kuat lentur genteng keramik
TRANSCRIPT
PENGUJIAN KUAT LENTUR GENTENG KERAMIK
I. REFERENSISII – 0022 - 81
II. TUJUAN1. Menentukan cara pemeriksaan kuat lentur genteng.2. Menentukan beban lentur maksimum suatu genteng.
III. DASAR TEORIGenteng untuk atap merupakan suatu unit tipis namun kokoh yang dibuat dari lempung basah di dalam cetakan dan kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari / dibakar. Di Indonesia persyaratan tentang genteng diatur di dalam 022-81-SII, di dalamnya tercantum pula mengenai syarat- syarat kuat lentur yang kita uji yaitu :Kuat lentur dibagi menjadi 5 klas
KlasIIIIIIIVV
Beban Lentur Maksimum150120805025
IV. PERALATAN DAN BAHAN1. Peralatan
Mesin penekan Kayu penumpu Kayu pembebanan yang mempunyai sisi tumpu atau sisi beban Bingkai kayu dengan tebal antara 20 – 30 mm Spatula dan bejana yang yang mengandung semen klas I
Bahan Genteng Semen Portland Air bersih
V. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang akan diuji.2.Kayu- kayu penumpu dipasangdengan jarak 20 cm da kayu pembebanan dipasang ditengah – tengah antara kedua kayu penumpu sehingga bentuk kayu yang menempel ke genteng sama dengan bentuk permukaan genteng tersebut.
3. Dengan semen Portland sebagai perekat, bingkai kayu direkatkan pada genteng di tengah – tengah penumpuan dan pembebanan sebagai gaya – gaya yang bekerja pada genteng tepat melalui bingkai kayu tadi dan terbagi rata pada sepenuh lebar genteng.
4. Benda – benda uji yang telah direkat dengan semen kemudian minimum selama 3 hari, agar perekat semua keras.
5. Lakukan pembebanan secara perlahan – lahan dengan penambahan 2 kg/det. Baca penunjukan jarum beban pada mesin uji saat genteng pecah ( beban maks ).
6. Beban lentur adalah beban maksimum rata – rata dari genteng yang diuji.7. Bila dari sekian benda uji ada yang mempunyai beban beban maksimum kurang
dari harga minimum ( 25 kg/cm2 ), maka pengujian harus diulangi.8. Apabila dalam pengujian ulangan masih ada genteng yang diuji ternyata kuat
lenturnya kurang dari 25 kg/cm2 berarti genteng yang diuji mutunya dinyatakan lebih rendah dari syarat kuat lentur rata – rata bersangkutan.
VI. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
- Pembacaan dial = ...........................................- Kapasitas mesin = ...........................................- Kuat lentur = ........................................
VII. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan diperoleh data sbb:
Genteng kodok
IP = 273 mmL = 207,6 mm
54 div 13.4 mm
IIP = 272,8 mmL = 227 mm
75 div 10,9 mm
IIIP = 269,51 mmL = 208.30 mm
73 div 11,78 mm
IVP = 270,69 mmL = 203,33 mm
84 div 12 mm
:: 1 div = 2,5876 Provingring = 28 kN Kekuatan Marshall = 30 kN
- Kuat lentur benda uji =Maka dengan demikian genteng yang diuji ( gentyeng kodok merek “SUPERROHMAT JTW ) termasuk kelas I.
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan :1. Panjang berguna =2. Lebar berguna =3. Jumlah genteng/m2 =4. Berat genteng/m2 =5. Dari 12 sample genteng yang diamati ternyata banyak terdapat retak dan cacat6. Kerapatan pasangan cukup baik7. Relatif rapat terhadap rembesan air8. Kuat lentur =
Dari hasil pengamatan dan perhitungan di atas maka dapat dikatakan bahwa genteng kodok merek “ SUPERROHMAT JTW “ :
Dikategorikan genteng ukuran kecil Tampak luar kurang baik Termasuk kelas I dan baik dipakai untuk konstruksi
Genteng press / palentong
I 120 div 14,9II 107 div 12,56III 180 div 13,26IV 130 div 15,58