung penghisapan dapat sekecil
sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung pengiriman dapat dua puluh kali tekanan
atmosfir pada pompa satu tahap. Untuk pompa multi-tahap perbedaan tekanannya jauh lebih
tinggi. Wadah dirancang untuk tahan paling sedikit dua kali tekanan ini untuk menjamin
batas keamanan yang cukup. Fungsi wadah yang kedua adalah memberikan media
pendukung dan bantalan poros untuk batang torak dan impeler. Oleh karena itu wadah
pompa harus dirancang untuk:
Memberikan kemudahan mengakses ke seluruh bagian pompa untuk pemeriksaan,
perawatan dan perbaikan
Membuat wadah anti bocor dengan memberikan kotak penjejal
Menghubungkan pipa-pipa hisapan dan pengiriman ke flens secara langsung
Mudah dipasang dengan mudah ke mesin penggerak (motor listrik) tanpa kehilangan
daya.
Terdapat dua jenis wadah
Wadah volute (Gambar 11) memiliki impeler yang dipasang dibagian dalam wadah.
Salah satu tujuan utamanya adalah membantu kesetimbangan tekanan hidrolik pada batang
torak pompa. Walau begitu, mengoperasikan pompa dengan wadah volute pada kapasitas
yang lebih rendah dari yang direkomendasikan pabrik pembuatnya dapat mengakibatkan
tekanan lateral pada batang torak pompa. Hal ini dapat meningkatkan pemakaian sil,
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 19
bantalan poros, dan batang torak itu sendiri. Wadah volute ganda digunakan bilamana gaya
radial menjadi cukup berarti pada kapasitas yang berkurang.
Wadah bulat memiliki baling-baling penyebaran stasioner disekeliling impeler yang
mengubah kecepatan menjadi energi tekanan. Wadah tersebut banyak digunakan
untuk pompa multi-tahap. Wadah dapat dirancang sebagai:
- Wadah padat (Gambar 12): seluruh wadah dan nosel dimuat dalam satu cetakan atau
potongan yang sudah dibuat pabrik pembuatnya.
- Wadah terbelah: dua bagian atau lebih disambungkan bersama. Bilamana bagian wadah
dibagi oleh bidang horisontal, wadahnya disebut terbelah secara horizontal atau wadah yang
terbelah secara aksial.
2.4 Teori Material Salah satu bagian penting dari proses perancangan produk adalah pemilihan
material. Pemilihan material ini penting karena akan mempengaruhi apakah rancangan yang
direncanakan dapat digunakan sesuai rencana dan tidak mengalami kegagalan (failure)
setelah proses manufaktur.
Pemilihan material harus memperhatikan sifat dan karakteristik yang diperlukan,
dibatasi dengan spesifikasi/tuntutan rancangan. Perkembangan pesat material ditandai
dengan banyaknya jenis/tipe material yang ada saat ini, dan masing-masing memiliki
karakteristik, kelebihan dan kekurangan, serta aplikasinya. Beberapa parameter dalam
pemilihan material untuk perancangan produk yaitu sifat material dan kemampuan material
tersebut.
Ketika memilih material untuk suatu produk, sifat yang pertama kita perhatikan
adalah sifat mekanik material diantaranya kekuatan (strength), ketangguhan (toughness),
kelenturan (ductility), kekerasan (hardness), elastisitas (elasticity), kemampuan lelah
(fatigue), dan keretakan (creep).
Sifat lain yang juga jadi pertimbangan dalam pemilihan material adalah sifat fisik
diantaranya kerapatan (density), panas spesifik (specific heat), konduktivitas termal
(thermal conductivity), titik lebur (melting point), dan sifat elektrik (electricity). Sifat kimia
seperti oksidasi, korosi, mampu bakar (flammability) juga menjadi pertimbangan.
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 20
Karakteristik kemampuan manufaktur material juga menjadi pertimbangan apakah
suatu material mampu casting (castability), mampu bentuk (formability), mampu mesin
(machinability), mampu las (weldability), dan mampu diperlakukan panas (heat-treated).
Automatic Wall Painting Brush adalah suatu alat cat yang gagangnya berbuku-buku
dan pada bagian atasnya menopang kuas cat dan saluran cat yang memiliki berat. Oleh
karena itu dibutuhkan material yang memiliki karakteristik nilai yield strength yang tinggi,
sehingga bending maupun patah pada batang dapat dihindari. Selain itu, Automatic Wall
Painting Brush dirancang agar dapat digunakan oleh siapa saja, maka material yang kita
pilih adalah material dengan densitas yang rendah, sehingga berat maksimum dari
Automatic Wall Painting Brush masih masuk pada jangkauan gaya normal yang dapat
diberikan atau dilakukan oleh siapa saja (dalam hal ini wanita).
