lagi2 tesis

20

Upload: yudi-febri

Post on 10-Aug-2015

58 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: lagi2 tesis
Page 2: lagi2 tesis
Page 3: lagi2 tesis

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini bukan merupakan karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan

sepanjang sepengetahuan penulis juga bukan merupakan karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

makalah ini dan disebutkan pada daftar pustaka.

Yogyakarta, Desember 2005

Penulis

Page 4: lagi2 tesis

iv

PRAKATA

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah dan

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul : Evaluasi

Manajemen Obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung

Tengah.

Tesis ini merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk

menyelesaikan pendidikan Pascasarjana pada program studi Ilmu Farmasi

Jurusan Ilmu-Ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam minat utama Magister

Manajemen Farmasi Universitas Gadjah Mada.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

yth.

Drg. Dibyo Pramono, SU. MDSc. dan Drs. Elvy Effendie., M.Si., Apt. yang

telah memberikan bimbingan dan arahan dengan penuh kesabaran dalam

pembuatan tesis ini. Semoga amal ibadah ini dapat balasan yang setimpal dari

Allah SWT.

Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya tidak lupa penulis sampaikan

kepada semua pihak, yang secara langsung maupun tidak langsung telah

membantu terselesaikannya penulisan tesis ini, terutama kepada yth :

1. Dr. H. Maryanto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah

yang telah memberikan izin untuk penelitian , arahan dan bimbingan

selama melaksanakan penelitian.

Page 5: lagi2 tesis

v

2. Dra. Agustina IM., Apt., Kepala Gudang Farmasi Dinas Kesehatan

Kabupaten Lampung Tengah yang telah memberikan bimbingan dan

arahan selama melaksanakan penelitian.

3. Direktur Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada yang telah

memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan.

4. Dr. Marchaban, DESS., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Gadjah Mada yang telah memberikan fasilitas selama mengikuti

pendidikan.

5. Pengelola beserta seluruh staf pengajar Magister Manajemen Farmasi

Universitas Gadjah Mada.

6. Karyawan dan Karyawati Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten

Lampung Tengah yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tesis

ini.

7. Teman-teman dari Magister Manajemen Farmasi Universitas Gadjah

Mada yang telah memberikan dorongan dan dukungan selama

pembuatan tesis ini.

8. Keluarga tercinta, istriku Elviera Hayati dan anakku Ichsanul Raditya

Adrevi yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam

pembuatan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tesis ini masih jauh dari

sempurna, semoga segala kritik dan saran yang membangun dapat

menyempurnakannya. Akhir kata, semoga tesis ini dapat bermanfaat sesuai

dengan peruntukkannya, Amin.

Yogyakarta, November 2005

Page 6: lagi2 tesis

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………... i

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………. ii

PERNYATAAN ……………..…………………………………………. iii

PRAKATA …………………………………………………………….. iv

DAFTAR ISI …………………………………………………………… vi

DAFTAR TABEL ……………………………………………………… viii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………. x

