komunikasi interpersonal siswa kelas viii smp n 1 ... · menyelesaikan skripsi dengan judul...

115
KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMP N 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Oeksi Dwi Prihatiningtyas NIM 121114005 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 09-Sep-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMP N 1

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Oeksi Dwi Prihatiningtyas

NIM 121114005

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMP N 1

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Oeksi Dwi Prihatiningtyas

NIM 121114005

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

HALAMAN MOTTO

Be grateful, Live simply, Give love.

“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan

bertekunlah dalam doa!” Roma 12:12

“Untuk mencapai kesuksesan, kita jangan hanya bertindak, tapi perlu

bermimpi, jangan hanya berencana, tapi juga perlu untuk percaya”

‒Anatole France‒

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang selalu mendampingiku dalam suka dan duka

Orang tuaku tercinta Alm. Bapak Muryanta

Ibu Suryatri

Kakakku Aprilia Yudhi Hernawati dan Lorentius Agus Dwi Wahyudi

Keluarga besar Mbah Suyud Hardjosupadmo

& Mbah Sumardi

Sahabat-sahabatku terkasih

Program Studi Bimbingan dan Konseling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMP N 1

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL

Oeksi Dwi Prihatiningtyas

Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan

untuk1) memperoleh gambaran tentang komunikasi interpersonal siswa SMP N 1

Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017, 2) mengidentifikasi item-item yang capaian

skornya teridentifikasi rendah sebagai dasar usulan topik-topik bimbingan pribadi-

sosial. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta yang

berjumlah64 orang.

Instrumen penelitian disusun berdasarkan 5 aspek komunikasi interpersonal,

yaitu: (1) keterbukaan, (2) empati, (3) sikap mendukung, (4) sikap positif, (5)

kesetaraan. Teknik analisis data dalam penelitian ini berpedoman pada

kategorisasi Azwar (2009). Komunikasi interpersonal siswa kelas VIII

digolongkan dalam 5 kategori, yaitu: “sangat baik”, “baik”, “cukup baik”, “kurang

baik”, dan “tidak baik”. Koefisien reliabilitas diukur menggunakan teknik Alpha

Cronbach sebesar(0,744) yang termasuk kategori tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang memiliki

komunikasi interpersonal “sangat baik”, 6 siswa (9%) yang memiliki komunikasi

interpersonal “baik”, 56 siswa (88%) yang memiliki komunikasi interpersonal

“cukup baik”, 2 siswa (3%) yang memiliki komunikasi interpersonal “kurang

baik”, dan tidak ada siswa yang memiliki komunikasi interpersonal “tidak baik”.

Berdasarkan skor butir pernyataan yang teridentifikasi rendah, sebagai dasar

usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial. Berdasarkan skor item komunikasi

interpersonal yang teridentifikasi rendah, peneliti memberikan usulan topik-topik

bimbingan pribadi-sosial, yaitu: “Melatih Kepercayaan Diri”, “Aku dan

Perasaanku”,”Menghargai Perasaan Orang lain”, dan “Motivasiku”.

Kata kunci: Komunikasi Interpersonal, siswa SMP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

THE INTERPERSONAL COMMUNICATION OF VIII GRADE

STUDENTS OF SMP N 1 YOGYAKARTA YEAR 2016/2017 AND THE

IMPLICATIONS ON THE PROPOSED PERSONAL-SOCIAL GUIDING

TOPICS

Oeksi Dwi Prihatiningtyas

Sanata Dharma University

2017

This research is a quantitative descriptive study that aims to 1) obtain an

overview of the interpersonal communication of junior high school students in

SMPN 1 Yogyakarta year 2016/2017, 2) identify items that the achievement score

is identified as low as the basis of the proposed topics for personal-social

guidance. The subjects of the study were the students of VIII grade of SMP N 1

Yogyakarta, which was 64 people.

The research instrument was based on 5 aspects of interpersonal

communication: (1) openness, (2) empathy, (3) attitude of support, (4) positive

attitude, (5) equality. Data analysis technique in this research was based on Azwar

categorization (2009). Interpersonal communication of VIII grade students was

classified into 5 categories, namely: "very good", "good", "good enough", "less

good", and "not good". The reliability coefficient was measured using Cronbach

Alpha technique of (0.744) which belongs to high category.

The study results showed that none of the students had "excellent"

interpersonal communication, 6 students (9%) had "good" interpersonal

communication, 56 students (88%) had "good enough" interpersonal

communication, 2 students (3%) had "inferior" interpersonal communication, and

no students have "bad" interpersonal communication. The scores of the identified

items that were low become the basis of the proposed topics of personal-social

guidance. Based on the scores of interpersonal communication items that

identified as low, the researcher proposed following topics of personal-social

counseling: "Train Your Self-Confidence", "Me and My Feelings", "Respect for

Others," and "My Motivation."

Keyword: Interpersonal communication, SMP (junior high school) students.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan rahmat-NYA yang diberikan kepada penulis hingga akhirnya mampu

menyelesaikan skripsi dengan judul “Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas

VIII SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Dan Implikasinya

Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial”. Tujuan penyusunan

skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan

pendidikan di Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Usaha yang peneliti lakukan untuk menyelesaikan skripsi ini tidaklah

mudah. Namun, berkat usaha keras serta adanya bantuan yang diberikan kepada

peneliti, maka skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberikan

kelancaran dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3. Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan kritik, saran, masukan, dorongan, semangat, serta membantu,

membimbing, dan mendampingi penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

4. Orang tuaku tercinta Alm. Bapak Muryanta, Ibu Suryatri, dan Kakakku

Aprilia Yudhi Hernawati dan Lorentius Agus Dwi Wahyudi atas segala

dukungan yang diberikan kepada peneliti.

5. Saudara dan temanku tercinta, Mei Ditha Evi Yanta, Mellania Yosiani,

Immanuel SatyaKartida, Margaretha Liberty Nona, Magdalena Agsatria Viva,

Ervin Aprilianti, Alvita Anjarsari, Adriana Reni Hapsari, Xaverin Galuh

Kartika, Lydia Christiani, Bernadeta Hani, Cicilia Rani yang selalum

memberikan dorongan kepada peneliti agar segera menyelesaikan skripsi ini.

6. Stefanus Priyatmoko selaku petugas di sekretariat BK yang banyak

membantu peneliti mengurus berbagai administrasi dan persyaratan untuk

menyelesaikan skripsi.

7. Dra. Yosefa Niken Sasanti M.Pd selaku kepala sekolah SMP Negeri 1

Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan pada peneliti untuk

melaksanakan penelitian di sekolah.

8. Arif Suhendarto, S.Pd, Dra. Tri Sakti, dan Dra. Endang selaku guru

Bimbingan dan Konseling yang telah membantu peneliti selama proses

penelitian di SMP Negeri1 Yogyakarta.

9. Magdalena Agsatria Viva yang telah membantu selama proses penelitian

berlangsung di SMP Negeri1 Yogyakarta.

10. Seluruh dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah

memberikan ilmu-ilmunya kepada peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................. vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT……………………………………………………………………..ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 8

D. Rumusan Masalah ..................................................................... 8

E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian .................................................................... 9

G. Definisi Operasional Variabel .................................................. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 11

A. Hakikat Komunikasi Interpersonal .......................................... 11

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal ................................ 11

2. Faktor-faktor Komunikasi Interpersonal ............................ 13

3. Aspek-aspek Komunikasi Interpersonal ............................ 17

4. Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal .................................... 22

B. Tugas Perkembangan Masa Remaja ........................................ 25

1. Pengertian Remaja ............................................................. 25

C. Karakteristik Komunikasi Interpersonal Generasi Z................ 28

1. Generasi Z .......................................................................... 28

2. Karakteristik Generasi Z .................................................... 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

D. Bimbingan Pribadi-Sosial ........................................................ 31

1. Pengertian ........................................................................... 31

2. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial ...................................... 33

3. Fungsi Bimbingan Pribadi-Sosial ...................................... 34

4. Unsur-unsur Bimbingan Pribadi-Sosial ............................. 36

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 38

A. Jenis Penelitian ........................................................................ 38

B. Variabel Penelitian .................................................................. 38

C. Subjek Penelitian ..................................................................... 38

D. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 39

E. Alat Pengumpulan Data……………………………………...39

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................ 43

1. Validitas ............................................................................... 43

2. Reliabilitas ........................................................................... 47

G. Teknik Analisis Data Penelitian ............................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 54

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 54

B. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 60

C. Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial.......................... 66

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 69

A. Kesimpulan .............................................................................. 69

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 70

C. Saran ......................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skoring Kuesioner Kemampuan Komunikasi Interpersonal ................. 39

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Kemampuan Komunikasi Interpersonal ................ 40

Tabel 3.3 Validitas Kuesioner Kemampuan Komunikasi Interpersonal ............... 44

Tabel 3.4 Reliabilitas Instrumen ............................................................................ 47

Tabel 3.5 Kriteria Guilford .................................................................................... 47

Tabel 3.6 Norma Kategorisasi................................................................................ 49

Tabel 3.7 Hasil Analisis Skor Subjek .................................................................... 50

Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Skor Butir Instrumen Komunikasi

Interpersonal .......................................................................................................... 51

Tabel 4.9 Kategorisasi Tingkat Komunikasi Interpersonal

Antar Siswa Kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/207 ............... 54

Tabel 4.10 Hasil Analisis Skor Item Pengukuran Komunikasi Interpersonal ....... 57

Tabel 4.11 Jumlah Kategorisasi Item Komunikasi Interpersonal

Siswa Kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta ................................................................. 63

Tabel4.12 Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial Untuk Meningkatkan

Komunikasi Interpersonal Antar Siswa Kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta ........... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Komunikasi Interpersonal

Valid dan tidak valid .............................................................................................. 75

Lampiran 2. Kuesioner ........................................................................................... 78

Lampiran 3.Tabulasi Data Kategorisasi ................................................................. 84

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian ........................................................................... 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak pernah lepas dari

jalinan relasi interpersonal, dimana manusia akan selalu berhubungan

dengan orang lain. Bahkan setiap hari sebagian besar waktu digunakan

untuk berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi interpersonal terjadi

dalam masyarakat mulai dari lingkungan keluarga sebagai lingkungan

yang paling kecil, sampai pada lingkungan masyarakat luas, salah satunya

adalah kelompok remaja. Melalui komunikasi, individu menemukan

dirinya, mengembangkan konsep diri dan menetapkan hubungan dengan

dunia di sekitar. Hubungan individu dengan orang lain akan menentukan

kualitas hidup.

Komunikasi ditujukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang

baik dengan orang lain. Maka dari itu, komunikasi merupakan bagian dari

kehidupan individu itu sendiri, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang

akrab, diperlukan saling pengertian dengan orang lain. Komunikasi

interpersonal ini juga terjadi di lingkungan sekolah, salah satunya di

Sekolah Menengah Pertama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Setiap individu memiliki cara berpikir yang berbeda, terutama

dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Ada yang bersikap santai, ada

yang bersikap cuek seperti tidak memiliki masalah, bahkan ada yang

mensikapi sesuatu dengan emosi yang dipengaruhi karena masing-masing

individu memiliki karakteristik yang berbeda, cara berkomunikasi yang

berbeda, dan terkadang semua itu menjadi masalah dalam kehidupan

sehari-sehari. Masalah komunikasi yang sering menjadi penghambat

dalam menciptakan komunikasi yang efektif, sikap emosional yang

berlebihan bagi masing-masing individu saat menghadapi situasi tertentu

dapat memperburuk proses komunikasi. Melalui komunikasi interpersonal

seorang individu dapat mengenal diri sendiri dan orang lain, menjalin

hubungan yang lebih bermakna atau menjalin persahabatan, membantu

menyelesaikan persoalan yang dialami oleh individu yang lain dan dapat

mengubah nilai-nilai dan sikap hidup orang lain.

Komunikasi interpersonal dianggap paling efektif dalam hal upaya

mengubah sikap, perilaku, atau pendapat seseorang, karena sifatnya

dialogis, berupa percakapan. William kay, (2010) mengemukakan salah

satu tugas perkembangan remaja akhir yaitu mengembangkan

keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman

sebaya atau orang lain baik secara individual maupun kelompok. Akan

tetapi banyak siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) terutama siswa

SMP N 1 Yogyakarta yang sulit melakukan komunikasi interpersonal

dengan teman sebaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Siswa yang saat ini tengah menempuh pendidikan pada jenjang

sekolah menengah pertama merupakan anak-anak yang lahir pada era

Generasi Z, yaitu lahir pada sekitar tahun 1995 sampai dengan tahun 2010.

Generasi Z sendiri merupakan generasi yang disebut dengan generasi net,

yaitu mereka yang hidup pada masa digital. Generasi Z memiliki

karakteristik yang khas dimana internet mulai berkembang dan tumbuh

sejalan dengan perkembangan media digital atau elektronik. Anak yang

lahir pada Generasi Z, otomatis membuat mereka lebih mudah mengenal

dan memahami teknologi. Sebagai siswa yang memiliki kemampuan

komunikasi interpersonal, mereka dengan cepat mampu menggunakan

teknologi sebagai media komunikasi, untuk mencari informasi bersama

teman kelompok menggunakan media elektronik guna menyelesaikan

tugas sekolah. Dengan demikian interaksi yang terjalin antara siswa

dengan teman sebayanya akan lebih efektif dan bermanfaat untuk

mengembangkan komunikasi interpersonal siswa.