Material pada gagang Automatic Wall Painting Brush :
Primary Constraint : Kuat (Yield Strenght tinggi)
Second Constraint : Ringan (Densitas kecil)
Murah : cost per kg
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 21
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 22
Adapun material yang digunakan pada gagang Automatic Wall Painting Brush dalam hal ini
adalah jenis Allumunium alloy, yakni :
Kerapatan (density)
Kerapatan dari Allumunium alloy tidak tinggi, sehingga menyebabkan beban gagang
Automatic Wall Painting Brush tidak berat.
Yield Strength
Yield strength didefinisikan sebagai kekuatan material dimana material masih
mampu menerima beban dan karena pengaruh beban ini maka material mengalami
deformasi. Yield strength dari Allumunium Alloy yang tinggi akan membuat safety
factor dari alat Automatic Wall Painting Brush juga tinggi.
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 23
Manufacturability
Kemampuan manufaktur dari material steel alloy dapat dikatakan cukup baik
mengingat steel alloy dapat di-assembly dengan berbagai proses kerja manufaktur.
Relative Cost
Allumunium Alloy memiliki tingkat harga yang murah dengan sifat maksimal.
Material yang digunakan untuk elemen-elemen ini mengacu pada material standar yang
telah digunakan.
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 24
BAB III
METODE PENDEKATAN
3.1 Pengumpulan Data
Dalam perancangan Automatic Wall Painting Brush, perancang mengumpulkan data
berupa massa jenis cat yang siap digunakan untuk mengecat, waktu yang dibutuhkan untuk
membasahi cat, debit cat yang dibutuhkan selama pengecatan dan data massa total kuas cat
dan gagang bambu.
3.1.1 Data Waktu yang Dibutuhkan Untuk Membasahi Cat Kembali
Data diambil dengan menghitung waktu yang digunakan mulai dari berhenti
mengecat, menurunkan gagang sepanjang 2,24 meter, mencelupkan kuas, menaikkan
gagang, hingga mulai mengecat kembali.
Dari percobaan didapat hasil berupa waktu yang digunakan adalah 21,5 detik.
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 25
3.1.2 Data Massa jenis Cat yang Siap Digunakan
Pengambilan data massa jenis cat yang siap digunakan adalah cat dinding yang
dilarutkan dengan air sebanyak 10% massa cat mengikuti anjuran pada kaleng dan tukang
cat. Didapat massa jenis campuran ini adalah 1,822 kg/lt. Data ini digunakan dalam
perhitungan pompa yang dibutuhkan untuk menyuplai cat.
3.1.3 Data Debit Cat yang Dibutuhkan per Meter Persegi
Pengambilan data dilakukan dengan menghitung volume cat dan waktu yang
dibutuhkan untuk menutupi daerah seluas satu meter persegi dengan satu kali sapuan.Dari
hasil percobaan didapat debit sebesar 5,433 cc/dtk. Data ini menjadi acuan perancang dalam
merancang debit suplai cat yang kontinu pada alat.
3.1.4 Data Massa Total Kuas dan Gagang Bambu
Berdasarkan pengambilan data massa total kuas rol dengan cat siap digunakan
adalah 580 gram. Massa total kuas cat rol dengan cat siap digunakan ditambah gagang
bambu sepanjang 2,24 meter adalah 1,16 kg. Jika digunakan bambu sepanjang 1,5 meter
sebagai gagang, diperkirakan massa total mencapai 968 gram. Massa total ini menjadi acuan
perancang dalam merancang massa total alat ini tidak melebihi data tersebut.
3.2 Tahapan Predesign
Dalam tahap predisain ini didapatkan beberapa variasi konsep Automatic Wall
Painting Brush yang dapat memenuhi kriteria. Adapun variasi konsep yang didapatkan
antara lain :
1. Automatic Wall Painting Brush menggunakan tekanan udara sebagai penggerak naik
turun gagang kuas.
2. Automatic Wall Painting Brush menggunakan mekanisme gear dan rel plastik
sebagai penggerak naik turun gagang kuas.
3. Automatic Wall Painting Brush tanpa menggunakan tabung di ujungnya sebagai
penampung suplai cat tetapi sebagai penggantinya digunakan aluminium hollow
yang tadinya berfungsi sebagai gagang tabung.
