korelasi antara tingkat pengamalan ibadah...

128
KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH SHALAT DENGAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH ISMARIA AL- QUR’ANIYYAH RAJABASA BANDAR LAMPUNG Skripsi Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh DEDI INSA NPM: 1211010267 Pembimbing I : Dra. Hj. Rumadani Sagala, M.Ag Pembimbing II : Dr. Rijal Firdaus, M. Pd Jurusan : Pendidikan Agama Islam ( PAI )

Upload: duongdung

Post on 20-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH SHALAT DENGAN

KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH ISMARIA AL-

QUR’ANIYYAH RAJABASA BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh

DEDI INSA

NPM: 1211010267

Pembimbing I : Dra. Hj. Rumadani Sagala, M.Ag

Pembimbing II : Dr. Rijal Firdaus, M. Pd

Jurusan : Pendidikan Agama Islam ( PAI )

Page 2: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

49

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )

RADEN INTAN LAMPUNG

2016 M / 1438 H

ABSTRAK

KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH SHALAT DENGAN

KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH ISMARIA AL-

QUR’ANIYYAH RAJA BASA BANDAR LAMPUNG

Oleh

Dedi Insa

Ibadah shalat yang dilaksanakan seorang muslim mulai dari takbir sampai salam

mengandung berbagai pendidikan yang mampu memberikan pengaruh positif di dalam

kehidupan, termasuk di dalam pembelajaran pendidikan. Pendidikan shalat yang di ajarkan

baik yang dilakukan secara formal, informal maupun nonformal berkaitan erat dengan

kedisiplinan siswa, yang mana semakin baik dan rajin orang yang melakukan ibadah shalat

maka akan berdampak pada kehidupannya, yaitu ai akan menghasilkan orang yang memiliki

tingkat kedisiplinan yang tinggi.

Berkaitan dengan masalah pengamalan ibadah shalat dan kaitannya dengan

kedisiplinan siswa, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang “Korelasi Antara

Page 3: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

50

Tingkat Pengamalan Ibadah Shalat Dengan Kedisiplinan Siswa”. Tujuan penelitian ini untuk

mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan antara pengamalan ibadah shalat dengan

kedisiplinan siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar

Lampung. Kegunaan penelitian ini adalah dengan mempelajari secara mendalam korelasi

antara pengamalan ibadah shalat dengan kedisiplinan siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja

Basa Bandar Lampung tahun 2016-2017 berjumlah 103 siswa terdiri dari 45 siswa laki-laki

dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa. Teknik

pengumpulan data menggunakan metode kuesioner atau angket sebagai data pendukung.

Teknik analisis data menggunkan analisis korelasi product moment.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan

signifikan pengamalan ibadah shalat dengan kedisiplinan siswa tahun pelajaran 2016-2017,

hal ini dibuktikan dari koefisien determinaasi sebesar 90%. Hal ini menunjukkan bahwa

kedisiplinan siswa tersebut turut ditentukan oleh pegamlan ibadah shalat sebesar 90%.

MOTTO

Artinya. Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran)

dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-

perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat)

Page 4: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

51

adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah

mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Ankabut : 45).1

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil‟alamin atas segala berkahn-Nya yang tak terhingga sehingga karya

kecil ini dapat teeselesaikan. Ku persembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang

sangat kusayangi kepada :

1 Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Al –karim dan Terjemahan (Surabaya : Ud halim,

2013), h. 401.

Page 5: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

52

1. Ayah dan Ibu tercinta Juhan Rasid dan Juriah yang selalu mengasuh, mendidik dan

membimbing serta senantiasa mendo‟akan keberhasilanku.

2. Kakak-kakakku, dan keponakanku yang tercinta Fatmawati, Riyanti, Joni Johan

S.Pd, Lia Sari, Antoni, Desviyanti, dan Mena Yanti, terimakasih untuk do‟a,

dukungan, motivasi dan kecerian yang selalu diberikan.

3. Sahabat-sahabatku yang kusayangi Firman Ariansyah, Ahmad Yahya Riva‟i, Raden

Saputra, Antariksa Tribuana, Nurlaili, Lailis Sa‟adah, Febria Suhartini, Terimakasih

atas do‟a dukungan, serta motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik.

4. Almamaterku IAIN Raden Intan Lampung yang saya banggakan.

RIWAYAT HIDUP

Dedi Insa adalah anak keempat dari delapan bersaudara, dari pasangan Bpk. Juhan

Rasid dan Ibu Juriah, dilahirkan di Desa Belu kecamatan kotaagung barat Kab. Tanggamus

pada tanggal 08 Juni 1993, Pendidikan Penulis :

1. Pendidikan pertama ditempuh penulis di Sekolah Dasar Negeri 1 Belu, lulus

pada tahun 2004.

Page 6: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

53

2. Pendidikan Menengah Pertama di MTs Nauhdlatul Ulama Negara Batin lulus

pada tahun 2007.

3. Selanjutnya Pendidikan Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri 1

Tanggamus Tamat pada tahun 2010.

4. Selanjutnya karena tidak ada biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi

penulis berhenti dua tahun dan mencari pengalaman untuk berkerja.

5. Kemudian setelah sekian lamanya bekerja penulis ingin Melanjutkan Strata

Satu (S1) diperguruan tinggi IAIN Raden Intan Lampung di Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam ankatan 2012.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

ilmu pengetahuan, kekuatan dan petunjuknya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian yang berjudul KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMLAN IBADAH

Page 7: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

54

SHALAT DENGAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH

ISMARIA AL-QUR‟ANIYYAH RAJA BASA BANDAR LAMPUNG.

Adapun penyusunan skripsi ini dibuat sebagai persyaratan untuk menyelesaikan

pendidikan pada program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden

Intan Bandar Lampung dan Alhamdulillah telah dapat penulis selesaikan. Dalam upaya

penulisan ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak

serta dengan tidak mengurangi rasa hormat dibawah ini penulis mengucapkan banyak

terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Choirul Anwar, M.Pd, selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

IAIN Raden Intan Bandar Lampung.

2. Bapak Dr. Imam Syaafe‟i M.ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung yang telah banyak

memberikan waktu luangnya kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

3. Ibu Dr.Hj. Rumadani Sagala, M.Ag selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Rijal

Firdaos, M.Pd selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu dan

bimbingan dalam mengarahkan dan memotivasi penulis.

4. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan IAIN Raden Intan Bandar Lampung.

5. Bapak Syahyori Aprinsyah, S.Pd Selaku kepala sekolah MI Ismaria Al-

Qur‟aniyyah beserta stafnya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

Page 8: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

55

mengadakan research di MI Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar

Lampung.

6. Pimpinan perpustakaan pusat IAIN Raden Intan Bandar Lampung beserta stafnya

yang memberikan kesempatan yang luas selama menela‟ah berbagai literatur

yang dibutuhkan bagi penulisan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabat ku seperjuangan, beseta semua pihak yang secara langsung

maupun tidak langsung telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis sadar bahwa dalam penelitian ini banyak kekurangan, hal ini disebabkan

keterbatasan ilmu dan teori-teori yang penulis kuasai, kepada pembaca kiranya dapat

memberikan masukan dan saran agar skripsi ini akan lebih baik dan sempurna.

Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan bantuan

kepada penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandar Lampung, Desember 2016

Penulis

Dedi Insa

NPM : 1211010267

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

Page 9: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

56

ABSTRAK ............................................................................................................... ii

PERSETUJUAN ...................................................................................................... iii

PENGESAHAN. ....................................................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................... v

PERSEMBAHAN..................................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP. ................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN. ........................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULLUAN

A. Penegasan Judul ............................................................................... 1

B. Alasan Memilih Judul ...................................................................... 3

C. Latar Belakang Masalah .................................................................. 3

D. Rumusan Masalah............................................................................ 14

E. Hipotesis. ......................................................................................... 15

F. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian .................................................... 17

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengamalan Ibadah Shalat. .............................................................. 19

1. Pengertian Ibadah Shalat ............................................................ 19

2. Dasar Hukum Ibadah Shalat ....................................................... 20

3. Dalil yang Menganjurkan Shalat Tepat pada Waktunya ............ 21

4. Dalil yang Menganjurkan Shalat Berjama‟ah ............................. 23

5. Hikmah Dibalik Ibadah Shalat .................................................... 25

Page 10: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

57

B. Kedisiplin......................................................................................... 29

1. Pengertian Kedisiplin .................................................................. 29

2. Bentuk-bentuk Kedisiplinan Sekolah ......................................... 30

3. Tujuan dan Fungsi Kedisiplinan Sekolah ................................... 32

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Kedisiplinan . 32

C. Tata Tertib ....................................................................................... 35

1. Pengertian Tata Tertib ................................................................ 35

2. Tujuan Tata Tertib ...................................................................... 36

3. Tata Tertib Siswa ........................................................................ 36

D. Pengaruh Pengamalan Ibadah Shalat Terhadap Pembentukan

Kedisiplinan Siswa .......................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ............................................................................ 42

B. Variabel Penelitian .......................................................................... 42

C. Populasi Dan Sample ....................................................................... 43

D. Metode Quisioner Atau Angket ...................................................... 43

E. Instrument Penelitian ....................................................................... 45

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Amatan ................................................................... 48

B. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian.............................................. 50

C. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................................... 60

B. Saran ............................................................................................... 61

Page 11: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 12: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

59

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil sebuah judul “Korelasi antara

tingkat pengamlan ibadah shalat dengan kedisiplinan siswa Madrasah Ibtidaiyah

Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar Lampung”. Untuk menghindari kesalah

pahaman dalam mengartikan dan memahami judul skripsi ini maka terlebih dahulu

penulis akan menjelaskan arti dari pada judul ini, sebagai berikut :

1. Korelasi

Korelasi berasal dari bahasa inggris “correlation”. Dalam Bahasa Indonesia

sering dijelaskan dengan “hubungan” atau “saling berhubungan” atau “hubungan

timbal balik”. Dalam ilmu statistik istilah “korelasi” diberi peringatan sebagai

“hubungan anatar dua variabel”.2

Korelasi yang dimaksud dalam skripsi ini adalah hubungan yang terwujud

dari pengamalan ibadah shalat dengan kedisiplinan siswa.

2. Pengamalan Ibadah Shalat

Pengamalan menurut kamus Bahasa Indonesia adalah : “Proses, perbuatan,

cara mengamalkan, pelaksanaan, menunaikan (kewajiban, tugas).

Sedangkan ibadah shalat, Shalat menurut bahasa berarti do‟a, sedangkan

menurut syariat berarti ucapan-ucapan dan gerakan-gerakan tertentu yang dilakukan

dengan niat shalat, dimulai dengan takbir diakhiri dengan salam.

2Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2011), h. 179.

Page 13: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

60

Menurut Muhammad Bagir Al-Hasyi berpendapat bahwa dalam shalat,

seorang mukmin menyerahkan dirinya dari sepenuhnya ke dalam perlindungan

tuhannya Yang Maha Rahman, Maha Rahim, Yang tak ada sesuatu pun di alam

semesta ini dapat menyerupai-Nya apalagi menandinginya.3

3. Kedisiplinan

Kedisiplinan, yaitu sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi semua

peraturan, ketentuan dan norma yang berlaku dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawab.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kedisiplinan yang di maksud disini adalah sesuatu hal yang mampu membentuk

suasana proses belajar mengajar yang kondusif yang nantinya mampu menghasilakan

tujuan pendidikan yang bermutu.

4. Madrasah Ibtidaiyah Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa

Merupakan tempat penelitian ini dilaksanakan dalam arti penelitian terhadap

objek atau sasaran penulis dalam membahas permasalahan yang terkandung dalam

judul skripsi.

Dengan demikian, judul tersebut diatas berarti suatu penelitian untuk

mengungkapkan tentang “Korelasi antara tingkat pengamalan ibadah shalat dengan

kedisiplinan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Raja Basa Bandar Lampung”.

3M. Bagir Al-Habsyi, Fiqih Praktis Menurut Al-Qur’an, As-Sunnah dan Pendapat Para

Ulama, (Bndung : Mizan, 2002), Cet. Ke-5, h.33

Page 14: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

61

B. Alasan Memilih Judul

Ada beberapa alasan penulis mengambil judul ini, yaitu :

1. Untuk mengidentifikasi sejauh mana pentingnya pelaksanaan ibadah bagi

umat Islam umumnya dan khususnya bagi peserta didik di Madrasah

Ibtidaiyah Raja Basa Bandar Lampung.

2. Shalat merupakan ibadah yang paling utama dan setiap hari dilakukan oleh

seorang muslim. Melihat hal ini sejauh mana shalat yang telah dilakukan

memberikan dampak atau pengaruh dalam kehidupan sehari-hari.

3. Kedisiplinan merupakan sesuatu hal yang mampu membentuk suasana proses

belajar mengajar yang kondusif yang nantinya mampu menghasilkan tujuan

pendidikan yang bermutu.

4. Penulis ingin mengetahui hubungan ibadah shalat dengan kedisiplinan siswa

di Madrasah Ibtidaiyah Raja Basa Bandar Lampung.

C. Latar Belakang Masalah

Al Qur‟anul Karim merupakan kitab terakhir dan peyempurna kitab-kitab

Allah SWT yang sebelumnya, adalah kitab suci agama Islam yang dturunkan kepada

nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril AS. Kitab yang di dalamnya

terkandung aturan-aturan dan pedoman pokok bagi bagi pemeluknya.

Di dalam Al Qur‟an terkandung berbagai perintah dan larangan, halal dan

haram, baik dan buruk, serta sebagai kisah orang-orang terdahulu yang dapat kita

Page 15: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

62

jadikan pelajarandalam kehidupan. Selain itu juga membicarakan berbagai bentuk

ibadah yang harus dikerjakan oleh manusia dalam rangka mengabdi kepadaNya.

Secara umum ibadah berarti mencakup semua perilaku dalam semua aspek

kehidupan yang sesuai dengan ketentuan Allah SWT, yang dilakukan dengan ikhlas

untuk mendapatkan ridho Allah SWT.Ibadah dalam pengertian inilah yang dimaksud,

dan sekaligus yang menjadi tugas hidup manusia di dunia. Hal ini sesuai dengan

tujuan Allah SWT menciptakan jin dan manusia yang terdapat dalam Al Qur‟an surat

Adz Dzariat ayat 56 :

Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

menyembahKu.4

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa ibadah ialah

perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah SWT yang didasari ketaatan

mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya.5

Sedangkan menurut M. Daud Ali, ibadah adalah norma yang mengatur cara

dan tata cara manusia berhubungan langsung dengan Tuhan, tidak boleh ditambah-

tambah atau dikurangi.6

Adapun salah satu bentuk ibadah itu sendiri adalah pelaksanaan shalat yang

langsung Allah SWT perintahkan kepada nabi Muhammad SAW ketika isro‟ dan

4 Kementerian Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Diponegoro,

2000), h. 417 5Departemen Pendidikan Nasional, Op.cit, h. 364

6M. Daud Ali, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di

Indonesia,(Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2000), h. 31

Page 16: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

63

Mi‟roj. Shalat menurut Sulaiman Rasyid adalah ibadah yang tersusun dari perkataan

dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan

memenuhi beberapa syarat yang telah ditentukan.7

Dari pendapat-pendapat di atas, jelaslah bahwa shalat adalah bukti konkrit

ketaatan kita kepada Allah SWT dalam menjalankan perintahNya, yang mana dalam

ibadah shalat itu di mulai dengan takbir dn diakhiri dengan salam berdasarkan syarat

dan rukun yang telah ditentukan. Serta dalam peraktiknya tidak boleh ditambah-

tambah atau dikurangi sedikitpun, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh

Rosulullah SAW :

قال هللا ع و سلن : عي هالك بي الحىيرث رض : قال رسىل ا هلل صل ا هلل علي

(روا البخاري )صلىاكوا رايتوى اصل

Artinya :Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat ( HR. Bukhari ).8

Adapun dalil yang menerangkan kewajiban untuk melaksanakan shalat adalah

banyak sekali, diantaranya adalah dalam Al Qur‟an surat Thoha ayat 14 :

Artinya : Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada tuhan selain (yang berhak

disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk

mengingatKu.9

7 Sulaiman Rasyid, Op.Cit, h. 53

8Ibid, h. 87-88

9Departemen Agama RI, Op. cit, h. 250

Page 17: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

64

Dari ayat-ayat di atas dijelaskan bahwa ibadah shalat adalah suatu kewajiban

bagi pemeluknya dan sekaligus menjadi kebutuhan kita selaku hamba Allah SWT

agar selalu ingat dan mengabdi kepadaNya. Karena sifatnya yang wajib itu jadi tidak

ada alasan bagi kita untuk melalaikan lebih-lebih meninggalkan ibadah shalat

terutama shalat lima waktu.

Adapun indikator dalam rangka meningkatkan pengamalan ibadah shalat

wajib bagi peserta didik antara lain :

1. Menamamkan nilai-nilai agama seperti iman, ibadah, akhlak, budi pekerti,

disiplin dan prinsip-prinsip luhur lainnya.

2. Memberikan perhatian, contoh teladan yang baik dalam pelaksanaan shalat.

3. Melakukan filter, control, koreksi danpengendalian seluruh tingkah laku

putra-putrinya baik di dalam maupun di luar rumah secara rutin dan bijaksana

tentang pelaksanaan shalat.

4. Memelihara ketentraman, kesejukan, kesegaran, keutuhan dan keharmonisan

suasana kehidupan runah tangga sehingga anak-anak merasa tenang, aman,

damai, senang, bahagia dan betah di tengah-tengah pergaulan keluarganya

sehari-hari sehingga akan mendukung pelaksanaan shalat dalam kehidupan

sehari-hari.

5. Menyediakan waktu untuk berkomunikasi ( saling curah perasaan ) antar

anggota keluarga, menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif agar

anak mencintai dan sibuk untuk belajar ilmu-ilmu agama khususnya tentang

pelaksanaan shalat.10

Pada dasarnya shalat adalah ibadah badaniyah yang disertai dengan pembaca

Al Qur‟an dan pengagungan Allah SWT yang diwajibkan atas setiap muslim untuk

menunaikannya lima kali dalam sehari semalam, serta dalam waktu yang telah

ditentukan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nisa‟ ayat 103 :

10

Kartini Kartono, Peranan Keluarga dalam Memandu Anak, (Bandung: Alumni, 1985), h.

59

Page 18: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

65

Artinya : Maka dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat ditentukan waktunya atas

orang-orang yang beriman.11

Ibadah shalat merupakan sebuah bentuk peribadatan yang mempunyai banyak

segi kemanfaatannya. Mengerjakannya secara teratur menyebabkan seorang muslim

selama siang dan malam mengingat relasinya dengan sang Pencipta. Hal ini

membuatnya tak pernah lupa bahwa ia adalah seorang hamba dan untuk mematuhi

segala apa yang diperintahkanNya.

Menurut Suzanne Haneef, menyatakan pula bahwa :

‟‟Membungkuk, sujud dan sujud, yang diulang-ulang dan jumlah tertentu

pada setiap shalat, seorang muslim mengekspresikan penyerahan diri,

kerendahan hati, dan melalui gerakan-gerakan tubuh dalam shalat, yang terdiri

atas gerakan berdiri, kekaguman dengan seluruh keberadaannya kepada Allah

SWT Yang Maha Agung. Kesadaran akan diri sebagai ciptaanNya dan

mendorong unuk mengekspresikan dalam bentuk fisik maupun verbal.‟‟12

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa melalui shalat kita akan

selalu mengingat kepada Allah SWT mulai sejak pagi, siang, malam, hingga pagi

lagi. Hal ini kemudian direalisasikan melalui sikap tunduk, patuh dan berendah diri,

memuji serta mengagungkannyaNya dengan penuh ketekunana dan kesadasan yang

12Suzanne Haneef, Islam dan Muslim, (Jakarta: Pustaka Firdaus, Cet,1996),h. 91

Page 19: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

66

pada akhirnya bagi yang menjalankannya akan mampu terhindar dari segala

perbuatan keji dan kemungkaran.

Seseorang yang melaksanakan shalat dengan kesadaran dan ketekunan, ia

akan mempunyai kepribadian yang sempurna, berakhlak mulia, disiplin, jujur, taat,

sungguh-sungguh, sabar dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak berguna

serta segala kehidupannya semata-mata ikhlas karena Allah SWT. Innash shalaatii

wanusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi robbil‟aalamiin (Sesungguhnya

shalatku, ibadahku, hidup dan matiku karena Allah Ta‟ala Tuhan sekalian alam).

Jika dikaitkan dengan pendidikan khususnya kedisiplinan siswa, maka

pengamalan ibadah shalat secara tidak langsung mengandung berbagai pendidikan

terutama yang berkaitan dengan masalah kedisiplinan siswa seperti sikap taat,

sungguh-sungguh, serta ketepatan shalat pada waktunya, yang menjadi bagian dari

kepribadian orang yang shalat akan mendorong untuk selalu aktif, rajin dan

berdisiplin diri dalam proses pendidikannya. Sehingga dalam proses pembelajaran ia

akan mempunyai kedisiplinan yang tinggi dan lebih baik dibandingkan dengan anak

yang tidak mengamalkan shalat. Hal ini karena sikap dan perilaku utama dari

pengamalan ibadah shalat akan tercermin dalam segala tingkah lakunya.

Kedisiplinan siswa bisa dikatakan hasil atau pengaruh yang ditimbulkan dari

pengamlan ibadah shalat yang dilakukan secara konsisten dan teratur.Hal ini dapat

kita lihat dari berbagai praktik shalat itu sendiri. Shalat tepat waktu mendidik siswa

untuk disiplin waktu, shalat jama‟ah mendidik siswa untuk selalu mengikuti dan

menaati seorang pemimpin (guru), dari segi pakaian mendidik siswa untuk rapid an

Page 20: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

67

menutup aurat, bahkan sampai dari segi bacaan, gerakaan yang teratur dimulai dari

takbir sampai salam kesemuanya merupkan didikan untuk selalu melaksanakan tugas

dan tanggungjawab secara baik dan teratur.

Sebagaimana yang dikatakan Ari Ginanjur Agustian :

Kemampuan untuk melaksanakan shalat tepat waktu, adalah sebuah jaminan

bahwa orang tersebut disamping bisa dipercaya juga memiliki kesadaran akan

arti penting sebuah waktu yang harus ditepati. Isi dari shalat pun harus tertib

dan teratur, dimulai dari wudhu, niat, takbiratul ihram, hingga salam, semua

dilakukan secara berurutan dan sangat teratur. Ini menggambarkan betapa

suatu keteraturan itu di mulai dari cara berpikir (do‟a shalat) sampai dengan

pelaksaan fisiknya. Inilah pelatihan kedisiplinan yang sesungguhnya,

langsung diberikan oleh Tuhan.13

Kata kedisiplinan merupakan kata jadian dari disiplin. Adapun yang dimaksud

dengan disiplin menurut Chester Harris sebagai berikut : ‟‟discipline refers

fundamentally to the principle that each organism learns in some degree to control it

self so as to the forces around it with wich it has experiences.”14

Juga Websters New World Dictionary, memberikan sejumlah definisi kata

“disiplin‟ diantaranya :

13

Ary Ginanjar Agustian, ESQ (Emotional Spiritual Quotient) Berdasarkan 6 Rukun Iman

dan 5 Rukun Islam,(Jakarta:Arga, 2001), h.212 14

Piet A. Sahertian, Dimensi Administrasi Pendidikan, (Surabaya:Usaha Nasional, 1994), h.

123

Page 21: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

68

1. Latihan yang mengembangkan pengendalian diri, karakter, atau keadaan

serba teratur dan efisiensi.

2. Hasil latihan serupa itu, ; pengendalian diri ; perilku yang tertib

3. Penerimaan atau ketundukan kepada kekuasaan dan control

4. Perilaku yang menghukum atau memperbaiki

5. Suatu cabang lmu pengetahuan.15

Jadi dapat disimpulkan bahwa kata disiplin mempunyai banyak arti yang

sangat luas. Dimana disiplin bisa diartikan sebagai hasil pengendalian diri dan

karekter, latihan-latihan, pengawasan, pemaksaan, kepatuhan diri, serta segala

kemampuan bertingkah laku sesuai aturan dan norma yang berlaku.

Seseorang dikatakan memiliki disiplin diri yang kuat bila ia dapat

mengendalikan dirinya sendiri. Orang yang mempunyai disiplin diri adalah orang

yang memiliki kemampuan untuk menjangkau ke depan. Disiplin yang baik

mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang

diberikan kepadanya.

Sedangkan dilihat dari “disiplin sekolah” didefinisikan sebagai kadar

karakteristik dan jenis keadaan serba teratur pada suatu sekolah tertentu atau cara-

cara dengan nama keadaan teratur itu diperoleh pemeliharaan kondisi yang membantu

kepada pencapaian dengan efesien fungsi-fungsi sekolah.16

15

Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan ; Dasar Teoritis untuk Praktik professional,

(Bandung:Angkasa, 1983), h. 110 16

Ibid

Page 22: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

69

Adapun bentuk kedisiplinan di sekolah yang merupakan indikator seseorang dapat

dikatakan mempunyai sikap kedisiplinan, yaitu :

1. Hadir di sekolah dan pulang pada waktunya

2. Mengikuti keseluruhan program sekolah yang diperuntukkan baginya

3. Meningkatkan disiplin dirinya di dalam dan di luar kelas

4. Memakai seragam sekolah menurut ketentuan yang berlaku

5. Memenuhi dan melaksanakan semua peraturan yang berlaku17

Disiplin merupakan proses pengembangan karekteristik dan tingkah laku yang

teratur dan melibatkan pembentukan suatu sikap serta keadaan terutama di sekolah

dimana para anggota yang terlibat di dalamnya mulai dari kepala sekolah, guru,

sampai kepada siswa-siswanya harus memahami peraturan-peraturan yang perlu

dipatuhi. Melalui kepatuhan ini diharapkan proses belajarmengajar akan berjalan

dengan baik dan lancar.

Di dalam dunia pendidikan, peraturan atau tata tertib merupakan suatu

ketentuan yang harus ada untuk ditaati guna mencapai ketertiban dan disiplinan.

Tanpa adanya ketertiban dan kedisiplinan dimungkinkan akan terjadi

kesimpangsiuran serta berbagai bentuk pelanggaran yang akan terjadi dalam

penyelenggaraan program pendidikan.

17

Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan

Sekolah,(Jakarta: 1984), h. 49

Page 23: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

70

Sebagaimana hal di atas, untuk menciptakan siswa-siswa yang mempunyai

sikap disiplin, MI ISMARIA AL-QUR‟ANIYYAH telah memberlakukan bentuk-

bentuk peraturan yang harus ditaati, yaitu :

1. Siswa harus sudah ada di sekolah 5 menit sebelum masuk kelas

2. Siswa diwajibkan berpakaian rapih berseragam sekolah

3. Menjaga nama baik sekolah

4. Memberikan surat keterangan bila tidak masuk sekolah

5. Mengikuti upacara bendera

6. Siswa dilarang berambut gondrong, kuku panjang, membolos, merokok, serta

membawa senjata tajam.18

Disiplin adalah kata yang mudah diucapkan, mudah pula dipahami dan mudah

pula ditelantarkan dalam pelaksanaannya.19

Oleh karena itu untuk menanamkan

kedisiplinan peserta didik untuk memahami tata tertib perlu adanya pembiasaan serta

keseadaran diri dalam dirinya.Disamping dari diri siswa yang bersangkutan, pihak

luarpun yaitu keluarga dan sekolah perlu ikut andil dala kedisiplinan seorang anak.

Dengan adanya penanaman kedisiplinan terhadap peserta didik diharapkan

akan terciptanya situasi dan kondisi yang aman dan nyaman dalam belajar mengajar,

yang pada akhirnya menciptakan kondisi yang lebih baik menuju tujuan yang dicita-

citakan.

18

Dokumen tata tertib MI Ismaria T. A 2016/2017 19

Balnadi Sutadipura, Aneka Problema Keguruan, (Bandung: Angkasa, 1985) , h. 85

Page 24: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

71

Telah dijelaskan di atas, bahwa pengamalan ibadah shalat secara tidak

langsung berkaitan erat terhadap kedisiplinan siswa.Dalam hal ini pulalah yang

mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang ‟‟Korelasai Antara Tingkat

Pengamalan Ibadah Shalat Dengan Kedisiplinan Siswa di MI Ismaria Al-Qur‟aniyyah

Raja Basa Bandar Lampung.”

Berdasarkan hasil survey yang penulis lakukan dan sekaligus melakukan

wawancara dengan bapak Syahyori Aprinsyah selaku kepala sekolah mengatakan

bahwa para siswa MI ISMARIA sudah cukup aktif melaksanakan ibadah shalat,

terutama shalat lima waktu ( Zuhur dan Ashar). Mereka juga memiliki tingkat

kedisiplinan yang tinggi dalam kegiatan belajar mengajar walaupun masih ada juga

dari sebagian kecil anak yang kurang disiplin.20

Selain mewawancarai bapak Ori, penulisjuga bertanya langsung kepada

beberapa orang anak yaitu Andhika dan Annisa berkaitan dengan hal di atas.Mereka

juga mengatakan hal serupa bahwa sebagian besar mereka aktif melaksanakan shalat

serta beusaha untuk selalu mentaati peraturan dan tertib yang ada di sekolah. Dengan

kata lain mereka shalat, mereka juga disiplin, sebagaimana terlihat dari table di

bawah ini :

Tabel 1.1

Kondisi Tata Tertib di MI Ismaria

NO Tata tertib yang dilanggar Sering Jarang Tidak

Pernah

1 Tidak tepat waktu 2 5 8

20

Ori Aprinsyah, Kepala MI Ismaria, Wawancara, Tanggal 28 Februari 2016

Page 25: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

72

2 Tidak mengikuti upacara 5 3 12

3 Tidak seragam sekolah 1 5 9

4 Berantem dan ribut di kelas 2 4 15

5 Membolos 0 0 0

6 Meminjam uang dan alat-alat pelajaran

antar sesama murid

3 2 7

Jumlah 0,13% 0,19% 0,52%

Sumber : Hasil angket pra survey tanggal 28 April 2016

Dengan melihat tabel diatas dapat dipahami bahwa sebagian besar siswa

(0,52%) telah mematuhi tata tertib yang ada di sekolah dan sebagian kecil masih ada

juga yang melanggarnya. Dengan demikian mencerminkan bahwa mereka telah

mengamalkan dan memiliki tingkat kedisiplinan yang baik.

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas serta didukung dari

data survey, maka semakin jelaslah bahwa pengamalan ibadah shalat berpengaruh

secara signifikan terhadp kedisiplinan siswa. Itulah gambaran umum pengamlan

ibadah shalat serta kondisi kedisiplinan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Ismaria yang

melatar belakangi penulis untuk melakukan penelitian ini.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa

ibadah shalat merupakan ibadah yang terutama bagi seoran muslim, karena ibadah

inilah yang memedakan anatara seorang muslim dan nonmuslim. Oleh karena itu

ibadah shalat ini harus mendapat perhatian yang serius dalam pelaksanaan secara

konsisten dan teratur, sehingga pada akhirnya diharapkan buah dari ibadah shalat ini

dapat berpengarh positif dalam kehidupan sehari-hari.

Page 26: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

73

Adapun buah atau hasil dari ibadah shalat yang konsisten dan teratur itu dapat

kita lihat dalam bentuk kehidupan seseorang yang disiplin. Dimana seseorang yang

bisa mengamalkan ibadah shalat dengan baik dan mampu menghayati serta

mengaplikasikannya dalam kehidupan maka ibadah shalat akan membentuk pribadi-

pribadi yang kedisiplinan tinggi. Karena di dalam ibadah shalat itu terkandung

berbagai macam pendidikan yang bisa diperolaeh bagi siapa saja yang mampu

mengambil pelajaran dari padanya.

Sebelum penulis mengemukakan permasalahan penelitian,penulis ingin

mengemukakan masalah yang penulis anut, yaitu masalah adalah setiap kesulitan

yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya.21

Dengan demikian masalah

yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah ‟‟Apakah pengamalan ibadah shalat

terdapat hubungan yang signifikan terhadap pembentukan kedisiplinan siswa MI

Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar Lampung ?‟‟

E. Hipotesis

Di dalam buku prosedur penelitian, Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa

hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan peneliti

sampai terbukti melalui data yang terkumpul.22

Dari pendapat di atas penulis simpulkan bahwa hipotesis adalah ksimpulan

yang sifatnya sementara yang merupakan jawaban dari setiap permasalahan yang

21 Husin Sayuti, Pengantar Metodologi Riset, (JakartaFajar Agung), 1989, h. 63

22 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta,PT. Rineka

Cipta, 2002). h. 64

Page 27: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

74

diajukan dalam peneltian, sedangkan kebenarannya masih perlu dibuktikan melalui

data-data hasil dari penelitian di lapangan.

Mengacu pada permasalahan di atas, penulis memberikan berbagai teori

sebagai landasan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

Menurut Zakiah Daradjat mengemukakan :

‟‟Karena ibadah shalat fardu dilakukan secara teratur dalam waktu-waktu

tertentu yang dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjama‟ah di masjid

maka hikmahnya adalah : Disiplin dan kesadaran akan waktu yang

memberikan corak dan pola tertentu pada perilaku muslim dalam arti bahwa

bahwa dia selalu hidup berencana yang dihadapinya dengan persiapan-

persiapan ini membuahkan hidup teratur dan tentram yang menumbuhkan rasa

optimisme dan percaya kepada dirinya yang hakekatnya didasari oleh

keyakinan akan Rahman dan Rahim Allah SWT.”23

Sedangkan menurut Ary Ginanjar Agustian, mengemukakan :

Shalat adalah sarana untuk melatih sebuah kedisiplinan, waktu telah

ditentukan dengan pasti sehigga orang yang mampu melakukan shalat secara

disiplin, niscaya akan menghasilkan pula pribadi-pribadi yang memiliki

disiplin yang tinggi. Kemampuan untuk melakukan shalat tepat waktu, adalah

23

Zakiah Daradjat dkk, Agama Islam Buku Teks Pendidikan Agama Islam pada Pergruan

Tinggi Umum, (Jakarta Bulan Bintang, 1984), h. 45-46

Page 28: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

75

sebuah jaminan bahwa orang tersebut disamping bisa dipercaya juga memiliki

kesadaran akan arti penting sebuah waktu yang harus ditepati.‟‟24

Dari pendapat-pendapat di atas, semakin jelas bahwa shalat yang dilakukan

dengan rajin, teratur, serta berjama‟ah akan membentuk pribadi-pribadi muslim yang

teratur. Dengan kata lain ibadah shalat dapat membentuk pribadi yang berdisiplin

tinggi yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari.

Sehubungan dengan hal itu pula, maka penulis dapat mengambil sebuah

hipotesis yang berbunyi ‟‟Terdapat hubungan yang signifikan antara pengamalan

ibadah shalat terhadap pembentukan kedisiplinan siswa di Madrasah Ibtidaiyah

Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar Lampung.‟‟

F. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Setiap kegiatan atau penelitian pasti mempunyai tujuan dan kegunaan yang

ingin dicapai.Adapun tujuan dibagi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.Tujuan

umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara

pengamalan ibadah shalat terhadap kedisiplinan siswa.

Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah ingin memecahkan

permasalahan yang ada dan membuktikan kebenaran hipotesis yang penulis ajukan

tentang korelasi pengamalan ibadah shalat terhadap kedisiplinan siswa di Madrasah

Ibtidaiyah Ismaria.

Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah :

24

Ary Ginanjar Agustian, Loc.cit

Page 29: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

76

1. Bagi siswa, dapat dijadikan bahan masukan dalam peningkatkan ibadah shalat

dan kedisiplinan belajarnya.

2. Bagi guru dan sekolah, dapat dijadikan bahan dalam usaha meningkatkan

kemampuan para pendidik melaksanakan tugas pembinaan dan

pengembangan kedisiplinan belajar siswa.

3. Bagi peneliti sendiri, dapat dijadikan bekal ilmu pengetahuan dalam

pembinaan kedisiplinan belajar peserta didik yang merupakan calon peserta

didik nantinya.

Page 30: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

77

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Ibadah Shalat

1. Pengertian Ibadah Shalat

Secara lughowi shalat artinya do‟a. Pengertian tersebut dapat dimengerti

bahwa di dalam shalat memang terkandung do‟a-do‟a yang dibaca untuk ditujukan

kepada Allah SWT.

Selanjutnya secara terminologis shalat mempunyai pengertian yaitu bentuk

ibadah yang terdiri dari getaran jiwa, ucapan, dan gerakan-gerakan badan tertentu

yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam serta dilaksanakan

untuk mendapatkan diri kepada Allah SWT.25

Sedangkan menurut Hasbi Ash Shiddieqy mengemukakan bahwa :

Shalat ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah SWT, hadap mendatangkan

takut, menumbuhkan rasa kebesaranNya dan kekuasanNya dengan sepenuh

hati khusyu‟ dan ikhlas di dalam beberapa perkataan dan perbuatan yang

dimulai sejak takbir dan disudahi dengan salam.26

Berdasarkan kedua pendapat tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

shalat ialah ibadah dalam bentuk perbuatan dan perkataan yang telah ditentukan

syara‟ yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengn salam dimana dalam

pengamalannya harus disertai dengan khusyu‟,ikhlas, dan tawadhu‟.

25

Zakiah Daradjat, Dkk, Dasar-Dasar Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), h.45 26

Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Shat, (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), h. 60

Page 31: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

78

2. Dasar Hukum Ibadah Shalat

Umat Islam dalam mengerjakan ibadah vertical dengan Tuhannya mempunyai

yuridis tertulis dari Tuhannya yang tersurat dalam kitab sucinya. Hal ini untuk

menyeragamkan waktu dan cara mengerjakan kewajiban ritualnya. Dalam hal ini

dasar hokum ibadah shalat yaitu :

Al Qur’an Surat Al Ankabut : 45

Artinya : Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran)

dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-

perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah

lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa

yang kamu kerjakan.27

Surat Thaha : 14

Artinya : Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku,

Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku.28

Serta hadits Nabi Muhammad SAW :

السلم عل خوس لة : ب ذا رسىل هللا واقام الص شهاد اى لال الهللا واى هحو

كاةوصىم ره اى و البيج وايتااالل

Artinya : “ Dari Abdillah bin Umar berkata, telah bersabda Rasullah SAW : ’’Islam

itu dibangun dengan lima hal, yaitu bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan

Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan

Ramadhan dan mengerjakannya haji ke Baitullah.”29

27

Departemen Agama RI, Al Qur’an Dan Terjemahannya, (Diponegoro: CV, 2000), h. 321 28

Ibid, h. 250 29

H. A. Razak Dan H. Rais Latief, Terjemahan Hadits Shahih Muslim, Juz I, (Jakarta:

Pustaka Harun), h. 97

Page 32: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

79

Dari beberapa ayat dan hadits di atas jelaslah bahwa shalat merupakan ibadah

yang diperintahkan Allah SWT kepada hambaNya yang wajib untuk dikerjakan.

Ibadah shalat bagi umat Islam mempunyai peranan sentral dibandingkan ibadah-

ibadah yang lainnya, sehingga Allah mewajibkannya kepada setiap muslim tanpa

terkecuali bagi yang memenuhi syarat sesuai dengan keadaan dan tidak

memberatkannya.

Ayat dan hadits tersebut memberikan penjelasan dan pengertian bahwa shalat

bukan hanya ibadah semata-mata, tetapi mempunyai konsekuensi yang lain yaitu

sebagai penghapus dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan. Pengertian serta

aturan-aturan tersebut kita bias mengetahui, memahami serta merealisasikan dalam

kehidupan sehari-hari karena agama Islam dalam peraturannya bersifat fleksibel dan

tidak memberatkan kepada pemeluknya selama mereka mau mengikuti dan

mengerjakannya untuk mencapai derajat muttaqin.

3. Dalil yang menganjurkan Shalat Tepat pada Waktunya

Seperti telah kita ketahui, bahwa shalat lima waktu memegang peran yang

sangat penting dan sentral dalam agama Islam. Shalatpun sebagai amal yang pertama

kali yang akan dihisab di akhirat kelak sebelum amal-amal lain yang kita kerjakan.

Dalam menerjakan shalat lima waktu sehari semalam lebih baik dan utama

bila kita kerjakan dengan tepat pada waktunya. Karena hal ini bias menandakan

seberapa besar keimanan seseorang terhadap Allah SWT. Dimana orang yang telah

kuat kadar keimanannya ia akan meninggalkan segala macam aktifitas keduniaannya

Page 33: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

80

setelah ia mendengarkan seruan adzan berkumandang untuk menuju kepada sang

Khaliknya.

Adapun dalil-dalil yang berkenaan dengan perintah untuk mengamalkan

shalat tepat pada waktunya, yaitu Al Qur‟an surat An Nisa‟ ayat 103 :

Artinya : Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di

waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah

merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat

itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.30

قال هللا ع : عي ابي هسعىدرض وسلن ا سالج رسىل هللا صل هللا علي

لةعل وقتها (هتفق علي )العوال اف ل؟ الص

Artinya : Dari Ibnu Mas’ud Ra bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rosulullah

SAW, : ’’Manakah amal yang lebih utama ? Beliau menjawab : ’’Shalat tepat pada

waktunya……..( HR. Bukhari )31

Dari firman Allah SWT dan hadits nabi Muhammad SAW di atas kita dapat

mengetahui tentang perintah dan anjuran untuk selalu mengamalkan shalat lima

waktu secara tepat waktunya tanpa menyia-nyiakan sedikitpun waktu yang ada pada

diri kita.

30

Ibid, H. 76 31

Zainuddin Hamidy, Et, Al, Terjemahan Hadits Shahih Bukhari Jilid IV, (Jakarta: Widjaya,

1992), H. 202

Page 34: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

81

4. Dalil yang Menganjurkan Shalat secara Berjama’ah

Dalam mengamalkan shalat lima waktu itu lebih baik dilakukan dengan cara

berjama‟ah dari pada dilakukan secara sendirian. Sebagaimana kita yakini bahwa

Allah SWT telah menetapkan dan mengatur segala sesuatu untuk umatNya.

Kekeliruan atau penyimpangan dari ketetapan itu akan berakibat fatal. Dengan

demikian hendaklah setiap muslim meningkatkan kehati-hatian dalam setiap

perbuatan.

Dalam hubugannya dengan pengamalan shalat, maka semestinya kita

berusaha untuk memahaminya secara mendalam, supaya dalam pengamalan sejalan

dengan ketentuan Allah SWT. Untuk itulah penulis berusaha memberikan dalil-dalil

qhoth‟I yang berkaitan dengan pengamalan shalat secara berjama‟ah.

Adapun dalil-dalil yang berkaitan dengan perintah pengamalan shalat secara

berjama‟ah adalah sebagai berikut :

Artinya : Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu

hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, Maka hendaklah segolongan dari

mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila

Page 35: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

82

mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan serakaat), Maka

hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan

hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu

bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan

menyandang senjata. orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap

senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. dan

tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu

kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalah kamu.

Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang

kafir itu. ( QS. An Nisa’ : 102 )32

Artinya : Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at,

Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang

demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.33

وسلن قال اى رسىل هللا صل هللا علي هللا ع صلة الجواعت : عي ابي عوررض

(هتفق علي )اف ل هي صلة الفض بسبح وعشريي درجت

Artinya : “ Dari Ibnu Umar Ra sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda :

“Shalat berjama’ah lebih utama dari shalat sendirian dengan dua puluh tujuh

derajat’’. ( HR.Bukhari dan Muslim )34

Itulah beberapa ayat dan hadits yang menganjurkan kita agar mengamalkan

shalat lima waktu secara berjama‟ah. Meskipun hukumnya sunah muakad, tetapi

tidak salahnya kita mengamalkannya karena di dalamnya shlat berjama‟ah

terkandung berbagai macam rahasia kemanfaatannya.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Suzanne Haneef, yaitu :

32

Departemen Agama Ri, Op.Cit, h. 75 33

Ibid, h. 442 34

Hussein Bahreisy, Terjemahan Hadits Shahih Bukhari Muslim, (Surabaya: Karya Utama) h.

62

Page 36: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

83

Dalam shalat berjama‟ah muslim berdiri tegak berderet dari bahu ke bahu

akan tampak seperti sebah tubuh yang bersatu dalam beribadah kepada Allah

SWT, elemen-elemen disiplin, keteraturan, persaudaran, kesamaan dan

solodaritas amat tampak ditampilkan.35

Sedangkan menurut Ari Ginanjar Agustian adalah sebagai berikut :

Falasafah-falasafah dalam sinergi dan kolaborasi semua terdapat dalam shalat

berjama‟ah, seperti kesamaan tujuan dan visi ( kiblat ), saling mengisi ( shaf ),

keteraturan ( imam dan makmum ), kesamaan persepsi dan prinsip ( isi bacaan

shalat ), saling mendukung ( shalawat ), pertemuan rutin ( waktu shalat ),

saling mengingatkan prinsip ( dakwah khatib ), serta demokrasi ( tata cara

memberitahu imam yang salah ).36

Dari hadits dan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa di dalam

shalat berjama‟ah terkandung berbagai rahasia dan manfaat yang dapat kita peroleh,

diantaranya, yaitu :

1. Memperkokoh persatuan dan persamaan derajat

2. Mempererat persaudaraan dan silaturrahim

3. Memupuk kesamaan dan silodaritas

4. Membiasakan disiplin dan keteraturan

5. Mendapat keutamaan 27 derajat dari Allah SWT.

5. Hikmah Ibadah Shalat

35

Suzanne Haneef, Islam Dan Muslim, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996), Cet. Ii, h. 93 36

Ari Ginanjar, Esq ( Emotional Spiritual Quotient ) Berdasarkan 6 Rukun Iman Dan 5

Rukun Islam, Arga, Jakarta, 2001, h. 214

Page 37: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

84

Ibadah shalat adalah ibadah yang mengandung nilai rohaniah dan

kemasyarakatan, yang mana tercdrmin dalam setiap tingkah laku dan aktivitas sehari-

hari bagi yang menjalankannya.

Adapun hikmah yang dapat diperoleh dari pengamalan ibadah shalat yaitu :

1. Shalat membuat kita selalu ingat (dzikir) kepada Allah SWT

Shalat merupakan ibadah yang harus dikerjakan bagaimanapun situasi dan

keadaan. Hal ini membuat setiap muslim untuk selalu mengingat Tuhannya setiap

waktu. Sebagaimana firman Allah SWT surat. Thaha ayat 14 :

Artinya : Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku,

Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku.37

2. Shalat mencegah perbuatan keji dan munkar

Dalam jiwa manusia terdapat dua nafsu yaitu nafsu mutmainah dan nafsu

amarah. Nafsu mutmainah adalah nafsu yang baik sedangkan nafsu amarah adalah

nafsu yang selalu mengajak kepada jalan keburukan. Maka dengan shalat diharapkan

dapat menjadi benteng dari nafsu amarah ini.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Ankabut 45 :

Artinya : Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan

mungkar.38

3. Shalat menumbuhkan rasa tenang dalam hati

37

Departemen Agama RI, Loc. Cit 38

Ibid, h. 321

Page 38: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

85

Dalam sebuah hadits ada yang menerangkan bahwa bila kalian sedang dalam

keadaa marah dan gelisah, maka ambilah air wudhu dan shalatlah. Hal ini

menandakan bahwa mengamalkan shalat dapat menjadikan hati menjadi tenang dan

tentram, sehingga kita tidak akan merasa gelisah meskipun terkena musibah.

Sebagaimana firman Allah SWT surat Al Ma‟arij ayat 19-22

Artinya : Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila

ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, Dan apabila ia mendapat kebaikan ia Amat

kikir, Kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat.39

4. Shalat merupakan bukti syukur kepada Allah SWT

Segala nikmat yang kita rasakan dalam hidup ini adalah semata-mata

pemberian Allah SWT. Oleh karena itu selaku hamba sudah sepantasnyalah kita

untuk berterima kasih kepada yang memberi yang mana dapat diwujudkan melalui

dzikir kepadanNya ( shalat ).

Firman Allah surat Al Baqorah ayat 152

Artinya : Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu,

dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.40

5. Shalat membina disiplin waktu

39

Ibid, H. 454 40

Ibid, H. 18

Page 39: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

86

Waktu merupakan hal yang sangat berharga dalam hidup ini, karena ia hanya

datang sekali saja bagi kita dan ia tidak akan kembali lagi untuk yang kedua kalinya.

Orang lalai terhadap waktu akan mengalami kerugian yang sangat besar dan sulit

ditebus. Dengan mengamalkan shalat kita telah dididik untuk selalu menghargai

waktu dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, karena di dalam shalat itu

sendiri telah ditetapkan waktu pelaksanaannya.

Hal ini sesuai firman Allah SWT surat An Nisa‟ ayat 103

Artinya : Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di

waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah

merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat

itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.41

6. Shalat mendidik persatuan dan persamaan martabat manusia

Hakikat persatuan dan persamaan martabat manusia adalah mempunyai

pandangan yang hidup yang sejlan yang dapat menjalaninya. Masyarakat yang kokoh

persatuannya adalah masyarakat yang dilandasi oleh persamaan iman.

Dalam mengamalkan shalat berjama‟ah misalnya adalah berkumpulnya kaum

muslimin dalam satu tempat di belakang imam. Hal ini merupakan lembaga atau

wahana persatuan dan persamaan martabat umat yang kuat.

Berdirinya seorang muslim yang miskin di samping muslim yang kaya, tidak

ada perbedaan diantara keduanya. Ini menunjukkan persamaan sesama umat muslim

41

Ibid, H. 76

Page 40: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

87

yang mana dihadapan Allah SWT semuanya sama. Adapun yang membedakan adalah

kadar keimanan dan ketagwaan kepada Allah SWT yang tertanam di dalam hati

mereka masing-masing.

B. Kedisiplinan

1. Pengertian Kedisiplinan

Menurut Oteng Sutisna kedisiplinan adalah ‟‟proses atau hasil pengarahan dan

pengandilan keinginan, dorongan atau kepentingan demi satu cita-cita atau untuk

mencapai tindakan yang lebih efektif dan dapat diandlakan.42

Adapun pendapat lain mengatakan ‟‟Disiplin adalah sikap mental yang

mengandung kerelaan mematuhi semua ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan

norma-norma yang berlaku dalam melaksanakan dan tanggungjawab.43

Dari kedua pendapat di atas dapat di pahami bahwa yang dimaksud

kedisiplinan adalah sikap mental yang ada pada diri seseorang untuk selalu taat dan

patuh kepada peraturan-peraturan ysng telah ditetapkan guna tercapai suatu cita-cita

yang diinginkan.

Adapun yang dimaksud kedisiplinan dalam pembahasan ini adalah

kedisiplinan sekolah, sebagaimana yang dijelaskan oleh Mulyasa, yaitu disiplin

sekolah dapat diartikan sebagai keadaan tertib dimana guru, staf, dan peserta didik

42

Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1989), h. 109 43

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Bahan Dasar Wawasan Kependidikan, (Jakarta:

1995), h. 204

Page 41: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

88

yang tergabung di dalam sekolah tunduk kepada peraturan yang telah ditetapkan

dengan senang hati.

Dari pengertian di atas nampak bahwa kedisiplinan sekolah bertujuan untuk

membantu peserta didik menemukan jati dirinya dan mengatasi serta mencegah patuh

kepada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan guna tercapai suatu cita-cita yang

diinginkan.

Adapun yang dimaksud kedisiplinan dalam pembahasan ini adalah

kedisiplinan sekolah, sebagaimana yang dijelaskan oleh Mulyasa, yaitu disiplin

sekolah dapat diartikan sebagai keadaan tertib dimana guru, staf, dan peserta didik

yang tergabung di dalam sekolah tunduk kepada peraturan yang telah ditetapkan

dengan senang hati.

Dari pengertian di atas nampak bahwa kedisiplinan sekolah bertujuan untuk

membantu peserta didik menemukan jati dirinya dan mengatasi serta mencegah

timbulnya masalah-masalah disiplin dan berusaha menciptakan situasi pembelajaran

yang menyenangkan, sehingga mereka menaati segala peraturan yang telah

ditetapkan. Dengan demilkian kedisiplinan dapat merupakan bantuan kepada peserta

didik agar mereka mampu berdiri sendiri.

2. Bentuk-bentuk Kedisiplinan Sekolah

Bentuk-bentuk kedisiplinan sekolah adalah semua jenis atau macam-macam

aturan yang dibuat sekolah yang bersangkutan untuk diikuti dan dilaksanakan oleh

Page 42: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

89

anggota masyarakat sekolah secara disiplin dan ditetapkan dengan tugas oleh suatu

sekolah.

