laporan akhir mcb mohammad ngapan hadi

35
BAB I TUJUAN Setelah melakukan percobaan, praktikan diharapkan dapat : 1. mengerti secara rinci tentang Miniature Circuit Breaker (MCB). 2. Dapat menentukan karakteristik Miniature Circuit Breaker (MCB). 3. Dapat menentukan tipe/jenis Miniature Circuit Breaker (MCB) yang digunakan sesuai karakteristik bebannya. 4. Dapat menentukan kapasitas Miniature Circuit Breaker (MCB) sesuai dengan karakteristik beban yang digunakan.

Upload: appanhadi

Post on 23-Oct-2015

719 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

BAB I

TUJUAN

Setelah melakukan percobaan, praktikan diharapkan dapat :

1. mengerti secara rinci tentang Miniature Circuit Breaker (MCB).

2. Dapat menentukan karakteristik Miniature Circuit Breaker (MCB).

3. Dapat menentukan tipe/jenis Miniature Circuit Breaker (MCB) yang digunakan sesuai

karakteristik bebannya.

4. Dapat menentukan kapasitas Miniature Circuit Breaker (MCB) sesuai dengan

karakteristik beban yang digunakan.

Page 2: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

BAB II

TEORI DASAR

1. Pengertian MCB (Miniature Circuit Breaker)

Miniature Circuit Breaker memainkan peranan penting dalam hal proteksi arus lebih dan

juga sebagai alat disconnect pada jaringan listrik. Sebuah breaker merupakan alat yang didesaian

untuk mengisolasi rangkaian dari gangguan arus lebih : overload ( beban lebih ) dan short circuit

( hubung singkat ). Miniature Circuit Breaker, atau yang lebih dikenal MCB adalah alat pemutus

yang sangat baik digunakan untuk mendeteksi besaran arus lebih. Seperti halnya pada

Thermostat Load Relay, MCB mempuyai Bimetalic; elemen jika terkena panas akan memuai

secara langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan dengan adanya arus mengalir, alat

Bimetalic ini dibuat dan direncanakan sesuai dengan ukuran standar (arus nominal MCB),

dimana dalam waktu yang sangat singkat dapat bekerja sehingga rangkaian beban terlindungi,

MCB juga dilengkapi dengan magnet triping yang bekerja secara cepat pada beban lebih atau

arus hubung singkat yang besar, juga dioperasikan secara manual dengan menekan tombol.

Karateriskrik arus waktu untuk jenis MCB, hampir sama dengan pengaman lebur oleh karena itu

sering kali MCB dan pengaman lebur digunakan secara bersamaan.

Page 3: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

(a) (b)

Gambar 1. Bentuk dari MCB; (a) 3 phasa (b) 1 phasa

Perlu diketahui pula kapasitas arus MCB tidak dapat dibandingkan dengan kapasitas

putus pengaman lebur sesuai dengan peraturan yang berlaku bahwa setiap beban lebih dari 100 A

harus dilengkapi dengan pengaman lebur. Bimetal yang terdapat pada pengaman arus lebih,

biasanya alat ini bekerja 250 C apabila temperatur ruang naik,maka salah satu cara untuk

mengatasinya adalah dengan menurunkan beban. Sehingga dengan diturunkannya beban berarti

panas disipasi yang timbul akan berkurang.

Setiap MCB direncanakan untuk karakteristik arus waktu yang berbeda-beda. Perhatikan

gambar dimana karakteristik H,L dan G pada hal khusus MCB hanya dapat dibebani kira-kira 1,5

x arus kerja, misalnya pada lampu TL tegangan rendah dimana tidak dipasang kapasitor untuk

perbaikan faktor kerja sehingga arus yangmengalir sangat besar dan menyebabkan triping MCB

akan bekerja. MCB jenis G mempunyai titik triping yang besar.

Sifat dari MCB adalah :

a. Arus beban dapata diputuskan bla panas yang ditimbulkan melebihi panas yang dizinkan

b. Arus hubung singkat dapat diputuskan tanpa adanya perlambatan.

c. Setelah dilakukan perbakan, maka MCB dapat digunakan kembali.

