konsep jaringan komputer -...
TRANSCRIPT
i
KONSEP
JARINGAN KOMPUTER
(Kompilasi terjemahan buku Introduction to Cisco Networking
Technologies (INTRO) version 2.1 & Interconnecting Cisco
Network Devices, version 2.3)
Penyusun:
Moch. Choiril Anwar
Qurrotul Aini
Meinarini Catur Utami
ii
iii
Judul : Konsep Jaringan Komputer
(Kompilasi terjemahan buku Introduction to
Cisco Networking Technologies (INTRO)
version 2.1 & Interconnecting Cisco
Network Devices, version 2.3)
Penyusun : Moch. Choiril Anwar
Qurrotul Aini
Meinarini Catur Utami
Editor : Q. Aini
Desain : Tim Halaman Moeka
Jakarta, Januari 2018
ISBN: 978-602-269-230-0
iv
”Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu,
maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan
Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika
kamu bangun berdiri” (QS. 52:48)
v
Segala puji bagi Allah , Pemilik segala pujian yang
selalu memberikan ramat dan nikmat kepada hamba-Nya serta salam
dan shalawat selalu tercurah pada Nabi Muhammad . Semoga kita
tetap menjadi umatnya hingga akhir zaman.
Adapun buku Konsep Jaringan Komputer ini adalah buku
kompilasi terjemahan yang kami susun berdasarkan dua buku aslinya
Introduction to Cisco Networking Technologies (INTRO) version 2.1
& Interconnecting Cisco Network Devices, version 2.3). Buku ini
disusun untuk membantu memahami jaringan komputer baik
akademisi maupun praktisi di tanah air.
Penulis menyadari kekurangan konten materi maupun teknis
penyajiannya. Kritik dan saran bagi penulis sangat diharapkan.
Selamat membaca, semoga bermanfaat.
Jakarta, November 2017
Penulis
vi
MOTO
Iv
Kata Pengantar V
Daftar Isi vi
Bab 1 Membangun Jaringan Serial Komputer
Sederhana
1.1 Mengenal Fungsi Jaringan 1
Apa itu Jaringan?
Contoh Aplikasi Jaringan Karakteristik Jaringan
1.2 Menggunakan Komputer dalam Jaringan
Satuan Metrik
Perbandingan Perangkat Jaringan
1
5 6
7
10
12
1.3 Model Referensi OSI (Open System
Interconnection)
Layer Model OSI dan Fungsi
Pengemasan Data (Data Encapsulation)
14
15
17
Bab 2 Membangun Jaringan Ethernet Sederhana
2.1 Local Area Network Komponen LAN
20 21
2.2 Bagaimana LAN Ethernet Bekerja 21
Ethernet
Alamat Ethernet
CSMA/CD Carrier Sense Multiple
Access/Collision Detect
Frame Ethernet
Pengalamatan Frame Ethernet
MAC Address dan Nomor Binary-
Hexadecimal
21
22
23
26
28
28
2.3 Menghubungkan LAN Ethernet
Membandingkan Persyaratan Media Ethernet
Implementasi UTP
33
33
34
vii
Bab 3 Mengembangkan Jaringan
3.1 Pemilihan Topologi Bus
Star
Ring
37 37
39
40
3.2 Jaringan Wireless 42
Segmen pada LAN
Memperpanjang Segmen LAN
Tubrukan (Collision)
43
43
44
3.3 Teknologi LAN dengan Bridge dan
Switch 46
3.4 Memaksimalkan Fungsi Switch
Microsegmentation
Komunikasi Full-Duplex
49
49
50
Bab 4 Menghubungkan Jaringan
4.1 Bagaimana TCP/IP Bekerja TCP/IP Stack
Internet Protocol (IP)
User Datagram Protocol (UDP)
Transmission Control Protocol (TCP)
Aplikasi TCP/IP
51
52
53
54
55
57
4.2 Mengenal Proses Pengiriman Paket IP
Nomor Protokol
Internet Control Message Protocol (ICMP) Proses Pengujian pada ICMP
Bagaimana IP Address Protocol Bekerja
Address Resolution Protocol
Mendapatkan IP Address secara Otomatis
Domain Name System
58
60
60 61
62
62
63
65
4.3 Mengenal Fungsi Router
Gateway 65
69
Bab 5 Sistem Pengalamatan Jaringan Komputer
5.1 Dasar Bilangan Biner 70
5.2 Penggolongan Alamat Jaringan
(Subnetting)
Pengalamatan IP (IP addressing)
Struktur IP address
70
71
71
viii
Class IP address
IP Address Teregistrasi IP Address Publik dan Privat
IPv4 dan IPv6
Subnetworks
72
75 76
77
78
5.3 Menghitung Jumlah Subnet dan Host 79
Penggunaan Subnet Mask pada Router
Penulisan CIDR untuk Subnet Mask
Menghitung Subnet Mask
82
83
84
Daftar Pustaka
93
Biografi Penulis 97
1
BAB 1
MEMBANGUN JARINGAN SERIAL
KOMPUTER SEDERHANA
1.1 Mengenal Fungsi Jaringan
Sebuah jaringan komputer paling sedikit terdiri atas dua
komputer atau lebih yang terhubung dengan sebuah media sehingga
komputer-komputer tersebut dapat saling berkomunikasi dan berbagi
resource.
Apa itu Jaringan?
Jaringan komputer membawa data dalam berbagai lingkungan,
yaitu rumah, kantor kecil dan perusahaan besar. Untuk perusahaan
besar dimungkinkan adanya berbagai macam tipe dan jarak antara
komputer satu dengan yang lain sebagai berikut:
Main office: adalah suatu tempat dimana tiap orang terkoneksi
melalui sebuah jaringan dan dimana bulk informasi perusahaan
berada. Sebuah main office bisa memiliki beberapa jaringan
terkoneksi yang masing-masing terdapat ratusan user pada setiap
lantai gedungnya atau bahkan pada gedung yang berlainan
misalnya pada area kampus.
2
Internet
Home OfficeMobile user
HeadquarterBranch Office
Gambar 1.1 Konsep Jaringan
Remote locations: terdiri atas beberapa macam lokasi akses yang
terkoneksi pada main office atau jaringan lain.
a. Branch offices: sekelompok user berkomunikasi melalui
sebuah jaringan
b. Home offices: jika user bekerja di dalam rumah dan
membutuhkan koneksi on-demand ke main office atau branch
office untuk mengakses informasi yang dibutuhkan.
c. Mobile users: user terhubung ke main office bila user
berpindah-pindah tempat seperti di jalan raya.
3
RJ-45 Connector
Router SwitchSwitch
PC PC PC PC
Network Interface
Card
Gambar 1.2 Komponen Fisik Sebuah Jaringan
Ada empat macam komponen dalam sebuah jaringan komputer:
Personal Computer (PC): komputer bertindak sebagai end-
points dalam jaringan, mengirim dan menerima data.
Interconnection: merupakan perangkat yang berhubungan
dengan aliran data dari satu tempat ke tempat yang lain.
a. Network Interface Cards (NICs): merubah data yang
dihasilkan komputer ke dalam bentuk yang dapat
ditransmisikan.
b. Network media: perangkat dimana data ditransmisikan dari
satu tempat ke tempat yang lain seperti kabel atau perangkat
wireless lainnya.
c. Connector: end point dari media seperti konektor RJ-45.
Switch: merupakan perangkat yang bertindak sebagai intelligent
switch daripada data dalam jaringan.
Router: bertugas sebagai penghubung antar jaringan serta
memilih jalur terbaik (best path) antar jaringan.
4
Router
Switch
Printer
Print Server
Switch
Network
Storage Data application
Resources
Network Storage
Backup devices
Voice Router
Cisco
CallManagerIP Phone
Gambar 1.3 Fungsi dan Manfaat Penggunaan Perangkat Bersama (Resource-Sharing)
User bisa mengambil keuntungan bersama atas informasi (data) dan
perangkat jaringan komputer yang dipakai bersama.
Data dan aplikasi: Ketika beberapa user terhubung pada sebuah
jaringan, mereka dapat memberikan dan mengakses file-file
serta software aplikasi secara bersama-sama, sehingga data
tersedia secara mudah serta dapat melakukan pekerjaan secara
bersama-sama dan efisien.
Resources: kamera dan printer merupakan contoh resources
yang dapat diakses bersama.
Network storage: merupakan tempat penyimpanan data dalam
jaringan. Direct Attached Storage (DAS) terhubung langsung
ke PC atau server. Network Attached Storage (NAS) melalui
aplikasi jaringan khusus. Storage Area Network (SAN)
merupakan perangkat-perangkat storage dalam jaringan.
Manfaat secara menyeluruh dari penggunaan perangkat bersama bagi
para user adalah efisiensi daripada operasi yang dilakukan melalui
5
perangkat yang digunakan berulang kali seperti sharing files,
printing, dan store data. Hal ini akan mengakibatkan penurunan
ongkos kerja dan produktifitas.
Contoh Aplikasi Jaringan
Berbagai macam contoh aplikasi dalam jaringan komputer, tetapi
beberapa di antaranya telah banyak dikenal oleh sebagian besar user.
Aplikasi Pengguna Jaringan
Web browser
Instant messaging (pesan singkat)
Collaboration
Database
E-mail: adalah aplikasi yang sangat berguna bagi user
jaringan. User dapat berkomunikasi baik secara pesan
(message) maupun file secara elektronik dan cepat. Tidak
hanya kepada user dalam suatu jaringan komputer tetapi juga
kepada user dari jaringan lain.
Web browser: Sebuah web browser memungkinkan user
untuk mengakses Internet yang kaya akan informasi dan telah
menjadi hal penting bagi para home user dan business user.
Instant messaging: awalnya hanya digunakan antara user to
user space, tetapi kemudian di dalam perkembangannya
dunia korporasi lebih banyak mengambil untung tentang
kehadiran instant messaging karena menyediakan data
6
encryption dan logging yang banyak terdapat di perusahaan
besar dunia seperti AOL dan Yahoo.
Collaboration: beberapa user dapat bekerja bersama-sama
bila mereka bekerja dalam suatu jaringan komputer. User
dapat membuat dan merubah file dan mengkompilasinya
kepada aplikasi software daripada workgroup melalui
jaringan komputer tanpa harus membuatnya di kertas dan
menghapusnya. Salah satu program software kolaborasi yang
biasa digunakan adalah Lotus Notes.
Database: Tipe aplikasi ini dipergunakan user untuk
menyimpan informasi penting dalam suatu lokasi pusat data
melalui jaringan sehingga user yang lain dapat dengan mudah
mengakses informasi penting tersebut dalam format yang
lain.
Karakteristik Jaringan
Topik kali ini menggambarkan tentang karakteristik umum yang
dimiliki oleh suatu jaringan komputer.
Karakteristik Jaringan
Speed
Cost
Security
Availability
Scalability
Reliability
Topology
7
Jaringan bisa digambarkan dan dibandingkan menurut performa
jaringan dan strukturnya:
Speed: adalah suatu ukuran tentang seberapa cepat data
ditransmisikan melalui jaringan.
Cost: mengindikasikan harga komponen, instalasi, dan
pemeliharaan jaringan.
Security: menunjukkan seberapa aman (secure) jaringan itu,
yaitu data yang ditransmisikan terhadap jaringan.
Availability: yaitu kemungkinan bahwa jaringan tersebut
„tersedia‟ kapan saja bila sewaktu-waktu user
menggunakannya jika dibutuhkan.
Scalability: menunjukkan seberapa bagus jaringan bisa
mengakomodasi user lebih banyak dan transmisi data yang
lebih cepat.
Reliability: yaitu ketergantungan komponen (router, switch,
PC, dll) terhadap performa jaringan.
Topology: Dalam jaringan, terdapat dua macam topologi
yaitu, physical topology (kabel, perangkat jaringan, serta PC
dan server) dan logical topology yaitu path (jalur) sinyal
daripada data yang melalui jaringan.
1.2 Menggunakan Komputer dalam Jaringan
Komputer adalah perangkat utama dalam suatu jaringan,
sehingga hal ini menjadi sangat penting apabila kita dapat mengetahui
tentang komponen-komponennya baik hardware maupun software-
nya. Sebagian besar komponen daripada komputer terdapat dalam
suatu casing dimana di dalamnya terdapat internal processing.
Motherboard: Sirkuit utama suatu komputer
8
Central Processing Unit (CPU): “Otak” komputer dimana
perhitungan dan operasi lain dilaksanakan.
Gambar 1.4 Komponen Utama Komputer (1)
Bus: Sekumpulan wire dimana data ditransmisikan dari satu
bagian ke bagian yang lain dimana menghubungkan segala
komponen internal komputer ke CPU.
Random Access Memory (RAM): adalah memori komputer
dimana data baru ditulis padanya dan sebaliknya komputer
membaca stored data daripadanya.
Read-only memory (ROM): adalah memori komputer
dimana data di-preset pada keadaan awal.
Power supply: komponen yang memberikan energi listrik
pada komputer.
9
Hard drive: perangkat untuk menyimpan data sehingga
komputer dapat menulis serta membaca data daripadanya.
Operating system: software yang mengatur daripada operasi
komputer (Windows, Macintosh, UNIX, dll).
Gambar 1.5 Komponen Utama Komputer (2)
Perangkat lain komputer membutuhkan akses dari luar:
External Ports: konektor yang terpasang pada sisi luar
komputer
a. Serial port: menghubungkan ke perangkat serial
asynchronous seperti external modem.
b. Video port: menghubungkan ke layar monitor luar
(display).
c. Ethernet port: menghubungkan pada sebuah kabel
data Ethernet.
10
d. Universal Serial Bus (USB) port: menghubungkan
ke perangkat USB.
e. PS/2 port: menghubungkan ke keyboard dan mouse
luar.
