konsep chn

17
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS ( Community Health Nursing ) Pendahuluan Para ahli mendefinisikan komunitas atau masyarakat dari berbagai sudut pandang. Pengertian komunitas menurut : 1) WHO ( 1974 ) , sebagai kelompok sosial yang ditentukan oleh batas batas wilayah, nilai nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya. 2) Spradley (1985 ) , sebagai sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman penting didalam hidupnya. 3) Saunders ( 1991 ) , sebagai tempat atau kumpulan orang – orang atau sistem sosial . Dapat disimpulkan bahwa komunitas berarti : Sekelompok individu tinggal pada wilayah tertentu memiliki nilai , keyakinan dan minat relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selain itu , komunitas juga dipandang sebagai target pelayanan kesehatan, yang bertujuan mencapai kesehatan komunitas sebagai suatu peningkatan kesehatan dan kerja sama sebagai suatu mekanisme untuk mempermudah pencapaian tujuan yang berarti masyarakat / komunitas tersebut dilibatkan secara aktif untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam pelaksanaannya, Asuhan keperawatan komunitas diupayakan dekat dengan komunitas, sehingga strategi pelayanan kesehatan utama merupakan pendekatan yang juga menjadi acuan. Artinya upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan merupakan upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan komunitas, secara universal upaya tersebut mudah dijangkau. Dengan demikian didalam keperawatan komunitas penggunaan teknologi tepat guna sangat ditekankan. Contohnya : seorang perawat komunitas akan melakukan stimulasi tumbuh kembang pada balita di wilayah binaannya, seyogyanya ia bisa memilih alat permainan edukatif sederhana yang tersedia diwilayah tersebut. Apabila daerah tersebut wilayah pengrajin kayu, bekas potongan kayu tersebut diciptakan sebagai balok, kubus dsb untuk menstimulasi balita, dengan melibatkan orang tua balita dalam menyiapkan peralatan tersebut. Tidak hanya menggunakan permainan yang modern yang belum tentu terjangkau oleh komunitas tersebut. Labotaorium IPTEK Keperawatan Komunitas Program Studi Keperawatan Blitar 2006, 1

Upload: ayu-imud

Post on 12-Aug-2015

544 views

Category:

Documents


84 download

TRANSCRIPT

Page 1: Konsep CHN

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS

( Community Health Nursing )

PendahuluanPara ahli mendefinisikan komunitas atau masyarakat dari berbagai sudut pandang. Pengertian komunitas menurut :1) WHO ( 1974 ) , sebagai kelompok sosial yang ditentukan oleh batas batas

wilayah, nilai nilai keyakinan dan minat yang sama serta adanya saling mengenal dan berinteraksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya.

2) Spradley (1985 ) , sebagai sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman penting didalam hidupnya.

3) Saunders ( 1991 ) , sebagai tempat atau kumpulan orang – orang atau sistem sosial .

Dapat disimpulkan bahwa komunitas berarti : Sekelompok individu tinggal pada wilayah tertentu memiliki nilai , keyakinan dan minat relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

Selain itu , komunitas juga dipandang sebagai target pelayanan kesehatan, yang bertujuan mencapai kesehatan komunitas sebagai suatu peningkatan kesehatan dan kerja sama sebagai suatu mekanisme untuk mempermudah pencapaian tujuan yang berarti masyarakat / komunitas tersebut dilibatkan secara aktif untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam pelaksanaannya, Asuhan keperawatan komunitas diupayakan dekat dengan komunitas, sehingga strategi pelayanan kesehatan utama merupakan pendekatan yang juga menjadi acuan. Artinya upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan merupakan upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan komunitas, secara universal upaya tersebut mudah dijangkau. Dengan demikian didalam keperawatan komunitas penggunaan teknologi tepat guna sangat ditekankan. Contohnya : seorang perawat komunitas akan melakukan stimulasi tumbuh kembang pada balita di wilayah binaannya, seyogyanya ia bisa memilih alat permainan edukatif sederhana yang tersedia diwilayah tersebut. Apabila daerah tersebut wilayah pengrajin kayu, bekas potongan kayu tersebut diciptakan sebagai balok, kubus dsb untuk menstimulasi balita, dengan melibatkan orang tua balita dalam menyiapkan peralatan tersebut. Tidak hanya menggunakan permainan yang modern yang belum tentu terjangkau oleh komunitas tersebut.

