kw spm jiwa napza
TRANSCRIPT
• Glossary dari WHO World Health Report 2001:– Mental health is state of wellbeing in which the
individual realises his or her own abilities, can cope with normal stress of life, can work productively and fruitfully, and is able to make a contribution to his or her community
• Ciri-ciri “Sehat Jiwa”:♥Menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya♥Mampu menghadapi stres kehidupan yg wajar♥Mampu bekerja produktif dan memenuhi
kebutuhan hidupnya♥Dapat berperan serta dalam lingkungan
hidupnya♥Menerima baik apa yang ada pada dirinya♥Merasa nyaman bersama dengan orang lain
“Hidup sehat secara fisik, mental dan sosial merupakan salah satu
prasyarat guna mendapatkan SDM Indonesia yang berkualitas,
yang sangat kita perlukan dalam menghadapi tugas-tugas
pembangunan yang semakin besar”.
MASALAH MASALAH PSIKO-SOSIALPSIKO-SOSIAL
MASALAH MASALAH GANGGUAN JIWAGANGGUAN JIWA
(ICD-X)(ICD-X)
MASALAH MASALAH PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
MANUSIA MANUSIA YG HARMONIS YG HARMONIS
DAN DAN PENINGKATAN PENINGKATAN
KUALITAS HIDUPKUALITAS HIDUP
Life cycle
MASALAH KESWA/PSIKOSOSIAL
•Kriminal/kekerasan
•Kecelakaan/bunuh diri
•Perceraian/mas.RT
•Penganiayaan anak
•Perjudian/sex bebas
•Konflik/bencana
•Kenakalan remaja
•Narkoba/HIV/AIDS
•Tawuran
•Ekonomi sulit
Kemiskinan Ekonomi SulitPendidikan RendahPengangguran
Ggn. Mental & Perilaku
Dampak EkonomiKebutuhan Kesehatan Kehilangan PekerjaanProduktivitas
Depresi pada ibu pasca melahirkan
Dampak negatif pada interaksi ibu anak:♥Ibu gagal untuk berbicara, bermain dan merawat anaknya
♥Ibu gagal menyediakan lingkungan yang dapat menstimulasi
proses tumbuh kembang
♥Disiplin dan pengawasan tidak dapat dilakukan
♥ Bayi dari ibu depresi juga terlihat kurang aktif
♥Bayi dari ibu depresi berisiko terjadi penganiayaan dan ditolak
Bayi dan Balita memperlihatkan gejala
Gangguan jiwa, seperti:
Pola tidur yang jelek
Kesulitan makan
Masalah Pencernaan
Kecemasan dan Rasa Takut
Bila kebutuhan emosi pada usia ini tidak direspon dengan cinta dan empati oleh pengasuhnya maka
insiden gangguan jiwa akan meningkat kemudian hari
Beberapa gejala keswa yang dapat terjadi♥Takut pada orang asing, “hantu” sering merupakan gejala kecemasan atau depresi
♥Gangguan Hiperaktif dan Pemusatan perhatian
♥Kesulitan belajar
♥Anak dengan HIV/AIDS yang ditularkan dari ibu
♥Anak yang tinggal dengan keluarga yang berisiko untuk: penyalahgunaan NAPZA, Kekerasan rumah tangga dan kemiskinan
Hampir 1 juta anak dan remaja usia 10-19 tahun meninggal karena kecelakaan, bunuh diri, kekerasan, sakit dan penyakit yang sebetulnya bisa dicegah
WHO memperkirakan 70% kematian dini adalah remaja yang disebabkan perilaku mereka selama masa remaja
Remaja adalah usia awal terjadinya gangguan jiwa berat seperti depresi dan psikotik
Remaja juga dihadapkan pada masalah: alkohol, rokok, NAPZA, Kehamilan remaja , Penyakit Menular Seksual dan HIV/AIDS.