Kemudian perancang menyeleksi beberapa variasi konsep diatas sehingga
didapatkan sebuah konsep yang paling memenuhi persyaratan berikut ; keamanan,
kemudahan dalam produksi, kemudahan dalam penggunaan, kemudahan maintenance,
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 26
dan lain – lain. Dari persyaratan tersebut perancang menilai konsep yang paling
memenuhi kriteria adalah : Automatic Wall Painting Brush tanpa menggunakan tabung
di ujungnya sebagai penampung suplai cat tetapi sebagai penggantinya digunakan
aluminium hollow yang tadinya berfungsi sebagai gagang tabung menggunakan
mekanisme gear dan rel plastik sebagai penggerak naik turun gagang kuas.
3.3. Tahapan Pembuatan Automatic Wall Painting Brush
Tahapan dalam melakukan pembuatan Automatic Wall Painting Brush ini adalah
sebagai berikut:
1. Menentukan topik pembahasan.
2. Melakukan identifikasi permasalahan produk yang ingin dihasilkan.
3. Mencari data-data, dan sumber informasi yang mendukung topik tersebut.
4. Membuat algoritma dari perancangan produk yang akan dibuat.
5. Mengembangkan konsep, evaluasi dan pemilihan produk rancangan.
6. Membuat aliran dan perhitungan proses perancangan yang merujuk pada standar.
7. Menetapkan rancangan akhir produk dan pemilihan komponen.
8. Membuat gambar kerja produk rancangan.
9. Penulisan buku laporan.
10. Fabrikasi
11. Merakit.
12. Pengujian alat.
13. Melakukan perbaikan yang diperlukan.
14. Melakukan pengambilan data.
Selama pengerjaan alat ini, akan dilakukan asistensi secara berkala dengan dosen
pembimbing.
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 27
ya
tdk
ya
tdk Pembuatan Algoritma Produk
Pengembangan Konsep
Mencari Data dan Sumber Informasi
Mulai
Menentukan Topik
Identifikasi Kebutuhan Konsumen
Selesai
Perhitungan : Gear, batang, gaya input dan waktu
Pemilihan Material Komponen Sesuai
Standar
Pembuatan Gambar Kerja Sebagai
Rancangan Akhir
Proses Produksi
Hasil Sesuai
Konsep
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 28
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM
4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu : April – Juni
Tempat pelaksanaan : Laboratorium Departemen Teknik Mesin Universitas
Indonesia
4.2 Tahapan Pelaksanaan
Dari hasil rancangan, kami memutuskan membuat gagang yang fleksibel yaitu dapat
diatur panjang pendeknya. Dari konsep awal rancangan kelompok kami yang ingin
menggunakan material aluminium sebagai gagang cat tidak dapat terealisasi karena tidak
tersedia dimensi yang diinginkan di pasaran. Sebagai solusi alternatif, kami menggunakan
batang gagang pancingan yang prinsip kerjanya tidak menyimpang dari konsep awal
rancangan kelompok kami. Gagang pancingan tersebut kami pilih karena ringan, murah,
dan banyak tersedia di pasaran. Kemudian kelompok kami mencari bengkel yang bisa
membuat mekanisme naik turun gagang tersebut secara otomatis. Namun bengkel tidak
sanggup membuat karena sulit mendapatkan material dan membuatnya sesuai dengan spek
yang kita inginkan. Akhirnya kelompok kami memutuskan untuk menaik turunkan gagang
cat secara manual. Setelah mekanisme naik turun gangang, kami konsentrasi pada sistem
suplai cat ke kuas rol. Suplai cat ke kuas rol menggunakan pompa kolam ikan karena
pertimbangan head yang cukup tinggi dengan flowrate yang besar. Untuk mengatur flowrate
yang sangat besar, kami menggunakan ball valve. Cat dialirkan keatas kuas cat
menggunakan selang air berdimensi ¼ inch dengan panjang sekitar 4.5 m. Di ujung selang,
kami pasang paralon yang berfungsi sebagai meneteskan cat ke kuas rol. Paralon tersebut
kami lubangi di sisinya sebanyak 25 lubang dengan diameter 3.5 mm. Kemudian part – part
tersebut kami rakit menjadi alat yang berdaya guna di laboratorium teknik mesin. Setelah
perakitan, alat tersebut kami coba. Percobaan pertama menggunakan air. Setelah yakin air
bisa tersuplai ke atas dan mampu membasahi kuas roll, kami melakukan percobaan
menggunakan cat.
