konsep routing - bongga.dosen.ittelkom-pwt.ac.id€¦ · mekanisme router proses routing paket data...
TRANSCRIPT
Review 1. Memori
2. Tabel routing
3. running configuration
4. isi hilang saat reboot
RAM
Tempat image IOS
FLASH
Read Only Memory
(Bootstrap/POST)
ROM Kartu JaringanInterface
CLI (Command Line Interface) untuk
memasukkan perintah-perintah
konfigurasi.
Console
• Router memerlukan Operating System yang disebut Internetwork Operating System
(IOS), digunakan untuk menjalankan file-file konfigurasi, aplikasi (routing, switching) dan
fungsi-fungsi internetworking lainnya.
• Router sebenarnya adalah sebuah komputer spesial untuk proses routing.
Konten
Prinsip dasar routing
Protokol routing
Static routing
Definisi Router Dan Routing
Prinsip dasar routing
• Fungsi utama dari layer
network adalah pengalamatan
dan routing
• Pengalamatan telah
dibicarakan sebelumnya
• Routing adalah suatu protokol yang
digunakan untuk mendapatkan rute
dari satu jaringan ke jaringan lain
Fungsi Utama Router :
• Menentukan jalur terbaik
• Sebagai switching paket-paket data ke interface yang dituju
• Tugas Routing akan dilakukan device
jaringan yang disebut sebagai Router
Mekanisme Router
Proses routing paket data diperlukan syarat berikut :
• Alamat tujuan yang jelas dan memilih jalur-jalur terbaik dan tercepat
• Mengindentifikasi informasi dan sumber yaitu router mempelajari dari mana informasi berasal, serta jalur-jalur yang
dipilih selanjutnya.
• Menentukan jalur-jalur yang mungkin dilewati yaitu lalu lintas yang dapat ditempuh untuk sampai ke tujuan
• Mengatur dan mengkonfirmasikan informasi routing yaitu jalur yang akan digunakan bisa terpercaya atau tidak.
• Router memerlukan informasi tabel routing (route) yang mendefinisikan kemana paket harus di forward untuk mencapaitujuan.
Routing Protocol
• adalah komunikasi antara router-router.
• mengijinkan router-router untuk sharing informasi tentang jaringan dan
koneksi antar router.
• Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki
table routingnya
Routed Protocol
• digunakan untuk trafik user langsung (sesuai dengan topologi)
• menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya
untuk melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host
yang lain berdasarkan alamatnya
Routing Vs Routed
PAKET
PAKET IP
HEADER IP
SOURCE IP | DESTINATION IP
Routed protocol : berupa IP (internet protokol)IPX (internetwok packet exchange) Routing
PAKET
Contoh routing protokol:Routing Information Protocol (RIP)Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)Open Shortest Path First (OSPF)
Routed Protocol
Routing Protocol
Routing Vs Routed
Routing
• Routing protokol mempelajari semua router yang ada, menempatkan rute yang terbaik ke table
routing, dan juga menghapus rute ketika rute tersebut sudah tidak valid lagi.
• Router memerlukan informasi tabel routing (route) yang mendefinisikan kemana paket harus di
forward untuk mencapai tujuan.
• Jika network tujuan merupakan network yang terhubung langsung (directly connected) pada router, maka
paket akan di forward langsung ke host tujuan.
gedungTT#sh ip roCodes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGPD - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter areaN1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGPi - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area* - candidate default, U - per-user static route, o - ODRP - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
172.16.0.0/16 is variably subnetted, 4 subnets, 2 masksC 172.16.1.0/29 is directly connected, FastEthernet0/0C 172.16.2.0/30 is directly connected, Serial0/0/0S 172.16.3.0/29 [1/0] via 172.16.2.2S 172.16.5.0/29 [1/0] via 172.16.2.2
Routing
• Jika network tujuan tidak directly connected, maka paket akan di forward ke router selanjutnya
(next-hop router).
gedungTT#sh ip roCodes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGPD - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter areaN1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGPi - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area* - candidate default, U - per-user static route, o - ODRP - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
172.16.0.0/16 is variably subnetted, 4 subnets, 2 masksC 172.16.1.0/29 is directly connected, FastEthernet0/0C 172.16.2.0/30 is directly connected, Serial0/0/0S 172.16.3.0/29 [1/0] via 172.16.2.2S 172.16.5.0/29 [1/0] via 172.16.2.2
gedungDC#sh ip roCodes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGPD - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter areaN1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGPi - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area* - candidate default, U - per-user static route, o - ODRP - periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set
172.16.0.0/16 is variably subnetted, 5 subnets, 2 masksS 172.16.1.0/29 is directly connected, Serial0/0/0[1/0] via 172.16.2.1C 172.16.2.0/30 is directly connected, Serial0/0/0C 172.16.3.0/30 is directly connected, FastEthernet0/0C 172.16.4.0/30 is directly connected, Serial0/0/1S 172.16.5.0/29 is directly connected, Serial0/0/1
Routing
• Jika tidak menemukan sebuah baris pun dalam forwarding table yang sesuai dengan alamat tujuan, router akan
memberikan pesan kepada pengirim bahwa alamat yang dimaksud tidak dapat dicapai.