Beberapa remaja terjadi stres akibat: tidak mampunya mengatasi stres, kecemasan, agresi, penyakit fisik, kurangnya keterampilan mengatasi masalah
WHO:
Gangguan Jiwa pada usia 45-64 tahun: 93/ 100.000
Gangguan Jiwa pada usia lanjut: 236/100.000
• Penelitian Bank Dunia: Beban yang harus ditanggung akibat penyakit (Global Burden of Disease) pada tahun 1995 di beberapa negara:– 8,1 % masalah
kesehatan jiwa, – tuberkulosis 7,2%– kanker 5,8%– penyakit jantung 4,4 %– malaria 2,6 %
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
•Angka mencerminkan persentase “disability-
adjusted life years lost”
ProblemKes. jiwa
12Problem
Maternal/Perinatal
9.5
Problem pernapasan
9 Kanker5.8
Problem Serebrovaskuler 3.2
Penyakit Jantung4.4
Problem berkaitanperilaku
9.5
Malaria
2.8
Lain-lain23.3
– Beban akibat gangguan dan ketidakmampuan yang diakibatkan dihitung dengan indikator DALY (Disability Adjusted Life Years) atau hilangnya waktu produktif:
Tahun 1995, 8,1%
Tahun 2000, 12,3%
Tahun 2020, 15% (angka proyeksi)
0
2
4
6
8
10
12
14
16
1995 2000 2020
Semua Kematian Semua Beban Kesehatan*
Tembakau 8.8% 4.1%
Alkohol 3.2% 4.0%
Illegal** 0.4% 0.8%
*Disability Adjusted Life Years
** Heroin dan kokain
World Health Report, 2002
•25%
penduduk pernah mengalami ggn mental dan perilaku,
hanya
40% yang terdiagnosis
• 10% populasi orang
dewasa pernah mengalami ggn mental dan perilaku
• 20% pasien di puskesmas
adalah penderita ggn mental
1orang dari
4 rumah tangga mempunyai keluhan ggn perilaku
0
20
40
60
80
100
120
140
> 15 < 15
• SKRT tahun 1995
• gangguan mental pada remaja dan dewasa per 1000
art 140• gangguan mental
anak usia sekolah sebesar
per 1000 art 104
• Prevalensi Gangguan Jiwa (per 1000 ART)
•Psikosis 3
•Demensia 4
•Retardasi Mental 5
•Ggn jiwa lain 5
– Angka bunuh diri (di Indonesia) 1,6-1,8 per 100.000.
– Kualitas Hidup Masyarakat Indonesia (Human Development Index = HDI): 105 di antara 180 negara (WHO 2001)
• Di Indonesia laporan gangguan jiwa yang datang berobat ke Puskesmas kurang dari 2% dari jumlah kunjungan (Data SP2TP 1999)– Tambora (1985): 28 %– Aceh (2002) 51,1%– Penelitian Bandung (2003): 36%– WHO (2001) 30-50%
1. Pelayanan keswa di yankes dasar (Puskesmas dan RSU)2.Ketersediaan psikofarmaka di berbagai tingkat pelayanan 3.Tersedianya perawatan keswa di
masyarakat4. Pendidikan masayarakat dalam rangka
meningkatkan kesadaran terhadap
keswa
5. Keterlibatan peran serta masyarakat dan keluarga
6. Menetapkan Kebijakan Nasional7 Pengembangan SDM 8. Jaringan antar sektor9. Pemantauan Keswamas10. Dukungan terhadap penelitian
Pelayanan di tingkat individudan keluargaPelayanan di tingkat individudan keluarga
PKJ Informal dan formal diluar sektor kesehatanPKJ Informal dan formal diluar sektor kesehatan
PKJ di PuskesmasPKJ di Puskesmas
PKJ Masyarakat oleh Tim KeswamasPKJ Masyarakat oleh Tim Keswamas(Perawat Keswa) (Perawat Keswa)
RSJRSJ
PKJ di RSUPKJ di RSU
11
22
33
44
55
66
R R
RR
TT
TT
Jumlah kebutuhan pelayananJumlah kebutuhan pelayanan
BiayaBiayaTingkatTingkat
KebutuhanKebutuhan
Tim Tim KeswamasKeswamas
Perawat Perawat KeswamasKeswamas
RSU KabRSU Kab
PKMPKM
€ KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Kewenangan Wajib (KW) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten Kota
€ SPM bid. / Kesehatan di Kab Kota adalah tolok ukur kinerja
YanK es yang diselenggarakan 2010.daerah dan target
♥ Bab II Pasal 2, ayat 2: … jenis pelayanan beserta indikator kinerja dan target
Tahun 2010 huruf a s/d z
f. Pelayanan Kesehatan Jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum (15%)
v. Penyuluhan Pencegahan dan Penanggulangan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (P3NAPZA) berbasis masyarakat (15%)
♥ Bab IV PELAKSANAAN
Pasal 5(2) Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud
dalam perencanaan program pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan Standar Teknis yang ditetapkan
♥ Memberi acuan bagi petugas kesehatan di sarana yankes umum (Puskesmas, RS) dalam memberikan pelayanan Kesehatan Jiwa dan Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA
1. Sasaran langsung: tenaga kesehatan di Puskesmas, RS2. Sasaran tidak langsung: perantaranya adalah para pelaku
yang terlibat dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan jiwa seperti: ♥ Dinkes Kab/Kota yang akan melakukan
pembinaan teknis, pemantauan dan evaluasi terhadap upaya kesehatan jiwa dan NAPZA di sarana kesehatan
♥ Dinkes Provinsi yang terlibat dalam pembinaan teknis pelayanan kesehatan jiwa dan NAPZA di wilayah kerjanya.