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………... xi

INTISARI …………………………………………………………….... xiii

ABSTRACT ……………………………………………………………. xiv

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………… 1

A. Latar Belakang ……………………………………….. 1

B. Perumusan Masalah ………………………………….. 4

C. Manfaat Penelitian …………………………………… 5

D. Keaslian Penelitian …………………………………… 5

E. Tujuan Penelitian ……………………………………… 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………… 7

A. Pengertian Evaluasi …………………………………… 7

B. Manajemen Pengelolaan Obat ………………………… 8

C. Desentralisasi Bidang Kesehatan ……………………… 11

D. Pengelolaan Obat di Kabupaten ………………………. 12

E. Indikator ………………………………….…………….. 19

F. Daftar Obat Essensial Nasional ……………..………….. 20

G. Alur Proses Manajemen Obat ……………..…………… 22

BAB III METODE PENELITIAN …….……………..…………… 24

A. Rancangan Penelitian …………………….…………... 24

B. Bahan penelitian ………………………………..…….. 24

C. Jalannya Penelitian ……………………..…………….. 24

D. Definisi Operasional Penelitian ………..…….……….. 25

E. Analisis Hasil ….………………………..….…………. 33

Page 7: lagi2 tesis

vii

F. Kesulitan Penelitian ……………………....………...... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……...…… 35

A. Hasil Penelitian ………………………………………. 35

1. Profil Pelayananan Kesehatan Dasar di Kabupaten

Lampung Tengah …………………….………… 35

2. Profil Gudang Farmasi Dinas Kesehatan

Kabupaten Lampung Tengah …………………… 36

3. Evaluasi Manajemen Obat …………..………….. 39

B. Pembahasan ………………………………..……….. 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………… 87

A. Kesimpulan ………………………………………….. 87

B. Saran …………………………………………………. 88

BAB VI RINGKASAN ………………………………………….. 90

DAFTAR PUSTAKA …………………………………..………………. 114

LAMPIRAN …………………………………………………………….. 117

Page 8: lagi2 tesis

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Biaya obat perpenduduk dari perbandingan total dana pemakaian obat tahun lalu dan dana pengadaan obat dengan jumlah penduduk di Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001, 2002, dan 2003. ……………………………. 43 Tabel 2. Biaya obat per kunjungan kasus penyakit dari perbandingan total dana pemakaian obat tahun lalu dan total dana pengadaan obat dengan jumlah kunjungan kasus di Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001, 2002, dan 2003. ...…… 45 Tabel 3. Biaya obat per kunjungan resep dari perbandingan total dana pemakaian obat tahun lalu dan total dana pengadaan obat dengan jumlah kunjungan resep di Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001, 2002, dan 2003. ……………………………. 47 Tabel 4. Kesesuaian item obat yang tersedia dengan DOEN di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001, 2002, dan 2003. …………………………… 50 Tabel 5. Ketepatan perencanaan obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001, 2002, dan 2003. ……………………………………………………….. 53 Tabel 6. Kesesuaian ketersediaan obat dengan pola penyakit di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001, 2002, dan 2003. …………………………… 55 Tabel 7. Besarnya alokasi dana pengadaan obat dari berbagai sumber anggaran di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001, 2002, dan 2003. ………………… 58 Tabel 8. Perbandingan total jumlah dana pengadaan obat dari berbagai sumber dengan total kebutuhan dana pengadaan obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001, 2002, dan 2003. …………………………….. 59 Tabel 9. Perbandingan total jumlah dana pengadaan obat dari berbagai sumber dengan total dana untuk bidang kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001, 2002, dan 2003. ……………………………………………………….. 61 Tabel 10. Kesesuaian jadwal terhadap kedatangan obat di Gudang

Page 9: lagi2 tesis

ix

Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001, 2002, dan 2003. …………………………………… 62 Tabel 11. Persentase obat kadaluwarsa di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001, 2002, dan 2003. ……………………………………………………… 67 Tabel 12. Persentase obat rusak di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001, 2002, dan 2003. ……. 69 Tabel 13. Tingkat ketersediaan obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001, 2002, dan 2003. ……………………………………..………. 70 Tabel 14. Ketepatan distribusi obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001, 2002, dan 2003. ……………………………………………….. 74 Tabel 15. Waktu kekosongan obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001, 2002, dan 2003. ………………………………………………. 77

Page 10: lagi2 tesis

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Manajemen Obat menurut Quick dkk. (1997) ……… 10

Gambar 2. Alur proses manajemen obat di Gudang Farmasi ……………

23

Gambar 3. Biaya obat dari dana pemakaian obat tahun lalu ……………

48

Gambar 4. Biaya obat dari dana pengadaan obat ………………………. 49

Page 11: lagi2 tesis

xi

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Laporan Keadaan Obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001. …………. 117 Lampiran 2. Laporan Keadaan Obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2002. …………. 124 Lampiran 3. Laporan Keadaan Obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2003. …………. 130 Lampiran 4. Jenis Obat yang ada di Gudang Farmasi dan yang masuk dalam DOEN TA. 2001. ………………………………………. 137 Lampiran 5. Jenis Obat yang ada di Gudang Farmasi dan yang masuk dalam DOEN TA. 2002. ………………………………………. 140 Lampiran 6. Jenis Obat yang ada di Gudang Farmasi dan yang masuk dalam DOEN TA. 2003. ………………………………………. 143 Lampiran 7. Ketepatan Perencanaan Obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001. …………. 146 Lampiran 8. Ketepatan Perencanaan Obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2002. …………. 147 Lampiran 9. Ketepatan Perencanaan Obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2003. …………. 148 Lampiran 10. Kesesuaian Cara Penyimpanan Obat Berdasarkan Suhu di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah. Tahun 2004 ….…………………………… 149 Lampiran 11. Penyimpanan Obat Sistem FIFO dan FEFO di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah. Tahun 2004 …………………...…………………………… 154 Lampiran 12.Tingkat Ketersediaan 20 Jenis Obat yang banyak digunakan di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2001. ……………………… 157

