lampiran a: lembar bimbingan tugas akhir
TRANSCRIPT
xviii
LAMPIRAN A: LEMBAR BIMBINGAN TUGAS AKHIR
xix
xx
LAMPIRAN B: TRANSKRIP WAWANCARA MARYONO
WAWANCARA DENGAN GURU SEJARAH SMA YUPPENTEK 1
TANGERANG (via WhatsApp Call)
A: Andreiza Ahmad Refortama (Penulis)
M: Maryono (Narasumber)
A: Assalamualaikum pak Maryono
M: Waalaikumsalam
A: Bisa dijelaskan pak sekarang kesibukkannya apa sebagai guru sejarah?
M: Ya untuk saat ini kesibukkan bapak selaku guru sejarah 1 yang jelas mengajar,
terus menyiapkan pembuatan soal, mungkin tugas-tugas yang kecil dan persiapan
menilai dalam menghadapi mid semester.
A: Oke siap pak, sekarang saya mulai ya pak pertanyaannya, bagaimana
kurikulum pembelajaran sejarah pada SMA di SMA Yuppentek 1, pembelajaran
kurikulumnya seperti apa kalau dalam sejarah?
M: Kurikulum yang dipakai kurikulum nasional tahun 2013, itu kurikulumnya.
A: Kemudian untuk pembelajaran sejarah itu materinya dari kelas 10 sampai kelas
12 itu apa ya pak secara garis besar itu sejarah-sejarah apa?
M: Untuk sejarah kalau untuk jurusan IPS, ada mata pelajaran sejarah, pertama
mata pelajaran sejarah nasional atau Indonesia, yang kedua sejarah peminatan.
Kalau jurusan program IPA sejarah nasional atau sejarah Indonesia saja.
A: Kalau untuk sejarah nasional pak, sejarah nasionalnya itu mencakup apa aja ya
pak dalam topik-topik babnya?
xxi
M: Ini kelas berapa dulu? Atau secara umum dari kelas 1 sampai kelas 3?
A: Ya boleh diceritakan semuanya pak.
M: Karena sejarah dari kelas 1 sampai 3 kan beda-beda materinya. Sejarah
nasional ya. Dimulai dari prasejarah Indonesia, prasejarah Indonesia itu nanti
menyangkut dibagi 2, prasejarah itu dimana peninggalannya belum ada tulisan. Itu
dimulai dibagi lagi tu, yaitu jaman batu jaman logam, jaman batu dibagi menjadi
4, jaman batu tua paleolitikum, jaman batu tengah mesolitikum, jaman batu
muda/baru neolitikum, jaman batu besar megalitikum, terus untuk yang jaman
logam itu dibagi 3, tembaga, perunggu dan besi. Karena Indonesia itu ketika
prasejarah tidak ditemukan tembaga maka hilang, di Indonesia tidak ada jaman
tembaga maka hanya jaman perunggu dan jaman besi. Terus setelah prasejarah,
memaklumi sejarah, dimana peninggalan ini sudah ditemukan tulisan, kalau
sejarah pasti sudah ada tulisan, kalau prasejarah ada peninggalan tapi tidak ada
tulisan. Sekarang sejarah, kalau sejarah itu sejak ada tulisan dimulai sejak
kerajaan Kutai, nanti kerajaannya Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Mataram
Kuno, Singasari, Majapahit dll. Itu dimulainya sejarah, tadi dimulai dari kerajaan
hindu budha di Indonesia, kemudian kerjaan islam di Indonesia. Nanti untuk
kerajaan Islam dimulai pertama untuk pulau jawa yaitu Demak, Mataram, dll.
Kalau kerjaan Islam pertama di Indonesia yaitu Samudra Pasai, kalau di pulau
Jawa kerjaan Demak. Itu termasuk dalam bab kerajaan-kerajaan hindu budha, dan
islam di Indonesia. Nanti adalagi kolonialisme dan imperialisme di Indonesia.
Nah itu menyangkut ketika dijajah Portugis, dijajah Belanda, lalu diselingi Inggris
5 tahun, kemudian kembali dijajah Belanda lagi, kemudian dijajah Jepang.
xxii
A: Oke siap selanjutnya pak
M: Tapi ketika masa penjajahan Belanda nanti lahir pergerakan Nasional, 1908,
berjuang dengan pergerakan Nasional. Dimulai dari Budi Utomo, Indicshe Partij,
TNI, Perhimpunan Indonesia atau Indonesia Vereeniging dll masih banyak lagi,
pergerakan nasionalnya. Terus setelah itu merdeka, sekitar Indonesia merdeka,
yang membicarakan sebelum Indonesia merdeka, saat Indonesia merdeka, dan
setelah Indonesia merdeka. Jadi namanya sekitar kemerdekaan, sebelum setelah
merdeka, merdeka, dan pasca merdeka. Terus ada nanti orde lama pemerintahan
Soekarno dan orde baru pemerintahan Soeharto, dan Reformasi sampai sekarang.
Itu saja untuk sejarah Indonesia.
A: Oke pak, itu dari kelas 10 ya pak?
M: Itu dari kelas 10 sampai kelas 12.