Peran serta komunitas tersebut diartikan sebagai suatu proses dimana individu, keluarga dan komunitas bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri, dengan berperan sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatannya berdasarkan asas kebersamaan dan kemandirian. Bantuan yang diberikan karena ketidak mampuan, ketidak tahuan dan ketidak mauan, dengan menggunakan potensi lingkungan untuk memandirikan masyarakat, sehingga pengembangan wilayah setempat merupakan bentuk pengorganisasian yang tepat digunakan. Didalam keperawatan komunitas pendekatan ilmiah yang digunakan adalah proses keperawatan komunitas yang terdiri dari empat tahapan pengkajian, perencanaan , pelaksanaan dan evaluasi.Intervensi keperawatan yang dilakukan haruslah yang dapat dilakukan oleh perawat secara mandiri, maupun dengan berkolaborasi dengan tim kesehatan lain melalui lintas program atau lintas sektoral.

Labotaorium IPTEK Keperawatan Komunitas Program Studi Keperawatan Blitar 2006, 1

Page 2: Konsep CHN

Pada kenyataannya belum semua tenaga keperawatan komunitas memberikan pelayanan sesuai konsep, hal ini antara lain karena pemahaman yang belum sama tentang konsep dasar keperawatan komunitas dan perannya dalam keperawatan komunitas .

ASUMSI DASAR KEPERAWATAN KOMUNITASMenurut American Nurses Association ( ANA, 1980 ), keperawatan komunitas didasarkan pada asumsi berikut :a. Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleksb. Pelayanan kesehatan primer , sekunder dan tersier merupakan komponen sistem

pelayanan kesehatanc. Keperawatan merupakan subsistem pelayanan kesehatan, dimana hasil

pendidikan dan penelitian melandasi praktekd. Fokus utama adalah keperawatan primer, sehingga keperawatan komunitas perlu

dikembangkan ditatanan pelayanan kesehatan utamaDengan demikian keperawatan komunitas perlu dikembangkan ditatanan pelayanan kesehatan dasar yang melibatkan komunitas secara aktif, sesuai keyakinan keperawatan komunitas.

KEYAKINANBeberapa keyakinan yang mendasari praktek keperawatan komunitas yaitu :a. Pelayanan kesehatan tersedia , terjangkau dan diterima semua orangb. Penyusunan kebijakan melibatkan penerima pelayanan, dalam hal ini komunitasc. Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu

terjalin kerjasama yang baikd. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas, baik bersifat mendukung

maupun menghambat untuk itu perlu diantisipasie. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatanf. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orangDari asumsi dan keyakinan yang mendasar tersebut dikembangkan falsafah keperawatan komunitas yang akan menjadi landasan praktek keperawatan komunitas

FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITASKeperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan ( bio, psiko, sosio, kultural dan spiritual ) terhadap kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada falsafah atau paradigma keperawatan secara umum. Yaitu manusia merupakan titik sentral setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan dan bertolak dari pandangan ini disusun falsafah atau paradigma keperawatan komunitas yang terdiri dari empat komponen dasar, yaitu :

MANUSIA : Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu/ klien yang berada pada lokasi atau batas geografis tertentu yang memiliki nilai – nilai , keyakinan dan minat relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk

Labotaorium IPTEK Keperawatan Komunitas Program Studi Keperawatan Blitar 2006, 2

MANUSIA( komunitas dengan

keluarga sebagai unit pelayanan dasar)

LINGKUNGAN(Fisik, bio, psiko, sosio,

kultur, spiritual )

KESEHATAN( Sehat – Sakit )

KEPERAWATAN( 3 level prevensi )

Page 3: Konsep CHN

mencapai tujuan . Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga. Komunitas sebagai klien yang dimaksudkan termasuk kelompok risiko tinggi, natara lain adalah daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh.

KESEHATAN : Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien ( komunitas ). Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stresor.