Siswa cenderung akan lebih tertarik untuk mencari bahan belajar

melalui media elektronik dengan bantuan browsing. Dengan akses yang

semakin mudah, maka semua siswa dapat dengan mudah pula menjelajah

dunia maya, terlebih untuk mencari bahan pelajaran. Hal ini yang

menyebabkan motivasi belajar siswa menurun dan siswa menjadi malas.

Anak-anak yang tumbuh pada Generasi Z ini pada umumnya kurang sabar

dan lebih menyukai hal-hal yang sifatnya instan. Padahal dalam belajar

dan proses pembelajaran yang terpenting adalah prosesnya, bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

siswa melewati proses-proses yang nantinya menjadikan mereka menjadi

tahu dan paham.

Sekolah ini selalu menempati rangking 5 besar se-kota Yogyakarta,

sehingga sekolah ini menjadi salah satu sekolah favorit di kota

Yogyakarta. Tidak hanya nilai kelulusannya yang tinggi, nilai untuk

masuk ke sekolah ini juga tinggi. Mayoritas siswa berasal dari kota

Yogyakarta, Sleman dan Bantul. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah

favorit yang banyak menjadi tujuan untuk melanjutkan sekolah bagi

lulusan SD baik di wilayah Sleman maupun wilayah lain di luar Sleman,

seperti daerah Kulonprogo dan Bantul. Dari hasil pengamatan yang

dilakukan oleh peneliti pada bulan Juli 2015 sebagian besar siswa di SMP

N 1 Yogyakarta memiliki pengetahuan yang cukup luas tentang

perkembangan teknologi. Mereka cenderung lebih banyak memanfaatkan

perkembangan teknologi tersebut untuk bermain media sosial seperti

Instagram, Twitter, Youtube, dan sangat sedikit yang memanfaatkan untuk

mencari sumber belajar terutama meluangkan waktu belajar di

perpustakaan.

Berdasarkan hasil observasi siswa kelas VIII di SMP N 1

Yogyakarta peneliti melihat bahwa adanya masalah siswa dalam

komunikasi interpersonal yang dapat mengganggu siswa di sekolah yaitu

kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya. Hal ini yang

mengakibatkan siswa tersebut merasa kesepian dan minder. Selain itu,

siswa juga kurang memiliki keterbukaan diri dalam komunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

interpersonal, ada hal-hal yang menyebabkan siswa merasa ragu untuk

terbuka dalam melakukan komunikasi interpersonal karena kurang percaya

diri terhadap lawan bicara, merasa takut akan rahasianya diketahui oleh

orang lain, sehingga siswa tersebut akan mengalami kesulitan menjalin

relasi dengan teman sebaya dalam upaya membangun keakraban dan

kepercayaan diri.

Berdasarkan observasi di kelas VIII yang saya temukan di SMP N

1 Yogyakarta bahwa kebanyakan siswa cenderung tidak memperhatikan

guru pada saat guru menjelaskan materi yang disampaikan. Selain itu

ketika guru memberikan suatu pertanyaan mengenai materi yang

disampaikan siswa tidak bisa menjawab. Jika dibagi kelompok para

siswa­siswi jarang mau untuk diajak diskusi. Hal ini menyebabkan siswa

merasa minder, kehadirannya tidak dihargai dan takut untuk ke sekolah.

Kasus lain yang terjadi di sekolah adalah siswa sering membolos sekolah

karena merasa dirinya diasingkan atau tidak diakui kehadirannya oleh

teman-temannya. Suatu ketika terdapat sedikit masalah yang sebenarnya

sepele, dan mestinya bisa diselesaikan dengan baik. Akan tetapi jika

masalah itu disikapi dengan emosional maka hal itu dapat memperburuk

keadaan dan akan berdampak pada terhambatnya proses komunikasi yang

efektif. Siswa yang kurang memiliki sikap keterbukaan diri, empati, sikap

mendukung, sikap positif, kesamaan untuk menerima orang lain dalam

komunikasi interpersonal akan mengalami kesulitan dalam membangun

sebuah keakraban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Bimbingan dan

Konseling SMP N 1 Yogyakarta, kemampuan berkomunikasi sangat

penting dimiliki oleh individu, yang dalam hal ini adalah siswa karena

dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk dapat mengeluarkan ide

atau gagasannya. Salah satu cara yang sering digunakan guru adalah

dengan meminta siswa berbicara di depan kelas untuk melatih keberanian

siswa. Selain itu, keterampilan komunikasi interpersonal pada siswa sangat

penting karena dalam bergaul dengan teman sebayanya siswa seringkali

dihadapkan dengan hal-hal yang membuatnya harus mampu menyatakan

pendapat pribadinya tanpa disertai emosi, marah atau sikap kasar, bahkan

siswa harus bisa mencoba menetralisasi keadaan apabila terjadi suatu

konflik. Masalah tersebut di atas saya tinjau ketika saya melakukan

Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang diselenggarakan secara

terjadwal oleh Program Studi Bimbingan dan Konseling di SMP N 1

Yogyakarta pada tahun 2016/2017.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk

mengetahui seberapa baik komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP

N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 dan implikasinya terhadap usulan

topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas, terkait dengan

komunikasi interpersonal siswa di sekolah dapat diidentifikasi berbagai

masalah sebagai berikut:

1. Ada indikasi bahwa siswa-siswi kurang memiliki kemampuan

komunikasi interpersonal yang ditandai dengan keterbukaan diri,

empati, sikap mendukung, sikap positif, kesetaraan terutama dengan

orang yang baru dikenal.

2. Siswa-siswi kurang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi

yang mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun.

3. Kurangnya pemahaman siswa-siswi tentang komunikasi interpersonal.

4. Siswa-siswi mengalami berbagai kesulitan dalam mengembangkan

keterampilan komunikasi interpersonal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan untuk menjawab masalah

mengenai komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta

tahun ajaran 2016/2017.

D. Rumusan Masalah

Permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Seberapa baik komunikasi interpersonal Siswa Kelas VIII SMP N 1

Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017?

2. Berdasarkan item-item yang capaian skornya teridentifikasi rendah,

topik-topik bimbingan pribadi-sosial apa sajakah yang dapat diusulkan

untuk meningkatkan komunikasi interpersonal siswa?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini

adalah

1. Untuk mengetahui seberapa baik komunikasi interpersonal siswa kelas

VIII SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017.

2. Mengidentifikasikan item-item yang capaian skornya rendah sehingga

dapat diusulkan menjadi topik-topik program bimbingan pribadi-

sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Secara Teoritis

Hasil penelitian dapat digunakan bagi mahasiswa Bimbingan dan

Konseling untuk mengembangkan dan memperkaya pengetahuan yang

dimiliki mengenai komunikasi interpersonal, sebagai bekal seorang

calon guru Bimbingan dan Konseling di sekolah.

2. Manfaat Secara Praktis

a. Peneliti

Penelitian ini merupakan kesempatan untuk berlatih meneliti dan

menyusun karya ilmiah khususnya melakukan kajian tentang

komunikasi interpersonal siswa di sekolah.

b. Pembimbing

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru Bimbingan dan

Konseling untuk pengembangan program Bimbingan dan

Konseling mengenai komunikasi interpersonal.

c. Guru BK

Agar guru BK mengetahui komunikasi interpersonal siswa dan

kemudian mengetahui program-program apa saja yang dimasukkan

sebagai usulan topik-topik program (program layanan bimbingan

yang sesuai dan dapat dimanfaatkan dalam memberikan layanan

bimbingan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

G. Definisi Operasional

Berikut ini dirumuskan definisi operasional agar diperoleh

pengertian yang jelas mengenai variabel penelitian ini.

1. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang satu

dengan orang lain dengan sesama jenis maupun lawan jenis

dalam berbagai lingkungan, dalam berbagai aspek keterbukaan,

empati, sikap mendukung, sikap positif, kesetaraan agar terjalin

proses interaksi yang baik dengan sesama.

2. Bimbingan pribadi-sosial seringkali diartikan proses untuk

membantu seseorang dalam mengembangkan potensinya,

mengenal dirinya sendiri serta mengenal lingkungan sekitarnya

dan membantu mengatasi masalah yang dihadapi sehingga

menjadi manusia yang seimbang antara kehidupan individual

dan kehidupan sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai teori yang mendasari komunikasi

interpersonal, kajian penelitian yang relevan, dan kerangka berpikir.

A. Hakikat Komunikasi Interpersonal

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal

Komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian

pikiran atau perasaan oleh komunikator kepada komunikan. Kata

interpersonal merupakan turunan dari awalan inter, yang berarti

“antara”, dan kata person, yang berarti “orang”. Effendy (2013)

Komunikasi interpersonal secara umum terjadi diantara dua orang.

Manusia hidup dalam masyarakat yang terdapat proses saling

berinteraksi pada sesama, dari proses tersebut membutuhkan adanya

komunikasi agar terhindar dari konflik antar pribadi. Konflik antar

pribadi tersebut akan teratasi jika manusia saling terbuka dan mau

berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi interpersonal terjadi di

semua lingkungan, baik di lingkungan keluarga, lingkungan

masyarakat maupun di lingkungan sekolah.

Menurut Mulyana (2005:73) komunikasi interpersonal

adalah komunikasi antara orang satu dengan orang lain secara tatap

muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi

orang lain secara langsung, baik verbal maupun non verbal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Kemudian menurut Wahid (2002:154) komunikasi interpersonal

adalah proses komunikasi yang melibatkan pribadi-pribadi

(komunikator-komunikan) secara langsung dan utuh antara satu

dengan yang lainnya dalam penyampaian dan penerima pesan.

Pengalaman seseorang dalam proses interaksi dengan masyarakat

masih belum cukup untuk membangun komunikasi interpersonal

yang memungkinkan orang untuk mencapai komunikasi

interpersonal dengan baik, karena di berbagai lingkungan, manusia

pasti banyak menemukan orang-orang yang memiliki karakter

yang berbeda. Maka komunikasi sangatlah penting bagi kehidupan

manusia.

Seseorang dalam melakukan komunikasi interpersonal

dengan orang lain memiliki tujuan agar apa yang diinginkan satu

dengan yang lain dapat sejalan. Tujuan dari komunikasi interpersonal

menurut Hidayanto (1992) ialah untuk menghindari konflik antar

pribadi, individu dapat belajar untuk mengkomunikasikan perasaan-

perasaan mereka secara jujur dan terbuka, mau mendengar dan

memahami apa yang dikatakan orang lain, ikut serta dalam

membuat keputusan.

Winkel (dalam Suseno, 2012:16) menegaskan bahwa

bahwa komunikasi interpersonal merupakan suatu proses komunikasi

timbal balik yang berlangsung antara dua atau lebih secara tatap

muka, langsung dan melalui kontak pribadi. Komunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

interpersonal dilakukan secara tatap muka, sehingga komunikator

segera mendapatkan timbal balik atau reaksi baik verbal maupun

nonverbal. Komunikasi interpersonal melibatkan kontak pribadi pada

para pelakunya, sehingga tercipta komunikasi yang mendalam. Jadi

dapat disimpulkan komunikasi interpersonal adalah hubungan antara

orang satu dengan orang lain dalam lingkungan, agar terjalin

interaksi dengan sesama.

Jadi menurut peneliti komunikasi interpersonal itu adalah

pengiriman pesan terhadap individu satu ke individu lain untuk

mendapatkan informasi dan mengungkapkan apa yang ada dalam

pikiran, perasaan sehingga terjalin hubungan yang lebih baik.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal

Lunandi (1989) menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi

komunikasi interpersonal, adalah:

a. Citra Diri

Setiap manusia memiliki gambaran tertentu mengenai

dirinya sendiri,, status sosial, kelebihan dan kekurangan.

Gambaran itu menjadi penentu bagi caranya berbicara, menjadi

penyaring bagi apa yang dilihatnya, penilaiannya terhadap segala

yang berlangsung disekitarnya. Citra diri menentukan persepsi

dan ekspresi seseorang. Citra diri yang lemah akan terlihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

komunikasinya dengan orang lain, misalnya sukar berbicara

bebas, sulit menyatakan isi hati dan pikiran.

Manusia belajar menciptakan citra diri yang dimiliki

melalui hubungannya dengan orang lain, terutama manusia lain

yang penting bagi dirinya. Sukses komunikasi interpersonal

banyak tergantung pada kualitas citra diri yang dimiliki. Bila

seseorang memiliki citra diri yang positif, ia akan menjadi lebih

terbuka dan menghargai perbedaan dengan orang lain sehingga

komunikasi akan terasa lebih menyenangkan.

b. Citra Pihak Lain

Citra pihak lain juga menentukan cara dan kemampuan

orang untuk berkomunikasi. Umumnya orang lain memiliki

gambaran tersendiri tentang diri seseorang dan dengan gambaran

tersebut mereka berkomunikasi. Citra diri dan citra pihak lain

memiliki perpaduan yang kuat untuk menentukan gaya dan ciri

seseorang ketika berkomunikasi. Misalnya, seorang ayah

memiliki citra anaknya sebagai manusia ingusan yang tidak tahu

apa-apa, maka ia akan cenderung bertingkah laku mengatur,

melarang, mengharuskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

c. Lingkungan Fisik

Tingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ke tempat

lain, karena setiap tempat memiliki norma sendiri yang harus

ditaati. Lingkungan fisik memberikan batasan manusia untuk

berperilaku. Seseorang mungkin akan lebih banyak gaduh ketika

berada di tempat beribadah, lebih suka berteriak ketika berada di

rumah sendiri.

d. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial ikut berperan menentukan tingkah laku

dan cara berkomunikasi dengan seseorang. Pakaian yang

digunakan seseorang ketika berpesta di sebuah hotel berbintang

akan berbeda dengan pakaian yang digunakan menghadiri pesta

pernikahan di desa. Untuk mencapai komunikasi yang efektif,

seseorang harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan dimana

ia berada, membedakan lingkungan yang satu dengan lainnya.

e. Kondisi Fisik

Orang tidak selamanya berada pada kondisi puncak. Secara

fisik orang kadang-kadang merasa letih, lesu, lemas, ketika

seseorang berada pada kondisi yang penuh semangat, ia akan

punya kecenderungan untuk cermat dalam memilih kata-kata,

peka terhadap perasaan pihak lain yang menerima komunikasi.

