landasan teori kampung batik laweyan

16
LANDASAN TEORI KAMPUNG BATIK LAWEYAN Kawasan sentra industri batik ini sudah ada sejak zaman kerajaan Pajang tahun 1546 M. Seni batik tradisional yang dulu banyak didominasi oleh para juragan batik sebagai pemilik usaha batik, sampai sekarang masih terus ditekuni masyarakat Laweyan. Sebagai langkah strategis untuk melestarikan seni batik, Kampung Laweyan didesain sebagai kampung batik terpadu, memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 24 ha yang terdiri dari 3 blok. . Ratusan motif batik dapat ditemukan di sini, jarik dengan motif Tirto Tejo dan Truntun merupakan ciri khas utama. Spray dan garmen dengan motif warna abstrak adalah seni batik pendukung. Juga dilengkapi dengan fasilitas untuk memberikan pendidikan dan pelatihan untuk belajar membatik. Pengelolaan Kampung Batik Laweyan ditujukan untuk menciptakan suasana wisata dengan konsep utama "Rumahku adalah Galeriku". Artinya rumah memiliki fungsi ganda sebagai showroom sekaligus rumah produksi. Laweyan juga terkenal dengan bentuk bangunan rumah para juragan batik yang dipengaruhi arsitektur tradisional Jawa, Eropa, Cina, dan Islam. Bangunan-bangunan tersebut dilengkapi dengan pagar tinggi atau "beteng" yang menyebabkan terbentuknya gang-gang sempit spesifik seperti kawasan Town Space. Kelengkapan khasanah seni dan budaya Kampung Batik Laweyan tersebut membuat Laweyan banyak dikunjungi wisatawan dari dinas dan institusi pendidikan, swasta, mancanegara (Jepang, Amerika Serikat, dan Belanda).

Upload: hajar-nopin-artika

Post on 14-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Tugas Sma

TRANSCRIPT

LANDASAN TEORI KAMPUNG BATIK LAWEYAN

LANDASAN TEORI KAMPUNG BATIK LAWEYAN

Kawasan sentra industri batik ini sudah ada sejak zaman kerajaan Pajang tahun 1546 M. Seni batik tradisional yang dulu banyak didominasi oleh para juragan batik sebagai pemilik usaha batik, sampai sekarang masih terus ditekuni masyarakat Laweyan. Sebagai langkah strategis untuk melestarikan seni batik, Kampung Laweyan didesain sebagai kampung batik terpadu, memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 24 ha yang terdiri dari 3 blok. . Ratusan motif batik dapat ditemukan di sini, jarik dengan motif Tirto Tejo dan Truntun merupakan ciri khas utama. Spray dan garmen dengan motif warna abstrak adalah seni batik pendukung. Juga dilengkapi dengan fasilitas untuk memberikan pendidikan dan pelatihan untuk belajar membatik.

Pengelolaan Kampung Batik Laweyan ditujukan untuk menciptakan suasana wisata dengan konsep utama "Rumahku adalah Galeriku". Artinya rumah memiliki fungsi ganda sebagai showroom sekaligus rumah produksi. Laweyan juga terkenal dengan bentuk bangunan rumah para juragan batik yang dipengaruhi arsitektur tradisional Jawa, Eropa, Cina, dan Islam. Bangunan-bangunan tersebut dilengkapi dengan pagar tinggi atau "beteng" yang menyebabkan terbentuknya gang-gang sempit spesifik seperti kawasan Town Space. Kelengkapan khasanah seni dan budaya Kampung Batik Laweyan tersebut membuat Laweyan banyak dikunjungi wisatawan dari dinas dan institusi pendidikan, swasta, mancanegara (Jepang, Amerika Serikat, dan Belanda).LANDASAN TEORI UNDIP FAKULTAS MIPA

