kti tinggi badan
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
1/59
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Balita adalah anak yang berusia antara 1 sampai 5 tahun. Permasalahan gizi
pada balita dan anak merupakan masalah ganda, yaitu masih ditemukannya masalah
gizi kurang dan ditambah dengan ditemukannya masalah kelebihan zat gizi, seperti
energi, lemak, dan garam (Sulistyoningsih H, 2011 1!",1!!#. Stunted adalah kondisi
dimana tinggi badan Balita itu lebih pendek dari yang seharusnya bisa di$apai
pada umur tertentu. %ondisi stunted pada Balita seringkali tidak disadari. Baru
setelah men$apai usia dua tahun, orangtuanya menyadari bah&a Balitanya
pendek. %ondisi stunting ini tidak bisa hanya dilihat dari penampilan 'isik Balita.
Stunting dapat diketahui bila seorang balita sudah ditimbang berat badannya dan
diukur panang atau tinggi badannya. Balita pendek adalah masalah gizi kronis,
yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam &aktu yang $ukup lama. Bahkan,
seak anak masih dalam kandungan. Hal ini sering teradi lantaran ketidaktahuan
orang tua atau belum adanya kesadaran untuk memberikan makanan sesuai
dengan kebutuhan gizi anaknya (%emenkes )*, 201+ 1#. enomena masalah
yang ada di -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo banyak diumpai balita dengan
tinggi badan diba&ah standar (mengalami stunted#.
Pada )en$ana Pembangunan /angka enengah asional ()P/# 2010
201" telah memberikan arah pada Pembangunan Pangan dan 3izi dengan salah
satu sasarannya adalah menurunkan pre4alensi Stunted (pendek# serendah
rendahnya +2. /umlah Balita pendek di *ndonesia ternyata masih $ukup tinggi.
1
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
2/59
2
Berdasarkan hasil )iset %esehatan -asar ()iskesdas# tahun 2010, ada +5,6 persen
Balita yang mengalami stunting, baik Balita pendek maupun sangat pendek
(%emenkes )*, 201+ 1#. Sedangkan untuk Propinsi /a&a imur, umlah balita
pendek tahun 2012 sebesar +6,2 persen, Propinsi a&a timur merupakan peringkat
ke16 dengan umlah balita pendek terbanyak (7ni$e' *ndonesia, 2012 +#.
%emudian untuk %abupaten Boonegoro tahun 2012, diketahui umlah gizi kurang
".60! balita (5,86# dari umlah total balita yang ditimbang 89,812 balita.
-engan umlah kasus gizi kurang terbanyak berada pada %e$amatan ambakreo
sebanyak +"1 balita (9,55# dari umlah total balita yang ditimbang +.569 balita
(-inkes Boonegoro, 201+#. Sedangkan di %e$amatan ambakreo pada tahun
201+ diketahui umlah balita dengan berat badan kurang sebanyak 289 balita,
dengan umlah terbanyak berada pada -esa Sukoreo yaitu "9 balita. %emudian
dari data a&al yang diperoleh peneliti dari Bidan -esa Sukoreo, diketahui bah&a
umlah balita di -esa Sukoreo tahun 201+ sebanyak 281 balita dengan angka
keadian stunted yaitu 69 balita (25,"6# terbagi menadi 51 balita pendek dan 1!
balita sangat pendek (-ata Penimbangan Bidan -esa Sukoreo tahun 201+#.
Stunted adalah tinggi badan yang kurang menurut umur (:2S-#, ditandai
dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam
men$apai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunted
merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan
digunakan sebagai indikator angka panang untuk gizi kurang pada anak (7ni$e',
201+ 2#. -alam 'ase pertumbuhannya, ada beberapa 'aktor yang mempengaruhi
tinggi badan seorang anak yaitu 'aktor genetik, 'aktor hormon, 'aktor gizi dan
'aktor lingkungan. aktor genetik merupakan elemen dasar yang menentukan
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
3/59
+
tinggi seorang anak. *a bisa men$apai tinggi badannya se$ara maksimal dengan
gen penentu tinggi badan yang di&arisi dari kedua orang tuanya. aktor gizi uga
harus diperhatikan, terutama seak dalam kandungan. Beberapa zat yang penting,
seperti protein, lemak, 4itamin (4itamin ; dan -#, serta mineral (zat besi, kalsium,
seng dan iodium#, sangat membantu dalam proses pertumbuhan anak. -alam
'aktor hormone, beberapa enis hormon yang berperan penting dalam proses
pertumbuhan tinggi dan berat anak antara lain hormon pertumbuhan, tiroid dan
seks. Hormon pertumbuhan ber'ungsi merangsang pertumbuhan tulang.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
4/59
"
berulang dalam angka &aktu lama, maka perlu kerasama dari berbagai lintas
sektor baik pemerintah maupun s&asta sehingga kita tidak kehilangan generasi
penerus bangsa. ;pabila teradi stunted pada balita maka pihak keluarga
diharapkan dapat bekerasama dengan tenaga kesehatan dalam penanganan
masalah gizi balita. %eadian stunted sebaiknya dapat dilaporkan ke pihak 'asilitas
kesehatan terdekat seperti bidan atau Puskesmas. 3ambaran keadian stunted pada balita di
Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten
Boonegoro ahun 201"?.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
5/59
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahannya
adalah >Bagaimanakah gambaran keadian stunted pada balita di Posyandu
Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten
Boonegoro ahun 201"@?
1.3 Tujuan Penelitian
7ntuk mengetahui 3ambaran keadian stunted pada balita di Posyandu
Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten
Boonegoro ahun 201".
1. Man!aat Penelitian
1. Bagi tenaga kesehatan
Penelitian dapat memberikan masukan kepada tenaga kesehatan agar
lebih memperhatikan masalah pertumbuhan balita yaitu yang berhubungan
tinggi badan balita.
2. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menadi sarana bagi peneliti dalam mengaplikasikan
ilmu pengetahuan yang dimiliki dan penelitian ini dapat menadi pengalaman
a&al dalam melakukan penelitian.
+. Bagi )esponden
-apat meningkatkan pengetahuan orang tua balita dalam memenuhi
kebutuhan gizi balitanya sehingga pertumbuhan dan perkembangan balita
dapat ter$apai dengan maksimal sehingga men$egah dari masalah kegagalan
pertumbuhan seperti halnya masalah tinggi badan kurang (pendek#.
". Bagi intitusi pendidikan
Hasil penelitian ini dapat diadikan tambahan bahan kepustakaan dalam
proses belaar ahasis&a khususnya ahasis&a kepera&atan serta dapat
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
6/59
6
diadikan bahan kaian untuk penelitian lanutan yang berkaitan dengan
masalah pertumbuhan dan perkembangan balita.
BAB 2
T"N#UAN PU$TA%A
-alam bab ini akan diuraikan beberapa konsep yang terdiri dari konsep
stunted, konsep balita, konsep tumbuh kembang dan kerangka konseptual.
2.1 %&nse' $tunte(
2.1.1 Pengertian
%erdil adalah akibat dari keadaan kurang gizi yang berlangsung lama
(Suhardo, 2010 50#. Stunted adalah kondisi dimana tinggi badan Balita itu lebih
pendek dari yang seharusnya bisa di$apai pada umur tertentu. %ondisi stunted
pada Balita seringkali tidak disadari. Baru setelah men$apai usia dua tahun,
orangtuanya menyadari bah&a Balitanya pendek. %ondisi stunting ini tidak bisa
hanya dilihat dari penampilan 'isik Balita. Stunting dapat diketahui bila seorang
Balita sudah ditimbang berat badannya dan diukur panang atau tinggi badannya.
Hasilnya dibandingkan dengan standar ukuran pertumbuhan tubuh manusia, atau
antropometri. Balita pendek adalah masalah gizi kronis, yang disebabkan
kurangnya asupan gizi dalam &aktu yang $ukup lama. Bahkan, seak anak masih
dalam kandungan. Hal ini sering teradi lantaran ketidaktahuan orang tua atau
belum adanya kesadaran untuk memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan
gizi anaknya (%emenkes )*, 201+ 1#.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
7/59
8
Stunted adalah tinggi badan yang kurang menurut umur (:2S-#, ditandai
dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam
men$apai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunted
merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan
digunakan sebagai indikator angka panang untuk gizi kurang pada anak (7ni$e',
201+ 2#.