• Kejadian ini dapat dianalogikan dengan pesan "kembali ke pengirim" pada pos biasa. Sebuah router juga dapat
memberitahu bahwa dirinya bukan router terbaik ke suatu tujuan, dan menyarankan penggunaan router lain.
Dengan ketiga fungsi yang terdapat pada router ini, host-host di Internet dapat saling terhubung.
Routing
Untuk melakukan proses routing, router harus mengetahui :
1. IP address tujuan dari paket yang di routing.
2. Informasi network yang dituju oleh paket. (route)
3. Semua kemungkinan jalur untuk mencapai network tersebut
4. Jalur terbaik dari semua jalur yang ada (best routes)
Semua informasi network yang dimiliki oleh router akan disimpan
dalam sebuah tabel routing.
R2621#show ip route
Gateway of last resort is not set
C 192.168.2.0/24 is directly connected,
FastEthernet0/1
Contoh tabel routing :
Routing
Gateway
• Gateway atau default gateway diperlukan untuk mengirimkan data keluar
dari network lokal.
• Gateway ini merupakan router yang salah satu interface-nya terhubung ke
network lokal.
• Gateway harus memiliki bagian network yang sama dengan IP address
mesin-mesin dalam network lokal.
• Ketika host tidak tahu harus kemana mengirimkan paket, maka host akan
mengirimkannya ke address default gateway.
192.168.1.0/24
Protokol routing
Aku tahu informasi tentang
network A, B, dan C, kamu bisa
mencapai network2 tersebut
lewat aku
Aku tahu informasi tentang
network D,E, dan F, kamu bisa
mencapai network2 tersebut
lewat aku
Network A
Network B
Network C
Network D
Network E
Network F
• Protokol routing, bahasa yang digunakan oleh router untuk saling bertukar informasi network
(routes) dengan router lain.
• Contoh : RIP, EIGRP, OSPF, ISIS, BGP.
• Paket yang “di routing kan” disebut routed protocol, contoh : IP, IPX.
IGP vs EGP
Routing protokol interior didisain untuk jaringan yang dikontrol oleh suatu organisasi. Kriteria
disain untuk routing protokol interior untuk mencari jalur terbaik pada jaringan. Dengan kata
lain, metric dan bagaimana metric tersebut digunakan merupakan elemen yang sangat
penting dalam suatu protokol routing interior.
Sedangkan protokol routing eksterior didisain untuk penggunaan antara dua jaringan yang
berbeda yang dikontrol oleh dua organisasi yang berbeda. Umumnya digunakan antara ISP
dengan ISP atau antara ISP dengan perusahaan. Contoh, suatu perusahaan menjalankan
BGP sebagai protokol routing eksterior antar router perusahaan tersebut dengan router ISP.
AS, Autonomous System, Sekumpulan network yang berada dalam 1 kebijakan routing yang sama
EGP
IGP
Interior Gateway Protocol
Digunakan untuk routing antar
router dalam satu AS
Contoh : RIP, OSPF, EIGRP
Exterior Gateway Protocol
Digunakan untuk routing oleh router
antar AS
Contoh : BGP
IGP vs EGP
Classful Routing
• Tidak menyertakan subnet mask dalam proses advertisement informasi routing.
• Mengasumsikan bahwa dalam network yang sama, semua menggunakan subnet mask yang
sama.
• Informasi routing (routes) akan di summary (di ringkas) menjadi kelas default saat diterima
oleh interface router yang berbeda major network dengan update routing tersebut.
- Network kelas A di summary menjadi /8, kelas B menjadi /16, dst.
• Contoh : - RIP versi 1
- IGRP
Classless Routing
• Menyertakan subnet mask dalam proses advertisement informasi routing nya.
• Mendukung penggunaan subnet mask yang bervariasi (Variable-Length Subnet Mask/ VLSM).
• Summary dapat di kontrol secara manual.
• Contoh : - RIP versi 2
- EIGRP
- OSPF
- IS-IS
Variabel-variabel penting dalam routing :
• Network ID jaringan yang dituju
• Subnetmask jaringan yang dituju
• Gateway yang akan digunakan untuk mencapainya
Dua cara membangun tabel Routing :
Static Routing
• Dibangun berdasarkan definisi dari administrator
• Administrator harus cermat, satu saja tabel routing salah jaringan tidak terkoneksi
Dynamic Routing
• Secara otomatis router jalur routingnya, dengan cara bertukar informasi antar router
menggunakan protokol tftp
• Kategori algoritma dinamik :
- Distance Vector
- Link State
- Hybrid
Statik
1. Informasi network remote di konfigurasi secara manual
kedalam tabel routing oleh network admin.