Selain kondisi fisik, kondisi emosi juga menjadi faktor penentu.

Orang yang sedang marah cenderung bersikap keras, ucapannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

tajam, persepsinya cenderung negative dan kurang peduli pada

maksud pihak lain.

f. Bahasa Badan

Komunikasi tidak hanya dikirimkan untuk mengirim atau

terkirim melalui medium kata-kata yang diucapkan. Badan

manusia juga merupakan medium komunikasi. Melalui gerakan

tubuh, gerakan mata, ekspresi wajah, kecepatan dan volume

suara orang lain menafsirkan pesan apa yang ingin dikirimkan

lewat bicara. Agar komunikasi yang dijalin menjadi lebih efektif,

maka harus diusahakan pesan yang dikirimkan secara verbal

haruslah diikuti gerakan nonverbal yang tepat. Jika seseorang

mengatakan bahwa ia senang bertemu dengan teman lamanya.

Tetapi ketika berbicara ia menghindari kontak mata yang

langsung. Melihat-lihat ke sekelilingnya seakan-akan mencari

orang lain orang ini mengirim pesan yang bertentangan.

Dari uraian diatas disampaikan bahwa faktor yang

mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah citra diri, citra

pihak lain, lingkungan fisik, lingkungan sosial, kondisi fisik dan

bahasa tubuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

3. Aspek-aspek Komunikasi Interpersonal

Devito (Maulana & Gumelar, 2013) menyatakan bahwa

kemampuan komunikasi interpersonal mempunyai aspek-aspek sebagai

berikut:

a. Keterbukaan

Kualitas keterbukaan dalam komunikasi interpersonal ada

tiga hal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus

terbuka kepada lawan bicara pada saat berinteraksi. Hal ini

tidak mengharuskan seseorang membuka semua riwayat

hidupnya kepada orang lain. Komunikasi interpersonal harus

ada kesediaan untuk membuka diri tanpa dipaksa orang lain

agar komunikasi dapat berjalan baik.

Aspek keterbukaan kedua mengacu pada kesediaan

komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap lawan bicara

yang datang. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap

pada umumnya merupakan lawan bicara yang menjenuhkan.

Seseorang ingin orang lain bereaksi secara terbuka terhadap

apa yang diucapkan.

Seseorang memperlihatkan keterbukaan dengan cara

bereaksi secara spontan terhadap orang lain, aspek ketiga

menyangkut “kepemilikian” perasaan dan pikiran (Bocher dan

Kelly, 1974). Hal ini mengacu kepada keberanian seseorang

untuk mau memiliki dan mengakui perasaan dan gagasan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

ditunjukan kepada individu lain, ia juga mau bertanggungjawab

atas pikiran dan perasaannya. Contoh seseorang yang memiliki

keterbukaan adalah ketika seseorang sedang menghadapi

masalah, orang tersebut menceritakan masalahnya kepada

orang yang dianggapnya merasa nyaman untuk

mengungkapkan apa yang menjadi masalahnya (sahabat,

orangtua, pasangan).

b. Empati

Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan

pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta

harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang.

Seseorang dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal

maupun nonverbal. Secara nonverbal, kita dapat

mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan: (1)

keterlibatan aktif dengan orang lain melalui ekspresi wajah dan

gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi yang berfokus pada

kontak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kedekatan

fisik; (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya. Dengan

makin mengenal seseorang, keinginannya, pengalamannya,

kemampuannya, ketakutannya, makin mampu kita melihat apa

yang dilihat orang lain itu, dan merasakan apa yang

dirasakannya. Contoh seseorang yang memiliki empati adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

ketika saya sedang menyampaikan gagasan, kakak saya

mencoba memahami sudut pandang berpikir saya.

c. Sikap Mendukung

Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan

dimana terdapat sikap mendukung (supportive). Maksudnya

satu sama lainnya saling memberikan dukungan terhadap pesan

yang disampaikan. Sikap mendukung adalah sikap yang

mengurangi sikap yang defensive (bertahan melindungi) dalam

komunikasi yang dapat terjadi karena faktor-faktor personal

seperti ketakutan, kecemasan, dan lain sebagainya yang

menyebabkan komunikasi interpersonal akan gagal, karena

orang yang defensive akan melindungi diri sendiri dari

ancaman yang ditanggapi dalam komunikasi dibandingkan

memahami orang lain. Contoh individu yang memiliki sikap

mendukung adalah seorang ketua kelompok belajar

memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk

melakukan keputusan yang dibuatnya.

d. Sikap Positif

Seseorang mengkomunikasikan sikap positif dalam

komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara: (1)

menyatakan sikap positif, dan (2) secara positif mendorong

orang yang menjadi teman berinteraksi. Sikap positif mengacu

pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi interpersonal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang

memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Kedua,

perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat

penting untuk berinteraksi yang efektif. Contoh seseorang yang

memiliki sikap positif adalah seseorang yang menganggap

bahwa masalah dalam persahabatan bukan sebagai pemecah

melainkan sebagai sarana untuk bekerjasama dalam menjaga

pertemanan yang lebih baik.

e. Kesetaraan

Setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah

seorang mungkin lebih pandai berbicara dalam berkomunikasi,

penggunaan kata yang lebih baku, lebih cenderung membuat

lelucuan dalam komunikasi, dan lebih pintar daripada yang lain.

Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam

segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi

interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya,

harus ada pengakuan bahwa kedua pihak sama-sama bernilai

dan berharga. Masing-masing orang mempunyai sesuatu yang

terpenting untuk disumbangkan.

Suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh

kesetaraan, ketidaksependapatan dan konflik lebih dilihat

sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada

daripada sebagai kesempatan untuk menjauhkan pihak lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui

begitu saja semua perilaku verbal dan nonverbal pihak lain.

Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut Carl

Rogers, kesetaraan meminta seseorang untk memberikan

“penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain. Contoh

hubungan persahabatan yang memiliki kesetaraan adalah

sahabat laki-laki dan perempuan yang saling memahami dan

menerima kekurangan dan kekurangan dari pasangannya agar

hubungan persahabatan terus berjalan dengan baik.

Devito (dalam Rakhmat, 1988) mengemukakan adanya 5 ciri-

ciri komunikasi interpersonal yang efektif adalah :

a. Keterbukaan (openess) yaitu adanya kemauan untuk membuka

diri mengatakan tentang dirinya sendiri, yang semula

disembunyikan. Misal; bersikap terbuka pada teman terdekat

tentang masalah yang dihadapi.

b. Empati (emphaty) artinya suatu perasaan dimana individu

merasakan sama seperti yang dirasakan individu lain. Misal;

ikut mendengarkan dan menerima apa adanya setiap

permasalahan yang diungkapkan individu.

c. Dukungan (supportness) keterbukaan dan simpati masih belum

cukup tetapi perlu adanya situasi yang mendukung sehingga

komunikasi antar pribadi akan lebih efektif yaitu memberikan

masukan serta solusi yang di ungkapkan individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

d. Rasa positif (positiveness) apabila seseorang berpikir positif

maka dalam berkomunikasi akan positif juga, dan individu

tersebut akan berperan serta secara aktif dan mau membuka

diri yaitu tidak bersikap negatif jika ada yang berkeluh

kesah serta mau berempati dengan memberi masukan secara

bijaksana.

e. Kesamaan (equality) kesamaan disini dimaksudkan dalam hal

berbicara dan mendengar, tingkat pendidikan, tingkat sosial,

tingkat ekonomi, status, dan nasib dalam komunikasi

interpersonal agar dapat mencapai keefektifannya.

4. Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal

Wood (2013) mengatakan bahwa komunikasi interpersonal

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Selektif

Komunikasi interpersonal dicirikan sifat selektif karena pada

dasarnya setiap orang akan memilih dengan siapa dia akan

berkomunikasi, seseorang tidak ingin berkomunikasi secara intim

dengan semua orang yang ditemui, namun memilih-milih

berdasarkan keinginan.

b. Sistemis

Komunikasi interpersonal dicirikan sifat sistemis karena terjadi

sistem yang variasi. Komunikasi terjadi dalam konteks yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

mempengaruhi peristiwa dan makna yang melekat pada proses

komunikasi interpersonal. Setiap sistem mempengaruhi apa yang

seseorang harapkan dari orang lain. Sistem mempengaruhi makna

yang muncul dalam komunikasi.

c. Unik

Komunikasi interpersonal sangat unik. Pada interaksi yang

melampaui peran sosial, setiap orang menjadi unik dan oleh karena

itu menjadi tidak tergantikan. Misalnya, kita dapat mengganti

seseorang dengan hubungan I-it (seorang office boy kantor dapat

digantikan orang lain) dan bahkan juga hubungan I-You (kita dapat

mencari partner voly yang lain), tetapi seseorang tidak dapat

menggantikan keakraban. Seseorang dapat menemukan sahabat

baru, pacar baru, tetapi mereka tidak dapat menggantikan

keakraban yang telah hilang dari pertemanan atau pasangan

dahulu.

Setiap orang selalu unik, begitu pula dengan persahabatan.

Sekelompok sahabat pasti menciptakan pola unik sendiri dan

bahkan istilah-istilah yang hanya dimiliki oleh kelompok mereka

sendiri (Nicholson, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

d. Proses

Komunikasi interpersonal adalah proses yang berkelanjutan. Hal

ini berarti komunikasi senantiasa berkembang dan menjadi lebih

personal dari masa ke masa. Hubungan persahabatan dan hubungan

romantic dapat tumbuh lebih dalam atau lebih renggang seiring

berjalannya waktu. Hubungan dalam lingkungan kerja juga dapat

berkembang dari masa ke masa.

e. Transaksional

Pada dasarnya komunikasi interpersonal adalah proses transaksi

antara beberapa orang. Ketika bercerita sesuatu yang menarik pada

seorang teman, ia tertawa. Ketika atasan menjelaskan sebuah

gagasan , seseorang akan menganggukan kepala sebagai tanda dia

paham. Ketika seorang anak dimarahi orang tuanya, bias jadi

kepala dia menunduk menandakan dia bersalah. Hubungan sehari-

hari semua pihak berkomunikasi secara terus-menerus dalam

waktu bersamaan.

f. Individual

Komunikasi yang terjadi jika seseorang memahami diri sendiri

sebagai manusia yang unik. Seseorang belajar untuk memahami

ketakutan dan harapan, masalah dan kegembiraan, dan kemampuan

dalam berinteraksi secara utuh bersama orang lain. Ketika

kepercayaan sudah terbangun dengan baik, seseorang bisa berbagi

informasi yang sifatnya privasi pada orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

g. Pengetahuan Personal

Komunikasi interpersonal membantu perkembangan

pengetahuan personal dan wawasan seseorang terhadap interaksi

manusia. Agar dapat memahami keunikan individu, seseorang

harus memahami pikiran dan perasaan orang lain secara personal.

Contohnya, orang yang sudah mengenal kita sejak lama akan

banyak memiliki kenangan bersama. Hal inilah yang membuat

hubungan antarmanusia menjadi semakin utuh dan relasi seperti ini

tidak terjadi pada teman biasa.

h. Menciptakan Makna

Inti dari komunikasi interpersonal adalah berbagai makna dan

informasi antara dua belah pihak (Duck, 19994a, 1994b).

Seseorang tidak hanya bertukar kalimat, tetapi juga saling

berkomunikasi.

B. Tugas Perkembangan Masa Remaja

1. Pengertian Remaja

Remaja yang dalam bahasa aslinya disebut

adolescene, berasal dari bahasa latin adolescere yang

artinya “tumbuh atau tumbuh mencapai kematangan”. Pada

zaman primitive dan pada zaman purbakala memandang

masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

lain dalam rentang kehidupan. Anak dianggap sudah

dewasa apabila mampu mengadakan reproduksi.

Istilah adolescence, seperti yang dipergunakan saat

ini, mempunyai arti yang luas, mencakup kematangan

mental, emosional, sosial, dan fisik. Pandangan ini

diungkapkan oleh piaget (dalam Hurlock, 1991: 206)

mengatakan bahwa secara psikologis, masa remaja adalah

masa usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat

dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah

tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam

tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah

hak. Integrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyai

aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa

puber. Termasuk juga perubahan intelektual yang

mencolok.

