lampiran - uksw · 2018. 4. 11. · 12. budaya 13. multikultural (keberagaman budaya) 14. prasangka...
TRANSCRIPT
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
MULTICULTURAL AWARENESS, KNOWLEDGE, SKILL SURVEY COUNSELOR
EDITION REVISED (MAKSS-CE-R)
PETUNJUK PENGISIAN
Berilan tanda centang ( ) pada pertanyaan dibawah ini sesuai dengan diri anda masing-masing,
untuk mengetahui berapa tinggi tingkat kesadaran , pengetahuan dan keterampilan multikultural
anda sebagai calon guru BK lulusan FKIP UKSW.
Nama : Suku :
TTL : HP :
No Sub Skala Kesadaran Sangat
tidak
setuju
Tidak
setuju
Setuju Sangat
setuju
1. Mendorong pengertian seorang klien
tentang kebebasan psikologis yang
biasanya merupakan usaha untuk
mencapai tujuan yang tepat dalam
kebanyakan situasi konseling
2. Dalam situasi konseling multikultural,
konsep dasar yang harus dipatuhi seperti
“keadilan” dan “kesehatan” tidaklah sulit
untuk dipahami
3. Secara umum, pelayanan konseling harus
diarahkan untuk mendampingi klien
menyesuaikan diri dengan situasi
lingkungan yang penuh tekanan
4. Saat dukungan dasar seseorang (seperti
keluarga, teman, dll) memainkan peran
penting dalam sebuah periode krisis
kepribadian, pelayanan konseling formal
cenderung memberikan hasil yang lebih
membangun
5. Profesi melayani kemanusiaan, terutama
konseling dan psikiater, telah gagal untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan mental
dari suku/etnis minoritas
6. Efektifitas dan pengukuhan dari profesi
konseling akan meningkat Jika kesadaran
konselor didukung definisi umum tentang
normalitas
7. Orang-orang dari ras dan suku minoritas
telah terwakili dalam klinik dan konseling
psikologi
8. Dalam proses konseling, klien dari latar
belakang suku/budaya yang berbeda harus
diberi perlakuan yang sama
9. Kriteria dari kesadaran diri, pemenuhan
dan sebagian penemuan diri adalah
tindakan paling penting dalam sesi
konseling
10. Kesulitan dalam konsep “penggabungan”
adalah prasangka yang harus dipatuhi
dalam mendukung budaya dominan
Bagaimana pemahamanmu tentang istilah berikut !!!
Sub Skala Pengetahuan Sangat
terbatas
Terbatas Baik Sangat
baik
11. Etnik
12. Budaya
13. Multikultural (keberagaman budaya)
14. Prasangka
15. Diskriminasi (warna kulit/bahasa/budaya)
16. Transkultural/lintas budaya
17. Kemajemukan/ beragam pemahaman
18. Kebiasaan
19. Enkapsulasi budaya/ bias budaya
20. Hipotesis kontak
21. Dalam hidupmu kini, seberapa baik
pemahamanmu dalam menilai latar
belakang budaya dapat mempengaruhi
caramu berfikir dan bertindak ?
22. seberapa baikkah penilaianmu dalam
memahami dampak dari cara berfikir dan
perilakumu ketika berinteraksi dengan
sesorang dari latar belakang budaya yang
berbeda ?
23. Seberapa baik cara berfikirmu dalam
membedakan kesengajaan dari ketidak
sengajaan sinyal komunikasi dalam
situasi konseling multikultural ?
Sub Skala Keterampilan Sangat
terbatas
Terbatas Baik Sangat
baik
24. Bagaimana kamu menilai kemampuanmu
untuk konsultasi yang efektif dengan
psikiater professional berkenaan
kebutuhan kesehatan mental seorang klien
dari latar belakang yang berbeda secara
signifikan denganmu?
25. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai ketepatan kebutuhan kesehatan
mental perempuan?
26. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai ketepatan kesehatan mental yang
dibutuhkan oleh orang yang lebih tua ?
27. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai ketepatan kebutuhan kesehatan
mental laki-laki gay ?
28. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai ketepatan kebutuhan kesehatan
mental seseorang dari latar belakang
sosial ekonomi yang sangat miskin ?
29. Seberapa baik pemahamanmu dalam
mengidentifikasi kelebihan dan
kelemahan tes psikologi dari latar
belakang budaya /etnik/ras yang berbeda
?
30. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai kebutuhan kesehatan mental laki-
laki?
31. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai kebutuhan kesehatan mental
orang berkebutuhan khusus ?
32. Seberapa efektifkah kamu dalam menjaga
informasi dan sumber daya untuk
melayani klien dari kebudayaan yang
berbeda ?
33. Seberapa baik pemahamanmu dalam
menilai kebutuhan kesehatan mental
perempuan lesbian ?
Lampiran 3
UJI COBA INSTRUMEN
Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 80.7000 166.562 .351 .936
VAR00002 81.0000 162.000 .545 .934
VAR00003 80.5667 160.806 .595 .933
VAR00004 81.0333 160.309 .560 .934
VAR00005 81.0000 158.483 .658 .933
VAR00006 81.2000 162.579 .518 .934
VAR00007 80.9333 164.202 .442 .935
VAR00008 80.6000 163.766 .400 .935
VAR00009 80.6333 160.792 .567 .934
VAR00010 80.8000 160.855 .489 .935
VAR00011 80.7667 162.185 .601 .934
VAR00012 80.8333 158.075 .678 .933
VAR00013 81.1667 163.454 .377 .936
VAR00014 80.8333 161.316 .535 .934
VAR00015 80.7333 163.237 .434 .935
VAR00016 80.6000 163.766 .400 .935
VAR00017 80.6667 160.230 .588 .934
VAR00018 80.7000 164.355 .412 .935
VAR00019 80.7333 163.237 .434 .935
VAR00020 80.9667 161.413 .642 .933
VAR00021 80.9333 160.133 .658 .933
VAR00022 81.0333 159.344 .574 .934
VAR00023 81.0000 162.000 .498 .934
VAR00024 81.0667 157.720 .593 .933
VAR00025 81.0000 155.034 .651 .933
VAR00026 80.9000 159.610 .634 .933
VAR00027 80.8000 161.545 .575 .934
VAR00028 80.9000 160.576 .629 .933
VAR00029 80.8667 163.154 .464 .935
VAR00030 81.0667 154.961 .634 .933
VAR00031 81.1333 165.568 .306 .936
VAR00032 80.7667 156.944 .703 .932
VAR00033 80.8667 158.809 .558 .934
Uji Reabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.936 33
Lampiran 4
TABEL INDUK PRE TEST MAKSS CE R
MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING FKIP UKSW ANGKATAN 2013 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
1
1
2
1
3 14 15 16 17 18 19 20 21 22
2
3 24 25 26 27 28 29 30
3
1
3
2
3
3
Tot
al
1. 3 3 4 2 2 2 3 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 4 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 1 3 2 91
2. 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 95
3. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 80
4. 3 2 3 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 1 4 2 3 4 81
5. 2 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 89
6. 3 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 83
7. 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 3 68
8. 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 93
9. 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 81
10. 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 78
11. 3 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 77
12. 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 74
13. 3 2 3 2 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 80
14. 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 1 2 3 83
15. 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 107
16. 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 108
17. 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 117
18. 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 78
19. 3 2 1 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 75
20. 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 90
21. 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 90
22. 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 101
23. 3 1 3 1 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 73
24. 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 81
25. 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 1 2 2 3 77
26. 2 2 2 1 1 2 2 1 3 1 2 1 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 3 2 1 56
27. 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 3 2 3 2 1 2 2 2 81
28. 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 1 2 3 3 73
29. 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 64
30. 2 2 3 2 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 3 1 2 78
Lampiran 5
TABEL INDUK POST TEST MAKSS CE R
MAHASISWA BIMBINGAN KONSELING FKIP UKSW ANGKATAN 2013
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 JUMLAH
Responden
3 2 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 90
Responden
4 3 2 3 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 1 4 2 3 4 87
Responden
7 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 84
responden
9 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 101
responden
10 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 98
responden
11 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 97
responden
12 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 115
responden
13 4 2 4 4 2 2 3 3 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 110
responden
18 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 88
responden
19 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 78
responden
23 3 1 3 1 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 76
responden
24 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 82
responden 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 1 2 2 3 79
25
responden
26 2 3 4 1 1 2 2 2 3 3 4 3 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 82
responden
27 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 3 2 3 2 1 2 2 2 81
responden
28 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 1 2 3 3 75
responden
29 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 4 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 71
responden
30 3 3 3 2 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 3 1 2 82
LAMPIRAN 6
PAKET KESADARAN MULTIKULTURAL
i
KATA PENGANTAR
Paket kesadaran multikultural yang penulis kembangkan secara umum
terdiri dari dua sub tema dengan, tiga kali pertemuan untuk tiap sub temanya.
Tujuan penulisan paket kesadaran multikultural ini adalah untuk membantu
mahasiswa dalam meningkatkan kesadaran multikultural dalam dirinya. Dalam
Paket ini terdiri dari enam sub topik yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
multikultural mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013.
Penulis berharap paket kesadaran multikultural ini menjadi sarana yang
berguna bagi mahasiswa Bimbingan dan Konseling sebagai calon konselor. Untuk
memahami dirinya sendiri serta memahamai orang lain. Dengan demikian
diharapkan mahasiswa BK angkatan 2013 akan memiliki kesadaran multikultural
yang akan memudahkan dalam menghadapi konseli dari berbagai latar belakang
budaya yang berbeda.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
3
PENDAHULUAN
Paket kesadaran multikultural ini memuat dua topik yaitu topik menyadari budaya diri
sendiri dan orang lain.
