kumpulan puisi
TRANSCRIPT
Senandung HujanDiantara rintikan hujan …..
Kudengar petikan nada yang keluar dari
permainan gitar ………..
Kala hatiku merasa sepi,,,,
Merindukan kehadiran kekasih hati yang kian
terasa jauh..............
Sibuk dengan urusan sendiri..........
Petikn gitar itu selalu menemani
kesendirianku .......
Senandungnya,,selalu menghibur kesepian
ini....
Aku menikmati senandung itu....
Aku menyukainya....
Meski mungkin ,petikan itu bukan untukku........
Tak ada yang kuinginkan sekarang ........
Selain ingin terlarut dan terbuai dalam alunan
senandungnya.........
Senandung yang mendamaikan hati .....
Menghibur kesedihanku.....
Kesedihan hati yang ditinggalkan .................
Separuh hati yang lain ..............
Biarkan aku menikmatinya...............
Disetiap irama rintik hujan.........................
Karya : Hasnasari
Hujan Hujan...
Tempat paling nyaman untuk ungkapkan
sejuta kerinduan,,,,,
Untuk meneriakkan segala resah........
Untuk menangisi segala
resah..........................
Hanya hujan.........
Yang mengerti kesedihan...........
Teman sejati kepiluan.....
Sahabat jiwa yang hilang.................
Hanya kepada hujan ...........
Aku mampu menceritakan
semuanya................
Menari ditengah hujan................
Membuatku lepas dan terbang tanpa
beban............................
Karya : Fitri
indrawati
Ungkapan Syaitan
Aku ............
Adalah angin yang memberi bisikan halus
Pada jiwa-jiwa yang hilang
Aku ..........
Adalh buih-buih air
Yang melenyapkan berjuta-juta keimanan
Aku .........
Adalah jalan yang menyesatkan
Aku pemberi kebahagiaan
Namun...........
Aku jua pembawa kenistaan
Aku dalah penolong
Tapi aku pun membahayakan
Aku hamparkan neraka
Yang terbungkus indah surga
Hiruk-pikuk kebahagiaan kutebarkan...........
Karya :
Helmah
PERGI
Betapapun kau coba untuk kembali
Mungkin suaramu takkan sampai dihatiku
Betapapun kau coba untuk mencari
Mungkin ragaku takkan lari dari jiwaku
.....................
Cukup sudah hari-hari itu terbuang
Melewati masa bersama cinta
Yang terakhir dengan harapan dan luka
......................
Kau sembunyi dengan keangkuhan
Dan aku berlari dengan kekalutan
Keharusan yang tak kunjung harus
Dan kematian yang terlanjur terabaikan
.......................
Aku pergi bukan karena aku membencimu
Justru aku ingin menyelamatkanmu
Menukir kebahagiaanmu
Dalam lukaku mengganti senyummu
Dengan tangisku
Dan berlari bersama harapan dan kenangan untkmu
Aku pergi,,Sayangku
Karya :
Fahrunnisa
Satu detik
Satu detik lalu terpajang senyuman
Satu detik lalu terbisingkan tawa
Satu detik lalu terpancarkan kebahagiaan
Satu detik lalu terayun gendengan tangan
............
Satu detik terpajang rengutan
Satu detik datang terbisik tangisan
Satu detik datang terselimutkan eksedihan
Satu detik datang terlepaskan gendengan
tangan
...........
Memeluk kalian itu ku ingin
Disisa waktu bahagia
Sebelum kutemui hidup baru
Da dunia lain.....
...........
Ketakutan melangkah kedepan
Pasti ku kan masuk lembaran baru
Buku hitamku terkunci
Terbuka buku putih baruku.........
Karya : Aulia
rahman
Kemuliaanmu Sungguh kaulah aha mulia
Kau ciptakan jagad raya Beserta isinya.....
Kau jalankan waktu tanpa ada yang dapat
menghentikannya...
Kau berikan segala kenikmatan
Hingga, kami lupa siapa diri kami sebenarnya ...
Sungguh kamilah makhluk bodoh
Yang tak mensyukuri segala nikmatku
Sungguh kamilah makhluk jalang
Yang dapat melebihi binatang
Kamilah manusia- manusia tak tahu malu
Yang telah membuat kemaksiatan di dunia
Sungguh kaulah maha mulia
Kau mash sayangi kami layaknya hambammu yang
berbakti
Kau berikan mukjizatmu
Hingga kami mampu hidup dalam kebaikan untuk
menggapai surgamu ........
