lampiran 1 agenda penelitian a. agenda wawancararepository.unj.ac.id/48/14/13....
TRANSCRIPT
123
Lampiran 1
AGENDA PENELITIAN
A. Agenda Wawancara
No Tanggal, Waktu,
Tempat Informan Materi Wawancara
1.
Selasa 11 Desember 2018 Pukul 07.30 s/d 08.00 di Ruang Wakil Kepala Sekolah
Wakasek bidang Sarana dan Prasarana
Kemampuan Kepala Sekolah dalam mengelola Sarana dan Prasarana di SMKN 26 Jakarta
2.
Selasa 11 Desember 2018 Pukul 08.30 s/d 09.00 WIB Di Ruang Wakil Kepala Sekolah
Wakasek bidang Kurikulum
Kemampuan Kepala Sekolah dalam melakukan proses kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program UNBK SMKN 26 Jakarta
3.
Rabu 12 Desember 2018 Pukul 08.30 s/d 09.00 WIB Di Ruang Guru
Guru Matematika (Staff Kurikulum)
Kemampuan Kepala Sekolah dalam melakukan proses kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program UNBK SMKN 26 Jakarta
4.
Senin 21 Januari 2019 Pukul 09.30 s/d 10.00 WIB Di Ruang Kepala Sekolah
Kepala SMKN 26 Jakarta
a. Kemampuan Kepala Sekolah dalam mengelola Sarana dan Prasarana di SMKN 26 Jakarta
b. Kemampuan Kepala Sekolah dalam melakukan proses kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program UNBK SMKN 26 Jakarta
c. Upaya Kepala Sekolah Meningkatkan Kompetensi Manajerial
124
B. Agenda Pengamatan
C. Agenda Studi Dokumentasi
No Tanggal, Waktu,
Tempat Hal yang Diamati
1. Selasa.
11 Desember 2018
a. Mengamati sarana dan prasarana di SMKN 26 Jakarta
No Tanggal, Waktu,
Tempat Data/Dokumen
1. Selasa,
11 Desember 2018
a. Profil SMKN 26 Jakarta
b. Visi misi SMKN 26 Jakarta
c. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMKN 26 Jakarta
d. Data prestasi sekolah dan siswa
e. Dokumen album SMKN 26 Jakarta
2. Senin,
21 Januari 2019
a. Rencana Strategis SMKN 26 Jakarta
b. Notulen Rapat Monitoring dan Evaluasi Program UNBK
c. Sertifikat Pelatihan Kompetensi Kepala Sekolah
125
Lampiran 2
PEDOMAN PENELITIAN
No. Fokus Penelitian Sub Fokus Penelitian
1. Kompetensi Manajerial
Kepala Sekolah SMKN 26 Jakarta
a. Kemampuan kepala sekolah mengelola sarana dan prasarana pendidikan
b. Kemampuan kepala sekolah melakukan monitoring dan evaluasi program atau kegiatan sekolah
126
Lampiran 3
KISI-KISI WAWANCARA
No Sub Fokus Pertanyaan Kode
1.
Kemampuan kepala sekolah mengelola
sarana dan prasarana pendidikan
1. Bagaimana kepala sekolah menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana di SMKN 26 Jakarta?
2. Siapa saja yang dilibatkan kepala sekolah untuk menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana di`SMKN 26 Jakarta?
3. Bagaimana kepala sekolah melakukan pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana?
4. Bagaimana kepala sekolah melakukan penghapusan sarana dan prasarana di SMKN 26 Jakarta?
5. Bagaimana keikutsertaan kepala sekolah dalam menjaga fasilitas sekolah?
6. Apa saja permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sarana dan prasarana di SMKN 26 Jakarta?
7. Kapan dilakukan pengecekan sarana dan prasarana sekolah?
8. Usaha apa saja yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan manajerial?
9. Apa saja pelatihan yang pernah kepala sekolah ikuti?
10. Kapan pelatihan-pelatihan tersebut dilakukan?
11. Bagaimana dampak dari pelatihan yang diikuti?
12. Masalah apa yang dihadapi saat melakukan upaya meningkatkan kompetensi manajerial?
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
127
2.
Kemampuan kepala sekolah melakukan
monitoring dan evaluasi program
UNBK
1. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah saat memulai melakukan monitoring dan evaluasi program UNBK?
2. Siapa saja yang diikutsertakan kepala sekolah dalam proses monitoring dan evaluasi program UNBK?
3. Apa yang dilakukan kepala sekolah saat melakukan proses pelaksanaan monitoring dan evaluasi UNBK kepada dewan guru?
4. Bagaimana sikap kepala sekolah saat terjadinya hambatan pada proses monitoring dan evaluasi program UNBK?
B1
B2
B3
B4
128
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA
A. Informan : Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana dan Prasarana
B. Informan : Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum
No Pertanyaan
1. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah saat memulai melakukan monitoring dan evaluasi program UNBK?
2. Siapa saja yang diikutsertakan kepala sekolah dalam proses monitoring dan evaluasi program UNBK?
3. Bagaimana sikap kepala sekolah saat terjadinya hambatan pada proses monitoring dan evaluasi program UNBK?
No Pertanyaan
1. Bagaimana kepala sekolah menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana di SMKN 26 Jakarta?
2. Siapa saja yang dilibatkan kepala sekolah untuk menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana di`SMKN 26 Jakarta?
3. Bagaimana kepala sekolah melakukan pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana?
4. Bagaimana kepala sekolah melakukan penghapusan sarana dan prasarana di SMKN 26 Jakarta?
5. Bagaimana keikutsertaan kepala sekolah dalam menjaga fasilitas sekolah?
6. Apa saja permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sarana dan prasarana di SMKN 26 Jakarta?
129
C. Informan : Kepala Sekolah SMKN 26 Jakarta
No Pertanyaan
1. Bagaimana kepala sekolah menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana di SMKN 26 Jakarta?
2. Siapa saja yang dilibatkan kepala sekolah untuk menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana di`SMKN 26 Jakarta?
3. Bagaimana kepala sekolah melakukan pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana?
4. Bagaimana kepala sekolah melakukan penghapusan sarana dan prasarana di SMKN 26 Jakarta?
5. Bagaimana keikutsertaan kepala sekolah dalam menjaga fasilitas sekolah?
6 Apa saja permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan sarana dan prasarana di SMKN 26 Jakarta?
7. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah saat memulai melakukan monitoring dan evaluasi program UNBK?
8. Siapa saja yang diikutsertakan kepala sekolah dalam proses monitoring dan evaluasi program UNBK?
9. Apa yang dilakukan kepala sekolah saat melakukan proses pelaksanaan monitoring dan evaluasi UNBK kepada dewan guru?
10. Usaha apa saja yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan manajerial?
11. Apa saja pelatihan yang pernah kepala sekolah ikuti?
12. Kapan pelatihan-pelatihan tersebut dilakukan?
13. Bagaimana dampak dari pelatihan yang diikuti?
14. Masalah apa yang dihadapi saat melakukan upaya meningkatkan kompetensi manajerial?
130
D. Informan : Guru SMKN 26 Jakarta
No Pertanyaan
1. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah saat memulai melakukan monitoring dan evaluasi program UNBK?
2. Siapa saja yang diikutsertakan kepala sekolah dalam proses monitoring dan evaluasi program UNBK?
3. Apa yang dilakukan kepala sekolah saat melakukan proses pelaksanaan monitoring dan evaluasi UNBK kepada dewan guru?
4. Bagaimana sikap kepala sekolah saat terjadinya hambatan pada proses monitoring dan evaluasi program UNBK?
131
Lampiran 5
PEDOMAN PENGAMATAN
Fokus Penelitian Sub Fokus Pengamatan
Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah SMKN
26 Jakarta
Kemampuan kepala sekolah mengelola sarana dan prasarana pendidikan
a. Mengamati keberadaan sarana dan prasarana SMKN 26 Jakarta
Kemampuan kepala sekolah melakukan monitoring dan
evaluasi program atau kegiatan sekolah
a. Wawancara dengan informan
132
Lampiran 6
PEDOMAN STUDI DOKUMENTASI
Fokus Penelitian Sub Fokus Dokumen
Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah SMKN
26 Jakarta
Kemampuan kepala sekolah mengelola sarana dan prasarana pendidikan
a. Rencana Strategis Sekolah (Jangka menengah 3 Tahunan dan Tahunan) SMKN 26 Jakarta
b. Sertfikat Pelatihan Kepala Sekolah
Kemampuan kepala sekolah melakukan
monitoring dan evaluasi program atau kegiatan
sekolah
a. Notulen Rapat Monitoring dan Evaluasi Program UNBK
133
Lampiran 7
CATATAN LAPANGAN
CATATAN LAPANGAN NO. 1
Hari/Tanggal : Selasa, 11 Desember 2018
Waktu : 07.30 s/d 08.00 WIB
Informan : Wakil bidang Sarana dan Prasarana SMKN 26 Jakarta (Drs.
