kurikulum tingkat satuan pendidikan · web viewbab i pendahuluan latar belakang kurikulum merupakan...

140
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas proses pendidikan. Kurikulum adalah keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun hidden yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan berdampak bagi peserta didik dan diatur oleh sekolah.Pengalaman belajar harus terprogram dan berpusat pada peserta didik “student is the central focus of the curriculum”. Keluasan dan kedalaman level kompetensi sebagai pengalaman dan aktivitas pembelajaran terstruktur dan terukur dengan baik. Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) berisi seperangkat program pencapaian tujuan PMK yaitu terwujudnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL), kompetensi dasar dalam setiap Mata Pelajaran, dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Definisi ini menunjukkan bahwa setiap satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) membutuhkan kurikulum implementatif yang relevan dan cocok dengan kebutuhan peserta didik dan seluruh stakeholders serta siap diimplementasikan oleh SMK/MAK guna memberi pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar bagi peserta didik. Kurikulum dikembangkan untuk memberi solusi tantangan internal dan eksternal. Tantangan internal yang mendasar adalah: Indonesia merupakan negara kepulauan yang 1 Desain Komunikasi Visual

Upload: others

Post on 26-Sep-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas proses pendidikan. Kurikulum adalah keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun hidden yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan berdampak bagi peserta didik dan diatur oleh sekolah.Pengalaman belajar harus terprogram dan berpusat pada peserta didik “student is the central focus of the curriculum”. Keluasan dan kedalaman level kompetensi sebagai pengalaman dan aktivitas pembelajaran terstruktur dan terukur dengan baik.

Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) berisi seperangkat program pencapaian tujuan PMK yaitu terwujudnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL), kompetensi dasar dalam setiap Mata Pelajaran, dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Definisi ini menunjukkan bahwa setiap satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) membutuhkan kurikulum implementatif yang relevan dan cocok dengan kebutuhan peserta didik dan seluruh stakeholders serta siap diimplementasikan oleh SMK/MAK guna memberi pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar bagi peserta didik.

Kurikulum dikembangkan untuk memberi solusi tantangan internal dan eksternal. Tantangan internal yang mendasar adalah: Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil yang berjumlah sekitar 17.500. Penduduk Indonesia berdasarkan pada Sensus Penduduk tahun 2010 berjumlah lebih dari 238 juta jiwa. Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia antara lain keragaman geografis, keragaman demografis, keragaman potensi sumber daya daerah, keragaman latar belakang dan kondisi sosial budaya, keragaman potensi SMK/MAK, keragaman ketersediaan sarana dan prasarana di SMK/MAK,dan berbagai keragaman lainnya yang ada di setiap daerah. Keragaman tersebut selanjutnya melahirkan perbedaan jenis kebutuhan,tingkat kebutuhan, tingkat kesiapan, peluang dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dan antar SMK/MAK. Keragaman tersebut harus diadaptasi dalam rangka peningkatan relevansi mutu PMK sebagai upaya mencerdaskan dan meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakatdi setiap daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

1Desain Komunikasi Visual

Page 2: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Terkait dengan pembangunan PMK, masing-masing daerah dan masing-masing SMK/MAK memerlukan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah atau potensi SMK/MAK. Kurikulum tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK/MAK implementatif. KTSP SMK/MAK sebagai ”the sum of the learning activities and experiences a student under directions of the school” perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara dinamis kontekstual dan auotentik untuk merespon kebutuhan peserta didik,masyarakat dan pemerintah daerah, SMK/MAK, dan dunia kerja. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:

1. Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

2. Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

Dari amanat undang-undang tersebut dapat ditegaskan bahwa:

1. KTSP SMK/MAK dikembangkan dengan prinsip diversifikasi dengan maksud agar memungkinkan adanya kesesuaian program-program pendidikan pada SMK/MAKdengan situasi, kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah dan potensi SMK/MAK serta potensi peserta didik;

2. KTSP SMK/MAK dikembangkan, diterapkan, dimonitor dandievaluasi secara terus menerus oleh SMK/MAK dan Dinas Pendidikan sebagai bentuk penjaminan mutu PMK;

3. KTSP SMK/MAK merupakan salah satu standar akreditasi BAN SM.

2Desain Komunikasi Visual

Page 3: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

Tantangan eksternal pengembangan KTSP SMK/MAK adalah adanya globalisasi industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Economic Community (AEC), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN FreeTrade Area(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Pendidikan Menengah Kejuruan ditantang turut memberi andil menyiapkan modal manusia kompeten untuk bersaing di pasar tenaga kerja global.

Kurikulum implementatif dikembangkan dan dilaksanakan oleh SMK/MAK diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disebut dengan KTSP SMK/MAK . KTSP SMK/MAK dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) paling rendah setara dengan jenjang 2 KKNI untuk setiap Kompetensi Keahlian Program Pendidikan 3 tahun danpaling rendah setara dengan jenjang 3 KKNI untuk setiap Kompetensi Keahlian Program Pendidikan 4 tahun, Standar Isi (SI), Standar Proses (SPr), Standar Penilaian (SPn) setiap satuan pendidikan SMK/MAK. Semua SMK/MAK diharapkan dapat menyiapkan kurikulum implementatif KTSP SMK/MAK yang digunakan sebagai pedoman atau landasan program-program pembelajaran di SMK/MAK. Direktorat Pembinaan SMK sesuai dengan tugas dan fungsinya berkewajiban untuk memberikan bimbingan teknis kepada setiap SMK/MAK melalui berbagai strategi dan pendekatan, agar pada saatnya setiap SMK/MAK memiliki kemampuan untuk menyiapkan KTSP SMK/MAK sebagaimana diharapkan. Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan yang menjadi pedoman dan arahan dalam

pelaksanaan pendidikan di sekolah, diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan pemerintah tersebut

memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional

pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik

dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Hal ini tentu berpengaruh terhadap perubahan kurikulum yang dipakai disekolah-

sekolah karena kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan

diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan

pendidikan, dan peserta didik. Penyesuaian atau perubahan kurikulum merupakan

keniscayaan karena masyarakat terus berkembang. Kita dihadapkan pada tantangan internal, 3

Desain Komunikasi Visual

Page 4: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

tantangan eksternal, keharusan penyempurnaan pola pikir, dan penguatan tata kelola

kurikulum seperti upaya memenuhi kebutuhan masa depan dan menyongsong Generasi

Emas Indonesia Tahun 2045, Penyiapan Kompetensi Abad XXI, Bonus Demografi

Indonesia, dan Potensi Indonesia menjadi Kelompok 7 Negara Ekonomi Terbesar Dunia,

dan sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia terhadap pembangunan peradaban dunia

sehingga kurikulum harus disempurnakan.

Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang harus dipenuhi atau

dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam jenjang dan jenis pendidikan tertentu

dirumuskan dalam Standar Isi untuk setiap mata pelajaran. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan ditetapkan bahwa Standar Isi

adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai

kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi

dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program

pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat

perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi

yang berjenjang.

Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam

domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu,

Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi

yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi

Lulusan, yakni sikap, pengetahuan,dan keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecukupan,

keluasan, dan kedalaman materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta

proses pemerolehan kompetensi tersebut.

Ketiga kompetensi di atas memiliki proses pemerolehan yang berbeda. Sikap

dibentuk melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan

mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas: mengetahui, memahami,

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui

aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar,menyaji, dan mencipta.

Karakteristik kompetensi beserta perbedaan proses pemerolehannya mempengaruhi Standar

Isi.

4Desain Komunikasi Visual

Page 5: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

Standar Kompetensi Lulusan yang dijabarkan dalam Standar Isi yang secara rinci

diatur dalam struktur dan muatan kurikulum dibelajarkan dengan menggunakan pedoman

standar proses dan dinilai dengan mengacu pada standar penilaian. Proses Pembelajaran

pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang

yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan

melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian

proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi

lulusan. Proses pembelajaran di atas ditagih melalui sistem penilaian autentik.

Pencapaian 8 standar nasional pendidikan SMK Negeri 18 Jakarta adalah sebagai

berikut:

a.Standar Kompetensi Lulusan

Dari segi SKL dapat dijelaskan bahwa SMK Negeri 18 telah mencapai pada sasaran

yang baik dari berbagai aspek dan jenjang kompetisi. Pada bidang akademik, kita telah

mencapai hasil UN yang baik yaitu peringkat 6 dari 63 SMK Negeri di DKI pada

tahun pelajaran 2015/2016, peringkat 9 dari 63 SMK Negeri di DKI pada tahun

pelajaran 2016/2017, tahun pelajaran 2017/2018 peringkat 16 dari 63 SMK Negeri di

DKI.dan tahun pelajaran 2018/2019 peringkat 21 dari 63 SMK Negeri di DKI.

Di bidang lomba non akademis perolehan piagam penghargaan di bidang olah raga,

bela negara, pramuka, seni, dan bidang kreativitas menunjukkan prestasi yang

semakin meningkat. Di Wilayah Jakarta Selatan dapat terus mempertahankan prestasi

di bidang O2SN.

Hal ini sejalan dengan komitmen warga sekolah untuk terus meningkatkan prestasi,

menumbuhkan karakter siswa, kepedulian terhadap tata kelola lingkungan, serta

mampu bersaing di pasar kerja global.

b.Standar Isi

Upaya untuk mencapai SKL sesuai dengan tuntutan di atas diwujudkan melalui

pembenahan kurikulum pada standar isi. Perluasan dan pendalaman kurikulum

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Integrasi kurikulum

juga dilakukan untuk memperkuat kurikulum yang digunakan di tingkat sekolah.

Seluruh warga sekolah berkomitmen untuk melaksanakan kurikulum baru yaitu

Kurikulum 2013 revisi 2017dengan baik.Tantangan terbesar dari rencana strategis ke

5Desain Komunikasi Visual

Page 6: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

depan adalah bagaimana mengimplementasikan kurikulum 2013 revisi dengan baik di

kalangan guru dan warga sekolah sehingga mampu mengubah mindset warga sekolah

menuju penciptaan generasi emas tahun 2025.

c.Standar proses

Sesuai dengan tuntutan standar proses diharapkan guru memiliki kompetensi untuk

membelajarkan kompetensi dengan inovatif dengan menggunakan berbagai media dan

teknologi terkini. Terhadap tuntutan ini, upaya peningkatan profesional guru terus

ditingkatkan. Semakin banyak guru yang menguasai teknologi pembelajaran.

Seluruh perangkat pembelajaran sebagai dokumen kurikulum telah diselesaikan dan

terus akan disempurnakan khususnya kurikulum 2013 revisi 2017 menjadi kurikulum

nasional.

Tantangan terbesar adalah bagaimana guru mampu memahami perubahan paradigma

dan mampu mengimplementasikan dalam proses penilaian pada kurikulum 2013 revisi

2017.

d.Standar Penilaian

Sesuai dengan tuntutan standar penilaian diharapkan guru memiliki kompetensi untuk

menagih atau menilai pembelajaran sesuai dengan kaidah penilaian yang benar.

Terhadap tuntutan ini, upaya peningkatan profesional guru terus ditingkatkan. Ketua

program terus melakukan inovasi untuk dapat dijadikan pedoman guru dalam

melakukan proses penilaian. Impelementasi penilaian kurikulum 2013 masih dalam

proses pengembangan.

e.Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Dari segi Pendidik diperoleh hasil sampai dengan tahun 2019 telah memenuhi

kualifikasi akademik sangat memadai dengan lebih dari 26 % guru telah memiliki

kaulifikasi S2 (11 dari 42 guru) dan masih ada 2 guru yang sedang menyelesaikan

kuliah S2.Tantangan terbesar adalah bagaimana mempertahankan disiplin, semangat,

dan kompetitif guru dan staf tata usaha dalam mengembangkan sekolah.

f.Standar Sarana Prasarana

Secara kuantitas sarana prasarana sekolah telah sesuai dengan standar nasional hanya

secara kualitas masih terus diupayakan agar sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh

karena itu, upaya perawatan, pengembangan, penyempurnaan, atau pengadaan sarpras

baru akan menjadi tantangan tersendiri pada masa yang akan datang mengingat belum

memiliki lab bahasa dan kelas baru untuk jurusan Desain Komunikasi Visual.

6Desain Komunikasi Visual

Page 7: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

g.Standar Pengelolaan

Sesuai dengan permendiknas 19/ 2007, sekolah telah memenuhi seluruh standar

pengelolaan khususnya dokumen tertulisnya. Setiap tahun dikaji dan disempurnakan.

Pencapaian nilai akreditasi tahun 2014 sebesar 94 (A) diharapkan akan meningkat

pada tahun 2020 yang akan datang.

Selain pencapaian di atas, upaya meningkat sister school dan sekolah cluster dengan

sekolah dalam negeri khususnya di SMKN 18 akan terus dilakukan agar memperoleh

hasil yang lebih baik dalam implementasi manajemen dan prestasi sekolah.

Tantangan terbesar yang dihadapi adalah perubahan paradigma kurikulum 2013 revisi

yang menuntut pengelolaan sekolah lebih inovatif.

h.Standar Pembiayaan

Standar pembiayaan sesuai dengan Permendiknas no 69 tahun 2009 Upaya untuk

memenuhi pembiayaan sekolah terus dilakukan. sampai dengan tahun 2013 telah

diperoleh tingkat pembiayaan sekolah yang cukup memadai yang berasal dari BOP,

BOP kinerja dan BOS serta dari usaha unit produksi.

Memperhatikan ketentuan-ketentuan perundang-undangan dan kondisi nyata

sekolah di atas, sekolah harus menyusun kurikulum untuk memenuhi standar nasional

tetapi tetap memperhatikan kondisi nyata sekolah. Ketentuan-ketentuan tersebut harus

dituangkan dalam kurikulum operasional tingkat sekolah yang disebut dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2)

menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan

dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta

didik. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang

pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:

(a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,

kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e)

tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja;(g) perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j)

persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum

pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap

kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan

7Desain Komunikasi Visual

Page 8: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan

dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

Pada tahun pelajaran 2018/2019, kurikulum 2013 revisi 2017 diberlakukan untuk

kelas X kompetensi keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV) yang baru dibuka.

Demikian juga tahun pelajaran 2019/2020 kelas X dan kelas XI DKV menggunakan

struktur kurikulum SMK berdasarkan Perdirjen 07/D.D5/KK/2018 tertanggal 7 Juni 2018.

Kurikulum tersebut dituangkan dalam kurikulum operasional yang kemudian dinamakan

Kurikulum SMK Negeri 18 Jakarta. Sesuai dengan ketentuan ditegaskan bahwa sekolah

menyusun sendiri kurikulumnya dengan memperhatikan rambu-rambu yang telah

ditetapkan oleh BSNP maupun ketentuan dalam peraturan menteri tentang penyusunan

kurikulum tingkat satuan pendidikan. Sekolah diberi wewenang penuh untuk menyusun

KTSP sesuai dengan rambu-rambu tersebut sehingga memungkinkan antara sekolah yang

satu dengan sekolah lain memiliki ciri khusus yang berbeda dengan sekolah lainnya.

B. Landasan

Sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2005 jo PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar

Nasional Pendidikan bahwa penyusunan struktur kurikulum tingkat nasional maupun daerah

serta penyusunan kurikulum tingkat sekolah (KTSP) harus menggunakan acuan pada kerangka

dasar kurikulum yang dikembangkan dari Standar Nasional Pendidikan.

Perubahan PP Nomor 32 tahun 2013 telah ditegaskan bahwa kerangka dasar kurikulum

yang digunakan sebagai dasar penyusunan kurikulum 2013 meliputi landasan filosofis, landasan

sosiologis, landasan yuridis, dan landasan pedagogis. Sedangkan Permendikbud nomor 60 tahun

2014 tentang kurikulum SMK2013 kerangka dasar kurikulum meliputi landasan filosofis,

landasan sosiologis, landasan psikopedagogis, landasan teoritis dan landasan yuridis.

1. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang

akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta

didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam

di sekitarnya.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi

pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang

tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik 8

Desain Komunikasi Visual

Page 9: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.

Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai

berikut:

a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan

masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan

budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini,

dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.

Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian

kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan

untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas

mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk

mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013

mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik

untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan,

dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris

budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa

kini.

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini,

prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus

termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu

proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi

dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan

memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan

budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan

tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain

mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum

2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa

bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial

di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan

akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum

adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).

Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama Mata pelajaran yang sama dengan nama

9Desain Komunikasi Visual

Page 10: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan

kecemerlangan akademik.

d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari

masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap

sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa

yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,

Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi

kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan

untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam

mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,

berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang

peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.

2. Landasan Sosiologis Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan rancangan dan

proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan

negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan

pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam

masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan

perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat

menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan

akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat

berbasis pengetahuan (knowledge-based society).

3. Landasan Psikopedagogis

Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan

yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana

dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum

harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan

psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan

jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk

jenjang pendidikan menengah khususnya SMK. Oleh karena itu implementasi pendidikan di

SMK yang selama ini lebih menekankan pada pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi

10Desain Komunikasi Visual

Page 11: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

kurikulum yang menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan

kejuruan peserta didik melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan, mendidik dan

memandirikan. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman

konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui

pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan

muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses

pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

4. Landasan Teoritis Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based

education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum).

Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal

warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,

standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,

standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi

dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam

mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan

bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam

bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan

masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai

dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar

langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar

seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

5. Landasan Yuridis

Landasan yuridis pengembangan KTSP SMK/MAK antara lain:1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18

ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2),

(3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).

2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara

Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5038)

11Desain Komunikasi Visual

Page 12: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5410)

4. Permendikbud No. 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum SMK

5. Pemendikbud Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat atuan Pendidikan pada

Pendidikan asar dan Menengah

6. Permedikbud. No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan kstrakurikuler Pendidikan Dasar dan

menengah

7. Pemendikbud Nomor 63 tahun 2014 tentang Pendidikan kepramukaan sebagai ekstra

Kurikuler Wajib

8. Permendikbud nomor 79 tahun 2014 tentangimplementasi Mulok Kurikulum 2013

9. Pemendikbud Nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

10.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menengah.