2.1.2 Pemeriksaan )agal Tum*uh
;gar akurat, maka pemeriksaan 'isik yang menyeluruh harus dikerakan
dengan empat tuuan utama, yaitu
1. engidenti'ikasi adanya gambaran dismorfik yang mengarah kepada
gangguan kelainan genetik
2. endeteksi penyakit utama yang mendasari
+. enilai tanda kemungkinan teradi suatu penelantaran anak, serta
". enilai tingkat keparahan dan kemungkinan malnutrisi
Sering kali, gagal tumbuh melibatkan masalah psikososial hubungan
antara orang tua dengan anak. Aleh karena itu, sangatlah penting memperhatikan
kemampuan pengarsuh dalam memahami keinginan anak, respons anak dan
kehangatan pengasuh, serta perlakuan terhadap anak. Selain itu, sangat penting
uga menaga kebersihan diri, temparemen dan respons anak terhadap pengasuh.
3ambaran hubungan tersebut merupakan suatu hal penting untuk menentukan
inter4ensi berikutnya (ida dan aya, 2012 10+10"#.
2.1.3 E+aluasi La*&rat&rium terha(a' )agal Tum*uh 'a(a Anak
4aluasi laboratorium harus berdasarkan pada ri&ayat penyakit dan
temuan yang diperoleh dari pemeriksaan 'isik. *tulah sebabnya, tidak ada
pemeriksaan laboratorium yang rutin dikerakan. Sebab, mayoritas anak dengan
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
8/59
!
gagal tumbuh memiliki hasil laboratorium yang normal (ida dan aya, 2012
10"#.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
9/59
9
2.1. Penatalaksanaan )agal Tum*uh 'a(a Anak
7ntuk mengatasi gagal tumbuh yang dialami oleh bayi dan anak, ada
beberapa hal yang mesti dilakukan dan diperhatikan
1. %e$ukupan %alori
Hal utama dalam penatalaksanaan gagal tumbuh adalah mengidenti'ikasi
adanya penyakit utama yang mendasari sekaligus mengoreksi penyebab
tersebut. ;gar hal ini beralan dengan baik, maka diperlukan pendekatan yang
sistematis. Sebagian besar kasus gagal tumbuh dapat dikoreksi dengan
inter4ensi nutrisi yang benar dan melakukan modi'ikasi pola makan. ;pabila
tidak ada respons, maka perlu dilakukan e4aluasi lebih lanut.
-ua prinsip utama dalam pela$akan etiologi dan penatalaksanaan kasus
gagal tumbuh memerlukan diet kalori tinggi untuk kear tumbuh dan seluruh
anak dengan gagal tumbuh memerlukan penga&asan ketat. Aleh karena itu,
penga&asan setidaknya dilakukan setiap bulan hingga ter$apai kear tumbuh
dengan ke$enderungan peningkatan berat badan dapat dipertahankan.
Biasanya, anak yang mengalami gangguan gagal tumbuh memiliki
kebutuhan kalori harian, yang didasarkan pada berat badan ideal, bukan berat
badan aktual. Pada bayi, peningkatan asupan kalori bisa dipenuhi dengan
asupan 'ormula konsentrasi tinggi atau dengan menambahkan sereal. ;nak
dapat memperoleh asupan kalori yang lebih dengan menambahkan lemak
yang memiliki $ita rasa enak, seperti keu, krim, mentega dan mentega
ka$ang.
Selain itu, program pemberian makanan tambahan oleh pemerintah yang
dituukan bagi ibu hamil, bayi dan anak dapat memberikan tambahan kalori
yang signi'ikan. idak hanya itu, penambahan multi4itamin uga membantu
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
10/59
10
ter$ukupinya kebutuhan minimal terhadap 4itamin dan mineral. Sementara itu,
beberapa dokter menambahkan zink guna mengurangi biaya yang diperlukan
untuk kear tumbuh.
2. onitor
;da beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua dalam memonitor
penatalaksanaan terhadap anak gagal tumbuh. -i antaranya ialah sebagai
berikut
1# Penatalaksanaan dan pemantauan anak dengan gagal tumbuh $ukup
dengan ra&at alan.2# )a&at inap diperlukan apabila terdapat keadaan yang mengan$am
i&a, pengelolaan dengan ra&at alan gagal, atau anak kondisi gagal
tumbuhnya $ukup berat.
+# Pada anak yang tidak respons terhadap pengelolaan a&al, mungkin
itu diperlukan untuk meruuk kepada dokter yang lebih spesialis.
Pengelolaan gagal tumbuh bisa dengan pendekatan multidisisplin, serta
melibatkan dokter, pera&at, ahli gizi, pekera sosial dan psikolog.
"# Pendekatan ini mungkin tidak diperlukan pada semua kasus gagal
tumbuh, namun ika kondisi anak tidak membaik karena adanya kelainan
yang belum elas diagnosisnya atau dalam keadaan sosial khusus, maka
pendekatan multidisiplin merupakan $ara terbaik.
5# ;nak dengan gagal tumbuh memiliki risiko luaran berupa
pera&atan pendek, masalah perilaku dan keterlambatan perkembangan.
6# Penelitian luaran ini masih terbatas, masingmasing berbeda,
sehingga sulit menilai luaran angka panang gagal tumbuh. ;nak dengan
gagal tumbuh memerlukan pengelolaan yang saksama untuk men$egah
teradinya geala sisa di masa mendatang (ida dan aya, 2012 10"
108#.
2.1., -akt&r!akt&r /ang mem'engaruhi 'ertum*uhan *alita
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
11/59
11
-alam 'ase pertumbuhannya, ada beberapa 'aktor yang mempengaruhi
tinggi badan seorang anak. Selengkapnya ialah sebagai berikut
1. aktor 3enetik
aktor genetik merupakan elemen dasar yang menentukan tinggi seorang
anak. *a bisa men$apai tinggi badannya se$ara maksimal dengan gen penentu
tinggi badan yang di&arisi dari kedua orang tuanya. ;pabila mereka kedua
orang tuanya memiliki pera&akan yang tinggi, maka se$ara genetis, ia
$enderung berpera&akan tinggi pula.eskipun demikian, sering kali kita menumpai seorang anak yang lebih
tinggi daripada orang tuanya. Hal ini bisa saa teradi karena ada konsep
>potensi tinggi genetik? (seorang anak dilahirkan berpotensi atau dapat
men$apai tinggi de&asa tertentu yang berada dalam rentang &aktu tertentu#.
aktor genetik menadi penentu bentuk suatu indi4idu yang dapat
diartikan sebagai 'a$tor ba&aan dari ayah dan ibunya. a$tor geneti$
merupakan modal dasar menentukan hasil akhir proses tumbuh kembang.
Cang termasuk 'aktor geneti$ antara lain berbagai 'aktor ba&aan yang normal
dan patologik. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi
dengan lingkungan se$ara posit sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
;da suatu penelitian yang menemukan bah&a 'aktor keturunan mempengaruhi
setengah dari 4ariasi *D serta beragam karakter personal lainnya seperti
sosialisasi dan keinginan untuk berbeda dengan yang lain.
2. aktor 3izi
Selain 'aktor genetik, 'aktor gizi uga harus diperhatikan, terutama seak
dalam kandungan. Beberapa zat yang penting, seperti protein, lemak, 4itamin
(4itamin ; dan -#, serta mineral (zat besi, kalsium, seng dan iodium#, sangat
membantu dalam proses pertumbuhan anak.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
12/59
12
3izi merupakan >batu bata? yang menopang penambahan tinggi badan
anak. inggi badan yang ideal tidak terpisahkan dari gizi yang sesuai.
Peningkatan yang utama pada tinggi badan sangat tergantung pada
pertumbuhan dan perkembangan tulang panang, serta endapan bone gelatin
matriks dan substansi mineral yang dihasilkan.
Saat pertumbuhan tulang dan tulang lunak menurun, terlebih bila
kemampuan proli'erasi sel tulang lunak dan perpaduan bone gelatin matriks
menurun, maka pertumbuhan tulang panang terbatasi, yang akhirnya
mengakibatkan pertumbuhan badan terhenti.
+. aktor Hormon
Beberapa enis hormon yang berperan penting dalam proses
pertumbuhan tinggi dan berat anak antara lain hormone pertumbuhan, tiroid
dan seks. Hormon pertumbuhan ber'ungsi merangsang pertumbuhan tulang.
-alam hal ini, hormon tiroid sangat dibutuhkan oleh seorang anak untuk
membantu melan$arkan proses metabolisme dalam tubuhnya. Sedangkan,
hormon seks terdiri atas hormon estrogen, progesteron dan androgen. Hormon
ini bertugas dalam proses pematangan seksual.
a. Growth Hormon dan Insulin-like Growth factors
'ek 3H terutama diperantarai oleh *3 (insulinlike 3ro&th a$tor#, tapi
3H uga memiliki e'ek langsung. 3H mengakibatkan resisten insulin dan
merupakan hormone diabetagonik yang meninggikan kadar gula darah dan
uga bersi'at lipolisis. Pengukuran konsentrasi *3 membantu diagnosis
de'isiensi 3H dalam pertumbuhan, hal ini disebabkan karena sulitnya
menentukan status 'isiologi 3H. -e'isiensi 3h mengakibatkan konsentrasi
*31 rendah, sementara 3H berlebih mengakibatkan peningkatan *31.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
13/59
1+
selama masa de'isiensi nutrisi, *31 akan menunukkan keadaan
pertumbuhan buruk atau gizi buruk.
b. Hormon Tiroid
%elenar tiroid mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai aringan.