Arnol Manutuh M. M.Pd)
A. Setting
Pada hari ini peneliti datang ke SMKN 26 Jakarta untuk memulai
melakukan penelitian. Peneliti tiba disana pukul 07.30 WIB. Sebelumnya
peneliti sudah diarahkan untuk bertemu dengan Bapak Arnol Manutuh
yang merupakan Wakil bidang Sarana dan Prasarana SMKN 26 Jakarta
untuk menjadi informan bagi peneliti. Peneliti langsung melakukan
wawacara terkait dengan objek penelitian yang sudah sesuai dengan
pedoman wawancara yang telah mendapat arahan dari dosen
pembimbing.
B. Hasil
Dalam wawancara tersebut, informan mengatakan bahwa dalam
penyusunan perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana, pada tahap
awal pengelolaan sarana dan prasarana sekolah, terdapat proses
perencanaan yang dalam hal ini seorang kepala sekolah sebagai pimpinan
bertugas sebagai penanggung jawab dengan membentuk sebuah tim yang
134
melibatkan staf di level manajemen yaitu staf sarana prasarana dan wakil
pada setiap bidang dan tim yang telah dibuat tersebut melakukan rapat
koordinasi. Rapat koordinasi yang dipimpin kepala sekolah dilakukan untuk
melihat kondisi sebenarnya (riil) di lapangan seperti kedaan fisik gedung,
ruangan dan sarana penunjang kegiatan belajar mengajar di kejuruan yang
mana hasil dari rapat tersebut akan diinput oleh kepala sekolah ke dalam
Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS). Hasil RKAS nantinya akan di
musyawarah kan oleh kepala sekolah kepada dewan guru.
Kepala sekolah berperan sebagai penanggung jawab pada proses
perencanaan, namun pada proses pelaksanaan kepala sekolah mulai
melakukan monitoring dan evaluasi atas apa yang telah dilaksanakan oleh
para tim. Kepala sekolah mengarahkan kepada wakil sarana dan
prasarana, khususnya dengan unit atau bidangnya untuk melakukan
pengecekan secara berkala pada setiap triwulan, hal-hal apa saja yang
dilakukan dan kendala-kendala yang dihadapi.
Proses pelaksanaan telah dilakukan, maka kepala sekolah
melakukan pelaporan atau penghapusan atas sarana dan prasarana
sekolah. Kepala sekolah dalam hal ini kembali menjadi penananggung
jawab untuk pelaporan atau penghapusan. Pada proses pelaporan atau
penghapusan, kepala sekolah terlebih dahulu melakukan musyawarah
dengan tim dan setelah itu mengambil kebijakan untuk melakukan
pengiriman surat kepada Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD).
Kendala yang dihadapi pada proses pengelolaan sarana dan
prasarana ialah tempat gudang khusus yang belum tersedia. Dikarenakan
terdapat barang-barang yang sudah tidak terpakai dan tidak adanya tempat
untuk menyimparan barang tersebut, maka barang-barang tersebut ada
yang disimpan di ruang kelas ataupun ruang praktek sehingga
mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar. Kepala sekolah juga
melakukan monitoring dan pemantauan secara terjadwal untuk mengecek
135
keberadaan sarana setiap harinya dengan berkoordinasi dengan beberapa
sumber daya sekolah seperti tata usaha, wakil sarana dan prasarana
maupun petugas kebersihan.
C. Refleksi
Berdasarkan hasil wawancara tersebut peneliti mendapat beberapa
informasi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan yaitu informasi
bahwa dalam tahap awal penyusunan perencanaan kebutuhan sarana dan
prasarana, seorang kepala sekolah yang mana sebagai pimpinan sekolah
bertugas sebagai penanggung jawab. Kepala sekolah membentuk sebuah
tim yang melibatkan staf di level manajemen yaitu staf sarana prasarana
dan wakil pada setiap bidang dan kemudian tim tersebut melakukan rapat
koordinasi yang mana rapat dilakukan kepala sekolah untuk melihat kondisi
sebenarnya (riil) di lapangan seperti kedaan fisik gedung, ruangan dan
sarana penunjang kegiatan belajar mengajar di kejuruan yang kemudian
hasil yang di dapat akan diinput oleh kepala sekolah ke dalam Rencana
Kerja Anggaran Sekolah (RKAS). Hasil RKAS nantinya akan di
musyawarah kan oleh kepala sekolah kepada dewan guru.
Kepala sekolah sebagai penanggung jawab pada proses
perencanaan, namun pada proses pelaksanaan kepala sekolah mulai
melakukan monitoring dan evaluasi atas apa yang telah dilaksanakan oleh
para tim yang ada. Kepala sekolah kemudian mengarahkan kepada wakil
sarana dan prasarana, dan juga dengan unit atau bidangnya untuk
melakukan pengecekan secara berkala pada setiap triwulan, hal-hal apa
saja yang dilakukan dan adakah kendala-kendala yang dihadapi. Setelah
proses pelaksanaan dilakukan, kepala sekolah melakukan pelaporan atau
penghapusan atas sarana dan prasarana sekolah, dalam hal ini kepala
sekolah kembali menjadi penananggung jawab untuk pelaporan atau
penghapusan. Pada proses pelaporan atau penghapusan ini, kepala
136
sekolah terlebih dahulu melakukan musyawarah dengan tim dan setelah
itu mengambil kebijakan untuk melakukan pengiriman surat kepada Badan
Pengelola Aset Daerah (BPAD).
Kendala yang dihadapi pada proses pengelolaan sarana dan
prasarana ialah tempat gudang khusus yang belum tersedia. Dikarenakan
terdapat beberapa barang yang sudah tidak terpakai dan tidak adanya
tempat untuk menyimpan barang tersebut, jadi barang-barag tersebut ada
yang disimpan di ruang kelas ataupun ruang praktek sehingga
mengganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar. Kepala sekolah juga
melakukan monitoring dan pemantauan secara terjadwal untuk mengecek
keberadaan sarana setiap harinya dengan berkoordinasi dengan beberapa
sumber daya sekolah seperti tata usaha, wakil sarana dan prasarana
maupun petugas kebersihan.
Jakarta, 4 Februari 2019
Informan,
137
CATATAN LAPANGAN NO. 2
Hari/Tanggal : Selasa, 11 Desember 2018
Waktu : 09.00 s/d 09.30 WIB
Informan : Wakil bidang Kurikulum SMKN 26 Jakarta (Drs. Acep Suhendi)
A. Setting
Pada hari ini pukul 09.00 WIB, setelah melakukan wawancara
dengan informan sebelumnya, peneliti diarahakan untuk melakukan
wawancara dengan wakil kurikulum yang bernama bapak Acep. Awalnya
peneliti ingin mewawancarai terlebih dahulu key informan yaitu kepala
sekolah karena berkaitan dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi
program UNBK, namun karena kepala sekolah sedang melakukan
kegiatan lain, maka diarahkan terlebih dahulu dengan wakil bidang
kurikulum, karena peneliti mengambil sampel monitoring dan evaluasi pada
program UNBK.
B. Hasil
Dalam wawancara tersebut, informan menjelaskan bagaimana
kemampuan kepala sekolah dalam memonitoring dan mengevaluasi
program UNBK. Kepala sekolah dalam kegiatan ini merupakan
penanggung jawab yang mana melakukan analisis hasil UNBK tahun
sebelumnya. Analisis tersebut dilakukan dengan melihat dokumen seperti
peringkat sekolah tahun-tahun sebelumnya, kemudian kepala sekolah
mensosialisasikan hasil monitoring dan evaluasi kepada seluruh guru
khususnya guru-guru yang berkaitan langsung dengan mata pelajaran UN.
Setelah itu kepala sekolah merencanakan tindak lanjut dengan berdiskusi
perihal strategi apa saja yang harus dilakukan. Kepala SMKN 26 juga
melakukan monitoring dan evaluasi dengan melihat dari kualitas
138
pelaksanaan, dalam hal ini kepala sekolah memberikan penguatan tentang
pelayanan personal ataupun pelayanan administrasi. Kepala sekolah
melibatkan bidang kurikulum yang mana sebagai penanggung jawab, dan
kemudian mengarahkan kepada dewan guru untuk mengkaji terkait UN.