Compact disc read-only memory (CD-ROM) drive:
perangkat dimana CD dimasukkan dan data dibaca
daripadanya.
Compact disc read-write (CD-RW) drive: fungsinya sama
dengan CD-ROM drive, tetapi bisa juga sebagai perangkat
untuk menyimpan data.
Diskette or disk drive: tempat penyimpanan data dengan
ukuran 1,44 MB floppy disk.
Satuan Metrik
Komputer tersusun atas switch elektronik. Pada level perhitungan
yang paling rendah, komputer tergantung pada switch-switch
elektronik ini untuk membuat keputusan yaitu bereaksi bila ada
impuls elektrik yang diartikan oleh komputer sebagai keadaan “on”
atau “off” (1 atau 0).
Bit dan Byte
Unit Byte Bit
bit b - 1 bit
byte B 1 byte 8 bit
Kilo byte 1000 byte 8000 bit
Megabyte 1.000.000 byte 8.000.000 bit
Gigabyte 1.000.000.000 byte 8.000.000.000 bit
11
Berikut ini adalah satuan yang umumnya digunakan oleh komputer:
Binary digit (bit): Unit data terkecil dalam komputer. Satu
bit berarti 1 atau 0 dalam format binary yang mana data
diproses oleh komputer.
Byte (B): adalah sebuah unit yang digunakan untuk
mengukur besarnya data file, jumlah space dalam sebuah disk
atau storage lainnya, atau jumlah data yang sedang dikirim
pada sebuah jaringan. 1 B = 8 bit data.
Kilobit (Kb): adalah 1000 bits, tetapi bisa juga diartikan
1000 biner yaitu 1024.
Kilobyte (KB): adalah 1000 byte.
Kilobits per second (kbps): unit pengukuran standar untuk
kecepatan transmisi data dalam sebuah hubungan jaringan.
Kilobytes per second (kBps): unit pengukuran standar
lainnya untuk kecepatan transmisi data dalam sebuah
hubungan jaringan.
Megabit (Mb): adalah 1.000.000 bits. Binernya adalah
1.048.578 bit.
Megabyte (MB): 1.000.000 bytes. Kadang disebut “meg”.
Megabits per second (Mbps): unit pengukuran standar
untuk kecepatan transmisi data dalam sebuah hubungan
jaringan.
Megabytes per second (MBps): unit pengukuran standar
untuk kecepatan transmisi data dalam sebuah hubungan
jaringan.
12
Perbandingan Perangkat Jaringan
Dalam topik kali ini akan dibahas tentang persamaan dan perbedaan
dalam karakteristik sebuah PC dan dua perangkat jaringan lainnya
yaitu switch dan router.
Perbandingan Komponen Jaringan
Digunakan oleh PC Switch Router
Komponen
Motherboard √ √ √
CPU (Processor) √ √ √
RAM √ √ √
ROM √ √ √
NVRAM √ √ √
EEPROM (Flash) note 1 x √ √
Hard drive note 2 √ x x
Optical drive note 3 √ √ x
Port note 4
Keyboard/mouse port √ x x
Asynchronous serial √ √ √
USB √ x x
Network √
Ethernet √ Lihat note
√ Lihat note
Modem √ x optional
OS note 5 √ √ √
Power supply note 6 √ √ √
13
Beberapa catatan penting untuk ketiga perangkat jaringan tersebut.
Switch dan Router akan menggunakan flash atau EEPROM
(bukan hard drive), harganya lebih mahal tetapi kapasitas
lebih sedikit.
PC akan semakin banyak menggunakan teknologi hard
drive.
Optical drive tidak begitu penting untuk switch dan router
karena jika terdapat update terbaru maka switch dan router
akan menggunakan file transfer protocol (ftp).
Port:
a. Keyboard atau mouse port: tidak diperlukan oleh
switch atau router.
b. Asynchronous serial port: Switch dan router
menggunakan asynchronous serial port untuk terminal
yang digunakan sebagai konfigurasi dan kontrol.
c. USB: tidak digunakan pada switch dan router.
d. Network: Switch dan router memiliki banyak port.
Switch bisa memiliki 24, 48 atau lebih port Fast Ethernet,
tergantung pada posisinya dalam jaringan. Sedangkan
router tidak memilik sebanyak port Fast Ethernet tapi
mungkin memiliki port LAN dan WAN yang berbeda.
e. Modem: Lain dengan PC yang menggunakan modem
untuk hubungan pada internet, router dan switch
menggunakan modem sebagai alternatif untuk
mengakses konfigurasi dan kontrol router selama router
digunakan.
f. Sistem operasi PC diciptakan untuk mendukung aplikasi
user. Sedangkan switch atau router diciptakan untuk
mendukung requirement jaringan, seperti Cisco IOS.
14
g. Switch atau router biasanya memiliki power cadangan
yang mencegah failure yang nantinya akan menghentikan
sistem operasi komputer.
1.3 Model Referensi OSI (Open System Interconnection)
Open System Interconnection diciptakan untuk menentukan
dan mengetahui bagaimana proses jaringan secara umum termasuk
berbagai perangkat jaringan dan transmisi data.
Mengapa Model Layer Jaringan
7 Application
6 Presentation Reduces complexity
5 Session Standardizes interfaces
4 Transport Facilitates modular engineering
3 Network Ensures interoperable
2 Data Link Accelerates evolution
1 Physical Simplifies teaching and learning
Model OSI diyakini sebagai model yang paling tepat untuk
mengetahui tentang mengirim dan menerima data. Model OSI
memiliki tujuh lapisan (layer) yang masing-masing mendefinisikan
fungsi jaringan yang terjadi pada tiap lapisan. Adapun keuntungan
OSI model adalah sebagai berikut:
Reducing complexity: Model OSI membagi komunikasi
jaringan yang komplek menjadi lebih kecil.
15
Standardizing interfaces: Model OSI menstandarisasi
komponen jaringan untuk memudahkan pengembangan dan
support bagi vendor lain.
Facilitating modular engineering: Model OSI dapat
digunakan oleh berbagai tipe jaringan baik hardware dan
software untuk berkomunikasi dengan yang lain.
Ensuring interoperable technology: Model OSI mencegah
suatu perubahan dalam satu layer dari pengaruh layer lain.
Accelerating evolution: Model OSI mendukung update dan
perkembangan yang berkesinambungan.
Simplifying teaching and learning: Model OSI membagi
komunikasi jaringan ke dalam komponen yang lebih kecil
sehingga mudah untuk dimengerti.
Layer pada model OSI dan fungsinya
1: Physical Layer (Transmisi Biner)
Didefinisikan sebagai suatu perintah khusus secara elektrik,
mekanik, prosedur serta fungsinya untuk mengaktifkan,
memelihara dan menonaktifkan hubungan fisik antar end systems
(PCs). Karakteristik seperti level tegangan, data rates, jarak
maksimum transmisi, konektor dsb.
2: Data Link Layer (Akses media)
Didefinisikan bagaimana data dirubah untuk transmisi dan
bagaimana pengontrolan pada jaringan akses. Layer ini juga
berfungsi sebagai pendeteksi error serta koreksi untuk
memastikan pengiriman data yang aman.
3: Network Layer (Pengiriman Data)
Layer network menyediakan konektivitas dan pemilihan jalur
(path) antara dua host (user) yang mungkin secara geografis
16
jaringannya terpisah. Perkembangan internet telah menimbulkan
dampak pesatnya jumlah user yang mengakses informasi dari
situs di berbagai belahan dunia dan hal ini merupakan tugas dari
layer network yang mengatur konektivitas ini.
4: Transport Layer
Layer transpor membagi data dari si pengirim dan mengemasnya
kembali ke dalam aliran data yang sesuai dengan si penerima.
Sebagai contoh user perusahaan besar yang akan mengirimkan
data ke kantor cabangnya yang berada di daerah lain. Karena
proses pengiriman file adalah sangat penting, sehingga layer
transpor akan memecah data besar tersebut ke dalam bagian
(segmen) yang lebih kecil yang lebih aman dari gangguan saat
transmisi. Jika layer application, presentation, dan session
berhubungan dengan hal yang berhubungan dengan aplikasi user,
maka keempat layer yang bawah berhubungan dengan hal yang
berkaitan dengan aliran data. Dalam pelayanan komunikasi, layer
transpor membangun, memelihara serta menonaktifkan virtual
circuits. Penyediaan aliran error detection, recovery dan
informasi kontrol digunakan untuk menyediakan service yang
dapat dipercaya (reliable).
5: Session Layer
Layer session mendirikan, mengatur serta menonaktifkan session
antara dua user yang sedang berkomunikasi. Layer session juga
mensinkronkan dialog antar layer presentation dari dua user serta
mengatur pertukaran data. Layer session juga memiliki aturan
yang efisien untuk kepentingan transfer data, class of service
(CoS), serta pengecualian report dari kesalahan yang terjadi pada
layer session, layer presentation, dan layer application.
17
6: Presentation Layer
Layer presentation memastikan bahwa informasi yang dikirim
pada layer application dari sebuah sistem dapat dibaca oleh layer
application dari sistem yang lain. Sebagai contoh, sebuah
program PC berkomunikasi dengan komputer lain dengan
menggunakan extended coded decimal interchange code
(EBCDIC) sedangkan yang lainnya menggunakan ASCII untuk
menghadirkan karakter yang sama. Jika diperlukan, layer
presentation akan menerjemahkan antar bentuk data majemuk
dengan menggunakan bentuk yang sesuai.
7: Application Layer
Layer application adalah layer OSI yang paling dekat dengan
user. Layer ini menyediakan service jaringan pada aplikasi user,
misalnya e-mail, file transfer, dan terminal emulation. Perbedaan
layer ini dengan yang lain adalah layer ini tidak menyediakan
layanan kepada layer OSI lainnya, tapi hanya kepada aplikasi lain
di luar model OSI. Layer ini mampu memberikan ketersediaan
dari user lain yang diinginkan, mensinkronkan serta membuat
prosedur untuk error recovery dan kontrol dari kesatuan data.
Pengemasan Data (Data Encapsulation)
Ketika sebuah host melakukan pengiriman data melalui jaringan ke
device yang lain, pada data akan ditambahkan header (informasi
protokol) yang terdapat pada tiap-tiap layer dari model OSI. Proses
komunikasi dan pertukaran informasi dari tiap-tiap layer
menggunakan sebuah protokol yang disebut Protokol Data Unit
(PDU). Proses enkapsulasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Informasi dari user diubah ke dalam bentuk data.
18
Data diubah ke dalam bentuk segmen dan hubungan yang
handal dibentuk antara pengirim dan host penerima.
Segmen diubah ke dalam bentuk paket atau datagram dan
sebuah alamat logika ditempatkan di dalam header sehingga
paket dapat diarahkan melalui antar jaringan.
Paket atau datagram diubah ke dalam bentuk frame untuk
dikirimkan pada jaringan lokal. MAC address digunakan
untuk menandai masing-masing host pada jaringan lokal.
Frame diubah ke dalam bit dan encoding digital serta skema
clocking digunakan.
Gambar 1.6 Enkapsulasi Data
19
Gambar 1.7 De-enkapsulasi Data
Sebaliknya di host penerima akan melakukan proses de-encapsulation
(pembongkaran header), di tiap-tiap layer mulai dari bit sampai
informasi yang diterima oleh user penerima.
20
BAB 2
MEMBANGUN JARINGAN ETHERNET
SEDERHANA
2.1 Local Area Network
LAN (Local Area Network) merupakan jenis jaringan umum
yang biasa terdapat di rumah, perkantoran serta perusahaan. LAN
adalah sebuah jaringan yang terdiri atas komputer dan perangkat
lainnya yang letaknya berdekatan dalam area terbatas. Ukuran LAN
bervariasi tergantung lebar jaringan. LAN bisa terdiri atas dua
komputer dalam rumah atau puluhan bahkan ratusan dalam lembaga
yang lebih besar.
Small Office LANPC
Router
PC
PCPC
PC
PCPC
PC
PC
Large Office LAN
Gambar 2.1 Local Area Network
21
Komponen LAN
Pada umumnya LAN tersusun atas komponen-komponen seperti
tersebut sebelumnya. Penjelasan tentang komponen utama LAN serta
fungsinya sudah dijelaskan pada bab awal sebelumnya. Beberapa
tambahan komponen penting yang perlu diketahui:
Hub: bekerja pada layer 1 model OSI dan keberadaannya telah
digantikan oleh switch.
Protocol: bertugas memberikan perintah dimana data ditransmisikan
pada LAN, beberapa protokol di antaranya adalah:
Ethernet protocol
Internet protocol (IP)
Address Resolution Protocol (ARP) dan Reverse ARP
(RARP)
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
2.2 Bagaimana LAN Ethernet Bekerja
Ethernet
Pertama kali dikembangkan tahun 1970an oleh Digital Equipment
Corporation (DEC), Intel, dan Xerox, disebut DIX Ethernet.
Kemudian disebut thick Ethernet karena ketebalan kabel yang
digunakan dengan transmisi data 10 megabits per second (Mbps).
Standar ethernet kemudian diperbarui pada 1980an dengan
penambahan kapabilitas dan kemudian versi baru Ethernet dikenal
dengan nama Ethernet 2 (Ethernet-II). Institute of Electrical and
Electronics Engineers (IEEE) sebagai organisasi profesional dunia
yang menetapkan standar jaringan. Standar IEEE telah dijadikan
acuan dunia untuk standar LAN. Sebut saja IEEE 802.3 yang
merupakan standar jaringan di era 1980an yang dikenal sebagai
22
Ethernet 802.3. Hal ini didasarkan pada proses carrier sense
multiple access collision detection (CSMA/CD). Ethernet 802.3
berada pada model OSI layer 1 yaitu pada physical layer dan layer 2
yaitu Media Access Control (MAC) sebagai bagian dari layer data
link. Hingga saat ini standar ini dikenal sebagai “Ethernet”.
