korelasi antara tingkat pengamalan ibadah...
TRANSCRIPT
KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH SHALAT DENGAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH ISMARIA AL-
QUR’ANIYYAH RAJABASA BANDAR LAMPUNG
Skripsi
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
DEDI INSA
NPM: 1211010267
Pembimbing I : Dra. Hj. Rumadani Sagala, M.Ag
Pembimbing II : Dr. Rijal Firdaus, M. Pd
Jurusan : Pendidikan Agama Islam ( PAI )
49
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
RADEN INTAN LAMPUNG
2016 M / 1438 H
ABSTRAK
KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH SHALAT DENGAN
KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH ISMARIA AL-
QUR’ANIYYAH RAJA BASA BANDAR LAMPUNG
Oleh
Dedi Insa
Ibadah shalat yang dilaksanakan seorang muslim mulai dari takbir sampai salam
mengandung berbagai pendidikan yang mampu memberikan pengaruh positif di dalam
kehidupan, termasuk di dalam pembelajaran pendidikan. Pendidikan shalat yang di ajarkan
baik yang dilakukan secara formal, informal maupun nonformal berkaitan erat dengan
kedisiplinan siswa, yang mana semakin baik dan rajin orang yang melakukan ibadah shalat
maka akan berdampak pada kehidupannya, yaitu ai akan menghasilkan orang yang memiliki
tingkat kedisiplinan yang tinggi.
Berkaitan dengan masalah pengamalan ibadah shalat dan kaitannya dengan
kedisiplinan siswa, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang “Korelasi Antara
50
Tingkat Pengamalan Ibadah Shalat Dengan Kedisiplinan Siswa”. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara pengamalan ibadah shalat dengan
kedisiplinan siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar
Lampung. Kegunaan penelitian ini adalah dengan mempelajari secara mendalam korelasi
antara pengamalan ibadah shalat dengan kedisiplinan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja
Basa Bandar Lampung tahun 2016-2017 berjumlah 103 siswa terdiri dari 45 siswa laki-laki
dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa. Teknik
pengumpulan data menggunakan metode kuesioner atau angket sebagai data pendukung.
Teknik analisis data menggunkan analisis korelasi product moment.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan
signifikan pengamalan ibadah shalat dengan kedisiplinan siswa tahun pelajaran 2016-2017,
hal ini dibuktikan dari koefisien determinaasi sebesar 90%. Hal ini menunjukkan bahwa
kedisiplinan siswa tersebut turut ditentukan oleh pegamlan ibadah shalat sebesar 90%.
MOTTO
Artinya. Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran)
dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat)
51
adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Ankabut : 45).1
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil‟alamin atas segala berkahn-Nya yang tak terhingga sehingga karya
kecil ini dapat teeselesaikan. Ku persembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang
sangat kusayangi kepada :
1 Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Al –karim dan Terjemahan (Surabaya : Ud halim,
2013), h. 401.
52
1. Ayah dan Ibu tercinta Juhan Rasid dan Juriah yang selalu mengasuh, mendidik dan
membimbing serta senantiasa mendo‟akan keberhasilanku.
2. Kakak-kakakku, dan keponakanku yang tercinta Fatmawati, Riyanti, Joni Johan
S.Pd, Lia Sari, Antoni, Desviyanti, dan Mena Yanti, terimakasih untuk do‟a,
dukungan, motivasi dan kecerian yang selalu diberikan.
3. Sahabat-sahabatku yang kusayangi Firman Ariansyah, Ahmad Yahya Riva‟i, Raden
Saputra, Antariksa Tribuana, Nurlaili, Lailis Sa‟adah, Febria Suhartini, Terimakasih
atas do‟a dukungan, serta motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.
4. Almamaterku IAIN Raden Intan Lampung yang saya banggakan.
RIWAYAT HIDUP
Dedi Insa adalah anak keempat dari delapan bersaudara, dari pasangan Bpk. Juhan
Rasid dan Ibu Juriah, dilahirkan di Desa Belu kecamatan kotaagung barat Kab. Tanggamus
pada tanggal 08 Juni 1993, Pendidikan Penulis :
1. Pendidikan pertama ditempuh penulis di Sekolah Dasar Negeri 1 Belu, lulus
pada tahun 2004.
53
2. Pendidikan Menengah Pertama di MTs Nauhdlatul Ulama Negara Batin lulus
pada tahun 2007.
3. Selanjutnya Pendidikan Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri 1
Tanggamus Tamat pada tahun 2010.
4. Selanjutnya karena tidak ada biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi
penulis berhenti dua tahun dan mencari pengalaman untuk berkerja.
5. Kemudian setelah sekian lamanya bekerja penulis ingin Melanjutkan Strata
Satu (S1) diperguruan tinggi IAIN Raden Intan Lampung di Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam ankatan 2012.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
ilmu pengetahuan, kekuatan dan petunjuknya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian yang berjudul KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMLAN IBADAH
54
SHALAT DENGAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH
ISMARIA AL-QUR‟ANIYYAH RAJA BASA BANDAR LAMPUNG.
Adapun penyusunan skripsi ini dibuat sebagai persyaratan untuk menyelesaikan
pendidikan pada program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden
Intan Bandar Lampung dan Alhamdulillah telah dapat penulis selesaikan. Dalam upaya
penulisan ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
serta dengan tidak mengurangi rasa hormat dibawah ini penulis mengucapkan banyak
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Choirul Anwar, M.Pd, selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Raden Intan Bandar Lampung.
2. Bapak Dr. Imam Syaafe‟i M.ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung yang telah banyak
memberikan waktu luangnya kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
3. Ibu Dr.Hj. Rumadani Sagala, M.Ag selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Rijal
Firdaos, M.Pd selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu dan
bimbingan dalam mengarahkan dan memotivasi penulis.
4. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Raden Intan Bandar Lampung.
5. Bapak Syahyori Aprinsyah, S.Pd Selaku kepala sekolah MI Ismaria Al-
Qur‟aniyyah beserta stafnya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
55
mengadakan research di MI Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar
Lampung.
6. Pimpinan perpustakaan pusat IAIN Raden Intan Bandar Lampung beserta stafnya
yang memberikan kesempatan yang luas selama menela‟ah berbagai literatur
yang dibutuhkan bagi penulisan skripsi ini.
7. Sahabat-sahabat ku seperjuangan, beseta semua pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu penyelesaian skripsi ini.
Penulis sadar bahwa dalam penelitian ini banyak kekurangan, hal ini disebabkan
keterbatasan ilmu dan teori-teori yang penulis kuasai, kepada pembaca kiranya dapat
memberikan masukan dan saran agar skripsi ini akan lebih baik dan sempurna.
Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan bantuan
kepada penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandar Lampung, Desember 2016
Penulis
Dedi Insa
NPM : 1211010267
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
56
ABSTRAK ............................................................................................................... ii
PERSETUJUAN ...................................................................................................... iii
PENGESAHAN. ....................................................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................... v
PERSEMBAHAN..................................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP. ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN. ........................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULLUAN
A. Penegasan Judul ............................................................................... 1
B. Alasan Memilih Judul ...................................................................... 3
C. Latar Belakang Masalah .................................................................. 3
D. Rumusan Masalah............................................................................ 14
E. Hipotesis. ......................................................................................... 15
F. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian .................................................... 17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengamalan Ibadah Shalat. .............................................................. 19
1. Pengertian Ibadah Shalat ............................................................ 19
2. Dasar Hukum Ibadah Shalat ....................................................... 20
3. Dalil yang Menganjurkan Shalat Tepat pada Waktunya ............ 21
4. Dalil yang Menganjurkan Shalat Berjama‟ah ............................. 23
5. Hikmah Dibalik Ibadah Shalat .................................................... 25
57
B. Kedisiplin......................................................................................... 29
1. Pengertian Kedisiplin .................................................................. 29
2. Bentuk-bentuk Kedisiplinan Sekolah ......................................... 30
3. Tujuan dan Fungsi Kedisiplinan Sekolah ................................... 32
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Kedisiplinan . 32
C. Tata Tertib ....................................................................................... 35
1. Pengertian Tata Tertib ................................................................ 35
2. Tujuan Tata Tertib ...................................................................... 36
3. Tata Tertib Siswa ........................................................................ 36
D. Pengaruh Pengamalan Ibadah Shalat Terhadap Pembentukan
Kedisiplinan Siswa .......................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ............................................................................ 42
B. Variabel Penelitian .......................................................................... 42
C. Populasi Dan Sample ....................................................................... 43
D. Metode Quisioner Atau Angket ...................................................... 43
E. Instrument Penelitian ....................................................................... 45
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Amatan ................................................................... 48
B. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian.............................................. 50
C. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 60
B. Saran ............................................................................................... 61
58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
59
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil sebuah judul “Korelasi antara
tingkat pengamlan ibadah shalat dengan kedisiplinan siswa Madrasah Ibtidaiyah
Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar Lampung”. Untuk menghindari kesalah
pahaman dalam mengartikan dan memahami judul skripsi ini maka terlebih dahulu
penulis akan menjelaskan arti dari pada judul ini, sebagai berikut :
1. Korelasi
Korelasi berasal dari bahasa inggris “correlation”. Dalam Bahasa Indonesia
sering dijelaskan dengan “hubungan” atau “saling berhubungan” atau “hubungan
timbal balik”. Dalam ilmu statistik istilah “korelasi” diberi peringatan sebagai
“hubungan anatar dua variabel”.2
Korelasi yang dimaksud dalam skripsi ini adalah hubungan yang terwujud
dari pengamalan ibadah shalat dengan kedisiplinan siswa.
2. Pengamalan Ibadah Shalat
Pengamalan menurut kamus Bahasa Indonesia adalah : “Proses, perbuatan,
cara mengamalkan, pelaksanaan, menunaikan (kewajiban, tugas).
Sedangkan ibadah shalat, Shalat menurut bahasa berarti do‟a, sedangkan
menurut syariat berarti ucapan-ucapan dan gerakan-gerakan tertentu yang dilakukan
dengan niat shalat, dimulai dengan takbir diakhiri dengan salam.
2Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2011), h. 179.
60
Menurut Muhammad Bagir Al-Hasyi berpendapat bahwa dalam shalat,
seorang mukmin menyerahkan dirinya dari sepenuhnya ke dalam perlindungan
tuhannya Yang Maha Rahman, Maha Rahim, Yang tak ada sesuatu pun di alam
semesta ini dapat menyerupai-Nya apalagi menandinginya.3
3. Kedisiplinan
Kedisiplinan, yaitu sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi semua
peraturan, ketentuan dan norma yang berlaku dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kedisiplinan yang di maksud disini adalah sesuatu hal yang mampu membentuk
suasana proses belajar mengajar yang kondusif yang nantinya mampu menghasilakan
tujuan pendidikan yang bermutu.
4. Madrasah Ibtidaiyah Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa
Merupakan tempat penelitian ini dilaksanakan dalam arti penelitian terhadap
objek atau sasaran penulis dalam membahas permasalahan yang terkandung dalam
judul skripsi.
Dengan demikian, judul tersebut diatas berarti suatu penelitian untuk
mengungkapkan tentang “Korelasi antara tingkat pengamalan ibadah shalat dengan
kedisiplinan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Raja Basa Bandar Lampung”.
3M. Bagir Al-Habsyi, Fiqih Praktis Menurut Al-Qur’an, As-Sunnah dan Pendapat Para
Ulama, (Bndung : Mizan, 2002), Cet. Ke-5, h.33
61
B. Alasan Memilih Judul
Ada beberapa alasan penulis mengambil judul ini, yaitu :
1. Untuk mengidentifikasi sejauh mana pentingnya pelaksanaan ibadah bagi
umat Islam umumnya dan khususnya bagi peserta didik di Madrasah
Ibtidaiyah Raja Basa Bandar Lampung.
2. Shalat merupakan ibadah yang paling utama dan setiap hari dilakukan oleh
seorang muslim. Melihat hal ini sejauh mana shalat yang telah dilakukan
memberikan dampak atau pengaruh dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kedisiplinan merupakan sesuatu hal yang mampu membentuk suasana proses
belajar mengajar yang kondusif yang nantinya mampu menghasilkan tujuan
pendidikan yang bermutu.
4. Penulis ingin mengetahui hubungan ibadah shalat dengan kedisiplinan siswa
di Madrasah Ibtidaiyah Raja Basa Bandar Lampung.
C. Latar Belakang Masalah
Al Qur‟anul Karim merupakan kitab terakhir dan peyempurna kitab-kitab
Allah SWT yang sebelumnya, adalah kitab suci agama Islam yang dturunkan kepada
nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril AS. Kitab yang di dalamnya
terkandung aturan-aturan dan pedoman pokok bagi bagi pemeluknya.
Di dalam Al Qur‟an terkandung berbagai perintah dan larangan, halal dan
haram, baik dan buruk, serta sebagai kisah orang-orang terdahulu yang dapat kita
62
jadikan pelajarandalam kehidupan. Selain itu juga membicarakan berbagai bentuk
ibadah yang harus dikerjakan oleh manusia dalam rangka mengabdi kepadaNya.
Secara umum ibadah berarti mencakup semua perilaku dalam semua aspek
kehidupan yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT, yang dilakukan dengan ikhlas
untuk mendapatkan ridho Allah SWT.Ibadah dalam pengertian inilah yang dimaksud,
dan sekaligus yang menjadi tugas hidup manusia di dunia. Hal ini sesuai dengan
tujuan Allah SWT menciptakan jin dan manusia yang terdapat dalam Al Qur‟an surat
Adz Dzariat ayat 56 :
Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembahKu.4
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa ibadah ialah
perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah SWT yang didasari ketaatan
mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.5
Sedangkan menurut M. Daud Ali, ibadah adalah norma yang mengatur cara
dan tata cara manusia berhubungan langsung dengan Tuhan, tidak boleh ditambah-
tambah atau dikurangi.6
Adapun salah satu bentuk ibadah itu sendiri adalah pelaksanaan shalat yang
langsung Allah SWT perintahkan kepada nabi Muhammad SAW ketika isro‟ dan
4 Kementerian Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Diponegoro,
2000), h. 417 5Departemen Pendidikan Nasional, Op.cit, h. 364
6M. Daud Ali, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di
Indonesia,(Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2000), h. 31
63
Mi‟roj. Shalat menurut Sulaiman Rasyid adalah ibadah yang tersusun dari perkataan
dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan
memenuhi beberapa syarat yang telah ditentukan.7
Dari pendapat-pendapat di atas, jelaslah bahwa shalat adalah bukti konkrit
ketaatan kita kepada Allah SWT dalam menjalankan perintahNya, yang mana dalam
ibadah shalat itu di mulai dengan takbir dn diakhiri dengan salam berdasarkan syarat
dan rukun yang telah ditentukan. Serta dalam peraktiknya tidak boleh ditambah-
tambah atau dikurangi sedikitpun, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh
Rosulullah SAW :
قال هللا ع و سلن : عي هالك بي الحىيرث رض : قال رسىل ا هلل صل ا هلل علي
(روا البخاري )صلىاكوا رايتوى اصل
Artinya :Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat ( HR. Bukhari ).8
Adapun dalil yang menerangkan kewajiban untuk melaksanakan shalat adalah
banyak sekali, diantaranya adalah dalam Al Qur‟an surat Thoha ayat 14 :
Artinya : Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada tuhan selain (yang berhak
disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk
mengingatKu.9
7 Sulaiman Rasyid, Op.Cit, h. 53
8Ibid, h. 87-88
9Departemen Agama RI, Op. cit, h. 250
64
Dari ayat-ayat di atas dijelaskan bahwa ibadah shalat adalah suatu kewajiban
bagi pemeluknya dan sekaligus menjadi kebutuhan kita selaku hamba Allah SWT
agar selalu ingat dan mengabdi kepadaNya. Karena sifatnya yang wajib itu jadi tidak
ada alasan bagi kita untuk melalaikan lebih-lebih meninggalkan ibadah shalat
terutama shalat lima waktu.
Adapun indikator dalam rangka meningkatkan pengamalan ibadah shalat
wajib bagi peserta didik antara lain :
1. Menamamkan nilai-nilai agama seperti iman, ibadah, akhlak, budi pekerti,
disiplin dan prinsip-prinsip luhur lainnya.
2. Memberikan perhatian, contoh teladan yang baik dalam pelaksanaan shalat.
3. Melakukan filter, control, koreksi danpengendalian seluruh tingkah laku
putra-putrinya baik di dalam maupun di luar rumah secara rutin dan bijaksana
tentang pelaksanaan shalat.
4. Memelihara ketentraman, kesejukan, kesegaran, keutuhan dan keharmonisan
suasana kehidupan runah tangga sehingga anak-anak merasa tenang, aman,
damai, senang, bahagia dan betah di tengah-tengah pergaulan keluarganya
sehari-hari sehingga akan mendukung pelaksanaan shalat dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Menyediakan waktu untuk berkomunikasi ( saling curah perasaan ) antar
anggota keluarga, menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif agar
anak mencintai dan sibuk untuk belajar ilmu-ilmu agama khususnya tentang
pelaksanaan shalat.10
Pada dasarnya shalat adalah ibadah badaniyah yang disertai dengan pembaca
Al Qur‟an dan pengagungan Allah SWT yang diwajibkan atas setiap muslim untuk
menunaikannya lima kali dalam sehari semalam, serta dalam waktu yang telah
ditentukan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nisa‟ ayat 103 :
10
Kartini Kartono, Peranan Keluarga dalam Memandu Anak, (Bandung: Alumni, 1985), h.