♥ Unit Pusat Depkes yang akan melakukan kegiatan pembinaan teknis, pengembangan pedoman dan SPM di daerah
♥ RSJ, yang akan berperan dalam memberikan bimbingan teknis keswa dan NAPZA
• SPM– Indikator
• Tahun 2003 1%• Tahun 2004 2%• Tahun 2005 3%• Tahun 2006 5%• Tahun 2007 7%• Tahun 2008 10%• Tahun 2009 12%• Tahun 2010 15%
0
2
4
6
8
10
12
14
16
INDIKATOR KINERJA♥Persentase (%) Pelayanan Kasus Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan Umum♥Kesehatan Umum, yaitu jumlah kunjungan Kasus gangguan jiwa yang terdeteksi di Sarana Pelayanan Kesehatan Umum dibagi dengan jumlah seluruh Kunjungan di Sarana Pelayanan Kesehatan Umum
Nominator : Jumlah kunjungan kasus gangguan jiwa yang terdeteksi di Sarana Pelayanan Kesehatan Umum
Denominator: Jumlah seluruh kunjungan di Sarana Pelayanan
Kesehatan Umum
a. Kunjungan Baru dan Lama pasien yang datang di Sarana Yankes Umum untuk berobat.
b. Kunjungan tersebut, dapat dideteksi gangguannya, untuk dilakukan Diagnosis (Fisik, Psikosomatik dan Mental Emosional) dan Penatalaksaanya
c. % Kasus Gangguan Jiwa= Kunjungan kasus yang dapat dideteksi sebagai G.jiwa dibandingkan dengan jumlah seluruh kunjungan di Sarana Yankes Umum
• Puskesmas• RS Tipe C dan D dan RS Swasta• Praktek dokter
• Petugas:• Dokter• Perawat• Bidan
Mendapat pelatihan deteksi dini G.jiwa dan penatalaksanaan gangguan jiwa di yankes dasar
KELUHAN UTAMA(SPONTAN)
FISIK (F) PSIKOSOMATIK (PS) MENTAL EMOSIONAL (ME)
Kel F & DIDUGA ADA HUBDG M.E:1. PD KARDIOVASK2. PD GI3. PD PERNAFASAN4. PD KULIT5. PD OTOT & TLG6. PD SIST.ENDOKRIN7. PD SIST. UROGENITAL
KEL. YG BERHUB DG ME(PERASAAN, PIKIRAN &PERILAKU):1. GG. TDR2. NGAMUK, CURIGA, TAKUT3. >> NANGIS/TAWA4. CEMAS, PANIK,
KEL. FM EL. FISIK + KEL ME (KO-MORBI DITAS)
Kel F & TDK ADA LTR BLKG M . E T/ FISIK
1.>> 3 BLN 4. G. KEL/PEK/SEKOLAH2. ADA STRES,>> PIKIRAN5. PENGGUNAAN NAPZA3. GAIRAH / SEMANGAT
PERTANYAAN (AKTIF)
D/ G.FISIK1. D/ G. PS2. D/ GM & P AKIBAT ZAT3. RM4. EPILEPSI.
1. D/ PSIKOSIS 4.G.KESWARA 2. D/ DEPRESI3. D/ CEMAS
TANPA KEL. ORGANIKADA KEL. ORGANIK
FM (F1) FG (F2)
F1
F2
>1YA
♥Alcohol, Smoking & Substance Involvement Screening Test
♥Terdiri dari 8 item kuesioner
♥Waktu yang dibutuhkan ~5-10 menit
♥Dirancang khusus bagi petugas kesehatan dengan setting pelayanan kesehatan dasar (termasuk Lapas/Rutan, Sarana Rehab NAPZA)
♥Sudah diuji coba pada berbagai negara dan budaya
♥Berhubungan dengan Intervensi singkat
♥ Skrining untuk penggunaan semua jenis zat
♥Alkohol, tembakau , kanabis, kokain, amfetamin, sedatif, halusinogen, inhalansia, opioid, ‘jenis zat lain’
♥ Menentukan skor masing-masing zat
♥Penggunaan saat ini (selama 3 bulan terakhir)
♥Pernah menggunakan selama kehidupannya
♥ Skor memberikan kesempatan pada petugas utk berdiskusi dan melakukan intervensi singkat dengan pasien tentang pola penggunaan zat mereka
♥Alkohol ♥Skor 0 - 10 = Risiko Rendah♥Skor 11 - 26 = Risiko Sedang♥Skor >27 = Risiko Tinggi
♥Semua zat•Skor 0 - 3 = Risiko Rendah•Skor 4 - 26 = Risiko Sedang•Skor > 27 = Risiko Tinggi
(pernah menggunakan zat dengan menyuntik?)
• Tidak, Tidak pernah– Skor ‘0’ = Risiko Rendah
• Ya , tapi tidak dalam 3 bulan terakhir– Skor ‘1’ = Rendah – sedang. Risiko (menggunakan
penilaian klinis )
• Ya, dalam 3 bulan terakhir – Skor ‘2’, untuk menentukan pola penggunaan menyuntik
dan penilaian klinis
• Sekali seminggu atau kurang , atau kurang dari 3 hari berturut-turut = Risiko sedang
• Lebih dari sekali per minggu , 3 atau lebih hari berturut-turut=Risiko Tinggi
RISIKORENDAH
RISIKOSEDANG
RISIKOTINGGI
UMPAN BALIK
&INFORMASI
UMPAN BALIK&
INTERVENSI SINGKAT
UMPAN BALIK&
PENGOBATANLEBIH
INTENSIF
Ingat ! – Penilaian klinis tetap dibutuhkanIngat ! – Penilaian klinis tetap dibutuhkan
♥ Gangguan Mental Organik (F00-F09)♥ Demensia (F00)♥ Delirium (F05)
♥ Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat Psikoaktif (F10-F19)
♥ Skizofrenia (F20-F29)♥ Gangguan Depresi (F30-F39)♥ Gangguan Kecemasan termasuk psikosomatik (F40-
F48)♥ Gangguan Stres Pasca Trauma (F43.1)♥ Retardasi mental (F70-F79)♥ Autisme (F84)♥ Gangguan hiperkinetik (F90)♥ Gangguan tingkah laku depresif (F92.0)♥ Enuresis (F98.0)
KEWENANGAN WAJIB :Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya ( P3 NAPZA )
JENIS PELAYANANYA :Penyuluhan dibidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (P3NAPZA)
INDIKATOR KINERJA :Persentase Upaya Penyuluhan dibidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA oleh Petugas Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan Umum, yaitu jumlah kegiatan penyuluhan di bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA dibagi dengan jumlah seluruh kegiatan penyuluhan di bidang kesehatan
Nominator : Jumlah kegiatan penyuluhan di bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan NAPZA
Denominator : Jumlah seluruh kegiatan penyuluhan di bidang kesehatan
TARGETTahun 2003 1 %Tahun 2004 2 %Tahun 2005 3 %Tahun 2006 5 %Tahun 2007 7 %Tahun 2008 10 %Tahun 2009 12 %Tahun 2010 15 %
Sarana Pelayanan Kesehatan Umum :
• Puskesmas• RSU Type C dan D dan RSU Swasta• Dokter Praktek Swasta
Yang melaksanakan upaya Penyuluhan P3 NAPZA :• Dokter• Perawat • Bidan• Tenaga penyuluh kesehatan