Topik menyadari budaya diri sendiri untuk mahasiswa memuat 3 sub topik yaitu :
1. Mengetahui budaya diri sendiri
2. Memahami budaya diri sendiri
3. Menyadari budaya diri sendiri
Topik menyadari budaya lain, memuat 3 sub topik yaitu :
1. Mengetahui budaya lain/ konseli
2. Memahami budaya lain/ konseli
3. Menyadari budaya konseli
A. Kompetensi Yang Ingin Dicapai
Untuk dapat diangkat menjadi konselor, seseorang wajib memenuhi standar kualifikasi
akademik dan kompetensi konselor yang berlaku secara Nasional dalam Permendiknas No
27 tahun 2008. Mencakup Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional
B. Prasyarat
Untuk mempelajari paket ini, mahasiswa telah mengikuti matakuliah konseling lintas
budaya.
1
TOPIK :MENYADARI BUDAYA DIRI SENDIRI
SUB TOPIK 1 :PENGETAHUAN TENTANG BUDAYA DIRI
SENDIRI (1.1, 2.3)
TINGKAT :MAHASISWA BIMBINGAN DAN
KONSELING
WAKTU :1x50 Menit
2
PENGETAHUAN TENTANG BUDAYA DIRI SENDIRI
Gambar 1.1 tahu budaya sendiri
Baca dan pahamilah materi di bawah ini (10 menit)
KEBUDAYAAN
A. Kebudayaan
Apabila ditinjau dari asal katanya, maka “Kebudayaan‟ berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu “Budhayah‟, yang merupakan bentuk jamak
dari “Budhi‟ yang berarti Budi atau Akal. Dalam hal ini,‟Kebudayaan‟
dapat diartikan sebagai Hal-hal yang
bersangkutan dengan budi atau akal.
Karena itu mereka membedakan
budaya dari kebudayaan. Budaya
adalah daya dari budi yang berupa
cipta , rasa dan karsa.
Koentjaraningrat (1981)
mengatakan bahwa “kebudayaan
adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam
kehidupan masyarakat”. Sedangkan menurut Ilmu Antropologi,
Tujuan
Setelah mempelajari sub topik mengetahui budaya yang dimiliki diharapkan:
a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi budaya dan etnik yang dimiliki
b. Mahasiswa mampu menyebutkan 7 unsur budaya yang dimiliki
3
“Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 1990: 180). Jadi yang dimaksud
dengan kebudayaan adalah hasil dari pemikiran manusia yang dapat
berbentuk abstrak maupun konkrit yang merupakan kreatifitas manusia
sebagai anggota masyarakat.
B. Unsur-unsur Kebudayaan
Kluckhohn,1953 (Koentjaraningrat :1962) terdapat tujuh unsur
kebudayaan yaitu sebagai berikut:
a. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian,rumah,
alat-alat rumah tangga, senjata, dsb.
b. Mata pencaharian hidup dan sistim-sistim ekonomi (pertanian,
peternakan, sistim produksi, distribusi, dsb)
c. Sistim kemasyarakatan (sistim kekerabatan, organisasi, politik,
hukum, perkawinan.
d. Bahasa (lisan maupun tertulis.
e. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni gerak, dsb)
f. Sistim pengetahuan
g. Religi
C. Level Kebudayaan
Menurut Pedersen, 1980 (Jumarin;2002) mengemukakan bahwa
terdapat tiga level analisis dalam mempelajari kebudayaan yaitu tingkat
Internasional, atau bangsa tingkat etnis dan tingkat dalam etnis.
a. Kebudayaan tingkat Internasional
Yaitu perbedaan budaya antar bangsa yang perbedaannya sangat
tampak, seperti budaya melayu, budaya Cina, budaya India dan sebagainya.
Menurut Samuel Huntington, 1993 (Jumarin; 2002) kebudayaan
Internasional disebut dengan peradaban, dimana dia membagi tujuh
4
kelompok peradaban yaitu Barat (Amerika-Eropa), Cina (konfusius), Islam,
hindu, Slav/Ortodoks dan Amerika Latin, Afrika.
b. Kebudayaan tingkat kelompok etnis
Yaitu perbedaan kebudayaan yang ada dalam satu kelompok etnis
kebudayaan , seperti kebudayaan Indonesia, di dalamnya terdapat budaya
Jawa, Minang, Bugis, Batak, Irian dan sebagainya.
c. Kebudayaan dalam suatu etnis yang lebih halus
Adalah kebudayaan yang membedakan antar kelompok masyarakat
dalam satu etnis/suku, seperti pada kebudayaan Jawa dijumpai Jawa Kraton,
Jawa pesisir, Jawa Pedalaman dan sebagainya.
Setelah membaca materi diatas, jawablah pertanyaan di bawah ini secara
singkat dan jelas. Dalam waktu 10 menit
1. Jelaskan pengertian dari Kebudayaan
Jawab :
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. Sebutkan apa saja unsur-unsur dari kebudayaan?
Jawab :
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3. Sebutkan 3 level kebudayaan menurut Pedersen
Jawab :
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
TUGAS 1
5
Silahkan kerjakan soal di bawah ini sesuai dengan budaya yang anda miliki.
(30 menit)
Nama :
Alamat asal :
Suku/etnik :
Budaya :
a. Apa nama rumah adat dalam budaya anda?
b. Apa saja mata pencaharian dalam budaya anda?
c. Sistem kemasyarakat yang dianut dalam budaya anda!
d. Bahasa yang dipakai sehari-hari adalah
e. Kesenian khas dalam budaya anda
f. Religi atau kepercayaan dalam budaya mu
TUGAS 2
6
g. Sistem kekerabatan apa yang dianut dalam budaya anda?
Lalu kerjakan pada lembar kerja di bawah ini
Jawab :
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
Setelah kamu selesai mengerjakan tugas diatas, silahkan kamu jawab
beberapa pertanyaan berikut (dalam waktu 10 menit)
a. Berasal dari budaya mana kah anda?
b. Berasal dari suku manakah anda?
c. sebutkan unsur-unsur budaya anda!
Jawab :
…………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
TUGAS 3
7
TOPIK :MENYADARI BUDAYA DIRI SENDIRI
SUB TOPIK 2 :MEMAHAMI BUDAYA YANG DIMILIKI
(6.3)
TINGKAT :MAHASISWA BIMBINGAN DAN
KONSELING
WAKTU :1x50 menit
8
MEMAHAMI BUDAYA YANG DIMILIKI
Gambar 1.2 Upacara ngaben
Bacalah materi di bawah ini selama (5 menit)
Di setiap daerah terdapat beberapa upacara adat yang masih
dilakukan secara turun temurun, salah satunya adalah sebagai
berikut:
1. Upacara Kenduren
Dalam upacara adat yang pertama adalah kenduren atau selametan.
Upacara ini telah dilakukan secara turun temurun dalam bentuk doa
bersama yang dipimpin oleh tetua adat atau tokoh agama. Dengan adanya
akulturalsi budaya islam dan Jawa Pada abad ke 16 Masehi menjadikan
upacara selametan ini mengalami perubahan besar. Karena selain doa-doa
yang dipanjatkan Hindu/Budha yang awalnya digunakan lalu diganti
dengan doa islam, sesaji dan persembahan sudah tidak dipergunakan lagi.
Berdasarkan tujuannya ada beberapa upacara adat di Jawa, salah satunya
adalah Kenduren wetonan (wedalan) adalah upacara kenduren yang
Tujuan
Setelah mempelajari sub topik memahami budaya yang dimiliki, diharapkan:
a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang budaya dan etnik yang dimiliki
b. Mahasiswa dapat menyebutkan berbagai upacara adat dalam budaya sendiri
c. Mahasiswa mampu menjelaskan makna tentang upacara adat budaya sendiri
d. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat memahami budaya sendiri
9
digelar pada hari lahir seseorang (weton) dilakukan sebagai sarana untuk
memanjatkan doa panjang umur secara bersama-sama.
2. Upacara Ruwatan
Adalah upacara yang dilakukan dengan tujuan untuk meruwat atau
menyucikan seseorang dari segala kesialan, nasib buruk dan memberikan
keselamatan dalam menjalani hidup. Contoh upacara ruwatan misalnya
yang dilakukan di dataran tinggi Dieng. Anak- anak berambut gimbal
yang dianggap sebagai keturunan buto atau raksasa harus dapat segera di
ruwat agar segera terbebas dari marabahaya.
3. Upacara Ngaben
Upacara ngaben adalah upacara kematian atau pembakaran mayat.
Bila ada seseorang yang
meninggal dunia, maka
jenazahnya untuk sementara
waktu ditanam/dikubur dalam
tanah. Dengan tujuan untuk
menunggu terkumpulnya biaya.
Karena untuk melakukan sebuah
upacara ngaben, diperlukan biaya
yang banyak sekali. Untuk
kalangan bangsawan, raja, pembakaran jenazah dapat diadakan secara
besar-besaran. Untuk menempatkan jenazah yang hendak dibakar itu
disebut wadah. Wadah yang berwujud sebuah menara tinggi bersusun-
susun. Untuk sampai diatas, orang harus naik tangga, yang disebut dengan
tragtag, sedangkan wadah (menara) disebut meru, yang biasanya
bertingkat ganjil, yaitu : 3,5,7,9 dan yang paling tinggi 11 tingkat. Karena
makin tinggi derajad orang yang meninggal, makin tinggi pula merunya.
