kuliah metabolisme kh lipid
DESCRIPTION
metabolisme lipidTRANSCRIPT
Pemeriksaan Lab pada
KELAINAN METABOLISME
dr. Tinny Rasjad Sp.PK(K)
Metabolisme Karbohidrat
GLUKOSA DARAH
Sumber :
Eksogen - diit sehari-hari
Endogen - glukoneogenesis di hati + glikogenolisis di jaringan otot dan adiposa
Regulasi
Puasa : sintesa glukosa oleh hati, usus dan otot.
Post prandial : stimulasi kelenjar-kelenjar endokrin yang berfungsi mengontrol glukosa darah, al : insulin dan glukagon.
Insulin
• Proses regulasi glukosa darah
Insulin
C peptidaSel target
Sel B pankreas
Granula kristalin
Glukosa >>
IRc
N
N
Sel Target
IntiER
GB
Ins
IRc
GLUTGL
GL
ER= Endoplasmic Retic.
GB = Golgi Body
GLUT = Gluc.Transp. Unit
GL = Glucose
Ins = Insulin
IRc = Insulin Receptor
Proses transport Glukosa intraseluler
Peranan insulin
Stimulasi : Up-take glukosa oleh sel target Sintesa lipid dari glukosa terutama dalam
bentuk TG Sintesa protein dari glukosa di dalam sel-sel
hatiMenekan :- Katabolisme lipid di dalam jaringan adiposa- Ketogenesis dan glukoneogenesis oleh hati- Mencegah proteolisis sel-sel otot
Kelainan insulin penyebab gangguan regulasi glukosa darah
Defisiensi sintesa insulin Konfigurasi insulin / reseptor insulin
abnormal Jumlah reseptor insulin tidak adekuat Antibodi terhadap insulin / reseptornya
Pemeriksaan glukosa darah
• Glukosa darah puasa ( GDP ) / BSN
• 2 jam pp (post prandial)
• Glukosa darah acak / sesaat / random
• Tes Toleransi Glukosa Oral ( TTGO )
Persiapan pemeriksaan
• Glukosa darah puasa • Puasa 10 - 16 jam pra sampling.
• Harga normal : 50 - 110 mg/dL.
• Harga tinggi palsu jika puasa < dari 8 jam
• 2 jam pp
. Tepat 2 jam setelah penderita makan. . Harga normal : < 120 mg/dL
. Harga tinggi palsu jika darah diperiksa sebelum 2 jam pasca makan.
• Glukosa darah acak / sewaktu• Tidak memerlukan persiapan khusus,
sampel bisa diambil setiap saat.• Harga normal : 50 - 130 mg/dL• Hati-hati pada manula
• TTGO Dimulai 3 hari prapemeriksaan :
Makan dengan diit biasa Rokok stop Aktivitas biasa.
TTGO (lanjutan)
• Salisilat, propanolol, anti konvulsan, dan diuretik stop!
• 10 - 12 jam prapemeriksaan puasa, rokok (-) dan tidak melakukan kegiatan.
Pemeriksaan glukosa darah puasa beban glukosa 75 gram + air 250 ml 2 jam setelah makan Indikasi Pemeriksaan TTGO 1. Hasil pemeriksaan glukosa meragukan2. Membedakan DM - GTG
Metoda pemeriksaan glukosa darah
1. Cara kimiawi• Metoda Orto-toluidin < spesifik, terukur gula
lain dan ureum.Prinsip pemeriksaan :
Aldosakarida + amin-aromatik + asam asetat glasial senyawa berwarna hijau
intensitas warna diukur dengan spektrofotometer
2. Cara ensimatik
Memakai ensim glukosa-oksidase, hasil > rendah dari cara kimiawi.
