lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/oktavia suryani... · web viewadapun alasan tiongkok...

32
KEPENTINGAN GEOPOLITIK TIONGKOK DALAM KERANGKA KERJA SAMA CHINA-PAKISTAN ECONOMIC CORRIDOR (CPEC) Oktavia Suryani [email protected] Abstrak Oktavia Suryani, 201310360311050, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kepentingan Geopolitik Tiongkok dalam Kerangka Kerja Sama China-Pakistan Economic Corridor (CPEC), Pembimbing I: Tonny Dian Effendi, M.Si, Pembimbing II: Najamuddin Khairur Rijal, M.Hub.Int. CPEC termasuk salah satu dari program One Belt One Road (OBOR) Tiongkok yang pertama kali terealisasikan dengan investasi Tiongkok sebesar 46 milar dolar AS untuk pembangunan infrastruktur di Pakistan. Pembangunan infrastruktur tersebut terkait jalan raya, rel kereta api, jalur pipa minyak dan gas, fiber optic, Special Economic Zone (SEZ), dan pembangunan Pelabuhan Gwadar di Pakistan. Penelitian ini mengkaji mengapa Tiongkok melakukan kerja sama CPEC dilihat dari sisi strategis Pakistan. Konsep geopolitik yang digunakan terdiri dari line of communication dan center of resource, serta menggunakan Teori Rimland. Adapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah dan Afrika. Sesuai dengan rencana OBOR, Tiongkok ingin membangun pasar di Eurasia namun untuk memenuhi kebutuhan dasarnya

Upload: others

Post on 06-Oct-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

KEPENTINGAN GEOPOLITIK TIONGKOK DALAM KERANGKA KERJA

SAMA CHINA-PAKISTAN ECONOMIC CORRIDOR (CPEC)

Oktavia [email protected]

Abstrak

Oktavia Suryani, 201310360311050, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kepentingan Geopolitik Tiongkok dalam Kerangka Kerja

Sama China-Pakistan Economic Corridor (CPEC), Pembimbing I: Tonny Dian Effendi,

M.Si, Pembimbing II: Najamuddin Khairur Rijal, M.Hub.Int.

CPEC termasuk salah satu dari program One Belt One Road (OBOR) Tiongkok yang

pertama kali terealisasikan dengan investasi Tiongkok sebesar 46 milar dolar AS untuk

pembangunan infrastruktur di Pakistan. Pembangunan infrastruktur tersebut terkait jalan raya,

rel kereta api, jalur pipa minyak dan gas, fiber optic, Special Economic Zone (SEZ), dan

pembangunan Pelabuhan Gwadar di Pakistan. Penelitian ini mengkaji mengapa Tiongkok

melakukan kerja sama CPEC dilihat dari sisi strategis Pakistan.

Konsep geopolitik yang digunakan terdiri dari line of communication dan center of

resource, serta menggunakan Teori Rimland. Adapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan

secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah dan Afrika. Sesuai dengan

rencana OBOR, Tiongkok ingin membangun pasar di Eurasia namun untuk memenuhi

kebutuhan dasarnya seperti minyak, gas, serta Sumber Daya Alam (SDA) lainnya, maka

harus menguasai SDA salah satunya di Pakistan.

Kata kunci: CPEC, Geopolitik, Pakistan, Tiongkok

Abstract

Oktavia Suryani, 201310360311050, University of Muhammadiyah Malang, Faculty of

Social and Political Sciences, China’s Geopolitical Interests within the Framework of

China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) Cooperation, Advisor I: Tonny Dian

Effendi, M.Si, Advisor II: Najamuddin Khairur Rijal, M.Hub.Int.

Page 2: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

CPEC is one of China's One Belt One Road (OBOR) programs that was first realized

with 46 billion US dollars of Chinese investment for infrastructure development in Pakistan.

The infrastructure development is related to roads, railways, oil and gas pipelines, fiber

optics, Special Economic Zone (SEZ), and the construction of the Gwadar Port in Pakistan.

This study examines why China is doing CPEC cooperation seen from the strategic side of

Pakistan.

Geopolitical concepts used consist of line of communication and center of resource,

and using Rimland Theory. The reason for China because of the location of Pakistan

geographically has access to the sea to the Middle East and Africa. In accordance with the

OBOR plan, China wants to build a market in Eurasia but to meet its basic needs such as oil,

gas, and other natural resources (SDA), it must control the natural resources of one of them in

Pakistan.

Keywords: CPEC, China, Geopolitic, Pakistan

PENDAHULUAN

Hubungan kerja sama antara

Tiongkok dan Pakistan sudah sejak lama

terjalin. Diawali pada tahun 1950, Pakistan

mengakui Pemerintahan Republik Rakyat

Tiongkok serta Taiwan merupakan bagian

dari Tiongkok. Seiring perkembangannya,

hubungan kedua negara yang memiliki

kedekatan teritorial tersebut semakin erat

pada akhir 1950 dan 1960, Tiongkok

menyediakan bantuan untuk Pakistan

berupa bantuan militer, dana, dan bantuan

teknis untuk menghadapi kekuatan India.

Pakistan juga memberi dukungan

Tiongkok dalam isu Tibet, Xinjiang, dan

permasalahan hak asasi.1 Pada isu

pemberontakan kelompok militan Muslim

1 Rizwan Zeb, 2012, Pakistan-China Relations: Where They Go From Here?, UNISCI Discussion Papers No. 29, Mei 2012, University of Western Australia, diakses dalam https://revistas.ucm.es/index.php/UNIS/article/viewFile/40659/38981, (9/6/2017, 12.09 WIB)

Uigur di perbatasan Xinjiang Tiongkok,

Pakistan juga turut menerjunkan pasukan

militernya.

Tiongkok dan Pakistan bekerja sama

dalam beberapa sektor, khususnya dalam

bidang pertahanan, perdagangan, dan

pengembangan sektor energi.2 Sejak 1960,

Tiongkok menjadi pemasok senjata militer

terpenting bagi Pakistan. Tiongkok telah

mengekspor pesawat tempur JF-17 dan

komponen tank, serta peralatan militer

lainnya. Pada 1979, Tiongkok dan

Pakistan menyetujui perjanjian tentang

ekspor pesawat tempur ke Pakistan melalui

perusahan Tiongkok Aviation Technology

Import-Export Coorperation (CATIC).3

Kemudian, pada 1983 di bidang

pengembangan energi, Tiongkok juga

2 Ibid.3 Gareth Price, 2011, China Pakistan Relations, ECRAN Project Office: Chatman House London, hal.5.

Page 3: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

memberikan bantuan ke Pakistan berupa

materi fissile yang ditindaklanjuti dalam

kerja sama program nuklir Pakistan

(Pakistan’s Nuclear Weapons Program).4

Pada 2004, Tiongkok dan Pakistan

melakukan latihan bersama anti-terorisme

yang disebut ‘Friendship 2004’ dilakukan

sampai 2010.5

Kerja sama Tiongkok semakin

memasuki era baru pada 2013, dengan

adanya kerja sama China-Pakistan

Economic Corridor (CPEC). CPEC

tersebut disetujui melalui Memorandum of

Understanding (MoU) ketika PM

Tiongkok Li Keqiang pada Mei 2015

berkunjung ke Pakistan. Hal tersebut

kemudian ditindaklanjuti dengan

menandatangani MoU kerja sama

pembangunan CPEC yang melibatkan

Komisi Reformasi dan Pembangunan

Nasional Tiongkok dan Kementerian

Perencanaan Pembangunan Pakistan

selama PM Muhammad Nawaz Sharif

berkunjung ke Tiongkok pada 5 April

2013.6 Pada 20 April 2015, proyek CPEC

mulai dilaksanakan ketika presiden Xi

Jinping berkunjung ke Pakistan

4 Johua Eisenman, et.al, 2007, China and The Developing World: Beijing’s Strategy for the Twenty-First Century, New York: M.E. Sharpe, Inc, hal. 143.5 Gareth Price, Op. Cit.6 Hamid Mahmood & Muhammad Sabir, 2014, Trade Facilitation and Connectivity: Perspective from China-Pakistan Economic Corridor and Free Trade Agreement (FTA), Ghulam Ishaq Khan Institute of Engineering Sciences and Technology (Manuscript Draft), hal. 5.

menyetujui investasi sebesar 46 miliar

dolar AS. Pembangunan itu meliputi jalan

raya, jalan kereta api, jalur pipa gas dan

minyak, Special Economic Zone (SEZ),

dan pelabuhan Gwadar. 7 Proyek jalan dan

jalur pipa gas dan minyak membentang

sekitar 3000 kilometer dari Pelabuhan

Gwadar Pakistan di Laut Arab ke wilayah

Xinjiang di Barat Tiongkok.8 Melalui

CPEC, Tiongkok juga memberikan

bantuan proyek energi listrik sebesar

20,093 Mega Watt (MW).

