lap kel penger
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
1/25
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengawetan makan dengan menurunkan kadar air telah dilakukan sejak
beribu-ribu tahun yang lalu. Secara tradisional, makanan dikeringkan dengan sinar
matahari tetapi sekarang beberapa makanan didehidrasi di bawah kondisi pengeringan
yang terkendali dengan menggunakan aneka ragam metode pengeringan. Walaupun
demikian, pengeringan dengan sinar matahari tetap sebagai suatu cara pengolahan
yang sangat penting di negara-negara yang berkembang.Bahan makanan hasil pertanian adalah bersifat perishible atau mudah
sekali mengalami kerusakan. Apabila tidak mengalami penyimpanan secara benar,
akan menimbulkan kerusakan yang akan sangat merugikan. Hal ini karena apabila
bahan makanan telah mengalami kerusakan, maka bahan makanan tersebut tidak akan
dapat diolah lagi. Bahakan tidak menutup kemungkinan bahwa makanan tersebut
akan bersifat toksin bagi tubuh apabila dikonsumsi oleh manusia. Karena itulah
diperlukan proses pengolahan lebih lanjut yang dapat memperpanjang usia simpan
dari pada bahan hasil pertanian tersebut.
Salah satu proses yang dapat digunakan yaitu proses pengeringan.
Dimana proses ini bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar kandungan air
dalam bahan, sehinggga bahan makana menjadi kering. Kondisi turunnya kadar air
pada bahan makanan akan menjadikan bahan makanan tersebut bertahan lebih lama,
karena pertumbuhan mikroorganisme dapat diminimalisir sedemikian hingga
sehingga beberapa reaksi kimia maupun biokimia yang biasanya terjadi dan dapat
merusak bahan makanan tersebut dapat sedikit terhambat.
Pengeringan secara alami dapat menggunakan sinar matahari. Namun
saat ini telah dikembangkan berbagai macam alat pengering yang menggunakan
energi listrik dan lain-lain untuk menghasilkan panas. Beberapa contoh alat pengering
misalnya oven, tray drier, pengering vakum dan lain-lain.
Dengan melakukan praktikum ini diharapkan dapat mengetahui sifat-
sifat thermodinamika udara dalam pengeringan serta cara melakukan pengeringan.
1.2 Tujuan1. Mahasiswa dapat menentukan sifat-sifat thermodinamika udara menggunakan
grafik psikhrometri.
2. Mahasiswa dapat melakukan pengeringan, membuat analisa proses yang
terjadi dan menghitung efisiensi thermalnya.
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
2/25
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
3/25
Pengawetan makanan dengan menurunkan kdar air (lebih penting lagi
aktivitas air atau aw) telah dilakukan sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Secara
tradisional, makanan dikeringkan dengan sinar matahari, tetapi sekarang beberapa
makanan didehidrasi di bawah kondisi pengeringan yang terkendali dengan
menggunakan aneka ragam metode pengeringan. Walaupun demikian, pengeringan
dengan sinar matahari tetapi suatu cara pengolahan yang sangat penting di negara-
negara yang sedang berkembang (Buckle, 1987).
Beberapa makanan menunjukkan sorpsi hysteresis yaitu nilai aw yang
berbeda diperoleh pada pengukuran makanan dengan kadar air sama yang tergantung
pada bagian cara tercapainya kadar air tersebut, apakah dicapai dengan desorpsi atauadsorpsi (Praptiningsih, 1999).
Mekanisme proses pengeringan pada dasarnya adalah dengan
mengurangi kadar air. Ada beberapa cara pengurangan air misalnya dengan
penyerapan atau dengan menggunakan panas. Khusus penghilangan yang
menggunakan panas maka prosesnya disebut pengeringan. Istilah yang lebih umum
adalah dehidrasi yang menyangkut seluruh cara untuk menghilangkan sebagian besar
kandungan air bahan. Dalam pengeringan sebenarnya terdapat dua proses transfer
yaitu transfer panas dan transfer massa. Transfer massa menyangkut pemindahan
massa air dari dalam bahan ke permukaan bahan melalui difusi dan selanjutnya dari
permukaan bahan air berpindah ke lingkungan sekitar ( environment). Cepat tidaknya
air berpindah dari bahan mempengaruhi cepat atau lambatnya proses pengeringan dan
ini pada akhirnya akan mempengaruhi sifat-sifat produk akhir (Desrosier, 1988).