59
65
Artinya : Maka dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat ditentukan waktunya atas
orang-orang yang beriman.11
Ibadah shalat merupakan sebuah bentuk peribadatan yang mempunyai banyak
segi kemanfaatannya. Mengerjakannya secara teratur menyebabkan seorang muslim
selama siang dan malam mengingat relasinya dengan sang Pencipta. Hal ini
membuatnya tak pernah lupa bahwa ia adalah seorang hamba dan untuk mematuhi
segala apa yang diperintahkanNya.
Menurut Suzanne Haneef, menyatakan pula bahwa :
‟‟Membungkuk, sujud dan sujud, yang diulang-ulang dan jumlah tertentu
pada setiap shalat, seorang muslim mengekspresikan penyerahan diri,
kerendahan hati, dan melalui gerakan-gerakan tubuh dalam shalat, yang terdiri
atas gerakan berdiri, kekaguman dengan seluruh keberadaannya kepada Allah
SWT Yang Maha Agung. Kesadaran akan diri sebagai ciptaanNya dan
mendorong unuk mengekspresikan dalam bentuk fisik maupun verbal.‟‟12
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa melalui shalat kita akan
selalu mengingat kepada Allah SWT mulai sejak pagi, siang, malam, hingga pagi
lagi. Hal ini kemudian direalisasikan melalui sikap tunduk, patuh dan berendah diri,
memuji serta mengagungkannyaNya dengan penuh ketekunana dan kesadasan yang
12Suzanne Haneef, Islam dan Muslim, (Jakarta: Pustaka Firdaus, Cet,1996),h. 91
66
pada akhirnya bagi yang menjalankannya akan mampu terhindar dari segala
perbuatan keji dan kemungkaran.
Seseorang yang melaksanakan shalat dengan kesadaran dan ketekunan, ia
akan mempunyai kepribadian yang sempurna, berakhlak mulia, disiplin, jujur, taat,
sungguh-sungguh, sabar dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak berguna
serta segala kehidupannya semata-mata ikhlas karena Allah SWT. Innash shalaatii
wanusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi robbil‟aalamiin (Sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidup dan matiku karena Allah Ta‟ala Tuhan sekalian alam).
Jika dikaitkan dengan pendidikan khususnya kedisiplinan siswa, maka
pengamalan ibadah shalat secara tidak langsung mengandung berbagai pendidikan
terutama yang berkaitan dengan masalah kedisiplinan siswa seperti sikap taat,
sungguh-sungguh, serta ketepatan shalat pada waktunya, yang menjadi bagian dari
kepribadian orang yang shalat akan mendorong untuk selalu aktif, rajin dan
berdisiplin diri dalam proses pendidikannya. Sehingga dalam proses pembelajaran ia
akan mempunyai kedisiplinan yang tinggi dan lebih baik dibandingkan dengan anak
yang tidak mengamalkan shalat. Hal ini karena sikap dan perilaku utama dari
pengamalan ibadah shalat akan tercermin dalam segala tingkah lakunya.
Kedisiplinan siswa bisa dikatakan hasil atau pengaruh yang ditimbulkan dari
pengamlan ibadah shalat yang dilakukan secara konsisten dan teratur.Hal ini dapat
kita lihat dari berbagai praktik shalat itu sendiri. Shalat tepat waktu mendidik siswa
untuk disiplin waktu, shalat jama‟ah mendidik siswa untuk selalu mengikuti dan
menaati seorang pemimpin (guru), dari segi pakaian mendidik siswa untuk rapid an
67
menutup aurat, bahkan sampai dari segi bacaan, gerakaan yang teratur dimulai dari
takbir sampai salam kesemuanya merupkan didikan untuk selalu melaksanakan tugas
dan tanggungjawab secara baik dan teratur.
Sebagaimana yang dikatakan Ari Ginanjur Agustian :
Kemampuan untuk melaksanakan shalat tepat waktu, adalah sebuah jaminan
bahwa orang tersebut disamping bisa dipercaya juga memiliki kesadaran akan
arti penting sebuah waktu yang harus ditepati. Isi dari shalat pun harus tertib
dan teratur, dimulai dari wudhu, niat, takbiratul ihram, hingga salam, semua
dilakukan secara berurutan dan sangat teratur. Ini menggambarkan betapa
suatu keteraturan itu di mulai dari cara berpikir (do‟a shalat) sampai dengan
pelaksaan fisiknya. Inilah pelatihan kedisiplinan yang sesungguhnya,
langsung diberikan oleh Tuhan.13
Kata kedisiplinan merupakan kata jadian dari disiplin. Adapun yang dimaksud
dengan disiplin menurut Chester Harris sebagai berikut : ‟‟discipline refers
fundamentally to the principle that each organism learns in some degree to control it
self so as to the forces around it with wich it has experiences.”14
Juga Websters New World Dictionary, memberikan sejumlah definisi kata
“disiplin‟ diantaranya :
13
Ary Ginanjar Agustian, ESQ (Emotional Spiritual Quotient) Berdasarkan 6 Rukun Iman
dan 5 Rukun Islam,(Jakarta:Arga, 2001), h.212 14
Piet A. Sahertian, Dimensi Administrasi Pendidikan, (Surabaya:Usaha Nasional, 1994), h.
123
68
1. Latihan yang mengembangkan pengendalian diri, karakter, atau keadaan
serba teratur dan efisiensi.
2. Hasil latihan serupa itu, ; pengendalian diri ; perilku yang tertib
3. Penerimaan atau ketundukan kepada kekuasaan dan control
4. Perilaku yang menghukum atau memperbaiki
5. Suatu cabang lmu pengetahuan.15
Jadi dapat disimpulkan bahwa kata disiplin mempunyai banyak arti yang
sangat luas. Dimana disiplin bisa diartikan sebagai hasil pengendalian diri dan
karekter, latihan-latihan, pengawasan, pemaksaan, kepatuhan diri, serta segala
kemampuan bertingkah laku sesuai aturan dan norma yang berlaku.
Seseorang dikatakan memiliki disiplin diri yang kuat bila ia dapat
mengendalikan dirinya sendiri. Orang yang mempunyai disiplin diri adalah orang
yang memiliki kemampuan untuk menjangkau ke depan. Disiplin yang baik
mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang
diberikan kepadanya.
Sedangkan dilihat dari “disiplin sekolah” didefinisikan sebagai kadar
karakteristik dan jenis keadaan serba teratur pada suatu sekolah tertentu atau cara-
cara dengan nama keadaan teratur itu diperoleh pemeliharaan kondisi yang membantu
kepada pencapaian dengan efesien fungsi-fungsi sekolah.16
15
Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan ; Dasar Teoritis untuk Praktik professional,
(Bandung:Angkasa, 1983), h. 110 16
Ibid
69
Adapun bentuk kedisiplinan di sekolah yang merupakan indikator seseorang dapat
dikatakan mempunyai sikap kedisiplinan, yaitu :
1. Hadir di sekolah dan pulang pada waktunya
2. Mengikuti keseluruhan program sekolah yang diperuntukkan baginya
3. Meningkatkan disiplin dirinya di dalam dan di luar kelas
4. Memakai seragam sekolah menurut ketentuan yang berlaku
5. Memenuhi dan melaksanakan semua peraturan yang berlaku17
Disiplin merupakan proses pengembangan karekteristik dan tingkah laku yang
teratur dan melibatkan pembentukan suatu sikap serta keadaan terutama di sekolah
dimana para anggota yang terlibat di dalamnya mulai dari kepala sekolah, guru,
sampai kepada siswa-siswanya harus memahami peraturan-peraturan yang perlu
dipatuhi. Melalui kepatuhan ini diharapkan proses belajarmengajar akan berjalan
dengan baik dan lancar.
Di dalam dunia pendidikan, peraturan atau tata tertib merupakan suatu
ketentuan yang harus ada untuk ditaati guna mencapai ketertiban dan disiplinan.
Tanpa adanya ketertiban dan kedisiplinan dimungkinkan akan terjadi
kesimpangsiuran serta berbagai bentuk pelanggaran yang akan terjadi dalam
penyelenggaraan program pendidikan.
17
Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan
Sekolah,(Jakarta: 1984), h. 49
70
Sebagaimana hal di atas, untuk menciptakan siswa-siswa yang mempunyai
sikap disiplin, MI ISMARIA AL-QUR‟ANIYYAH telah memberlakukan bentuk-
bentuk peraturan yang harus ditaati, yaitu :
1. Siswa harus sudah ada di sekolah 5 menit sebelum masuk kelas
2. Siswa diwajibkan berpakaian rapih berseragam sekolah
3. Menjaga nama baik sekolah
4. Memberikan surat keterangan bila tidak masuk sekolah
5. Mengikuti upacara bendera
6. Siswa dilarang berambut gondrong, kuku panjang, membolos, merokok, serta
membawa senjata tajam.18
Disiplin adalah kata yang mudah diucapkan, mudah pula dipahami dan mudah
pula ditelantarkan dalam pelaksanaannya.19
Oleh karena itu untuk menanamkan
kedisiplinan peserta didik untuk memahami tata tertib perlu adanya pembiasaan serta
keseadaran diri dalam dirinya.Disamping dari diri siswa yang bersangkutan, pihak
luarpun yaitu keluarga dan sekolah perlu ikut andil dala kedisiplinan seorang anak.
Dengan adanya penanaman kedisiplinan terhadap peserta didik diharapkan
akan terciptanya situasi dan kondisi yang aman dan nyaman dalam belajar mengajar,
yang pada akhirnya menciptakan kondisi yang lebih baik menuju tujuan yang dicita-
citakan.
18
Dokumen tata tertib MI Ismaria T. A 2016/2017 19
Balnadi Sutadipura, Aneka Problema Keguruan, (Bandung: Angkasa, 1985) , h. 85
71
Telah dijelaskan di atas, bahwa pengamalan ibadah shalat secara tidak
langsung berkaitan erat terhadap kedisiplinan siswa.Dalam hal ini pulalah yang
mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang ‟‟Korelasai Antara Tingkat
Pengamalan Ibadah Shalat Dengan Kedisiplinan Siswa di MI Ismaria Al-Qur‟aniyyah
Raja Basa Bandar Lampung.”
Berdasarkan hasil survey yang penulis lakukan dan sekaligus melakukan
wawancara dengan bapak Syahyori Aprinsyah selaku kepala sekolah mengatakan
bahwa para siswa MI ISMARIA sudah cukup aktif melaksanakan ibadah shalat,
terutama shalat lima waktu ( Zuhur dan Ashar). Mereka juga memiliki tingkat
kedisiplinan yang tinggi dalam kegiatan belajar mengajar walaupun masih ada juga
dari sebagian kecil anak yang kurang disiplin.20
Selain mewawancarai bapak Ori, penulisjuga bertanya langsung kepada
beberapa orang anak yaitu Andhika dan Annisa berkaitan dengan hal di atas.Mereka
juga mengatakan hal serupa bahwa sebagian besar mereka aktif melaksanakan shalat
serta beusaha untuk selalu mentaati peraturan dan tertib yang ada di sekolah. Dengan
kata lain mereka shalat, mereka juga disiplin, sebagaimana terlihat dari table di
bawah ini :
Tabel 1.1
Kondisi Tata Tertib di MI Ismaria
NO Tata tertib yang dilanggar Sering Jarang Tidak
Pernah
1 Tidak tepat waktu 2 5 8
20
Ori Aprinsyah, Kepala MI Ismaria, Wawancara, Tanggal 28 Februari 2016
72
2 Tidak mengikuti upacara 5 3 12
3 Tidak seragam sekolah 1 5 9
4 Berantem dan ribut di kelas 2 4 15
5 Membolos 0 0 0
6 Meminjam uang dan alat-alat pelajaran
antar sesama murid
3 2 7
Jumlah 0,13% 0,19% 0,52%
Sumber : Hasil angket pra survey tanggal 28 April 2016
Dengan melihat tabel diatas dapat dipahami bahwa sebagian besar siswa
(0,52%) telah mematuhi tata tertib yang ada di sekolah dan sebagian kecil masih ada
juga yang melanggarnya. Dengan demikian mencerminkan bahwa mereka telah
mengamalkan dan memiliki tingkat kedisiplinan yang baik.
Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas serta didukung dari
data survey, maka semakin jelaslah bahwa pengamalan ibadah shalat berpengaruh
secara signifikan terhadp kedisiplinan siswa. Itulah gambaran umum pengamlan
ibadah shalat serta kondisi kedisiplinan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Ismaria yang
melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian ini.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa
ibadah shalat merupakan ibadah yang terutama bagi seoran muslim, karena ibadah
inilah yang memedakan anatara seorang muslim dan nonmuslim. Oleh karena itu
ibadah shalat ini harus mendapat perhatian yang serius dalam pelaksanaan secara
konsisten dan teratur, sehingga pada akhirnya diharapkan buah dari ibadah shalat ini
dapat berpengarh positif dalam kehidupan sehari-hari.
73
Adapun buah atau hasil dari ibadah shalat yang konsisten dan teratur itu dapat
kita lihat dalam bentuk kehidupan seseorang yang disiplin. Dimana seseorang yang
bisa mengamalkan ibadah shalat dengan baik dan mampu menghayati serta
mengaplikasikannya dalam kehidupan maka ibadah shalat akan membentuk pribadi-
pribadi yang kedisiplinan tinggi. Karena di dalam ibadah shalat itu terkandung
berbagai macam pendidikan yang bisa diperolaeh bagi siapa saja yang mampu
mengambil pelajaran dari padanya.
Sebelum penulis mengemukakan permasalahan penelitian,penulis ingin
mengemukakan masalah yang penulis anut, yaitu masalah adalah setiap kesulitan
yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya.21
Dengan demikian masalah
yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah ‟‟Apakah pengamalan ibadah shalat
terdapat hubungan yang signifikan terhadap pembentukan kedisiplinan siswa MI
Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar Lampung ?‟‟
E. Hipotesis
Di dalam buku prosedur penelitian, Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa
hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan peneliti
sampai terbukti melalui data yang terkumpul.22
Dari pendapat di atas penulis simpulkan bahwa hipotesis adalah ksimpulan
yang sifatnya sementara yang merupakan jawaban dari setiap permasalahan yang
21 Husin Sayuti, Pengantar Metodologi Riset, (JakartaFajar Agung), 1989, h. 63
22 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta,PT. Rineka
Cipta, 2002). h. 64
74
diajukan dalam peneltian, sedangkan kebenarannya masih perlu dibuktikan melalui
data-data hasil dari penelitian di lapangan.
Mengacu pada permasalahan di atas, penulis memberikan berbagai teori
sebagai landasan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini.
Menurut Zakiah Daradjat mengemukakan :
‟‟Karena ibadah shalat fardu dilakukan secara teratur dalam waktu-waktu
tertentu yang dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjama‟ah di masjid
maka hikmahnya adalah : Disiplin dan kesadaran akan waktu yang
memberikan corak dan pola tertentu pada perilaku muslim dalam arti bahwa
bahwa dia selalu hidup berencana yang dihadapinya dengan persiapan-
persiapan ini membuahkan hidup teratur dan tentram yang menumbuhkan rasa
optimisme dan percaya kepada dirinya yang hakekatnya didasari oleh
keyakinan akan Rahman dan Rahim Allah SWT.”23
Sedangkan menurut Ary Ginanjar Agustian, mengemukakan :
Shalat adalah sarana untuk melatih sebuah kedisiplinan, waktu telah
ditentukan dengan pasti sehigga orang yang mampu melakukan shalat secara
disiplin, niscaya akan menghasilkan pula pribadi-pribadi yang memiliki
disiplin yang tinggi. Kemampuan untuk melakukan shalat tepat waktu, adalah
23
Zakiah Daradjat dkk, Agama Islam Buku Teks Pendidikan Agama Islam pada Pergruan
Tinggi Umum, (Jakarta Bulan Bintang, 1984), h. 45-46
75
sebuah jaminan bahwa orang tersebut disamping bisa dipercaya juga memiliki
kesadaran akan arti penting sebuah waktu yang harus ditepati.‟‟24
Dari pendapat-pendapat di atas, semakin jelas bahwa shalat yang dilakukan
dengan rajin, teratur, serta berjama‟ah akan membentuk pribadi-pribadi muslim yang
teratur. Dengan kata lain ibadah shalat dapat membentuk pribadi yang berdisiplin
tinggi yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
Sehubungan dengan hal itu pula, maka penulis dapat mengambil sebuah
hipotesis yang berbunyi ‟‟Terdapat hubungan yang signifikan antara pengamalan
ibadah shalat terhadap pembentukan kedisiplinan siswa di Madrasah Ibtidaiyah
Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar Lampung.‟‟
F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Setiap kegiatan atau penelitian pasti mempunyai tujuan dan kegunaan yang
ingin dicapai.Adapun tujuan dibagi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.Tujuan
umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara
pengamalan ibadah shalat terhadap kedisiplinan siswa.
Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah ingin memecahkan
permasalahan yang ada dan membuktikan kebenaran hipotesis yang penulis ajukan
tentang korelasi pengamalan ibadah shalat terhadap kedisiplinan siswa di Madrasah
Ibtidaiyah Ismaria.
Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah :
24
Ary Ginanjar Agustian, Loc.cit
76
1. Bagi siswa, dapat dijadikan bahan masukan dalam peningkatkan ibadah shalat
dan kedisiplinan belajarnya.
2. Bagi guru dan sekolah, dapat dijadikan bahan dalam usaha meningkatkan
kemampuan para pendidik melaksanakan tugas pembinaan dan
pengembangan kedisiplinan belajar siswa.