Berdasarkan penelitian para ahli psikologi dapat

diketahui bahwa remaja berasal dari kata adolescence yang

artnya tumbuh dan berkembang. Masa remaja merupakan

masa puber, yang memasuki masa remaja akhir, yaitu pada

usia 12/13 tahun sampai dengan 21/22 tahun. Remaja

merupakan masa peralihan seorang anak-anak menuju

kedewasaan yang ditandai dengan adanya perubahan dan

perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosio-emosional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

2. Tugas-tugas perkembangan masa remaja, menurut Hurlock,

(1988) adalah:

a. Mampu menerima keadaan fisiknya

Sering sekali bagi para remaja untuk menerima

keadaan fisiknya bila sejak kanak-kanak mereka telah

mengagungkan konsep mereka tentang penampilan diri

pada waktu dewasa nantinya. Diperlukan waktu untuk

mempelajari cara-cara memperbaiki penampilan diri

sehingga lebih sesuai dengan apa yang dicita-citakan.

b. Mencapai kemandirian emosional

Bagi remaja yang sangat mendambakan

kemandirian, usaha untuk mandiri secara emosional dari

orang tua dan orang-orang dewasa lain nerupakan tugas

perkembangan yang mudah. Namun, kemandirian emosi

tidaklah sama dengan kemandirian perilaku. Banyak remaja

yang ingin mandiri, juga ingin dan membutuhkan rasa

aman yang diperoleh dari ketergantungan emosi pada orang

tua atau orang-orang dewasa lain. Hal ini menonjol pada

remaja yang statusnya dalam kelompok sebaya hubungan

yang akrab dengan anggota kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

c. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang

diperlukan untuk memasuki dunia remaja

Erat hubungan dengan masalah perkembangan

nilai-nilai yang selaras dengan dunia nilai orang dewasa

yang akan dimasuki, adalah tugas perkembangan perilaku

yang bertanggung jawab. Sebagian besar remaja ingin

diterima oleh teman-teman sebaya, tetapi hal ini sering kali

diperoleh dengan perilaku yang oleh orang dewasa

dianggap tidak bertanggung jawab.

C. Karakteristik Komunikasi Interpersonal Generasi Z

1. Generasi Z

Siswa-siswi SMP N 1 Yogyakarta kelas VIII termasuk

dalam Generasi Z sejak mengenal atau mungkin bisa juga

diperkenalkan dan terbiasa dengan berbagai macam dan bentuk

gadgets serta aplikasi yang canggih tersebut. Hal ini baik secara

langsung atau tidak langsung sangat berpengaruh terhadap

perkembangan perilaku, kepribadian, bahkan pada pendidikan

dan hasil belajarnya pula bagi mereka yang masih berstatus

sebagai siswa. Disamping keunggulan anak-anak Generasi Z

terdapat kelemahan, misalnya mereka biasanya kurang terampil

dalam komunikasi verbal. Generasi Z kurang menukai proses,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

mereka pada umumnya kurang sabar dan menyukai hal-hal

yang serba instan.

2. Karakteristik Remaja Generasi Z

Menurut Akhmad Sudrajat, Generasi Z memiliki

karakteristik perilaku dan kepribadian yang berbeda apabila

dipandang dari dua generasi sebelumnya. Lebih lanjut

dijelaskan bahwa karakteristik umum Generasi Z diantaranya

adalah:

a. Fasih Teknologi

Orang-orang yang termasuk pada Generasi Z

adalah mereka yang disebut dengan Generasi Digital,

dimana mereka merupakan orang yang mahir dan

terbiasa dengan penggunaan teknologi informasi

termasuk berbagai fasilitas dan aplikasi komputer atau

laptop. Segala informasi yang dibutuhkan dapat 23

dengan mudah dan cepat diakses demi kepentingan

hidup sehari-hari maupun kepentingan pendidikan. b.

Sosial

Orang Generasi Z merupakan orang-orang yang

memiliki kecenderungan waktu yang lebih lama untuk

berkomunikasi dan berinteraksi dengan banyak orang

diberbagai kalangan, tidak hanya teman sebaya namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

juga orang lain yang lebih muda atau bahkan lebih tua

melalui berbagai situs jejaring sosial seperti: Facebook,

Twitter, SMS, BBM, dan lain sebagainya. Bahkan tidak

cukup hanya bersosialisasi dengan orang-orang atau

teman satu daerah atau negara, tetapi juga lintas daerah

dan lintas negara. Generasi Z ini juga lebih cenderung

memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap perbedaan

budaya dan lingkungan.

b. Multitasking

Orang Generasi Z terbiasa untuk melakukan

pelbagai aktivitas dalam satu waktu yang bersamaan.

Mereka bisa membaca, berbicara, menonton, atau

mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan.

Mereka lebih menginginkan segala sesuatu dapat

dilakukan dengan cepat, dan sangat menghindari hal-hal

yang terlalu lambat atau terbelit-belit.

Karakteristik yang telah dijelaskan diatas memiliki

dua sisi yang berlawanan, yakni bisa dipandang sebagai

hal yang positif dalam arti mampu memberikan manfaat

bagi orang-orang Generasi Z sendiri beserta

lingkungannya. Atau justeru malah sebaliknya

dipandang sebagai hal yang negatif dalam arti malah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

memberikan dampak merugikan bagi orang-orang

Generasi Z sendiri beserta lingkungannya.

D. Bimbingan Pribadi-Sosial

1. Pengertian

Menurut pendapat Ahmadi (1991) Bimbingan pribadi-

sosial adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik

agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan

sosial yang dialaminya, mengadakan penyesuaian pribadi dan

sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan

sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya

upaya sendiri dalam memecahkan maslah-masalah pribadi,

rekreasi dan sosial yang dialaminya.

Winkel dan Hastuti (2012) mengartikan bimbingan sebagai

proses membantu orang perorangan atau kelompok untuk

memahami dirinya sendiri dan lingkungannya. Proses

menunjuk pada gejala, bahwa sesuatu berubah-ubah secara

berangsur-angsur selama kurun waktu tertentu. Winkel dan

Hastuti (2012) mendefinisikan bimbingan sebagai proses

pemberian bantuan kepada siswa yang dilakukan secara

berkesinambungan, supaya siswa yang bersangkutan dapat

memahami dirinya, sehingga siswa sanggup mengarahkan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan

keluarga serta masyarakat.

Hal yang tergolong dalam masalah-masalah pribadi-sosial

adalah masalah hubungan dengan sesama teman, permasalahan

sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan

pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal dan

penyelesaian konflik. Dari beberapa pengertian diatas, dapat

disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan suatu

bimbingan yang diberikan oleh seorang ahli kepada individu

dalam membantu individu menghadapi dan memecahkan

masalah-masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, sosial

dalam menghadapi konflik dan pergaulan.

Bimbingan memerlukan topik bimbingan yang merupakan

materi atau bahan yang digunakan guru pembimbing di sekolah

untuk membantu siswa dalam mengenbangkan diri. Topik

bimbingan tersebut diperoleh dengan cara menggunakan alat

tes atau tes untuk mengecek masalah siswa. Topik bimbingan

dibuat berdasarkan kebutuhan atau masalah siswa yang sering

dialami atau sedang dialami, seperti: kiat belajar sebelum ujian,

percaya diri, dan lain-lain. Topik bimbingan harus disesuaikan

dengan strata sekolah , SD, SMP, atau SMA, karena tingkat

bahasa dan pemikiran siswa berbeda-beda. Topik bimbingan

diberikan agar siswa yang memiliki kebutuhan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

berkembang dan lepas dari masalahnya serta selain itu topik

bimbingan juga berguna untuk sumber informasi bagi siswa.

2. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial

Membantu siswa agar mampu mengembangkan

kompetensinya, sebagai berikut:

a. Memiliki komitmen untuk mengamalkan nilai-nilai

keimanan, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga,

pergaulan dengan teman sebaya, sekolah masyarakat.

b. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri.

c. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara

sehat, sesuai dengan nilai agama, etika, dan nilai-nilai

budaya.

d. Proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar mampu

mengembangkan pemahaman dan keterampilan berinteraksi

sosial, serta memecahkan masalah-masalah sosial yang

dihadapinya.

e. Membantu siswa agar mampu mengembangkan

kompetensinya.

f. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara obyektif

dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan

maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

g. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau

menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat arau

harga dirinya.

h. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam

bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.

i. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human

relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan

persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan

sesama manusia.

j. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik

(masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun

dengan orang lain.

k. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara

efektif.

3. Fungsi Bimbingan Pribadi-Sosial

Fungsi dalam bimbingan pribadi-sosial yang diungkapkan oleh

Totok (Rima Puspita, 2007:47-49), yaitu:

a. Berubah menuju pertumbuhan. Pada bimbingan pribadi-

sosial, konselor secara berkesinambungan memfasilitasi

individu agar mampu menjadi agen perunahan bagi dirinya

dan lingkungannya. Konselorjuga berusaha membantu

individu sedemikian rupa sehingga individu mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

menggunakan segala sumber daya yang dimiliknya untuk

berubah.

b. Pemahaman diri secara penuh dan utuh. Individu

memahami kelemahan dan kekuatan yang ada dalam

dirinya, serta kesempatan dan tantangan yang ada di luar

dirinya. Pada dasarnya melalui bimbingan pribadi-sosial

diharapkan individu mampu mencapai tingkat kedewasaan

dan kepribadian yang utuh dan penuh seperti yang

diharapkan, sehingga individu tidak memiliki kepribadian

yang terpecah lagi dan mampu mengintegrasi diri dalam

segala aspek kehidupan secara utuh, selaras, dan seimbang.

c. Belajar berkomunikasi yang lebih sehat. Bimbingan

pribadi-sosial dapat berfungsi sebagai media pelatihan bagi

individu untuk berkomunikasi secara lebih sehat dengan

lingkungannya.

d. Berlatih tingkah laku baru yang lebih sehat. Bimbingan

pribadi-sosial digunakan sebagai media untuk menciptakan

dan berlatih perilaku baru yang lebih sehat.

e. Belajar mengungkapkan diri secara penuh dan utuh.

Melalui bimbingan pribadi-sosial diharapkan individu dapat

dengan spontan, kreatif, dan efektif dalam mengungkapkan

perasaan, keinginan dan inspirasinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

f. Individu mampu bertahan. Melalui bimbingan pribadi-

sosial diharapkan individu dapat bertahan dengan keadaan

masa kini, dapat menerima keadaan dengan lapang dada,

dan mengatur kembali kehidupannya dengan kondisi yang

baru.

g. Menghilangkan gejala-gejala yang disfungsional. Konselor

membantu individu dalam menghilangkan atau

menyembuhkan gejala yang mengganggu sebagai akibat

dari krisis.

4. Unsur-unsur Bimbingan Pribadi-Sosial

Bimbingan yang diberikan di jenjang pendidikan menengah

dan pendidikan sebagian disalurkan melalui bimbingan

kelompok dan sebagian lagi melalui bimbingan siswa, (Winkel

dan Sri Hastuti, 2012) :

a. Informasi tentang tahap perkembangan. Dalam hal ini

berkaitan erat dengan konflik batin yang dapat timbul dan

tentang cara bergaul yang baik.

b. Penyadaran akan keadaan masyarakat saat ini, yang

semakin berkembang ke arah masyarakat modern, antara

lain ciri-ciri kehidupan modern, dan makna ilmu

pengetahuan serta teknologi bagi kehidupan manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

c. Pengaturan diskusi kelompok mengenai kesulitan yang

dialami oleh kebanyakan siswa dan mahasiswa, misalnya

menghadapi orangtua yang taraf pendidikannya lebih

rendah daripada anak-anaknya. Diskusi kelompok ini dapat

mendorong siswa untuk menghadapi suatu masalah pribadi

dalam wawancara konseling.

d. Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal

kepribadian siswa, misalnya sifat-sifat kepribadian yang

tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan

keadaan kesehatan.

Jadi menurut peneliti unsur-unsur bimbingan pribadi-sosial

adalah membantu individu untuk mengenal dirinya sendiri

dalam berbagai hal serta membantu individu berkembang

dalam ilmu pengetahuan teknologi yang posifif yang

berguna bagi perkembangan kehidupan yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian jenis penelitian, variabel penelitian, subjek penelitian,

alat pengumpul data, validitas dan reliabilitas, pengumpulan data, teknik analisis

data penelitian, prosedur pengumpulan dan analisis data penelitian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut

Nawawi (1998), penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang memusatkan

perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat

penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang

diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan

akurat. Penelitian ini akan menggambarkan keadaan dari objek penelitian

berdasarkan fakta-fakta dan menjelaskan serta mencoba menganalisis

kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.

B. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini, variabel yang akan diteliti yaitu Komunikasi

Interpersonal Antar Siswa SMP N 1 Yogyakarta kelas VIII tahun

2016/2017.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini berjumlah 64 siswa kelas VIII SMP N 1

Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Alasan peneliti memilih subjek

penelitian siswa siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta yaitu dikarenakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

peneliti melihat fenomena atau kasus-kasus yang berkaitan dengan

komunikasi interpersonal antar siswa di sekolah.

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016. Peneliti

melakukan pengumpulan data pada tanggal 9 Juni 2017 pukul 09.00-12.00

WIB di SMP N 1 Yogyakarta dengan jumlah populasi 64 siswa.