Kepala SMKN 26 Jakarta mengikuti pelatihan terkait monitoring dan
evaluasi yang diadakan oleh beberapa instansi maupun universitas seperti
Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Gunadarma dan LP3I yang
mana pelatihan tersebut merupakan pelatihan teknis untuk kesiapan Ujian
Nasional (UN).
C. Refleksi
Berdasarkan hasil wawancara tersebut peneliti mendapat beberapa
informasi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan yaitu informasi
mengenai kemampuan kepala sekolah dalam melakukan monitoring dan
evaluasi program UNBK yang mana kepala sekolah merupakan
penanggung jawab. Kepala SMKN 26 Jakarta melakukan analisis hasil
UNBK tahun sebelumnya. Analisis tersebut dilakukan dengan melihat
dokumen seperti peringkat sekolah tahun-tahun sebelumnya, kemudian
kepala sekolah mensosialisasikan hasil monitoring dan evaluasi kepada
seluruh guru khususnya guru-guru yang berkaitan langsung dengan mata
pelajaran UN.
Hasil analisis yang didapatkan sebelumnya digunakan kepala
sekolah untuk melakukan tindak lanjut dengan berdiskusi kepada guru-
guru perihal strategi apa saja yang harus dilakukan. selain hal tersebut
kepala SMKN 26 melakukan monitoring dan evaluasi dengan melihat dari
kualitas pelaksanaan, dalam hal ini kepala sekolah memberikan penguatan
tentang pelayanan personal ataupun pelayanan administrasi. Kepala
sekolah melibatkan bidang kurikulum yang mana sebagai penanggung
jawab, dan kemudian mengarahkan kepada dewan guru untuk mengkaji
139
terkait UN. Kepala SMKN 26 Jakarta juga mengikuti pelatihan terkait
monitoring dan evaluasi yang diadakan oleh beberapa instansi maupun
universitas seperti Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas
Gunadarma dan LP3I yang mana pelatihan tersebut merupakan pelatihan
teknis untuk kesiapan Ujian Nasional (UN).
Jakarta, 4 Februari 2019
Informan,
140
CATATAN LAPANGAN NO. 3
Hari/Tanggal : Selasa, 11 Desember 2018
Waktu : 10.00 s/d 10.20 WIB
A. Setting
Sekitar pukul 10.00 WIB, setelah peneliti melakukan wawancara
peneliti ingin mengamati secara langsung keberadaan lingkungan SMKN
26 Jakarta.
B. Hasil
Keberadaan lingkungan sekolah yang tertib membuat sekolah
terlihat rapi, satu hal menarik dari SMKN 26 Jakarta ini ialah terdapat jalur
pejalan kaki atau pedestrian. Adanya jalur pedestrian di SMKN 26 Jakarta
dimaksudkan agar para siswa terbiasa berjalan sesuai jalurnya yaitu pada
jalur pedestrian. Karena setelah para siswa lulus dari sekolah dan
memasuki dunia kerja, mereka sudah cukup memahami bahwa ada
beberapa perusahaan, mewajibkan pejalan kaki untuk berjalan di jalur
pedestrian.
C. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut peneliti mengamati
keberadaan lingkungan SMKN 26 Jakarta. Keberadaan lingkungan
sekolah yang tertib membuat sekolah terlihat rapi, satu hal menarik ialah
terdapat jalur pejalan kaki atau pedestrian. Adanya jalur pedestrian di
SMKN 26 Jakarta dimaksudkan agar para siswa terbiasa berjalan sesuai
jalurnya yaitu pada jalur pedestrian. Karena setelah para siswa lulus dari
sekolah dan memasuki dunia kerja, mereka sudah cukup memahami
141
bahwa ada beberapa perusahaan, mewajibkan pejalan kaki untuk berjalan
di jalur pedestrian.
142
CATATAN LAPANGAN NO. 4
Hari/Tanggal : Selasa, 11 Desember 2018
Waktu : 10.30 s/d 11.00 WIB
A. Setting
Sekitar pukul 10.30 WIB setelah peneliti melakukan pengamatan
mengenai keberadaan lingkungan SMKN 26 Jakarta, peneliti melanjutkan
pengamatan mengenai sarana dan prasarana SMKN 26 jakarta.
Sebelumnya peneliti sudah meminta izin kepada Ibu Yatni selaku wakil
humas untuk mengamati dan mendokumentasi sarana dan prasarana
SMKN 26 Jakarta.
B. Hasil
Sarana dan Prasarana SMKN 26 Jakarta memang sudah cukup
memadai, masjid, ruang-ruang pendukung seperti ruang UKS, koperasi,
kantin, ruang guru, ruang kelas serta ruang-ruang praktek untuk setiap
jurusan. Untuk setiap keberadaan ruang terkait kejuruan atau kompetensi,
diberikan sebuah papan informasi mengenai kejuruan tersebut seperti
perusahaan-perusahaan apa yang mendukung dan informasi terkait
keselamatan penggunaan. Pada setiap ruang kejuruan, terdapat sarana
yang cukup memadai yaitu terdapat alat-alat penunjang kegiatan belaar
mengajar, salah satunya kegiatan praktek untuk kejuruan otomotif yang
mana terdapat mobil-mobil binaan toyota. Keberadaan prasarana lainnya
yaitu lapangan sekolah yang cukup luas.
C. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut peneliti mengamati sarana
dan prasarana SMKN 26 Jakarta yang sudah cukup memadai. Lapangan
143
sekolah, masjid, ruang-ruang pendukung seperti ruang UKS, koperasi,
kantin, ruang guru, ruang kelas serta ruang-ruang praktek untuk setiap
jurusan yang memang berada pada kondisi yang cukp baik. Untuk setiap
keberadaan ruang terkait kejuruan atau kompetensi, diberikan sebuah
papan informasi mengenai kejuruan tersebut seperti perusahaan-
perusahaan apa yang mendukung dan informasi terkait keselamatan
penggunaan. Kemudian pada setiap ruang kejuruan, terdapat sarana yang
cukup memadai yaitu terdapat alat-alat penunjang kegiatan belaar
mengajar, salah satunya kegiatan praktek untuk kejuruan otomotif yang
mana terdapat mobil-mobil binaan toyota.
.
144
CATATAN LAPANGAN NO. 5
Hari/Tanggal : Rabu, 12 Desember 2018
Waktu : 08.00 s/d 09.00 WIB
Informan : Staff Kurikulum (Mexi Noviyanti)
A. Setting
Pagi hari ini pukul 08.30 peneliti kembali datang ke sekolah untuk
melanjutkan penelitian karena arahan Ibu Yatni selaku Bagian Humas dan
Masyarakat untuk kembali datang ke sekolah. Peneliti langsung menemui
wakil bidang kurikulum yang bernama Bapak Acep untuk meminta arahan
kepada beliau untuk melakukan wawancara dengan salah satu guru terkait
kegiatan monitoring dan evaluasi program UNBK. Kemudian Bapak Acep
mengarahkan untuk mewawancarai staf kurikulum yang merupakan guru
matematika, beliau bernama Ibu Mexi Noviyanti.
B. Hasil
Dalam wawancara tersebut informan mengatakan bahwa kepala
sekolah dalam melakukan proses monitoring dan evaluasi pada
pelaksanaan UNBK memberikan pengarahan kepada para guru untuk
memberikan pendalaman materi terlebih dahulu kepada para siswa.
Sementara untuk keberadaan perangkat yang mana merupakan
penunjang pelaksanaan UNBK, kepala sekolah memberikan pula
pengarahan perihal hal-hal apa saja yang harus diperhatikan yaitu dengan
mengarahkan untuk melakukan pengecekan pada setiap perangkat yang
nantinya digunakan dalam UNBK.
Kepala sekolah juga melakukan pengarahan ketika terdapat
kendala-kendala yang dihadapi oleh para guru. Kepala sekolah melakukan
kegiatan temu wicara yang dilakukan setiap 2 minggu sekali yang mana
145
berupa kegiatan sharing dengan para guru dan staf manajemen. Dalam
kegiatan tersebut kepala sekolah memberikan informasi terkait kegiaitan
monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan bahwa masih terdapat
beberapa hal yang harus diperbaiki dan kemudian kepala sekoah
memberikan motivasi dan juga arahan bagaimana langkah yang baik yang
harus dilakukan. Kepala sekolah juga turut menyarankan kepada para guru
untuk saling berdiskusi, saling membantu ataupun sharing perihal mata
pelajaran agar permasalahan yang ada pada setiap guru bisa diselesaikan
secara bersama.
C. Refleksi
Berdasarkan hasil wawancara tersebut peneliti mendapat beberapa
informasi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan yaitu informasi
mengenai kemampuan kepala sekolah dalam melakukan monitoring dan
evaluasi program UNBK yang mana kepala sekolah menjadi pengarah.
