konsep dasar manajemen asuhan kebidanan

Upload: mega-wati-bahar

Post on 16-Oct-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KONSEP DASAR MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANANPADA BALITA SEHAT

I. PENGKAJIANA. Data Subyektif1. Identitasa. Identitas KlienNama:Identitas dimulai dengan nama pasien harus jelas dan lengkap (Matondang, Corry S;2000)Umur/Tanggal lahir:Umur paling rawan adalah masa balita karena mudah sakit dan mudah terjadi gizi kurang. (Soetjiningsih, 2012)Jenis kelamin:Anak laki-laki lebih sering sakit dibanding anak perempuan. (Soetjiningsih, 2012)Tanggal MRS:Keluhan datang:b. Identitas orang tuaNama ayah:Nama ibu:Usia ayah/ibu:Pendidikan ayah/ibu:Pendidikan ayah/ibu yang baik maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anak, dan pendidikannnya. (Soetjiningsih, 2012)Pekerjaan ayah/ibu:Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak. (Soetjiningsih, 2012)Agama: Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak-anak sedini mungkin,karena dengan memahami agama akan menuntun umatnya untuk berbuat kebaikan dan kebijakan (Soetjiningsih, 2012)Suku/bangsa:Bangsa kulit putih ras Eropa mempunyai pertumbuhan somatik lebih tinggi dibanding ASIA. (Soetjiningsih, 1995)Alamat:

2. Riwayat Kesehatan kliena. Riwayat kesehatan sekarang Alasan kunjungan: Riwayat perjalanan penyakit dan upaya untuk mengatasib. Riwayat Kesehatan yang laluRiwayat kehamilan dan kelahiran : Gizi ibu waktu hamil diperhatikan, gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan BBLR atau lahir mati dan disamping itu dapat menghambat pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus dan sebagainya. Kemudian trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan. (Soetjiningsih, 2012)Riwayat imunisasi: Pemberian imunisasi pada anak adalah penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi (Soetjiningsih, 2012) Riwayat Alergi: Riwayat penyakit yang pernah diderita : Riwayat operasi/pembedahan: riwayat tumbuh kembang:Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa mudigah atau saat kehamilan ibu, akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. (Soetjiningsih, 2012)3. Riwayat Kesehatan Keluargaa. Riwayat penyakit menular:b. Riwayat penyakit menurun:c. Riwayat penyakit menahun:4. Pola Fungsional KesehatanKebutuhan dasarKeterangan

Pola nutrisiNutrisi yang baik pada masa bayi memungkinkan kesehatan yang baik, pertumbuhan dan perkembangan yang optimal selanjutnya. (Soetjiningsih, 2012) Asi dapat menurunkan morbilitas dan mortalitas anak, karena Asi disamping nilai gizinya tinggi juga mengandung berbagai macam infeksi (Soetjiningsih, 2012)

Pola eleminasiKelebihan kalsium, toilet training yang terlalu kaku, masukkan makanan rendah serat dan cairan yang tidak adekuat akan dapat mengalami konstipasi dan defisiensi niasin, kelebihan vitamin C, konsumsi tinggi buah segar dapat menyebabkan diare. (Wong, Donna L, 2003)

Pola istirahatAnak yang mulai besar akan mulai berkurang waktu tidurnya karena kegiatan fisiknya meningkat terutama saat bermain pada anak umur 6-12tahun (Soetjiningsih, 2012)

Pola persoal hygieneMenjaga kulit anak dari kelembapan yang berlebihan (Wong, Donna L, 2003)

Pola aktifitasPada masa balita anak lebih banyak membuang waktu diluar bersama temanTampat aktif, gesit dan gembira (Soetjiningsih, 2012)

5. Riwayat Psikososiokultural Spirituala. Komposisi, fungsi dan hubungan keluarga (genogram)Stimulasi, motivasi belajar, ganjaran / hukuman yang wajar, kelompok sebaya, stress, tekanan, cinta dan kasih sayang, kuantitas interaksi anak dengan orang tua mempengaruhi perkembangan anak. (Soetjiningsih, 2012 )Pekerjaan / pendapatan keluarga, pendidikan ayah / ibu, jumlah saudara, jenis kelamin, stabilitas rumah tangga mempengaruhi tumbuh kembang. (Soetjiningsih, 1995 : 2 13)Faktor genetika merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak, melalui instruksi genetika yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. (Soetjiningsih, 2012 : 2)b. Keadaan lingkungan rumah dan sekitarLingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidak potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya peotensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. (Soetjiningsih, 2012)c. Kultur dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatanAsuhan dan kebiasaan dari suatu masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.Adat istiadat yang berlaku di tiap daerah akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak (Soetjiningsih, 2012)B. Data Obyektif1. Pemeriksaan UmumKesadaran: composmentis Tanda Vital Tekanan darah:Tekanan darah normal yaitu tekanan sistolik dan diastolik kurang dari presentil ke-90 untuk usia dan jenis kelamin. (Wong, Donna L. 2003)Kelompok UsianRerataPresentil ke-90Presentil ke- 95

BBL 1 3 hari21965/41 (50)75/49 (59)78/52 (62)