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Diponegoro berdiri berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0369/0/1993 tanggal 21 Oktober 1993. Fakultas ini berawal dari Program Studi Matematika yang didirikan pada tahun 1969 untuk program sarjana muda dan tahun 1979 untuk program sarjana. Pada tahun 1988 dibuka tiga program studi dengan langsung menyelenggarakan program sarjana, yaitu Program Studi Biologi, Program Studi Kimia dan Program Studi Fisika. Semua program tersebut diatas dikelola Badan Pengelola MIPA (BPMIPA) berdasarkan SK Rektor Nomor 63/PTO9/1988 tanggal 5 April 1988.Jurusan Fisika, Biologi dan Kimia Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Universitas Diponegoro didirikan pertama kali di bawah pengawasan Badan Pengelola MIPA (BP-MIPA) pada tahun 1988, didasarkan pada SK Rektor Universitas Diponegoro No. 63/SK/PT09/1988dan SK Rektor No. 103/SK/PT09/1986. Berdasarkan SK Mendikbud No. 0369/0/1993, SK Dirjen DIKTI No. 15/DIKTI/KEP/1994 dan No. 22 O/DIKTI/KEP/1996, Program Studi Fisika, Biologi dan Kimia secara resmi menjadi Jurusan di bawah FMIPA Universitas Diponegoro berdasarkan SK Rektor No. 160/SK/PT09/1994.Jurusan Fisika mengelola tiga program studi, yakni program studi S1 Fisika berdiri pada tahun 1988, program studi Instrumentasi dan Elektronika didirikan pada tahun 2005 dan terakhir program studi s2 Fisika mendapat izin berdiri pada tahun 2011. Jurusan Fisika memiliki 6 laboratorium, yaitu: laboratorium Fisika Dasar, Material, Geofisika, Optoelektronik & Laser, Instrumentasi & Elektronika, dan Lab Radiasi. Reset unggulan meliputi: teknologi plasma, teknologi nano (carbon nanotube), teknologi laser spektronik, sensor based thin film semiconductors, seismic refraksi, geothermal dan pengukuran mikrokontrol dan PLC.Jurusan Biologi bermula pada tahun 1975 yang saat itu memposisikan sebagai unit. Unit tersebut merupakan tempat konsolidasi bidang biologi dari berbagai fakultas yang berbasis Biologi, seperti Fakultas Kedokteran dan Fakultas Peternakan & Perikanan. Departemen Biologi memiliki peran sebagai fasilitator pengajaran dan praktikum bidang Biologi pada fakultas-fakultas yang berbasis Biologi. Program studi biologi mulai menerima mahasiswa berdasarkan SK Rektor Universitas Diponegoro No. 63/SK/PT09/1988. Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0369/O/1993 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) secara resmi telah berdiri di Universitas Diponegoro. Program studi Biologi menjadi Jurusan diperkuat oleh SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 220/DIKTI/Kep/1996.Jurusan Biologi memiliki 6 laboratorium, yaitu : laboratorium Mikrobiologi, Biokimia, Genetika, Biostruktur & Fungsi Tumbuhan, Biostruktur & Fungsi Hewan, serta laboratorium Ekologi dan Biosistematik. Selain itu Jurusan Biologi mempunyai 1 unit pelayanan jasa. Riset unggulan meliputi: Eksplorasi mikroba penting dalam industri, mikrobiologi pangan (diversifikasi minuman fungsional), bioteknologi, eksplorasi senyawa metabolit sekunder dari tanaman dan rumput laut, kultur jaringan, biomonitoring, biokonservasi, manajemen lingkungan akuakultur berkelanjutan, biosecurity, dan biokontrol.Program Studi Kimia secara resmi menjadi Jurusan Kimia di bawah FMIPA Universitas Diponegoro berdasarkan SK Rektor No. 160/SK/PT09/1994. Berdasarkan keputusan Konsorsium MIPA, dan untuk pertama kalinya melaksanakan Program S-1-nya dengan beban studi 144 SKS dan lama studi selama 4 tahun. Dalam perkembangannya Jurusan Kimia FMIPA Universitas Diponegoro mempunyai 5 kelompok bidang keahlian, yakni Kimia Fisik,Kimia Analitik, Kimia Organik, Kimia Anorganik dan Biokimia. Jurusan ini memiliki 5 laboratorium, yaitu: laboratorium Kimia Fisik, Kimia Analitik, Kimia Organik, Kimia Anorganik, dan lab. Biokimia. Riset unggulan antara lain : Sintesis & modifikasi zeolit, lempung terpilar, biomaterial, nanopartikel, eksplorasi & modifikasi senyawa bahan alam (minyak atsiri), remediasi lingkungan (green process), eksplorasi sumber energi alternatif, eksplorasi mikroba penghasil enzim termofil.VISIPada tahun 2020 menjadi fakultas unggul berbasis riset di bidang sains dan matematika, serta pengembangan penerapannya.

MISIFakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro mempunyai misi :

1. Menyiapkan peserta didik yang memiliki kemampuan akademik yang unggul, bermoral, beretika, berwawasan kebangsaan untuk menghasilkan lulusan yang COMPLETE (COMmunicator, Profesional, Leader, Entrepreneur, Thinker, Educater).

2. Menyiapkan peserta didik yang memiliki kemampuan di bidang matematika, sains dasar dan terapannya yang unggul, bermoral, beretika, berwawasan kebangsaan untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif di tingkat nasional dan internasional.

3. Melaksanakan riset yang inovatif dan menyebarluaskan hasilnya untuk mengembangkan matematika, sains dasar dan terapannya.

4. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis riset di bidang matematika, sains dasar dan terapannya.

5. Meningkatkan tata kelola yang profesional, akuntabel dan berkelanjutan (good governance).TUJUANTujuan Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro adalah :

1. Diperolehnya hasil pelaksanaan Tri Dharma Tri Dharma bidang Sains dan Matematika yang berkualitas dan menghasilkan lulusan yang yang memiliki wawasan dan mampu bersaing dalam pasar global sesuai dengan tujuan pendidikan nasional melalui RAISE++ .

2. Terbangunnya infrastruktur fakultas sains dan matematika yang memadai dan terciptanya atmosfir akademik yang kondusif untuk implementasi tridharma secara efektif dan efisien.

3. Terbangun kerjasama mutualistik dengan stakeholder .JURUSANFakultas Sains dan Matematika terdiri dari 4 jurusan yakni Jurusan Matematika, Jurusan Biologi, Jurusan Kimia dan Jurusan Fisika. Sesuai dengan PP no. 66 tahun 2010, Jurusan adalah himpunan sumber daya pendukung program studi 1 (satu) rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi seni, dan/atau olah raga. Program studi adalah program yang mencakup kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum serta ditujukan agar peserta didik dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum. Dalam perkembangannya FSM telah memiliki 8 program studi ; Matematika, Kimia, Biologi, Fisika, Informatika, Statistika untuk S1, Elektronika dan Instrumentasi untuk D3, serta Magister Ilmu Biologi untuk S2. Dalam waktu dekat juga akan diselenggarakan Program Magister Ilmu Fisika. Diharapkan dalam 3 tahun ke depan semua program S1 di FSM memiliki program magister.FASILITAS MIPA

Untuk Kelancaran pembelajaran, Fakultas Sains dan Matematika mempunyai fasilitas:

Ruang kuliah

Laboratorium

Ruang penelitian mahasiswa

Ruang multimedia

Perpustakaan/Online Digital Library

Jaringan internet

Hotspot Area

e-Office FSM ( Cloud Computing )

Layanan website Hosting Staff dan mahasiswa

Fasilitas olah raga dan seni

Masjid FMIPA

Alokasi ruang di Fakultas Sains dan Matematika:1. RUANG KANTOR

Ruang Dekan

R Pembantu Dekan I dan IV

R Pembantu Dekan II dan III

R Ketua Jurusan, 4 Ruang

R Administrasi, 4 Ruang

R Perpustakaan

2. RUANG KULIAH

19 Ruang Kuliah

3 Ruang MultiMedia

3. RUANG LAB/ DOSEN

Jurusan Matematika, 4 Ruang Lab

Jurusan Biologi, 6 Ruang Lab

Jurusan Kimia, 6 Ruang Lab

Jurusan Fisika, 7 Ruang LabLABORATORIUM MIPA

Jurusan Matematika

Laboratorium Statistika

Laboratorium Ilmu Komputer

Laboratorium Matematika Terapan

Jurusan Fisika

Laboratorium Fisika Dasar

Laboratorium Zat padat

Laboratorium Elektronika Optik dan Laser

Laboratorium Instrumentasi dan Elektronika

Laboratorium Komputasi Fisika

Laboratorium Geofisika

Laboratorium Atom dan Nuklir

Laboratorium Fisika Medik

Laboratorium Radiasi Lingkungan Jurusan Biologi

Laboratorium Mikrobiologi

Laboratorium Biologi Struktur & Fungsi Hewan

Laboratorium Ekologi & Bio Sistematik

Laboratorium Struktur & Fungsi Tumbuhan

Laboratorium Genetika

Laboratorium Biokimia

Jurusan Kimia

Laboratorium Kimia Dasar

Laboratorium Kimia Fisik

Laboratorium Kimia Analitik

Laboratorium Kimia Anorganik

Laboratorium Kimia Organik

Laboratorium BiokomiaLANDASAN TEORI UNIVERSITAS DIPONEGOROSekitar awal tahun 1950-an masyarakat Jawa Tengah pada umumnya dan masyarakat Semarang khususnya, membutuhkan kehadiran sebuah universitas sebagai pelaksana pendidikan dan pengajaran tinggi . Menyadari akan kebutuhan pendidikan tinggi dan pengajaran tinggi yang semakin mendesak , Pada tanggal 4 Desember 1956 dibentuk Yayasan Universitas Semarang dengan Akte Notaris R.M. Soeprapto No. 59 . Secara resmi Universitas Semarang dibuka pada tanggal 9 Januari 1957 sebagai Presiden Universitas diangkat Mr. Imam Bardjo. Waktu itu beliau juga memberikan mata kuliah umum Hak-hak Azasi Manusia .Pada upacara Dies Natalis ketiga Universitas Semarang pada tanggal 9 Januari 1960 Presiden R.I. Dr. Ir. Soekarno mengganti nama Universitas Semarang menjadi UNIVERSITAS DIPONEGORO, sebagai, penghargaan terhadap Universitas Semarang atas prestasi dalam pembinaan bidang pendidikan tinggi di Jawa Tengah. Universitas (swasta) Diponegoro dinyatakan sebagai Universitas Negeri, terhitung mulai tanggal 15 Oktober 1960 tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Universitas Diponegoro. Pada waktu itu fakutas-fakutas yang telah berdiri adalah Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat; Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik dan Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan(FKIP) dengan cabangnya di Surakarta, yang kemudian menjadi IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan).

Universitas Diponegoro terus mengembangkan diri dengan melengkapi fakultas-fakultas yang sangat dibutuhkan sebagai pencetak sumber daya manusia yang berkualitas sarjana. Dalam kurun waktu 1961-1970, Universitas Diponegoro telah berhasil mendirikan empat fakultas, yaitu Fakultas Kedokteran (1961), Fakultas Peternakan (1964), Fakultas Sastra (1965) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1965).

Universitas Diponegoro disenaraikan sebagai 100 Universitas terbaik di Asia ini sejak tahun 1980-an, dan menjalin kerjasama dengan 12 Universitas di Malaysia.FakultasUniversitas Diponegoro memiliki 11 fakultas:

Fakultas Hukum Fakultas Ekonomika lan Bisinis Fakultas Kedokteran Fakultas Teknik Fakultas Ilmu Budaya[2] Fakultas Kesehatan Masyarakat Fakultas Sains dan Matematika Fakultas Ilmu Sosial lan Ilmu Politik Fakultas Peternakan dan Pertanian Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Fakultas PsikologiFasilitas Rusunawa Mahasiswa, mempunyai 4 twinblok, namun yang sudah siap huni baru tiga twin blok. Gedung A, mempunyai 84 kamar dengan daya tampung 252 orang, gedung B: mempunyai 96 kamar dengan daya tampung 288 orang, dan gedung D mempunyai 96 kamar dengan daya tampung 288 orang. Masing-masing kamar berisi tiga orang Masjid Undip

Perpustakaan Widya Puraya

Stadion Undip

Sumber daya manusiaSaat ini, Undip didukung oleh sumber daya manusia yang cukup bermutu. Pada September 1998, Undip telah memiliki 1750 staf akademik dan 1065 staf administratif. Pada akhir September 1998, jumlah mahasiswa terdaftar adalah 24.424. Rasio pengajar dibanding mahasiswa ada di dalam angka ideal 1: 14. Angka ini tidak termasuk dosen lepas dan paruh waktu. Undip menawarkan banyak jurusan. Di dalam total 10 fakultas, terdapat 21 jurusan dan 68 program studi yang relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar kampus. Dengan SDM yang potensial kini Undip berada di jajaran universitas ternama di Indonesia bahkan di tingkat dunia (versi Asiaweek dan THES UK)Landasan teori tentang ambarawaMuseum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang dialih fungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata.Ambarawa awalnya merupakan sebuah kota militer pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda. Raja Willem I memerintahkan untuk membangun stasiun kereta api baru yang memungkinkan pemerintah untuk mengangkut tentaranya ke Semarang. Pada 21 Mei 1873, stasiun kereta api Ambarawa dibangun di atas tanah 127.500 m. Pada awalnya dikenal sebagai Stasiun Willem I. Kemudian pada akhir pemanfaatan kembali ketika 3ft 6in (1067 mm) jalur rel kereta api dari Perusahaan Negara Kereta Api ditutup , maka pada tanggal 6 Oktober 1976 didirikan museum kereta api Ambarawa di Stasiun Ambarawa untuk melestarikan lokomotif uap tersebut.

Museum ini melayani kereta wisata Ambarawa-Bedono pp, Ambarawa-Tuntang pp dan lori wisata Ambarawa-Tuntang pp. Kereta wisata Ambarawa-Bedono pp atau lebih dikenal Ambarawa Railway Mountain Tour ini beroperasi dari Museum ini menuju Stasiun Bedono yang jaraknya 35 KM dan ditempuh 1 jam untuk sampai stasiun itu.Selain itu, Museum ini juga mengoleksi 21 lokomotif uap. Saat ini hanya terdapat 3 lokomotif yang dapat dioperasikan. Koleksi yang lain dari museum adalah telepon antik, peralatan telegram morse, bel antik dan beberapa perabotan antik. Secara keseluruhan kondisi stasiun (museum) kereta ini, masih terlihat terawat seperti mana kondisi saat masih 'berjaya' dimasa lalu. Halaman teras stasiun terlihat rapi, bersih dan terawat, demikian juga dinding atau bangunan fisik dari stasiun ini. Sebuah jam model kuno yang terpasang di dinding sisi atas stasiun masih bisa berfungsi dengan baik. Model jam seperti ini, dulunya umum digunakan diseluruh stasiun kereta api.

MATA PELAJARAN KIMIA KAMPUNG BATIK LAWEYAN

Bahan kimia yang terkandung dalam cairan batik adalah tunjung (FeSO4) , tawas, natrium karbonat/soda abu (Na2CO3) , kapur tohor (CaCO3) . Zat pewarna yang aman digunakan dalam proses pembuatan batik adalah Zat Pewarna Alami . Zat pewarna alami untuk bahan tekstil pada umumnya diperoleh dari hasil ekstrak berbagai bagian tumbuhan seperti akar, kayu, daun, biji ataupun bunga. Pengrajin-pengrajin batik telah banyak mengenal tumbuhan-tumbuhan yang dapat mewarnai bahan tekstil beberapa diantaranya adalah : daun pohon nila (indofera), kulit pohon soga tingi (Ceriops candolleana arn), kayu tegeran (Cudraina javanensis), kunyit (Curcuma), teh (Tea), akar mengkudu (Morinda citrifelia), kulit soga jambal (Pelthophorum ferruginum), kesumba (Bixa orelana), daun jambu biji (Psidium guajava). Berbagai jenis tanaman bisa dimanfaatkan, bahkan bahan-bahan masakan di dapur dapat diolah menjadi warna batik alami.Bisa dengan bawang, kulit manggis, nangka, daun suji, dan sebagainya. Jadi tidak terlalu sulit untuk berlatih sendiri (membatik dengan warna alami), dari bahan-bahan yang ada di rumah bisa digunakan. Malam sebagai salah satu bahan membatik harus disaring terlebih dahulu karena jika malam tidak disaring, kotoran dapat mengganggu aliran malam pada ujung canting sedangkan bila malam disaring, kotoran dapat dibuang sehingga tidak mengganggu jalannya malam pada ujung canting sewaktu digunakan untuk membatik.

Adapun tahapan-tahapan dalam membatik :

a. Siapkan kain yang sudah dicuci bersih dan disetrika lebih dahulu, agar proses pewarnaannya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

b. Dalam sebuah wadah mangkok plastik, buatlah larutan Napthol dan garam Diazol, dengan perbandingan 1 sendok makan napthol dicampur 2-3 sendok TRO (Turkish Red Oil), aduk hingga rata dan mengental. Setelah itu tuangkan sedikit air mendidih dan aduk hingga tercampur rata lalu masukkan 1 sendok teh soda api sampai ada reaksi larutan menjadi jernih. Larutan yang sudah jernih tersebut tuangkan ke dalam ember plastik berukuran sedang (ukuran 20 liter) yang sudah berisi air 1/3 nya, lalu aduk hingga rata.

Buatlah larutan garam dengan cara mencampurkan 1 sendok makan garam diazo ke dalam 200 ml air, aduk sampai larut lalu masukkan ke dalam ember yang berukuran seperti di atas yang sudah berisi air 1/3 bagian nya. Air sebanyak ini cukup untuk mencelup kain sepanjang 4 meter.

c. Buatlah sketsa motif batik pada kain tersebut dengan menggunakan pensil yang memiliki tingkat kekerasan sedang, misalnya pensil jenis B. Jika akan membuat motif yang sama pada kain yang lain, sebaiknya kita membuat gambar motif tersebut pada selembar kertas agar dapat dijadikan sebagai acuan untuk menjiplaknya berulang-ulang.

d. Panaskan malam dalam wadah yang berbentuk seperti wajan kecil (kenceng) diatas api kompor kecil, dan setelah malam itu cair tutup motif batik yang telah dibuat tadi dengan malam cair ini dengan menggunakan canting. Gunakan canting yang memiliki ukuran lubang yang sesuai dengan ukuran garis motif tadi.

e. Setelah selesai menutup motif pertama, celup kain tersebut ke dalam pewarna kain yang paling cerah / warna paling muda hingga rata, selanjutnya keringkan dengan cara direntangkan ditempat terbuka tapi tidak terkena sinar matahari langsung untuk menghindari pemudaran warna celupan.

f. Lanjutkan proses pembuatan motif kedua seperti pada langkah c, lalu lanjutkan dengan langkah d dengan catatan: warna celupan ke dua harus lebih gelap dari warna pertama.

g. Setelah proses pencelupan dan pengeringan dianggap selesai, maka proses selanjutnya adalah melakukan pelorodan. Pelorodan adalah proses untuk menghilangkan malam yang menempel di kain tersebut dengan cara mencelupkannya dalam air mendidih yang sudah dicampur soda abu. Usahakan agar kain dicelup berulang kali hingga malam nya benar-benar hilang.

Untuk membuat larutan pelorodan ini adalah dengan cara mencampurkan 2-3 sendok soda abu ke dalam 4-5 liter air mendidih.MATA PELAJARAN FISIKA AMBARAWA

Bagian-bagian mesin uap sebagai penggerak kereta api adalah :

tungku pembakaran batu bara atau kayu

ketel uap air

tender atau tempat batu bara dan air

roda penggerak

piston uap air penggerak roda

ruang masinis

tender gandengan untuk batu bara dan air

roda penggerak

roda penunjang

cerobong