3. Bagi peneliti sendiri, dapat dijadikan bekal ilmu pengetahuan dalam
pembinaan kedisiplinan belajar peserta didik yang merupakan calon peserta
didik nantinya.
77
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Ibadah Shalat
1. Pengertian Ibadah Shalat
Secara lughowi shalat artinya do‟a. Pengertian tersebut dapat dimengerti
bahwa di dalam shalat memang terkandung do‟a-do‟a yang dibaca untuk ditujukan
kepada Allah SWT.
Selanjutnya secara terminologis shalat mempunyai pengertian yaitu bentuk
ibadah yang terdiri dari getaran jiwa, ucapan, dan gerakan-gerakan badan tertentu
yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam serta dilaksanakan
untuk mendapatkan diri kepada Allah SWT.25
Sedangkan menurut Hasbi Ash Shiddieqy mengemukakan bahwa :
Shalat ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah SWT, hadap mendatangkan
takut, menumbuhkan rasa kebesaranNya dan kekuasanNya dengan sepenuh
hati khusyu‟ dan ikhlas di dalam beberapa perkataan dan perbuatan yang
dimulai sejak takbir dan disudahi dengan salam.26
Berdasarkan kedua pendapat tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
shalat ialah ibadah dalam bentuk perbuatan dan perkataan yang telah ditentukan
syara‟ yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengn salam dimana dalam
pengamalannya harus disertai dengan khusyu‟,ikhlas, dan tawadhu‟.
25
Zakiah Daradjat, Dkk, Dasar-Dasar Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), h.45 26
Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Shat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), h. 60
78
2. Dasar Hukum Ibadah Shalat
Umat Islam dalam mengerjakan ibadah vertical dengan Tuhannya mempunyai
yuridis tertulis dari Tuhannya yang tersurat dalam kitab sucinya. Hal ini untuk
menyeragamkan waktu dan cara mengerjakan kewajiban ritualnya. Dalam hal ini
dasar hokum ibadah shalat yaitu :
Al Qur’an Surat Al Ankabut : 45
Artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran)
dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah
lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa
yang kamu kerjakan.27
Surat Thaha : 14
Artinya : Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku,
Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku.28
Serta hadits Nabi Muhammad SAW :
السلم عل خوس لة : ب ذا رسىل هللا واقام الص شهاد اى لال الهللا واى هحو
كاةوصىم ره اى و البيج وايتااالل
Artinya : “ Dari Abdillah bin Umar berkata, telah bersabda Rasullah SAW : ’’Islam
itu dibangun dengan lima hal, yaitu bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan
Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan
Ramadhan dan mengerjakannya haji ke Baitullah.”29
27
Departemen Agama RI, Al Qur’an Dan Terjemahannya, (Diponegoro: CV, 2000), h. 321 28
Ibid, h. 250 29
H. A. Razak Dan H. Rais Latief, Terjemahan Hadits Shahih Muslim, Juz I, (Jakarta:
Pustaka Harun), h. 97
79
Dari beberapa ayat dan hadits di atas jelaslah bahwa shalat merupakan ibadah
yang diperintahkan Allah SWT kepada hambaNya yang wajib untuk dikerjakan.
Ibadah shalat bagi umat Islam mempunyai peranan sentral dibandingkan ibadah-
ibadah yang lainnya, sehingga Allah mewajibkannya kepada setiap muslim tanpa
terkecuali bagi yang memenuhi syarat sesuai dengan keadaan dan tidak
memberatkannya.
Ayat dan hadits tersebut memberikan penjelasan dan pengertian bahwa shalat
bukan hanya ibadah semata-mata, tetapi mempunyai konsekuensi yang lain yaitu
sebagai penghapus dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan. Pengertian serta
aturan-aturan tersebut kita bias mengetahui, memahami serta merealisasikan dalam
kehidupan sehari-hari karena agama Islam dalam peraturannya bersifat fleksibel dan
tidak memberatkan kepada pemeluknya selama mereka mau mengikuti dan
mengerjakannya untuk mencapai derajat muttaqin.
3. Dalil yang menganjurkan Shalat Tepat pada Waktunya
Seperti telah kita ketahui, bahwa shalat lima waktu memegang peran yang
sangat penting dan sentral dalam agama Islam. Shalatpun sebagai amal yang pertama
kali yang akan dihisab di akhirat kelak sebelum amal-amal lain yang kita kerjakan.
Dalam menerjakan shalat lima waktu sehari semalam lebih baik dan utama
bila kita kerjakan dengan tepat pada waktunya. Karena hal ini bias menandakan
seberapa besar keimanan seseorang terhadap Allah SWT. Dimana orang yang telah
kuat kadar keimanannya ia akan meninggalkan segala macam aktifitas keduniaannya
80
setelah ia mendengarkan seruan adzan berkumandang untuk menuju kepada sang
Khaliknya.
Adapun dalil-dalil yang berkenaan dengan perintah untuk mengamalkan
shalat tepat pada waktunya, yaitu Al Qur‟an surat An Nisa‟ ayat 103 :
Artinya : Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di
waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah
merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat
itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.30
قال هللا ع : عي ابي هسعىدرض وسلن ا سالج رسىل هللا صل هللا علي
لةعل وقتها (هتفق علي )العوال اف ل؟ الص
Artinya : Dari Ibnu Mas’ud Ra bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rosulullah
SAW, : ’’Manakah amal yang lebih utama ? Beliau menjawab : ’’Shalat tepat pada
waktunya……..( HR. Bukhari )31
Dari firman Allah SWT dan hadits nabi Muhammad SAW di atas kita dapat
mengetahui tentang perintah dan anjuran untuk selalu mengamalkan shalat lima
waktu secara tepat waktunya tanpa menyia-nyiakan sedikitpun waktu yang ada pada
diri kita.
30
Ibid, H. 76 31
Zainuddin Hamidy, Et, Al, Terjemahan Hadits Shahih Bukhari Jilid IV, (Jakarta: Widjaya,
1992), H. 202
81
4. Dalil yang Menganjurkan Shalat secara Berjama’ah
Dalam mengamalkan shalat lima waktu itu lebih baik dilakukan dengan cara
berjama‟ah dari pada dilakukan secara sendirian. Sebagaimana kita yakini bahwa
Allah SWT telah menetapkan dan mengatur segala sesuatu untuk umatNya.
Kekeliruan atau penyimpangan dari ketetapan itu akan berakibat fatal. Dengan
demikian hendaklah setiap muslim meningkatkan kehati-hatian dalam setiap
perbuatan.
Dalam hubugannya dengan pengamalan shalat, maka semestinya kita
berusaha untuk memahaminya secara mendalam, supaya dalam pengamalan sejalan
dengan ketentuan Allah SWT. Untuk itulah penulis berusaha memberikan dalil-dalil
qhoth‟I yang berkaitan dengan pengamalan shalat secara berjama‟ah.
Adapun dalil-dalil yang berkaitan dengan perintah pengamalan shalat secara
berjama‟ah adalah sebagai berikut :
Artinya : Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu
hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, Maka hendaklah segolongan dari
mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila
82
mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), Maka
hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan
hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu
bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan
menyandang senjata. orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap
senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. dan
tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu
kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu.
Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang
kafir itu. ( QS. An Nisa’ : 102 )32
Artinya : Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at,
Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.33
وسلن قال اى رسىل هللا صل هللا علي هللا ع صلة الجواعت : عي ابي عوررض
(هتفق علي )اف ل هي صلة الفض بسبح وعشريي درجت
Artinya : “ Dari Ibnu Umar Ra sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda :
“Shalat berjama’ah lebih utama dari shalat sendirian dengan dua puluh tujuh
derajat’’. ( HR.Bukhari dan Muslim )34
Itulah beberapa ayat dan hadits yang menganjurkan kita agar mengamalkan
shalat lima waktu secara berjama‟ah. Meskipun hukumnya sunah muakad, tetapi
tidak salahnya kita mengamalkannya karena di dalamnya shlat berjama‟ah
terkandung berbagai macam rahasia kemanfaatannya.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Suzanne Haneef, yaitu :
32
Departemen Agama Ri, Op.Cit, h. 75 33
Ibid, h. 442 34
Hussein Bahreisy, Terjemahan Hadits Shahih Bukhari Muslim, (Surabaya: Karya Utama) h.
62
83
Dalam shalat berjama‟ah muslim berdiri tegak berderet dari bahu ke bahu
akan tampak seperti sebah tubuh yang bersatu dalam beribadah kepada Allah
SWT, elemen-elemen disiplin, keteraturan, persaudaran, kesamaan dan
solodaritas amat tampak ditampilkan.35
Sedangkan menurut Ari Ginanjar Agustian adalah sebagai berikut :
Falasafah-falasafah dalam sinergi dan kolaborasi semua terdapat dalam shalat
berjama‟ah, seperti kesamaan tujuan dan visi ( kiblat ), saling mengisi ( shaf ),
keteraturan ( imam dan makmum ), kesamaan persepsi dan prinsip ( isi bacaan
shalat ), saling mendukung ( shalawat ), pertemuan rutin ( waktu shalat ),
saling mengingatkan prinsip ( dakwah khatib ), serta demokrasi ( tata cara
memberitahu imam yang salah ).36
Dari hadits dan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa di dalam
shalat berjama‟ah terkandung berbagai rahasia dan manfaat yang dapat kita peroleh,
diantaranya, yaitu :
1. Memperkokoh persatuan dan persamaan derajat
2. Mempererat persaudaraan dan silaturrahim
3. Memupuk kesamaan dan silodaritas
4. Membiasakan disiplin dan keteraturan
5. Mendapat keutamaan 27 derajat dari Allah SWT.
5. Hikmah Ibadah Shalat
35
Suzanne Haneef, Islam Dan Muslim, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996), Cet. Ii, h. 93 36
Ari Ginanjar, Esq ( Emotional Spiritual Quotient ) Berdasarkan 6 Rukun Iman Dan 5
Rukun Islam, Arga, Jakarta, 2001, h. 214
84
Ibadah shalat adalah ibadah yang mengandung nilai rohaniah dan
kemasyarakatan, yang mana tercdrmin dalam setiap tingkah laku dan aktivitas sehari-
hari bagi yang menjalankannya.
Adapun hikmah yang dapat diperoleh dari pengamalan ibadah shalat yaitu :
1. Shalat membuat kita selalu ingat (dzikir) kepada Allah SWT
Shalat merupakan ibadah yang harus dikerjakan bagaimanapun situasi dan
keadaan. Hal ini membuat setiap muslim untuk selalu mengingat Tuhannya setiap
waktu. Sebagaimana firman Allah SWT surat. Thaha ayat 14 :
Artinya : Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku,
Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku.37
2. Shalat mencegah perbuatan keji dan munkar
Dalam jiwa manusia terdapat dua nafsu yaitu nafsu mutmainah dan nafsu
amarah. Nafsu mutmainah adalah nafsu yang baik sedangkan nafsu amarah adalah
nafsu yang selalu mengajak kepada jalan keburukan. Maka dengan shalat diharapkan
dapat menjadi benteng dari nafsu amarah ini.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Ankabut 45 :
Artinya : Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan
mungkar.38
3. Shalat menumbuhkan rasa tenang dalam hati
37
Departemen Agama RI, Loc. Cit 38
Ibid, h. 321
85
Dalam sebuah hadits ada yang menerangkan bahwa bila kalian sedang dalam
keadaa marah dan gelisah, maka ambilah air wudhu dan shalatlah. Hal ini
menandakan bahwa mengamalkan shalat dapat menjadikan hati menjadi tenang dan
tentram, sehingga kita tidak akan merasa gelisah meskipun terkena musibah.
Sebagaimana firman Allah SWT surat Al Ma‟arij ayat 19-22
Artinya : Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila
ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, Dan apabila ia mendapat kebaikan ia Amat
kikir, Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat.39
4. Shalat merupakan bukti syukur kepada Allah SWT
Segala nikmat yang kita rasakan dalam hidup ini adalah semata-mata
pemberian Allah SWT. Oleh karena itu selaku hamba sudah sepantasnyalah kita
untuk berterima kasih kepada yang memberi yang mana dapat diwujudkan melalui
dzikir kepadanNya ( shalat ).
Firman Allah surat Al Baqorah ayat 152
Artinya : Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu,
dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.40
5. Shalat membina disiplin waktu
39
Ibid, H. 454 40
Ibid, H. 18
86
Waktu merupakan hal yang sangat berharga dalam hidup ini, karena ia hanya
datang sekali saja bagi kita dan ia tidak akan kembali lagi untuk yang kedua kalinya.
Orang lalai terhadap waktu akan mengalami kerugian yang sangat besar dan sulit
ditebus. Dengan mengamalkan shalat kita telah dididik untuk selalu menghargai
waktu dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, karena di dalam shalat itu
sendiri telah ditetapkan waktu pelaksanaannya.
Hal ini sesuai firman Allah SWT surat An Nisa‟ ayat 103
Artinya : Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di
waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah
merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat
itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.41
6. Shalat mendidik persatuan dan persamaan martabat manusia
Hakikat persatuan dan persamaan martabat manusia adalah mempunyai
pandangan yang hidup yang sejlan yang dapat menjalaninya. Masyarakat yang kokoh
persatuannya adalah masyarakat yang dilandasi oleh persamaan iman.
Dalam mengamalkan shalat berjama‟ah misalnya adalah berkumpulnya kaum
muslimin dalam satu tempat di belakang imam. Hal ini merupakan lembaga atau
wahana persatuan dan persamaan martabat umat yang kuat.
Berdirinya seorang muslim yang miskin di samping muslim yang kaya, tidak
ada perbedaan diantara keduanya. Ini menunjukkan persamaan sesama umat muslim
41
Ibid, H. 76
87
yang mana dihadapan Allah SWT semuanya sama. Adapun yang membedakan adalah
kadar keimanan dan ketagwaan kepada Allah SWT yang tertanam di dalam hati
mereka masing-masing.
B. Kedisiplinan
1. Pengertian Kedisiplinan
Menurut Oteng Sutisna kedisiplinan adalah ‟‟proses atau hasil pengarahan dan
pengandilan keinginan, dorongan atau kepentingan demi satu cita-cita atau untuk
mencapai tindakan yang lebih efektif dan dapat diandlakan.42
Adapun pendapat lain mengatakan ‟‟Disiplin adalah sikap mental yang
mengandung kerelaan mematuhi semua ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan
norma-norma yang berlaku dalam melaksanakan dan tanggungjawab.43
Dari kedua pendapat di atas dapat di pahami bahwa yang dimaksud
kedisiplinan adalah sikap mental yang ada pada diri seseorang untuk selalu taat dan
patuh kepada peraturan-peraturan ysng telah ditetapkan guna tercapai suatu cita-cita
yang diinginkan.
Adapun yang dimaksud kedisiplinan dalam pembahasan ini adalah
kedisiplinan sekolah, sebagaimana yang dijelaskan oleh Mulyasa, yaitu disiplin
sekolah dapat diartikan sebagai keadaan tertib dimana guru, staf, dan peserta didik
42
Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1989), h. 109 43
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Bahan Dasar Wawasan Kependidikan, (Jakarta:
1995), h. 204
88
yang tergabung di dalam sekolah tunduk kepada peraturan yang telah ditetapkan
dengan senang hati.
Dari pengertian di atas nampak bahwa kedisiplinan sekolah bertujuan untuk
membantu peserta didik menemukan jati dirinya dan mengatasi serta mencegah patuh
kepada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan guna tercapai suatu cita-cita yang
diinginkan.
Adapun yang dimaksud kedisiplinan dalam pembahasan ini adalah
kedisiplinan sekolah, sebagaimana yang dijelaskan oleh Mulyasa, yaitu disiplin
sekolah dapat diartikan sebagai keadaan tertib dimana guru, staf, dan peserta didik
yang tergabung di dalam sekolah tunduk kepada peraturan yang telah ditetapkan
dengan senang hati.
Dari pengertian di atas nampak bahwa kedisiplinan sekolah bertujuan untuk
membantu peserta didik menemukan jati dirinya dan mengatasi serta mencegah
timbulnya masalah-masalah disiplin dan berusaha menciptakan situasi pembelajaran
yang menyenangkan, sehingga mereka menaati segala peraturan yang telah
ditetapkan. Dengan demilkian kedisiplinan dapat merupakan bantuan kepada peserta
didik agar mereka mampu berdiri sendiri.
2. Bentuk-bentuk Kedisiplinan Sekolah
Bentuk-bentuk kedisiplinan sekolah adalah semua jenis atau macam-macam
aturan yang dibuat sekolah yang bersangkutan untuk diikuti dan dilaksanakan oleh
89
anggota masyarakat sekolah secara disiplin dan ditetapkan dengan tugas oleh suatu
sekolah.
Adapun bentuk-bentuk kedisiplinan sekolah sebagaimana yang telah
dijelaskan dalam petunjuk pelaksanaan pembinaan sekolah adalah :
a. Hadir disekolah dan pulang pada waktunya
b. Mengikuti keseluruhan program sekolah yang diperuntukkan baginya
c. Meningkatkan disiplin dirinya di dalam dan di luar sekolah
d. Memakai seragam sekolah menurut ketentuan yang berlaku
e. Mematuhi dan melaksanakan semua peraturan yang berlaku.44
Sedangkan menurut Ismet Syarif dan Nawas adalah
a. Setiap siswa harus memiliki buku dan alat yang dibutuhkan
b. Badan bersih dan sehat
c. Menjaga ketenangan dan ketertiban selama mengikuti pelajaran maupun
istirahat
d. Lima menit sebelum masuk harus sudah ada di sekolah
e. Menaati waktu masuk, istirahat dan jam belajar
f. Tidak membawa orang lain atau temen yang mengganggu keamanan sekolah
g. Tidak membawa uang atau perhiasan yang berlebihan atau tidak membawa
senjata tajam
h. Turut bersama menjaga kebersihan halaman dan kelas.45
Dengan demikian maka bentuk-bentuk kedisiplinan sekolah meliputi semua
aturan atau tata tertib sekolah yang berlaku dari mulai jam belajar, cara berpakaian,
tingkah laku, pengendalian diri dan sebagainya. Sehingga kondisi sekolah terlaksana
44
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Sekolah,
(Jakarta: 1984), h. 49 45
Ismet Syarif Dan Nawas, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1978), h. 38-39
90
dan tentram serta mencerminkan suatu lembaga pendidikan yang berusaha untuk
membentuk karakter manusia menuju kedewasaan.
3. Fungsi Kedisiplinan Sekolah
Kedisiplinan di sekolah mempunyai fungsi yang sangat penting untuk
menjaga agar situasi sekolah tetap terjaga sebagai lembaga pendidikan yang penuh
dengan ketenangan, kedamaian, tertib serta mendidik dan mengembangkan unsur-
unsur fisik dan psikis yang normal serta memilihara pertumbuhan dan perkembangan
anak di sekolah dengan sebaik-sebaiknya.
Adapun fungsi kedisiplinan sekolah menurut Hadari Nawawi adalah
mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan yang ditetapkan
bersama dalam melaksanakan kegiatan kelas dan dapat memberikan hukuman kepada
orang yang melanggar.46
Dengan demikian jelaslah bahwa kedisiplinan di sekolah sangat penting
diperlukan, karena dengan kedisiplinan di sekolah sangat penting diperlukan, karena
dengan kedisiplinan diharapkan mampu menciptakan situasi dan kondisi yang
nyaman, educatif, bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Kedisiplinan
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pada pembentukan
kedisiplinan seseorang, antara lain :
a. Kesadaran Diri
46
Hadari Nawawi, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1989), h. 40
91
Kesadaran diri adalah sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting
bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Sehingga kesadaran diri menjadi motif yang
sangat kuat terwjudnya suatu kedosiplinan.
b. Pengikutan dan Ketaaatan
Pengikutan dan ketaatan sebagi langkah peneraan dan pengaplikasian peraturan-
peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya
kesadaran diri yang kuat. Tekananan dari luar dirinya sebagai upaya mendorong,
menekan dan memaksa agar disiplin diterapkan dalam diri seseorang.
c. Alat Pendidikan
Alat pendidikan adalah suatu wahana atau media untuk mempengaruhi,
mengubah dan membina serta membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
yang ditentukan dan diajarkan.
d. Hukuman
Hukuman adalah sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi, dan meluruskan yang
sal;ah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan yang diharapkan.47
Selain keempat faktor di atas, masih ada beberapa faktor lain yang dapat
berpengaruh pada pebentukan kedisiplinan siswa, diantaranya yaitu :
a. Teladan
Perbuatan dan tindakan kerap kali lebih besar pengaruhnya daripada dengan kata-
kata. Karena itu, contoh dan teladan disiplin atasan, kepala sekolah dan gru-guru
sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa. Mereka lebih meniru apa yang
47
Ibid, h. 45
92
mereka lihat dibanding dengan apa yang mereka dengar. Disini faktor keteladanan
berupa disiplin sangat penting bagi siswa.
b. Lingkungan Kedisiplinan
Seseorang dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada. Baik di
lingkungan rumah tangga, sekolah bahkan masyarakatpun turut berpengaruh dalam
pembentukan kedisiplinan. Bila berada di lingkungan yang berdisiplin, seseorang
dapat terbawa berdisiplin dan begitupun sebaliknya.
c. Latihan Bedisiplin
Disiplin dapat juga dibentuk melalui proses latihan dan kebiasaan. Artinya,
melakukan disiplin yang berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktik-praktik
disiplin sehari-hari. Dengan latihan dan membiasakan diri, disiplin akan terbentuk
dalam diri seseorang.
Jadi pembentukan kedisiplinan ternyata harus melalui proses panjang yang harus
dimulai sejak dini dalam keluarga dan dilanjutkan di sekolah. Hal-hal penting yang
dapat berpengaruh dalam pembentukan kedisiplinan bisa melalui kesadaran diri,
kepatuhan, sanksi, ketaladan, lingkungan bedisplin, latihan dan sebagainya.
Pembiasaan disiplin di sekolah mempunyai peranan positif bagi kehidupan siswa
dimasa yang akan datang. Pada mulanya memang disiplin dirasakan sebagai sesuatu
yang mengekang kebebasan. Akan tetapi, bila suatu aturan dirasakan sebagai sesuatu
yang memang seharus dipatuhi secara sadar untuk kebaikan dirinya lama-kelamaan ia
akan menjadi kebiasaan yang baik menuju kearah disiplin diri.
93
C. Tata Tertib
Sesuai pembahasan sebelumnya bahwa kedisiplinan adalah suatu proses atau
hasil pengendalian keinginan yang mengandng kerelaan untuk mematuhi semua
ketentuan atau peraturn yang berlaku. Oleh karena itu kedisiplinan siswa biasanya
berkaitan langsung dengan masalah tata tertib. Sehingga dibawah ini akan dijelaskan
tentang yang berkaitan dengan tata tertib.
1. Pengertian Tata Tertib
Peraturan atau tata tertib merupakan hal yang penting dalam suatu proses
pengendali dari suatu lembaga. Tata tertib merupakan sesuatu yang dibuat atau
diadakan oleh lembaga tertentu guna menunjang pelaksanaan kegiatan yang telah
direncanakan untuk mencapai suatu tujuan. Adapun pengertian peraturan atau tata
tertib menurut Suharsimi Ariskunto adalah sebagai berikut :
Peraturan atau tat tertib merupakan sesuatu yang mengatur prilaku yang
diharapkan terjadi pada diri siswa. Peraturan menunjukkan pada patokan atau standar
yang sifatnya umum, yang harus dipenuhi oleh siswa misalnya peraturan tentang
kondisi di dalam kelas pada saat pelajaran sedang berlangsung.48
Sedangkan Hadari Nawawi dalam bukunya ‟‟Administrasi Sekolah‟‟
dijelaskan bahwa menurut instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
48
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta: Renika, 1993),
h. 122-123
94
14/V/1974 tentang pengertian tata tertib sekolah adalah ketentuan yang mengatur
kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung sanksi kepada pelanggarnya.49
Dengan demikian tata tertib mengandung pengertian ketentuan yang mengatur
hidup dan kehidupan manusia dalam rangka melakukan aktifitas sehari-hari yang
harus ditaati dengan sungguh-sungguholeh seseorang dimana ia berada baik
dilingkungan keluarga, sekolah bahkan masyarakat dan ia mempunyai sanksi atau
hukuman bagi siapa saja yang melanggarnya.
2. Tujuan Tata Tertib
Berbagai peraturan atau tata tertib dapat saja dibuat dan dibiarkan kepada
setiap individu, masyarakat dan suatu lembaga yang berhak membuatnya. Namun hal
ini harus didasari atas pengertian yang penuh terhadap pelaku (manusia) mengenai
apa yang diharapkan dari padanya, apa yang ada padanya yang kiranya dapat
dimanfaatkan, dikembangkan dan sekaligus dukungan partisipasi dari mereka itu
akan lebih penting.
Peraturan atau tata tertib merupakan pedoman yang jelas dalam melakukan
setiap aktifitas dari suatu lembaga agar dapat berlangsung sesuai dengan apa yang
diharapkan. Seperti halnya sekolah sebagai suatu lembaga yang mengadakan
pendidikan terhadap para siswa, berarti sekolah harus mengadakan peraturan atau tata
tertib bagi setiap personil yang ada di sekolah.
3. Tata Tertib Siswa
49
Hadari Nawawi, Administrasi Sekolah, (Jakarta: Ghia, 1985), h. 206
95
Peraturan atau tata tertib adalah suatu pedoman dari suatu lembaga yang harus
ditaati dan dilaksanakan. Oleh karena itu siapapun yang ada di dalamnya wajib untuk
meralisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun bentuk-bentuk tata tertib siswa yang ada sekolah adalah sebagai berikut :
a. Tugas dan Kewajiban
1. Masuk sekolah. Para siswa harus datang atau berada di sekolah sebelum
pelajaran dimulai. Sebelum memasuki ruangan kelas siswa secara teratur
masuk keruangan, Siswa-siswa boleh duduk setelah guru duduk.
2. Waktu belajar. Sebelum belajar dimulai siswa membaca ayat-ayat pendek
juz 30, setelah selesai baru yang bersangkutan harus sudah siap untuk
menerima pelajaran yang akan diberikan sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
3. Waktu istirahat. Siswa tidak dibenarkan tinggal di dalam kelas, tetapi tetap
berada di halaman gedung sekolah, kecuali keadaan yang tidak
mengizinkan, misalnya hujan.
b. Larangan-larangan
1. Meninggalkan sekolah atau pelajaran selama jam-jam pelajaran
berlangsung tanpa izin kepada sekolah atau guru yang bersangkutan
2. Membawa rokok atau merokok
3. Berpakaian yang senonoh dan bersolek yang berlebihan
4. Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengganggu jalannya pelajaran atau
persekolahan
c. Sanksi-sanksi
1. Peringatan lisan secara langsung kepada siswa
2. Peringatan tertulis kepada siswa tembusan kepada orang tua wali
3. Dikeluarkan untuk sementara
96
4. Dikeluarkan dari sekolah.50
Dalam pengololaan pelajaran kedisiplinan seorang siswa terhadap peraturan
atau tata tertib merupakan suatu masalah yang sangat penting, yang harus ditanamkan
lebih awal tentang kesadaran akan keharusan melaksanakan aturan yang telah
ditentukan. Proses belajar mengajar di sekolah serta tujuan yang diinginkan akan sulit
tercapai secara maksimal tanpa adanya ketaatan akan peraturan ( kedisiplinan ),
sehingga kedisiplinan sangatlah penting dimiliki bagi setiap individu.
D. Pengaruh Ibadah Shalat terhadap Kedisiplinan Siswa
Dalam Al Qur‟an surat Al Ankabut ayat 45 dijelaskan ’’Sesungguhnya shalat
dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar’’. Menurut M. Quraish Shihab
dalam tafsirnya Al Mishbah diterangkan bahwa kata al-fahsya‟ (keji) adalah sesuatu
yang melampaui batas dalam keburukan dan kekejian, baik ucapan maupun
perbuatan. Sedangkan kata al-munkar adalah segala sesuatu yang melanggar norma-
norma agama dan budaya atau adat istiadat suatu masyarakat.51
Sebagaimana kajian sebelumnya tentang kedisiplinan yang berkaitan erat
dengan tata tertib, dan tata tertib itu sendiri merupakan sebuah norma atau aturan
yang berlaku di sebuah lembaga yang harus ditaati oleh anggota masyarakat yang ada
di dalamnya. Maka penulis berkesimpulan bahwa siapa yang telah melanggar
50
Hadari Nawawi, Op. Cit, h. 207 51
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Mishbah, Pesan Kesan Dan Keserasian Al Qur’an, (Jakarta:
Lentera Hati, 2002), h. 507
97
peraturan atau tata tertib yang berlaku, maka ia termasuk telah melakukan perbuatan
munkar.
Oleh karena dengan mengamalkan shalat maka pelakunya akan mampu
terhindar dari perbuatan munkar yaitu pelanggaran terhadap aturan yang berlaku
sehingga ia akan melaksanakan aturan itu sesuai yang diinginkan yang pada akhirya
membentuk pribadi-pribadi yang berjiwa disiplin.
Selain itu ibadah shalat merupakan sebuah bentuk peribadatan yang
mempunyai banyak hikmah. Mengerjakannya secara teratur menyebabkan seorang
muslim selama siang dan malam mengingat relasinya dengan sang pencipta. Hal ini
membuatnya tak pernah lupa bahwa ia adalah seorang hamba dan untuk mematuhi
segala apa yang diperintahkanNya.
Sebagaimana yang dikatakan Mahmud Syaltud :
‟‟Dengan shalat lima waktu, seseorang muslim mengingat Tuhannya dalam
masa yang berurutan pada siang dan malam hari. Dan dengan shalat ini pula ia
mengulang kehadiranNya di hadapan Tuhan, serta menghidupkan ingatan di
dalam jiwa dan hatinya terhadap keagungan Tuhan. Maka iapun akan
senantiasa mematuhi segala perintahNya dan menjahui segala laranganNya.52
Menurut Suzanne Haneef, menyatakan pula bahwa :
‟‟Membungkuk, sujud dan sujud, yang diulang-ulang dan jumlah tertentu
pada setiap shalat, seorang muslim mengekspresikan penyerahan diri,
kerendahan hati, dan melalui gerakan-gerakan tubuh dalam shalat, yang terdiri
atas gerakan berdiri, kekaguman dengan seluruh keberadaannya kepada Allah
52
Mahmud Syaltud, Islam, Aqidah Dan Syariah, (Jakarta: Pusta Amani, 1986), h. 114
98
SWT Yang Maha Agung. Kesadaran akan diri sebagai ciptaanNya dan
mendorong unuk mengekspresikan dalam bentuk fisik maupun verbal.‟‟53
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa melalui shalat kita akan
selalu mengingat kepada Allah SWT mulai sejak pagi, siang, malam, hingga pagi
lagi. Hal ini kemudian direalisasikan melalui sikap tunduk, patuh dan berendah diri,
memuji serta mengagungkannyaNya dengan penuh ketekunana dan kesadasan yang
pada akhirnya bagi yang menjalankannya akan mampu terhindar dari segala
perbuatan keji dan kemungkaran.
Agar ibadah shalat ini dapat tertanam dalam diri setiap muslim dan
menjadikannya suatu kebiasan serta kebutuhan untuk selalu menjalankannya, maka
ibadah ini harus dimulai dan dibiasakan sejak usia dini. Dijelaskan menurut Zakiah
Daradjat :
‟‟Latihan-latihan keagamaan yang menyangkut ibadah seperti sembahyang,
do‟a membaca Al Qur‟an, sembahyang jama‟ah di sekolah atau di langgar
harus dibiasakan sejak kecil, sehingga lama-kelamaan akan tumbuh rasa
senang melakukan ibadah tersebut‟‟.54
Adapun hikmah ibadah shalat adalah bahwa ibadah shalat yang dilaksanakan
seseorang akan memberikan dampak positif bagi yang melaksanakan. Dampak
tersebut adalah terjalinnya hubungan yang kuat dan sangat dekat antara seorang
hamba dengan Allah SWT, yang membawa kenikmatan dan ketenangan.
53
Suzanne Haneef, Islam Dan Muslim, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996), h. 91 54
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1989), h. 75
99
Jika dikaitkan dengan pendidikan khususnya kedisiplinan siswa, maka
pengamalan ibadah shalat akan memberikan pengaruh terhadap kedisiplinan belajar
siswa, karena sikap taat jujur, sungguh-sungguh, serta ketetapan shalat pada
waktunya, yang menjadi bagian dari kepribadian orang yang shalat akan mendorong
untuk selalu aktif, rajin dan disiplin diri dalam proses pendidikannya.
Menurut Ary Ginanjar Agustian, mengemukakan :
Shalat adalah sarana untuk melatih sebuah kedisiplinan, waktu telah
ditentukan dengan pasti sehingga orang yang mampu melakukan shalat secara
disiplin yang tinggi. Kemampuan untuk melakukan shalat tepat waktu, adalah
sebuah jaminan bahwa orang tersebut disamping bisa dipercaya juga memiliki
kesadaran akan arti penting sebuah waktu yang harus ditepati.55
Dari pendapat di atas, semakin jelas bahwa shalat yang dilakukan dengan
rajin, teratur, serta berjama‟ah akan membentuk pribadi yang berdisiplin tinggi yang
tercermin dalam kehidupan sehari-hari.
55
Ary Ginanjar Agustian, (Emotional Spiritual Quotient) Berdasarkan 6 Rukun Iman Dan 5
Rukun Islam, (Jakarta: Arga, 2001), h. 212
100
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Suatu penelitian akan dikatakan baik apabila memakai metode atau cara-cara
tertentu yang tepat, sebab dengan dipakainya metode yang tepat maka penelitian yang
dilaksanakan itu akan terarah pada tujuan yang diharapkan. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dimana peneliti bertujuan
untuk mendeskripsikan suatu hal seperti adanya, dengan data kuantitatif atau data
yang dianalisis dengan menggunakan rumus-rumus statistic sesuai dengan
permasalahan yang telah diajukan.
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang dilihat yaitu :
a. Variabel bebas ( independent variabel ) “Kondisi yang mempengaruhi
munculnya gejala”. Sesuai dengan pendapat tersebut maka yang menjadi
variabel bebasnya dalam penelitian ini adalah pengamlan ibadah siswa.
b. Variabel terikat ( dependen variabel ) “segala bentuk peristiwa atau gejala
yang muncul sehubungan percobaan”.56
Sesuai dengan pendapat tersebut
maka dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kedisiplinan siswa.
56
Muhammad Ali, Penelitian Prosedur dan strategi, (Bandung: Angkasa, 1987), h. 131.
101
C. Populasi dan sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar Lampung Tahun Pelajaran
2016/2017
b. Sampel
Pada penelitian ini sampel diambil dengan cara teknik sampling sistematis
dimana pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang
telah diberi nomor urut.57
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa
kelas IVa, IVb, dan IVc, Madrasah Ibtidaiyah Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja
Basa Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017.
D. Metode Quesioner Atau Angket
Angket atau questionnaire adalah daftar pertanyaan yang distribusikan
melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah
pengawasan peneliti. Responden ditentukan berdasarkan teknik sampling.58
Pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa angket adalah suatu alat pengumpulan data yang
dilakukan dengan memberikan sejumlah daftar pertanyaan kepada responden atau
untuk memperoleh data yang diperlukan. Adapun bentuk pertanyaan yang diajukan
57
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 123 58
Nasution M.A., Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Angkasa, 2004), h.
128.
102
kepada siswa adalah bentuk pilihan ganda dengan 3 ( tiga ) pilihan jawaban, yaitu
sebagai berikut :
a. Jika responden memilih pilihan jawaban yang A maka diberikan skor 3
b. Jika responden memilih pilihan jawaban yang B maka diberikan skor 2
c. Jika responden memilih pilihan jawaban yang C maka diberikan skor 1
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk yang disusun dan
dikembangkan berdasarkan diskripsi teori, definisi operasional dan indikator-
indikator, kuesioner ini ditujukan kepada responden yaitu siswa-siswi MI
Ismaria Al-Qur‟aniyyah untuk mendapatkan data pengamlan ibadah shalat
dan kedisiplinan siswa.
Tabel 1.2
Kisi-kisi Angket
Variabel Indikator Nomor Item
Pengamalan
Ibadah Shalat
(Variabel X)
1. Menanamkan pengertian bahwa shalat
adalah kewajiban.
2. Mengajarkan bacaan-bacaan shalat
3. Mengajarakan tatacara shalat
4. Menanamkan nilai tentang pentingnya
shalat
5. Menanamkan tentang hikmahnya shalat
6. Memberikan contoh tentang pelaksanaan
shalat
7. Mengawasi pelaksanaan shalat di sekolah
8. Memberi kesempatan untuk membaca buku-buku tentang shalat
9. Menasehati dan memberi sanksi yang
tidak melakukan shalat Dzuhur dan
Ashar berjma‟ah
1,2
3,4
5,6
7,8
9,10
11,12
13,14
15,16 17,18
19,20
Kedisiplinan
Siswa
(Variabel Y)
1. Kehadiran Siswa
2. Kepatuhan siswa terhadap tata tertib
3. Keaktifan dan sikap ketika belajar
4. Kegiatan belajar
21,22,23
24,25,26
27,28
29,30
103
E. Instrumen Penelitian
1. Definisi Konseptual
Instrumen merupakan alat penelitian yang digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes,
pedoman wawancara, pedoman observasi dan questioner.59
2. Definisi Operasional
Pemahaman adalah kecakapan atau kemampuan untuk memahami dan
mengerti sesuatu yang dilihat, dibaca maupun didengarnya pada situasi tertentu,
sedangkan kemampuan dapat diartikan kesanggupan untuk melakukan sesuatu
disertai minat, perhatian dan motivasi.
Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap pengamalan ibadah shalat
dan kedisiplinan siswa, penulis menggunakan angket yang berisi pertanyaan
mengenai pemahaman siswa dengan menggunakan skala likert. Metode ini
merupakan penskalaan pertanyaan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai
dasar penentuan nilai skalanya. Jumlah alternatif respon yang ada dalam skala Likert
ada 3 jenis ( Ya, Kadang-kadang dan Tidak ).
F. Analisis Data
Metode Analisis Data adalah jalan yang ditempuh untuk mengolah data yang
diperoleh.
59
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 305.
104
a. Validitas Instrumen Penelitian
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrimen. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat. Untuk uji validitas menggunakan
rumus Product Momen yaitu :
rxy = XY−
( X )( Y )
N
{( X2)−( X )2
N} ( Y
2 −
( Y2
)
N}
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara X dan Y
N = Jumlah sampel penelitian
𝑋 = Jumlah variabel X
𝑌 = Jumlah variabrl Y
𝑋2 = Jumlah kuadrat variabel X
𝑌2 = Jumlah kuadrat variabel Y
60
b. Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas instrumen penelitian adalah suatu alat yang memberikan hasil
yang tetap sama (konsisten, ajeg). Hasil pengukuran itu harus tetap sama (relative
sama) jika pengukurannya diberiakan pada subyek yang sama meskipun dilakukan
oleh orang yang berbeda, waktu yang berlainan, dan tempat yang berbeda pula.
60
Ibid, h. 225.
105
Tidak terpengaruh oleh pelaku, situasi dan kondisi. Alat ukur yang
reliabilitasnya tinggi disebut alat ukur yang variabel.
Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi pada rumus Product Moment ini,
maka hasilnya dimasukkan ke dalam tabel nilai “r”. Kemudian untuk mengetahui
tinggi rendahnya korelasi pada angka indeks ‟‟r‟‟ Product Moment maka digunakan
pedoman buku sugiono. Selanjutnya untuk menguji keeratan koefisien signifikansi
digunkan uji ‟‟t‟‟ dengan rumus :
t =r n − 2
1 − r2
Keterangan :
t = Taraf nyata
r = Besarnya korelasi hitung
n = Jumlah sampel
1 = Angka konstan
Hasil perhitungan kita dapat menyimpulkan bahwa daya beda soal yang telah
terbuat termasuk kedalam kategori memiliki daya beda yang baik atau tidak.
Interpretasi daya beda tersebut mengaju pada tabel berikut :
Tabel 1.3
Interprestasi Koefisien
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Sangat rendah
Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Rendah
Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Sedang
Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Kuat
Antara 0,80 sampai dengan 0,000 Sangat kuat
106
107
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Amatan
Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel yaitu variabel pengamalan
ibadah shalat merupakan variabel bebas (X), sedangkan variabel kedisiplinan
siswa sebagai variabel terikat (Y). Pada bagian ini akan digambarkan atau
dideskripsikan dari data masing-masing variabel yang telah diolah dilihat dari
nilai rata-rata (mean), median, modus, dan standar deviasi. Selain itu juga
disajikan tabel distribusi frekuensi dan diagram batang dari distribusi frekuensi
masing-masing variabel. Berikut ini rincian hasil pengolahan data yang telah
dilakukan.
1. Pengamalan ibadah Shalat
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil yaitu
mean 85, median 87 dan modus 87 dan nilai maksimal sebesar 96 sedangkan
nilai minimal yaitu sebesar 69 serta simpangan baku sebesar 6.23 dan variansi
39. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini:
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Nilai Pengamalan Ibadah
Peserta Didik
Nilai Frekuenisi
69 1
73 2
75 1
76 3
78 1
108
80 2
82 3
84 5
87 9
89 7
91 5
96 2
Tabel 2
Rekapitulasi Nilai Pengamalan Ibadah
Statistika Nilai
JumlahPesertaDidik (N) 41
NilaiTertinggi (xmaks) 96
NilaiTerendah (xmin) 69
Rata-rata 84
Median 87
Modus 87
Variansi 39
Simpangan Baku (s) 6.23
Gambar 1
Grafik Nilai Pengamalan Ibadah Peserta Didik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
69 73 75 76 78 80 82 84 87 89 91 96
49
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa nilai pengamalan
ibadah memiliki nilai tertinggi sebesar 96 dan nilai terendah sebesar 69 serta
memiliki rata-rata sebesar 84.
2. Kedisiplinan
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil yaitu
mean 86, median 87 dan modus 84 dan nilai maksimal sebesar 96 sedangkan
nilai minimal yaitu sebesar 73 serta simpangan baku sebesar 4.63 dan variansi
22. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini:
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Nilai Kedisiplinan Peserta Didik
Nilai Frekuenisi
73 1
76 1
80 3
82 3
84 10
87 7
88 1
89 7
91 5
93 2
96 1
Tabel 3
Rekapitulasi Nilai Kedisiplinan
Statistika Nilai
JumlahPesertaDidik (N) 41
NilaiTertinggi (xmaks) 96
NilaiTerendah (xmin) 73
Rata-rata 86
Median 87
Modus 84
Variansi 22
Simpangan Baku (s) 4.63
Gambar 2
Grafik Nilai Kedisiplinan Peserta Didik
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa nilai kedisiplinan
memiliki nilai tertinggi sebesar 96 dan nilai terendah sebesar 73 serta
memiliki rata-rata sebesar 64.
B. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen yang telah dilakukan di MI Ismaria Al-Qur‟aniyyah
yaitu uji coba tes pengamalan ibadah dan kedisiplinan. Sebelum instrumen
diberikan di kelas kontrol dan kelas eksperimen, terlebih dahulu dilakukan
0
2
4
6
8
10
12
73 76 80 82 84 87 88 89 91 93 96
51
penelaahan hasil uji coba instrumen. Hasil penelaahan dan analisis data uji coba
instrumen dijelaskan sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Dalamupayauntukmendapatkan data yang akurat,
makainstrumentesharusmemenuhikriteria yang baik.Instrumen yang
digunakandiujicobakanterlebihdahulu di
luarsampelpenelitian.Ujicobatesdilakukanuntukmengetahuiapakahbutirsoalda
patmengukurapa yang hendakdiukur.
Sebelummelakukanujicobadiluarsampel,
penelitimelakukanvaliditaskonstrukterlebihdahuluterhadapkesesuaianisi yang
terkandungdalambutirtes.Uji coba tes pengamalan ibadah sholat terdiri atas
15 soal dan kedisiplinan terdiri dari 15 soal yang diujikan kepada populasi di
luar sampel penelitian. Uji coba tes dilakukan kepada 41 peserta didik di MI
Ismaria Al-Qur‟aniyyah. Analsis validitas butir angket dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4
Validitas Instrumen Pengamalan Ibadah Sholat
No Item rhitung rtabel Kesimpulan
1 0.33 0.316 Valid
2 0.32 0.316 Valid
3 0.49 0.316 Valid
4 0.64 0.316 Valid
5 0.38 0.316 Valid
6 0.49 0.316 Valid
7 0.33 0.316 Valid
8 0.35 0.316 Valid
52
9 0.62 0.316 Valid
10 0.45 0.316 Valid
11 0.71 0.316 Valid
12 0.64 0.316 Valid
13 0.59 0.316 Valid
14 0.34 0.316 Valid
15 0.34 0.316 Valid
Tabel 5
Validitas Instrumen Kedisiplinan
No Item rhitung rtabel Kesimpulan
1 0.560 0.316 Valid
2 0.485 0.316 Valid
3 0.578 0.316 Valid
4 0.556 0.316 Valid
5 0.477 0.316 Valid
6 0.620 0.316 Valid
7 0.577 0.316 Valid
8 0.507 0.316 Valid
9 0.488 0.316 Valid
10 0.716 0.316 Valid
11 0.733 0.316 Valid
12 0.64 0.316 Valid
13 0.59 0.316 Valid
14 0.34 0.316 Valid
15 0.440 0.316 Valid
Setelah dilakukan uji validitas dengan menggunakan rumus korelasi
produk momen. Dari 30 butir soal tes yang diujicobakan yaitu mengenai
pengamalan ibadah sholat dan kedisiplinan, diperoleh 30 butir soal yang valid,
sebab rxy ≥ 0,316.
2. Uji Reliabilitas Item Instrumen Penelitian
53
Pengujian reliabilitas instrumen penelitian dilakukan dengan cara
mengkorelasikan kelompok instrumen pengamalan ibadah dengan instrumen
kedisiplinan . Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini:
Tabel 6
Tabel Uji Reliabilitas Pengamalan Ibadah dan Kedisiplinan
NO RESPONDEN X Y X2 Y
2 X.Y
1 1 37 34 1369 1156 1258
2 2 39 41 1521 1681 1599
3 3 39 40 1521 1600 1560
4 4 40 40 1600 1600 1600
5 5 37 38 1369 1444 1406
6 6 33 39 1089 1521 1287
7 7 36 38 1296 1444 1368
8 8 38 41 1444 1681 1558
9 9 43 38 1849 1444 1634
10 10 31 38 961 1444 1178
11 11 41 42 1681 1764 1722
12 12 35 38 1225 1444 1330
13 13 34 36 1156 1600 1360
14 14 34 39 1156 1521 1326
15 15 38 38 1444 1444 1444
16 16 34 36 1156 1296 1224
17 17 38 33 1444 1089 1254
18 18 43 41 1849 1681 1763
19 19 41 41 1681 1681 1681
20 20 39 36 1521 1296 1404
21 21 40 37 1600 1369 1480
22 22 39 39 1521 1521 1521
23 23 39 43 1521 1849 1677
24 24 40 42 1600 1764 1680
25 25 41 40 1681 1600 1640
26 26 39 39 1521 1521 1521
27 27 41 41 1681 1681 1681
28 28 39 37 1521 1369 1443
29 29 39 39 1521 1521 1521
30 30 38 40 1444 1600 1520
31 31 33 39 1089 1521 1287
32 32 40 38 1600 1444 1520
33 33 40 40 1600 1600 1600
34 34 38 38 1444 1444 1444
54
35 35 40 39 1600 1521 1560
36 36 36 37 1296 1369 1332
37 37 39 38 1521 1444 1482
38 38 40 40 1600 1600 1600
39 39 37 40 1369 1600 1480
40 40 34 36 1156 1296 1224
41 41 41 38 1681 1444 1558
Jumlah 1563 1591 59899 61909 60727
N = 41
𝑋 = 1563
𝑌 = 1591
𝑋2 = 59899
∑Y2 = 61909
∑XY = 60727
𝑟𝑥𝑦 = 𝑥𝑦
( 𝑥2) × ( 𝑦2)
𝑟𝑥𝑦 =60727
59899 (61909)
𝑟𝑥𝑦 =60727
3708287191=
60727
60895.7075= 0.99723
Rumus mencari reliabilitas adalah: 𝑟𝑖 =2𝑟𝑥𝑦
1+𝑟𝑥𝑦
Maka: 𝑟𝑖 =2×0.99
1+0.99= 0.99
Perhitungan reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana
hasil pengukuran tetap konsisten. Menurut Anas Sudijono, suatu tes dikatakan
baik jika memiliki reliabilitas 0,70 < r11 ≤ 1.00. Berdasarkan perhitungan di
55
atas, diperoleh hasil perhitungan reliabilitas butir soal sebesar 0,99. Dimana
angka tersebut memenuhi kriteria soal yang layak digunakan.
C. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil uji asumsi yang telah dilakukan, selanjutnya akan dianalisis
untuk menguji hopotesis. Pasangan hipotesis yang akan diujikan adalah sebagai
berikut:
a. HipotesisKerja (Ha) yang
menyatakanadapengaruhantaraduavariabelyaituvariabelpengamlanibadahshala
tdengankedisiplinansiswa, maka Ha dapatditerima.
b. Hipotesisnihil (Ho) yang
menyatakantidakadapengaruhantaraduavariabelpengamlanibadahshalatdengan
kedisiplinansiswa, maka Ho ditolak.
Apabila Fhitung<Ftabelmaka H0 diterima dan Apabila Fhitung>Ftabelmaka Ha diterima
dan H0 ditolak.
Tabel 7
Data Pengamalan Ibadah Peserta Didik (X)
No Nilai
1 82
2 87
3 87
4 89
5 82
6 73
7 80
8 84
9 96
10 69
11 91
56
12 78
13 76
14 76
15 84
16 76
17 84
18 96
19 91
20 87
21 87
22 89
23 87
24 87
25 89
26 91
27 87
28 91
29 87
30 84
31 73
32 89
33 89
34 84
35 89
36 80
37 87
38 89
39 82
40 75
41 91
Tabel 8
Data Kedisiplinan Peserta Didik (Y)
No Nilai
1 76
2 91
3 89
4 89
5 84
6 87
7 84
8 91
57
9 84
10 84
11 93
12 84
13 88
14 87
15 84
16 80
17 73
18 91
19 91
20 80
21 82
22 87
23 96
24 93
25 89
26 87
27 91
28 82
29 87
30 89
31 87
32 84
33 89
34 84
35 87
36 82
37 84
38 89
39 89
40 80
41 84
Dari kedua tabel di atas, selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel kerja
perhitungan korelasi angka kasar sebagai berikut:
Tabel 9
Tabel Kerja Korelasi Antara Pengamalan Ibadah dengan Kedisiplinan
Peserta Didik
58
No X Y X
2 Y
2 X×Y
1 82 76 6724 5776 6232
2 87 91 7569 8281 7917
3 87 89 7569 7921 7743
4 89 89 7921 7921 7921
5 82 84 6724 7056 6888
6 73 87 5329 7569 6351
7 80 84 6400 7056 6720
8 84 91 7056 8281 7644
9 96 84 9216 7056 8064
10 69 84 4761 7056 5796
11 91 93 8281 8649 8463
12 78 84 6084 7056 6552
13 76 88 5776 7744 6688
14 76 87 5776 7569 6612
15 84 84 7056 7056 7056
16 76 80 5776 6400 6080
17 84 73 7056 5329 6132
18 96 91 9216 8281 8736
19 91 91 8281 8281 8281
20 87 80 7569 6400 6960
21 87 82 7569 6724 7134
22 89 87 7921 7569 7743
23 87 96 7569 9216 8352
24 87 93 7569 8649 8091
25 89 89 7921 7921 7921
26 91 87 8281 7569 7917
27 87 91 7569 8281 7917
28 91 82 8281 6724 7462
29 87 87 7569 7569 7569
30 84 89 7056 7921 7476
31 73 87 5329 7569 6351
32 89 84 7921 7056 7476
33 89 89 7921 7921 7921
34 84 84 7056 7056 7056
35 89 87 7921 7569 7743
36 80 82 6400 6724 6560
37 87 84 7569 7056 7308
38 89 89 7921 7921 7921
39 82 89 6724 7921 7298
40 75 80 5625 6400 6000
41 91 84 8281 7056 7644
Jumlah 3475 3532 296113 305130 299696
59
N = 41
𝑋 = 3475
𝑌 = 3532
𝑋2 = 296113
∑Y2 = 305130
∑XY = 299696
𝑟𝑥𝑦 = 41 299696 − 4375 (3532)
41 296113 − (12075625) 41 305130 − (12475024)
𝑟𝑥𝑦 =13836
23632912
𝑟𝑥𝑦 =13836
15373
𝑟𝑥𝑦 = 0.9
1. MengujiSignifikan Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui apakah hasil rhitung tersebut mempunyai taraf nyata atau tidak,
maka dilakukan uji t (taraf nyata) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
t =r n − 2
1 − r2
Keterangan :
t = Taraf nyata
r = Besarnya korelasi hitung
60
n = Jumlah populasi
r2
= Kuadrat besarnya korelasi hitung
1 = Angka konstanta.