10
Budaya dan Etnik/ suku apa saja yang ada di daerah anda? Sebutkan dan
jelaskan (10 menit)
Jawab :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Di setiap wilayah Indonesia terdapat beberapa daerah yang masih
memegang teguh warisan nenek moyang yaitu dengan menyelenggarakan
sebuah upacara adat. Apakah sajakan nama- nama upacara adat di
daerahmu? Sebutkan dan jelaskan. (contoh upacara pembakaran mayat
(ngaben) di Bali, dll). (10 menit)
Jawab :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
1. Setelah membaca materi di atas, apa sajakah upacara adat
yang
pernah kamu ikuti/berpartisipasi di dalamnya? (10 menit)
Jawab :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Tugas 1
Tugas 2
Tugas 3
11
2. Apakah makna dari upacara adat yang pernah anda ikuti?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Bagaimana perasaan anda saat mengikuti/berpartisipasi
dalam upacara adat tersebut?
Jawab :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Menurut anda, apa sajakah manfaat dari memahami budaya diri sendiri? (5
menit)
Jawab :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Setelah kamu selesai mengerjakan tugas 1-4 diatas, silahkan jawab
beberapa pertanyaan berikut (dalam waktu 10 menit)
a. Dapatkan anda menjelaskan secara singkat tentang budaya dan
suku/etnik anda!
b. Sebutkan dan jelaskan secara singkat makna tentang berbagai
upacara adat yang ada di daerah tempat tinggalmu !
c. Apa saja upacara adat yang pernah anda ikuti!
d. Apakah manfaat dari memahami budaya sendiri!
Tugas 4
Tugas 5
12
Jawab :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
13
TOPIK : MENYADARI BUDAYA DIRI SENDIRI
SUB TOPIK 3 :MENYADARI BUDAYA YANG DIMILIKI
(6.3)
TINGKAT :MAHASISWA BIMBINGAN DAN
KONSELING
WAKTU :2x50 menit
14
MENYADARI BUDAYA YANG DIMILIKI
Gambar 1.3 kenduren
Bacalah materi di bawah ini selama 5 menit
Landasan Dasar Konselor Harus Memiliki
Kesadaran Multikultural
Permendiknas No 27 tahun 2008,
kompetensi Profesional No 16, menyatakan
bahwa konselor dituntut untuk memiliki
kesadaran dan komitmen terhadap profesi.
Kesadaran dalam memberikan layanan
kepada klien berasal dari latar belakang yang
berbeda dan professional dalam memberikan
layanan, sehingga konselor dituntut untuk
mengesampingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan konseli. Dan
dalam kompetensi Kepribadian Nomor 6.3, bahwa seorang konselor juga
Tujuan
Setelah mempelajari sub topik menyadari budaya yang dimiliki diharapkan:
a. Mahasiswa mampu menjelaskan landasan dasar konselor multikultural
b. Mahasiswa mampu memberikan contoh dari kegiatan sadar budaya dalam
kehidupan sehari-hari
c. Mahasiswa mampu menyebutkan akibat yang ditimbulkan bila tidak memiliki
15
dituntut untuk peka, bersikap empati, serta menghormati keragaman
budaya dan perubahan.
Bila konselor kurang memiliki kesadaran mengenai beragam
budaya yang ada di Indonesia, maka akan mengakibatkan suatu hambatan
dalam berkomunikasi dengan konseli, hal ini telah diulas oleh Pedersen,
dkk (Prayitno & Erman, 2009) yang menyatakan bahwa ada lima macam
sumber hambatan yang mungkin timbul dalam komunikasi dan
penyesuaian diri antarbudaya, yaitu sumber – sumber berkenaan dengan
perbedaan bahasa, komunikasi non verbal, stereotip, kecenderungan
menilai dan kecemasan. Sedangkan sue (1981:28) mencatat tiga hal yang
menjadi sumber hambatan atau kegagalan dalam layanan konseling lintas
budaya yaitu : hambatan bahasa, dimana sering terdapat perbedaan bahasa
(verbal non verbal) antara bahasa konselor dan konseli, hambatan
perbedaan kelas, status antara konselor dengan konseli, misalnya konselor
berasal dari kasta atas dan konseli dari kasta bawah, hambatan perbedaan
nilai budaya antara konselor dengan konseli
1. Menurut anda, mengapa seorang guru BK/ Konselor harus memiliki
kesadaran budaya ? (10 Menit)
Jawab :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Apakah ada landasan dasar yang mengatur mengenai kewajiban
seorang Konselor/Guru BK harus memiliki kesadaran multikultural?
Sebutkan !
Jawab :
TUGAS 1
16
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3. Berikan 3 contoh kegiatan yang menunjukkan sadar budaya dalam
kehidupan sehari-hari
Jawab :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Menurut anda, apakah ada manfaat dari menyadari budaya yang dimiliki?
Sebutkan! (10 menit)
Jawab :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Keragaman budaya yang dimiliki oleh konseli seperti yang dikemukakan
sue (1991) yang terdiri dari aspek agama, etnis, gender, latar belakang
budaya, geografi, ras, abilitas/ disabilitas, usia saling berinteraksi dalam
komunitas sekolah dan hal tersebut juga berpotensi terjadinya suatu
konflik, sehingga diperlukan adanya kesadaran multikultural. Sebutkan 3
akibat yang dapat ditimbulkan bila seorang Guru BK/Konselor tidak
memiliki kesadaran multikultural? (15 Menit)
Jawab :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
TUGAS 2
TUGAS 3
17
Setelah kamu selesai mengerjakan tugas 1-3 diatas, silahkan kamu jawab
beberapa pertanyaan berikut (dalam waktu 10 menit)
a. Sebutkan landasan dasar konselor multikultural
b. Berikan contoh dari kegiatan sadar budaya dalam kehidupan
sehari-hari!
c. Apa akibat yang ditimbulkan bila tidak memiliki kesadaran
multikultural
Jawab :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
TUGAS 4
18
TOPIK : MENYADARI BUDAYA LAIN
SUB TOPIK 3 :MENGETAHUI BUDAYA LAIN (1.3, 2.2)
TINGKAT :MAHASISWA BIMBINGAN DAN
KONSELING
WAKTU :4x50 menit
19
PENGETAHUAN TENTANG BUDAYA LAIN
Bacalah materi di bawah ini di bawah ini tentang berbagai budaya yang
ada di Indonesia salah satunya adalah Jawa, Batak dan Bali selama 35
menit.
1. BUDAYA JAWA
Kebudayaan Jawa menurut Kodiran (dalam Koentjaraningrat,1970)
1.1 Identifikasi
Suku jawa mendiami seluruh Jawa Tengah, Timur dan Jawa Barat.
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Jawa, dan setiap daerah memiliki
dialek yang berbeda-beda. Suku Jawa termasuk suku bangsa yang telah
menerima pengaruh dari berbagai macam kebudayaan seperti, Hindu,
Budha,Islam dan Eropa.
Hal ini dapat dilihat dari berbagai bangunan candi-candi, masjid,
gereja serta bangunan-bangunan yang lain. Terdapat pula berbagai seni
yang maju seperti, tulisan, kesusteraan, wayang, batik, seni tari, gamelan
dan masih banyak lagi. Suku Jawa memiliki perilaku yang taat kepada
Tujuan
Setelah mempelajari sub topik Mengetahui budaya lain diharapkan:
a. Mahasiswa mengidentifikasi budaya yang dimiliki oleh peserta
lain
b. Mahasiswa mampu menyebutkan beberapa aspek dalam budaya
yang dimiliki peserta lain
20
pimpinan dan orang tua, menjunjung tinggi adat dan tatakrama serta hidup
gotong royong.
Kebudayaan Jawa meliputi seluruh bagian tengah dan timur dari
pulau jawa. Terdapat daerah-daerah yang disebut dengan daerah Kejawen,
sebelum terjadi perubahan daerah itu adalah Banyumas, Kedu Yogyakarta,
Surakarta, Madiun, Malang dan Kediri. Sedangkan daerah di Luar itu
dinamakan dengan daerah
Pesisir atau Ujung Timur.
Dalam
pergaulan sehari- hari
biasanya menggunakan
bahasa Jawa, namun
dalam mengucapkan
bahasa daerah ini seseorang harus memperhatikan dengan siapa yang
menjadi lawan bicara baik dari segi usia maupun status sosialnya. Karena
pada prinsipnya terdapat dua macam bahasa yaitu Bahasa Jawa Ngoko dan
Krama.
Bahasa Jawa Ngoko biasanya dipakai untuk orang yang sudah
dikenal akrab dan terhadap orang yang lebih muda usianya atau lebih
rendah derajadnya. Sebaliknya, untuk bahasa Jawa Krama, digunakan
untuk bicara dengan orang yang belum dikenal akrab, tetapi sebaya dalam
segi umur, derajat dan juga lebih tinggi umur serta status sosialnya.
1.2 Bentuk Desa/peralatan yang dipakai
Terdapat beberapa bentuk rumah di Jawa. Ada rumah yang
dibangun memakai kerangka dari bambu, glugu (batang pohon nyiur), atau
kayu jati kemudian dinding- dindingnya dibuat dari gedeg (anyaman
belahan bambu), papan atau tembok, dan atapnya berupa anyaman daun
kelapa kering (blarak) atau dari genting.
21
Adapun mengenai bentuk rumah itu yang dientukan oleh bangun
atap, ada yang dinamakan rumah limasanm rumah serotong, rumah joglo,
rumah panggangepe, rumah daragepak, rumah macan njerum dan rumah
sinom.
1.3 Mata pencaharian
Mata pencaharian sebagian besar masyarakat orang Jawa di desa-
desa adalah kepegawaian, pertukangan, dan perdagangan.