Alamat Ethernet
Alamat yang digunakan pada Ethernet LAN merupakan suatu alamt
dimana data dikirimkan pada lokasi penerima secara tepat.
Gambar 2.2 Komponen MAC Address
Alamat yang tertera pada NIC card adalah MAC address yang
kadang disebut burned-in address (BIA) yang memungkinkan vendor
melakukan modifikasi alamat ini guna memenuhi kebutuhan pasar.
Ada dua komponen dari 48-bit MAC address, sebagai berikut:
24-bit Organizational Unique Identifier (OUI): “O”
merupakan kode pabrik pembuat NIC card. IEEE menetapkan
nomor OUI. Di antara OUI terdapat 2-bit yang akan memiliki arti
jika digunakan pada alamat tujuan.
23
a. Broadcast or multicast bit: menunjukkan interface penerima
dimana frame ditempatkan untuk sebuah grup dari end station
pada segmen LAN
b. Locally administered address bit: Kombinasi nomor OUI
dan 24-bit alamat merupakan nomor yang unik, tetapi jika
alamat ini dimodifikasi bit-bit ini juga harus di-set ulang.
24-bit vendor-assigned end station address: ditentukan oleh
Ethernet hardware.
CSMA/CD Carrier Sense Multiple Access/Collision Detect
Sinyal ethernet ditransmisikan pada setiap stasiun yang terhubung
oleh suatu LAN dengan menggunakan perintah khusus dimana
stasiun dapat “berbicara” pada setiap waktu khusus.
Sebelum melakukan transmitting, sebuah komputer pertama
kali harus mendengarkan media. Jika media “idle” komputer
mengirim data. Setelah proses transmisi selesai, komputer dalam
jaringan sekali lagi harus bersaing untuk waktu idle berikutnya untuk
mengirimkan frame lainnya. Tujuan dari waktu idle ini untuk
menghindari kecurangan salah satu jaringan terhadap yang lain,
sehingga masing-masing jaringan akan memiliki kesempatan untuk
mengambil giliran mengirim data pada waktu idle.
24
Gambar 2.3 CSMA/CD
Para stasiun pada CSMA/CD dapat mengakses jaringan kapan saja.
Sebelum mengirim data sebuah stasiun CSMA/CD akan
mendengarkan pada jaringan apakah jaringan sedang digunakan atau
tidak. Jika jaringan digunakan, maka stasiun tersebut akan menunggu
tetapi sebaliknya stasiun akan mengirimkan data. Sebuah tabrakan
(collision) terjadi ketika dua stasiun atau lebih mendengarkan
jaringan yang sedang kosong kemudian mereka mengirimkan data
secara bersamaan (lihat Gambar 2.3). Akibatnya kedua transmisi akan
rusak dan kedua stasiun tersebut harus mengulangi mengirimkan data
kemudian, sehingga para stasiun CSMA/CD harus dapat mendeteksi
Carrier
Sense
Multiple
Access
Collision
Collision
Detection
(Backoff
Algorithm)
25
tabrakan untuk mengetahui kapan mereka harus mengirim data ulang.
Sebuah sinyal dari stasiun yang digunakann untuk mengirimkan data
disebut sebagai “carrier”. NIC card dapat merasakan/mendeteksi
(sense) sinyal carrier serta menahannya dari sinyal broadcasting. Jika
tidak ada sinyal carrier, sebuah stasiun yang sedang menunggu akan
mengetahui bahwa keadaan “free” untuk mentransmit. Hal ini
merupakan bagian dari “carrier sense” dari protokol. Dalam proses
CSMA/CD, prioritas tidak diberikan secara khusus pada suatu stasiun
karena seluruh stasiun memiliki hak akses yang sama. Tabrakan
biasanya terjadi pada hitungan mikrodetik.
Gambar 2.4 menunjukkan bagaimana pembagian protokol
LAN pada model OSI. IEEE membagi layer data link OSI dalam dua
sublayer berbeda:
Gambar 2.4 Standar LAN Ethernet
Logical Link Control (LLC): transisi sampai pada layer
network.
IEEE membuat sublayer LLC untuk memberikan keleluasaan
bagi layer data link berfungsi secara mandiri terhadap teknologi
26
yang berkembang sekarang ini. Layer ini sangat “pandai” dalam
pelayanannya pada protokol layer network ke atas, ketika
berkomunikasi secara efektif dengan MAC yang berbeda dan
teknologi layer 1. LLC juga sebagai sublayer berpartisipasi dalam
proses encapsulation. LLC header memberitahu pada layer data
link apa yang harus dilakukan dengan paket ketika LLC header
menerima frame. Sebagai contoh sebuah host menerima frame,
kemudian melihat ke dalam LLC header untuk melihat informasi
tentang paket yang ditujukan pada IP protocol pada layer
network.
MAC: transisi turun sampai pada layer physical.
Sublayer MAC berhubungan dengan physical media access.
Spesifikasi MAC IEEE 802.3 mendefinisikan MAC address yang
secara unik menunjukkan multi devices pada layer data link.
Sublayer MAC menjaga tabel MAC address (physical address)
berbagai devices. Tiap device harus memiliki MAC address unik
untuk berpartisipasi dalam network.
Frame Ethernet
Frame merupakan bit-bit yang ditransmisikan pada LAN ethernet.
Frame terdiri atas informasi header, informasi trailer, dan data aktual
yang sedang ditransmisikan.
Preamble: berisi tujuh bytes yang terdiri atas 1 dan 0, digunakan
untuk mensinkronkan sinyal daripada komputer yang sedang
berkomunikasi.
Start-of-frame (SOF) delimiter: berisi bit-bit yang memberikan
sinyal pada komputer penerima bahwa transmisi frame aktual
27
akan dimulai dan segala data yang terkandung di dalamnya
merupakan bagian dari paket.
Destination Address: berisi alamat NIC pada local network
dimana paket sedang dikirim.
Gambar 2.5 Struktur Frame Ethernet
Source Address: berisi alamat NIC komputer pengirim.
Type/length: dalam Ethernet II berisi kode untuk protokol layer
network. Pada 802.3 berisi panjang data. Informasi protokol
terdapat dalam 802.2 dimana terdapat pada layer LLC.
Data and pad: berisi data yang diterima dari layer network pada
komputer pengirim. Data dikirimkan pada protokol yang sama
pada komputer tujuan.
Frame Chek Sequences (FCS): berisi sebuah mekanisme yang
mengecek kepastian tentang paket data yang telah ditransmisikan
tanpa suatu kekurangan.
28
Pengalamatan Frame Ethernet
Komunikasi dalam sebuah network terjadi dalam tiga cara yaitu
unicast, broadcast, dan multicast. Frame ethernet dialamatkan sesuai
dengan bentuk komunikasi jaringan.
Gambar 2.6 Komunikasi di dalam LAN
Unicast: frame dikirim dari sebuah alamat host pada tujuan
spesifik. Hanya terdapat satu pengirim dan satu penerima.
Broadcast: frame dikirim dari sebuah alamat host pada seluruh
alamat host. Hanya terdapat satu pengirim tetapi informasi
dikirim pada seluruh penerima yang terhubung dalam jaringan.
Multicast: frame dikirim dari sebuah alamat host pada sebuah
grup spesifik. Tidak seperti transmisi broadcast, para anggota
multicast harus bergabung dengan grup multicast untuk dapat
menerima informasi.
MAC Address dan Nomor Binary-Hexadecimal
MAC address memainkan sejumlah fungsi dalam LAN Ethernet.
29
Gambar 2.7 MAC Addresses
Sublayer MAC pada layer data link OSI bertugas mengurusi hal yang
berkaitan dengan pengalamatan pada physical address. Physical
address merupakan sekumpulan nomor dalam bentuk heksadesimal
yang terdapat dalam NIC card seperti berikut:
00:00:0c:43:2e:08 atau 0000:0c43:2e08
Tiap device dalam LAN harus memiliki MAC address yang unik.
MAC Address menunjukkan lokasi spesifik komputer pada sebuah
LAN. Tidak seperti alamat-alamat yang digunakan dalam jaringan,
MAC address tidak dapat dirubah kecuali terdapat keperluan spesifik.
Sebelum dijelaskan tentang konversi bilangan, hendaknya kita lebih
tahu dahulu sistem angka (number system) secara garis besar.
Gambar 2.8 Sistem Angka
30
Konversi Bilangan dari Desimal ke Biner
MAC address ditunjukkan dalam bentuk heksadesimal. Pengetahuan
dasar mengenai konversi bilangan desimal ke dalam bentuk biner
dijelaskan berikut.
Sistem Angka Basis 2
Komputer hanya mengenal dan memproses data dengan
menggunakan biner, yaitu sistem bilangan basis-2, dengan hanya
memakai dua simbol: 0 dan 1, tidak seperti bilangan biasa (basis-10)
yang menggunakan sepuluh simbol. Bentuk penulisannya ditunjukkan
dengan menuliskan bilangan 2 berpangkat (eksponen) seperti 20, 2
1,
22, 2
3, 2
4, dan seterusnya. Berikut merupakan konversi bilangan
desimal ke dalam bentuk biner.
Konversi Bilangan dari Biner ke Heksadesimal
Bilangan heksadesimal dipergunakan untuk menunjukkan MAC
Address.
31
Angka Desimal, Biner dan Heksadesimal
Bilangan heksadesimal atau bilangan berbasis-16, sering
dipergunakan ketika bekerja menggunakan komputer karena dapat
menunjukkan bilangan biner dalam bentuk lain yang mudah dibaca.
Ke-16 bit biner dapat ditunjukkan sebagai 4-digit bilangan
heksadesimal. Sebagai contoh 0010000100000010 dalam biner,
bernilai 2102 dalam bentuk heksadesimal. MAC Address ditulis
dalam bentuk heksadesimal dimana address ini terdiri atas 48 bit atau
6 oktet (1 oktet = 8 bit). Karena terdapat sepuluh simbol dari angka 0,
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan basis-16 membutuhkan enam simbol lebih,
maka digunakanlah simbol huruf A, B, C, D, E, F untuk mewakili
angka 10, 11, 12, 13, 14, dan 15. Berikut ini merupakan contoh lain
konversi bilangan biner ke heksadesimal.
32
Contoh Konversi Biner - Heksadesimal
100100100010111110111110111001001
konversi ke:
0001 0010 0100 0101 1111 0111 1101 1100 1001
konversi ke:
1 2 4 5 F 7 D C 9
sehingga:
100100100010111110111110111001001 biner
= 1245F7DC9 heksadesimal
Contoh Konversi Heksadesimal - Biner
0x2102
konversi ke:
2 1 0 2 0010 0001 0000 0010
sehingga:
2102 heksadesimal konversi ke 0010 0001 0000 0010 biner
Untuk mengkonversikan dari heksadesimal ke biner, maka konversi
digit heksadesimal ke dalam binary empat digit. Contoh AC (0xAC),
maka pertama konversi dulu heksadesimal A yaitu 1010 biner dan
kemudian konversi heksadesimal C yaitu 1100 biner, sehingga
konversi heksadesimal AC ke dalam binary adalah 10101100.
33
2.3 Menghubungkan LAN Ethernet
Network Interface Card (NIC) merupakan sebuah printed
circuit board (PCB) yang menyediakan kemampuan komunikasi
jaringan dari dan ke personal komputer dalam jaringan.
Gambar 2.9 Network Interface Card
Hubungan ethernet secara fisik memerlukan kabel dan konektor yang
tepat untuk mendukung implementasi.
Membandingkan Persyaratan Media Ethernet
Kabel dan konektor yang digunakan telah dibakukan menurut
standard EIA/TIA-568 (SP-2840) Commercial Building
Telecommunications Wiring Standard. Konektor RJ-45 merupakan
kabel unshielded twisted-pair (UTP) yang telah ditetapkan oleh
EIA/TIA sebagai konektor baku ethernet. Hal yang paling penting
dalam tabel tersebut adalah media yang digunakan untuk ethernet 10
Mbps versus ethernet 100 Mbps. Pada masa sekarang, akan banyak
dijumpai penggunaan kabel UTP mix antara 10 Mbps dan 100 Mbps
34
dan harus hati-hati terhadap perubahan UTP kategori 5 untuk
mendukung Fast Ethernet.
Implementasi UTP
UTP merupakan jenis kabel yang saat ini paling populer digunakan
pada sistem jaringan LAN. Panjang maksimum kabel per segmen
adalah 100 meter. UTP terdiri atas minimal sepasang kabel tembaga
terisolasi yang dipilin (twisted). Sesuai dengan namanya unshielded,
tiap pasang kabel tersebut tidak memiliki pelindung.
Kabel UTP terbagi dalam lima kategori:
Kategori 1: biasa digunakan pada kabel telepon tradisional yang
mampu membawa sinyal voice tetapi tidak dapat membawa
sinyal data.
Kategori 2: dapat mentransfer data dengan kecepatan maksimal
4 Mbps dan terdiri atas 4 twisted pair.
Kategori 3: dapat mentransfer data dengan kecepatan maksimal
10 Mbps dan terdiri atas 4 twisted pair.
Kategori 4: dapat mentransfer data dengan kecepatan maksimal
16 Mbps dan terdiri atas 4 twisted pair.
Kategori 5: dapat mentransfer data dengan kecepatan maksimal
100 Mbps dan terdiri atas 4 twisted pair.
Dari kelima kategori kabel UTP tersebut, UTP kategori 3
sampai 5 yang banyak digunakan pada sistem jaringan komputer.