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 29
4.3 Instrumen Pelaksanaan
Instrumen yang digunakan pada pelaksanaan program ini diantaranya :
Instrument pokok
1. Gagang pancingan
2. Pompa kolam ikan
3. Ball valve
4. Selang air
5. Kuas rol
Instrument pembantu
1. Mesin bor
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 30
2. Gergaji besi
3. Lem PVC
4. Lakban
5. Sealant
6. Seal Tape
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 31
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini adalah foto-foto dari alat yang kelompok kami buat :
Pompa dan Katup
Gagang, kuas rol dan suplai cat
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 32
Keseluruhan Alat Dalam Penggunaan
Tim Automatic Wall Painting Brush
Dari alat yang kita buat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti pada katup yang
kita gunakan. Katup ini masih belum maksimal mengatur aliran yang akan tersuplai ke atas
kuas roll. Efeknya cat yang menetes di atas kuas roll jumlahnya masih terlalu banyak yang
mengakibatkan kuas roll terlalu basah. Kemudian sambungan selang cat ke pompa masih
mengalami sedikit kebocoran.
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 33
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan dan perakitan Automatic Wall Painting Brush ini,
kami dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Perancangan merupakan langkah awal yang sangat penting sebelum kita
membuat sebuah produk agar produk yang dihasilkan sesuai dengan perencanaan
dan spesifikasi awal.
2. Target sebuah perancangan adalah untuk menghasilkan suatu rancangan alat
yang baru, inventif, inovatif, kreatif, dan dapat diaplikasikan dalam dunia
industri dan masyarakat luas.
3. Automatic Wall Painting Brush adalah alat yang digunakan untuk mengecat
dinding secara efektif dan efisien dengan fleksibilitas mengatur panjang
gagangnya
4. Hasil dari perancangan Automatic Wall Painting Brush ini adalah sebuah
rancangan dan analisa perhitungan serta menghasilkan sebuah gambar kerja
untuk sebuah Automatic Wall Painting Brush dengan batasan-batasan tertentu,
sehingga dapat dijadikan referensi untuk penelitian atau tugas akhir yang
berhubungan atau saran penunjang suatu usaha tertentu yang membutuhkan
kapasitas tinggi dan waktu relatif cepat terkait dengan output yang dihasilkan.
5. Waktu yang didapatkan untuk menaikkan batang maksimal dengan alat ini
adalah selama 19,1 detik
Selain itu, dari seluruh proses yang telah kami lakukan pada proses perancangan dan
perakitan Automatic Wall Painting Brush ini, didapat beberapa manfaat antara lain:
1. Kami dapat belajar untuk bekerja dalam sebuah tim (team work)
2. Kami dapat belajar mengenai cara memproses perancangan suatu produk
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 34
3. Kami belajar menggabungkan dan mengaplikasikan berbagai disiplin ilmu yang
terdapat di teknik mesin dalam merancang sebuah produk
6.2 Saran
Mengingat masih adanya kekurangan dan kesalahan kami dalam Tugas Merancang
dan merakit alat Automatic Wall Painting Brush, kami memberikan sedikit saran sebagai
bahan pertimbangan dan perbaikan untuk Tugas Merancang selanjutnya, antara lain:
1. Lakukan penyempurnaan dari alat Automatic Wall Painting Brush, terutama
dari segi pemilihan material agar berat totalnya menjadi lebih ringan. Selain itu,
pastikan juga kelayakan produksi dan penerimaan pasar dalam artian pasar siap
menggunakan alat ini.
2. Untuk perancangan Automatic Wall Painting Brush selanjutnya, diharapkan
lebih mengutamakan penggunaan standar produk/pabrikasi.
3. Dalam perkuliahan, pengenalan analisa market yang diselaraskan dengan
perkembangan teknologi industri terutama dalam bidang manufaktur, lebih
diutamakan porsinya daripada membicarakan materi kuliah.
4. Perbanyaklah pertemuan (asistensi) dengan dosen pembimbing agar bisa
menemukan masalah dan mencari solusinya secara benar dan cepat.
Buku Laporan PKMT Automatic Wall Painting Brush
Kelompok 3 35
DAFTAR PUSTAKA Ashby, M. F. 1993.”Material Selection in Mechanical Design, 1st edition”. Great
Britain :Pegamon Press
Dieter, George E. 2000.”Engineering Design, 3rd Edition”.Singapore:McGraw-Hill
Hamrock, BernardJ.1999.”Fundamentals Machine Element”.Singapore:McGraw-
Hill.
Meriam, J.L.2004.”Engineering Mechanics Dynamics”.Singapore: John Wiley &
Sons.
Sularso dan Kiyokatsu Suga.1997.”Dasar Penelitian dan Pemilihan Elemen
Mesin”.Jakarta: Pradnya Paramita
www.shuaining.com
http://www.skf.com/portal/skf/home/products?newlink=first&lang=en
http://www.micropump.com/products/pumps/centrifugal/centrifugal.asp
http://www.yatai-hose.com/productshow.asp?id=172&gclid=CKeA5Mz_l4w