A: Kelas 10 sampai kelas 12 mencakup itu semua ya pak?
M: Iya, tapi itu ada yang belum saya sampaikan
A: Apa itu pak?
M: Jadi setelah Indonesia merdeka, itu ada namanya gangguan dari dalam negeri
dan gangguan dari luar negeri. Gangguan dari luar negeri yaitu datangnya sekutu
yang Belanda bonceng, NICA itu belanda, Nederland Indisce Civil
Administration, nanti NICA itu yang menjajah setelah merdeka.
A: Agresi Militer ya pak?
M: Iya, nanti disitu ada agresi militer pertama, agresi militer kedua, dan itu
perang ya kalau agresi militer itu perang. Tapi nanti ada penyelesaian dengan
diplomasi, nanti ada melibatkan PBB, nanti kalau diplomasi ada perundingan
xxiii
linggarjati, renville, dan roem royen, KMB. Itu untuk diplomasinya melibatkan
PBB itu. Kalau itu dari gangguan dari luar ya. Kalau gangguan dari dalam banyak,
itu ada DI/TII pimpinan Kartosuwiryo di Jawa Barat, nanti punya anak buah
sampai di Aceh, Jogja ada, Jawa tengah ada, Makassar ada, sudah mau kuat itu.
Terus ada RMS/ Republik Maluku Selatan, terus ada Kahar Muzakar dari
Makassar, terus PKI Madiun tahun 1948, kemudian G30S/PKI tahun 1965. Kalau
GAM sebetulnya dari Aceh dan juga ada Papua Merdeka. Kemudian ada di
Bandung Westerling, APRA/Angkatan Perang Ratu Adil. Itu banyak tentara kita
yang jadi korban tuh. Itu yang pemberontakan itu, semua bisa diatasi oleh
pemerintah.
A: Oke pak.
M: Terus apalagi yah?
A: Oke saya lanjut ya pak pertanyaan selanjutnya, pertanyaan selanjutnya, ini
menurut bapak sebagai guru sejarah, apakah siswa sekarang tertarik dengan
pelajaran sejarah terutama dengan yang bapak ajar dikelas?
M: Ya pengalaman bapak, namanya anak banyak, ada yang tertarik ada yang
tidak. Kalau yang tertarik lebih banyak, karena pembawaan saya lucu, karena kan
tergantung gurunya kan, gurunya tidak galak dan ada yang lucu, kadang senang.
Buktinya kalau saya tidak ngajar, ada yang nanya kok tidak ngisi. Kalau yang
tidak senang pasti ada, buktinya bolos.
A: Oh oke oke pak.
xxiv
A: Menurut bapak jika siswa kurang tertarik gitu, apa faktor yang membuat siswa
kurang tertarik dengan pelajaran sejarah. Karena banyak menurut survei siswa
yang menganggap sejarah itu membosankan. Kira-kira faktornya apa ya pak?
M: Faktornya karena anak belum memahami sejarah, anak itu hanya tau tentang
peristiwanya, tapi dibalik peristiwa hikmah apa yang harus kita ambil, nasehat
didalam peristiwa itu, dia tidak bisa, sehingga hanya tau peristiwa sejarah, perang
dunia itu adalah begini-begini, perang Diponegoro adalah begini-begini, jadi
pengambilan hikmah yang terjadi dalam sebuah peristiwa itu dia tidak mampu,
mengingat kejiwaannya. Makna dari peristiwa sejarah dia belum memahami.
A: Hm, Oke pak.
M: Padahal itu penting karena belajar sejarah membuat kita bijaksana. Banyak nih
motto motto, pak Karno saja sudah ngasih tahu kan belajar sejarah, ini dari
Heredotus Yunani belajar sejarah membuat bijaksana, anak-anak tidak memahami
kalimat itu. Bahkan ada yang ekstrem, orang yang tidak tahu sejarah adalah orang
yang gila.
A: Jadi kurang bisa memahami hikmah dari peristiwa itu ya pak ya?
M: Iya
A: Kemudian menurut bapak, apa yang membuat para siswa tertarik dan berminat
belajar sejarah?
M: Tertarik ya?
A: Iya
M: Kalau rasa tertarik itu satu penyampaian guru, kalau gurunya judes jadi tidak
senang, itu satu. Yang kedua ada beberapa anak yang naluri manusia kan rasa
xxv
ingin tahu, jadi rasa ingin tahu itu kan banyak belajar dari sejarah, dan tadi
bagaimana gurunya dalam mengajar dikelas, kalau penyampaian menarik anak
jadi senang. Apalagi kalau menggunakan alat-alat lainnya misalnya ada pakai
Youtube atau media-media yang menarik kan bisa membuat tertarik.
A: Oke pak, jadi lebih penceritaan dan storytelling ya, dibanding siswa hanya
membaca ya, jadi ada media yang menarik untuk disampaikan ya
M: Iya, dari bagaimana guru menggunakan metodenya pembelajaran, tertarik
dengan gurunya tidak, kalau sudah tidak tertarik dengan gurunya pasti tidak
senang dengan pelajarannya.