Karya :
Windari
Bayang Semu dalam Kegelapan
Seandainya kau tahu perasaanku....
Maksud hatiku...
Sampai kapanpun ku terus
menunggumu...
Ku bagai menanti bayang semu dalam
kegelapan ....
Menatapi lorong-lorong cahaya redup
kebahagiaan .......
Yang terus membelenggu dalam benakku
….
Saat kau hidupkan lagi jiwaku ….
Menjadi penyemangat jiwa yang redup.....
Batinku tentram ....
Tenang sejenak .....
Tak ingin rasa itu hiang begitu saja ....
Tapi,,,mungkinkah kau emncintaiku apa
adanya???
Yang tak sebanding diriku yang hampir tak
sempurna .......
Diriku penuh kenistaan .....
Akibat satu hari naas yang merusak total
wajahku .....
Celotehan ..hinan ..orang-orang di ujung
jalan ....
Merubah total kehidupanku ....
Dan menjadi orang yang malang untuk
selamanya ...........
Karya : Maulida
Hayati
.................
Kita telah ter[isah diantara takdir
Adalah sebuah tunas keegoan mutlak bila memaksa
menunduk
Enggan aku meresap gais untuk memutarnya
ataupun mematahkannya
Karena saluran ruang sempit telah tersumbat oleh
diriku
Ini kesusah payah pikiran
Untuk menjauhkan engkau dalam sirkuit tulang
darah
Benar memiliki memeksa menempel ingatan
Karena sungguh harus bertahan untuk bercerita
Pucuk-pucuk titik akal mencerna bayangan
Tak rengkuk raga menopang cucuran keringat
Hingga pelepah basah terlarut tak lag mendayung
Dan melompat tinggi ke dasar air yang merunduk-
eunduk
Apapun itu ,,,
Semua telah terluka ,,,,
Tak butuh hatimu menerbangkan langit untukku
Namun tetaplah awan bergerak mengikuti bayangku
Dan tak mendung maksud daya mengguyur
menenggelamkanku ............
Karya : M. Darwin Setiady
Jangan Bermimpi
Jika kau terus bermimpi
Ku peringatkan !!!
Segalanya akan hilang
Saat kau bermumpi detikmu berhenti
Ke dalam dunia maya kau jatuh walau begitu indah
Ku beritahukan detikmu berhenti
Tapi waktu semua orang terus tanpa henti
Jangan harap dapat kau kejar
Itu awal hancurmu
Saat kau bermimpi matamu tertutup kabut indah
Tak melihat drama yang bermain
Saat kabut pudar tirai sudah diturunkan
Semua orang bertepuk tangan
Sayang ,,bukan kau orangnya
Harusnya hentikan mimpi itu
Lompat-lompatlah!!! Naik punggung itu .........
Karya : sauqina
Hawa berjalan sendir
Hawa berjalan sepi sendiri
Meiti ,,menyusuri jala
Rahasia besar terbaca dari raut wajah
Ia adalah hawa
Hawa berlari sendiri
Membawa gelisah yang terus
membeku
Dalam gelap maut menyaksilan
Ia adalah hawa
Hawa tersenym di belakang matahari
Hawa terisak dibayangi dengan
sabitnya
Karena ia adalan hawa
Karya : Siti Norbaya
Jeritan bisu
Pintu dunia telah terbuka
Tapi kenapa tidak dengan dirinya yang berdasi ???
Berdasi kehormatan ,,berjas kesombongan hidup
dengan kebutaan
Satupun pintunya tidak terbuka
Hdupnya memang bua dan gelap pekat
Buta yang membuatnya tak mendengar jeritannya
Kami menangis ,,terluka ,,menderita ,,
Kelaparan dan kehausan
Hujan menerpa
Kadang matahari menyengat kulit kami
Kami kurus ,,tak sehat ,, kami selalu menjerit akan
hal itu
Meminta hak kami yang telah kau cuci dengan mulut
dan tanganmu
Kami terus menjerit ,, menjerit dan menjerit
Tapi jeritan kami hanyalah jeritan bisu untukmu
Karena kamu telah buta,, semuanya gelap
Hingga jeritan kamipunn tak terdengar olehmu
Dan apabila kamu mendengar jeritan bisu kami
maka itu akan menjadi tangisan untukmu
karena kamu tak bis lagi mencuci hak kami dengan
tanganmu ............
karya : Mumtazah
Maulida
Bagaimana Bisa
Bagaimana bisa kau tersenyum Bila ku
membagi luka denganmu
Bagaimana bisa kau tersenyum untukku Bila
kau tak berhenti mengiba
Bagaimana bisa kau tersenyum Bila kau terus
menghapus tangisku
Bagaimana bisa kau tersenyum???