2. Tidak membebani CPU.
3. Tidak “makan” bandwidth.
4. Tidak mungkin digunakan dalam network berskala besar.
1. Informasi network remote didapatkan secara dinamik dengan
memanfaatkan protokol routing.
2. Network admin mendeploy protokol routing.
3. Jika ada perubahan topologi, protokol routing akan otomatis
menyesuaikan informasi routing.
4. “Makan” CPU dan Bandwidth untuk update routing oleh protokol
routing.
Dinamik
Konsep Kerja Dari Static Routing :
Sintaks untuk routing statis
Ip route [ destination-network ] [ mask ] [ next-hop-address | exit-interface ]
• Ip route : perintah untuk membuat statik route
• Destination network : network tujuan yang tidak terhubung langsung (remote connected network)
• Next-hop IP address : ip address yang terletak didepan router lokal menuju network destination
• Exit interface : interface yang ada di router lokal untuk menuju network destination
Distance Vector
Link State
Hybrid Routing
1. Menentukan arah (vector) dan jarak (distance/hops) untuk
mencapai sebuah network.
2. Disebut juga routing by rumor .
3. Misal : RIP v1 dan v2, IGRP (sudah tidak dipakai)
1. Membuat sebuah gambaran (peta/map) tentang
keseluruhan topologi network dimana router berada.
2. Disebut juga algoritma SPF (Shortest Path First)
3. Misal : OSPF dan ISIS
1. Kombinasi antara DVP dan Link State protokol
2. Disebut juga algoritma SPF (Shortest Path First)
3. Misal : EIGRP
Secara otomatis router jalur routingnya, dengan cara bertukar informasi antar router menggunakan protokol tftp
Dynamic Route
Dynamic Routing Protocols
Konsep Kerja Dari Distance Vektor :
Distance seberapa jauh sebuah network dari saya?
Vector kearah mana network tersebut berada?
Setiap router mengirimkan copy dari tabel routing yang dimiliki kepada tetangganya secara periodik.
Tabel Routing Tabel Routing Tabel Routing Tabel Routing
1. Menggunakan algoritma Bellman Ford
2. Disebut routing by rumor (semua informasi routing
didapatkan dari tetangga).
3. Best Route (jalur terbaik)
RIP Hop (jumlah router yang dilewati)
IGRP Composite.
Yang termasuk dalam keluarga Routing Distance Vector
RIP, RIPv2, RIPNg
• Dikenal dengan Algoritma Bellman-Ford, Algoritma tertua, terkenal lambat dan terjadi routing loop
• Hanya hop count yang dipakai untuk pengukuran. Jika hop count lebih besar dari 15 , data akan didiscard
• Default, Update data setiap 30 detik
IGRP
• Routing Protokol yang dikembangkan cisco
• Bandwidth, load, delay dan reliability yang digunakan dalam pengukuran
• Default Broadcast informasi dilakukan setiap 90 detik
EIGRP
• Perluasan dari distance vector routing protocol
• Kombinasi dari kemampuan distance vector and link-state .
• Menggunakan Uses Diffused Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jarak terpendek
• Tidak ada broadcast informasi tapi ditrigger ketika ada perubahan topologi
BGP
Konsep Kerja Dari Link State :
Pada Prinsipnya Setiap router harus kenal semua router dalam satu autonomous sistem
Semua Router saling bertukar infomasi
Setiap router menghitung jarak terpendek untuk mencapai setiap router
Type :
–OSPF
–Link State
Fitur-fitur yang dimiliki oleh routing link-state:
• Link-state advertisement (LSA) : paket kecil dari informasi routing yang dikirim antar router
• Topological database : kumpulan-kumpulan dari LSA
• Shortest path first SPF algorithm hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari pohon SPF
• Routing table : daftar rute dan interface
Perbandingan Antara Distance Vektor Dan Link State
Distance Vector Link State
Spesifikasi resource (CPU, Memori)
router yang dibutuhkan sederhana.
Makan resource router lebih banyak,
proses lebih banyak ‘makan’ CPU dan
memori
Update informasi routing membutuhkan
lebih banyak bandwidth (update dikirim
secara rutin)
Update informasi routing lebih hemat
bandwidth (update hanya dikirim jika
terjadi perubahan topologi jaringan)
Router tidak memiliki informasi topologi
network secara keseluruhan
Setiap router mendapatkan gambaran
peta topologi network secara lengkap
Definisi Static Routing
Merupakan sebuah mekanisme pengisian tabel routing yang dilakukan oleh admin secara
manual pada tiap-tiap router
Keuntungan
• Meringankan kerja prosesor yang ada pada router
• Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi isi tabel routing antar
router
• Tingkat keamanan lebih tinggi vs mekanisme lainnya
Kerugian
• Admin harus mengetahui informasi tiap-tiap router yang terhubung jaringan
• Jika terdapat penambahan/perubahan topologi jaringan admin harus mengubah isi tabel
routing
• Tidak cocok untuk jaringan yang besar
Static Routing
Routing
• Forwarding paket dari satu network ke network lainnya dengan memilih jalur yang
terbaik dari routing table
• Routing memungkinkan dua network atau lebih dapat berkomunikasi dengan network
lainnya
• Routing table hanya terdiri dari jalur terbaik untuk masing-masing network destination
Static Routing
• Konfigurasi routing dilakukan secara manual
• Membutuhkan informasi network destination
• Setiap network destination disetting manual
• Digunakan oleh organisasi kecil
• Memiliki administrative distance 0 atau 1
Konsep Dasar
“parameter tambahan yang menunjukkan reliabilitas dari rute.”
Semakin kecil nilai administrative distance semakin reliable rutenya.
Oleh karena itu rute dengan administrative distance yang lebih kecil harus diberikan pertama kali sebelum administrative
distance yang lebih besar diberikan.
Default administrative routing statis adalah 1
ketika interface luar dikonfigurasi sebagai gateway, routing statis akan ditunjukkan dalam tabel routing sebagai
informasi yang “directly connected”.
Administrative distance
Static Routing
PC>tracert 172.16.5.2
Tracing route to 172.16.5.2 over a maximum of 30 hops: 1 1 ms 1 ms 0 ms 172.16.1.12 0 ms 3 ms 4 ms 172.16.2.23 0 ms 2 ms 1 ms 172.16.4.24 1 ms 2 ms 0 ms 172.16.5.2Trace complete.
PC>
Contoh :
//gedungDCRouter(config)#int se0/0/0 Router(config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.252Router(config-if)#no shRouter(config-if)#int se0/0/1Router(config-if)#ip add 172.16.4.1 255.255.255.252Router(config-if)#no shRouter(config)#int se0/0/1Router(config-if)#ip add 172.16.4.1 255.255.255.252Router(config-if)#no shRouter(config-if)#int fa0/0Router(config-if)#ip add 172.16.3.1 255.255.255.248Router(config-if)#no shRouter(config-if)#int fa0/0Router(config-if)#ip add 172.16.3.1 255.255.255.252Router(config-if)#no shRouter(config)#hostname gedungDCgedungDC(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.248 se0/0/0gedungDC(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.248 se0/0/1gedungDC(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.248 172.16.2.1
//gedungTT(config)Router(config)#int se0/0/0Router(config-if)#ip add 172.16.2.1 255.255.255.252Router(config-if)#no shRouter(config-if)#int fa0/0Router(config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.248Router(config-if)#no shRouter(config)#hostname gedungTTgedungTT(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.248 se0/0/0gedungTT(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.248 172.16.2.2gedungTT(config)#ip route 172.16.5.0 255.255.255.248 172.16.2.2gedungTT#sh ip int brief Interface IP-Address OK? Method Status Protocol
FastEthernet0/0 172.16.1.1 YES manual up up
FastEthernet0/1 unassigned YES unset administratively down down
Serial0/0/0 172.16.2.1 YES manual up up
Serial0/0/1 unassigned YES unset administratively down down
Vlan1 unassigned YES unset administratively down down
//hostname gedungIOTinterface FastEthernet0/0ip address 172.16.5.1 255.255.255.248interface Serial0/0/0ip address 172.16.4.2 255.255.255.252ip route 172.16.3.0 255.255.255.248 172.16.4.1 ip route 172.16.1.0 255.255.255.248 172.16.4.1
Kuis :
• Kuis bersifat take home, sebagai pengganti mata kuliah hari senin 23 oktober 2017
• Buat kelompok masing-masing kelompok terdiri 3 orang.
• Rancanglah sebuah topologi sederhana menggunakan routing stastis yang terdiri dari 3 router, switch, PC.
• Setting IP router tersebut dengan NIM akhir anda (network bebas).
15101005 jadinya x.x.x.5
15101020 jadinya x.x.x.20
Jika kelompok terdiri >3 orang anggota, maka NIM anggota yang tersisa digunakan untuk IP PC.
• Hasil yang dinilai :
Ketepatan define IP
Keberhasilan semua device berkomunikasi
Lampirkan hasil PING, tracert, ip route nya.
• Nama, NIM, kelas anggota kelompok harus dicantumkan.
• Kumpulkan skripnya tulis ke dalam notepad kemudian dilampirkan ke email beserta topologinya dalam
bentuk .pkt ke email
• Paling lambat jumat 20 oktober 2017 pukul 15.00
Terima kasih . . .