kuliah ke-3 manajemen proyek [autosaved]
DESCRIPTION
Materi Kuliah Konstruksi Jalan, Manajemen ProyekTRANSCRIPT
BAHAN KULIAH : SI – 316 KONSTRUSI JALAN3. MANAJEMEN PROYEK
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
I. PENGERTIAN MANAJEMEN
(1). Beberapa definisi tentang manajemen :a. Pencapaian tujuan yg telah ditetapkan
melalui kegiatan2 orang lain (George R. Terry);
b. Penyelesaian pekerjaan melalui orang lain (Harold Koontz dan Cerryl O. Donell);
c. Berhubungan dg pengarahan orang dan fungsi2nya untuk mencapai tujuan yg telah ditetapkan (John M. Pfiffner);
d. Proses pengintegrasian, pengkoordinasian dan atau pemanfaatan elemen2 suatu kelompok untuk mencapai tujuan secara efisien (Howard M. Carlisle);
e. Usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui pemanfaatan manusia sebagai sumber daya.
(2). Fungsi – fungsi manajemen :
a. Luther Gulick, dg akronim POSDCORB 1. Planning (Perencanaan); 2. Organizing (Pengorganisasian); 3. Staffing (Penyusunan Pegawai); 4. Directing (Pemberian bimbingan); 5. Coordinating (Pengkoordinasian); 6. Reporting (Pelaporan); 7. Budgeting (Penganggaran).
b. George R. Terry, dengan akronim POAC 1. Planning (Perencanaan); 2. Organizing (Pengorganisasian);3. Actuating
(Penggerakan/Pendorongan);4. Controlling (Pengendalian).
(3). Unsur-unsur Manajemen :
Menurut George R. Terry, unsur-unsur/sumber-sumber manajemen ada 6 (lebih dikenal dgn 6 M), yaitu :
a. Man/Man Power (Sumber Daya Manusia/Tenaga kerja);
b. Money (Dana/uang/modal);
c. Materials (Bahan-bahan);
d. Machines and equipment (Mesin-mesin dan peralatan);
e. Method (Metoda/teknologi);
f. Market (Pasar).
(4). Proses Manajemen :
Merupakan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh seorang manajer. Faktor2 penting dalam proses manajemen al; kepemimpinan (leadership), komunikasi, pengambilan keputusan, koordinasi.
MANAJEMEN
SUMBER DAYA DAN WAKTU (UNSUR)
KEGIATAN (FUNGSI)
P PERENCANAO PENGORGANISASIANA PENGGERAKANC PENGENDALIAN
M TENAGA KERJAM UANGM MATERIALM PERALATAN, METHOD &T WAKTU
TUJUAN
II. MANAJEMEN PROYEK
(1). Pengertian Proyek :Proyek adalah rangkaian kegiatan yang mempunyai dimensi waktu, fisik, dan biaya guna mewujudkan gagasan serta mendapatkan tujuan tertentu.
Unsur-unsur utama dalam suatu proyek adalah :
a. Biaya : Keuangan, investasi, kuantitas;
b. Kualitas : Ukuran/standar yg diinginkan dan persyaratan
yang jelas;
c. Waktu : Kapan dan berapa lama waktu yg dibutuhkan;
d. Lingkungan : Lingkungan internal (al; organisasi proyek,
hubungan dg pihak2 yg terlibat, kondisi lokasi
cuaca, masyarakat), dan lingkungan eksternal
(al; kebijakan pemerintah dalam hal ekonomi
keuangan, dan politik).
BIAYA (COST)
WAKTU (TIME)KUALITAS(QUALITY)
ManajemenKonstruksi
dan ManajerKonstruksi (CM)
Lingkungan Proyek
Eksternal
Internal
Hubungan Unsur-Unsur Utama Proyek Konstruksi
Ciri-ciri Proyek :
1.Terdiri dari bagian-bagian pekerjaan / kegiatan;
2.Antar kegiatan ada hubungan ketergantungan;
a. Ketergantungan waktu (urutan);
b. Ketergantungan teknis;
3. Untuk pelaksanaan setiap kegiatan perlu :
a. Sumber daya (bahan, alat, tenaga);
b. Waktu.
