lap kel penger

Upload: vonni-triana-hersa

Post on 06-Apr-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    1/25

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pengawetan makan dengan menurunkan kadar air telah dilakukan sejak

    beribu-ribu tahun yang lalu. Secara tradisional, makanan dikeringkan dengan sinar

    matahari tetapi sekarang beberapa makanan didehidrasi di bawah kondisi pengeringan

    yang terkendali dengan menggunakan aneka ragam metode pengeringan. Walaupun

    demikian, pengeringan dengan sinar matahari tetap sebagai suatu cara pengolahan

    yang sangat penting di negara-negara yang berkembang.Bahan makanan hasil pertanian adalah bersifat perishible atau mudah

    sekali mengalami kerusakan. Apabila tidak mengalami penyimpanan secara benar,

    akan menimbulkan kerusakan yang akan sangat merugikan. Hal ini karena apabila

    bahan makanan telah mengalami kerusakan, maka bahan makanan tersebut tidak akan

    dapat diolah lagi. Bahakan tidak menutup kemungkinan bahwa makanan tersebut

    akan bersifat toksin bagi tubuh apabila dikonsumsi oleh manusia. Karena itulah

    diperlukan proses pengolahan lebih lanjut yang dapat memperpanjang usia simpan

    dari pada bahan hasil pertanian tersebut.

    Salah satu proses yang dapat digunakan yaitu proses pengeringan.

    Dimana proses ini bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar kandungan air

    dalam bahan, sehinggga bahan makana menjadi kering. Kondisi turunnya kadar air

    pada bahan makanan akan menjadikan bahan makanan tersebut bertahan lebih lama,

    karena pertumbuhan mikroorganisme dapat diminimalisir sedemikian hingga

    sehingga beberapa reaksi kimia maupun biokimia yang biasanya terjadi dan dapat

    merusak bahan makanan tersebut dapat sedikit terhambat.

    Pengeringan secara alami dapat menggunakan sinar matahari. Namun

    saat ini telah dikembangkan berbagai macam alat pengering yang menggunakan

    energi listrik dan lain-lain untuk menghasilkan panas. Beberapa contoh alat pengering

    misalnya oven, tray drier, pengering vakum dan lain-lain.

    Dengan melakukan praktikum ini diharapkan dapat mengetahui sifat-

    sifat thermodinamika udara dalam pengeringan serta cara melakukan pengeringan.

    1.2 Tujuan1. Mahasiswa dapat menentukan sifat-sifat thermodinamika udara menggunakan

    grafik psikhrometri.

    2. Mahasiswa dapat melakukan pengeringan, membuat analisa proses yang

    terjadi dan menghitung efisiensi thermalnya.

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    2/25

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    3/25

    Pengawetan makanan dengan menurunkan kdar air (lebih penting lagi

    aktivitas air atau aw) telah dilakukan sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Secara

    tradisional, makanan dikeringkan dengan sinar matahari, tetapi sekarang beberapa

    makanan didehidrasi di bawah kondisi pengeringan yang terkendali dengan

    menggunakan aneka ragam metode pengeringan. Walaupun demikian, pengeringan

    dengan sinar matahari tetapi suatu cara pengolahan yang sangat penting di negara-

    negara yang sedang berkembang (Buckle, 1987).

    Beberapa makanan menunjukkan sorpsi hysteresis yaitu nilai aw yang

    berbeda diperoleh pada pengukuran makanan dengan kadar air sama yang tergantung

    pada bagian cara tercapainya kadar air tersebut, apakah dicapai dengan desorpsi atauadsorpsi (Praptiningsih, 1999).

    Mekanisme proses pengeringan pada dasarnya adalah dengan

    mengurangi kadar air. Ada beberapa cara pengurangan air misalnya dengan

    penyerapan atau dengan menggunakan panas. Khusus penghilangan yang

    menggunakan panas maka prosesnya disebut pengeringan. Istilah yang lebih umum

    adalah dehidrasi yang menyangkut seluruh cara untuk menghilangkan sebagian besar

    kandungan air bahan. Dalam pengeringan sebenarnya terdapat dua proses transfer

    yaitu transfer panas dan transfer massa. Transfer massa menyangkut pemindahan

    massa air dari dalam bahan ke permukaan bahan melalui difusi dan selanjutnya dari

    permukaan bahan air berpindah ke lingkungan sekitar ( environment). Cepat tidaknya

    air berpindah dari bahan mempengaruhi cepat atau lambatnya proses pengeringan dan

    ini pada akhirnya akan mempengaruhi sifat-sifat produk akhir (Desrosier, 1988).

