lampiran iv - jdih.kkp.go.idjdih.kkp.go.id/peraturan/rpermen-juknis-dak.pdf · uptd perbenihan...
TRANSCRIPT
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2016
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI
KHUSUS BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2017
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
KABUPATEN/KOTA BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2017
I. PEMBANGUNAN / REHABILITASI SARANA DAN PRASARANA TEMPAT
PELELANGAN IKAN (TPI) DI LUAR PELABUHAN PERIKANAN (MILIK UPTD
KABUPATEN/KOTA)
1. Pengertian
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) adalah Tempat para penjual dan pembeli
melakukan transaksi jual beli ikan melalui pelelangan dimana proses
penjualan ikan dilakukan dihadapan umum dengan cara penawaran
bertingkat.
Tempat Pelelangan Ikan atau disingkat TPI adalah pasar tempat
terjadinya transaksi penjualan ikan/hasil laut baik secara lelang maupun
tidak (tidak termasuk TPI yang menjual/melelang ikan darat). Biasanya
TPI ini dikoordinasi oleh Dinas Perikanan, Koperasi atau Pemerintah
Daerah.
TPI tersebut harus memenuhi kriteria sebagai berikut: tempat tetap (tidak
berpindah-pindah), mempunyai bangunan tempat transaksi penjualan
ikan, ada yang mengkoordinasi prosedur lelang/penjualan, mendapat izin
dari instansi yang berwenang (Dinas Perikanan/Pemerintah Daerah).
Fasilitas di Tempat Pelelangan Ikan meliputi:
a. Bangunan TPI
b. Lantai;
c. Drainase;
d. Instalasi listrik dan penerangan;
e. Air bersih; dan
f. Lahan parkir.
2. Persyaratan Umum
Persyaratan umum Pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana
Tempat Pelelangan Ikan yang dikelola oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota adalah sebagai berikut:
1) Pembangunan/rehabilitasi Tempat Pelelangan Ikan dilaksanakan di
lokasi yang sudah ada (bukan lokasi baru) dan telah terdapat aktivitas
perikanan tangkap. Lokasi dimaksud dan pengelolaannya telah
ditetapkan oleh Bupati/Walikota.
2) Tempat Pelelangan Ikan yang dikelola oleh kabupaten/kota adalah
Tempat Pelelangan Ikan yang dikelola dan asetnya dimiliki oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota.
3) Tempat Pelelangan Ikan yang dikelola kabupaten/kota yang akan
dibangun/rehabilitasi telah ditetapkan lokasinya oleh Bupati/Walikota
setempat yang ditembuskan kepada Direktur Jenderal Perikanan
Tangkap.
3. Persyaratan Khusus
Pengajuan usulan pembiayaan pembangunan/rehabilitasi sarana dan
prasarana Tempat Pelelangan Ikan sebagaimana tersebut di atas harus
memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut:
a. Pemilihan jenis fasilitas yang akan dikembangkan mengacu kepada
kebutuhan mendesak masyarakat nelayan setempat dan mengacu
kepada hasil studi kelayakan, masterplan dan detail desainnya;
b. Kesanggupan mengoperasionalkan Tempat Pelelangan Ikan sesuai
dengan kapasitas terpasang dibuktikan dengan surat pernyataan
kesanggupan pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran
operasional dan pemeliharaan Tempat Pelelangan Ikan yang akan
dibangun/direhabilitasi sarana dan prasarananya.
c. Lahan yang digunakan merupakan milik pemerintah daerah
kabupaten/kota yang ditandai dengan sertfikat kepemilikan atas
tanah.
4. Spesifikasi Teknis
1) Pembangunan/rehabilitasi sarana dan prasarana Tempat Pelelangan
Ikan di atas diarahkan untuk memenuhi spesifikasi teknis sebagai
berikut:
a. terlindung dan mudah untuk dibersihkan;
b. mempunyai lantai yang kedap air yang mudah dibersihkan dan
disanitasi, dilengkapi dengan saluran pembuangan air dan
mempunyai sistem pembuangan limbah cair yang higiene;
c. mempunyai penerangan yang cukup untuk memudahkan dalam
pengawasan hasil perikanan;
d. kendaraan yang mengeluarkan asap dan binatang yang dapat
mempengaruhi mutu hasil perikanan tidak diperbolehkan berada
dalam Tempat Pelelangan Ikan;
e. dibersihkan secara teratur minimal setiap selesai penjualan;
f. dilengkapi dengan tanda peringatan dilarang merokok, meludah,
makan dan minum, dan diletakkan di tempat yang mudah dilihat
dengan jelas;
g. mempunyai fasilitas pasokan air bersih dan atau air laut bersih
yang cukup;
2) Tempat pelelangan ikan harus memenuhi persyaratan higiene dan
penerapan sistem rantai dingin.
3) Memiliki pengelola yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan
Bupati/Walikota atau Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota.
Format Lampiran Surat Pernyataan Kesiapan Menanggung Biaya Operasional
dan pemeliharaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di luar Pelabuhan Perikanan
(UPTD Kabupaten/Kota) yang akan dikembangkan
KOP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN/KOTA
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
NIP :
Pangkat / golongan ruang :
Jabatan :
Unit Kerja :
Menyatakan bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota sanggup
menanggung biaya operasional dan perawatan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
..........................
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
…………………….,
Yang bersangkutan
Materai 6000
(………………………………….)
NIP. ………………………
II. PEMBANGUNAN/REHABILITASI SARANA DAN PRASARANA POKOK
UPTD PERBENIHAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KAB/KOTA
1. Pengertian
a. UPTD Perbenihan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota adalah
Unit Pelaksana Teknis Daerah (unit kerja) milik Dinas Kelautan dan
Perikanan Kab/Kota yang bertugas melaksanakan tugas teknis di
bidang perbenihan ikan air tawar, payau dan laut.
2. Persyaratan Umum
a. Penetapan jenis unit perbenihan yang akan dikembangkan
didasarkan pada prioritas kebutuhan serta dengan memperhatikan
potensi sumberdaya perikanan budidaya yang tersedia.
b. Penetapan kegiatan pengembangan UPTD Perbenihan di dukung
dengan beberapa persiapan, yaitu: Lahan merupakan tanah yang
dikuasai oleh pemerintah daerah dengan status peruntukan untuk
pengembangan UPTD Perbenihan.
c. Apabila diperlukan, pelaksana pembangunan UPTD Perbenihan
Kab/ Kota dapat berkonsultasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Ditjen Perikanan Budidaya dalam membuat perencanaan
penyediaan prasarana dan sarana UPTD Perbenihan serta meminta
berkonsultasi teknis dalam tahap operasionalnya.
d. Sanggup menyediakan anggaran biaya operasional dan
pemeliharaan melalui APBD kabupaten/kota serta staf operasional
UPTD Perbenihan.
3. Persyaratan Teknis
Persyaratan teknis pengembangan UPTD Perbenihan didasarkan pada
persyaratan teknis lokasi dan bangunan. Persyaratan teknis lokasi
antara lain mempertimbangkan ketersediaan air, ketersediaan listrik,
jenis tanah (terutama posrositas dan keasaman tanah), keamanan
serta aspek sosial ekonomi.