LINGKUNGAN : Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien, yang bersifat biologis, psikologis, sosial kultural dan spiritual.

KEPERAWATAN ; Intervensi yang bertujuan untuk menekan stresor atau meningkatkan kemampuan klien ( komunitas ) menghadapi stresor, melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier.Berdasarkan falsafah tersebut dikembangkan pengertian, tujuan , sasaran dan strategi intervensi keperawatan komunitas.

PENGERTIAN Keperawatan Kesehatan Komunitas ( CHN )a. WHO ( 1974 ):

Selain mencakup perawatan kesehatan keluarga juga memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain.

b. Departemen Kesehatan RI ( 1986 ):Suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat, dengan mengikutsertakan tim kesehatan lainya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat.

c. Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( 1990 ) :Suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.

TUJUANTujuan Keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui : Pelayanan keperawatan langsung terhadap individu, keluarga dan kelompok

dalam konteks komunitas Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat dan

mempertimbangkan bagaimana masalah / issue kesehatan masyarakat mempengaruhi individu, keluarga dan kelompok.

CIRI PRAKTEK KEPERAWATAN KOMUNITAS Bersifat umum dan komprehensif Asuhan yang diberikan berlanjut / berkesinambungan Pada kondisi klien sehat dan/ sakit pada suatu rentang siklus tumbuh kembang

manusia Berfokus pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan Berfokus pada sasaran individu, keluarga, kelompok risiko tinggi di komunitas Melibatkan klien sebagai mitra dalam asuhan yang dilakukan Intervensi yang dilakukan lebih banyak bersifat mandiri secara profesi

Labotaorium IPTEK Keperawatan Komunitas Program Studi Keperawatan Blitar 2006, 3

Page 4: Konsep CHN

Bekerjasama dengan profesi lain atau institusi lain yang terkait dalam mengatasi masalah komunitas.

SASARANIndividu, keluarga, kelompok khusus baik sehat maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatanIndividu : bagian dari anggota keluargaKeluarga : unit terkecil dari masyarakatKelompok khusus : kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisir yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan dan termasuk diantaranya adalah :a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat

pertumbuhan dan perkembangannya , seperti : ibu hamil, bayi baru lahir, anak balita, anak usia sekolah, usia lanjut.

b. Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah : Klien berpenyakit menular : TBC, Lepra, AIDS Klien berpenyakit tidak menular : DM, Jantung koroner, cacat fisik, gangguan

mentalc. Kelompok khusus yang mempunyai risiko terserang penyakit, diantaranya :

Pekerja Seks Komersial Kelompok narkoba Kelompok pekerja tertentu

d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya : Panti werdha Panti asuhan Pusat rehabilitasi ( cacat fisik, mental , sosial ) Penitipan anak balita

PRINSIP DASARPada praktek keperawatan komunitas prinsip-prinsip kesehatan komunitas harus menjadi pertimbangan yaitu :a. Kemanfaatan : intervensi yang dilakukan harus memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya bagi komunitas artinya ada keseimbangan antara manfaat dengan kerugian

b. Autonomi : komunitas diberi kebebasan untuk melakukan atau memilih alternatif terbaik yang disediakan untuk komunitas

c. Keadilan : melakukan upaya atau tindakan sesuai kemampuan atau kapasitas komunitas

STRATEGI & INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITASSesuai dengan keyakinan yang mendasari keperawatan komunitas, maka intervensi keperawatan yang dilakukan adalah bantuan atas dasar : Kemampuan perawat dan klien , Potensi yang ada dilingkungan masyarakat digunakan untuk memandirikan masyarakat. Dengan demikian bentuk perorganisasian keperawatan komunitas yang digunakan adalah “ Locality development “ artinya mengembangkan komunitas sesuai potensi yang ada.

Agar pelaksanaan perawatan komunitas dapat berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan berbagai strategi , terutama yang menyangkut tenaga, pengelola, dan partisipasi masyarakat secara aktif dengan Strategi intervensi mancakup 3 aspek : Proses kelompok, Pendidikan kesehatan, Kerjasama ( Partnership ). Misalnya , melalui kegiatan :

Diklat : untuk peningkatan pengetahuan & ketrampilan tenaga pengelola dan pelaksana perawatan komunitas diberbagai tingkat pelayanan .

