konsep kedaulatan di tengah globalisasi

7
Konsep Kedaulatan di Tengah Arus Globalisasi Globalisasi merupakan fenomena baru di dalam studi hubungan internasional (HI). Tentu juga globalisasi akan berdampak pada aktor-aktor HI tak terkecuali negara yang merupakan aktor utama HI. Apa saja dampak dan pengaruh globalisasi terhadap suatu negara serta bagaimana negara menyikapi fenomena ini, tentu kita akan bahas dalam artikel ini. Definisi globalisasi dan perkembangannya Globalisasi menjadi konsep yang populer dibicarakan penstudi HI tanpa adanya makna yang jelas. Arti globalisasi sendiri bisa menjadi beda bagi banyak orang. Seperti yang dikemukakan Martin Albrown dimana globalisasi saat mayarakat dunia menyatu menjadi satu yang dinamakan masyarakat global. Contoh lain adalah seperti pendapat Bayliss and Smith globalisasi ada dimana masyarakat sudah terhubung satu sama lain dan jika salah satu pihak mengalami kemunduran maka berpengaruh pada pihak lain. Namun ada 4 ciri dasar dari globalisasi yaitu meluasnya hubungan sosial antar negara, meningkatnya intensitas komunikasi antar aktor HI, meningkatnya interpenetrasi baik level lokal maupun internasional dan munculnya infrastruktur global. Perdebatan tak hanya tentang definisi globalisasi tetapi juga perkembangan globalisasi itu sendiri. Sejak kapan globalisasi itu muncul dan muara globalisasi masih belum jelas. Hirst dan Thompson berpendapat globalisasi dimulai akhir abad 19, dimana perdagangan antar negara terus menigkat, banyaknya migrasi trans-regional, mulai terintegrasinya ekonomi dunia dan investasi ekonomi semakin meningkat.

Upload: wardhana

Post on 12-Jul-2016

239 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

globalisasi

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep Kedaulatan Di Tengah Globalisasi

Konsep Kedaulatan di Tengah Arus Globalisasi

Globalisasi merupakan fenomena baru di dalam studi hubungan internasional (HI). Tentu juga globalisasi akan berdampak pada aktor-aktor HI tak terkecuali negara yang merupakan aktor utama HI. Apa saja dampak dan pengaruh globalisasi terhadap suatu negara serta bagaimana negara menyikapi fenomena ini, tentu kita akan bahas dalam artikel ini.

Definisi globalisasi dan perkembangannya

Globalisasi menjadi konsep yang populer dibicarakan penstudi HI tanpa adanya makna yang jelas. Arti globalisasi sendiri bisa menjadi beda bagi banyak orang. Seperti yang dikemukakan Martin Albrown dimana globalisasi saat mayarakat dunia menyatu menjadi satu yang dinamakan masyarakat global. Contoh lain adalah seperti pendapat Bayliss and Smith globalisasi ada dimana masyarakat sudah terhubung satu sama lain dan jika salah satu pihak mengalami kemunduran maka berpengaruh pada pihak lain.

Namun ada 4 ciri dasar dari globalisasi yaitu meluasnya hubungan sosial antar negara, meningkatnya intensitas komunikasi antar aktor HI, meningkatnya interpenetrasi baik level lokal maupun internasional dan munculnya infrastruktur global.

Perdebatan tak hanya tentang definisi globalisasi tetapi juga perkembangan globalisasi itu sendiri. Sejak kapan globalisasi itu muncul dan muara globalisasi masih belum jelas.

Hirst dan Thompson berpendapat globalisasi dimulai akhir abad 19, dimana perdagangan antar negara terus menigkat, banyaknya migrasi trans-regional, mulai terintegrasinya ekonomi dunia dan investasi ekonomi semakin meningkat.

Sedangkan jika kita merujuk pada konsep supra-teritorial maka awal dari globalisasi adalah ketika masyarakat Eropa sepakat untuk bergabung dalam sebuah institusi (sekarang UE) yang menjadi cikal bakal integrasi wilayah pada awal 1960an.

Globalisasi dan kedaulatan sebuah negara

Kedaulatan mutlak menjadi dasar dalam hukum internasional. Banyak munculnya aktor-aktor baru dalam HI tetap menjunjung tinggi kedaulatan sebuah negara. Agar sebuah negara tetap eksis dalam hubungannya dengan negara lain.

Kedaulatan berarti kemampuan dari sebuah negara untuk melakukan kontrol efektif terhadap wilayahnya. Negara dalam hal ini bersifat otoritatif kedalam setiap aspek kehidupan dari masyarakat. Negara berhak untuk menarik pajak masyarakatnya. Kewajiban yang

Page 2: Konsep Kedaulatan Di Tengah Globalisasi

dimiliki negara adalah menjaga wilayah berserta warganya disetiap jengkal wilayahnya dan mengontrol SDA & SDM serta power yang dimiliki.