    Beberapa pertimbanagn yang perlu diperhatikan agar diperoleh

    kecepatan pengeringan yang maksimum, diantaranya adalah :

    Sifat fisik dan kimia dari produk (bentuk, ukuran, komposisi, kadar air)

    Pengaturan geometris produk sehubungan dengan permukaan alat atau media

    perantara pemindah panas (seperti nampan untuk pengeringan)

    Sifat-sifat fisik dari lingkungan alat pengering (suhu, kelembaban, dan

    kecepatan udara)

    Karakteristik alat pengering (efesiensi pemindahan panas)

    (Buckle, 1987)

    Keuntungan dari proses pengeringan itu sendiri meliputi : Bahan menjadi lebih tahan lama disimpan

    Volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat

    ruang pengangkutan dan pengepakan

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    4/25

    Berat bahan juga menjadi berkurang sehingga memudahkan transport, dengan

    demikian diharapkan biaya produksi menjadi lebih murah

    Meningkatkan retensi nutrient selama penyimpanan

    Dapat dibuat menjadi ukuran dan bentuk yang kita kehendaki

    Tujuan utama dari peneringan adalah pengawetan (bahan awet dan tahan

    lama tidak mengalami kerusakan dalam jangka waktu yang lama). Prinsip dari

    pengawetan dengan pengeringan ini pada dasarnya adalah menurunkan aktivitas air

    reaksi pada mikrobiologi dapat terhambat. Sedangkan untuk mekanisme pengeringan

    itu sendiri adalah dengan mengurangi jumlah air pada bahan. Pengurangan air

    tersebut dapat dilakukan dengan cara pemberian panas. Cara pengurangan air dengancara pemberian panas disebut pengeringan ( Muchtadi, T. 1987 ).

    Air dalam bentuk bebas membantu terjadinya proses kerusakan bahan

    pangan misal mikrobiologis, kimiawi, enzimatis. Sedangakan air dalam bentuk lain

    tidak membantu terjadinya kerusakan tersebut sehingga kadar air bukan parameter

    absolute untuk menentukan kecepatan kerusakan bahan pangan tapi digunakan aw.

    Aw rendah mikroba tidak dapat hidup sehingga bahan yang dikeringkan dapat

    mempunyai waktu simpan yang lama (Hall, 1957).

    Umumnya setiap produk makanan mempunyai periode pengeringan

    konstan dengan awal yang cepat diikuti oleh periode dengan kecepatan pengeringan

    menurun lebih lambat yang kadang kadang terdiri dari dua kecepatan yang berbeda.

    Pada periode konstan, air menguap dari permukaan dengan kecepatan yang

    tergantung pada kondisi pengeringan, namuns etelah titik kritis air tercapai, air akan

    menguap dan harus berdifusi dari dalam bahan makanana atau pangan.(Buckle,

    1987).

    Bahan pangan dsapat dikeringkan dalam udara, uap lewat panas,

    dalam hampa udara (vakum), gas inert dan pemakaian panas secara langsung.. pana

    sdigunakan sebagai media pengering, karena mudah digunakan, jumlahnya cukup

    banyak dan dapat dikendalikan dengan mudah dalam aplikasinya pada bhana pangan

    yang akan dikeringkan. Udara digunakan untuk menghantarkan panas kedalam bahan

    pangan dengan tidak membawa uap air yang dikeluarkan dari dalam bahan pangan.

    (Desroisier, 1988).

    Proses pengeringan dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor

    tersebut meliputi:1. Luas Permukaan

    Untuk mempercepat proses pengeringan maka umumnya bahan dipotong-potong

    atau diiris terlebih dahulu. Pemotongan ini dilakukan dengan tujuan untuk

    memperluas permukaan bahan dan permukaan yang luas dapat memberikan lebih

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    5/25

    banyak permukaan yang dapat berhubungan dengan medium pemanas serta lebih

    banyak permukaan daripada air yang keluar. Selain itu potongan-potongan kecil

    atau lapisan yang tipis mengurangi jarak di mana panas harus bergerak sampai

    bahan pangan dan mengurangi jarak melalui massa air dari pusat bahan harus

    keluar ke permukaan bahan dan kemudian keluar dari bahan.

    2. Suhu

    Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan bahan pangan

    maka proses pemindahan panas ke dalam bahan pangan akan semakin cepat dan

    proses pengeringan akan semakin cepat pula.

    3. Kecepatan udaraSelain udara yang dipanaskan, udara yang mempunyai kecepatan tinggi atau

    udara yang bergerak juga dapat mempercepat proses pengeringan sebab udara

    yang bergerak dapat mengambil uap air dan juga akan menhilangkan air dari

    permukaan bahan pangan sehingga akan mencegah terjadinya atmosfer jenuh

    yang akan memperlambat penghilangan air.

    4. Kelembaban udara

    Kelembaban udara juga menentukan sampel kadar air berapa bahan pangan dapat

    dikeringkan. Tiap bahan mempunyai kelembaban nisbih masing-masing.

    Kelembaban nisbi yaitu kelembaban pada suhu tertentu di mana bahan pangan

    tidak akan kehilangan kadar air ke atmosfer atau tidak mengambil air dari

    atmosfer. Pada kelembaban nisbi udara lebih kecil dari keseimbangan

    kelembaban nisbi, bahan pangan dapat dikeringkan lagi, tetapi pada kelembaban

    nisbi udara yang lebih tinggi dari pada keseimbangan maka bahan pangan akan

    menarik uap air dari udara.

    5. Waktu pengeringan

    Metode pengeringan merupakan metode yang pada umumnya menggunakan

    panas. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu ketetapan lama waktu

    pengeringan agar mutu bahan pangan dapat tetap terjaga.

    Beberapa tujuan pengeringan adalah

    1. Memperpanjang daya simpan bahan makanan hasil pertanian yang mudah

    rusak.