A: Oke siap. Dari saya ya pak, menurut bapak kan kebanyakan buku sejarah ini
kan menggunakan teks dalam setiap bukunya, nah seberapa penting sih pak kalau
didalam buku teks sejarah itu ada gambar dan ilustrasi dalam pembelejaran
sejarah, seberapa penting ada ilustrasi yang menggambarkan dalam peristiwa itu?
M: Ya kalau melihat anak setingkat SMA, itu kalau ada gambar senang, dengan
melihat gambar senang, apalagi banyak gambar, makanya buku-buku anak SMA
itu masih dicantumkan foto-foto, tapi kalau buku mahasiswa tidak ada gambar,
karena mahasiswa sudah belajarnya abstrak, kalau anak murid SMA perlu konkrit,
daya tarik gambar, lebih banyak gambar lebih tertarik tentunya kan.
A: Oh oke pak, jadi peran gambar penting ya pak ya dalam pembelajaran sejarah
ya?
M: Penting, sangat penting, bahwa kalo perlu, saya membicarakan kerajaan-
kerajaan itu saya perlu menggambar peta.
A: Oh oke pak. Lanjut ya pak.
xxvi
A: Untuk konteks sejarah pembelajarannya, seberapa penting pembelajaran
sejarah khususnya para pahlawan untuk generasi muda, seberapa penting gitu pak
untuk diambil hikmahnya.
M: Pahlawan sangat penting ya, karena dengan memberikan bagaimana pahlawan
itu berjuang, anak yang memperhatikan akan termotivasi dan akan meniru dari
pahlawan itu, cinta tanah air yang didapat, akan menginspirasikan perjuangan
mereka-mereka ini kepada si anak, begitu.
A: Berarti sangat penting ya pak ya untuk hikmah pelajaran para generasi muda
ini?
M: Pahlawan penting, ya kalau bisa nama pahlawan dan bagaimana ketika
berjuang, bagaimana dijelaskan itu kan lebih tau dan tidak hanya sekedar nama
pahlawan, tapi eksistensinya ketika itu ya.
A: Oke selanjutnya ya pak, jadi terkait dengan perancangan tugas akhir saya. Jadi
saya ini membahas mengenai pahlawan Mayor Daan Mogot yang dibalik nama
Jalan Daan Mogot itu, jadi membahas mengenai kisah Mayor Daan Mogot
sebagai pahlawan dibalik nama jalan Daan Mogot. Ternyata menurut survei masih
banyak yang masih belum tau pak tentang pahlawan Daan Mogot ini, dalam
perjuangannya dalam kemerdekaan sampai gugurnya di Monumen
Lengkong/peristiwa Lengkong. Nah saya mau tanya pak, apakah di buku sejarah
SMA itu terdapat literatur sejarah yang membahas kisah seorang Daan Mogot
dalam sejarah nasional ya.
M: Tidak
xxvii
A: Tidak ada literatur sejarah tentang Daan Mogot ya pak ya di buku sejarah
SMA?
M: Tidak, saya selama ini belum menjelaskan tentang Daan Mogot, karena di
literatur tidak pernah disebut.
A: Oh begitu ya pak.
A: Jika tidak itu mengapa pada buku sejarah SMA, tidak terdapat literatur Daan
Mogot ya pak, apakah tidak masuk kurikulumnya ya pak apa gimana nya ya?
M: Ya kita harus tau bahwa itu pahlawan belum menjadi pahlawan besar, yang
pahlawan-pahlawan yang ada di literatur buku SMA itu Diponegoro, Sudirman,
Imam Bonjol, Cut Nyak Dien, nah ini bersifat Nasional, bahkan itu kan pahlawan
yang sudah diangkat sebagai pahlawan Nasional kan. Sedangkan Daan Mogot ini
pahlawan lokal, dan dia kan itu masih muda meninggalnya, jadi masa berjuangnya
belum begitu. Dia meninggal umur berapa itu?
A: Dia meninggal di umur 17 tahun pak pas peristiwa Lengkong itu.
M: Iya dia kan masih muda dan itu kan sejarah lokal untuk Tangerang dan
Jakarta, jadi untuk wilayah lain karena belum dianggap menjadi pahlawan
Nasional jadi tidak menasional, daerah. Maka jalan Daan Mogot yang ada di
Tangerang, di Jawa tidak ada jalan Daan Mogot, di kota besar lain tidak ada.
Tetapi kalau jalan Imam Bonjol di kota-kota besar lain ada.
A: Jadi Daan Mogot ini pahlawan yang belum diangkat secara Nasional ya pak?
M: Saya masalah diangkat atau tidaknya saya belum tau. Cuma yang lebih banyak
kenal sejarah lokal, seperti syekh yusuf, ya syekh yusuf itu tidak populer, Otista,
Otto Iskandar Dinata, malah lebih populer Otto Iskandar Dinata dari Daan Mogot.
xxviii
A: Oh gitu ya pak
M: Ini pendapat saya ya pendapat saya, jangan dijadikan patokan. Saya melihat
faktanya sepertinya eksistensi perjuangannya meskipun hebat tapi masa nya tidak
terlalu lama.
A: Dia dari PETA kemudian jadi Mayor pak di TKR dan kemudian mendirikan
Akademi Militer Tangerang.