usaha secara sadar usaha secara sadar dan berencana yang dilakukan dan berencana yang dilakukan
untuk memperbaiki perilaku manusia, untuk memperbaiki perilaku manusia, sesuai prinsip pendidikansesuai prinsip pendidikan
seseorang sebelum seseorang sebelum menggunakan NAPZAmenggunakan NAPZA
Terhindar dari
Penyalahgunaan
NAPZA
TUJUAN UMUM: Meningkatnya ketahanan diri remaja sehingga terhindar dari
penyalahgunaan NAPZA
TUJUAN KHUSUS:
1) Memahami diri sendiri dan mengelola perilaku, emosi dan waktu sehari-hari secara efektif
2) Memahami faktor penyalahgunaan NAPZA, alasan mengapa
berbahaya dan cara menolak tawaran untuk menggunakan 3) Membantu menolong remaja lainnya menghindari
penyalahgunaan NAPZA dan mendorong mereka menolak tawaran
4) Meningkatkan disiplin diri, tanggung jawab dan hubungan
interpersonal dengan orang lain
• REMAJA
• KELOMPOK RISTI – belum menjadi pemakai atau terlibat
dalam penggunaan NAPZA – mempunyai risiko untuk terlibat hal
tersebut– Potential user / calon
pemakai/kelompok rentan
♥ Pengetahuan tentang prinsip perilaku gaya hidup bersih dan sehat (tidak menggunakan NAPZA, rokok, alkohol dan melakukan hubungan seks pra nikah)
♥ Pengetahuan dan keterampilan interpersonal untuk mampu mengambil keputusan dan menolak bujukan /tawaran yang merugikan kesehatan
♥ Pengetahuan berbagai dampak (fisik, mental dan sosial) dan jenis-jenis NAPZA bagi tubuh
♥ Perkembangan kepribadian dan permasalahan remaja
♥ Stres dan cara mengatasinya♥ Keterampilan mengelola waktu dan
pemanfaatan waktu senggang♥ Keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan asertif serta mampu membina hubungan dengan orang lain
♥ Pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan NAPZA di sekolah/lingkungan
♥ Dialog interaktif♥ Bermain peran (peragaan dan simulasi)♥ Pembinaan kelompok (karang taruna,
OSIS, pramuka, organisasi keagamaan)♥ Membentuk kelompok remaja melalui
kegiatan diluar gedung/di alam bebas♥ Media cetak dan elektronik ♥ Pesan melalui seni dan kesenian
tradisonal♥ Pesan melalui SMS (short message
services)
TUJUAN UMUM: Memahami dan menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif
untuk perkembangan Anak / Remaja
TUJUAN KHUSUS:
1) Mengembangkan kemampuan membina keluarga harmonis dengan komunikasi efektif,
2) Mengembangkan kemampuan mengatasi masalah,3) Memahami pengaruh dan akibat penyalahgunaan NAPZA,4) Memahami situasi di mana penyalahgunaan terjadi,5) Mengenali gejala dini penyalahgunaan dan mampu merujuk
ketempat yang tepat,6) Memahami cara pencegahan di rumah,7) Mengerti dan mampu bersikap bila menghadapi kemungkinan anak
menyalahgunakan NAPZA,8) Memantau perilaku anak sehari-hari,9) Menjalin kerjasama yang baik dengan sekolah
• Meningkatkan pengetahuan orang tua, guru dan toma/toga dalam perkembangan jiwa remaja
• Meningkatkan keterampilan orang tua, misalnya:– Menjadi Orang Tua Efektif – Pemberdayaan orang tua dalam
pencegahan penyalahgunaan NAPZA, – Pola asuh yang mendukung perkembangan
anak)
TUJUAN UMUM: Memahami dan menciptakan lingkungan sekolah dan
masyarakat yang kondusif bagi perkembangan Remaja
TUJUAN KHUSUS:
1) Memahami bahwa seorang penyalahguna NAPZA sebenarnya adalah seorang penderita penyakit yang memerlukan bantuan, mereka bukan kriminal, tidak bermoral atau tidak beriman.