%etiadaan kelenar tiroid menyebabkan keterlambatan perkembangan
mental dan 'isik, berkurangnya daya tahan terhadap dingin, serta mun$ul
retardasi mental dan ke$ebolan. Sebaliknya sekresi tiroid yang berlebihan
akan mengakibatkan badan menadi kurus, gelisah, tremor, dan kelebihan
pembentukan panas. Hormon tiroid sangat penting untuk pertumbuhan dan
pematangan tulang yang normal.
Bayi yang baru lahir tidak dapat diketahui ika mengalami hipotiroid ika
dilihat dari postur tubuh yang sama dengan normal. ;kan tetapi semakin
lama, mereka akan menglami pertumbuhan yang buruk karena
pertumbuhan tulang yang melambat ika tidak diterapi (kemungkinan
retardasi mental#. Hipotiroidisme dapat menyebabkan penurunan
ke$epatan pertumbuhan se$ara nyata, pertumbuhan tulang akan sangat
terlambat.
$. steroid seks
steroid adrenal dan gonadal berlebihan akan menyebabkan peningkatan
taam ke$epatan pertumbuhan seperti perkembangan tandatanda seks
sekunder. Bila hal tersebut tidak berkurang, peningkatan steroid adrenal
dan gonadal menyebabkan peningkatan usia skeletal, 'usi epi'isis
premature, dan postur pendek pada usia de&asa.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
14/59
1"
d. Glukokortikoid
3lukokortikoid bertentangan dengan somatotropin, tiroksin, %arena
memiliki e'ek antianabolik. /ika umlahnya berlebih maka meyebabkan
terhentinya pertumbuhan dan dapat mengakibatkan teradinya osteoporosis
serta sindrom Eushing yang ditandai dengan penyusutan protein akibat
katabolisme protein yang berlebih.
". aktor
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
15/59
15
saaat anin dan pengaruh psikologisnya terhadap pertumbuhan balita dan
perkembangan kepribadian.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
16/59
16
1# Eua$a, musim, keadaan geogra'is daerah.
usim kemarau maupun huan dapat berdampak buruk seperti
masalah ketersediaan makanan, banyak timbul penyakit, dan
sebagainya. Selain itu, masalah gondok banyak ditemukan di daerah
pegunungan karena air tanahnya auh dari laut (kurang yodium#.
2# Sanitasi
Sanitasi memegang peranan penting dalamm tumbuh kembang karena
dengan sanitasi buruk dapat memi$u timbulnya penyakit.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
17/59
18
$.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
18/59
1!
2.1.0 Eti&l&gi )agal Tum*uh 'a(a Anak
Sebelum ilmu pengetahuan berkembang pesat seperti sekarang, gagal
tumbuh sering kali diklasi'ikasikan sebagai kelainan organik dan nonorganik.
amun, biasanya pembagian ini tidak tepat, karena kebanyakan etiologinya
adalah $ampuran keduanya.
%lasi'ikasi lain yang bisa digunakan adalah berdasarkan pendekatan
pato'isiologi, yaitu asupan kalori yang tidak adekuat, absorpsi makanan yang
tidak meningkat atau gangguan penggunaan. %lasi'ikasi ini lebih logis, karena
berbagai keadaan tersebut bisa saling mempengaruhi hingga menyebabkan gagal
tumbuh.
eskipun sangat arang, stress dan 'aktor psikosial lainnya uga sering
dinyatakan sebagai penyebab gagal tumbuh pada anak. Sebagai $ontoh, seorang
ibu yang depresi dapat menyebabkan ia tidak memberikan asupan makanan yang
$ukup bagi anaknya. ;kibatnya, pertumbuhan anak terlambat.
Eontoh lainnya adalah orang tua yang terlalu $emas tentang makanan
anaknya, sehingga ia terlalu membatasi yang boleh dimakan dan tidak boleh
dimakan. %e$emasan yang berlebihan ini bisa menyebabkan timbulnya masalah
perilku pemberian makanan hingga mengakibatkan anak menderita gagal tumbuh.
Gariasi pertumbuhan pada anak normal dapat meran$ukan diagnosis gagal
tumbuh. enurut beberapa hasil penelitian, sekitar 25 anak bisa mengalami
penurunan berat badan lebih dari 25 persentil, atau peningkatan tinggi badan yang
mengalami perlambatan dalam 2 tahun pertama kehidupannya.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
19/59
19
;nak dengan kondisi tersebut dapat atuh ke kondisi potensial genetik atau
menunukkan pertumbuhan konstitusional yang terlambat (pertumbuhan yang
lambat dengan umur tulang kurang dari umur kronologis#. Setelah mengalami
penurunan, anak itu akan kembali ke lau pertumbuhan normal dan tidak
mengalami gagal tumbuh.
Populasi tertentu dengan 4ariasi pertumbuhannya uga harus diperhatikan
dalam melakukan diagnosis gagal tumbuh. Bayi dengan ri&ayat retardasi
pertumbuhan intra uteri atau premature terlihat seperti mengalami gagal tumbuh.
;kan tetapi, selama pertumbuhan anak mengikuti kur4a pertumbuhan dengan lau
pertumbuhan normal, maka anak itu bukanlah menderita gagal tumbuh.
Pada populasi tertentu, harus digunakan kur4a tertentu pula, seperti bayi
premature, bayi dengan air susu ibu (;S*# eksklusi', etnik tertentu (misalnya
;sia#, dan anak dengan sindrom genetik (misalnya down syndrome#. Penggunaan
kur4a tertentu terserbut bisa membantu para dokter menilai pertumbuhan anak
se$ara tepat (ida dan aya, 2012 101102#.
2.1. Penilaian $tunte(
7ntuk menentukan stunted pada anak dilakukan dengan $ara pengukuran.
Pengukuran tinggi badan menurut umur dilakukan pada anak usia diatas 2 tahun.
;ntropometri merupakan ukuran dari tubuh, sedangkan antropometri giziadalah
enis pengukuran dari beberapa bentuk tubuh dan komposisi tubuh menurut umur
dan tingkatan gizi, yang digunakan untuk mengetahui ketidakseimbangan protein
dan energi. ;ntropometri dilakukan untuk pengukuran pertumbuhan tinggi badan
dan berat badan.
http://www.indonesian-publichealth.com/2014/02/pengertian-gizi-buruk.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/02/pengertian-gizi-buruk.html -
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
20/59
20
Standar digunakan untuk standarisasi pengukuran berdasarkan
rekomendasi EHS dan =HA. Standarisasi pengukuran ini membandingkan
pengukuran anak dengan median, dan standar de4iasi atau s$ore untuk usia dan
enis kelamin yang sama pada anak anak. s$ore adalah unit standar de4iasi
untuk mengetahui perbedaan antara nilai indi4idu dan nilai tengah (median#
populasi re'erent untuk usiaFtinggi yang sama, dibagi dengan standar de4iasi dari
nilai populasi ruukan. Beberapa keuntungan penggunaan s$ore antara lain
untuk mengiidenti'ikasi nilai yang tepat dalam distribusi perbedaan indeks dan
perbedaan usia, uga memberikan man'aat untuk menarik kesimpulan se$ara
statistik dari pengukuran antropometri.
*ndikator antropometrik seperti tinggi badan menurut umur (stunted#
adalah penting dalam menge4aluasi kesehatan danstatus gizi anakanak pada
&ilayah dengan banyak masalah gizi buruk. -alam menentukan klasi'ikasi gizi
kurang dengan stunted sesuai dengan ?Cut off point?, dengan penilaian s$ore,
dan pengukuran pada anak balita berdasarkan tinggi badan menurut 7mur (BF7#
Standar baku =HAEHS berikut
abel 2.1 penilaian s$ore, dan pengukuran pada anak balita berdasarkan tinggi
badan menurut 7mur (BF7#
*ndikator Pertumbuhan Cut Off point
Stunted
Seerely stunted
: 2 S-
: + S-
(7ni$e', 201+ "#.
http://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/status-gizi-dan-cara-menentukannya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/status-gizi-dan-cara-menentukannya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/pelayanan-balita-gizi-buruk.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/metode-penentuan-status-gizi-dengan-antropometri.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/metode-penentuan-status-gizi-dengan-antropometri.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/status-gizi-dan-cara-menentukannya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/pelayanan-balita-gizi-buruk.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/metode-penentuan-status-gizi-dengan-antropometri.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/01/metode-penentuan-status-gizi-dengan-antropometri.html -
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
21/59
21
abel 2.2 Panang badan menurut umur 060 bulan, seks tidak dipisahkan
7mur (bulan# Panang ($m#Standar 90 standar !0 standar 80 standar 60 standar
0 50," "5," "0,+ +5,+ 21,2
1 5",! "!,8 "+,+ +!,+ +2,5
2 5!,0 51,8 "6,2 "0,5 +",5
+ 60,0 5",0 "!,0 "2,0 +6,0
" 62,+ 56,+ "9,5 "+,+ +8,+
5 6"," 5!,1 51,1 "",! +!,5
6 65,! 59,2 52,6 "6,1 +9,5
8 68,6 60,8 5",1 "8,2 "0,5
! 69,2 62,0 55,+ "!,+ "1,5
9 80,8 6+,6 56,5 "9,5 "2,"
10 82,2 6",9 58,8 50," "+,2
11 8+,5 66,0 5!,! 51,+ "",1
12 8",8 68,2 59,! 52,+ "",!
1+ 86,0 6!,+ 60,8 5+,1 "5,"
1" 88,1 69,+ 61,6 5",0 "6,2
15 8!,1 80,+ 62," 5",6 "6,!
16 89,+ 81,+ 6+,+ 55," "8,5
18 !0,5 82,+ 6",2 56,+ "!,2
1! !1," 8+,2 65,1 58,0 "!,!
19 !2,8 8",2 65,! 58,8 "9,"
20 !+,5 85,1 65,9 5!," 50,0
21 !"," 86,0 68," 59,0 50,8
22 !5," 86,9 6!,+ 59,8 51,+
2+ !6,+ 88,8 6!,9 60,2 51,!2" !8,1 8!," 69,6 60,9 52,2
25 !!,0 89,1 80,+ 61,2 52,8
26 !!,! !0,0 81,0 62,0 5+,+
28 !9,8 !0,8 81,5 62,8 5+,!
2! 90," !1,+ 82,2 6+,2 5",2
29 91,+ !2,0 82,! 6+,8 5",8
21 91,! !2,6 8+," 6",2 55,1
+1 92,6 !+,2 8",0 6",8 55,5
+2 9+,! !+,8 8",6 65,2 56,0
++ 9",0 !"," 85,1 65,8 56,+
+" 9",8 !5,0 85,8 66,2 56,8
+5 95,+ !5,8 86,+ 66,8 58,2+6 96,0 !6," 86,! 68,2 58,6
+8 96,6 !8,0 88,+ 68,6 5!,0
+! 98,+ !8,5 8!,0 6!,1 5!,+
+9 98,9 !!,0 8!," 6!,6 5!,8
"0 9!," !!,5 8!,9 69,0 59,2
"1 99,1 !9,1 89,+ 69," 59,5
"2 99,8 !9,8 8+,8 69,! 59,!
"+ 100,+ 90,+ !0,2 80,+ 60,5
"" 101,0 90,9 !0,8 80,8 60,2
"5 101,6 91,5 !1,+ 81,1 60,9
"6 101,2 92,0 !1,8 81,5 61,2
"8 102,8 92,6 !1,8 81,5 61,2
"! 10+,+ 9!,0 !2,6 82,+ 62,0
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
22/59
22
7mur (bulan#Panang ($m#
Standar 90 standar !0 standar 80 standar 60 standar
"9 10+,! 9+,6 !+,2 82,8 62,+50 10",5 9",0 !+,6 8+,1 62,8
51 105,2 9",5 !",0 8+," 6+,1
52 105,8 95,1 !"," 8+,! 6+,5
5+ 106,2 95,6 !",9 8",+ 6+,!
5" 106,! 96,1 !5," 8",8 6",1
55 108,+ 96,5 !5,8 85,0 6","
56 108,9 96,! !6,0 85,+ 6",8
58 10!,2 98,2 !6,+ 85,8 6",9
5! 10!,5 98,5 !6,8 85,9 65,1
59 10!,8 98,8 !6,9 86,1 65,2
60 109,0 9!,0 !8,1 86,2 65,+
Suhardo, 2010 5+#.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
23/59
2+
3ambar 2.1 PanangFinggi badan berdasarkan usia anak lakilaki
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
24/59
2"
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
25/59
25
3ambar 2.2 PanangFinggi badan berdasarkan usia anak perempuan
2.1. Anak /ang *erisik& mengalami stunte( growth faltering4
Berbagai studi telah mengidenti'ikasi 'aktor'aktor risiko tinggi yang
mempunyai pengaruh terhadap status gizi anak sehingga berisiko mengalami
stunted (!rowth falterin!#. aktor'aktor itu berkaitan dengan kondisi medis,
sosial, ekonomi dan tingkat pendidikan, men$akup
1. Berat bayi
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
26/59
26
". /arak kelahiran yang pendek
5. Pertumbuhan yang lambat pada umur muda
6. Penyapihan dini8. Pemberian makanan tambahan terlalu dini atau terlalu telat
!. Sering kena in'eksi
9. *bu yang buta huru' diantara ibu yang berpendidikan
10. %emiskinan
11. Pendatang baru pada suatu daerah
12. ;nakanak yang orang tuanya tidak lengkap (Suhardo, 2010 56#.
2.1.5 Dam'ak $tunte(
Beberapa pengaruh stunted terhadap balita sebagai berikut
1. ;nakanak dengan stunted $enderung lebih lama masuk sekolah dan lebih
sering absen dari sekolah dibandingkan anakanak dengan status gizibaik. Hal
ini memberikan konsekuensi terhadap kesuksesan anak dalam kehidupannya
dimasa yang akan datang.
2. Stunted akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembanangan anak.
aktor dasar yang menyebabkan stunted dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan intelektual.
+. ;nak stunted pada usia lima tahun $enderung menetap sepanang hidup,
kegagalan pertumbuhan anak usia dini berlanut pada masa remaa dan
kemudian tumbuh menadi &anita de&asa yang stunted dan mempengaruhi
se$ara langsung pada kesehatan dan produkti4itas, sehingga meningkatkan
peluang melahirkan anak dengan BB
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
27/59
28
Balita adalah anak yang telah mnginak diatas 1 tahun atau lebih populer
dengan pengertian usia anak di ba&ah lima tahun. asa balita merupakan usia
penting dalam tumbuh kembang anak se$ara 'isik (uaris H, 2006 "#.
2.3 %&nse' Tum*uh %em*ang
2.3.1 Pengertian tum*uh kem*ang
Pertumbuhan merupakan bertambahnya umlah dan besarnya sel diseluruh
bagian tubuh yang se$ara kuantitati' dapat diukur, sedangkan perkembangan
merupakan bertambah sempurnanya 'ungsi alat tubuh yang dapat di$apai melalui
tumbuh kematangan dan belaar (Hidayat ;;;, 200! 15#.
2.3.2 Pertum*uhan
Pertumbuhan pada anak dilihat dari pertumbuhan berat badan, tinggi badan,
lingkar kepala, gigi, organ penglihatan, organ pendengaran, dan organ seksual
(Hidayat ;;;, 200! 15#.
1. Berat badan
Pada masa pertumbuhan berat badan bayi dibagi menadi dua, yaitu usia
06 bulan dan usia 612 bulan. 7ntuk usia 06 bulan pertumbuhan berat badan
akan mengalami penambahan setiap minggu sekitar 1"0200 gram dan berat
badannya akan menadi dua kali berat badan lahir pada akhir bulan ke6.
Sedangkan pada usia 612 bulan teradi penambahan setiap minggu sekitar 25
"0 gram dan pada akhir bulan ke12 akan teradi penambahan tiga kali lipat
berat badan lahir. Pada masa bermain, teradi penambahan berat badan empat
kali dari berat badan lahir pada usia kurang lebih 2,5 tahun serta penambahan
berat badan setiap tahunnya adalah 2+ kg. Pada masa prasekolah dan sekolah
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
28/59
2!
akan teradi penambahan berat badan setiap tahunnya kurang lebih 2+ kg
(Hidayat ;;;, 200! 1516#.