Beberapa pertimbanagn yang perlu diperhatikan agar diperoleh
kecepatan pengeringan yang maksimum, diantaranya adalah :
Sifat fisik dan kimia dari produk (bentuk, ukuran, komposisi, kadar air)
Pengaturan geometris produk sehubungan dengan permukaan alat atau media
perantara pemindah panas (seperti nampan untuk pengeringan)
Sifat-sifat fisik dari lingkungan alat pengering (suhu, kelembaban, dan
kecepatan udara)
Karakteristik alat pengering (efesiensi pemindahan panas)
(Buckle, 1987)
Keuntungan dari proses pengeringan itu sendiri meliputi : Bahan menjadi lebih tahan lama disimpan
Volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat
ruang pengangkutan dan pengepakan
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
4/25
Berat bahan juga menjadi berkurang sehingga memudahkan transport, dengan
demikian diharapkan biaya produksi menjadi lebih murah
Meningkatkan retensi nutrient selama penyimpanan
Dapat dibuat menjadi ukuran dan bentuk yang kita kehendaki
Tujuan utama dari peneringan adalah pengawetan (bahan awet dan tahan
lama tidak mengalami kerusakan dalam jangka waktu yang lama). Prinsip dari
pengawetan dengan pengeringan ini pada dasarnya adalah menurunkan aktivitas air
reaksi pada mikrobiologi dapat terhambat. Sedangkan untuk mekanisme pengeringan
itu sendiri adalah dengan mengurangi jumlah air pada bahan. Pengurangan air
tersebut dapat dilakukan dengan cara pemberian panas. Cara pengurangan air dengancara pemberian panas disebut pengeringan ( Muchtadi, T. 1987 ).
Air dalam bentuk bebas membantu terjadinya proses kerusakan bahan
pangan misal mikrobiologis, kimiawi, enzimatis. Sedangakan air dalam bentuk lain
tidak membantu terjadinya kerusakan tersebut sehingga kadar air bukan parameter
absolute untuk menentukan kecepatan kerusakan bahan pangan tapi digunakan aw.
Aw rendah mikroba tidak dapat hidup sehingga bahan yang dikeringkan dapat
mempunyai waktu simpan yang lama (Hall, 1957).
Umumnya setiap produk makanan mempunyai periode pengeringan
konstan dengan awal yang cepat diikuti oleh periode dengan kecepatan pengeringan
menurun lebih lambat yang kadang kadang terdiri dari dua kecepatan yang berbeda.
Pada periode konstan, air menguap dari permukaan dengan kecepatan yang
tergantung pada kondisi pengeringan, namuns etelah titik kritis air tercapai, air akan
menguap dan harus berdifusi dari dalam bahan makanana atau pangan.(Buckle,
1987).
Bahan pangan dsapat dikeringkan dalam udara, uap lewat panas,
dalam hampa udara (vakum), gas inert dan pemakaian panas secara langsung.. pana
sdigunakan sebagai media pengering, karena mudah digunakan, jumlahnya cukup
banyak dan dapat dikendalikan dengan mudah dalam aplikasinya pada bhana pangan
yang akan dikeringkan. Udara digunakan untuk menghantarkan panas kedalam bahan
pangan dengan tidak membawa uap air yang dikeluarkan dari dalam bahan pangan.
(Desroisier, 1988).
Proses pengeringan dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor
tersebut meliputi:1. Luas Permukaan
Untuk mempercepat proses pengeringan maka umumnya bahan dipotong-potong
atau diiris terlebih dahulu. Pemotongan ini dilakukan dengan tujuan untuk
memperluas permukaan bahan dan permukaan yang luas dapat memberikan lebih
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
5/25
banyak permukaan yang dapat berhubungan dengan medium pemanas serta lebih
banyak permukaan daripada air yang keluar. Selain itu potongan-potongan kecil
atau lapisan yang tipis mengurangi jarak di mana panas harus bergerak sampai
bahan pangan dan mengurangi jarak melalui massa air dari pusat bahan harus
keluar ke permukaan bahan dan kemudian keluar dari bahan.
2. Suhu
Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan bahan pangan
maka proses pemindahan panas ke dalam bahan pangan akan semakin cepat dan
proses pengeringan akan semakin cepat pula.
3. Kecepatan udaraSelain udara yang dipanaskan, udara yang mempunyai kecepatan tinggi atau
udara yang bergerak juga dapat mempercepat proses pengeringan sebab udara
yang bergerak dapat mengambil uap air dan juga akan menhilangkan air dari
permukaan bahan pangan sehingga akan mencegah terjadinya atmosfer jenuh
yang akan memperlambat penghilangan air.
4. Kelembaban udara
Kelembaban udara juga menentukan sampel kadar air berapa bahan pangan dapat
dikeringkan. Tiap bahan mempunyai kelembaban nisbih masing-masing.
Kelembaban nisbi yaitu kelembaban pada suhu tertentu di mana bahan pangan
tidak akan kehilangan kadar air ke atmosfer atau tidak mengambil air dari
atmosfer. Pada kelembaban nisbi udara lebih kecil dari keseimbangan
kelembaban nisbi, bahan pangan dapat dikeringkan lagi, tetapi pada kelembaban
nisbi udara yang lebih tinggi dari pada keseimbangan maka bahan pangan akan
menarik uap air dari udara.
5. Waktu pengeringan
Metode pengeringan merupakan metode yang pada umumnya menggunakan
panas. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu ketetapan lama waktu
pengeringan agar mutu bahan pangan dapat tetap terjaga.
Beberapa tujuan pengeringan adalah
1. Memperpanjang daya simpan bahan makanan hasil pertanian yang mudah
rusak.
2. Menjaga kontinuitas tersedianya bahan pangan dipasaran3. Memudahkan dalam hal pengangkutan
4. Memudahkan pemakaian produk
5. Meningkatkan nilai ekonomis produk.
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
6/25
Bahan pangan yang dikeringkan umumnya mempunyai nilai gizi yang
lebih rendah dibandingkan dengan bahan segarnya. Selama pengeringan terjadi
perubahan warna, tekstur, aroma dan lainnya, meskipun perubahan-perubahan
tersebut telah dapat dibatasi seminimal mungkin dengan beberapa perlakuan
pendahuluan terhadap bahan yang akan dikeringkan. Kerugian lainnya disebabakan
karena beberapa bahan kering perlu pekerjaan tambahan sebelum digunakan misalnya
harus dibasahkan kembali (rehidratasi). Jika proses pengeringan dilakukan pada suhu
yang terlalu tinggi, maka dapat menyebabkan terjadinya case hardening yaitu suatu
keadaan dimana bagian luar (permukaan) bahan sudah kering sedangkan bagian
sebelah dalamnya masih basah. Pengeringan dengan cara seperti ini mengakibatkan permukaan bahan terlalu cepat mongering dan menjadi keras, sehingga akan
menghambat penyerapan air selanjutnya, case hardening dapat juga disebabkan
oleh adanya perubahan-perubahan kimia tertentu misalnya terjadinya penggumpalan
protein pada permukaan bahan karena adanya panasa atau terbentuknya dextrin dari
pati yang jika dikeringkan akan terbentuk bahan yang keras pada permukaan bahan.
Cara mencegah case hardening misalnya dengan membuat suhu pengeringan yang
tidak terlalu tinggi, atau proses pengeringan awal jangan terlalu cepat
(Muchtadi, 1997).
Prinsip pengering oven adalah pengeringan dengan cara mengalirkan
udara panas secara searah atau tegak lurus dengan bahan. Prinsip pengeringan dengan
tray dryer adalah pemberian udara panas dan hembusan udara baik itu searah,
berlawanan arah atau kombinasi keduanya sehingga didapatkan pengeringan yang
maksimal.
BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan3.1.1 Alat
Oven
Tray Druer Thermometer udara bola basah dan bola kering Loyang Anemometer Neraca Analitik Pisau
3.1.2 Bahan
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
7/25
Masukkan dalam Tray dryer
Lihat berat awal yang tercantum padatimbangan try dryer
( catat nilai berat awalnya)
Amati setiap 30 menit (hingga konstan):BeratSuhu dyr bulb dan wet bulbTekanan udara keluar try dryer
Bahan dalam loyang
Hitung :Kadar airEfisiensi unit pengering
Ubi Kubis
Manisa Sawi Putih Wortel
3. 2 Prosedur Kerja3.2.1 Preparasi bahan
3.2.2 Pengeringan
Bahan
Kupas kulitnya
Potong tipis-tipis
Letakkan dalam loyang(Sebelumnya ukur luas loyang)
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
8/25
BAB 4. HASIL PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN
4.1 Hasil Pengamatan
Kelompok: 1a. Oven
Bahan Ukuran (cm)Berat
Berat awal (gr) Berat Akhir(gr)
Ubi
2x2x2 10,81 9,59
3x3x3 21,68 19,604x4x4 55,66 52,15
Sawi putih2x2 0,23 0,033x3 0,72 0,324x4 1,20 0,54
b. Tray Drier
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
9/25
Tabel 1
Berat Loyang
(gr)
Ukuran LoyangLuas (cm)
Panjang Lebar Kel 1 (Wortel) 309,89 27,2 cm 18,2 cm 495,04
Tabel 2
MenitKe-
Berat bahan +Loyang (gr)
H2 H3
Kel 1 Tdb Twb Tdb Twb0 387,06 46 44 46 4430 359,57 46 44,5 48 4660 354,26 48 46 48 4790 343,98 47 46 48 47
120 338,39 48 46 48 46150 330,86 48 47 48 47180 328,20 47 46 48 46210 325,61 47 46 48 45,5240 322,73 47 46 47 46
Rata- rata 47,11 45,72 47,67 46,06
Tabel 3
Menitke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 JumlahRata-rata
0 1,67 1,64 2,09 2,30 2,31 2,13 2,25 1,12 2,45 18,86 2,1130 2,75 2,61 2,82 3,35 3,06 2,91 2,52 2,84 3,35 26,21 2,9160 1,60 2,10 1,97 2,37 2,39 2,41 2,22 2,53 2,92 20,51 2,2890 3,21 3,42 2,99 2,80 2,75 3,04 3,19 3,45 2,86 27,71 3,08120 1,95 2,20 2,17 2,44 2,84 2,74 2,52 2,72 2,25 21,83 2,43150 1,80 2,55 2,46 2,52 2,89 2,65 2,01 2,21 2,06 21,15 2,35180 1,77 2,72 2,91 2,37 2,84 3,14 2,81 2,82 2,62 24,01 2,67210 2,53 2,87 2,62 2,73 2,72 2,97 2,63 2,55 3,15 24,77 2,75240 2,58 2,49 3,17 3,20 2,86 2,70 2,39 3,25 2,86 25,40 2,82
Total 210,55 23,4
Kelompok: 2a. Oven
Bahan Ukuran (cm)Berat
Berat awal (gr) Berat Akhir(gr)
Ketela rambat2x2x2 10,81 9,593x3x3 21,68 19,604x4x4 55,66 52,15
Sawi putih2x2 0,23 0,033x3 0,72 0,324x4 1,20 0,54
b. Tray Drier
Tabel 1
Berat Loyang(gr)
Ukuran LoyangLuas (cm)
Panjang Lebar Kel 2 (Manisa) 308,24 27,5 cm 18,2 cm 500,5
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
10/25
Tabel 2
MenitKe-
Berat bahan +Loyang (gr)
H2 H3
Kel 2 Tdb Twb Tdb Twb0 380,68 46 44 46 4430 351,56 46 44,5 48 4660 344,50 48 46 48 4790 332,99 47 46 48 47120 325,04 48 46 48 46150 319,01 48 47 48 47180 316,97 47 46 48 46210 315,15 47 46 48 45,5
240 313,94 47 46 47 46Rata- rata
Tabel 3
Menitke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 JumlahRata-rata
0 1,67 1,64 2,09 2,30 2,31 2,13 2,25 1,12 2,45 18,86 2,1130 2,75 2,61 2,82 3,35 3,06 2,91 2,52 2,84 3,35 26,21 2,9160 1,60 2,10 1,97 2,37 2,39 2,41 2,22 2,53 2,92 20,51 2,2890 3,21 3,42 2,99 2,80 2,75 3,04 3,19 3,45 2,86 27,71 3,08
120 1,95 2,20 2,17 2,44 2,84 2,74 2,52 2,72 2,25 21,83 2,43150 1,80 2,55 2,46 2,52 2,89 2,65 2,01 2,21 2,06 21,15 2,35180 1,77 2,72 2,91 2,37 2,84 3,14 2,81 2,82 2,62 24,01 2,67210 2,53 2,87 2,62 2,73 2,72 2,97 2,63 2,55 3,15 24,77 2,75240 2,58 2,49 3,17 3,20 2,86 2,70 2,39 3,25 2,86 25,40 2,82
Total 210,55 23,4
Kelompok: 3a. Oven
Bahan Ukuran (cm)Berat
Berat awal (gr) Berat Akhir(gr)
Ketela rambat2x2x2 10,81 9,593x3x3 21,68 19,604x4x4 55,66 52,15
Sawi putih2x2 0,23 0,033x3 0,72 0,324x4 1,20 0,54
b. Tray Drier
Tabel 1
Berat Loyang(gr)
Ukuran LoyangLuas (cm)
Panjang Lebar Kel 3 (ubi) 310,79 27,5 cm 18,5 cm 508,75
Tabel 2
MenitKe-
Berat bahan +Loyang (gr)
H2 H3
Kel 3 Tdb Twb Tdb Twb0 411,12 46 44 46 44
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
11/25
30 384,38 46 44,5 48 4660 379,03 48 46 48 47
90 970,27 47 46 48 47120 364,61 48 46 48 46150 358,61 48 47 48 47180 355,06 47 46 48 46210 353,16 47 46 48 45,5240 351,33 47 46 47 46
Rata- rata
Tabel 3
Menitke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 JumlahRata-rata
0 1,67 1,64 2,09 2,30 2,31 2,13 2,25 1,12 2,45 18,86 2,1130 2,75 2,61 2,82 3,35 3,06 2,91 2,52 2,84 3,35 26,21 2,9160 1,60 2,10 1,97 2,37 2,39 2,41 2,22 2,53 2,92 20,51 2,2890 3,21 3,42 2,99 2,80 2,75 3,04 3,19 3,45 2,86 27,71 3,08120 1,95 2,20 2,17 2,44 2,84 2,74 2,52 2,72 2,25 21,83 2,43150 1,80 2,55 2,46 2,52 2,89 2,65 2,01 2,21 2,06 21,15 2,35180 1,77 2,72 2,91 2,37 2,84 3,14 2,81 2,82 2,62 24,01 2,67210 2,53 2,87 2,62 2,73 2,72 2,97 2,63 2,55 3,15 24,77 2,75240 2,58 2,49 3,17 3,20 2,86 2,70 2,39 3,25 2,86 25,40 2,82
Total 210,55 23,4
Kelompok: 4a. Oven
Bahan Ukuran (cm)Berat
Berat awal (gr) Berat Akhir(gr)
Manisa2x2x2 9,44 8,123x3x3 29,79 27,604x4x4 78,04 74,26
Kubis2x2 0,33 0,063x3 0,48 0,164x4 1,17 0,33
b. Tray Drier
Tabel 1
Berat Loyang(gr)
Ukuran LoyangLuas (cm)
Panjang Lebar Kel 4 (ubi) 310,49 27,5 cm 18,5 cm 508,75
Tabel 2
MenitKe-
Berat bahan +Loyang (gr)
H2 H3
Kel 4 Tdb Twb Tdb Twb
0 460,62 48 46 50 4830 439,16 49 48 51 4960 423,12 50 48 51 4990 410,39 49 49 50 49120 398,49 49 48 49 48150 391,02 49 48 49 48
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
12/25
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
13/25
Tabel 3
Menitke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah
Rata-rata
0 2,07 2,14 2,53 2,58 2,60 2,40 2,36 2,63 2,50 21,81 2,4230 2,05 2,41 2,54 2,62 2,61 2,58 2,58 2,46 2,68 22,49 2,5060 1,81 2,29 2,50 2,72 2,57 2,45 2,44 2,54 2,66 21,98 2,4490 1,97 2,65 2,67 2,60 2,55 2,53 2,42 2,24 2,42 22,05 2,45120 2,25 2,48 2,73 3,16 2,89 2,69 3,03 2,73 2,85 24,81 2,76150 1,80 2,20 2,05 2,86 2,62 2,31 2,43 2,79 2,57 21,63 2,40180 2,48 2,59 2,44 2,29 2,09 2,85 2,21 2,44 2,75 22,14 2,46210 2,34 2,34 2,78 2,46 2,77 2,82 2,78 3,00 2,56 23,85 2,65240
Total
Kelompok: 6a. Oven
Bahan Ukuran (cm)Berat
Berat awal (gr) Berat Akhir(gr)
Manisa2x2x2 9,44 8,123x3x3 29,79 27,604x4x4 78,04 74,26
Kubis
2x2 0,33 0,06
3x3 0,48 0,164x4 1,17 0,33
b. Tray Drier
Tabel 1
Berat Loyang(gr)
Ukuran LoyangLuas (cm)
Panjang Lebar Kel 6 (manisa) 308,62 27,65 cm 18,5 cm 508,75
Tabel 2
Menit
Ke-
Berat bahan +
Loyang (gr)
H2 H3
Kel 6 Tdb Twb Tdb Twb0 459,57 48 46 50 4830 434,60 49 48 51 4960 413,89 50 48 51 4990 392,30 49 49 50 49120 374,85 49 48 49 48150 361,22 49 48 49 48180 349,35 49 48 50 49210 339,82 48 47 48 47240
Rata- rata
Tabel 3
Menitke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9Jumla
hRata-rata
0 2,07 2,14 2,53 2,58 2,60 2,40 2,36 2,63 2,50 21,81 2,42
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
14/25
30 2,05 2,41 2,54 2,62 2,61 2,58 2,58 2,46 2,68 22,49 2,5060 1,81 2,29 2,50 2,72 2,57 2,45 2,44 2,54 2,66 21,98 2,44
90 1,97 2,65 2,67 2,60 2,55 2,53 2,42 2,24 2,42 22,05 2,45120 2,25 2,48 2,73 3,16 2,89 2,69 3,03 2,73 2,85 24,81 2,76150 1,80 2,20 2,05 2,86 2,62 2,31 2,43 2,79 2,57 21,63 2,40180 2,48 2,59 2,44 2,29 2,09 2,85 2,21 2,44 2,75 22,14 2,46210 2,34 2,34 2,78 2,46 2,77 2,82 2,78 3,00 2,56 23,85 2,65240
Total
Kelompok: 7
a. Oven
Bahan Ukuran (cm)Berat
Berat awal (gr) Berat Akhir(gr)
Ubi2x2x2 8,70 7,503x3x3 33,75 31,514x4x4 59,18 55,72
Kubis2x2 0,25 0,063x3 0,88 0,294x4 2,08 1,24
b. Tray Drier
Tabel 1Berat Loyang
(gr)Ukuran Loyang
Luas (cm)Panjang Lebar
Kel 7 (wortel) 308,84 27 cm 18 cm 488
Tabel 2
MenitKe-
Berat bahan +Loyang (gr)
H2 H3
Kel 7 Tdb Twb Tdb Twb0 470,22 44 43 45 44
30 455,52 44 43 45 4460 440,09 44 43 45 4490 426,88 44 43 45 44120 414,08 44 43 45 44150 401,37 44 43 45 44180 392,08 45 43 45 45210 381,25 43 42 42 42240 373,14 43 42 42 43
Rata- rata
Tabel 3
Menitke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 JumlahRata-rata
0 2,28 2,22 1,51 1,22 2,36 2,33 1,83 2,03 2,59 18,37 2,0430 1,56 1,43 1,55 1,56 2,00 1,73 1,42 1,72 2,18 15,15 1,6860 1,63 0,97 0,80 1,98 2,27 2,19 2,30 2,36 2,69 17,19 1,9190 1,19 1,99 1,68 2,02 1,60 1,62 1,30 1,76 2,64 13,16 1,46
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
15/25
120 1,84 2,31 1,25 1,38 1,33 0,91 1,13 1,66 2,26 14,07 1,56150 1,10 2,06 2,11 2,29 2,38 2,52 1,50 1,72 3,00 18,68 2,08
180 2,00 2,03 2,30 2,03 2,83 2,57 2,61 2,03 2,63 21,03 2,34210 1,42 1,85 1,81 1,36 1,39 2,28 2,03 2,11 2,91 17,16 1,91240 1,94 2,03 1,59 1,56 2,46 1,27 2,12 1,78 1,57 16,32 1,81
Total 151,13 16,79
Kelompok: 8a. Oven
Bahan Ukuran (cm)Berat
Berat awal (gr) Berat Akhir(gr)
Ubi2x2x2 8,70 7,503x3x3 33,75 31,51
4x4x4 59,18 55,72
Kubis2x2 0,25 0,063x3 0,88 0,294x4 2,08 1,24
b. Tray Drier
Tabel 1
Berat Loyang(gr)
Ukuran LoyangLuas (cm)
Panjang Lebar Kel 8 (manisa) 308,41 27,4 cm 18,3 501,42
Tabel 2
MenitKe-
Berat bahan +Loyang (gr)
H2 H3
Kel 8 Tdb Twb Tdb Twb0 507,97 44 43 45 4430 495,55 44 43 45 4460 478,03 44 43 45 4490 461,39 44 43 45 44120 445,12 44 43 45 44150 429,96 44 43 45 44
180 414,69 45 43 45 45210 400,70 43 42 43 42240 384,99 43 42 43 43
Rata- rata
Tabel 3
Menitke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 JumlahRata-rata
0 2,28 2,22 1,51 1,22 2,36 2,33 1,83 2,03 2,59 18,37 2,0430 1,56 1,43 1,55 1,56 2,00 1,73 1,42 1,72 2,18 15,15 1,6860 1,63 0,97 0,80 1,98 2,27 2,19 2,30 2,36 2,69 17,19 1,9190 1,19 1,99 1,68 2,02 1,60 1,62 1,30 1,76 2,64 13,16 1,46120 1,84 2,31 1,25 1,38 1,33 0,91 1,13 1,66 2,26 14,07 1,56150 1,10 2,06 2,11 2,29 2,38 2,52 1,50 1,72 3,00 18,68 2,08180 2,00 2,03 2,30 2,03 2,83 2,57 2,61 2,03 2,63 21,03 2,34210 1,42 1,85 1,81 1,36 1,39 2,28 2,03 2,11 2,91 17,16 1,91240 1,94 2,03 1,59 1,56 2,46 1,27 2,12 1,78 1,57 16,32 1,81
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
16/25
Total 151,13 16,79
4.2 Hasil Perhitungan
Kelompok 1
Bahan Perlakuan KP kgjam
Ubi
2 x 2 x 2 0.61 x 10-3
3 x 3 x 3 1.13 x 10-3
4 x 4 x 4 1.76 x 10-3
Sawi Putih
2 x 2 0.1 x 10-3
3 x 3 0.2 x 10-3
4 x 4 0.33 x 10-3
Perlakuan Hasil
V 23.4 ms
H2 0.064
H3 0.068
H 0.004
SV 1.00 m3kg
KPT 15.44 kgjam
KPP 32.165 x 10-3
kgjamEP 2.23 %
Kelompok 2
Bahan Perlakuan KP kgjam
Ubi
2 x 2 x 2 0.61 x 10-3
3 x 3 x 3 1.04 x 10-3
4 x 4 x 4 1.755 x 10-3
Sawi Putih
2 x 2 0.01 x 10-2
3 x 3 0.02 x 10-2
4 x 4 0.33 x 10-3
Perlakuan Hasil
V 23.4 ms
H2 0.067
H3 0.068
H 0.001
SV 1.01 m3kg
KPT 3.89 kgjam
KPP 16.69 x 10-3 kgjam
EP 0.43 %
Kelompok 3
Bahan Perlakuan KP kgjam
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
17/25
Ubi
2 x 2 x 2 0.0061
3 x 3 x 3 0.00104
4 x 4 x 4 0.00175
Manisa2 x 2 0.001
3 x 3 0.002
4 x 4 0.0033
Perlakuan Hasil
V 23.4 ms
H2 0.067
H3 0.069
H 0.002SV 1.00 m3kg
KPT 7.997 kgjam
KPP 0.015 kgjam
EP 0.19 %
Kelompok 4
Bahan Perlakuan KP kgjam
Manisa
2 x 2 x 2 0.66 x 10-3
3 x 3 x 3 1.095 x 10-3
4 x 4 x 4 1.89 x 10-3
Kubis
2 x 2 0.135 x 10-3
3 x 3 0.16 x 10-3
4 x 4 0.42 x 10-3
Perlakuan Hasil
V 20.08 ms
H2 0.077
H3 0.082
H 0.005SV 1.03 m3kg
KPT 16.478 kgjam
KPP 0.0233 kgjam
EP 0.1414 %
Kelompok 5
Bahan Perlakuan KP kgjam
Manisa
2 x 2 x 2 0.66 x 10-3
3 x 3 x 3 1.095 x 10-3
4 x 4 x 4 1.89 x 10-3
Kubis
2 x 2 0.135 x 10-3
3 x 3 0.16 x 10-3
4 x 4 0.42 x 10-3
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
18/25
Perlakuan Hasil
V 20.08 ms
H2 0.078H3 0.077
H 0.001
SV 1.025 m3kg
KPT 3.308 kgjam
KPP 0.0303 kgjam
EP 0.916 %
Kelompok 6
Bahan Perlakuan KP kgjam
Manisa
2 x 2 x 2 0.66 x 10-3
3 x 3 x 3 1.095 x 10-3
4 x 4 x 4 1.89 x 10-3
Kubis
2 x 2 0.135 x 10-3
3 x 3 0.16 x 10-3
4 x 4 0.42 x 10-3
Perlakuan Hasil
V 20.08 ms
H2 0.077
H3 0.082
H 0.005
SV 1.03 m3kg
KPT 16.478 kgjam
KPP 0.03421 kgjam
EP 0.20 %
Kelompok 7
Bahan Perlakuan KP kgjam
Ubi
2 x 2 x 2 0.6 x 10-3
3 x 3 x 3 1.12 x 10-3
4 x 4 x 4 1.73 x 10-3
Kubis
2 x 2 0.095 x 10-3
3 x 3 0.30 x 10-3
4 x 4 0.42 x 10-3
Perlakuan Hasil
V 1.87 msH2 0.059
H3 0.061