Kepala sekolah memberikan pengarahan kepada para guru untuk
memberikan pendalaman materi terlebih dahulu kepada para siswa dan
untuk keberadaan perangkat yang mana merupakan penunjang
pelaksanaan UNBK, kepala sekolah memberikan pula pengarahan perihal
hal-hal apa saja yang harus diperhatikan yaitu dengan mengarahkan untuk
melakukan pengecekan pada setiap perangkat yang nantinya digunakan
dalam UNBK.
Kepala sekolah juga melakukan pengarahan ketika terdapat
kendala-kendala yang dihadapi oleh para guru. Kepala sekolah melakukan
kegiatan temu wicara yang dilakukan setiap 2 minggu sekali berupa
kegiatan sharing dengan para guru dan staf manajemen. Dalam kegiatan
tersebut kepala sekolah memberikan informasi bahwa masih terdapat
beberapa hal yang harus diperbaiki dan kemudian kepala sekoah
memberikan motivasi dan juga arahan bagaimana langkah yang baik yang
146
harus dilakukan. Kepala sekolah juga turut menyarankan kepada para guru
untuk saling berdiskusi, saling membantu ataupun sharing perihal mata
pelajaran agar permasalahan yang ada pada setiap guru bisa diselesaikan
secara bersama.
Jakarta, 4 Februari 2019
Informan,
147
CATATAN LAPANGAN NO. 6
Hari/Tanggal : Senin, 21 Januari 2019
Waktu : 09.30 s/d 10.00 WIB
Informan : Kepala SMKN 26 Jakarta (Purwosusilo, M.Pd)
A. Setting
Pada hari ini pukul 09.00 WIB peneliti kembali datang ke sekolah
untuk mewawancarai key informan setelah kurang lebih 2 minggu
menunggu sekolah libur, kemudian peneliti secara tidak sengaja langsung
bertemu dengan key informan yakni kepala sekolah yang bernama Bapak
Purwosusilo, dan peneliti meminta waktu untuk melanjutkan penelitian dan
mewawancara beliau. Kemudian beliau menyuruh peneliti untuk
menunggu di ruang tunggu sekitar 10 menit. Setelah itu beliau
mempersilahkan peneliti untuk masuk ke ruangan untuk memulai
melakukan wawancara.
B. Hasil
Dalam wawancara tersebut, key informan mengatakan bahwa
dalam proses pengelolaan sarana dan prasarana, kepala sekolah sebagai
penanggung jawab dan pengarah ketika proses perencanaan. Kepala
sekolah membentuk tim yang melibatkan staf di level manajemen untuk
melakukan rapat koordinasi. Pada tahap pelaksanaan, kepala sekolah
melakukan monitoring dan evaluasi atas sarana dan prasarana sekolah.
Kepala sekolah mengarahkan kepada wakil sarana dan prasarana,
khususnya dengan unit atau bidangnya untuk melakukan pengecekan
secara berkala pada setiap triwulan, hal-hal apa saja yang dilakukan dan
kendala-kendala apa yang dihadapi dengan berkoordinasi bersama
148
beberapa sumber daya sekolah seperti tata usaha, wakil sarana dan
prasarana maupun petugas kebersihan.
Proses pelaksanaan telah dilakukan, maka kepala sekolah
melakukan pelaporan atau penghapusan atas sarana dan prasarana
sekolah. Kepala sekolah dalam hal ini kembali menjadi penananggung
jawab atau pengarah untuk pelaporan atau penghapusan. Pada proses
pelaporan atau penghapusan, kepala sekolah terlebih dahulu melakukan
musyawarah dengan tim dan setelah itu mengambil kebijakan untuk
melakukan pengiriman surat kepada Badan Pengelola Aset Daerah
(BPAD). Kendala yang dihadapi pada proses pengelolaan sarana dan
prasarana ialah pendanaan sekolah. Karena dana yang diterima sekolah
lebih banyak digunakan untuk operasional dibandingkan untuk belanja
modal sarana sekolah.
Kepala sekolah dalam kegiatan monitoring dan evaluasi khususnya
program UNBK ialah sebagai penanggung jawab. Kepala sekolah
berkoordinasi dengan tim yaitu wakil kurikulum, dewan guru dan sumber
daya terkait lainnya melakukan analisis hasil UNBK atas hasil tahun
sebelumnya. Kepala SMKN 26 Jakarta melakukan beberapa upaya untuk
meningkatkan kompetensi manajerial. Kepala sekolah mengikuti beberapa
pelatihan diantaranya mengikuti pelatihan kepala sekolah yang
diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan
Kepala Sekolah (LP2KS), pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas
pendidikan melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Pendidik, Tenaga
Kependidikan dan Kejuruan (P2KPTK2) dan melalui bidang SMK dinas
pendidikan, mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh kementerian
pendidikan dan kepala SMKN 26 Jakarta juga melakukan secara mandiri
dengan membaca dari berbagai sumber tentang manajerial kepala
sekolah.
149
Pelatihan-pelatihan tersebut kepala sekolah ikuti secara periodik
dengan minimal satu kali dalam satu tahun. Pelaksanaan beberapa
pelatihan yang diikuti Kepala SMKN 26 Jakarta bervariasi, ada pelatihan
yang hanya diadakan satu hari namun terdapat juga pelatihan dengan
waktu 3 hari. Pelatihan-pelatihan yang kepala sekolah ikuti tentu akan
berdampak kepada pribadi kepala sekolah maupun kepada sekolah.
Pelatihan yang diikuti memberikan dampak positif untuk kepala sekolah
karena pelatihan tersebut memberikan wawasan baru guna diterapkan di
sekolah.
C. Refleksi
Berdasarkan hasil wawancara tersebut peneliti mendapat beberapa
informasi yang berkaitan dengan penelitian. Informasi tersebut
menunjukkan bahwa kepala sekolah dalam proses perencanaan sarana
dan prasarana sebagai penanggung jawab dan juga pengarah. Kepala
sekolah membentuk tim yang melibatkan staf di level manajemen untuk
melakukan rapat koordinasi. Ketika pada tahap pelaksanaan, kepala
sekolah melakukan monitoring dan evaluasi atas sarana dan prasarana
sekolah. Kepala sekolah mengarahkan kepada wakil sarana dan
prasarana, khususnya dengan unit atau bidangnya untuk melakukan
pengecekan secara berkala pada setiap triwulan, hal-hal apa saja yang
dilakukan dan kendala-kendala apa yang dihadapi dengan berkoordinasi
bersama beberapa sumber daya sekolah seperti tata usaha, wakil sarana
dan prasarana maupun petugas kebersihan.
Pada tahap akhir yaitu pelaporan atau penghapusan, kepala
sekolah dalam hal ini kembali menjadi penanggung jawab atau pengarah.
Kepala sekolah melakukan musyawarah dengan tim dan setelah itu
mengambil kebijakan untuk melakukan pengiriman surat kepada Badan
Pengelola Aset Daerah (BPAD). Kepala sekolah dalam kegiatan monitoring
150
dan evaluasi khususnya program UNBK ialah sebagai penanggung jawab.
Kepala sekolah berkoordinasi dengan tim yaitu wakil kurikulum, dewan
guru dan sumber daya terkait lainnya melakukan analisis hasil UNBK atas
hasil tahun sebelumnya.
Kepala SMKN 26 Jakarta melakukan beberapa upaya untuk
meningkatkan kompetensi manajerial. Kepala sekolah mengikuti beberapa
pelatihan diantaranya pelatihan kepala sekolah yang diselenggarakan oleh
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS),
pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan melalui Pusat
Pengembangan Kompetensi Pendidik, Tenaga Kependidikan dan
Kejuruan (P2KPTK2) dan melalui bidang SMK dinas pendidikan, mengikuti
pelatihan yang diselenggarakan oleh kementerian pendidikan dan kepala
SMKN 26 Jakarta juga melakukan secara mandiri dengan membaca dari
berbagai sumber tentang manajerial kepala sekolah. Pelatihan-pelatihan
tersebut kepala sekolah ikuti secara periodik dengan minimal satu kali
dalam satu tahun. Pelaksanaan beberapa pelatihan yang diikuti Kepala
SMKN 26 Jakarta bervariasi, ada pelatihan yang hanya diadakan satu hari
namun terdapat juga pelatihan dengan waktu 3 hari.