2. inggi badan
Pada usia 06 bulan bayi akan mengalami penambahan tinggi badan
sekitar 2,5 $m setiap bulannya. Pada usia 612 bulan mengalami penambahan
tinggi badan hanya sekitar 1,25 $m setiap bulannya. Pada akhir tahun pertama
akan meningkat kirakira 50 dari tinggi badan &aktu lahir. Pada masa
bermain panambahan selama tahun ke2 kurang lebih 12 $m, sedangkan
penambahan untuk tahun ke+ ratarata "6 $m. Pada masa prasekolah,
khususnya di akhir usia " tahun, teradi penambahan ratarata dua kali lipat
dari tinggi badan &aktu lahir dan mengalami penambahan setiap tahunnya
kurang lebih 6! $m. Pada masa sekolah akan mengalami penambahan setiap
tahunnya. Setelah usia 6 tahun tinggi badan bertambah ratarata 5 $m,
kemudian pada usia 1+ tahun bertambah lagi menadi ratarata tiga kali lipat
dari tinggi badan &aktu lahir (Hidayat ;;;, 200! 1516#.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
29/59
29
+.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
30/59
+0
d. olar pertama pada anak usia 1"1! bulan
e. olar kedua anak perempuan pada usia 2"21 bulan, sedangkan anak
lakilaki pada usia 29+1(Hidayat ;;;, 200! 1618#.
Perubahan selanutnya adalah adanya beberapa gigi yang mengalami
penanggalan. Seperti halnya pertumbuhan gigi, penanggalan gigi uga teradi
di bagian rahang atas dan bagian rahang ba&ah.
1# Penanggalan gigi bagian rahang atas
a. 3igi insisi pertama pada usia 8 tahun
b. 3igi insisi kedua pada usia ! tahun
$. 3igi taring pada usia 11 tahun
d. 3igi molar pertama pada usia 9 tahun
e. 3igi molar kedua pada usia 11 tahun
2# Penanggalan gigi bagian rahang ba&ah
a. 3igi insisi pertama pada usia 6 tahun
b. 3igi insisi kedua pada usia 8 tahun
$. 3igi taring pada usia 10 tahun
d. 3igi molar pertama pada usia 9 tahun
e. 3igi molar kedua pada usia 10 tahun (Hidayat ;;;, 200! 18#.
5. Argan penglihatan
Perkembangan organ penglihatan dapat dimulai pada saat lahir. Sudah
teradi perkembangan ketaaman penglihatan antara 20F100, adanya re'leI
pupil dan kornea, memiliki kemampuan 'iksasi pada obek yang bergerak
dalam rentang "5 deraat, dan bila tidak bergerak seauh 2025 $m. pada usia 1
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
31/59
+1
bulan bayi memiliki perkembangan, yaitu adanya kemampuan melihat untuk
mengikuti gerakan dalam rentang 90 deraat, dapat melihat orang se$ara terus
menerus, dan kelenar air mata sudah mulai ber'ungsi. Pada usia 2+ bulan
memiliki penglihatan peri'er hingga 1!0 deraat. Pad usia "5 bulan
kemampuan bayi untuk mem'iksasi sudah mulai pada hambatan 1,25 $m, dapat
mengenali botol susu, melihat tangan saat duduk atau berbaring, melihat
bayangan di $ermin, dan mampu mengakomodasi obek. 7sia 58 bulan dapat
menyesuaikan postur untuk melihat obek, mampu mengembangkan &arna
kesukaan kuning dan merah, menyukai rangsangan 4isual kompleks, serta
mengembangkan koordinasi mata dan tangan. Pada usia 811 bulan mampu
mem'iksasi obek yang sangat ke$il. Pada usia 1112 bulan ketaaman penglihatan
mendekati 20F20, dapat mengikuti obek yang dapat bergerak. Pada usia 121"
bulan mampu mengidenti'ikasi bentuk geometrik. Pada usia 1!2" bulan mampu
berakomodasi dengan baik (Hidayat ;;;, 200! 18#.
6. Argan pendengaran
Perkembangan pada pendengaran dapat dimulai pada saat lahir. Setelah
lahir, bayi sudah dapat berespons terhadap bunyi yang keras dengan re'leI.
Pada usia 2+ bulan mampu memalingkan kepala ke samping bila bunyi dibuat
setinggi telinga. Pada usia +" bulan anak memiliki kemampuan dalam
melokalisasi bunyi dengan memalingkan kepala ke arah bunyi. Pada usia "6
bulan kemampuan melokalisasi bunyi makin kuat dan mulai mampu membuat
bunyi tiruan. Pada usia 6! bulan mampu berespons pada nama sendiri. Pada
usia 1012 bulan mampu mengenal beberapa kata dan artinya. Pada usia 1!
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
32/59
+2
bulan mulai dapat membedakan bunyi. Pada usia +6 bulan mampu
membedakan bunyi yang halus dalam bi$ara. Pada usia "! bulan mulai
membedakan bunyi yang serupa dan mampu mendengarkan yang
lebih halus (Hidayat ;;;, 200! 1!#
8. Argan seksual
Perkembangan organ seksual antara lakilaki dan perempuan terdapat
beberapa perbedaan pertumbuhan organ seksual lakilaki antara lain teradinya
pertumbuhan yang $epat pada penis pada usia 1215 tahun, testis pada usia 11
15 tahun, kemudian rambut pubis pada usia 1215 tahun, perkembangan
pubertas dia&ali dengan beberapa tahap sebagai berikut
1# ahap * (prapubertas# pada dasarnya sama dengan masa anakanak, tidak
terdapat rambut pubis
2# ahap ** (pubertas# masa pubertas
+# ahap *** teradi pembesaran penis a&al terutama dalam panang, testis
dan skrotum terus membesar, serta rambut lebih lebat, kasar, keriting, dan
merata pada seluruh pubis
"# ahap *G teradi peningkatan ukuran penis dengan pertumbuhan
diameter, glans lebih besar dan lebih lebar, serta skrotum lebih gelap.
Perkembangan organ seksual perempuan antara lain teradinya
pertumbuhan payudara antara lain usia 1015 tahun dan rambut pubis antara
usia 111" tahun. Perkembangan payudara memiliki tahaptahap sebagai
berikut
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
33/59
++
1# ahap * tumbuhnya puting susu dengan area ke$il, penonolan di sekitar
papila, dan teradinya pembesaran diameter areola
2# ahap ** pembesaran lanut dari payudara dan areola tanpa pemisahan
konturnya
+# ahap *** teradi proyeksi areola dan papila
"# ahap *G tahap kon'igurasi de&asa proyeksi papilla yang hanya
disebabkan oleh resesi areola ke dalam kontur umum.
Pertumbuhan rambut pubis memiliki tahaptahap sebagai berikut
1# ahap * (prapubertas# tidak terdapat rambut pubis
2# ahap ** teradi pertumbuhan rambut pubis yang arang
+# ahap *** rambut pubis lebih hitam, kasar, keriting, dan merata pada
seluruh pubis
"# ahap *G rambut pubis lebih lebat dan keriting
5# ahap G rambut pubis orang de&asa dalam penyebaran, baik kuantitas,
enis, maupun pola penyebaran ke bagian dalam paha (Hidayat ;;;, 200!
1!#.
2.3.3 Perkem*angan Pa(a anak
Perkembangan pada anak men$akup perkembangan motorik halus,
perkembangan motorik kasar, perkembangan bahasa, dan perkembangan
perilakuFadaptasi sosial.
1. Perkembangan motorik halus
Perkembangan motorik halus pada tiap tahap perkembangan anak adalah
sebagai berikut
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
34/59
+"
1# asa neonatus (02! hari#
Perkembangan motorik halus pada masa ini dimulai dengan adanya
kemampuan untuk mengikuti garis tengah bila kita memberikan respons
terhadap gerakan arinya atau tangan.
2# asa bayi (2! hari1 tahun#
a. 7sia 1" bulan
Pekembangan motorik halus pada usia ini adalah dapat melakukan hal
hal seperti memegang suatu obek, mengikuti obek dari sisi ke sisi,
men$oba memegang dan memasukkan benda ke dalam mulut,
memegang benda tapi terlepas, memerhatikan tangan dan kaki,
memegang benda dengan kedua tangan, serta menahan benda di tangan
&alaupun hanya sebentar.
b. 7sia "! bulan
Pekermbangan motorik halus pada usia ini adalah sudah mulai
mengamati benda, menggunakan ibu ari dan ari telunuk untuk
memegang, mengeksplorasi benda yang sedang dipegang, mengambil
obek dengan tangan tengkurap, mampu menahan kedua benda di
kedua tangan se$ara simultan, menggunakan bahu dan tangan sebagai
satu kesatuan, serta memindahkan obek dari satu tangan ke tangan
yang lain.
$. 7sia !12 bulan
Perkembangan motorik halus pada usia ini adalah men$ari atau meraih
benda ke$il, bila diberi kubus mampu memindahkan, mengambil,
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
35/59
+5
memegang dengan telunuk dan ibu ari, membenturkannya, serta
meletakan benda atau kubus ke tempatnya.
+# asa anak (12 tahun#
Perkembangan motorik halus pada usia ini dapat ditunukkan dengan
adanya kemampuan dalam men$oba menyusun atau membuat menara
pada kubus.
"# asa prasekolah
Perkambangan motorik halus dapat dilihat pada anak, yaitu mulai
memiliki kemampuan menggoyangkan ariari kaki, menggambar dua
atau tiga bagian, memilih garis yang lebih panang dan menggambar
orang, melepas obek dengan ari lurus, mampu menepit benda,
melambaikan tangan, menggunakan tangannya untuk bermain,
menempatkan obek ke dalam &adah, makan sendiri, minum dari $angkir
dengan bantuan, menggunakan sendok dengan bantuan, makan dengan
ari, serta membuat $oretan di atas kertas (Hidayat ;;;, 200! 1!20#
2. Pekermbangan motorik kasar
Pekermbangan motorik kasar pada tahap perkembangan anak adalah
sebagai berikut
1# asa neonatus (02! hari#
Perkembangan motorik kasar yang dapat di$apai pada usia ini dia&ali
dengan tanda gerakan seimbang pada tubuh dan mulai mengangkat kepala.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
36/59
+6
2# asa bayi (2! hari1 tahun#
a. 7sia 1" bulan
Perkembangan motorik kasar pada usia ini dimulai dengan
kemampuan mengangkat kepala saat tengkurap, men$oba duduk
sebentar dengan ditopang, mampu duduk dengan kepala tegak, atuh
terduduk di pangkuan ketika disokong pada posisi berdiri, $ontrol
kepala sempurna, mengangkat kepala sambil berbaring terlentang,
berguling dari terlentang ke miring, posisi lengan dan tungkai kurang
'leksi, dan berusaha untuk merangkak.
b. 7sia "! bulan
Perkembangan motorik kasar a&al bulan ini dilihat pada perubahan
dalam akti4itas seperti posisi telungkup pada alas dan sudah mulai
mengangkat kepala dengan melakukan gerakan menekan kedua
tangannya. Pada usia ke" sudah mampu memalingkan kepala ke
kanan dan ke kiri, duduk dengan kepala tegak, membalikan badan,
bangkit dengan kepala tegak, menumpu beban pada kaki dengan
lengan berayun ke depan dan kebelakang, berguling dari terlentang ke
tengkurap, serta duduk dengan bantuan dalam &aktu yang singkat.
$. 7sia !12 bulan
Perkembangan motorik kasar dapat dia&ali dengan duduk tanpa
pegangan, berdiri dengan pegangan, bangkit lalu berdiri, berdiri 2
detik, dan berdiri sendiri.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
37/59
+8
+# asa anak (12 tahun#
-alam perkembangan masa anak teradi perkembangan motorik kasar
se$ara signi'ikan. Pada masa ini sudah mampu melangkah dan beralan
dengan tegak. Sekitar usia 1! bulan anak mampu menaiki tangga dengan
$ara satu tangan dipegang. Pada akhir tahun ke2 sudah mampu berlarilari
ke$il, menendang bola, dan mulai men$oba melompat.
"# asa prasekolah
Perkembangan motorik kasar masa prasekolah ini dapat dia&ali dengan
kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki selama 15 detik, melompat
dengan satu kaki, beralan dengan tumit ke ari kaki, menelaah,
membuat posisi merangkak, dan beralan dengan bantuan (Hidayat
;;;, 200! 2021#.
+. Perkembangan bahasa
Berikut ini disebut perkembangan bahasa tiap tahap usia anak
1# asa neonatus (02! hari#
Perkembangan bahasa masa neonatus ini dapat ditunukan dengan adanya
kemampuan bersuara (menangis# dan bereaksi terhadap suara atau bel.
2# asa bayi (2! hari1 tahun#
a# 7sia 1" bulan
Perkembangan bahasa pada usia ini ditandai dengan adanya
kemampuan bersuara dan tersenyum, mengu$apkan huru' hidup,
ber$eloteh, mengu$apkan kata >oohFahh?, terta&a dan berteriak,
mengo$eh spontan, serta bereaksi dengan mengo$eh.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
38/59
+!
b# 7sia "! bulan
Perkembangan bahasa pada usia ini adalah dapat menirukan bunyi atau
katakata, menoleh ke arah suara atau sumber bunyi, terta&a, menerit,
menggunakan 4okalisasi semakin banyak, serta menggunakan kata
yang terdiri atas dua suku kata dan dapat membuat dua bunyi 4o$al
yang bersama seperti >baba?.
$# 7sia !12 bulan
Perkembangan bahasa pada usia ini adalah mampu mengu$apkan kata
>papa? dan >mama? yang belum spesi'ik, mengo$eh hingga
mengatakannya se$ara spesi'ik, serta dapat mengu$apkan 12 kata.
+# asa anak (12 tahun#
Perkembangan bahasa anak ini adalah di$apainya kemampuan bahasa pada
anak yang mulai ditandai dengan anak mampu memiliki sepuluh
perbendaharaan kata, tingginya kemampuan meniru, mengenal, dan
responsi4e terhadap orang lain, mampu menunukkan dua gambar, mampu
mengombinasikan katakata, serta mulai mampu menunukkan lambaian
anggota badan.
"# asa prasekolah
Perkembangan bahasa dia&ali dengan adanya kemampuan menyebutkan
hingga empat gambar, menyebutkan satu hingga dua &arna, menyebutkan
kegunaan benda, menghitung, mengartikan dua kata, mengerti empat kata
depan, mengerti beberapa kata si'at dan enis kata lainnya, menggunakan
bunyi untuk mengidenti'ikasi obek, orang, dan akti4itas, meniru berbagai
bunyi kata, memahami arti larangan, serta merespons panggilan orang dan
anggota keluarga dekat (Hidayat ;;;, 200! 2122#.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
39/59
Balita
aktor yang mempengaruhi pertumbuhan badan balita
aktor genetik
aktor gizi
aktor hormon
aktor lingkungan
Stunted
Stunted Se4erely stunted
PertumbuhanPerkembangan
+9
2. %erangka %&nse'tual
%erangka konseptual merupakan gambaran atau arahan asumsi mengenai
4ariabel4ariabel yang akan diteliti, atau memiliki arti hasil sebuah sintesis dari
proses berpikir dedukti' maupun indukti', dengan kemampuan kreati' dan ino4ati'
diakhiri konsep atau ide baru (Hidayat ;;;, 2010 22#.
%eterangan
-iteliti
idak diteliti
3ambar 2.1 %erangka konseptual gambaran keadian stunted pada balita di
Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan
ambakreo %abupaten Boonegoro ahun 201"
BAB 3
MET6DE PENEL"T"AN
ormal
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
40/59
"0
Pada bab ini akan diuraikan tentang desain penelitian, &aktu dan tempat
penelitian, kerangka kera, populasi, sampel, sampling, identi'ikasi 4ariabel,
de'inisi operasional, teknik pengumpulan data, analisa data, masalah etika dan
keterbatasan.
3.1 Desain Penelitian
-esain penelitian adalah suatu strategi penelitian dalam mengidenti'ikasi
permasalahan sebelum peren$anaan akhir pengumpulan data dan digunakan untuk
mende'inisikan struktur penelitian yang akan dilaksanakan (ursalam, 2009 88#.
-esain yang digunakan adalah desain penelitian deskripti' yaitu suatu
metode penelitian yang dilakukan dengan tuuan untuk membuat gambaran atau
deskripti' tentang keadian se$ara obekti' (otoatmodo S, 2010 1+!#.
Sedangkan teknik pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah
dengan sur4ey yaitu suatu $ara penelitian deskripti' yang dilakukan terhadap
sekumpulan obek yang biasanya $ukup banyak dalam angka &aktu tertentu
(otoatmodo S, 2010 1+!#. Pada penelitian ini mendeskripsikan tentang
keadian stunted pada balita di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo
%e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro ahun 201".
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
41/59
"1
3.2 %erangka %erja
%erangka kera merupakan langkahlangkah dalam akti4itas ilmiah, mulai
dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya, yaitu kegiatan seak a&al
dilaksanakannya penelitian (ursalam, 2009 55#. %erangka kera dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut
Populasi Seluruh balita di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukore(o %e$amatan
ambakre(o %abupaten Bo(onegoro ahun 201", sebanyak 55 balita.
Samplin!menggunakan teknik"on-#robability Samplin!
dengan Total Samplin!
Sampel Seluruh balita di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukore(o
%e$amatan ambakre(o %abupaten Bo(onegoro ahun 201", sebanyak
55 balita.
Gariabel penelitian%eadian stunted
Abser4asi
Pengolahan data, tabulasi dan analisa data dengan prosentase
*nterpretasi data
%esimpulan
3ambar +.1 %erangka kera gambaran keadian stunted pada balita di Posyandu
Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo
%abupaten Boonegoro ahun 201".
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
42/59
"2
3.3 P&'ulasi (an $am'el
3.3.1 P&'ulasi
Populasi merupakan seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu
yang akan diteliti, bukan hanya obyek atau subyek yang dipelaari saa tetapi
seluruh karakteristik atau si'at yang dimiliki suatu subyek atau obyek tersebut
(Hidayat ;;;, 2010 51#.
Pada penelitian ini populasinya adalah Seluruh balita di Posyandu
Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten
Boonegoro ahun 201", sebanyak 55 balita.
3.3.2 $am'el
Sampel adalah elemenelemen populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan
me&akilinya (Setiadi, 2008 188#. Sampel adalah bagian populasi terangkau yang
dapat dipergunakan sebagai subek penelitian melalui sampling (ursalam, 2009
91#.
Sampel dalam penelitian ini adalah Seluruh balita di Posyandu Baugen4ile *
dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro ahun 201",
sebanyak 55 balita.
3.3.3 $am'ling
Samplin!adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat me&akili populasi. eknik sampling merupakan $ara$ara yang ditempuh
dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benarbenar sesuai
dengan keseluruhan subek penelitian (ursalam, 2009 9+#. Pada penelitian ini
sampling yang digunakan adalah non-probability samplin! yaitu teknik
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
43/59
"+
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menadi sampel. -alam
penelitian ini $ara pengambilan sampel yaitu dengan teknik sampel non-
probabilitydengan $ara total samplin!. Total samplin!adalah $ara pengambilan
sampel dengan mengambil anggota populasi semua menadi sampel. Eara ini
dilakukan bila populasinya ke$il, seperti bila sampelnya kurang dari tiga puluh
maka diambil seluruhnya dan diadikan sampel penelitian (Hidayat ;.;ziz
;limul, 2010 81#.
3. "(enti!ikasi 7aria*el
Gariabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saa yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelaari sehingga diperoleh in'ormasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 200! +!#.
Pada penelitian ini 4ariabelnya yaitu keadian stunted.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
44/59
""
3., De!inisi 6'erasi&nal
-e'inisi operasional adalah de'inisi berdasarkan karakteristik yang diamati
dari sesuatu yang dide'inisikan tersebut (ursalam, 2009 101#.
abel +.1 -e'inisi operasional gambaran keadian stunted pada balita di
Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo
%abupaten Boonegoro ahun 201".
Gariabel-e'inisi
operasional*ndikator ;lat ukur Skala %ategori
Gariabel
dependen%e(adian
stunted
inggi
badan yangkurang dari
standar
normal
tinggi
balita
menurut
umur
%riteria stunted
/ika tinggi badanyang kurang
menurut umur
(:2S-# atau
kurang dari
standart tinggi
badan balita
menurut umur
Abser4asi
-ata bukuoperasitimbangbidan
ominal %riteria Stunted
1. ormal, (ikatinggi badan
balita J 2 S-sesuai umur.
2. Stunted, (ikatinggi badan
balita : 2 S-sesuai umur.
+. Se4erelystunted, badan
balita : + S-sesuai umur
%ode Stunted 2Se4erelyStunted 1
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
45/59
"5
3.0 Pengum'ulan (an Teknik Analisa Data
3.0.1 Pengum'ulan (ata
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subek dan proses
pengumpulan karakteristik subek yang diperlukan dalam suatu penelitian
(ursalam, 2009 111#.
1. Proses pengumpulan data
Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari -irektur
;kademi %esehatan )aek&esi Boonegoro peneliti meminta izin dari %epala
-inas Bakesbangpolinmas %abupaten Boonegoro, %epala -inas %esehatan
%abupaten Boonegoro, selanutnya meminta iin dari %epala -esa Sukoreo
%e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro, %emudian Peneliti men$ari
responden yang sesuai dengan sampel dan melakukan pendekatan kepada
responden untuk mendapatkan persetuuan dari responden. -ata didapatkan
dari sumber data subek yang diteliti dan diambil dengan obser4asi. inggi
badan balita diketahui dengan pengukuran tinggi badan balita Pengambilan
data dilakukan di posyandu -esa Sukoreo yaitu posyandu Baugen4ile * dan
Baugen4ile **.
2. *nstrumen penelitian
*nstrumen adalah alat ukur yang dipergunakan untuk pengumpulan data
penelitian (Setiadi, 2008 168#. /enis instrumen yang digunakan dalam
pengumpulan data pada penelitian ini adalah obser4asi. Abser4asi yaitu suatu
hasil perbuatan i&a se$ara akti' dan penuh perhatian untuk menyadari adanya
rangsangan yang meliputi melihat, men$atat umlah dan tara' akti'itas
tertentu yang ada hubungan dengan masalah yang diteliti (otoatmodo S,
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
46/59
"6
2010 9+#. Abser4asi dengan pengukuran tinggi badan digunakan untuk
mengetahui tinggi badan balita.
+. empat penelitian dan &aktu penelitian
1# empat penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa
Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro.
2# =aktu penelitian
=aktu penelitian dilakukan pada bulan ;pril/uni 201".
3.0.2 Teknik analisa (ata
1. $ditin!
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
47/59
"8
-ari pengolahan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan data
kemudian dimasukkan dalam tabel distribusi yang dikon'irmasi dalam bentuk
prosentase.
100I
'P=
%eterangan
P K Prosentase.
' K /umlah sampel berdasarkan kategori pengukuran.
K /umlah keseluruhan sampel (Budiarto, 2002 +8#.
Hasil prosentase tersebut dapat diinterpretasikan dengan menggunakan
kriteria kualitati' sebagai berikut
a. 90 100 ayoritas
b. 80 !9 Sebagian besar
$. 51 69
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
48/59
"!
Penghitungan mean dengan rumus sebagai berikut
n
&
&
n
i
i== 1
%eterangan
Li -ata yang ke i
n ;dalah umlah data
2# edian
edian adalah mengurutkan dan membagi data menadi dua bagian
sama besar, dan kemudian menghitung ilai data yang membagi data
menadi dua bagian tersebut.
Penghitungan median dengan rumus sebagai berikut
2
1+=n
'd
%eterangan
d ;dalah posisi data median
n /umlah data
+# odus
odus pada prinsipnya adalah menghitung umlah data yang paling
sering mun$ul dalam sekelompok data.
Penghitungan modus dengan rumus sebagai berikut
+
+=
+
i
ffff
ff('
mmm
mm
#1(#1(
#1(
0(#(
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
49/59
"9
%eterangan
B epi kelas ba&ah dari kelas modus
'm rekuensi dari kelas modus
'm1 rekuensi dari kelas sebelum (di atas# kelas modus
'mM1 rekuensi dari kelas sesudah (di ba&ah# kelas modus
i *nter4al kelas (Santoso Singgih, 200+ 991"6#.
3. Etika Penelitian
asalah etika penelitian kepera&atan merupakan masalah yang sangat
penting dalam penelitian, mengingat penelitian kepera&atan berhubungan
langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan (Hidayat
;;;, 2009 !2!+#. asalah etika yang harus diperhatikan antara lain
3..1 Lem*ar 'ersetujuan 'enelitian atauInformed Consent
erupakan bentuk persetuuan antara peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetuuan. Informed consent tersebut diberikan
sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetuuan untuk
menadi responden. uuan informed consentadalah agar subek mengerti maksud
dan tuuan penelitian, mengetahui dampaknya. /ika responden tidak bersedia
maka peneliti harus menghormati hak responden.
3..2 Tan'a nama atauAnnonimity
erupakan masalah yang memberikan aminan dalam penggunaan subek
penelitian dengan $ara tidak memberikan atau men$antumkan nama responden
pada lebar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data
untuk hasil penelitian yang akan disaikan.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
50/59
50
3..3 %erahasiaan atau Confidentiality
erupakan masalah etika dengan memberikan aminan kerahasiaan hasil
penelitian, baik in'ormasi maupun masalahmasalah lainnya semua in'ormasi
yang telah dikumpulkan diamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok
dan tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
3. %eter*atasan limitasi4
)imitasi adalah keterbatasan dalam suatu penelitian dan mungkin
mengurangi kesimpulan se$ara umum (ursalam, 2009 "8#.
-alam penelitian keterbatasan yang dihadapi adalah
1. *nstrumen pengumpulan menggunakan kuesioner atau angket memungkinkan
responden mena&ab dengan tidak uur.
2. %eterbatasan kemampuan peneliti karena peneliti baru pertama kali
melakukan penelitian sehingga hasil penelitian yang diperoleh belum
sempurna.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
51/59
51
BAB
HA$"L PENEL"T"AN DAN PEMBAHA$AN
Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan pengumpulan data
penelitian yang berudul >3ambaran keadian stunted pada balita di Posyandu
Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten
Boonegoro ahun 201"?. Hasil penelitian ini disaikan dalam bentuk diagram dan
tabel serta keterangan singkat. Penyaian data tersebut meliputi gambaran lokasi
penelitian, data umum dan data khusus. -ata umum berupa karakteristik
responden berdasarkan umur balita, enis kelamin balita dan status gizi balita.
Sedangkan data khusus disaikan berupa distribusi berdasarkan 4ariabel yang
diteliti yaitu keadian stunted pada balita* kemudian dilakukan pembahasan
tentang hasil penelitian yang diperoleh.
.1 Hasil Penelitian
.1.1 )am*aran l&kasi 'enelitian
Penelitian ini dilakukan di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo
%e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro dengan penelasan sebagai
berikut
1.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
52/59
52
+. -ata demogra'i
1# /umlah penduduk lakilaki 2."82 orang2# /umlah penduduk perempuan 2."99 orang
+# /umlah penduduk ".981 orang
"# /umlah %epala %eluarga 1."12 %%
5# /umlah penduduk berdasarkan usia
a. 012 bulan 111 orang
b. 15 tahun 1.206 orang
$. 68 tahun 169 orang
d. 81! tahun !!! orang
e. 1956 tahun 2.906 orang
'. -iatas 56 tahun 1.0"1 orang
". asilitas umum
1# asilitas pendidikan
a. Play 3roup 1 unit
b. % 1 unit.
$. S- + unit.
d. SP 1 unit.
e. S;
2# asilitas peribadatan
a. asid 1 unit.
b. ushola 29 unit.
+# asilitas kesehatan
a. Pustu
b. Posyandu " unit.
$. Bidan desa 1 orang.
d. antri %esehatan 1 orang.
e. -okter 1 orang.
.1.2 Data Umum
Pada bab ini akan disaikan data umum responden yang meliputi umur
balita, enis kelamin dan status gizi. -ata tersebut diuraikan sebagai berikut
1. %arakteristik responden berdasarkan usia balita
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
53/59
5+
25%
25%18%
31%
Usia Balita
13-24 bulan 25-36 bulan 37-48 bulan 49-60 bulan
Sumber + ,ata primer kuesioner penelitian bulan 'ei Tahun %/
3ambar ".1 -istribusi usia balita di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa
Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro ahun
201"
Berdasarkan gambar ".1 dapat diketahui bah&a dari 55 responden,
kurang dari sebagian balita berusia "960 bulan (5 tahun# yaitu sebanyak 18
balita (+0,91#.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
54/59
5"
2.85
25
/enis %elamin
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
55/59
55
9!
2
Status gizi
ormal
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
56/59
56
.1.3 Data %husus
Pada bab ini akan disaikan data khusus dari penelitian yaitu keadian
stunted pada balita.
abel ".1 -istribusi keadian stunted di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa
Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro ahun 201"
o. inggi badan rekuensi Prosentase (#
1.
2.
+.
ormal
Stunted
Se4erely stunted
++
20
2
60
+6,+6
+,6"
/umlah 55 100Sumber + ,ata primer kuesioner penelitian bulan 'ei Tahun %/
Berdasarkan tabel ".1 di atas dapat diketahui bah&a dari 55 responden, lebih
dari sebagian balita dengan tinggi badan normal yaitu ++ responden (60#.
.2 Pem*ahasan
Pada pembahasan ini akan disaikan data penelitian mengenai 3ambaran
keadian stunted pada balita di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo
%e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro ahun 201". -ata tersebut akan
diuraikan sebagai berikut
Berdasarkan hasil penelitian dari 55 responden, diketahui bah&a lebih dari
sebagian balita dengan tinggi badan normal yaitu ++ responden (60#.
Stunted adalah tinggi badan yang kurang menurut umur (:2S-#, ditandai
dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam
men$apai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunted
merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu dan
digunakan sebagai indikator angka panang untuk gizi kurang pada anak (7ni$e',
201+ 2#. -alam 'ase pertumbuhannya, ada beberapa 'aktor yang mempengaruhi
tinggi badan seorang anak yaitu 'aktor genetik, 'aktor gizi, 'aktor hormon dan
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
57/59
58
'aktor lingkungan. Selain itu, pemenuhan kebutuhan ekonomi yang baik dapat
berdampak terhadap ketersediaan pangan yang mengandung gizi seimbang.
;pabila kondisi ekonomi orang tua tidak men$ukupi terhadap pemenuhan asupan
gizi yang baik, maka pertumbuhan anak dapat terganggu (ida dan aya, 2012
109112#.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bah&a lebih dari sebagian balita di
Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten
Boonegoro ahun 201" dengan tinggi badan normal, namun masih terdapat 20
balita (+6,+6# mengalami stunted (pendek# dan 2 balita (+,6"# mengalami
se4erely stunted (sangat pendek#, hal ini dikarenakan berbagai 'aktor seperti
halnya dapat disebabkan oleh 'aktor genetik dan 'aktor gizi. Pada 'aktor genetik
yaitu pada enis kelamin balita diketahui bah&a sebagian besar balita adalah laki
laki. %e$epatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak &anita
berbeda dengan anak lakilaki, perempuan akan mengalami masa pubertas lebih
dahulu dibandingkan dengan lakilaki sehingga pertumbuhan pada balita
perempuan lebih $epat dibandingkan pada balita lakilaki. Sedangkan pada 'aktor
gizi diketahui bah&a dari 55 responden, mayoritas balita dengan status gizi
normal yaitu 5" responden (9!,1!#, status gizi balita merupakan indikator dari
terpenuhinya gizi balita. -engan keadaan ini membuktikan bah&a pada balita
asupan gizinya telah terpenuhi sehingga menadikan pertumbuhan balita menadi
optimal.
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
58/59
5!
BAB ,
%E$"MPULAN DAN $ARAN
Pada bab ini akan disaikan kesimpulan dan saran penelitian tentang
>3ambaran keadian stunted pada balita di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa
Sukoreo %e$amatan ambakreo %abupaten Boonegoro ahun 201"?.
%esimpulan dan saran tersebut diuraikan sebagai berikut
,.1 %esim'ulan
-ari hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat diambil kesimpulan
penelitian yaitu
Pada responden di Posyandu Baugen4ile * dan ** -esa Sukoreo %e$amatan
ambakreo %abupaten Boonegoro tahun 201", lebih dari sebagian balita dengan
tinggi badan normal.
,.2 $aran
,.2.1 Bagi Res'&n(en
-iharapkan ibu yang mempunyai balita dengan tinggi badan kurang
(stunted# sebaiknya dapat bekera sama dengan tenaga kesehatan setempat guna
memperoleh penyuluhan tentang 'aktor'aktor yang mempengaruhi teradinya
stunted. *bu sebaiknya dapat mengetahui $ara yang benar dalam pengasuhan anak
sehingga proses pertumbuhan anak dapat lebih optimal. Selain itu stimulasi untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak uga penting sehingga ibu perlu untuk
-
7/25/2019 Kti Tinggi Badan
59/59
59
men$ari in'ormasi tentang $ara memberikan stimulasi yang benar pada anak
sesuai usia perkembangannya.
,.2.2 Bagi "nstansi Pela/anan %esehatan
-apat memberikan tindakan penanganan dan penyuluhan kesehatan.
indakan penanganan dapat diberikan oleh tenaga kesehatan yaitu dengan
penyuluhan pada ibu balita tentang 'aktor'aktor yang mempengaruhi teradinya
stunted. *bu dielaskan $ara yang benar dalam pengasuhan anak sehingga proses
pertumbuhan anak dapat lebih optimal. *bu uga diaarkan $ara memberikan
stimulasi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak agar dapat meningkatkan
proses tumbuh kembangnya sehingga dapat mengoptimalkan proses tumbuh
kembangnya dan men$iptakan sumber daya manusia yang bermutu tinggi.
,.2.3 Bagi Peneliti selanjutn/a
Hasil penelitian ini sebaiknya dapat dikembangkan oleh peneliti selanutnya
sebagai data a&al dalam meneliti masalah pertumbuhan dan perkembangan anak
terutama yang berkaitan dengan keadian stunted. Penelitian lanutan dapat
dikembangkan dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda dan
menggunakan umlah sampel yang lebih besar. Selain itu masalah penelitian dapat
dikembangkan dengan menggunakan 'aktor'aktor yang mempengaruhi keadian
stanted sehingga hasil penelitian yang diperoleh bisa lebih baik.