(2). KARAKTERISTIK PROYEK KONSTRUKSI :
Suatu pekerjaan konstruksi dapat dikatagorikan sebagai proyek konstruksi bila memenuhi kriteria :
1. Mempunyai waktu awal dan waktu akhir, artinya dimulai dari awal proyek (awal kegiatan) dan diakhiri dengan akhir proyek (akhir kegiatan), serta mempunyai jangka waktu tertentu;
2. Rangkaian kegiatan proyek hanya satu kali, sehingga menghasilkan produk yang bersifat unik, oleh karena itu tidak ada proyek yang identik, yang ada adalah proyek yang sejenis.
Catatan :Suatu proyek pembangunan pembuangan air kotor di Kota Bandung, Kota Bogor dan Kota Cirebon dengan panjang masing-masing kota 10 km, dengan spesifikasi yang sama merupakan tiga proyek yang sejenis, tapi tidak identik. Hal ini disebabkan karena pelaksanaan proyek tersebut terjadi pada lokasi, waktu, serta metoda pelaksanaan yang bebeda Ketiga proyek tersebut tidak perlu mempunyai waktu awal dan akhir yang sama, tetapi bisa berbeda tergantung kondisi proyek masing-masing.
PROYEK KONSTRUKSI
PROYEK KONSTRUKSI
Unik
MelibatkanSumber Daya
MelibatkanOrganisasi Tepat Mutu
Tepat Waktu
Tepat Biaya
Tiga Karakteristik Proyek Konstruksi
Tiga Kendala Proyek Konstruksi
(3). KARAKTERISTIK PROYEK KONSTRUKSI
Proyek Sebagai Suatu Sistem
Sumber Daya Proyek
Hasil Kegiatan ProyekKegiatan Proyek
Masukan Proses Keluaran
Awal Kegiatan
Akhir Kegiatan
Tahap Detil Desain (Perancangan)
Tahap Detil Desain (Perancangan)
Tahap Pengadaan (Pelelangan)
Tahap Pengadaan (Pelelangan)
Tahap Implementasi (Pelaksanaan Konstruksi)
Tahap Implementasi (Pelaksanaan Konstruksi)
Tahap Operasi dan Pemeliharaan
Tahap Operasi dan Pemeliharaan
Tahap Studi Kelayakan, Pra
desain
Tahap Studi Kelayakan, Pra
desain
Tahap Konseptual Gagasan :
Perumusan gagasan, kerangka acuan, Pra-
FS.
Tahap Konseptual Gagasan :
Perumusan gagasan, kerangka acuan, Pra-
FS.
Untuk mendapatkan keputusan ttg kelanjutan investasi yang akan dilaksanakan, tinjauan thd aspek sosial, budaya, ekonomi, finansial, legal, teknis dan administratif.Untuk menetapkan dokumen perencanaan lengkap dan terperinci secara teknis dan administratif.Untuk memilih kontraktor pelaksana Dari proses ini diperoleh penawaran yang kompetitif dari kontraktor dengan tingkat akuntabilitas dan transparansi yang baik.Pada tahap ini kontraktor memiliki peran dominan. Peran pemilik proyek dilakukan oleh agen pemilik sebagai konsultan pengawas dengan tujuan untuk mereduksi segala macam penyimpangan.Merupakan operasi rutin dan pengamatan prestasi akhir proyek, serta pemeliharaan fasilitas bangunan yang dapat digunakan untuk kepentingan sosial dan ekonomi masyarakat.
Tahapan Kegiatan Proyek Konstruksi
Bangunan siap digunakan / Beroperasi
Bangunan siap digunakan / Beroperasi
1). Tahap Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Tujuan tahap ini untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek konstruksi yang diusulkan layak untuk dilaksanakan, baik dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan), maupun aspek lingkungan).
Kegiatan yang dilaksanakan :a. Menyusun rancangan proyek secara kasar dan
meng- estimasi biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut;
b. Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan, baik manfaat langsung (manfaat ekonomis), maupun manfaat tidak langsung (fungsi sosial);
c. Menyusun analisis kelayakan proyek, baik secara ekonomis maupun secara finansial;
d. Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi apabila proyek tersebut dilaksanakan.
2). Tahap Desain / PerancanganTahap ini meliputi 2 sub tahap yaitu Pra-Desain
(Preliminary Design) dan pengembangan desain dan detil desain (Detail Design).