    2. Menjaga kontinuitas tersedianya bahan pangan dipasaran3. Memudahkan dalam hal pengangkutan

    4. Memudahkan pemakaian produk

    5. Meningkatkan nilai ekonomis produk.

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    6/25

    Bahan pangan yang dikeringkan umumnya mempunyai nilai gizi yang

    lebih rendah dibandingkan dengan bahan segarnya. Selama pengeringan terjadi

    perubahan warna, tekstur, aroma dan lainnya, meskipun perubahan-perubahan

    tersebut telah dapat dibatasi seminimal mungkin dengan beberapa perlakuan

    pendahuluan terhadap bahan yang akan dikeringkan. Kerugian lainnya disebabakan

    karena beberapa bahan kering perlu pekerjaan tambahan sebelum digunakan misalnya

    harus dibasahkan kembali (rehidratasi). Jika proses pengeringan dilakukan pada suhu

    yang terlalu tinggi, maka dapat menyebabkan terjadinya case hardening yaitu suatu

    keadaan dimana bagian luar (permukaan) bahan sudah kering sedangkan bagian

    sebelah dalamnya masih basah. Pengeringan dengan cara seperti ini mengakibatkan permukaan bahan terlalu cepat mongering dan menjadi keras, sehingga akan

    menghambat penyerapan air selanjutnya, case hardening dapat juga disebabkan

    oleh adanya perubahan-perubahan kimia tertentu misalnya terjadinya penggumpalan

    protein pada permukaan bahan karena adanya panasa atau terbentuknya dextrin dari

    pati yang jika dikeringkan akan terbentuk bahan yang keras pada permukaan bahan.

    Cara mencegah case hardening misalnya dengan membuat suhu pengeringan yang

    tidak terlalu tinggi, atau proses pengeringan awal jangan terlalu cepat

    (Muchtadi, 1997).

    Prinsip pengering oven adalah pengeringan dengan cara mengalirkan

    udara panas secara searah atau tegak lurus dengan bahan. Prinsip pengeringan dengan

    tray dryer adalah pemberian udara panas dan hembusan udara baik itu searah,

    berlawanan arah atau kombinasi keduanya sehingga didapatkan pengeringan yang

    maksimal.

    BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM

    3.1 Alat dan Bahan3.1.1 Alat

    Oven

    Tray Druer Thermometer udara bola basah dan bola kering Loyang Anemometer Neraca Analitik Pisau

    3.1.2 Bahan

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    7/25

    Masukkan dalam Tray dryer

    Lihat berat awal yang tercantum padatimbangan try dryer

    ( catat nilai berat awalnya)

    Amati setiap 30 menit (hingga konstan):BeratSuhu dyr bulb dan wet bulbTekanan udara keluar try dryer

    Bahan dalam loyang

    Hitung :Kadar airEfisiensi unit pengering

    Ubi Kubis

    Manisa Sawi Putih Wortel

    3. 2 Prosedur Kerja3.2.1 Preparasi bahan

    3.2.2 Pengeringan

    Bahan

    Kupas kulitnya

    Potong tipis-tipis

    Letakkan dalam loyang(Sebelumnya ukur luas loyang)

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    8/25

    BAB 4. HASIL PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN

    4.1 Hasil Pengamatan

    Kelompok: 1a. Oven

    Bahan Ukuran (cm)Berat

    Berat awal (gr) Berat Akhir(gr)

    Ubi

    2x2x2 10,81 9,59

    3x3x3 21,68 19,604x4x4 55,66 52,15

    Sawi putih2x2 0,23 0,033x3 0,72 0,324x4 1,20 0,54

    b. Tray Drier

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    9/25

    Tabel 1

    Berat Loyang

    (gr)

    Ukuran LoyangLuas (cm)

    Panjang Lebar Kel 1 (Wortel) 309,89 27,2 cm 18,2 cm 495,04

    Tabel 2

    MenitKe-

    Berat bahan +Loyang (gr)

    H2 H3

    Kel 1 Tdb Twb Tdb Twb0 387,06 46 44 46 4430 359,57 46 44,5 48 4660 354,26 48 46 48 4790 343,98 47 46 48 47

    120 338,39 48 46 48 46150 330,86 48 47 48 47180 328,20 47 46 48 46210 325,61 47 46 48 45,5240 322,73 47 46 47 46

    Rata- rata 47,11 45,72 47,67 46,06

    Tabel 3

    Menitke-

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 JumlahRata-rata

    0 1,67 1,64 2,09 2,30 2,31 2,13 2,25 1,12 2,45 18,86 2,1130 2,75 2,61 2,82 3,35 3,06 2,91 2,52 2,84 3,35 26,21 2,9160 1,60 2,10 1,97 2,37 2,39 2,41 2,22 2,53 2,92 20,51 2,2890 3,21 3,42 2,99 2,80 2,75 3,04 3,19 3,45 2,86 27,71 3,08120 1,95 2,20 2,17 2,44 2,84 2,74 2,52 2,72 2,25 21,83 2,43150 1,80 2,55 2,46 2,52 2,89 2,65 2,01 2,21 2,06 21,15 2,35180 1,77 2,72 2,91 2,37 2,84 3,14 2,81 2,82 2,62 24,01 2,67210 2,53 2,87 2,62 2,73 2,72 2,97 2,63 2,55 3,15 24,77 2,75240 2,58 2,49 3,17 3,20 2,86 2,70 2,39 3,25 2,86 25,40 2,82

    Total 210,55 23,4

    Kelompok: 2a. Oven

    Bahan Ukuran (cm)Berat

    Berat awal (gr) Berat Akhir(gr)