M: Iya ini yang tahu ya di Tangerang yang memang wajib harus tau. Kalau di
Jogjakarta kan gak tahu tentang Daan Mogot.
A: Jadi literaturnya juga masih dikit ya pak yang membahas?
M: Saya belum pernah menerangkan tentang Daan Mogot, itu kalau menerangkan
Daan Mogot harusnya sejarah Pendudukan Jepang, sedangkan pendudukan
Jepang itu yang disampaikan, pemberontakan ada tapi dari singaparna, dari tasik,
kalo Daan Mogot tidak pernah disebut di pelajaran SMA.
A: Oh seperti itu ya pak.
A: Kemudian Bagaimana nih pak menurut bapak mengenai tugas akhir saya yang
mengangkat kisah Daan Mogot ini dalam buku ilustrasi, untung mengenalkannya
kepada masyarakat ya khususnya generasi muda yang bisa ngambil hikmah dari
cerita tersebut.
M: Menurut saya Daan Mogot belum menjadi pahlawan besar, namun kalau
untuk mengangkat dan mempopulerkannya/mensosialisasikan itu tugas mu
generasi muda khususnya Tangerang. Karena setahu anak-anak sini Daan Mogot
dikenal sebagai nama jalan. Bagaimana anda bisa mensosialisasikan dengan
menggunakan media.
xxix
A: Iya pak, sangat disayangkan, Daan Mogot ini kan harusnya lebih dikenal dan
populer di daerahnya sendiri. Maka dari itu saya berusaha mengangkat kisahnya
agar lebih dikenal juga dan dapat lebih diambil juga hikmahnya sama generasi
muda, karena kisahnya yang berjasa untuk Indonesia.
M: Iya dia nasionalismenya sangat tinggi ya, diumur segitu sekarang kan anak
SMA kelas 3 ya.
A: Iya pak. Jadi saya harap bisa menginspirasi dari kisahnya.
M: Iya, kalau memang ada tujuan seperti itu tidak apa
A: betul pak
M: Terus gimana apakah ada lagi?
A: Sudah pak sepertinya itu saja pertanyaannya, terimakasih banyak pak Maryono
atas wawancaranya sudah mau membantu, assalamualaikum
M: Iya sama-sama, sukses
A: Iya terimakasih pak, assalamualaikum.
M: Waalaikumsalam.
xxx
LAMPIRAN C: TRANSKRIP WAWANCARA BODEWYN
WAWANCARA DENGAN SEJARAWAN MANADO BODEWYN GREY
TALUMEWO (via aplikasi Zoom)
A: Andreiza Ahmad Refortama (Penulis)
B: Bodewyn Grey Talumewo (Narasumber)
A: Selamat sore pak, sebelumnya boleh saya tahu nama lengkap bapak?
B: Nama lengkap saya Bodewyn Grey Talumewo S.S/Sarjana Sastra
A: Baik, sekarang profesi bapak sebagai apa dan kesibukkannya sedang apa?
B: Kalo saya profesi sebagai konsultan sejarah khususnya sejarah Minahasa
A: Oh ok baik pak, di Universitas pak atau dimana?
B: Masih freelance dan belum di Universitas, masih proses
A: Oh oke baik pak
A: Sebelumnya kan saya tahu bapak dari artikel yang membahas Daan Mogot,
maka saya menghubungi bapak untuk mencari data yang kredibel langsung dari
bapak mengenai Daan Mogot, nah bisa diceritakan pak kira-kira kisah Daan
Mogot dari masa kecil, sampai masuk militer hingga gugurnya sebagai pahlawan
itu kira-kira bisa diceritakan pak?