Page 12: lagi2 tesis

xii

Lampiran 13.Tingkat Ketersediaan 20 Jenis Obat yang banyak digunakan di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2002. ……………………… 158 Lampiran 14.Tingkat Ketersediaan 20 Jenis Obat yang banyak digunakan di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah TA. 2003. ……………………… 159 Lampiran 15. Pedoman Wawancara Mendalam …………………………… 160 Lampiran 16. Foto Copy Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) ………………………………………………. 164 Lampiran 17. Foto Copy Kartu Stelling (Kartu Stok) ……………………… 165 Lampiran 18. Strukutur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah …………………………………………… 166 Lampiran 19. Strukutur Organisasi Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah ……………………………… 167 Lampiran 20. Foto Copy Surat Izin Penelitian ……………………………. 168

Page 13: lagi2 tesis

xiii

INTISARI

Perubahan struktur dan kewenangan organisasi di daerah akibat diterapkannya undang-undang otonomi daerah membawa implikasi kepada perubahan struktur organisasi pada Gudang Farmasi Kabupaten yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah. Akibat dari perubahan ini menyebabkan bertambahnya beban tugas dan kewenangan yang dilaksanakan, dimana seluruh manajemen pengelolaan obat dilaksanakan sepenuhnya oleh Gudang Farmasi. Atas dasar tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi manajemen obat yang meliputi :1) perencanaan obat, 2) pengadaan obat, 3) penyimpanan obat, 4) pendistribusian obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif, dari data sekunder tahun anggaran 2001, 2002, 2003, dan data primer tahun 2004 yang diperoleh dari Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah. Untuk memperkuat analisis terhadap data sekunder tersebut, juga dilakukan wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait yang terlibat langsung dalam pengelolaan obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) perencanaan obat yang dilakukan belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari anggaran yang disediakan untuk pengadaan obat jauh lebih besar dari anggaran pemakaian obat pada tahun sebelumnya, menurunnya persentase obat yang masuk dalam DOEN dan ketepatan perencanaan yang melebihi indikator yang ditetapkan,. 2) pengadaan obat sudah berjalan dengan baik yang ditandai dengan adanya tender pengadaan obat, dukungan dari beberapa sumber anggaran dan tepatnya jadwal kedatangan obat. 3) penyimpanan obat sudah berjalan dengan cukup baik yang terlihat dari metode penyusunan obat, sistem penyimpanan FIFO dan FEFO, hampir tidak ada obat yang kadaluwarsa dan rusak, kecuali beberapa obat yang disimpan tidak sesuai ketentuan akibat keterbatasan prasarana yang ada, 4) pendistribusian obat belum dilaksanakan dengan baik karena sistem pendistribusian obat tidak berdasarkan permintaan puskesmas, tapi ditentukan berdasarkan jumlah kunjungan dari masing-masing puskesmas. Hal ini dapat menimbulkan penumpukan stok obat di puskesmas terutama untuk obat yang tidak dibutuhkan oleh puskesmas bersangkutan. Kata kunci : evaluasi, manajemen obat, gudang farmasi

Page 14: lagi2 tesis

xiv

ABSTRACT

The applied regional autonomy legislation to result in a change of organization stucture at Regenc ial Pharmaceutical Storehouse as Technical Implementation Unit of Lampung Tengah Health Department. Due to this change caused the increasing work force and authority to carry out, whereby drug management wholly was held by Pharmaceutical Storehouse. Based on it, a research was conducted to evaluate the drug management, namely: 1) planning, 2) procurement, 3) storage and 4) drug distribution in Lampung Tengah Regencial Health Office.

This was descriptive research by collecting secondary data in 2001-2003, and primary data in 2004 from Pharmaceutical Storehouse of Lampung Tengah Regencial Health Office. In depth interviews with direct-involved parties in drug management were also done to support the analysis of secondary data.