    Ketela rambat2x2x2 10,81 9,593x3x3 21,68 19,604x4x4 55,66 52,15

    Sawi putih2x2 0,23 0,033x3 0,72 0,324x4 1,20 0,54

    b. Tray Drier

    Tabel 1

    Berat Loyang(gr)

    Ukuran LoyangLuas (cm)

    Panjang Lebar Kel 2 (Manisa) 308,24 27,5 cm 18,2 cm 500,5

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    10/25

    Tabel 2

    MenitKe-

    Berat bahan +Loyang (gr)

    H2 H3

    Kel 2 Tdb Twb Tdb Twb0 380,68 46 44 46 4430 351,56 46 44,5 48 4660 344,50 48 46 48 4790 332,99 47 46 48 47120 325,04 48 46 48 46150 319,01 48 47 48 47180 316,97 47 46 48 46210 315,15 47 46 48 45,5

    240 313,94 47 46 47 46Rata- rata

    Tabel 3

    Menitke-

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 JumlahRata-rata

    0 1,67 1,64 2,09 2,30 2,31 2,13 2,25 1,12 2,45 18,86 2,1130 2,75 2,61 2,82 3,35 3,06 2,91 2,52 2,84 3,35 26,21 2,9160 1,60 2,10 1,97 2,37 2,39 2,41 2,22 2,53 2,92 20,51 2,2890 3,21 3,42 2,99 2,80 2,75 3,04 3,19 3,45 2,86 27,71 3,08

    120 1,95 2,20 2,17 2,44 2,84 2,74 2,52 2,72 2,25 21,83 2,43150 1,80 2,55 2,46 2,52 2,89 2,65 2,01 2,21 2,06 21,15 2,35180 1,77 2,72 2,91 2,37 2,84 3,14 2,81 2,82 2,62 24,01 2,67210 2,53 2,87 2,62 2,73 2,72 2,97 2,63 2,55 3,15 24,77 2,75240 2,58 2,49 3,17 3,20 2,86 2,70 2,39 3,25 2,86 25,40 2,82

    Total 210,55 23,4

    Kelompok: 3a. Oven

    Bahan Ukuran (cm)Berat

    Berat awal (gr) Berat Akhir(gr)

    Ketela rambat2x2x2 10,81 9,593x3x3 21,68 19,604x4x4 55,66 52,15

    Sawi putih2x2 0,23 0,033x3 0,72 0,324x4 1,20 0,54

    b. Tray Drier

    Tabel 1

    Berat Loyang(gr)

    Ukuran LoyangLuas (cm)

    Panjang Lebar Kel 3 (ubi) 310,79 27,5 cm 18,5 cm 508,75

    Tabel 2

    MenitKe-

    Berat bahan +Loyang (gr)

    H2 H3

    Kel 3 Tdb Twb Tdb Twb0 411,12 46 44 46 44

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    11/25

    30 384,38 46 44,5 48 4660 379,03 48 46 48 47

    90 970,27 47 46 48 47120 364,61 48 46 48 46150 358,61 48 47 48 47180 355,06 47 46 48 46210 353,16 47 46 48 45,5240 351,33 47 46 47 46

    Rata- rata

    Tabel 3

    Menitke-

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 JumlahRata-rata

    0 1,67 1,64 2,09 2,30 2,31 2,13 2,25 1,12 2,45 18,86 2,1130 2,75 2,61 2,82 3,35 3,06 2,91 2,52 2,84 3,35 26,21 2,9160 1,60 2,10 1,97 2,37 2,39 2,41 2,22 2,53 2,92 20,51 2,2890 3,21 3,42 2,99 2,80 2,75 3,04 3,19 3,45 2,86 27,71 3,08120 1,95 2,20 2,17 2,44 2,84 2,74 2,52 2,72 2,25 21,83 2,43150 1,80 2,55 2,46 2,52 2,89 2,65 2,01 2,21 2,06 21,15 2,35180 1,77 2,72 2,91 2,37 2,84 3,14 2,81 2,82 2,62 24,01 2,67210 2,53 2,87 2,62 2,73 2,72 2,97 2,63 2,55 3,15 24,77 2,75240 2,58 2,49 3,17 3,20 2,86 2,70 2,39 3,25 2,86 25,40 2,82

    Total 210,55 23,4

    Kelompok: 4a. Oven

    Bahan Ukuran (cm)Berat

    Berat awal (gr) Berat Akhir(gr)

    Manisa2x2x2 9,44 8,123x3x3 29,79 27,604x4x4 78,04 74,26

    Kubis2x2 0,33 0,063x3 0,48 0,164x4 1,17 0,33

    b. Tray Drier

    Tabel 1

    Berat Loyang(gr)

    Ukuran LoyangLuas (cm)

    Panjang Lebar Kel 4 (ubi) 310,49 27,5 cm 18,5 cm 508,75

    Tabel 2

    MenitKe-

    Berat bahan +Loyang (gr)

    H2 H3

    Kel 4 Tdb Twb Tdb Twb

    0 460,62 48 46 50 4830 439,16 49 48 51 4960 423,12 50 48 51 4990 410,39 49 49 50 49120 398,49 49 48 49 48150 391,02 49 48 49 48

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    12/25

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    13/25

    Tabel 3

    Menitke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Jumlah

    Rata-rata

    0 2,07 2,14 2,53 2,58 2,60 2,40 2,36 2,63 2,50 21,81 2,4230 2,05 2,41 2,54 2,62 2,61 2,58 2,58 2,46 2,68 22,49 2,5060 1,81 2,29 2,50 2,72 2,57 2,45 2,44 2,54 2,66 21,98 2,4490 1,97 2,65 2,67 2,60 2,55 2,53 2,42 2,24 2,42 22,05 2,45120 2,25 2,48 2,73 3,16 2,89 2,69 3,03 2,73 2,85 24,81 2,76150 1,80 2,20 2,05 2,86 2,62 2,31 2,43 2,79 2,57 21,63 2,40180 2,48 2,59 2,44 2,29 2,09 2,85 2,21 2,44 2,75 22,14 2,46210 2,34 2,34 2,78 2,46 2,77 2,82 2,78 3,00 2,56 23,85 2,65240

    Total

    Kelompok: 6a. Oven

    Bahan Ukuran (cm)Berat

    Berat awal (gr) Berat Akhir(gr)

    Manisa2x2x2 9,44 8,123x3x3 29,79 27,604x4x4 78,04 74,26

    Kubis

    2x2 0,33 0,06

    3x3 0,48 0,164x4 1,17 0,33

    b. Tray Drier

    Tabel 1

    Berat Loyang(gr)

    Ukuran LoyangLuas (cm)

    Panjang Lebar Kel 6 (manisa) 308,62 27,65 cm 18,5 cm 508,75

    Tabel 2

    Menit

    Ke-

    Berat bahan +

    Loyang (gr)

    H2 H3

    Kel 6 Tdb Twb Tdb Twb0 459,57 48 46 50 4830 434,60 49 48 51 4960 413,89 50 48 51 4990 392,30 49 49 50 49120 374,85 49 48 49 48150 361,22 49 48 49 48180 349,35 49 48 50 49210 339,82 48 47 48 47240

    Rata- rata

    Tabel 3

    Menitke-

    1 2 3 4 5 6 7 8 9Jumla

    hRata-rata

    0 2,07 2,14 2,53 2,58 2,60 2,40 2,36 2,63 2,50 21,81 2,42

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    14/25

    30 2,05 2,41 2,54 2,62 2,61 2,58 2,58 2,46 2,68 22,49 2,5060 1,81 2,29 2,50 2,72 2,57 2,45 2,44 2,54 2,66 21,98 2,44

    90 1,97 2,65 2,67 2,60 2,55 2,53 2,42 2,24 2,42 22,05 2,45120 2,25 2,48 2,73 3,16 2,89 2,69 3,03 2,73 2,85 24,81 2,76150 1,80 2,20 2,05 2,86 2,62 2,31 2,43 2,79 2,57 21,63 2,40180 2,48 2,59 2,44 2,29 2,09 2,85 2,21 2,44 2,75 22,14 2,46210 2,34 2,34 2,78 2,46 2,77 2,82 2,78 3,00 2,56 23,85 2,65240

    Total

    Kelompok: 7

    a. Oven

    Bahan Ukuran (cm)Berat

    Berat awal (gr) Berat Akhir(gr)

    Ubi2x2x2 8,70 7,503x3x3 33,75 31,514x4x4 59,18 55,72

    Kubis2x2 0,25 0,063x3 0,88 0,294x4 2,08 1,24

    b. Tray Drier

    Tabel 1Berat Loyang

    (gr)Ukuran Loyang

    Luas (cm)Panjang Lebar

    Kel 7 (wortel) 308,84 27 cm 18 cm 488

    Tabel 2

    MenitKe-

    Berat bahan +Loyang (gr)

    H2 H3

    Kel 7 Tdb Twb Tdb Twb0 470,22 44 43 45 44

    30 455,52 44 43 45 4460 440,09 44 43 45 4490 426,88 44 43 45 44120 414,08 44 43 45 44150 401,37 44 43 45 44180 392,08 45 43 45 45210 381,25 43 42 42 42240 373,14 43 42 42 43

    Rata- rata

    Tabel 3

    Menitke-

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 JumlahRata-rata

    0 2,28 2,22 1,51 1,22 2,36 2,33 1,83 2,03 2,59 18,37 2,0430 1,56 1,43 1,55 1,56 2,00 1,73 1,42 1,72 2,18 15,15 1,6860 1,63 0,97 0,80 1,98 2,27 2,19 2,30 2,36 2,69 17,19 1,9190 1,19 1,99 1,68 2,02 1,60 1,62 1,30 1,76 2,64 13,16 1,46

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    15/25

    120 1,84 2,31 1,25 1,38 1,33 0,91 1,13 1,66 2,26 14,07 1,56150 1,10 2,06 2,11 2,29 2,38 2,52 1,50 1,72 3,00 18,68 2,08

    180 2,00 2,03 2,30 2,03 2,83 2,57 2,61 2,03 2,63 21,03 2,34210 1,42 1,85 1,81 1,36 1,39 2,28 2,03 2,11 2,91 17,16 1,91240 1,94 2,03 1,59 1,56 2,46 1,27 2,12 1,78 1,57 16,32 1,81

    Total 151,13 16,79

    Kelompok: 8a. Oven

    Bahan Ukuran (cm)Berat

    Berat awal (gr) Berat Akhir(gr)

    Ubi2x2x2 8,70 7,503x3x3 33,75 31,51

    4x4x4 59,18 55,72

    Kubis2x2 0,25 0,063x3 0,88 0,294x4 2,08 1,24

    b. Tray Drier

    Tabel 1

    Berat Loyang(gr)

    Ukuran LoyangLuas (cm)

    Panjang Lebar Kel 8 (manisa) 308,41 27,4 cm 18,3 501,42

    Tabel 2

    MenitKe-

    Berat bahan +Loyang (gr)

    H2 H3

    Kel 8 Tdb Twb Tdb Twb0 507,97 44 43 45 4430 495,55 44 43 45 4460 478,03 44 43 45 4490 461,39 44 43 45 44120 445,12 44 43 45 44150 429,96 44 43 45 44

    180 414,69 45 43 45 45210 400,70 43 42 43 42240 384,99 43 42 43 43

    Rata- rata

    Tabel 3

    Menitke-

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 JumlahRata-rata

    0 2,28 2,22 1,51 1,22 2,36 2,33 1,83 2,03 2,59 18,37 2,0430 1,56 1,43 1,55 1,56 2,00 1,73 1,42 1,72 2,18 15,15 1,6860 1,63 0,97 0,80 1,98 2,27 2,19 2,30 2,36 2,69 17,19 1,9190 1,19 1,99 1,68 2,02 1,60 1,62 1,30 1,76 2,64 13,16 1,46120 1,84 2,31 1,25 1,38 1,33 0,91 1,13 1,66 2,26 14,07 1,56150 1,10 2,06 2,11 2,29 2,38 2,52 1,50 1,72 3,00 18,68 2,08180 2,00 2,03 2,30 2,03 2,83 2,57 2,61 2,03 2,63 21,03 2,34210 1,42 1,85 1,81 1,36 1,39 2,28 2,03 2,11 2,91 17,16 1,91240 1,94 2,03 1,59 1,56 2,46 1,27 2,12 1,78 1,57 16,32 1,81

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    16/25

    Total 151,13 16,79

    4.2 Hasil Perhitungan

    Kelompok 1

    Bahan Perlakuan KP kgjam

    Ubi

    2 x 2 x 2 0.61 x 10-3

    3 x 3 x 3 1.13 x 10-3

    4 x 4 x 4 1.76 x 10-3

    Sawi Putih

    2 x 2 0.1 x 10-3

    3 x 3 0.2 x 10-3

    4 x 4 0.33 x 10-3

    Perlakuan Hasil

    V 23.4 ms

    H2 0.064

    H3 0.068

    H 0.004

    SV 1.00 m3kg

    KPT 15.44 kgjam

    KPP 32.165 x 10-3

    kgjamEP 2.23 %

    Kelompok 2

    Bahan Perlakuan KP kgjam

    Ubi

    2 x 2 x 2 0.61 x 10-3

    3 x 3 x 3 1.04 x 10-3

    4 x 4 x 4 1.755 x 10-3

    Sawi Putih

    2 x 2 0.01 x 10-2

    3 x 3 0.02 x 10-2

    4 x 4 0.33 x 10-3

    Perlakuan Hasil

    V 23.4 ms

    H2 0.067

    H3 0.068

    H 0.001

    SV 1.01 m3kg

    KPT 3.89 kgjam

    KPP 16.69 x 10-3 kgjam

    EP 0.43 %

    Kelompok 3

    Bahan Perlakuan KP kgjam

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    17/25

    Ubi

    2 x 2 x 2 0.0061

    3 x 3 x 3 0.00104

    4 x 4 x 4 0.00175

    Manisa2 x 2 0.001

    3 x 3 0.002

    4 x 4 0.0033

    Perlakuan Hasil

    V 23.4 ms

    H2 0.067

    H3 0.069

    H 0.002SV 1.00 m3kg

    KPT 7.997 kgjam

    KPP 0.015 kgjam

    EP 0.19 %

    Kelompok 4

    Bahan Perlakuan KP kgjam

    Manisa

    2 x 2 x 2 0.66 x 10-3

    3 x 3 x 3 1.095 x 10-3

    4 x 4 x 4 1.89 x 10-3

    Kubis

    2 x 2 0.135 x 10-3

    3 x 3 0.16 x 10-3

    4 x 4 0.42 x 10-3

    Perlakuan Hasil

    V 20.08 ms

    H2 0.077

    H3 0.082

    H 0.005SV 1.03 m3kg

    KPT 16.478 kgjam

    KPP 0.0233 kgjam

    EP 0.1414 %

    Kelompok 5

    Bahan Perlakuan KP kgjam

    Manisa

    2 x 2 x 2 0.66 x 10-3

    3 x 3 x 3 1.095 x 10-3

    4 x 4 x 4 1.89 x 10-3

    Kubis

    2 x 2 0.135 x 10-3

    3 x 3 0.16 x 10-3

    4 x 4 0.42 x 10-3

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    18/25

    Perlakuan Hasil

    V 20.08 ms

    H2 0.078H3 0.077

    H 0.001

    SV 1.025 m3kg

    KPT 3.308 kgjam

    KPP 0.0303 kgjam

    EP 0.916 %

    Kelompok 6

    Bahan Perlakuan KP kgjam

    Manisa

    2 x 2 x 2 0.66 x 10-3

    3 x 3 x 3 1.095 x 10-3

    4 x 4 x 4 1.89 x 10-3

    Kubis

    2 x 2 0.135 x 10-3

    3 x 3 0.16 x 10-3

    4 x 4 0.42 x 10-3

    Perlakuan Hasil

    V 20.08 ms

    H2 0.077

    H3 0.082

    H 0.005

    SV 1.03 m3kg

    KPT 16.478 kgjam

    KPP 0.03421 kgjam

    EP 0.20 %

    Kelompok 7

    Bahan Perlakuan KP kgjam

    Ubi

    2 x 2 x 2 0.6 x 10-3

    3 x 3 x 3 1.12 x 10-3

    4 x 4 x 4 1.73 x 10-3

    Kubis

    2 x 2 0.095 x 10-3

    3 x 3 0.30 x 10-3

    4 x 4 0.42 x 10-3

    Perlakuan Hasil

    V 1.87 msH2 0.059

    H3 0.061

    H 0.002

    SV 0.985 m3kg

    KPT 0.627 kgjam

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    19/25

    KPP 0.014675 kgjam

    EP 2.34 %

    Kelompok 8

    Bahan Perlakuan KP kgjam

    Ubi

    2 x 2 x 2 0.6 x 10-3

    3 x 3 x 3 1.12 x 10-3

    4 x 4 x 4 1.75 x 10-3

    Kubis

    2 x 2 0.095 x 10-3

    3 x 3 0.295 x 10-3

    4 x 4 0.42 x 10-3

    Perlakuan Hasil

    V 17.09 ms

    H2 0.058

    H3 0.062

    H 0.004

    SV 0.985 m3kg

    KPT 11.801 kgjam

    KPP 0.30745 kgjam

    EP 0.26 %

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    20/25

    BAB 5. PEMBAHASAN

    Pengeringan berarti pemindahan air dengan sengaja dari bahan

    pangan,sedangkan menurut anonim,pengeringan adalah pengurangan kadar air suatu

    bahan sampai batas tertentu dengan jalan penguapan tanpa merusak jaringan

    aslinya.Cara pengeringan ini merupakan suatu proses yang ditiru dari alam.

    Didalam proses pengeringan terdapat banyak faktor yang mempengaruhi

    kecepatan pengeringan,diantaranya adalah:

    1. Kadar air bahan

    Suatu bahan yang mempunyai kadar air yang relatif tinggi,maka akan lebih lama

    proses pengeringannya,dengan kata lain semakin tinggi kadar air suatu bahanproses pengeringan akan semakin lambat,demikian juga sebaliknya.

    2. Tebal lapisan

    Semakin tebal kondisi fisik dari suatu bahan,maka proses pengeringan akan

    semakin lama.

    3. Alat dan prosedur yang digunakan.

    Kecepatan pengeringan sangat bergantung pada prosedur dan alat yang

    dipakai.Alat yang semakin baik akan menghasilkan hasil pengeringan yang

    baik,namun hal ini uga dipengaruhi oleh prosedur pengeringan yang akan

    dipakai,sehingga prosedur yang dipakai harus sesuai dengan spesifikasi alat yang

    akan digunakan.

    4. Kemampuan udara menyerap air

    Semakin cepat aliran udara yang dihembuskan ke bahan,maka kecepatan

    pengeringan akan semakin cepat.

    5. Kecepatan udara pengering

    Semakin cepat udara yang dihembuskan ke dalam bahan,maka kecepatan

    pengeringan akan meningkat.

    Dalam percobaan ini menggunakan alat yang dinamakan tray drier,dimana

    alat ini terdiri dari :

    a. Kipas angin,yaitu alat untuk menghembuskan udara panas melewati bahan.

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    21/25

    b. Alat pemanas,yaitu alat yang berfungsi sebagai sumber panas yang dapat diatur

    tingkat suhunya.

    c. Terowongan angin,yaitu lorong yang berfungsi sebagai jalan untuk udara panas

    ,dimana pada alat ini terdapat wadah untuk mengeringkan bahan.

    d. Timbangan digital,yaitu alat untuk mengukur berat bahan sebelum ,selama dan

    setelah proses pengeringan berlangsung.Sehingga dapat dilakukan pengukuran

    berat bahan tanpa harus mengutak-atik bahan.

    e. Termometer,yaitu alat untuk mengukur suhu dari udara baik itu udara kering

    maupun udara basah.

    f. Hyrometer,yaitu alat untuk mengukur kecepatan udara yang ber hembusmengenai bahan.

    Penggunaan alat ini (tray drier) sangat menguntungkan dibandingkan dengan

    alat pengeringan konvensional lainnya.Hal ini dikarenakan pada alat ini pengeringan

    dapat dilakukan sesuai dengan yang diinginkan,dimana suhu dari udara pengering

    dapat dilakukan sesuai dengan kondisi bahan,dan yang kalah pentingnya adalah kita

    dapat mengamati perubahan berat yang terjadi selama proses pengeringan,sehingga

    laju pengeringan dapat dihitung dengan mudah.Pengeringan dengan alat ini juga

    cepat,karena terjadi perpindahan panas secara terus-menerus dan kelembaban udara

    relatif kecil karena udara terus berhembus secra kontinu dan tidak kembali lagi ke

    dalam alat,sehingga suhu tetap konstan.

    Pada proses pengeringan akan terjadi suatu proses yang disebut dengan falling

    period,yaitu kecepatan pengeringan akan semakin menurun dikarenakan pada akhir

    pengeringan kadar air dari suatu bahan akan semakin kecil,dan jika pengeringan terus

    berlangsung walaupun sudah mencapai titik konstan,maka bahan akan mengalami

    kerusakan.

    Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dengan sampel yang

    digunakan yaitu ubi, sawi putih, kubis, manias wortel, dan lainnya. Adapun hasil

    yang diperoleh untuk berat semakin lama waktu pengeringan maka beratnya semakin

    menurun hal ini disebabkan karena menguapnya air dalam bahan menyebabkan kadar

    airnya menurun, baik itu pada perlakuan tray drier maupun oven.

    Sedangkan untuk kenampakan, warna, penyusutan dan ukuran semakin lama

    pengeringan maka kenampakannya akan semakin tidak menarik, kering, layu, warna

    pucat, ukuran akan mengecil dan menyusut. Hal ini disebabkan kandungan air yangkeuar menyebabkan bahan menjadi tidak segar serta warna bahan menjadi pucat.

    Perbedaan antara oven dan tray drier yaitu hasil pengeringan menggunakan tray drier

    lebih kering, keras, warna pucat, kenampakan tidak menarik, menyusut karena pada

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    22/25

    tray drier juga menggunakan udara panas sehingga pengeringan lebih cepat dibanding

    menggunakan oven.

    Begitupun dari grafik tray drier diketahui bahwa semakin lama proses

    pengeringan maka semakin menurun berat bahannya, sehingga bentuk grafiknya

    menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Pada grafik psikrometri nilai H2 dan H3

    diperoleh dari perpotongan Twb dan Tdb kemudian ditarik garis lurus horizontal

    terhadap H. sedangkan nilai SV diperoleh dari H2, kemudian ditarik lurus terhadap

    garis SV.

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    23/25

    BAB 6. PENUTUP

    6.1 Kesimpulan

    Dari kegiatan praktikum kali ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Pengeringan merupakan suatu proses pengurangan kadar air dalam suatu

    bahan sampai batas tertentu dengan jalan penguapan menggunakan energi

    panas tanpa merusak jaringan bahan aslinya sehingga akan diperoleh bahan

    yang aman untuk disimpan.

    2. Fungsi dari pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air bahan sehingga

    reaksi biokimia dan aktivitas mikroorganisme dapat dihambat dan bahan

    menjadi lebih awet, untuk mengurangi volume bahan sehingga menghemat

    biaya pengepakan, penyimpanan, dan transportasi, serta untuk meningkatkan

    retensi zat gizi bahan.

    3. Prinsip pengeringan adalah mengurangi kadar air (khususnya aw) bahan agar

    reaksi kimia, biokimia, dan mikrobiologis dapat dihambat sehingga bahan

    memiliki daya simpan yang lebih lama.

    4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengeringan adalah sifat fisik

    dan sifat kimia produk (bentuk, ukuran, komposisi, kadar air, luas permukaan

    bahan), pengaturan geometris produk (media perantara panas), sifat fisik

    lingkungan alat pengering (suhu, kelembapan, kecepatan aliran udara, tekanan

    udara atmosfer, beda suhu wet bulb dan dry bulb), karakteristik alat pengering(efisiensi pemindahan panas), lama waktu pengeringan dan perlakuan

    pendahuluan.

    5. Perubahan yang terjadi selama pengeringan adalah penurunan kadar air (aw),

    pengkerutan pada permukaan bahan, pengerasan bagian luar,

    kehilangan/kerusakan flavor, aroma, dan senyawa nutrisi, terjadi pencoklatan,

    kehilangan warna, penurunan daya rehidrasi, serta menjaga konsistensi

    produk.

    6. Prinsip pengeringan dengan oven adalah penggunaan aliran panas yang bisa

    searah ataupun tegak lurus terhadap bahan dan aliran panas ini dikeluarkan

    secara bertahap sehingga pemanasan kurang merata dan cenderung agak

    lambat.

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    24/25

    7. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa kecepatan pengeringan pada

    bahan yang berukuran lebih lebar (luas permukaan lebih besar) lebih besar

    daripada bahan yang luas permukaannya kecil sehingga proses penghantaran

    panas lebih cepat merata ke seluruh bagian bahan (bahan cepat kering).

    8. Makin lebar luas permukaan bahan, kecepatan pengeringan makin tinggi

    karena kontak bahan dengan medium pemanas lebih banyak sehingga jumlah

    air yang diuapkan lebih banyak.

    9. Makin sedikit kadar air suatu bahan, maka proses pengeringan akan semakin

    cepat.

    3.2 Saran

    Thanks ya Mas!!! Keep smile and keep moving!!!

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/3/2019 Lap Kel Penger

    25/25

    Buckle, dkk. 1987.Ilmu Pangan. Jakarta; Universitas Indonesia Press (UI-Press)

    Desrosier, N, W.1988.Teknologi Pengawetan Pangan. Jakarta: UI Press.

    Hall, C.W.1957.Drying Farm Corn. Edward Brother Co. Michigan.

    Muchtadi, Tien R. 1987. Petunjuk Laboratorium Teknologi Proses Pengolahan

    Pangan. Bogor; Institut Pertanian Bogor

    Muchtadi, Tien R. 1997. Petunjuk Laboratorium Teknologi Proses Pengolahan

    Pangan. Bogor; Institut Pertanian Bogor.

    Praptiningsih,Yhulia.dkk.1999. Buku Ajar Teknologi Pengolahan. Jember : FTP

    UNEJ.