Sedangkan kabel UTP kategori 1 dan 2 banyak digunakan pada
jaringan telepon. Untuk menghubungkan kabel ke PC atau ke hub,
dapat menggunakan jack dan konektor RJ-45, sebuah konektor yang
berisi 8 pin yang memiliki delapan warna yang berbeda seperti
Gambar 2.10.
35
Empat kabel (dua pasang) membawa positif atau true voltage
(T1 sampai T4) dan empat kabel lainnya (dua pasang) membawa
negatif atau false voltage (R1 sampai R4). Kabel dalam pasangan
pertama diplot sebagai T1 dan R1, pasangan kedua sebagai T2 dan R2
dan seterusnya.
Gambar 2.10 RJ-45 Connector
Prosedur pemasangan kabel UTP untuk menghubungkan perangkat
jaringan ada beberapa cara:
Straight-Through
Crossover
Gambar 2.11 Straight-Through
36
Pemasangan kabel UTP dengan cara straight-through digunakan jika
hubungan terjadi antara:
o Switch dengan router
o Switch dengan PC atau server
o Hub dengan PC atau server
Gambar 2.12 Implementasi UTP (Crossover)
Pemasangan kabel UTP dengan cara crossover digunakan jika
hubungan terjadi antara:
o Switch dengan switch
o Switch dengan hub
o Hub dengan hub
o Router dengan router
o PC dengan PC
37
BAB 3
MENGEMBANGKAN JARINGAN
KOMPUTER
3.1 Pemilihan Topologi
Istilah topologi atau lebih khususnya topologi jaringan
menunjuk pada penyusunan atau layout secara fisik dari komputer,
kabel, dan komponen lain pada sebuah jaringan. Topologi merupakan
istilah standar yang banyak digunakan oleh para network engineer
dan merupakan rancangan dasar sebuah jaringan. Pemilihan satu
topologi akan dapat mempengaruhi:
Jenis peralatan yang diperlukan jaringan
Kemampuan dari peralatan
Pertumbuhan jaringan
Cara jaringan diatur
Topologi jaringan yang biasa digunakan ada tiga jenis, yakni:
Bus
Star
Ring
Bus
Topologi bus merupakan jenis topologi yang memiliki metode paling
sederhana, terdiri atas sebuah kabel trunk (backbone atau segmen)
yang menghubungkan semua komputer yang tergabung dalam sebuah
jaringan dalam sebuah jalur.
38
All devices receive the signal
Gambar 3.1 Topologi Bus
Komputer pada jaringan berkomunikasi dengan komputer lain
berdasarkan sistem pengalamatan data dan meletakkan data melalui
kabel dalam bentuk sinyal elektronik. Berikut adalah konsep
bagaimana komputer berkomunikasi pada sebuah topologi bus.
Pengiriman sinyal dimana data dikirim dalam bentuk sinyal
elektronik kemudian dikirimkan ke semua komputer yang
menjadi anggota dari sebuah jaringan. Data hanya akan
diterima oleh komputer yang alamatnya tercantum dalam
header alamat tujuan dari komputer pengirim. Hanya satu
komputer yang dapat mengirimkan data pada satu saat,
sedangkan komputer lainnya jika hendak mengirimkan data
harus menunggu sampai komputer yang terlebih dahulu
menggunakan jalur selesai melakukan proses pengiriman.
Karena hanya satu komputer saja yang dapat mengirimkan data
dalam satu saat, kinerja jaringan dipengaruhi oleh jumlah
komputer yang terpasang. Komputer-komputer lain selain
komputer pengirim tidak berhak melakukan proses pengiriman
sampai komputer yang sedang melakukan pengiriman data
selesai menggunakan jalur. Dengan demikian mereka berstatus
sebagai pendengar dan siap menerima data jika data memang
ditujukan untuk komputer tersebut.
39
Signal bounce, karena sinyal atau data elektronik dikirim ke
seluruh komputer, ia akan berjalan dari ujung kabel satu ke
ujung kabel yang lain. Sinyal harus dihentikan setelah sinyal
mempunyai sebuah kesempatan untuk menjangkau alamat
tujuan yang tepat.
Terminator, untuk menghentikan sinyal dari bounching.
Terminator yang terpasang pada kedua ujung kabel digunakan
untuk menyerap sinyal yang tidak digunakan. Penyerapan
sinyal membersihkan jalur sehingga komputer lain dapat
mengirimkan data. Jika kabel backbone terputus, akibatnya
hubungan antar komputer terputus. Hal ini akan berakibat
komunikasi antar komputer juga terputus. Komputer masih
dapat digunakan secara stand alone, tetapi sepanjang jalur
backbone masih terputus maka seluruh komputer tidak akan
dapat berkomunikasi antara satu dengan lainnya.
Star
Dalam topologi star, komputer-komputer terhubung melalui kabel ke
sebuah komponen secara terpusat yang disebut hub. Sinyal dikirim ke
semua komputer yang terhubung dengan hub. Jaringan star
menawarkan mekanisme manajemen dan resource secara terpusat.
Tetapi karena masing-masing komputer dihubungkan ke sebuah
device secara terpusat, jika device ini mengalami kerusakan maka
jaringan ini akan mengalami down (komputer-komputer yang
terhubung dengan hub yang rusak tidak dapat saling berkomunikasi).
40
Transmissions go through a central point
Single point of failure
Gambar 3.2 Topologi Star
Tetapi jika kabel yang menghubungkan sebuah komputer ke hub
mengalami kerusakan, maka hanya komputer itu saja yang tidak dapat
mengirim dan menerima data, sedang komputer lain masih dapat
saling berkomunikasi secara normal.
Ring
Topologi ring menghubungkan komputer dengan cara membentuk
sebuah lingkaran kabel. Sinyal berjalan mengelilingi lingkaran
dengan satu arah dan sinyal tersebut dilewatkan melalui masing-
masing komputer.
Signal travel around ring Single point of failure
Gambar 3.3 Topologi Ring
Tidak seperti topologi bus, masing-masing komputer bertindak seperti
sebuah repeater untuk memperkuat sinyal dan mengirimkannya ke
41
komputer lain. Karena sinyal dilewatkan melalui masing-masing
komputer, kerusakan dari satu komputer dapat mempengaruhi seluruh
jaringan.
3.2 Jaringan Wireless
Jaringan wireless merupakan suatu jaringan yang tidak
memerlukan hubungan kabel.
Gambar 3.4 Wireless Network
Komunikasi wireless menggunakan radio frequency (RF) atau
gelombang infrared untuk mengirimkan data antar perangkat dalam
jaringan. Untuk wireless LAN (WLAN), kunci penting terletak pada
wireless hub atau access point, digunakan sebagai distribusi sinyal.
Untuk menerima sinyal dari access point, sebuah komputer
memerlukan wirelss adapter card atau wireless network interface
card (NIC). Sebuah perkembangan yang populer saat ini dalam
Ethernet Backbone internet
42
penggunaan wireless data communication adalah WLAN. Adapun
keuntungannya adalah fleksibelitas hubungan pada jaringan.
Keuntungan lain WLAN adalah mencegah unauthorized connection
dalam jaringan. Beberapa aplikasi umum tentang wireless data
communication sebagai berikut:
Akses internet menggunakan telepon seluler
Koneksi internet rumah atau bisnis lewat satelit
Mengirim data antara dua komputer notebook
Penggunaan wireless keyboard dan mouse untuk PC
Segmen pada LAN
Panjang segmen adalah pertimbangan sangat penting ketika
menggunakan teknologi ethernet dalam sebuah LAN.
Signals degrade with transmission distance Each Ethernet type has a maximum segment length
Gambar 3.5 Limitasi Segmen LAN
Segmen adalah sebuah network connection yang tersusun atas sebuah
unbroken cable. Kabel ethernet dan segmen hanya dapat
mengakomodasi sampai jarak tertentu, dimana transmisi akan
mengalami penurunan dengan semakin meningkatnya noise,
menurunnya kekuatan sinyal, serta kegagalan lain pada carrier sense
multiple access collision detect (CSMA/CD). Segala perangkat
jaringan yang beroperasi pada layer 1 OSI tidak akan merubah
43
Ethernet segmen, karena perangkat layer 1 OSI hanya mengulang
sinyal elektrik. Tiap Ethernet jaringan memiliki panjang segmen
maksimum, seperti yang ditunjukkan dalam tabel berikut.
Spesifikasi
Ethernet
Panjang Segmen
10Base-T 100 m
10Base-FL 2000 m
100Base-TX 100 m
100Base-FX 400 m
1000Base-T 100 m
1000Base-LX 550 m jika menggunakan fiber 62,5 mikron multimode; 10 km jika menggunakan fiber
10 mikron single-mode
1000Base-SX 250 m jika menggunakan fiber 62,5 mikron
multimode;
550 m jika menggunakan fiber 50 mikron multimode
1000Base-CX 25 m
Memperpanjang Segmen LAN
Repeater adalah sebuah perangkat physical layer yang
membawa sinyal dari sebuah perangkat dalam jaringan dan bertindak
sebagai amplifier (penguat). Menambahkan repeater pada jaringan
dapat memperpanjang jarak segmen sehingga data bisa
berkomunikasi efektif pada jarak yang jauh. Tetapi pemasangan
repeater memiliki jumlah terbatas pada setiap segmennya. Hub juga
beroperasi pada physical layer dan sama dengan repeater. Ketika
sebuah hub menerima sebuah sinyal transmisi, sinyal diperkuat dan
ditransmisi ulang. Tidak seperti repeater, hub memiliki multiple port
44
koneksi untuk hubungan ke sejumlah perangkat jaringan. Hub tidak
akan membaca data apapun yang telah diterimanya. Secara singkat,
hub menerima bit yang datang, memperkuat sinyal elektrik, kemudian
mentransmit bit-bit tersebut melalui seluruh port ke seluruh perangkat
dalam jaringan. Pada hub semua user tidak akan menerima bandwith
yang sama meskipun tiap user melakukan koneksi langsung ke hub,
karena tiap user harus melakukan “kompetisi” untuk memperebutkan
jumlah bandwidth.
Tubrukan (Collision)
Tubrukan merupakan bagian dari operasi Ethernet dan terjadi ketika
dua stasiun atau lebih mencoba untuk mengirimkan data pada saat
yang bersamaan. Akibatnya frame-frame akan mengalami kerusakan.
Jika terjadi demikian, stasiun pengirim akan mentransmit sinyal
“jam” sehingga seluruh perangkat akan mengetahui bahwa telah
terjadi tubrukan untuk kemudian menghentikan proses komunikasi.
Kemudian stasiun pengirim akan mencoba untuk mengirim kembali
data setelah beberapa saat. Karena seiring perkembangan, jaringan
akan semakin bertambah besar maka kemungkinan terjadinya
tubrukan akan semakin besar. Semakin besar frekuensi tubrukan
maka akan berpengaruh pada network accessibility yang akan
semakin lambat.
Gambar 3.6 Tubrukan (Collision)
45
Untuk jaringan yang semakin besar, semakin besar jumlah user maka
bandwidth yang diperlukan juga semakin besar. Untuk itu perlu
dilakukan pemisahan segmen, yang disebut collision domain.
Gambar 3.7 Multiple Collision Domains
Collision domain merupakan segmen jaringan yang melakukan
sharing bandwidth yang sama karena terdapat dua atau lebih
perangkat dalam segmen yang melakukan komunikasi pada saat yang
bersamaan. Untuk itu diperlukan suatu perangkat yang beroperasi
pada layer 2 ke atas model OSI untuk membagi jaringan dalam
segmen serta mengurangi jumlah perangkat yang “berkompetisi”
memperebutkan bandwidth. Bandwidth yang lebih besar tersedia
dalam masing-masing segmen dan tubrukan yang terjadi dalam satu
segmen tidak akan mempengaruhi segmen lainnya. Broadcast domain
adalah konsep lain untuk menghindari collision domain. Penyaringan
frame yang didasarkan pada Media Access Control (MAC) addresses
akan dilakukan oleh switch. Switch akan meneruskan broadcast
frame kepada tujuan berdasarkan MAC address.
46
3.3 Teknologi LAN dengan Bridge dan Switch
Kedua perangkat ini mampu menggabungkan beberapa segmen
atau kelompok LAN. Bridge dan switch bekerja pada layer 2 model
OSI. Perangkat ini memiliki kemampuan lebih dibanding dengan
repeater atau hub. Tidak hanya menghubungkan antar jaringan LAN
tetapi juga mampu mengatasi masalah tubrukan (collision) yang
dihadapi oleh hub atau repeater. Layer 2 model OSI atau Data Link
Layer terdiri atas dua sublayer, yaitu Logical Link Control (LLC) dan
Media Access Control (MAC). Bridge bekerja pada sublayer Media
Access Control. Bridge dan switch melakukan tugas sebagai berikut:
Mempelajari alamat
Bridge dan switch akan mengingat alamat dari stasiun pengirim
dengan selalu mencatat alamat stasiun pengirim ke dalam sebuah
tabel MAC address.
Gambar 3.8 Switching Frames
Melewatkan dan menyaring frame
Ketika switch atau bridge menerima frame, perangkat ini akan
memeriksa MAC address tujuan yang terpasang di frame,
47
kemudian melihat isi tabel MAC address. Jika alamat tujuan
yang terpasang di frame juga terdapat di tabel MAC address
maka frame tersebut akan dikirim ke sebuah port yang terhubung
dengan stasiun tujuan. Tetapi jika alamat tujuan tidak ditemukan
di tabel MAC address, switch atau bridge akan mengirimkan
frame yang diterima ke seluruh port yang dimiliki switch
tersebut.
Mencegah kejadian looping
Ketika dua switch dipasangkan secara paralel untuk
menghubungkan dua segmen yang berbeda dan bertujuan untuk
membentuk sistem jaringan yang menyediakan mekanisme fault
tolerance akan memiliki masalah, salah satunya broadcast storm
(ketika ada satu stasiun yang melakukan pengiriman secara
broadcast, frame tersebut akan dikirim ke seluruh perangkat dan
akan menimbulkan looping data broadcast yang terus menerus
dan jika didiamkan akan mengakibatkan jaringan down).
A
B
Lookup Table:
A : Port 3
B : ??
1 2
3 4
Port 3
Port 1
Port 2
A
B
1 2
3 4
CONTINUOUS
FLOODING
Gambar 3.9 Loops
48
Dengan mengaktifkan Spanning Tree Protocol (STP), kejadian
looping tidak akan terjadi. Protokol ini seolah-olah memutuskan satu
jalur sehingga pengiriman yang bersifat looping diharapkan tidak
akan terjadi.
A
B
Root
3 4
FF
F
F
FF
F
A tree-like,
loop-free
topology is
established
Port is now logically
blocking and does
not send or receive
traffic
B
One switch is elected the root
based on lowest bridge ID
(priority and MAC address
concatenated)
Gambar 3.10 Spanning Tree Protocol
STP menunjuk port-port tertentu sebagai keadaan standby sehingga
port-port tersebut tidak akan mendengarkan atau meneruskan frame
data. Efek keseluruhan adalah hanya ada satu jalur pada setiap
segmen jaringan yang aktif kapan saja. Tetapi jika terjadi
permasalahan dengan hubungan pada segmen manapun dalam
jaringan, maka STP akan membuat koneksi baru dengan
mengaktifkan jalur yang semula tidak aktif secara otomatis.
Switch dan bridge memiliki beberapa perbedaan:
Cara kerja bridge berbasis pada software sedangkan switch sudah
berbasis hardware sehingga kalau kita bandingkan kemampuan
bridge relatif lebih cepat dibanding dengan switch.
Secara bentuk fisik jumlah port yang dapat dimiliki oleh sebuah
bridge minimal dua port dan maksimal 16 port, sedangkan dalam
49
sebuah switch banyaknya port minimal 12 port dan mampu
mencapai ratusan port untuk jenis-jenis tertentu.
3.4 Memaksimalkan Fungsi Switch
Microsegmentation
Microsegmentation mengurangi kemungkinan terjadinya tubrukan
dalam segmen jaringan dan menyediakan sejumlah keuntungan pada
performance jaringan.
Gambar 3.11 Microsegmentation
LAN switching dapat diimplementasikan pada microsegmentation.
Tiap perangkat pada segmen jaringan terhubung langsung pada port
switch dan tidak akan berkompetisi untuk mendapatkan bandwidth
dengan perangkat lainnya. Hal yang terpenting dari
microsegmentation yaitu mengurangi tubrukan dan meningkatkan
data rate melalui operasi full-duplex yang mengakibatkan
meningkatnya bandwidth.
50
Komunikasi Full-Duplex
Komunikasi full-duplex meningkatkan effective bandwidth dengan
membiarkan kedua ujungnya untuk mengirimkan data secara bersama
dan terus menerus.
Gambar 3.12 Half Duplex dan Full Duplex
Karena tiap perangkat dalam microsegmented switch terhubung
langsung pada port switch, maka port switch dan perangkat memiliki
koneksi point-to-point. Dalam jaringan dengan hub, perangkat dapat
berkomunikasi dalam satu arah pada suatu waktu karena mereka
harus berkompetisi untuk memperebutkan bandwidth. Hal ini disebut
komunikasi half-duplex karena hanya satu arah yaitu mengirim atau
menerima data dalam satu waktu. Sedangkan pada jaringan dengan
switch yaitu full-duplex, dengan memberi kebebasan perangkat untuk
mengirim dan menerima data sekaligus pada waktu yang sama,
sehingga dapat meningkatkan jumlah bandwidth.
51
BAB 4
MENGHUBUNGKAN JARINGAN
4.1 Bagaimana TCP/IP Bekerja
Ketika komputer berkomunikasi dengan komputer lain, mereka
memerlukan perintah-perintah khusus (protocol) untuk mengirim dan
menerima data dalam aturan yang sesuai. Beberapa hal yang perlu
dipahami tentang protokol dalam sebuah lingkungan jaringan
komputer adalah sebagai berikut:
Dalam sistem jaringan komputer terdapat beberapa jenis
protokol, masing-masing memiliki tujuan dan tugas yang
berbeda. Setiap protokol memiliki kelebihan dan kekurangan.
Beberapa protokol dapat saling bekerjasama. Protokol yang
banyak digunakan adalah TCP/IP yaitu Transmission Control
Protocol dan Internet Protoco (TCP/IP). Berikut ini adalah
beberapa alasan mengapa TCP/IP telah populer dan banyak
digunakan sebagai protokol:
TCP/IP memiliki skema pengalamatan yang fleksibel yang
memungkinkan data dapat dletakkan pada jalur yang sesuai
meskipun pada jaringan yang kompleks.
Segala sistem operasi dan platform secara nyata dapat
menggunakan TCP/IP.
TCP/IP memberikan sejumlah kegunaan dan fungsi lain.
Sebuah sistem harus menjalankan TCP/IP untuk koneksi ke
Internet.
52
TCP/IP Stack
TCP/IP stack merupakan kombinasi dari dua protokol individu, yaitu
Transmission Control Protocol (TCP) dan Internet Protocol (IP).
Stack ini terbagi atas beberapa layer, dimana masing-masing
menunjukkan fungsi spesifik dalam proses komunikasi data. TCP/IP
stack dikembangkan bersamaan dengan model OSI.
TCP/IP Stack
Defines 4 layers
Uses different names for layers 1 through
3
Combines layers 5 through 7 into single
application layer
Berikut layer-layer pada TCP/IP stack:
Network Access layer: terdiri atas dua OSI layer:
Physical layer: Didefinisikan sebagai suatu perintah khusus
secara elektris, mekanis, prosedur serta fungsinya untuk
mengaktifkan, memelihara dan menonaktifkan hubungan fisik
antar end systems (PCs). Karakteristik seperti level tegangan, data
rates, jarak maksimum transmisi, konektor dsb.
Data Link Layer: Didefinisikan bagaimana data dirubah untuk
transmisi dan bagaimana pengontrolan pada jaringan akses. Layer
ini juga berfungsi sebagai pendeteksi error serta koreksi untuk
memastikan pengiriman data yang aman.
Internet layer: Layer ini menyediakan routing (jalur) data dari
source pada destination dengan mengenali paket dan skema
pengalamatan, memindahkan data antara data link dan transport
53
layer, routing paket data pada remote host, serta memecah dan
menyusun lagi paket data.
Transport layer: merupakan inti dari arsitektur TCP/IP,
menyediakan pelayanan komunikasi secara langsung pada proses
aplikasi yang sedang berjalan pada host jaringan.
Application layer: menyediakan aplikasi untuk transfer file,
troubleshooting jaringan, penggunaan Internet, serta mendukung
application programming interface (APIs) pada jaringan yang
mana program dapat diciptakan untuk operating system khusus
untuk mengakses jaringan.
Internet Protocol (IP)
Komponen IP daripada protokol TCP/IP menunjukkan tempat dimana
data akan dikirimkan berdasar pada alamat tujuan, dan IP memiliki
karakteristik tertentu tentang bagaimana menjalankan fungsi ini.
Karakteristik Internet Protocol
Operates at network layer of OSI
Connectionless protocol
Packets treated independently
Hierarchical addressing
Best-effort delivery
No data recovery features
Berikut merupakan beberapa karakteristik IP:
Beroperasi pada layer 3 model OSI (network layer) dan layer
3 TCP/IP (internet layer).
Merupakan connectionless protocol dimana datagram satu
arah dikirmkan ke tujuan tanpa pemberitahuan terlebih
54
dahulu. Perangkat tujuan menerima data dan tidak
mengirimkan status informasi apapun pada pengirim.
Menggunakan pengalamatan secara hierarki yaitu ID
jaringan digambarkan seperti nama jalan dan penerima
digambarkan seperti bangunannya.
Memberikan pelayanan terbaik dan tidak menjamin dalam
poses pengirimannya. Sebuah paket bisa saja salah tujuan,
berulang, atau hilang selama dalam pengiriman data.
Tidak menyediakan proses recovery terhadap paket yang
rusak tersebut.
Dalam proses transfer voice atau video secara real-time, kehilangan
beberapa paket merupakan hal yang wajar, kecepatan adalah hal yang
lebih penting dibanding recovery data, karena proses recovery data
akan membuat delay proses real-time.
User Datagram Protocol (UDP)
Transport layer dari TCP/IP stack terdiri atas beberapa protokol yang
memberikan informasi pengalamatan sehingga data dapat
ditransmisikan pada jaringan. UDP adalah sebuah penjabaran dan
merupakan salah satu protokol TCP/IP. Berikut merupakan fungsi
UDP.
Karakteristik UDP
Operates at transport layer of OSI and TCP/IP models
Provides application with access to the network layer without the overhead of
realibility mechanisms
Connectionless protocol
Limited error checking
Best-effort delivery
No data recovery features
55
UDP beroperasi pada layer 4 (transport layer) OSI dan juga
TCP/IP stack.
UDP memberikan aplikasi dengan pengaksesan pada
network layer tanpa adanya suatu sistem “kepercayaan”
tentang data yang dikirim.
Merupakan connectionless protocol dimana datagram satu
arah dikirimkan pada tujuan tanpa adanya pemberitahuan
terlebih dahulu pada tujuan.
Adanya keterbatasan pemeriksaan terhadap error yang
dihadapi.
Tidak adanya suatu layanan balik untuk mengganti data yang
rusak.
Transmission Control Protocol (TCP)
Merupakan protokol connection-oriented yang menyediakan
reliabilitas pada data antar host. TCP memiliki sejumlah karakteristik
unik yang berhubungan dengan cara dimana proses transmisi dapat
terwujud secara sempurna.
Karakteristik TCP
Operates at transport layer of the TCP/IP stack
Provides application with access to the network layer
Connection-oriented protocol
Full-duplex mode operation
Error checking
Sequencing of data packets
Acknowledgement of receipt
Data recovery features
56
TCP merupakan suatu protokol lain dalam transport layer pada
TCP/IP stack yang menyediakan informasi pengalamatan sehingga
data dapat ditransmisikan terhadap jaringan.
Beberapa karakteristik TCP:
Beroperasi pada layer 4 (transport layer) pada model OSI
dan stack TCP/IP.
Memberikan kemudahan bagi aplikasi untuk mengakses
network layer.
Merupakan protokol connection oriented di mana dua
perangkat terhubung dalam sebuah koneksi untuk dapat
melakukan pertukaran data.
Koneksi TCP merupakan sepasang virtual circuit, satu arah
pada masing-masing jalurnya, sehingga dinamai full-duplex
mode.
Memberikan error checking dengan memasukkan checksum
pada datagram untuk memastikan bahwa informasi TCP
header tidak rusak.
Segmen TCP merupakan bilangan secara urut sehingga
penerima dapat meminta segmen dan menyatakan bahwa
data rusak atau hilang (missing).
Penerima mengembalikan sebuah pengenalan kembali
(acknowledgement) pada pengirim menyatakan bahwa data
sudah diterima. Jika penerima tidak mengirim
acknowledgement maka pengirim akan mengirim lagi
segmen atau menonaktifkan koneksi jika pengirim merasa
bahwa penerima sudah tidak “berada” lagi dalam jaringan.
TCP memberikan recovery service dimana penerima bisa
meminta segmen ditransmisikan kembali.
57
Proses pengiriman data yang terpercaya merupakan hal yang sangat
penting pada TCP seperti file transfer, database service, proses
transaksi, dan aplikasi penting lainnya dimana proses pengiriman
paket data harus digaransi. TCP memberikan suatu pelayanan yang
terpercaya yang terkadang tidak mengutamakan kecepatan melainkan
jaminan paket data yang diterima.
Aplikasi TCP/IP
Berikut ini merupakan beberapa aplikasi TCP/IP seperti file transfer,
e-mail, dan remote login.
Ikhtisar Application Layer TCP/IP
File Transfer Protocol (FTP): garansi, prioritas pada
pelayanan hubungan (connection) yang menggunakan
TCPuntuk mentransfer file antar sistem yang mendukung
FTP. FTP mendukung bidirectional binary (dua arah) dan file
transfer ASCII.
Trivial File Transfer Protocol (TFTP): merupakan layanan
connectionless. Router menggunakan TFTP untuk
58
mentransfer konfigurasi file dan IOS image, dan untuk
mentransfer file antar sistem yang mendukung TFTP.
Telnet: menyediakan kemampuan untuk mengakses
komputer lain pada jarak jauh. Telnet memungkinkan seorang
user untuk log on pada host remote dan melakukan perintah
operasi (commands).
4.2 Mengenal Proses Pengiriman Paket IP
Ada beberapa langkah yang digunakan dalam proses
pengiriman paket IP pada jaringan yang terhubungkan oleh router.
Default Gateway adalah alamat router lokal yang perlu dikonfigurasi
pada host (PC, server, dan lainnya). Default Gateway adalah tempat
di mana host akan mengirim paket yang tidak ditujukan pada IP lokal.
IP Packet Delivery
1
2
4 5 6
3 7
10 11
9 12
8
Network
Data Link
Physical
Berikut langkah pengiriman IP dari paket data:
1. Jika host akan mengirimkan datagram, dia akan memeriksa apakah
alamat tujuan berada pada network lokal. Jika tidak, host akan
59
menggunakan alamat default gateway untuk menentukan kemana
paket akan dikirimkan.
2. Datagram diletakkan dalam frame dan dikirimkan melalui layer
data link bersama dengan physical address router yang akan
menerima datagram.