1.4 Sistem kekerabatan
Sistem kekerabatan orang Jawa adalah berdasarkan prinsip
Bilateral. Istilah kekerabatan menunjukkan klasifikasi smenurut angkatan-
angkatan. Semua kakak laki-laki serta kakak wanita ayah dan ibu. Beserta
isteri-istri
maupun suami- suami
masing masing
diklasifikasikan
menjadi satu dengan
satu istilah siwa atau
uwa. Adapun aduk-
adik dari ayah dan ibu
diklasifikasikan ke dalam
dua golongan yang dibedakan menurut jenis kelamin menjadi paman bagi
para adik laki-laki dan bibi bagi para adik wanita.
Di Jawa memiliki beberapa tradisi, salah satunya adalah Tradisi
Ngruwat dan Tradisi Pernikahan.
1.4.1 Tradisi Ngruwat
Tradisi ini dilakukan untuk melepaskan dari bahaya yang selalu
mengancam anak tunggal dari Bathara kala. Untuk itu, orang harus
mengadakan pertunjukan wayang dengan Murwokolo.
Saat pertunjukan sedang dilakukan, anak harus duduk dekat
dengan dhalang dengan memakai seragam putih (seperti orang mati) dan
22
ki dalang secara simbolis menyelamatkan orang tersebut dari ancaman
Bhatara Kala.
1.4.2 Tradisi Perkawinan
Bila sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak maka
dilanjutkan dengan acara pinangan disertai dengan pengikat (tanda
pengikat). Perkawinan pada umumnya dilaksanakan pada hari dan bulan
yang baik, setelah enam bualn acara pemberian peningset dilanjutkan
dengan akad nikah dan resepsi. Lima hari setelah perkawinan, pasangan
“temanten” laki-laki dan perempuan pulang ke rumah temanten laki-laki
disertai dengan upacara boyongan.
1.5 Sistem kemasyarakatan
Orang Jawa masih membeda-bedakan antar arang priyayi yang
terdiri dari pegawai negeri dan kaum terpelajar, sedangkan yang disebut
dengan orang cilik seperti petani-petani, tukang dan pekerja kasar.
Menurut kriteria pemeluk agamanya, orang Jawa biasanya
membedakan orang santri dengan orang agama kejawen.
Kesatuan hukum paling kecil adalah desa atau kelurahan. Hubungan
antara penduduk desa erat sekali, sampai- sampai desa yang masih murni
sifatnya, sungguh- sungguh dirasakan satu keluarga yang besar yang
berlaku.sedangkan pemerintahan desa atau pamong desa terdiri dari
Kepala desa (lurah), kamituram carik, kabayan, modin dan ulu-ulu (jaga
tirta),dll.
1) Lurah, merupakan kepala desa yang bertugas untuk mengatur dan
mengawasi jalannya pemerintahan desa dibantu orang punggawa
desa.
2) Kawituwa, merupakan orang yang dituakan dalam suatu desa
3) Carik, adalah penulis desa yang bertugas untuk mengerjakan semua
administrasi desa (tulis menulis ) pajak, jual beli danlain sebagainya.
4) Kabayan, bertugas untuk membawa surat-surat dan laporan ke atasan
serta menyiarkan perintah kepada rakyat.
23
5) Jagabaya, bertugas untuk mengatur keamanan desa.
6) Modin, semacam penghulu desa. Yang bertugas bila ada kematian,
mengantarkan yang akan amenikah, talak, rujuk dan lain sebagainya.
7) Ulu-ulu, bertugas untuk mengurusi pengairan selokan di sawah.
1.6 Religi
Agama islam umumnya berkembang baik di kalangan masyarakat
orang Jawa. Hal itu dapat dilihat dari bangunan-bangunan khusus untuk
tempat beribadah orang- orang yag beragama islam. Menurut kriterianya,
agama islam dibagi menjadi dua, yaitu agama islam santri dan agama
islam kejawen. Selain itu, ada juga beberapa yang memeluk agama nasrani
atau agama besar lainnya.
Adapun golongan orang islam kejawen, walaupun tidak
menjalankan salat, puasa serta tidak bercita-cita haji namun mereka masih
percaya kepada ajaran keimanan agama islam. Tuhan, mereka sebut Gusti
Allah dan Nabi Muhammad adalah Kanjeng Nabi. Kebanyakan orang jawa
percaya bahwa hidup di dunia ini sudah ada yang mengatur, sehingga
tidak sedikit orang yang bersikap narima, yaitu menyerahkan diri kepada
takdir
1.7 Kesenian
(Diadaptasi dari : Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, oleh
Koentjaraingrat,1990).
Seni sastra Jawa banyak mendapat pengaruh dari luar, terutama
dari agama dan budaya Hindu dan Islam. Seperti halnya wayang. Wayang
pada zama dahulu memiliki maksud tertentu yaitu “ Pemujaan terhadap
roh-roh nenk moyang”. Upacara pemujaan ini dipimpin oleh seorang
dalang, dalam merupakan orang yang paham benar tentang adat
istiadat.dan dalang dahulu juga dianggap sebagai orang suci dan dapat
menjadi medium (perantara) antara roh-roh nenek moyang dengan orang-
orang yang masih hidup.
1.8 Varian Suku Jawa
24
Indonesia merupakan Negara yang multikultural, terdiri dari
beribu-ribu pulau, suku, budaya, adat dll. Salah satunya adalah suku di
Jawa. Dalam teori Geertz (2013) menjelaskan bahwa di Jawa terdapat
beberapa varian suku, antara lain sebagai berikut : suku jawa varian
Abangan, Santri dan Priyayi.
2. BUDAYA BALI
I Gusti Ngurah Bagus (dalam Koentjaraningrat,1970) menjelaskan bahwa:
2.1 Identifikasi
Bali biasa di sebut dengan
nama Pulau Dewata yang
merupakan bagian dari gugusan
kepulauan Nusa Tenggara.
Kebudayaan Bali masih banyak
mengandung sifat Hindu-Jawa.
Hal ini disebabkan karena
Jatuhnya Kerajaan Majapahit sebagai pusat budaya di Jawa Timur pada
kurang lebih 1500 M, dan banyak diantara penduduknya yang tidak suka
memeluk islam, mencari tempat- tempat di mana agama dan budaya
Hindu –Budha bertahan.
Sampai sekarang orang Bali keturunan Wong mojopahit dan menyebut/
memuliakan leluhurnya sebagai Bhatara Maospati. Sedangkan, penduduk
asli yang tidak bercampur dengan orang-orang Majapahit, menyingkir dan
bermukim di daerah –daerah pegunungan, dan mereka disebut sebagai
golongan Bali Aga (Bali Asli) yang menempati Tengahan hingga
Pengrisingan. Religi mereka animismme. Seiring berjalannya waktu,
agama yang di bawa oleh orang- orang Jawa Timur bercampur dengan
budaya asli Bali.
Golongan yang memeluk agama islam, di Bali sangat kecil. Dan
golongan yang memeluk agama islam yang disebut dengan Bali Selam.
25
Bali biasa di sebut dengan nama Pulau Dewata yang merupakan
bagian dari gugusan kepulauan Nusa Tenggara. Bali, memiliki empat
sistem kekerabatan yaitu Kasta Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra.
Susunan keluarga di Bali adalah Parental. Parental yaitu kekeluargaan
yang dihitung dari garis ayah dan garis biru. Selain itu di Bali juga
terdapat pula Upacara pembakaran mayat atau biasa disebut dengan
Upacara ngaben. Bila ada seseorang yang meninggal dunia, maka
jenazahnya untuk sementara waktu ditanam/dikubur dalam tanah. Dengan
tujuan untuk menunggu terkumpulnya biaya.
2.2 Angka dan fakta demografis
Luas wilayah pulau bali adalah 5.636,66 KM² dengan jumlah
penduduk pada tahun 2016 adalah 4.125.800 jiwa. Wilayah bali terbagi
menjadi 6 wilayah daratan (pulau) yaitu Pulau Bali sebagi pulau terbesar
Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Nusa Lembongan , Pulau
Serangan dan Pulau Menjangan. Provinsi Bali dibagi menjadi 8 Kabupaten
dan 1 kota dibagi menjadi 57
Kecamatan.
2.3 Bentuk Desa/ peralatan
yang dipakai
Masyarakat hukum terkecil
adalah desa. Tiap desa memiliki
kuil sendiri sebagai temat orang
memuja Dewa-dewa. Atau biasa
disebut dengan Pura.
Di bali terdapat beberapa
macam pura, ada pura desa, pura subak, pura segara, pura dalem dan lain
sebagainya. Semua pura tersebut digunakan untuk memuliakan dewa
Siwa, Wisnu, Brahma dan lain sebagainya.
Terdapat dua jenis desa di bali, yaitu
2.3.1 Desa Kuno (lama)
26
Desa kuno oleh suatu dewan yang disebut Sekaha Desa. Desa ini
terdiri dari orang – orang pendiri desa dan keturunanya.
2.3.2 Desa baru
Di desa baru tidak terdapat dewan desa dan pemerintahan yang
dijalankan hampir sama dengan desa yang terdapat di Jawa. Pimpinan atau
kepala desa disebut juga dengan Klian dan penulisnya disebut Penyarikan.
2.4 Mata pencaharian
Mata pencaharian pokok orang bali adalah bercocok tanam. Dapat
dikatakan bahwa 70 % pendapatan mereka dari bertani. Sedangkan 30%
hidup dari peternakan, berdagang, menjadi buruh, pegawai atau lainnya.
2.5 Sistem kekerabatan
Banjar. Sistem kekerabatan patrilineal yang mengikat orang Bali
berdasarkan prinsip keturunan, ada pula bentuk kesatuan- kesatuan sosial
yang didasarkan atas kesatuan wilayah, ialah desa.
Banjar dikepalai oleh seorang kepala yang disebut klian banjar
(kliang). Tugasnya tidak hanya menyangkut segala urusan dalam lapangan
kehidupan sosial dari banjar sebaai suatu komuniti, tetapi juga lapangan
kehidupan keagamaan.
Subak. Memiliki kepala sendiri ialah kliang banjar yang
bertanggung jawab kepada seorang kepala adat yang ada diatasnya, ialah
sedahan agung. Warga subak adalah para pemilik atau penggarap sawah-
sawah yang menerima air irigasinya dari bendungan- bendungan yang
diurus oleh suatu subak.
Seka. Dalam kehidupan masyarakat di bali ada organisasi-
organisasi yang bergerak dalam lapangan hidup yang khusus, ialah
organisasi seka
27
Gotong Royong. Dalam kehidupan sehari- hari terdapat dua sistim
gotong royong, ialah antara individu dan individu atau antara keluarga dan
keluarga.
Susunan keluarga di bali,parental, yaitu kekeluargaan yang
dihitung dari garis ayah dan garis biru. Di bali umumnya masih menaruh
percaya
a) Kasta Brahmana : merupakan kasta yang memiliki derajat tinggi
dan terdiri dari golongan pendeta. Ida untuk laki-laki idayu untuk
perempuan.
b) Kasta Ksatria
Kasta Ksatria merupakan golongan raja-raja dan para bangsawan pada
umumnya mereka memakai sebutan (gelar) Dewa untuk laki-laki dan
Dewayu untuk perempuan.
c) Kasta Waisya
Kasta Waisya merupakan golongan kaum petani, pedagang, saudagar
dan masih sebagainya. Kebanyakan mereka memakai sebutan (gelar)
Gusti untuk laki-laki dan Gusti Ayu untuk perempuan.
d) Kasta Sudra
Kasta sudra merupakan kasta terendah yang terdiri dari orang- orang
yang tidak sempurna dan sebagai rakyat kecil. Masyarakat yang tidak
memiliki gelat hanya dengan panggilan : I
2.6 Sistem Kepercayaan atau Religi
Pada umumnya kepercayaan
orang Bali adalah Hindu. Namun
seiring berjalannya waktu selain
agama Hindu, terdapat pula orang
yang memeluk agama lain, seperti
islam dan Kristen. Selain orang Bali
asli, tidak boleh mengikuti upacara-
upacara keagamaan yang
28
diselenggarakan oleh orang Bali.
Di bali terdapat tiga dewa utama yaitu Brahma, Siwa dan Wisnu
a. Upacara Ngaben
Upacara ngaben adalah
upacara kematian atau
pembakaran mayat. Bila
ada seseorang yang
meninggal dunia, maka
jenazahnya untuk
sementara waktu di tanam/dikubur dalam tanah. Dengan tujuan untuk
menunggu terkumpulnya biaya. Karena untuk melakukan sebuah upacara
ngaben, diperlukan biaya yang banyak sekali. Untuk kalangan bangsawan,
raja, pembakaran jenazah dapat diadakan secara besar-besaran. Untuk
menempatkan jenazah yang hendak dibakar itu disebut wadah. Wadah
yang berwujud sebuah menara tinggi bersusun-susun. Untuk sampai
diatas, orang harus naik tangga, yag disebut dengan tragtag, sedangkan
wadah (menara) disebut meru.yang biasanya bertingkat ganjil, yaitu :
3,5,7,9 dan yang paling tinggi 11 tingkat. Karena makin tinggi derajad
orang yang meninggal, makin tinggi pula merunya.
2.7 Jenis kebudayaan
Kebudayaa suku bali tergolong kebudayaan yang sangat tinggi
mutunya, sehingga banyak turis dari dalam dan luar negri yang
berkunjung ke bali.
Adapun beberapa tari-tarian yang terdapat di Bali adalah:
a. Tari janger
Adalah tarian yang dilakukan oleh pemuda-pemudi dan berjejer dengan
rapi serta berhadap-hadapan satu sama lain.
b. Calon arang atau rangda
29
Yang memegang peran dalam pertunjukan ini adalag seorang janda
yang berwujud seorang wanita raksasa terkenal sebagai juru tenung yang
dapat mendatangkan malapetaka bagi manusia.
c. Tari legong
Yaitu tarian yang dipersembahkan untuk menghormati dewa-dewa.
Seperti tarian Kecak, tari Gambuh dan sebagainya.
3. BUDAYA BATAK
Suku batak dibagi
menjadi enam sub-suku, yaitu
Toba, Angkola, Mandailing,
Simelungun, Dairi (Pak-pak
Dairi) dan Karo. Setiap suku di
Batak memiliki dialek sendiri- sendiri. Seluruh dialek dapat dibagi
menjadi dua dialek utama ; Toba (termasuk angkola, mandailing) 2. Dairi
(karo). Suku batak di Sumatra adalah satu golongan ethnis yang
merupakan bagian dari satu ras yang besar. Bahasa yang dipakai adalah
Austronesia.
3.1 Identifikasi
Tanah Batak terletak di pulau Sumatera diantara ± ½° - ± 3½°
Lintang Utara dan ± 97½°- ±100 Bujur Timur. Dengan begitu dapat
dikatakan bahwa wilayah Tapanuli serta sebagian besar sumatera timur
masuk di dalamnya. Luas tanah batak ±50.000 KM².
Suku batak dibagi menjadi enam sub-suku, yaitu Toba, Angkola,
Mandailing, Simelungun, Dairi (Pak-pak Dairi) dan Karo. Setiap suku di
Batak memiliki dialek sendiri- sendiri. Seluruh dialek dapat dibagi
menjadi dua dialek utama; Toba (termasuk angkola, mandailing) 2. Dairi
(karo).
30
Suku batak di Sumatra adalah satu golongan ethnis yang
merupakan bagian dari satu ras yang besar. Bahasa yang dipakai adalah
Austronesia.
3.2 Sejarah
Semenjak purbakala, nama Naros sebuah kota pelabuhan di
Tapanuli sudah terkenal didunia sampai Eropa. Yang menjadikannya
terkenal ialah kamfer (kapur barus) dan kemenyan yang diexport melalui
kota itu.
Rakyat dan raja-raja di Batak tetap animis dan system
pemerintahnya tetap sebagai hasil aslinya bersifat republic dan demokratis
Raja itu merupakan penghulu yang memimpin permusyawaratan
dan usaha-usaha gotong royong. Dan mau bergotong royong dengan
rakyat umu. Bahkan kekayaannya pun tidak berbeda banyak dengan
penduduk biasa.
Tanah batak dapat disebut sebagai suatu Negara yang merupakan
gabungan republik-republik dengan Singamangaradja sebagai lambang
persatuan.
3.3 Pengaruh kebudayaan.
1) Tulisan batak itu adalah tulisan india (mungkin langsung ditiru
dari India di Baros, tapi mungkin juga dari tulisan Dawa Kuno
di Tapanuli Selatan dan tulisan Jawa Kuno sendiri
2) Astrologi
3) Beberapa alat yang berguna dalam pertanian, pertemuan,
kesenian dan sebagainya.
4) Permainan catur
5) Sejumlah kata-kata sansekerta
31
3.4 Sistem Kemasyarakatan
Susunan masyarakat di Indonesia ada yang menuruti garis bapa
salah satu contohnya adalah di Batak. Sedangkan yang menganut garis ibu
(matrilineal adalah Minangkabau). Ada juga yang menganut dua-duanya
yaitu di Jawa.Tiap orang di tanah batak memiliki marga. Baik itu anak
laki-laki maupun anak perempuan mempunyai marga ayahnya.
Dalam suatu kampung terdapat marga yang menjadi inti dari
kampung tersebut dan biasa disebut dengan Marga-tanah. Marga tanah
penghuni kampung atau kompleks adalah ahli waris dari leluhur (laki-laki)
yang mendirikan kampung dan memiliki tanah-tanah disekitarnya.
Terdapat satu ciri khusus dalam seluruh masyarakat Batak, baik itu
Toba, Angkola, Mandailing, Simelungun Karo maupun Dairi yang tidak
dimiliki suku bangsa lain di Indonesia, yaitu pembagian masyarakat atas
tiga fungsional, yaitu sebagai berikut :
a. Golongan Pertama adalah para turunan lelaki dari satu
leluhur
Dalam istilah latinnya adalah agnati. Terdapat beberapa
istilah, dalam bahasa Toba dongan-sabutuha (lahir dari perut yang
sama ; istilah Dairi dengan sebeltek dan Karo sembujak membujak
arti yang sama), di Angkolan dan Mandailing kahanggi (artinya
abang-adik). Di Karo disebut juga Senina (simelungun : Sanina).
Semua istilah Batak ini setara kiasan menyatakan dekatnya
hubungan kekeluargaan (menurut garis bapa).
b. Golongan kedua ialah Boru (Karo: anak beru) artinya anak
perempuan, Angkola, Mandailing, Simelungun : anak boru dan
istilah Dairi : berru
c. Golongan yang terakhir adalah hula-hula (Karo:
Kalimbubu, Tapanuli Selatan : mora, Simelungun : tondong, Dairi
: Kula-kula)
32
3.5 Mata Pencaharian
Terdapat beragam mata pencaharian suku batak seperti bertani,
berdagang, berternak kerbau, menempah besi, emas dan perak, nelayan
serta menenun.
3.6 Sistem kepercayaan atau Religi
Bagian dari kepercayaan suku Batak adalah Animisme yang telah
dipengaruhi oleh agama Budaya dan Hindu Siwa dari India Selatan.