Lebih baik tangis ini ku sembunyikan darimu
Lebih baik sakit ini hanya aku yang rasakan
Lebih baik ibamu ku jauhkan darimu
Lebih baik kau bersama orang lain daripada
denganku
Lebih baik begitu....
Daripada aku harus melihat kau menangis
bersamaku
Temanku ................
karya : Siti
Marfuah
Takdir Tertinggal
Ketika yang bersama seharusnya tak
ditakdirkan berpisah
Kita yang serupa
Tak semestinya dijdikan berbeda
Kerikil intan ,, jangan menjadi batu
neraka
Emas berpoles ,, akankah menjadi
buangan
Benteng penghalang ,, boleh menjadi
nisan berdarah
Hingga ku tersangkar di sangkar emas
Sampai burung pembawa kematian
datang padaku
Tak pernah ku tahu takdirku............
karya : Hista
Yugandhini T.
Huuuuufff..... Derak sang mulia berhembus menusuk hatiku
Menyerap kenangan malam yangtelah dingin
Malu pada ombak yang tak henti bergulung
Bangga tercurahkan pada titahmu kakanda
....................
Surai menyalak menahan derita
Kau papah nurani yang terswok lara
Meniti bambu antara jwanya dan hatiku
Kakanda meratapi malangnya diriku
.......................
Huuuuufff....
Oase mengiring mendobrak lelapku
Kau selamat menatap zaitun dan kolam arak
Halal bagimu yang kakanda ingin
Ketika surga menutup pintunya untukku .......
kar
ya : Rizky putri
tahukah Kau
tahukah kau jika langit tengah riang berduka
tanda kkegirangan tampak elok dari wajah
yang biru kelabu
jika aku dengar ronta rintihnya yang bisu
kabarkan padanya gelisah tlah kutitipkan pada
sudut jantung kenanya
jangan katalkan apapun padanya selain
anganku yang berlaga
tahukah kau sungai-sungai itu tengah kering
oleh lamunan alam
sesekali diatas bumi kutaburi bintang-bintang
rinduku
kutengadah sendi-sendi hatimu dan kutatap
engkau perih
sementara kau teduhi aku dengan aroma
seribu bunga
dan kau petikkan berjuta kupu-kupu dari surga
hingga aku bosan menangisi episode elegi
sejarah musim
tahukah kau jka langit tak lagi berselimut bayu
sedang nyanyian pelangi terus berlarian di
mega-mega
menenggelamkan irama lentera
usai kebersamaanmu itu usang pada
hamparan rekah-rekah mawar
tahukah kau saat sebongkah kerlip melintas
sepi
aku masih berlari dari mimpi yang tak bisa
kuakhiri .......
karya : Evira Nida
Maulida
Seraut Wajah Ketika matahari kembali ke peradabannya
Hari yang ramai kembali sunyi
Menusuk hati dikeheningan malam
Ku terbayang seberkas cahaya
Seraut wajah .....
Kuterjatuh dalam sepinya ruang
Mengapa tuhan tuliskan seperti ini
Gelapnya malam semakin membutku ragu dan
gelisah
Tak tahu apa arti sebenarnya
Ingin ku katakan kepadanya
Namn mulut terpenjara
Hati tergetir
Walau malaikat membujukku
Tapi iblis di dalam hati terus memojokkanku
Pada kesalahan dimasa lalu
Haruskah kulupakan ini ???
Tidak !!!
Aku tak ingin di hantui perasaanku sendiri ....
Aku tak ingin menjadi seorang pengecut tuk
bilang
AKU MENCINTAIMU.............
karya : Fariz Ramadhan
Dunia sandiwara
Dunia ini hanyalah panggung sandiwara
Dengan kehidupan sebagai latarnya
Orang-orang punya kepercayaan sebagai pemeran
utama
Dan orang yang mudah percaya
Dengan ganasnya menjadi korban pemeran utama
Di dalam megahnya panggung sandiwara
Namun tak pernah ku sadai
Kau pun ternyata seorang pemeran utama
Dimana kau menghilang saat aku dipojokkan
Di pojokkan oleh para pemeran utama itu
Setelah ku ceritakan semua
Mungkin kau berhasil mencampakkan ku
Setelah mendapat kepercayaanku
Namun ketahuilah
Kemegahan panggung ini tak bertahan selamanya
Dan semua peranmu akan binasa .........
karya : Chairaniwati
Secangkir cinta ntuk bnda
Oh bunda .....
Betapa besar cintamu padaku
Begitu indah tutur katamu
Begitu ingin memeluk erat tubuhmu
.............
Oh bunda .....
Aku ingin selalu ada di sampingmu
Ingin pegang erat dirimu slalu
Sungguh....sungguh....
Aku tak rela melepasmu
.............
Oh bunda .....
Aku rela jika harus melepas nyawaku
Asalkan engkau selalu bersamaku
Tanpamu aku bagai rumah tua yang tak
bertuan
Aku rapuh .....
Aku hacur.....
Tanpa dirimu disampingku....
karya : Rizka Nur Azizah
Imitasi Imitasi .......
Sebuah gelar yang kau dapatkan
Bahkan lebih hebat dari jenderal ataupaun
pangeran
Imitasi .......
Kau bangga akan gelar itu
Lebih bangga saat kau bergelar syekh atau kiai
Tertawa lebar dsamping gadis kecil
Yang kau peristri secara imitasi
Hingga dalam nafas tawamu menularkan virus
kepalsuan kepada gadis kecil yang akhirnya
juga imitasi
Kau limpahkan harta yang juga imitasi
Kepada istri-istrimu yang imitasi
Lalu mereka meneruskan usaha imitasi
Kepada duafa yang ikut terkontaminasi imitasi
Tanpa kau sadari dunia ini menjadi imitasi dan
sangat imitasi
Lebih imitasi dari barang imitasi
Akupun mengucupkan kekecewaan kepadamu
Dengan kekeceaan asli tanpa imitasi
Atas dasar keprihatinan imitasi
karya : Ayu Febri P.S.
Jawaban-Nya Senandung syahdu
Merdu memilukan kalbu
Anganku menatap , batinpun berharap
Namun....
Enggan bibir berucap
Gelisah membubn
Entah mengapa
Rinai air mata yang jatuh
Inilah pertanda jiwaku yang rapuh
Satu....
Menata serpihan dalam senandung syahdu
Ada yang menggoncang pilu
Raut tertawa ketika hati terluka
Tanpa seorang yang tahu
Air mata mengalir
Pertanda luka hati yang menganga
Ungkapn syukur itu sejuk menyapa
Relung hatiku yang siap gembira
Akhir senandung syahdu terkabul sudah
karya : Nur Rifdayani
Setangkai melati dimusim kemarau
Hidupnya setangkai melati ditengah gurun
Menyerap partikel-partikel yang seadanya
Siang bersama terik matahari menghujam
Berselimut malam secerah purnama
Tetaplah tegak wahai melati
Di musim kemarau menahan dahaga
Harapan menyegarkan diri dari tetesan lagit
Tumbuh sempurna dalam kedamaian
Mimpikan hujan di tengah kemarau
Hanya angan
Melati.......sambutlah nyatamu
Inginkan jadi bunga peliharaan
Sebagai melati pujaan
karya : Hilmah
Penghancuran Penat kepala melihat negaraku
Enyah sudah harapan kepada para remaja
Narkoba hancurkan semuanya
Hilang....hilang sudah pengharapan terhadap
jiwa muda
Angan ....anganku melayang kelangit ketujuh
kata remaja lagi
Narkoba buat hidupku terasa berharga ....ujar
jiwa muda
Coba....coba pengedar narkoba menawarkan
Uangpun mengalir dari jiwa muda hasil
penghancuran
Remaja ....
Bagaimana nasib remaja sekarang
Ah,,,remaja seakan tahu nikmat narkoba
Namun sebenarnya mereka tidak tahu bahwa
mereka telah siap dihancurkan......
karya : Intan Oktaviani
Dosaku
Tuhan .....
Akulah makhluk yang sangat hina
Yang telah terbuang
Terkucilkan dari semua insan
Sungguh malang diri ini
Tuhan .....
Dosaku begitu dalam bagaikan lautan
Yang tak terselam oleh doa dari harapan
Yang hanya terbuai oleh angan-angan
Tuhan .....
Ampunkn segala khilafku
Hanya engkau penghapus dosaku
Neraka menghadang dihadapanku
Hancur raga dan jiwa
Sungguh aku tak sanggup
Aku ingin surga yang abadi
Hingga nafas terakhirku menjadi yang berarti
karya : Intan Pratiwi