Globalisasi memberikan efek terhadap konsep kedaulatan. Efek nyata terhadap kedaulatan adalah semakin menurunya otoritas sebuah negara karena globalisasi membuat sekat-sekat dalam HI semakin hilang. Tentu menjadi tantangan besar bagi negara untuk tetap intensif menjaga kedaulatan negaranya didalam laju globalisasi yang semakin deras.

Globalisasi tak hanya merubah rupa konsep kedaulatan tetapi juga merubah berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, budaya dan keamanan. Tantangan seperti mengglobalnya ekonomi dunia dimana jika salah satu negara perekonomiannya terjadi collapse, maka akan berpengaruh pada ekonomi negara lain. Contoh lain adalah banyaknya kejahatan trans-negara sperti terorisme, narkoba, dan trafficking tentunya perlu kontrol bersama untuk mewaspadai kejahatan tersebut.

Dalam lingkup pemerintahan, dampak globalisasi adalah semakin banyak muncul aktor-aktor dalam pemerintah lokal untuk berhubungan dengan aktor internasional lain. Munculnya agen-agen pemerintah kemudian membentuk biro-biro luar negeri yang merasa memiliki hak untuk berhubungan dengan aktor internasional lain tanpa seijin pemerintah pusat. Sebagai contoh adalah kerjasama sister-city.

Tiga perspektif globalisasi

Dalam pandangan David Held dalam bukunya Globalizing World: Culture, Economics, Politics menjelaskan dampak globalisasi dalam 3 pandangan yaitu tradisionalis, globalis dan transformasionalis.

Pandangan pertama yaitu tradisionalis menganggap globalisasi hanyalah mitos yang dibesar-besarkan. Tradisionalis percaya bahwa fenomena sekarang ini terjadi karena kelanjutan dari pola yang sudah terbentuk sebelumnya. Mereka berpendapat bahwa globalisasi justru memperkuat peran negara.

Pandangan kedua adalah globalis yang mempercayai dampak globalisasi akan membentuk kampung dunia (global village). Pandangan ini terdiri dari dua kelempok yaitu positive globalist dan pessimistic globalist. Pandangan keduanya cenderung berlawanan. Kelompok positive globalist optimis globalisasi akan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup. Berbeda dengan pessimistic globalist yang memandang akan adanya aktor terkuat yang mendominasi globalisasi itu sendiri. Yang menjadikan globalisasi hanya akan menguntungkan aktor terkuat saja.

Pandangan ketiga adalah tranformasionalis yang merupakan jalan tengah. Pandangan ini menganggap globalisasi tidak akan mempengaruhi negara mengatur ekonomi, politik, keamanan dalam hubungan internasional, karena sampai sekarang belum ada aktor yang menyaingi negara dalam hubungan internasional. Pandangan ini juga percaya akan adanya dampak yang akan ditimbulkan globalisasi.

Page 3: Konsep Kedaulatan Di Tengah Globalisasi

Transformasi sebagai jalan keluar

Perlunya transformasi yang menekan pada penyesuaian dan adaptasi dapat sebagai jalan keluar. Pendekatan ini mengedepankan rekonfigurasi dalam menjalankan fungsi pemerintah. Maka dari itu perlunya aktor lain dalam membuat kebijakan baik lingkup lokal, nasional dan internasional dapat menyelesaikan masalah. Sehingga perlunya negara berbagi tempat dengan aktor lain untuk kepentingan bersama.

Penutup

Kedaulatan yang merupakan hak pasti negara harus menghadapi fenomena baru yang disebut globalisasi. Munculnya fenomena ini menimbulkan spekulasi bahwa kapasitas peran dan fungsi negara semakin tereduksi. Pengertian kedaulatan sekarang tak seperti perjanjian westphalia namun bersifat relatif. Negara harus rela berbagi demi kelangsungan negara itu sendiri.

Transformasi pada level global mesti diikuti perubahan peran dan fungsi pemerintah dan negara. Terbukti negara tetap eksis dalam panggung global bahkan negara memiliki fungsi baru dalam dinamika globalisasi yang terus berlangsung. Negara diyakini akan terus eksis karena sampai saat ini belum ada institusi yang dapat menggantikan peran negara.

Pendekatan trasformasi yang menekan penyesuaian dan adaptasi merupakan pendekatan yang paling tepat. Pendekatan ini menjelaskan perlunya negara untuk melakukan rekonfigurasi dalam menjalankan fungsi pemerintahannya. Negara juga harus rela berbagi dengan aktor lain untuk kepentingan bersama

Page 4: Konsep Kedaulatan Di Tengah Globalisasi

Daftar pustaka

Abrown, M (1996). The Global Age State and Society beyond Modernity. Cambridge: Polity Press.

Held, David A. (2000). A Globalizing World? Culture, Economic and Politics. London: Routledge.

Hermawan, Yulius P. Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu

Hirst, P. And G. Thomposn (1996). Globalization in Question the International Economy and Possibilities of Governance. Cambridge: polity press.

Page 5: Konsep Kedaulatan Di Tengah Globalisasi

Artikel Globalisasi

Konsep Kedaulatan di Tengah Arus Globalisasi

Oleh :

Erie Kusuma W

Hubungan Internasional

0811243074

FISIP

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2009