4. Spesifikasi Teknis
a) Pembangunan/rehabilitasi kolam/saluran UPTD
Perbenihan
Pembangunan/rehabilitasi kolam/saluran meliputi :
1. Rehabilitasi kolam atau bak induk/calon induk,
2. Rehabilitasi kolam atau bak pemijahan/pendederan,
3. Rehabilitasi kolam atau bak karantina,
4. Rehabilitasi kolam atau bak Filter/pengendapan
5. Rehabilitasi kolam atau bak pakan alami,
6. Rehabilitasi bangunan panti benih/bangsal/hatchery,
7. Pembangunan bak sterilisasi roda kendaraan dan bak
disinfeksi alas kaki/footbath,
8. Rehabilitasi saluran air pasok (masuk) dan buang
(keluar),
9. Rehabilitasi kolam atau bak larva
10. Pembangunan / rehabilitasi tandon,
11. Pembangunan / rehabilitasi kolam atau bak
pengelolaan limbah.
b) Peralatan UPTD Perbenihan (paket)
Paket peralatan perbenihan meliputi:
1. Paket instalasi aerasi (hi blow, selang aerasi, batu
aerasi, instalasi pipa)
2. Paket resirkulasi air (filter biologi, filter mekanik,
pompa celup, instalasi pipa, unit ultraviolet)
3. Paket pemijahan buatan (wadah ikan dari
plastik/fiberglass, happa, selang kanulasi, ovaprim /
HCG, syringe/ alat suntik, kakaban, Larutan NaCL /
infus, aquabidest)
4. Paket penetasan (happa, corong penetasan, pompa
celup, heater)
5. Paket pendederan (alat penyeragaman ukuran benih,
happa, baskom, refrigerator)
6. Paket pengukuran dan pemeriksaan kesehatan
ikan/mutu benih (timbangan, DO Meter, pH Meter,
termometer, Mikroskop, water quality testkit)
7. Paket pemeliharaan larva (plankton net, happa, corong
penetasan artemia, heater)
8. Paket pembibitan rumput laut hasil kultur jaringan
(jukung pengangkut benih, tali, pelampung, pemberat,
jaring pengaman, bibit rumput laut hasil kultur
jaringan).
c) Peralatan perkolaman UPTD Perbenihan (paket)
Paket perlatan perkolaman meliputi Paket persiapan dan
pemeliharaan kolam (hand traktor, mesin potong rumput,
happa, alat semprot jaring).
d) Peralatan panen UPTD Perbenihan (paket)
1 (satu) paket peralatan panen meliputi : wadah panen
fiberglass, tabung oksigen, alat hitung benih, timbangan dan
happa.
III. PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBERDAYAAN USAHA SKALA
KECIL MASYARAKAT PESISIR (NELAYAN, PEMBUDIDAYA IKAN,
PENGOLAH DAN PEMASAR HASIL PERIKANAN SERTA PETAMBAK
GARAM)
A. Perahu/Kapal Penangkap Ikan Berukuran lebih kecil dari 3 GT yang
Dioperasikan di Perairan Laut dan Perairan Umum Daratan berseta
mesin dan alat tangkapnya.
1. Pengertian
a) Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus
dipergunakan untuk menangkap ikan termasuk menampung,
menyimpan, mendinginkan, dan/atau mengawetkan.
b) Perahu/kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 3 GT
adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang digunakan
untuk melakukan penangkapan ikan di perairan umum daratan
dan khusus untuk perairan umum tersebut, seperti danau,
waduk, sungai, rawa dan genangan air lainnya.
c) Alat penangkapan ikan yang diizinkan adalah alat penangkapan
ikan yang tidak mengganggu dan merusak keberlanjutan sumber
daya ikan serta tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
d) Alat bantu penangkapan ikan adalah sarana dan perlengkapan
atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk membantu
penangkapan ikan.
2. Persyaratan Umum
a) Pengadaan/pembangunan/penyediaan kapal penangkap ikan
yang digunakan hanya untuk melakukan penangkapan ikan di
laut berukuran lebih kecil dari 3 GT dilengkapi dengan mesin
utama.
b) Pengadaan/pembangunan/penyediaan perahu/kapal
penangkap ikan yang digunakan hanya untuk melakukan
penangkapan ikan di perairan umum daratan berupa danau,
waduk, sungai, rawa dan genangan air lainnya.
c) Pengadaan alat penangkapan ikan yang diperbolehkan adalah
alat penangkapan ikan yang diizinkan, selektif, efektif, efisien
dan ramah lingkungan, yang meliputi jaring dan pancing sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dengan dilengkapi
rancang bangun (design) alat penangkapan ikan.
d) Penyediaan alat penangkapan ikan diprioritaskan bagi nelayan
kecil yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUB)
perikanan tangkap atau koperasi yang telah memiliki kapal.
3. Persyaratan Khusus
a) Kapal penangkap ikan di laut berukuran lebih kecil dari 3 GT
diperuntukkan bagi nelayan kecil yang tergabung dalam
kelompok usaha bersama (KUB) perikanan tangkap atau
koperasi dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya ikan
di masing-masing wilayahnya.
b) Kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 3 GT yang
dilengkapi dengan mesin, hanya diperuntukkan bagi nelayan
kecil yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUB)
perikanan tangkap atau koperasi.
c) Spesifikasi, konstruksi, pengertian, jenis, sebutan, singkatan,
pengkodean dan gambar serta tata cara pengoperasian dari
masingmasing kelompok jenis alat penangkapan ikan
sebagaimana tersebut di atas mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Alat
Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara
Republik Indonesia.
d) Pengadaan alat penangkapan ikan ini diprioritaskan bagi
nelayan kecil yang tergabung dalam kelompok usaha bersama
(KUB) perikanan tangkap atau koperasi yang telah memiliki
kapal dilakukan dengan syarat memiliki:
1) Bukti kepemilikan calon penerima; dan
2) Spesifikasi teknis yang diketahui oleh Dinas Kota/Kabupaten
setempat yang membidangi urusan perikanan.
e) Pengadaan alat bantu penangkapan ikan ini diprioritaskan bagi
nelayan kecil yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama
(KUB) perikanan tangkap atau koperasi dan telah memiliki kapal
dilakukan dengan syarat memiliki:
1) Bukti kepemilikan kapal calon penerima; dan
2) Spesifikasi teknis kapal calon penerima yang diketahui oleh
dinas kota/kabupaten setempat yang membidangi urusan
perikanan.
4. Spesifikasi Teknis
a. Pembangunan kapal penangkap ikan dilengkapi dengan gambar
rencana garis, gambar rencana umum dan gambar rencana
konstruksi;
b. Mesin penggerak yang digunakan adalah mesin kapal; dan
c. Peralatan dan perlengkapan kapal disesuaikan dengan
kebutuhan.
d. Spesifikasi teknis alat penangkapan ikan yang dibiayai melalui
dana alokasi khusus memenuhi spesifikasi teknis kelompok alat
tangkap sebagai berikut: Jaring lingkar (surrounding nets);
Jaring angkat (lift nets); Alat yang dijatuhkan (falling gears);
Jaring insang (gillnets and entangling nets); Perangkap (traps);
Pancing (hooks and lines); dan alat penangkap ikan yang tidak
dilarang.
e. Pengadaan alat bantu penangkapan ikan disesuikan dengan
kebutuhan, dapat berupa: alat bantu navigasi/instrumen
nautika kapal perikanan, global positioning system, alat bantu
pendeteksi ikan (fish finder), mini winch dan lain-lain.
B. Percontohan Budidaya
1. Penyusunan dan Penetapan Konsep Kawasan Percontohan
a. Sosialisasi/Koordinasi
Sosialisasi dan koordinasi dilakukan oleh Dinas KP
Kabupaten/Kota. Peserta sosialisasi adalah calon Pokdakan
pelaksana di kawasan percontohan yang telah dilakukan
identifikasi dan verifikasi, serta menyatakan kesanggupan yang
dibuktikan dengan berita acara.
b. Identifikasi Lokasi dan Pokdakan
Penetapan lokasi diharapkan dapat menjamin keselarasan
dengan pembangunan wilayah di daerah dan keadaan sosial di
lingkungan sekitarnya. Lokasi pengembangan percontohan
dilakukan di lahan milik Pokdakan yang telah memenuhi
kriteria, antara lain :
1) Aspek Teknis
a) Lokasi sesuai Standar kelayakan kegiatan perikanan
budidaya
b) Berada dalam kawasan pengembangan perikanan
budidaya
c) Tidak dalam areal banjir dan cemaran
d) Daya dukung lingkungan memadai
e) Kesesuaian lokasi dengan penerapan teknologi yang akan
dikembangkan (teknologi anjuran)
2) Aspek Non Teknis
a) Terdapat Kelembagaan kelompok
b) Sosial budaya dan atau kearifan lokal
c) Kemudahan akses (transportasi, komunikasi, sumber
benih dan pasar)
d) Kondisi sarana dan prasarana penunjang
e) Komitmen pelaku dan dukungan pemerintah daerah
3) Aspek Legalitas
Kawasan pengembangan percontohan lokasinya sesuai
dengan tata ruang daerah dan tidak terdapat konflik
kepentingan baik dengan kegiatan perikanan maupun
kegiatan lainnya terkait pemanfaatan ruang/lahan dan
status kepemilikan lahannya jelas serta sesuai dengan
peruntukan pengembangan perikanan.
c. Persyaratan Kelompok
Identifikasi calon Pokdakan dilaksanakan oleh Tim Teknis yang
terdiri dari dinas KP Kabupaten/Kota yang membidangi
perikanan budidaya dan penyuluh. Hasil identifikasi lokasi dan
Pokdakan dibuktikan dengan berita acara.