Hanya saja pengaruhnya tidak begitu kental. Di Batak juga terdapat tradisi
pembakaran mayat, namun tanpa di kubur atau di tanam terlebih dahulu.
Di daerah Toba berkembang pengaruh agama Kristen, sedangkan
bagian selatan dominan islam yang disebarkan oleh orang- orang Aceh
dan Gayo. Dan orang batak yang mendiami selatan danau toba memlik
agama Kristen. Beberapa suku-suku yang lain masih tetap animisme.
3.7 Seni Tarian Batak
Suku Batak memiliki dua macam tarian yaitu :
a. Tarian perseorangan, yaitu misalnya uang berhubungan dengan
ritus. Contohnya : Tarian Tunggal Panaluan
b. Tarian Bersama, dalam upacara adat dinamai dengan tarian
Dalihan Na Tolu
3.8 Orkes Batak
Dalam mengiringi tari-tarian boleh dikatakan sama diseluruh
Tanah Batak, hanya ada variasi dalam istilah dan susunan bagian-
bagiannya. Musik batak memiliki lima nada.
33
A. Setelah materi diatas,
kerjakan soal di bawah ini
selama 60 menit. Berilah tanda
silang (x) huruf a,b,c atau d
pada jawaban yang paling
benar.
1. Negara mana yang tidak
memberikan pengaruh
kebudayaan jawa?
a. Hindu
b. Budha
c. Cina
d. Eropa
2. Kesatuan hukum paling kecil
adalah……
a. Presiden
b. Kelurahan
c. Walikota
d. DPRD
3. Apa tugas dari carik ……
a. mengatur dan mengawasi
jalannya pemerintahan
desa dibantu orang
punggawa desa.
b. Orang yang dituakan
dalam suatu desa.
c. mengatur keamanan desa.
d. mengerjakan semua
administrasi desa (tulis
menulis) pajak, jual beli
danlain sebagainya.
4. Apa nama tradisi yang
dipakai untuk melepaskan
bahaya yang mengancam?
a. Ngruwat
b. Ngaben
c. Perkawinan
d. Pitonan
5. Di bawah ini, manakah
yang bukan termasuk
varian suku Jawa?
a. Jawa Tengah
b. Jawa Abangan
c. Jawa Santri
d. Jawa Priyayi
6. Jawa Varian apa, yang
percaya dengan tradisi
Slametan?
a.Jawa Santri
b. Jawa Priyayi
c. Jawa Timur
d. Jawa Abangan
7. terdapat berapa macamkah
suku batak?
a.Dua
b. Empat
c. Enam
d. Delapan
8. Dalam suku Batak, garis
apa yang dianut?
a.Garis Ibu (Matrilineal)
TUGAS 1
34
b. Garis Bapa (Patrilineal)
c. Keduanya
d. Salah Semua
9. Manakah yang bukan
termasuk mata pencaharian
dari masyarakat batak?
a. Berdagang
b. Berternak domba
c. Menempah
besi,emas,perak
d. nelayan
10. dalam musik batak, memiliki
berapa nada?
a. Tiga
b. Empat
c. Lima
d. enam
11. manakah pulau yang sering
disebut dengan “Pulau
dewata”?
a. batak
b. Sumatra
c. Papua
d. Bali
12. Orang bali asli, biasa disebut
dengan apa?
a. Bali tersenyum
b. Bali aja
c. Bali Aga
d. Bali Serasi
13. Yang bukan termasuk kasta/
golongan di Bali adalah
a.Brahmana
b. Waisya
c. Ksatrian
d. Sudra
14.Upacara adat yang biasa
disebut sebagai upacara
pembakaran mayat adalah
a. upacara adat
b. upacara ngaben
c. upacara kemerdekaan
d. upacara natal
15. salah satu tarian dari bali
adalah
a.tari gambyong
b. tari merak
c. tari saman
d.tari pendet
16. perhatikan gambar
Gambar diatas merupakan
gambar Rumah adat darimana?
a. Bali
b. Jawa
c. Batak
d. Asmat
35
17. wayang merupakan salah satu
kesenian dari mana?
a.Bali
b. Jawa
c. Batak
d. Asmat
18. Jawa varian apa yang apa
identik dengan keraton
a. jawa
Priya
yi
b. jawa
abang
an
c. jawa
tenga
h
d. Jawa
Santri
19. Nama tempat ibadah orang
Bali disebut?
a. Masjid
b. Klenteng
c. Gereja
d. Pura
20. Dalam suku Batak, marga
yang menghuni kampung disebut?
a. marga Sitanggang
b. Marga Tanah
c. marga Bumi
d. marga Hasibu
Isilah uraian di bawah ini
1. Menurut anda, apakah manfaat dari mengetahui budaya lain?
Jawab :
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2. Sebutkan dan jelaskan mengenai sistem kekerabatan dalam budaya
Jawa!
Jawab :
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
3. Jelaskan secara singkat mengenai upacara ngaben!
36
Jawab :
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
4. Sebutkan 5 suku yang ada di Indonesia
Jawab :
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
5. Sebutkan macam-macam varian dalam suku Batak
Jawab :
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
37
Buatlah sebuah mind map tentang materi (suku Jawa, Bali, Batak) di atas! Dalam
lembar kerja di bawah ini. (30 menit)
TUGAS 2
38
Buatlah sebuah kelompok yang terdiri dari 5 orang. Selanjutnya setiap peserta/anggota
kelompok secara bergantian mempelajari budaya yang dimiliki oleh peserta lain.
Dilanjutkan dengan mengisi kolom di bawah ini! (30 menit).
Contoh : pertama membahas mengenai budaya Jawa, dilanjutkan dengan kegiatan
Tanya jawab. Setelah itu, dilanjutkan mempelajari budaya peserta lain.
No Nama anggota
kelompok
Alamat asal Alamat
sekarang
Budaya
yang
dimiliki
Suku/etnik
TUGAS 3
39
Setelah selesai mempelajari berbagai budaya silahkan anda menuliskan berbagai
pertanyaan yang di ajukan kepada anda (15 menit)
1.
2.
3.
Dan diakhir kegiatan, mahasiswa diminta untuk merefleksi kegiatan dengan
mengikuti panduan di bawah ini! (30 menit)
a) Apakah budaya yang anda miliki?
b) Jelaskan secara singkat mengenai “suku Jawa, Batak dan Bali”?
c) Setelah mengetahui beberapa budaya yang dimiliki peserta lain,
bagaimana anda menyikapi keberagaman dalam kehidupan sehari-hari, terutama
dalam lingkungan perkuliahan.
d) Ada berapa macam budaya yang dimiliki oleh anggota kelompok?
Sebutkan!
e) Menurut anda, apakah manfaat dari mengetahui budaya lain?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………
TUGAS 4
TUGAS 5
40
TOPIK : MENYADARI BUDAYA LAIN
SUB TOPIK 2 :MEMAHAMI BUDAYA KONSELI (1.3,2.2)
TINGKAT :MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING
WAKTU :2x50 Menit
41
MEMAHAMI BUDAYA LAIN
Buatlah sebuah kelompok yang terdiri dari 8 orang peserta. Lalu tiap peserta diminta
untuk menyebutkan serta menjelaskan secara singkat makna dari 3 upacara adat yang
ada dalam budaya masing- masing. Lalu tulislah pada lembar kerja di bawah ini! (60
menit)
Jawab :
No Nama upacara adat Penjelasan singkat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tujuan
Setelah mempelajari sub topik memahami budaya lain diharapkan:
A. Mahasiswa mampu menyebutkan upacara adat budaya lain
B. menjelaskan mengenai makna upacara adat budaya lain
C. Mahasiswa mampu menguraikan dampak positif dan negative
memahami budaya konseli
TUGAS 1
42
Untuk peserta lain boleh mengajukan berbagai pertanyaan mengenai upacara adat yang
disampaikan oleh peserta lain. Lalu tulislah daftar pertanyaan dan jawaban dari hasil
diskusi diatas!
Jawab :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
Buatlah sebuah kelompok yang terdiri dari 5-8 orang. Diskusikan dengan kelompok
mengenai apa saja manfaat dari memahami budaya lain (30 menit)
Jawab :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
Setelah selesai mengerjakan tugas 1-2 diatas, dilanjutkan dengan Refleksi dengan
mengikuti panduan di bawah ini! (10 menit)
1. Apa saja upacara adat yang dimiliki oleh peserta
lain?
2. Jelaskan secara singkat makna berbagai upacara
adat yang telah disebutkan oleh peserta lain
3. Setelah peserta lain menjelaskan mengenai
upacara daerah di daerah masing- masing, apa manfaat
yang dapat diperoleh dari kegiatan tersebut ?
Jawab :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
TUGAS 2
TUGAS 3
43
TOPIK : MENYADARI BUDAYA LAIN
SUB TOPIK 3 :MENYADARI BUDAYA KONSELI (6.3,4.2, 5.2)
TINGKAT :MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING
WAKTU :2x50 Menit
44
MENYADARI BUDAYA KLIEN/ KESADARAN MULTIBUDAYA
Gambar orang dari beragam budaya
Bacalah materi di bawah ini dengan cermat dengan waktu selama 15 menit
Kesadaran Multikultural
Pedersen (2000) Kesadaran budaya didefinisikan sebagai kemampuan untuk
memahami konteks budaya dari sudut pandang budaya sendiri serta orang lain.
Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan multikultural sangat bermanfaat dalam
membangun kepercayaan dan hubungan yang positif. Pedersen juga mencatat bahwa
kesadaran konselor multikultural melalui pemahaman budaya dapat memperkuat antara
ikatan konselor dan konseli.