E. Alat Pengumpulan Data

Item pernyataan yang terdapat pada kusioner komunikasi

interpersonal terdiri dari pernyataan favorable (pernyataan positif) dan

pernyataan unfavorable (pernyataan negatif). Pernyataan favorable

mendukung variabel yang diukur sedangkan pernyataan unfavorable

merupakan pernyataan yang tidak mendukung variabel.

Instrumen penelitian ini menyediakan 4 alternatif jawaban.

Jawaban yang dimaksud adalah Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak

Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Responden akan diminta

untuk menjawab pernyataan yang terdapat pada kuesioner komunikasi

interpersonal dengan memilih salah satu alternatif jawaban dengan

memberikan tanda centang (√) pada lembar jawaban. Demikian dapat

diketahui tingkat komunikasi interpersonal pada responden penelitian. Jika

skor yang didapatkan tinggi, maka tinggi pula komunikasi interpersonal

dari responden, begitu juga sebaliknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Pada instrumen ini, peneliti tidak mencantumkan alternatif

jawaban ragu-ragu karena mengurangi kecenderungan responden

memberikan jawaban netral. Norma skoring yang digunakan dalam

pengolahan ini adalah seperti yang disajikan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1

Skoring Kuesioner Kemampuan Komunikasi Interpersonal

Alternatif Jawaban Skor Favorable Skor Unfavorable

Sangat Sesuai 4 1

Sesuai 3 2

Tidak Sesuai 2 3

Sangat Tidak Sesuai 1 4

Penelitian ini menggunakan kisi-kisi kuesioner sebagai dasar

pembuatan kuesioner. Kisi-kisi kuesioner kemampuan komunikasi

interpersonal ini dibuat berdasarkan efektivitas kemampuan komunikasi

interpersonal. Operasionalisasi objek penelitian ini dijabarkan dalam kisi-

kisi seperti yang disajikan pada tabel 3.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VIII SMP N 1

Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017 dan Implikasinya Terhadap Usulan

Topik-topik Bimbingan Pribadi- Sosial

Aspek Indikator Item-item Pernyataan Jumlah

Favourable Unfavourable

Keterbukaan 1. Mampu terbuka

kepada teman

dalam hal

interaksi.

1, 2, 3 4, 5, 6 6

2. Bereaksi secara

jujur dan terbuka

terhadap apa yang

diucapkan kepada

orang lain.

7, 8, 9 10, 11, 12 6

3. Mampu

mengungkapkan

perasaan,

gagasan, dan

bertanggungjawa

b kepada orang

lain.

13, 14, 15 16, 17, 18 6

Empati 1. Mampu

memahami

motivasi dan

pengalaman

orang lain.

19, 20, 21 22, 23, 24 6

2. Mampu

memahami

perasaan dan

sikap orang lain.

25, 27 26, 28, 29,

30

6

3. Mampu

berkomunikasi

verbal dan

nonverbal dengan

orang lain.

33, 34, 35 31, 32 5

Sikap

Mendukung

1. Mampu

memberikan

dukungan kepada

orang lain.

36, 37 38, 39 4

2. Mampu

menerima

karakteristik

40, 41, 42 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

orang lain

terhadap suatu

hal.

3. Mampu

menerima

pendapat orang

lain.

43, 44, 45 46, 47 5

Sikap Positif 1. Mampu

menunjukkan

sikap positif.

48, 49, 50,

51

52, 53 6

2. Mampu

mendukung orang

lain dengan

bersikap positif

dalam

berinteraksi.

54, 55, 56 57 4

Kesetaraan 1. Mampu

menghargai orang

lain ketika

berkomunikasi

58 59, 60, 61 4

2. Mampu

menerima dan

menghargai orang

lain secara positif.

62, 63 64, 65 4

JUMLAH 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Validitas berarti proses untuk mengetahui sejauh mana instrumen

yang digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,

2012). Instrumen ini menggunakan validitas isi.

Validitas isi menurut Azwar (2009) mengemukakan bahwa

validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian

terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional

judgement. Estimasi validitas ini tidak melibatkan perhitungan statistik

apapun melainkan melalui analisis rasional. Dalam penelitian ini,

validitas instrumen dilakukan oleh Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd

selaku dosen pembimbing. Peneliti melakukan uji coba terpakai pada

instrumen yang dibuat. Uji coba terpakai adalah instrumen diberikan

langsung kepada subjek penelitian bersamaan dengan waktu pelaksanaan

penelitian.

Dari uji coba terpakai dilakukan daya beda atau daya diskriminasi

item. Menurut Azwar (2014) daya diskriminasi item adalah sejauh mana

item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang

memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Pengujian daya

diskriminasi item dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi

antara distribusi skor item dengan distribusi skor angket itu sendiri.

Dikarenakan instrumen penelitian yang digunakan model angket

yang setiap itemnya diberi skor pada level interval, maka digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

formula koefisien korelasi product-moment Pearson. Berikut formula

Pearson untuk komputasi koefisien korelasi item-total (Azwar, 2014).

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

i = skor item

X = skor angket

n = banyaknya subyek

Peneliti melakukan uji validitas kuesioner pada tanggal 9 juni 2017 pada

kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta. Data yang diambil yaitu sebanyak 64 siswa.

Berdasarkan hasil perhitungan program komputerisasi SPSS (Statistical Product

and Service), diperoleh hasil dari 65 item terdapat 48 item valid dan 17 item

tidak valid.

Pada item-item yang tidak valid, peneliti tidak melakukan perbaikan dan

hanya membuang item yang tidak valid. Alasannya yaitu sudah terdapat item

valid yang telah mewakili isi dari beberapa item yang valid dan tidak valid

terdapat pada tabel 3.3 dibawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Tabel 3.3

Validitas Kuesioner Komunikasi Interpersonal

Aspek Indikator Item-item Pernyataan Valid Tidak

Valid Favoura

ble

Unfavourable

Keterbukaan 1. Mampu terbuka

kepada teman dalam

hal interaksi.

1, 2, 3 4, 5, 6 2, 5, 1, 3,

4,6

2. Bereaksi secara

jujur dan terbuka

terhadap apa yang

diucapkan kepada

orang lain.

7, 8, 9 10, 11, 12 7,

8,

9

10,

11,

12

3. Mampu

mengungkapkan

perasaan, gagasan, dan

bertanggungjawab

kepada orang lain.

13, 14,

15

16, 17, 18 15,

16,

13,

14,

17,

18

Empati 1. Mampu memahami

motivasi dan

pengalaman orang

lain.

19, 20,

21

22, 23, 24 19,

20,

21,

22,

23

24

2. Mampu memahami

perasaan dan sikap

orang lain.

25,

27

26, 28, 29,

30

25,

26,

28,

27,

30

29

3. Mampu berkomunikasi

verbal dan nonverbal

dengan orang lain.

33,

34,

35

31, 32 31,

32,

33,

34,

35

Sikap

Mendukung

1. Mampu

memberikan

dukungan kepada

orang lain.

36,

37

38, 39 36,

38,

39

37

2. Mampu menerima

karakteristik orang

lain terhadap suatu

hal.

40,

41,

42 40,

41,

42

3. Mampu menerima

pendapat orang lain.

43,

44,

45

46, 47 43,

44,

45,

47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

46

Sikap Positif 1. Mampu

menunjukkan sikap

positif.

48,

49,

50,

51

52, 53 48,

49,

50,

51,

53

52

2. Mampu mendukung

orang lain dengan

bersikap positif

dalam berinteraksi.

54,

55,

56

57 54,

55,

56,

57

Kesetaraan 1. Mampu menghargai

orang lain ketika

berkomunikasi

58 59, 60, 61 58,

59,

60

61

2. Mampu menerima

dan menghargai

orang lain secara

positif.

62,

63

64, 65 62,

63,

64,

65

JUMLAH 48 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

3. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukupdapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto,

2013). Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Bila

dilakukan pengukuran di waktu yang berbeda pada kelompok subjek

yang sama diperoleh hasil yang relatif sama.

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dengan teknik Alfa

Cronbach. Berikut disajikan rumus koefisien reliabilitas Alfa

Cronbach .

Keterangan rumus:

S1² dan S2² : Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2

Sx² : Varians skor skala

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan dan dihitung

dengan menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solutions)

16.0 for windows, diperoleh perhitungan koefisien reliabilitas seluruh instrument

dengan menggunakan rumus koefisien alpha (α) tertera pada tabel 3.4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Tabel 3.4

Reliability Statistics

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 64 100.0

Excludeda 0 .0

Total 64 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.744 65

Kemudian hasil dari perhitungan disesuaikan dengan kriteria Guilford

(Masidjo, 1995).

Tabel 3.5

Kriteria Guilford

No Koefisien Korelasi Kualifikasi

1. 0,91 - 1,00 Sangat tinggi

2. 0,71 - 0,90 Tinggi

3. 0,41 - 0,70 Cukup

4. 0,21 - 0,40 Rendah

5. Negatif - 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuesioner yang peneliti lakukan dengan

menggunakan program SPSS 16,0 for Windows, diperoleh hasil 0,744 dari 65 item

dengan kategori tinggi. Dari hal tersebut, kuesioner ini layak untuk dijadikan alat

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

G. Teknik Analisis Data Penelitian

Sugiyono (2011) mengatakan bahwa analisis data merupakan

kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan

data tiap variabel yang diteliti, serta melakukan perhitungan untuk

menjawab rumusan masalah. Berikut merupakan analisis data yang

ditempuh dalam penelitian ini:

1. Penentuan Skor Item Kuesioner

Penentuan dilakukan dengan cara memberikan skor dari

angka 1 sampai 4 berdasarkan norma skoring yang berlaku

dengan melihat sifat pernyataan favorable atau unfavorable,

selanjutnya memasukkannya kedalam tabulasi data dan

menghitung total jumlah skor serta jumlah skor item. Tahap

selanjutnya adalah menganalisis validitas serta reliabilitas data

secara statistic menggunakan program aplikasi SPSS.

2. Kategorisasi

Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu

kedalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang

menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur

(Azwar, 2007). Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah

dari sangat rendah sampai dengan sangat tinggi.

Norma kategorisasi disusun berdasar pada norma

kategorisasi yang disusun oleh Azwar (2009). Tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

komunikasi interpersonal antar siswa SMP N 1 Yogyakarta

terdiri atas lima kategori: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi,

dan sangat tinggi dengan norma kategorisasi yang disajikan

dalam tabel 3.6.

Tabel 3.6

Norma Kategorisasi Tingkat Komunikasi Interpersonal

Perhitungan Skor Kategorisasi

X item ≤ - 1,5 σ Sangat Rendah

µ - 1,5 σ < X item ≤ µ - 0,5 σ Rendah

µ - 0,5 σ < X item ≤ µ + 0,5 σ Sedang

µ + 0,5 σ < X item ≤ µ + 1,5 σ Tinggi

µ + 1,5 σ < X item Sangat Tinggi

Keterangan:

Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek penelitian

berdasarkan perhitungan skala.

Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subyek penelitian

berdasarkan perhitungan skala.

Standar deviasi ( σ) : Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6 satuan

deviasi.

µ (mean teoritik) : Rata-rata teoritis skor maksimum dan minimum.

Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan

tinggi rendah tingkat komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP N 1

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma

kategorisasi tingkat komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP N 1

Yogyakarta seperti yang disajikan dalam tabel 3.7.

Tabel 3.7

Hasil Analisis Skor Subjek

Kriteria skor Rentang skor Kategorisasi

X item ≤ µ - 1,5 σ ≤112 Tidak Baik

µ - 1,5 σ < X item ≤ - 0,5 σ 112-144 Kurang Baik

µ - 0,5 σ < X item ≤ + 0,5 σ 144-176 Cukup Baik

µ + 0,5 σ < X item ≤ + 1,5 σ 176-208 Baik

µ + 1,5 σ < X item >208 Sangat Baik

Berdasarkan norma kategorisasi pada tabel 7 ditetapkan

pengelompokan baik tidaknya tingkat komunikasi interpersonal siswa

kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta dengan jumlah subyek = 64

siswa,diperoleh perhitungan skor sebagai berikut:

Nilai maksimal : 64 x 4 = 256

Nilai minimal : 64 x 1 = 64

Simpangan baku : –

: –

= 32

Mean teoritik :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

:

=

160

Hasil perhitungan analisis data skor butir/item tingkat komunikasi

interpersonal siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta disajikan dalam tabel

3.8 sebagai berikut :

Tabel 3.8

Norma Kategorisasi Skor Butir Instrumen Komunikasi Interpersonal

Kriteria skor Rentang skor Kategorisasi

X item ≤ µ - 1,5 σ ≤84 Sangat Rendah

µ - 1,5 σ < X item ≤ µ - 0,5 σ 84-108 Rendah

µ - 0,5 σ < X item ≤ + 0,5 σ 108-132 Sedang

µ + 0,5 σ < X item ≤ µ + 1,5

σ

132-156 Tinggi

µ + 1,5 σ < X item >156 Sangat Tinggi

Berdasarkan norma kategorisasi pada tabel 3.8 ditetapkan

pengelompokan tingkat komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP N

1 Yogyakarta dengan jumlah item 48 diperoleh perhitungan skor

butir/item sebagai berikut:

Nilai maksimum : 48 x 4 = 192

Nilai minimum : 48 x 1 = 48

Simpangan baku : –

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

:

=

= 24

Mean teoritik :

:

=

= 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian serta pembahasan.

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh 64 siswa

kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017. Berikut akan

dipaparkan deskripsi hasil kuesioner terhadap tingkat komunikasi

interpersonal kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017:

1. Tingkat Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas VIII SMP N 1

Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017

Berdasarkan data analisis tentang komunikasi interpersonal dan

dianalisis dengan teknik deskriptif, gambaran tingkat komunikasi

interpersonal kelasVIII SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017

ditampilkan dalam tabel 4.9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Tabel 4.9

Kategorisasi Tingkat Komunikasi Interpersonal Antar Siswa Kelas

VIII SMP N 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017

Kriteria skor Kategorisasi Rentang

Skor

Distribusi

Subjek Persentase

X item≤ µ - 1,5 σ TidakBaik <112 0 0%

µ - 1,5 σ < X item

≤ - 0,5 σ

KurangBaik 112-144 2 3%

- 0,5 σ < X item

≤ + 0,5 σ CukupBaik 144-176 56 88%

µ + 0,5 σ < X

item ≤ µ +

1,5 σ

Baik 176-208 6 9%

µ + 1,5 σ<X item SangatBaik >208 0 0%

TOTAL 64 100%

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa:

a. Tidak ada siswa yang memiliki komunikasi interpersonal tidak baik.

b. Terdapat 2 siswa (3%), yang memiliki komunikasi interpersonal kurang

baik.

c. Terdapat 56 siswa (88%), yang memiliki komunikasi interpersonal cukup

baik.

d. Terdapat 6 siswa (9%), yang memiliki komunikasi interpersonal baik.

e. Tidak ada siswa yang memiliki kemampuan komunikasi interpersonal

sangat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dari 6 siswa dan 56 siswa SMP N 1

Yogyakarta kemampuan komunikasi interpersonal antar siswa kelas VIII SMP

N 1 Yogyakarta tergolong baik, artinya siswa sudah mampu berkomunikasi

secara terbuka dengan orang lain. Maulana dan Gumelar (2013) menyatakan

kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi

interpersonal. Pertama, siswa satu dengan siswa yang lain saling terbuka.

Siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta memiliki kesediaan untuk membuka

diri mengungkapkan informasi atau isi hatinya kepada orang lain, yang

biasanya disembunyikan.

Kedua, siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta memiliki kejujuran

terhadap apa yang diucapkan orang lain, siswa mampu memberikan respon

yang baik ketika siswa berkomunikasi dengan lawan bicaranya sehingga tidak

membuat lawan bicaranya marah. Ketiga, siswa kelas VIII SMP N 1

Yogyakarta memiliki kemampuan mengungkapkan ketidaksukaan,

ketidaksenangan atau terganggu terhadap orang lain maka siswa tersebut

mampu mengungkapkan kepada orang lain.

Dari ketiga aspek keterbukaan tersebut kemampuan komunikasi

interpersonal siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta tergolong baik. Selainitu

siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta memiliki sikap empati, sikap

mendukung, sikap positif dan kesetaraan dengan orang lain. Hal ini yang

menunjukkan bahwa siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta memiliki

kemampuan komunikasi interpersonal dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dari 2 siswa kelas VIII SMP N 1

Yogyakarta, kemampuan komunikasi interpersonal siswa tergolong baik,

artinya siswa sudah cukup terbuka dengan orang lain. Maulana dan Gumelar

(2013) menyatakan kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek

dari komunikasi interpersonal. Pertama, siswa satu dengan siswa yang lain

saling terbuka. Siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta memiliki kesediaan

untuk membuka diri mengungkapkan informasi atau isi hatinya kepada orang

lain, yang biasanya disembunyikan. Kedua, siswa kelas VIII SMP N 1

Yogyakarta memiliki kejujuran terhadap apa yang diucapkan orang lain, siswa

mampu memberikan respon yang baik ketika siswa berkomunikasi dengan

lawan bicaranya sehingga tidak membuat lawan bicaranya marah. Ketiga,

siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta memiliki kemampuan mengungkapkan

ketidaksukaan, ketidaksenangan atau terganggu terhadap orang lain maka

siswa tersebut mampu mengungkapkan kepada orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

2. Identifikasi butir instrumen yang masuk kategori rendah sebagai

dasar penyusunan topik-topik bimbingan pribadi-sosial

Berdasarkan hasil penghitungan kuesioner setelah melakukan uji

validitas dan reliabilitas, analisis skor item pengukuran komunikasi

interpersonal diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.10

Hasil Analisis Skor Item Pengukuran Komunikasi Interpersonal

Rentangskor Kategorisasi Nomor Item Jumlah

Item

≤84 Sangat

Rendah - 0

84-108 Rendah - 0

108-132 Sedang - 0

132-156 Tinggi - 0

>156 Sangat Tinggi

2, 5, 7, 8, 9, 15, 16,

19, 20, 21, 22, 23,

25, 26, 27, 28, 30,

31, 32, 33, 34, 35,

36, 38, 39, 40, 41,

42, 43, 44, 45, 46,

48, 49, 50, 51, 53,

54, 55, 56, 57, 58,

59, 60, 62, 63, 64,

65

48

Jumlah 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa:

a. Tidak terdapat item yang menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal

siswa kelas VIII sangat rendah.

b. Tidak terdapat item yang menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal

siswa kelasVIII rendah.

c. Tidak terdapat item yang menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal

siswa kelas VIII sedang.

d. Tidak terdapat item yang menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal

siswa kelas VIII tinggi.

e. Terdapat 48 item yang menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal

siswa kelasVIII sangat tinggi.

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi

interpersonal siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta termasuk dalam

kategori sangat tinggi, digunakan menjadi dasar untuk meningkatkan

komunikasi interpersonal siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

B. Pembahasan

1. Deskripsi Tingkat Komunikasi Interpersonal siswa kelas VIII

SMP N 1 Yogyakarta termasuk dalam kategori baik

Mayoritas komunikasi interpersonal siswa kelas VIII SMP N 1

Yogyakarta tergolong cukup baik, artinya siswa mampu

berkomunikasi secara terbuka dengan orang lain, siswa mampu

memahami perasaan dan sikap orang lain, siswa sudah dapat

menghargai orang lain dalam berkomunikasi dan mampu menerima,

mendukung dan menghargai orang lain dengan bersikap positif dalam

berinteraksi, dan mampu memberikan dukungan kepada orang lain.

Siswa yang memiliki komunikasi interpersonal baik berarti sudah

menyadari pentingnya komunikasi interpersonal antar siswa artinya,

kemampuan untuk terbuka dalam berkomunikasi dapat timbul ketika

individu memiliki semangat keterbukaan dan kebiasaan untuk berbagi

informasi sehingga mampu terbuka secara tepat.

Komunikasi interpersonal bisa dialami oleh Generasi Z dengan

menggunakan media massa (Whatsapp) misalnya, bila ada teman yang

sakit, minta bantuan untuk menolong teman yang sakit. Selain itu

berkomunikasi melalui media sosial juga sangat penting sebagai sarana

informasi yang bermanfaat misalnya, mendengarkan teman ketika

curhat melalui telephon, berinisiatif untuk bertanya terlebih dahulu

pada teman dalam hal diskusi melalui media sosial. Dalam hal ini

Generasi Z sangat penting untuk mendukung komunikasi interperson/,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

untuk kepentingan hidup sehari-hari, baik di lingkungan sekolah,

masyarakat maupun keluarga.

Keberhasilan komunikasi interpersonal bisa dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi

interpersonal yaitu:

Pertama, siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran

2016/2017 sudah memiliki citra diri yang positif. Lunandi (1989)

menyatakan bahwa citra diri menentukan persepsi dan ekspresi

seseorang. Citra diri yang lemah akan terlihat pada komunikasinya

dengan orang lain yang sulit berbicara bebas, sulit mengungkapkan isi

hati dan pikiran. Hal ini tidak dialami siswa SMP N 1 Yogyakarta.

Citra diri positif yang dimiliki siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta

tahun ajaran 2016/2017 membuat mereka menjadi lebih terbuka,

percaya diri, berani mengungkapkan gagasan, dan menghargai

pendapat orang lain sehingga komunikasi menjadi lebih efektif.

Kedua, Maulana dan Gumelar (2013) mendefinisikan orang yang

empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, serta

mampu memahami perasaan dan sikap orang lain. Siswa kelas VIII

SMP N 1 Yogyakarta tahu najaran 2016/2017 sudah mampu bersikap

empati dalam berkomunikasi, bersikap empati dapat dilihat dari

kemampuan untuk memahami motivasi dan pengalaman orang lain,

memahami perasaan dan sikap orang lain, mencoba berkomunikasi

verbal dan nonverbal dengan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Ketiga, faktor yang mendukung komunikasi interpersonal yaitu

lingkungan sosial di sekolah. Lunandi (1989) menyatakan bahwa

lingkungan sosial ikut berperan menentukan tingkah laku dan cara

berkomunikasi seseorang. Hal ini menunjukan lingkungan sosial SMP

N 1 Yogyakarta sangat mendukung siswa dalam berlatih komunikasi

interpersonal yang efektif sehingga menjadikan siswa bebas

mengungkapkan perasaannya, tidak malu dan tidak akan merasa

dirinya menjadi bahan kritikan orang lain.

Berdasarkan uraian diatas bahwa komunikasi interpersonal siswa

terkair dengan Generasi Z dapat dinilai sebagai individu yang memiliki

kecenderungan menggunakan perkembangan teknologi yang dapat

digunakan dengan mudah tanpa harus melakukan interaksi dengan

orang lain. Komunikasi interpersonal seharusnya sudah dimiliki pada

individu itu sendiri termasuk Generasi Z. Komunikasi interpersonal

Generasi Z bisa dipandang sebagai hal yang positif dan negatif.

Hal positif, dalam arti mampu memberikan manfaat bagi orang lain

beserta lingkungan sekitar seperti, komunikasi interpersonal pada

Generasi Z dapat mengembangkan pengetahuan siswa dalam motivasi

belajar. Sebagai hal yang negative dalam arti malah memberikan

dampak merugikan bagi orang-orang disekitar seperti, kurang

akrabnya hubungan pertemanan teman sebaya dan lingkungan sekitar

seperti, mengacuhkan teman yang sedang berbicara. Dengan adanya

Generasi Z, siswa dapat dengan mudah menyalurkan informasi melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

media sosial, menambah pengetahuan serta dapat memfasilitasi siswa

untuk mengerjakan segala sesuatu dengan mudah.

2. Deskripsi Butir Instrumen komunikasi interpersonal antar siswa

kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta

Menurut Azwar (2009), berdasarkan hasil penelitian didapatkan

data yang menunjukkan bahwa tidak terdapat butir item yang

teridentifikasi rendah, karena berdasarkan hasil penelitian bahwa

semua butir item (48 item) masuk dalam kategori sangat tinggi.

Peneliti berupaya untuk menggunakan jumlah kategorisasi item

komunikasi interpersonal yang teridentifikasi rendah sebagai acuan

peneliti untuk membuat usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

Usulan topik-topik digunakan untuk mengoptimalkan kemampuan

komunikasi interpersonal siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang

didapatkan data yang menunjukkan bahwa terdapat 4 butir jumlah

kategorisasi item komunikasi interpersonal yang teridentifikasi rendah.

Keempat jumlah kategorisasi item tersebut diuraikan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Tabel 4.11

Jumlah Kategorisasi Item Komunikasi Interpersonal Siswa

Kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta

No

Item

Jumlah

Kategoris

asi Item

yang

Rendah

Aspek Indikator Item Pernyataan

32 160 Empati Mampu

berkomunikasi

verbal dan nonverbal

dengan orang lain

Saya ragu-ragu berbicara

dengan teman yang baru

saya kenal

16 171 Keterbuk

aan

Mampu

mengungkapkan

perasaan, gagagsan,

dan

bertanggungjawab

kepada orang lain

Ketika saya sedang sedih

saya menangis

dihadapan teman

23 192 Empati Mampu memahami

motivasi dan

pengalaman orang

lain

Saya sulit untuk

memahami pengalaman

sedih orang lain ketika

curhat bersama

36 192 Sikap

Menduk

ung

Mampu memberikan

dukungan kepada

orang lain

Saya menyisihkan uang

jajan untuk membantu

teman yang kesusahan

Terdapat beberapa penjelasan mengenai keempat item tersebut hingga

teridentifikasi rendah. Berikut penjelasan yang dijabarkan sesuai dengan

jumlah kategorisasi item komunikasi interpersonal yang terindikasi rendah:

Pertama, pernyataan “Saya ragu-ragu berbicara dengan teman yang baru

saya kenal”. Item nomor 32 masuk dalam jumlah kategori rendah, artinya

komunikasi interpersonal siswa dalam berkomunikasi verbal dan nonverbal

dengan orang lain kurang baik. Hal ini akan membuat seseorang kurang

percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain, mendengarkan dan

menerima apa adanya setiap permasalahan yang diungkapkan individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Kedua, pernyataan “Ketika saya sedang sedih saya menangis dihadapan

teman”. Item nomor 16 masuk dalam jumlah kategori rendah, artinya

komunikasi interpersonal siswa dalam mengungkapkan perasaan, gagagsan,

dan bertanggungjawab kepada orang lain kurang baik. Maulana dan Gumelar

(2013) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal yang efektif harus

bersikap empati kepada orang yang diajak berinteraksi, artinya bahwa suatu

relasi harus ada kesediaan untuk membuka diri mengungkapkan informasi

yang biasanya disembunyikan. Misalnya, seseorang siswa takut untuk

mengungkapkan perasaannya kepada teman bahwa dia tidak mau ikut bermain

dengan temannya dengan alasan dia menjaga ibunya yang sedang sakit, karena

siswa itu tidak enak terhadap teman akhirnya siswa tersebut mengatakan

setuju untuk diajak bermain, sedangkan dalam hatinya mengatakan

sebaliknya. Hal ini akan membuat seseorang merasa tidak nyaman dengan

dirinya. Dalam komunikasi interpersonal harus ada kesediaan untuk membuka

diri tanpa dipaksa orang lain agar komunikasidapatberjalanbaik. Selain itu

kejujuran juga sangat penting ketika berhubungan dengan orang lain.

Ketiga, pernyataan “Saya sulit untuk memahami pengalaman sedih orang

lain ketika curhat bersama”. Item nomor 23 masuk dalam jumlah kategori

rendah, artinya siswa memahami motivasi dan pengalaman orang lain kurang

baik. Hal ini akan membuat seseorang sulit mengungkapkan perasaan yang

dirasakannya sehingga komunikasi interpersonal tidak berjalan dengan baik.

Keempat, pernyataan “Saya menyisihkan uang jajan untuk membantu

teman yang kesusahan”. Item nomor 36 masuk dalam jumlah kategori rendah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

artinya siswa dalam memberikan dukungan kepada orang lain kurang baik.

Hal ini akan membuat seseorang bergantung kepada orang lain dan kurang

menumbuhkan sikap bela rasa dalam membantu orang lain yang kesusahan.

C. Usulan Topik-topik Bimbingan

Menurut Azwar (2009), berdasarkan hasil penelitian didapatkan

data yang menunjukkan bahwa tidak terdapat butir item yang

teridentifikasi rendah, karena berdasarkan hasil penelitian bahwa semua

butir item (48 item) masuk dalam kategori sangat tinggi. Peneliti berupaya

untuk menggunakan jumlah kategorisasi item komunikasi interpersonal

yang teridentifikasi rendah sebagai acuan peneliti untuk membuat usulan

topik-topik bimbingan pribadi-sosial. Usulan topik-topik digunakan untuk

mengoptimalkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan data yang menunjukkan

bahwa terdapat 4 butir jumlah kategorisasi item komunikasi interpersonal

yang teridentifikasi rendah. Peneliti memberikan usulan topik-topik

bimbingan pengembangan yang dapat digunakan dalam pembahasan

dikarenakan terdapat jumlah butir kategorisasi item yang teridentifikasi

rendah pada siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran

2016/2017.

Topik-topik yang diusulkan adalah “Melatih kepercayaan diri”, “

Aku dan Perasaanku”, “Aku menghargai perasaan orang lain” dan

“Motivasiku”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Tabel 4.12

Topik-topik Bimbingan Pribadi-Sosial Untuk Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Antar Siswa Kelas VIII SMP N 1

Yogyakarta

No Item Aspek Indikator Topik Tujuan Waktu Metode

1. a. Saya ragu-

ragu

berbicara

dengan

teman yang

baru saya

kenal

b.Saya sulit

untuk

memahami

pengalaman

sedih orang

lain ketika

curhat

bersama

Empati a. Mampu

berkomu

nikasi

verbal

dan

nonverb

al

dengan

orang

lain

b. Mampu

memaha

mimotiv

asi dan

pengala

man

orang

lain

a. Melatih

Kepercayaa

n Diri

b. Memberika

n respon

ketika

teman

sedang

curhat.

a. Mampu

mengun

gkapkan

perasaan

ketika

diajak

curhat.

a. 40

menit

b. 40

menit

a. Bimbingan

Pribadi-Sosial

menggunakan

metode

sharring

pengalaman

pribadi saat

sedang

berempati

dengan orang

lain

b. Bimbingan

Pribadi-Sosial

menggunakan

metode

sharring

pengalaman

pribadi saat

sedang

berempati

dengan orang

lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

2. Ketika saya

sedang sedih

saya

menangis

dihadapan

teman

Keterbu

kaan

Mampu

mengungkapka

n perasaan,

gagasan, dan

bertanggungjaw

ab dengan

orang lain

Aku dan

Perasaanku

Siswa mampu

berkata jujur

kepada orang

lain ketika

mempunyai

kesalahan.

40 menit Presentasi tentang

keterbukaan dalam

berkomunikasi dan

dilakukan sharring

antar kelompok

3. Saya

menyisihkan

uang jajan

untuk

membantu

teman yang

kesusahan

Sikap

Menduk

ung

Mampu

memberikan

dukungan

kepada orang

lain

Motivasiku Mampu

memberikan

semangat ketika

teman sedang

menghadapi

masalah.

40 menit Bimbingan Pribadi-

Sosial menggunakan

metode sharring

pengalaman dalam

komunikasi

interpersonal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan, dan saran-saran untuk berbagai

pihak.

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi interpersonal

siswa kelas VIII SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 sudah

mampu melakukan komunikasi interpersonal antar siswa tergolong baik.

Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar siswa kelas VIII SMP N 1

Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 sudah mampu melakukan komunikasi

interpersonal antar siswa. Sebagian besar siswa SMP N 1 Yogyakarta

tahun ajaran 2016/2017 sudah mampu memahami komunikasi

interpersonal yang baik.

2. Berdasarkan skor item terendah diperoleh 4 item sebagai dasar usulan

topik-topik bimbingan pribadi-sosial. Topik-topik yang diusulkan adalah

“Melatih kepercayaan diri”, “ Aku dan Perasaanku”, “Aku menghargai

perasaan orang lain” dan “Motivasiku”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di SMP N 1

Yogyakarta memiliki keterbatasan diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Pelaksanaan penelitian kurang lengkap dikarenakan tidak adanya tahap uji

coba penelitian serta keterbatasan waktu sehingga langsung melakukan uji

terpakai penelitian.

2. Kuesioner komunikasi interpersonal hanya sebagian yang mengungkap

pernyataan mengenai Generasi Z.

3. Penelitian ini masih terdapat kekurangan yang dapat diperbaiki dan lebih

ditingkatkan lagi bagi peneliti selanjutnya.

C. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dari penelitian, berikut ini

disampaikan saran-saran kepada beberapa pihak.

1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Guru Bimbingan dan Konseling dapat membantu siswa kelas VIII

SMP N 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 meningkatkan komunikasi

interpersonal melalui pelaksanaan bimbingan yang sesuai dengan

kebutuhan siswa. Selain itu juga perlu adanya konseling maupun kegiatan

lain (retreat, outbound, kegiatan pelatihan kepemimpinan) yang

menunjang siswa agar semakin mau dan mampu terbuka dalam

berinteraksi dengan orang lain serta siswa dapat memahami pentingnya

komunikasi interpersonal yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

2. Bagi Peneliti Lain

Peneliti lain apabila ingin mengadakan penelitian terhadap topic

penelitian yang sama, saat melakukan observasi sebaiknya peneliti dapat

mengamati siswa saat mengikuti pelajaran, selain itu juga dapat

melakukan wawancara kepada guru maupun kepala sekolah sehingga

peneliti mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai dengan hasil

observasi yang dilakukan. Penting bagi peneliti untuk mempersiapkan

instrumen yang akan digunakan baik dengan membuat instrumen baru

atau mengembangkan instrumen yang telah dibuat peneliti.

Persiapan instrumen dapat dilakukan dengan melakukan uji coba

sebelum instrumen diberikan pada siswa agar peneliti mengetahui apakah

instrument tersebut benar-benar mengungkap komunikasi interpersonal

siswa. Oleh sebab itu ada baiknya peneliti membuat item-item dengan

jumlah yang cukup banyak sehingga jika item dinyatakan gugur masih

ada item lain yang mewakili indikatornya. Peneliti juga diharapkan lebih

teliti dalam tata bahasa penulisan agar mudah dipahami oleh siswa.

3. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah sebaiknya bekerjasama dengan guru Bimbingan

dan Konseling dalam membantu siswa mengembangkan dan

meningkatkan komunikasi interpersonal melalui pemberian fasilitas-

fasilitas yang sekiranya diperlukan oleh guru Bimbingan dan Konseling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

dalam melaksanakan bimbingan. Misalnya adanya jam masuk kelas untuk

kegiatan Bimbingan dan Konseling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

DAFTAR PUSTAKA

Abu, Ahmadi. (1991). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: RinekaCipta.

Azwar, S. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifudin. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifudin. (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hurlock E. B .(1988). Perkembangan Anak, Edisi keenam jilid 1 (Terjemahan).Jakarta:

Erlangga.

Hurlock E. B .(1988). Perkembangan Anak, Edisi keenam jilid 2 (Terjemahan). Jakarta:

Kanisius.

Hidayanto, D.N. (1992). Pengantar Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Lunandi, A.G., (1989), Komunikasi Mengenai : Meningkatkan Efektivitas Komunikasi antar

Pribadi. Yogyakarta: Kanisius.

Maulana & Gumelar.(2013). Psikologi Komunikasi dan Persuasi. Jakarta: Akademia Permata.

Masidjo.(1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Puspita, Rima. (2007). Program Bimbingan Pribadi-Sosial Untuk Mengembangkan Kecerdasan

Interpersonal Siswa Program Akselerasi. Skripsi PPB UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rakhmat, (1988), Psikologi Komunikasi. Bandung: CV. Remaja Karya.

Siahaan, S.M. (2000). Komunikasi Pemahaman dan Penerapannya. Jakarta: Gunung Mulia.

Sinurat, R. H. Dj. Handout Mata Kuliah Komunikasi Antar pribadi.Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Sugiono.(2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Winkel.(2004). Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Winkel, W.S dan Hastuti.(2012). Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan (Revisi).

Yogyakarta: Media Abadi.

Wood, Julia. T. (2013). Komunikasi Interpersonal Interaksi Keseharian. Jakarta: Salemba

Humanika.

Rubik.com/read/39201/mengenal-generasi-z

http://akhmadsudrajat.wordpress.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 1Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Komunikasi Interpersonal Valid dan Tidak Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Item Hasil Keterangan

1 .157 Tidak valid

2 .486 Valid

3 .097 Tidak valid

4 .253 Tidak valid

5 .302 Valid

6 .203 Tidak valid

7 .628 Valid

8 .316 Valid

9 .491 Valid

10 -.270 Tidak valid

11 .237 Tidak valid

12 -.267 Tidak valid

13 .222 Tidak valid

14 .240 Tidak valid

15 .461 Valid

16 .310 Valid

17 .266 Tidak valid

18 .093 Tidak valid

19 .684 Valid

20 .581 Valid

21 .531 Valid

22 .432 Valid

23 .436 Valid

24 .073 Tidak valid

25 .573 Valid

26 .464 Valid

27 .403 Valid

28 .393 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

29 .248 Tidak valid

30 .660 Valid

31 .447 Valid

32 .379 Valid

33 .387 Valid

34 .522 Valid

35 .426 Valid

36 .399 Valid

37 .230 Tidak valid

38 .548 Valid

39 .368 Valid

40 .507 Valid

41 .543 Valid

42 .632 Valid

43 .590 Valid

44 .504 Valid

45 .556 Valid

46 .603 Valid

47 .273 Tidak valid

48 368. Valid

49 .371 Valid

50 .398 Valid

51 517 Valid

52 .124 Tidak valid

53 .484 Valid

54 .322 Valid

55 507 Valid

56 .580 Valid

57 .585 Valid

58 .525 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

59 .523 Valid

60 .307 Valid

61 .096 Tidak valid

62 .351 Valid

63 .648 Valid

64 .412 Valid

65 .542 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 2Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

KUESIONER KOMUNIKASI INTERPERSONAL

DisusunOleh:

Oeksi Dwi Prihatiningtyas (121114005)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

KUESIONER

A. Identitas

Kelas :

Jenis Kelamin :

Usia :

Tanggal Pengisian :

B. Kata Pengantar

Pada kesempatan ini kami meminta kerelaan dan kesediaan teman-teman

untuk mengisi kuesioner ini. Dengan demikian kami sangat mengharapkan teman-

teman mengisi kuesioner ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri dan

pengalaman teman-teman. Atas kesediaan teman-teman saya mengucapkan terima

kasih.

C. Petunjuk Pengisian

Di bawah ini ada sejumlah pernyataan. Bacalah masing-masing pernyataan

dengan teliti. Berikanlah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan

sesuai dengan pengalaman teman-teman.

Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut:

1. Sangat Sesuai (SS) : Hal ini sangat sesuai dengan diri teman-

teman dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.

2. Sesuai (S) : Hal ini sesuai dengan diri teman-teman dan

pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

3. Tidak Sesuai (TS) : Hal ini tidak sesuai dengan diri teman-teman

dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.

4. Sangat Tidak Sesuai (STS) : Hal ini sangat tidak sesuai dengan diri

teman-teman dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah-langkah mengisi kuesioner ini secara praktis adalah sebagai berikut

1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuesioner ini!

2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan diri teman-

teman!

3. Berilah tanda centang pada kolom yang telah disediakan!

Contoh :

No Pernyataan SS S TS STS

1 Orangtua mengecek PR setiapharinya

2 Orangtua saya tidak mendampingisaya waktu belajar dirumah

No Pernyataan AlternatifJawaban

SS S TS STS

1 Saya menegur teman untuk tidak membuang sampahsembarangan

2 Saya bercerita bersama teman secara jujur ketikamenghadapi masalah

3 Saya menceritakan kepada teman tentang nilai ujian sayayang jelek

4 Saya merasa ragu untuk mengungkapkan kekurangan yangsaya miliki dengan teman lain

5 Saya enggan bertukar pendapat dengan teman untukmenyelesaikan suatu masalah

6 Ketika saya ada masalah lebih baik saya menyendiridaripada bercerita kepada teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

7 Ketika teman meminta pendapat tentang pakaian yangdibelinya saya mengatakan apa adanya

8 Saya memperhatikan teman yang sedang berbicara kepadasaya

9 Saya akan berkata jujur kepada sahabat saya ketikamempunyai kesalahan kepada orang lain

10 Saya cenderung diam dan tidak menanggapai ketika diajakberbicara

11 Saya memilih memendam perasaan kecewa saya terhadapteman daripada mengatakannya secara langsung

12 Saya bebicara langsung kepada teman bahwa saya menolakpendapat teman ketika berdiskusi

13 Saya mengungkapkan rasa bahagia kepada teman denganmentraktir makan

14 Saya senang ketika teman memberi hadiah

15 Saya bahagia ketika saya melihat orang lain mengalamikeberhasilan

16 Ketika saya sedang sedih saya menangis dihadapan teman

17 Saya merasa takut apabila memulai pembicaraan denganorang yang baru saya temui

18 Saya sulit mengungkapkan perasaan kecewa saya kepadaorang lain

19 Ketika teman saya putus asa saya memberikan semangat

20 Saya menyemangati teman yang mendapatkan nilai burukdalam ujian

21 Saya memahami teman saya yang sedang sedih

22 Saya mengabaikan teman saya yang bertindak kasarterhadap teman lain

23 Saya sulit untuk memahami pengalaman sedih orang lainketika curhat bersama

24 Saya marah ketika teman mengejek saya

25 Saya dapat merasakan kesedihan yang dialami teman saya

26 Saya mengejek teman yang terlambat berangkat ke sekolah

27 Saya menghibur teman ketika teman sedang murung

28 Mendengarkan curhatan teman akan menghabiskan waktusaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

29 Saya merasa kesulitan memahami perasaan orang lain

30 Saya menolak ketika ada teman yang ingin bergabung untukmengobrol

31 Saya malu untuk bertanya tentang pelajaran kepada temanyang lebih pintar

32 Saya ragu-ragu berbicara dengan teman yang baru sayakenal

33 Saya mendengarkan dengan sungguh-sungguh setiapperkataan orang lain

34 Saya senang bertanya kepada teman tentang pelajaran yangtidak saya mengerti

35 Saya senang mendengarkan curhatan teman saya

36 Saya menyisihkan uang jajan untuk membantu teman yangkesusahan

37 Saya meluangkan waktu untuk menjenguk teman yang sakit

38 Memberikan semangat kepada teman adalah tindakan yangsia-sia

39 Saya malas mendengarkan keluhan dari teman saya melaluitelepon

40 Saya menerima perbedaan karakter yang dimiliki oleh teman

41 Saya menerima teman tanpa melihat status sosial

42 Saya enggan membantu teman yang sedang mengalamikesusahan

43 Saya menerima masukan pendapat dari teman

44 Saya menerima pendapat teman tentang diri saya denganmengatakan terima kasih

45 Saya merasa nyaman untuk bercerita dengan teman dekat

46 Saya menolak ketika teman saya memberikan usulan

47 Saya sulit menerima kritikan dari orang lain

48 Ketika teman sedang menceritakan kesedihannya, sayalangsung menghiburnya

49 Saya merasa senang apabila orang lain curhat kepada saya

50 Saya merasa diri saya mampu untuk menjadi temanberbicara bagi orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

51 Saya memberikan semangat kepada teman saat diamelakukan hal yang positif

52 Saya merasa diri saya bukanlah lawan bicara yangmenyenangkan

53 Saya senang ketika orang lain menderita

54 Saya bersedia mendengarkan pendapat yang berbeda dengansaya

55 Saya menghargai setiap apa yang diungkapkan oleh teman

56 Saya memberikan semangat kepada teman pada saat ujian

57 Saya pura-pura tidak mendengar ketika teman sedangmengungkapkan kekesalannya

58 Saya suka bertanya tentang pelajaran yang sulit kepadateman saya

59 Saya enggan mendengarkan pembicaraan teman ketikaberdiskusi

60 Ketika teman berpendapat dalam diskusi, saya segeramembantah

61 Saya marah jika ada teman yang memotong pembicaraandalam diskusi

62 Saya senang mendengarkan teman yang sedangmenceritakan tentang liburannya

63 Saya menghargai teman yang berbeda daerah dengan saya

64 Saya sulit menerima perbedaan pandangan dari temansekolah saya

65 Saya enggan menanggapi pendapat teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 3Tabulasi Data Kategorisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

valid : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

2 5 7 8 9 15 16 19 20 21 22 23 25 26 27

1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3

2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3

4 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3

5 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

6 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

7 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 2 4 3

8 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

9 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3

10 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3

11 4 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3

12 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3

13 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3

14 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

15 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

16 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

17 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3

18 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4

19 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3

20 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3

21 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3

22 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3

23 4 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4

24 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3

25 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3

26 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3

27 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3

28 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3

29 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3

30 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3

31 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3

32 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3

33 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4

34 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

35 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4

36 4 3 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4

37 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3

38 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

40 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

41 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

42 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3

43 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3

44 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4

45 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3

46 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4

47 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3

48 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3

49 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3

50 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3

51 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4

52 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 2 3 4 3

53 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4

54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3

55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

56 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

57 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3

58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

59 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3

60 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 3

61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

62 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4

63 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3

64 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Jumlah 213 206 ## 218 206 208 171 210 210 212 197 192 196 220 206

ktgr.item ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

28 30 31 32 33 34 35 36 38 39 40 42 43 44 45

2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3

3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

3 3 4 2 3 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3

3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3

3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4

4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4

4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3

3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4

3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4

3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3

3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4

3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4

4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4

3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4

3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4

3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3

4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

3 4 4 2 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4

4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3

4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4

4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4

2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4 4

3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4

3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4

3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3

3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3

4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3

3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3

3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3

4 4 3 1 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4

3 3 3 1 4 4 4 3 4 1 4 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4

3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4

3 4 2 2 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3

4 4 3 2 4 3 4 2 4 2 3 4 4 4 3

3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3

4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4

3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4

3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3

3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3

3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3

2 4 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4

3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

206 220 219 160 ## ## 222 192 ## 205 220 227 205 208 220

ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

46 47 48 49 50 51 53 54 55 56

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 4 3 3 4 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 3 3 3 3 4 4 4 4

3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 3 3 3 3 4 3 4 4

3 2 3 4 3 3 4 3 4 3

4 4 4 3 3 4 4 3 3 3

3 3 3 4 4 3 3 4 4 3

3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

3 3 3 3 3 4 4 3 4 4

3 3 3 4 3 3 4 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 2 4 4 4 4 4 3 3 4

3 3 3 4 4 3 3 3 3 3

3 3 3 4 3 4 4 3 4 4

4 3 3 4 4 3 4 3 3 4

3 3 3 4 3 3 4 3 3 3

3 2 3 3 3 4 4 3 3 4

3 4 3 4 4 4 3 3 3 4

4 3 3 3 3 3 4 4 4 4

3 3 4 4 3 3 3 4 3 3

4 4 4 4 3 4 4 3 4 4

4 3 3 3 3 3 4 3 3 3

3 3 4 3 3 3 4 3 3 3

4 3 3 4 3 4 4 4 4 4

3 3 3 3 4 3 4 3 3 3

4 3 3 3 3 3 4 3 3 3

4 3 3 3 3 4 4 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 4 4

4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

4 4 3 4 4 4 4 4 4 4

3 2 4 4 4 4 4 3 3 3

3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

3 3 3 4 3 3 4 3 3 3

3 3 3 3 3 4 4 3 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

3 4 3 3 3 4 4 3 3 3

3 3 4 3 3 4 4 3 3 3

4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

4 4 3 3 3 3 4 3 3 3

3 3 3 4 3 3 3 4 3 3

3 3 3 4 3 4 4 3 4 4

3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

3 3 4 4 3 3 3 3 3 3

3 4 4 4 4 4 4 3 3 3

3 4 3 4 3 3 4 3 4 4

4 4 3 4 3 4 4 3 3 4

3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

4 3 3 4 3 3 4 3 3 3

3 3 3 4 3 3 3 3 3 4

3 3 3 4 4 4 4 3 3 4

3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

3 2 4 4 4 3 4 4 4 4

4 2 3 3 3 3 4 4 4 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

4 3 3 4 4 4 4 3 4 4

4 3 3 3 3 3 4 3 4 3

4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

211 197 206 222 207 213 237 204 212 216

ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

41 42 43 44 45 46 47 48 57 58 59 60 62 63 64 65

kategorisasi subjek

3 3 3 3 3 3 3 3 136 Kurang Baik

4 3 3 3 3 4 3 3 151 Cukup Baik

3 3 3 3 3 3 3 3 142 Cukup Baik

3 3 3 3 3 3 3 3 142 Cukup Baik

3 3 3 3 3 3 3 3 143 Cukup Baik

3 4 4 4 3 4 4 3 157 Cukup Baik

3 3 3 3 4 3 2 3 147 Cukup Baik

3 3 3 4 3 4 3 4 146 Cukup Baik

3 3 3 3 3 3 3 3 143 Cukup Baik

3 4 4 3 3 3 3 4 163 Cukup Baik

4 4 4 4 3 4 3 4 162 Cukup Baik

3 4 3 3 4 4 3 4 164 Cukup Baik

3 3 3 3 3 3 3 3 146 Cukup Baik

3 3 3 4 3 3 3 3 146 Cukup Baik

3 3 4 3 3 3 3 3 151 Cukup Baik

3 3 3 3 3 3 3 3 146 Cukup Baik

3 3 3 3 3 3 2 3 144 Cukup Baik

4 3 3 4 3 3 3 3 159 Cukup Baik

3 3 3 3 3 3 3 3 149 Cukup Baik

4 3 3 3 3 3 3 3 154 Cukup Baik

3 4 4 4 3 4 3 4 172 Cukup Baik

3 3 3 4 3 3 3 3 150 Cukup Baik

3 3 3 3 3 4 3 3 160 Cukup Baik

3 3 3 4 4 4 3 4 168 Cukup Baik

4 4 4 4 3 4 3 4 165 Cukup Baik

3 3 3 3 3 3 2 3 143 Cukup Baik

4 4 3 3 4 4 3 3 179 Baik

3 3 3 3 4 4 3 4 158 Cukup Baik

4 4 3 3 3 3 3 3 156 Cukup Baik

4 4 4 4 3 4 3 4 177 Baik

3 3 3 4 3 3 3 4 146 Cukup Baik

3 4 4 4 3 3 3 4 154 Cukup Baik

4 3 3 4 3 4 3 3 165 Cukup Baik

3 3 3 3 3 3 3 3 144 Cukup Baik

4 4 4 3 3 3 3 3 161 Cukup Baik

4 4 4 4 4 4 4 4 179 Cukup Baik

3 4 4 3 3 4 4 4 180 Baik

3 4 3 3 4 4 3 3 161 Cukup Baik

4 3 3 3 3 3 3 3 150 Cukup Baik

3 3 3 4 3 3 3 3 148 Cukup Baik

4 3 3 3 3 3 3 3 159 Cukup Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

3 3 4 4 3 3 3 3 155 Cukup Baik

4 3 3 3 3 4 3 4 160 Cukup Baik

4 4 4 4 3 4 2 4 167 Cukup Baik

4 4 4 3 3 4 4 4 177 Baik

4 3 4 4 3 3 4 4 163 Cukup Baik

3 3 4 3 3 3 2 4 149 Cukup Baik

4 3 3 4 4 4 4 4 167 Cukup Baik

3 3 3 4 2 3 2 3 147 Cukup Baik

3 3 2 3 4 3 3 3 158 Cukup Baik

4 3 3 3 4 4 4 4 169 Cukup Baik

3 3 4 4 4 3 3 3 160 Cukup Baik

4 3 4 4 4 4 3 4 167 Cukup Baik

3 3 3 3 3 3 3 3 138 Kurang Baik

3 3 3 3 3 3 3 3 153 Cukup Baik

3 3 3 2 3 3 3 3 152 Cukup Baik

3 4 3 3 4 4 2 3 157 Cukup Baik

3 3 3 3 3 3 3 3 152 Cukup Baik

4 4 3 4 3 4 3 3 162 Cukup Baik

4 4 3 4 3 4 4 4 158 Cukup Baik

3 4 3 3 3 3 3 3 146 Cukup Baik

4 3 4 4 3 4 3 4 180 Baik

3 3 3 3 3 4 4 4 155 Cukup Baik

4 4 4 4 4 4 4 4 189 Baik

216 213 211 217 205 220 195 217 ST ST ST ST ST ST ST ST

Keterangan:

Warna biru: jumlah subjek

Warna hijau: item valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN 4Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI