konsep isttidur

50

Upload: nourma-aulia-ulfa

Post on 19-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: konsep isttidur
Page 2: konsep isttidur
Page 3: konsep isttidur

1. Definisi Istirahat dan Tidur 2. Fungsi Istirahat dan Tidur 3. Tahap-tahap Tidur 4. Kebutuhan Istirahat-Tidur berdasarkan Usia5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan

kebutuhan Istirahat-Tidur 6. Masalah yang seringkali ditemukan sampai

dengan pemenuhan kebutuhan Istirahat-Tidur7. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan

Gangguan Konsep Istirahat dan Tidur

Page 4: konsep isttidur

Definisi Istirahat

Istirahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan emosional dan bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas, melainkan juga berhenti sejenak. Kondisi tersebut membutuhkan ketenangan.

Page 5: konsep isttidur

Cont..

Kata istirahat berarti menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras; suatu keadaan untuk melepaskan lelah; bersantai untuk menyegarkan diri; atau suatu keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan, bahkan menjengkelkan.(Aziz Alimul, 2008)

Page 6: konsep isttidur

Karakteristik Istirahat

Terdapat beberapa karakteristik istirahat. Pada tahun 1967, Narrow mengemukakan enam karakteristik yang berhubungan dengan istirahat (dalam Potter and Perry, 1997):

• Merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi.• Merasa diterima.• Mengetahui apa yang sedang terjadi.• Bebas dari gangguan ketidaknyamanan.• Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang

mempunyai tujuan.• Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.

Page 7: konsep isttidur

Definisi Tidur

Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai (Guyton, 1986)

Page 8: konsep isttidur

Cont..

Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relatif; bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih kepada suatu urutan siklus yang berulang. Tidur memiliki ciri, yaitu adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologis, dan terjadinya penurunan respons terhadap rangsangan dari luar. (Aziz Alimul, 2008)

Page 9: konsep isttidur

Menurut teori, tidur adalah waktu perbaikan dan persiapan untuk periode terjaga berikutnya. Selama tidur NREM (NonRapid Eye Movement), fungsi biologis menurun. Laju denyut jantung normal pada orang dewasa sehat sepanjang hari rata-rata 70 hingga 80 denyut per menit, Akan tetapi selama tidur laju denyut jantung turun sampai 60 denyut per menit atau lebih rendah. Secara jelas, tidur yang nyenyak bermanfaat dalam memelihara fungsi jantung.

Page 10: konsep isttidur

Selama tidur gelombang rendah yang dalam (NREM tahap 4), tubuh melepaskan hormon pertumbuhan manusia untuk memperbaiki dan memperbaharui sel epitel dan khusus seperti sel otak (Horne, 1993; Mandleson, 1987; Born, Muth, dan Fehm, 1998).

Page 11: konsep isttidur

Teori lain tentang kegunaan tidur adalah tubuh menyimpan energi selama tidur. Otot seklet berelaksasi secara progresif, dan tidak adanya kontraksi otot menyimpan energi kimia untuk proses seluler. Penurunan laju metabolik basal lebih jauh menyimpan persediaan energi tubuh (Anch dkk, 1988).

Page 12: konsep isttidur

Tidur REM terlihat penting untuk pemulihan kognitif. Tidur REM dihubungkan dengan perubahan dalam aliran darah serebral, peningkatan aktivitas kortikal, peningkatan konsumsi oksigen, dan pelepasan epinefrin. Hubungan ini dapat membantu penyimpanan memori dan pembelajaran.

Page 13: konsep isttidur

Normalnya, tidur dibagi menjadi dua yaitu nonrapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM). Selama masa NREM seseorang terbagi menjadi empat tahapan dan memerlukan waktu kira-kira 90 menit selamas siklus tidur. Sedangkan tahapan REM adalah tahapan terakhir kira-kira 90 menit sebelum tidur berakhir.

Page 14: konsep isttidur
Page 15: konsep isttidur

1)Lebih sulit dibangunkan dibandingkan dengan tidur NREM

2)Pada orang dewasa normal REM yaitu 20-25% dari tidur malamnya

3)Jika individu terbangun pada tidur REM, maka biasanya terjadi mimpi

4)Tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi juga berperan dalam belajar, memori, dan adaptasi.

Page 16: konsep isttidur

Mata : Cepat tertutup dan terbukaOtot-otot : Kejang otot kecil, otot besar

imobilisasiPernapasan : Tidak teratur, kadang dengan apneaNadi : Cepat dan iregulerTekanan darah : Meningkat atau fluktuasiSekresi gaster : MeningkatMetabolisme : Meningkat, temperatur tubuh naikGelombang otak : EEG aktifSiklus tidur : Sulit dibangunkan

Page 17: konsep isttidur
Page 18: konsep isttidur

Umur Tingkat PerkembanganJumlah Kebutuhan

Tidur

0-1 bulan Bayi baru lahir 14-18 jam/hari

1-18 bulan Masa bayi 12-14 jam/hari

18 bulan-3

tahunMasa anak 11-12 jam/hari

3-6 tahun Masa prasekolah 11 jam/hari

6-12 tahun Masa sekolah 10 jam/hari

12-18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari

18-40 tahun Masa dewasa 7-8 jam/hari

40-60 tahun Masa muda paruh baya 7 jam/hari

60 tahun keatas Masa dewasa tua 6 jam/hari

Page 19: konsep isttidur

1) PenyakitSakit dapat memengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Banyak penyakit yang dapat memperbesar kebutuhan tidur, seperti penyakit yang disebabkan oleh infeksi, terutama infeksi limpa.

2) Latihan dan KelelahanKeletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energy yang telah dikeluarkan

Page 20: konsep isttidur

3) Stres PsikologisSeseorang yang memiliki masalah psikologis akan mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk tidur.

4) ObatBeberapa jenis obat yang memengaruhi proses tidur, seperti jenis golongan obat diuretik yang dapat menyebabkan insomnia; antidepresan yang dapat menekan REM; kafein yang dapat meningkatkan saraf simpatis sehingga menyebabkan kesulitan untuk tidur; golongan beta bloker yang berefek pada timbulnya insomnia; dan golongan narkotik dapat menekan REM sehingga mudah mengantuk.

Page 21: konsep isttidur

5) NutrisiTerpenuhinya kebutuhan nutrisi dapat mempercepat proses tidur.

6) LingkunganKeadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat mempercepat proses terjadinya tidur.

7) MotivasiMotivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur

Page 22: konsep isttidur

8) Gaya HidupRutinitas harian seseorang mempengaruhi pola tidur

9) Tingkat KenyamananKenyamanan adalah pengalaman yang sangat subjektif. Sehingga seorang perawat harus menilai sejauh mana kebutuhan klien fisik dan psikologis telah terpenuhi.

10) Norma BudayaJumlah tidur seseorang dan dianggap perlu atau tidak sebagian ditentukan oleh sikap keluarga dan budaya.

Page 23: konsep isttidur

11) Rentang Hidup SeseorangNeonatusBayi ToddlerhoodPra-sekolahUsia sekolahRemajaDewasa mudaDewasa pertengahanDewasa akhir

Page 24: konsep isttidur

1) Insomnia2) Somnambulisme

(Sleep Walking)3) Enuresis

4) Narkolepsi 5) Night Terrors

7) Hypersomnia (Kebalikan Insomnia)

6) Mendengkur

8) Sleep Apnea 9)Nocturnal Erection

10) Bruxism

Page 25: konsep isttidur

INSOMNIA

Insomnia merupakan ketidakmampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas. Seseorang yang terbangun dari tidur, tetapi merasa belum cukup tidur dapat disebut mengalami insomnia (Japardi, 2002).

Ada tiga jenis insomnia diantaranya:1)Insomnia inisial: ketidakmampuan seseorang untuk dapat memulai tidur.2)Insomnia intermitten: ketidakmampuan untuk mempertahankan tidur atau keadaan sering terjaga tidur.3)Insomnia terminal: bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi

Page 26: konsep isttidur

SOMNAMBULISME (SLEEP WALKING)

Somnambulisme merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti membuka pintu, menutup pintu, duduk di tempat tidur, menabrak kursi, berjalan kaki, dan berbicara. Somnambulisme ini lebih banyak terjadi pada anak-anak

Page 27: konsep isttidur

ENURESIS

Enuresis adalah kencing yang tidak disengaja (mengompol). Terjadi pada anak-anak dan remaja

Penyebab secara pasti belum jelas, tetapi ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan enuresis seperti gangguan pada bladder, stres, dan toilet training yang kaku

Page 28: konsep isttidur

NARKOLEPSI

Narkolepsi merupakan suatu kondisi yang dicirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk tidur. Dapat dikatakan pula narkolepsi adalah serangan mengantuk yang mendadak sehingga ia dapat tertidur pada setiap saat di mana serangan tidur (kantuk) tersebut datang.

Penyebab narkolepsi secara pasti belum jelas, tetapi diduga terjadi akibat kerusakan genetika sistem saraf pusat dimana periode REM tidak dapat dikendalikan

Page 29: konsep isttidur

NIGHT TERRORS

Night terrors adalah mimpi buruk. Umumnya terjadi pada anak usia 6 tahun atau lebih. Setelah tidur beberapa jam, anak tersebut langsung terjaga dan berteriak, pucat dan ketakutan.

Page 30: konsep isttidur

MENDENGKUR

Mendengkur disebabkan oleh rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut. Amandel yang membengkak dan adenoid dapat menjadi faktor yang turut menyebabkan mendengkur. Pangkal lidah yang menyumbat saluran napas pada lansia. Otot-otot di bagian belakang mulut mengendur lalu bergetar jika dilewati udara pernapasan.

Page 31: konsep isttidur

HYPERSOMNIA (KEBALIKAN INSOMNIA)

Tidur siang terlalu lama, disebabkan karena masalah psikologis, depresi, kecemasan, kerusakan system saraf pusat, sakit ginjal dan hati, hipertiroidesma, serta asidosis metabolik.

Page 32: konsep isttidur

SLEEP APNEA

Sleep Apnea merupakan gangguan atau kelainan yang ditandai dengan reduksi bahkan penghentian napas selama tidur. Kejadian ini umumnya terjadi pada orang dewasa dan sangat jarang terjadi pada anak-anak.

Periode apnea selama serangan terjadi penurunan atau perhentian pernapasan secara tiba-tiba, selama 10 detik atau lebih. Hal ini meliputi penghentian aliran udara yang berdampak penurunan sekitar 4% oksigen dalam darah, sehingga secara langsung menyebabkan pengurangan transfer oksigen ke dalam darah.

Page 33: konsep isttidur

NOCTURNAL ERECTION

Mimpi basah adalah pengeluaran cairan semen saat tidur yang hanya dialami oleh laki-laki. Mimpi basah sering dialami oleh remaja laki-laki yang sebagai tanda bahwa ia telah memasuki masa pubertas. Semakin bertambahnya umur, maka mimpi basah ini semakin jarang dialami.

Page 34: konsep isttidur

BRUXISM

Bruxism bisa didefinisikan sebagai suatu gerakan rahang diluar gerakan fungsional otot-otot pengunyahan (mastikasi) yang menyebabkan beradunya gigi geligi atas dengan bawah. Atau lazim pula dikenal dengan sebutan gerakan parafungsional.  

Page 35: konsep isttidur
Page 36: konsep isttidur

KASUS

An.Mn (8 th), dirawat di R. Bona dengan diagnosa medis observasi febris suspect DHF. Selama dirawat, An.Mn selalu rewel baik siang maupun malam dan minta pulang. Seringkali juga ngompol dan mengigau.

Page 37: konsep isttidur

PENGKAJIAN

1. IdentitasNama : An.MnUsia : 8 thAgama : IslamPendidikan : Sekolah DasarPekerjaan : PelajarAlamat : Jl. Kenjeran

Page 38: konsep isttidur

2. Keluhan UtamaSelalu rewel baik siang maupun malam dan minta pulang, seringkali mengompol dan mengigau.

Page 39: konsep isttidur

1) Riwayat kesehatan saat ini- Klien dirawat di Ruang Bona.- Kondisi klien mendapatkan diagnosa medis Observasi febris suspect DHF.

2) Riwayat kesehatan masa lalu-

3) Riwayat penyakit kronik dan menular-

4) Riwayat penggunaan obat-

5) Riwayat alergi-

6) Riwayat operasi-

3. Riwayat Kesehatan

Page 40: konsep isttidur

B1 (breath) sistem pernapasan : -B2 (blood) sistem kardiovaskuler : -B3 (brain) sistem saraf : MengigauB4 (bladder) sistem perkemihan : MengompolB5 (bowl) sistem pencernaan : -B6 (bone) persendian dan otot : -

4. Pemeriksaan Fisik

Page 41: konsep isttidur

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Gangguan pola tidur, yang berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh yang mengakibatkan ketidaknyamanan dan gangguan pada sistim tubuh.

2) Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan ketidaknyamanan, stress yang mengakibatkan Parasomnia (mengigau) dan Enuresa (mengompol).

3) Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan lingkungan tidur yang tidak nyaman atau tidak dikenal.

Page 42: konsep isttidur
Page 43: konsep isttidur

Diagnosa Keperawatan :Gangguan pola tidur, yang berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh yang mengakibatkan ketidaknyamanan dan gangguan pada sistim tubuh.

Hasil Intervensi (NOC) :Suhu tubuh klien menunjukan 36-37,2O C keseimbangan antara panas yang dihasilkan, peningkatan panas, dan kehilangan panas.

No. Intervensi Rasional

1. Lakukan pemeriksaan Tanda-tanda Vital

(TTV)

Pada klien demam berdarah seringkali terjadi perubahan suhu tubuh untuk itu diperlukan pengkajian agar mengetahui perubahan kondisi klien, hal ini akan memudahkan perawat untuk intervensi berikutnya.

2. Observasi karakteristik panas. Bantu tindakan untuk memperbaiki suhu tubuh menjadi 36-37,2OC

Karakteristik panas yang terjadi biasanya tinggi dan berubah menjadi rendah, dan akan kembali pada fase panas yang tinggi. Pasien harus diobservasi terhadap komplikasi yang dapat terjadi selama 2 hari setelah suhu turun.

Page 44: konsep isttidur

3. Pertahankan dan/atau capai suhu

tubuh 36-37,2OC

Pantau suhu tubuh setiap 2 jam, yang dirasakan klien adalah panas yang tinggi, perawat dapat melakukan mis : memberikan selimut pendingin, asupan cairan oral, penggunaan waslap dingin pada aksila, laring, leher, dan lipatan paha. Dan juga memonitor suhu, jumlah trombosit dan hematokrit sampai vase konvalase

4. Kolaborasi:Berikan obat sesuai indikasi :Parasetamol(obat analgesik dan antipiretik yang popular dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, serta demam) Antipiretik (obat yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri tanpa menghilangkan kesadaran)

Untuk menurunkan suhu menjadi < dianjurkan pemberian parasetamol. Asctosal/salisilat tidak dianjurkan (indikasi kontra) oleh karena dapat menyebabkan gastritis, pendarahan atau asidosis. Penggunaan obat antipiretik harus digunakan sesuai dengan kebutuhan dan dosis yang tepat. Obat ini tidak menyembuhkan tetapi hanya mengurangi gejala penyakit.

Page 45: konsep isttidur

Diagnosa Keperawatan :Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan ketidaknyamanan, stress yang mengakibatkan Parasomnia (mengigau) dan Enuresa (mengompol)

Hasil yang diharapkan (NOC) :- Klien merasakan aman, dan selama perawatan tingkat parasomnia menurun/hilang- Klien tidak mengekskresikan urin pada saat tidur (Enuresa)

No. Intervensi Rasional

1. Kaji kondisi fisik klien Kondisi fisik sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan klien. Pastikan klien dalam kondisi yang tidak membahayakan dan penuhi kebutuhan cairan klien.

2. Bimbing dan bantu klien mendapatkan istirahat yang cukup.

Kebutuhan tidur seseorang sangat berpengaruh besar terhadap tingkatan kesegaran tubuh. Pengurangan / penghentian konsumsi kafein dan alkohol dapat mempercepat seseorang untuk mendapatkan kebutuhan tidur.

Page 46: konsep isttidur

3. Mengontrol kondisi psikologi agar tidak stress

Stress merupakan suatu kondisi fikiran yang merasa bosan, terbebani atau ketakutan. Untuk menghadapi stress yang lebih baik adalah dengan melakukan meditasi atau yoga.

Page 47: konsep isttidur

Diagnosa Keperawatan :Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan lingkungan tidur yang tidak nyaman atau tidak dikenal

Hasil yang diharapakan (NOC) :- Klien menunjukan perbaikan pola tidur yaitu 10 jam/hari (untuk anak usia 6-12 tahun) dan tidak terganggu dengan lingkungan luar- Perubahan lingkungan tidur yang nyaman untuk pemulihan fisik klien

No. Intervensi Rasional

1. Kaji lingkungan tidur klien agar tetap

bersih dan menyenangkan

Salah satu yang dikaji oleh Florence Ninghtingale adalah kondisi lingkungan klien, sehingga dibutuhkan kondisi yang aman, nyaman, dan menyenangkan agar klien tidak rewel.

2. Manage tempat tidur klien, dengan menambahakan mainan kesukaan klien

Klien dapat terhibur dan tidak merasa bosan dengan lingkungan tempat tidur, sehingga selama perawatan klien klien dapat merasakan suasanya yang menyenangkan

Page 48: konsep isttidur

3. Kaji posisi tidur klien, mis : miring ke

kanan/kiri, terlentang.

Kebiasaan posisi tidur seseorang setiap harinya (mis : miring kanan) secara emosiaonal akan memberikan rasa nyaman pada klien dan tenang saat tidur karena sudah menjadi posisi kebiasaannya

4. Mengatur pencahayaan yang berlebihan

Hormon melatonin akan dapat diterima oleh tubuh dalam kondisi yang gelap, paling tidak dalam ruang inap meminimalkan cahaya.

Page 49: konsep isttidur

DAFTAR PUSTAKA• Alimul, H.Aziz. 2006. Pengantar KDM dan Proses Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika• Asmadi. 2008. Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi KDM.

Jakarta: Salemba Medika• Hidayat, A. Aziz Alimut. 2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik

Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika• Potter and Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Vol. 2

Edisi 4. Jakarta: EGC • Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing 7th ed. Missouri:

Mosby Elsevier• Timby, Barbara K. 2009. Fundamental Nursing Skills and Concepts

Nintih Edition. Lippincott Williams & Wilkins• Wartonah, Tartowo. 2006. KDM dan Proses keperawatan,Edisi 3.

Jakarta: Salemba Medika

Page 50: konsep isttidur