Prinsip Glukosa + O2 + glukosa-oksidase
Glukonolakton + H2O + O2
asam glukonat peroksida + ortodianisidin
substrat peroksida
senyawa berwarna + H2O
diukur dengan spektrofotometer
GANGGUAN METABOLISME KARBOHIDRAT
1. Hiperglikemi : kadar glukosa darah acak >130 mg/dL
2. Hipoglikemi : kadar glukosa darah acak < 50 mg/dL
Penyebab hiperglikemi
• Hiperglikemi primer : Diabetes Melitus tipe 1 Diabetes Melitus tipe 2
• Hiperglikemi sekunder : Radang pankreas Pasca pankreatektomi
Infiltr tumor pd pankreas Trauma pankreas
• Hiperglikemi yang menyertai penyakit endokrin lain• Efek samping dari pemakaian obat• Hiperglikemi yang menyertai penyakit-penyakit kronik• Hiperglikemi karena penyebab lain
HipoglikemiGlukosa darah acak < 50 mg/dL
Pengisian glukosa terlambat
Pemakaian glukosa meningkat
Gejala
Hipoglikemi akutRespons pelepasan epinefrin
Palpitasi - takhikardihiperhidrosisgelisahtremorrenjatan - koma
Gejala Hipoglikemi kronik
Gangguan sistem syaraf
•sakit kepala •gangguan memori•mudah tersinggung•gangguan kepribadian•psikosis
Penyebab hipoglikemi
• Kelainan-kelainan yang disertai cedera anatomik • insulinoma • neoplasma ekstra pankreas • insufisiensi adenokortikal • hipopituarisme • penyakit hati masif
• Kelainan yang tidak disertai cedera anatomik Hasil BSN normal Hipoglikemi reaktif :
fungsional, alimentari, DM, GTG Hasil BSN rendah obat-obatan :
sulfonilurea, insulin, etanol, salisilat
Metabolisme Lipid
LEMAK / LIPID DARAH
Sumber : eksogen - diit
endogen - sintesa hati
Regulasi : • Oleh hormon a.l. insulin yang mengaktifkan
enzym LPL - yang berperan dlm hidrolisis TG
Sistim transportasi lipid dalam darah
• Lipid terbungkus dalam ikatan protein + cholesterol ester + fosfolipid = Apolipoprotein
• Macam :• Chylomicron - produksi usus, kaya TG• VLDL - produksi hati, kaya TG• IDL - hasil hidrolisis chylomicron / VLDL• LDL - hasil hidrolisis IDL• HDL - pengangkut kelebihan cholesterol darah
Metabolisme Lipid Normal
Chyl Chyl R LPL
Insulin
Usus
hidrolisis
Sel target
VLDL LPL
Insulin
hidrolisis IDL
Sel target Sel target
hidrolisis
Sel hati
LPL
Insulin
LDL
Sel hati
HDL
Sel target
LPL
hidrolisis
Insulin
PEMERIKSAAN LEMAK DARAH
1. Trigliserida
Normal : < 150 mg/dL.
2. Kolesterol Total
Normal : < 200 mg/dL.
3. LDL-kolesterol
Normal : < 130 mg/dL.
4. HDL-kolesterol
Normal : > 45 mg/dL ( pria )
> 55 mg/dL ( wanita )
( Framingham Study )
Faktor resiko Penyakit Jantung Koroner
• Usia : laki-laki > 45 tahun.
perempuan > 55 tahun.• Riwayat PJK prematur dalam keluarga.• Perokok berat.• Hipertensi (>140 mmHg).• Dislipidemi : Kolesterol total > 200 mg/dL
LDL-kolesterol > 160 mg/dL
HDL-kolesterol < 35 mg/dL
Resiko PJK rendah jika HDL-kolesterol > 60 mg/dL
Sasaran utama :• Prioritas 1
1.Penderita Penyakit Jantung Koroner ( PJK ) dengan onset dibawah 65 tahun
2.Penderita yang secara klinis menunjukkan gejala hiperkolesterolemi
3.Jika pada anamnese ditemukan riwayat keluarga dengan hiperlipidemi, PJK atau penyakit aterosklerosis yang lain
4.Penyakit-penyakit dengan resiko hiperlipidemi : Diabetes
Mellitus, hipotiroid, gagal ginjal, dll
Sasaran uji saring lemak darah
Sasaran lainnya :• Prioritas 2
- Seseorang dengan dua atau lebih faktor resiko PJK selain hiperlipidemi.