H 0.002
SV 0.985 m3kg
KPT 0.627 kgjam
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
19/25
KPP 0.014675 kgjam
EP 2.34 %
Kelompok 8
Bahan Perlakuan KP kgjam
Ubi
2 x 2 x 2 0.6 x 10-3
3 x 3 x 3 1.12 x 10-3
4 x 4 x 4 1.75 x 10-3
Kubis
2 x 2 0.095 x 10-3
3 x 3 0.295 x 10-3
4 x 4 0.42 x 10-3
Perlakuan Hasil
V 17.09 ms
H2 0.058
H3 0.062
H 0.004
SV 0.985 m3kg
KPT 11.801 kgjam
KPP 0.30745 kgjam
EP 0.26 %
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
20/25
BAB 5. PEMBAHASAN
Pengeringan berarti pemindahan air dengan sengaja dari bahan
pangan,sedangkan menurut anonim,pengeringan adalah pengurangan kadar air suatu
bahan sampai batas tertentu dengan jalan penguapan tanpa merusak jaringan
aslinya.Cara pengeringan ini merupakan suatu proses yang ditiru dari alam.
Didalam proses pengeringan terdapat banyak faktor yang mempengaruhi
kecepatan pengeringan,diantaranya adalah:
1. Kadar air bahan
Suatu bahan yang mempunyai kadar air yang relatif tinggi,maka akan lebih lama
proses pengeringannya,dengan kata lain semakin tinggi kadar air suatu bahanproses pengeringan akan semakin lambat,demikian juga sebaliknya.
2. Tebal lapisan
Semakin tebal kondisi fisik dari suatu bahan,maka proses pengeringan akan
semakin lama.
3. Alat dan prosedur yang digunakan.
Kecepatan pengeringan sangat bergantung pada prosedur dan alat yang
dipakai.Alat yang semakin baik akan menghasilkan hasil pengeringan yang
baik,namun hal ini uga dipengaruhi oleh prosedur pengeringan yang akan
dipakai,sehingga prosedur yang dipakai harus sesuai dengan spesifikasi alat yang
akan digunakan.
4. Kemampuan udara menyerap air
Semakin cepat aliran udara yang dihembuskan ke bahan,maka kecepatan
pengeringan akan semakin cepat.
5. Kecepatan udara pengering
Semakin cepat udara yang dihembuskan ke dalam bahan,maka kecepatan
pengeringan akan meningkat.
Dalam percobaan ini menggunakan alat yang dinamakan tray drier,dimana
alat ini terdiri dari :
a. Kipas angin,yaitu alat untuk menghembuskan udara panas melewati bahan.
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
21/25
b. Alat pemanas,yaitu alat yang berfungsi sebagai sumber panas yang dapat diatur
tingkat suhunya.
c. Terowongan angin,yaitu lorong yang berfungsi sebagai jalan untuk udara panas
,dimana pada alat ini terdapat wadah untuk mengeringkan bahan.
d. Timbangan digital,yaitu alat untuk mengukur berat bahan sebelum ,selama dan
setelah proses pengeringan berlangsung.Sehingga dapat dilakukan pengukuran
berat bahan tanpa harus mengutak-atik bahan.
e. Termometer,yaitu alat untuk mengukur suhu dari udara baik itu udara kering
maupun udara basah.
f. Hyrometer,yaitu alat untuk mengukur kecepatan udara yang ber hembusmengenai bahan.
Penggunaan alat ini (tray drier) sangat menguntungkan dibandingkan dengan
alat pengeringan konvensional lainnya.Hal ini dikarenakan pada alat ini pengeringan
dapat dilakukan sesuai dengan yang diinginkan,dimana suhu dari udara pengering
dapat dilakukan sesuai dengan kondisi bahan,dan yang kalah pentingnya adalah kita
dapat mengamati perubahan berat yang terjadi selama proses pengeringan,sehingga
laju pengeringan dapat dihitung dengan mudah.Pengeringan dengan alat ini juga
cepat,karena terjadi perpindahan panas secara terus-menerus dan kelembaban udara
relatif kecil karena udara terus berhembus secra kontinu dan tidak kembali lagi ke
dalam alat,sehingga suhu tetap konstan.
Pada proses pengeringan akan terjadi suatu proses yang disebut dengan falling
period,yaitu kecepatan pengeringan akan semakin menurun dikarenakan pada akhir
pengeringan kadar air dari suatu bahan akan semakin kecil,dan jika pengeringan terus
berlangsung walaupun sudah mencapai titik konstan,maka bahan akan mengalami
kerusakan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dengan sampel yang
digunakan yaitu ubi, sawi putih, kubis, manias wortel, dan lainnya. Adapun hasil
yang diperoleh untuk berat semakin lama waktu pengeringan maka beratnya semakin
menurun hal ini disebabkan karena menguapnya air dalam bahan menyebabkan kadar
airnya menurun, baik itu pada perlakuan tray drier maupun oven.
Sedangkan untuk kenampakan, warna, penyusutan dan ukuran semakin lama
pengeringan maka kenampakannya akan semakin tidak menarik, kering, layu, warna
pucat, ukuran akan mengecil dan menyusut. Hal ini disebabkan kandungan air yangkeuar menyebabkan bahan menjadi tidak segar serta warna bahan menjadi pucat.
Perbedaan antara oven dan tray drier yaitu hasil pengeringan menggunakan tray drier
lebih kering, keras, warna pucat, kenampakan tidak menarik, menyusut karena pada
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
22/25
tray drier juga menggunakan udara panas sehingga pengeringan lebih cepat dibanding
menggunakan oven.
Begitupun dari grafik tray drier diketahui bahwa semakin lama proses
pengeringan maka semakin menurun berat bahannya, sehingga bentuk grafiknya
menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Pada grafik psikrometri nilai H2 dan H3
diperoleh dari perpotongan Twb dan Tdb kemudian ditarik garis lurus horizontal
terhadap H. sedangkan nilai SV diperoleh dari H2, kemudian ditarik lurus terhadap
garis SV.
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
23/25
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum kali ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengeringan merupakan suatu proses pengurangan kadar air dalam suatu
bahan sampai batas tertentu dengan jalan penguapan menggunakan energi
panas tanpa merusak jaringan bahan aslinya sehingga akan diperoleh bahan
yang aman untuk disimpan.
2. Fungsi dari pengeringan adalah untuk mengurangi kadar air bahan sehingga
reaksi biokimia dan aktivitas mikroorganisme dapat dihambat dan bahan
menjadi lebih awet, untuk mengurangi volume bahan sehingga menghemat
biaya pengepakan, penyimpanan, dan transportasi, serta untuk meningkatkan
retensi zat gizi bahan.
3. Prinsip pengeringan adalah mengurangi kadar air (khususnya aw) bahan agar
reaksi kimia, biokimia, dan mikrobiologis dapat dihambat sehingga bahan
memiliki daya simpan yang lebih lama.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengeringan adalah sifat fisik
dan sifat kimia produk (bentuk, ukuran, komposisi, kadar air, luas permukaan
bahan), pengaturan geometris produk (media perantara panas), sifat fisik
lingkungan alat pengering (suhu, kelembapan, kecepatan aliran udara, tekanan
udara atmosfer, beda suhu wet bulb dan dry bulb), karakteristik alat pengering(efisiensi pemindahan panas), lama waktu pengeringan dan perlakuan
pendahuluan.
5. Perubahan yang terjadi selama pengeringan adalah penurunan kadar air (aw),
pengkerutan pada permukaan bahan, pengerasan bagian luar,
kehilangan/kerusakan flavor, aroma, dan senyawa nutrisi, terjadi pencoklatan,
kehilangan warna, penurunan daya rehidrasi, serta menjaga konsistensi
produk.
6. Prinsip pengeringan dengan oven adalah penggunaan aliran panas yang bisa
searah ataupun tegak lurus terhadap bahan dan aliran panas ini dikeluarkan
secara bertahap sehingga pemanasan kurang merata dan cenderung agak
lambat.
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
24/25
7. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa kecepatan pengeringan pada
bahan yang berukuran lebih lebar (luas permukaan lebih besar) lebih besar
daripada bahan yang luas permukaannya kecil sehingga proses penghantaran
panas lebih cepat merata ke seluruh bagian bahan (bahan cepat kering).
8. Makin lebar luas permukaan bahan, kecepatan pengeringan makin tinggi
karena kontak bahan dengan medium pemanas lebih banyak sehingga jumlah
air yang diuapkan lebih banyak.
9. Makin sedikit kadar air suatu bahan, maka proses pengeringan akan semakin
cepat.
3.2 Saran
Thanks ya Mas!!! Keep smile and keep moving!!!
DAFTAR PUSTAKA
-
8/3/2019 Lap Kel Penger
25/25
Buckle, dkk. 1987.Ilmu Pangan. Jakarta; Universitas Indonesia Press (UI-Press)
Desrosier, N, W.1988.Teknologi Pengawetan Pangan. Jakarta: UI Press.
Hall, C.W.1957.Drying Farm Corn. Edward Brother Co. Michigan.
Muchtadi, Tien R. 1987. Petunjuk Laboratorium Teknologi Proses Pengolahan
Pangan. Bogor; Institut Pertanian Bogor
Muchtadi, Tien R. 1997. Petunjuk Laboratorium Teknologi Proses Pengolahan
Pangan. Bogor; Institut Pertanian Bogor.
Praptiningsih,Yhulia.dkk.1999. Buku Ajar Teknologi Pengolahan. Jember : FTP
UNEJ.