2) Memahami upaya penanggulangan di sekolah dan masyarakat
3) Menciptakan situasi dan kondisi lingkungan di wilayahnya untuk pencegahan penyalahgunaan NAPZA,
4) Mengenali gejala dini dan mampu merujuk ketempat yang tepat,
5) Menggalang potensi yang ada di masyarakat yang dapat membantu pelaksanaan penangulangan di sekolah/lingkungan
6) Menciptakan kelompok remaja yang mempunyai kegiatan yang positif melalui OSIS, karang taruna, palang merah remaja, remaja mesjid atau remaja gereja, dan lain-lain
♥ Pelatihan Bimbingan dan konseling bagi guru
♥ Pembinaan dasa wisma ♥ Simulasi♥ Pesan melalui seni dan kesenian
tradisional♥ Pesan melalui media cetak dan
elektronik♥ Ceramah, tanya jawab
♥ Pengetahuan tentang prinsip perilaku hidup bersih dan sehat ♥ Menciptakan komunikasi yang kondusif dalam keluarga♥ Membina komunikasi yang baik antara murid, orang tua dan
guru♥ Perkembangan jiwa remaja♥ Informasi NAPZA yang sering disalahgunakan♥ Gejala dini penyalahgunaan NAPZA dan cara penanganannya♥ Sikap guru, tokoh masyarakat, tokoh agama jika mengetahui
seorang anak menyalahgunakan NAPZA♥ Nama-nama lembaga dan orang yang bergerak dalam upaya
pencegahan penyalahgunaan NAPZA ♥ Daftar nama / alamat pusat-pusat terapi dan rehabilitasi♥ Undang-undang narkotika dan psikotropika
1. Pola asuh yang mendukung tumbuh kembang anak
2. Promosi Kesehatan jiwa remaja
3. Keterampilan interpersonal dalam pendidikan NAPZA
4. Pemberdayaan orang tua dalam pencegahan penanggulangan masalah NAPZA
5. Implementasi ASSIST di sarana pelayanan kesehatan
Dasar kepribadian kuat
Tidak mudah putus asaTangguh
menghadapi tekanan hidup
Rentan thdp stres cemas, depresi,dll
Mudah terjerumus pd hal negatif spt:
Seks bebas, tawuran, penyalahgunaan
Narkoba
melatih peserta tentang perilaku sosial yang
diperlukan untuk mencapai kompetensi
sosial
• Keterampilan individu dlm bersosialisasi
“survive” di tengah kehidupan yang penuh masalah
• Kurangnya keterampilan sosial :– buruknya hubungan antar sesama, – kesulitan dalam menyelesaikan
masalah dan perilaku lainnya.
• Memberikan kesempatan kpd remaja utk saling belajar dari sesama
• Kesempatan utk menjadi model dari perilaku yg sesuai
• Tidak cukup bila hanya dilatihkan sekali saja, tapi perlu dipraktekkan secara berulang-ulang utk mendapatkan kompetensi sosial
• Kemampuan utk berpikir kreatif• Menentukan tujuan hidup• Mengambil keputusan• Menjalankan komunikasi yang
efektif• Membina hubungan interpersonal• Membangun harga diri• Mengelola stres• Berperilaku asertif• Bernegosiasi• Berpikir positif• Berempati
memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk
memberdayakan orang tua dalam mencegah penyalahgunaan
NAPZA yang dimulai dari lingkungan keluarga dan rumah.
• PENGENALAN TERHADAP KEHIDUPAN KELUARGA
• Keluarga bahagia memainkan peranan penting dalam mengembangkan SDM yang produktif dan dinamis
• Saling mengerti dan mencintai antara suami, istri dan anak-anak membantu keluarga terhindar dari salah pengertian dan perpecahan yang dapat menyebabkan anggota keluarga terlibat dalam perilaku yang tidak sehat seperti penyalahgunaan NAPZA.
• Cara pengasuhan berhubungan dengan membangun nilai-nilai moral yang baik, tanggung jawab orangtua dan bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dengan anaknya.
• Diharapkan orangtua dapat menciptakan suasana yang menyenangkan untuk anak-anak mereka dengan tujuan membangun citra diri yang positif dan mengembangkan potensi gaya hidup yang bebas dari penyalahgunaan NAPZA.
• Harga diri adalah penilaian individu terhadap nilai-nilai yang berharga dari dirinya sendiri. Harga diri tinggi atau rendah dapat tergantung pada situasi.
• Kedua orangtua bertanggung jawab untuk mengembangkan harga diri yang tinggi diantara anak-anaknya. Pengasuhan yang positif menghasilkan anak dengan harga diri yang tinggi, begitu juga sebaliknya.
PENDAHULUAN
õ MEMBANTU MENDETEKSI APAKAH SESEORANG MENGGUNAKAN NAPZA
õTUJUAN : - DIAGNOSIS T.U KONDISI GA-DAR & R/ TERAPI - ALAT BANTU MONITORING KEMAJUAN PS - ALAT BANTU PENEGAK HUKUM - SKRINING PEGAWAI ATAU PROFESI TERTENTU
õ TES URINE HARUS DISERTAI WAWANCARA DAN PEMERIKSAAN KLINIS
õ BEBERAPA KRITERIA DARI SASARAN TES URINE UTK NAPZA :
®MEREKA YANG AKAN MENJALANI PROFESI TTT®MEREKA YANG BERKAITAN MASALAH HUKUM®MEREKA YANG BERKAITAN DENGAN JABATAN
POLITIK ATAU PENGAMBIL KEPUTUSAN
ZATMASUK TUBUH
DGN BERBAGAI CARA
OTAK, HATI, GINJAL DAN ORGAN PENTING
LAINNYA
DARAH
METABOLISME
OKSIDASI, HIDROLISAKONJUGASI,
METILASI, DIMETILASIDLL.
EKSKRESI/SISA METABOLISME
ô HEROIN --> TUBUH --> HIDROLISA --> MORFIN --> KONJUGASI --> MORFIN GLUKURONAT --> EKSKRESI DLM BTK MORFIN DLM JML KECIL (24-72 JAM )
ô KOKAIN --> TUBUH --> METILASI --> BENZYL DAN METIL ESTER --> EKSKRESI MLL URINE (45 - 72 JAM)
ô KANABIS (9 THK ) --> KARBOKSILASI --> KONJUGASI --> TERIKAT DLM JAR. LEMAK --> EKSKRESI (2 - 3 MINGGU)
ô AMFETAMIN DAN TURUNAANNYA --> TUBUH --> BIOTRANSFORMASI DI HATI --> MCM-MCM BTK METABOLIT --> PENYERAPAN TGT PH URINE --> ALKALI (5%) --> ASAM (60%) --> EKSKRESI RATA-RATA (72 - 96 JAM)
ô BENZODIAZEPIN --> TUBUH --> BENZOPHENAR --> EKSKRESI (2 - 3 HARI ) TERGANTUNG JENI BENZODIAZEPIN
ô KONSENTRASI ZAT DLM URINE UTK HASIL POSITIF , DIPENGARUHI OLEH :
1. WAKTU ANTARA “INTAKE” TERAKHIR DGN PENGAMBILAN URINE
2. TOTAL PRODUKSI URINE DLM PERIODE TTT
3. JUMLAH ZAT YANG DIGUNAKAN
(LANJUTAN….)
PEMERIKSAAN URINE
POSITIF NEGATIF
TRUE POSITIF
(BAGI YG GUNAKAN
ZAT)
FALSEPOSITIF
(BAGI YG TDK GUNAKAN ZAT)
TRUENEGATIF(BAGI YG
TDK GUNAKAN
ZAT)
FALSE NEGATIF(BAGI YG
GUNAKAN ZAT)
DAPAT TERJADI KARENA :
1. INDIVIDU ATAU ALAT YANG MENCATAT HASIL MEMBUAT KESALAHAN
2. KESALAHAN YANG DIAKIBATKAN ALAT ITU SENDIRI --> KURANGNYA “INTERNAL QUALITY CONTROL”
3. KESALAHAN YANG BERKAITAN DENGAN SAMPEL URINE --> PEMALSUAN, PENCAMPURAN DENGAN ZAT LAIN
HASIL POSITIF PALSU
1. BIOLOGICAL FALSE POSITIVE --> SUBSTANSI KIMIA YANG ADA DLM URINE NORMAL --> BIASANYA POSITIVE LEMAH
2. DRUG FALSE POSITIVE --> ADANYA OBAT-OBATAN LAIN DI DALAM URINE
I. SURAT MENKES KE MENPAN NO: 221/MENKES/III/2002:
1.TES URIN TDK DIANJURKAN SECARA MASSAL DAN TDK MRPKAN BAG PERSYARATAN MASUK SEKOLAH/KULIAH ATAU JADI KARYAWAN
2. PENETAPAN KETERGANTUNGAN SESEORG THD NAPZA DITENTUKAN ADANYA: G/ DAN TANDA KLINIS PEM. FISIK, LAP.PIHAK KETIGA, PENEMUAN ZAT ATAU ALAT, LAB. DIBUTUHKAN KETRAMPILAN PROFESIONAL UTK D/
I. SURAT MENKES KE MENPAN NO: 221/MENKES/III/2002: 3. BERHUB. >> JENIS NAPZA PERLU KETRAMPILAN
UTK MENENTUKAN JENIS ZAT YG AKAN DIPERIKSA LAMA ZAT DL TUBUH BERVARIASI
(HEROIN: 24-72 JAM; KANABIS: 2-3 MG; AMFETAMIN: 72-96 JAM; BZP: 48-72 JAM)
4. TES URIN HANYA DIGUNAKAN UTK KEPERLUAN KLINIS
(FOLLOW UP PS KETERGANTUNGAN ATAU PELENGKAP UTK MEMBANTU DIAGNOSIS KLINIS) 5. UTK KEPENTINGAN HUKUM DAN FORENSIK, HSL TES URIN YG POSITIF HRS DIKONFIRMASI DG CONFIRMATION TEST
II. SURAT MENPAN NO: 94.1/M.PAN/4/2002 PD SEMUA MENTERI KABINET GTG ROYONG, PIMP LPND/ GUB/BUPATI/WALIKOTA SE INDONESIA:
DALAM RANGKA PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN NAPZA DILINGKUNGAN APARATUR NEGARA:
1. PEM/TES URINE MERPKAN BAG DR TES KES BAGI PNS 2. PARA ATASAN LSG PNS BERKEWAJIBAN MENGAWASI PNS DILING.KERJANYA SEC. PREV MAUPUN REPRESIF BAGI PNS YG DIDUGA MENGG.NAPZA 3.BAGI PNS YG SECARA (+) DAN TERBUKTI MENGGUNAKAN NAPZA DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN DAN SANKSI SPI PEMBERHENTIAN TDK HORMAT 4.PEM. PENGGUNAAN NAPZA BAGI PNS HENDAKNYA MENGACU PD SURAT MENKES N0: 221/MENKES/III/2002 TGL 26 MARET 2002 KPD MENPAN
SURAT YANG DIBERIKAN OLEH SUATU INSTITUSI YG MENYATAKAN PADA SAAT PEMERIKSAAN YBS. TDK MENGALAMI
PENYALAHGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF
PROSEDUR TES URINE UTK SURAT BEBAS NARKOTIKA : 1. MEMBAWA SURAT PERMINTAAN (KHUSUSNYA MAS. LEGAL)
2. IDENTIFIKASI KLIEN DGN BAIK DAN BENAR
3. WAWANCARA TERMASUK RIW. PENGGUNAAN NAPZA/OBAT LAIN YANG DIMINUM
4. MELAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK DAN PSIKIATRIK
5. MELAKUKAN PENGAMBILAN URINE SESUAI PROSEDUR
6. MELAKUKAN PEMERIKSAAN URINE SESUAI ALAT YG TERSEDIA--> ASPEK LEGAL HARUS KONFIRMASI BILA POSITIF
7. HASIL PEMERIKSAAN BERSIFAT RAHASIA (KHUSUSNYA UTK
UTK PERMINTAAN INSTANSI TERTENTU)
8. DALAM SBN HARUS TERCANTUM BAHWA HASIL PEMERIKSAAN HANYA BERLAKU PADA SAAT PEMERIKSAAN SAJA