1 bulan sampai 2 tahun660106/68 (83)106/68 (83)110/72(86)

2 sampai tahun631112/66 (82)112/66 (82)115/68 (85)

(Wong, Donna L. 2003)Nadi : Apikal 120 sampai 140 denyut/menit( Wong, Donna L. 2003)Pernafasan : 30 60 kali/menit (Wong Donna L, 2003)Suhu :36,5C 37,0C (Wong, Donna L.2003)AntropometriTinggi badan:Pengukuran pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi tidur telentang dan pada umur lebih dari 2 tahun dengan posisi berdiri (Soetjiningsih, 2012)Berat badan: Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik pada saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak(Wong,Donna L. 2003)USIARATA-RATA BERAT

3 hari3.0

10 hari3.2

3 bulan5,4

6 bulan7.3

9 bulan8.6

1 tahun9.5

2 tahum11,8

4 tahun16.2

6 tahun20.0

(Wong Donna L.2003)Lila : Laju tumbuh lambat dari 11cm pada saat lahir menjadi 16cm pada umur 1 tahun selanjutnya tidak banyak berubah 1 sampai 3 tahun(Soetjiningsih, 2012Lingkar Kepala: Pertumbuhan lingkar kepala yang paling pesat adalah pada 6 bulan peratama,yaitu dari 34 pada waktu lahir menjadi 44cm pada umur 6 bulan sedangkan pada umur 1 tahun 47cm,2 tahun 49cm,dewasa 54cm (Soetjiningsih, 2012)2. Pemeriksaan FisikInspeksiKulit: Tidak ada oedema, tidak ada kelainan.Kepala:Kulit kepala bersih, kontruksi rambut kuat, distribusi rambut merata.Wajah: Mata segaris denga telinga; hidung digaris tengah (varney,2007)Mata: Sklera jenih, konjungtiva jernih, iris berwarna merata dan blateral, pupil bilateral dan reaktif terhadap cahaya, kornea jernih, retina transparan.klopak mata tanpa ptosis dan edeme. (varney, 2007).Telinga: Posisi telinga garis lurus terhadap mata(Varney, 2007)Hidung:Tidak ada sumbatan jalan nafas Posisinya garis tengah; nares ada di kedua sisi, (Varney, 2007).Mulut: Lembab, simteris, mukosa mulut basah, tidak ada labio schizis.Leher: Leher pendek (Varney, 2007).