Dari hitungantersebut di atasdiketahuibahwa : r = 0.9dan N = 41
sehinggadapatdihitungsebagaiberikut :
t =r n − 2
1 − r2
𝑡 =0,9 × 41 − 2
1 − 0,92= 21.131
Hasil uji taraf nyata yang menunjukkan angka sebesar t = 21.131 tersebut
dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai pada d.k (derajat kebebasan) = n – 2 yaitu 41
-2 = 39 dalam tabel nilai-nilai pada taraf signifikan 5% menunjukkan angka sebesar
0.308. Sehingga r hitung> r tabel, dengan demikian bahwa ada hubungan yang nyata
pengamalan ibadah dengan kedisiplinan peserta didik.
Dan untuklebihmenyakinkan, apakahkeduavariabeltersebutmemilikipengaruh
yang signifikanatautidak,
makapenulisjugamenggunakaninterprestasiterhadapkoefisienkorelasi yang
diperolehataunilai r. Adapuninterprestasinyaadalahsebagiberikut :
Tabel10
InterprestasiKoefisien
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
Antara 0,00 sampaidengan 0,199 Sangatrendah
Antara 0,20 sampaidengan 0,399 Rendah
Antara 0,40 sampaidengan 0,599 Sedang
61
Antara 0,60 sampaidengan 0,799 Kuat
Antara 0,80 sampaidengan 0,000 Sangatkuat.
Berdasarkantabel di atas, makkoefisienkorelasi( rhitung) yang
ditemukansebesar 0,9 termasukpadakategorisangat
kuatkarenaberadapadaposisiantara 0,80 sampaidengan1.
Jadijelassekalibahwaibadahshalat yang dilakukansiswamempunyaipengaruh
terhadap pembentukankedisiplinansiswa di Madrasah IbtidaiyahIsmaria Al-
Qur‟aniyyah Raja Bandar Lampung.
MencariKoefesienDeterminasi
Dengan c. d = r2 x 100%
c.d = 0,9 x 100%
= 90 %
Hasilperhitungankoefisiendeterminasidiperolehsebesar90 %.Hal
inimengandungartibahwapengamalan ibadah siswa di kelas IV Madrasah
IbtidaiyahIsmaria Al-Qur‟aniyyah dipengaruhi oleh kedisiplinansebesar90 %.
D. Pembahasan
Kedisiplinanadalahsikap mental yang
adapadadiriseseoranguntukselalutaatdanpatuhkepadaperaturan-
peraturanysngtelahditetapkangunatercapaisuatucita-cita yang diinginkan.Adapun
yang dimaksudkedisiplinandalampembahasaniniadalahkedisiplinansekolah,
sebagaimana yang dijelaskanolehMulyasa,
yaitudisiplinsekolahdapatdiartikansebagaikeadaantertibdimana guru, staf,
danpesertadidik yang tergabung di dalamsekolahtundukkepadaperaturan yang
62
telahditetapkandengansenanghati.Bentuk-
bentukkedisiplinansekolahadalahsemuajenisataumacam-macamaturan yang
dibuatsekolah yang
bersangkutanuntukdiikutidandilaksanakanolehanggotamasyarakatsekolahsecaradi
siplindanditetapkandengantugasolehsuatusekolah.Kedisiplinan di
sekolahmempunyaifungsi yang sangatpentinguntukmenjaga agar
situasisekolahtetapterjagasebagailembagapendidikan yang
penuhdenganketenangan, kedamaian,
tertibsertamendidikdanmengembangkanunsur-unsurfisikdanpsikis yang normal
sertamemiliharapertumbuhandanperkembangananak di sekolahdengansebaik-
sebaiknya.
Adapunfungsikedisiplinansekolahadalahmencegahterjadinyapelanggaran-
pelanggaranterhadapketentuan yang
ditetapkanbersamadalammelaksanakankegiatankelasdandapatmemberikanhukum
ankepada orang yang melanggar.Dengandemikianjelaslahbahwakedisiplinan di
sekolahsangatpentingdiperlukan, karenadengankedisiplinan di
sekolahsangatpentingdiperlukan,
karenadengankedisiplinandiharapkanmampumenciptakansituasidankondisi yang
nyaman, educatif, bagipertumbuhandanperkembangananak.
Dari hasilpengolahandananalisa data,dapat
disimpulkanbahwaterdapathubunganantarapengamalanibadahshalatterhadapkedis
iplinansiswa di kelas IV tahunpelajaran 2016/2017 di Madrasah
63
IbtidaiyahIsmaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar
Lampung.Adapunhubunganibadahshalattersebutsignifikandalam proses
pembentukankedisiplinansiswa. Hal
initerbuktidariperolehanangkakorelasisebesar 0,9 yang
masukkedalamtabelinterprestasiantara 0,80-
1termasukdalamkategorikorelasiatauhubungan yang sangat kuat, artinya bahwa
terdapat hubungan yang sangat kuat antara pengamalan ibadah siswa dengan
kedisiplinan.
Hasilperhitungankoefisiendeterminasidapatmengungkapkanseberapabesar
hubunganantarapengamalanibadahshalatterhadapkedisiplinansiswa.Hasilkoefisie
ndeterminasaisebesar90 %.Hal
inimenunjukkanbahwakedisiplinansiswatersebutturutditentukanolehpengamalani
badahyang dilakukan oleh siswa tersebut.Berdasarkanpembahasan di atas,
makadapat disimpulkan bahwa
terdapathubunganantarapengamlanibadahshalatterhadappembentukankedisiplina
nsiswa di Madrasah IbtidaiyahIsmaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar
Lampung.
64
BAB V
KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan,
didapat nilai 𝑟𝑥𝑦 = 0.9 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat pengamalan ibadah dengan kedisiplinan siswa di MI
Ismaria Al-Quraniyyah Bandar Lampung.
B. Saran
Sebagai akhir dari penulisan penelitian ini, maka penulis ingin mengemukakan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi para siswa Madrasah Ibtidaiyah Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa
Bandar Lampung agar lebih meningkatkan ibadah shalatnya terutama dalam
penghayatan dan pengamalannya sehingga diharapkan ia mampu memberikan
dan membentuk karakter seorang muslim yang baik. Selain itu pula
kedisiplinan yang telah dibentuk agar tetap dibudidayakan dan dipraktekkan
dalam segala hal baik itu di rumah, di sekolah atau dimana saja berada.
2. Bagi para guru dan orang tua supaya terus mempertahankan dan lebih
meningkatkan bimbingan dan arahannya kepada siswa dalam hal ibadah shalat
dan kedisiplinannya. Dan yang lebih penting lagi memberikan contoh dan
teladan yang baik yang nantinya dapat ditiru dan dilaksanakan oleh para
siswa.
65
3. Bagi para pembaca, penulis mengharapkan supaya dapat meneliti kembali
penelitian ini guna melengkapi dan mengembangkan penelitian yang telah ada
dalam skripsi ini.
C. Penutup
Alhamdulillah puji dan syukur hanya kepada Allah SWT yang telah
memberikan kemudahan dan kesabaran kepada penulis dalam pembentukan skripsi
ini sehingga dapat terselesaikan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam skripsi
ini tyang sangat jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan ilmu dan
wawasan yang penulis miliki. Namun demikian penulis berusaha sekuat
kemampuan yang dimiliki guna mencapai tulisan yang baik. Oleh sebab itu saran
dan kritik yang membangun dari pembaca dapat disampaikan sehingga dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Akhirnya semoga Allah SWT tetap memberikan hidayahNya kepada kita
sehingga kita selalu berada di jalannNya yang lurus dan menjadikan kita insane
yang bermanfaat bagi sesama. Aamiin….
66
DAFTAR PUSTAKA
Agustian Ary Ginanjar, ESQ (Emotional Spiritual Quotitent) : Berdasarkan 6 Rukun
Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta : Arga, 2001
Ali M. Daud, Hukum Islam : Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia.
Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2000
Al Masri Nasy‟at, Menyambut Kedatangan Bayi. Jakarta : Gema Insani Press, 1989
An Nadwi Abul Hasan Ali Abdul Hayyi Al Hasani, Empat Sendi Agama Islam.
Jakarta : Rineka Cipta, 1992
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Pendekatan Proyek. Jakarta : Rineka Cipta,
2002
Darajadjat Zakiah, Ilmu Jiwa Agama. Jakarta : Bulan Bintang, 1989
_________________ Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta : 1985
_________________ dkk. Agama Islam Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada
Perguruan Tinggi Umum. Jakarta : Bulan Bintang, 1998
Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya. Semarang : Karya Toha Putra,
1998
Dep.Dik.Nas, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 2003
Hadi Sutriso, Metedologi Risearch. Yogyakarta : F. Psikologi UGM. 1986
Haneef Suzanne, Islam dan Muslim. Jakarta : Pustaka Firdaus. 1996
Irawan Prasetya, Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta : STIA-LAN Press. 1999
Kartono Kartini, Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : Alumni. 1987
67
Kuncoroningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama. 1993
Mahali A. Mundjab, Konsepsi Manusia Paripurna. Kajian Tentang Imam Islam
Secara Qur’ani dan Haditsi. Jakarta : Pusaka Al Husna. 1987
Meichati Siti, Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : Yayasan FIP-IKIP. 1980
Moersaleh dan Moersannef, Pedoman Membuat Skripsi. Jakarta : Gunung Agung.
1987
Rasyid Sulaiman, Fiqih Islam. Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2005
Sahartian Piet A, Dimensi Administrasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional, 1994
68
Deskripsi Frekuensi Variabel Pengalaman Ibadah Sholat
No Nilai Setelah Dibulatkan
1 82,22222 82
2 86,66667 87
3 86,66667 87
4 88,88889 89
5 82,22222 82
6 73,33333 73
7 80 80
8 84,44444 84
9 95,55556 96
10 68,88889 69
11 91,11111 91
12 77,77778 78
13 75,55556 76
14 75,55556 76
15 84,44444 84
16 75,55556 76
17 84,44444 84
18 95,55556 96
19 91,11111 91
20 86,66667 87
21 86,66667 87
22 88,88889 89
23 86,66667 87
24 86,66667 87
25 88,88889 89
26 91,11111 91
27 86,66667 87
28 91,11111 91
29 86,66667 87
30 84,44444 84
31 73,33333 73
32 88,88889 89
33 88,88889 89
34 84,44444 84
35 88,88889 89
36 80 80
37 86,66667 87
38 88,88889 89
39 82,22222 82
69
40 75,55556 75
41 91,11111 91
Jumlah 3474
𝑋 85
Nilai Frekuenisi Frekuensi Komulatif
69 1 1
73 2 3
75 1 4
76 3 7
78 1 8
80 2 10
82 3 13
84 5 18
87 9 27
89 7 34
91 5 39
96 2 41
Mean = 51
Median = 52
Modus = 52
70
No Nilai Setelah Dibulatkan
1 75,55556 76
2 91,11111 91
3 88,88889 89
4 88,88889 89
5 84,44444 84
6 86,66667 87
7 84,44444 84
8 91,11111 91
9 84,44444 84
10 84,44444 84
11 93,33333 93
12 84,44444 84
13 88,88889 88
14 86,66667 87
15 84,44444 84
16 80 80
17 73,33333 73
18 91,11111 91
19 91,11111 91
20 80 80
21 82,22222 82
22 86,66667 87
23 95,55556 96
24 93,33333 93
25 88,88889 89
26 86,66667 87
71
27 91,11111 91
28 82,22222 82
29 86,66667 87
30 88,88889 89
31 86,66667 87
32 84,44444 84
33 88,88889 89
34 84,44444 84
35 86,66667 87
36 82,22222 82
37 84,44444 84
38 88,88889 89
39 88,88889 89
40 80 80
41 84,44444 84 Jumlah 3532
𝑋 86
No X Y X2
Y2 XY
1 82 76 6724 5776 6232
2 87 91 7569 8281 7917
3 87 89 7569 7921 7743
4 89 89 7921 7921 7921
5 82 84 6724 7056 6888
6 73 87 5329 7569 6351
7 80 84 6400 7056 6720
8 84 91 7056 8281 7644
9 96 84 9216 7056 8064
10 69 84 4761 7056 5796
11 91 93 8281 8649 8463
12 78 84 6084 7056 6552
13 76 88 5776 7744 6688
14 76 87 5776 7569 6612
15 84 84 7056 7056 7056
16 76 80 5776 6400 6080
17 84 73 7056 5329 6132
18 96 91 9216 8281 8736
19 91 91 8281 8281 8281
72
20 87 80 7569 6400 6960
21 87 82 7569 6724 7134
22 89 87 7921 7569 7743
23 87 96 7569 9216 8352
24 87 93 7569 8649 8091
25 89 89 7921 7921 7921
26 91 87 8281 7569 7917
27 87 91 7569 8281 7917
28 91 82 8281 6724 7462
29 87 87 7569 7569 7569
30 84 89 7056 7921 7476
31 73 87 5329 7569 6351
32 89 84 7921 7056 7476
33 89 89 7921 7921 7921
34 84 84 7056 7056 7056
35 89 87 7921 7569 7743
36 80 82 6400 6724 6560
37 87 84 7569 7056 7308
38 89 89 7921 7921 7921
39 82 89 6724 7921 7298
40 75 80 5625 6400 6000
41 91 84 8281 7056 7644 Jumlah 3475 3532 296113 305130 299696
Nilai Frekuenisi Frekuensi Komulatif
73 1 1
76 1 2
80 3 5
82 3 8
84 10 18
87 7 25
88 1 26
89 7 33
91 5 38
73
93 2 40
96 1 1
74
QUESIONER UNTUK SISWA
Kata Pengantar
Untuk membantu penulis dalam mengumpulkan data guan menyelesaikan
penelitian ini, maka mohon kiranya adik-adik berkenan menjawab pertanyaan
dibawah ini bedasarkan apa yang adik-adik ketahui secara jujur, terbuka dan apa
adanya, Jawaban yang adik berikan kepada penulis sungguh merupakan bantuan yang
sangat besar nilainya, oleh karenanya atas kesediaan adik-adik diucapkan banyak
terimakasih.
Petunjuk Pengisian
1. Tuliskan identitas/nama adik pada tempat yang sudah ditentukan.
2. Bacalah dengan teliti pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sehingga adik dapat
memahami maksudnya.
3. Setelah adik-adik paham terhadap maksud dari pertanyaannya maka, jawablah
dengan memberikan tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban a., b., atau c
yang sesuai menurut adik.
I. Identitas
1. Nama : ……………………………………………..
2. Kelas : ………………………………………………
3. Jenis Kelamin : ……………………………………………....
II. Bentuk-bentuk Pertanyaan
1. Apakah guru pendidikan agama Islam menanamkan pengertian bahwa shalat
adalah kewajiban setiap muslim ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
2. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan niat-niat shalat ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
3. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan do‟a iftitah ?
75
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
4. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan ruku‟ dan „itidal ?
a. Ya b.Kadang-kadang c. Tidak
5. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan sujud dan duduk
diantara dua sujud ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
6. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan do‟a tasyahud awal dan
tasyahud akhir ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
7. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan tatacara takbiratul
ihram ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
8. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan tatacara ruku‟, „itidal
dan sujud ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
9. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan tatacara duduk diantara
dua sujud dan duduk tasyahud awal dan akhir ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
10. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bahwa shalat dapat mencegah
perbuatan keji dan munkar ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
11. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bahwa shalat dapat
meningkatkan tali silaturrahim dan mempererat persatuan diantara kaum muslimin ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
12. Apakah guru pendidikan agama Islam memberi contoh tentang pelaksanaan shalat
berjamaah ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
76
13. Apakah guru pendidikan agama Islam mengawasi pelaksanaan shalat Dzuhur dan
Ashar ketika berada di sekolah ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
14. Apakah guru pendidikan agama Islam mengarahkan agar membaca buku-buku
tentang tatacara pelaksanaan shalat ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
15. Apakah guru pendidikan agama Islam menasehati dan memberi sanksi yang tidak
melakukan shalat Dzuhur dan Ashar Berjamaah ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
16. Apakah teman adik-adik bermain-main pada saat guru menjelaskan tentang
tatacara pelaksanaan shalat ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
17. Apakah teman adik-adik mengajak untuk melaksanakan shalat berjamaah shalat
Dzuhur di sekolah ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
18. Apakah teman adik-adik mengajak untuk melaksanakan shalat berjamaah shalat
Ashar di sekolah ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
19. Apakah teman adik-adik pada saat shalat bersenda gurau dan bermain-main
dengan teman yang lainnya ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
20. Apakah teman adik-adik mengajak untuk membaca buku-buku tentang tatacara
pelaksanaan shalat di perpustakaan ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
21. Apakah adik menyukai pola hidup disiplin ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
22. Mengapa adik biasa hidup disiplin ?
a. Karena kesadaran diri
b. Karena perintah orang tua
77
c. Karena takut pada hukuman
23. Setiap berangkat sekolah, apakah adik biasa terlambat ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
24. Apakah adik mempunyai jadwal belajar di rumah ? Dan apakah jadwal itu
dilaksanakan ?
a. Ya punya dan dilaksanakan
b. Ya punya, tetapi jarang dilaksanakan
c. Tidak punya
25. Apakah adik selalu mematuhi segala perintah dan nasehat guru ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
26. Jika adik tidak masuk sekolah, apa yang adik kerjakan ?
a. Mengirim surat Keterangan ke sekolah
b. Mengirim pesan kepada teman untuk disampaikan kepada guru
c. Membiarkan tanpa keterangan
27. Ketika adik sedang belajar di kelas, sikap seperti apa yang adik kerjakan ?
a. Memperhatikan b. Biasa saja c. Main-main
28. Jika guru memberikan pekerjaan rumah, apakah adik selalu mengerjakan dan
tepat waktu mengmpulkannya ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
29. Jika di Kelas tidak ada guru yang mengajar, apa yang akan adik kerjakan ?
a. Memanggil guru lain b. Diam saja c. Bermain/rebut
30. Jika adik terlambat datang ke sekolah dan kegiatan belajar sudah berlangsung, apa
yang akan adik lakukan ?
a. Masuk saja dan meminta maaf kepada guru karena terlambat
b. Menunggu istirahat, setelah masuk ikut masuk
c. Langsung pulang dan membolos
78
QUESIONER UNTUK ORANG TUA SISWA
Kata Pengantar
Untuk membantu penulis dalam mengumpulkan data guan menyelesaikan
penelitian ini, maka mohon kiranya Bapak/Ibu berkenan menjawab pertanyaan
dibawah ini bedasarkan apa yang Bapak/Ibu ketahui secara jujur, terbuka dan apa
adanya, Jawaban yang Bapak/Ibu berikan kepada penulis sungguh merupakan
bantuan yang sangat besar nilainya, oleh karenanya atas kesediaan adik-adik
diucapkan banyak terimakasih.
Petunjuk Pengisian
1. Tuliskan identitas/nama Bapak/Ibu pada tempat yang sudah ditentukan.
2. Bacalah dengan teliti pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sehingga adik
dapat memahami maksudnya.
3. Setelah adik-adik paham terhadap maksud dari pertanyaannya maka,
jawablah dengan memberikan tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban
a., b., atau c yang sesuai menurut Anda.
I. Identitas
1. Nama : ……………………………………………..
2. Umur/J.Kelamin : ……………………………………………..
3. Pekerjaan : ……………………………………………....
4. Alamat : ……………………………………………….
II. Bentuk-bentuk Pertanyaan
1. Menurut Pengamatan Bapak/Ibu, apakah putra/putri Anda rajin melaksanakan
shalat lima waktu setiap hari di rumah ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
79
2. Menurut Pengamatan Bapak/Ibu, apakah putra/putri Anda diajak untuk shalat
berjama‟ah?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
3. Menurut pengamatan Bapak/Ibu, apakah putra/putri Anda dalam
melaksanakan shalat lima waktu setiap hari di rumah tepat pada waktunya ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
4. Menurut pengamatan Bapak/Ibu, apakah putra/putri Anda dalam
melaksanakan shalat lima waktu setiap hari di rumah secara berjama‟ah ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
5. Ketika ada di rumah, apakah Bapak/Ibu memberikan nasehat atau bimbingan
kepada anak untuk melaksanakan shalat lima waktu ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
6. Apabila ada waktu senggang, apakah putra/putri Bapak/Ibu menggunakannya
untuk membaca Al Qur‟an ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
7. Menurut Bapak/Ibu, apakah perilaku anak Anda sehari-hari baik ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
8. Apakah shalat yang putra/putri Anda lakukan merupakan hasil dari kesadaran
sendiri ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
9. Apakah Bapak/Ibu membiasakan anak Anda untuk hidup berdisiplin ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
10. Apakah disiplin yang Bapak/Ibu terapkan telah dilaksanakan oleh putra/putri
Anda ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
11. Menurut Anda, apakah putra/putri Anda berangkat dan pulang sekolah tepat
pada waktunya ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
80
12. Apakah putra/putri Anda selalu belajar dan mengerjakan pelajaran rumah
yang telah diberikan oleh guru ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
13. Menurut Bapak/Ib, apakah anak Anda sebelum menonton televisi selalu
belajar terlebih dahulu di rumah ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
14. Jika anak Anda tidak masuk sekolah, apakah anak Anda memberikan surat
pemberitahukan ke pihak sekolah ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
15. Selama ini apakah Bapak/Ibu pernah dipanggil oleh pihak sekolah berkaitan
dengan keadaan putra/putri Anda ?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
81
NAMA-NAMA SAMPEL PENELITIAN
NO NAMA SISWA L/P KETERANGAN
1 ADILA DIVA APRIA P Kelas IV a
2 ADITYA PRABUDI SAPUTRA L Kelas IV a
3 ANDIKA WENDI PRATAMA L Kelas IV a
4 ARIYANTO KUSUMA L Kelas IV a
5 AULIA SALSABILA P Kelas IV a
6 AZIZAH NURUL FAHMI P Kelas IV a
7 AZ-ZAHRA ANNISA P Kelas IV a
8 BINTANG ARDHITYA L Kelas IV a
9 DINDA ANJELIKA P Kelas IV a
10 DWI PUTRI AGUSTINA P Kelas IV a
11 INTAN ZELIA NABILA P Kelas IV a
12 ITATAQI ZAKRI BILLA L Kelas IV a
13 JALINDA IRENE P Kelas IV a
14 ALUN ALINGGA L Kelas IV b
15 ARIYANTI KUSUMA WATI P Kelas IV b
16 ADITYA BAYU SAPUTRA L Kelas IV b
17 ANDROMEDA FABIANSYAH L Kelas IV b
18 AFRELI CHELSEA PUTRI P Kelas IV b
19 CHINTIA NURAZIZI PUTRI P Kelas IV b
20 ELA FEBRIANI P Kelas IV b
21 FADLI KATAWIGUNA L Kelas IV b
22 GILBAN MALIK SINURAT L Kelas IV b
23 LINTANG DZAKI ARRAFI L Kelas IV b
24 MEILANI AMALIA P Kelas IV b
25 M. IDRIS EKA PUTRA L Kelas IV b
26 M. RAYHAN RAMADHAN L Kelas IV b
27 ALVIN LUTFI P. L Kelas IV c
28 AUDINA KOWATIMAH P Kelas IV c
29 AKBAR RAFIF A. L Kelas IV c
30 AZAHRA NAURA K. P Kelas IV c
32 DWI RAHMAWATI P Kelas IV c
33 FITRI EGI R. P Kelas IV c
34 GHEA RAHMA P. P Kelas IV c
35 GITA CAHYA N. P Kelas IV c
36 HARSALNA P Kelas IV c
37 JIBRAN NASRULLAH L Kelas IV c
38 KRISNA HIDAYAT L Kelas IV c
82
39 M. IHZA RAMADANI L Kelas IV c
40 M. RIDO L Kelas IV c
41 M. RISKI L Kelas IV c
83
NILAI ( r ) PRODUC MOMENT
Taraf Signifikan Taraf Signifikan Taraf Signifikan
N 5 % 1 % N 5 % 1 % N 5 % 1 %
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306
7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286
9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278
10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263
12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181
17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
84
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097
22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086
24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081
25 0,396 0,505 49 0,281 0,364
26 0,388 0,496 50 0,279 0,361
85
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 1
No X1 Y X1.Y X12
Y2
1 2 37 74 4 1369
2 3 39 117 9 1521
3 3 39 117 9 1521
4 3 40 120 9 1600
5 3 37 111 9 1369
6 3 33 99 9 1089
7 2 36 72 4 1296
8 3 38 114 9 1444
9 3 43 129 9 1849
10 2 31 62 4 961
11 3 41 123 9 1681
12 2 35 70 4 1225
13 2 34 68 4 1156
14 3 34 102 9 1156
15 2 38 76 4 1444
16 3 34 102 9 1156
17 3 38 114 9 1444
18 3 43 129 9 1849
19 3 41 123 9 1681
20 3 39 117 9 1521
21 3 39 117 9 1521
22 2 40 80 4 1600
23 3 39 117 9 1521
24 3 39 117 9 1521
25 3 40 120 9 1600
26 3 41 123 9 1681
27 3 39 117 9 1521
28 2 41 82 4 1681
29 3 39 117 9 1521
30 3 38 114 9 1444
31 2 33 66 4 1089
32 3 40 120 9 1600
33 3 40 120 9 1600
34 3 38 114 9 1444
35 2 40 80 4 1600
36 3 36 108 9 1296
37 3 39 117 9 1521
38 3 40 120 9 1600
39 3 37 111 9 1369
40 3 34 102 9 1156
41 3 41 123 9 1681
Jumlah 113 1563 4324 319 59899
86
𝑟𝑥𝑦 =N X1Y − X1 ( Y)
N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2
rxy = 41 4324 − 113 (1563)
41 319 − 113)2 ( 41 59899 − (1563)2
=177284 − 176619
((13079 − 12769)(2455859 − 2442969)
=665
310 12890
=665
3995900=
665
1998.75= 0.332671 atau 0.33
87
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 2
No X2 Y X2.Y X22
Y2
1 3 37 111 9 1369
2 3 39 117 9 1521
3 3 39 117 9 1521
4 3 40 120 9 1600
5 3 37 111 9 1369
6 3 33 99 9 1089
7 3 36 108 9 1296
8 3 38 114 9 1444
9 3 43 129 9 1849
10 3 31 93 9 961
11 3 41 123 9 1681
12 3 35 105 9 1225
13 3 34 102 9 1156
14 3 34 102 9 1156
15 3 38 114 9 1444
16 3 34 102 9 1156
17 3 38 114 9 1444
18 3 43 129 9 1849
19 3 41 123 9 1681
20 3 39 117 9 1521
21 3 39 117 9 1521
22 3 40 120 9 1600
23 3 39 117 9 1521
24 3 39 117 9 1521
25 3 40 120 9 1600
26 3 41 123 9 1681
27 3 39 117 9 1521
28 3 41 123 9 1681
29 3 39 117 9 1521
30 3 38 114 9 1444
31 3 33 99 9 1089
32 3 40 120 9 1600
33 3 40 120 9 1600
34 3 38 114 9 1444
35 3 40 120 9 1600
36 3 36 108 9 1296
37 3 39 117 9 1521
38 3 40 120 9 1600
39 3 37 111 9 1369
40 3 34 102 9 1156
41 3 41 123 9 1681
Jumlah 123 1563 4689 369 59899
88
𝑟𝑥𝑦 =N X2Y − X2 ( Y)
N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2
rxy = 41 4689 − 123 (1563)
41 369 − 123)2 ( 41 59899 − (1563)2
=192249 − 192249
((15129 − 15129)(2455859 − 2442969)
=0
0 12890 = 0
89
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 3
No X3 Y X3.Y X32
Y2
1 3 37 111 9 1369
2 3 39 117 9 1521
3 3 39 117 9 1521
4 3 40 120 9 1600
5 2 37 74 4 1369
6 3 33 99 9 1089
7 3 36 108 9 1296
8 2 38 76 4 1444
9 3 43 129 9 1849
10 3 31 93 9 961
11 3 41 123 9 1681
12 3 35 105 9 1225
13 3 34 102 9 1156
14 3 34 102 9 1156
15 3 38 114 9 1444
16 2 34 68 4 1156
17 2 38 76 4 1444
18 3 43 129 9 1849
19 3 41 123 9 1681
20 3 39 117 9 1521
21 3 39 117 9 1521
22 3 40 120 9 1600
23 3 39 117 9 1521
24 3 39 117 9 1521
25 3 40 120 9 1600
26 3 41 123 9 1681
27 3 39 117 9 1521
28 3 41 123 9 1681
29 2 39 78 4 1521
30 2 38 76 4 1444
31 3 33 99 9 1089
32 3 40 120 9 1600
33 3 40 120 9 1600
34 3 38 114 9 1444
35 3 40 120 9 1600
36 3 36 108 9 1296
37 2 39 78 4 1521
38 3 40 120 9 1600
39 2 37 74 4 1369
40 3 34 102 9 1156
41 3 41 123 9 1681
Jumlah 115 1563 4389 329 59899
90
𝑟𝑥𝑦 =N X3Y − X3 ( Y)
N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2
rxy = 41 4389 − 115 (1563)
41 329 − 115)2 ( 41 59899 − (1563)2
=179949 − 179745
((13489 − 13225)(2455859 − 2442969)
=204
264 12890 =
204
3402960=
204
1844.711= 0.110586
91
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 4
No X4 Y X4.Y X42
Y2
1 2 37 74 4 1369
2 3 39 117 9 1521
3 3 39 117 9 1521
4 3 40 120 9 1600
5 2 37 74 4 1369
6 3 33 99 9 1089
7 3 36 108 9 1296
8 3 38 114 9 1444
9 3 43 129 9 1849
10 3 31 93 9 961
11 3 41 123 9 1681
12 3 35 105 9 1225
13 3 34 102 9 1156
14 3 34 102 9 1156
15 3 38 114 9 1444
16 3 34 102 9 1156
17 3 38 114 9 1444
