konsep ksda 2

17
SDA abiotik SDA abiotik Sifat-sifat: Sifat-sifat: Tak terbaharukan Tak terbaharukan Sebagian mengalami siklus Sebagian mengalami siklus Sebagian mengalami pengikisan Sebagian mengalami pengikisan Penunjang SDA biotik Penunjang SDA biotik Pengikisan : bahan tambang Pengikisan : bahan tambang Pembentukan minyak bumi: Pembentukan minyak bumi: Biologycal approach: setiap saat terjadi Biologycal approach: setiap saat terjadi --- waktu lama --- waktu lama Geologycal approach : perlu kondisi Geologycal approach : perlu kondisi geologis ttt (tekanan, suhu, dll) geologis ttt (tekanan, suhu, dll)

Upload: denotsudiana

Post on 21-Jun-2015

156 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep KSDA 2

SDA abiotikSDA abiotikSifat-sifat:Sifat-sifat: Tak terbaharukan Tak terbaharukan Sebagian mengalami siklus Sebagian mengalami siklus Sebagian mengalami pengikisanSebagian mengalami pengikisan Penunjang SDA biotik Penunjang SDA biotik Pengikisan : bahan tambangPengikisan : bahan tambangPembentukan minyak bumi: Pembentukan minyak bumi: Biologycal approach: setiap saat terjadi --- waktu lama Biologycal approach: setiap saat terjadi --- waktu lama Geologycal approach : perlu kondisi geologis ttt Geologycal approach : perlu kondisi geologis ttt

(tekanan, suhu, dll) (tekanan, suhu, dll)

Page 2: Konsep KSDA 2

Jenis SDA abiotikJenis SDA abiotik

1.1. Air dan mineral Air dan mineral a.a. Kebutuhan air?Kebutuhan air?b.b. Distribusi air di muka bumi: Distribusi air di muka bumi:

- jumlah - jumlah ± 1,3 – 1,4 juta km3± 1,3 – 1,4 juta km3- 97,5% : air laut - 97,5% : air laut - 1,75% : bentuk es - 1,75% : bentuk es - 0,73% : sungai, danau, air tanah- 0,73% : sungai, danau, air tanah- 0,001% : uap air- 0,001% : uap air- sisa : dalam tubuh organisme - sisa : dalam tubuh organisme

Page 3: Konsep KSDA 2
Page 4: Konsep KSDA 2

SISTEM HIDROLOGISISTEM HIDROLOGI

Page 5: Konsep KSDA 2

Siklus Air (Hidrologi) Siklus Air (Hidrologi)

Mthr

Sungai, laut, danau, kolam

Air tanah

Air dlm sistem kehidupan

Awan

Hujan

Penguapan

Pengembunan/presipitasi

Penyinaran

Page 6: Konsep KSDA 2

SDA air SDA air

1.1. SDA lautSDA laut

2.2. SDA air tawar SDA air tawar

SDA air laut Indonesia: 70% x luas wilayahSDA air laut Indonesia: 70% x luas wilayah- Perairan terestrial (12 mil) : Perairan terestrial (12 mil) : ± 5,1 jt km2± 5,1 jt km2- Perairan paparan benua (kedalaman 200 Perairan paparan benua (kedalaman 200

m): ± 3,0 juta km2m): ± 3,0 juta km2- ZEE (250 mil laut) : 2,7 km2ZEE (250 mil laut) : 2,7 km2

Page 7: Konsep KSDA 2

Kondisi Laut Kondisi Laut

SifatSifat Lapisan Atas Lapisan Atas Lapisan BawahLapisan Bawah Suhu Suhu Salinitas Salinitas Cahaya mthrCahaya mthr Fotosintesis Fotosintesis Unsur hara Unsur hara Kandungan Kandungan O2O2

TinggiTinggi

Rendah Rendah

Tinggi Tinggi

Cepat Cepat

Rendah Rendah

Tinggi Tinggi

RendahRendah

TinggiTinggi

RendahRendah

LambatLambat

TinggiTinggi

Rendah Rendah

Page 8: Konsep KSDA 2

Kondisi Perairan Indonesia di Kondisi Perairan Indonesia di Daerah Tropis Daerah Tropis

Suhu lap. atas (0 – 200 m): Suhu lap. atas (0 – 200 m): ± 26 - 30°C± 26 - 30°CSalinitas 27‰ - 33‰Salinitas 27‰ - 33‰Kedalaman 200 m : zona pemisah abadi Kedalaman 200 m : zona pemisah abadi

(lap atas dan bawah sulit berbaur) (lap atas dan bawah sulit berbaur)

200 m

0 m

300 m

Lap atas

Lap bawahPemisah abadi

-Zona pemisah abadi: perairan di Indonesia kurang subur dibanding perairan sub trpois -kecuali: 1. perairan dekat pantai (muara sungai)

2. Perairan dangkal 3. Daerah welling (terjadi arus vertikal, laut Banda dekat Sulsel)

Page 9: Konsep KSDA 2

Pembagian Laut Pembagian Laut 1.1. Penetrasi CahayaPenetrasi Cahaya

a. Zona Eufotik (> cahaya), P>R a. Zona Eufotik (> cahaya), P>R

b. Zone disfotik, P b. Zone disfotik, P ≤ R≤ R

c. Zona afotik (sedikit cahaya/tidak ada),c. Zona afotik (sedikit cahaya/tidak ada),

P < RP < R

2. Berdasar garis Horizontal 2. Berdasar garis Horizontal

a. Zona Neritik ; perairan pantai (0 – 200 m)a. Zona Neritik ; perairan pantai (0 – 200 m)

b. Zona oseanik : lautan terbuak ( > 200 m ) b. Zona oseanik : lautan terbuak ( > 200 m )

0 200 Neritik oseanik

Page 10: Konsep KSDA 2

3. Berdasar salinitas 3. Berdasar salinitas

a. infra hialine : 0 – 0,5 a. infra hialine : 0 – 0,5 ‰ (tawar)‰ (tawar)

b. Payau: 0,5 – 10,0 ‰b. Payau: 0,5 – 10,0 ‰

- oligohialine : 0,5 – 3,0‰- oligohialine : 0,5 – 3,0‰

- mesohialine: 3,0 – 10,0‰- mesohialine: 3,0 – 10,0‰

c. Polimesohialine: 10,0 - 17‰c. Polimesohialine: 10,0 - 17‰

d. Polihialine : 17 – 30,0‰d. Polihialine : 17 – 30,0‰

e. Ultra hialine: > 30,0‰e. Ultra hialine: > 30,0‰

Page 11: Konsep KSDA 2

Komponen abiotik dalam tanahKomponen abiotik dalam tanah1. Mineral (Fe, P, N, Si, Al, dll)1. Mineral (Fe, P, N, Si, Al, dll)2. Air (air higroskopik, air kimia) 2. Air (air higroskopik, air kimia) 3. Gas (O2, CO2, H2, NH2, CH4, dll)3. Gas (O2, CO2, H2, NH2, CH4, dll)4. Bahan-bahan kimia (K+, Ca+, Cl-, dll)4. Bahan-bahan kimia (K+, Ca+, Cl-, dll)5. Bahan organik (batu bara, minyak bumi)5. Bahan organik (batu bara, minyak bumi)6. Senyawa asam-basa membentuk pH 6. Senyawa asam-basa membentuk pH tanahtanah

Fungsi tanah secara ekologisFungsi tanah secara ekologis- sebg habitat- sebg habitat- sebg medium berbagai proses (siklus mineral, - sebg medium berbagai proses (siklus mineral, energi flow, hydrologyk cycle, natural decomposition energi flow, hydrologyk cycle, natural decomposition

SDA Tanah SDA Tanah

Page 12: Konsep KSDA 2

Fungsi tanah secara Agriculture Fungsi tanah secara Agriculture 1. penyedia unsur mineral pd tanaman1. penyedia unsur mineral pd tanaman2. penyedia air untuk tanaman2. penyedia air untuk tanaman3. tempat berpegang & bertumpu tumbh3. tempat berpegang & bertumpu tumbh