B: Jadi Daan Mogot lahir di Manado, dia lahir dari keluarga kepala distrik di
Manado, Ayahnya beberapa kali pindah dari distrik satu ke distrik lainnya di
tanah Minahasa. Orangtua Daan Mogot dari Remboken, masih satu kampung dan
sepupu dengan Kawilarang, mereka pidah ke Langowan, yang juga merupakan
kampung dari Ibu Prabowo Subianto, disana leluhurnya yaitu ayah dan kakeknya
xxxi
menjadi hukum besar di sana yaitu kepala distrik. Dan Ayahnya beberapa kembali
pindah di sana salah satunya ke Ratahan Minahasa. Ayahnya ikut dalam
organisasi Hoovegenbon para kepala pemerintah di Minahasa, mewakili
Hoovgenbon dia terpilih sebagai anggota Volksraad (Dewan Rakyat Hindia
Belanda). Daan Mogot adalah anak ke 4 dari 7 kakak beradik. Daan Mogot lahir
tahun 1926 di Manado, tahun lahirnya sedikit membingungkan karena ada versi
yang mengatakan tahun 1927 dan 1928. Tapi menurut informasi keluarga, Daan
Mogot lahir tahun 1926. Kebetulan adik Daan Mogot yang terakhir masih hidup,
baru meninggal beberapa bulan lalu di tahun 2020, Bodewyn sempat mengunjungi
kediaman keluarga Daan Mogot dalam mencari informasi yaitu bertemu adik dari
Daan Mogot langsung yaitu Sofia Mogot. Kemudian beberapa tahun setelah Ayah
Daan Mogot menjadi anggota Volksraad (Dewan Rakyat Hindia Belanda) di
Batavia, setiap enam bulan sekali pulang pergi dari Batavia ke Manado dan
sebaliknya, namun pada akhirnya memilih menetap di Jakarta (Batavia). Daan
Mogot kemudian tumbuh besar di daerah Jakarta, dia belajar dan sekolah di ELS
(Europeese Lagere School) yaitu sekolah dasar eropa (sekolah dasar berbahasa
Belanda), kemudian melanjutkan sekolah HBS (Hoogere Burgerschool) sekolah
menengah setingkat SMP-SMA. Namun menurut informasi tidak tamat,
berdasarkan informasi biodata Buku TNI. Pada waktu jepang masuk, antara
sebelum atau sesudah Jepang masuk, Ayahnya waktu itu sempat menjadi kepala
penjara, di penjara anak yang sekarang di Tangerang. Pada waktu PETA berdiri,
salah satu bagian dari bekas penjara itu kemudian dijadikan asrama PETA
(Pembela Tanah Air). Ketika PETA berdiri tahun 1943, Daan Mogot kemudian
xxxii
langsung mendaftar menjadi angkatan pertama, bersama terpilihnya beberapa
orang yang terbaik kemudian termasuk Daan Mogot terpilih menjadi instruktur,
bahasa Jepangnya “Shodanco”, kemudian Daan Mogot ditugaskan sebagai
Shodanco di Bali, kemudian di Bali dia kemudian bersama-sama dengan Zulkifli
Lubis dan Kemal Idris, karena dia bertiga sama2 melatih tentara PETA di Bali,
sehingga sering terjalin komunikasi dan akhirnya mereka bersahabat. Sampai
mereka bersumpah setia dalam persahabatannya, mereka sempat menusuk
masing-masing jari mereka, yang kemudian darah dari jari-jari mereka disatukan
di satu gelas, dan diminum bersama sebagai sumpah setia persahabatan mereka,
seperti keluarga. Ketika Indonesia merdeka, peralihan dari Jaman Jepang
kemudian Sekutu datang. Ketika itu tahun 1943-1944 Daan Mogot kembali ke
Jakarta & Tangerang, dan ditugaskan sebagai penerjemah di bagian intelijen
tentara Jepang di Markas Besar PETA. Kemudian Daan Mogot bersama temannya
Kemal Idris, mereka menerjemahkan informasi-informasi yang tidak diketahui
banyak orang, karena informasi intelijen. Mereka termasuk orang pertama yang
mengetahui hal-hal tertentu soal dunia luar. Sesudah Indonesia merdeka, bekas
anggota pimpinan PETA, berusaha mendirikan resimen yaitu resimen Tangerang,
kemudian juga bergabung orang-orang bekas KNIL kedalam resimen Tangerang
dalam BKR (Badan Keamanan Rakyat). Salah satu pikiran mereka yaitu untuk
mendirikan suatu lembaga yang menjadi tempat training, karena mereka adalah
bekas instruktur (pelatih PETA), yang kemudian mereka yang rata-rata bekas
perwira PETA berupaya untuk mendirikan Akademi Militer. Sekitar tanggal 14
November mereka mendirikan Akademi Militer Tangerang, karena masih
xxxiii
terpengaruh bahasa belanda sehingga menjadi MA Tangerang, atau Militaire
Academie Tangerang.
A: Oke pak baik, terus gimana ya pak sepak terjang Daan Mogot dalam
kemerdekaan itu ketika Daan Mogot didalam Akademi Militer Tangerang kan
beliau mengajarkan para taruna itu kan ya, terus yang kisah peristiwa Lengkong
itu pak, kira-kira gimana ya pak sampai beliau gugur di hutan Lengkong itu ya?
B: Terkait peristiwa Lengkong, waktu itu kan ada isu yang mengatakan bahwa
tentara Sekutu sudah dekat ke daerah Tangerang, tentara Sekutu yang dimaksud
ternyata Belanda, isu itu menyebabkan sehingga Resimen Tangerang menyusun
strategi, agar senjata-senjata yang dimiliki oleh Jepang harus segera di rebut,
memang pada waktu itu sudah ada kontak dengan perwakilan militer Jepang,
untuk melakukan pelucutan senjata atau transfer senjata dari tentara Jepang ke
Tentara Indonesia. Berlangsung berbagai negosiasi-negosiasi, dan sudah hampir
final, dan sudah ada isu Belanda ingin merebut, maka Daan Mogot dan pihak
Akademi Militer berinisiatif untuk cepat-cepat melucuti senjata tentara Jepang.
Maka dari asrama Akademi Militer di Tangerang, dengan beberapa kendaraan
terutama truk, mereka juga membawa beberapa orang tentara Gurkha yaitu tentara
Inggris dari India, sehingga seolah-olah terlihat sebagai pelucutan resmi yang
merupakan kerjasama Tentara Indonesia dengan Sekutu. Kemudian mereka pergi
ke Hutan Lengkong ke markas Tentara Jepang. Sialnya, tentara-tentara Jepang
yang ditempatkan di Hutan Lengkong tersebut ternyata berasal dari daerah
Burma, tentara dari daerah Burma (Myanmar) tersebut terkenal kejam-kejam.