Kelompok Pembudidaya adalah pelaksana percontohan
perikanan budidaya di kawasan sentra perikanan budidaya
yang diusulkan oleh Tim Teknis dan ditetapkan oleh Kepala
Dinas KP Kabupaten/Kota dengan persyaratan kelompok
sebagai berikut:
1) Kelompok diutamakan berbadan hukum;
2) Merupakan binaan dinas setempat;
3) Mempunyai anggota minimal 10 orang;
4) Mempunyai struktur organisasi dan kepengurusan
5) Penyiapan lahan percontohan budidaya secara
berkelanjutan
6) Lahan milik PEMDA, umum atau kelompok (Pokdakan)
dengan status yang jelas dan diperuntukkan bagi
pengembangan kawasan perikanan budidaya
7) Bersedia untuk menandatangi surat pernyataan
kesanggupan mengikuti ketentuan pelaksanaan
percontohan.
d. Penetapan Lokasi dan Pokdakan
Lokasi dan Pokdakan ditetapkan oleh Kepala Dinas Kelautan
dan Perikanan Kabupaten/Kota berdasarkan usulan Tim
Teknis, melalui SK Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota.
e. Temu Lapang dan Pelaporan
Untuk mengoptimalkan manfaat kegiatan percontohan
budidaya ikan bagi masyarakat, Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota agar menyediakan anggaran untuk
pelaksanaan temu lapang maksimal 2 (dua) kali pertemuan
serta monitoring dan pelaporan melalui Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah.
Temu lapang dilaksanakan oleh Dinas KP Kabupaten/Kota di
lokasi percontohan dengan melibatkan UPTD, Penyuluh,
Pokdakan di sekitar lokasi dan stakeholder terkait lainnya, yang
bertujuan untuk:
a. Mengevaluasi dan mensosialisasikan keberhasilan
percontohan baik dari segi teknis, manajemen kelompok
maupun efektifitas percontohan;
b. Menyebarluaskan informasi teknologi yang telah diterapkan
kepada Pokdakan sekitar di luar kawasan perikanan
budidaya;
c. Menginventarisasi kendala, tantangan dan permasalahan
serta solusi pemecahannya.
2. Percontohan Budidaya
a. Persiapan
1) Persiapan Lahan dan Wadah Budidaya
Persiapan lahan dan wadah budidaya dipersiapkan sesuai
dengan kebutuhan persyaratan teknis budidaya.
2) Penyediaan Sarana dan Prasarana
Penyediaan Sarana dan prasarana dilaksanakan
berdasarkan Perpres No.54 Tahun 2010 sebagaimana telah
dirubah dengan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan barang dan Jasa Pemerintah. Agar jadwal
pengadaan oleh Satker Dinas Kelautan dan Perikanan
Kabupaten/Kota disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan
percontohan.
3) Pemilihan Komoditas
Persiapan disesuaikan dengan teknis budidaya komoditas
yang akan dikembangkan. Komoditas yang dikembangkan
merupakan komoditas unggulan kabupaten/kota setempat
dan memiliki kriteria antara lain:
Potensial secara ekonomi sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat/ Pokdakan;
a) Mudah dipasarkan;
b) Meningkatkan penyerapan tenaga kerja/segmentasi
usaha;
c) Dapat dilaksanakan dengan teknologi yang sederhana
agar dapat dicontoh oleh pembudidaya sekitar;
d) Dapat dipanen dalam skala masal;
e) Mendukung ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi.
4) Penerapan Teknologi
Teknologi budidaya yang diterapkan dalam percontohan
perikanan budidaya merupakan teknologi inovatif dan
aplikatif yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia
(SNI) atau Petunjuk Teknis (Juknis) Budidaya sesuai
komoditas yang dibudidayakan. Benih yang digunakan
harus mengikuti kaidah-kaidah Cara Pembenihan Ikan yang
Baik (CPIB), sedangkan dalam proses pemeliharaan sampai
dengan panen harus mengikuti kaidah-kaidah Cara
Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB).
3. Pelaksanaan Percontohan
a. Pelaksanaan Percontohan
Pelaksanaan percontohan dilakukan berdasarkan rencana
kerja teknis yang disusun oleh tim teknis bersama pokdakan
pelaksana percontohan kawasan budidaya tahun 2016 dan
mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) yang telah
disiapkan oleh UPT sebagai pendamping teknis. Komoditas yang
akan dikembangkan bukan termasuk komoditas asing Invasif
yaitu komoditas yang dapat menyebabkan dominannya jenis
tersebut dan akan mengurangi biodeversitas spesies lokal, jenis
dan paket komoditas percontohan tersebut adalah :
1) Polikultur (udang, bandeng, Gracilaria)
2) Rumput Lat E. Cottonii
3) Bandeng (semi intensif)
4) Udang vaname
5) Gurame
6) Udang galah (UGADI)
7) Lele
8) Patin
9) Nila
10) Mas
11) Ikan hias
Teknologi Percontohan merupakan teknologi hasil
perekayasaan yang inovatif, aplikatif dan ramah lingkungan.
Teknologi harus diterapkan oleh Pokdakan pelaksana
percontohan yang berpedoman pada SOP yang telah dibuat oleh
tim teknis, mengacu pada SNI dan menerapkan prinsip-prinsip
CBIB.
Setiap anggota kelompok harus berperan serta dan terlibat
secara langsung dalam setiap tahapan teknis operasional
budidaya dibawah bimbingan teknisi.
b. Paket Percontohan
Paket percontohan diprioritaskan pada kawasan perikanan
budidaya perikanan budidaya meliputi budidaya air tawar, air
payau dan laut serta ikan hias yang disesuaikan dengan potensi
kawasa n perikanan budidaya, contoh standar paket
budidaya sebagai berikut:
1) Percontohan Budidaya Ikan Air Tawar
a) Paket budidaya gurame di kolam (350 m2/unit) dalam
bentuk sarana produksi yang terdiri dari :
Benih : 7.000 ekor (uk. 7-15 gr/ekor)
Pakan : 2.933 kilogram
Persiapan kolam : 1 paket
Alat perikanan : 1 paket
Dengan asumsi 1 siklus produksi 4 bulan, dalam 1
tahun dapat dilakukan 3 siklus, maka produksi 1 siklus
diproyeksikan 1.995 kg, sehingga dalam 1 tahun akan
diperoleh hasil sekitar 5,985 ton.
b) Paket budidaya ikan dengan padi (MINAPADI) dengan
luasan 1.000 m2 dalam bentuk sarana produksi yang
terdiri dari :
Benih padi : 5 kilogram
Benih nila : 3.300 ekor
Pakan : 528 kilogram
Pupuk : 15 kilogram
Alat perikanan : 1 paket
Pembuatan caren : 1 paket
Dengan asumsi 1 siklus produksi nila 3 bulan, dalam 1
tahun dapat dilakukan 4 siklus, maka produksi 1 siklus
diproyeksikan nila 440 kg dan padi 700 kg, sehingga
dalam 1 tahun akan diperoleh hasil sekitar nila 1,76 ton
dan 2,8 ton padi.
c) Paket budidaya udang galah bersama padi (UGADI)
dengan luasan 1.000 m2 dalam bentuk sarana produksi
yang terdiri dari :
Benih padi : 5 kilogram
Tokolan udang : 10.000 ekor
Pakan : 240 kilogram
Pupuk : 15 kilogram
Dengan asumsi 1 siklus produksi udang 3 bulan, dalam
1 tahun dapat dilakukan 4 siklus, maka produksi 1
siklus diproyeksikan 166 kg, sehingga dalam 1 tahun
akan diperoleh hasil sekitar 664 kilogram.
d) Paket budidaya lele di kolam terpal (10 m2/unit) dalam
bentuk sarana produksi yang terdiri dari :
Benih : 20.000 ekor (8-12 cm/ekor)
Pakan : 2.000 kilogram
Kolam terpal : 10 unit
Alat perikanan : 1 paket
Persiapan kolam : 10 paket
Dengan asumsi 1 siklus produksi lele 2 bulan, dalam 1
tahun dapat dilakukan 6 siklus, maka produksi 1 siklus
diproyeksikan 2.000 kg, sehingga dalam 1 tahun akan
diperoleh hasil sekitar 1,2 ton.
e) Paket budidaya lele intensif dengan penerapan teknologi
bioflok (10 m2/unit) dalam bentuk sarana produksi yang
terdiri dari :
Pembuatan kolam (bundar/persegi) : 10 unit
Saluran dan kolam tamping : 1 paket
Pompa bensin 3’ : 1 unit
Pompa sumersable : 12 unit
Selang plastik : 1 paket
Serok : 5 buah
Bak : 5 buah
Ember : 5 buah
Benih : 75.000 ek (7-8
cm/ekor)
Pakan : 6000 kg
Probiotik : 20 liter
Molase : 500 liter
Tepung terigu/kanji : 1000 kg
Premix : 1 kg
Desinfektan : 5 botol
Dengan asumsi 1 siklus produksi lele 2,5 bulan, dalam
1 tahun dapat dilakukan 4 siklus, maka produksi 1
siklus diproyeksikan ukuran konsumsi 6800 kg oversize
100 kg undersize 300 kg, sehingga dalam 1 tahun akan
diperoleh hasil sekitar ukuran konsumsi 27,2 ton
oversize 400 kg undersize 1200 kg.
f) Paket budidaya patin di kolam dalam (10.000 m2/unit)
dalam bentuk sarana produksi yang terdiri dari :
Kolam : 10.000 m2
Pompa : 1 unit
Kincir : 4 unit
Genset : 1 unit
Peralatan dan sarana : 1 unit
Persiapan kolam : 1 paket
Peralatan : 1 paket
Benih : 300.000 ekor (3 inchi)
Pakan : 229.500 kilogram
Kapur pertanian : 4.000 kilogram
Saponin : 50 kilogram
Probiotik : 100 liter
Biaya panen : 2 paket
Dengan asumsi 1 siklus produksi patin 6 bulan, dalam
1 tahun dapat dilakukan 2 siklus, maka produksi 1
siklus diproyeksikan 172.260 kg, sehingga dalam 1
tahun akan diperoleh hasil sekitar 344,52 ton.
g) Paket budidaya patin di kolam (100 m2/unit) dalam
bentuk sarana produksi yang terdiri dari :
Kolam : 4 unit
Persiapan lahan : 10 paket
Peralatan : 1 paket
Benih : 4.000 ekor (7-9 cm/ekor)
Pakan : 2.808 kilogram
Dengan asumsi 1 siklus produksi patin 6 bulan, dalam
1 tahun dapat dilakukan 2 siklus, maka produksi 1
siklus diproyeksikan 2.160 kg, sehingga dalam 1 tahun
akan diperoleh hasil sekitar 4,32 ton.
h) Paket budidaya nila di kolam dalam bentuk sarana
produksi yang terdiri dari :
Persiapan lahan : 1 paket
Benih : 3.400 ekor (5-8 cm/ekor)
Pakan : 1.000 kilogram
Dengan asumsi 1 siklus produksi nila 4 bulan, dalam 1
tahun dapat dilakukan 3 siklus, maka produksi 1 siklus
diproyeksikan 900 kg, sehingga dalam 1 tahun akan
diperoleh hasil sekitar 2,7 ton.
i) Paket budidaya mas di kolam dalam bentuk sarana
produksi yang terdiri dari :
Persiapan lahan : 1 paket
Benih : 4.000 ekor (5-8 cm/ekor)
Pakan : 950 kilogram
Dengan asumsi 1 siklus produksi nila 4 bulan, dalam 1
tahun dapat dilakukan 3 siklus, maka produksi 1 siklus
diproyeksikan 800 kg, sehingga dalam 1 tahun akan
diperoleh hasil sekitar 2,4 ton.
2) Percontohan Budidaya Air Payau/Laut
a) Paket polikultur udang, bandeng, rumput laut dalam
bentuk sarana produksi yang terdiri dari :
Nener : 5.000 ekor (uk. 4-7 cm)
Benur : 10.000 ekor (PL 30)
Rumput laut : 1.000 kilogram
Pupuk : 1 paket
Persiapan lahan : 1 paket
Dengan asumsi masing-masing untuk bandeng 2 siklus
per tahun, udang 2 siklus per tahun, dan rumput laut 4
siklus per tahun. Sedangkan produksi per siklus
masing-masing untuk udang diproyeksikan 160 kg (size
50), bandeng 1000 kg (size 5) dan rumput laut 4000
kilogram basah, sehingga dalam 1 tahun akan diperoleh
hasil masing-masing produksi udang sekitar 320 kg,
bandeng 2000 kg dan rumput laut basah 12.000 kg.
b) Paket budidaya rumput laut metode long line/bingkai
(25 x 100 m) atau dengan metode Rakit Apung dan atau
lepas dasar dan atau metode lainnya sesuai dengan
teknologi anjuran disesuaikan dengan kondisi daerah
lokasi percontohan dalam bentuk sarana produksi
sesuai dengan jenis metoda yang dilaksanakan yang
terdiri dari :
Peralatan pendukung : 1 paket
Perahu : 1 unit
Bibit rumput laut : 1 ton
Tali PE : 36 kg (diameter 12 mm)
Tali PE : 100 kg (diameter 10 mm)
Tali PE : 40 kg (diameter 4 mm)
Tali PE : 4 gulung (diameter 1,5
mm)
Tali PE : 36 kg (diameter 12 mm)
Tali PE : 8 pak (diameter 1mm)
Jangkar beton : 4 buah (@50 kg)
Pelampung utama : 16 buah (volume 25 liter)
Pelampung jalur : 500 buah (volume 600 ml)
Peralatan : 1 paket
Persiapan lahan : 1 paket
Tenaga kerja : 1 orang
Dengan asumsi waktu produksi sebanyak 6 sikus per
tahun, maka produksi 1 siklus diproyeksikan minimal
6.000 kg rumput laut basah, sehingga dalam 1 tahun
akan diperoleh hasil minimal 36.000 kg rumput laut
basah.
c) Paket budidaya bandeng semi intensif di tambak (1
hektar) dalam bentuk sarana produksi yang terdiri dari
:
Glondongan : 50.000 ekor (30-40
gr/ekor)
Pakan : 9.600 kg
Pupuk : 1 paket
Peralatan : 1 paket (termasuk kincir)
Persiapan lahan : 1 paket
Dengan asumsi waktu produksi dalam 1 tahun
sebanyak 2 siklus, maka produksi 1 siklus
diproyeksikan 8.000 kg (size 4), sehingga dalam 1 tahun
akan diperoleh hasil minimal 16.000 kg bandeng.
d) Paket budidaya udang vaname intensif plastik mulsa (1
hektar) dalam bentuk sarana produksi yang terdiri dari
:
Kincir : 16 unit
Peralatan kualitas air : 1 paket
Genset : 2 unit (15 PK)
Persiapan lahan : 1 paket
Plastik mulsa : 1 paket
Obat-obatan : 1 paket
Benih : 1.000.000 ekor (PL 12)
Pakan : 22.500 kg (FCR = 1.5)
Dengan asumsi waktu produksi 1 tahun sebanyak 2
siklus, maka produksi 1 siklus diproyeksikan 15.000 kg
(size 50), sehingga dalam 1 tahun akan diperoleh hasil
minimal 30.000 kg udang vaname.
3) BUDIDAYA IKAN HIAS
a) Paket budidaya ikan koi di kolam (12m2/unit) dalam
bentuk sarana produksi yang terdiri dari :
Bak tandon : 2 unit
Pompa air : 1 unit
Blower : 1 unit
Instalasi air dan aerasi : 1 paket
Instalasi listrik : 1 paket
Waring : 2 unit
Alat kualitas air : 1 paket
Peralatan lapangan : 1 paket
Benih : 3.600 ekor (ukuran 5 cm)
Pakan : 1.971 kg
Obat-obatan : 1 paket
Dengan asumsi 1 siklus produksi 2 bulan, dalam 1
tahun dapat dilakukan 5 siklus, maka produksi 1 siklus
diproyeksikan 2.880 ekor (SR 80%), sehingga dalam 1
tahun akan diperoleh hasil minimal 14.440 ekor ikan koi
(ukuran 15 cm).
Catatan : Semua paket percontohan (budidaya air tawar,
payau/laut, ikan hias) dapat disesuaikan dengan kondisi dan
potensi yang ada di lokasi percontohan masing-masing.
Bedah Usaha Mikro dan Kecil Pengolahan Ikan (Bedah UMK)
1. Pengertian
a) Bedah UMK adalah kegiatan perbaikan bangunan dan pemberian
bantuan peralatan pengolahan kepada usaha pengolahan produk
perikanan skala mikro dan kecil dengan fokus empat komoditas
utama, yaitu: 1) pindang ikan, 2) ikan kering, 3) ikan asap, dan 4)
abon ikan. Tujuan kegiatan Bedah UMK adalah; memperbaiki mutu
dan standar produk olahan; meningkatkan nilai tambah produk
olahan; meningkatkan kapasitas produksi dan usaha; meningkatkan
pendapatan UMK pengolah ikan.
b) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria yakni memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,- (tiga
ratus juta rupiah).
c) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil yakni memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp 2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus juta rupiah).
d) Pindang Ikan sesuai SNI 2717:2009 adalah hasil olahan ikan
sederhana dengan cara kombinasi perebusan dan penggaraman.
Produk yang dihasilkan merupakan produk awetan ikan dengan kadar
garam rendah.
e) Ikan Asin Kering sesuai SNI 2721:2009 adalah ikan segar yang
mengalami perlakuan penerimaan, pencucian dengan atau tanpa
perendaman dalam larutan garam, pengeringan, sortasi, dan
penimbangan.
f) Ikan Asap sesuai SNI 2725:2013 adalah produk ikan segar yang
mengalami perlakuan penyiangan, pencucian dengan atau tanpa
perendaman dalam larutan garam, penirisan, dengan atau tanpa
pemberian rempah dan pengasapan panas yang dilakukan dalam
ruang pengasapan dengan menggunakan kayu, sabut atau tempurung
kelapa.
g) Abon Ikan sesuai SNI 7690:2013 adalah produk olahan hasil
perikanan dengan bahan baku ikan segar yang mengalami perlakuan
perebusan atau pengukusan, pencabikan, penambahan bumbu, dan
pemasakan.
h) Sertifikat Kelayakan Pengolahan, yang selanjutnya disingkat SKP
adalah sertifikat yang diberikan kepada UPI yang telah menerapkan
Cara Pengolahan Ikan yang Baik (Good Manufacturing Practices/GMP)
dan memenuhi persyaratan Prosedur Operasi Sanitasi Standar
(Standard Sanitation Operating Procedure/SSOP).
i) Perbaikan bangunan adalah perbaikan suatu bangunan unit
pengolahan ikan skala usaha mikro dan kecil, dengan pra-syarat
minimal memiliki ruangan yang digunakan untuk penanganan dan
pengolahan ikan, agar memenuhi persyaratan jaminan mutu dan
keamanan pangan.
j) Bantuan peralatan pengolahan adalah pengadaan peralatan
pengolahan bagi usaha mikro dan kecil untuk melengkapi peralatan
pengolahan pada unit pengolahan ikan yang telah ada dalam rangka
peningkatan kapasitas produksi, dan kualitas produk yang dihasilkan
sesuai dengan SNI dari produk yang dihasilkan.
2. Persyaratan Umum
1) Dalam rangka Bedah UMK, maka terlebih dahulu harus
mempertimbangkan volume produksi hasil perikanan yang bernilai
ekonomis sehingga jumlah produksi tersebut dapat diolah dan
dipasarkan secara keseluruhan dan mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2) Penerima bantuan adalah kelompok masyarakat/perorangan yang
bergerak di bidang usaha pengolahan hasil perikanan skala usaha mikro
dan kecil, binaan Dinas Kelautan dan Perikanan Prov/Kab/Kota.
3) Penerima bantuan memiliki mata pencaharian utama sebagai pengolah
salah satu komoditas dari 4 paket Bedah UMK.
4) Penerima bantuan memiliki surat keterangan usaha, minimal dari
kelurahan setempat dan telah berproduksi minimal dua tahun secara
kontinu.
5) Bangunan pengolahan terpisah dari rumah/tempat tinggal atau
memiliki ruang khusus untuk pengolahan.
6) Tersedia sumber air bersih yang memadai.
7) Tersedia jaringan/sumber listrik yang memadai.
8) Aksesibilitas ke lokasi kegiatan dalam kondisi baik dan mudah
dijangkau.
9) Belum menerima bantuan sejenis.
10) Surat pernyataan bermaterai dari pengolah yang menyatakan sanggup
mengikuti kegiatan Bedah UMK dan tidak mengalihfungsikan bangunan
yang ada.
11) Unit Pengolahan skala UMK penerima bantuan wajib didukung dengan
APBD untuk mendapatkan bantuan non fisik yaitu berupa: 1) bantuan
sertifikasi produk, 2) bantuan perijinan usaha, 3) fasilitasi kemitraan, 4)
peningkatan kompetensi pengolah, dan 5) monitoring dan evaluasi.
3. Persyaratan Teknis
Persyaratan teknis penerima bantuan Bedah UMK meliputi:
1) Tempat pengolahan belum memenuhi kaidah GMP/SSOP sehingga dapat
mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan.
2) Memiliki fasilitas:
1) Ruang penanganan ikan
2) Ruang pengolahan ikan
3) Ruang pengemasan
4) Tempat penyimpanan bahan baku dan produk
5) Toilet
6) Instalasi air bersih
7) Instalasi listrik
8) Saluran pembuangan dan penampungan air limbah
9) Tempat pencuci tangan / sarana sanitasi
3) Memiliki minimal 50% alat pengolahan untuk proses produksinya.
4) Luas bangunan UPI skala UMK secara keseluruhan adalah sebesar ≤50
m2.
4. Ruang Lingkup
a) Bedah UMK difokuskan pada empat komoditas utama, yaitu: 1)
pindang ikan, 2) ikan kering, 3) ikan asap, dan 4) abon ikan yang masing-masing dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan kapasitas
produksi (bahan baku) per hari dan/atau teknologi yang digunakan sebagai berikut: 1) Pindang Ikan kapasitas 40 kg
2) Pindang Ikan kapasitas 100 kg 3) Ikan Kering dengan Solar Dryer kapasitas 100 kg
4) Ikan Kering dengan Solar Dryer kapasitas 200 kg 5) Ikan Asap dengan Lemari Asap 6) Ikan Asap dengan Oven
7) Abon Ikan kapasitas 5 kg 8) Abon Ikan kapasitas 10 kg
b) Perbaikan Bangunan
Perbaikan bangunan terdiri dari dua komponen kegiatan yaitu: 1) Perbaikan Unit Pengolahan Ikan (UPI) adalah perbaikan unit
bangunan yang digunakan untuk melakukan kegiatan pengolahanikan agar memenuhi persyaratan keamanan pangan;
2) Perbaikan saluranpembuangan yang dilengkapi bak kontroladalah perbaikan atau pembuatan saluran limbah dari UPI ke tempat yang
dipersyaratkan, sehingga tidak menjadi sumber kontaminan bagi produk yang dihasilkan serta tidak mengganggu masyarakat sekitar.
c) Bantuan Peralatan Pengolahan
Bantuan peralatan pengolahan merupakan pengadaan peralatan pengolahan bagi pengolah ikan skala UMKuntuk mengganti dan/atau
melengkapi peralatan pengolahan yang sudah dimiliki oleh UPI dalam rangka peningkatan mutu dan standar produk, nilai tambah produk dan kapasitas produksi UPI tersebut.
d) Peran Serta Daerah (Dinas Kelautan dan Perikanan Prov/Kab/Kota)
1) Penerima bantuan Bedah UMK dituangkan dalam Surat Keputusan
Gubernur/Bupati.
2) Memberikan dukungan kepada UMK penerima bantuan sesuai dengan persyaratan umum 2 huruf k.
3) Dinas KP Provinsi/Kab/Kota berkoordinasi dengan Ditjen
Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan dalam penyelenggaraan kegiatan.
5. Spesifikasi Teknis
Spesifikasi teknis standar perbaikan bangunan dan bantuan peralatan
pengolahanadalah sebagai berikut:
a) Perbaikan Bangunan Pindang Ikan, Ikan Asin/Kering, Ikan Asap
dan Abon Ikan
No. Uraian Spesifikasi
1. Lantai Lantai keramik
Kemiringan yang cukup, kedap air, mudah dibersihkan dan disanitasi, serta dirancang sedemikian rupa sehingga
memudahkan pembuangan air kotor.
2. Dinding Keramik dinding ukuran 30x30
L x T = (50 m x 1,2 m) Rata permukaannya, mudah dibersihkan
dan disanitasi, kuat, dan kedap air
3. Pintu Kusen Pintu P x L = 2 m x 0,8 m dan tebal 3mm
Terbuat dari bahan yang kuat, kedap air,
mudah dibersihkan dan disanitasi, dilengkapi dengan tirai plastik
4. Langit-langit;
atau sambungan
atap
Gypsum dengan luas 50 m2
Mudah dibersihkan, berwarna terang
5. Ventilasi dan
sirkulasi udara
Frame alumunium dan kawat kasa
alumunium (uk. 60 cm x 100 cm) Cukup untuk menghindari kondensasi, dilengkapi dengan sarana pencegah
masuknya serangga
6. Toilet Pemindahan pintu agar tidak menghadap
toilet Perbaikan lantai Perbaikan closet Menggunakan sistem water flushing dan memenuhi sanitasi.
7. Instalasi air Pemasangan pompa air 1 paket Memenuhi kapasitas debit yang
dibutuhkan, air layak digunakan dalam proses pengolahan
8. Tempat pencuci tangan
Pemasangan wastafel Dilengkapi sarana sanitasi dan tidak menyebabkan rekontaminasi
9. Saluran Pembuangan
Pemasangan saluran pembuangan yang dilengkapi dengan bak kontrol
b) Paket Pengolahan Pindang Ikan (kapasitas 40 kg)
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja preparasi
stainless steel (1 unit)
Material : Stainless Steel 304 tebal min
1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 180x70x85cm
(tinggi disesuaikan dgn kebiasaan pengolah)
2 Chest Freezer (1 unit)
Kapasitas : min. 194 Liter
3 Kompor Gas Mawar 1
Tungku Lengkap (1 unit)
Kompor Gas :
1 tungku
Berpemantik otomatis
Dimensi : P (77) L (41,5) T (16,5) cm
Garansi : 5 tahun Body (Garansi
Keropos) ,1 tahun Spare part, 3 tahun Servis
Jenis api : Api lilin
Terbuat dari bahan stainless steel
Bentuk api yang biru, merata dan
besar
Full Pressed Body
Tahan beban hingga 100 KG
Dilengkapi sensor panas ( bila api
mati di burner/tungku, gas tidak keluar)
Dilengkapi dengan aksesoris:
Tabung Gas Elpiji 12 Kg (produk
baru/minimal memiliki waktu kaji ulang yang berakhir pada Mei 2018)
Regulator ber-SNI
Selang ber-SNI
Dilengkapi dengan ring aluminium ber-SNI
4 Coolbox (1 unit)
Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plastic : HDPE
5 Fan di ruang
pengolahan (1 unit)
diameter 18 inchi
3 kontrol speed
Jaring kipas bahan nikel
Baling-baling dari besi
Bisa berputar ke kiri dan ke kanan
6 Tirai plastic (2 unit)
Tebal 2 mm T=2,5m, L=2m
7 Lampu dg acrylic cover
(2 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
8 Insect killer lamps
(2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2 pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both
Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
9 Hand Sealer
(1 unit) Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
10 Tempat sampah
berpenutup (2 unit)
Berbahan HDPE plastic
Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
11 Pallet untuk penirisan
(Palet Kecil) (1 unit)
Min Size : 1200 x 1200 x 150 mm
Perbaiki ukuran
Material : HDPE
Type : Reversible
Min Statik : 5000 Kg
Min Dynamic : 1500 Kg
Min Racking : 1200 Kg
Accessibility : Forklift entry : 4-wa
Washabl
Durable & reliable
Recyclable
Max Weight : 30 Kg
12 Bahan Kemasan (1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan min 0,8 mm
13 Timbangan bahan Baku
(1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 300-500 Kg
Min plat form size : 60 cm x 80 cm
14 Timbangan produk (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
15 Panci perebusan pindang
(4 unit)
Volume 20 kg Bahan : Stainless Steel 304, minimal tebal 3 mm
c) Paket Pengolahan Pindang Ikan (Kapasitas 100 kg)
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja preparasi stainless steel
(1 unit)
Material : Stainless Steel 304
Ketebalan minimal 1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 180 x 70x 85cm
(tinggi disesuaikan dengan kebiasaan pengolah)
2 Chest Freezer
(1 unit) Kapasitas : min. 194 Liter
3 Kompor Gas
Mawar 1 Tungku Lengkap
(2 unit)
Kompor Gas :
1 tungku
Berpemantik otomatis
Berat : 8,1 kg
Dimensi : P (77) L (41,5) T (16,5) cm
Garansi : 5 tahun Body (Garansi
Keropos) ,1 tahun Sparepart, 3 tahun Service
Jenis api : Api lilin
Terbuat dari bahan stainless stell
dan
Anti Karat yang tahan lama terhadap
korosi
Bentuk api yang biru, merata dan
besar
Full Pressed Body
Tahan beban hingga 100 KG
Dilengkapi sensor panas ( bila api
mati di burner / tungku gas tidak keluar)
Dilengkapi dengan aksesoris: Tabung Gas Elpiji 12 Kg :
Produk baru/minimal memiliki waktu kaji ulang yang berakhir pada
Mei 2018
Ber-SNI
Regulator : Ber-SNI Selang :
Dilengkapi dengan ring aluminium
Ber-SNI
4 Coolbox (1 unit)
Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plasic : HDPE
5 Fan di ruang pengolahan (1 unit)
diameter 18 inchi
3 kontrol speed
Jaring kipas bahan nikel
Baling-baling dari besi
Bisa berputar ke kiri dan ke kanan
6 Tirai plastik plastic curtain
(2 unit)
Tebal 2 mm T=2,5m, L=2m
7 Lampu dg
acrylic cover (2 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
8 Insect killer
lamps (2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2 pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both
Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
9 Hand Sealer (1 unit)
Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
10 Tempat sampah
berpenutup (2 unit)
Berbahan HDPE plastic Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
11 Pallet untuk penirisan (Palet Kecil)
(1 unit)
Min Size : 1200 x 1200 x 150 mm Perbaiki ukuran
Material : HDPE
Type : Reversible
Min Statik : 5000 Kg
Min Dynamic : 1500 Kg
Min Racking : 1200 Kg]
Accessibility : Forklift entry : 4-way
Washable
Durable & reliable
Recyclable
Max Weight : 30 Kg
12 Bahan
Kemasan (1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan
min 0,8 mm
13 Timbangan bahan Baku (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 300-500 Kg
Min plat form size : 60 cm x 80 cm
14 Timbangan produk (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
15 Panci perebusan pindang
(12 unit)
Volume 20 kg Bahan : Stainless Steel 304, minimal tebal 3 mm
d) Paket Pengolah Ikan Kering dengan Solar Dryer (Kapasitas 100 kg)
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja stainless steel (1 unit)
Material : Stainless Steel 304
Ketebalan minimal 1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 180 x 70 x 85cm
(tinggi disesuaikan dengan kebiasaan
pengolah)
2 Coolbox (1 unit)
Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plastik : HDPE
3 Tirai plastik
plastic curtain (2 unit)
Tebal 2 mm T=2,5m, L=2m
4 Lampu dg acrylic cover
(2 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
5 Insect killer lamps
(2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2 pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
6 Hand Sealer (1 unit)
Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
7 Keranjang
Berlubang/Trays (4 unit)
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Kapasitas : minimal 20 Kg
Dimensi : minimal 62 x 43 x 38 (cm)
Dapat disusun vertical dan berlubang-lubang
8 Tempat sampah berpenutup
(2 unit)
Berbahan HDPE plastic
Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
9 Pallet untuk
penirisan (Palet Kecil)
(1 unit)
Min Size : 1200 x 1200 x 150 mm
Perbaiki ukuran
Material : HDPE
Type : Reversible
Min Statik : 5000 Kg
Min Dynamic : 1500 Kg
Min Racking : 1200 Kg
Accessibility : Forklift entry : 4-way
Washable
Durable & reliable
Recyclable
Max Weight : 30 Kg
10 Bahan Kemasan
(1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan min
0,8 mm
11 Drum
Penyimpanan (2 unit)
Bahan : plastik berpenutup
Ukuran : 50 L
12 Timbangan produk (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
e) Paket Pengolah Ikan Kering dengan Solar Dryer(Kapasitas 200 kg)
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja stainless
steel (1 unit)
Material : Stainless Steel 304
Ketebalan minimal 1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 180x70x85cm (tinggi disesuaikan dengan kebiasaan
pengolah)
2 Coolbox
(1 unit) Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plasic : HDPE
3 Tirai plastik plastic curtain
Tebal 2 mm T=2,5m, L=2m
13 Talenan (1 unit)
Bahan : acrylic
14 Solar Dryer (1 unit)
Ukuran : 3 m x 6 m
Material : 20 tray, 1 tray = 5 kg
(2 unit)
4 Lampu dg
acrylic cover (2 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
5 Insect killer lamps
(2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2 pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both
Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
6 Hand Sealer
(1 unit) Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
7 Keranjang Berlubang/Tra
ys
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Kapasitas : minimal 20 Kg
Dimensi : minimal 62 x 43 x 38 (cm)
Dapat disusun vertical dan berlubang-
lubang
8 Tempat sampah berpenutup
(2 unit)
Berbahan HDPE plastic
Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
9 Pallet untuk
penirisan (Palet Kecil) (2 unit)
Min Size : 1200 x 1200 x 150 mm
Perbaiki ukuran
Material : HDPE
Type : Reversible
Min Statik : 5000 Kg
Min Dynamic : 1500 Kg
Min Racking : 1200 Kg
Accessibility : Forklift entry : 4-way
Washable
Durable & reliable
Recyclable
Max Weight : 30 Kg
10 Bahan Kemasan
(1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan min 0,8 mm
11 Drum
Penyimpanan (4 unit)
Bahan : palstik berpenutup
Ukuran : 50 L
12 Timbangan produk (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
13 Talenan (1 unit)
Bahan : acrylic
14 Solar Dryer (2 unit)
Ukuran : 3 m x 6 m
Material : 20 tray, 1 tray = 5 kg
f) Paket Pengolah Ikan Asap dengan Lemari Asap
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja preparasi
stainless steel (1 unit)
Material : Stainless Steel 304
Ketebalan minimal 1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 180x70x85cm (tinggi disesuaikan dengan kebiasaan
pengolah)
2 Chest Freezer (1 unit)
Kapasitas : min. 194 Liter
3 Lemari asap (1 unit)
Spesifikasi - KM-SH 80
Dimensi : 500 x 465 x 1050 mm
Material : Mild Steel,Stainless Steel
Kapasitas : 80 Liter (20-30 kg/proses)
Kelengkapan : Thermometer Payung
Material Rangka : Mild Steel (Siku 40
x 40 X 4)
Pemanas : Kompor LPG
4 Coolbox (1 unit)
Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plasitc : HDPE
5 Exhause di ruang
pengolahan (2 unit)
Exhaust Dinding / atap
Menggunakan " Metal Louver " Sebagai Filter Atau Perangkap Minyak
Goreng Dan Dilengkapi Dengan " Oil Cup " Untuk Menampung Minyak Goreng.
Diameter 10 "
6 Tirai plastik
plastic curtain (2 unit)
T=2,5m, L=2m tebal = 5 mm
7 Lampu dg acrylic cover
(2 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
8 Insect killer lamps (2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2 pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
9 Hand Sealer (1 unit)
Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
10 Keranjang Berlubang/Trays
(4 unit)
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Kapasitas : minimal 20 Kg
Dimensi : minimal 62 x 43 x 38 (cm)
Dapat disusun vertical dan berlubang-
lubang
11 Tempat
sampah berpenutup
(2 unit)
Berbahan HDPE plastic
Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
12 Pallet untuk penirisan (Palet Kecil)
(1 unit)
Min Size : 1200 x 1200 x 150 mm Perbaiki ukuran
Material : HDPE
Type : Reversible
Min Statik : 5000 Kg
Min Dynamic : 1500 Kg
Min Racking : 1200 Kg
Accessibility : Forklift entry : 4-way
Washable
Durable & reliable
Recyclable
Max Weight : 30 Kg
13 Bahan Kemasan
(1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan
min 0,8 mm
14 Timbangan
produk (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
g) Paket Pengolah Ikan Asap dengan Oven
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja preparasi stainless steel
(1 unit)
Material : Stainless Steel 304
Ketebalan minimal 1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 180x70x85cm (
tinggi disesuaikan dengan kebiasaan pengolah)
2 Chest Freezer (1 unit)
Kapasitas : min. 194 Liter
Power consumption : maks. 168 Watt
3 Oven
(1 unit) Material : Stainless Steel
Kapasitas 25 Kg
4 Coolbox
(1 unit) Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plasic : HDPE
5 Exhause di ruang
pengolahan (2 unit)
Exhaust Dinding
Menggunakan " Metal Louver " Sebagai Filter Atau Perangkap Minyak
Goreng Dan Dilengkapi Dengan " Oil Cup " Untuk Menampung Minyak Goreng.
Diameter 10 "
6 Tirai plastik plastic curtain (2 unit)
T=2,5m, L=2m tebal = 5 mm
7 Lampu dg acrylic cover
(2 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
8 Insect killer lamps (2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2 pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both
Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
9 Hand Sealer (1 unit)
Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
10 Keranjang Berlubang/ Trays
(4 unit)
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Kapasitas : minimal 20 Kg
Dimensi : minimal 62 x 43 x 38 (cm)
Dapat disusun vertical dan berlubang-
lubang
11 Tempat
sampah berpenutup
(2 unit)
Berbahan HDPE plastic
Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
12 Pallet untuk penirisan (Palet Kecil)
(1 unit)
Min Size : 1200 x 1200 x 150 mm Perbaiki ukuran
Material : HDPE
Type : Reversible
Min Statik : 5000 Kg
Min Dynamic : 1500 Kg
Min Racking : 1200 Kg
Accessibility : Forklift entry : 4-way
Washable
Durable & reliable
Recyclable
Max Weight : 30 Kg
13 Bahan Kemasan
(1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan
min 0,8 mm
14 Timbangan produk
(1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
h) Paket Pengolah Abon Ikan (Kapasitas 5 kg)
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja preparasi
stainless steel (1 unit)
Material : Stainless Steel 304
Ketebalan minimal 1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 110 x 70 x 85 cm
2 Kompor Gas
Mawar 1 Tungku Lengkap
(1 unit)
Kompor Gas :
1 tungku
Berpemantik otomatis
Dimensi : P (77) L (41,5) T (16,5) cm
Garansi : 5 tahun Body (Garansi Keropos) ,1 tahun Spare part, 3 tahun
Servis
Jenis api : Api lilin
Terbuat dari bahan stainless steel
Bentuk api yang biru, merata dan
besar
Full Pressed Body
Tahan beban hingga 100 KG
Dilengkapi sensor panas ( bila api mati di burner/tungku, gas tidak
keluar) Dilengkapi dengan aksesoris:
Tabung Gas Elpiji 12 Kg :
Produk baru/minimal memiliki waktu
kaji ulang yang berakhir pada Mei 2018
Regulator ber-SNI
Selang ber-SNI
Dilengkapi dengan ring aluminium ber-SNI
3 Chest Freezer (1 unit)
Kapasitas : min. 194 Liter Daya min. 168 Watt
4 Coolbox (1 unit)
Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plasic : HDPE
5 Exhause di ruang
pengolahan (2 unit)
Exhaust Dinding
Menggunakan " Metal Louver " Sebagai Filter Atau Perangkap Minyak
Goreng Dan Dilengkapi Dengan " Oil Cup " Untuk Menampung Minyak Goreng.
Warna Putih
25 Aufa
Diameter 10 "
Capacity 835Cmh
Power 34W, 220V, 50Hz.
6 Tirai plastik
plastic curtain (2 unit)
T=2,5m, L=2m
7 Lampu dg
acrylic cover (2 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
8 Insect killer
lamps (2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2 pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both
Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
9 Hand Sealer
(2 unit) Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
10 Baskom
Plastik (4 unit)
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Kapasitas : minimal 10 Kg
Dimensi : minimal 62 x 43 x 38 (cm)
Dapat disusun vertical dan berlubang-lubang
11 Wadah Plastik berpenutup
(3 unit)
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Ukuran 5 liter
12 Tempat sampah
berpenutup (2 unit)
Berbahan HDPE plastic
Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
13 Bahan Kemasan (1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan min 0,8 mm
14 Timbangan produk
(1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
15 Wajan 10 Kg (1 unit)
Bahan panci :stainless steel, diameter
wajan : 60 - 70 cm
16 Kukusan
(1 unit) Bahan : stainless steel (food grade),
Diameter : 36-40 cm, tipe : susun 3
17 Spinner (peniris
minyak) (1 unit)
Kapasitas : 10 kg /proses
Listrik yang dibutuhkan : 1/4 HP atau
sekitar (200-250) watt, 220 V
Silinder : Stainless Steel
Keranjang : vorporasi stainless steel
Tabung : stainless steel
Regulator pengatur kecepatan (3 level
kecepatan)
Bahan Body stainless steel dan besi
(gambar)
18 Blender (1 unit)
Bahan plastik dan stainless steel,
Kapasitas 2 liter
mata pisau stainless steel
power : 750 - 800 Watt, 220 V
i) Paket Pengolah Abon Ikan (Kapasitas 10 kg)
No. Uraian Spesifikasi
1 Meja preparasi stainless steel
(1 unit)
Material : Stainless Steel 304
Ketebalan minimal 1,2 mm
Dimensi (P x L x T) : 110 x 70 x 85 cm
2 Kompor Gas Mawar 1
Tungku Lengkap (2 unit)
Kompor Gas :
1 tungku
Berpemantik otomatis
Dimensi : P (77) L (41,5) T (16,5) cm
Garansi : 5 tahun Body (Garansi
Keropos) ,1 tahun Spare part, 3 tahun Servis
Jenis api : Api lilin
Terbuat dari bahan stainless steel
Bentuk api yang biru, merata dan
besar
Full Pressed Body
Tahan beban hingga 100 kg
Dilengkapi sensor panas (bila api mati
di burner/tungku, gas tidak keluar) Dilengkapi dengan aksesoris:
Tabung Gas Elpiji 12 Kg :
Produk baru/minimal memiliki waktu
kaji ulang yang berakhir pada Mei 2018
Regulator ber-SNI
Selang ber-SNI
Dilengkapi dengan ring aluminium ber-SNI
3 Chest Freezer (1 unit)
Kapasitas : min. 194 Liter
Daya min. 168 Watt
4 Coolbox (1 unit)
Kapasitas : <200 Liter
Bahan Plasic : HDPE
5 Exhause di ruang pengolahan
(2 unit)
Exhaust Dinding
Menggunakan "Metal Louver" Sebagai
Filter Atau Perangkap Minyak Goreng Dan Dilengkapi Dengan "Oil Cup"
Untuk Menampung Minyak Goreng.
Warna Putih
25 Aufa
Diameter 10 "
Capacity 835Cmh
Power 34W, 220V, 50Hz.
6 Tirai plastik
plastic curtain (2 unit)
T=2,5m, L=2m
7 Lampu dg acrylic cover (4 unit)
Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Kap Lampu TL LED 2 x 20 Watt
Tutup cover acrylic bening
Panjang 120 cm
8 Insect killer
lamps (2 unit)
Maks. UV Light Tubes 20 Watt x 2 pcs
Min. Coverage Area : 70 m2
4D Entry point : Front/Back/Both Sides
Use to Kill Flies and Mosquitos
Maks. Wattage : 40Watt
Voltage : 220-240V
9 Hand Sealer (2 unit)
Max Input Power : 300 watt
Min Lebar Seal : 2 mm
Body : Iron / Besi
Min Panjang Seal : 20 Cm
10 Baskom
Plastik (4 unit)
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Kapasitas : minimal 10 Kg
Dimensi : minimal 62 x 43 x 38 (cm)
Dapat disusun vertical dan berlubang-lubang
11 Wadah Plastik berpenutup
(3 unit)
Bahan : plastik
Tidak mudah pecah
Ukuran 5 liter
12 Tempat sampah
berpenutup (2 unit)
Berbahan HDPE plastic
Bukaan tutup: injak
Kapasitas 30 Liter
13 Bahan
Kemasan (1 unit)
Plastik PP (Polypropylene) ketebalan
min 0,8 mm
14 Timbangan produk (1 unit)
Display : LED
Power : Baterai/rechargeable
Kapasitas : 30 Kg
15 Wajan 10 Kg (2 unit)
Bahan panci : stainless steel, diameter wajan : 60 - 70 cm,
16 Kukusan (2 unit)
Bahan : stainless steel (food grade),
Diameter : 36-40 cm
tipe : susun 3
17 Spinner (peniris
minyak) (1 unit)
Kapasitas : 10 kg /proses
Listrik yang dibutuhkan : 1/4 HP atau sekitar (200-250) watt, 220 V
Silinder : Stainless Steel
Keranjang : vorporasi stainless steel
Tabung : stainless steel
Regulator pengatur kecepatan (3 level kecepatan)
Bahan Body stainless steel dan besi
18 Blender
(1 unit) Bahan plastik, dan stainless steel,
Kapasitas 2 liter
mata pisau stainless steel
power : 750 - 800 Watt, 220 V
C. Sarana Prasarana Usaha Garam Rakyat
1. Pengertian
Sarana Prasarana Usaha Garam Rakyat merupakan kegiatan
untuk meningkatkan meningkatkan jaringan distribusi garam
rakyat, meliputi pembuatan saluran air sekunder, perbaikan jalan
produksi, pembuatan brine tank ( penampungan air baku/air siap
pakai untuk dikristalisasi) dan geomembran.
2. Persyaratan Umum
a. Sarana prasarana usaha garam rakyat dilaksanakan di wilayah
pesisir yang memiliki lahan/tambak garam rakyat minimal
seluas 15 Ha
b. Usaha garam rakyat telah dilaksanakan minimal 2 tahun
terakhir
3. Persyaratan dan Spesifikasi Teknis
Sarana Prasaranan Usaha Garam Rakyat meliputi pembuatan
saluran air sekunder, pembuatan brine tank dan geomembran.
a. Pembuatan saluran air Sekunder
Saluran air sekunder merupakan saluran yang digunakan
untuk mendistribusikan air baku dari saluran primer ke dalam
hamparan lahan garam.
Spesifikasi teknis saluran air sebagai berikut :
(1) Lebar saluran sebesar 70 cm; kedalaman saluran sebesar
70 cm;
(2) Konstruksi saluran sebagaimana tergambar berikut :
Konstruksi dinding saluran cor-an batu kali, jalan inspeksi
saluran berupa beton ber-cor.
(3) Panjang saluran disesuaikan panjang jalan produksi
Saluran Sekunder
Jalan Inspeksi
Saluran
hamparan lahan
garam
Jalan Produksi 70 cm
30 cm 70 cm
b. Pembuatan brine tank
Brine tank atau kolam penampungan air baku merupakan kolam
penampungan air siap pakai untuk kristalisasi.
Spesifikasi teknis brine tank sebagai berikut :
(1) Panjang brine tank 10 meter, lebar 10 meter dengan
ketinggian 1 meter dari lantai.
(2) Konstruksi lantai beton cor / precast dengan ketebalan 5
cm, penopang dinding terbuat dari tulangan beton besi
diameter 10 mm, dengan lebar coran 15 x 15 cm, dengan
jarak tiap penopang adalah 3,25 ( tiga koma dua puluh lima
) meter.
Gambar konstruksi sebagai berikut :
10 m
(3) Rangka tiang penopang dinding dari besi dengan diameter
10 mm.
(4) Permukaan brine tank dilapisi dengan geomembran;
(5) Bagian atas brine tank diberikan penutup plastik berwarna
putih bening, dengan penopang berupa bambu berbentuk
prisma.
10 m
1 m
50 cm
1 m
lantai
3, 25 m
15 x 15 cm
3, 25 m 3, 25 m
(6) Tinggi sumbu prisma 3 meter dari permukaan lantai.
c. Geomembran
Geomembran adalah membran untuk melapisi lahan garam yang
terbuat dari bahan plastik kedap air untuk meningkatkan
produktivitas dan kualitas garam.
Spesifikasi geomembran sebagai berikut :
Jenis : LDPE (Low Density Poly Ethylene)
Densitas : Minimum 0,900 g/cm3 – Maksimum
0,940 g/cm3
Kandungan
Karbon Hitam
: 2- 3 %
Warna : Hitam pada kedua sisi
Tebal : Minimal 0,25 mm
Lebar Bentang /
roll
: Minimal 4,4 m
Panjang Bentang /
roll
: 42 m
Strenght at Break : minimum 6 kN/m
Elongation at
Break
: minimum 160 %
Tear resistence : minimum 20 N
Puncture
resistance
: minimum 60 N
Bahan Baku : tidak menggunakan bahan daur ulang.
Catatan
: Harus ada identitas barang yang
bersifat Permanen pada geomembran,
sehingga memudahkan
dalam inventarisasi barang