Page 4: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

Keterangan gambar :

1. Tuas aktuaror operasi On-Off.

2. Mekanisme Actuator 

3. Kontak penghubung 

4. Terminal Input-Output

5. Batang Bimetal

6. Plat penahan & penyalur busur api

7. Solenoid / Trip Coil

8. Kisi-kisi pemadam busur api

Berdasarkan waktu pemutusannya, pengaman otomatis dibagi atas :

a. Type G (General) Biasanya digunakan untuk instalasi motor listrik. Otomat type G

Pada jenis ini digunakan untuk mengamankan motor-motor kecil AC maupun DC,

mengamankan alat-alat listrik dan juga rangkaian akhir besar untuk penerangan, seperti

Page 5: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

penerang pada bangsal pabrik dll. Pengaman elektro magnetiknya berfungsi pada 8 – 11 x

I nominalnya untuk AC dan 14 x I nominal untuk DC.

b. Type L (Line) Biasanya digunakan untuk instalasi jala-jala. Otomat tipe L

Pada jenis ini pengaman thermisnya disesuaikan dengan meningkatnya suhu hantaran,

kalau terjadi beban lebih dan suhu hantaranya melebihi suatu nilai tertentu, maka elemen

bimetalnya akan memutuskan rangkaian. Kalau terjadi hubung singkat, maka arusnya kan

diputuskan oleh pengaman elektromagnetik. Untuk AC adalah : 4 – 6 x In dan DC adalah

: 8 x In dimana pemutusan arusnya akan berlangsung dalam waktu 2 detik.

c. Type H (Home) Biasanya digunakan untuk instalasi rumah/gedung. Otomat type H

Secara thermis jenis ini sama dengan otomat type L, tapi pengaman elektro magneriknya

akan memutuskan dalam waktu 0,2 detik. Untuk AC 2,5–3 x In dan DC 4 x In. jenis

otomat ini digunakan untuk instalasi rumah, dimana kondisi gangguan yang relative kecil

pun harus diputuskan dengan cepat, jadi kalau terjadi gangguan tanah, maka bagian –

bagian yang terbuat dari logam tidak akan lama bertegangan.

d. Type K&U Biasanya digunakan untuk rangkaian elektronika atau trafo.

2. Spesifikasi Miniature Circuit Breaker

Page 6: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

Gambar disamping adalah contoh MCB umum yang biasa dipakai di

instalasi listrik rumah. Ada perbedaan antara MCB milik PLN yang terpasang di kWh meter

dengan milik pelanggan yang dijual secara umum. Yang pertama adalah warna toggle

switchyang berbeda (dalam produk dari produsen MCB yang sama, milik PLN memiliki

warnatoggle switch biru dan yang dijual untuk umum berwarna hitam) dan kedua adalah tulisan

“Milik PLN” pada MCB yang dipasang di kWh meter. Walaupun ada juga produsen MCB

lainnya yang menggunakan warna toggle switch biru untuk produk yang dijual di pasaran.

Sedangkan, inilah arti dari kode dan simbol yang tertulis dalam nameplate MCB tersebut sebagai

berikut :

1. Simbol dengan angka 1 dan 2

Ini adalah simbol dari fungsi MCB sebagai proteksi beban penuh dan hubung

singkat (penjelasan detail bisa dilihat pada tulisan bagian pertama “”MCB

sebagaiProteksi dan Pembatas Daya Listrik“”). Dari gambar tersebut, hal ini juga

menjelaskan bahwa MCB ini adalah 1 pole (karena hanya ada 1 simbol saja). Bila ada

dua simbol berdampingan, maka MCB-nya adalah 2 poles. Yang umum dipakai di

perumahan adalah tipe MCB 1pole, yaitu hanya kabel phase saja yang diproteksi.

2. NC45a

Page 7: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

Merupakan MCB model number yang ditentukan dari produsen MCB. Lain

produsen berarti lain model number. Sebagai tambahan informasi, model NC45a ini

adalah MCB yang diproduksi untuk keperluan perumahan secara umum.

3. C16

Kode ini menjelaskan tripping curve MCB yaitu tipe “C”, dengan

proteksi magnetic trip sebesar 5-10In (In : arus nominal atau rating arus dari MCB) dan

angka “16” adalah rating arus dari MCB sebesar 16A. Rating arus ini adalah kode paling

penting dalam MCB dan berguna saat pembelian MCB. Penjelasan selanjutnya mengenai

rating arus ada di bagian berikutnya.

4. 230/400V

Menjelaskan rating tegangan dalam operasi MCB yaitu 230V atau 400V sesuai

dengan tegangan listrik PLN 220V.

5. 4500 dan 3

“4500” menunjukkan rated breaking capacity MCB, yaitu kemampuan kerja

MCB masih baik sampai arus maksimal 4500A, yang biasanya terjadi saat hubung

singkat arus listrik. Dimana diatas angka ini MCB akan berpotensi rusak. Dan angka “3”

adalah I2t classification, yaitu karakteristik energi maksimum dari arus listrik yang dapat

melalui MCB.

6. 12002

Catalog Number dariprodusen MCB yang tujuannya sebagai nomor kode saat pembelian.

7. LMK; SPLN 108; SLI 175 dan IEC 898

Menandakan bahwa MCB ini sudah lolos uji di LMK PLN (LMK : Lembaga

Masalah Kelistrikan). Sedangkan tiga kode selanjutnya menyatakan bahwa MCB dibuat

dengan mengacu kepada standard-standard teknis yang ditetapkan baik nasional maupun

internasional.

8. I-ON pada toggle switch

Page 8: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

Menandakan bahwa MCB pada posisi “ON”. Untuk posisi “OFF” maka

simbolnya adalah “O-OFF”.

9. SNI

MCB ini sudah mendapatkan sertifikat SNI (Standard Nasional Indonesia).

Sekilas info untuk para pelanggan listrik yang merasa awam mengenai listrik, apalagi soal MCB

ini, tidak perlu pusing-pusing untuk mengerti nameplate MCB. Hal yang paling penting dalam

memilih MCB yang hendak dibeli adalah kode rating arus MCB yang sesuai kebutuhan, seperti

contoh diatas yaitu kode “C16”, yaitu rating arus MCB sebesar 16A dengan tripping curve tipe

“C”. Kode lain yang perlu diperhatikan adalah kode “LMK” serta “SNI” yang berarti produk ini

sudah memenuhi standard tersebut.

Rating   MCB dan Daya listrik PLN

Contoh yang dibahas dalam bagian sebelumnya menggunakan MCB dengan rating 16A

dan tripping curve type “C”. MCB yang dijual dipasaran mempunyai rating arus yang

bermacam-macam sesuai kebutuhan. Saat membeli MCB, kita cukup menyebutkan rating arus

MCB yaitu berapa ampere dans tujuan pemakaian yaitu untuk perumahan.

Dasar pemilihan rating arus MCB yang ingin dipakai di perumahan tentu disesuaikan dengan

besarnya langganan daya listrik PLN yang terpasang. Karena PLN sendiri menetapkan besar

langganan listrik perumahan sesuai ratingarus dari MCB yang diproduksi untuk pasar dalam

negeri.

Tabelnya seperti ini:

Page 9: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

Rating Arus

Miniature Circuit

Breaker

Daya Listrik PLN

2A 450VA

4A 900VA

6A 1300VA

10A 2200VA

16A 3300VA

Rumusnya adalah : Rating Arus MCB x 220V (Tegangan listrik PLN).

Hasil perhitungannya adalah angka pembulatan. Jadi bila langganan listrik PLN sebesar 1300VA

maka MCB yang dipasang di kWh meter memiliki rating 6A.

Berikut adalah contoh MCB dengan berbagai rating arus.

Macam-macam MCB dengan berbagai rating

Dari kiri ke kanan, rating arus MCB adalah 16A (dari C16), 6A (dari C6) dan 6A (dari CL6).

MCB paling kanan adalah milik PLN yang terpasang di kWh meter dengan tipe C32N

dan tripping curve tipe “CL” (hampir sama dengan tripping curve tipe “C”). Bisa dilihat

warna toggle switch biru dan tulisan “MILIK PLN”.

Page 10: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

3. Konstruksi Miniature Circuit Breaker

Pada umumnya, MCB bekerja menggunakan prinsip elektromekani ( Thermal/Magnetik )

untuk membuka kontak breaker ketika gannguan arus lebih terjadi. Unit thermal trip

bekerja berdasarkan kenaikan nilai temperatur, sedangkan unit magnetik trip bekerja

berdasarkan kenaikan nilai arus.

PROTEKSI BEBAN LEBIH

Page 11: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

Unit thermal trip digunakan untuk memproteksi jaringan listrik dari gangguan beban

lebih, Unit thermal trip menggunakan logam bimetal yang ditempatkan di belakang trip

bar circuit breaker, dan merupakan bagian dari breaker yang dilalui arus.

Ketika terjadi gangguan beban lebih, maka nilai arus yang melewati logam bimetal akan

bertambah yang membuat temperatur pada logam bimetal semakin besar hingga pada

suatu saat dan temperatur tertentu logam bimetal ini akan membengkok dan menekan trip

bar yang akan membuka kontak MCB. Waktu yang dibutuhkan bimetal untuk

membengkok dan membuka kontak MCB sesuai dengan kenaikan besar arus, semakin

besar arus gangguan yang terjadi semakin cepat logam bimetal membengkok.

PROTEKSI ARUS HUBUNG SINGKAT

Page 12: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

Unit magnetik trip bekerja untuk melindungi jaringan dari gangguan arus hubung

singkat. 

Ketika gangguan hubung singkat terjadi, maka nilai arus yang melewati MCB

akan bertambah besar secara signifikan yang akan menghasilkan medan magnet yang

cukup besar. Medan magnet ini akan mendorong hammer trip, hammer trip ini nantinya

akan mendorong moving contact yang membuat kontak akan terbuka. Proses terbukanya

kontak breaker ketika terjadi gangguan hubung singkat umumnya terjadi setelah 5

milidetik setelah terjadi gangguan.

Page 13: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

International standard IEC 60898-1 and European Standard EN 60898-

1 menyatakan bahwa besar arus rated In sebuah MCB yang digunakan pada distribusi

tegangan rendah merupakan nilai maksimum yang mampu dihantarkan oleh MCB pada

temperatur udara sekitar 300c. Pada umumnya MCB di desain dengan arus rated pada

range : 6 A, 10 A, 13 A, 16 A, 20 A, 25 A, 32 A, 40 A, 50 A, 63 A, 80 A, 100 A .

Terdapat tiga tipe MCB berdasarkan karakteristik pemutusan arus gangguan yaitu :

Type "B", "C" dan "D" , masing – masing menyatakan nilai minimum arus yang

melewati MCB yang mengakibatkan terbukanya kontak MCB tanpa disengaja.

Untuk lebih jelasnya, karakteristik kerja ke tiga type MCB dapat ditunjukkan oleh kurva

karakteristik berikut :

Page 15: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

4. Prinsip kerja Miniature Circuit Breaker (MCB)

Pada dasarnya MCB adalah pengaman & pemutus hubungan instalasi listrik, akibat arus

lebih hubung singkat dan beban lebih ( over load dari kapasitas arus nominal MCB

tersebut ). Karena ada dua fungsi MCB tersebut maka , MCB mempunyai 2 komponen

utama yaitu :

1. Bimetal

Bimetal adalah dua logam yang berlainan jenis jika di aliri arus akan memanas dan

memuai. Akibat pemuaian bimetal ini akan menekan mekanik saklar MCB tersebut,

sehingga MCB akan trip / putus. Komponen ini bekerja pada saat MCB di aliri beban

lebih , melebihi beban nominal MCB . Jika MCB ini trp/jatuh akibat pemuaian

bimetal / beban lebih di perlukan waktu untuk menaikkan kembali MCB ( Bimetal

kembali ke bentuk normal ).

2. Elektro magnetic

Elektro magnetik adalah logam yg di lilit tembaga dan di aliri arus listrik, maka

logam tersebut akan berubah menjadi magnet , Semakin besar arus yang mengalir

maka akan semakin besar medan magnet yang di timbulkan. Komponen ini bekerja

pada saat MCB dialiri arus hubung singkat yang besar. Karena arus

hubungsingkat itu besar maka logam akan menjadi magnet , dam akan menarik

mekanik saklar MCB sehingga MCB akan trip. Saklar MCB tidak akan naik sebelum

hubung singkat tersebut di perbaiki.

Karena arus hubung singkat sangat besar maka ketika terjadi hal tersebut akan

menimbulkan busur api yang besar sehingga MCB di pasang rongga peredam busur

api. Pada saat di aliri arus normal ( tidak melebihi arus nominal MCB ) Bimetal tidak

akan memuai karena panas yang di timbulkan tidak mencapai titik muai nya dan

elektro magnetik akan menimbulkan medan listrik yang kecil sehingga MCB tidak

trip.

Page 16: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

MCB dilengkapi dengan pengaman  bimetal yang terdiri dari 2 buah logam yang

mempunyai koefisien muai yang berbeda dan disatukan pada ujungnya. Jika terkena

panas yang diakibatkan oleh adanya beban lebih, maka bimetal akan mengerjakan

kontak relai, dan kontak relai inilah yang akan memutuskan kontak MCB. Jika terjadi

gangguan hubung singkat, maka rangkaian elektromagnetik akan terenergize,

sehingga akan menggerakkan kontak relai. Kontak relai ini kemudian memutuskan

kontak MCB yang akhirnya memutuskan rangkaian.

 

Page 17: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

BAB III

RANGKAIAN PERCOBAAN

332313

SI

S0

LampuK

MCB 3

A

0 s/d 220

Page 18: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

BAB IV

LANGKAH KERJA

1. Percobaan MCB

a. Merangkai semua peralatan seperti yang tertera pada gambar diagram rangkaian

percobaan, Sekunder Auto Travo pada kedudukan 0 Volt.

b. “Meng-ON-kan” Switch Power Supply AC kemudian mengatur kedudukan sekunder

Auto Trafo untuk mendapatkan arus yang diinginkan (lihat tabel evaluasi).

c. “Meng-OFF-kan” Power Supply AC hingga Bimetal MCB dingin kembali (untuk

mendapatkan karakteristik dingin).

d. “Meng-ON-kan” Power Supply AC dan mencatat berapa lama waktu yang dibutuhkan

untuk Tripping Pengaman Thermis MCB.

e. Mengulangi langkah 2, 3, dan 4 untuk nilai-nilai arus yang diminta dalam tabel.

f. Untuk membuat karakteristik Panas pergunakan terlebih dahulu beban yang besarnya

sama dengan besar arus nominal selama 10 menit, kemudian laksanakan seperti langkah

2, 3 dan 4 untuk beberapa nilai, tanpa pendinginan kembali.

g. Selesai praktek kembalikan semua alat-alat percobaan ketempatnya semula.

2. Karakteristik MCB

Melakukan Percobaan Arus Beban Lebih.

Membuat rangkaian percobaan untuk pengujian MCB 2A dan 4A. Menaikkan Arus

secara bertahap dengan penambahan waktu 5 menit setiap perubahan arus. Melakukan

pengukuran untuk menentukan karakteristiks MCB.

Page 19: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

BAB V

TABULASI DATA

1. Karakteristik Panas

No MCB

In = 2 A

X Arus nominal (A) Waktu Trip Keterangan

1. 0,8 x In 1,6 > 5 menit Belum Trip

2. 1,2 x In 2,4 > 5 menit Belum Trip

3. 1,5 x In 3 4,5 menit Trip

4. 2,0 x In 4 1,2 menit Trip

5. 2,5 x In 5 9 detik Trip

6. 3,0 x In 6 7 detik Trip

Page 20: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

2. Karakteristik Dingin

No MCB

In = 2 A

X Arus nominal

(A)

To

(waktu awal)

T1

(waktu akhir)

Keterangan

1. 0,8 x In 1,6 - - Belum Trip

2. 1,2 x In 2,4 - - Belum Trip

3. 1,5 x In 3 28 oC 31,8 oC Trip

4. 2,0 x In 4 28 oC 33,4 oC Trip

5. 2,5 x In 5 29,7 oC 34 oC Trip

6. 3,0 x In 6 - - Trip

Page 21: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

BAB VI

ANALISA

1. ANALISA RANGKAIAN

Pada rangkaian kali ini praktikan akan melakukan praktikum dengan judul job

“Karaketristik Miniature Circuit Breaker (MCB)”. Adapun alat-alat yang akan digunakan dalam

praktikum adalah sebagai berikut : Sumber tegangan AC (variac) 0-220 V, Ampere meter, sensor

suhu (thermocouple), Register Geser (potensio meter), MCB 1 phasa kapasitas 2A, MCB 1 phasa

kapasitas 4A, MCB 1 phasa kapasitas 6A, dan beberapa kabel sesuai kebutuhan.

Hal pertama yang dilakukan adalah dengan menyambungkan input dari Variac ke sumber

tegangan (catatan; jangan disambungkan langsung ke sumber tegangan, cukup disambungkan

saja dulu ke Variac, kalau mau ngetes rangkaian baru disambungkan ke sumber tegangan).

Setelah itu output dari Variac disambungkan ke masukan ampere meter, dan dilanjutkan dengan

keluaran dari ampere meter dihubungkan dengan register geser. Register geser di sini berfungsi

sebagai pengatur dari arus masuk ke MCB. Kembali lagi ke rangkaian tadi, keluaran dari

Register geser dihubungkan ke masukan MCB 1 phasa dan keluaran MCB dihubungkan ke

output Variac. Sedangkan untuk thermocouple atau sensor suhu berfungsi untuk mengukur suhu

dari bodi MCB tersebut.

Berbeda lagi dengan mencari isi tabel dari karakteristik Panas ataupun karakteristik

Dingin dari Miniataure Circuit Breaker. Untuk karakteristik Panas, praktikan cukup

menggunakan satu saja MCB 1 phasa dengan kapasitas sesuai keinginan. Tapi pada kelompok

saya menggunakan MCB 1 phasa dengan kapasitas 2A. Dan untuk karakteristik dingin, praktikan

harus mengganti dengan MCB yang baru dengan kapasitas yang sama, misalnya, saat praktikan

pada pengukuran pertama menggunakan MCB 1 phasa kapasitas 2A, maka pada pengukuran

kedua praktikan harus mengganti MCB yang satunya lagi dengan kapasitas yang sama dengan

sebelumnya.

Page 22: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

Dan untuk sekedar pengetahuan, di sini praktikan juga melakukan percobaan dengan

menggunakan pengukuran dengan 2 atau 3 tingkat berupa MCB yang dihubungkan secara seri.

Dari 2 ataupun 3 tingkat ini, letak MCB-nya pun divariasikan kapasitasnya berupa 2A, 4A, dan

6A. Dan khusus untuk tabel pengukuran bertingkat MCB ini tidak dimasukkan pada laporan ini

karena hanya sebagai wawasan atau pengetahuan untuk praktikan itu sendiri.

2. ANALISA DATA

Dari data hasil percobaan dapat di ketahui bahwa karakteristik MCB yang berfungsi

sebagai pemutus tegangan saat terjadinya hubung singkat pada rangkaian, dan datanya adalah

sebagai berikut :

1. Karakteristik Panas

Pada tabel 1 ini, praktikan akan mencari karakteristik MCB pada saat

keadaan panas, dan didapat hasilnya sebagai berikut :

Saat diberi arus sebesar 0,8 ampere dengan In sebesar 2 A, pada MCB belum ada

perubahan alias tidak Trip. Begitu juga saat diberi arus sebesar 1,2 ampere, pada

MCB belum juga ada perubahan. Dari kedua percobaan di atas praktikan memberi

batas waktu sebesar 5 menit. Dan untuk percobaan ketiga ini, praktikan

memberikan arus sebesar 1,5 ampere diperlukan waktu 4,5 menit untuk memutus

rangkaian (trip), saat diberi arus 2,0 ampere diperlukan waktu 1,2 menit untuk

memutus rangkaian, saat diberi arus 2,5 ampere diperlukan waktu 9 detik untuk

memutus rangkaian, saat diberi arus 3 ampere diperlukan waktu 7 detik untuk

memutus rangkaian.

2. Karakteristik Dingin

Pada tabel 2 ini, praktikan akan mencari karakteristik MCB pada saat

keadaan dingin, dan didapat hasilnya sebagai berikut :

Saat diberi arus sebesar 0,8 ampere dengan In sebesar 2 A, pada MCB belum ada

perubahan alias tidak Trip. Begitu juga saat diberi arus sebesar 1,2 ampere, pada