Sedangkan menurut pendapat Sue et al (1990) yang mengemukakan bahwa
menyadari dan memiliki kepekaan terhadap budaya yang dimiliki diri sendiri,
pemahaman tentang ras dan warisan budaya serta bagaimana hal tersebut secara
personal dan professional mempengaruhi pengertian dan bias yang akan terjadi dalam
proses konseling memiliki pengetahuan tentang pengaruh sosial terhadap orang lain.
Sue (Patterson, 2004) menyatakan bahwa pemahaman terhadap perbedaan budaya baik
secara verbal maupun nonverbal akan sangat membantu dalam proses konseling.
Karena dengan adanya Keragaman pada diri konseli seperti yang dikemukakan sue
(1991) yang terdiri dari aspek agama, etnis, gender, latar belakang budaya, geografi,
Tujuan
Setelah mempelajari sub topik menyadari budaya lain diharapkan:
A. Mahasiswa mampu menjelaskan seberapa penting menyadari budaya lain
B. Mahasiswa mampu menjelaskan akibat yang dapat ditimbulkan bila seorang guru
BK tidak memiliki kesadaran budaya
C. mahasiswa mampu menyadari bahwa klien berasal dari latar belakang budaya
yang berbeda-beda.
45
ras, abilitas/ disabilitas, usia saling berinteraksi dalam komunitas sekolah dan hal
tersebut juga berpotensi terjadinya suatu konflik, sehingga diperlukan adanya
pemahaman terhadap keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
Berdasarkan pendapat Sue,et al (1990) dan Pedersen (1991), dapat disimpulkan
bahwa dalam melayani konseli yang memiliki latarbelakang budaya (ras, etnis, kelas
sosial, bahasa) yang berbeda dengan konselor, kesadaran dan kepekaan terhadap
budaya sangat diperlukan supaya tidak terjadi persepsi yang salah/ bias kesalahan
pemahaman dari konselor dan konseli.
Selanjutnya Ivey dkk, 1993 (Jumarin,2002) mencatat adanya dua kecenderungan
dalam bidang konseling lintas budaya, yaitu pendekatan Universal (the universal
approach) dan pendekatan secara khusus (the focused culture specific approach).
a. Pendekatan universal mensyaratkan bahwa dalam setiap proses konseling
terkait dengan budaya dan harus mempertimbangkan budaya, konselor dituntut untuk
memiliki kesadaran budaya.
b. Pendekatan khusus memfokuskan pada suatu budaya kelompok tertentu yaitu
melihat individu dan sebagai anggota suatu kelompok budaya seperti konseling kepada
keturunan suku jawa, batak, komunitas homoseksual/lesbian, wanita dan sebagainya.
Pendekatan khusus (etik) melibatkan peneliti dari budaya tertentu sedangkan
Pendekatan universal (emik) mengacu pada pandangan bahwa data penelitian konseling
lintas budaya harus dilihat dari sudut pandang budaya subyek yang diteliti atau
indigenneous (budaya asli)
Dalam Kode Etik Konseling Amerika dirumuskan bahwa kompetensi multikultural
sebagai “kapasitas konselor yang memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang
keberagaman budaya pada diri sendiri dan orang lain, dan bagaimana kesadaran dan
pengetahuan tersebut diterapkan secara efektif dalam praktik terhadap konseli dan
kelompok konseli” (American Psichologycal Association, 2006). Tuntutan mengenai
kesadaran multikultural tersebut dijelaskan pula dalam Kode etik ABKIN pada Bab
II.A konselor harus secara aktif untuk memahami perbedaan latar belakang budaya
yang dimiliki konseli. Dari kedua kode etik di atas dapat disimpulkan bahwa seorang
konselor dituntut untuk memiliki kesadaran dan pengetahuan mengenai keberagaman
budaya yang ada pada dirinya maupun diri konseli.
Syarat Kompetensi Konselor
Dalam Standar Kompetensi Konselor Indonesia (SKKI) yang diusulkan oleh ABKIN
(2007) ditidaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
46
Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2008, pasal I ayat 1 menyatakan bahwa untuk
dapat diangkat sebagai konselor, seseorag wajib memenuhi standar kualifikasi
akademik dan kompetesi konselor yang berlaku secara nasional. Dan dijelaskan pula
bahwa kompetensi konselor mencakup: kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan
professional yang berkualitas akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dan
Pendidikan Profesi. Penjelasan dari syarat kompetensi konselor adalah sebagai berikut :
a. Kompetensi Pedagodik adalah
kemampuan dalam mengelola pembelajaran
peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap
peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
b. Kompetensi Kepribadian merupakan
sebuah kepribadian yang harus melekat pada
pendidik yang meliputi pribadi yang mantap,
stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak serta
dapat dijadikan teladan bagi peserta didik.
c. Kompetensi Sosial adalah kemampuan
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali, serta masyarakat
sekitar.
d. Kompetensi Professional adalah
kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkan
membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam standar
nasional.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111
Tahun 2014, pasal I bab 4 menyatakan bahwa Guru Bimbingan dan Konseling adalah
Pendidik yang berkualifikasi akademik minimal sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang
Bimbingan dan Konseling dan memiliki kompetensi di bidang Bimbingan dan
47
Konseling. Sedangkan dalam Permendikbud 111 tahun 2014, kompetensi Profesional
sub kompetensi no 16, menyatakan bahwa konselor dituntut untuk memiliki kesadaran
dan komitmen terhadap profesi. Kesadaran dalam memberikan layanan kepada klien
berasal dari latar belakang yang berbeda dan professional dalam memberikan layanan,
sehingga konselor dituntut untuk mengesampingkan kepentingan pribadi di atas
kepentingan konseli. Dan dalam kompetensi Kepribadian, indikator no 6.3, bahwa
seorang konselor juga dituntut untuk peka, bersikap empati, serta menghormati
keragaman budaya dan perubahan.
Bila konselor kurang memiliki kesadaran mengenai beragam budaya yang ada di
Indonesia, maka akan mengakibatkan suatu hambatan dalam berkomunikasi dengan
konseli, hal ini telah diulas oleh Pederson, dkk (Prayitno & Erman, 2009) yang
menyatakan bahwa ada lima macam sumber hambatan yang mungkin timbul dalam
komunikasi dan penyesuaian diri antarbudaya, yaitu sumber – sumber berkenaan
dengan perbedaan bahasa, komunikasi non verbal, stereotip, kecenderungan menilai
dan kecemasan.Untuk meminimalisir hambatan dalam berkomunikasi dengan konseli,
seorang konselor harus peka terhadap keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
Sedangkan sue (1981:28) mencatat tiga hal yang menjadi sumber hambatan atau
kegagalan dalam layanan konseling lintas budaya yaitu : hambatan bahasa, dimana
sering terdapat perbedaan bahasa (verbal non verbal) antara bahasa konselor dan
konseli, hambatan perbedaan kelas, status antara konselor dengan konseli, misalnya
konselor berasal dari kasta atas dan konseli dari kasta bawah, hambatan perbedaan nilai
budaya antara konselor dengan konseli.
48
Bagaimana pendapat anda tentang gambar dibawah ini. (10 menit)
Jawab :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………..
TUGAS 1
49
1.Apa yang menjadi dasar konselor/guru bk harus memiliki kesadaran multikultural?
(30 menit)
Jawab :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
2. Apa manfaat memiliki kesadaran multikultural
Jawab :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
3. Apakah akibat yang ditimbulkan bila Guru BK/ konselor tidak memiliki
kesadaran budaya
jawab :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
Apa pendapat anda, setelah mengetahui bahwa terdapat berbagai budaya yang
dimiliki oleh peserta lain? (10 menit)
Jawab :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
TUGAS 2
TUGAS 3
50
Setelah selesai mengerjakan tugas diatas, silahkan anda mengisi hasil refleksi di bawah
ini! (15 menit)
a. Menurut anda seberapa pentingkah menyadari budaya lain? Jelaskan
b. Apa sajakah akibat yang dapat ditimbulkan bila seorang guru BK tidak memiliki
kesadaran budaya?
c. Apakah kamu sadar bahwa klien tidak hanya berasal dari latar belakang budaya
yang sama denganmu ?
JAWAB :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
TUGAS 4
51
DAFTAR PUSTAKA
Geerts,C. (2013) Agama Jawa : Abangan, Santri, Priyayi. Bandung:
Pustaka Bambu
Jumarin. 2002. Dasar- dasar Konseling Lintas Budaya.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Koentjaraningrat.1970. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia.
Djambatan. Jakarta
N.Siahaan B.A. Suatu Studi Tentang “Sedjarah Kebudajaan Batak”.
Cv.Napitupulu & Sons.Medan.
Widiarto.Tri. 2007. Psikologi Lintas Budaya Indonesia. Widya sari:
Salatiga.
Data penduduk Bali
(http://www.bappeda.baliprov.go.id/files/subdomain/bappeda/Foto%20dan%20
berita%20Web%20terbaru/DATA%20MAKRO%20BULAN%20APRIL%2020
16.pdf,
52
LAMPIRAN 7
LAPORAN EVALUASI PAKET KESADARAN MULTIKULTURAL
A. Evaluasi pelaksanaan
Treatment diberikan dengan memberikan paket kesadaran multikultural
kelompok eksperiman sesuai rancangan program yang sudah dibuat oleh peneliti
sebanyak 6 topik dengan total 14x50 menit. Layanan ini dikatakan berhasil apabila
kelompok eksperiman setelah post test menunjukkan peningkatan kesadaran
multikultural dan hasilnya lebih tinggi dari kelompok kontrol.