• Prioritas 3- Seseorang dengan satu faktor resiko PJK.
• Prioritas 4 - Lain-lain ( untuk orang dewasa ).
Sasaran uji saring lemak darah
Persiapan pemeriksaan kadar lemak darah
1. Pada saat pemeriksaan dikerjakan :
a. Tidak menderita sakit
b. Tidak hamil.
c. Tidak menjalani program penurunan berat badan.
2. 2 minggu sebelum pemeriksaan berhenti merokok, olah raga, minum kopi / alkohol, dan obat-obatan yang khasiatnya menurunkan kadar lemak darah.
3. Puasa 12 jam sebelum dilakukan pemeriksaan.
Metoda pemeriksaan kadar lemak darah
Untuk menentukan kadar lemak darah, dipergunakan metoda
enzimatik yang secara langsung mengukur :
kadar trigliserida, kolesterol total, dan kolesterol HDL.
Sedang kolesterol LDL dapat diukur secara langsung (direk) secara enzimatik, atau dihitung memakai rumus Friedewald :
Kolesterol LDL = kolesterol total - (kolesterol HDL + 1/5 trigliserida)
Syarat : kadar trigliserida < 400 mg/dL
Dislipoproteinemi
Dislipoproteinemi primer :suatu kelainan metabolisme lemak yang bersifat familial-herediter, seperti yang terlihat pada tabel Klasifikasi Hiperlipoproteinemi
Dislipoproteinemi sekunder : Diabetes Melitus tipe 1 dan 2.
Lipoproteinabnormality
TotalCholesterol
Tryglyceride LDL-chol HDL-cholFredrickson’s
type
Chylomicrons N - N N - ILDL N - N N - II ALDL – VLDL N - II BIDL N - N - IIIVLDL N - N N - IVVLDL – CM - - N N - VHDL N - N N Hyperalpha LP
Klasifikasi Hiperlipoproteinemi
MONITORING HASIL TERAPI
Penderita hiperlipidemi yang menjalani terapi : evaluasi lipid darah 4 – 6 minggu pertama setelah pemberian terapi. Pemeriksaan kedua, 3 bulan kemudian.
Jika kadar lemak darah sudah mencapai kadar yang diinginkan, evaluasi tiap 6 bulan atau lebih.
Jika kadar lemak darah masih tinggi, evaluasi tiap 3 bulan sampai kadar yang diinginkan, setelah itu tiap 6 bulan atau lebih.
Pemeriksan Laboratoriumpada
DIABETES MELLITUS
dr. tinny Rasjad Sp.PK(K)
Definisi
Diabetes Mellitus adalah suatu sindroma yang ditandai oleh hiperglikemi menahun dengan penebalan membrana basalis kapiler, yang dapat disertai atau tidak oleh gejala klasik DM : poliuri, polidipsi dan penurunan berat badan yang tidak sesuai dengan pasokan makanan.