3. Router lokal menerima frame, membukanya, lalu mengirimkannya
pada proses routing.
4. Router mencocokkan network tujuan melalui list network pada
tabel routing.
5. Dengan menggunakan routing tabel, router dapat memutuskan
langkah terbaik untuk mengirimkan paket pada tujuannya (alamat
router next hop serta port mana yang dipakai).
6. Dengan menggunakan alamat IP next hop, physical MAC address
didapat dari tabel Address Resolution Protocol (ARP) dan
digunakan oleh frame sebagai alamat tujuan.
7. Datagram diletakkan dalam frame dan dikirimkan melalui layer
data link bersama dengan physical address router yang akan
menerima datagram.
8. Langkah 2 sampai 7 diulang terus menerus hingga router lokal
mencapai alamat tujuan.
9. Router membuka frame dan mengirim datagram pada layer
network.
10. Router memerika IP address datagram dan memeriksa tabel
routing-nya dan menemukan bahwa network secara langsung
terhubung (connected).
11. Router mendapatkan physical address tujuan dari tabel ARP dan
mengemas (encapsulate) paket dalam sebuah frame.
12. Datagram dikirimkan pada host tujuan.
60
Nomor Protokol
IP menggunakan nomor protokol dalam header datagram untuk
mengetahui tujuan data akan dikirimkan pada UDP dan tiap nomor
menunjukkan protokol yang berbeda.
Protocol Protocol Field
Transmission Control Protocol (TCP) 6
User Datagram Protocol (UDP) 17
Internet Control Message Protocol (ICMP) 1
EIGRP 88
Host atau router akan membaca nomor protokol dari header
datagram, membandingkannya dengan entry pada transport protocol
table dan mengirimkannya pada protokol yang dituju. Sebagai contoh
jika nomor protokol 6, maka IP mengirimkan datagram pada TCP.
Internet Control Message Protocol (ICMP)
ICMP merupakan IP yang melakukan beberapa fungsi, digunakan
untuk merespon adanya error pada TCP/IP message.
Beberapa fungsi di antaranya:
Memberitahukan adanya problem pada jaringan.
Memberitahukan adanya kemacetan pada jaringan.
Membantu memecahkan permasalahan pada jaringan.
Memberitahukan tentang keterbatasan waktu (timeout).
61
Announces network problems - Destination unreachable
Announces network
congestion
- Source Quench
Assists in troubleshooting
- Echo request and Echo
reply
Announces timeouts - Time to live exceeded
I can not forward
this packet!!
?
Gambar 4.1 ICMP
Proses Pengujian pada ICMP
10.170.144.225
10.140.244.217
192.110.1.40
192.110.1.140
X ICMP
D:
D:\>ping 192.110.1.140
Pinging 192.110.1.140 with 32 bytes of data:
Request timed out
D:\>ping 192.110.1.40
Pinging 192.110.1.40 with 32 bytes of data:
Reply from 192.110.1.40: bytes=32 time<10ms TTL=64
D:\>ping 10.140.244.217
Pinging 10.140.244.217 with 32 bytes of data:
Destination unreachable
Gambar 4.2 Proses ICMP
Jika sebuah router menerima paket dimana paket tersebut tidak
mencapai tujuan akhir, maka router mengirim message ICMP yaitu
destination unreachable pada source. Hal ini bisa disebabkan oleh
tidak adanya router yang menghubungkan pada tujuan. Perintah ping
digunakan untuk mengecek hubungan antar host. Jika ping menerima
kembali echo (balasan), berarti hubungan aktif. Jika gagal, maka
62
ICMP akan mengirim message lain, seperti destination unreachable
dan timeout.
Bagaimana IP Address Protocol Bekerja
Pada jaringan ethernet, IP address harus dilekatkan (bonding) pada
MAC address untuk proses transmisi. Address Resolution Protocol
(ARP) merupakan protokol yang bertugas melekatkan informasi. Tapi
bagaimana end-system bisa mendapatkan informasi IP address yang
asli?
Address Resolution Protocol
Gambar 4.7 ARP
Karena host pada Ethernet network harus mengetahui MAC address tujuan,
maka ARP memegang peranan penting dengan melaksanakan mapping
(pemetaan) IP address pada physical address dalam jaringan. Prosedur
address resolution berakhir ketika pengirim menerima reply packet dari
penerima yang berisi MAC address yang dibutuhkan serta update table yang
berisi kondisi binding sekarang, biasanya disebut ARP cache atau ARP
table. Tabel ARP digunakan untuk menjaga hubungan antar tiap IP address
dan MAC address tujuan. Proses binding dalam tabel akan tetap terpelihara
63
dengan proses waktu yang semakin habis bagi entry yang tak terpakai.
Default time adalah 300 detik (5 menit).
Gambar 4.8 ARP Table
Tabel ARP atau ARP cache, memberikan informasi binding yang
terjadi antara IP address dan MAC address seperti yang terlihat pada
contoh Gambar 4.8.
Mendapatkan IP Address secara Otomatis
Terdapat beberapa cara otomatis menggunakan protokol untuk
mendapatkan IP address.
64
Gambar 4.9 DHCP
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP): digunakan untuk
mendapatkan IP address secara otomatis dan untuk men-set
konfigurasi parameter TCP/IP stack, yaitu subnet mask, default
router, dan server Doman Name System (DNS). DHCP juga bisa
digunakan untuk mendapatkan informasi penting lainnya seperti
panjang waktu daripada address yang dialokasikan pada host.
Dengan menggunakan DHCP, sebuah host bisa mendapatkan IP
address secara cepat dan dinamis. DHCP didasarkan pada
algoritma Bootstrap Protocol (BOOTP) dimana BOOTP telah
tergantikan dan diperbaharui oleh DHCP.
BOOTP: Sebuah perangkat jaringan bisa menggunakan BOOTP
ketika memulai komputer untuk mendapatkan IP address.
65
Reverse Address Resolution Protocol (RARP): Protokol ini
mendukung physical address seperti MAC address untuk
melakukan bonding dengan IP address.
Domain Name System
Aplikasi DNS memberikan cara efektif tentang sebuah penamaan IP
yang mudah dibaca dan diingat oleh manusia dan dikonversikan ke
dalam bentuk IP address yang dapat dibaca oleh mesin komputer
untuk kemudian dilakukan proses routing.
DNS adalah sebuah mekanisme untuk mengkonversikan simbol nama
ke dalam IP address. Aplikasi DNS memberikan pengguna IP
networks untuk bebas tidak mengingat angka-angka pada IP address
yang begitu panjang. Tanpa sistem penamaan DNS ini, Internet tidak
akan terkenal seperti sekarang ini.
What is the IP
address of
www.city.com
Application specified in the TCP/IP suite Means to translate human-readable names into IP addresses
Gambar 4.10 DNS
4.3 Mengenal Fungsi Router
Routing merupakan suatu proses dimana paket data dikirimkan
antar networks atau subnetworks menggunakan perangkat Layer 3
66
yaitu Router atau disebut juga gateway. Proses routing menggunakan
table routing, protocol, serta algoritma untuk memilih jalur yang
tepat untuk mengirim paket IP.
Linksys
Cisco 2610
Gambar 4.11 Router
Perangkat (device) ini bekerja pada layer 3 (network layer) model
OSI. Perangkat ini lebih pintar dibanding perangkat jaringan lainnya.
Tugas utamanya adalah melewatkan data antar segmen yang memiliki
alamat jaringan yang berbeda. Selain itu perangkat ini juga memiliki
kemampuan untuk mengelola collision domain seperti halnya switch
dan juga pengelolaan broadcast domain. Adapun yang dimaksud
broadcast domain adalah suatu kelompok jaringan komputer ketika
terjadi pengiriman data yang dilakukan secara broadcast oleh sebuah
komputer maka seluruh komputer yang terdapat dalam satu kelompok
broadcast domain akan menerima dan memproses data tersebut
sampai pada application layer. Perangkat router berfungsi untuk
memisahkan broadcast domain dan akan menahan pengiriman data
yang bersifat local broadcast (alamat tujuan 255.255.255.255).
Adapun tugas utama router adalah menghubungkan segmen
yang memiliki alamat network yang berbeda. Hal tersebut dapat
dilakukan karena router memiliki tabel routing yang berisi informasi
alamat tujuan, jarak menuju network tujuan yang diimplementasikan
67
dengan istilah metric dan juga interface yang terhubung dengan
network tujuan.
Gambar 4.12 Routing Tables
Table routing digunakan untuk menentukan jalur yang akan
digunakan untuk melewatkan data ke network tujuan.
Router akan memilih jalur berdasarkan informasi metric yang
terdapat di tabel routing. Metric dapat didasarkan pada satu
karakteristik maupun beberapa karakteristik dari sebuah jalur. Pada
umunya metric terkecil diasumsikan sebagai jarak terpendek. Jalur
yang memiliki metric terkecil akan digunakan untuk melewatkan
data.
68
Routers discover the best path to destinations from each neighbour
Gambar 4.13 Sumber Informasi dan Pencarian Rute
Akan tetapi tidak selamanya metric terkecil mempunyai pengauh
yang besar untuk menentukan jalur mana yang akan dipilih, beberapa
metric juga akan ikut mempengaruhi, seperti:
Bandwidth: kapasitas data sebuah link.
Delay: waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan sebuah
paket pada masing-masing link dari source ke destination.
Hop count: jumlah router dimana sebuah paket harus
melaluinya sebelum sampai pada tujuan.
Cost: sebuah nilai, biasanya berdasar pada bandwidth,
administrator preference atau metode penilaian lainnya yang
ditentukan oleh administrator jaringan.
Tabel routing dikelola dengan cara static, dynamic, serta
default.
Static routing. Proses pengisian tabel routing dilakukan secara
manual oleh administrator.
Dynamic routing. Proses pengisian tabel routing dilakukan oleh
routing protocol. Beberapa jenis routing protocol yang biasa
69
digunakan untuk mengelola tabel routing di antaranya adalah
RIP, IGRP, OSPF, dan BGP.
Default routing. Default entry dapat dikonfigurasi secara statis
atau didasarkan pada routing protocol.
Gateway
Perangkat gateway berfungsi untuk menghubungkan jaringan yang
memiliki arsitektur dan lingkungan yang berbeda. Gateway akan
membungkus dan mengubah data dari lingkungan satu ke lingkungan
yang lain, agar kedua lingkungan yang memiliki format berbeda dapat
saling berinteraksi atau berkomunikasi. Sebuah gateway digunakan
untuk menghubungkan dua sistem yang memiliki perbedaan dalam
hal:
Protokol komunikasi
Format struktur data
Bahasa
Arsitektur
Gateway dapat menghubungkan jaringan yang beragam, sebagai
contoh Microsoft Windows NT Server dengan System Network
Architecture (SNA) milik IBM. Gateway mengubah format data
sehingga kedua jenis jaringan tersebut dapat saling berkomunikasi.
Untuk memproses data, gateway akan membongkar data yang
diterimanya hingga layer yang paling atas (application layer). Data
yang akan dikeluarkan dari gateway akan dibungkus mulai dari layer
yang paling atas juga.
70
BAB 5
SISTEM PENGALAMATAN
JARINGAN KOMPUTER
Tiap komputer, router, printer atau perangkat jaringan lainnya
memiliki IP address unik yang digunakan untuk mengirimkan paket
data pada jalur dan tujuan yang tepat. Tiap IP address memiliki
struktur yang spesifik dan terdapat bermacam-macam kelas IP
address pula. Subnetwork dan subnet mask juga memainkan peranan
yang penting dalam skema pengalamatan IP.
5.1 Dasar Bilangan Biner
Fungsi komputer yang menggunakan sistem switch bisa dalam
satu atau dua keadaan, yaitu on atau off. Hal ini dinamakan sistem
biner, dengan “off” direpresentasikan oleh angka digit 0 dan “on”
direpresentasikan oleh digit 1. Sebuah bilangan biner hanya tersusun
atas angka-angka 0 dan 1 saja. Perangkat jaringan juga memakai
bilangan biner ini untuk mendeskripsikan letak lokasi pada jaringan.
Internet juga menggunakan sistem yang sama untuk mendeskripsikan
letak lokasinya pada jaringan global. Oleh sebab itu, dasar bilangan
biner menjadi sangat penting bila seseorang ingin mempelajari dan
mengerti tentang jaringan komputer.
5.2 Penggolongan Alamat Jaringan (Subnetting)
Ada banyak aspek pada sistem pengalamatan IP (IP
addressing), contohnya perhitungan untuk konstruksi IP address,
71
kelas IP address yang digunakan untuk tujuan routing, serta IP public
vs IP private. Pada perkembangan jaringan komputer sekarang ini,
terdapat dua tipe IP address, yaitu IPv4 dan IPv6. IPv4 address yang
terdiri 32-bit merupakan IP address yang paling umum digunakan
sekarang. Sedangkan IPv6 address yang terdiri 128-bit banyak
digunakan pada masa datang. Pada bab ini dijelaskan tentang
pengalamatan IPv4, karena pada dasar IPv6 dan konsepnya hampir
sama.
Pengalamatan IP (IP addressing)
Protokol TCP/IP menggunakan 32-bit logical address yang dikenal
sebagai IP address. Dengan analogi pengalamatan sebuah surat pada
tujuan dengan menggunakan alamat yang unik dan berbeda, maka
surat tersebut akan terkirim ke alamat tujuan secara benar. Tiap host,
komputer, perangkat jaringan atau periferal lain yang terkoneksi pada
Internet memiliki IP address 32-bit yang membedakannya. Oleh
karena itu diperlukan sebuah struktur untuk mengalokasikan IP
address tersebut.
Struktur IP address
Bagian IP Address
Each IP address consists of: Network ID
- Identifies the network to which the host belongs - Assigned by registry authority and cannot be changed
Host ID - Identifies the individual host - Assigned by organizations to individual devices
Network . Host
72
IP address terdiri atas dua bagian:
Network ID, merupakan jaringan dimana IP address ini
berada. Router menjaga informasi tentang pengiriman data
pada tiap jaringan.
Host ID, merupakan sebuah endpoint, dapat berupa server,
komputer atau perangkat lainnya yang terhubung pada
jaringan.
Remember binary to decimal and decimal to binary conversion
Gambar 5.1 Format IP Address
Pada IP address 32-bit, sebagian bit menunjukkan network dan sisa
bit menunjukkan host, seperti pada contoh Gambar 5.1. Nomor IP
biner 10101100000100001000000000010001
Supaya mudah dalam penggunaannya, 32-bit ini dibagi menjadi 4
grup yang disebut oktet (1 octet = 8 bit). Tiap oktet ditunjukkan
sebagai angka desimal antara 0 dan 255 dan dipisahkan oleh spasi
atau titik. IP address contoh dapat ditulis menjadi 172.16.128.17.
Class IP address
Untuk mengakomodasi besar kecilnya jaringan dan juga
memudahkan dalm penggolongannya maka IP address dibagi
menjadi beberapa kategori yang disebut class.
73
IP Address Class
A B C ... Easy as 1 2 3
Class A ... First 1 bit fixed 0xxxxxxx.Host.Host.Host
Class B ... First 2 bits fixed 10xxxxxxx.Network.Host.Host
Class C ... First 3 bits fixed 110xxxxxx. Network.Network.Host
Class A: menggunakan oktet pertama (8 bit) dari 32-bit untuk
menunjukkan network address. Sisa tiga oktet dari 32-bit
digunakan untuk host address. Bit pertama selalu “0”, sehingga
bilangan terendah adalah 00000000 (0 desimal) dan bilangan
tertinggi adalah 01111111 (127 desimal). Tetapi dua bilangan ini,
yaitu 0 dan 127 tidak bisa digunakan sebagai network address
karena sudah diplot untuk broadcast. Oleh karena itu class A
selalu bernilai dari 1 sampai 126 desimal (oktet pertama).
Class B: menggunakan dua oktet (16 bit) dari 32-bit untuk
menunjukkan network address. Sisa dua oktet dari 32-bit
digunakan untuk host address. Dua bit pertama pada oktet
pertama selalu 10 biner. Dengan 10 biner class B dipisahkan dari
upper level class A. Sisa enam bit pada oktet pertama bisa 1 atau
0, sehingga bilangan terendah adalah 10000000 (128 desimal) dan
bilangan tertinggi adalah 10111111 (191 desimal). Class B
address selalu bernilai antara 128 sampai 191 desimal (oktet
pertama).
Class C: menggunakan tiga oktet (24 bit) dari 32-bit untuk
menunjukkan network address. Sisa satu oktet dari 32-bit
digunakan untuk host address. Class C address dimulai dengan
biner 110. Bilangan terendah adalah 11000000 (192 desimal) dan
bilangan tertinggi adalah 11011111 (223 desimal). Class C
74
address selalu bernilai antara 192 sampai 223 desimal (oktet
pertama).
Class berikut tidak digunakan untuk keperluan publik.
Class D: digunakan untuk multicasting dengan menggunakan IP
address. Paket dikirim oleh satu stasiun ke banyak (multiple)
stasiun. Empat bit pertama selalu 1110, sehingga oktet pertama
harus selalu 11100000 sampai 11101111 atau 224 sampai 239.
Class D address selalu bernilai antara 224 sampai 239 desimal
(oktet pertama).
Class E: digunakan untuk keperluan penelitian (research) dan
tidak untuk Internet. Empat bit pertama selalu 1111 biner. Oleh
karena itu oktet pertama bernilai 11110000 sampai 11111111 atau
240 sampai 255.
* 127 (011111111) is Class A address reserved for loopback testing and cannot be
assigned to a network
Gambar 5.2 Jangkauan IP Address
Gambar 5.2 menunjukkan range IP address pada oktet pertama
(dalam desimal dan biner) untuk IP address class A, B, dan C beserta
kemungkinan jumlah host address untuk setiap kelasnya.
75
IP Address Teregistrasi
Beberapa IP address sudah teregistrasi dan tidak bisa digunakan
untuk IP address individu pada sebuah jaringan. IP teregistrasi ini
adalah network address yaitu nomor IP network itu sendiri dan
broadcast address digunakan untuk broadcasting paket ke seluruh
perangkat.
Contoh Class B Network Address
Network Host
32 bits
Network Network Host Host
8 bits
1 Byte
8 bits
1 Byte8 bits
1 Byte
8 bits
1 Byte
172 . 16 . 0 . 0
Network Address (host bits = all zeros)
Total number of host addresses available = 2h – 2 Where h is the number of bits in the host field
Beberapa IP address teregristasi lain di antaranya adalah:
Local broadcast address yaitu jika sebuah perangkat ingin
berkomunikasi dengan semua perangkat di subnet yang sama
dengan host pengirim (255.255.255.255). Local broadcast tidak
bisa melewati router.
Directed broadcast address digunakan untuk mengirim data ke
seluruh perangkat dalam jaringan. Directed broadcast dapat
melewati router dan dapat pula ditahan oleh router, tergantung
konfigurasi yang diterapkan. Cirinya adalah seluruh bit yang
dimiliki oleh bagian host selalu bernilai 1. Misalnya network
76
172.16.0.0 ingin mengirimkan datanya ke seluruh perangkat
jaringan dengan alamat 172.16.255.255.
Loopback address yang digunakan untuk mengetes sistem
(127.0.0.1)
Contoh penulisan:
Network Address : 172.16.0.0
Subnet Mask : 255.255.0.0
Local broadcast : 255.255.255.255
Network ID
Merupakan sebuah penamaan pada network itu sendiri karena semua
host dalam jaringan berkomunikasi dengan host lain dalam jaringan
yang sama.
Host ID
Tiap class IP address memiliki jumlah host yang pasti. Pada class A,
oktet pertama adalah network, sedangkan sisa tiga oktet adalah host.
Host pertama (semuanya 0) teregristasi sebagai network address dan
host terakhir (semuanya 1) teregistrasi sebagai broadcast. Jadi
maksimum host pada class A IP address adalah 224
– 2 (dikurangi
dengan network dan broadcast), yaitu 16.777.214 host. Dengan cara
yang sama untuk class B yaitu 216
– 2, yaitu 65.534 host. Begitu juga
untuk class C yaitu 28 – 2, yaitu 254 host.
IP Address Publik dan Privat
IP address publik yaitu IP address yang tidak teregistrasi dan dapat
dipakai oleh umum.
77
Public IP Addresses
IP address privat yaitu IP address yang sudah teregistrasi oleh pihak
tertentu dan tidak boleh ada pihak lain yang memakainya.
Private IP Addresses
IPv4 dan IPv6
Untuk menghindari keterbatasan space IPv4 yang sekarang sudah
banyak dipakai, maka IPv6 telah dikembangkan.
78
IPv4 and IPv6
IPv6 address memiliki 128-bit biner yang akan dituliskan dalam
bentuk 32 heksadesimal. IP ini memiliki alamat sebanyak 3.4x1038
address. Versi ini akan memberikan space yang lebih banyak pada
penggunaan internet di masa mendatang.
Subnetworks
Administrator network kadang kala sering melakukan pembagian
jaringan, yang semula besar dibagi menjadi beberapa jaringan kecil.
Hal inilah yang disebut dengan subnetwork (subnet) dengan
keuntungan fleksibilitas pengalamatan (addressing), mengurangi
traffic jaringan, mudah membuat network security.
79
Smaller networks are easier to manage
Overall traffic is reduced
You can more easily apply network security policies
Gambar 5.3 Subnetworks
Subnetting merupakan teknik peminjaman bagian host untuk
dijadikan bagian dari suatu network, yang berakibat memperbanyak
jumlah subnet dan memperkecil jumlah host dalam tiap-tiap subnet.
5.3 Menghitung Jumlah Subnet dan Host
Untuk menghitung jumlah subnet, maka “pinjam” beberapa bit
dari host ID.
Jumlah subnet tergantung pada jumlah bit yang dipinjam.
Satu address sebagai network address.
Satu address sebagai broadcast address.
Jumlah subnet = 2s, dimana s adalah jumlah bit yang dipinjam
Jumlah bits yang dipinjam Jumlah Subnet (2s)
2 bit 22 = 4
3 bit 23 = 8
4 bit 24 = 16
5 bit 25 = 32
6 bit 26 = 64
80
Perhitungan host untuk tiap class yaitu 2h – 2,
- dimana h adalah sisa bit host ID, h = 8 – s,
- dikurangi 2 (yaitu network address dan broadcast address)
Contoh perhitungan host untuk class C subnet.
Dalam class C network, jika 3 bit dipinjam maka space host yang
tersisa yaitu 5 bit dan total jumlah host yang diketahui dan bisa
digunakan yaitu 30 (32-2). Jumlah kemungkinan host address yang
dapat digunakan pada sebuah subnet berhubungan dengan subnet
yang telah dibuat. Dalam class C, subnet yang dapat dibuat dan dapat
digunakan adalah 8, masing-masing memiliki 30 (32-2) host address
yang dapat digunakan. Begitu juga pada class B dan class A.
Contoh perhitungan host untuk class C subnet.
Possible Subnets and Hosts for a Class C Network
Contoh perhitungan host untuk class B subnet.
Possible Subnets and Hosts for a Class C Network
81
Contoh perhitungan host untuk class A subnet.
Possible Subnets and Hosts for a Class A Network
82
Penggunaan Subnet Mask pada Router
Semua router memiliki tabel routing, tergantung pada lokasi router
dalam jaringan. Tabel routing bisa kecil dan bisa saja besar dan
komplek. Pada pembahasan kali ini dibatasi pada classful routing.
Pada classfull routing, router mengasumsikan bahwa default
(classfull) mask harus digunakan hingga terdapat konfigurasi lokal
yang spesifik dari interface yang dibagi ke dalam subnet. Router
mengumpulkan tabel routing dengan bagian yang cukup penting pada
network yang belum diketahui, siap untuk dilakukan pembandingan
dengan alamat network tujuan dari paket yang ingin dikirimkan. Jika
network tidak terhubung langsung pada router terdekat, router
menyimpan alamat router berikutnya dimana paket tersebut akan
dikirimkan. Bagi router yang tidak perlu menyimpan semua alamat
tujuan pada tabelnya, maka mereka menggunakan default route
dimana bila terdapat paket yang tidak sesuai pada tabel maka paket
tersebut secara otomatis akan dikirim.
Gambar 5.4 Proses Router Menggunakan Subnet Mask
83
Langkah Yang dilakukan Catatan
1.
Host A menentukan bahwa tujuan
memerlukan penggunaan
router default gateway (router A)
Router A memiliki sebuah jalur (route) ke
tujuan 192.168.2.0, oleh
sebab itu pengiriman paket pada router B
melalui interface yang
ditunjuk.
2.
Karena 192.168.2.32/27
terkoneksi langsung pada
router B interface e0/2, router B akan
menggunakan ARP untuk
menentukan MAC
address Host B
Router B memiliki dua
interface pada
192.168.2.0, local mask /27 berarti bahwa alamat-
alamat tersebut
diinterpretasikan sebagai
dua network yang berbeda 192.168.2.32
dan 192.168.2.64.
Hal yang perlu diingat di sini adalah jumlah IP address lebih dari satu
dapat dikonfigurasikan pada sebuah interface single router untuk
meningkatkan jumlah host yang dapat dihubungkan pada segmen
jaringan. Jika sebuah subnet (pengecualian) memerlukan space IP
address yang lebih banyak daripada range subnet address yang
disediakan, maka jumlah IP address dapat ditingkatkan dengan
menggunakan range secondary IP address atau range pada interface
router.
Penulisan CIDR untuk Subnet Mask
Classless interdomain routing (CIDR) memiliki cara penulisan
tersendiri tentang subnet mask dari suatu IP address. Nilai n pada
bentuk /n merepresentasikan banyaknya bit dalam subnet mask yang
di-set menjadi 1. Karena terdiri atas 4 oktet, nilainya berkisar antara
84
/0 sampai /32, tapi tergantung pada class address, biasanya antara /8
dan /30.
Kelas
Address
Mask (Desimal) Penulisan
CIDR
Keterangan
A 255.0.0.0 /8 Default mask
untuk Class A
A 255.255.0.0 /16 Subnetting 8 bit
A 255.255.240.0 /20 Subnetting 12 bit
A 255.255.255.0 /24 Subnetting 16 bit
A 255.255.255.252 /30 Subnetting 22 bit
B 255.255.0.0 /16 Default mask
untuk Class B
B 255.255.240.0 /20 Subnetting 4 bit
B 255.255.255.0 /24 Subnetting 8 bit
B 255.255.255.240 /28 Subnetting 12 bit
C 255.255.255.0 /24 Default mask
untuk Class C
C 255.255.255.192 /26 Subnetting 2 bit
C 255.255.255.224 /27 Subnetting 3 bit
C 255.255.255.240 /28 Subnetting 4 bit
C 255.255.255.248 /29 Subnetting 5 bit
C 255.255.255.252 /30 Subnetting 6 bit
Menghitung Subnet Mask
Sebuah router menggunakan subnet mask untuk dapat mengenali IP
address yang diberikan. Proses pengenalan tersebut kemudian
digunakan untuk mencari tabel routing. End system menggunakan
subnet mask untuk menentukan jika tujuan berada pada local network
atau jika router default gateway diperlukan untuk mengirimkan paket.
Ada beberapa hal yang dilakukan oleh subnet mask terkait IP address:
85
Mengatakan pada router tentang jumlah bit yang harus dilihat
ketika melakukan routing.
Menentukan jumlah bit-bit yang penting.
Digunakan sebagai parameter.
Teknik subnetting pada implementasinya akan berkaitan dengan
subnet mask. Sama haknya dengan IP address, subnet mask dibentuk
dari bilangan biner. Agar user lebih mudah mengenal dan
menggunakan subnet mask, bilangan subnet mask dikonversi ke
dalam bentuk bilangan desimal.
Nilai Subnet Mask default class B
Desimal : 255.255.0.0
Biner : 11111111.11111111.00000000.00000000
Desimal 255 255 0 0
Biner 11111111 11111111 00000000 00000000
Perhatikan bilangan biner yang membentuk subnet mask.
Bit 1 menandai bagian network address, bit 0 menandai bagian host
address. Contoh berikut akan memperjelas pembagian network dan
host address.
Contoh 1:
Sebuah PC memiliki alamat IP 10.16.15.1 dan subnet mask 255.0.0.0.
Maka PC tersebut berada pada alamat network 10.0.0.0.
86
Dalam contoh 1, perhatikan bilangan binernya. Jika subnet mask
bernilai 1 maka network address akan bernilai sama dengan IP
address dan sebaliknya jika subnet mask bernilai 0 maka network
address akan bernilai 0. Dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan
bahwa network address terbentuk dari hasil operasi logika AND
antara nilai IP address dengan subnet mask.
Network Address = IP address AND Subnet mask
Hal yang perlu diingat:
Operasi logika AND memiliki aturan bila salah satu atau semua
input-nya bernilai 0 maka output-nya akan bernilai 0. Output hanya
akan bernilai 1 jika ke semua input-nya bernilai 1.
Tabel kebenaran AND
Input A Input B Output
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
87
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, telah diketahui bahwa jika
sebuah PC dialamati dengan IP 172.16.10.10 dan subnet mask
255.255.0.0, maka akan membentuk alamat network 172.16.0.0.
Sebelumnya telah diketahui bahwa definisi subneting adalah teknik
peminjaman bit dari bagian host untuk dijadikan bagian network dan
membentuk subnetwork. Proses peminjaman bit tersebut
diimplementasikan dengan mengubah nilai subnet mask.
Contoh 2:
PC yang semula beralamatkan 10.16.15.1 dan menggunakan default
subnet mask 255.0.0.0 akan di-subneting 16 bit. Artinya bagian host
yang semula 24 bit akan dipinjam sebanyak 16 bit. Akibatnya,
banyaknya bit 1 di subnet mask menjadi 24 bit dan banyaknya bit 0
menjadi 8 bit sehingga nilai subnet mask menjadi 255.255.255.0
Akibat dilakukannya subnetting sebanyak 16 bit, nilai subnet address
yang terbentuk dari alamat IP 10.16.15.1 yang semula 10.0.0.0
berubah menjadi 10.16.15.0.
Proses peminjaman bit yang dilakukan terhadap bagian host harus
dilakukan secara berurutan sehingga nilai subnet mask hanya dapat
diberi nilai bilangan-bilangan berikut.
88
Octet Values of a Subnet Mask
Subnet masks, like IP addresses, are represented in the dotted decimal
format like 255.255.255.0
Subnetting bertujuan membagi network ke dalam beberapa sub
network dengan konsekuensi berkurangnya jumlah maksimum host
yang dapat ditampung dalam satu network. Penggunaan dari
subnetting bisa diilustrasikan pada contoh berikut:
Contoh 3:
Seorang administrator jaringan ditugaskan di sebuah kantor cabang
yang terdiri atas 20 departemen dan masing-masing departemen
terdiri atas 5 user. Administrator tersebut ditugaskan untuk
membentuki sistem pengalamatan jaringan yang terdapat di kantor
cabang tersebut. Agar dapat berkomunikasi dengan kantor pusat,
administrator kantor pusat memberi satu alamat network 201.222.5.0.
Manager di kantor cabang menginginkan masing-masing departemen
memiliki network address yang berbeda.
89
Solusi:
Network address = 201.222.5.0
Default subnet mask = 255.255.255.0
Jumlah minimal subnet yang harus dibentuk = 20 subnet.
Jumlah minimal host pada tiap-tiap subnet = 5 host.
a. Menentukan nilai subnet mask yang harus dipasang pada tiap-
tiap PC. Untuk menentukan nilai subnet mask yang
digunakan dapat dilakukan dengan langkah berikut:
a. Perhatikan nilai subnet mask default dari alamat network
202.222.5.0 yaitu 255.255.255.0. Kelompok yang bisa
dipinjam oleh bagian network terhadap bagian host
adalah kelompok yang bernilai 0 (bagian 4).
b. Lakukan konversi biner pada bagian host.
Desimal Biner
0 00000000
c. Pada prinsipnya nilai bit 1 pada subnet mask dianggap
sebagai bagian dari alamat network dan nilai bit 0 bagian
host. Dengan adanya prinsip tersebut kemudian tinggal
menentukan berapa banyak bit 0 yang harus diubah
menjadi bit 1 sehingga dapat membentuk minimal 20
subnet. Hal tersebut dapat dilakukan dengan rumus
berikut:
Banyaknya subnet yang terbentuk = 2? – 2
dimana
? = banyaknya bit 1
90
d. Berdasarkan rumus sebelumnya, banyaknya bit 1 yang
harus dipinjam bisa ditentukan agar dapat memenuhi
kebutuhan 20 subnet.
2? – 2 > 20 atau 2? – 2 = 20
Jika tanda tanya diberi nilai 5 maka akan memenuhi
persyaratan tersebut.
25 – 2 = 30 dan 30 > 20
e. Dari hasil sebelumnya dapat dinyatakan bahwa nilai bit 0
yang harus diubah menjadi bit 1 adalah sebanyak 5 bit.
Nilai semula Nilai setelah diubah
00000000 11111000
f. Periksa apakah kebutuhan jumlah host di tiap-tiap subnet
sudah terpenuhi dengan rumus:
Banyaknya host pada tiap subnet
= 2? – 2
Dimana ? = banyaknya bit 0
g. Jika diperhatikan bit 0 yang tersisa sebanyak 3 bit.
Akibatnya, host yang mampu dibentuk pada masing-
masing subnet sebanyak 6 host. Jumlah tersebut masih
lebih besar yang dibutuhkan (5).
2 3 – 2 = 6 host, dan 6 > 5
h. Dengan demikian nilai 11111000 = 248 dapat digunakan
pada subnet mask.
i. Akhirnya subnet mask yang harus digunakan pada tiap-
tiap PC adalah 255.255.255.248.
91
Subnet Mask = 255.255.255.248
b. Menentukan nilai subnet address yang terbentuk
a. Perhatikan nilai subnet mask yang telah diperoleh
1 2 3 4
255 255 255 248
b. Ambil kelompok ke 4 (bagian network yang terdekat
dengan host) yang dalam hal ini adalah nilai 248.
c. Lakukan pengurangan terhadap 256 (nilai yang berasal
dari 2 pangkat banyaknya bit dalam 1 kelompok yaitu 8
bit)
256 - 248 = 8
d. Hasil dari pengurangan di atas mengindikasikan bahwa
alamat subnet selalu kelipatan 8.
e. Jadi subnet yang terbentuk mulai dari:
201.222.5.0
201.222.5.8
201.222.5.16
seterusnya
Contoh 4.
Diketahui sebuah PC memiliki alamat IP = 176.20.50.10 dan subnet
mask = 255.255.255.0. Tentukan subnet address, direct broadcast
address dan range host address dari PC tersebut?
Solusi:
a. Menentukan subnet address
92
b. Menentukan directed broadcast address
c. Menentukan alamat berapa saja yang satu subnet dengan IP
176.20.50.10 (range host Address/RHA ).
RHA = Subnet Address + 1 IP Address s/d Broadcast Address –
1 IP Address
RHA = 176.20.50.0 + 1 IP Address s/d 176.20.50.255 –
1 IP Address
= 176.20.50.1 s/d 176.20.50.254
93
Contoh 5:
Diketahui sebuah PC memiliki IP address 192.168.20.125 dan subnet
mask 255.255.255.248 (class C di-subnetting 5 bit). Tentukan subnet
address, directed broadcast address dan range host address dari PC
tersebut?
Solusi:
a. Menentukan subnet address
b. Menentukan directed broadcast address
94
c. Menentukan alamat berapa saja yang satu subnet dengan IP
192.168.20.125 (range host address).
RHA = Subnet Address + 1 IP Address s/d Broadcast
Address – 1 IP Address
RHA = 192.168.20.120 + 1 IP Address s/d
192.168.20.127 – 1 IP Address
95
Cisco Training and Certification. 2005. Introduction to Cisco
Networking Technologies (INTRO) version 2.1, Cisco Systems Inc.
Cisco Training and Certification. 2006. Cisco Systems,
Interconnecting Cisco Network Devices, version 2.3. Cisco Systems
Inc.
Wasco. 2013. Connector, EZ-RJ45 Connector 50/pkg., Platinum
Tools. [Online]. Tersedia:
http://www.wassco.com/Products/Connector--EZ-RJ45-Connector-50pkg--Platinum-Tools__TMT-06-150003.aspx. [14 Maret 2013]
Learn44.com. 2013. Ethernet | Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection. [Online]. Tersedia:
http://www.learn44.com/ethernet-networking-carrier-sense-multiple-
access-with-collision-detection. [14 Maret 2013]
CiscoTests.Org. 2013. Understanding Ethernet. [Online]. Tersedia:
http://new.ciscotests.org/cisco-courses/icnd-1/building-a-
network/ethernet-protocol.html. [14 Maret 2013]
CCNA Review. 2013. Data encapsulation and de-encapsulation.
[Online]. Tersedia: http://ccnareview.blogspot.com/2011/01/data-encapsulation-and-de-
encapsulation.html. [14 Maret 2013]
Stephen McQuerry. 2008. NetworkWorld. Chapter 1: Building a Simple Network. Cisco Press. [Online]. Tersedia:
http://www.networkworld.com/redesign08/subnets/cisco/053008-ch1-
ccna-prep-library.html?page=10. [14 Maret 2013]
Durofy.com. 2011. The Decimal, Binary, Octal & Hexadecimal
Number Systems. [Online]. Tersedia:
96
http://www.durofy.com/technology/the-decimal-binary-octal-hexadecimal-number-systems/. [18 Maret 2013]
Ciscoeasy. 2010. Building a Home Network. [Online]. Tersedia: http://ciscoiseasy.blogspot.com/2010/08/lesson-7-building-home-
network.html. [18 Maret 2013]
Disnetwork Co. 2010. Wireless LAN, dis Network Solutions. [Online]. Tersedia: http://www.disnetwork.co.uk/wireless.php?mid=8
Wireless LAN, dis Network Solutions. [19 Maret 2013]
Pete Belyea. 2010. Full Vs Half Duplex. [Online]. Tersedia:
http://pbelyea.blogspot.com/2010/04/full-vs-half-duplex.html. [19
Maret 2013]
Wiki.olc. 2008. Computer Networking. [Online]. Tersedia:
http://wiki.olc.edu/index.php/Computer_Networking. [20 Maret
2013]
97
Moch Choiril Anwar, menyelesaikan pendidikan strata satu di
Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya. Kemudian melanjutkan Master di bidang Communication Engineering di University of Manchester Institute of Science and
Technology UK (2004) dan Master di bidang Business
Administration di West Coast University Ireland (2006). Selama menempuh pendidikannya di UK, penulis aktif mengikuti pelatihan
Networking yaitu CISCO System CCNA & ICND oleh Harbrook
Consultants Ltd tahun 2007 di London.
Dalam kesehariannya, penulis merupakan praktisi di bidang TIK dengan bekerja di vendor telekomunikasi ZTE dan Ericsson
Indonesia. Selain itu penulis juga merupakan staf pengajar di Jurusan
Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta baik kelas reguler maupun International
Program. Mata kuliah yang diajar yaitu Networking Concept,
Database System, Software Engineering, Software Metrics and Model, Rekayasa Perangkat Lunak, Proses dan Penjaminan Mutu
Perangkat Lunak, dan Riset Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Selain itu penulis juga merupakan anggota forum TIK Nasional.
Qurrotul Aini, menyelesaikan pendidikan strata satu di Jurusan
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang.
Penulis bekerja selama dua tahun di PT. IPTN Bandung, setelah itu
menjadi staf pengajar tidak tetap di salah satu perguruan tinggi swasta di Malang. Penulis menyelesaikan pendidikan Magister di Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan jurusan Teknik
Elektro (Telekomunikasi Multimedia). Sejak tahun 2006 hingga 2008, penulis sebagai staf pengajar di Politeknik Negeri Jakarta dan
salah satu perguruan tinggi swasta. Saat ini penulis sebagai staf
pengajar tetap di Jurusan Teknik Informatika dan Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mata kuliah yang diampu meliputi Matematika Diskrit, Aljabar Linear,
Sains Manajemen, Sistem Multimedia, dan Konsep Telekomunikasi.
Meinarini Catur Utami, telah menyelesaikan studi S1 di Jurusan
Teknik Elektro ITS Surabaya dan Magister di Jurusan Teknik Industri
98
– bidang studi Manajemen Industri ITS Surabaya pada Maret 2004. Penulis saat ini menjadi staf pengajar tetap di Fakultas Sains
Teknologi (FST), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun 2008.
Mata kuliah yang biasa diampu oleh penulis yaitu Aljabar Linear, Matematika Diskrit, Operation Research, Manajemen Operasi,
Manajemen Kualitas, Sains Manajemen.