Meningkatkan kemampuan managemen perawatan komunitas, sehingga dapat mencapai hasil yang optimal

Labotaorium IPTEK Keperawatan Komunitas Program Studi Keperawatan Blitar 2006, 4

Page 5: Konsep CHN

Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait Membantu masyarakat dalam penyelesaian masalah kesehatan melalui kegiatan :

Diklat kader, Bimbingan teknik di lapangan, Pendidikan kesehatan, Pelayanan kesehatan dasar.

Pembinaan keluarga / masyarakat rawan kesehatan Mengadakan koordinasi dengan seluruh upaya kesehatan pokok Puskesmas

dalam memberikan pelayanan yang komprehensif sesuai dengan fungsi Puskesmas.

Intervensi keperawatan komunitas berupa : Home visite, Menemukan kasus, Home nursing , Terapi keperawatan, Observasi

keperawatan Mengorganisasi masyarakat, Diklat Kader, Pendidikan kesehatan , Mendorong

partisipasi aktif masyarakat Mengembangkan kerjasama lintas program & sektor Bimbingan & Konseling keperawatan Terapi medis ( bersifat kolaboratif dengan dokter ) Memanfaatkan fasilitas kesehatan , Rujukan keperawatan dan non keperawatan

RUANG LINGKUPIntervensi keperawatan difokuskan pada tiga level prevensi yaitu prevensi primer, sekunder dan tersier meliputi :a. Primary prevention :

1) Health Promotion Dilakukan untuk meningkatkan status kesehatan komunitas ,melalui kegiatan Health education, Gizi, Growth & development, Pengendalian lingkungan , Olah raga secara teratur, Rekreasi / hiburan sehat, Sex education, Marriage counseling

2) General & Specific ProtectionMemberikan perlindungan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan terhadap komunitas, melalui kegiatan :Imunisasi ( bayi, balita, ibu hamil dl ), Peningkatan hygiene perorangan, Perlindungan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan, Perlindungan kerja ( Occupational health ), Perlindungan kecelakaan , Perlindungan diri dari carcinogen, toxin, dan allergen , Pemeriksaan kesehatan secara berkala , Pemberian vitamin A , yodium, Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.

b. Secondary PreventionPencegahan terhadap masyarakat yang masih sedang sakit, dengan dua kelompok kegiatan sebagai berikut :1) Early diagnosis & prompt treatment

Diagnosa dini dan pengobatan adekwat melalui upaya kuratif, ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga, kelompok yang bermasalah kesehatan , melalui kegiatan : Penemuan kasus secara dini / early case finding, Pemeriksaan umum lengkap / general check up, Pemeriksaan masal / mass screeningSurvei terhadap kontak, sekolah dan rumah / contact survey, school survey, household survey., Penanganan kasus/ case holding, Pengobatan adekwat melalui kolaborasi medis dalam pemberian obat, Perawatan orang sakit di rumah ( home nursing ), Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari Puskesmas atau RS, Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas, Perawatan buah dada, Perawatan tali pusat bayi baru lahir.

2) Disability limitation / pembatasan gangguanPenyempurnaan dan intensifikasi terapi lanjutan, Pencegahan komplikasi, Perbaikan fasilitas kesehatan, Penurunan beban social klien, dll.

Labotaorium IPTEK Keperawatan Komunitas Program Studi Keperawatan Blitar 2006, 5

Page 6: Konsep CHN

c. Tertiary prevention Usaha pencegahan terhadap masyarakat yang setelah sembuh dari sakit serta mengalami kecacatan , antara lain melalui upaya :1) Upaya Rehabiliatif : Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi klien

yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya Kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan : Latihan fisik, bagi yang mengalami gangguan fisik seperti klien kusta, patah tulang, kelainan bawaan., Latihan fisik tertentu bagi klien sakit tertentu, misalnya , TBC : latihan napas dan batuk, Klien stroke melalui fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat, Pendidikan kesehatan lanjutan, Terapi kerja

2) Resosialitatif : Upaya untuk mengembalikan individu, keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok yang diasingkan oleh masyarakat, misalnya karena sakit kusta, AIDS atau kelompok PSK, tuna wisma dan sebagainya. Dalam hal ini perlu meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dengan cara memberikan pengertian dan batasan yang jelas dan dimengerti. , melalui kegiatan : Penyadaran masyarakat, Membentuk Perkampungan rehabilitasi social, Mendirikan lembaga rehabilitasi dan partisipasi masyarakat.

Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas kegiatan yang ditekankan adalah upaya promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif. HUBUNGAN PERAWAT – KLIEN Individu, Keluarga, kelompok khusus dan komunitas merupakan klien dalam praktek keperawatan komunitas. Sifat hubungan antara Perawat – Klien dalam keperawatan komunitas dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Berkesinambungan atau terus menerus sehingga pada akhirnya klien mandiri dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar terkait dengan kesehatan, sebagai akibat ketidak mampuan, ketidak tahuan atau ketidak mauan klien.

2. Saling percaya yang dilandasi oleh etika dan norma, nilai budaya komunitas. Artinya dalam interaksi Perawat – Klien, pendekatan atau cara perawat berinteraksi dengan klien dari suku yang berbeda akan berbeda pula, dimana otonomi klien sangat tinggi.

3. Bersifat Kelompok artinya yang dibina didalam asuhan tidak hanya klien individu, seperti sifat hubungan perawat – klien di rumah sakit, tetapi klien berkelompok, misalnya keluarga, kelompok khusus dan komunitas.

4. Kemitraan artinya adanya kerjasama yang erat antara perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan, mulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan penilaian, dengan menghargai kemampuan klien dan kesediaan klien untuk dibina.

5. Lebih banyak bersifat supportif – edukatif, artinya dalam memandirikan klien untuk mengatasi masalah kesehatan, perawat pada awalnya lebih dominan melakukan intervensi. Secara bertahab peran perawat didifusikan kepada klien, sehingga klien akan berperan lebih besar, dan perawat hanya memberikan pendidikan serta memotivasinya.

PERAN PERAWAT KESEHATAN MASYARAKAT

a. Care Provider Role : Peranan utama Perawat Kesehatan komunitas sebagai Pelaksana asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat yang sehat mapun sakit , baik dirumah, di sekolah, Puskesmas, panti dan sebagainya sesuai kebutuhannya dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

Labotaorium IPTEK Keperawatan Komunitas Program Studi Keperawatan Blitar 2006, 6

Page 7: Konsep CHN

b. Health Educator Role : Perawat berperan mendidik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik di rumah, di Puskesmas, dan di masyarakat secara terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal.

c. Role Model : Perawat sebagai Panutan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.

d. Advocate Role : Perawat bertanggung jawab untuk membantu klien ( komunitas ) dalam menginterprestasikan informasi berbagai pemberi pelayanan dan informasi lain yang diperlukan untuk pengambilan persetujuan (inform concent) atas tindakan keperawatan/medis yang diberikan.

e. Conselor Role : Konseling adalah serangkaian kegiatan paling pokok bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka, dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus (Andi Mapiare, 1984).Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Pemecahan masalah difokuskan pada masalah keperawatan dan perubahan perilaku hidup sehat.

f. Manager Role : Perawat diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan pelayanan kesehatan Puskesmas dan masyarakat sesuai beban tugas dan tanggung jawab yang diembankan kepadanya.

g. Coordinator Role : Perawat berperan dalam memantau, menjamin mutu asuhann keperawatan, mengorganisir dan mengendalikan sistem pelayanan kesehatan masyarakat dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan tim kesehatan lainya sehingga tercipta keterpaduan dalam system pelayanan kesehatan.

h. Collaborator Role : Perawat bersama individu , keluarga, dan masyarakat serta tim kesehatan lain berupaya mengidentifikasi pelayanan kesehatan /keperawatan yang diperlukan, tukar pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari berbagai profesional pemberi pelayanan kesehatan.

i. Consultant Role : Perawat adalah sumber informasi yang berkaitan dengan kondisi spesifik klien. Perawat juga sebagai tempat untuk bertanya bagi klien baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menghadapi permasalahan kesehatan yang menyangkut Upaya promotion health, preventif, Kuratif, rehabilitatif.

j. Change Agent Role : Perawat berperan sebagai pembawa perubahan dalam bidang pelayanan kesehatan, yang berarti sebagai pembaharu (inovator) yang memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap rangsangan dari lingkungannya.

Labotaorium IPTEK Keperawatan Komunitas Program Studi Keperawatan Blitar 2006, 7

Page 8: Konsep CHN

METODOLOGI KEPERAWATAN KOMUNITASPendekatan penyelesaian masalah dalam asuhan keperawatan komunitas ( proses perawatan ) yang merupakan metoda ilmiah, dapat dipertanggung jawabkan dalam memenuhi kebutuhan klien.Proses Keperawatan, meliputi 4 tahap :1. Pengkajian kebutuhan /masalah keperawatan

Tahap ini menjawab “ Apa yang menjadi masalah / kebutuhan “Kegiatan yang dilakukan :a. Pengumpulan dataa. Analisa data untuk identifikasi masalahb. Perumusan diagnosa keperawatan, yang diformulasikan dengan P-E-S

2. Perencanaan penyelesaian masalahTahap ini akan menjawab pertanyaan “ Rencana tindakan apa yang akan dilaksanakan “Kegiatan yang dilakukan :a. Menetapkan prioritas masalaha. Menetapkan tujuan asuhan termasuk tolok ukurnyab. Menetapkan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan

3. Pelaksanaan / implementasi Tahap ini akan menjawab pertanyaan “ Bagaimana tindakan keperawatan yang disusun dapat dilaksanakan secara tepat “ dengan tetap memperhatikan etika keperawatan, keterlibatan sasaran dalam pelaksanaan serta batas waktu yang telah ditetapkan.Kegiatan yang dilakukan :a. Kunjungan rumaha. Pelaksanaan peranb. Mengembangkan kerjasama lintas program & lintas sektor c. Memanfaatkan fasilitas rujukan d. Mendorong pratisipasi aktif masyarakate. Mengorganisir masyarakat

4. Penilaian keperawatanTahap ini akan menjawab pertanyaan “ Sejauh mana masalah yang dihadapi telah berhasil diatasi “Kegiatan yang dilakukan :Membandingkan hasil asuhan yang telah dicapai dengan tujuan yang ditetapkan, dengan kemungkinan : seluruh masalah dapat diatasi, sebagian masalah dapat diatasi, seluruh masalah tidak dapat diatasi, timbul masalah baru

Bila tidak berhasil, maka perlu dinilai : Apakah pengkajian dilakukan dengan baik sehingga diagnosa keperawatan

yang ditetapkan sudah benar Apakah rencana dapat dilaksanakan secara tepat Apakah sumber daya yang ada cukup memadai dan digunakan secara efektif

– efisien Apakah dijumpai faktor penghambat Sehingga dapat dilakukan perbaikan pada rencana perawatan yang

berikutnya.

Labotaorium IPTEK Keperawatan Komunitas Program Studi Keperawatan Blitar 2006, 8

Page 9: Konsep CHN

Labotaorium IPTEK Keperawatan Komunitas Program Studi Keperawatan Blitar 2006, 9

TA

HA

P I

V

REN

CA

NA

EV

ALU

AS

I

Penilaian Sumatif :Menilai keberhasilan dalam perubahan perilaku,

penurunan angka kesakitan, kematian dll.

Penilaian Formatif :Menilai keberhasilan dalam kelancaran pelaksanaan

program .

Penilaian( Review &

Assessment )

T A

H A

P II

I

REN

CA

NA

PEN

YELES

AIA

N

MA

SA

LA

H

Pendidikan kesehatan

Proses Kelompok

Kerja sama lintas program dengan Puskesmas

Perawatan Paripurna & Kolaborasi medis

Bimbingan dan Penyuluhan

Kunjungan Rumah & Rujukan

RencanaKegiatan &Langkah –langkah

T A

H A

P I

I

DIA

GN

OS

A M

AS

YA

RA

KA

T

Penentuan masalah kesehatan Keluarga , Kelompok khusus, Masyarakat

( Analisa & Priority setting )melalui Lokakarya mini

Menilai kebutuhan Keluarga , Kelompok khusus, Masyarakat

( Felt needs & Observed needs )

Page 10: Konsep CHN

Labotaorium IPTEK Keperawatan Komunitas Program Studi Keperawatan Blitar 2006, 10

T A

H A

P .

I

IDEN

TIF

IKA

SI

MA

SYA

RA

KAT

Pemetaan & Tabulasi data

DELAPAN SUB SISTEM YANG MEMPENGARUHI KOMUNITAS :1. Lingkungan fisik2. Pelayanan Kesehatan dan social3. Ekonomi4. Keamanan dan Transportasi5. Politik dan pemerintahan6. Sistem Komunikasi7. Pendidikan8. Rekreasi

Jaringan Kerja Sosial masyarakat

Budaya Masyarakat

Vital Statistik

Riwayat / Sejarah masyarakat

Konsep diri komunitas

Perawatan Kesehatan Masyarakat ( CHN )

Asu

han

kep

era

wata

n

kelu

arg

a

Asu

han

kep

era

wata

n

kelo

mp

ok k

hu

su

s/

masyara

kat

Daerah kerja Puskesmas

METO

DO

LO

GI

Base line data

Untuk tahap

berikut

Page 11: Konsep CHN

PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS

Dalam kontek ini keperawatan komunitas merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dimana sifat asuhan yang diberikan adalahb umum dan menyeluruh. Lebih banyak tidak langsung dan diberikan secara terus menerus melalui kerja sama. Fokus dari asuhan keperawatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat dengan penekanan pada pencegahan penyakit, peningkatan dan mempertahankan kesehatan.Pendejatan yang digunakan dalam asuhan keperawatan komunitas adalah pendekatan keluarga binaan dan kelompok kerja komunitas. Strategi yang digunakan untuk penyelesaian masalah adalah melalui pendidikan kesehatan, penerapan teknologi tepat guna serta memanfaatkan kebijaksanaan pemerintah.

Tahap – tahap proses keperawatan komunitas

a. PengkajianKumpulan individu/ keluarga di komunitas merupakan “ Core “ atau inti dari asuhan keperawatan komunitas yang meliputi : demografi, populasi, nilai- nilai, keyakinan dan riwayat individu termasuk riwayat kesehatannya, serta dipengaruhi pula oleh delapan sub sistem komunitas yang terdiri dari : fisik dan lingkungan perumahan, pendidikan , keselamatan dan transportasi , politik dan kebijakan pemerintah, kesehatan dan pelayanan sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi.Semua aspek tersebut perlu dikaji melalui pengamatan langsung ke masyarakat dengan klien ( Winshield survey ) dimana perawat komunitas melakukan pengamatan dengan berkeliling wilayah dan menggunakan semua panca indranya dalam melakukan observasi, ditunjang pula dengan data statistik wilayah dan hasil wawancara dengan tokoh masyarakat dan kader kesehatan.

1. Koleksi data kelompok/ komunitasa) Sebagai data inti :

1) Usia yang berisiko2) Pendidikan3) Jenis kelamin4) Pekerjaan5) Agama6) Keyakinan7) Nilai – nilai8) Riwayat komunitas, yang dapat merupakan stressor timbulnya gangguan

a) Data tentang subsistem yang mempengaruhi kelompok / komunitas :1) Physical Environment : Perumahan yang dihuni penduduk, apakah

penerangan, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk2) Education : ( Status pendidikan, sarana pendidikan ) apakah dapat

digunakan untuk peningkatan pengetahuan3) Safety & Transportation : ( Pelayanan perlindungan: kebakaran, polisi,

sanitasi; Transportasi : berupa jalan dan sarana angkutan ) dilingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress

4) Politics & Government: Politik dan kebijakan pemerintah ( tingkat RT, RW, Lurah, Camat dan lain-lain ) apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan diberbagai bidang termasuk kesehatan

5) Health & Social services : ( PKK, Karang taruna, panti , LKMD, Posyandu dan lain-lain ) apakah tersedia untuk melakukan deteksi dini pada gangguan / merawat / memantau apabila gangguan sudah terjadi.

6) Communication : ( Formal : koran, radio, TV ; informal : papan pengumuman, poster dan sebagainya )apakah sarana komunikasi dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan

Labotaorium IPTEK Keperawatan Komunitas Program Studi Keperawatan Blitar 2006, 11

Page 12: Konsep CHN

terkait dengan gangguan kesehatan, misalnya televisi, radio, koran, leaflet yang diberikan kepada komunitas.

7) Economics : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR ( Upah Minimum Regional / individu/ bulan ) dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut.

8) Recreation : apakah tersedia sarana , kapan saja dibuka, biayanya apakah terjangkau oleh komunitas.Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stress

Langkah pengkajian :a. Koleksi data

Mengumpulkan data primer, dilakukan melalui kegiatan :1. Wawancara dengan : masyarakat, tokoh masyarakat, kader, aparat kelurahan /

desa, pemda setempat2. Observasi tentang : Norma, Nilai, Keyakinan, Struktur kekuatan, Proses

penyelesaian masalah, Dinamika kelompok masyarakat, Pola komunikasi, Situasi/ kondisi lingkungan wilayah

3. Rembuk desa dan atau survey mawas diri bersama masyarakat1. Melakukan pengukuran langsung data kesehatan masyarakat

Mengumpulkan data sekunder: Dilakukan dengan cara mencatat data dan informasi dari sumber yang relevan untuk wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.misalnya catatan kelahiran, kematian, cakupan pelayanan.Membahas data yang terkumpul :Kegiatan yang dilakukan yaitu Lokakarya mini atau pertemuan khusus pada forum koordinasi Melalui pembahasan ini dirumuskan masalah serta mencari penyebabnya.

b. Analisa dataTujuan : - menetapkan kebutuhan komuniti- Menetapkan kekuatan- Mengidentifikasi pola respon kesehatan- Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan

Cara mengkategorikan data :- Karakteristik demografi- Karakteristik geografi- Karakteristik sosial – ekonomi- Pelayanan dan Sumber kesehatan

Labotaorium IPTEK Keperawatan Komunitas Program Studi Keperawatan Blitar 2006, 12

Page 13: Konsep CHN

c. Diagnosa keperawatanContoh :

Community response /

Concern/Problem ( Actual or Potential )

Etiologi “ Related to “ Documentation Signs and symptoms

“ as evidenced by “

Incomplete immunization status of children at temple elementary

Inadequate communication between parents and school’s staff

School health records at temple elementary

Potensial terjadi diare di RW 01

- sumber air tidak memenuhi syarat

- belum terbiasa melakukan cuci tangan sebelum makan

- data yang mendukung

- indikator kesehatan

Langkah Perencanaan Proses :a) Menyusun / mengurutkan masalah sesuai prioritas

Dalam menentukan prioritas masalah perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, antara lain adalah :-perhatian masyarakat-prevalensi-berat ringannya masalah-kemungkinan masalah untuk diatasi-tersedianya sumber daya masyarakat-aspek politis

b) Menetapkan sasaran dan tujuanc) Menetapkan strategi intervensi ( Klien & Perawat )

Rencana intervensi Kegiatan praktek perawatan kesehatan komunitas , mencakup hal yang sangat luas, tentunya sesuai tingkat pelayanan kesehatan dimana perawat melaksanakan tugas. Secara umum kegiatan perawat kesehatan komunitas adalah sebagai berikut : Memberikan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok

khusus baik di rumah, di sekolah, di perusahaan/ industri, di posyandu, di polindes dan di daerah binaan kesehatan masyarakat

Melaksanakan pendidikan kesehatan Konsultasi dan pemecahan masalah Bimbingan dan pembinaan Melaksanakan rujukan Penemuan kasus Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan kesehatan Mengadakan koordinasi di berbagai kegiatan asuhan perawatan komuniti Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi

terkait Memberikan ketauladanan yang berkaitan dengan keperawatan/ kesehatan Mengembangkan perawatan kesehatan komunitas melalui penelitian

Labotaorium IPTEK Keperawatan Komunitas Program Studi Keperawatan Blitar 2006, 13