Penyebab hiperglikemi pada penderita DM
• Gangguan produksi insulin • Kelainan pada reseptor insulin • Gangguan faktor transport intraseluler• Antibodi terhadap insulin / reseptor insulin
Gejala klasik DM - Polidipsi- Poliuri- Polifagi- BB menurun tanpa sebab yg jelas
INDIKASI PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DM
• Menegakkan diagnosa• Membedakan hiperglikemi primer dari
hiperglikemi sekunder• Monitoring hasil terapi• Melacak (tracing)
Klasifikasi DM
• DM tipe 1 = Insulin Dependent DM (IDDM)• DM tipe 2 = Non Insulin Dependent DM
(NIDDM)
Kriteria Diagnostik DMKonsensus Perkeni 2006
Keluhan karakteristik DM
+ -
GDP
GDA
>126
> 200
<126
< 200
GDP
GDA
>126
> 200
<100
<140
100 - 125
140 - 199
Ulang GDP atau GDA TTGO GD 2 jam
<126
< 200
>126
> 200
GDP
GDA
Diabetes MellitusTGT
TGPT Normal
> 200 140 - 199 < 140
Sampel : plasmaMetoda : enzimatikBeban : 75 gr glukosa
GDP = Gula Drh Puasa
GDA = Gula Drh Acak
GDP > 126
100 - 125
<100
Penyulit pada penderita DM
Penyulit yang timbulnya mendadak :
* Hipoglikemi
* Hiperglikemi Hiperosmolar non Ketotik
* Ketoasidosis Diabetik
Penyulit yang timbulnya menahun :
* Mikroangiopati
* Makroangiopati
Mikro-makro angiopati
DM tipe 1
VLDLLPL
Insulin deficiency
IDL
VLDL
ChylChyl
Trigliserida
DM tipe 1
Lipid profile
Chylomicron
VLDL
LDL N -
HDL
Insulin deficiency inabsolute
Chyl
VLDL LPL IDL
Ch R
LDL
LPLSel hati
Resistensi insulin
Free FA
DM tipe 2
DM tipe 2
Lipid profile :• Defisiensi insulin tidak absolut• Kelainan profil lipid lebih lengkap, peningkatan
chylomicron dan VLDL tidak setinggi DM tipe 1.• Pemeriksaan laboratorium : TG : LDL cholesterol HDL
Monitoring DM
• Self assessment : carik uji celup - urine
- darah• Pemeriksaan glukosa darah sewaktu• HbA1c• Kolesterol total / TG
Hiperlipidemi waspadai DM
Pada orang-2 berusia > 45 tahun, jika normal diulang setelah 1 tahun.
Pada individu berusia < 45 tahun terutama dengan BMI > 23 kg/m2 :
• Kebiasaan tidak aktif• Turunan pertama orang tua dengan DM.• Melahirkan bayi dg BB > 4000 g, atau mempunyai riwayat
gestational DM.• Hipertensi (> 140/90mm Hg)• HDL-kolesterol < 35 mg/dL dan/atau trigliserida > 250 mg/dL.• Gangguan Toleransi Glukosa atau GDPT• Riwayat penyakit kardiovaskuler• Menderita PCOS atau kelainan yg dikaitkan resistensi insulin
Kriteria pemeriksaan gula darah untuk melacak (tracing) individu asimtomatik (2006):
Ketoasidosis Diabetik
Defisiensi insulin akut
Sekresi hormon kontra insulin >>
HiperglikemiMobilisasi depo lipid >>
Katabolisme protein >>
FFA
Ketonemi
Blood Ureum
Asidosis
Glukosuri
Ureum urine >> Osmotik diuresis
VLDL /TG >> Dehidrasi
Ketonuri
Muntah2
Gangguan keseimbangan elektrolitRENJATAN
DM tipe 1
Hiperglikemi Hiperosmolar non Ketotik
Acute Insulin demand
DM tipe 2
Hiperglikemi
Precipitating factors
Osmotic diuresis
Dehidrasi
Osmolalitas darah
Perbedaan hasil pemeriksaan laboratorium penderita
Hiperglikemi Hiperosmotik non Ketotik dengan Ketoasidosis Diabetik
PemeriksaanLaboratorium
Hiperglikemi Hiperosmolarnon Ketotik
KetoasidosisDiabetik
GD acak 600 – 1000 mg/dL 250 – 600 mg/dL
pH darah N < 7,35
HCO3 darah N < 20 mEq
Ketonuri - +
Ketonemi - +
OsmolalitasPlasma > 350 mOsm/L