Dada dan payudara: Elips, tidak ada retraksi dinding dadaEkskursi dikedua sisi sama, tulang iga simetris puting payudara jaraknya sejajar tanpa ada puting tambahan, areola tegag dan tidak ada rabas. (Varney, 2007)Abdomen: Tidak ada pembesaran.Genetalia : Pada perempuan: Labia mayora menutupi labia minora, labia minora terbentuk sempurna, terdapat klitoris, meatus uretra ada di depan vagina, genetalia dapat dibedakan antara pria dan wanita, perineum halus. (Varney, 2007)Pada laki-laki : penis lurus, meatus urnarius ditengah dan diujung glans, testis dan skrotum penuh dan banyak rugea, pigmentasi gelap. (Varney, 2007)Anus: Tidak ada hemoroid, ada lubang anus di tengah. (Varney, 2007)Ekstermitas: panjang proporsional terhadap satu sama lain, ekstermitas bawah dan tubuh simetris, jari 10 dengan jarak yang sama satu sama yang lain (Varney, 2007).Palpasi:Kepala: Tidak ada massa atau area yang lunak ditulang tengkorak (varney, 2007)Wajah: Tidak ada odeme.Mata: Tidak ada odeme.Telinga: Struktur elastis.Hidung:Tidak ada keretakan tulangMulut:Lunak, mukosa lembab Leher: Tiroid terdapat di garis tengah, nodus limfe tidak dapat dipalpasi, tidak ada massa.(varney, 2007)Dada: posesus xifoideus ada, tulang iga tanpa masa atau krepitus, jaringan payudara 1 cm (Varney, 2007).Abdomen: abdomen lunak dan tidak nyeru teken dan massa. (Varney, 2007)Genetalia : Tidak ada oedemAnus: Tidak ada benjolan Ekstermitas: klavikula tanpa fraktur; humerus, radius dan ulna ada.AuskultasiDada: Pada paru-paru terdengar bunyi napas bronkial sama secara bilateral, dan pada jantung Nada sedikit lebih tajam dan lebih tinggi daripada (Wong Donna L. 2003)Abdomen: Bising usus bunyi gemerincing logam pendek seperti kumur-kumur, klik, atau terdengar menggeram setiap 10 sampai 30 detik. Dan pulsasi aortik terdengar pada epigrastrium di sedikit ke kiri dari garis tengah. Bunyi timpani lambung di sisi kiri dan seluruh abdomen, kecuali untuk pekak atau datar tepat di bawah marjin kostal kanan (hepar). (Wong Donna L, 2003) Perkusi Abdomen: Perkusi hepar 1 sampai 2 dibawah marjin kostal kanan pada bayi dan anak kecil, dan limpa terkadang 1 sampai 2cm di bawah marjin kostal kiri anak kecil. (Wong, Donna L, 2003)3. Pemeriksaan Neurologis/RefleksPada balita, pemeriksaan refleks yang dilakukan antara lain:Refleks moro: Refleks tonic neck: Refleks rooting: Refleks sucking: Refleks graps : Refleks babynski:Refleks terjun (parachute): positif (kedua lengan bayi diluruskan dan jari-jari kedua tangannya dikembangkan seolah-olah hendak mendarat di atas meja periksa dengan kedua tangannya.) (http://old.pediatrik.com)4. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Laboratorium: pemeriksaan USG:Pemeriksaan diagnostik lainnya : II. INTERPRESTASI DATA DASARDiagnosis: Balita sehat umur ... dengan....Masalah: Kebutuhan: III. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIALLangkah ini diambil berdasarkan diagnosis dan masalah aktual yang telah diidentifikasi. Pada langkah ini juga dituntut untuk merumuskan tindakan antisipasi agar diagnosis/masalah potensial tersebut tidak terjadi.Diagnosis Potensial:IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERALangkah ini mencakup rumusan tindakan emergensi / darurat yang harus dilakukan. Rumusan ini mencakup tindakan segera yang bisa dilakukan secara mandiri, kolaborasi, atau bersifat rujukan.kebutuhan tindakan segera:V. INTERVENSIPada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai kelanjutan manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasikan.1. Berikan KIE pada ibu hamil untuk memperhatikan asupan nutrisi berupa gizi seimabng.Rasioanl: makanan atau asupan makanan dari ibu saat hamil mempengaruhi pertumbuhan janin diintrauterine. 2. Berikan KIE untuk ibu hamil untuk rutin melakukan kunjungan ANC minimal 4 kali.Rasional: dengan kunjungan ibu hamil dapat membantu mendeteksi jika ada kelainan dan memantau perkembangan ibu dan janinnya.3. Berikan KIE kepada ibu hamil untuk tidak mengkonsumsi obat-obat yang tidak dianjurkan dan tidak merokok atau minum alkohol.Rasional : obat-obatan dan alkohol dapat mengancam janin sehingga dapat menyebabkan janin lahir mati, cacat, BBLR.4. Berikan KIE kepada ibu untuk menyusu dengan ASI esklusifRasional: ASI dapat memberi zat anti agar bayi terhindar dari infeksi yang dapat menganggu pertumbuhan, sekaligus menyusu ASI dapat memberikan rasa kehangatan, dan kasih sayang antara ibu dan anak yang dapat mempengaruhi perkembangan bayi5. Berikan KIE ibu dan/atau keluarga agar tetap memberikan stimulasi mental kepada anak untuk tumbuh kembang anak.Rasional : Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan latihan pada anak balita, mengembangkan perkembangan mental psikososial : kecerdasan, ketrampilan, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas dan sebagainya. (Soetjiningsih, 1995 : 14)6. Berikan KIE ibu dan/atau keluarga tetap memberikan kebutuhan fisik secara biomedis, sosial atau kasih sayang dan stimulasi mental.Rasional : Kebutuhan fisik biomedis merupakan kebutuhan dasar ; imunisasi, pemberian ASI, penimbangan berat badan secara teratur, pengobatan jika sakit, sandang, kesegaran jasmani, rekreasi, yang dbutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan. 7. Berikan KIE ibu dan/atau keluarga untuk memberikan kebutuhan sosial/kasih sayang.Rasional : Kebutuhan sosial/kasih sayang atau hubungan yang erat dan mesra antara ibu dan anak merupakan syarat mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental, maupun psikososial. 8. Berikan KIE kepada ibu dan/keluarga untuk selalu antisipasi keamanan & keselamatan atau risiko cidera pada balita.Rasional: Antisipasi keamanan dan keselamatan demi menghindari balita dari hal-hal yang tidak diinginkan, orangtua harus memperhatikan hal-hal seperti mengunci pintu, letak benda-benda tajam di tempat aman dll. (Dra. Suharmiati, Msi., Apt. & dr. Lestari Handayani, M.Med (PH))9. Beri KIE kepada ibu dan/atau untuk memberi kesempatan balita bermain dan mencoba sesuatu yang baru, mengenali hobinya yang positif dan selalu awasi balita. (Depkes RI, 2003 : 35)Rasional : mengenali hobi anak sejak dini merupakan langkah yang bagus untuk mengetahui potensi balita. hal ini juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan para orang tua, sehingga bisa segera memberikan berbagai fasilitas yang berfungsi untuk mendukung apa yang menjadi hobi balita.10. Beri KIE ibu dan/atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar balita, termasuk nutrisi yang seimbang dan imunisasi.Rasional : Salah satu faktor yang menentukan daya tahan tubuh seorang anak adalah keadaan gizinya. Pertumbuhan anak pasa masa balita sangat pesat, sehingga membutuhkan zat gizi yang relatif lebih tinggi daripada orang dewasa. (Soetjiningsih, 2012)VI. IMPLEMENTASIPelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.VII. EVALUASIEvalusi merupakan penilainan tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan22