konversi biomassa
TRANSCRIPT
![Page 1: konversi biomassa](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013121/557202d64979599169a42ac7/html5/thumbnails/1.jpg)
Lahan pertanian yang tersedia untuk dikembangkan seluas 475.766 ha. Sekitar 310.611 ha (65,3%) diarahkan untuk komoditas tanaman tahunan, 110.047 ha (18,9%) diperuntuk padi sawah, dan sisanya 11,6% untuk komoditas tanaman semusim.
Untuk sawit, jagung, dll sumber dari badan koordinasi penanaman modal
http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/index.php
Cangkang : 4105 – 4802 kkal/kgSerat : 2637 – 4554 kkal/kgTBK : 4492 kkal/kgBatang : 4176 kkal/kgPelepah : 3757 kkal/kgPOME : 4695 – 8569 kkal/m3Sebagai catatan, 1 kkal = 4187 Joule = 1,163 Wh.
Sebagai ilustrasi singkat, untuk PKS berkapasitas 30 ton tandan buah segar tiap jam akan menghasilkan sekitar 120 ton tandan kosong sawit per hari yang dapat diolah menjadi 25 – 30 ton briket arang (setara dengan 146 – 175 MW(t)h).
http://tombomumet.wordpress.com/networking/minyak-jarak-pengganti-solar/pemanfaatan-limbah-pabrik-kelapa-sawit-sebagai-pembangkit-listrik/
Jenis sumber energi Potensi Kapasitas terpasang
Hidro 75,67 GW 4200 MW
Mikrohidro 712 MW 206 MW
Geotermal 27 GW 807 MW
Biomassa 49.81 GW 302.4 MW
Surya 4,8 kWh/m2/day 6 MW
Angin 3 – 6 m/sec 0,6 MW
Sumber : Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, 2004
Jarak pagar memiliki buah yang terdiri dari daging buah, cangkang biji dan inti biji. Inti
merupakan sumber bagian yang menghasilkan minyak sebagai bahan bakar biodiesel
dengan proses awal ekstraksi. Kandungan minyak yang terdapat dalam biji baik
cangkang maupun buah berkisar 25-35 % berat kering biji Prihandana, R(2007), jarak
pagar mampu menghasilkan 7,5 – 10 ton /ha/tahun tergantung dari kualitas benih,
agroklimat, tingkat kesuburan tanah dan pemeliharaan, (Hambali. E, 2007). Sebagai
perhitungan kasar produksi minyak jarak mentah, cruide jatropha oil(CJO), dari 25 %
/biji kering maka dapat diperoleh minyak hasil ekstraksi sebesar 1,875 – 2,5 ton
minyak /ha/tahun
Proses ekstraksi jarak pagar menjadi minyak dilakukan secara mekanik menggunakan
mesin press, baik sederhana dengan skala kecil maupun skala produksi industri. Jenis
alat pres dibedakan menjadi dua macam yaitu press hidrolik dan press ulir masing
![Page 2: konversi biomassa](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013121/557202d64979599169a42ac7/html5/thumbnails/2.jpg)
masing memiliki kelemahan dan keungulan masing masing, biasanya disesuaikan
dengan tingkat produksi minyak. Setelah biji jarak di keringkan dan disortir
berdasarkan kualitas, biji jarak pagar dimasukan kedalam mesin press mekanik. Hasil
pengepresan diperoleh minyak mentah ataucruide jatropha oil (CJO) dan bungkil
berupa sisa ampas. Untuk memurnikan Cruide jatropha oil(CJO) selanjutnya dilakukan
penyaringan dan diperoleh limbah berupa sludge. Minyak jarak pagar mentah ini bias
dijadikan bahan bakar pengganti minyak tanah. Pemakaiannya dapat diterapkan
langsung pada kompor modifikasi atau dicampur dengan minyak tanah. Untuk
memperoleh bahan bakar biodiesel, minyak mentah hasil penyaringan dilakukan
proses transesterifikasi dan esterifikasi. Proses transesterifikasi adalah proses
penurunan kandungan asam lemak bebas. Bila kadar lemak bebas terlalu tinggi maka
perlu dilakukan proses esterifikasi terlebih dahulu setelah itu dilanjutkan proses
transesterifikasi.