B. Laporan Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama sepuluh bulan. Sebelum peneliti
melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan pra penelitian untuk
mengetahui kesadaran multikultural mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan
2013. Setelah diketahui bahwa mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2013
memiliki kesadaran multikultural dalam kategori terbatas dan sangat terbatas yaitu
sebanyak 3 % untuk kategori sangat terbatas dan 57 % kategori terbatas. Terdapat 18
mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013 yang memiliki kesadaran multikultural
dalam kategori terbatas dan sangat terbatas. Dari 18 mahasiswa tersebut dibagi menjadi
dua kelompok yang terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang
masing-masing kelompok berjumlah 9 orang. Paket kesadaran multikultural ini terdiri
dari 14 sesi x 50 menit. Di bawah ini merupakan laporan pelaksanaan dari paket
kesadaran multikultural yang sudah dikerjakan oleh mahasiswa. Yaitu sebagai berikut:
4.2.2.1 Pertemuan I (Mengetahui budaya diri sendiri)
53
Pada pertemuan I membahas tentang mengetahui budaya diri sendiri.
Topik ini terdiri diri dari 3 tugas individu, mahasiswa diminta untuk menjelaskan
mengenai budaya serta unsur budaya diri sendiri. Kegiatan ini bertujuan untuk
melihat seberapa tingkat pengetahuan mahasiswa tentang budaya diri sendiri
dengan mengidentifikasi budaya yang dimiliki serta mampu menyebutkan tujuh
unsur budaya dalam budaya diri sendiri.
Penilain terhadap kegiatan yang sudah dilakukan adalah rata-rata
mahasiswa telah mengetahui budaya yang dimilikinya serta mampu menjelaskan
budaya yang dimiliki diri sendiri beserta unsur-unsur budaya dan manfaat yang
diperoleh setelah mengerjakan tugas 1 dan 2.
4.2.2.2 Pertemuan II (memahami budaya diri sendiri)
Pada pertemuan kedua ini membahas mengenai topik memahami budaya
diri sendiri. Topik ini terdiri dari 5 tugas individu. Pada topik ini mahasiswa
secara individu diminta untuk menyebutkan mengenai upacara adat dalam
budaya diri sendiri, menyebutkan serta menjelaskan nama-nama upacara adat
dalam budaya sendiri, menyebutkan upacara adat yang pernah diikuti serta
makna yang terkandung, menyebutkan manfaat dari memahami budaya sendiri.
Dan pada tugas terakhir, terdapat penilain terhadap kegiatan yang sudah
dilakukan adalah rata-rata mahasiswa mampu menyebutkan serta menjelaskan
berbagai upacara adat yang ada dalam budaya masing-masing.
4.3.2.2 Pertemuan III (Menyadari budaya diri sendiri/konseli)
54
Pada pertemuan III membahas tentang menyadari budaya diri sendiri.
Topik ini terdiri diri dari 4 tugas individu. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat
kesadaran budaya yang dimiliki oleh mahasiswa. Pada topik ini Mahasiswa
diminta untuk menjelaskan landasan dasar konselor multikultural, memberikan
contoh dari kegiatan sadar budaya dalam kehidupan sehari-hari, menyebutkan
akibat yang ditimbulkan bila tidak memiliki kesadaran mengenai budaya yang
dimiliki diri sendiri sehingga mahasiswa BK FKIP UKSW mampu menyadari
budaya yang dimiliki orang lain. Pada pertemuan ke 3 terdiri dari 4 tugas
individu, yaitu Mahasiswa diminta untuk menyebutkan landasan dasar serta
menjelaskan mengenai tuntutan konselor harus memiliki kesadaran multikultural.
Penilain terhadap kegiatan yang sudah dilakukan adalah rata-rata
mahasiswa telah menyadari pentingnya memiliki kesadaran multikultural. karena
mengingat bahwa sebelum menyadari budaya orang lain, seorang guru BK atau
Konselor harus menyadari budaya yang dimiliki terlebih dahulu.
4.3.2.3 Pertemuan IV (Pengetahuan budaya lain/konseli)
Pada pertemuan keempat, terdapat 5 tugas yang terdiri dari tugas individu
dan kelompok. Pertemuan ke IV bertujuan supaya mahasiswa mampu
mengidentifikasi budaya yang dimiliki oleh peserta lain serta mampu
menyebutkan beberapa aspek dalam budaya yang dimiliki peserta lain
Tugas individu diberikan untuk mengukur tingkat pengethuan peserta
mengenai budaya lain. Mahasiswa diminta untuk mengerjakan soal yang
berkaitan dengan materi yang telah disajikan mengenai budaya Jawa, Batak,
Bali. Tugas 1 ini bertujuan untuk melihat kesungguhan mahasiswa dalam
55
mempelajari materi yang telah disajikan, serta dapat sebagai bahan ukur dalam
mengetahui tentang budaya lain. Merupakan tugas untuk membuat mind map.
Pembuatan mind map bertujuan untuk membantu mahasiswa BK FKIP UKSW
angkatan 2013 dalam memahami ketiga budaya yang didiskusikan. Pada tugas
ini, mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013 diminta untuk membentuk
sebuah kelompok yang terdiri dari 5-9 mahasiswa, selanjutnya tiap peserta
menjelaskan mengenai budaya yang dimilikinya, secara bergantian dan
dilanjutkan dengan Tanya jawab. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah
wawasan dari tiap peserta mengenai berbagai budaya yang dimiliki peserta lain.
Penilain terhadap kegiatan yang sudah dilakukan adalah pada topik ini
terdapat tugas kelompok, yang mengharuskan peserta untuk saling berinteraksi
dengan mahasiswa lain. Pada sub topik pengetahuan multikultural, rata-rata
mahasiswa mengungkapkan bahwa setelah membaca serta mengerjakan tugas 1-
4 topik pengetahuan budaya lain dapat menambah wawasan mengenai berbagai
budaya lain serta menyadarkan mahasiswa mengenai berbagai budaya yang
dimiliki oleh peserta lain.
4.3.2.4 Pertemuan V (Memahami budaya lain/konseli)
Pada pertemuan kelima, terdapat 5 tugas yang terdiri dari tugas individu
dan kelompok Pertemuan ke V bertujuan agar Mahasiswa BK FKIP UKSW
angkatan 2013 mampu mengidentifikasi budaya yang dimiliki oleh peserta lain,
menjelaskan makna upacara adat budaya lain, serta mampu menguraikan dampak
positif dan negative memahami budaya konseli. Untuk tugas individu diberikan
untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta mengenai budaya lain.
56
Mahasiswa diminta untuk membentuk sebuah kelompok yang terdiri dari
5-9 orang. Selanjutnya peserta diminta untuk menyebutkan serta menjelaskan 3
upacara adat dalam budaya masing-masing. Setelah selesai, peserta lain boleh
memberikan pertanyaan kepada peserta lain mengenai apa yang telah
disampaikan. Selanjutnya, peserta diminta untuk mendiskusikan manfaat dari
memahami budaya lain, lalu menuliskan pada lembar kerja yang telah
disediakan.
Penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilakukan
Rata-rata mahasiswa telah memahami berbagai upacara adat dari berbagai
budaya yang dimiliki oleh peserta lain.
4.3.2.5 Pertemuan VI (menyadari budaya lain/ konseli)
Pada pertemuan kelima, terdapat 4 tugas yang terdiri dari tugas individu
dan kelompok. Topic menyadari budaya lain bertujuan supaya Mahasiswa BK
FKIP UKSW angkatan 2013 mampu menjelaskan seberapa penting menyadari
budaya lain, menjelaskan akibat yang dapat ditimbulkan bila seorang guru BK
tidak memiliki kesadaran budaya, mahasiswa BK FKIP UKSW angkatan 2013
menyadari bahwa seiring berjalannya waktu klien yang akan dihadapi tidak
hanya berasal dari budaya yang sama, namun berasal dari berbagai daerah.
Mahasiswa diminta untuk mengungkan pendapat mengenai gambar yang telah
disediakan. Mahasiswa diminta untuk menjelaskan landasan dasar konselor
multikultural serta menjelaskan manfaat memiliki kesadaran multikultural dan
akibat yang ditimbulkan bila konselor tidak memiliki kesadaran multikultural.
57
Mengungkapkan pendapat mengenai berbagai budaya yang dimiliki oleh peserta
lain.
Penilain terhadap kegiatan yang sudah dilakukan adalah Rata-rata
mahasiswa telah menyadari pentingnya memiliki kesadaran multikultural.
Karena mengingat konseli berasal dari berbagai budaya yang berbeda-beda.
Setelah selesai mengerjakan paket kesadaran multikultural, dilakukan post
test dan melakukan observasi untuk melihat tingkat keberhasilan dari treatment
yang dilakukan pada tanggal 30 Desember 2016. Hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti, diperoleh bahwa terdapat peningkatan kesadaran multikultural
mahasiswa ketika memasuki pertemuan ke 5, yaitu memasuki topik pengetahuan
multikulural. Saat mahasiswa diminta untuk membuat sebuah kelompok dan
melakukan diskusi mengenai budaya yang dimiliki. Pada saat itu terjadi diskusi
yang dapat menambah pengetahuan dari mahasiswa mengenai berbagai budaya
yang dimiliki oleh peserta lain. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
diperoleh hasil mean kelompok eksperimen sebesar 14,00 dan mean kelompok
kontrol sebesar 5,00 dengan Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,050.
Sehingga menunjukkan terdapat perbedaan dan peningkatan mean rank sebesar
9,00. Antara kelompok yang mendapatkan treatment dengan kelompok yang
tidak mendapatkan treatment. Sehingga hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Akhmadi (2013) yang menyatakan bahwa pelatihan kesadaran dapat
meningkatkan kesadaran multikultural.
58
59
LAMPIRAN 8
SCAN SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN