laporan akhir kwi

16
LAPORAN AKHIR KEWIRAUSAHAAN dan INOVASI LAYANAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) Disusun oleh: Yudi Saputro B 6103844 Moch. Angga Pramana P 6103873 Denny Hermawan L 6103884 Benedict Felix Josman 6111002 Nyoto Halim Santoso 6118066

Upload: benedict-josman

Post on 18-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kewirausahaan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir KWI

LAPORAN AKHIR

KEWIRAUSAHAAN dan INOVASI

LAYANAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

Disusun oleh:

Yudi Saputro B 6103844

Moch. Angga Pramana P 6103873

Denny Hermawan L 6103884

Benedict Felix Josman 6111002

Nyoto Halim Santoso 6118066

JURUSAN TEKNIK

UNIVERSITAS SURABAYA

2014

Page 2: Laporan Akhir KWI

A. Latar Belakang Masalah

Keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah merupakan bagian yang tidak

dapat dipisahkan dengan pembangunan ekonomi nasional maupun regional. Bentuk

kepedulian pemerintah terhadap usaha kecil menengah (UKM) tercermin dalam

Undang-Undang RI nomor 9 tahun 1995, Instruksi Presiden RI nomor 10 tahun 1999

dan Keputusan Menteri Keuangan nomor 40/KMK.06/2003.

Perkembangan UKM tahun 2003 menurut data dari Dinas Perindustrian dan

Perdagangan, serta Dinas Koperasi berjumlah 2.798 unit usaha, kemudian tahun 2004

meningkat menjadi 6.216 usaha atau meningkat sebesar 222 persen, dengan tenaga kerja

yang diserap tahun 2004 mencapai 6.603 orang.Dari sisi dana yang bergulir untuk UKM

menurut data Bank Indonesia, besarnya kredit yang dikucurkan oleh pihak perbankan

untuk usaha kecil meningkat dari 225 milyar rupiah pada tahun 2004, menjadi 303

milyar rupiah tahun 2005, atau meningkat sebesar 19 persen.

Telah disepakatinya perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau

istilah lainnya ASEAN Economic Community (AEC) yang menurut rencananya akan

dimulai pada tahun 2015 mendatangmemudahkan pelaku UKM di Indonesia untuk

melakukan aktivitas ekspor maupun impor barang ke sembilan negara ASEAN lainnya.

Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) menatap positif hal ini. Paparan riset dari

Fakultas Ekonomi dan Bisnis dari Universitas Indonesia (UI), menyebutkan, mayoritas

UKM menganggap bahwa kondisi bisnis mereka akan meningkat lebih dari 70 persen.

Indonesia berpotensi menjadi pemimpin pasar industri makanan, minuman, dan

kemasan sekaligus menjadi produsen kompetitor alternatif di pasar global. Produk

makanan dan minuman Indonesia memiliki prospek cerah seiring perkembangan

ekonomi dan dukungan sumber bahan baku lokal yang melimpah.

 Indonesia sebagai negara besar dengan 17.504 pulau dan 240 juta penduduk

merupakan pasar yang sangat potensial bagi produk makanan dan minuman. Bahkan

berdasarkan catatan Event Director Food Ingredients Asia, Vincent Brain, Indonesia

adalah konsumen bahan makanan terbesar (51 persen) di Asia Tenggara.

Page 3: Laporan Akhir KWI

Sebagai negara terbesar konsumen makanan di Asia Tenggara, sepantasnyalah

kita, pemerintah, dan dunia usaha mampu menyediakan makanan dan minuman dalam

jumlah yang cukup, baik dalam bentuk produk makanan minuman segar maupun

produk olahan yang dihasilkan oleh pelaku UKM dan koperasi di dalam negeri. Saat ini,

setidaknya terdapat 14 juta pelaku usaha yang menggeluti usaha di sektor makanan dan

minuman. Dari jumlah tersebut, 94 persen di antaranya termasuk kategori pelaku usaha

berskala UMKM. pemerintah menargetkan produk sektor makanan dan minuman dapat

tumbuh rata-rata 8 persen per tahun.

Meningkatnya pelaku UKM yang bergerak pada sektor bisnis kuliner ini dapat

dilihat sebagai sebuah peluang bisnis yang besar. Dengan melakukananalisis pada

kebutuhan-kebutuhan para pelaku UKM dalam menjalankan proses bisnisnya, maka

dengan menyediakan layanan yang menerapkan one-stopservice untuk kebutuhan bisnis

UKM kuliner seperti outlet, packaging, dan desain logo dapat membantu mendorong

peningkatan UKM di Indonesia serta mengembangkan bisnis baru yang bersifat

mutualisme bagi kedua pihak.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dijabarkan, maka permasalahan yang dihadapi

dapat dijbarkan sebagai berikut :

1. Bagaimana memanfaatkan peluang dengan melihat meningkatnya pelaku bisnis

UKM terutama yang bergerak pada sektor kuliner?

2. Bagaimana menyediakan layanan yang dapat mengakomodasi sebagian besar

kebutuhan pelaku bisnis UKM?

3. Bagaimana membangun sebuah bisnis yang dapat menguntungkan kedua pihak,

produsen dan konsumen?

Page 4: Laporan Akhir KWI

C. Tujuan

Adapun tujuan dari rancangan ini adalah :

1. Memanfaatkan peluang bisnis seiring dengan meningkatnya pelaku bisnis UKM

terutama yang bergerak pada sektor kuliner.

2. Menyediakan layanan yang dapat mengakomodasi sebagian besar kebutuhan pelaku

bisnis UKM.

3. Membangun sebuah bisnis yang dapat menguntungkan kedua pihak, produsen dan

konsumen.

D. Luaran Produk

Dengan meningkatnya pelaku bisnis UKM di Indonesia, kebutuhan-kebutuhan

dalam proses bisnis UKM dapat menjadi sebuah peluang bisnis bila dimanfaatkan.

Layanan yang bersifat one-stopservice untuk kebutuhan bisnis UKM kuliner seperti

outlet, packaging, dan desain logo diharapkan dapat mengakomodasi sebagian besar

kebutuhan dari para pelaku bisnis UKM.

E. Kegunaan Program

1. Bagi Mahasiswa, program ini memberikan ruang untuk membangun sebuah bisnis

dengan memanfaatkan peluang pasar yang telah dianalisis juga sebagai syarat

kelulusan mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi.

2. Bagi masyarakat pelaku bisnis UKM, program ini dapat membantu peningkatan

bisnis UKM dengan cara mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan para pelaku UKM

dalam menjalankan proses bisnisnya.

3. Bagi pemerintah, program ini sejalan dengan visi pemerintah yang mendukung

pengembangan dan daya saing para pelaku bisnis UKM.

Page 5: Laporan Akhir KWI

F. Gambaran Umum Rencana Usaha

1. Analisis Pasar

Metode yang digunakan dalam menganalisis pasar adalah STPD (Segmentation,

Targeting, Positioning, Differentiation)

Segmentation

Segmentasi pasar dari bisnis jasa ini dapat dibagi menjadi dua, berdasarkan

aspek demografis dan aspek perilaku. Secara demografis segmentasi pasar yang

dibidik adalah masyarakat di Kota Surabaya, dengan pendekatan aspek perilaku

pasarnya adalah para pelaku bisnis UKM.

Targeting

Target pasar dari bisnis jasa ini adalah para pelaku UKM yang bergerak di

sektor kuliner.

Positioning

Berdasarkan segmentasi dan target pasar yang telah ditentukan, bisnis jasa ini

diposisikan sebagai jasa layanan yang esklusif dan memiliki citra yang kuat.

Positioning statement yang diterapkan adalah “You Grow, We Grow” karena

keberadaan bisnis ini menguntungkan kedua pihak dan mendorong peningkatan

bisnis UKM

Differentiation

Layanan yang bersifat one-stopservice untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

para pelaku bisnis UKM kuliner seperti outlet, packaging, dan desain logo

sehingga dapat membantu mendorong peningkatan UKM selain dapat

memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.

2. Analisis Pesaing

Dengan melihat potensi pasar bisnis yang tersedia berdasarkan data peningkatan

pelaku bisnis UKM yang telah dijabarkan dan jumlah bisnis layanan sejenis yang ada di

Kota Surabaya maka bisnis ini dapat dikategorikan dalam kategori Blue Ocean market.

Dimana salah satu indikator dari blue ocean market sendiri adalah persaingan yang

masih sedikit dan potensi keuntungan yang besar.

Page 6: Laporan Akhir KWI

3. Rencana dan Strategi Pemasaran

Untuk melakukan strategi pemasaran dilakukan analisis marketing mixberupa

product, price, place dan promotion agar dapat diperoleh strategi yang paling tepat.

Product

Core Product dari bisnis ini adalah jasa atau layanan yang one-

stopservicebagi para pelaku bisnis UKM kuliner dengan menyediakan

sebagian besar kebutuhan bisnis seperti outlet, packaging, dan desain

logo.

Actual Product dari bisnis ini adalah kualitas layanan yang

diberikan, dapat memudahkan dan mengakomodasi hampir sebagian

besar kebutuhan konsumen.

Augmented Product dari bisnis ini adalah pembayaran yang

memberikan kemudahan bagi konsumen, sistem pembayaran yang

diterapkan berupa kredit.

Price

Strategi harga yang diterapkan dalam bentuk payment period dan juga discount

dengan memberikan kelonggaran waktu pembayaran bagi konsumen dalam

bentuk kredit serta potongan harga untuk transaksi dalam jumlah tertentu.

Place

Bisnis layanan ini akan dipasarkan di Kota Surabaya.

Promotion

Terdapat dua strategi promosi yang dirancang, dengan menggunakan brosur

yang akan diberikan langsung kepada konsumen dan calon konsumen. Kedua

dengan menggunakan media internet berupa blog dan micro-blog, contohnya

website, twitter, dan instagram.

Marketing Communication Mix

Advertising, Bentuk presentasi nonpersonal dan promosi berupa

advertising yang digunakan dalam bentuk brosur dan katalog juga

melalui media internet berupa blog dan micro-blog.

Page 7: Laporan Akhir KWI

Personal Selling, mendatangi langsung konsumen dan calon

konsumen untuk melakukan presentasi dengan tujuan untuk menjual dan

membangun hubungan dengan konsumen

Promotion Mix Strategies

Pull Strategy, strategi ini menggunakan banyak advertising dan

promosi untuk menghasilkam consumer demand, dimana dalam strategi

ini, produsen melakukan aktifitas pemasaran secara langsung ke

konsumen akhir agar mau membeli produk.

G. Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan bisnis ini memerlukan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Mencari supplier untuk desain logo, packaging, dan outlet.

2. Mencari supplier untuk bahan baku dan produksi packaging.

3. Mencari supplier untuk bahan baku dan produksi desain outlet.

4. Membuat brosur.

H. Jadwal Kegiatan

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada semester akhir tahun 2014 dengan

perincian sebagai berikut.

Bulan ke-1 : Mencari supplier untuk desain outlet, logo dan packaging.

Bulan ke-2 : Mencari supplier untuk bahan baku produksi packaging dan outlet.

Bulan ke-3 : Membuat brosur dan media promosi di internet kemudian mulai

melakukan pemasaran.

Page 8: Laporan Akhir KWI

I. Rancangan Biaya

Biaya pemasaran Rp 50.000

Biaya operasional Rp 50.000

J. Riwayat Hidup

Nama Lengkap : Yudi Saputro Budiyanto

Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 5 Mei 1992

Riwayat Pendidikan : SMA Kristen Petra 5 Surabaya

Nama Lengkap : Denny Hermawan Lompo

Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 18 Maret 1992

Riwayat Pendidikan : SMAK Frateran

Nama Lengkap : Moch. Angga Pramana Putra

Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 8 Nopember 1993

Riwayat Pendidikan : SMA KATOLIK Untung Suropati Sidoarjo

Nama Lengkap : Benedict Felix Josman

Tempat Tanggal Lahir :

Riwayat Pendidikan :

Nama Lengkap : Nyoto Halim Santoso

Tempat Tanggal Lahir :

Riwayat Pendidikan :

K. Perhitungan Biaya

Variable cost

Material Jumlah SatuanHarga

SatuanTotal (Rp)

Multiplek 18 mm 4 lembar 200000 800000

Multiplek 12 mm 4 lembar 145000 580000

Balok Kayu 4m (4x6) 3 lonjor 47500 142500

HPL 1 lembar 150000 150000

Sekrup 1,5 cm 1 dos 9000 9000

Page 9: Laporan Akhir KWI

Sekrup 3 cm 1 dos 15000 15000

Lem kuning Fox 2 kg 45000 90000

Paku reng 0.5 kg 30000 15000

Anti rayap 0.5 liter 60000 30000

Lem putih 2 kg 11750 23500

Sanpolac 1 kg 35000 35000

Kertas gosok 1 meter 8000 8000

Tinner 5 liter 18000 90000

Cat Dasar 1 kg 47500 47500

Ongkir       18500

Clear vernis 1 kg 56000 56000

Rel laci 1 pasang 10000 10000

Kunci 4 pcs 8500 34000

Engsel sendok 3 pasang 15000 45000

Lampu LED 5 meter 35000 175000

Lampu Halogen 20 W philips 2 pcs 21000 42000

Travo Halogen philips 1 pcs 48000 48000

Kabel Ekstrana 4 meter 5000 20000

Stop kontak + saklar 1 pcs 35000 35000

Stecker Broco 1 pcs 9000 9000

Roda + Mur 4 pcs 32000 128000

Handel 4 pcs 8500 34000

Stainless hollow D 3cm + bracket 2 meter 35000 70000

Duco nippe 1 1 kg 57000 57000

Duco nippe 2 1 kg 57000 57000

Kayu pinus 15 pcs 11000 165000

Sekrup 3 cm baja 100 pcs 100 10000

Kuas 2" 1 pcs 6000 6000

Sending sealer 1 kg 53000 53000

Solar 1 liter 5500 5500

Solasi listrik 1 pcs 5500 5500

Sekrup 3cm baja 100 pcs 75 7500

Travo LED 1 pcs 50000 50000

Page 10: Laporan Akhir KWI

Kaca 5mm 1 pcs 90000 90000

Kertas gosok 220 3 pcs 3000 9000

L 6 pcs 650 3900

Slipper seng 3 pcs   4600

Melaminto 3 lembar 87500 262500

Lem Fox 1 kg 40500 40500

Lem Fox 2 kg 40000 80000

Solasi kertas 1 pcs 6000 6000

Mur 20 pcs 275 5500

 TOTAL 3673000

Fixed cost

Biaya pemasaran Rp 50.000

Biaya operasional Rp 50.000

Biaya Tenaga Kerja

Langsung

Harga Satuan Harga (Rp)

Tukang 500000/m2 1500000

Jasa design outlet 200000/design 200000

TOTAL 1700000

Break Even Point (BEP)

BEP (Rp) = FC

(1−VCP

) = Rp 1.800 .000

(1−Rp 3.673 .000Rp 9.000 .000

) = Rp 3.041.111

BEP (unit) = FC

P−VC =

Rp1.800 .000Rp 9.000 .000−Rp3.673 .000

= 0.338 Unit

Keterangan Harga (Rp)

Penjualan 9.000.000

Harga Pokok Produksi (-)

Sediaan awal (+) 0

Pembelian 3.673.000

Page 11: Laporan Akhir KWI

Biaya tenaga kerja langsung 1.700.000

Sediaan akhir (-) 0

Laba kotor (Gross profit) 3.627.000

Biaya sewa 0

Biaya pemasaran 50000

Biaya operasional 50000

Operating profit 3.527.000

Beban bunga 0

Laba sebelum pajak 3.527.000

Pajak 0

Laba bersih 3.527.000

Margin = (laba bersih/penjualan)*100%

= (3.527.000/9.000.000)*100%

= 39,189%

ROE = (Laba bersih/total modal sendiri)*100%

= (3.527.000/1.000.000) *100%

= 352,7%

L. Kesimpulan

Target Keuntungan yang telah ditetapkan sebesar 50%, hal ini ditetapkan agar

Layanan UKM tidak mengalami kerugian dalam setiap unit produk yang terjual

dan dengan target minimal profit 50% ini, diharapkan Layanan UKM dapat

bersaing dengan competitor dari segi harga jual.

Break Even Point atau titik impas terjadi pada saat Rp 3.041.111 atau 0.338

Unit, yang berarti layanan UKM ini sudah tidak mengalami kerugian atau sudah

melewati titik impas.

Page 12: Laporan Akhir KWI

Unit yang terjual ialah sejumlah 1 unit outlet dengan ukuran 150 x 70 x 200 cm

dengan harga jual Rp 9.000.000. Layanan UKM sudah memperoleh laba bersih

sebesar 60,81% dari total biaya yang dikeluarkan, sehingga target pencapaian

minimum profit produk dari Layanan UKM dapat terpenuhi.

Keuntungan yang diperoleh dari Layanan UKM ini dari setiap unit penjualan

yang berhasil sejumlah 39,189%.

Tingkat pengembalian keuntungan yang diperoleh dari setiap unit modal yang

digunakan dalam Layanan UKM ini sebesar 352,7%.