Berbagai proyek tersebut tidak

terlepas dari bagian kerangka kerja

Tiongkok dalam One Belt One Road

(OBOR) untuk membangun Silk Road

Economic Belt dan konektivitas maritim

abad ke-21. Hal itu sesuai dengan

pernyataan Menteri Luar Negeri Tiongkok

Hong Lei’s yang mengatakan bahwa,

“...The China-Pakistan Economic

Corridor is located where the Silk Road

Economic Belt and the 21st century

Maritime Silk Road Meet. It is, therefore,

a major project of the Belt and Road

initiative…”.9 CPEC merupakan bagian

7 Ministry of Planning Development and Refom, 2015, The Bilateral Contex of China-Pakistan Economic Corridor is Rooted in Friendship of Two Countries, diakses dalam http://www.pc.gov.pk/?cat=4 (14/6/2015, 21.42 WIB).8 BBC, 2015, Is China-Pakistan ‘Silk Road’ a Game Changer?, diakses dalam http://www.bbc.com/news/world-asia-32400091 (07/04/2016/, 19.29 WIB).9 Ministry of Foreign Affairs of the People’s Republic of China, foreign Ministry Spokesperson Hong Lei’s Regular Press Conference on April 20, 2015, dikses dalam

Page 4: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

salah satu proyek OBOR di mana akan

menghubungkan negara-negara di kawasan

Asia, Afrika, dan Eropa melalui jalur

maritim dan darat. Proyek CPEC

dimasukkan dalam proyek utama OBOR

Tiongkok dan salah satu yang

terealisasikan.

Penelitian ini penting karena CPEC

merupakan salah satu proyek OBOR dari

enam corridor yang pertama kali

direalisaikan.10 CPEC juga sebagai jalur

penghubung antara Silk Road Economic

Belt dan Maritime Silk Road yang berada

di Pakistan, sehingga dapat mempersingkat

jalur menuju Tiongkok melalui Pelabuhan

Gwadar. Selain itu, investasi yang besar

diberikan Tiongkok tidak hanya untuk

membangun infrastruktur di Pakistan

tetapi juga energi, telekomunikasi, dan

Special Economic Zone (SEZ). Melihat hal

tersebut, sehingga posisi Pakistan menjadi

penting untuk diteliti.

Berdasarkan latar belakang di atas,

maka penelitian ini berupaya untuk

menjawab rumusan masalah sebagai

berikut: “Mengapa Tiongkok Melakukan

Kerja Sama dengan Pakistan Melalui

http://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/xwfw_665399/s2510_665401/t1256093.shtml. (14/6/2015/, 9.53 WIB)10 Enam corridor yang merupakan bagian dari proyek OBOR yaitu, China-Pakistan Economic Corridor (CPEC), China-Mongolia-Russia Economic Corridor, Bangladesh-China-India-Myanmar Economic Corridor, New Eurasia Land Bridge Economic Corridor, China-Indochina Peninsula Economic Corridor, dan China-Central Asia-West Asia Economic Corridor.

China-Pakistan Economic Corridor

(CPEC)?”.

Konsep Gopolitik Jakub J. Gryfiel

Geopolitik berasal dari dua kata yaitu

Geo yang berarti ‘bumi’ dan politik.

Konsep ini berhubungan dengan faktor-

faktor geografis yang mempengaruhi

perilaku politik suatu negara. Faktor-faktor

geografis bisa dilihat di antaranya dari

letak suatu negara, jumlah penduduk,

iklim, dan Sumber Daya Alam (SDA)

yang dimiliki oleh suatu negara.

Menurut Jakub J. Gryfiel, letak

strategis suatu wilayah dipengaruhi oleh

dua hal yaitu line of communication dan

centers of resources.11 Line of

Communication berkaitan dengan

tersedianya rute laut, maupun darat yang

berfungsi sebagai akses menuju sumber

energi. Line of Communication menjadi

penting karena memberikan akses negara

kepada Sumber Daya Alam (SDA)

maupun Sumber Daya Manusia (SDM)

yang diperlukan untuk meningkatkan

kekuatan negara tesebut. Laut dan daratan

memainkan peran penting bagi line of

communication antar negara, seperti lautan

sebagai jalur perdagangan dunia.

Sedangkan centers of resources yaitu

keberadaan SDA yang strategis.

Keberadaan SDA seperti minyak dan gas

digunakan untuk kebutuhan industri dan 11 Jakub J. Grygiel, 2006, Great Powers and Geopolitical Chance, Baltimore: The Johns Hopkins University Press, hal. 27.

Page 5: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

militer, apabila negara dapat

menguasainya, negara dapat memainkan

kontrol terhadap power dan influence-nya.

Apabila dilihat menurut pandangan

Jakub, letak strategis dipengaruhi oleh line

of communication dan centers of resources

posisi Pakistan sangat strategis yang dapat

memberikan akses laut terutama ke Timur

Tengah, dan Afrika, serta akses darat ke

Iran. Hal itulah yang kemudian menjadi

daya tarik Tiongkok untuk bekerja sama

dengan Pakistan dalam CPEC. Center of

Resources, meskipun Pakistan terkenal

sebagai negara konfliktual tetapi negara

tersebut mempunyai potensi sumber daya

alam yang belum dapat dimanfaatkan

secara maksimal. Oleh karena itu, melalui

kerja sama CPEC, Tiongkok ingin

mengembangkan potensi sumber daya

alam tersebut.

Teori Rimland Nicholas John Spykman

Teori Rimland dicetuskan oleh

Nicholas John Spykman pada 1942 yang

mengkombinasikan teori Heartland milik

Mackinder dengan teori kekuatan maritim

milik Alfred Thayer Mahan. Mahan

berpendapat bahwa kekuatan laut

merupakan kunci kekuatan nasional suatu

negara. Sebuah negara yang berhasil

mengontrol lautan dapat mendominasi

hubungan internasional. Kemampuan

untuk mengontrol tergantung pada

kemampuan armada lautnya, mempunyai

garis pantai yang panjang, dan fasilitas

pelabuhan yang memadai. Sedangkan

menurut Mackinder yang mencetuskan

teori Heartland mengemukakan bahwa

negara yang dapat menguasai Eropa Timur

dapat mengusai dunia. Mackinder

membaginya menjadi tiga: “Who rules

Eastern Europe commands the Heartland,

Who rules the Heartland commands the

World Island, Who rules the World Island

Commands the World”.12

Menurut Spykman, rimland

merupakan bagian dari Inner or marginal

Crescent (membentang dari Eropa Utara,

Barat, dan Selatan, Negara Timur Tengah,

Asia Tenggara dan Selatan, Tiongkok)

milik Mackinder yang seharusnya menjadi

penting dibandingkan dengan heartland

area karena dapat mengontrol antara

kekuatan maritim dan wilayah heartland.