11.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007

tentang Standar Pengelolaan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

12.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016

tentang Standar Penilaian untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

13.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007

tentang Standar sarana dan Prasarana untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

14.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016

tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

15.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

16.Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016

tentang KI KD untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

17. Panduan Penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK Th. 2017

12Desain Komunikasi Visual

Page 13: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

18.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun

2013 Tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar

Dan Menengah.

19.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 60 Tahun

2014 tentang Kurikulum 2013 SMK.

20.Peraturan Dirjen no. 06/D.D5/KK/2018 tentang spektrum keahlian Pendidikan

Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).

21.Peraturan Dirjen No.07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum pendidikan

Menengah Kejuruan (SMK) /Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

22.Peraturan Dirjen No./464/D.D5/KK/2018 tentang KI KD Mata pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan KompetensiKeahlian (C3).

Landasan pedagogis Kurikulum 2013, kurikulum adalah rancangan pendidikan

yang memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam

suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya untuk

memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya

Landasan Sosiologis Kurikulum 2013, kurikulum dikembangan dengan bertumpu

pada kondisi masyarakat dimana kurikulum itu dikembangkan.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini disusun mengacu pada

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan,

Permendiknas nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi (SI) dan Permendiknas nomor 20

tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan

yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

KTSP yang telah dikembangkan, diharapkan dapat digunakan sebagai kurikulum

operasional. Dengan kurikulum tersebut diharapkan SMK Negeri 18 Jakarta dapat

berkompetisi bukan hanya tingkat nasional tetapi juga dapat berkompetisi di tingkat global.

C. Tujuan Pengembangan KTSP

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini disusun mengacu

pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan,

Permendiknas nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi (SI) dan Permendiknas nomor 20

13Desain Komunikasi Visual

Page 14: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan

yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

KTSP yang telah dikembangkan, diharapkan dapat digunakan sebagai kurikulum

operasional. Dengan kurikulum tersebut diharapkan SMK Negeri 18 Jakarta dapat

berkompetisi bukan hanya tingkat nasional tetapi juga dapat berkompetisi di tingkat global.

Tujuan Pengembangan Kurikulum SMK Negeri 18 Jakarta

1. Pengertian

Agar setiap stakeholder sekolah memenuhi seluruh isi kurikulum SMK Negeri 18

Jakarta, maka pengertian istilah yang di dalam pengembangan KTSP disajikan sebagai

berikut :

a. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di

seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

b. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

c. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun

oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

d. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

e. Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi

untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

f. Kerangka Dasar Kurikulum pada Kurikulum 2013 adalah landasan filosofis,

sosiologis, pedagogis, dan yuridis yang berfungsi sebagai acuan pengembangan

struktur kurikulum pada tingkat nasional dan pengembangan muatan lokal tingkat

daerah serta pedoman pengembangan kurikulum pada tingkat sekolah.

g. Struktur Kurikulum menurut Kurikulum 2013 adalah pengorganisasian kompetensi

inti, mata pelajaran, beban belajar, dan kompetensi dasar pada tingkat sekolah.

Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam kelompok mata pelajaran wajib

kelompok A dan kelompok B, dan kelompok mata pelajaran C yaitu pilihan

kelompok Peminatan.

14Desain Komunikasi Visual

Page 15: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

h. Kelompok Mata Pelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum yaitu

pendidikan bagi semua warga negara bertujuan memberikan pengetahuan tentang

bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan

kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat, dan bangsa.

i. Kelompok Mata Pelajaran Peminatan bertujuan untuk memberikan kesempatan

kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran

sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan untuk mengembangkan

minatnya terhadap sesuatu disiplin ilmu atau ketrampilan.

j. Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah

Aliyah Kejuruan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tingkat

kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki

seorang peserta didik sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan pada

setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti terdiri atas: Kompetensi Inti sikap

spiritual;Kompetensi Inti sikap sosial; Kompetensi Inti pengetahuan; dan

Kompetensi Inti keterampilan.

k. Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 revisi 2017 Sekolah Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan berisi kemampuan dan muatan pembelajaran

untuk suatu mata pelajaran pada sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah

kejuruan yang mengacu pada Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar merupakan

penjabaran dari Kompetensi Inti dan terdiri atas: Kompetensi Dasar sikap spiritual;

Kompetensi Dasar sikap sosial; Kompetensi Dasar pengetahuan; dan Kompetensi

Dasar keterampilan

l. Beban belajar memuat jumlah jam yang dialokasikan untuk pembelajaran suatu

tema, gabungan tema, mata pelajaran, atau keseluruhan kegiatanyang harus diikuti

Peserta Didik dalam satu minggu, semester, dan satu tahun yang meliputi kegiatan

tatap muka, kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri.

m. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi

antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.

n. Kegiatan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi

pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang

pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap

15Desain Komunikasi Visual

Page 16: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

muka. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan

o. Kegiatan mandiri adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi

pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang

pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau

kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

p. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta

didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar

yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang

berlaku pada satuan pendidikan yang dimaksud.

q. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta

didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun

ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

r. Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal

tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.

s. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap

tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.

t. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,

meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan

lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

u. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan

pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat

berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari

libur keagamaan, hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur

khusus.

2. Tujuan Pengembangan KTSP

Sesuai dengan UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 pasal 36 ayat 2 dan pasal 38 ayat 2

ditegaskan bahwa Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun

dengan prinsip diversifikasi yang bertujuan untuk memberikan pedoman pengelolaan

kurikulum tingkat sekolah sesuai dengan relevansi atau karakteristik satuan pendidikan,

kekhasan daerah, dan potensi peserta didik. Pengembangan KTSP diarahkan untuk

16Desain Komunikasi Visual

Page 17: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

mencapai mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sesuai dengan Kurikulum 2013

selain untuk mencapai tujuan di atas, juga dimaksudkan untuk lebih menitikberatkan

pada pada pencapaian pendidikan karakter dan mempersiapkan generasi emas

Indonesia yang mampu bersaing dalam proses globalisasi, yakni untuk mempersiapkan

manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara

yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu berkontribusi pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Secara khusus tujuan pengembangan KTSP adalah untuk:

1. Meningkatan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam

mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang

tersedia.

2. Meningkatan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan

kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.

3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas

pendidikan yang akan dicapai.

4. Memahami tujuan di atas, KTSP dipandang sebagai suatu pola pendekatan baru

dalam pengembangan kurikulum dalam konteks otonomi daerah yang sedang

digulirkan dewasa ini. Oleh karena itu, KTSP perlu diterapkan dengan tujuh hal

sebagai berikut:

a. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi

dirinya sehingga dia dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang

tersedia untuk memajukan lembaganya.

b. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya input pendidikan

yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai

dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik.

c. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk

memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekolahlah yang paling tahu apa yang

terbaik bagi sekolahnya.

d. Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan

kurikulum menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat serta lebih efisien

dan efektif bilamana dikontrol oleh masyarakat setempat.

17Desain Komunikasi Visual

Page 18: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

e. Sekolah dapat bertanggungjawab tentang mutu pendidikan masing-masing

kepada pemerintah, orang tua peserta didik dan masyarakat pada umumnya,

sehingga sekolah akan berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan dan

mencapai sasaran KTSP.

f. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah-sekolah lain

untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya-upaya inovatif dengan

dukungan orangtua peserta didik, masyarakat dan pemerintah daerah setempat.

g. Sekolah dapat secara cepat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang

berubah dengan cepat serta mengakomodasinya dalam KTSP.

3. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai dengan

relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite

sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan berpedoman

pada SKL, Standar Isi, dan Panduan dari BSNP serta tetap mengacu pada ketentuan

UU Nomor 20 tahun 2003 dan PP 32 Tahun 2013. Sementara itu, Dalam Kurikulum

2013 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun dengan mengacu pada

ketentuan-ketentuan di atas yang disesuaikan dengan perubahan-perubahan

sebagaimana tertuang dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan terutama

yang menyangkut tentang 4 elemen perubahan, yaitu Permendikbud no. 20 tahun

2016 tentang SKL, Permendikbud no 21 tahun 2016 tentang Standar Isi,

Permendikbud no. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses, Permendikbud no 53 tahun

2015 dan Permendikbud no 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian dan

Permendikbud no 24 tahun 2016 tentang KI KD, Permendikbud nomor 60 tahun 2014

tentang kurikulum SMK serta Pedoman Implementasi Kurikulum 2013.

Dalam Kurikulum 2013 ditegaskan dalam pengembangan kurikulum harus

memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan sebagai berikut:

a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian

peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat

menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

b. Pengembangan Kompetensi secara Komprehensif

18Desain Komunikasi Visual

Page 19: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

Kompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang. Keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual, sosial, kerja, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat dan dunia kerja yang memberikan pengalaman belajar terencana, dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan dunia kerja, serta memanfaatkan masyarakat dan dunia kerja sebagai sumber belajar. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan di masyarakat. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti mata pelajaran yang dirinci lebih lanjut menjadikompetensi dasar. Kompetensi inti mata pelajaran menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.

c. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan

berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan

moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan

bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam

masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk

bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap

lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu

mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.

d. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan

Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik Pendidikan merupakan

proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang

memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara

optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,

tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual,

dan kinestetik peserta didik.

a.Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik

lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan

karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,

19Desain Komunikasi Visual

Page 20: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang

relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

b.Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media

pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi

masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.

Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan

daerah dan nasional.

c. Tuntutan Dunia Kerja

Tuntutan dunia kerja merupakan variabel pokok pengembangan pendidikan kejuruan. Pengembangan KTSP SMK/MAK berbasis tuntutan kompetensi dunia kerja. Kegiatan pembelajaran di SMK/MAK harus dapat mendukung tumbuh-kembangnya:(1) keterampilan kebekerjaan(employability skills)yakni kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan iklim kerja di dunia kerja; (2) keterampilan teknis (technical skills) adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dengan mekanisme, prosedur, cara, serta penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai bidang kerjanya; (3) bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks sesuai dengan bidang kerja; (4) menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan tidak langsung atasan dan atau secara mandiri berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur sesuai standar kompetensi kerja, serta bertanggung jawab atas hasil kerja orang lain; (5) berjiwa wirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, KTSP SMK/MAK perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi

peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh

sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta

didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan

pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang

lebih tinggi.

d. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat

berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak

utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan

20Desain Komunikasi Visual

Page 21: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual

dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara

berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni.

e. Agama

Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta

akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.

Oleh karena itu, muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung

peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

f. Dinamika Perkembangan Global

Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang

sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan

antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan

mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan

dengan suku dan bangsa lain.

g. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan

peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan

dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

(NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan

sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa

dalam wilayah NKRI.

h. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya

masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.

Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu

sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

i. Kesetaraan Jender

Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang

berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.

j. Karakteristik Satuan Pendidikan

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan

pendidikan.

21Desain Komunikasi Visual

Page 22: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

4. Acuan Operasional atau Prinsip Pengelolaan KTSP

Kurikulum 2013 menegaskan bahwa pengelolaan KTSP harus memperhatikan

prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

didik dan lingkungannya

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki

posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan

tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan

potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta

tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan

pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

b. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai

tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah,

jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif

terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial

ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib

dan muatan lokal.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat

dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk

mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum satuan pendidikan dilakukan dengan melibatkan

pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan

dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan

kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,

pengembangan kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara hard

22Desain Komunikasi Visual

Page 23: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

skills dan soft skills pada setiap kelas antarmata pelajaran, dan

memperhatikan kesinambungan hard skills dan soft skills antar kelas.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,

pengetahuan, dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran

yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang

pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan

pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.

Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal,

nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan

lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia

seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan

daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Kepentingan nasional dan daerah saling mengisi dan

memberdayakan sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka

NKRI.

23Desain Komunikasi Visual

Page 24: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN, VISI DAN MISI SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan SMKPeraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan, Pasal 77 Pendidikan menengah bertujuan membentuk peserta didik menjadi

insan yang :

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan

berkepribadian luhur;

2. Berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;

3. Sehat, mandiri, dan percaya diri; dan

4. Toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

B. Visi dan Misi SMK Negeri 18 Jakarta

1. Visi SMK

Mewujudkan generasi yang berakhlak mulia, berprestasi, terampil, mandiri dan

berwawasan lingkungan.

2. Misi SMK

1. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama

2. Menyelenggarakan pembelajaran yang menyenangkan berbasis IT

3. Meningkatkan kualitas layanan sarana dan prasarana pendidikan

4. Meningkatkan jiwa wirausaha dan pendidikan karakter bangsa

5. Membudayakan salam, senyum, sapa, sopan dan santun

3. Moto SMK

Berkarakter dan berprestasi

C. Tujuan SMK Negeri 18 Jakarta

Menghasilkan lulusan yang kompetitif dan berbudaya

Indikator tujuan terdiri atas :

24Desain Komunikasi Visual

Page 25: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif mampu bekerja mandiri,

mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja

tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang

dipilihnya

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam

dalam berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangakan sikap

profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, serta berakhlak

mulia agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun

melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Membekali peserta didik dengan kompetensi- kopetensi yang sesuai dengan program

keahlian yang dipilih.

Tujuan Kompetensi Keahlian Kelompok Bisnis dan Manajemen.

Tujuan Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan, Manajemen Perkantoran, Pemasaran

dan Desain Komunikasi Visual adalah membekali peserta didik dengan ketrampilan,

pengetahuan, dan sikap agar kompeten:

1. meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta diklat

2. mendidik peserta diklat agar warga negara yang bertanggungjawab

3. mendidik peserta diklat agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan

pengetahuan dan seni serta berakhlak mulia.

4. mendidik peserta diklat dengan keahlian dan ketrampilan akuntansi, Administrasi

Perkantoran dan Pemasaran dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan

pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat

menengah

5. merndidik peserta diklat agar mampu memilih karir, berkompetisi dan mengembangkan

sikap profesional dalam bidang keahlian Bisnis dan Manajemen khususnya program

keahlian akuntansi, administrasi perkantoran dan pemasaran

6. membekali peserta diklat dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sebagai bekal bagi

yang berminat untuk melanjutkan pendidikan .

Tujuan Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual

Tujuan Program Keahlian Seni Rupa kompetensi keahlian Desain Komunikasi

Visual secara umum mengacu pada isi Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

SPN) pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang 25

Desain Komunikasi Visual

Page 26: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara

khusus tujuan Program Keahlian Seni Rupa adalah membekali peserta didik dengan

keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten, meliputi :

1. meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta diklat

2. meningkatkan pemahaman bidang pekerjaan sesuai dengan kompetensi keahlian desain

komunikasi visual.

3. meningkatkan pelayanan pembelajaran bidang keahlian bisnis dan manajemen

berdasarkan kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha/industri

4. mempersiapkan peserta didik menjadi tenaga kerja dan swakelola di bidang

Desain komunikasi visual yang memiliki etos kerja dan berakhlak mulia

5. menumbuhkan daya saing dalam memasuki dunia kerja lokal dan global sesuai dengan

program keahlian yang dikuasai di bidang seni rupa khususnya desain komunikasi

visual

6. membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan soft skill maupun hard skill

sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan.

26Desain Komunikasi Visual

Page 27: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

BAB III

PROFIL LULUSAN DAN SKL KOMPETENSI KEAHLIANPROFIL LULUSAN DAN SKL KOMPETENSI KEAHLIAN

A. Profil Lulusan SMK

Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja. Dalam merumuskan SKL PMK dimulai dengan menentukan profil lulusan PMK, sebagai berikut.1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara

berkelanjutan;3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki

keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan;4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik

untuk bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif

menghadapi pasar global.

B. SKL Kompetensi Keahlian

Penyusunan Area Kompetensi lulusan SMK/MAK didasarkan pada tujuan pendidikan

nasional dengan mempertimbangkan:

a. karakter dan budaya Indonesia yang memiliki keimanan dan ketakwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa serta nilai-nilai Pancasila;

b. pembelajaran dan keterampilan abad 21 (dua puluh satu), seperti berfikir kritis

dan mampu menyelesaikan masalah, kreatif, mampu bekerja sama, dan

berkomunikasi;

c. peningkatan kompetensi lulusan melalui literasi bahasa, matematika, sains,

teknologi, sosial, budaya, dan kemampuan dasar lainnya yang dibutuhkan dalam

menghadapi tantangan masa depan;

d. penyiapan sumber daya manusia agar memiliki pengetahuan, keterampilan,

dan sikap sebagai tenaga terampil tingkat menengah; dan

e. ketentuan kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) dan standar kerja

yang berlaku baik nasional maupun internasional.

Berdasarkan kriteria tersebut dirumuskan 9 (sembilan) area kompetensi27

Desain Komunikasi Visual

Page 28: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

lulusan SMK/MAK sebagai berikut:

a. keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. kebangsaan dan cinta tanah air;

c. karakter pribadi dan sosial;

d. literasi;

e. kesehatan jasmani dan rohani;

f. kreativitas;

g. estetika;

h. kemampuan teknis; dan

i. kewirausahaan.

Standar kompetensi lulusan SMK/MAK dirumuskan secara menyeluruh dalam

satu kemampuan utuh dengan mengintegrasikan dimensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan berdasarkan Gradasi Kompetensi pada masing-masing program pendidikan

3 (tiga) tahun dan 4 (empat) tahun. Pengintegrasian ini dilakukan sebab ketiga dimensi

tersebut bukan merupakan komponen yang saling terpisahkan melainkan saling

melengkapi antara 1 (satu) dengan yang lain. Gradasi Kompetensi diharapkan dapat

memberikan ruang dan kesempatan berkembangnya kompetensi lulusan secara optimal

dengan mempertimbangkan lingkungan peserta didik, fungsi satuan pendidikan,

kesinambungan, lingkup dan kedalaman materi, serta tahapan perkembangan psikologis

peserta didik. Khusus untuk dimensi sikap, internalisasi nilai-nilai sikap ke dalam diri

setiap peserta didik dapat dilakukan melalui strategi:

(1) pemberian keteladanan;

(2) pemberian nasehat sesuai dengan konteks materi, waktu, dan tempat;

(3) penguatan positif dan negatif;

(4) pembiasaan; dan

(5) pengkondisian

Sesuai Permendikbud nomor 34 tahun 2018 tentang SKL Pendidikan Menengah

Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan , Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMK/MAK

dirumuskan pada program pendidikan 3 (tiga) seperti ditunjukkan pada tabel berikut berikut.

28Desain Komunikasi Visual

Page 29: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

Tabel 1. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK Program Pendidikan 3 (tiga) Tahun

No.Area

KompetensiStandar Kompetensi Lulusan 3 (tiga) Tahun

A.1. Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

A.1.1 memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran dalam mengamalkan ajaran agama yang dianut

A.1.2 memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran dalam berperilaku yang menggambarkan akhlak mulia

A.1.3 memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran dalam hidup berdasarkan nilai kasih dan sayang

A.2. Kebangsaan dan Cinta Tanah Air

A.2.1 meyakini Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

A.2.2 memiliki kesadaran sejarah, rasa cinta, rasa bangga, dan semangat berkorban untuk tanah air, bangsa, dan negara

A.2.3 menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang demokratis dan warga masyarakat global

A.2.4 bekerjasama dalam keberagaman suku, agama, ras, antargolongan, jender, dan bahasa dengan menjunjung hak asasi dan martabat manusia

A.2.5 memiliki pemahaman, penghayatan, dan kesadaran untuk patuh terhadap hukum dan norma sosial

A.2. 6memiliki kebiasaan, pemahaman, dan kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan alam, kepedulian sosial dalam onteks pembangunan berkelanjutan

A.3. Karakter Pribadi A.3.1 memiliki kebiasaan, pemahaman, dan 29

Desain Komunikasi Visual

Page 30: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

dan Sosial kesadaran untuk bersikap dan berperilaku jujurA.3.2 memiliki kemandirian dan bertanggungjawab

dalam melaksanakan tugas pekerjaannyaA.3.3 memiliki kemampuan berinteraksi dan bekerja

dalam kelompok secara santun, efektif, dan produktif dalam melaksanakan tugas pekerjaannya

A.3.4 memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan situasi dan lingkungan kerja secara efektif

A.3.5 memiliki rasa ingin tahu untuk mengembangkan keahliannya secara berkelanjutan

A.3.6 memiliki etos kerja yang baik dalam menjalankan tugas keahliannya

A.4. Kesehatan Jasmani dan Rohani

A.4.1 memiliki pemahaman dan kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat untuk diri dan lingkungan kerja

A.4.2 memiliki kebugaran dan ketahanan jasmani dan rohani dalam menjalankan tugas keahliannya

A.4.3 menyadari potensi dirinya, tangguh mengatasi tekanan pekerjaan, dapat bekerja produktif,

dan bermanfaat bagi lingkungan kerjaA.5. Literasi A.5.1 memiliki kemampuan berkomunikasi dengan

menggunakan Bahasa Indonesia yang baik untuk melaksanakan pekerjaan sesuai keahliannya

A.5.2 memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya untuk menunjang pelaksanaaan tugas sesuai Keahliannya

A.5.3 memiliki pemahaman matematika dalam

30Desain Komunikasi Visual

Page 31: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

melaksanakan tugas sesuai keahliannyaA.5.4 memiliki pemahaman konsep dan prinsip sains

dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannyaA.5.5 memiliki pemahaman konsep dan prinsip

pengetahuan sosial dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya

A.5.6 memiliki kemampuan menggunakan teknologi dalam melaksanakan tugas sesuai keahliannya

A.5.7 memiliki kemampuan mengekspresikan dan mencipta karya seni budaya lokal dan nasional

A.6. Kreativitas A.6.1 memiliki kemampuan untuk mencari dan menghasilkan gagasan, cara kerja, layanan, dan produk karya inovatif sesuai keahliannya

A.6.2 memiliki kemampuan bekerjasama menyelesaikan masalah dalam melaksanakan

tugas sesuai keahliannya secara kreatifA.7. Estetika A.7.1 memiliki kemampuan mengapresiasi,

mengkritisi, dan menerapkan aspek estetika dalam menciptakan layanan dan/atau produk

sesuai keahliannyaA.8. Kemampuan

TeknisA.8.1 memiliki kemampuan dasar dalam bidang

keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja

A.8.2 memiliki kemampuan spesifik dalam program keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan menerapkan kemampuannya sesuai prosedur/kaidah dibawah pengawasan

A.8.3 memiliki pengalaman dalam menerapkan keahlian spesifik yang relevan dengan dunia kerja

A.8.4 memiliki kemampuan menjalankan tugas keahliannya dengan menerapkan prinsip

31Desain Komunikasi Visual

Page 32: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

keselamatan, kesehatan, dan keamanan lingkungan

A.9.

Kewirausahaan

A.9.1 memiliki kemampuan mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang usaha dengan mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan dalam keahlian tertentu

A.9.2 memiliki kemampuan memperhitungkan dan mengambil resiko dalam mengembangkan dan mengelola usaha

A.9.3 memiliki keinginan kuat dan kemampuan mengelola usaha dengan mendayagunakan pengetahuan dan keterampilan dalam keahlian tertentu

32Desain Komunikasi Visual

Page 33: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

BAB IV

DESKRIPSI KOMPETENSI

A. Deskripsi KKNI

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI,

dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 8 tahun 2012 adalah kerangka

penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan

mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta

pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan

struktur pekerjaan di berbagai sektor. Peraturan ini ditetapkan untuk untuk

melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006

tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional dimana perlu menetapkan Peraturan Presiden

tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Prinsip pokok kualifikasi adalah

deskripsi akan jenjang, standar, kriteria dan keluaran dari sebuah jenjang pendidikan.

Deskripsi yang rinci itulah yang diharapkan akan mampu menyandingkan kompetensi

sesama lulusan sebuah jenjang pendidikan.

Kualifikasi adalah penguasaan capaian pembelajaran yang menyatakan

kedudukannya dalam KKNI. KKNI terdiri atas 9 (sembilan) jenjang kualifikasi,

dimulai dari jenjang 1 (satu) sebagai jenjang terendah sampai dengan jenjang 9

(sembilan) sebagai jenjang tertinggi. Jenjang kualifikasi KKNI terdiri atas:

1. jenjang 1 sampai dengan jenjang 3 dikelompokkan dalam jabatan operator;

2.  jenjang 4 sampai dengan jenjang 6 dikelompokkan dalam jabatan teknisi atau

analis;

3.  jenjang 7 sampai dengan jenjang 9 dikelompokkan dalam jabatan ahli.

Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka

implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di

Indonesia pada setiap level kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun

karakter dan kepribadian manusia Indonesia sebagai berikut :

Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya

Desain Komunikasi Visual 33

Page 34: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung

perdamaian dunia

Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi

terhadap masyarakat dan lingkungannya

Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta

pendapat/temuan original orang lain

Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk

mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas

Rumusan deskripsi KKNI Level 2 yang diterapkan di SMK Negeri 18 :

 Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan

informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja

dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya.

Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja

yang spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia terhadap

masalah yang lazim timbul.

Peta profesi untuk memberikan gambaran mengenai fungsi dan lingkup

bidang Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual Dari peta profesi terebut terlihat

lingkup profesi bidang Desain Grafis/Desain Komunikasi Visual yang mencakup 3

(tiga) fungsi pentingnya yaitu to inform, to indentify, dan to persuade. Fungsi

memberikan informasi, mengidentifikasi dan membujuk (mempersuasi) dengan

mempergunakan media grafis (berbasis cetak), media digital, dan environmental

(lingkungan). Ketiga jenis media tersebut dapat digunakan secara sendiri-sendiri

maupun secara terpadu. Adapun lingkup profesi terbagi menjadi profesi yang lebih

umum biasanya disebut desainer grafis/komunikasi visual dan profesi yang lebih

spesialis seperti: desainer brand, desainer kemasan, desainer website, desainer

multimedia, dan lain-lain. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa profesi ini akan

terus berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi. 24 Peta Industri DG/DKV SK

Menaker RI No.301 Th. 2016 Bidang profesi Desain Grafis/Desain Komunikasi

Visual hampir menyentuh seluruh aspek kehidupan mencakup bidang politik,

ekonomi, sosial, dan budaya. Namun dalam peta industri terkait Desain

Grafis/Desain Komunikasi Visual di atas digambarkan industri-industri di mana

pada umumnya seorang Desainer Grafis/Komunikasi Visual dibutuhkan

Desain Komunikasi Visual 34

Page 35: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

keberadaannya. Pada industri-industri tersebut di atas banyak dibutuhkan jasa

Desainer Grafis/Komunikasi Visual baik sebagai desainer yang bekerja di studio

desain, butik kreatif, biro iklan (agency), sebagai desainer lepas (freelancer)

maupun menjadi desainer inhouse. Kebutuhan akan Desainer Grafis/Komunikasi

Visual yang kompeten untuk menunjang industri-industri terkait sangat besar.

Apalagi sudah memasuki era pasar bebas ASEAN dalam kerangka Masyarakat

Ekonomi ASEAN (MEA). Karena itu perlu disiapkan suatu standar yang dapat jadi

acuan bagi tenaga kerja dalam profesi ini, baik dalam posisinya untuk menentukan

jenjang ketenagakerjaan maupun dalam perencanaan pendidikan penunjangnya.

Agar terjadi kesinambungan antara pendidikan dengan dunia industri dalam

penyediaan SDM yang berdaya saing

Daftar Unit Kompetensi

No Kode Unit Judul Unit Kompetensi

1. M.74100.001.02 Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain

2. M.74100.002.02 Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi

3. M.74100.003.02 Menerapkan Pengetahuan Produksi Desain

4. M.74100.004.02 Menerapkan Project Brief

5. M.74100.005.02 Menerapkan Design Brief

6. M.74100.006.01 Mengorganisasi Informasi Terkait Proyek Desain

7. M.74100.007.01 Menetapkan Strategi Desain

8. M.74100.008.02 Menetapkan Konsep Desain

9. M.74100.009.02 Mengoperasikan Perangkat Lunak Desain

10. M.74100.010.01 Menciptakan Karya Desain

11. M.74100.011.02 Mengevaluasi Hasil Karya Desain

12. M.74100.012.02 Mempresentasikan Karya Desain

13. M.74100.013.02 Membuat Materi Siap Produksi

14. M.74100.014.01 Mengelola Proses Produksi

15. M.74100.015.01 Mengelola Proses Desain

16. M.74100.016.02 Menerapkan Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual

17. M.74100.017.01 Memimpin Organisasi Desain

18. M.74100.018.01 Mencipta Desain secara Interdisiplin

Desain Komunikasi Visual 35

Page 36: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

B. Diskripsi Kompetensi PMK

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas

tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas

yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah

Aliyah Kejuruan dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 2. Kompetensi inti untuk jenjang SMK

KOMPETENSI INTI

KELAS X

KOMPETENSI INTI

KELAS XI

KOMPETENSI INTI

KELAS XII

1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran agama

yang dianutnya

1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran agama

yang dianutnya.

1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran agama

yang dianutnya.

2. Menghayati dan

Mengamalkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung-jawab,

peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-

aktif dan menunjukan sikap

sebagai bagian dari solusi

atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam

menempatkandiri sebagai

2. Menghayati dan

mengamalkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung-jawab,

peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-

aktif dan menunjukan sikap

sebagai bagian dari solusi

atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai

2. Menghayati dan

mengamalkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung-jawab,

peduli (gotong royong,

kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-

aktif dan menunjukan sikap

sebagai bagian dari solusi

atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai

Desain Komunikasi Visual 36

Page 37: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan

dan menganalisis

pengetahuan faktual,

konseptual, dan prosedural

berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni,

budaya, dan humaniora

dalam wawasan

kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena

dan kejadian dalam bidang

kerja yang spesifik untuk

memecahkan masalah.

3. Memahami, menerapkan,

dan menganalisis

pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan

metakognitif berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora

dalam wawasan

kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena

dan kejadian dalam bidang

kerja yang spesifik untuk

memecahkan masalah.

3. Memahami, menerapkan,

menganalisis, dan

mengevaluasi pengetahuan

faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif

dalam ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena

dan kejadian dalam bidang

kerja yang spesifik untuk

memecahkan masalah.

C. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek

kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,

kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Berikut tabel 3:

Tabel 3 Kompetensi Inti 1 dan Kompetensi Inti 2

KOMPETENSI INTI 1

(SIKAP SPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL)

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

royong, kerja sama, toleran, damai),

bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif

Desain Komunikasi Visual 37

Page 38: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

melalui keteladanan, pemberian nasihat,

penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian

secara berkesinambungan serta menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

Kompetensi sikap spiritual (KI 1) dan Kompetensi sikap sosial (KI 2) tersebut

dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran

serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.Penumbuhan dan pengembangan kompetensi

sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan

sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Tabel 4 : Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi Inti 4

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian bahasa Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian bahasa Indonesia.Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,

Desain Komunikasi Visual 38

Page 39: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,regional, dan internasional.

mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampumelaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.

Rincian KD 3 dan KD 4 terlampir

BAB V

STRUKTUR DAN PERATURAN AKADEMIK

A. Struktur Kurikulum

Struktur dan muatan KTSP SMK ditetapkan melalui Peraturan Dirjen Dikdasmen

Nomor 07/D.D5/KK/2018. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan berisi

Muatan Umum yang terdiri atas: (A) Muatan Nasional dan (B) Muatan Kewilayahan yang

dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah dan (C) Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri

atas Dasar Bidang Keahlian, Dasar Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian.

Muatan Nasional terdiri atas enam Mata Pelajaran yaitu: (1) Pendidikan Agama dan Budi

Pekerti; (2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (3) Bahasa Indonesia; (4)

Desain Komunikasi Visual 39

Page 40: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Matematika; (5) Sejarah Indonesia; (6) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya. Muatan

Kewilayahan berisi dua Mata Pelajaran yaitu: (1) Seni Budaya dan (2) Pendidikan Jasmani,

Olahraga, dan Kesehatan. Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri atas tiga subkelompok,

yaitu: (1) Dasar Bidang Keahlian; (2) Dasar Program Keahlian; (3) Kompetensi Keahlian.

1. Mata Pelajaran

Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara SMA/MA dan SMK/MAK, maka

dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah, terdiri atas Kelompok Mata

pelajaran :

A. Muatan Nasional,

B. Muatan kewilayahan

C. Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri

C1. Dasar Bidang Keahlian

C2. Dasar Program Keahlian

C3.Kompetensi Keahlian

Mata pelajaran wajib mencakup 8 (sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam

per minggu untuk kelas X, 17 jam pelajaran untuk kelas XI dan kelas XII. Isi kurikulum

(KI dan KD) dan kemasan substansi untuk Mata pelajaran wajib bagi SMA/MA dan

SMK/MAK adalah sama. Struktur ini menerapkan prinsip bahwa peserta didik

merupakan subjek dalam belajar yang memiliki hak untuk memilih mata pelajaran sesuai

dengan minatnya.

Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik untuk SMA/MA serta pilihan

akademik dan vokasional untuk SMK/MAK. Mata pelajaran pilihan ini memberi corak

kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat

peserta didik. Satu jam belajar adalah 45 menit, sedangkan beban belajar untuk

SMK/MAK adalah 48 jam pelajaran per minggu. Berikut adalah tabel struktur kurikulum

SMK :

Tabel 5. Struktur Kurikulum SMK 2019/2020

STRUKTUR KURIKULUM NASIONALSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

TAHUN 2018BIDANG KEAHLIAN : SENI DAN INDUSTRI KREATIFPROGRAM KEAHLIAN : SENI RUPAPAKET KEAHLIAN : DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

Desain Komunikasi Visual 40

Page 41: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

MATA PELAJARANKELAS

X XI XII1 2 1 2 1 2

A. Muatan Nasional

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 34. Matematika 4 4 4 4 4 45. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -

6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4

B. Muatan Kewilayahan

1. Seni Budaya 3 3 - - - -

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 - -

Jumlah A dan B 24 24 17 17 16 16C. Muatan Peminatan Kejuruan

C1. Dasar Bidang Keahlian

1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -2. Tinjauan Seni 2 2 - - - -3. Dasar-dasar Kreativitas 2 2 - - - -

C2. Dasar Program Keahlian

1. Dasar-dasar Seni Rupa 4 4 - - - -2. Gambar 7 7 - - - -3. Sketsa 4 4 - - - -

C3. Kompetensi Keahlian

1. Desain Publikasi - - 9 9 8 82. KomputerGrafis - - 7 7 7 73. Fotografi - - 4 4 4 44. Videografi - - 4 4 6 65. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8

Desain Komunikasi Visual 41

Page 42: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Jumlah C (C1, C2, dan C3) 22 22 31 31 33 33Total 46 46 48 48 48 48

Struktur kurikulum SMK Negeri 18 Jakarta untuk kelas X menggunakan struktur kurikulum

Peraturan Dirjen nomor 07/D.D5/KK/2018 ( kurikulum 2013 revisi 2017), kurikulum 2013

revisi dan dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Struktur Kurikulum memiliki 48 jam pelajaran yang terdiri atas 46 jam pelajaran dari

pusat dan 2 jam muatan lokal bahasa Mandarin.

b. Kompetensi keahlian yang dipilih adalah Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Bisnis

Daring dan Pemasaran dan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran serta Desain

Komunikasi Visual.

c. Struktur Kurikulum terdiri atas mata pelajaran kelompok A muatan nasional, kelompok

B muatan kewilayahan, kelompok C muatan peminatan kejuruan yang terdiri atas

kelompok C1 Dasar Bidang Keahlian, C2 Dasar Program Keahlian dan C3 Kompetensi

Keahlian.

d. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam

struktur kurikulum.

e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 38-40 minggu.

Berikut adalah struktur kurikulum SMK Negeri 18 Jakarta untuk kelas X DKV menggunakan

struktur kurikulum Peraturan Dirjen nomor 07/D.D5/KK/2018 ( kurikulum 2013 revisi

2017).

Tabel 6. Struktur Kurikulum SMK Negeri 18 Jakarta paket keahlian Desain Komunikasi Visual

MATA PELAJARANKELAS

X XI XII1 2 1 2 1 2

A. Muatan Nasional

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3

Desain Komunikasi Visual 42

Page 43: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

4. Matematika 4 4 4 4 5 55. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -

6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4

B. Muatan Kewilayahan

7. Seni Budaya 3 3 - - - -

8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 - -

9. Bahasa Jepang 2 2 2 2 2 2Jumlah A dan B 26 26 19 19 19 1

9C. Muatan Peminatan Kejuruan

C1. Dasar Bidang Keahlian

10.

Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -

11.

Tinjauan Seni 2 2 - - - -

12.

Dasar-dasar Kreativitas 2 2 - - - -

C2. Dasar Program Keahlian

13.

Dasar-dasar Seni Rupa 4 4 - - - -

14.

Gambar 6 6 - - - -

15.

Sketsa 4 4 - - - -

C3. Kompetensi Keahlian

16.

Desain Publikasi - - 8 8 7 7

17.

KomputerGrafis - - 7 7 7 7

18.

Fotografi - - 4 4 4 4

19.

Videografi - - 4 4 5 5

20.

Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 5

Desain Komunikasi Visual 43

Page 44: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

BK 1 1 1 1 1 1Jumlah C (C1, C2, dan C3) 22 22 29 29 29 2

9Total 48 48 48 48 48 4

8

B. Peraturan Akademik

1. Beban Belajar

a. Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar dengan menggunakan sistem

paket. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya

diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan

untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban

belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.

b. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk

mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan

mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan

dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

c. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta

didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada SMK

Negeri 18 Jakarta selama 45 menit. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu adalah 48 jam

pelajaran pembelajaran.

Tabel 7. Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka

(Disesuaikan dengan kebijakan sekolah namun tidak mengurangi jam minimal)

Desain Komunikasi Visual 44

Satuan Pendidikan Kelas

Satu jam pemb.

tatap muka (menit)

Jumlah jam pemb.

Per minggu

Minggu Efektif per

tahun pelajaran

Waktu pembelajaran per

tahun

Jumlah jam per tahun (@60

menit)

SMKN 18 X s.d. XII 45’ 48 38-40

1584-1760 jam pembelajaran

(71280 - 79200

menit)

1188-1320 jam

Page 45: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

d. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi

pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar

kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik 0 – 60%.

e. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman

materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar

kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik dan guru tetapi

maksimum 60% dari jam tatap muka dalam satu semester.

f. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana

tertera dalam struktur kurikulum. Walaupun pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata

pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat

dilakukan secara fleksibel, menetapkan alokasi waktu yang sama setiap semesternya yakni 48

jam pelajaran per minggu. Penambahan jam pembelajaran tambahan dari alokasi minimal

didasarkan pada pertimbangan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, tingkat

kesulitan, dan atas dasar pencapaian prestasi akademik siswa.

g. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam

sistem paket 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik

dalam mencapai kompetensi.

h. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket adalah tiga tahun

maksimum 5 tahun.

i. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam

tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.

2. Penjurusan

Penjurusan dilakukan di awal peserta didik masuk ke SMK Negeri 18 Jakarta.

Peserta didik memilih sendiri kompetensi keahlian yang diminati dengan

mempertimbangkan minat, kemampuan peserta didik dan daya tampung kompetensi

keahlian. Pemilihan paket keahlian atau jurusan di SMK Negeri 18 Jakarta dilakukan

oleh peserta didik pada saat mendaftar sebagai peserta didik baru. Pemilihan ini

didasari oleh minat, bakat, dan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik yang

Desain Komunikasi Visual 45

Page 46: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

bersangkutan, khususnya kemampuan dilihat dari nilai hasil Ujian Nasional calon

peserta didik di tingkat SMP/MTs.

Setiap peserta didik berhak memilih 3 (tiga) paket keahlian yang berbeda. Apabila dari

ketiga paket keahlian pilihan tidak dapat diterima, maka calon peserta didik dapat

mendaftar lagi untuk memilih paket keahlian lain atau sekolah lain yang masih

memungkinkan. SOP yang digunakan adalah SK Dirjen Mendikdasmen Nomor

12/C/Kep/TU/2008 dan SOP yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta

dalam Penerimaan Peserta Didik Baru secara real time (online) pada tahun 2019/2020.

3. Prosedsur PKL

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan wajib bagi siswa Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) yaitu kegiatan belajar dengan objek dan tempat langsung di

Dunia Usaha / Dunia Industri. Dalam Kurikulum 2013 (rev 2017) pelaksanaan PKL selama

120 hari / 24 minggu / 6 Bulan. Proses Pembelajaran di dunia kerja (DUDI) disebut

dengan Praktik kerja lapangan (PKL) untuk penerapan, pemantapan, dan peningkatan

kompetensi. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya

melaluipembimbingan praktik.

1. Dasar Hukum

a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

b. PP No. 19 Tahun 2005 yang terakhir diubah dengan PP No. 13 Tahun 2015 tentang

Standar Nasional Pendidikan.

c. PP RI No. 17 Tahun 2010 yang telah diubah dengan PP RI No. 66 Tahun 2010

Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

d. PP RI No. 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.

e. Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);

f. Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam

Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

g. Permen Perindustrian No. 03/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and

Match dengan Industri.

h. Permen Tenaga Kerja No. 36 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemangangan di

Dalam Negeri.

Desain Komunikasi Visual 46

Page 47: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

i. Permen Pendidikan dan Kebudayaan No20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi

Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan.

2. Tujuan PKL

a. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) untuk menanamkan (internalize) iklim

kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.

b. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja

menghadapi tuntutan pasar kerja global.

c. Memenuhui hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan standar

kompetensi lulusan.

d. Mengaktualisasikan penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara

SMK dan Institusi Pasangan (DUDI), memadukan secara sistematis dan sistemik

program pendidikan di SMK dan program latihan di dunia kerja (DUDI).

3. Manfaat PKL

3.1. Bagi Peserta Didik

a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.

b. Menambah wawasan dunia kerja, iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli

mutu proses dan hasil kerja.

c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menamkan etos kerja yang

tinggi.

d. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipelajari

ditempat PKL

e. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/ arahan pembimbing

industry

3.2. Bagi Sekolah

a. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah dengan

duni kerja (perusahaan)

b. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama PKL.

Desain Komunikasi Visual 47

Page 48: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

c. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum, proses

pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana

praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.

d. Meningkatkan kualitas lulusan

3.3. Bagi DU/DI

a. Dunia Kerja (DUDI) lebih dikenal oleh masyarakat sekolah sehingga dapat membantu

promosi produk.

b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk perkembangan DUDI.

c. Dunia kerja/DUDI dapat mengembangkan proses dan atau produk melalui optimalisasi

peserta PKL.

d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhannya.

e. Meningkatkan citra positif DUDI sebagai bentuk implementasi dari Inpres No 9 tahun

2016

4. Fungsi PKL

a. Pemantapan Kompetensi . Pembelajaran di SMK belum memenuhi standar

indusri, dilihat dari ketersediaan jenis dan jumlah peralatan, kompetensi pengajar,

kondisi dan situasi belajar, dan situasi melayani konsumen secara langsung.

b. Realisasi Pendidikan Sistim Ganda (PSG). Aktualisasi PSG, SMK bermitra dengan

DUDI. SMK yang melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan DUDI

dalam pelaksanaan pembelajaran: SMK PIKA Semarang, SMK Negeri 1 Singosari

Malang yang membuka kelas ASTRA, SMK N 3 Banduran Sidoarjo

(STM Perkapalan) dengan PT PAL Indonesia dan lain-lain

5. Pelaksanaan PKL

a. Pola harian (120-200 hari efektif), 5 hari x 4 minggu x 6 bulan (120 hari)

b. Pola mingguan (24-40 minggu), 4 minggu x 6 bulan (24 minggu)

c. Pola bulanan (6 bulan).

Penyelenggaraan PKL pola bulanan ini dilakukan dengan cara mendistribusikan 3

bulan siswa mengikuti PKL ke DU/DI 2 Januari sd 31 Maret semester 4 dan 3

bulan PKL di sekolah semester 2 dan 3 dalam bulan efektif pembelajaran.

Desain Komunikasi Visual 48

Page 49: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

PROSEDUR PELAKSANAAN PKL SMKN 18 JAKARTA

PELAKSANAAN PKL

Penyusunan Jurnal PKLMonitoring PKLDokumentasi Portofolio

Desain Komunikasi Visual 49

PERENCANAAN PKL

Pemilahan Kompetensi

Penetapan DUDI

Penyusunan Program PKLPembekalan

PesertaPenetapan

Pembimbing

MoU SMK dan

DUDIPedoman PKL

Daftar Kompetensi

Daftar DUDI

Program PKL

Page 50: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

4. Sistem Penilaian

Ketentuan Pelaksanaan Ulangan dan Ujian

a. Pelaksanaan ulangan harian :1) Seluruh peserta didik wajib mengikuti ulangan harian sesuai dengan kompetensi

inti /kompetensi dasar yang pelaksanaannya ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan

2) Bagi peserta didik yang tidak mengikuti ulangan harian karena alasan tertentu dapat mengikuti ujian susulan dengan waktu yang ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan

b. Pelaksanaan Penilaian Tengah Semester1) Penilaian Tengah Semester dilaksanakan setelah bulan ke 2 sesuai dengan

Kompetensi Inti /Kompetensi Dasar berjalan yang sesuai jadwal yang ditetapkan dalam kalender pendidikan

2) Bagi peserta didik yang tidak mengikuti Penilaian Tengah Semester karena alasan tertentu dapat mengikuti ujian susulan pada waktu yang ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan sebelum pembagian raport tengah semester

c. Pelaksanaan Penilaian Akhir Semester:1) Penilaian Akhir Semester dilaksanakan setelah bulan ke 6 sesuai dengan jadwal

yang ditetapkan dalam kalender pendidikan

Desain Komunikasi Visual 50

PENILAIAN PKLPenilaian PembimbingSertifikasi DUDIPelaporan Nilai

Nilai dari pembimbing DUDI

Sertifikat dari DUDI

Laporan Nilai (Raport)

Page 51: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

2) Bagi peserta didik yang tidak mengikuti Penilaian Akhir Semester karena alasan tertentu dapat mengikuti ulangan susulan pada waktu yang ditentukan oleh panitia Penilaian Akhir Semester sebelum pembagian raport semester.

d. Pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional1) Pelaksanaan Ujian Sekolah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah

ditentukan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta sementara Ujian Nasional ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia disesuaikan dengan POS UN

2) Peserta didik yang berhak mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional adalah peserta didik yang masih aktif belajar di kelas XII

3) Bagi peserta didik yang tidak mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional karena alasan tertentu dapat mengikuti ujian susulan pada waktu yang ditentukan sesuai POS

e.. Ketentuan Pelaksanaan Pengayaan dan Remedial1. Peserta didik yang tidak lulus ulangan harian, ujian tengah semester dan atau ujian

semester wajib mengikuti pengayaan dan remedial2. Pelaksanaan pengayaan dan remedial ditentukan oleh guru mata pelajaran yang

bersangkutan dengan mengisi bukti/form program pengayaan dan remedial untuk diserahkan kepada bagian kurikulum dan selanjutnya diserahkan kepada wali kelas

3. Batas maksimam nilai remedial adalah sama dengan nilai KKM/KBM

Sistem Penilaian untuk kelas X, XI dan XII:1. Penilaian Kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar

teman dan jurnal

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan dan penugasan

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang

menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan

menggunakan tes praktik, proyek, dan penilaian portofolio.

Permendiknas No. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar

dan Menengah mengatur tentang penilaian yang terdiri atas penilaian hasil belajar

oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan

untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan

efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan dalam bentuk penugasan,

ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan

kenaikan kelas. Berbagai macam ulangan dilaksanakan dengan menggunakan teknik

dan instrumen yang sesuai dengan kebutuhan.

Desain Komunikasi Visual 51

Page 52: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian

kompetensi peserta didik, (b) bahan Pengembangan laporan hasil belajar, dan (c)

memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai

instrumen baik tes maupun nontes atau penugasan yang dikembangkan sesuai dengan

karateristik kelompok mata pelajaran.

Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus terencana, terpadu, menyeluruh,

dan berskesinambungan. Dengan penilaian ini diharapkan pendidik dapat (a)

mengetahui kompetensi yang telah dicapai peserta didik, (b) meningkatkan motivasi

belajar peserta didik, (c) mengantarkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah

ditentukan, (d) memperbaiki strategi pembelajaran, dan (e) meningkatkan akuntabilitas

sekolah.

Secara teknis kegiatan pada tahap perencanaan penilaian oleh pendidik sebagai

berikut:Menjelang awal tahun pelajaran, guru mata pelajaran sejenis pada satuan

pendidikan (MGMP sekolah) melakukan pengembangan indikator pencapaian KD,

Pengembangan rancangan penilaian (teknik dan bentuk penilaian) yang sesuai,

pembuatan rancangan program remedial dan pengayaan setiap KD, penetapan Kriteria

Ketuntasan Belajar (KB) masing-masing mata pelajaran melalui analisis indikator

dengan memperhatikan karakteristik peserta didik (kemampuan rata-rata peserta

didik/intake), karakteristik setiap indikator (kesulitan/kerumitan atau kompleksitas),

dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung, misalnya kompetensi guru, fasilitas

sarana dan prasarana). Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM/KB dan

silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian

kepada peserta didik.

Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi, instrumen penilaian (berupa

tes, pengamatan, penugasan, dan sebagainya) dan pedoman penskoran. Hal-hal lain

yang belum diatur dikembangkan dalam peraturan akademik.

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan.

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai

pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian ini

meliputi:

Penilaian akhir untuk semua mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok

mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran iptek, olah raga, dan kesehatan.

Penilaian akhir digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk menentukan kelulusan

Desain Komunikasi Visual 52

Page 53: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

peserta didik dari satuan pendidikan dan harus mempertimbangkan hasil penilaian

peserta didik oleh pendidik;

Ujian Sekolah untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan

dan teknologi (yang tidak dinilai melalui Ujian Nasional) dan aspek kognitif dan/atau

psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. Ujian Sekolah juga

merupakan salah satu persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari

satuan pendidikan.

Perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan sebagai

berikut: Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan melakukan pendataan

KKM/ketuntasan belajar setiap mata pelajaran, penentuan kriteria kenaikan kelas (bagi

satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket) atau penetapan kriteria program

pembelajaran (untuk satuan pendidikan yang melaksanakan Sistem Kredit Semester),

penentuan kriteria nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran

estetika, dan kelompok mata pelajaran iptek, olahraga dan kesehatan, dengan

mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik, penentuan kriteria kelulusan ujian

sekolah, koordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan

kenaikan kelas.

Sekolah membentuk tim untuk menyusun instrumen penilaian (untuk

penilaian tengah semester, penilaian akhir semester/PAS, dan ujian sekolah) yang

meliputi pengembangan kisi-kisi penulisan soal (di dalamnya terdapat indikator soal),

Pengembangan butir soal sesuai dengan indikator dan bentuk soal, serta mengikuti

kaidah penulisan butir soal, penelaahan butir soal secara kualitatif, dilakukan oleh

pendidik lain (bukan penyusun butir soal) pengampu mata pelajaran yang sama

dengan butir soal yang ditelaahnya, perakitan butir-butir soal menjadi perangkat tes.

Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian

kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata

pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan dalam bentuk Ujian

Nasional (UN). Pemerintah menugaskan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

untuk menyelenggarakan UN, dan dalam penyelenggaraannya BSNP bekerja sama

dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah

Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan.

Desain Komunikasi Visual 53

Page 54: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk (a) pemetaan

mutu satuan pendidikan, (b) dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, dan

(c) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis ketuntasan

belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya

dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan

standar kompetensi. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD)

merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut.

Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila

yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan

untuk seluruh indikator pada KD tersebut. Secara kuantitatif sekolah telah menetapkan

KKM/KB sebagaimana terlampir sebagai bagian tidak terpisahkan dengan dokumen

kurikulum ini.

Selanjutnya sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013, maka ketuntasan

belajar peserta meliputi keseluruhan aspek penilaian sebagaimana diatur dalam

Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan . Penilaian

dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip, bentuk, mekanisme, prosedur, dan instrumen

penilaian sebagaimana diatur dalam standar penilaian yang bersifat autentik dengan

mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Kurikulum 2013

mengembangkan meliputi Kompetensi Inti (KI) yaitu tingkat kemampuan untuk

mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki siswa/peserta didik.

Pencapaian setiap KI dijabarkan secara rinci dalam kompetensi dasar (KD). Khusus

untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan (PPKn) pembelajaran KI-1 dan KI-2 diturunkan secara

langsung sesuai dengan KD pada KI-3 dan KI-4. Sedangkan untuk mata pelajaran lain

pembelajaran KI-1 dan KI-2nya dilaksanakan secara tidak langsung.

Dalam rangka menilai akhlak peserta didik, guru agama dan guru mata

pelajaran lain melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik, baik di dalam

maupun di luar kelas. Pengamatan ini dimaksudkan untuk menilai perilaku peserta

didik yang menyangkut pengamalan agamanya seperti kedisiplinan, kebersihan,

tanggung jawab, sopan santun, hubungan sosial,

kejujuran, dan pelaksanaan ibadah ritual. Tabel berikut menampilkan dimensi dan

indikator penilaian akhlak mulia.

Desain Komunikasi Visual 54

Page 55: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Tabel 8. Dimensi dan indikator sebagai rambu-rambu penilaian akhlak mulia

No Dimensi Indikator1 Disiplin Datang dan pulang tepat waktu

mengikuti kegiatan dengan tertip 2 Bersih Membuang sampah pada tempatnya

Mencuci tangan sebelum makan Membersihkan tempat kegiatan Merawat kebersihan diri

3 Tanggungjawab Menyelesaikan tugas pada waktunya Berani menanggung resiko

4 Sopan Santun Berbicara dengan sopan Bersikap hormat pada orang lain Berpakaian sopan Berposisi duduk yang sopan

5 Hubungan Sosial Menjalin hubungan baik dengan guru Menjalin hubungan baik dengan sesama teman Menolong teman Mau bekerjasama dalam kegiatan yang positif

6 Jujur Menyampaikan pesan apa adanya Mengatakan apa adanya Tidak berlaku curang

7 Pelaksanaan ibadah ritual

Melaksanakan sembahyang Menunaikan ibadah puasa Berdoa

Penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada akhir

satuan pendidikan dilakukan melalui rapat dewan pendidik yang didasarkan pada

hasil ujian sekolah dengan mempertimbangkan penilaian oleh pendidik.

Penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

Hasil belajar kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian meliputi:

Pemahaman akan hak dan kewajiban diri sebagai warga negara, yaitu aspek kognitif

sebagai hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Kepribadian, yaitu

beberapa aspek kepribadian sebagaimana disebutkan dalam Kerangka Dasar dan

Struktur Kurikulum. Perilaku berkepribadian, yaitu berbagai bentuk perilaku sebagai

penerjemahan dimilikinya ciri-ciri kepribadian warga negara Indonesia

Seperti kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, penilaian kelompok mata

pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui: Pengamatan terhadap

perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian

peserta didik; Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif

peserta didik.

Desain Komunikasi Visual 55

Page 56: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Tabel 9. Penilaian terhadap aspek kepribadian peserta didik

ASPEK KEPRIBADIAN INDIKATOR PERILAKU

Bertanggungjawab a. Tidak menghindari kewajiban b. Melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan c. Menaati tata tertib sekolah d. Memelihara fasilitas sekolah

Percaya Diri a. Tidak mudah menyerah b. Berani menyatakan pendapat c. Berani bertanya d. Mengutamakan usaha sendiri daripada bantuan

Saling Menghargai a. Menerima pendapat yang berbeda b. Memaklumi kekurangan orang lain c. Mengakui kelebihan orang lain

d. Dapat bekerjasama

Bersikap Santun a. Menerima nasihat guru b. Menghindari permusuhan dengan teman c. Menjaga perasaan orang lain

Kompetitif a. Berani bersaing b. Menunjukkan semangat berprestasi c. Berusaha ingin lebih maju d. Memiliki keinginan untuk tahu

PP 19 tahun 2005 Pasal 63 ayat (1) menyatakan bahwa penilaian pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan

dan teknologi (iptek) untuk SMK dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan

bahasa, matematika, IPA (fisika, kimia, biologi), IPS (ekonomi, sejarah, sosiologi,

geografi), keterampilan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta muatan

lokal yang relevan. Penilaian dalam kelompok mata pelajaran iptek disesuaikan

dengan karakteristik tiap-tiap rumpun mata pelajaran. Berikut ini adalah karakteristik

penilaian tiap-tiap rumpun mata pelajaran yang dimaksudkan.

a. Penilaian kemampuan berbahasa harus memperhatikan hakikat dan fungsi bahasa yang

lebih menekankan pada bagaimana menggunakan bahasa secara baik dan benar

sehingga mengarah kepada penilaian kemampuan berbahasa berbasis kinerja.

Penilaian ini menekankan pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang

mengutamakan adanya tugas-tugas interaktif dalam empat aspek keterampilan

berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Oleh karena itu,

Desain Komunikasi Visual 56

Page 57: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

penilaian kemampuan berbahasa bersifat autentik dan pragmatik. Selain itu,

komunikasi nyata senantiasa melibatkan lebih dari satu keterampilan berbahasa

sehingga harus diperhatikan keterpaduan antara keterampilan berbahasa tersebut.

b. Penilaian dalam matematika perlu menekankan keterampilan bermatematika, bukan

hanya pengetahuan matematika. Sebagai konsekuensi, pendidik hendaknya

memperhatikan benar kemampuan berpikir yang ingin dinilainya. Selain itu, titik berat

penilaian dalam matematika hendaknya diberikan kepada penilaian yang terintegrasi

dengan kegiatan pembelajaran. Penilaian yang terintegrasi dengan kegiatan

pembelajaran harus mencakup soal atau tugas yang memerlukan kemampuan berpikir

tingkat tinggi. Soal atau tugas demikian akan mendorong peserta didik untuk

senantiasa berusaha meningkatkan kemampuan berpikirnya. Penilaian akhir terhadap

peserta didik hendaknya berdasarkan pada teknik penilaian yang beragam. Tingkat

kesukaran soal untuk penilaian akhir hendaknya bukan karena kerumitan prosedural

yang harus dilakukan peserta didik, melainkan karena kebutuhan akan tingkat

pemahaman dan pemikiran yang lebih tinggi.

c. Penilaian Program Kompetensi dapat dilakukan secara terpadu dengan proses

pembelajaran. Penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes tertulis, observasi,

tes praktik, penugasan, tes lisan, portofolio, jurnal, inventori, penilaian diri, dan

penilaian antarteman. Pengumpulan data penilaian selama proses pembelajaran

melalui observasi juga penting untuk dilakukan. Data aspek afektif seperti sikap

ilmiah, minat, dan motivasi belajar dapat diperoleh dengan observasi, penilaian diri,

dan penilaian antarteman.

d. Penilaian dalam bidang TIK dapat diukur melalui tes praktik sewaktu peserta didik

menyelesaikan tugas dan/atau produk yang dihasilkan. Tes praktik, dapat dilakukan

melalui tes keterampilan tertulis, tes identifikasi, tes praktik simulasi maupun tes/uji

petik/contoh kerja. Dalam pendidikan teknologi dan kejuruan, tugas-tugas

laboratorium/bengkel harus dirancang untuk mensimulasikan tes praktik pada

pekerjaan yang sesungguhnya melalui tes praktik simulasi. Tes petik kerja atau tes

sampel kerja merupakan tes praktik tingkat tertinggi yang merupakan perwujudan dari

tes praktik keseluruhan yang hendak diukur. Selain dengan tes kinerja, penilaian

dalam bidang teknologi dapat pula dengan hasil penugasan dan portofolio. Hasil

penugasan dapat berupa produk yang mencerminkan kompetensi peserta didik. Hasil

portofolio yang berupa kumpulan hasil kerja berkesinambungan dapat dipakai sebagai

informasi yang menggambarkan perkembangan kompetensi peserta didik.

Desain Komunikasi Visual 57

Page 58: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Penilaian dilakukan secara menyeluruh yaitu mencakup semua aspek kompetensi

yang meliputi kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif. Dalam laporan hasil

belajar peserta didik, terdapat komponen pengetahuan yang umumnya merupakan

representasi aspek kognitif, komponen praktik yang melibatkan aspek

psikomotorik, dan komponen sikap yang berkaitan dengan kondisi afektif peserta

didik terhadap mata pelajaran tertentu.

. Tabel 10. Aspek yang dinilai untuk setiap mata pelajaran

Komponen

Aspek Penilaian Yang Dominan Keterangan

Pengetahuan

PrakTik

Sikap

Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam(untuk agama lainnya

disesuaikan dengan

karakteristik masing-masing)

✓ ✓ Pendidikan Agama berfungsi untuk : pengembangan keimanan dan ketaqwaan, penanaman dan pengamalan nilai ajaran Islam, penyesuaian mental terhadap lingkungan, pencegahan dari hal-hal yang negatif.Ketiga aspek Pengetahuan, praktik, dan afektif/sikap, proses penilaiannya dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu, sebagai contoh:Aspek Pengetahuan, dominan pada pembelajaran Alqur’an, Aqidah, Syariah, Tarikh dan Muammalah,sholat, membaca al Qur’an/al Kitab, berkhotbah, dsb.nyaAspek Sikap, yang terkait dengan mata pelajaran dominan pada aspek penanaman nilai – nilai akhlak.

Mata PelajaranPendidika

n Kewargan

ega-raan

✓ ✓ Pendidikan Kewarganegaraan berfungsi sebagai wahana untuk membentuk warga negara yg. Cerdas, terampil dan berkarakter setia kepada bangsa dan Negara yang mampu merefleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak sesuai amanat Pancasila dan UUD 1945. Aspek yang dinilai lebih dominan pada:Aspek Pengetahuan mencakup: peningkatan pemahaman konsep dan fakta tentang hakikat berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD 1945. Penggunaan berbagai metode seperti: kooperatif, penemuan, inkuiri, interaktif, eksploratif, berfikir kritis, dan pemecahan masalah, dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran (bukan praktik), yang penilaiannya terintegrasi / terpadu di dalam

Desain Komunikasi Visual 58

Page 59: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Komponen

Aspek Penilaian Yang Dominan Keterangan

Pengetahuan

PrakTik

Sikap

aspek pengetahuan. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran mencakup: pembentukan karakter bangsa yang adaptif terhadap keberagaman, mampu berpikir kritis dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sosial, politik, ekonomi, budaya dan keamanan, dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Mata PelajaranBahasa

Indonesia

✓ ✓ ✓ Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat untuk : berkomunikasi (mengakses/bertukar informasi), pemersatu bangsa, sarana pelestarian dan peningkatan budaya, sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan IPTEK. Aspek yang dominan meliputi aspek pengetahuan, praktik dan afektif. Aspek Pengetahuan, yang dinilai mencakup kemampuan: Menyimak, membaca, dan kebahasaan (tata bahasa dan kosa kata) serta apresiasi sastra. Penilaian seluruh kemampuan dimaksud dilakukan secara terpadu, menyeluruh dan terintegrasi. Aspek praktik dapat dinilai dari kemampuan berpidato, dan membuat karangan menggunakan tata bahasa dan kosa kata yang tepat. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran mencakup: santun dalam berkomunikasi, responsif dalam mendengarkan dan mampu menyampaikan pendapat/ pertanyaan sesuai dengan kaidah berbahasa Indonesia yang baik dan benar, dan antusias dalam membaca,

Mata PelajaranBahasa Inggris

dan Bahasa Asing Lain.

✓ ✓ ✓ Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lain, berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses dan bertukar informasi secara global, untuk membina hubungan interpersonal, dan meningkatkan wawasan tentang budaya bangsa asing (wawasan internasional). Aspek yang dominan meliputi aspek pengetahuan, praktik dan afektif, yang proses penilaiannya berjangka panjang dan bertahap.Aspek Pengetahuan mencakup kemampuan : mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading), menulis (writing) dan Kebahasaan/linguistik serta sosiokultural. Penilaian seluruh kemampuan dimaksud dilakukan secara terpadu, menyeluruh dan terintegrasi. Aspek Praktik dapat dinilai dari kemampuan berbicara dan mengarang menggunakan tata bahasa dan kosa kata yang tepat. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran mencakup: santun dalam berkomunikasi, responsif dalam mendengarkan dan mampu menyampaikan pendapat/ pertanyaan sesuai dengan kaidah berbahasa (Inggris dan bahasa Asing lain) yang baik dan benar, dan antusias dalam membaca,

Desain Komunikasi Visual 59

Page 60: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Komponen

Aspek Penilaian Yang Dominan Keterangan

Pengetahuan

PrakTik

Sikap

Mata PelajaranMatemati

ka

✓ ✓ Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan, menggunakan rumus matematika untuk memecahkan masalah , dan mengkomunikasikan gagasan melalui grafik, peta, diagram atau secara lisan/kalimat. Aspek yang dominan meliputi aspek pengetahuan dan sikap/ afektif, sebagai contoh:Aspek Pengetahuan mencakup : pemahaman terhadap konsep, prosedur /proses menghitung, dan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.Aspek Praktik pada mata pelajaran ini kurang dominan, karena hanya sebagian kecil saja KD yang dapat dinilai praktiknya seperti : menggambar/mengukur ruang/sudut. Penggunaan peralatan seperti : kalkulator, komputer, alat peraga atau media lain, hanya untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran, yang penilaiannya terintegrasi/terpadu dalam aspek pengetahuan.Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran ini ,menitikberatkan pada sikap ilmiah yang mencakup: ketelitian, ketekunan, dan kemampuan memecahkan masalah secara logis dan sistematis.

Mata Pelajaran

Seni Budaya

✓ ✓ Mata pelajaran ini secara umum berfungsi untuk: menumbuhkan kesadaran peserta didik tentang terjadinya perubahan dan perkembangan masyarakat dalam dimensi waktu, menanamkan pengetahuan tentang pola keruangan dan proses alam yang terjadi pada bumi, meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengaktualisasikan diri dan mengungkapkan status dan peran peserta didik dalam kehidupan sosial dan budaya, dan meningkatkan penghargaan/ kebanggaan terhadap budaya terutama di bidang bahasa, seni dan kepercayaan di lingkungan masyarakat Indonesia . Aspek penilaian yang dominan adalah aspek Pengetahuan dan Sikap/Afektif, sedangkan Aspek praktik sifatnya hanya menunjang dalam proses pembelajaran, sebagai contoh:Aspek Pengetahuan mencakup: pemahaman fakta, konsep, dan melakukan penelaahan / analisis secara rasional tentang berbagai hal yang terkait dengan bidang kajian masing-masing mata pelajaran. Penggunaan berbagai peralatan seperti alat peraga, atau kegiatan pembelajaran di luar kelas/sekolah (kunjungan), dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran (bukan praktik), yang penilaiannya terintegrasi/terpadu di dalam aspek pengetahuan. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran mencakup: menanamkan semangat kebangsaan, cinta tanah air, kebersamaan /kekeluargaan, semangat perjuangan dan kompetisi, menghargai perbedaan,

Desain Komunikasi Visual 60

Page 61: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Komponen

Aspek Penilaian Yang Dominan Keterangan

Pengetahuan

PrakTik

Sikap

menghargai budaya dan karya artistik bangsa, menghargai kekayaan alam ciptaan Tuhan YME.

Mata PelajaranKewirausa

haan

✓ ✓ MP. Ekonomi berfungsi untuk meningkatkan pemahaman peserta didik tentang konsep, teori, kenyataan dan peristiwa ekonomi di lingkungan masyarakat, serta memiliki jiwa kewirausahaan. Bidang kajian Akuntansi dalam mata pelajaran Ekonomi berfungsi untuk: mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap rasional, teliti, jujur dan bertanggungjawab dalam pengadministrasian laporan keuangan.Aspek yang dominan pada mata pelajaran Ekonomi adalah aspek pengetahuan dan afektif. Sedangkan aspek praktik sifatnya hanya penunjang proses pembelajaran, sebagai contoh:Aspek Pengetahuan mencakup pemahaman konsep, teori, fakta/peristiwa/perilaku ekonomi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan pembukuan dalam bidang akuntansi merupakan aplikasi pengetahuan di bidang akuntansi (bukan praktik), yang penilaiannya terintegrasi/ terpadu dalam aspek pengetahun. Aspek Sikap yang terkait dengan mata pelajaran ini mencakup: kemampuan memecahkan masalah yang berkaitan dengan ekonomi, menanamkan sikap teliti, jujur dan memiliki jiwa kewirausahaan.

Mata Pelajaran

Seni Budaya

✓ ✓ Mata pelajaran Seni Budaya berfungsi untuk menumbuhkembangkan sikap toleransi, demokrasi, beradab, hidup rukun dan mampu mengembangkan kemampuan imajinatif intelektual, ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan dan mampu memamerkan karya seni. Aspek Pengetahuan pada mata pelajaran ini hanya berfungsi sebagai ranah pendukung dalam melaksanakan berbagai aktivitas seni, yang penilaiannya terintegrasi dan terpadu di dalam aspek praktik. Aspek praktik merupakan ranah yang dominan, karena pembelajaran Seni Budaya berupa aktivitas fisik dan cita rasa keindahan, yang tertuang dalam kegiatan berekspresi, bereksplorasi, berapresiasi dan berkreasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan peran. Aspek Sikap yang dominan pada mata pelajaran seni budaya adalah pengembangan kepekaan rasa, toleransi, menghargai/ mengapreasi karya seni dan daya kreativitas.

Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga

dan

✓ ✓ ✓ Pendidikan JaSMKni, olahraga dan kesehatan merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup

Desain Komunikasi Visual 61

Page 62: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Komponen

Aspek Penilaian Yang Dominan Keterangan

Pengetahuan

PrakTik

Sikap

Kesehatan sehat. Aspek Pengetahuan pada mata pelajaran ini mencakup pengetahuan mengenai kesehatan dan berbagai macam penyakit. Aspek praktik merupakan ranah yang sangat dominan, karena pembelajarannya lebih menekankan pada aktivitas motorik.Aspek Sikap yang dominan dalam mata pelajaran ini adalah pembentukan nilai dan pembiasaan pola hidup sehat.

Muatan Lokal

✓ ✓ ✓ Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah. Aspek yang dinilai, disesuaikan dengan karakteristik jenis program muatan lokal yang dilaksanakan dan diikuti oleh peserta didik.

Mata Pelajaran Produktif

✓ ✓ ✓ Mata pelajaran Peroduktif merupakan kegiatan kurikuler untuk meningkantkan kompetensi peserta didik yang disesuaikan dengan program keahlian yang dipilih. Aspek yang dinilai, meliputi sikap,pemgetahuan dan keterampilan yang disesuaikan dengan karakteristik jenis kompetensi yang dilaksanakan dan diikuti oleh peserta didik.

Penilaian kelompok mata pelajaran estetika

Kelompok mata pelajaran estetika dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni

dan budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan. Kelompok mata pelajaran estetika

memiliki karakteristik yang menjadikannya unik di antara mata pelajaran lain. Keunikan

pembelajaran kelompok mata pelajaran estetika terletak pada kegiatan pembelajaran yang mampu

memberikan pengalaman estetik melalui dua kegiatan yang saling terkait satu sama lain, yakni

apresiasi (appreciation) dan kreasi (creation), termasuk di dalamnya yang bersifat rekreatif

(performance). Pengalaman estetik adalah pengalaman menghayati nilai keindahan.

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan

terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi

psikomotorik peserta didik. Untuk memenuhi tuntutan akuntabilitas dalam dunia pendidikan,

pendidik mata pelajaran kelompok mata pelajaran estetika perlu mengembangkan sistem

penilaian hasil belajar dengan memperhatikan esensi kelompok mata pelajaran estetika. Penilaian

hasil belajar yang relatif dapat diterima adalah jenis penilaian berbasis pengamatan/ observasi

yakni penilaian yang dilakukan dengan cara mengamati secara terfokus: (1) perilaku peserta didik

dalam hal apresiasi, performance/ rekreasi, dan kreasi sebagai cerminan dari kompetensi dalam

mata pelajaran Seni Budaya; dan (2) perilaku peserta didik dalam hal mendengarkan, berbicara,

membaca, dan menulis sebagai cerminan dari kompetensi aspek sastra dalam mata pelajaran

Bahasa Indonesia.

Desain Komunikasi Visual 62

Page 63: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Penilaian untuk mata pelajaran kelompok mata pelajaran estetika perlu pula menyesuaikan

dengan sifat satuan dan jenjang pendidikan. Pada satuan pendidikan SMK/MA, pembelajaran dan

penilaian mata pelajaraan kelompok mata pelajaran estetika lebih ditekankan pada upaya

pengembangan kepribadian peserta didik agar menjadi manusia yang utuh.

Penilaian kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan

Kelompok Mata Pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan bertujuan untuk mengembangkan

aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir, keterampilan sosial,

stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat, dan pengenalan lingkungan bersih

melalui aktivitas jasmani, olahraga, dan kesehatan yang direncanakan secara sistematis dalam

rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan

dilakukan melalui: Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai

perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik; Ulangan, dan/atau penugasan untuk

mengukur aspek kognitif peserta didik.

Sesuai dengan karakteristik kelompok mata pelajaran ini, teknik penilaian mengacu pada

aspek yang dinilai, yaitu teknik untuk mengukur aspek kognitif, afektif, dan keterampilan motorik

peserta didik. Untuk keperluan tersebut, teknik penilaian dapat berbentuk tes perbuatan/unjuk

kerja, dan pengamatan terhadap perilaku, penugasan, dan tes pengetahuan. Tes kinerja dalam

pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan dimaksudkan untuk mengukur kemampuan

psikomotor peserta didik. Kemampuan psikomotor tersebut secara umum mencakup kesegaran

jasmani, kelincahan, dan koordinasi yang merupakan unsur-unsur dalam keterampilan gerak, di

samping itu dapat juga dilakukan tes kinerja yang secara khusus dapat menggambarkan

keterampilan dalam pendidikan jasmani dan olahraga seperti keterampilan bermain sepak bola,

keterampilan bermain bola basket, keterampilan bermain bola voli dan sebagainya. Kemampuan

psikomotor peserta didik ini harus diukur setiap menyelesaikan satu kompetensi tertentu.

Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh melakukan kegiatan sehari-hari tanpa merasa

lelah. Pengukuran kesegaran jasmani dapat dilakukan dengan berbagai tes kesegaran jasmani

yang telah dibakukan dan sesuai dengan tingkat usia peserta didik; seperti Tes Kesegaran Jasmani

Indonesia (TKJI), tes aerobik, dsb. Pengukuran kesegaran jasmani ini sebaiknya dilakukan tiap

tiga bulan sekali, sehingga dapat diketahui tingkat perkembangan atau kemajuannya. Kelincahan

adalah kemampuan tubuh mengubah arah dengan cepat dan tepat. Pengukuran kelincahan dapat

dilakukan dengan berbagai macam tes kelincahan yang sesuai dengan tingkat usia peserta didik

dan karakteristik aktivitas jasmani atau cabang olahraga. Kelincahan peserta didik diukur setelah

peserta didik menyelesaikan satu kompetensi tertentu.

Koordinasi adalah kemampuan tubuh untuk mengelola unsur-unsur yang terlibat dalam proses

terjadinya gerakan, dari yang sederhana sampai yang kompleks. Pengukuran koordinasi dapat

dilakukan dengan berbagai macam tes koordinasi yang sesuai dengan tingkat usia peserta didik

dan karakteristik aktivitas jasmani atau cabang olahraga seperti: tes koordinasi mata-tangan, tes

Desain Komunikasi Visual 63

Page 64: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

koordinasi mata-kaki, tes koordinasi mata-tangan dan kaki, tes menggiring (drible) bola dalam

sepakbola, tes menggiring (drible) bola dalam bolabasket, dan sebagainya. Kemampuan

koordinasi peserta didik diukur setelah peserta didik menyelesaikan satu kompetensi tertentu.

Kompetensi yang dinilai dalam pendidikan kesehatan mencakup penilaian tentang (a) kebersihan

pribadi dan lingkungan, (b) Pendidikan keselamatan (c) penyakit menular, (d) kesehatan

reproduksi dan pelecehan seksual, (f) pengetahuan gizi dan makanan, (g) penyalah gunaan obat

dan psikotropika, (h) rokok dan minuman keras, (h) dan kebiasaan hidup sehat melalui aktivitas

jasmani.

Pengamatan terhadap perilaku sportif merupakan pengamatan terhadap perilaku peserta

didik dalam hal kesadaran akan sikap kejujuran dalam upaya memenangkan pertandingan,

perlombaan, permainan, atau aktivitas jasmani dan olahraga. Upaya memenangkan permainan

tidak mengandung unsur kecurangan atau tidak sportif.

Guru kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan bertanggungjawab pula

menilai aspek afektif peserta didik, baik yang terkait dengan akhlak maupun kepribadian. Hasil

penilaian terhadap akhlak peserta didik akan dijadikan pertimbangan pada saat guru mata

pelajaran pendidikan agama menentukan nilai akhlak peserta didik untuk dilaporkan pada laporan

hasil belajar (rapor). Demikian pula, hasil penilaian terhadap kepribadian peserta didik juga akan

dijadikan pertimbangan pada saat guru mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan menentukan

nilai kepribadian peserta didik untuk dilaporkan pada laporan hasil belajar (rapor).

Untuk menilai akhlak peserta didik, guru mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan

kesehatan melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik, baik di dalam maupun di luar

kelas. Pengamatan ini dimaksudkan untuk menilai perilaku peserta didik yang mencerminkan

akhlak seperti kedisiplinan, tanggung jawab, sopan santun, hubungan sosial, dan kejujuran. Hal-

hal yang dinilai antara lain mencakup aspek:

a. Kedisiplinan, yaitu kepatuhan kepada peraturan atau tata tertib, seperti datang tepat waktu,

mengikuti semua kegiatan, dan pulang tepat waktu.

b. Kejujuran, yaitu kejujuran dalam perkataan dan perbuatan, seperti tidak berbohong, dan tidak

berlaku curang.

c. Tanggung jawab, yaitu kesadaran untuk melaksanakan tugas dan kewajiban yang diberikan,

seperti menyelesaikan tugas-tugas selama kegiatan berlangsung.

d. Sopan santun, yaitu sikap hormat kepada orang lain, baik dalam bentuk perkataan, perbuatan,

dan sikap, seperti berbicara, berpakaian, dan duduk yang sopan.

e. Hubungan sosial, yaitu kemampuan untuk berinteraksi sosial dengan orang lain secara baik,

seperti menjalin hubungan baik dengan guru dan sesama teman, menolong teman, dan mau

bekerjasama dalam kegiatan yang positif.

Untuk menilai kepribadian peserta didik, guru mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga,

dan kesehatan melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik, baik di dalam maupun di

luar kelas. Pengamatan ini dimaksudkan untuk menilai perilaku peserta didik yang mencerminkan

Desain Komunikasi Visual 64

Page 65: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

kepribadian seperti percaya diri, harga diri, motivasi diri, kompetisi, saling menghargai, dan

kerjasama. Indikator masing-masing aspek kepribadian antara lain sebagai berikut.

a. Percaya diri: diwujudkan dalam perilaku berani menyatakan pendapat, bertanya, menegur,

mengritisi tentang sesuatu hal.

b. Harga diri: diwujudkan dalam perilaku tidak mudah menyerah dan mengetahui kelebihan diri

dan mengakui kelemahan diri.

c. Motivasi diri: diwujudkan dalam perilaku kemauan untuk maju, menyelesaikan segala hal,

berprestasi, dan meraih cita-cita.

d. Saling menghargai: diwujudkan dalam perilaku mau menerima pendapat yang berbeda,

memaklumi kekurangan orang lain, dan mengakui kelebihan orang lain.

e. Kompetisi: diwujudkan dalam bentuk perilaku yang tegar menghadapi kesulitan, berani

bersaing dengan orang lain, dan berani kalah dengan orang lain berlandaskan kejujuran (fair

play).

Tabel berikut menyajikan berbagai aspek yang dinilai untuk lima kelompok mata pelajaran

(sesuai PP no. 19 tahun 2005 pasal 64).

Tabel 9. Aspek yang dinilai dalam berbagai mata pelajaran

No Kelompok Mata Pelajaran Kognitif Psikhomotor Afeksi1 Agama dan Akhlak Mulia √ - √2 Pendidikan

Kewarganegaraan√ - √

3 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Disesuaikan dengan karakteristik materi yang dinilai

4 Estetika - √ √5 Pendidikan JaSMKni,

Olahraga dan Kesehatan

√ √ √

Berdasarkan petunjuk teknis penilaian di atas, maka pendidik menentukan setiap indikator dalam

suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Prinsip penilaian pada kurikulum berbasis

kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam

menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik

mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)/Ketuntasan Belajar

Minimal (KBM)

KBM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai yang meliputi 2 semester.

Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak

mengubah keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan

kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Acuan kriteria

mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu

memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang

sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal. Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan

pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran sekolah.

Desain Komunikasi Visual 65

Page 66: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga

dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria

ketuntasan ideal. Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan

orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di

SMKN 18 berhak untuk mengetahuinya. Sekolah melakukan sosialisasi agar informasi dapat

diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya. Penetapan KKM SMK Negeri 18

merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dilakukan melalui metode kuantitatif dengan

mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran.

Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar

minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake

peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi. Kriteria

ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari indikator yang

terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan

belajar untuk KD tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal

yang telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut.

Kriteria ketuntasan minimal setiap mata pelajaran merupakan rata-rata KKM/ KB Kompetensi

Dasar.

Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar

kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat

kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari

sejumlah kondisi sebagai berikut:

a. guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik;

b. guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi;

c. guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan;

d. peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;

e. peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep;

f. peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan;

g. waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki tingkat kesulitan

dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan

pengulangan/latihan;

h. tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta didik dapat mencapai

ketuntasan belajar.

Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing

sekolah.

a. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang harus dicapai

peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran;

b. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah.

Desain Komunikasi Visual 66

Page 67: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik didasarkan pada hasil seleksi pada saat

penerimaan peserta didik baru, khususnya nilai ujian nasionalnya. sedangkan penetapan intake di

kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya. Secara rinci KKM

seluruh mata pelajaran di SMK Negeri 18 Jakarta dapat dilihat pada lampiran tersendiri yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dengan dokumen kurikulum ini. KKM dicantumkan dalam

Laporan Hasil Belajar (LHB).

Penilaian tahun pelajaran 2018/2019 berdasarkan pedoman penilaian Permendikbud no 53 tahun

2015 dan panduan tentang Penilaian Hasil Belajar tahun 2017

a. Teknik Penilaian Sikap

Penilaian sikap terutama dilakukan oleh wali kelas dan guru mata pelajaran melalui observasi

dalam bentuk catatan guru selama proses pembelajaran. Hasil observasi guru mata pelajaran

diserahkan kepada wali kelas untuk ditindaklanjuti. Penilaian diri atau penilaian antarteman

dilakukan oleh siswa sebagai penunjang yang sifatnya alat konfirmasi. Hasil akhir penilaian sikap

diolah menjadi deskripsi sikap yang dituliskan di dalam rapor. Skema penilaian sikap dapat dilihat

pada gambar berikut.

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Penilaian kompetensi pengetahuan dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian aspek

kemampuan pada Taksonomi Blom. Kemampuan yang dimaksud adalah mulai dari pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi/mencipta yang terdapat pada setiap KD.

Penilaian pengetahuan dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian. Guru

diharapkan mampu mengidentifikasi setiap KD dan/atau materi pembelajaran untuk selanjutnya

memilih teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai.

Penilaian dimulai dengan perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP).

Penilaian pengetahuan dilakukan tidak semata-mata untuk mengetahui apakah siswa telah

mencapai ketuntasan belajar (mastery learning), tetapi penilaian juga ditujukan untuk

Desain Komunikasi Visual 67

Page 68: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan (diagnostic) proses pembelajaran. Untuk itu,

pemberian umpan balik (feedback) kepada siswa dan guru merupakan hal yang sangat penting,

sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Hasil

penilaian kompetensi pengetahuan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam

bentuk angka rentang 0-100 dan deskripsi.

Skema Penilaian Pengetahuan

c. Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan adalah suatu penilaian yang dilakukan untuk mengetahui

kemampuansiswa dalam mengaplikasikan pengetahuanuntuk melakukan tugas tertentudidalam

berbagai macam konteks sesuai dengan indikator pencapaiankompetensi. Dalam pelaksanaannya,

penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik, seperti penilaian kinerja,

penilaian proyek, dan penilaian portofolio. Teknik penilaian keterampilan yang digunakan dipilih

sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4. Hasil penilaian kompetensi keterampilan selama dan

setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka rentang 0-100 dan deskripsi.

Penilaian kinerja digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran yang berupa keterampilan

proses dan/atau hasil (produk).Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja adalah proses

pengerjaannya atau kualitas produknya atau kedua-duanya. Sebagai contoh: (1) keterampilan

untuk menggunakan alat dan/ataubahan serta prosedur kerja dalam menghasilkan suatu produk;

(2) kualitas produk yang dihasilkan berdasarkan kriteria teknis dan estetik.Instrumen yang

digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada gambar berikut. Skema penilaian keterampilan

Desain Komunikasi Visual 68

PenilaianPengetahuan

Tes Tertulis

Penugasan

Tes Lisan

Pilihan Ganda, Uraian

Tugas yang dilakukan secara individu maupun kelompok

Tanya jawab

Portofolio

Portofolio

Penilaian Keterampilan

Kinerja

Proyek

Mengukur capaian pembelajaran berupa keterampilan proses dan/atau hasil (produk)

Mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam periode/waktu tertentu

Sampel karya terbaik siswa per KD pada KI-4 untuk mendeskripsikan capaian kompetensi keterampilan (dalam satu semester)

Page 69: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Prosedur Penilaian

1. Penilaian aspek sikap dilakukan oleh pendidik dan/atau pembimbing lapangan melalui tahapan:

a. mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;

b. mencatat perilaku peserta didik;

c. menganalisis perilaku peserta didik;

d. menindaklanjuti hasil analisis dalam proses pembelajaran; dan

e. mengklasifikasi perilaku peserta didik ke dalam kategori sangat baik, baik, atau kurang, dan mendeskripsikannya secara singkat pada setiap akhir semester.

2. Penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan melalui tahapan:

a. menyusun perencanaan penilaian;

b. menyusun kisi-kisi instrumen penilaian;

c. menelaah kisi-kisi instrumen penilaian;

d. mengembangkan instrumen penilaian;

e. melaksanakan penilaian;

f. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk bilangan dengan skala 0-100 dan dideskripsikan dalam 3 kategori yaitu sangat baik, baik, dan kurang;

g. menindaklanjuti laporan hasil penilaian.

5. Pelaporan Hasil Belajar

Desain Komunikasi Visual 69

Page 70: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Mengisi Laporan Hasil Belajar ( Raport ) ada 3 macam yaitu :

1. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan terdiri atas :

a. Nilai Proses atau Nilai Harian ( NP )

b. Nilai Penilaian Tengah Semester ( PTS )

c. Nilai Penilaian Akhir Semester ( PAS )

Perhitungan Nilai Pengetahuan diperoleh dari rata-rata Nilai Proses ( NP ),

Penilaian Tengah Semester ( PTS ), Penilaian Akhir Semester ( PAS/Ulangan

Kenaikan Kelas

Penghitungan nilai pengetahuan adalah dengan cara :

1. Menggunakan skala nilai 0 s/d 100

2. Menetapkan pembobotan

3. Nilai harian/nilai proses disarankan untuk diberi bobot lebih besar daripada

UTS dan UAS karena lebih mencerminkan perkembangan pencapaian

kompetensi peserta didik.

Contoh : Pembobotan 2 : 1 : 1 untuk NP : NUTS : NUAS ( jumlah

perbandingan pembobotan = 4 )

Siswa A memperoleh nilai pada Mata Pelajaran Agama dan Budi pekerti

sebagai berikut :

NP = 70

NUTS = 60

NUAS = 80

Nilai Raport = ( 2x70 ) + ( 1x60 ) + ( 1x80 ): : 4

= ( 140 + 60 + 80 ) : 4

= 280 : 4

Nilai Raport = 70

Nilai Konversi = ( 70 : 100 ) x 4 = 2,8 = Baik

Deskripsi = Sudah menguasai seluruh kompetensi dengan baik terutama

dalam memahami makna khulafaurrasyidin.

2. Penilaian Keterampilan :

a. Penilaian Keterampilan dilakukan oleh guru mata pelajaran

b. Penilaian Keterampilan diperoleh melalui penilaian kinerja yang terdiri atas :

1. Nilai Praktik

2. Nilai Portofolio

Desain Komunikasi Visual 70

Page 71: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

3. Nilai Proyek

c. Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan satu KD

d. Pengolahan Nilai untuk Keterampilan menggunakan penilaian kuantitatif 1–4:

Sangat Baik = 4 Cukup = 2

Baik = 3 Kurang = 1

Rentang Nilai Kompetensi Keterampilan seperti tersebut di atas

Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara :

1. Menetapkan pembobotan

2. Menggunakan skala nilai 0 s/d 100

3. Nilai Praktik disarankan diberi bobot lebih besar daripada Nilai Portofolio

dan Proyek karena lebih mencerminkan proses perkembangan pencapaian

kompetensi peserta didik

Kategori hasil penilaian aspek pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut.

Skala Kategori Deskripsi lebih kecil dari 70

Kurang (Belum mencapai KBM)

Belum mampu melakukan prosedur kerja yang menghasilkan produk/jasa yang konkret atau abstrak dan memenuhi kriteria

70 s.d 85 Baik (Mencapai KBM)

Mampu melakukan prosedur kerja yang menghasilkan produk/jasa yang konkret atau abstrak dan memenuhi

86 s.d 100 Sangat Baik (Melampaui KBM)

Mampu melakukan prosedur kerja yang menghasilkan produk/jasa yang konkret atau abstrak dan melebihi kriteria

3. Penilaian Sikap :

Penilaian sikap terutama dilakukan oleh wali kelas dan guru mata pelajaran

khususnya guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan PPKn melalui observasi

dalam bentuk catatan guru selama proses pembelajaran. Hasil observasi guru mata

pelajaran diserahkan kepada wali kelas untuk ditindaklanjuti. Penilaian diri atau

penilaian antarteman dilakukan oleh siswa sebagai penunjang yang sifatnya alat

konfirmasi. Hasil akhir penilaian sikap diolah menjadi deskripsi sikap yang

dituliskan di dalam rapor.

6. Ketuntasan Belajar Minimal

Desain Komunikasi Visual 71

Page 72: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Definisi tuntas adalah apabila nilai kompetensi pengetahuan dan kompetensi sikap

minimal KBM dan kompetensi sikap minimal Baik.

1) KBM ditentukan oleh masing-masing guru mata pelajaran pada Satuan Pendidikan

dengan mempertimbangkan :

2) Karakteristik kompetensi dasar, daya dukung, dan karakteristik peserta didik

3) KBM dicantumkan dalam buku hasil belajar

a) KBM maximal Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila terdapat dua mata

pelajaran tidak tuntas.

b) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila terdapat tiga atau lebih mata

pelajaran tidak tuntas.

c) Peserta didik yang belum mencapai KBM, diberi kesempatan mengikuti program

remedial sepanjang semester yang diikuti.

d) Peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KBM, diberi program

pengayaan.

Keterangan Ketuntasan :

Kompetensi pengetahuan dinyatakan tuntas apabila mencapai KBM

Kompetensi Keterampilan dinyatakan tuntas apabila mencapai KBM

Kompetensi sikap spiritual dan sosial dinyatakan tuntas apabila mencapai nilai

(diskripsi) baik.

Berikut tabel 12. Daftar KBM Bisnis Desain Komunikasi Visual

DAFTAR KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL SMKN 18 JAKARTAKOMPETENSI KEAHLIAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020

No. Mata Pelajaran KelasX XI XII

A. Muatan Nasional      1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 76 76 762 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 76 76 763 Bahasa Indonesia 76 76 764 Matematika 76 76 765 Sejarah Indonesia 76    6 Bahasa Inggris 76 76 76

B. Muatan Kewilayahan      7 Seni Budaya 76    8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 80 80  9 Bahasa Jepang (AKL, OTP& DKV), Mandarin (PM) 76 76 76

Kelompok C ( Peminatan)      C1. Dasar Bidang Keahlian      10 Simulasi dan Komunikasi Digital 77    

Desain Komunikasi Visual 72

Page 73: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

11 Tinjauan Seni 77    12 Dasar-dasar Kreativitas 77    

C1. Dasar Program Keahlian      13 Dasar-dasar Seni Rupa 77    14 Gambar 77    15 Sketsa 77    

C3. Kompetensi Keahlian      16 Desain Publikasi   77 _17 Komputer Grafis   77 _18 Fotografi   77 _19 Videografi   77 _20 Produk Kreatif dan kewirausahaan   77 _

         

7. Kriteria Kenaikan kelas

Dalam merumuskan ketentuan kenaikan kelas mengacu pada Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang

Standar Penilaian Pendidikan .

Persyaratan Kenaikan Kelas X dan Kelas XI

Peserta didik dinyatakan naik kelas XI dan naik kelas XII apabila memenuhi kriteria

kenaikan kelas :

1. Prosentase kehadiran/tatap muka minimal mencapai 90 %

2. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun

tahun pelajaran yang diikuti.

3. Nilai (deskripsi ) sikap sekurang-kurangnya Baik.

4. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya Baik

5. Tidak memiliki lebih dari 2 mata pelajaran yang belum mencapai KKM atau

Ketuntasan Belajar pada kompetensi pengetahuan dan atau kompetensi

keterampilan. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar

pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada

tahun pelajaran.

6. Kompetensi yang masih di bawah KKM wajib dilakukan perbaikan dalam batas

waktu maksimal satu bulan setelah kenaikan kelas (awal tahun pelajaran

berikutnya).

Kenaikan kelas diputuskan melalui rapat Dewan Guru

8. Kriteria Kelulusan

Desain Komunikasi Visual 73

Page 74: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Dalam merumuskan ketentuan kelulusan mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia yang berlaku, sesuai dengan ketentuan

Permendikbud nomor 4 tahun 2018 bab VI pasal 19, peserta didik dinyatakan lulus dari

satuan pendidikan/program pendidikan setelah:

1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

2) memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan

3) lulus ujian satuan/program pendidikan

Peserta didk dinyatakan lulus dari SMK Negeri 18 Jakarta setelah :

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan memperoleh nilai setiap mata

pelajaran mencapai KKM/KBM (75) dan ditetapkan KBM dengan Rerata Nilai Rapor

Semester I, II, III, IV dan V Minimum 75

2. Memperoleh nilai pengamatan sikap / prilaku minimum berpredikat Baik.

3. Lulus US dan USBN mencakup :

1). Ujian Teori pada setiap mata pelajaran nilai minimum 60

2). Ujian Praktik yang dinilai melalui US, nilai minimum 70

3). Nilai Minimum UKK praktik adalah 70

4. Mengikuti Ujian Nasional (UN) seluruh mata pelajaran yang diujikan (Bahasa

Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Teori Kejuruan)

5. Nilai kegiatan ekstra kurikuler Pramuka berpredikat Baik.

6. Kelulusan Peserta Didik ditetapkan melalui hasil keputusan rapat Dewan Guru.

9. Mutasi

Sekolah memfasilitasi adanya peserta didik yang pindah sekolah karena alasan

tertentu. Untuk pelaksanaan pindah sekolah (masuk atau keluar) lintas Provinsi dan

Kabupaten/Kota disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada masing-masing Dinas

Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Untuk perpindahan peserta , sekolah hanya

dapat memfasilitasi bagi mereka yang berasal dari sekolah dengan menggunakan

kurikulum 2013 revisi dengan pertimbangan perbedaan karakteristik antara kurikulum

2013 dengan kurikulum 2013 revisi. Untuk peserta didik yang ingin mutasi ke sekolah

lain disarankan untuk memilih sekolah sesuai dengan pemberlakuan kurikulum di sekolah

tujuan.

Untuk proses mutasi dari sekolah lain digunakan pertimbangan nilai laporan capaian

kompetensi atau laporan nilai hasil belajar (LCK/LHB) peserta didik sekolah asal, nilai

KBM sekolah asal, serta pertimbangan lain yang dirasakan perlu untuk menjamin

Desain Komunikasi Visual 74

Page 75: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

akuntabilitas proses mutasi. Sekolah dapat melakukan tes masuk bagi peserta didik yang

ingin mutasi ke SMK Negeri 18 Jakarta untuk mengetahui mengetahui kemampuan peserta

didik.

10. Pendidikan Kecakapan Hidup

Kurikulum untuk SMK Negeri 18 Jakarta memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang

mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.

Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran.

Kecakapan hidup dintegrasikan dalam mata pelajaran sebagaimana dituangkan dalam silabus mata

pelajaran. Kecakapan hidup di SMK 18 berupa bahasa Jepang, menanam tanaman dengan cara

hidroponik dan membuat kompos.

BAB VI

PROGRAM MUATAN LOKAL, BK, EKSTRAKURIKULER, KARAKTER DAN LITERASI

A. Muatan Lokal/Kewilayahan

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi

yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang

Desain Komunikasi Visual 75

Page 76: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi

muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Muatan lokal baik untuk kelas X, kelas

XI dan XII terdiri atas perpaduan budaya lokal ( seni budaya ) dan pendidikan jasmani

olah raga & kesehatan serta ditambah bahasa Jepang.

B. EstraKurikuler

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat

setiap peserta didik sesuai dengan Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib dan Pilihan

yang ditetapkan oleh sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau

dibimbing oleh konselor, guru pembina, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan

dalam bentuk kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri

berkaitan pengembangan karir dan peminatan dilakukan melalui kegiatan pelayanan

konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan

pengembangan karir peserta didik dan minatnya.

Ekstrakurikuler Wajib dan Pilihan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan

oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan

kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk

mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas

atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut,

maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu

mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam kurikulum 2013 revisi 2017 ditegaskan bahwa ekstrakurikuler wajib merupakan

program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi

peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Ekstrakurikuler pilihan merupakan program

ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya

masing-masing.

Kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan prinsip sebagai

berikut:

1). Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai

dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik masing-masing.

Desain Komunikasi Visual 76

Page 77: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

2). Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai dengan

minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.

3). Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut keikutsertaan

peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing.

4). Menyenangkan, yakni bahwa kegiat an ekstrakurikuler dilaksanakan dalam

suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.

5).Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan

dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk berusaha dan

bekerja dengan baik dan giat.

6). Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dan

dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.

Dokumen tentang ekstrakurikuler diatur tersendiri yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dengan dokumen kurikulum SMK Negeri 18 Jakarta.

Pengembangan diri yang dilaksanakan di luar kelas ( ekstra kurikuler ) diasuh oleh guru

pembina, dan pelaksanaannya dilakukan secara reguler, antara lain sebagai berikut :

Tabel 13. Jadwal Kegiatan EkstraKurikuler

Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Pelatih Guru Pembina

1. Kerohanian Islam (Rohis)

Jum’at & Sabtu Neneng Drs. Sayuthi & Hilmi, S Ag, Nurchayati, S.Pd

a. Keputrian Jum’at Hilmi, S Ag. b. Kesenian marawis, Tari saman

Senin Sulaiman Rachim, S Pd

Sulaiman Rachim, S Pd

2. Bela Negara a. Paskibra Jum’at Nur Adli Drs. Heri Mulyanto b. Pramuka Rabu Ratu Aryumi C.,

SPdSafitria

Drs. Nandang Siswo Wardoyo

c. PMR Kamis Hafis Etin Islamiyani, S.Pd3. Olah Raga a. Basket Selasa & Kamis Dwi Laksono Supriyanto, S.Pd b. Volley Selasa & Kamis Raka Supriyanto, S.Pd c. Sepak Bola/Futsal

Rabu Fachrur Rozi Supriyanto, S.Pd

d. Pencak silat Selasa & Sabtu Muhtadin Supriyanto, S.Pd e. Taekwondo Senin & Jum’at Fauzan Supriyanto, S.Pd

C. Penumbuhan Karakter

Desain Komunikasi Visual 77

Page 78: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Karakter yaitu watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari

hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai

landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Penumbuhan karakter

merupakan suatu usaha sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik

agar mampu melakukan proses internalisasi, menghayati nilai-nilai menjadi kepribadian

mereka dalam bergaul di masyarakat, dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.

Program pembiasaan yang mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik

yang dilakukan secara rutin, spontan dan keteladanan.

Kurikulum 2013 menjadi bagian inti dalam Penguatan Pendidikan Karakter. Karena

itu, modul bimbingan teknis Kurikulum 2013 ini diintegrasikan dengan pendekatan-

pendekatan dalam Penguatan Pendidikan Karakter. Integrasi ini diperlukan agar tidak

terjadi kebingungan di kalangan guru tentang keberadaan Kurikulum 2013 dan PPK atau

program-program lain yang menjadi sistem pendukung pengembangan kualitas sekolah,

seperti gerakan literasi sekolah, sekolah adi wiyata, dan lain-lain.

Pada intinya, Penguatan Pendidikan Karakter mempergunakan tiga basis pendekatan

utama PPK, yaitu pendidikan karakter berbasis kelas, pendidikan karakter berbasis budaya

sekolah dan pendidikan karakter berbasis masyarakat. Tiga pendekatan ini merupakan

pendekatan pendidikan karakter utuh dan menyeluruh yang harus diterapkan di satuan

pendidikan. Keutuhan dan integrasi PPK ini juga ditegaskan di dalam Perpres Nomor 87

tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter terutama pasal-pasal yang menjelaskan

tentang penyelenggaraan PPK yang terintegrasi di dalam kegiatan intrakurikuler,

kokurikuler dan ekstrakurikuler, dilakukan baik di satuan pendidikan formal maupun

nonformal (pasal 6,7,8).

Perpres No.87 Tahun 2017 tentang PPK mendefinisikan PPK sebagai “Gerakan

pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter

peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan

pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai

bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM)” (Pasal 1, ayat 1)/ Harmonisasi

olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga ini perlu menjadi dimensi dalam setiap

program dan kegiatan di sekolah dalam rangka menanamkan nilai-nilai kebaikan agar

individu tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang sehat secara jasmani, rohani, dan

Desain Komunikasi Visual 78

Page 79: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

moral. Dalam Perpres dijelaskan bahwa fokus PPK adalah nilai-nilai Pancasila. “PPK

dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama

meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri,

demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,

komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan

bertanggungjawab” (Pasal 3)

Sangat jelas bahwa pengintegrasian PPK dalam implementasi Kurikulum 2013 perlu

diletakkan dalam kerangka pembentukan karakter peserta didik dengan nilai-nilai kebaikan

yang merupakan impmelentasi nilai-nilai Pancasila. Fokus pendekatan PPK dalam

implementasi Kurikulum 2013 adalah pada pendidikan karakter berbasis kelas. Pendidikan

karakter berbasis kelas merupakan keseluruhan interaksi antara pendidik dan peserta didik

dalam proses pemelajaran untuk memenuhi tuntutan minimal dalam kurikulum yang

disepakati.

Pendidikan karakter berbasis kelas berbicara tentang bagaimana relasi atau

hubungan antara guru dan peserta didik dalam konteks pemelajaran formal isi kurikulum.

Selain itu, dalam pendekatan ini, bagaimana guru mengintegrasikan nilai-nilai

pembentukan karakter dalam proses pembelajaran yang terintagrasi dalam kurikulum

menjadi sangat penting. Guru perlu memahami bagaimana cara mempersiapkan dan

mengintagrasikannya dalam proses pembelajaran melalui pemilihan metodologi

pembelajaran, pengelolaan kelas, dan cara membuat evaluasi. Hal-hal ini menjadi bagian

penting yang perlu dipahami pendidik dalam rangka mengintegrasikan penguatan

pendidikan karakter dalam Kurikulum 2013.

Tiga pendekatan dalam PPK secara konseptual bisa dibedakan :

1. Pendidikan karakter berbasis kelas terbatas pada relasi antara guru dan siswa di

dalam kelas dalam proses pembelajaran.

2. Pendidikan karakter berbasis budaya sekolah merupakan pembentukan karakter yang

dilakukan melalui berbagai macam kegiatan yang melibatkan seluruh anggota

komunitas sekolah, namun masih terbatas sebagai kegiatan sekolah di lingkungan

Desain Komunikasi Visual 79

Page 80: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

sekolah. PPK berbasis budaya sekolah dilaksanakan antara lain melalui hal-hal sebagai

berikut. 

a. Menekankan pada pembiasaan nilai-nilai karakter dalam keseharian sekolah.

b. Menonjolkan keteladanan orang dewasa di lingkungan sekolah.

c. Melibatkan seluruh eskosistem pendidikan di sekolah.

d. Mengembangkan dan memberi ruang yang luas pada segenap potensi peserta didik

melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler.

e. Memberdayakan manajemen dan tata kelola sekolah.

f. Mempertimbangkan dan mengevaluasi norma, peraturan, dan tradisi sekolah.

3. Pendidikan karakter berbasis masyarakat adalah berbagai macam bentuk kolaborasi

antara sekolah dengan pihak lain di luar lingkungan sekolah, terutama orang tua,

dalam bentuk komite sekolah, atau kerjasama sekolah dengan lembaga-lembaga dan

komunitas lain yang mendukung proses pembentukan karakter peserta didik.

D. Literasi

Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan

keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan

masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.

Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti

siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta

pembelajaran sepanjang hayat.

Kegiatan literasi di SMNKN 18 Jakarta diwujudkan melalui program gerakan literasi

berikut ini:

1. Jadwal Wajib Kunjung Perpustakaan

Jadwal berkunjung ke perpustakaan adalah contoh program gerakan literasiyang pertama

yang bisa dilaksanakan di sekolah. Program ini bisa diimplementasikan dengan cara

menyusun jadwal sedemikian rupa sehingga setiap kelas bisa mengunjungi

perpustakaan. Bukan hanya berkunjung saja, tetapi wajibkan pula siswa untuk

meminjam buku, menyusun resume dari beberapa lembar buku yang telah dibacanya

kemudian wajibkan pula siswa untuk mengembalikan buku.

Desain Komunikasi Visual 80

Page 81: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

2. Pemberdayaan Mading Setiap Kelas

Pemberdayaan mading di setiap kelas ini bisa dilakukan dengan cara mewajibkan siswa

untuk membaca bebas ataupun mencari referensi apapun di sekitar sekolah

setidaknya selama 10 menit. Setelah itu, wajibkan siswa untuk membuat laporan,

karangan ataupun resum dari apa yang dibacanya ataupun diamatinya, dan hasilnya

tempelkan pada mading kelas. Sebagai langkah awal, program ini bisa dilakukan setiap

seminggu sekali.

3. Membaca Buku Non Pelajaran Sebelum Proses Belajar Dimulai

Buku non pelajaran yang dimaksudkan di sini bisa berupa buku cerita, novel ataupun

buku jenis lain yang lebih mengajarkan nilai budi pekerti, kearifan lokal, nasionalisme

dan lain-lain yang lebih disesuaikan pada tahap perkembangan siswa.

4. Posterisasi Sekolah

Membuat poster-poster yang berisi ajakan, motivasi maupun kata mutiara yang

ditempel atau digantung di beberapa spot di kelas atau di sekolah.

5. Membuat Pohon Literasi di Setiap Kelas

Pohon literasi bisa dibuat oleh siswa secara mandiri. Nantinya daun-daun yang ada pada

pohon literasi bisa ditulis dengan nama-nama siswa sekelas / cita-cita siswa / karakter

mulia yang harus dilakukan.

6. Membuat Sudut Baca di beberapa tempat di sekolah

Sudut baca merupakan suatu tempat khusus di bagian kelas/sekolah dimana tersedia

kumpulan buku bacaan dan tempat duduk yang nyaman untuk membaca. Tempatnya

bisa di depan kelas, pojok kelas, samping kantin, depan ruang guru, samping mushola

sekolah, dll.

7. Membuat Papan Karya Literasi Siswa di Setiap Kelas

Papan karya literasi adalah sebuah papan untuk menempelkan hasil karya literasi siswa.

Papan karya literasi ini bisa diprogramkan di setiap kelas.

Desain Komunikasi Visual 81

Page 82: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

8. Membuat Dinding Motivasi di setiap kelas

Dinding motivasi adalah sebuah hiasan dinding kelas yang berisi kata-kata motivasi

untuk menginspirasi siswa.

Tahapan penilaian gerakan literasi :

1. Presentasi siswa

2. Hasil karya siwa

E. Strategi Pelayanan Bimbingan Kejuruan

Bimbingan dan konseling, bimbingan ialah suatu proses memberi bantuan (process of

helping) terhadap individu agar bisa menerima & memahami diri & lingkungan sekitarnya,

mengarahkan diri, & menyesuaikan diri secara positif & konstruktif terhadap tuntutan norma-

norma kehidupan (budaya & agama) sehingga dapat mencapai kehidupan yang bermakna

(bahagia, baik secara personal maupun sosial).Bimbingan & konseling, “proses interaksi

antara konselor-konselor dengan klien atau konselee baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam rangka untuk membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya

atau pun memecahkan permasalahan yang dialaminya.”

Fungsi dari bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:- Fungsi pemahaman,

yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap

dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).

– Fungsi fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan

perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.

– Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar

dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.

– Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih

kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir

atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian daan cirri-ciri kepribadiian lainnya.

– Fungsi adaptasi, yaitu fungsi membatu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah/madrasah

dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar

belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli.

– Fungsi pencegahan (preventif), yaitu fungsi yang berkaittan dengan upaya konselor untuk

senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk

Desain Komunikasi Visual 82

Page 83: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli.

– Fungsi perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga

dapat memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak).

– Fungsi penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Berkaitan

dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yanag telah menalami masalah, baik

menyangkut aspek pribadi, social, belajar, maupun karier.

– Fungsi pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli

supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam

dirinya.

– Fungsi pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif

dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan

belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli.

Keterlaksanaan dan keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling sangat

ditentukan oleh diwujudkannya asas-asas berikut:

– Asas kerahasiaan

– Asas kesukarelaan

– Asas keterbukaan

– Asas kegiatan

– Asas kemandirian

– Asas kekinian

– Asas keterpaduan

– Asas keharmonisan

–Asas keahlian,

– Asas alih tangan kasus

Dalam melaksanakan program bimbingan di sekolah terdapat berbagai komponen.

Komponen-komponen yang dimaksud di sini ialah saluran-saluran untuk melayani para siswa

di sekolah.

1.      Komponen program bimbingan konseling

a.       Pengumpulan data

b.      Pemberian informasi dan orientasi

c.       Penempatan

d.      Konseling termasuk pengiriman

e.       Konsultasi

f.       Evaluasi program

Desain Komunikasi Visual 83

Page 84: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Dalam buku penataan pendidikan Profesional konselor dan Layanan BK dalam

Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal (Depdiknas 2007) dijelaskan bahwa program BK

mengandung empat komponen pelayanan, yaitu

1) pelayanan dasar bimbingan;

2) pelayanan perencanaan individual;

3) pelayanan resfonsif; dan

4) dukungan sistem.

Pelayanan bimbingan meliputi segenap unsur dengan organisasi berikut:

1.     Kepala Sekolah, adalah penanggung jawab pelaksanaan komponen program bimbingan

dan konseling di sekolah.

2.     Koordinator BK/Guru Pembimbing/konselor, adalah pelaksana utama yang

mengkoordinasi semua kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan dan

konseling di sekolah.

3.     Guru Mata Pelajaran/Pelatih, adalah pelaksana pengajaran dan pelatihan serta memberikan

informasi tentang siswa untuk kepentingan bimbingan dan konseling.

4.      Wali Kelas/Guru Pembina, adalah guru yang diberi tugas khusus di samping mengajar

untuk mengelola satu kelas siswa tertentu dan bertanggung jawab membantu kegiatan

bimbingan dan konseling di kelasnya.

5.      Siswa, adalah peserta didik yang berhak menerima pengajaran, latihan dan pelayanan

bimbingan dan konseling.

6.      Tata usaha, adalah pembantu kepala sekolah dalam menyelenggarakan administrasi,

ketatausahaan sekolah dan pelaksanaan administrasi bimbingan dan konseling.

7.      Komite Sekolah, badan pembantu penyelenggaraan pendidikan/ persatuan orang tua

murid dan guru adalah organisasi orang tua siswa yang berkewajiban membantu

penyelenggaraan pendidikan termasuk pelaksanaan bimbingan dan konseling.

BAB VII

KALENDER PENDIDIKAN

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti

kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk

kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun

pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Permulaan tahun

Desain Komunikasi Visual 84

Page 85: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap

satuan pendidikan. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap

tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam

pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk

muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu libur adalah waktu

yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang

dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun

pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur

khusus.

Sesuai dengan Standar Isi, maka dalam Pengembangan Kalender Pendidikan SMK Negeri 18

mengacu pada rambu-rambu sebagai berikut:

1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

2. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun

berikutnya.

3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan ekstrakurikuler.

5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

6. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau

Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat

Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur

khusus.

7. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan dikembangkan oleh masing-masing satuan

pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini dengan

memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel 10.

Tabel 10. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

Desain Komunikasi Visual 85

Page 86: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif belajar

Minimum 34 minggu dan maksimum 36 minggu

Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan.

2. Jeda tengah semester

Maksimum 2 minggu

Satu minggu setiap semester.

3. Jeda antar semester

Maksimum 2 minggu

Antara semester I dan II.

4. Libur akhir tahun pelajaran

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran.

5. Hari libur keagamaan

2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

6. Hari libur umum/nasional

Maksimum 2 minggu

Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah.

7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing.

8. Kegiatan khusus sekolah/madrasah

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

Desain Komunikasi Visual 86

Page 87: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN DIKLAT 2019 / 2020

Jul-19HBE = 12

KETERANGAN Agust-19HBE = 22

KETERANGANLS =12 LU = 3 LR= 1

MINGGU 7 14 21 28 1/7 – 12/7 = libur Semester Genap   MINGGU 4 11 18 25 8/8 = Rapat KomiteSENIN 1 8 16 22 29 SENIN 5 12 19 26 12/8 = Hari Raya Idul Adha 1439 HSELASA 2 9 16 23 30 15 = Awal tahun Pelj. 2019/2020 SELASA 6 13 20 27 17/8 = Proklamasi KemerdekaanRABU 3 10 17 24 31 MOPDB =15 – 17/7 2019 RABU 7 14 21 28KAMIS 4 11 18 25 KAMIS 1 8 15 22 29 JUM'AT 5 12 19 26 JUM'AT 2 9 16 23 30  SABTU 6 13 20 27   SABTU 3 10 17 24 31  

SEPT. 2019 HBE = 21 KETERANGAN Okt-19 HBE = 23 KETERANGANLU = 1 LU = 0MINGGU 1 8 15 22 29 1/9 = Tahun Baru Islam 1440 H MINGGU   6 13 20 27SENIN 2 9 16 23 30 21 – 22/9 = LDK SENIN   7 14 21 28SELASA 3 10 17 24 23 sd 30/9 = PTS Smt. Ganjil SELASA 1 8 15 22 29 18/10 = Pembg. rapor tengah RABU 4 11 18 25 RABU 2 9 16 23 30 semesterKAMIS 5 12 19 26 KAMIS 3 10 17 24 31JUM'AT 6 13 20 27   JUM'AT 4 11 18 25  SABTU 7 14 21 28   SABTU 5 12 19 26  

Nop-19 HBE = 21 KETERANGAN Des-19 HBE = 11 KETERANGANLU = 1 LU = 1, LS= 6MINGGU 3 10 17 24 9 /11 = Maulid Nabi Muhammad MINGGU 1 8 15 22 29 27/11 – 5/12= PAS Smt. GnjSENIN 4 11 18 25 SAW SENIN 2 9 16 23 30 1 = Maulid NabiSELASA 5 12 19 26 27/11 – 5/12= PAS Smt. Gnj SELASA 3 10 17 24 31 6 – 11/12 = RemedialRABU 6 13 20 27   RABU 4 11 18 25 12 – 16/12 = Class MeetingKAMIS 7 14 21 28   KAMIS 5 12 19 26  20 = Pemb. RaporJUM'AT 1 8 15 22 29   JUM'AT 6 13 27 25 = Libur NatalSABTU 2 9 16 23 30   SABTU 7 14 21 28 23/12 -5/1 = Libur Smt ganj.

Desain Komunikasi Visual 87

Page 88: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Jan-20 HBE = 22 KETERANGAN Feb-20 HBE = 19 KETERANGANLU=2, LS=2 LU = 1MINGGU 5 12 19 26 1/1 = Tahun Baru Masehi MINGGU 2 9 16 23  2/1 sd 31/3= Prakerin kelasSENIN 9 13 20 27 15/1 sd. 29/3 : Pendalaman SENIN 3 10 17 24   XISELASA 7 14 21 28 materi kls XII SELASA 4 11 18 25  19 - 26 = uji produktifRABU 1 8 15 22 29 7/1 = Awal Smt Genap RABU 5 12 19 26 5/2 = Tahun Baru ImlekKAMIS 2 9 16 23 30 2/1 sd. 31/3 = PKL kls XI KAMIS 6 13 20 27JUM'AT 3 10 17 24 31 JUM'AT 7 14 21 28SABTU 4 11 18 25   SABTU 1 8 15 22 29  

 

Mar-20 HBE = 22 KETERANGAN Apr-20 HBE = 18 KETERANGANLU = 1 LU = 1MINGGU 1 8 15 22 29 16/3 – 23/3 = Perkiraan US MINGGU 5 12 19 26SENIN 2 9 16 23 30 23- 31/3 = PTS kls X dan XII SENIN 9 13 20 27 1– 6/4 = Ujian NasionalSELASA 3 10 17 24 31 25/3 = Hari Raya Nyepi SELASA 7 14 21 28  10/4 = Isro’ Mi’rojRABU 4 11 18 25 RABU 1 8 15 22 29 15/4 – 22/4 PTS kelas XIKAMIS 5 12 19 26   KAMIS 2 9 16 23 30 23-24/4 = Libur Awal RamadhanJUM'AT 6 13 20 27   JUM'AT 3 10 17 24SABTU 7 14 21 28   SABTU 4 11 18 25  

           

Mei-20HBE = 12

KETERANGAN Jun-20HBE = 11

KETERANGANLU = 3, LR=11  

LR =6, LS = 2

MINGGU 3 10 17 24/31 1/5 = Hari Buruh MINGGU 7 14 21 28SENIN 4 11 18 25 7/5 = Waisak SENIN 1 8 15 22 29  2/6 = Masuk SekolahSELASA 5 12 19 26 18/5 – 30/5 = libur Ramadhan & SELASA 2 9 16 23 30  4-12/6 = PAS Smt GenapRABU 6 13 20 27 Idul Fitri RABU 3 10 17 24 24/6 = Rapat kenaikan kelasKAMIS 7 14 21 28 KAMIS 4 11 18 25 26/6 = Pembagian RaporJUM'AT 1 8 15 22 29   JUM'AT 5 12 19 26SABTU 2 9 16 23 30   SABTU 6 13 20 27

Desain Komunikasi Visual 88

789999

6

Page 89: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

Jul-20HBE = 10

KETERANGANLS=10,MPLS=3

MINGGU 5 12 19 26 1/7 – 10/7 = libur Semester GenapSENIN 9 13 20 27 13/7 = Awal tahun Pelj. 2019/2020SELASA 7 14 21 28 13-15/7 = MPLSRABU 1 8 15 22 29KAMIS 2 9 16 23 30JUM'AT 3 10 17 24 31SABTU 4 11 18 25  

Catatan : Disusun berdasarkan kalender Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan hasil

Musyawarah Pimpinan

Desain Komunikasi Visual 89

6

Page 90: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

RINCIAN KALENDER PENDIDIKAN 2019/2020SEMESTER GANJIL

No Bulan Hari Belajar / Tatap Muka Jlh KTS/ KAS

Hari Efektif

Ming. Efektif LU LR/LID LS Keteranganmg 1 mg 2 mg 3 mg 4 mg 5

1 Juli 0 0 5 5 3 13   13 2 0  12 Libur semester Genap2 Agustus 2 5 4 5 5 21   21 4 1   3 September 5 5 5 5 1 21 2  21 4 1    4 Oktober 4 5 5 5 4 23 6 23 5 0     PTS5 Nopember 1 5 5 5 5 21 3 21 4 1     PAS smt Ganjil6 Desember 5 5 4 0 0 14 5 14 1 1   7 libur smt ganjil  JUMLAH 17 25 28 25 18 113 16 113 20 4 19  

SEMESTER GENAP

No Bulan Hari Belajar / Tatap Muka Jlh KTS/ KAS

Hari Efektif

Ming. Efektif LU LR/

LID LS Keteranganmg 1 mg 2 mg 3 mg 4 mg 51 Januari 0 5 5 5 5 20   20 4 2  3  2 Februari 0 5 5 5 5 20   20 4 1      3 Maret 5 5 5 4 2 21 6 21 4 1      PTS kls 10 &US kls 124 April 3 4 5 3 4 19 4 19 4 1  2 Ujian Nasional5 Mei 0 4 5 0 0 9 10 9 2 2 2 6 PAS Genap6 Juni 5 5 0 0 0 11 11 2 2 6 2 libur Hari Raya Idul Fitri

  JUMLAH 20 30 29 25 15 100 20 100 21 9 10 11  

Keterangan :KTS /KAS : Kegiatan Tengah Semester / ulangan blok/PTS

Kegiatan Akhir Semester ( PAS, Remedial, Class Meeting )LU : Libur UmumLR : Libur RamadhanLID : Libur Idul FitriLS : Libur Semester dan Ujian

Desain Komunikasi Visual 90

Page 91: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

BAB VIII

PENUTUP

Kurikulum SMK Negeri 18 Jakarta yang telah tersusun ini akan menjadi pedoman bagi

sekolah dan menjadi acuan seluruh stakeholders sekolah selama 1 tahun pelajaran 20192020. Sesuai

dengan tuntutan penjaminan sekolah SMK, maka penyesuaian-penyesuaian akan terus dilakukan

terutama pada proses adaptasi/adopsi dan pengayaan kurikulum setara dengan sekolah internasional di

negara maju.

Sejalan dengan harapan di atas, maka dukungan dari berbagai pihak akan terus dibutuhkan.

Tanpa dukungan yang nyata tentu akan berat bagi sekolah untuk memenuhi harapan semua pihak.

Oleh karena itu, kita semua berharap ada sinergi seluruh potensi stakeholders sekolah dalam mencapai

tujuan yang dimaksud.

Akhirnya, kita berharap masukan dari berbagai pihak demi penyempurnaan kurikulum SMK

Negeri 18 Jakarta pada tahun ini dan pada tahun-tahun yang akan datang.

Desain Komunikasi Visual 91

Page 92: KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN · Web viewBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas

KTSP SMKN 18 JKT

LAMPIRAN

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan KI KD

2. Silabus

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

4. Kalender Pendidikan

5. Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)

6. Profil Sekolah

7. SOP Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler

8. SK Tim Pengembang Kurikulum

Desain Komunikasi Visual 92