Jakarta, 4 Februari 2019
Key Informan,
151
CATATAN LAPANGAN NO. 7
Hari/Tanggal : Senin, 21 Januari 2019
Waktu : 10.00 s/d 10.20 WIB
A. Setting
Pagi ini sekitar pukul 10.30 peneliti telah selesai melakukan
wawancara dengan key informan. Kemudian peneliti melanjutkan studi
dokumentasi dengan meminta kepada key informan terkait dokumen
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) SMKN 26 Jakarta Tahun 2016
s/d 2020 dan peneliti langsung melakukan studi dokumentasi.
B. Hasil
Berdasarakan hasil informasi yang didapat dari Rencana Kerja
Jangka Menengah SMKN 26 Jakarta Tahun 2016 s/d 2020 tersebut,
pertama berisi visi misi dan motto, analisis lingkungan internal dan
eksternal dan jabaran dari rencana kerja jangka menengah SMKN 26
Jakarta. Visinya adalah menjadi yang terbaik dengan keunggulan prestasi
dan berakhlak mulia. Serta misi nya adalah 1) menerapkan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008, 2) meningkatkan profesionalisme
sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, 3) meningkatkan
mutu pembelajaran berbasis kompetensi, bekerja sama dengan dunia
usaha dan dunia industri, 4) menanamkan kemandirian profesionalisme
kepada seluruh peserta didik melalui pembinaan yang optimal. Kemudian
terdapat juga motto SMKN 26 Jakarta yaitu belajar, bekerja, membangun.
Selain visi misi dan motto yang ada dalam RKJM, terdapat pula
analisis lingkungan internal dan eksternal yang berisi kekuatan (strength)
dan kelemahan (weekness), peluang (opportunite) dan tantangan (threats).
Pada analisis kekuatan (strength) SMKN 26 Jakarta meliputi: 1)
152
manajemen yang solid, 2) luas sekolah hingga 25.973 m2 dan terletak di
lokasi strategis, 3) terdiri dari 48 rombel dan 1.449 siswa, 4) kualitas
sebagian besar sumber daya manusia (SDM) baik, 5) 20 orang
gurumemiiki sertifikasi assesor kompetensi keahlian, 6) kontur bangunan
cukup baik, 7) sebagai satu-satunya SMK Negeri di DKI Jakarta yang
membuka program belajar 4 tahun, 8) kerjasama DU/DI dan instansi cukup
baik dan memiliki 139 pasangan DUDI, 9) Telah memiliki Bursa Kerja
Khusus (BKK), 10) tempat uji kompetensi (TUK) dalam proses verifikasi,
11) teaching factory denga beberapa industri.
Pada analisis internal juga terdapat kelemahan (weekness) yaitu 1)
kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan
relative beragam, 2) tenaga pendidik sudah banyak yang mendekati masa
purna bhakti, 3) rekrutmen tenaga pendidikan belum dilakukan, 4)
kemampuan staf administrasi pada umumnya masih belum sesuai dengan
harapan, 5) bangunan perpustakaan belum sesuai dengan rasio siswa, 6)
belum mempunyai bussiness centre, 6) kualitas sebagian SDM masih perlu
ditingkatkan, 7) keterbatasan komunikasi (SDM), 8) keterbatan dana.
Selain analisis internal juga terdapat analisis eksternal yaitu peluang
(opportunite) dan tantangan (threats). Pada analisis peluang (opportunite)
SMKN 26 Jakarta meliputi: 1) terbukanya peluang kerja sesuai dengan
kompetensi keahlian yang dibuka, 2) terbukanya peluang kerjasama
dengan dunia usaha/industri dan instansi lain yang relevan, 3) kemudahan
akses informasi, 4) peluang pemberdayaan SDM, 5) adanya alokasi
anggara dari Pemda, 6) dukungan dari pemda, DU/DI/Instansi/masyarakat.
Pada analisis tantangan (threats) SMKN 26 Jakarta yaitu, 1)
perubahan/perkembangan kebutuhan pasar, 2) diberlakukannya
masyarakat ekonomis eropa (MEA), 3) asesor dari lembaga sertifikasi
profesi paket keahlian masih terbatas, 4) kompetensi yang ketat, 5) dana
terbatas, 5) bahasa komunikasi, 6) adanya tuntutan terhadap kualitas
153
pendidikan. Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Tahun 2016 s/d
2020 SMKN 26 Jakarta djabarkan dalam 8 standar nasional pendidikan
yang meliputi, standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik & tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar
penilaian, standar sarana dan prasarana dan standar pembelajaran. Dari
standar-standar tersebut kemudian di uraikan ke dalam program
pengembangan serta target-target dan rencana pemenuhan.
C. Refleksi
Dari hasil studi dokumentasi tersebut, peneliti mendapat informasi
mengenai keberadaan prasarana yang masih kurang di SMKN 26 Jakarta.
Dalam Rencana Kerja Jangka Menengah SMKN 26 Jakarta Tahun 2016
s/d 2020 selain dijelaskan visi, misi dan motto, juga dijelaskan analisis
lingkungan internal dan eksternal. Dalam analisis lingkungan internal dan
eksternal, terdapat beberapa jabaran analisis kekuatan (strength) SMKN
26 Jakarta, salah satunya ialah mengenai SMKN 26 Jakarta merupakan
satu-satunya SMK Negeri di DKI Jakarta yang membuka program belajar
4 tahun. Dan selain itu juga terdapat beberapa penjabaran kelemahan
(weekness) SMKN 26 Jakarta yang mana salah satunya ialah mengenai
kurangnya prasarana sekolah yaitu bangunan perpustakaan belum sesuai
dengan rasio siswa dan SMKN 26 Jakarta masih belum mempunyai
bussiness centre.
154
CATATAN LAPANGAN NO. 8
Hari/Tanggal : Senin, 21 Januari 2019
Waktu : 10.30 s/d 10.50 WIB
A. Setting
Pagi ini sekitar pukul 10.30 peneliti telah selesai melakukan studi
dokumentasi terkait RKAS, kemudian peneliti melanjutkan studi
dokumentasi kembali dengan meminta kepada key informan terkait
sertifikat kompetensi manajerial dan peneliti langsung melakukan studi
dokumentasi.
B. Hasil
Berdasarakan hasil informasi yang didapat dari sertifkat kompetensi
manajerial kepala sekolah, sertifikat tersebut menjelaskan bahwa kepala
sekolah telah megikuti pelatihan pendidikan dan pelatihan calon kepala
sekolah yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) pada tahun 2016 dan mendapat
kualifikasi sangat memuaskan. Dalam lembar sertifikat tersebut berisikan
beberapa mata diklat yang diikuti Kepala SMKN 26 Jakarta salah satunya
ialah mata diklat manajerial yang meliputi pengelolaan sarana dan
prasarana serta monitoring dan evaluasi.
C. Refleksi
Berdasarkan studi dokumentasi tersebut peneliti mendapat
informasi yang berkatan dengan penelitian yaitu informasi tersebut
mengenai upaya kepala sekolah meningkatkan kompetensi manajerial.
Kepala SMKN 26 Jakarta telah melakukan upaya guna meningkatkan
kompetensi manajerial, yaitu dengan mengikuti beberapa pelatihan salah
155
satunya ialah pelatihan yang diadakan LP2KS dan mendapat kualifikasi
sangat memuaskan dengan disertai mata diklat kompetensi manajerial
yaitu pengelolaan sarana dan prasarana dan monitoring dan evaluasi.
.
156
CATATAN LAPANGAN NO. 9
Hari/Tanggal : Senin, 21 Januari 2019
Waktu : 11.00 s/d 11.25 WIB
A. Setting
Pada hari ini peneliti melanjutkan studi dokumentasi setelah
melakukan studi dokumentasi sebelumnya. Sekitar pukul 10.30 peneliti
menemui informan yaitu Bapak Acep. Karena sebelumnya peneliti sudah
membuat janji untuk menemui kembali dan meminta hasil monitoring dan
evaluasi program UNBK. Ternyata hasil monitoring dan evaluasi UNBK
belum ada pada saat ini, pada akhirnya peneliti meminta notulen rapat
terkait UNBK. Lalu peneliti diberi notulen rapat dan berita acara terkait
penetapan kelulusan kelas XXI tahun 2017/2018.
B. Hasil
Berdasarkan informasi yang didapat dari Notulen Rapat Penetapan
Kelulusan kelas XXI Tahun 2017/2018, rapat tersebut dipimpin oleh kepala
sekolah dan diikutsertakan oleh 100 guru SMKN 26 Jakarta. Pada rapat
tersebut kepala sekolah selaku pimpinan bertugas sebagai pengarah pada
rapat tersebut. Dari pengarahan oleh kepala sekolah dilanjutkan dengan
penjelasan kriteria kelulusan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum
dan laporan kelulusan oleh masing-masing kepala kompetensi keahlian.
Kemudian rapat berakhir dengan penetapan kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan oleh kepala sekolah.
Rapat yang dilaksanakan kepala sekolah dan dewan guru terkait
penentuan kelulusan SMKN 26 Jakarta Tahun 2017/2018 menghasilkan
kelulusan 100% yakni yang diikutsertakan oleh 6 kompetensi
157
paket/keahlian dengan jumlah peserta didik lulus sebanyak 362 dan tidak
lulus sebanyak yakni 0 peserta didik.
C. Refleksi
Berdasarkan studi dokumentasi tersebut peneliti mendapat
informasi yang berkatan dengan penelitian yaitu informasi tersebut
mengenai pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang mana kepala sekolah
sebagai penanggung jawab dalam pelaksanaan rapat penentuan kelulusan
peserta didik dengan melakukan pengarahan pada pelaksanaan rapat.
Dari pengarahan yang dilakukan oleh kepala sekolah, dilanjutkan dengan
penjelasan kriteria kelulusan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum
dan laporan kelulusan oleh masing-masing kepala kompetensi keahlian.
Kemudian rapat berakhir dengan penetapan kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan oleh kepala sekolah. Hasil rapat tersebut menghasilkan
kelulusan 100% yakni yang diikutsertakan oleh 6 kompetensi
paket/keahlian dengan jumlah peserta didik lulus sebanyak 362 dan tidak
lulus sebanyak yakni 0 peserta didik.
Jakarta, 4 Februari 2019
Informan,
158
Lampiran 8
KLASIFIKASI DATA
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
1.
Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dalam Mengelola Sarana dan Prasarana Sekolah
1. Bagaimana kepala sekolah menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana di SMKN 26 Jakarta?
K 1
A1
Dalam proses pengelolaan sarana dan prasarana, kepala sekolah sebagai penanggung jawab dan pengarah ketika proses perencanaan. Kepala sekolah membentuk tim yang melibatkan staf di level manajemen untuk melakukan rapat koordinasi.
Mengamati keberadaan sarana dan prasarana SMKN 26 Jakarta
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) SMKN 26 Jakarta Tahun 2016 s/d 2020
Sertifikat Pelatihan Kepala Sekolah
IP 1
Pada tahap awal pengelolaan sarana dan prasarana sekolah, terdapat proses perencanaan yang dalam hal ini seorang kepala sekolah sebagai pimpinan bertugas sebagai penanggung jawab dengan membentuk sebuah tim
159
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
yang melibatkan staf di level manajemen yaitu staf sarana prasarana dan wakil pada setiap bidang dan tim yang telah dibuat tersebut melakukan rapat koordinasi. Rapat koordinasi yang dipimpin kepala sekolah dilakukan untuk melihat kondisi sebenarnya (riil) di lapangan seperti kedaan fisik gedung, ruangan dan sarana penunjang kegiatan belajar mengajar di kejuruan yang mana hasil dari rapat tersebut akan diinput oleh kepala sekolah ke dalam Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS). Hasil RKAS nantinya akan di musyawarah kan oleh kepala sekolah kepada dewan guru.
160
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
2. Siapa saja yang dilibatkan kepala sekolah untuk menyusun perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana di`SMKN 26 Jakarta?
K 1
A2
Kepala sekolah melibatkan wakil sarana dan prasarana, wakil pada setiap bidang kejuruan dan semua wakil di level manajemen.
IP 1
Kepala sekolah membuat tim yang berisi staf manajemen sekolah dan juga wakil pada setiap bidang kejuruan kemudian setelah didapatkan hasil, kepala sekolah juga melibatkan dewan guru untuk dimusyawarahkan.
3. Bagaimana kepala sekolah melakukan pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana?
K 1 A3
Pada tahap pelaksanaan, kepala sekolah melakukan monitoring dan evaluasi atas sarana dan prasarana sekolah. Kepala sekolah mengarahkan kepada wakil sarana dan
161
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
prasarana, khususnya dengan unit atau bidangnya untuk melakukan pengecekan secara berkala pada setiap triwulan, hal-hal apa saja yang telah dilakukan dan kendala-kendala apa yang dihadapi dengan berkoordinasi bersama beberapa sumber daya sekolah seperti tata usaha, wakil sarana dan prasarana maupun petugas kebersihan.
IP 1
Pada proses pelaksanaan kepala sekolah mulai melakukan monitoring dan evaluasi atas apa yang telah dilaksanakan oleh para tim. Kepala sekolah mengarahkan kepada wakil sarana dan prasarana, khususnya dengan unit atau
162
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
bidangnya untuk melakukan pengecekan secara berkala pada setiap triwulan, hal-hal apa saja yang dilakukan dan kendala-kendala yang dihadapi.
4. Bagaimana kepala sekolah melakukan pelaporan atau penghapusan sarana dan prasarana di SMKN 26 Jakarta?
K 1 A4
Kepala sekolah melakukan pelaporan atau penghapusan atas sarana dan prasarana sekolah dengan kembali menjadi penananggung jawab dan pengarah untuk pelaporan atau penghapusan. Pada proses pelaporan atau penghapusan ini kepala sekolah terlebih dahulu melakukan musyawarah dengan tim dan setelah itu mengambil kebijakan untuk melakukan pengiriman surat kepada Badan
163
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
Pengelola Aset Daerah (BPAD).
IP 1
Proses pelaksanaan telah dilakukan, maka kepala sekolah melakukan pelaporan atau penghapusan atas sarana dan prasarana sekolah. Kepala sekolah dalam hal ini kembali menjadi penananggung jawab untuk pelaporan atau penghapusan. Pada proses pelaporan atau penghapusan, kepala sekolah terlebih dahulu melakukan musyawarah dengan tim dan setelah itu mengambil kebijakan untuk melakukan pengiriman surat kepada Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD).
164
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
5. Bagaimana keikutsertaan kepala sekolah dalam menjaga fasilitas sekolah?
K 1
A5
Melakukan pengecekan dan mengarahkan kepada wakil sarana dan prasarana, khususnya dengan unit atau bidangnya untuk melakukan pengecekan secara berkala pada setiap triwulan, hal-hal apa saja yang dilakukan dan kendala-kendala apa yang dihadapi dengan berkoordinasi bersama beberapa sumber daya sekolah seperti tata usaha, wakil sarana dan prasarana maupun petugas kebersihan.
IP 1
Keikutsertaan kepala sekolah dalam menaja fasilitas sarana sekolah yaitu dengan melakukan monitoring dan kemudian mengarahkan tim yaitu wakil sarana dan prasarana, dan juga
165
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
unit pada setiap bidangnya untuk melakukan pengecekan secara berkala pada setiap triwulan dan melaporkan hal-hal apa saja yang telah dilakukan dan kendala-kendala apa saja yang dihadapi. Tidak hanya wakil sarana dan prasarana serta unit setiap bidang, kepala SMKN 26 Jakarta juga mengarahkan beberapa sumber daya terkait lainnya seperti tata usaha, dewan guru, siswa dan petugas kebersihan untuk selalu serta ikut andil mengecek keberadaan sarana dan prasarana setiap harinya.
6. Apa saja permasalahan yang dihadapi
K 1 A6 Pada proses pengelolaan sarana dan prasarana
166
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
dalam pengelolaan sarana dan prasarana di SMKN 26 Jakarta?
permasalahannya ialah pendanaan. Karena dana yang diterima sekolah lebih banyak digunakan untuk operasional dibandingkan untuk belanja modal sarana sekolah.
7. Usaha apa saja yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan manajerial?
K1 A7
Kepala sekolah melakukan upaya untuk meningkatkan kompetensi manajerial. Dengan mengikuti pelatihan-pelatihan.
8. Apa saja pelatihan yang pernah kepala sekolah ikuti?
K 1 A8
Kepala sekolah mengikuti beberapa pelatihan diantaranya mengikuti pelatihan kepala sekolah yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS),
167
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Kejuruan (P2KPTK2) dan melalui bidang SMK dinas pendidikan, mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh kementerian pendidikan dan kepala SMKN 26 Jakarta juga melakukan secara mandiri dengan membaca dari berbagai sumber tentang manajerial kepala sekolah.
9. Kapan pelatihan-pelatihan tersebut dilakukan?
K 1 A9
Pelatihan-pelatihan tersebut kepala sekolah ikuti secara periodik dengan minimal satu kali dalam satu tahun. Pelaksanaan pelatihan
168
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
yang diikuti Kepala SMKN 26 Jakarta bervariasi, ada pelatihan yang hanya diadakan satu hari namun terdapat juga pelatihan dengan waktu 3 hari.
4. Bagaimana dampak dari pelatihan yang diikuti?
K 1 A10
Pelatihan-pelatihan yang kepala sekolah ikuti tentu berdampak kepada pribadi kepala sekolah maupun kepada sekolah. Pelatihan yang diikuti memberikan dampak positif untuk kepala sekolah karena pelatihan tersebut memberikan wawasan baru guna diterapkan di sekolah.
2.
Kemampuan kepala sekolah melakukan monitoring
1. Apa saja yang dilakukan kepala sekolah saat memulai melakukan
K1 B1
Kepala sekolah dalam memulai kegiatan monitoring dan evaluasi khususnya program UNBK menjadi
Notulen Rapat Monitoring dan Evaluasi Program UNBK
169
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
dan evaluasi program UNBK
monitoring dan evaluasi program UNBK?
penanggung jawab. Kepala sekolah berkoordinasi dengan tim yaitu wakil kurikulum, dewan guru dan sumber daya terkait lainnya melakukan analisis hasil UNBK atas hasil tahun sebelumnya.
IP 2
Kepala sekolah dalam kegiatan ini merupakan penanggung jawab yang mana melakukan analisis hasil UNBK tahun sebelumnya. Analisis tersebut dilakukan dengan melihat dokumen seperti peringkat sekolah tahun-tahun sebelumnya, kemudian kepala sekolah mensosialisasikan hasil monitoring dan evaluasi kepada seluruh guru khususnya guru-guru yang berkaitan
170
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
langsung dengan mata pelajaran UN. Setelah itu kepala sekolah merencanakan tindak lanjut dengan berdiskusi perihal strategi apa saja yang harus dilakukan. Kepala SMKN 26 juga melakukan monitoring dan evaluasi dengan melihat dari kualitas pelaksanaan, dalam hal ini kepala sekolah memberikan penguatan tentang pelayanan personal ataupun pelayanan administrasi. Kepala sekolah melibatkan bidang kurikulum yang mana sebagai penanggung jawab, dan kemudian mengarahkan kepada dewan guru untuk mengkaji terkait UN.
2. Siapa saja yang
K 1 B2 Kepala sekolah membentuk tim yang
171
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
diikutsertakan kepala sekolah dalam proses monitoring dan evaluasi program UNBK?
melibatkan wakil kurikulum, dewan guru dan sumber daya terkait lainnya melakukan analisis hasil UNBK atas hasil tahun sebelumnya.
IP 2
Dalam proses monitoring dan evaluasi progarm UNBK kepala sekolah melibatkan wakil kurikulum dan dewan guru khususnya guru mata pelajaran UN untuk melakukan analisis hasil UNBK tahun sebelumnya.
3. Apa yang dilakukan kepala sekolah saat melakukan proses pelaksanaan monitoring dan evaluasi UNBK kepada dewan guru?
IP 3 A3
Kepala sekolah dalam melakukan proses monitoring dan evaluasi pada pelaksanaan UNBK memberikan pengarahan kepada para guru untuk memberikan pendalaman materi
172
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
terlebih dahulu kepada para siswa.
4. Bagaimana sikap kepala sekolah saat terjadinya hambatan pada proses monitoring dan evaluasi program UNBK?
IP 2
Hambatan yang terjadi saat proses monitoring dan evaluasi ialah adanya sumber daya guru yang belum konsisten untuk mematuhi jadwal, maka kepala sekolah memberikan arahan kepada dewan guru untuk senantiasa mengikuti jadwal yang sudah ada sehingga proses monitoring dan evaluasi berjalan dengan baik.
IP 3 A4
Ketika terdapat kendala-kendala yang dihadapi oleh para guru kepala sekolah melakukan pengarahan dengan melakukan kegiatan temu wicara yang dilakukan setiap 2 minggu sekali yang
173
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
mana berupa kegiatan sharing dengan para guru dan staf manajemen. Dalam kegiatan tersebut kepala sekolah memberikan informasi terkait kegiaitan monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan bahwa masih terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki dan kemudian kepala sekoah memberikan motivasi dan juga arahan bagaimana langkah yang baik yang harus dilakukan. Kepala sekolah juga turut menyarankan kepada para guru untuk saling berdiskusi, saling membantu ataupun sharing perihal mata pelajaran agar permasalahan yang ada pada setiap guru
174
No Sub Fokus Penelitian
Pertanyaan Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Studi
Dokumentasi
bisa diselesaikan secara bersama
175
Lampiran 9
REDUKSI DATA
No Sub Fokus Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Hasil
Dokumentasi Kesimpulan Sementara
1.
Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dalam Mengelola Sarana dan Prasarana Sekolah
K 1
IP 1
K 1
A Pada tahap awal pengelolaan sarana dan prasarana sekolah, proses pertama ialah perencanaan dalam hal ini seorang kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah memiliki kebijakan sebagai penanggung jawab dengan membentuk sebuah tim yang melibatkan staf di level manajemen yaitu staf sarana prasarana dan wakil pada setiap bidang. Dari tim yang telah dibuat tersebut kemudian melakukan sebuah rapat koordinasi.
Mengamati keberadaan sarana dan prasarana SMKN 26 Jakarta.
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) SMKN 26 Jakarta Tahun 2016 s/d 2020 berisi visi misi dan motto, analisis lingkungan internal dan eksternal dan jabaran dari rencana kerja jangka menengah SMKN 26 Jakarta.
Sertifkat kompetensi manajerial kepala
Kemampuan kepala sekolah dalam mengelola sarana dan prasarana sudah cukup baik dlihat dari bagaimana kepala sekolah membuat kebijakan dan memberikan pengarahan dengan membentuk sebuah tim yang melibatkan staf di level manajemen yaitu staf sarana prasarana dan wakil pada setiap bidang dan kemudian melakukan rapat koordinasi untuk
176
No Sub Fokus Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Hasil
Dokumentasi Kesimpulan Sementara
Rapat koordinasi ini dipimpin oleh kepala sekolah yang dilakukan untuk melihat kondisi sebenarnya (riil) di lapangan seperti kedaan fisik gedung, ruangan dan sarana penunjang kegiatan belajar mengajar di kejuruan. Hasil rapat koordinasi tersebut nantinya akan diinput oleh kepala sekolah ke dalam Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS). Hasil RKAS yang sudah ada akan di musyawarahkan oleh kepala sekolah kepada dewan guru. Tahap perencanaan telah selesai maka masuk kedalam tahap pelaksanaan kepala SMKN 26
sekolah, sertifikat tersebut menjelaskan bahwa kepala sekolah telah megikuti pelatihan pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) pada tahun 2016 dan mendapat kualifikasi sangat memuaskan. Sertifikat tersebut juga berisi
menghasilakn RKAS yang haslnya nanti akan di musyawarahkan kepada dewan guru. Kepala sekolah melakukan pengarahan dengan melakukan monitoring sarana dan prasarana. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan kepala sekolah dilaksakan untuk melihat bagaimana pekerjaan yang telah dilakukan oleh para tim dan mengarahkan tim yaitu wakil sarana dan prasarana, dan juga unit pada setiap
177
No Sub Fokus Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Hasil
Dokumentasi Kesimpulan Sementara
Jakarta memiliki kebijakan untuk melakukan monitoring dan evaluasi sarana dan prasarana. Monitoring dan evaluasi yang dilakukan kepala sekolah dilaksakan untuk melihat bagaimana pekerjaan yang telah dilakukan oleh para tim. Maka kepala sekolah melakukan monitoring dan kemudian mengarahkan tim yaitu wakil sarana dan prasarana, dan juga unit pada setiap bidangnya untuk melakukan pengecekan secara berkala pada setiap triwulan. Kemudian melaporkan hal-hal apa saja yang telah
beberapa mata diklat yang diikuti Kepala SMKN 26 Jakarta salah satunya ialah mata diklat manajerial yang meliputi pengelolaan sarana dan prasarana serta monitoring dan evaluasi
bidangnya untuk melakukan pengecekan secara berkala pada setiap triwulan. Kemudian melaporkan hal-hal apa saja yang telah dilakukan dan kendala-kendala apa saja yang dihadapi. Pada tahap pelaporan atau penghapusan kepala sekolah memiliki kebijakan yaitu sebagai penangnggu jawab untuk berkirim surat kepada Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) yang mana sebelumnya melakukan
178
No Sub Fokus Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Hasil
Dokumentasi Kesimpulan Sementara
dilakukan dan kendala-kendala apa saja yang dihadapi. Tidak hanya wakil sarana dan prasarana serta unit setiap bidang, kepala SMKN 26 Jakarta juga mengarahkan beberapa sumber daya terkait lainnya seperti tata usaha, dewan guru, siswa dan petugas kebersihan untuk selalu serta ikut andil mengecek keberadaan sarana dan prasarana setiap harinya. Tahap pelaksanaan telah dilakukan maka masuk ke dalam tahap pelaporan atau penghapusan sarana dan prasarana yang
musyawarah dengan tim dan dewan guru. Upaya kepala ssekolah untuk meningkatkan kompetensi manajerial ialah dengan mengikuti pelatihan-pelatihan. Pelatihan tersebut diantaranya pelatihan yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS), pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan melalui Pusat Pengembangan Kompetensi
179
No Sub Fokus Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Hasil
Dokumentasi Kesimpulan Sementara
mana kepala SMKN 26 Jakarta dalam tahap kembali memiliki kebijakan sebagai penanggung jawab. Kepala sekolah terlebih dahulu melakukan musyawarah dengan tim yang sudah ada, setelah musyawarah dilakukan kepala sekolah mengambil kebijakan untuk melakukan pengiriman surat kepada Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD).
Kepala sekolah mengikuti beberapa pelatihan diantaranya mengikuti pelatihan kepala sekolah yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan dan
Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Kejuruan (P2KPTK2) dan melalui bidang SMK dinas pendidikan, mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh kementerian pendidikan. Selain itu untuk meningkatkan kompetensi manajerial kepala SMKN 26 Jakarta juga melakukan secara mandiri dengan membaca dari berbagai sumber tentang manajerial kepala sekolah. Pelatihan yang diikuti pun memiliki waktu beragam, ada pelatihan yang
180
No Sub Fokus Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Hasil
Dokumentasi Kesimpulan Sementara
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS), pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Kejuruan (P2KPTK2) dan melalui bidang SMK dinas pendidikan, mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh kementerian pendidikan dan kepala SMKN 26 Jakarta juga melakukan secara mandiri dengan membaca dari berbagai sumber tentang manajerial kepala sekolah.
diadakan satu hari namun ada juga pelatihan dengan waktu 3 hari. Dampak dari keiikutsertaan pelatihan oleh kepala sekolah ini memberikan hasil yang positif karena pelatihan tersebut memberikan wawasan baru yang tentu akan bermanfaat dan bisa diterapkan di sekolah.
181
No Sub Fokus Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Hasil
Dokumentasi Kesimpulan Sementara
Pelatihan-pelatihan tersebut kepala sekolah ikuti secara periodik dengan minimal satu kali dalam satu tahun. Pelaksanaan pelatihan yang diikuti Kepala SMKN 26 Jakarta bervariasi, ada pelatihan yang hanya diadakan satu hari namun terdapat juga pelatihan dengan waktu 3 hari. Pelatihan yang kepala sekolah ikuti tentu berdampak kepada pribadi kepala sekolah maupun kepada sekolah. Pelatihan yang diikuti memberikan dampak positif untuk kepala sekolah karena pelatihan tersebut
182
No Sub Fokus Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Hasil
Dokumentasi Kesimpulan Sementara
memberikan wawasan baru guna diterapkan di sekolah.
2.
Kemampuan kepala sekolah melakukan monitoring dan evaluasi program UNBK
K 1
IP 2
IP 3
B Kepala sekolah dalam kegiatan ini merupakan penanggung jawab untuk melakukan analisis hasil UNBK tahun sebelumnya. Analisis tersebut dilakukan dengan melihat dokumen seperti peringkat sekolah tahun-tahun sebelumnya, kemudian kepala sekolah mensosialisasikan hasil monitoring dan evaluasi kepada seluruh guru khususnya guru-guru yang berkaitan langsung dengan mata pelajaran UN. Setelah itu kepala
Hasil Notulen Rapat Penetapan Kelulusan kelas XXI Tahun 2017/2018, rapat tersebut yang dipimpn kepala sekolah dan diikutsertakan oleh 100 guru SMKN 26 Jakarta. Kepala sekolah selaku pimpinan bertugas sebagai pengarah pada rapat tersebut. Dari pengarahan
Kemampuan kepala sekolah dalam melakukan monitoring dan evaluasi program UNBK terlihat cukup baik dengan memberikan arahan dan ikut serta dalam melakukan analisis hasil UNBK tahun sebelumnya. Kemudian kepala sekolah mensosialisasikan hasil monitoring dan evaluasi kepada dewan guru khususnya guru yang berkaitan
183
No Sub Fokus Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Hasil
Dokumentasi Kesimpulan Sementara
sekolah merencanakan tindak lanjut dengan berdiskusi perihal strategi apa saja yang harus dilakukan. Kepala SMKN 26 juga melakukan monitoring dan evaluasi dengan melihat dari kualitas pelaksanaan, dalam hal ini kepala sekolah memberikan penguatan tentang pelayanan personal ataupun pelayanan administrasi. Dalam proses monitoring dan evaluasi program UNBK kepala sekolah melibatkan wakil kurikulum dan dewan guru khususnya guru mata pelajaran UN untuk melakukan
oleh kepala sekolah dilanjutkan dengan penjelasan kriteria kelulusan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan laporan kelulusan oleh masing-masing kepala kompetensi keahlian. Kemudian rapat berakhir dengan penetapan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan oleh kepala sekolah. Rapat penentuan kelulusan SMKN 26
langsung dengan mata pelajaran UN. Setelah dilakukan sosialisasi, kepala sekolah merencanakan tindak lanjut perihal strategi apa yang harus dilakukan. kepala sekolah juga memberikan penguatan tentang pelayanan personal ataupun pelayanan administrasi. Kepala sekolah melibatkan bidang kurikulum sebagai penanggung jawab dan mengarahkan dewan guru. Saat menghadapai hambatan yang
184
No Sub Fokus Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Hasil
Dokumentasi Kesimpulan Sementara
analisis hasil UNBK tahun sebelumnya. Kepala sekolah dalam melakukan proses monitoring dan evaluasi pada pelaksanaan UNBK memberikan pengarahan kepada para guru untuk memberikan pendalaman materi terlebih dahulu kepada para siswa. Hambatan yang terjadi saat proses monitoring dan evaluasi ialah adanya sumber daya guru yang belum konsisten untuk mematuhi jadwal, maka kepala sekolah memberikan arahan kepada dewan guru untuk senantiasa mengikuti jadwal yang sudah ada
Jakarta Tahun 2017/2018 menghasilkan kelulusan 100% yakni yang diikutsertakan oleh 6 kompetensi paket/keahlian dengan jumlah peserta didik lulus sebanyak 362 dan tidak lulus sebanyak yakni 0 peserta didik.
terjadi para proses monitoring dan evaluasi kepala sekolah memberikan pengarahan-pengarahan dengan melakukan temu wicara setiap 2 minggu sekali yang mana berupa kegiatan sharing dengan para guru dan staf manajemen.
185
No Sub Fokus Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Hasil
Dokumentasi Kesimpulan Sementara
sehingga proses monitoring dan evaluasi berjalan dengan baik. Selain itu jika guru memiliki ambatan atau permasalahan, kepala sekolah melakukan pengarahan dengan melakukan kegiatan temu wicara yang dilakukan setiap 2 minggu sekali yang mana berupa kegiatan sharing dengan para guru dan staf manajemen. Dalam kegiatan tersebut kepala sekolah memberikan informasi terkait kegiaitan monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan bahwa masih terdapat beberapa hal yang harus
186
No Sub Fokus Penelitian
Informan
Kode Wawancara Pengamatan Hasil
Dokumentasi Kesimpulan Sementara
diperbaiki dan kemudian kepala sekoah memberikan motivasi dan juga arahan bagaimana langkah yang baik yang harus dilakukan. Kepala sekolah juga turut menyarankan kepada para guru untuk saling berdiskusi, saling membantu ataupun sharing perihal mata pelajaran agar permasalahan yang ada pada setiap guru bisa diselesaikan secara bersama
187
Lampiran 10
RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM) SMKN 26 JAKARTA TAHUN 2016 S/D 2020
188
189
190
191
192
Lampiran 11
NOTULEN RAPAT PENETAPAN UNBK
193
Lampiran 12
SERTIFIKAT PELATIHAN KEPALA SEKOLAH
194
195
196
Lampiran 13
FOTO BERSAMA INFORMAN
(KEY INFORMAN)
(INFORMAN PENDUKUNG 1)
197
(INFORMAN PENDUKUNG 2)
(INFORMAN PENDUKUNG 3)
198
Lampiran 14
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN SKRIPSI
199
Lampiran 15
SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN PENELITIAN
200
Lampiran 16
DOKUMEN PENDUKUNG
TAMPAK DEPAN SMKN 26 JAKARTA
201
DINDING PANEL PRESTASI SISWA
VISI MISI SMKN 26 JAKARTA
202
FINGER PRINT ABSENSI SISWA