Sehingga menurut Spykman, “Who

control the Rimland rules Eurasia, Who

rules Eurasia controls the destinies of the

World”. 13 Pada dasarnya wilayah Rimland

merupakan wilayah pertama yang harus

dikuasai karena memiliki posisi yang

stategis yaitu mempunyai sumber daya

alam (SDA dan SDM) yang berpengaruh.

12 Martin Griffiths & Terry O’Callanghan, 2002, International Relations: The Key Concepts, New York: Routledge, hal. 121.13 Nicholas John Spykman, 1942, America’s Strategy in World Politics: The United States and the Balance of Power, New York: Harcourt, Brace and Company, hal. 41, dalam William Mayborn, 2014, The Pivot to Asia: The Persistent Logics of Geopolitics and the Rise of China, Vol,15, No, 4, Kanada: Center of Military and Strategic Studies, hal. 84.

Page 6: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

Setelah berhasil menguasai wilayah

Rimland, akan mudah untuk menguasai

wilayah Eurasia, kemudian jika berhasil

mengontrol wilayah tersebut dapat

menguasai dunia.

Spykman membagi wilayah dunia

menjadi empat bagian yaitu wilayah

Heartland (Eropa Timur dan Asia Tengah),

Rimland (wilayah tepi daratan yang

meliputi Tiongkok, Indo Cina, India,

Timur Tengah termasuk Iran, Eropa Barat,

dan negara-negara yang berbatasan dengan

Samudera Indonesia, dan Samudera

Pasifik, Samudera Atlantik, dan lainnya)14,

Offshore Continent and Island, Oceanic

Belt, serta New World (Benua Amerika).15

Letak Pakistan yang termasuk dalam

daerah Rimland dianggap strategis bagi

Tiongkok karena memberikan akses

sumber daya alam yang dibutuhkan bagi

Tiongkok. Selain dari sumber daya alam di

Pakistan, letak geografis Pakistan dapat

menghubungkan dengan negara-negara

yang berdekatan dengan Pakistan seperti

Iran, Timur Tengah, dan afrika yang kaya

akan sumber daya alam minyak dan gas

bumi. Letak strategis Pakistan juga

menguntungkan dalam mempersingkat 14 Imam Hidayat dan Mardiyono, 1983, Geopolitik: Teori dan Strategi Politik dalam Hubungannya dengan manusia, ruang, dan sumber daya alam, Surabaya: Usaha Nasional, hal. 71.15 Nicholas Spykman, 1983, The American Political Science Review, Vol, 32, No, 2, hal. 236, dalam Samra Rana Gokmen, 2010, Geopolitics and The Study of International Relations, Thesis, Ankara: The Graduate School of Social Sciences of Middle Easr Technical Univeristy, hal. 43

waktu dan mengamankan jalur laut

daripada harus melewati Selat Malaka.

PEMBAHASAN

Rencana Strategis Tiongkok Dalam

OBOR

Presiden Xi Jinping memperkenal

jalur baru dengan istilah New Silk Road.

New Silk Road diperkenalkan pertama kali

oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping pada

September 2013 ketika berkunjung ke

Kazakhstan. Melalui Pidatonya di

Universitas Nazarbayev, Xi Jinping

menyarankan agar Tiongkok dan negara-

negara di Asia Tengah saling bekerja sama

untuk membangun Silk Road Economic

Belt.16 Kemudian pada Oktober 2013, Xi

Jinping berkunjung ke Indonesia

memberikan panduan untuk membangun

21st Century Maritime Silk Road. Selain

itu juga mengusulkan pembentukan Asian

Infastructure Investment Bank (AIIB)

untuk membiayai pembangunan

infrastruktur, mempromosikan

interkonketivitas antar regional dan

integrasi ekonomi.17

Jalur sutra baru Tiongkok merupakan

proyek yang melibatkan lebih dari 60

16 Tian Shaohui, Ed, 2015, Cronology of China’s Belt and Road Initiative, diakses dalam http://news.xinhuanet.com/english/2015-03/28/c_134105435.htm (21/10/2017, 13.17 WIB).17 The State Council The people’s Republic of China, 2015, From Initiative to Reality: Moments in Developing the Belt and Road Initiative, diakses dalam http://english.gov.cn/policies/infographics/2015/04/23/content_281475094425039.htm (22/10/2017, 9.55 WIB).

Page 7: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

negara yang terdiri dari pembangunan jalur

Silk Road Economic Belt dan 21st Century

Maritime Silk Road. Kedua jalur tersebut

akan membentuk jaringan perdagangan

yang melintasi negara dan benua melalui

pembangunan infrastruktur jalan raya,

jalan kereta api, pelabuhan, sistem transit

energi, dan teknologi.18 Silk Road

Economic Belt (SREB) merupakan jalur

darat yang mengarah ke Barat

membentang dari Xian di Tiongkok

Tengah dan berakhir di Rotterdam.19 Jalur

21st Century Maritime Silk Road

merupakan jalur laut yang

menghubungkan Asia Tenggara, Timur

Tengah, Afrika Timur, dan Eropa. Di

mulai dari Fuzhou kemudian berjalan

disepanjang South China Sea ke Hanoi,

Jakarta, dan Kuala Lumpur melalui Selat

Malaka menuju Samudera Hindia,

kemudian berakhir di Venesia.20

Sepanjang jalur Silk Road Economic

Belt dan 21st Century Silk Road akan

dibangun enam koridor ekonomi yaitu

New Eurasia Land Bridge Economic

Corridor, China-Mongolia-Russia

Economic Corridor, China-Central Asia-

West Asia Economic Corridor, China-

18 Christine R. Guluzian, 2017, Making Inroads: China’s New Silk Road Intiative, Cato Journal, Vol, 37, No, 1 (Winter 2017), Washington DC: Cato Institute.19 Patrick Bessler, China’s New Silk Road: Focus on Central Asia, diakses dalam http://www.kas.de/wf/doc/kas_43841-1522-2-30.pdf?160401030733 (22/10/2017, 19.35 WIB).20 Ibid.

Indochina Peninsula Economic Corridor,

China-Pakistan Economic Corridor, dan

Bangladesh-China-India-Myanmar

Economic Corridor.21

New Eurasia Land Bridge Economic

Corridor, China-Mongolia-Russia

Economic Corridor, dan China-Central

Asia-West Asia Economic Corridor yang

melintasi Eurasia akan menghubungkan

lingkaran ekonomi Asia Timur dan

lingkaran ekonomi Eropa yang maju,

sementara itu juga membangun kerja sama

kelancaran jalur dari Teluk Persia ke Laut

Tengah dan Laut Baltik. Hal tersebut

memungkinkan Tiongkok untuk

membangun pasar di Eurasia, dan

menciptakan peluang pembangunan bagi

negara-negara di pedalaman Eurasia

sepanjang jalur Belt and Road.22

Sementara itu, China-Indocina Peninsula

Economic Corridor, China-Paksitan

Economic Corridor, dan Bangladesh-

China-India-Myanmar Economic Corridor

yang berjalan melalui bagian Timur dan

Selatan Asia bertujuan untuk

menghubungkan dengan negara-negara

21 HKTD research, 2017, The Belt and Road Initiative, diakses dalam http://china-trade-research.hktdc.com/business-news/article/The-Belt-and-Road-Initiative/The-Belt-and-Road-Initiative/obor/en/1/1X000000/1X0A36B7.htm, (3/11/2017, 17.16 WIB).22 Office of the Leading Group of the Belt and Road Initiative, 2017, Building the Belt and Road: Concept, Practice, and China’s Contribution, diakses dalam https://eng.yidaiyilu.gov.cn/wcm.files/upload/CMSydylyw/201705/201705110537027.pdf (6/11/2017, 19.50 WIB).