Adapun bentuk-bentuk kedisiplinan sekolah sebagaimana yang telah

dijelaskan dalam petunjuk pelaksanaan pembinaan sekolah adalah :

a. Hadir disekolah dan pulang pada waktunya

b. Mengikuti keseluruhan program sekolah yang diperuntukkan baginya

c. Meningkatkan disiplin dirinya di dalam dan di luar sekolah

d. Memakai seragam sekolah menurut ketentuan yang berlaku

e. Mematuhi dan melaksanakan semua peraturan yang berlaku.44

Sedangkan menurut Ismet Syarif dan Nawas adalah

a. Setiap siswa harus memiliki buku dan alat yang dibutuhkan

b. Badan bersih dan sehat

c. Menjaga ketenangan dan ketertiban selama mengikuti pelajaran maupun

istirahat

d. Lima menit sebelum masuk harus sudah ada di sekolah

e. Menaati waktu masuk, istirahat dan jam belajar

f. Tidak membawa orang lain atau temen yang mengganggu keamanan sekolah

g. Tidak membawa uang atau perhiasan yang berlebihan atau tidak membawa

senjata tajam

h. Turut bersama menjaga kebersihan halaman dan kelas.45

Dengan demikian maka bentuk-bentuk kedisiplinan sekolah meliputi semua

aturan atau tata tertib sekolah yang berlaku dari mulai jam belajar, cara berpakaian,

tingkah laku, pengendalian diri dan sebagainya. Sehingga kondisi sekolah terlaksana

44

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Sekolah,

(Jakarta: 1984), h. 49 45

Ismet Syarif Dan Nawas, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1978), h. 38-39

Page 43: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

90

dan tentram serta mencerminkan suatu lembaga pendidikan yang berusaha untuk

membentuk karakter manusia menuju kedewasaan.

3. Fungsi Kedisiplinan Sekolah

Kedisiplinan di sekolah mempunyai fungsi yang sangat penting untuk

menjaga agar situasi sekolah tetap terjaga sebagai lembaga pendidikan yang penuh

dengan ketenangan, kedamaian, tertib serta mendidik dan mengembangkan unsur-

unsur fisik dan psikis yang normal serta memilihara pertumbuhan dan perkembangan

anak di sekolah dengan sebaik-sebaiknya.

Adapun fungsi kedisiplinan sekolah menurut Hadari Nawawi adalah

mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan yang ditetapkan

bersama dalam melaksanakan kegiatan kelas dan dapat memberikan hukuman kepada

orang yang melanggar.46

Dengan demikian jelaslah bahwa kedisiplinan di sekolah sangat penting

diperlukan, karena dengan kedisiplinan di sekolah sangat penting diperlukan, karena

dengan kedisiplinan diharapkan mampu menciptakan situasi dan kondisi yang

nyaman, educatif, bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Kedisiplinan

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pada pembentukan

kedisiplinan seseorang, antara lain :

a. Kesadaran Diri

46

Hadari Nawawi, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1989), h. 40

Page 44: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

91

Kesadaran diri adalah sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting

bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Sehingga kesadaran diri menjadi motif yang

sangat kuat terwjudnya suatu kedosiplinan.

b. Pengikutan dan Ketaaatan

Pengikutan dan ketaatan sebagi langkah peneraan dan pengaplikasian peraturan-

peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya

kesadaran diri yang kuat. Tekananan dari luar dirinya sebagai upaya mendorong,

menekan dan memaksa agar disiplin diterapkan dalam diri seseorang.

c. Alat Pendidikan

Alat pendidikan adalah suatu wahana atau media untuk mempengaruhi,

mengubah dan membina serta membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai

yang ditentukan dan diajarkan.

d. Hukuman

Hukuman adalah sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi, dan meluruskan yang

sal;ah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan yang diharapkan.47

Selain keempat faktor di atas, masih ada beberapa faktor lain yang dapat

berpengaruh pada pebentukan kedisiplinan siswa, diantaranya yaitu :

a. Teladan

Perbuatan dan tindakan kerap kali lebih besar pengaruhnya daripada dengan kata-

kata. Karena itu, contoh dan teladan disiplin atasan, kepala sekolah dan gru-guru

sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa. Mereka lebih meniru apa yang

47

Ibid, h. 45

Page 45: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

92

mereka lihat dibanding dengan apa yang mereka dengar. Disini faktor keteladanan

berupa disiplin sangat penting bagi siswa.

b. Lingkungan Kedisiplinan

Seseorang dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada. Baik di

lingkungan rumah tangga, sekolah bahkan masyarakatpun turut berpengaruh dalam

pembentukan kedisiplinan. Bila berada di lingkungan yang berdisiplin, seseorang

dapat terbawa berdisiplin dan begitupun sebaliknya.

c. Latihan Bedisiplin

Disiplin dapat juga dibentuk melalui proses latihan dan kebiasaan. Artinya,

melakukan disiplin yang berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktik-praktik

disiplin sehari-hari. Dengan latihan dan membiasakan diri, disiplin akan terbentuk

dalam diri seseorang.

Jadi pembentukan kedisiplinan ternyata harus melalui proses panjang yang harus

dimulai sejak dini dalam keluarga dan dilanjutkan di sekolah. Hal-hal penting yang

dapat berpengaruh dalam pembentukan kedisiplinan bisa melalui kesadaran diri,

kepatuhan, sanksi, ketaladan, lingkungan bedisplin, latihan dan sebagainya.

Pembiasaan disiplin di sekolah mempunyai peranan positif bagi kehidupan siswa

dimasa yang akan datang. Pada mulanya memang disiplin dirasakan sebagai sesuatu

yang mengekang kebebasan. Akan tetapi, bila suatu aturan dirasakan sebagai sesuatu

yang memang seharus dipatuhi secara sadar untuk kebaikan dirinya lama-kelamaan ia

akan menjadi kebiasaan yang baik menuju kearah disiplin diri.

Page 46: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

93

C. Tata Tertib

Sesuai pembahasan sebelumnya bahwa kedisiplinan adalah suatu proses atau

hasil pengendalian keinginan yang mengandng kerelaan untuk mematuhi semua

ketentuan atau peraturn yang berlaku. Oleh karena itu kedisiplinan siswa biasanya

berkaitan langsung dengan masalah tata tertib. Sehingga dibawah ini akan dijelaskan

tentang yang berkaitan dengan tata tertib.

1. Pengertian Tata Tertib

Peraturan atau tata tertib merupakan hal yang penting dalam suatu proses

pengendali dari suatu lembaga. Tata tertib merupakan sesuatu yang dibuat atau

diadakan oleh lembaga tertentu guna menunjang pelaksanaan kegiatan yang telah

direncanakan untuk mencapai suatu tujuan. Adapun pengertian peraturan atau tata

tertib menurut Suharsimi Ariskunto adalah sebagai berikut :

Peraturan atau tat tertib merupakan sesuatu yang mengatur prilaku yang

diharapkan terjadi pada diri siswa. Peraturan menunjukkan pada patokan atau standar

yang sifatnya umum, yang harus dipenuhi oleh siswa misalnya peraturan tentang

kondisi di dalam kelas pada saat pelajaran sedang berlangsung.48

Sedangkan Hadari Nawawi dalam bukunya ‟‟Administrasi Sekolah‟‟

dijelaskan bahwa menurut instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.

48

Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta: Renika, 1993),

h. 122-123

Page 47: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

94

14/V/1974 tentang pengertian tata tertib sekolah adalah ketentuan yang mengatur

kehidupan sekolah sehari-hari dan mengandung sanksi kepada pelanggarnya.49

Dengan demikian tata tertib mengandung pengertian ketentuan yang mengatur

hidup dan kehidupan manusia dalam rangka melakukan aktifitas sehari-hari yang

harus ditaati dengan sungguh-sungguholeh seseorang dimana ia berada baik

dilingkungan keluarga, sekolah bahkan masyarakat dan ia mempunyai sanksi atau

hukuman bagi siapa saja yang melanggarnya.

2. Tujuan Tata Tertib

Berbagai peraturan atau tata tertib dapat saja dibuat dan dibiarkan kepada

setiap individu, masyarakat dan suatu lembaga yang berhak membuatnya. Namun hal

ini harus didasari atas pengertian yang penuh terhadap pelaku (manusia) mengenai

apa yang diharapkan dari padanya, apa yang ada padanya yang kiranya dapat

dimanfaatkan, dikembangkan dan sekaligus dukungan partisipasi dari mereka itu

akan lebih penting.

Peraturan atau tata tertib merupakan pedoman yang jelas dalam melakukan

setiap aktifitas dari suatu lembaga agar dapat berlangsung sesuai dengan apa yang

diharapkan. Seperti halnya sekolah sebagai suatu lembaga yang mengadakan

pendidikan terhadap para siswa, berarti sekolah harus mengadakan peraturan atau tata

tertib bagi setiap personil yang ada di sekolah.

3. Tata Tertib Siswa

49

Hadari Nawawi, Administrasi Sekolah, (Jakarta: Ghia, 1985), h. 206

Page 48: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

95

Peraturan atau tata tertib adalah suatu pedoman dari suatu lembaga yang harus

ditaati dan dilaksanakan. Oleh karena itu siapapun yang ada di dalamnya wajib untuk

meralisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun bentuk-bentuk tata tertib siswa yang ada sekolah adalah sebagai berikut :

a. Tugas dan Kewajiban

1. Masuk sekolah. Para siswa harus datang atau berada di sekolah sebelum

pelajaran dimulai. Sebelum memasuki ruangan kelas siswa secara teratur

masuk keruangan, Siswa-siswa boleh duduk setelah guru duduk.

2. Waktu belajar. Sebelum belajar dimulai siswa membaca ayat-ayat pendek

juz 30, setelah selesai baru yang bersangkutan harus sudah siap untuk

menerima pelajaran yang akan diberikan sesuai jadwal yang telah

ditentukan.

3. Waktu istirahat. Siswa tidak dibenarkan tinggal di dalam kelas, tetapi tetap

berada di halaman gedung sekolah, kecuali keadaan yang tidak

mengizinkan, misalnya hujan.

b. Larangan-larangan

1. Meninggalkan sekolah atau pelajaran selama jam-jam pelajaran

berlangsung tanpa izin kepada sekolah atau guru yang bersangkutan

2. Membawa rokok atau merokok

3. Berpakaian yang senonoh dan bersolek yang berlebihan

4. Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengganggu jalannya pelajaran atau

persekolahan

c. Sanksi-sanksi

1. Peringatan lisan secara langsung kepada siswa

2. Peringatan tertulis kepada siswa tembusan kepada orang tua wali

3. Dikeluarkan untuk sementara

Page 49: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

96

4. Dikeluarkan dari sekolah.50

Dalam pengololaan pelajaran kedisiplinan seorang siswa terhadap peraturan

atau tata tertib merupakan suatu masalah yang sangat penting, yang harus ditanamkan

lebih awal tentang kesadaran akan keharusan melaksanakan aturan yang telah

ditentukan. Proses belajar mengajar di sekolah serta tujuan yang diinginkan akan sulit

tercapai secara maksimal tanpa adanya ketaatan akan peraturan ( kedisiplinan ),

sehingga kedisiplinan sangatlah penting dimiliki bagi setiap individu.

D. Pengaruh Ibadah Shalat terhadap Kedisiplinan Siswa

Dalam Al Qur‟an surat Al Ankabut ayat 45 dijelaskan ’’Sesungguhnya shalat

dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar’’. Menurut M. Quraish Shihab

dalam tafsirnya Al Mishbah diterangkan bahwa kata al-fahsya‟ (keji) adalah sesuatu

yang melampaui batas dalam keburukan dan kekejian, baik ucapan maupun

perbuatan. Sedangkan kata al-munkar adalah segala sesuatu yang melanggar norma-

norma agama dan budaya atau adat istiadat suatu masyarakat.51

Sebagaimana kajian sebelumnya tentang kedisiplinan yang berkaitan erat

dengan tata tertib, dan tata tertib itu sendiri merupakan sebuah norma atau aturan

yang berlaku di sebuah lembaga yang harus ditaati oleh anggota masyarakat yang ada

di dalamnya. Maka penulis berkesimpulan bahwa siapa yang telah melanggar

50

Hadari Nawawi, Op. Cit, h. 207 51

M. Quraish Shihab, Tafsir Al Mishbah, Pesan Kesan Dan Keserasian Al Qur’an, (Jakarta:

Lentera Hati, 2002), h. 507

Page 50: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

97

peraturan atau tata tertib yang berlaku, maka ia termasuk telah melakukan perbuatan

munkar.

Oleh karena dengan mengamalkan shalat maka pelakunya akan mampu

terhindar dari perbuatan munkar yaitu pelanggaran terhadap aturan yang berlaku

sehingga ia akan melaksanakan aturan itu sesuai yang diinginkan yang pada akhirya

membentuk pribadi-pribadi yang berjiwa disiplin.

Selain itu ibadah shalat merupakan sebuah bentuk peribadatan yang

mempunyai banyak hikmah. Mengerjakannya secara teratur menyebabkan seorang

muslim selama siang dan malam mengingat relasinya dengan sang pencipta. Hal ini

membuatnya tak pernah lupa bahwa ia adalah seorang hamba dan untuk mematuhi

segala apa yang diperintahkanNya.

Sebagaimana yang dikatakan Mahmud Syaltud :

‟‟Dengan shalat lima waktu, seseorang muslim mengingat Tuhannya dalam

masa yang berurutan pada siang dan malam hari. Dan dengan shalat ini pula ia

mengulang kehadiranNya di hadapan Tuhan, serta menghidupkan ingatan di

dalam jiwa dan hatinya terhadap keagungan Tuhan. Maka iapun akan

senantiasa mematuhi segala perintahNya dan menjahui segala laranganNya.52

Menurut Suzanne Haneef, menyatakan pula bahwa :

‟‟Membungkuk, sujud dan sujud, yang diulang-ulang dan jumlah tertentu

pada setiap shalat, seorang muslim mengekspresikan penyerahan diri,

kerendahan hati, dan melalui gerakan-gerakan tubuh dalam shalat, yang terdiri

atas gerakan berdiri, kekaguman dengan seluruh keberadaannya kepada Allah

52

Mahmud Syaltud, Islam, Aqidah Dan Syariah, (Jakarta: Pusta Amani, 1986), h. 114

Page 51: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

98

SWT Yang Maha Agung. Kesadaran akan diri sebagai ciptaanNya dan

mendorong unuk mengekspresikan dalam bentuk fisik maupun verbal.‟‟53

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa melalui shalat kita akan

selalu mengingat kepada Allah SWT mulai sejak pagi, siang, malam, hingga pagi

lagi. Hal ini kemudian direalisasikan melalui sikap tunduk, patuh dan berendah diri,

memuji serta mengagungkannyaNya dengan penuh ketekunana dan kesadasan yang

pada akhirnya bagi yang menjalankannya akan mampu terhindar dari segala

perbuatan keji dan kemungkaran.

Agar ibadah shalat ini dapat tertanam dalam diri setiap muslim dan

menjadikannya suatu kebiasan serta kebutuhan untuk selalu menjalankannya, maka

ibadah ini harus dimulai dan dibiasakan sejak usia dini. Dijelaskan menurut Zakiah

Daradjat :

‟‟Latihan-latihan keagamaan yang menyangkut ibadah seperti sembahyang,

do‟a membaca Al Qur‟an, sembahyang jama‟ah di sekolah atau di langgar

harus dibiasakan sejak kecil, sehingga lama-kelamaan akan tumbuh rasa

senang melakukan ibadah tersebut‟‟.54

Adapun hikmah ibadah shalat adalah bahwa ibadah shalat yang dilaksanakan

seseorang akan memberikan dampak positif bagi yang melaksanakan. Dampak

tersebut adalah terjalinnya hubungan yang kuat dan sangat dekat antara seorang

hamba dengan Allah SWT, yang membawa kenikmatan dan ketenangan.

53

Suzanne Haneef, Islam Dan Muslim, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996), h. 91 54

Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1989), h. 75

Page 52: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

99

Jika dikaitkan dengan pendidikan khususnya kedisiplinan siswa, maka

pengamalan ibadah shalat akan memberikan pengaruh terhadap kedisiplinan belajar

siswa, karena sikap taat jujur, sungguh-sungguh, serta ketetapan shalat pada

waktunya, yang menjadi bagian dari kepribadian orang yang shalat akan mendorong

untuk selalu aktif, rajin dan disiplin diri dalam proses pendidikannya.

Menurut Ary Ginanjar Agustian, mengemukakan :

Shalat adalah sarana untuk melatih sebuah kedisiplinan, waktu telah

ditentukan dengan pasti sehingga orang yang mampu melakukan shalat secara

disiplin yang tinggi. Kemampuan untuk melakukan shalat tepat waktu, adalah

sebuah jaminan bahwa orang tersebut disamping bisa dipercaya juga memiliki

kesadaran akan arti penting sebuah waktu yang harus ditepati.55

Dari pendapat di atas, semakin jelas bahwa shalat yang dilakukan dengan

rajin, teratur, serta berjama‟ah akan membentuk pribadi yang berdisiplin tinggi yang

tercermin dalam kehidupan sehari-hari.

55

Ary Ginanjar Agustian, (Emotional Spiritual Quotient) Berdasarkan 6 Rukun Iman Dan 5

Rukun Islam, (Jakarta: Arga, 2001), h. 212

Page 53: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

100

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Suatu penelitian akan dikatakan baik apabila memakai metode atau cara-cara

tertentu yang tepat, sebab dengan dipakainya metode yang tepat maka penelitian yang

dilaksanakan itu akan terarah pada tujuan yang diharapkan. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dimana peneliti bertujuan

untuk mendeskripsikan suatu hal seperti adanya, dengan data kuantitatif atau data

yang dianalisis dengan menggunakan rumus-rumus statistic sesuai dengan

permasalahan yang telah diajukan.

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang dilihat yaitu :

a. Variabel bebas ( independent variabel ) “Kondisi yang mempengaruhi

munculnya gejala”. Sesuai dengan pendapat tersebut maka yang menjadi

variabel bebasnya dalam penelitian ini adalah pengamlan ibadah siswa.

b. Variabel terikat ( dependen variabel ) “segala bentuk peristiwa atau gejala

yang muncul sehubungan percobaan”.56

Sesuai dengan pendapat tersebut

maka dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kedisiplinan siswa.

56

Muhammad Ali, Penelitian Prosedur dan strategi, (Bandung: Angkasa, 1987), h. 131.

Page 54: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

101

C. Populasi dan sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah

Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2016/2017

b. Sampel

Pada penelitian ini sampel diambil dengan cara teknik sampling sistematis

dimana pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang

telah diberi nomor urut.57

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa

kelas IVa, IVb, dan IVc, Madrasah Ibtidaiyah Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja

Basa Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016/2017.

D. Metode Quesioner Atau Angket

Angket atau questionnaire adalah daftar pertanyaan yang distribusikan

melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab dibawah

pengawasan peneliti. Responden ditentukan berdasarkan teknik sampling.58

Pendapat

tersebut dapat disimpulkan bahwa angket adalah suatu alat pengumpulan data yang

dilakukan dengan memberikan sejumlah daftar pertanyaan kepada responden atau

untuk memperoleh data yang diperlukan. Adapun bentuk pertanyaan yang diajukan

57

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 123 58

Nasution M.A., Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Angkasa, 2004), h.

128.

Page 55: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

102

kepada siswa adalah bentuk pilihan ganda dengan 3 ( tiga ) pilihan jawaban, yaitu

sebagai berikut :

a. Jika responden memilih pilihan jawaban yang A maka diberikan skor 3

b. Jika responden memilih pilihan jawaban yang B maka diberikan skor 2

c. Jika responden memilih pilihan jawaban yang C maka diberikan skor 1

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk yang disusun dan

dikembangkan berdasarkan diskripsi teori, definisi operasional dan indikator-

indikator, kuesioner ini ditujukan kepada responden yaitu siswa-siswi MI

Ismaria Al-Qur‟aniyyah untuk mendapatkan data pengamlan ibadah shalat

dan kedisiplinan siswa.

Tabel 1.2

Kisi-kisi Angket

Variabel Indikator Nomor Item

Pengamalan

Ibadah Shalat

(Variabel X)

1. Menanamkan pengertian bahwa shalat

adalah kewajiban.

2. Mengajarkan bacaan-bacaan shalat

3. Mengajarakan tatacara shalat

4. Menanamkan nilai tentang pentingnya

shalat

5. Menanamkan tentang hikmahnya shalat

6. Memberikan contoh tentang pelaksanaan

shalat

7. Mengawasi pelaksanaan shalat di sekolah

8. Memberi kesempatan untuk membaca buku-buku tentang shalat

9. Menasehati dan memberi sanksi yang

tidak melakukan shalat Dzuhur dan

Ashar berjma‟ah

1,2

3,4

5,6

7,8

9,10

11,12

13,14

15,16 17,18

19,20

Kedisiplinan

Siswa

(Variabel Y)

1. Kehadiran Siswa

2. Kepatuhan siswa terhadap tata tertib

3. Keaktifan dan sikap ketika belajar

4. Kegiatan belajar

21,22,23

24,25,26

27,28

29,30

Page 56: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

103

E. Instrumen Penelitian

1. Definisi Konseptual

Instrumen merupakan alat penelitian yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes,

pedoman wawancara, pedoman observasi dan questioner.59

2. Definisi Operasional

Pemahaman adalah kecakapan atau kemampuan untuk memahami dan

mengerti sesuatu yang dilihat, dibaca maupun didengarnya pada situasi tertentu,

sedangkan kemampuan dapat diartikan kesanggupan untuk melakukan sesuatu

disertai minat, perhatian dan motivasi.

Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap pengamalan ibadah shalat

dan kedisiplinan siswa, penulis menggunakan angket yang berisi pertanyaan

mengenai pemahaman siswa dengan menggunakan skala likert. Metode ini

merupakan penskalaan pertanyaan sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai

dasar penentuan nilai skalanya. Jumlah alternatif respon yang ada dalam skala Likert

ada 3 jenis ( Ya, Kadang-kadang dan Tidak ).

F. Analisis Data

Metode Analisis Data adalah jalan yang ditempuh untuk mengolah data yang

diperoleh.

59

Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 305.

Page 57: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

104

a. Validitas Instrumen Penelitian

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrimen. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat. Untuk uji validitas menggunakan

rumus Product Momen yaitu :

rxy = XY−

( X )( Y )

N

{( X2)−( X )2

N} ( Y

2 −

( Y2

)

N}

Keterangan :

𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara X dan Y

N = Jumlah sampel penelitian

𝑋 = Jumlah variabel X

𝑌 = Jumlah variabrl Y

𝑋2 = Jumlah kuadrat variabel X

𝑌2 = Jumlah kuadrat variabel Y

60

b. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas instrumen penelitian adalah suatu alat yang memberikan hasil

yang tetap sama (konsisten, ajeg). Hasil pengukuran itu harus tetap sama (relative

sama) jika pengukurannya diberiakan pada subyek yang sama meskipun dilakukan

oleh orang yang berbeda, waktu yang berlainan, dan tempat yang berbeda pula.

60

Ibid, h. 225.

Page 58: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

105

Tidak terpengaruh oleh pelaku, situasi dan kondisi. Alat ukur yang

reliabilitasnya tinggi disebut alat ukur yang variabel.

Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi pada rumus Product Moment ini,

maka hasilnya dimasukkan ke dalam tabel nilai “r”. Kemudian untuk mengetahui

tinggi rendahnya korelasi pada angka indeks ‟‟r‟‟ Product Moment maka digunakan

pedoman buku sugiono. Selanjutnya untuk menguji keeratan koefisien signifikansi

digunkan uji ‟‟t‟‟ dengan rumus :

t =r n − 2

1 − r2

Keterangan :

t = Taraf nyata

r = Besarnya korelasi hitung

n = Jumlah sampel

1 = Angka konstan

Hasil perhitungan kita dapat menyimpulkan bahwa daya beda soal yang telah

terbuat termasuk kedalam kategori memiliki daya beda yang baik atau tidak.

Interpretasi daya beda tersebut mengaju pada tabel berikut :

Tabel 1.3

Interprestasi Koefisien

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Sangat rendah

Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Rendah

Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Sedang

Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Kuat

Antara 0,80 sampai dengan 0,000 Sangat kuat

Page 59: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

106

Page 60: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

107

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Amatan

Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel yaitu variabel pengamalan

ibadah shalat merupakan variabel bebas (X), sedangkan variabel kedisiplinan

siswa sebagai variabel terikat (Y). Pada bagian ini akan digambarkan atau

dideskripsikan dari data masing-masing variabel yang telah diolah dilihat dari

nilai rata-rata (mean), median, modus, dan standar deviasi. Selain itu juga

disajikan tabel distribusi frekuensi dan diagram batang dari distribusi frekuensi

masing-masing variabel. Berikut ini rincian hasil pengolahan data yang telah

dilakukan.

1. Pengamalan ibadah Shalat

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil yaitu

mean 85, median 87 dan modus 87 dan nilai maksimal sebesar 96 sedangkan

nilai minimal yaitu sebesar 69 serta simpangan baku sebesar 6.23 dan variansi

39. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini:

Tabel 1

Distribusi Frekuensi Nilai Pengamalan Ibadah

Peserta Didik

Nilai Frekuenisi

69 1

73 2

75 1

76 3

78 1

Page 61: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

108

80 2

82 3

84 5

87 9

89 7

91 5

96 2

Tabel 2

Rekapitulasi Nilai Pengamalan Ibadah

Statistika Nilai

JumlahPesertaDidik (N) 41

NilaiTertinggi (xmaks) 96

NilaiTerendah (xmin) 69

Rata-rata 84

Median 87

Modus 87

Variansi 39

Simpangan Baku (s) 6.23

Gambar 1

Grafik Nilai Pengamalan Ibadah Peserta Didik

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

69 73 75 76 78 80 82 84 87 89 91 96

Page 62: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

49

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa nilai pengamalan

ibadah memiliki nilai tertinggi sebesar 96 dan nilai terendah sebesar 69 serta

memiliki rata-rata sebesar 84.

2. Kedisiplinan

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh hasil yaitu

mean 86, median 87 dan modus 84 dan nilai maksimal sebesar 96 sedangkan

nilai minimal yaitu sebesar 73 serta simpangan baku sebesar 4.63 dan variansi

22. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut ini:

Tabel 2

Distribusi Frekuensi Nilai Kedisiplinan Peserta Didik

Nilai Frekuenisi

73 1

76 1

80 3

82 3

84 10

87 7

88 1

89 7

91 5

93 2

96 1

Tabel 3

Rekapitulasi Nilai Kedisiplinan

Page 63: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

Statistika Nilai

JumlahPesertaDidik (N) 41

NilaiTertinggi (xmaks) 96

NilaiTerendah (xmin) 73

Rata-rata 86

Median 87

Modus 84

Variansi 22

Simpangan Baku (s) 4.63

Gambar 2

Grafik Nilai Kedisiplinan Peserta Didik

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa nilai kedisiplinan

memiliki nilai tertinggi sebesar 96 dan nilai terendah sebesar 73 serta

memiliki rata-rata sebesar 64.

B. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen yang telah dilakukan di MI Ismaria Al-Qur‟aniyyah

yaitu uji coba tes pengamalan ibadah dan kedisiplinan. Sebelum instrumen

diberikan di kelas kontrol dan kelas eksperimen, terlebih dahulu dilakukan

0

2

4

6

8

10

12

73 76 80 82 84 87 88 89 91 93 96

Page 64: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

51

penelaahan hasil uji coba instrumen. Hasil penelaahan dan analisis data uji coba

instrumen dijelaskan sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Dalamupayauntukmendapatkan data yang akurat,

makainstrumentesharusmemenuhikriteria yang baik.Instrumen yang

digunakandiujicobakanterlebihdahulu di

luarsampelpenelitian.Ujicobatesdilakukanuntukmengetahuiapakahbutirsoalda

patmengukurapa yang hendakdiukur.

Sebelummelakukanujicobadiluarsampel,

penelitimelakukanvaliditaskonstrukterlebihdahuluterhadapkesesuaianisi yang

terkandungdalambutirtes.Uji coba tes pengamalan ibadah sholat terdiri atas

15 soal dan kedisiplinan terdiri dari 15 soal yang diujikan kepada populasi di

luar sampel penelitian. Uji coba tes dilakukan kepada 41 peserta didik di MI

Ismaria Al-Qur‟aniyyah. Analsis validitas butir angket dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4

Validitas Instrumen Pengamalan Ibadah Sholat

No Item rhitung rtabel Kesimpulan

1 0.33 0.316 Valid

2 0.32 0.316 Valid

3 0.49 0.316 Valid

4 0.64 0.316 Valid

5 0.38 0.316 Valid

6 0.49 0.316 Valid

7 0.33 0.316 Valid

8 0.35 0.316 Valid

Page 65: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

52

9 0.62 0.316 Valid

10 0.45 0.316 Valid

11 0.71 0.316 Valid

12 0.64 0.316 Valid

13 0.59 0.316 Valid

14 0.34 0.316 Valid

15 0.34 0.316 Valid

Tabel 5

Validitas Instrumen Kedisiplinan

No Item rhitung rtabel Kesimpulan

1 0.560 0.316 Valid

2 0.485 0.316 Valid

3 0.578 0.316 Valid

4 0.556 0.316 Valid

5 0.477 0.316 Valid

6 0.620 0.316 Valid

7 0.577 0.316 Valid

8 0.507 0.316 Valid

9 0.488 0.316 Valid

10 0.716 0.316 Valid

11 0.733 0.316 Valid

12 0.64 0.316 Valid

13 0.59 0.316 Valid

14 0.34 0.316 Valid

15 0.440 0.316 Valid

Setelah dilakukan uji validitas dengan menggunakan rumus korelasi

produk momen. Dari 30 butir soal tes yang diujicobakan yaitu mengenai

pengamalan ibadah sholat dan kedisiplinan, diperoleh 30 butir soal yang valid,

sebab rxy ≥ 0,316.

2. Uji Reliabilitas Item Instrumen Penelitian

Page 66: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

53

Pengujian reliabilitas instrumen penelitian dilakukan dengan cara

mengkorelasikan kelompok instrumen pengamalan ibadah dengan instrumen

kedisiplinan . Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel di bawah ini:

Tabel 6

Tabel Uji Reliabilitas Pengamalan Ibadah dan Kedisiplinan

NO RESPONDEN X Y X2 Y

2 X.Y

1 1 37 34 1369 1156 1258

2 2 39 41 1521 1681 1599

3 3 39 40 1521 1600 1560

4 4 40 40 1600 1600 1600

5 5 37 38 1369 1444 1406

6 6 33 39 1089 1521 1287

7 7 36 38 1296 1444 1368

8 8 38 41 1444 1681 1558

9 9 43 38 1849 1444 1634

10 10 31 38 961 1444 1178

11 11 41 42 1681 1764 1722

12 12 35 38 1225 1444 1330

13 13 34 36 1156 1600 1360

14 14 34 39 1156 1521 1326

15 15 38 38 1444 1444 1444

16 16 34 36 1156 1296 1224

17 17 38 33 1444 1089 1254

18 18 43 41 1849 1681 1763

19 19 41 41 1681 1681 1681

20 20 39 36 1521 1296 1404

21 21 40 37 1600 1369 1480

22 22 39 39 1521 1521 1521

23 23 39 43 1521 1849 1677

24 24 40 42 1600 1764 1680

25 25 41 40 1681 1600 1640

26 26 39 39 1521 1521 1521

27 27 41 41 1681 1681 1681

28 28 39 37 1521 1369 1443

29 29 39 39 1521 1521 1521

30 30 38 40 1444 1600 1520

31 31 33 39 1089 1521 1287

32 32 40 38 1600 1444 1520

33 33 40 40 1600 1600 1600

34 34 38 38 1444 1444 1444

Page 67: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

54

35 35 40 39 1600 1521 1560

36 36 36 37 1296 1369 1332

37 37 39 38 1521 1444 1482

38 38 40 40 1600 1600 1600

39 39 37 40 1369 1600 1480

40 40 34 36 1156 1296 1224

41 41 41 38 1681 1444 1558

Jumlah 1563 1591 59899 61909 60727

N = 41

𝑋 = 1563

𝑌 = 1591

𝑋2 = 59899

∑Y2 = 61909

∑XY = 60727

𝑟𝑥𝑦 = 𝑥𝑦

( 𝑥2) × ( 𝑦2)

𝑟𝑥𝑦 =60727

59899 (61909)

𝑟𝑥𝑦 =60727

3708287191=

60727

60895.7075= 0.99723

Rumus mencari reliabilitas adalah: 𝑟𝑖 =2𝑟𝑥𝑦

1+𝑟𝑥𝑦

Maka: 𝑟𝑖 =2×0.99

1+0.99= 0.99

Perhitungan reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana

hasil pengukuran tetap konsisten. Menurut Anas Sudijono, suatu tes dikatakan

baik jika memiliki reliabilitas 0,70 < r11 ≤ 1.00. Berdasarkan perhitungan di

Page 68: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

55

atas, diperoleh hasil perhitungan reliabilitas butir soal sebesar 0,99. Dimana

angka tersebut memenuhi kriteria soal yang layak digunakan.

C. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil uji asumsi yang telah dilakukan, selanjutnya akan dianalisis

untuk menguji hopotesis. Pasangan hipotesis yang akan diujikan adalah sebagai

berikut:

a. HipotesisKerja (Ha) yang

menyatakanadapengaruhantaraduavariabelyaituvariabelpengamlanibadahshala

tdengankedisiplinansiswa, maka Ha dapatditerima.

b. Hipotesisnihil (Ho) yang

menyatakantidakadapengaruhantaraduavariabelpengamlanibadahshalatdengan

kedisiplinansiswa, maka Ho ditolak.

Apabila Fhitung<Ftabelmaka H0 diterima dan Apabila Fhitung>Ftabelmaka Ha diterima

dan H0 ditolak.

Tabel 7

Data Pengamalan Ibadah Peserta Didik (X)

No Nilai

1 82

2 87

3 87

4 89

5 82

6 73

7 80

8 84

9 96

10 69

11 91

Page 69: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

56

12 78

13 76

14 76

15 84

16 76

17 84

18 96

19 91

20 87

21 87

22 89

23 87

24 87

25 89

26 91

27 87

28 91

29 87

30 84

31 73

32 89

33 89

34 84

35 89

36 80

37 87

38 89

39 82

40 75

41 91

Tabel 8

Data Kedisiplinan Peserta Didik (Y)

No Nilai

1 76

2 91

3 89

4 89

5 84

6 87

7 84

8 91

Page 70: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

57

9 84

10 84

11 93

12 84

13 88

14 87

15 84

16 80

17 73

18 91

19 91

20 80

21 82

22 87

23 96

24 93

25 89

26 87

27 91

28 82

29 87

30 89

31 87

32 84

33 89

34 84

35 87

36 82

37 84

38 89

39 89

40 80

41 84

Dari kedua tabel di atas, selanjutnya dimasukkan ke dalam tabel kerja

perhitungan korelasi angka kasar sebagai berikut:

Tabel 9

Tabel Kerja Korelasi Antara Pengamalan Ibadah dengan Kedisiplinan

Peserta Didik

Page 71: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

58

No X Y X

2 Y

2 X×Y

1 82 76 6724 5776 6232

2 87 91 7569 8281 7917

3 87 89 7569 7921 7743

4 89 89 7921 7921 7921

5 82 84 6724 7056 6888

6 73 87 5329 7569 6351

7 80 84 6400 7056 6720

8 84 91 7056 8281 7644

9 96 84 9216 7056 8064

10 69 84 4761 7056 5796

11 91 93 8281 8649 8463

12 78 84 6084 7056 6552

13 76 88 5776 7744 6688

14 76 87 5776 7569 6612

15 84 84 7056 7056 7056

16 76 80 5776 6400 6080

17 84 73 7056 5329 6132

18 96 91 9216 8281 8736

19 91 91 8281 8281 8281

20 87 80 7569 6400 6960

21 87 82 7569 6724 7134

22 89 87 7921 7569 7743

23 87 96 7569 9216 8352

24 87 93 7569 8649 8091

25 89 89 7921 7921 7921

26 91 87 8281 7569 7917

27 87 91 7569 8281 7917

28 91 82 8281 6724 7462

29 87 87 7569 7569 7569

30 84 89 7056 7921 7476

31 73 87 5329 7569 6351

32 89 84 7921 7056 7476

33 89 89 7921 7921 7921

34 84 84 7056 7056 7056

35 89 87 7921 7569 7743

36 80 82 6400 6724 6560

37 87 84 7569 7056 7308

38 89 89 7921 7921 7921

39 82 89 6724 7921 7298

40 75 80 5625 6400 6000

41 91 84 8281 7056 7644

Jumlah 3475 3532 296113 305130 299696

Page 72: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

59

N = 41

𝑋 = 3475

𝑌 = 3532

𝑋2 = 296113

∑Y2 = 305130

∑XY = 299696

𝑟𝑥𝑦 = 41 299696 − 4375 (3532)

41 296113 − (12075625) 41 305130 − (12475024)

𝑟𝑥𝑦 =13836

23632912

𝑟𝑥𝑦 =13836

15373

𝑟𝑥𝑦 = 0.9

1. MengujiSignifikan Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui apakah hasil rhitung tersebut mempunyai taraf nyata atau tidak,

maka dilakukan uji t (taraf nyata) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

t =r n − 2

1 − r2

Keterangan :

t = Taraf nyata

r = Besarnya korelasi hitung

Page 73: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

60

n = Jumlah populasi

r2

= Kuadrat besarnya korelasi hitung

1 = Angka konstanta.

Dari hitungantersebut di atasdiketahuibahwa : r = 0.9dan N = 41

sehinggadapatdihitungsebagaiberikut :

t =r n − 2

1 − r2

𝑡 =0,9 × 41 − 2

1 − 0,92= 21.131

Hasil uji taraf nyata yang menunjukkan angka sebesar t = 21.131 tersebut

dikonsultasikan dengan tabel nilai-nilai pada d.k (derajat kebebasan) = n – 2 yaitu 41

-2 = 39 dalam tabel nilai-nilai pada taraf signifikan 5% menunjukkan angka sebesar

0.308. Sehingga r hitung> r tabel, dengan demikian bahwa ada hubungan yang nyata

pengamalan ibadah dengan kedisiplinan peserta didik.

Dan untuklebihmenyakinkan, apakahkeduavariabeltersebutmemilikipengaruh

yang signifikanatautidak,

makapenulisjugamenggunakaninterprestasiterhadapkoefisienkorelasi yang

diperolehataunilai r. Adapuninterprestasinyaadalahsebagiberikut :

Tabel10

InterprestasiKoefisien

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,00 sampaidengan 0,199 Sangatrendah

Antara 0,20 sampaidengan 0,399 Rendah

Antara 0,40 sampaidengan 0,599 Sedang

Page 74: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

61

Antara 0,60 sampaidengan 0,799 Kuat

Antara 0,80 sampaidengan 0,000 Sangatkuat.

Berdasarkantabel di atas, makkoefisienkorelasi( rhitung) yang

ditemukansebesar 0,9 termasukpadakategorisangat

kuatkarenaberadapadaposisiantara 0,80 sampaidengan1.

Jadijelassekalibahwaibadahshalat yang dilakukansiswamempunyaipengaruh

terhadap pembentukankedisiplinansiswa di Madrasah IbtidaiyahIsmaria Al-

Qur‟aniyyah Raja Bandar Lampung.

MencariKoefesienDeterminasi

Dengan c. d = r2 x 100%

c.d = 0,9 x 100%

= 90 %

Hasilperhitungankoefisiendeterminasidiperolehsebesar90 %.Hal

inimengandungartibahwapengamalan ibadah siswa di kelas IV Madrasah

IbtidaiyahIsmaria Al-Qur‟aniyyah dipengaruhi oleh kedisiplinansebesar90 %.

D. Pembahasan

Kedisiplinanadalahsikap mental yang

adapadadiriseseoranguntukselalutaatdanpatuhkepadaperaturan-

peraturanysngtelahditetapkangunatercapaisuatucita-cita yang diinginkan.Adapun

yang dimaksudkedisiplinandalampembahasaniniadalahkedisiplinansekolah,

sebagaimana yang dijelaskanolehMulyasa,

yaitudisiplinsekolahdapatdiartikansebagaikeadaantertibdimana guru, staf,

danpesertadidik yang tergabung di dalamsekolahtundukkepadaperaturan yang

Page 75: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

62

telahditetapkandengansenanghati.Bentuk-

bentukkedisiplinansekolahadalahsemuajenisataumacam-macamaturan yang

dibuatsekolah yang

bersangkutanuntukdiikutidandilaksanakanolehanggotamasyarakatsekolahsecaradi

siplindanditetapkandengantugasolehsuatusekolah.Kedisiplinan di

sekolahmempunyaifungsi yang sangatpentinguntukmenjaga agar

situasisekolahtetapterjagasebagailembagapendidikan yang

penuhdenganketenangan, kedamaian,

tertibsertamendidikdanmengembangkanunsur-unsurfisikdanpsikis yang normal

sertamemiliharapertumbuhandanperkembangananak di sekolahdengansebaik-

sebaiknya.

Adapunfungsikedisiplinansekolahadalahmencegahterjadinyapelanggaran-

pelanggaranterhadapketentuan yang

ditetapkanbersamadalammelaksanakankegiatankelasdandapatmemberikanhukum

ankepada orang yang melanggar.Dengandemikianjelaslahbahwakedisiplinan di

sekolahsangatpentingdiperlukan, karenadengankedisiplinan di

sekolahsangatpentingdiperlukan,

karenadengankedisiplinandiharapkanmampumenciptakansituasidankondisi yang

nyaman, educatif, bagipertumbuhandanperkembangananak.

Dari hasilpengolahandananalisa data,dapat

disimpulkanbahwaterdapathubunganantarapengamalanibadahshalatterhadapkedis

iplinansiswa di kelas IV tahunpelajaran 2016/2017 di Madrasah

Page 76: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

63

IbtidaiyahIsmaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar

Lampung.Adapunhubunganibadahshalattersebutsignifikandalam proses

pembentukankedisiplinansiswa. Hal

initerbuktidariperolehanangkakorelasisebesar 0,9 yang

masukkedalamtabelinterprestasiantara 0,80-

1termasukdalamkategorikorelasiatauhubungan yang sangat kuat, artinya bahwa

terdapat hubungan yang sangat kuat antara pengamalan ibadah siswa dengan

kedisiplinan.

Hasilperhitungankoefisiendeterminasidapatmengungkapkanseberapabesar

hubunganantarapengamalanibadahshalatterhadapkedisiplinansiswa.Hasilkoefisie

ndeterminasaisebesar90 %.Hal

inimenunjukkanbahwakedisiplinansiswatersebutturutditentukanolehpengamalani

badahyang dilakukan oleh siswa tersebut.Berdasarkanpembahasan di atas,

makadapat disimpulkan bahwa

terdapathubunganantarapengamlanibadahshalatterhadappembentukankedisiplina

nsiswa di Madrasah IbtidaiyahIsmaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa Bandar

Lampung.

Page 77: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

64

BAB V

KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan,

didapat nilai 𝑟𝑥𝑦 = 0.9 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara tingkat pengamalan ibadah dengan kedisiplinan siswa di MI

Ismaria Al-Quraniyyah Bandar Lampung.

B. Saran

Sebagai akhir dari penulisan penelitian ini, maka penulis ingin mengemukakan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi para siswa Madrasah Ibtidaiyah Ismaria Al-Qur‟aniyyah Raja Basa

Bandar Lampung agar lebih meningkatkan ibadah shalatnya terutama dalam

penghayatan dan pengamalannya sehingga diharapkan ia mampu memberikan

dan membentuk karakter seorang muslim yang baik. Selain itu pula

kedisiplinan yang telah dibentuk agar tetap dibudidayakan dan dipraktekkan

dalam segala hal baik itu di rumah, di sekolah atau dimana saja berada.

2. Bagi para guru dan orang tua supaya terus mempertahankan dan lebih

meningkatkan bimbingan dan arahannya kepada siswa dalam hal ibadah shalat

dan kedisiplinannya. Dan yang lebih penting lagi memberikan contoh dan

teladan yang baik yang nantinya dapat ditiru dan dilaksanakan oleh para

siswa.

Page 78: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

65

3. Bagi para pembaca, penulis mengharapkan supaya dapat meneliti kembali

penelitian ini guna melengkapi dan mengembangkan penelitian yang telah ada

dalam skripsi ini.

C. Penutup

Alhamdulillah puji dan syukur hanya kepada Allah SWT yang telah

memberikan kemudahan dan kesabaran kepada penulis dalam pembentukan skripsi

ini sehingga dapat terselesaikan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam skripsi

ini tyang sangat jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan ilmu dan

wawasan yang penulis miliki. Namun demikian penulis berusaha sekuat

kemampuan yang dimiliki guna mencapai tulisan yang baik. Oleh sebab itu saran

dan kritik yang membangun dari pembaca dapat disampaikan sehingga dapat

memberikan manfaat bagi kita semua.

Akhirnya semoga Allah SWT tetap memberikan hidayahNya kepada kita

sehingga kita selalu berada di jalannNya yang lurus dan menjadikan kita insane

yang bermanfaat bagi sesama. Aamiin….

Page 79: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

66

DAFTAR PUSTAKA

Agustian Ary Ginanjar, ESQ (Emotional Spiritual Quotitent) : Berdasarkan 6 Rukun

Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta : Arga, 2001

Ali M. Daud, Hukum Islam : Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia.

Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2000

Al Masri Nasy‟at, Menyambut Kedatangan Bayi. Jakarta : Gema Insani Press, 1989

An Nadwi Abul Hasan Ali Abdul Hayyi Al Hasani, Empat Sendi Agama Islam.

Jakarta : Rineka Cipta, 1992

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Pendekatan Proyek. Jakarta : Rineka Cipta,

2002

Darajadjat Zakiah, Ilmu Jiwa Agama. Jakarta : Bulan Bintang, 1989

_________________ Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta : 1985

_________________ dkk. Agama Islam Buku Teks Pendidikan Agama Islam Pada

Perguruan Tinggi Umum. Jakarta : Bulan Bintang, 1998

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya. Semarang : Karya Toha Putra,

1998

Dep.Dik.Nas, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 2003

Hadi Sutriso, Metedologi Risearch. Yogyakarta : F. Psikologi UGM. 1986

Haneef Suzanne, Islam dan Muslim. Jakarta : Pustaka Firdaus. 1996

Irawan Prasetya, Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta : STIA-LAN Press. 1999

Kartono Kartini, Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : Alumni. 1987

Page 80: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

67

Kuncoroningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama. 1993

Mahali A. Mundjab, Konsepsi Manusia Paripurna. Kajian Tentang Imam Islam

Secara Qur’ani dan Haditsi. Jakarta : Pusaka Al Husna. 1987

Meichati Siti, Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : Yayasan FIP-IKIP. 1980

Moersaleh dan Moersannef, Pedoman Membuat Skripsi. Jakarta : Gunung Agung.

1987

Rasyid Sulaiman, Fiqih Islam. Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2005

Sahartian Piet A, Dimensi Administrasi Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional, 1994

Page 81: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

68

Deskripsi Frekuensi Variabel Pengalaman Ibadah Sholat

No Nilai Setelah Dibulatkan

1 82,22222 82

2 86,66667 87

3 86,66667 87

4 88,88889 89

5 82,22222 82

6 73,33333 73

7 80 80

8 84,44444 84

9 95,55556 96

10 68,88889 69

11 91,11111 91

12 77,77778 78

13 75,55556 76

14 75,55556 76

15 84,44444 84

16 75,55556 76

17 84,44444 84

18 95,55556 96

19 91,11111 91

20 86,66667 87

21 86,66667 87

22 88,88889 89

23 86,66667 87

24 86,66667 87

25 88,88889 89

26 91,11111 91

27 86,66667 87

28 91,11111 91

29 86,66667 87

30 84,44444 84

31 73,33333 73

32 88,88889 89

33 88,88889 89

34 84,44444 84

35 88,88889 89

36 80 80

37 86,66667 87

38 88,88889 89

39 82,22222 82

Page 82: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

69

40 75,55556 75

41 91,11111 91

Jumlah 3474

𝑋 85

Nilai Frekuenisi Frekuensi Komulatif

69 1 1

73 2 3

75 1 4

76 3 7

78 1 8

80 2 10

82 3 13

84 5 18

87 9 27

89 7 34

91 5 39

96 2 41

Mean = 51

Median = 52

Modus = 52

Page 83: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

70

No Nilai Setelah Dibulatkan

1 75,55556 76

2 91,11111 91

3 88,88889 89

4 88,88889 89

5 84,44444 84

6 86,66667 87

7 84,44444 84

8 91,11111 91

9 84,44444 84

10 84,44444 84

11 93,33333 93

12 84,44444 84

13 88,88889 88

14 86,66667 87

15 84,44444 84

16 80 80

17 73,33333 73

18 91,11111 91

19 91,11111 91

20 80 80

21 82,22222 82

22 86,66667 87

23 95,55556 96

24 93,33333 93

25 88,88889 89

26 86,66667 87

Page 84: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

71

27 91,11111 91

28 82,22222 82

29 86,66667 87

30 88,88889 89

31 86,66667 87

32 84,44444 84

33 88,88889 89

34 84,44444 84

35 86,66667 87

36 82,22222 82

37 84,44444 84

38 88,88889 89

39 88,88889 89

40 80 80

41 84,44444 84 Jumlah 3532

𝑋 86

No X Y X2

Y2 XY

1 82 76 6724 5776 6232

2 87 91 7569 8281 7917

3 87 89 7569 7921 7743

4 89 89 7921 7921 7921

5 82 84 6724 7056 6888

6 73 87 5329 7569 6351

7 80 84 6400 7056 6720

8 84 91 7056 8281 7644

9 96 84 9216 7056 8064

10 69 84 4761 7056 5796

11 91 93 8281 8649 8463

12 78 84 6084 7056 6552

13 76 88 5776 7744 6688

14 76 87 5776 7569 6612

15 84 84 7056 7056 7056

16 76 80 5776 6400 6080

17 84 73 7056 5329 6132

18 96 91 9216 8281 8736

19 91 91 8281 8281 8281

Page 85: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

72

20 87 80 7569 6400 6960

21 87 82 7569 6724 7134

22 89 87 7921 7569 7743

23 87 96 7569 9216 8352

24 87 93 7569 8649 8091

25 89 89 7921 7921 7921

26 91 87 8281 7569 7917

27 87 91 7569 8281 7917

28 91 82 8281 6724 7462

29 87 87 7569 7569 7569

30 84 89 7056 7921 7476

31 73 87 5329 7569 6351

32 89 84 7921 7056 7476

33 89 89 7921 7921 7921

34 84 84 7056 7056 7056

35 89 87 7921 7569 7743

36 80 82 6400 6724 6560

37 87 84 7569 7056 7308

38 89 89 7921 7921 7921

39 82 89 6724 7921 7298

40 75 80 5625 6400 6000

41 91 84 8281 7056 7644 Jumlah 3475 3532 296113 305130 299696

Nilai Frekuenisi Frekuensi Komulatif

73 1 1

76 1 2

80 3 5

82 3 8

84 10 18

87 7 25

88 1 26

89 7 33

91 5 38

Page 86: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

73

93 2 40

96 1 1

Page 87: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

74

QUESIONER UNTUK SISWA

Kata Pengantar

Untuk membantu penulis dalam mengumpulkan data guan menyelesaikan

penelitian ini, maka mohon kiranya adik-adik berkenan menjawab pertanyaan

dibawah ini bedasarkan apa yang adik-adik ketahui secara jujur, terbuka dan apa

adanya, Jawaban yang adik berikan kepada penulis sungguh merupakan bantuan yang

sangat besar nilainya, oleh karenanya atas kesediaan adik-adik diucapkan banyak

terimakasih.

Petunjuk Pengisian

1. Tuliskan identitas/nama adik pada tempat yang sudah ditentukan.

2. Bacalah dengan teliti pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sehingga adik dapat

memahami maksudnya.

3. Setelah adik-adik paham terhadap maksud dari pertanyaannya maka, jawablah

dengan memberikan tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban a., b., atau c

yang sesuai menurut adik.

I. Identitas

1. Nama : ……………………………………………..

2. Kelas : ………………………………………………

3. Jenis Kelamin : ……………………………………………....

II. Bentuk-bentuk Pertanyaan

1. Apakah guru pendidikan agama Islam menanamkan pengertian bahwa shalat

adalah kewajiban setiap muslim ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

2. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan niat-niat shalat ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

3. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan do‟a iftitah ?

Page 88: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

75

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

4. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan ruku‟ dan „itidal ?

a. Ya b.Kadang-kadang c. Tidak

5. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan sujud dan duduk

diantara dua sujud ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

6. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan do‟a tasyahud awal dan

tasyahud akhir ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

7. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan tatacara takbiratul

ihram ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

8. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan tatacara ruku‟, „itidal

dan sujud ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

9. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bacaan tatacara duduk diantara

dua sujud dan duduk tasyahud awal dan akhir ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

10. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bahwa shalat dapat mencegah

perbuatan keji dan munkar ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

11. Apakah guru pendidikan agama Islam mengajarkan bahwa shalat dapat

meningkatkan tali silaturrahim dan mempererat persatuan diantara kaum muslimin ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

12. Apakah guru pendidikan agama Islam memberi contoh tentang pelaksanaan shalat

berjamaah ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

Page 89: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

76

13. Apakah guru pendidikan agama Islam mengawasi pelaksanaan shalat Dzuhur dan

Ashar ketika berada di sekolah ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

14. Apakah guru pendidikan agama Islam mengarahkan agar membaca buku-buku

tentang tatacara pelaksanaan shalat ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

15. Apakah guru pendidikan agama Islam menasehati dan memberi sanksi yang tidak

melakukan shalat Dzuhur dan Ashar Berjamaah ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

16. Apakah teman adik-adik bermain-main pada saat guru menjelaskan tentang

tatacara pelaksanaan shalat ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

17. Apakah teman adik-adik mengajak untuk melaksanakan shalat berjamaah shalat

Dzuhur di sekolah ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

18. Apakah teman adik-adik mengajak untuk melaksanakan shalat berjamaah shalat

Ashar di sekolah ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

19. Apakah teman adik-adik pada saat shalat bersenda gurau dan bermain-main

dengan teman yang lainnya ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

20. Apakah teman adik-adik mengajak untuk membaca buku-buku tentang tatacara

pelaksanaan shalat di perpustakaan ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

21. Apakah adik menyukai pola hidup disiplin ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

22. Mengapa adik biasa hidup disiplin ?

a. Karena kesadaran diri

b. Karena perintah orang tua

Page 90: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

77

c. Karena takut pada hukuman

23. Setiap berangkat sekolah, apakah adik biasa terlambat ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

24. Apakah adik mempunyai jadwal belajar di rumah ? Dan apakah jadwal itu

dilaksanakan ?

a. Ya punya dan dilaksanakan

b. Ya punya, tetapi jarang dilaksanakan

c. Tidak punya

25. Apakah adik selalu mematuhi segala perintah dan nasehat guru ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

26. Jika adik tidak masuk sekolah, apa yang adik kerjakan ?

a. Mengirim surat Keterangan ke sekolah

b. Mengirim pesan kepada teman untuk disampaikan kepada guru

c. Membiarkan tanpa keterangan

27. Ketika adik sedang belajar di kelas, sikap seperti apa yang adik kerjakan ?

a. Memperhatikan b. Biasa saja c. Main-main

28. Jika guru memberikan pekerjaan rumah, apakah adik selalu mengerjakan dan

tepat waktu mengmpulkannya ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

29. Jika di Kelas tidak ada guru yang mengajar, apa yang akan adik kerjakan ?

a. Memanggil guru lain b. Diam saja c. Bermain/rebut

30. Jika adik terlambat datang ke sekolah dan kegiatan belajar sudah berlangsung, apa

yang akan adik lakukan ?

a. Masuk saja dan meminta maaf kepada guru karena terlambat

b. Menunggu istirahat, setelah masuk ikut masuk

c. Langsung pulang dan membolos

Page 91: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

78

QUESIONER UNTUK ORANG TUA SISWA

Kata Pengantar

Untuk membantu penulis dalam mengumpulkan data guan menyelesaikan

penelitian ini, maka mohon kiranya Bapak/Ibu berkenan menjawab pertanyaan

dibawah ini bedasarkan apa yang Bapak/Ibu ketahui secara jujur, terbuka dan apa

adanya, Jawaban yang Bapak/Ibu berikan kepada penulis sungguh merupakan

bantuan yang sangat besar nilainya, oleh karenanya atas kesediaan adik-adik

diucapkan banyak terimakasih.

Petunjuk Pengisian

1. Tuliskan identitas/nama Bapak/Ibu pada tempat yang sudah ditentukan.

2. Bacalah dengan teliti pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sehingga adik

dapat memahami maksudnya.

3. Setelah adik-adik paham terhadap maksud dari pertanyaannya maka,

jawablah dengan memberikan tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban

a., b., atau c yang sesuai menurut Anda.

I. Identitas

1. Nama : ……………………………………………..

2. Umur/J.Kelamin : ……………………………………………..

3. Pekerjaan : ……………………………………………....

4. Alamat : ……………………………………………….

II. Bentuk-bentuk Pertanyaan

1. Menurut Pengamatan Bapak/Ibu, apakah putra/putri Anda rajin melaksanakan

shalat lima waktu setiap hari di rumah ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

Page 92: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

79

2. Menurut Pengamatan Bapak/Ibu, apakah putra/putri Anda diajak untuk shalat

berjama‟ah?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

3. Menurut pengamatan Bapak/Ibu, apakah putra/putri Anda dalam

melaksanakan shalat lima waktu setiap hari di rumah tepat pada waktunya ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

4. Menurut pengamatan Bapak/Ibu, apakah putra/putri Anda dalam

melaksanakan shalat lima waktu setiap hari di rumah secara berjama‟ah ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

5. Ketika ada di rumah, apakah Bapak/Ibu memberikan nasehat atau bimbingan

kepada anak untuk melaksanakan shalat lima waktu ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

6. Apabila ada waktu senggang, apakah putra/putri Bapak/Ibu menggunakannya

untuk membaca Al Qur‟an ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

7. Menurut Bapak/Ibu, apakah perilaku anak Anda sehari-hari baik ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

8. Apakah shalat yang putra/putri Anda lakukan merupakan hasil dari kesadaran

sendiri ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

9. Apakah Bapak/Ibu membiasakan anak Anda untuk hidup berdisiplin ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

10. Apakah disiplin yang Bapak/Ibu terapkan telah dilaksanakan oleh putra/putri

Anda ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

11. Menurut Anda, apakah putra/putri Anda berangkat dan pulang sekolah tepat

pada waktunya ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

Page 93: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

80

12. Apakah putra/putri Anda selalu belajar dan mengerjakan pelajaran rumah

yang telah diberikan oleh guru ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

13. Menurut Bapak/Ib, apakah anak Anda sebelum menonton televisi selalu

belajar terlebih dahulu di rumah ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

14. Jika anak Anda tidak masuk sekolah, apakah anak Anda memberikan surat

pemberitahukan ke pihak sekolah ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

15. Selama ini apakah Bapak/Ibu pernah dipanggil oleh pihak sekolah berkaitan

dengan keadaan putra/putri Anda ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak

Page 94: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

81

NAMA-NAMA SAMPEL PENELITIAN

NO NAMA SISWA L/P KETERANGAN

1 ADILA DIVA APRIA P Kelas IV a

2 ADITYA PRABUDI SAPUTRA L Kelas IV a

3 ANDIKA WENDI PRATAMA L Kelas IV a

4 ARIYANTO KUSUMA L Kelas IV a

5 AULIA SALSABILA P Kelas IV a

6 AZIZAH NURUL FAHMI P Kelas IV a

7 AZ-ZAHRA ANNISA P Kelas IV a

8 BINTANG ARDHITYA L Kelas IV a

9 DINDA ANJELIKA P Kelas IV a

10 DWI PUTRI AGUSTINA P Kelas IV a

11 INTAN ZELIA NABILA P Kelas IV a

12 ITATAQI ZAKRI BILLA L Kelas IV a

13 JALINDA IRENE P Kelas IV a

14 ALUN ALINGGA L Kelas IV b

15 ARIYANTI KUSUMA WATI P Kelas IV b

16 ADITYA BAYU SAPUTRA L Kelas IV b

17 ANDROMEDA FABIANSYAH L Kelas IV b

18 AFRELI CHELSEA PUTRI P Kelas IV b

19 CHINTIA NURAZIZI PUTRI P Kelas IV b

20 ELA FEBRIANI P Kelas IV b

21 FADLI KATAWIGUNA L Kelas IV b

22 GILBAN MALIK SINURAT L Kelas IV b

23 LINTANG DZAKI ARRAFI L Kelas IV b

24 MEILANI AMALIA P Kelas IV b

25 M. IDRIS EKA PUTRA L Kelas IV b

26 M. RAYHAN RAMADHAN L Kelas IV b

27 ALVIN LUTFI P. L Kelas IV c

28 AUDINA KOWATIMAH P Kelas IV c

29 AKBAR RAFIF A. L Kelas IV c

30 AZAHRA NAURA K. P Kelas IV c

32 DWI RAHMAWATI P Kelas IV c

33 FITRI EGI R. P Kelas IV c

34 GHEA RAHMA P. P Kelas IV c

35 GITA CAHYA N. P Kelas IV c

36 HARSALNA P Kelas IV c

37 JIBRAN NASRULLAH L Kelas IV c

38 KRISNA HIDAYAT L Kelas IV c

Page 95: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

82

39 M. IHZA RAMADANI L Kelas IV c

40 M. RIDO L Kelas IV c

41 M. RISKI L Kelas IV c

Page 96: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

83

NILAI ( r ) PRODUC MOMENT

Taraf Signifikan Taraf Signifikan Taraf Signifikan

N 5 % 1 % N 5 % 1 % N 5 % 1 %

3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345

4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330

5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317

6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306

7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296

8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286

9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278

10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270

11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263

12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256

13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230

14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210

15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194

16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181

17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148

18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128

19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115

20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105

Page 97: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

84

21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097

22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091

23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086

24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081

25 0,396 0,505 49 0,281 0,364

26 0,388 0,496 50 0,279 0,361

Page 98: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

85

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 1

No X1 Y X1.Y X12

Y2

1 2 37 74 4 1369

2 3 39 117 9 1521

3 3 39 117 9 1521

4 3 40 120 9 1600

5 3 37 111 9 1369

6 3 33 99 9 1089

7 2 36 72 4 1296

8 3 38 114 9 1444

9 3 43 129 9 1849

10 2 31 62 4 961

11 3 41 123 9 1681

12 2 35 70 4 1225

13 2 34 68 4 1156

14 3 34 102 9 1156

15 2 38 76 4 1444

16 3 34 102 9 1156

17 3 38 114 9 1444

18 3 43 129 9 1849

19 3 41 123 9 1681

20 3 39 117 9 1521

21 3 39 117 9 1521

22 2 40 80 4 1600

23 3 39 117 9 1521

24 3 39 117 9 1521

25 3 40 120 9 1600

26 3 41 123 9 1681

27 3 39 117 9 1521

28 2 41 82 4 1681

29 3 39 117 9 1521

30 3 38 114 9 1444

31 2 33 66 4 1089

32 3 40 120 9 1600

33 3 40 120 9 1600

34 3 38 114 9 1444

35 2 40 80 4 1600

36 3 36 108 9 1296

37 3 39 117 9 1521

38 3 40 120 9 1600

39 3 37 111 9 1369

40 3 34 102 9 1156

41 3 41 123 9 1681

Jumlah 113 1563 4324 319 59899

Page 99: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

86

𝑟𝑥𝑦 =N X1Y − X1 ( Y)

N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2

rxy = 41 4324 − 113 (1563)

41 319 − 113)2 ( 41 59899 − (1563)2

=177284 − 176619

((13079 − 12769)(2455859 − 2442969)

=665

310 12890

=665

3995900=

665

1998.75= 0.332671 atau 0.33

Page 100: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

87

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 2

No X2 Y X2.Y X22

Y2

1 3 37 111 9 1369

2 3 39 117 9 1521

3 3 39 117 9 1521

4 3 40 120 9 1600

5 3 37 111 9 1369

6 3 33 99 9 1089

7 3 36 108 9 1296

8 3 38 114 9 1444

9 3 43 129 9 1849

10 3 31 93 9 961

11 3 41 123 9 1681

12 3 35 105 9 1225

13 3 34 102 9 1156

14 3 34 102 9 1156

15 3 38 114 9 1444

16 3 34 102 9 1156

17 3 38 114 9 1444

18 3 43 129 9 1849

19 3 41 123 9 1681

20 3 39 117 9 1521

21 3 39 117 9 1521

22 3 40 120 9 1600

23 3 39 117 9 1521

24 3 39 117 9 1521

25 3 40 120 9 1600

26 3 41 123 9 1681

27 3 39 117 9 1521

28 3 41 123 9 1681

29 3 39 117 9 1521

30 3 38 114 9 1444

31 3 33 99 9 1089

32 3 40 120 9 1600

33 3 40 120 9 1600

34 3 38 114 9 1444

35 3 40 120 9 1600

36 3 36 108 9 1296

37 3 39 117 9 1521

38 3 40 120 9 1600

39 3 37 111 9 1369

40 3 34 102 9 1156

41 3 41 123 9 1681

Jumlah 123 1563 4689 369 59899

Page 101: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

88

𝑟𝑥𝑦 =N X2Y − X2 ( Y)

N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2

rxy = 41 4689 − 123 (1563)

41 369 − 123)2 ( 41 59899 − (1563)2

=192249 − 192249

((15129 − 15129)(2455859 − 2442969)

=0

0 12890 = 0

Page 102: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

89

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 3

No X3 Y X3.Y X32

Y2

1 3 37 111 9 1369

2 3 39 117 9 1521

3 3 39 117 9 1521

4 3 40 120 9 1600

5 2 37 74 4 1369

6 3 33 99 9 1089

7 3 36 108 9 1296

8 2 38 76 4 1444

9 3 43 129 9 1849

10 3 31 93 9 961

11 3 41 123 9 1681

12 3 35 105 9 1225

13 3 34 102 9 1156

14 3 34 102 9 1156

15 3 38 114 9 1444

16 2 34 68 4 1156

17 2 38 76 4 1444

18 3 43 129 9 1849

19 3 41 123 9 1681

20 3 39 117 9 1521

21 3 39 117 9 1521

22 3 40 120 9 1600

23 3 39 117 9 1521

24 3 39 117 9 1521

25 3 40 120 9 1600

26 3 41 123 9 1681

27 3 39 117 9 1521

28 3 41 123 9 1681

29 2 39 78 4 1521

30 2 38 76 4 1444

31 3 33 99 9 1089

32 3 40 120 9 1600

33 3 40 120 9 1600

34 3 38 114 9 1444

35 3 40 120 9 1600

36 3 36 108 9 1296

37 2 39 78 4 1521

38 3 40 120 9 1600

39 2 37 74 4 1369

40 3 34 102 9 1156

41 3 41 123 9 1681

Jumlah 115 1563 4389 329 59899

Page 103: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

90

𝑟𝑥𝑦 =N X3Y − X3 ( Y)

N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2

rxy = 41 4389 − 115 (1563)

41 329 − 115)2 ( 41 59899 − (1563)2

=179949 − 179745

((13489 − 13225)(2455859 − 2442969)

=204

264 12890 =

204

3402960=

204

1844.711= 0.110586

Page 104: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

91

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 4

No X4 Y X4.Y X42

Y2

1 2 37 74 4 1369

2 3 39 117 9 1521

3 3 39 117 9 1521

4 3 40 120 9 1600

5 2 37 74 4 1369

6 3 33 99 9 1089

7 3 36 108 9 1296

8 3 38 114 9 1444

9 3 43 129 9 1849

10 3 31 93 9 961

11 3 41 123 9 1681

12 3 35 105 9 1225

13 3 34 102 9 1156

14 3 34 102 9 1156

15 3 38 114 9 1444

16 3 34 102 9 1156

17 3 38 114 9 1444

18 3 43 129 9 1849

19 1 41 41 1 1681

20 3 39 117 9 1521

21 3 39 117 9 1521

22 3 40 120 9 1600

23 3 39 117 9 1521

24 3 39 117 9 1521

25 3 40 120 9 1600

26 3 41 123 9 1681

27 3 39 117 9 1521

28 3 41 123 9 1681

29 3 39 117 9 1521

30 3 38 114 9 1444

31 3 33 99 9 1089

32 3 40 120 9 1600

33 3 40 120 9 1600

34 3 38 114 9 1444

35 3 40 120 9 1600

36 3 36 108 9 1296

37 3 39 117 9 1521

38 3 40 120 9 1600

39 3 37 111 9 1369

40 3 34 102 9 1156

41 3 41 123 9 1681

Jumlah 119 1563 4533 351 59899

Page 105: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

92

𝑟𝑥𝑦 =N X4Y − X4 ( Y)

N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2

rxy = 41 4533 − 119 (1563)

41 351 − 119)2 ( 41 59899 − (1563)2

=185853 − 185997

((14391 − 14161)(2455859 − 2442969)

=−144

230 12890 =

−144

2964700=

−144

1721.83= −0.083632

Page 106: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

93

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 5

No X5 Y X5.Y X52

Y2

1 3 37 111 9 1369

2 3 39 117 9 1521

3 3 39 117 9 1521

4 3 40 120 9 1600

5 2 37 74 4 1369

6 2 33 66 4 1089

7 3 36 108 9 1296

8 2 38 76 4 1444

9 3 43 129 9 1849

10 2 31 62 4 961

11 3 41 123 9 1681

12 3 35 105 9 1225

13 2 34 68 4 1156

14 2 34 68 4 1156

15 3 38 114 9 1444

16 2 34 68 4 1156

17 2 38 76 4 1444

18 3 43 129 9 1849

19 3 41 123 9 1681

20 2 39 78 4 1521

21 3 39 117 9 1521

22 3 40 120 9 1600

23 3 39 117 9 1521

24 3 39 117 9 1521

25 3 40 120 9 1600

26 3 41 123 9 1681

27 3 39 117 9 1521

28 3 41 123 9 1681

29 2 39 78 4 1521

30 2 38 76 4 1444

31 3 33 99 9 1089

32 3 40 120 9 1600

33 3 40 120 9 1600

34 2 38 76 4 1444

35 3 40 120 9 1600

36 2 36 72 4 1296

37 2 39 78 4 1521

38 1 40 40 1 1600

39 1 37 37 1 1369

40 2 34 68 4 1156

41 2 41 82 4 1681

Jumlah 103 1563 3952 273 59899

Page 107: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

94

𝑟𝑥𝑦 =N X5Y − X5 ( Y)

N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2

rxy = 41 3952 − 103 (1563)

41 273 − 103)2 ( 41 59899 − (1563)2

=162032 − 160989

((11193 − 10609)(2455859 − 2442969)

=1043

584 12890 =

1043

7527760=

1043

2743.676= 0.380147 = 0.38

Page 108: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

95

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 6

No X6 Y X6.Y X62

Y2

1 1 37 37 1 1369

2 2 39 78 4 1521

3 2 39 78 4 1521

4 2 40 80 4 1600

5 2 37 74 4 1369

6 2 33 66 4 1089

7 1 36 36 1 1296

8 2 38 76 4 1444

9 3 43 129 9 1849

10 1 31 31 1 961

11 2 41 82 4 1681

12 2 35 70 4 1225

13 2 34 68 4 1156

14 2 34 68 4 1156

15 2 38 76 4 1444

16 2 34 68 4 1156

17 2 38 76 4 1444

18 2 43 86 4 1849

19 3 41 123 9 1681

20 2 39 78 4 1521

21 2 39 78 4 1521

22 3 40 120 9 1600

23 2 39 78 4 1521

24 2 39 78 4 1521

25 2 40 80 4 1600

26 3 41 123 9 1681

27 2 39 78 4 1521

28 2 41 82 4 1681

29 2 39 78 4 1521

30 2 38 76 4 1444

31 1 33 33 1 1089

32 2 40 80 4 1600

33 2 40 80 4 1600

34 2 38 76 4 1444

35 2 40 80 4 1600

36 3 36 108 9 1296

37 3 39 117 9 1521

38 3 40 120 9 1600

39 3 37 111 9 1369

40 2 34 68 4 1156

41 3 41 123 9 1681

Jumlah 87 1563 3347 197 59899

Page 109: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

96

𝑟𝑥𝑦 =N X6Y − X6 ( Y)