Tanah KritisTanah KritisKondisi:Kondisi:- fungsi hidrologi tidak baik- fungsi hidrologi tidak baik- hasil budidaya sangat rendah- hasil budidaya sangat rendah- secara fisik-teknis sulit diolah- secara fisik-teknis sulit diolah- vegetasi sangat sedikit/tidak ada- vegetasi sangat sedikit/tidak ada

Page 13: Konsep KSDA 2

Faktor penyebab tanah kritisFaktor penyebab tanah kritis

- jarang ada masukan energi (pupuk organik) - jarang ada masukan energi (pupuk organik)

- sistem monoklutur kontinu- sistem monoklutur kontinu

- sistem hidrologi hilang- sistem hidrologi hilang

- erosi- erosi

- perubahan besar pH tanah- perubahan besar pH tanah

- masuknya zat pencemar (polutan) - masuknya zat pencemar (polutan)

- persediaan air tanah rendah (curah huja <, - persediaan air tanah rendah (curah huja <, irigasi terhenti)irigasi terhenti)

- sistem perlandangan nomaden (berpindah)- sistem perlandangan nomaden (berpindah)

Page 14: Konsep KSDA 2

Penanganan Tanah Kritis Penanganan Tanah Kritis

ReboisasiReboisasi Penghijauan Penghijauan Perbaikan sistem bercocok tanamPerbaikan sistem bercocok tanam Melakukan pemupukan Melakukan pemupukan Mengatur air irigasiMengatur air irigasi

Rebosisasi: Rebosisasi:

Usha penanaman/peremajaan pohon serta jenis Usha penanaman/peremajaan pohon serta jenis tanaman lain di areal hutan/daerah lain yang tanaman lain di areal hutan/daerah lain yang dicanangkan untuk hutan dicanangkan untuk hutan

Page 15: Konsep KSDA 2

Tujuan reboisasiTujuan reboisasi1.1. Hutan produksiHutan produksi2.2. Mencegah erosiMencegah erosi3.3. Menciptakan sistem penahan airMenciptakan sistem penahan air4.4. Keseimbangan ekosistemKeseimbangan ekosistem5.5. Memelihara iklim mikroMemelihara iklim mikroTeknis Pelaksanaan Teknis Pelaksanaan 1.1. Sistem tumpang sari Sistem tumpang sari 2.2. Sistem banjar harian Sistem banjar harian

Page 16: Konsep KSDA 2

PenghijauanPenghijauan

Usaha penanaman/peremajaan pohon & jenis Usaha penanaman/peremajaan pohon & jenis rumput penutup tanah serta tanaman lain di rumput penutup tanah serta tanaman lain di areal bukan dicanangkan untuk hutanareal bukan dicanangkan untuk hutan

TujuanTujuan

1. mencegah erosi 1. mencegah erosi

2. menciptakan sistem penahan air2. menciptakan sistem penahan air

3. mempertahankan kesuburan tanah3. mempertahankan kesuburan tanah

4. sistem penyangga panas 4. sistem penyangga panas

5. memelihara iklim mikro 5. memelihara iklim mikro

Page 17: Konsep KSDA 2

DISKUSI DISKUSI

Lahan pertanian produktif dengan kemiringan Lahan pertanian produktif dengan kemiringan sekitar 15% mengalami penuruan produktivitas sekitar 15% mengalami penuruan produktivitas dan lahan ekosistemnya mengalami kerusakan dan lahan ekosistemnya mengalami kerusakan sehingga menjadi lahan kritis sebagai akibat sehingga menjadi lahan kritis sebagai akibat penggunaan bahan2 kimia anorganik untuk penggunaan bahan2 kimia anorganik untuk peningkatan produksi dalam waktu panjang. peningkatan produksi dalam waktu panjang.

Atas dasar kasus di atas, usaha apa yang dapat Atas dasar kasus di atas, usaha apa yang dapat dilakukan untuk mengembalikan fungsi lahan dilakukan untuk mengembalikan fungsi lahan tersebut shg dapat berproduktivas normal dan tersebut shg dapat berproduktivas normal dan berkelanjutan? berkelanjutan?