Page 8: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

yang memiliki penduduk paling padat,

serta peluang untuk membangun dan

menghubungkan area industri.23

Kerja Sama CPEC

Tahun 2013 kerja sama Tiongkok dan

Pakistan menuju era baru dengan adanya

kerja sama China-Pakistan Economic

Corridor (CPEC). Selama kunjungan PM

Tiongkok Li Keqiang pada Mei 2013,

pemerintah Tiongkok dan pemerintah

Pakistan menandatangani Memorandum of

Understanding (MoU) mengenai rencana

jangka panjang CPEC. Hal tersebut

kemudian ditindaklanjuti dengan

menandatangai MoU kerja sama

pembangunan CPEC yang melibatkan

Komisi Reformasi dan Pembangunan

Nasional (National, Development and

Reform Commission) Tiongkok dan

Kementerian Perencanaan dan

Pembangunan (Ministry of Planning and

Development) Pakistan selama kunjungan

PM Pakistan Muhammad Nawaz Sharif ke

Tiongkok pada 5 Juli 2013.24

23 Ibid.24 Ministry of Foreign Affairs of the People’s Republic of China, China and Pakistan, diakses dalam http://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/wjb_663304/zzj

Pembangunan CPEC kemudian dimulai

pada 20 April 2015, ketika Presiden

Tiongkok Xi Jinping menyepakati

investasi sebesar 46 milyar dolar AS. 25

Selain memberikan investasi, Xi Jinping

juga menandatangani 51 MoU lainnya

termasuk di dalamnya mengenai proyek

CPEC.26

Investasi dana Tiongkok sebesar 46

miliar dolar AS berasal dari Exim Bank of

China, China Development Bank, dan

Industrial and Comercial Bank of China.

46 miliar dolar AS dana tersebut

dialokasikan untuk pembangunan

infrastruktur sekitar 11 milyar dolar AS,

pengembangan energi sekitar 33 miliar

dolar AS, dan sekitar 2,5 miliar dolar AS

untuk pembangunan jaringan pipa minyak

dan gas bumi.27

Peta CPEC di antara Silk Road

Economic Belt dan Maritime Silk

Road.28

g_663340/yzs_663350/gjlb_663354/2757_663518/ (8/10/2017, 7.40 WIB).25 BBC, 2015, China’s Xi Jinping Agrees $46bn Superhighway to Pakistan, diakses dalam http://www.bbc.com/news/world-asia-32377088 (8/10/2017, 8.00 WIB).26 Ibid.27 Hasaan Khawar, The Real CPEC Plan, diakses dalam http://dailytimes.com.pk/pakistan/28-May-17/the-real-cpec-plan (8/10/2017, 20.00 WIB) .28 James McBride, Building the New Silk Road, diakses dalam https://www.cfr.org/backgrounder/building-new-silk-road (8/10/2017, 23.12 WIB).

Page 9: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

CPEC merupakan salah satu program

One Belt One Road (OBOR) yang

dicetuskan oleh Tiongkok. Menteri Luar

Negeri Tiongkok Hong Lei’s menyatakan

bahwa, “...The China-Pakistan Economic

Corridor is located where the Silk Road

Economic Belt and the 21st Century

Maritime Silk Road Meet. It is, therefore a

major project of the Belt and Road

initiative...”.29 Melalui program OBOR,

Tiongkok bermaksud untuk

menghubungkan konektivitas sabuk

ekonomi jalan sutra dan jalan sutra

maritim abad ke-21 yang memasukan

CPEC sebagai proyek utamanya. Hal

tersebut karena CPEC dapat

menghubungkan kedua jalur konektivitas

dalam program OBOR.

Pembangunan Proyek CPEC

Menurut rencana yang dicanangkan

oleh Tiongkok dan Pakistan, pembangunan

proyek CPEC membutuhkan waktu 15

tahun dimulai pada 2015 sampai dengan

2030.30 Selama 15 tahun tersebut,

pembangunan CPEC akan melalui

beberapa tahapan yaitu pada tahap awal

yang disebut Early Harvest Projects

(EHP) pembangunan akan selesai pada 29 Ministry of Foreign Affairs of the People’s Republic of China, Foreign Ministry Spokesperson Hong Lei’s Regular Press Conference on April 20, 2015, diakses dalam http://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/xwfw_665399/s2510_665401/t1256093.shtml (8/10/2017, 21.33 WIB).30 Ministry of Planning Development & Reform, Background of CPEC, diakses dalam http://pc.gov.pk/web/cpec (8/10/2017, 23.50 WIB).

tahun 2018, selanjutnya tahap jangka

pendek (short-term projects) akan selesai

pada tahun 2020, dilanjutkan dengan

jangka menengah (medium-term projects)

yang akan selesai pada tahun 2025, dan

yang terakhir jangka panjang (long-term

projects) yang akan selesai pada tahun

2030.31

Proyek EHP dan short-term project di

antaranya yaitu perbaikan jalur kereta api

dari Peshawar-Lahore-Karachi sepanjang

1.681 km, penambahan energi pada

pembangkit listrik tenaga batu bara di Thar

, pengembangan dua blok pertambangan

batubara di Thar, pembangunan pipa gas

alam Gwadar-Nawabshah, pembangkit

listrik berbasis batu bara yang diimpor di

Pelabuhan Qasim, solar park di

Bahawalpur, pembangunan jalan

Havelian-Islamabad, wind farm di Jhimpir,

dan pembaruan Bandara Internasional

Gwadar.32

31 Hasaan Khawar, Op. Cit,.32 Engr Hussain Ahmad Siddiqui, CPEC Projects: Status, Cost and Benefits, diakses dalam https://www.dawn.com/news/1194014/cpec-projects-status-cost-and-benefits (13/10/2017, 18.51 WIB).

Page 10: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

Jalur ML 1, ML 2, dan ML 333

Tahap ketiga (mid-term project)

sebagian besar proyek terdiri dari

peningkatan sistem perkeretaapian

Pakistan, termasuk pembangunan kembali

seluruh jalur utama Rute Timur (ML 1),

dilanjutkan dengan memperbaiki jalur

Rute Tengah (ML 2) dan Rute Barat (ML

3).34

Tahap keempat (long-term project)

tidak hanya mengenai pembangunan

infrastruktur seperti jalan, jalur kereta api,

kabel fiber optik, jaringan pipa minyak dan

gas, tetapi juga mengenai pertukaran

teknologi di bidang pertanian,

pembangunan kawasan industri,

manufaktur, konstruksi infrastruktur energi

tradisional dan baru, konservasi energi,

dan perlindungan lingkungan.35

Proyek CPEC juga mencakup

pembangunan Special Economic Zone

33 Robin Lee, Op. Cit,. 34 Sultan M. Hali, Op. Cit,.35 Ministry of Planning Development & Reform, Op. Cit,.

(SEZ). Pakistan telah menetapkan

sembilan SEZ di bawah kerja sama

CPEC.36 Pengaturan mengenai SEZ

disetuju oleh Tiongkok dan Pakistan pada

pertemuan Joint Cooperation Committe

(JCC) ke-6 pada Desember 2016 di

Beijing. Menurut pertemuan tersebut Zona

Ekonomi Khusus berada pada empat

provinsi di Pakistan.37 Keempat provinsi

tersebut yaitu Khyber Pakhtunkhwa,

Sindh, Baluchistan, dan Punjab.38

SEZ dibagi menjadi tiga kawasan

yaitu bagian barat dan barat laut, tengah,

dan selatan. Bagian barat dan barat laut

meliputi Provinsi Khyber Pakhtunkhwa

dan Baluchistan.39

Zona pusat atau tengah dijadikan

sebagai pusat industri tekstil, peralatan

rumah tangga dan semen. Empat lokasi

terpisah disiapkan untuk pembangunan

industri semen yaitu di Daudkhel,

Khushab, Esakhel, dan Mianwali. Bagian

zona selatan mencakup kawasan Gwadar

dan Karachi rencananya akan

36 Saira Ali, CPEC: Special Economic Zones and Development Policy, diakses dalam http://www.cpecinfo.com/cpec-news-detail?id=MzkyNQ== (15/10/2017, 16.30 WIB).37 Pakistantoday, 2016, 6th JCC Meeting: CPEC soars to Rs5,700 Bilion, diakses dalam https://www.pakistantoday.com.pk/2016/12/30/6th-jcc-meeting-300mw-power-project-agreement-signed/ (15/10/2017, 19.28 WIB). 38 CPEC, CPEC Special Economic Zones (SEZs), diakses dalam http://cpec.gov.pk/special-economic-zones-projects (15/10/2017, 20.00 WIB). 39 Khurram Husain, 21 Juni 2017, Exclusive: CPEC Master Plane Revealed, diakses dalam https://www.dawn.com/news/1333101 (15/10/2017, 19.29 WIB).