18 3 43 129 9 1849
19 1 41 41 1 1681
20 3 39 117 9 1521
21 3 39 117 9 1521
22 3 40 120 9 1600
23 3 39 117 9 1521
24 3 39 117 9 1521
25 3 40 120 9 1600
26 3 41 123 9 1681
27 3 39 117 9 1521
28 3 41 123 9 1681
29 3 39 117 9 1521
30 3 38 114 9 1444
31 3 33 99 9 1089
32 3 40 120 9 1600
33 3 40 120 9 1600
34 3 38 114 9 1444
35 3 40 120 9 1600
36 3 36 108 9 1296
37 3 39 117 9 1521
38 3 40 120 9 1600
39 3 37 111 9 1369
40 3 34 102 9 1156
41 3 41 123 9 1681
Jumlah 119 1563 4533 351 59899
92
𝑟𝑥𝑦 =N X4Y − X4 ( Y)
N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2
rxy = 41 4533 − 119 (1563)
41 351 − 119)2 ( 41 59899 − (1563)2
=185853 − 185997
((14391 − 14161)(2455859 − 2442969)
=−144
230 12890 =
−144
2964700=
−144
1721.83= −0.083632
93
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 5
No X5 Y X5.Y X52
Y2
1 3 37 111 9 1369
2 3 39 117 9 1521
3 3 39 117 9 1521
4 3 40 120 9 1600
5 2 37 74 4 1369
6 2 33 66 4 1089
7 3 36 108 9 1296
8 2 38 76 4 1444
9 3 43 129 9 1849
10 2 31 62 4 961
11 3 41 123 9 1681
12 3 35 105 9 1225
13 2 34 68 4 1156
14 2 34 68 4 1156
15 3 38 114 9 1444
16 2 34 68 4 1156
17 2 38 76 4 1444
18 3 43 129 9 1849
19 3 41 123 9 1681
20 2 39 78 4 1521
21 3 39 117 9 1521
22 3 40 120 9 1600
23 3 39 117 9 1521
24 3 39 117 9 1521
25 3 40 120 9 1600
26 3 41 123 9 1681
27 3 39 117 9 1521
28 3 41 123 9 1681
29 2 39 78 4 1521
30 2 38 76 4 1444
31 3 33 99 9 1089
32 3 40 120 9 1600
33 3 40 120 9 1600
34 2 38 76 4 1444
35 3 40 120 9 1600
36 2 36 72 4 1296
37 2 39 78 4 1521
38 1 40 40 1 1600
39 1 37 37 1 1369
40 2 34 68 4 1156
41 2 41 82 4 1681
Jumlah 103 1563 3952 273 59899
94
𝑟𝑥𝑦 =N X5Y − X5 ( Y)
N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2
rxy = 41 3952 − 103 (1563)
41 273 − 103)2 ( 41 59899 − (1563)2
=162032 − 160989
((11193 − 10609)(2455859 − 2442969)
=1043
584 12890 =
1043
7527760=
1043
2743.676= 0.380147 = 0.38
95
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 6
No X6 Y X6.Y X62
Y2
1 1 37 37 1 1369
2 2 39 78 4 1521
3 2 39 78 4 1521
4 2 40 80 4 1600
5 2 37 74 4 1369
6 2 33 66 4 1089
7 1 36 36 1 1296
8 2 38 76 4 1444
9 3 43 129 9 1849
10 1 31 31 1 961
11 2 41 82 4 1681
12 2 35 70 4 1225
13 2 34 68 4 1156
14 2 34 68 4 1156
15 2 38 76 4 1444
16 2 34 68 4 1156
17 2 38 76 4 1444
18 2 43 86 4 1849
19 3 41 123 9 1681
20 2 39 78 4 1521
21 2 39 78 4 1521
22 3 40 120 9 1600
23 2 39 78 4 1521
24 2 39 78 4 1521
25 2 40 80 4 1600
26 3 41 123 9 1681
27 2 39 78 4 1521
28 2 41 82 4 1681
29 2 39 78 4 1521
30 2 38 76 4 1444
31 1 33 33 1 1089
32 2 40 80 4 1600
33 2 40 80 4 1600
34 2 38 76 4 1444
35 2 40 80 4 1600
36 3 36 108 9 1296
37 3 39 117 9 1521
38 3 40 120 9 1600
39 3 37 111 9 1369
40 2 34 68 4 1156
41 3 41 123 9 1681
Jumlah 87 1563 3347 197 59899
96
𝑟𝑥𝑦 =N X6Y − X6 ( Y)
N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2
rxy = 41 3347 − 87 (1563)
41 197 − 87)2 ( 41 59899 − (1563)2
=137227 − 135981
((8077 − 7569)(2455859 − 2442969)
=1246
508 12890 =
1246
6548120=
1246
2558.929= 0.486922 = 0.49
97
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 7
No X7 Y X7.Y X72
Y2
1 2 37 74 4 1369
2 2 39 78 4 1521
3 2 39 78 4 1521
4 2 40 80 4 1600
5 2 37 74 4 1369
6 2 33 66 4 1089
7 2 36 72 4 1296
8 2 38 76 4 1444
9 3 43 129 9 1849
10 2 31 62 4 961
11 2 41 82 4 1681
12 1 35 35 1 1225
13 2 34 68 4 1156
14 2 34 68 4 1156
15 2 38 76 4 1444
16 2 34 68 4 1156
17 2 38 76 4 1444
18 3 43 129 9 1849
19 3 41 123 9 1681
20 2 39 78 4 1521
21 2 39 78 4 1521
22 2 40 80 4 1600
23 2 39 78 4 1521
24 2 39 78 4 1521
25 2 40 80 4 1600
26 3 41 123 9 1681
27 2 39 78 4 1521
28 2 41 82 4 1681
29 3 39 117 9 1521
30 2 38 76 4 1444
31 2 33 66 4 1089
32 2 40 80 4 1600
33 2 40 80 4 1600
34 2 38 76 4 1444
35 3 40 120 9 1600
36 3 36 108 9 1296
37 2 39 78 4 1521
38 3 40 120 9 1600
39 2 37 74 4 1369
40 3 34 102 9 1156
41 3 41 123 9 1681
Jumlah 91 1563 3489 211 59899
98
𝑟𝑥𝑦 =N X7Y − X7 ( Y)
N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2
rxy = 41 3489 − 91 (1563)
41 211 − 91)2 ( 41 59899 − (1563)2
=143049 − 142233
((8651 − 8281)(2455859 − 2442969)
=794
370 12890 =
794
4769300=
794
2183.873= 0.134623 = 0.135
99
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 8
No X8 Y X8.Y X82
Y2
1 3 37 111 9 1369
2 3 39 117 9 1521
3 3 39 117 9 1521
4 3 40 120 9 1600
5 3 37 111 9 1369
6 3 33 99 9 1089
7 3 36 108 9 1296
8 3 38 114 9 1444
9 3 43 129 9 1849
10 2 31 62 4 961
11 3 41 123 9 1681
12 3 35 105 9 1225
13 3 34 102 9 1156
14 2 34 68 4 1156
15 3 38 114 9 1444
16 3 34 102 9 1156
17 3 38 114 9 1444
18 3 43 129 9 1849
19 3 41 123 9 1681
20 2 39 78 4 1521
21 2 39 78 4 1521
22 3 40 120 9 1600
23 3 39 117 9 1521
24 3 39 117 9 1521
25 3 40 120 9 1600
26 2 41 82 4 1681
27 3 39 117 9 1521
28 3 41 123 9 1681
29 3 39 117 9 1521
30 3 38 114 9 1444
31 3 33 99 9 1089
32 3 40 120 9 1600
33 3 40 120 9 1600
34 3 38 114 9 1444
35 3 40 120 9 1600
36 3 36 108 9 1296
37 3 39 117 9 1521
38 3 40 120 9 1600
39 3 37 111 9 1369
100
40 3 34 102 9 1156
41 3 41 123 9 1681
Jumlah 118 1563 4505 344 59899
𝑟𝑥𝑦 =N X8Y − X8 ( Y)
N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2
rxy = 41 4505 − 118 (1563)
41 344 − 118)2 ( 41 59899 − (1563)2
=184705 − 184434
((14104 − 13924)(2455859 − 2442969)
=271
180 12890 =
271
2320200=
271
1523.22= 0.177938 = 0.18
101
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 9
No X9 Y X9.Y X92
Y2
1 3 37 111 9 1369
2 3 39 117 9 1521
3 3 39 117 9 1521
4 3 40 120 9 1600
5 3 37 111 9 1369
6 2 33 66 4 1089
7 3 36 108 9 1296
8 3 38 114 9 1444
9 3 43 129 9 1849
10 2 31 62 4 961
11 3 41 123 9 1681
12 3 35 105 9 1225
13 2 34 68 4 1156
14 3 34 102 9 1156
15 3 38 114 9 1444
16 2 34 68 4 1156
17 3 38 114 9 1444
18 3 43 129 9 1849
19 3 41 123 9 1681
20 3 39 117 9 1521
21 3 39 117 9 1521
22 3 40 120 9 1600
23 3 39 117 9 1521
24 3 39 117 9 1521
25 3 40 120 9 1600
26 3 41 123 9 1681
27 3 39 117 9 1521
28 3 41 123 9 1681
29 3 39 117 9 1521
30 2 38 76 4 1444
31 2 33 66 4 1089
32 3 40 120 9 1600
33 3 40 120 9 1600
34 3 38 114 9 1444
35 3 40 120 9 1600
36 2 36 72 4 1296
37 3 39 117 9 1521
38 3 40 120 9 1600
39 3 37 111 9 1369
102
40 2 34 68 4 1156
41 2 41 82 4 1681
Jumlah 114 1563 4375 324 59899
𝑟𝑥𝑦 =N X9Y − X9 ( Y)
N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2
rxy = 41 4375 − 114 (1563)
41 324 − 114)2 ( 41 59899 − (1563)2
=179375 − 178182
((13284 − 12996)(2455859 − 2442969)
=1193
288 12890 =
1193
3712320=
1193
1926.738= 0.619181 = 0.62
103
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 10
No X10 Y X10.Y X102
Y2
1 3 37 111 9 1369
2 2 39 78 4 1521
3 2 39 78 4 1521
4 2 40 80 4 1600
5 2 37 74 4 1369
6 2 33 66 4 1089
7 3 36 108 9 1296
8 2 38 76 4 1444
9 2 43 86 4 1849
10 2 31 62 4 961
11 3 41 123 9 1681
12 2 35 70 4 1225
13 2 34 68 4 1156
14 2 34 68 4 1156
15 2 38 76 4 1444
16 2 34 68 4 1156
17 2 38 76 4 1444
18 3 43 129 9 1849
19 2 41 82 4 1681
20 2 39 78 4 1521
21 2 39 78 4 1521
22 2 40 80 4 1600
23 2 39 78 4 1521
24 2 39 78 4 1521
25 3 40 120 9 1600
26 1 41 41 1 1681
27 2 39 78 4 1521
28 2 41 82 4 1681
29 2 39 78 4 1521
30 3 38 114 9 1444
31 2 33 66 4 1089
32 2 40 80 4 1600
33 2 40 80 4 1600
34 2 38 76 4 1444
35 2 40 80 4 1600
36 3 36 108 9 1296
37 2 39 78 4 1521
38 3 40 120 9 1600
39 2 37 74 4 1369
104
40 2 34 68 4 1156
41 3 41 123 9 1681
Jumlah 90 1563 3437 206 59899
𝑟𝑥𝑦 =N X10Y − X10 ( Y)
N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2
rxy = 41 3437 − 90 (1563)
41 206 − 90)2 ( 41 59899 − (1563)2
=140917 − 140670
((8446 − 8100)(2455859 − 2442969)
=247
346 12890 =
247
4459940=
247
2111.857= 0.116959 = 0.12
105
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 11
No X11 Y X11.Y X112
Y2
1 3 37 111 9 1369
2 2 39 78 4 1521
3 2 39 78 4 1521
4 3 40 120 9 1600
5 3 37 111 9 1369
6 1 33 33 1 1089
7 3 36 108 9 1296
8 3 38 114 9 1444
9 3 43 129 9 1849
10 2 31 62 4 961
11 3 41 123 9 1681
12 2 35 70 4 1225
13 2 34 68 4 1156
14 2 34 68 4 1156
15 3 38 114 9 1444
16 2 34 68 4 1156
17 3 38 114 9 1444
18 3 43 129 9 1849
19 3 41 123 9 1681
20 2 39 78 4 1521
21 3 39 117 9 1521
22 3 40 120 9 1600
23 3 39 117 9 1521
24 3 39 117 9 1521
25 3 40 120 9 1600
26 3 41 123 9 1681
27 3 39 117 9 1521
28 3 41 123 9 1681
29 3 39 117 9 1521
30 3 38 114 9 1444
31 2 33 66 4 1089
32 3 40 120 9 1600
33 3 40 120 9 1600
34 2 38 76 4 1444
35 3 40 120 9 1600
36 2 36 72 4 1296
37 3 39 117 9 1521
38 3 40 120 9 1600
39 3 37 111 9 1369
106
40 2 34 68 4 1156
41 3 41 123 9 1681
Jumlah 109 1563 4197 301 59899
𝑟𝑥𝑦 =N X11Y − X11 ( Y)
N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2
rxy = 41 4197 − 109 (1563)
41 301 − 109)2 ( 41 59899 − (1563)2
=172077 − 170367
((12341 − 11881)(2455859 − 2442969)
=1710
460 12890 =
1710
5929400=
1710
2435.036= 0.702248 = 0.71
107
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 12
No X12 Y X12.Y X122
Y2
1 1 37 37 1 1369
2 2 39 78 4 1521
3 2 39 78 4 1521
4 2 40 80 4 1600
5 2 37 74 4 1369
6 1 33 33 1 1089
7 2 36 72 4 1296
8 2 38 76 4 1444
9 3 43 129 9 1849
10 2 31 62 4 961
11 2 41 82 4 1681
12 1 35 35 1 1225
13 1 34 34 1 1156
14 1 34 34 1 1156
15 2 38 76 4 1444
16 1 34 34 1 1156
17 3 38 114 9 1444
18 3 43 129 9 1849
19 3 41 123 9 1681
20 3 39 117 9 1521
21 3 39 117 9 1521
22 2 40 80 4 1600
23 2 39 78 4 1521
24 2 39 78 4 1521
25 2 40 80 4 1600
26 3 41 123 9 1681
27 3 39 117 9 1521
28 2 41 82 4 1681
29 3 39 117 9 1521
30 2 38 76 4 1444
31 1 33 33 1 1089
32 3 40 120 9 1600
33 3 40 120 9 1600
34 2 38 76 4 1444
35 2 40 80 4 1600
36 3 36 108 9 1296
37 2 39 78 4 1521
38 3 40 120 9 1600
39 3 37 111 9 1369
108
40 1 34 34 1 1156
41 2 41 82 4 1681
Jumlah 88 1563 3407 210 59899
𝑟𝑥𝑦 =N X12Y − X12 ( Y)
N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2
rxy = 41 3407 − 88 (1563)
41 210 − 88)2 ( 41 59899 − (1563)2
=139687 − 137544
((8610 − 7744)(2455859 − 2442969)
=2143
866 12890 =
2143
11162740=
2143
3341.069= 0.641412 = 0.64
109
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 13
No X13 Y X13.Y X132
Y2
1 3 37 111 9 1369
2 3 39 117 9 1521
3 3 39 117 9 1521
4 3 40 120 9 1600
5 3 37 111 9 1369
6 2 33 66 4 1089
7 2 36 72 4 1296
8 3 38 114 9 1444
9 3 43 129 9 1849
10 2 31 62 4 961
11 3 41 123 9 1681
12 2 35 70 4 1225
13 2 34 68 4 1156
14 2 34 68 4 1156
15 2 38 76 4 1444
16 2 34 68 4 1156
17 2 38 76 4 1444
18 3 43 129 9 1849
19 2 41 82 4 1681
20 3 39 117 9 1521
21 3 39 117 9 1521
22 2 40 80 4 1600
23 2 39 78 4 1521
24 3 39 117 9 1521
25 3 40 120 9 1600
26 2 41 82 4 1681
27 3 39 117 9 1521
28 3 41 123 9 1681
29 2 39 78 4 1521
30 2 38 76 4 1444
31 1 33 33 1 1089
32 3 40 120 9 1600
33 3 40 120 9 1600
34 3 38 114 9 1444
35 3 40 120 9 1600
36 3 36 108 9 1296
37 2 39 78 4 1521
38 3 40 120 9 1600
39 2 37 74 4 1369
110
40 2 34 68 4 1156
41 3 41 123 9 1681
Jumlah 103 1563 3962 271 59899
𝑟𝑥𝑦 =N X13Y − X13 ( Y)
N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2
rxy = 41 3962 − 103 (1563)
41 271 − 103)2 ( 41 59899 − (1563)2
=162442 − 160989
((11111 − 10609)(2455859 − 2442969)
=1513
502 12890 =
1513
6470780=
1513
2543.773= 0.594786 = 0.59
111
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 14
No X14 Y X14.Y X142
Y2
1 2 37 74 4 1369
2 3 39 117 9 1521
3 3 39 117 9 1521
4 2 40 80 4 1600
5 2 37 74 4 1369
6 2 33 66 4 1089
7 1 36 36 1 1296
8 2 38 76 4 1444
9 3 43 129 9 1849
10 1 31 31 1 961
11 2 41 82 4 1681
12 2 35 70 4 1225
13 2 34 68 4 1156
14 2 34 68 4 1156
15 2 38 76 4 1444
16 2 34 68 4 1156
17 2 38 76 4 1444
18 2 43 86 4 1849
19 3 41 123 9 1681
20 3 39 117 9 1521
21 2 39 78 4 1521
22 2 40 80 4 1600
23 2 39 78 4 1521
24 2 39 78 4 1521
25 2 40 80 4 1600
26 2 41 82 4 1681
27 2 39 78 4 1521
28 2 41 82 4 1681
29 2 39 78 4 1521
30 3 38 114 9 1444
31 2 33 66 4 1089
32 1 40 40 1 1600
33 1 40 40 1 1600
34 2 38 76 4 1444
35 2 40 80 4 1600
36 2 36 72 4 1296
37 2 39 78 4 1521
38 2 40 80 4 1600
39 2 37 74 4 1369
112
40 1 34 34 1 1156
41 2 41 82 4 1681
Jumlah 83 1563 3184 179 59899
𝑟𝑥𝑦 =N X14Y − X14 ( Y)
N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2
rxy = 41 3184 − 83 (1563)
41 179 − 83)2 ( 41 59899 − (1563)2
=130544 − 129729
((7339 − 6889)(2455859 − 2442969)
=815
450 12890 =
815
5800500=
815
2408.423= 0.338396 = 0.34
113
Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 15
No X15 Y X15.Y X152
Y2
1 3 37 111 9 1369
2 2 39 78 4 1521
3 2 39 78 4 1521
4 3 40 120 9 1600
5 3 37 111 9 1369
6 2 33 66 4 1089
7 3 36 108 9 1296
8 3 38 114 9 1444
9 2 43 86 4 1849
10 2 31 62 4 961
11 2 41 82 4 1681
12 3 35 105 9 1225
13 3 34 102 9 1156
14 3 34 102 9 1156
15 2 38 76 4 1444
16 3 34 102 9 1156
17 3 38 114 9 1444
18 3 43 129 9 1849
19 3 41 123 9 1681
20 3 39 117 9 1521
21 3 39 117 9 1521
22 3 40 120 9 1600
23 3 39 117 9 1521
24 3 39 117 9 1521
25 3 40 120 9 1600
26 3 41 123 9 1681
27 2 39 78 4 1521
28 3 41 123 9 1681
29 3 39 117 9 1521
30 3 38 114 9 1444
31 3 33 99 9 1089
32 3 40 120 9 1600
33 3 40 120 9 1600
34 3 38 114 9 1444
35 3 40 120 9 1600
36 3 36 108 9 1296
37 3 39 117 9 1521
38 3 40 120 9 1600
39 2 37 74 4 1369
114
40 3 34 102 9 1156
41 3 41 123 9 1681
Jumlah 114 1563 4349 324 59899
𝑟𝑥𝑦 =N X15Y − X15 ( Y)
N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2
rxy = 41 4349 − 114 (1563)
41 324 − 114)2 ( 41 59899 − (1563)2
=178309 − 178182
((13284 − 12996)(2455859 − 2442969)
=127
288 12890 =
127
3712320=
127
1926.738= 0.065915
115
Validitas Item Soal
No Item rhitung rtabel Kesimpulan
1 0.33 0.316 Valid
2 0.32 0.316 Valid
3 0.49 0.316 Valid
4 0.64 0.316 Valid
5 0.38 0.316 Valid
6 0.49 0.316 Valid
7 0.33 0.316 Valid
8 0.35 0.316 Valid
9 0.62 0.316 Valid
10 0.45 0.316 Valid
11 0.71 0.316 Valid
12 0.64 0.316 Valid
13 0.59 0.316 Valid
14 0.34 0.316 Valid
15 0.34 0.316 Valid