Pada waktu ketika proses pelucutan, para perwira termasuk Daan Mogot ketika
xxxiv
bernegosiasi dengan pemimpin tentara Jepang di dalam markas, diluar sudah
mulai proses pelucutan senjata. Suatu ketika menurut informasi, ada senjata yang
bernama LE yang katanya tidak bisa sembarangan orang menggunakan, orang
yang tidak tahu dalam menggunakannya, bisa menyebabkan senjata itu meletus
sendiri, dan menurut cerita ada salah satu senjata itu meletus sendiri. Sehingga
menyebabkan kehebohan, dan senjata yang sudah direbut dan dinaikkan keatas
truk kemudian langsung direbut kembali oleh tentara Jepang sehingga terjadilah
pertempuran pada waktu itu. Karena terjadi kesalahpahaman maka Mayor Daan
Mogot keluar dari markas, namun karena Daan Mogot sudah melihat banyak
anggotanya yang tewas dan gugur, Mayor Daan Mogot seketika langsung
mengambil senapan mesin, dan menembaki kearah penjaga yang menembaki anak
buahnya, Mayor Daan Mogot juga terkena tembakan ditempat itu. Mayor Daan
Mogot gugur ketika pertempuran itu. Begitu ceritanya.
A: Baik pak, jadi Mayor Daan Mogot gugur ketika dia mau melerai pertempuran
mau menghentikan pertempuran itu ya pak ya?
B: Iya
A: Baik pertanyaan selanjutnya pak, kira-kira apa sih pak presentasi Daan Mogot
dalam usia yang masih muda tersebut dan apa yang membuatnya begitu
berprestasi dalam militer?
B: Prestasi pertama Mayor Daan Mogot pertama adalah, beliau menjadi instruktur
melatih tentara-tentara muda dalam upaya untuk menciptakan generasi-generasi
tentara Indonesia/tentara pribumi yang baru dan berkualitas. Kedua dia berprestasi
dalam membentuk BKR di daerah Tangerang. Beliau juga turut berprestasi dalam
xxxv
melakukan pengamanan, pengiriman tawanan perang (bekas tawanan perang
Jepang) yaitu para tentara KNIL dan orang-orang Eropa yang ditawan Jepang,
sebagian yang ingin dikembalikan ke daerah masing-masing. Beliau berjasa dalam
pemulangan tentara Jepang, yang dalam kamp konstentrasi, dan ingin
dikembalikan ke Jepang. Karena pada waktu itu para tawanan perang Belanda dan
Jepang ketika ingin dipulangkan dan sebelumnya dengan kereta api, ingin
dihadang di setiap pos BKR dan ingin dibantai oleh para kelompok perampok
bersenjata, Mayor Daan Mogot dan pasukannya turut berjasa dalam proses
pengamanan agar para tawanan perang tidak dibantai, sebab jika para tawanan
perang ini dibantai maka reputasi dari BKR itu akan hancur dan Indonesia tidak
akan diakui, jadi pemerintahan Indonesia waktu itu menjaga image dan reputasi
baik BKR/TKR dan pemerintah Indonesia di mata dunia.
A: Oh oke jadi mengawal tawanan-tawanan itu agar selamat pulag sampai
negaranya ya pak?
B: Iya, dan juga menjaga reputasi nama baik BKR dan pemerintah Indonesia di
mata dunia.
A: Oke pak, kemudian faktor apa yang membuat Daan Mogot diberikan
penghargaan sebagai pahlawan dan diabadikan sebagai nama jalan Tangerang
sampai Jakarta?
B: Saya kira peran utamanya adalah sebagai satu-satunya Direktur Akademi
Militer Indonesia yang gugur dalam tugas, dan gugur bersama 33 anggota taruna
Akademi Militer. Itu yang menjadi faktor dalam penamaan jalan Daan Mogot
antara Jakarta Barat dengan Tangerang. Jadi waktu itu kan teritorium Kodam itu
xxxvi
masih satu yaitu Siliwangi, Jadi waktu itu daerah Jakarta dan Jawa Barat masih
satu dibawah Kodam Siliwangi, maka mereka melakukan penamaan jalan Daan
Mogot dari jalan antara Jakarta sampai Tangerang dan itu tidak berubah sampai
sekarang.
A: Oh begitu ya pak, kira-kira itu tahun berapa ya pak?
B: Nah saya kurang tahu kalo itu
A: Tapi berarti penamaan Daan Mogot sebagai nama jalan itu terkait direktur
yang memimpin dan gugur dalam pelucutan itu ya pak ya?
B: Iya.
B: Jadi itu kan penurunan dari Akademi Militer di Yogyakarta kan. Itu kalau
setiap sebelum para taruna akademi militer dilantik di Jakarta, para taruna
melakukan renungan suci di Taman Makam Pahlawan Taruna di Tangerang,
sehingga kepahlawanan Mayor Daan Mogot dan pasukannya diabadikan dalam
nama jalan tersebut.
A: Berarti terkait sama peristiwa Lengkong itu ya pak ya?
B: iya
A: Kemudian untuk saat ini pak, Daan Mogot itu kira-kira sudah diangkat sebagai
nama pahlawan Nasional gitu ga sih pak? Soalnya ketika saya baca di artikel itu
masih banyak yang rancu ya, dia antara pahlawan Nasional ato gimana,
sebenernya sudah diangkat apa belum secara Nasional?
B: Itu kalau tidak salah, perkiraan pada tahun 2000’an awal sudah dalam proses di
Siliwangi kalau tidak salah untuk mengusulkan menjadi pahlawan Nasional dan
juga di Manado pada tahun 2019 sudah ada upaya dari dinas sosial untuk
xxxvii
mengusulkan menjadi Pahlawan Nasional, jadi Mayor Daan Mogot belum
menjadi Pahlawan Nasional, namun baru menerima Bintang Mahaputera Kelas
III. Saat ini sudah diusulkan sebagai Pahlawan Nasional namun belum di sahkan
secara Nasional.
A: Tapi sudah diangkat sebagai pahlawan ya pak karena sudah bintang
penghargaan itu ya pak saat itu?
B: Iya
A: Bintang Mahaputera kelas III itu penjelasannya apa ya pak ya?
B: Nanti lihat saja di yang saya share. Jadi waktu itu Mayor Daan Mogot
diberikan penghargaan bersamaan dengan Slamet Riyadi, yang diberikan
penghargaan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tahun 1960’an.
B: Nah ini dia foto-fotonya.
(Kemudian Bodewyn memperlihatkan langsung foto piagam penghargaan Mayor
Daan Mogot melalui foto yang didokumentasikannya. Beliau memperlihatkan
arsip-arsip foto sejarah mengenai Daan Mogot, keluarganya dan suasana PETA
pada saat itu.)
B: Ini ada foto tugu lama yang di taman makam pahlawan sebelum dirubah,
kemudian ini foto Ayahnya,Nicolaas Frederick Mogot. Ini ada temannya Kemal
Idris sesama instruktur PETA. Ini silsilah keluarganya.
A: Wahh oke oke pak.
A: Itu foto apa ya pak sorry?
B: Itu foto dari video PETA
xxxviii
A: Jadi itu ada baju dari prajurit PETA ya pak?
B: Iya, ini juga ada barrack-barracknya dan tempat belajarnya, ada lapangan, ini
gulat sumo, ini waktu pendaftaran, diukur tingginya, di gunting rambutnya sampai
plontos. Ini ada senjatanya kalau tidak salah yang ini yang jenis LE itu. Itu ada
upacara, dan latihan anti serangan udara, dan ini senam pagi hari. Nah ini Zulkifli
Lubis wakil KASAD temannya Daan Mogot.
A: Wah oke oke pak, itu foto-foto bapak yang diambil dari video tadi ya?
B: Iya itu dari video propaganda pemerintahan Jepang. Nanti dikirim lewat WA.
A: Wah oke oke pak makasih banyak ya pak ya.
B: Iya
A: Kalau andil Daan Mogot dalam pendidikan militer Indonesia itu apa aja pak?
B: Kalau secara spesifik saya tidak hafal mas. Tapi yaitu dia adalah lulusan PETA
sehingga itu kemudian basic dasar dari pendidikan militer dari Akademi Militer
Tangerang.
A: Oke pak, lanjut ya pak. Berdasarkan observasi saya nih pak, sempat nanya
guru sejarah di sekolah, kenapa belum banyak itu ya pak literatur sejarah yang
bahas Daan Mogot? Dipelajaran sejarah di sekolah juga tidak disebut. Kenapa ya
pak ya kurang banyak literaturnya.
B: Saya kira itu kan orang-orang masih terpusat di pahlawan-pahlawan besar yang
sudah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga bila ada buku-buku sejarah yang
belum menjadi tokoh pahlawan itu, saya pikir itu adalah usaha dari keluarga
masing-masing, dan kedua adalah dari orang yang interest dengan tokoh yang
dimaksud. Jadi orang masih terpaku oleh penulisan sejarah biografi tokoh-tokoh
xxxix
yang sudah diangkat menjadi pahlawan. Karena itu persoalan ekonomis,
mengangkat tokoh-tokoh yang kurang dikenal, kalau tidak laku, ada juga
persoalan semacam begitu. Tapi sebenarnya ada juga buku-buku yang sudah
beredar, namun seingat beliau buku-buku tersebut dicetak terbatas atau
dikonsumsi oleh kalangan terbatas, sehingga tidak dikenal luas. Misalnya buku-
buku yang ditunjukkan beliau yaitu buku biografi dari sejarah TNI Angkatan
Darat, kemudian terbitan-terbitan dari mabes ABRI pada waktu itu, itu kurang
beredar luas, karena cuma beredar di kalangan terbatas. Kita hanya bisa melihat
dari percetakan-percetakan dari tempat-tempat tersebut yaitu perpustakaan-
perpustakaan Kodam tau perpustakaan Mabes TNI atau di museum sejarah di
Gatot Subroto Jakarta, jadi masih konsumsi terbatas.
A: Oh jadi karena gak banyak disebar ya pak literaturnya, jadi gak banyak semua
orang tau ya.
B: Iya
A: Untuk publikasi literatur mengenai kisah Daan Mogot secara resmi itu ada
dibuku mana ya pak?
B: Itu ada di Buku TNI AD tapi hanya satu halaman. Buku saya tentang Mayor
Daan Mogot itu belum terbit lagi, sebenarnya sudah terbit tahun 2007, namun
hanya untuk kalangan terbatas karena hanya cetak sedikit, dan disebar di Manado.
Sudah ada rencana saya untuk mempublish bukunya lebih luas, dengan
Universitas Sam Ratulangi, namun ada kendala ISBN dan kendala sedang covid-
19 dan juga kekurangan dana sehingga belum bisa dilanjutkan rencananya.
A: Oh begitu ya pak.
xl
A: Menurut bapak seberapa pentingkah mengedukasi generasi muda mengenai
Mayor Daan Mogot nih pak, kan Mayor Daan Mogot ini punya presetasi yang
banyak di usia yang masih muda banget. Kemudian nilai apa saja yang bisa
diambil generasi muda dari kisah Daan Mogot?
B: Saya kira presetasi pertama adalah Almarhum Daan Mogot rela mengorbankan
jiwa-raganya, membaktikan hidupnya untuk negara untuk kemerdekaan
Indonesia, dan yang paling penting beliau bisa berprestasi dalam usia yang masih
sangat muda, dan prestasi inilah yang bisa menjadi tolak ukur bagi generasi muda
yang sekarang. Karena anak sekarang rata-rata berprestasi 25 atau 30 tahun
keatas. Mayor Daan Mogot itu kekuatannya itu ada di umur nya yang masih belia,
beliau bisa menjadi seorang pahlawan.
A: Iya pak, untuk yang bapak sebut itu sebenarnya beliau gugur umur 17 atau 20
tahun?
B: Iya jadi beberapa literatur itu ada beberapa versi, ada yang dia lahir tahun
1926, 1927, dan 1928. Tapi berdasarkan penelurusan saya dia lahir tahun 1926.
Dia sudah jadi perwira PETA di umur 16 tahun padahal belum waktunya masuk
PETA.
A: Oh begitu ya pak baik baik
B: Saya sempat melihat foto-foto nya dari almarhumah adiknya yang baru
meninggal itu, yang ada di fb fotonya.
A: Itu almarhumah Sofia Mogot ya pak? Jadi itu sodara dari Daan Mogot ya yang
terakhir meninggal?
B: Iya satu-satunya yang masih hidup dan baru meninggal.
xli
A: Berarti kesempatan yang berharga sekali ya pak ketika itu bisa langsung
ketemu dan sempat ngobrol
B: Iya saya waktu ke Jakarta tahun lalu, saya sengaja untuk kesana, di Bekasi,
saya setengah memaksa untuk bertemu dengan beliau, lewat messanger untuk
nanya alamat dll.
A: Oh begitu ya pak.
A: Berarti bapak benar-benar mengarsipkan dokumentasi beliau ya pak?
B: Iya iya, itukan harus karena siapa lagi yang mau mendokumentasikan kalau
bukan kita.
A: Oke pak, kira-kira gimana nih pandangan bapak saya kan dalam tugas akhir
saya mau lebih mengenalkan kisah Daan Mogot dengan buku ilustrasi bergambar
itu pak agar lebih mengenalkan ke generasi muda gitu pak.
B: Saya kira itu bagus karena tema bergambar itu untuk kalangan muda,
sementara almarhum itu seorang pemuda, bahkan belum mengenal usia 20an
tahun, sehingga masih belasan tahun begitu, teenager lah begitu. Sehingga nilai-
nilai kepahlawan digabungkan dengan umurnya yang masih muda sehingga
membuat itu rencana yang bagus.
B: Karena generasi muda sekarang kan cenderung malas untuk membaca buku,
sehingga ilustrasi, foto dll berperan penting dalam mendorong generasi muda
dalam belajar tentang sejarah dan ilmu pengetahuan.
A: Iya betul betul pak, jadi generasi muda ga cuma baca teks ya pak, jadi ada
ilustrasi ato gambar gitu ya.
xlii
A: Saya kebetulan jurusan desain komunikasi visual pak, jurusan seni juga yang
menggambar. Nah untuk data dalam membuat ilustrasi tersebut kan saya harus
based on data, jadi harus akurat juga. Nanti kemungkinan saya boleh minta arsip
foto atau video dari bapak untuk sumber referensi gitu.
B: Iya boleh boleh.
A: Oke baik pak, kira-kira begitu saja, paling saya nanti minta arsip foto dan
video saja. Karena untuk ke valid’an sejarah juga.
A: Makasih banyak pak Bodewyn sudah mau meluangkan waktu untuk saya
wawancara.
B: Iya sama-sama.
xliii
LAMPIRAN D: DATA KUESIONER
xliv
xlv
xlvi
xlvii
xlviii
LAMPIRAN E: FOTO ARSIP SEJARAH YANG DIGUNAKAN
xlix
l