ML 3

ML 2

ML 1

Page 11: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

dikembangkan industri petrokimia, besi

dan baja, industri pelabuhan, mesin teknik,

pemrosesan perdagangan, dan onderdil

mobil. Beberapa perusahaan Tiongkok

telah memulai investasi dan konstruksi di

Gwadar.40

Posisi Strategis Pakistan bagi Tiongkok

Secara Geografi letak Pakistan

berdekatan dengan Iran. Iran merupakan

salah satu negara yang memiliki cadangan

minyak dan gas alam yang sangat besar.

Cadangan minyak mentah Iran merupakan

terbesar ketiga di dunia setelah Arab Saudi

dan Kanada yang mencapai lebih dari 3,8

juta barel per hari pada 2008.41 Sementara

itu, cadangan gas alamnya merupakan

terbesar kedua setelah Rusia yang

mencapai lebih dari 32 triliun meter

kubik.42

Pada 16 Maret 2010 sebuah perjanjian

formal ditanda tangani antara Pakistan dan

Iran di Ankara Turki. Pada tahun

selanjutnya, Iran mempublikasikan bahwa

pihaknya telah membangun beberapa

bagian konstruksi pipa gas.43 Rencananya

pipa gas tersebut akan dibangun dari

40 Ibid. 41 Shayerah Illias, 2010, Iran’s Economic Conditions: U.S. Policy Issues, diakses dalam https://fas.org/sgp/crs/mideast/RL34525.pdf (17/11/2017, 10.21 WIB).42 Library of Congress, 2008, Country Profile: Iran, dikases dalam https://www.loc.gov/rr/frd/cs/profiles/Iran.pdf (16/11/2017, 22.53 WIB).43 Khaleeq Kiani, 2013, Gas Pipeline-Work on Pakistan Phase Inagurated, diakses dalam https://www.dawn.com/news/791935 (26/112017, 23.24 WIB).

Asaluyeh Iran menuju Nawabshah

Pakistan melalui Gwadar .44

Pembangunan pipa gas juga

melibatkan Tiongkok untuk turut

bergabung dalam proyek tersebut.

Tiongkok tertarik untuk memberikan

investasi melalui China-Petroleum

Pipeline Bureau (CPPB) terutama dalam

pembangunan Liquefied Natural Gas

(LNG) senilai 2,5 miliar dolar AS dan

pada November 2015 CPPB mendapatkan

kontrak proyek tersebut dan direncanakan

selesai pada tahun 2017.45 Selanjutnya,

proyek jalur pipa minyak dan gas akan

dikembangkan dari Gwadar ke Kashgar

Tiongkok sepanjang 3000 km.46

Selain berbatasan dengan Iran, posisi

strategis Pakistan lainnya yaitu berdekatan

dengan Timur Tengah. Negara-negara di

Timur Tengah merupakan negara yang

kaya akan sumber daya minyak dan

terbesar di dunia. Produksi minyak mentah

di Timur Tengah mencapai 24 ribu barel

44 Saeed Shah, 2015, China to Build Pipeline from Iran to Pakistan, diakses dalam https://www.wsj.com/articles/china-to-build-pipeline-from-iran-to-pakistan-1428515277?mod=e2tw (26/11/2017, 23.51 WIB).45 Sohail Iqbal Bhatti, 2015, Chinese Company to Biuld LNG, Gas Pipeline Projects in Pakistan, diakses dalam https://www.dawn.com/news/1209970 (26/11/2017, 23.55 WIB).46 Dawn, 2016, Western Route of CPEC to be Complated by 2018, diakses dalam https://www.dawn.com/news/1231115 (30/11/2017, 13.14 WIB).

Page 12: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

per hari pada 2012 dan 23 ribu barel per

hari pada 2013.47

Melalui pembangunan pelabuhan

Gwadar yang dikelola oleh perusahaan

Tiongkok yaitu China Overseas Port

Holding Company (COPHC) dapat

memberikan akses laut selain ke Timur

Tengah juga ke bagian Afrika. Afrika

memiliki sumer daya alam minyak yang

cukup banyak meskipun tidak sebesar di

Timur Tengah. Produksi minyak di Afrika

menempati posisi keempat setelah Timur

Tengah, Eurasia, dan Latin Amerika yang

produksinya mencapai 8 ribu barel per hari

pada tahun 2013.48 Nigeria menempati

posisi produsen minyak terbesar di antara

negara-negara Afrika lainnya yang

mencapai 2 ribu barel per hari pada 2013.49

Pelabuhan Gwadar merupakan

pelabuhan di laut terdalam Pakistan yang

terletak berdekatan dengan Teluk Persia

dan Selat Hormuz. Teluk Persia adalah

salah satu rute laut terpenting karena

perannya sebagai jalur transportasi minyak

dunia. Terhitung sekitar 30% minyak

dunia disalurkan melalui Teluk Persia. 50

47 OPEC, 2013, OPEC Annual Statistical Bulletin 2013, diakses dalam http://www.opec.org/opec_web/static_files_project/media/downloads/publications/ASB2013.pdf (30/11/2017, 10.06 WIB).48 Ibid.49 Ibid.50 George Friedman dan Cheyenne Ligon, 2017, Major Choke Points in the Persian Gulf and East Asia, diakses dalam https://geopoliticalfutures.com/major-choke-points-persian-gulf-east-asia/?format=pdf (4/12/2017, 12.37 WIB).

Setelah dari Teluk Persia, jalur minyak

harus melalui Selat Hormuz yang terletak

di antara Oman dan Iran, menghubungkan

Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut

Arab. Selat Hormuz adalah tempat

chokepoint minyak terpenting di dunia

selain Selat Malaka. Aliran minyak yang

melalui Selar Hormuz bisa mencapai 17

juta barel per hari pada 2015 dan

meningkat menjadi 18,5 juta barel per hari

pada 2016.51 Lebih dari 85% minyak

mentah masuk ke pasar Asia terutama

Jepang, India, Korea Selatan, dan

Tiongkok. 52

Dibandingkan dengan Selat Malaka,

Selat Hormuz melayani chokepoint lebih

banyak terhitung dari angkutan minyak

yang melalui selat tersebut yaitu 17 juta

barel per hari di Selat Hormuz sedangkan

15,5 barel di Selat Malaka pada tahun

2015.53

51 US Energy Information Administration, 2017, World Oil Transit Chokepoint, diakses dalam https://www.eia.gov/beta/international/analysis_includes/special_topics/World_Oil_Transit_Chokepoints/wotc.pdf (5/12/2017, 22.23 WIB).52 US Energy Information Administration, 2012, The Strait of Hormuz is the World’s most Important Oil Transit Chokepoint, diakses dalam https://www.eia.gov/todayinenergy/about.php (5/12/2017, 18.34 WIB).53 Ibid.

Page 13: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

Jalur Transportasi Minyak Melalui

Teluk Persia dan Selat Hormuz54

Salah satu persoalan yang harus

dihadapi oleh Tiongkok ketika melalui

Selat Malaka yaitu rawan terjadinya

serangan perompak. Pada tahun 2000

terhitung ada 112 insiden, kemudian

menurun pada tahun 2008 menjadi 2

insiden, dan naik kembali pada tahun 2015

menjadi 134 insiden. Terhitung dari tahun

1984-2015 terdapat 821 insiden. Serangan

perompak di Selat Malaka merupakan

tertinggi ke-4 setelah Laut Tiongkok

Selatan 2359 insiden, Samudera Hindia

1058 insiden, dan Laut Afrika Barat 975

insiden pada tahun 1984-2015.55 Adanya

pembangunan jalur melalui Pakistan dalam

CPEC, hal tersebut akan mempermudah

mengamankan jalur transportasi Laut

Tiongkok karena letak Pakistan yang

berdekatan dengan Selat Hormuz.

Selain mengamankan jalur

transportasi melalui Pakistan, kerja sama

CPEC diperkirakan dapat memberikan rute

lebih pendek bagi Tiongkok.56 Jika melalui

54 George Friedman dan Cheyenne Ligon, 2017, Major Choke Points in the Persian Gulf and East Asia, diakses dalam https://geopoliticalfutures.com/major-choke-points-persian-gulf-east-asia/?format=pdf, (6/12/2017, 21.49 WIB).55 Intenational Maritime Organization, 2017, Report on Act of Piracy and Armed Robbery Against Ship, diakses dalam http://www.imo.org/en/OurWork/Security/PiracyArmedRobbery/Reports/Documents/245%20Annual%202016.pdf (6/12/2017, 11.13 WIB).56 Li Xuanmin, 2016, Gwadar Port Benefits to China Limited, diakses dalam http://www.globaltimes.cn/content/1019840.shtml

Selat Malaka dari Timur Tengah ke

Pelabuhan Shanghai minimal jarak yang

ditempuh sekitar 10.000 km sampai

dengan 11.000 km, sedangkan jika melalui

Pelabuhan Gwadar ke Kashgar jarak

tersebut akan berkurang menjadi kurang

dari 5.000 km.57 Minyak yang diangkut

dari Arab Saudi melalui selat Malaka ke

Pelabuhan Shanghai membutuhkan waktu

sekitar 25-30 hari, sedangkan bila melalui

Gwadar ke wilayah Kashgar Tiongkok

membutuhkan waktu sekitar 12 hari.58

Pakistan Sebagai Line of

Communication dan Center of Resource

Berdasarkan konsep geopolitik Jakub

J. Gryfiel, letak strategis suatu wilayah

dipengaruhi oleh dua hal yaitu Line of

Communication dan Center of Resources.

Line of Communication berkaitan dengan

menyediakan rute laut, maupun darat yang

berfungsi sebagai akses terhadap sumber

energi. Sedangkan centers of resources

yaitu keberadaan sumber daya alam yang

strategis. Posisi geografis Pakistan sebagai

Line of Communication menghubungkan

(8/12/2017, 19.32 WIB).57 Karachi Chamber of Commerce & Industry, 2017, China Pak Economic Corridor (CPEC): Is Pakistan Ready to Surf The Tide?, Karachi: Research & Development Cell, hal. 8, diakses dalam http://www.kcci.com.pk/Rnd/wp-content/uploads/2017/07/CPEC-Is-Pakistan-ready-to-surf-the-tide-Feb-2017.pdf (8/12/2017, 21.00 WIB).58 The Tribune, 2016, CPEC Opens as Chinese Cargo Leaves Gwadar Port, diakses dalam http://www.tribuneindia.com/news/nation/cpec-opens-as-chinese-cargo-leaves-gwadar-port/322834.html (8/12/2017, 21.02 WIB).

Page 14: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

Tiongkok dengan negara-negara Iran,

Timur Tengah, dan Afrika serta sumber

daya alam di Pakistan melalui

pembangunan jalan raya, rel kereta api,

pipa minyak serta gas dan pembangunan

Pelabuahan Gwadar.

Pembangunan jalan raya rute Barat

dengan panjang 2.674 km. Rute tersebut

melalui Provinsi Balochistan di mana jalan

raya rute Barat memberikan akses jalan

pada sumber daya alam di Balochistan.

Hampir 80% produksi mineral di Pakistan

berasal dari Balochistan. Terdapat

tambang emas di Saindak dan di Reko Diq

yang berada di Distrik Chagai merupakan

tambang emas satu-satunya di Pakistan.

Selain emas, Balochistan memiliki sumber

daya alam kromit yang produksi komersial

seluruhnya berada di provinsi tersebut.

Wilayah yang paling terkenal sumber daya

alam kromit di Pakistan berada di lembah

Zhob. Melihat potensi sumber daya alam

yang berada di Balochistan, Tiongkok

membangun SEZ di provinsi tersebut

terutama untuk industri ekstrasi mineral.

Provinsi Balochistan juga terdapat

Pelabuhan Gwadar. Pelabuhan Gwadar

mempunyai letak strategis sebagai akses

terhadap laut. Melalui Pelabuhan Gwadar

dapat membuka akses ke Timur Tengah

dan Afrika, serta dekat dengan Selat

Hormuz yang merupakan jalur kapal-kapal

pengangkut minyak dari negara-negara

Timur Tengah.

Selain itu, juga memberikan akses laut

ke Afrika karena Afrika merupakan salah

satu pemasok tembaga, bijih besi, dan

minyak bagi Tiongkok. Produksi minyak

Afrika menempati posisi keempat setelah

Timur Tengah, Eurasia, dan Latin Amerika

yang produksinya mencapai 8 ribu barel

per hari pada tahun 2013.

Tiongkok mengimpor bijih besi

sebesar 112,4 miliar dolar AS yang 6,5%

berasal dari Afrika di mana Afrika Selatan

merupakan pemasok terbesar ke Tiongkok

yaitu sebesar 88%. Afrika juga memasok

56% tembaga murni ke Tiongkok, dengan

pemasok utamanya Zambia 56% dan

Kongo 34%.

Melalui Pelabuhan Gwadar dapat

mempersingkat waktu tempuh jalur

perdagangan laut Tiongkok. Jika melalui

Selat Malaka dari Timur Tengah ke

Palabuhan Shanghai minimal jarak yang

ditempuh sekitar 10.000 km sampai

dengan 11.000 km, sedangkan jika melalui

Pelabuhan Gwadar ke Kashgar jarak

tersebut berkurang menjadi kurang dari

5000 km. Jarak dari Afrika melalui terusan

Suez ke Palabuhan Shanghai sekitar

13.000 km, jika melalui Pelabuhan

Gwadar akan memotong jalur sekitar 8432

km. Selain memotong jalur, Tiongkok

bertujuan untuk mengamankan jalur

perdagangannya, selain melalui Selat

Malaka. Tingginya insiden perompakan

terhitung pada 2015 mencapai 134 insiden

Page 15: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

di Selat Malaka, membuat Tiongkok

membangun jalur laut lain melalui

Pakistan dengan pembangunan Pelabuhan

Gwadar.

Masih dalam rute jalan raya yang

sama yaitu rute Barat juga melewati

Provinsi Kyber Pakhtunkhwa. Provinsi

tersebut memiliki sumber daya alam

marmer dengan menyumbang 78%

produksi marmer di Pakistan. Kyber

Pakhtunkhwa merupakan produsen

marmer terbesar kedua di Pakistan setelah

Balochistan, namun mempunyai unit

pengolahan marmer terbanyak yaitu

sekitar 979 unit sedangkan Balochistan 60

unit. Kapasitas produksi yaitu sekitar

428.649 ton marmer pada 2006 dan di

Balochistan 461.465 ton di tahun yang

sama.

Tiongkok merupakan pengimpor

utama marmer terbesar di Pakistan yaitu

70.790 ton pada Juli 2010 sampai Maret

2011, kemudian importer kedua yaitu Uni

Emirat Arab yang mengimpor sebesar

2.515 ton marmer. Sejumlah besar sumber

daya marmer di Pakistan tidak dapat

dieksplorasi salah satunya karena

keterbatasan fasilitas pengolahan marmer.

Melihat potensi sumber daya alam di

provinsi tersebut, Tiongkok memetakan

wilayah tersebut sebagai SEZ bagian barat

dan barat laut untuk pengolahan industri

marmer.

Jalan raya rute Tengah yang melalui

dua provinsi yaitu Balochistan dan Punjab.

Punjab merupakan provinsi yang memiliki

potensi sumber daya alam kapas yang

merupakan bahan dasar produksi tekstil.

Pakistan menjadi produsen benang dan

kain katun terbesar keempat di dunia dan

menempati urutan kedua dalam ekspor

benang dan ketiga dalam ekspor kain.

Produksi kapas di negara tersebut

mencapai tingkat tertinggi 14,81 juta bal

kapas pada 2012 yang sebelumnya pada

2004-2005 sebanyak 14,31 juta bal kapas.

Tiongkok merupakan keempat pasar

ekspor bagi Pakistan, dengan produk

utama yang diekspor benang kapas, fabric

kapas, kulit, dan ikan. Hampir 80%

Pakistan memasok benang ke Tiongkok

Sumber daya alam lainnya yang

berada di Punjab yaitu bijih besi dan

semen. Pasokan bijih besi di wilayah

Kalabagh Provinsi Punjab memiliki

sumber daya sebesar 300 Metric (Mt)

merupakan deposit bijih besi terbesar di

Pakistan. Selain itu, 40% total produksi

semen berada di Punjab dengan kapasitas

produksi tahunan di Pakistan mencapai 44

juta ton. Tiongkok memetakan provinsi

Punjab sebagai SEZ bagian tengah sebagai

industri pengolahan tekstil, peralatan

rumah tangga, dan semen.

Jalan Raya rute Timur melalui

Provinsi Sindh, Provinsi Sindh memiliki

potensi sumber daya alam batu bara.

Page 16: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

Jumlah sumber daya alam batu bara paling

besar terdapat di wilayah Thar Provinsi

Sindh yang mencapai 175 miliar ton.

Selain itu, di Punjab sekitar 235 juta ton,

Balochistan 217 juta ton, dan di Kyber

Pakhtunkhwa sekitar 90 juta ton. Total

kapasitas pembangkit listrik yang

terpasang di Pakistan hanya 22.477 MW,

jika jumlah batu bara di Pakistan

dieksploitasi dengan benar menghasilkan

tenaga kurang lebih 100.000 MW yang

dapat digunakan selama 30 tahun. Pakistan

tidak menggunakan seluruh kapasitas dan

hanya menggunakan 16.000 sampai

17.000 MW. Sebagian besar daya tersebut

dihasilkan dari 35,2% minyak, 29% gas,

tenaga air (hydro) 29,9%, nuklir 5,8%, dan

batu bara hanya 0,1%. Sumber daya alam

batu bara di Pakistan belum dapat

dikembangkan karena beberapa kendala

yaitu kurangnya infrastruktur, kurangnya

pembiayaan, dan tidak adanya ahli teknis

penambangan batu bara modern.

Energi merupakan kebutuhan dasar

yang harus dipenuhi guna menunjang

pembangunan industri di Pakistan.

Tiongkok berinvestasi dalam beberapa

proyek energi melalui CPEC agar

menunjang pembangunan SEZ yang

berada di Pakistan.

Ketiga rute yaitu rute Barat, Tengah,

dan Timur dari Pelabuhan Gwadar akan

berpusat di Pelabuhan kering Hevalian

yang kemudian menuju Kashgar

Tiongkok. Tiongkok bertujuan

membangun rute jalan raya menuju

Kashgar agar membuka akses kepada

sumber daya alam di provinsi-provinsi

Pakistan yang kemudian dapat

didistribusikan melalui rute tersebut.

Pakistan Sebagai Daerah Rimland

Berdasarkan Teori Rimland Spykman,

“Who control the Rimland rules Eurasia,

Who rules Eurasia controls the destinies

of the World”. Pada dasarnya wilayah

Rimland merupakan wilayah pertama yang

harus dikuasai karena memiliki posisi yang

stategis yaitu mempunyai sumber daya

alam yang berpengaruh. Setelah berhasil

menguasai wilayah Rimland, mudah untuk

menguasai wilayah Eurasia, kemudian jika

berhasil mengontrol wilayah tersebut dapat

menguasai dunia.

Rencana program OBOR atau disebut

Belt and Road (B&R), Tiongkok

merencanakan untuk membangun jalur

Silk Road Economic Belt dan 21st

Maritime Silk Road dengan membangun

enam koridor ekonomi salah satunya

China-Pakistan Economic Corridor

(CPEC). Jalur Silk Road Economic Belt

berfokus untuk menyatukan Tiongkok,

Asia Tengah, Rusia, dan Eropa, serta

menghubungkan Tiongkok dengan Teluk

Persia dan Laut Tengah melalui Asia

Tengah dan Asia Barat. Selain itu juga

menghubungkan Tiongkok dengan Asia

Tenggara, Asia Selatan, dan Samudera

Page 17: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

Hindia. 21st Century Maritime Silk Road

dirancang untuk menghubungkan

Tiongkok ke Eropa melalui South China

Sea dan Samudera Hindia dalam satu rute,

serta menghubungkan Tiongkok dengan

Samudera Pasifik Selatan melalui South

China Sea.

New Eurasia Land Bridge Economic

Corridor, China-Mongolia-Russia

Economic Corridor, dan China-Central

Asia-West Asia Economic Corridor yang

melintasi Eurasia akan menghubungkan

kawasan ekonomi Asia Timur dan

kawasan ekonomi Eropa, sementara itu

juga membangun kerja sama untuk

memperlancar jalur dari Teluk Persia ke

Laut Tengah dan Laut Baltik. Hal tersebut

juga memungkinkan Tiongkok untuk

membangun pasar di Eurasia, dan

menciptakan peluang pembangunan bagi

negara-negara di pedalaman Eurasia

sepanjang jalur OBOR.

China-Indocina Peninsula Economic

Corridor, China-Paksitan Economic

Corridor, dan Bangladesh-China-India-

Myanmar Economic Corridor yang

berjalan melalui bagian Timur dan Selatan

Asia bertujuan untuk menghubungkan

dengan negara-negara yang memiliki

penduduk paling padat, serta peluang

untuk membangun dan menghubungkan

area industri.

Mengenai tujuan dalam rencana

OBOR, Tiongkok ingin menciptakan

Eurasia sebagai pasar, sedangkan negara-

negara tepi daratan yang berbatasan

dengan Samudera Hindia dan Samudera

Pasifik sebagai area industri. Salah satunya

yaitu melalui China-Pakistan Economic

Corridor (CPEC) di Pakistan. Melalui jalur

darat, Tiongkok membangun jalan raya

dan jalur kereta api dari Provinsi Xinjiang

di Tiongkok menuju Pelabuhan Gwadar

dan Pelabuhan Karachi Pakistan. Jalan

Raya dibangun dengan tiga rute yaitu rute

Barat, Tengah, dan Timur. Ketiga rute

tersebut melewati provinsi-provinsi di

Pakistan. Jalur tersebut digunakan

Tiongkok untuk memudahkan mengakses

sumber daya alam di setiap provinsi

Pakistan.

Melihat potensi sumber daya alam di

provinsi-provinsi Pakistan, Tiongkok

merencanakan memetakan provinsi-

provinsi di Pakistan sebagai kawasan SEZ.

SEZ dipetakan menjadi tiga kawasan yaitu

bagian Barat dan Barat Laut meliputi

Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan

Balochistan, bagian pusat atau Tengah

meliputi daerah di Provinsi Punjab yaitu

Dudkhel, Khushab, Esakhel, dan

Mainwali, zona bagian Selatan mencakup

kawasan Gwadar dan Karachi.

Alasan pemetaan kawasan tersebut

berdasarkan pada sumber daya alam yang

berada pada provinsi-provinsi di Pakistan.

Selain alasan Tiongkok menguasai sumber

daya alam di Pakistan alasan lainnya

Page 18: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

karena letak geografis Pakistan yang

mempunyai jalur laut. Jalur laut di

Pakistan memberikan alternatif jalur lain

bagi Tiongkok untuk menghubungkan

Tiongkok ke Timur Tengah dan Afrika

melalui pelabuhan Gwadar Pakistan.

Selain itu, juga dapat mengamankan jalur

lautnya dan mempersingkat waktu.

Alasan Tiongkok melakukan kerja

sama CPEC yaitu untuk menguasai sumber

daya alam di Pakistan dan Iran

menggunakan jalur darat, Timur Tengah,

dan Afrika menggunakan jalur laut.

Penguasaan sumber daya alam

memberikan Tiongkok bahan baku, yang

kemudian menurut rencana OBOR salah

satunya untuk menguasai pasar Eurasia.

Pakistan merupakan salah satu dari

wilayah rimland dalam program OBOR

dan CPEC merupakan salah satu jalur dari

enam koridor yang dibuat oleh Tiongkok.

DAFTAR PUSTAKABukuCohen, B. Saul. 2013. Geopolitics of the

World System. New York: Rowman & Littlefield Publishers.

Eisenman, Johua & Heginbotham, Eric, et.al. 2007. China and The Developing World: Beijing’s Strategy for the Twenty-First Century. New York: M.E. Sharpe, Inc.

Flint, Colin. 2006. Introduction to Geopolitics. France: Taylor & Francis e-Library.

Griffiths, Martin & O’Callanghan, Terry. 2002. International Relations: The key concepts. New York: Routledge.

Grygiel, \Jakub J. 2006. Great Powers and Geopolitical Chance. Baltimore: The Johns Hopkisn University Press.

Hidayat, Imam dan Mardiyono. 1983. Geopolitik: Teori dan Strategi Politik dalam Hubungannya dengan manusia, ruang, dan sumber daya alam. Surabaya: Usaha Nasional.

Mas’oed, Mohtar 1994. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodelogi. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES.

Price, Gareth. 2011. China Pakistan Relations. ECRAN Project Office: Chatman House London.

Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Rafika Aditama.

Sattar, Abdul. 2007. Pakistan’s Foreign Policy 1947-2005 a Concise History. New York: Oxford University Press.

SKRIPSI, POSITION PAPERGokmen, Semra Rana. 2010. Geopolitics

and The Study of International Relations. Thesis. Ankara: The Graduate School of Social Sciences of Middle East Technical University.

Mahmood, Hamid & Sabir, Muhammad. 2014. Trade Facilitation and Connectivity: Perspective from China-Pakistan Economic Corridor and Free Trade Agreement (FTA). Ghulam Ishaq Khan Institute of Engineering

Page 19: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

Sciences and Technology (Manuscript Draft).

Zeb, Rizwan. 2012. Pakistan-China Relations: Where They Go From Here?. UNISCI Discussion Papers No. 29 (Mei 2012). University of Western Australia.

JURNAL

Guluzian, Christine R. 2017. Making Inroads: China’s New Silk Road Intiative. Cato Journal. Vol. 37. No. 1 (Winter 2017). Washington DC: Cato Institute.

Mayborn, William. 2014. The Pivot to Asia: The Persistent Logic of Geopolitics and The Rise of China. Journal of Military and Strategic Studies. Vol. 15. No. 4. Diakses dalam https://is.cuni.cz/studium/predmety/index.php?do=download&did=110758&kod=JMB119 (10/5/2017, 09.00 WIB).

INTERNET

Ali, Saira. CPEC: Special Economic Zones and Development Policy. Diakses dalam http://www.cpecinfo.com/cpec-news-detail?id=MzkyNQ== (15/10/2017, 16.30 WIB).

BBC. 2015. China’s Xi Jinping Agrees $46bn Superhighway to Pakistan. Diakses dalam http://www.bbc.com/news/world-asia-32377088 (8/10/2017, 8.00 WIB).

Bessler, Patrick. China’s New Silk Road: Focus on Central Asia. Diakses dalam http://www.kas.de/wf/doc/kas_43841-1522-2-30.pdf?

160401030733 (22/10/2017, 19.35 WIB).

CPEC Official. CPEC Special Economic Zones (SEZs). Diakses dalam http://cpec.gov.pk/special-economic-zones-projects (15/10/2017, 20.00 WIB).

Denney, George C. China-Pakistan Relations: The By-Product of Other Processes. Diakses dalam http://www.icwa.org/wp-content/uploads/2015/09/GCD-9.pdf, (2/9/2017, 11.43 WIB).

Hussain Ahmad Siddiqui, Engr. CPEC Projects: Status, Cost and Benefits. Diakses dalam https://www.dawn.com/news/1194014/cpec-projects-status-cost-and-benefits (13/10/2017, 18.51 WIB).

Husain, Khurram. 2017. Exclusive: CPEC Master Plane Revealed. Diakses dalam https://www.dawn.com/news/1333101 (15/10/2017, 19.29 WIB).

HKTD research. 2017. The Belt and Road Initiative. Diakses dalam http://china-trade-research.hktdc.com/business-news/article/The-Belt-and-Road-Initiative/The-Belt-and-Road-Initiative/obor/en/1/1X000000/1X0A36B7.htm, (3/11/2017, 17.16 WIB).

Khawar, Hasaan. The Real CPEC Plan. Diakses dalam http://dailytimes.com.pk/pakistan/28-May-17/the-real-cpec-plan (8/10/2017, 20.00 WIB).

McBride, James. Building the New Silk Road. Diakses dalam https://www.cfr.org/backgrounder/building-new-silk-road (8/10/2017, 23.12 WIB).

Page 20: lab-hi.umm.ac.idlab-hi.umm.ac.id/files/file/Oktavia Suryani... · Web viewAdapun alasan Tiongkok karena letak Pakistan secara geografis mempunyai akses laut menuju ke Timur Tengah

M. Hali, Sultan. CPEC A Hope for the Nation. Diakses dalam https://www.pakistantoday.com.pk/2017/09/01/cpec-a-hope-for-the-nation/ (13/10/2017, 21.39 WIB).

Ministry of Foreign Affairs of the People’s Republic of China, foreign Ministry Spokesperson Hong Lei’s Regular Press Conference on April 20, 2015. Dikses dalam http://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/xwfw_665399/s2510_665401/t1256093.shtml. (14/6/2015/, 9.53 WIB).

Ministry of Planning Development & Reform. Background of CPEC. Diakses dalam http://pc.gov.pk/web/cpec (8/10/2017, 23.50 WIB).

Ministry of Planning Development and Refom. 2015. China and Pakistan. Diakses dalam http://www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/wjb_663304/zzjg_663340/yzs_663350/gjlb_663354/2757_663518/ (25/5/2016, 13.00 WIB).

Ministry of Planning Development and Reform. 2015. The Bilateral Contex of China-Pakistan Economic Corridor is Rooted in Friendship of Two Countries. Diakses dalam http://www.pc.gov.pk/?cat=4 (14/6/2015, 21.42 WIB).

Office of the Leading Group of the Belt and Road Initiative. 2017. Building the Belt and Road: Concept, Practice, and China’s Contribution. Diakses dalam https://eng.yidaiyilu.gov.cn/wcm.files/upload/CMSydylyw/201705/201705110537027.pdf (6/11/2017, 19.50 WIB).

Pakistantoday. 2016. 6th JCC Meeting: CPEC soars to Rs5,700 Bilion. Diakses dalam https://www.pakistantoday.com.pk/2016/12/30/6th-jcc-meeting-300mw-power-project-agreement-signed/ (15/10/2017, 19.28 WIB).

Shaohui, Tian, dkk. 2015. Cronology of China’s Belt and Road Initiative. Diakses dalam http://news.xinhuanet.com/english/2015-03/28/c_134105435.htm (21/10/2017, 13.17 WIB).

The State Council The people’s Republic of China. 2015. From Initiative to Reality: Moments in Developing the Belt and Road Initiative. Diakses dalam http://english.gov.cn/policies/infographics/2015/04/23/content_281475094425039.htm (22/10/2017, 9.55 WIB).