3). Tahap Pengadaan/Pelelangan (Procurement)Tujuan kegiatan tahap ini adalah untuk menunjuk
kontaktor atau sejumlah sub-kontraktor yang melaksanakan pekerjaan konstruksi di lapangan.
4). Tahap Pelaksanaan (Construction)Tujuan tahap pelaksanaan (construction) adalah untuk
mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek dan yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah disepakati, serta kualitas yang telah disyaratkan.
5). Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan Tujuan dari tahap ini adalah untuk menjamin agar
bangunan yang telah selesai sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas berfungsi sebagaimana mestinya. Selain itu dibuat suatu catatan mengenai konstruksi berikut Petunjuk Operasinya dan melatih petugas dalam penggunaannya.
(2). Pengertian Manajemen Proyek :
Manajemen Proyek adalah proses manajemen berupa proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang dilakukan dalam setiap kegiatan proyek agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dan memenuhi semua persyaratan, yaitu :
a. Sesuai kualitas yang disyaratkan;
b. Sesuai biaya (kuantitas) yang disediakan;
c. Sesuai waktu yang telah ditetapkan;
d. Tercapainya tertib administrasi;
e. Memperoleh profit yang wajar.
ELEMEN MANAJEMEN PROYEK
HASIL AKHIR
MANAJEMEN PROYEK
-Perencanaan-Pelaksanaan-Pengendalian
SUMBER DAYA MANUSIA & TEKNIK
WAKTU
DANA
TUJUAN
(3) Prinsip Umum Manajemen Proyek :
a. Penyelenggaraan proyek tergantung pada 2 faktor utama yaitu sumber daya dan fungsi-fungsi manajemen.
b. Fungsi - fungsi manajemen dimaksudkan sebagai kegiatan-kegiatan yang dapat mengarahkan atau mengendalikan sekelompok orang yang tergabung dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
c. Kegiatan yg dilakukan oleh sumber daya manusia dalam penyelenggaraan proyek :• Perlu ditunjang dengan uang, material dan
peralatan, • Harus ditata melalui fungsi-fungsi manajemen
dalam keterbatasan waktu yang disediakan agar tidak terjadi pemborosan.
d. Sumber Daya : manusia, uang/dana, material, dan peralatan.
LATAR BELAKANG
III. KOMUNIKASI DI TEMPAT KERJA
Salah satu aspek dalam Manajemen Proyek yang perlu dipertimbangkan agar out put proyek sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah direncanakan adalah Aspek Manajemen SDM;
Perencanaan SDM sebaiknya didasarkan pada atas organisasi proyek yang dibentuk dengan melakukan langkah-langkah; proses stafing, deskripsi kerja, perhitungan beban kerja, deskripsi wewenang dan tanggung jawab;
Namun demikian adanya organisasi dan SDM saja tidak cukup untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan suatu proyek, karena masih dibutuhkan adanya sinergitas diantara pihak-pihak yang terlibat melalui KOMUNIKASI yang baik;
Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa inggris yaitu
communication, atau dari bahasa latin yaitu communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain, dengan maksud memperoleh umpan balik.
Aktivitas komunikasi pada umumnya meliputi :
a. Komunikasi internal (lingkungan kerja, organisasi) dan eksternal (antar organisasi, masyarakat, dll).
b. Komunikasi formal (laporan-laporan, risalah rapat, dll) dan tidak formal (memo, diskusi-diskusi sementara, email).
c. Komunikasi vertikal (ke atas / ke bawah) dan horisontal (sejajar).
d. Komunikasi resmi (berupa surat dan laporan-laporan).
e. Komunikasi dilakukan secara tertulis dan lisan (verbal).
Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari bahasa inggris yaitu
communication, atau dari bahasa latin yaitu communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama.
Pengertian Secara umum komunikasi adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu.
Pengertian menurut KBBI komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat diterima.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain, dengan maksud memperoleh umpan balik.
Aktivitas komunikasi pada umumnya meliputi :
a. Komunikasi internal (lingkungan kerja, organisasi) dan eksternal (antar organisasi, masyarakat, dll).
b. Komunikasi formal (laporan-laporan, risalah rapat, dll) dan tidak formal (memo, diskusi-diskusi sementara, email).
c. Komunikasi vertikal (ke atas / ke bawah) dan horisontal (sejajar).
d. Komunikasi resmi (berupa surat dan laporan-laporan).
e. Komunikasi dilakukan secara tertulis dan lisan (verbal).
Fungsi Komunikasi Dalam Lingkungan Kerja Menjalin hubungan baik dengan rekan
kerja di tempat kerja. Membangun kerja sama dan sinergi
dengan rekan kerja. Memberitahu tentang kerja dan
mengarahkan kerja itu sesuai dengan tujuan.
Mengatasi perbedaan pendapat, ketegangan, dan konflik.
Media Komunikasi
Media Komunikasi, saluran melalui mana pesan disampaikan.
Memilih komunikasi yang tepat tergantung pada kapasitas media dalam membawa informasi.
Media komunikasi antara lain meliputi :a. Tatap mukab. Teleponc. Surat pribadid. d. Surat resmi
INDENTIFIKASI INFORMASI
Penerimaan yang terkait dengan tugas, maka perlu diidentifikasi hal-hal sebagai berikut :
Sumber Informasi yang benar
a. Dalam pelaksanaan tugas, seorang pelaksana akan menerima informasi baik dari anggota ataupun pimpinan kelompok kerja secara tertulis maupun lisan
b. Setelah informasi diterima, pelaksana lapangan harus dapat meneliti bahwa informasi tersebut berasal dari simber yang benar, misal dari atasan langsung, anggota kelompok kerja termasuk mandor dan sub kontraktor
Uraian Informasi benar
Pelaksana lapangan harus mampu meneliti bahwa isi informasi yang diterimanya telah benar dan sesuai dengan tugas pekerjaannya :
a. Bila berasal dari Atasan Langsung, berisi informasi :
(1) Uraian tugas yang menyangkut tugas dan wewenang sebagai pelaksana lapangan
(2) Surat Perintah Kerja
(3) Prosedur yang harus dilakukan dalam melaksanakan tugas (sesuai SOP)
(4) Surat Keputusan
(5) Surat Edaran
b. Bila berasal dari anggota kelompok kerja termasuk mandor / sub kontraktor :o Pelaksanaan pekerjaan sesuai instruksi kerjao Perhitungan progres fisik yang dikerjakan di
lapangano Adanya hambatan-hambatan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
PROSES KOMUNIKASI
Langkah 1Pengirim
mempunyai ide atau
informasi untuk dibagi
Langkah 2Pengirim
menyandikan ide
Langkah 3Pengirim mengirim
pesan
Langkah 4Penerima
memahami pesan
Langkah 5Penerima mengartikan pesan
Langkah 6Penerima mengirim
umpan balik
Umpan balik juga perlu disan-dikan, dikirim, dan
diartikan
Di Indonesia 2002-2005 , 5000 orang meninggal, 550 orang cacat, 300.000 orang luka, akibat Kecelakaan Kerja, dana kompensasi dari Jamsostek 500 M (Kompas,11-8-2006)
Di Jepang thn 1989, 1017 orang meninggal, di sektor Konstruksi
Di Inggris 1980-1985, 739 org meninggal disektor Konstruksi, 517 orang meninggal karena kegagalan SM K3
Di Amerika menurut Otoritas K3 ,1000 orang meninggal/ thn; menurut National Safety Council 570 org meninggal per tahun,disektor Konstruksi; biaya K3 yang dikeluarkan per- tahun $ 5 s/d 10 M
Penyebab utama kecelakaan kerja 88% faktor manusia yang lagi lengah dan lalai
Program K3 tidak akan sukses tanpa dukungan TOP Manajer
LATAR BELAKANG
IV. SISTEM MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI
Pengertian : K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dengan pengertian pemberian perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja, yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja.
SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 guna terciptanya tempat kerja yang selamat,aman, efisien dan produktif.
Pengertian :BAHAYA adalah suatu kondisi
yang potensial dapat menimbulkan suatu kejadian berupa kematian, kecelakaan, kehilangan produksi, kerusakan atas aset-plant-produk-bisnis, kerusakan lingkungan.
RISIKO adalah sesuatu hal yg berpeluang untuk terjadinya kematian, kerusakan, kesakitan yang disebabkan karena bahaya.
Bersifat sangat komplek, multi disiplin ilmu dan gaya seni arsitektur
Melibatkan banyak tenaga kerja kasar dan berpendidikan relatif rendah ;
Masa kerja terbatas;
Intensitas kerja yang tinggi
Menggunakan peralatan kerja beragam dan berpotensi bahaya
Karakteristik Kegiatan Proyek Konstruksi
31
Pada dasarnya setiap insan ingin bekerja dengan selamat :
selamat diperjalanan, selamat ditempat kerja, dan selamat kembali ke rumah.
Dan setiap insan ingin / mendambakan bekerja di tempat yang aman, sehat dan nyaman serta dapat memberikan jaminan kesejahteraan pada dirinya beserta keluarga
Untuk itu diperlukan Sistem Manajemen K3
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
32
Mengingat kegiatan konstruksi yang sangat kompleks, karenanya untuk mencapai sasaran K3
dibutuhkan :
SISTEM MANAJEMEN K3 KONSTRUKSI YANG TERINTEGRASI
Sasaran K3
Untuk menjamin dan meningkatkan
keamanan total dari ancaman
RISIKO BAHAYA
Life safety Property safety Environmental
safety
Apakah Kecelakaan dapat dicegah ?
Setiap kecelakaan selalu ada sebabnya.
Sebab sebab dasar :1. Faktor tingkah laku manusia.2. Faktor Lingkungan.3. Faktor pengelolaan / Prosedure.
Bila penyebab dasar dapat dihilangkan , maka kecelakaan dapat dihindarkan.
Pada dasarnya kecelakaan dapat dicegah !!!! …
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Konstruksi secara umum di Indonesia masih sering terabaikan, karena : Rendahnya kesadaran masyarakat akan masalah
keselamatan dan kesehatan kerja konstruksi Pemahaman dan ketaatan terhadap ketentuan K3
masih kurang Kelalaian pelaksana dan lemahnya pengawasan. Rendahnya tingkat penegakan hukum oleh
pemerintah, Masih adanya anggapan bahwa program K3 hanya
akan menjadi tambahan beban biaya perusahaan Tidak dilibatkannya tenaga ahli/tenaga trampil di
bidang konstruksi maupun ahli K3 dalam pelaksanaan konstruksi.
Belum adanya komitmen dari manajemen puncak disetiap kegiatan/ pelaksanaan konstruksi, sehingga SMK3 konstruksi tidak diterapkan dengan sepenuhnya.
PERMASALAHAN YANG ADA
a. Jenis perlengkapan keselamatan kerja Safety hat Safety shoes Kaca mata keselamatan Masker Sarung tangan Alat pelindung telinga
b. Masalah Umum Adanya perlengkapan keselamatan kerja yang tidak
melalui pengujian laboratorium Pekerja merasa tidak nyaman dan kadang-kadang
pemakai merasa terganggu Terdapat kemungkinan menimbulkan bahaya baru atas
penggunaan perlengkapan keselamatan kerja Pengawasan terhadap keharusan penggunaan
perlengkapan keselamatan kerja sangat lemah Kewajiban untuk memelihara perlengkapan
keselamatan kerja yang menjadi tanggung jawab perusahaan sering dialihkan kepada pekerja.
Perlengkapan Keselamatan Kerja
c. Masalah pemakaian perlengkapan keselamatan kerja secara umum :
Pekerja tidak mau memakai perlengkapan keselamatan kerja dengan berbagai alasan
Perusahaan tidak menyediakan perlengkapan keselamatan kerja dengan berbagai alasan
Jenis perlengkapan keselamatan kerja yang disediakan oleh perusahaan tdak sesuai dengan jenis bahaya yang dihadapi pekerja
Perusahaan mengadakan perlengkapan keselamatan kerja hanya sekedar memenuhi persyaratan formal tanpa mempertimbangkan kesesuaiannya dengan maksud pemakaiannya.
LATAR BELAKANG
V. PENGELOLAAN LINGKUNGAN
a. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya dan keadaan, makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya (UU No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup).
b. Lingkungan hidup pada dasarnya terdiri atas 4 unsur, yaitu materi, energi, ruang dan kondisi/situasi setempat.
c. Aspek-aspek Lingkungan Hidup yang terkait dengan pekerjaan konstruksi dapat dibedakan atas Komponen Fisik – Kimia, Komponen Biologi, Komponen Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya
38
Pengamanan Lingkungan pada Tahap Konstruksi
Prinsip Pengelolaan Lingkungan a. Pengelolaan lingkungan adalah upaya
terpadu dalam melakukan pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian dan pengembangan lingkungan hidup, sehingga pelestarian potensi sumber daya alam dapat tetap dipertahankan, dan pencemaran atau kerusakan lingkungan dapat dicegah.
b. Perwujudan dari usaha tersebut antara lain dengan menerapkan teknologi yang tepat dan sesuai dengan kondisi lingkungan.
c. Untuk itu berbagai prinsip yang dipakai untuk pengelolaan lingkungan antara lain : Preventif, Kuratif (penanggulangan), Insentif (kompensasi).
Pendekatan Pengelolaan Lingkungan
a. Pendekatan Teknologi Berupa tata cara teknologi yang dapat dipergunakan
untuk melakukan pengelolaan lingkungan
b. Pendekatan Ekonomi Kemudahan dan keringanan dalam proses
pengadaan peralatan untuk pengelolaan lingkungan Pemberian ganti rugi atau kompensasi yang wajar
terhadap masyarat yang terkena dampak. Pemberdayaan masyarakat dalam proses
pelaksanaan kegiatan dan penggunaan tenaga kerja.
Penerapan teknologi yang layak ditinjau dari segi ekonomi.
c. Pendekatan Institusional /Kelembagaano Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan
instansi terkait, dan masyarakat setempat dalam pengelolaan lingkungan.
Melengkapi peraturan, dan ketentuan serta persyaratan pengelolaan lingkungan termasuk sanksi-sanksinya.
Penerapan teknologi yang dapat didukung oleh institusi yang ada.
40
Komponen Pekerjaan Konstruksi yang menimbulkan Dampak :
1) Persiapan Pelaksanaan Konstruksi a. Mobilitas peralatan berat, terutama
untuk jenis kegiatan konstruksi yang memerlukan banyak alat-alat berat, dan terletak atau melintas areal permukiman, serta kondisi prasarana jalan yang kurang memadai.
b. Pembuatan dan pengoperasian bengkel, base-camp dan barak kerja yang besar dan terletak di areal pemukiman.
c. Pembukaan dan pembersihan lahan untuk lokasi kegiatan yang cukup luas dan dekat areal pemukiman.
41
2) Pelaksanaan Kegiatan Konstruksi
a. Pengelolaan quarry oleh proyek yang mencakup pekerjaan peledakan/penggalian di daratan atau penggalian di badan sungai
b. Pembangunan dan pengoperasian base camp, crushing plant, AMP dan Batching Plant.
c. Pekerjaan tanah, mencakup penggalian dan penimbunan tanah.
d. Pembuatan pondasi, terutama pondasi tiang pancang.
e. Pekerjaan struktur bangunan, berupa beton, baja dan kayu.
f. Pekerjaan jalan dan pekerjaan jembatan.
g. Pekerjaan pengairan seperti saluran dan tanggul irigasi/banjir, sudetan sungai, bendung serta bendungan
42
Dampak Yang Timbul Pada Pekerjaan Konstruksi dan Upaya Penanganannya :
1) Meningkatnya Pencemaran Udara dan Debu
2) Terjadinya erosi dan longsoran tanah serta genangan air
3) Pencemaran kualitas air4) Kerusakan prasarana jalan dan
fasilitas umum5) Gangguan Lalu Lintas6) Berkurangnya keaneka-ragaman
flora dan fauna
43
Pengaturan Lalu Lintas Di Lingkungan Kegiatan Konstruksi : 1. Perlindungan pekerjaan terhadap
kerusakan oleh Lalu Lintas 2. Memastikan jalan alih darurat (Detour)3. Memastikan bahwa semua pekerja telah
mengetahui fungsi masing-masing peralatan yang akan digunakan untuk pengaturan rambu-rambu lalu lintas
4. Penyediaan Rambu, Kerucut lalu Lintas (Traffic Cone), Tiang Penghalang, Barikade (Penghalang) dan Lampu Lalu Lintas
5. Mengarahkan dan mengatur bendera oleh Petugas Bendera
6. Penempatan Rambu dan Tanda-tanda lalu Lintas
7. Pelaksanaan Pengaturan
KASIH
TERIMA