N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2

rxy = 41 3347 − 87 (1563)

41 197 − 87)2 ( 41 59899 − (1563)2

=137227 − 135981

((8077 − 7569)(2455859 − 2442969)

=1246

508 12890 =

1246

6548120=

1246

2558.929= 0.486922 = 0.49

Page 110: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

97

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 7

No X7 Y X7.Y X72

Y2

1 2 37 74 4 1369

2 2 39 78 4 1521

3 2 39 78 4 1521

4 2 40 80 4 1600

5 2 37 74 4 1369

6 2 33 66 4 1089

7 2 36 72 4 1296

8 2 38 76 4 1444

9 3 43 129 9 1849

10 2 31 62 4 961

11 2 41 82 4 1681

12 1 35 35 1 1225

13 2 34 68 4 1156

14 2 34 68 4 1156

15 2 38 76 4 1444

16 2 34 68 4 1156

17 2 38 76 4 1444

18 3 43 129 9 1849

19 3 41 123 9 1681

20 2 39 78 4 1521

21 2 39 78 4 1521

22 2 40 80 4 1600

23 2 39 78 4 1521

24 2 39 78 4 1521

25 2 40 80 4 1600

26 3 41 123 9 1681

27 2 39 78 4 1521

28 2 41 82 4 1681

29 3 39 117 9 1521

30 2 38 76 4 1444

31 2 33 66 4 1089

32 2 40 80 4 1600

33 2 40 80 4 1600

34 2 38 76 4 1444

35 3 40 120 9 1600

36 3 36 108 9 1296

37 2 39 78 4 1521

38 3 40 120 9 1600

39 2 37 74 4 1369

40 3 34 102 9 1156

41 3 41 123 9 1681

Jumlah 91 1563 3489 211 59899

Page 111: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

98

𝑟𝑥𝑦 =N X7Y − X7 ( Y)

N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2

rxy = 41 3489 − 91 (1563)

41 211 − 91)2 ( 41 59899 − (1563)2

=143049 − 142233

((8651 − 8281)(2455859 − 2442969)

=794

370 12890 =

794

4769300=

794

2183.873= 0.134623 = 0.135

Page 112: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

99

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 8

No X8 Y X8.Y X82

Y2

1 3 37 111 9 1369

2 3 39 117 9 1521

3 3 39 117 9 1521

4 3 40 120 9 1600

5 3 37 111 9 1369

6 3 33 99 9 1089

7 3 36 108 9 1296

8 3 38 114 9 1444

9 3 43 129 9 1849

10 2 31 62 4 961

11 3 41 123 9 1681

12 3 35 105 9 1225

13 3 34 102 9 1156

14 2 34 68 4 1156

15 3 38 114 9 1444

16 3 34 102 9 1156

17 3 38 114 9 1444

18 3 43 129 9 1849

19 3 41 123 9 1681

20 2 39 78 4 1521

21 2 39 78 4 1521

22 3 40 120 9 1600

23 3 39 117 9 1521

24 3 39 117 9 1521

25 3 40 120 9 1600

26 2 41 82 4 1681

27 3 39 117 9 1521

28 3 41 123 9 1681

29 3 39 117 9 1521

30 3 38 114 9 1444

31 3 33 99 9 1089

32 3 40 120 9 1600

33 3 40 120 9 1600

34 3 38 114 9 1444

35 3 40 120 9 1600

36 3 36 108 9 1296

37 3 39 117 9 1521

38 3 40 120 9 1600

39 3 37 111 9 1369

Page 113: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

100

40 3 34 102 9 1156

41 3 41 123 9 1681

Jumlah 118 1563 4505 344 59899

𝑟𝑥𝑦 =N X8Y − X8 ( Y)

N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2

rxy = 41 4505 − 118 (1563)

41 344 − 118)2 ( 41 59899 − (1563)2

=184705 − 184434

((14104 − 13924)(2455859 − 2442969)

=271

180 12890 =

271

2320200=

271

1523.22= 0.177938 = 0.18

Page 114: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

101

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 9

No X9 Y X9.Y X92

Y2

1 3 37 111 9 1369

2 3 39 117 9 1521

3 3 39 117 9 1521

4 3 40 120 9 1600

5 3 37 111 9 1369

6 2 33 66 4 1089

7 3 36 108 9 1296

8 3 38 114 9 1444

9 3 43 129 9 1849

10 2 31 62 4 961

11 3 41 123 9 1681

12 3 35 105 9 1225

13 2 34 68 4 1156

14 3 34 102 9 1156

15 3 38 114 9 1444

16 2 34 68 4 1156

17 3 38 114 9 1444

18 3 43 129 9 1849

19 3 41 123 9 1681

20 3 39 117 9 1521

21 3 39 117 9 1521

22 3 40 120 9 1600

23 3 39 117 9 1521

24 3 39 117 9 1521

25 3 40 120 9 1600

26 3 41 123 9 1681

27 3 39 117 9 1521

28 3 41 123 9 1681

29 3 39 117 9 1521

30 2 38 76 4 1444

31 2 33 66 4 1089

32 3 40 120 9 1600

33 3 40 120 9 1600

34 3 38 114 9 1444

35 3 40 120 9 1600

36 2 36 72 4 1296

37 3 39 117 9 1521

38 3 40 120 9 1600

39 3 37 111 9 1369

Page 115: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

102

40 2 34 68 4 1156

41 2 41 82 4 1681

Jumlah 114 1563 4375 324 59899

𝑟𝑥𝑦 =N X9Y − X9 ( Y)

N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2

rxy = 41 4375 − 114 (1563)

41 324 − 114)2 ( 41 59899 − (1563)2

=179375 − 178182

((13284 − 12996)(2455859 − 2442969)

=1193

288 12890 =

1193

3712320=

1193

1926.738= 0.619181 = 0.62

Page 116: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

103

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 10

No X10 Y X10.Y X102

Y2

1 3 37 111 9 1369

2 2 39 78 4 1521

3 2 39 78 4 1521

4 2 40 80 4 1600

5 2 37 74 4 1369

6 2 33 66 4 1089

7 3 36 108 9 1296

8 2 38 76 4 1444

9 2 43 86 4 1849

10 2 31 62 4 961

11 3 41 123 9 1681

12 2 35 70 4 1225

13 2 34 68 4 1156

14 2 34 68 4 1156

15 2 38 76 4 1444

16 2 34 68 4 1156

17 2 38 76 4 1444

18 3 43 129 9 1849

19 2 41 82 4 1681

20 2 39 78 4 1521

21 2 39 78 4 1521

22 2 40 80 4 1600

23 2 39 78 4 1521

24 2 39 78 4 1521

25 3 40 120 9 1600

26 1 41 41 1 1681

27 2 39 78 4 1521

28 2 41 82 4 1681

29 2 39 78 4 1521

30 3 38 114 9 1444

31 2 33 66 4 1089

32 2 40 80 4 1600

33 2 40 80 4 1600

34 2 38 76 4 1444

35 2 40 80 4 1600

36 3 36 108 9 1296

37 2 39 78 4 1521

38 3 40 120 9 1600

39 2 37 74 4 1369

Page 117: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

104

40 2 34 68 4 1156

41 3 41 123 9 1681

Jumlah 90 1563 3437 206 59899

𝑟𝑥𝑦 =N X10Y − X10 ( Y)

N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2

rxy = 41 3437 − 90 (1563)

41 206 − 90)2 ( 41 59899 − (1563)2

=140917 − 140670

((8446 − 8100)(2455859 − 2442969)

=247

346 12890 =

247

4459940=

247

2111.857= 0.116959 = 0.12

Page 118: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

105

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 11

No X11 Y X11.Y X112

Y2

1 3 37 111 9 1369

2 2 39 78 4 1521

3 2 39 78 4 1521

4 3 40 120 9 1600

5 3 37 111 9 1369

6 1 33 33 1 1089

7 3 36 108 9 1296

8 3 38 114 9 1444

9 3 43 129 9 1849

10 2 31 62 4 961

11 3 41 123 9 1681

12 2 35 70 4 1225

13 2 34 68 4 1156

14 2 34 68 4 1156

15 3 38 114 9 1444

16 2 34 68 4 1156

17 3 38 114 9 1444

18 3 43 129 9 1849

19 3 41 123 9 1681

20 2 39 78 4 1521

21 3 39 117 9 1521

22 3 40 120 9 1600

23 3 39 117 9 1521

24 3 39 117 9 1521

25 3 40 120 9 1600

26 3 41 123 9 1681

27 3 39 117 9 1521

28 3 41 123 9 1681

29 3 39 117 9 1521

30 3 38 114 9 1444

31 2 33 66 4 1089

32 3 40 120 9 1600

33 3 40 120 9 1600

34 2 38 76 4 1444

35 3 40 120 9 1600

36 2 36 72 4 1296

37 3 39 117 9 1521

38 3 40 120 9 1600

39 3 37 111 9 1369

Page 119: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

106

40 2 34 68 4 1156

41 3 41 123 9 1681

Jumlah 109 1563 4197 301 59899

𝑟𝑥𝑦 =N X11Y − X11 ( Y)

N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2

rxy = 41 4197 − 109 (1563)

41 301 − 109)2 ( 41 59899 − (1563)2

=172077 − 170367

((12341 − 11881)(2455859 − 2442969)

=1710

460 12890 =

1710

5929400=

1710

2435.036= 0.702248 = 0.71

Page 120: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

107

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 12

No X12 Y X12.Y X122

Y2

1 1 37 37 1 1369

2 2 39 78 4 1521

3 2 39 78 4 1521

4 2 40 80 4 1600

5 2 37 74 4 1369

6 1 33 33 1 1089

7 2 36 72 4 1296

8 2 38 76 4 1444

9 3 43 129 9 1849

10 2 31 62 4 961

11 2 41 82 4 1681

12 1 35 35 1 1225

13 1 34 34 1 1156

14 1 34 34 1 1156

15 2 38 76 4 1444

16 1 34 34 1 1156

17 3 38 114 9 1444

18 3 43 129 9 1849

19 3 41 123 9 1681

20 3 39 117 9 1521

21 3 39 117 9 1521

22 2 40 80 4 1600

23 2 39 78 4 1521

24 2 39 78 4 1521

25 2 40 80 4 1600

26 3 41 123 9 1681

27 3 39 117 9 1521

28 2 41 82 4 1681

29 3 39 117 9 1521

30 2 38 76 4 1444

31 1 33 33 1 1089

32 3 40 120 9 1600

33 3 40 120 9 1600

34 2 38 76 4 1444

35 2 40 80 4 1600

36 3 36 108 9 1296

37 2 39 78 4 1521

38 3 40 120 9 1600

39 3 37 111 9 1369

Page 121: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

108

40 1 34 34 1 1156

41 2 41 82 4 1681

Jumlah 88 1563 3407 210 59899

𝑟𝑥𝑦 =N X12Y − X12 ( Y)

N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2

rxy = 41 3407 − 88 (1563)

41 210 − 88)2 ( 41 59899 − (1563)2

=139687 − 137544

((8610 − 7744)(2455859 − 2442969)

=2143

866 12890 =

2143

11162740=

2143

3341.069= 0.641412 = 0.64

Page 122: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

109

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 13

No X13 Y X13.Y X132

Y2

1 3 37 111 9 1369

2 3 39 117 9 1521

3 3 39 117 9 1521

4 3 40 120 9 1600

5 3 37 111 9 1369

6 2 33 66 4 1089

7 2 36 72 4 1296

8 3 38 114 9 1444

9 3 43 129 9 1849

10 2 31 62 4 961

11 3 41 123 9 1681

12 2 35 70 4 1225

13 2 34 68 4 1156

14 2 34 68 4 1156

15 2 38 76 4 1444

16 2 34 68 4 1156

17 2 38 76 4 1444

18 3 43 129 9 1849

19 2 41 82 4 1681

20 3 39 117 9 1521

21 3 39 117 9 1521

22 2 40 80 4 1600

23 2 39 78 4 1521

24 3 39 117 9 1521

25 3 40 120 9 1600

26 2 41 82 4 1681

27 3 39 117 9 1521

28 3 41 123 9 1681

29 2 39 78 4 1521

30 2 38 76 4 1444

31 1 33 33 1 1089

32 3 40 120 9 1600

33 3 40 120 9 1600

34 3 38 114 9 1444

35 3 40 120 9 1600

36 3 36 108 9 1296

37 2 39 78 4 1521

38 3 40 120 9 1600

39 2 37 74 4 1369

Page 123: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

110

40 2 34 68 4 1156

41 3 41 123 9 1681

Jumlah 103 1563 3962 271 59899

𝑟𝑥𝑦 =N X13Y − X13 ( Y)

N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2

rxy = 41 3962 − 103 (1563)

41 271 − 103)2 ( 41 59899 − (1563)2

=162442 − 160989

((11111 − 10609)(2455859 − 2442969)

=1513

502 12890 =

1513

6470780=

1513

2543.773= 0.594786 = 0.59

Page 124: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

111

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 14

No X14 Y X14.Y X142

Y2

1 2 37 74 4 1369

2 3 39 117 9 1521

3 3 39 117 9 1521

4 2 40 80 4 1600

5 2 37 74 4 1369

6 2 33 66 4 1089

7 1 36 36 1 1296

8 2 38 76 4 1444

9 3 43 129 9 1849

10 1 31 31 1 961

11 2 41 82 4 1681

12 2 35 70 4 1225

13 2 34 68 4 1156

14 2 34 68 4 1156

15 2 38 76 4 1444

16 2 34 68 4 1156

17 2 38 76 4 1444

18 2 43 86 4 1849

19 3 41 123 9 1681

20 3 39 117 9 1521

21 2 39 78 4 1521

22 2 40 80 4 1600

23 2 39 78 4 1521

24 2 39 78 4 1521

25 2 40 80 4 1600

26 2 41 82 4 1681

27 2 39 78 4 1521

28 2 41 82 4 1681

29 2 39 78 4 1521

30 3 38 114 9 1444

31 2 33 66 4 1089

32 1 40 40 1 1600

33 1 40 40 1 1600

34 2 38 76 4 1444

35 2 40 80 4 1600

36 2 36 72 4 1296

37 2 39 78 4 1521

38 2 40 80 4 1600

39 2 37 74 4 1369

Page 125: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

112

40 1 34 34 1 1156

41 2 41 82 4 1681

Jumlah 83 1563 3184 179 59899

𝑟𝑥𝑦 =N X14Y − X14 ( Y)

N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2

rxy = 41 3184 − 83 (1563)

41 179 − 83)2 ( 41 59899 − (1563)2

=130544 − 129729

((7339 − 6889)(2455859 − 2442969)

=815

450 12890 =

815

5800500=

815

2408.423= 0.338396 = 0.34

Page 126: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

113

Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 15

No X15 Y X15.Y X152

Y2

1 3 37 111 9 1369

2 2 39 78 4 1521

3 2 39 78 4 1521

4 3 40 120 9 1600

5 3 37 111 9 1369

6 2 33 66 4 1089

7 3 36 108 9 1296

8 3 38 114 9 1444

9 2 43 86 4 1849

10 2 31 62 4 961

11 2 41 82 4 1681

12 3 35 105 9 1225

13 3 34 102 9 1156

14 3 34 102 9 1156

15 2 38 76 4 1444

16 3 34 102 9 1156

17 3 38 114 9 1444

18 3 43 129 9 1849

19 3 41 123 9 1681

20 3 39 117 9 1521

21 3 39 117 9 1521

22 3 40 120 9 1600

23 3 39 117 9 1521

24 3 39 117 9 1521

25 3 40 120 9 1600

26 3 41 123 9 1681

27 2 39 78 4 1521

28 3 41 123 9 1681

29 3 39 117 9 1521

30 3 38 114 9 1444

31 3 33 99 9 1089

32 3 40 120 9 1600

33 3 40 120 9 1600

34 3 38 114 9 1444

35 3 40 120 9 1600

36 3 36 108 9 1296

37 3 39 117 9 1521

38 3 40 120 9 1600

39 2 37 74 4 1369

Page 127: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

114

40 3 34 102 9 1156

41 3 41 123 9 1681

Jumlah 114 1563 4349 324 59899

𝑟𝑥𝑦 =N X15Y − X15 ( Y)

N X2 − ( X)2)( N Y2 − ( Y)2

rxy = 41 4349 − 114 (1563)

41 324 − 114)2 ( 41 59899 − (1563)2

=178309 − 178182

((13284 − 12996)(2455859 − 2442969)

=127

288 12890 =

127

3712320=

127

1926.738= 0.065915

Page 128: KORELASI ANTARA TINGKAT PENGAMALAN IBADAH …repository.radenintan.ac.id/347/1/SKRIPSI_LENGKAP_baru.pdf · dan 58 siswa perempuan dan diambil sampel sebanyak 40 % atau 41 orang siswa

115

Validitas Item Soal

No Item rhitung rtabel Kesimpulan

1 0.33 0.316 Valid

2 0.32 0.316 Valid

3 0.49 0.316 Valid

4 0.64 0.316 Valid

5 0.38 0.316 Valid

6 0.49 0.316 Valid

7 0.33 0.316 Valid

8 0.35 0.316 Valid

9 0.62 0.316 Valid

10 0.45 0.316 Valid

11 0.71 0.316 Valid

12 0.64 0.316 Valid

13 0.59 0.316 Valid

14 0.34 0.316 Valid

15 0.34 0.316 Valid