5. KONVERSI JARAK PAGAR
Jarak pagar seperti disebutkan diatas merupakan potensi yang sangat besar dari
proyeksi strategis pemerintah. Konversi jarak pagar kedalam energi terbaharukan akan
menghasilkan produk berupa bahan bakar padat, cair dan gas. Masing-masing produk
diambil dari bagian jarak pagar yaitu cangkang dan limbah untuk bahan bakar padat.
inti biji untuk cair dengan pemerasan, sedangkan gas melalui proses anaerobic
digestion ketiganya ditambah dengan daging buah dan menghasilkan gas methane.
a. Bahan bakar cair (liquid biofuels)
Bahan bakar cair merupakan produk utama dari jarak pagar yang terdiri dari cruide
jatropha oil (CJO), minyak jarak murni atau pure plant oil (PPO)dan biodiesel. Untuk
menghasilkan beberapa bahan bakar diatas dibutuhkan inti biji dari jarak pagar.
Beberapa industri pengolahan bahan bakar cair mengikutkan cangkang inti biji untuk
proses, sehingga tidak diperlukan proses pengelupasan cangkang dari inti buah.
Ekstraksi minyak jarak dari inti buah atau inti buah dan cangkang dilakukan dengan
menggunakan alat pengepresan bisa menggunakan press tipe hidrolik (hydraulic
pressing) maupun press tipe ulir (expeller pressing). Masing masing jenis press
memiliki kelebihan dan kekurangan. Seperti kapasitas, jumlah rendeman dan inti buah
murni atau campuran. Inti buah jarak yang telah kering dimasukan kedalam mesin
press, produknya berupa minyak cair dan membutuhkan penyaringan untuk
menghilangkan sludge dari hasil ekstraksi. Hasil dari press dan penyaringan berupa
minyak mentah jarak pagar atau CJO (cruide jatropha oil). Minyak CJO dapat
diaplikasikan sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah,. Dapat di bakar langsung
![Page 3: konversi biomassa](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013121/557202d64979599169a42ac7/html5/thumbnails/3.jpg)
dengan spesifikasi kompor tertentu atau dicampur dengan minyak tanah untuk
menurunkan viskositasnya.
Gambar 1. Proses pengolahan jarak pagar menjadi bahan bakar cair.
Melalui proses pemurnian dengan menggunakan esterifikasi dan transesteriikasi akan
dihasilkan bahan bakar cair berupa biodiesel. Sedangkan melalalui proses deasifikasi
atau penetralan akan dihasilkan minyak jarak murni atau pure plant oil (PPO). Produk
pendamping dari proses ini adalah bungkil dan sludge yang akan diproses kembali
menjadi bahan bakar padat ataupun gas.
b. Bahan bakar padat (solid biofuels)
Dalam bagian biji jarak pagar yang terdiri dari inti biji dan cangkang memiliki
kandungan minyak 25 – 35 % sehingga masih menyisakan bagian limbah yaitu sludge
dan bungkil sebesar 75 – 65 %. Limbah tersebut dapat diproses menjadi bahan bakar
pada dengan proses densifikasi, baik karbonisasi maupun non-karbonisasi. Pada proses
karbonisasi, sebelum limbah diproses densifikasi, dimasukan kedalam reaktor
karbonisasi untuk menghilangkan moisture (kandungan air), volatile mater (zat
terbang) serta tar. Sedangkan proses non-karbonisai limbah hasil proses ekstraksi
langsung dilakukan densifikasi dibentuk briket menggunakan alat press tipe hidrolik
maupun ulir.Hasil densifikasi berupa briket yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bakar padat. Briket langsung dibakar kedalam tungku atau kompor .
![Page 4: konversi biomassa](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013121/557202d64979599169a42ac7/html5/thumbnails/4.jpg)
Gambar 2. Proses pengolahan jarak pagar menjadi bahan bakar padat
c. Bahan bakar gas (anerobic digestion)
Proses anaerobic igestion yaitu proses dengan melibatkan mikroorganisme tanpa
kehadiran oksigen dalam suatu digester. Proses ini menghasilkan gas produk berupa
metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) serta beberapa gas yang jumlahnya kecil,
seperti H2, N2, dan H2S. Proses ini bisa diklasifikasikan menjadi dua macam
yaitu anaerobic digestion kering dan basah. Perbedaan dari kedua proses anaerobik ini
adalah kandungan biomassa dalam campuran air. pada anaerobik kering memiliki
kandungan biomassa 25 – 30 % sedangkan untuk jenis basah memiliki kandungan
biomassa kurang dari 15 % (Sing dan Misra, 2005).
Limbah jarak pagar, bungkil dan sludge selain dapat dijadikan bahan bakar padat
dengan densification seperti diatas, juga dapat di konversi kedalam bahan bakar gas
melalui prosesanaerobic digestion. Selain itu, daging buah jarak pagar dapat juga
dimasukan kedalam digester untuk menghasilkan biogas.
5. KESIMPULAN
Harga bahan bakar minyak yang makin meningkat dan ketersediaannya yang makin
menipis serta permasalahan emisi gas rumah kaca merupakan masalah yang dihadapi
oleh masyarakat global. Upaya pencarian akan bahan bakar yang lebih ramah
terhadap lingkungan dan dapat diperbaharui merupakan solusi dari permasalahan
energi tersebut. Untuk itu indonesia yang memiliki potensi luas wilayah yang begitu
besar, diharapkan untuk segera mengaplikasi bahan bakar nabati. Jarak pagar sebagai
tanaman penghasil energi yang dapat tumbuh pada berbagai kondisi areal merupakan
potensi besar untuk dijadikan sebagai tanaman penghasil energi.
Semua potensi tersebut tidak bernilai tanpa adanya dukungan dan political will dari
pemerintah serta masyarakat luas. Pembentukan tim nasional pengembangan bahan
![Page 5: konversi biomassa](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013121/557202d64979599169a42ac7/html5/thumbnails/5.jpg)
bakar nabati (BBN) dengan menerbitkan blue print dan road map bidang energi untuk
mewujudkan pengembangan BBN merupakan langkah yang strategis sehingga dapat
dicapai kemandirian energi melalui pengembangan jarak pagar. Peran serta
masyarakat akan sangat membantu dalam pengimplemetasian pengembangan
tanaman penghasil bioenergi tersebut, sehingga pada akhirnya bangsa ini mampu
keluar dari krisis energi dengan pasokan energi bahan bakar nabati yang berkelanjutan
6. DAFTAR PUSTAKA
Singh, R.K and Misra, 2005, Biofels from Biomass, Department of Chemical Engineering
National Institue of Technology, Rourkela
Presiden Republik Indonesia, 2006, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2006 Tentang Kebijakan Energi Nasional, Jakarta
Prihandana, R. dkk, 2007, Meraup Untung dari Jarak Pagar, Jakarta , P.T Agromedia
Pustaka
Tim Nasional Pengembangan BBN, 2007, BBN, Bahan Bakar Alternatif dari Tumbuhan
Sebagai Pengganti Minyak Bumi dan Gas, Jakarta, Penerbit Swadaya.
Sudrajat, 2006, Memproduksi Biodiesel Jarak Pagar, Jakarta, Penerbit Swadaya.
Moreira, J.R, Global Biomass Energy Potentioal, Brazilian Reference Center on Biomass,
Brazil
Daugherty E.C, 2001, Biomass Energy Systems Efficiency:Analyzed through a Life
Cycle Assessment, Lund Univesity.
Instruksi Presiden, Instruksi Preiden No 1 tahun 2006 tertanggal 25 januari 2006
tentang penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuels), sebagai energi
alternative, Jakarta
Hambali E, dkk, 2007, Teknologi Bioenergi, Agromedia, jakarta
Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, 2004, Potensi energi terbaharukan
di Indonesia, Jakarta