MCB belum juga ada perubahan. Dari kedua percobaan di atas praktikan memberi

Page 23: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

batas waktu sebesar 5 menit. Dan untuk percobaan ketiga ini, praktikan

memberikan arus sebesar 1,5 ampere dalam rentang ewaktu 5 menit belum trip,

tapi perbandingan suhu awal dan akhir dari bodi MCB terlihat jelas, suhu awal

sebesar 28 oC dan suhu akhir sebesar 31,8 oC, saat diberi arus 2,0 ampere

diperlukan waktu 45 detik untuk memutus rangkaian dengan suhu awal sebesar

28 oC dan suhu akhir sebesar 33,4 oC, saat diberi arus 2,5 ampere diperlukan

waktu 31 detik untuk memutus rangkaian dengan suhu awal sebesar 29,7 oC dan

suhu akhir sebesar 34 oC, saat diberi arus 3 ampere diperlukan waktu 12 detik

untuk memutus rangkaian.

Sesuai dengan hasil pengukuran kedua tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa;

waktu trip MCB karakteristik panas lebih cepat dibandingkan MCB karakteristik dingin,

hal ini disebabkan pada MCB karakteristik panas karena digunakan terus berkelamjutan

untuk mengamankan beban lebih maka kondisi bimetal belum sepenuhnya kembali

seperti semula, sehingga saat teraliri arus beban lebih lagi MCB lebih cepat trip.

Berbeda dengan MCB karakteristik dingin, setelah teraliri arus beban lebih lalu trip

MCB harus menunggu sampai keadaan bimetal benar-benar lurus sehingga apabila

teraliri arus beban lebih lagi butuh waktu lebih lama untuk trip dibanding saat bimetal

agak sedikit melengkung, yaitu pada MCB karakteristik panas.

Page 24: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

3. ANALISA PERBANDINGAN

Di sini praktikan akan membandingkan antara karakteristik yang didapat

dari hasil percobaan dengan karakteristik berdasarkan teori dasar yang sudah ada

sebelumnya. Berikut adalah data lengkap dalam bentuk tabel karakteristik yang mana

berupa karakteristik Panas maupun karakteristik Dingin suatu Miniature Circuit

Breaker, dan gambarnya sebagai berikut :

1 2 3 4 5 6 70

1

2

3

4

5

6

7

Karakteristik Panas

arus (A)

wak

tu (s

)

Page 25: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

1 2 3 4 5 6 70

1

2

3

4

5

6

7

Karakteristik Dingin

arus (A)

Wak

tu (s

)

Sedangkan secara teori, berikut adalah gambar kerakteristiknya ;

Page 26: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

Dari gambar karakteristik di atas dapat kita lihat bahwa gambar hasil percobaan

hampir sama dengan gambar karaketeristik berdasarkan teori dasar.

4. ANALISA RELEVANSI

Hasil praktikum di atas sudah dapat dilihat fungsi MCB karakteristik

panas dan dingin itu sendiri, yaitu sebagai pembanding dan juga dapat mengetahui

waktu trip saat MCB dalam kondisi panas yaitu saat keadaan bimetal masih sedikit

melengkung, dengan MCB dalam kondisi dingin yaitu saat bimetal benar-benar lurus.

Sedangkan kegunaan MCB ini banyak sekali di gunakan pada instalasi

rumah, gedung ataupun industry dan umumnya di setiap komponen yang

menggunakan arus listrik maka menggunakan sebuah MCB sebagai pengaman.

Page 27: Laporan Akhir MCB Mohammad Ngapan Hadi

BAB VII

PENUTUP

1. Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan, maka praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

a. Miniature Circuit Breaker adalah alat pemutus yang sangat baik digunakan untuk

mendeteksi besaran arus lebih. MCB mempuyai Bimetalic; elemen jika terkena

panas akan memuai secara langsung maupun tidak langsung yang diakibatkan

dengan adanya arus mengalir.

b. Fungsi dari praktikum MCB karakteristik panas dan dingin adalah agar bisa

membandingan dan mengetahui waktu trip saat MCB dalam kondisi panas yaitu

saat keadaan bimetal masih sedikit melengkung, dengan MCB dalam kondisi

dingin yaitu saat bimetal benar-benar lurus.

c. Pada percobaan dapat dilihat bahwa MCB karaketristik panas lebih cepat

memutus rangkaian daripada MCB karakteristik dingin, karena dalam kondisi

panas bimetalnya dalam keadaan melengkung, sedangkan dalam keadaan dingin

keadaannya lurus.