The result showed that: 1) planning has not yet done well. It presented by provided budgeting to drug procurement was extremely bigger than drug usage in the previous years, the decreasing drug precentage which was in DOEN and the planning accuracy which was greater than stated indicator. 2) procurement has done well that indicated by available tenders, supporting funds from many sources and on-time drug shipment. There was inconsistency of regional government in providing drug budget that always decrease annually. 3) storage has quite done well. It could be seen from the drug arrangement method, FIFO/FEFO storage system, almost no expired and decayed drugs (except some drugs which were stored inappropriate). 4) distribution has not yet done well. It because of the distribution system not based on the Primary Health Care demand, but based on the number of meeting of each. This could create overloaded-stock, especially for unused drugs by related Primary Health Care. Keywords : Evaluation, Drug management, Pharmaceutical Storehouse

Page 15: lagi2 tesis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan

nasional bertujuan untuk tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap

penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan upaya-upaya kesehatan yang

bersifat menyeluruh dan terpadu. Untuk penyelenggaraan berbagai upaya

kesehatan ini, obat merupakan salah satu unsur penting. Diantara berbagai

alternatif yang ada, intervensi dengan obat merupakan intervensi yang paling

banyak digunakan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dan sering

merupakan teknologi yang lebih tepat dan lebih murah. Sebagian terbesar

upaya pelayanan kesehatan menggunakan obat dan biaya yang digunakan untuk

obat merupakan bagian yang cukup besar dari seluruh biaya kesehatan

(Depkes, RI., 1983).

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999

tentang Pemerintahan Daerah atau Otonomi Daerah dan Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah, mengakibatkan timbulnya perubahan pada

struktur di Pemerintahan Kabupaten termasuk organisasi Dinas Kesehatan dan

perubahan dalam sistim pembiayaan atau pendanaan baik sumber dana

maupun cara pengalokasian dana. Perubahan ini juga memberikan kewenangan

Page 16: lagi2 tesis

2

yang seluas- luasnya kepada daerah otonomi untuk mengatur rumah tangganya

sendiri termasuk keuangan dan penggunaannya serta semua kegiatan yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Penerapan Undang-Undang Nomor 22 dan 25 tahun 1999 tersebut

membawa implikasi juga pada bidang kesehatan. Kewenangan Pemerintah

Pusat yang selama ini sangat dominan di bidang kesehatan, maka setelah

diberlakukannya Undang-Undang tersebut kewenangan di bidang kesehatan

dialihkan kapada daerah (desentralisasi di bidang kesehatan). Daerahlah yang

nantinya akan merumuskan dan mengembangkan suatu sistim kesehatan yang

disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan kemampuan daerah tersebut

(Trisnantoro, 2000).

Kabupaten Lampung Tengah telah dimekarkan menjadi 1 (satu) kota

dan 2 (dua) kabupaten yakni Kota Metro, Kabupaten Lampung Timur dan

Kabupaten Lampung Tengah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 tahun

1999 tentang Pembentukan Kabupaten Way Kanan, Kabupaten Lampung Timur

dan Kota Metro. Kabupaten Lampung Tengah di sebelah utara berbatasan

dengan Kabupaten Lampung Utara dan Kabupaten Tulang Bawang dan

disebelah selatan dengan Kabupaten Lampung Selatan. Sedangkan sebelah

timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro serta di

sebelah barat dengan Kabupaten Lampung Barat. Adanya pemekaran ini

diharapkan rentang kendali menjadi lebih pendek sehingga jangkauan pelayanan

menjadi lebih maksimal (Dinkes. Kab. Lampung Tengah 2004).

Perubahan struktur dan kewenangan organisasi juga membawa implikasi

kepada perubahan pengelolaan organisasi oleh Gudang Farmasi Kabupaten

Page 17: lagi2 tesis

3

yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung

Tengah. Akibat dari perubahan ini menyebabkan bertambahnya beban tugas dan

kewenangan yang dilaksanakan, dimana seluruh manajemen pengelolaan obat

dilaksanakan sepenuhnya oleh Gudang Farmasi Kabupaten mulai dari saat

perencanaan, penyeleksian, pengadaan, penyimpanan sampai pendistribusian

obat ke Puskesmas.

Perencanaan kebutuhan obat yang dilakukan selama ini oleh Gudang

Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah adalah menggunakan

metoda konsumsi yang didasarkan atas analisa data konsumsi obat tahun

sebelumnya. Data ini diperoleh dari Laporan Pemakaian dan Lembar

Permintaan Obat (LPLPO) yang diisi dan dilaporkan setiap bulannya oleh

Puskesmas ke Gudang Farmasi, kemudian laporan ini direkap dan data yang

diperoleh akan menjadi acuan untuk Tim Perencanaan Obat Terpadu Kabupaten

Lampung Tengah untuk tahun berikutnya. Sedangkan untuk pengadaan dan

penerimaan dibentuk suatu kepanitiaan, dimana masing-masing kepanitiaannya

terpisah. Obat yang telah dibeli tersebut disimpan di Gudang Farmasi Dinas

Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah untuk selanjutnya didistribusikan ke

Puskesmas.

Pengelolaan obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten

Lampung Tengah merupakan suatu rangkaian kegiatan dan tahapan-tahapan

yang menyangkut fungsi- fungsi manajemen. Manajemen pengelolaan obat

yang terdiri dari perencanaan, seleksi, pengadaan, penyimpanan dan

pendistribusian sangat dipengaruhi oleh sistim pengelolaan yang diterapkan,

anggaran yang tersedia dan kemampuan untuk mengelolanya.

Page 18: lagi2 tesis

4

Salah satu kewenangan yang saat ini ditangani oleh daerah adalah

pengadaan obat-obatan untuk pelayanan kesehatan dasar. Kesulitan yang

dihadapi adalah keterbatasan anggaran yang disediakan oleh Pemerintah

Daerah untuk pengadaan obat tersebut. Ketika usulan anggaran kebutuhan obat

diajukan, banyak pihak yang kaget dengan besarnya anggaran obat. Sementara

disatu sisi perencanaan yang dilakukan selama ini belum mencerminkan

kebutuhan riil obat yang sebenarnya. Untuk itu penelitian ini mencoba

mengevaluasi pengelolaan obat yang dilaksanakan di Gudang Farmasi Dinas

Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah. Keadaan ini juga mendorong

dilakukannya suatu penelitian yang lebih mendalam mengenai proses

manajemen obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung

Tengah sehingga pengelolaan obat dapat efektif pada masing-masing tahap

manajemen pengelolaan obat.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut diatas dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

Bagaimana manajemen pengelolaan obat yang meliputi perencanaan,

pengadaan, penyimpanan, dan distribusi obat di Gudang Farmasi Kabupaten

Lampung Tengah dilaksanakan?

C. Manfaat Penelitian

Page 19: lagi2 tesis

5

Hasil penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Bagi peneliti sendiri dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam

tentang masalah pengelolaan obat

2. Masukkan bagi Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung

Tengah dalam meningkatkan manajemen pengelolaan obat.

3. Masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah dalam

mengambil kebijakan untuk meningkatlan manajemen pengelolaan obat

Gudang Farmasi.

4. Masukan bagi Pemda Kabupaten Lampung Tengah dalam menetapkan

anggaran kebutuhan obat di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten

Lampung Tengah

D. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai evaluasi manajemen obat di Gudang Farmasi Dinas

Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah menurut pengetahuan peneliti sampai

saat ini belum pernah dilakukan. Penelitian yang berkaitan dengan pengelolaan

obat ini pernah dilakukan : pertama, oleh Sihombing (1999) dengan judul

evaluasi pengelolaan obat Gudang Farmasi (GFK) di daerah percontohan

otonomi, kedua oleh Zai (2002) dengan judul evaluasi manajemen obat :

penggunaan obat yang rasional dan biaya pemakaian obat di Puskesmas

Kabupaten Nias, ketiga oleh Prakasa (2003) dengan judul evaluasi manajemen

Page 20: lagi2 tesis

6

obat : ketersediaan obat di UPTD Farmasi dan Makanan Kota Depok setelah

pelaksanaan otonomi daerah.

Beda penelitian ini dengan ketiga penelitian diatas adalah pada objek

dan tempat penelitian.

E. Tujuan Penelitian

Mengevaluasi manajemen pengelolaan obat pada tahap perencanaan,

pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan

Kabupaten Lampung Tengah.