konfigurasi pengendalian aliran
DESCRIPTION
konfTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENDALIAN PROSESKONFIGURASI PENGENDALIAN SUHU
Dosen Pebimbing: Ir. In Jumanda Kasdadi, MT
Kelompok
: 2
Nama Anggota: 1. Bismi Dzikri Fardina
2. Dini Indriyani
3. Dyah Ayu Sekarsari
Kelas
: 2 D4 / TKPB
Tanggal Praktikum
: 12 April 2010
Tanggal Penyerahan
: 19 April 2010JURUSAN TEKNIK KIMIA
PRODI TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG2010
KONFIGURASI PENGENDALIAN FLOWI. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mampu mengidentifikasi unit-unit/elemen-elemen pengendalian proses.
2. Mampu menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit/elemen pengendalian proses.
3. Mampu mengidentifikasi variable-variabel/sinyal-sinyal pengendalian proses dan media transmisinya.
II. DASAR TEORI
Sistem proses adalah rangkaian oprasi yamg melakukan konversi material secara fisika-kimia sehingga material yang dihasilkan memiliki keadaan yang lebih bermanfaat. Keadaan itu dapat berupa besaran fisik atau kimia, seperti suhu (T), tekanan (P), laju alir (F), tinggi permukaan cairan (L), komposisi, pH dan lain sebaginya. Peranan pengendali proses pada dasarnya adalah usaha untuk mencapai tujuan proses agar berjalan sesuai dengan yang diinginkan.Jenis-jenis variabel yang berperan dalam sistem pengendalian adalah:
1. Process Variable (PV) adalah besaran fisik atau kimia yang menunjukan keadaan sistem proses yang dikendalikan agar nilainya tetap atau berubah mengikuti alur tertentu (variabel terkendali).
2. Manipulited Variable (MV) adalah variabel yang digunakan untuk melakukan koreksi atau mengendalikan PV (variabel pengendali).
3. Set Point (SP) adalah nilai variabel proses yang diinginkan (nilai acuan).
4. Gangguan (W) adalah variabel masukan yang dapat mempengaruhi nilai PV tetapi tidak digunakan untuk mengendalikan.
5. Variabel keluaran tak terkendali adalah variabel yang menunjukan keadaan sistem proses tetap tidak dikendalikan secara langsung.Pengendali proses adalah bagian dari pengendali automatik yang diterapkan dibidang teknologi proses untuk menjaga kondisi proses agar sesuai dengan yang diinginkan. Seluruh komponen yang terlibat dalam pengendalian proses disebut sistem pengendalian atau sistem kontrol. Langkah-langkah pengendalian proses adalah sebagai berikut :
1. Mengukur, artinya mengamati nilai variabel terukur.
2. Membandingkan, artinya hasil pengukuran atau pengamatan variabel proses (nilai terukur) dibandingkan dengan nilai acuan (set point).
3. Mengevaluasi, artinya perbedaan antara nilai terukur dengan nilai acuan dievaluasi untuk menentukan langkah atau cara melakukan koreksi atas kesalahan itu.
4. Mengoreksi, artinya tahap ini bertugas melakukan koreksi variabel proses, agar perbedaan dengan variabel terukur dan nilai acuan tidak ada atau sekecil mungkin.
Untuk melaksanakan langkah-langkah pengendalian tersebut diperlukan instrumentasi sebagi berikut:
1. Unit proses, bagian proses suatu instrumen tersebut berlangsung.2. Unit pengukuran, bagian ini bertugas mengukur nilai variabel proses yang berupa bagian fisik atau kimia menjadi sinyal standar (sinyal pneumatik atau elektrik) dan unit pengukuran ini meliputi :
a. Sensor : Elemen perasa (sensing element) yang langsung merasakan variabel proses. Sensor merupakan perangkat paling ujung dari sistem/unit pengukuran dalam sistem pengendalian. Contoh yang biasa dipakai adalah, themokopel, orificemeter, venturimeter dan sensor elektromagnetik.
b. Transmiter atau transduser : Bagian yang menghitung variabel proses dan mengubah sinyal dari sensor menjadi sinyal standar menghasilkan sinyal proporsional, seperti :
I. DC voltage 0 5 volt.
II. DC Current 4 20 mA
III. Pressure 3 15 psi
3. Unit pengendali atau control : Membandingkan, mengevaluasi dan mengirim sinyal ke unit kendali akhir. Hasil evaluasi berupa sinyal kendali yang dikirim ke unit kendali akhir. Sinyal kendali serupa dengan sinyal pengukuran. Pada controller biasanya dilengkapi dengan control unit yang berfungsi untuk menemukan besarnya koreksi yang diperlukan. Unit ini mengubah error menjadi Manipulated Variable berupa sinyal. Sinyal ini kemudian dikirim ke unit pengendali akhir
4. Unit pengendali akhir : menterjemahkan sinyal kendali menjadi aksi. Sinyal ini kemudian dikirim ke unit pengendali akhir (final controll element) dan unit pengendali akhir terdiri atas :
a) Actuator atau Servo motor : elemen power atau bergerak elemen pengendali akhir. Elemen ini menerima sinyal yang dihasilkan oleh controller dan mengubah segalanya kedalam action proporsional ke sinyal penerima.
b) Elemen kendali akhir (final controll element) : bagian akhir dari pengendali yang befungsi untuk mengubah measurment variable dengan cara memanipulasi besarnya MV yang diperintahkan oleh controlle. Contoh paling umum dari element kendali akhir adalh control valve (pipa kendali).IV. DATA PERCOBAAN DAN PENGOLAHAN DATA Data 1 : Data Skema Peralatan
Gambar Skema Peralatan
PC
CRF
I/P
Electric mini regulator
UNIT PENGENDALI
UNIT PENGENDALI
UNIT PENGENDALI
Control quantity signal
Transmitter
UNIT PENGUKURAN
Sensor
Tangki
Fout
Centrifugal pump
UNIT KENDALI AKHIR
Valve
Sinyal pneumatik
Transducer
UNIT PENGUBAH SINYAL
Sinyal kendali
Sinyal elektrik
Sumber tekanan
Fin (MV)
Supply enconditioning
Unit
UNIT PROSES
Water drainage (UNIT PENDUKUNG)
Gangguan