komposit blok 18, rekap
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Komposit Blok 18, Rekap
1/11
Dental Material Journal 2013
ABSTRAK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran gigi
mengenai restorasi yang memperhatikan sifat dari jaringan tubuh terhadap penyinaran,
dapat membantu perkembangan teknik restorasi gigi yang mampu mengedepankan nilai
estetis terutama untuk gigi anterior. Dewasa ini restorasi Resin Komposit merupakan
alternatif yang banyak dipilih oleh pasien untuk mengembalikan struktur gigi anterior
yang rusak ke bentuk semula yang biasanya banyak disebabkan oleh trauma. Hal ini
disebabkan resin komposit memiliki kelebihan dari segi estetik dan memiliki daya
adhesif yang cukup kuat. Namun, restorasi resin komposit juga memiliki kekurangan,
diantaranya dapat terbentuk microleakage celah mikro! yang merupakan jalan masuk
"at warna pada restorasi sehingga menyebabkan discolorisasi. Discolorisasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain teknik finishing dan polishing permukaan
restorasi dan berbagai jenis larutan staining.
#tudi literatur ini menggunakan jurnal yang diambil dari berbagai media yang
dibatasi minimal tahun $%%&. 'ujuan dilakukan studi literatur ini adalah untuk
mengetahui perubahan warna pada restorasi resin komposit yang dipengaruhi olehfaktor teknik restorasi terutama pada tahap polishing dan staining dari berbagai macam
larutan staining. Hasil studi literatur ini menunjukkan bahwa pengaruh larutan staining
dan teknik polishing pada perubahan warna resin komposit signifikan dengan nilai
P(%.%).
1
-
7/22/2019 Komposit Blok 18, Rekap
2/11
Dental Material Journal 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
*engembalikan atau memperbaiki bentuk, fungsi dan penampilan gigi
yang rusak merupakan tujuan dari restorasi. +stetika merupakan faktor penting
yang harus diperhatikan demi tercapaianya kepuasan pasien. erbagai bahan
restorasi terus dikembangkan untuk menghasilkan bahan yang benar-benar sesuai.
*acam bahan restorasi yang biasa digunakan oleh para dokter gigi saat ini
diantaranya Resin Komposit, Glass Ionomer Cement, Kompomer dan /malgam.
Pengaplikasian bahan restorasi harus memperhatikan indikasi dan kontra indikasi
yang ada, sehingga hasil yang dicapai bisa optimal. 'erutama untuk gigi anterior,
suatu bahan hendaknya bersifat adhesif, warna sesuai dengan gigi yang ada, dapat
diterima struktur gigi dan jaringan lunak disekitarnya, mudah dikerjakan, serta
dapat mengembalikan bentuk dan fungsi gigi.
#tabilitas warna pada hasil restorasi dapat dipengaruhi oleh beberapafaktor, baik faktor intrinsik maupun ekstrinsik. Dalam studi kali ini akan dibahas
mengenai stabilitas warna restorasi komposit yang dipengaruhi oleh kekasaran
permukaan pada tahap polishing dan pemaparan larutan staining. Kesalahan pada
tahap polishing ketidak telitian operator, penggunaan instrument0mata bur yang
salah! akan menghasilkan permukaan restorasi yang kasar. Permukaan kasar pada
hasil restorasi bisa menyebabkan plak mudah menempel pada permukaan dan jika
terpapar terlalu lama, bukan tidak mungkin bila restorasi tersebut mengalami
perubahan warna.
#elain kekasaran permukaan restorasi dari hasil polishing, perubahan
warna pada restorasi juga dipengaruhi oleh larutan staining, misalnya kopi, teh,
minuman bersoda, dan berbagai larutan berwarna dengan konsentrasi kuat lainnya.
Perubahan ini terjadi karena proses kimiawi antara bahan restorasi yang digunakan
dengan larutan staining.
2
-
7/22/2019 Komposit Blok 18, Rekap
3/11
Dental Material Journal 2013
#tudi ini dibuat berdasarkan literatur-literatur jurnal minimal tahun $%%&!
yang telah didapat kemudian di re1iew, penulis tidak melakukan penelitian. Hasil
re1iew dari berbagai literatur tersebut kemudian disusun secara sistematis untuk
dijadikan sebagai naskah publikasi. #tudi literatur dilakukan untuk mengetahui
perbedaan maupun dukungan teori dari masing-masing penelitian penulis
sebelumnya, sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan baru.
B. RUMUSAN MASALAH
2. /pakah ada pengaruh dari kekasaran permukaan hasil polishing pada restorasi
resin komposit terhadap stabilitas warnanya3
$. /pakah ada pengaruh pemaparan berbagai larutan staining terhadap stabilitas
warna yang mempengaruhi estetika resin komposit3
3
-
7/22/2019 Komposit Blok 18, Rekap
4/11
Dental Material Journal 2013
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TELAAH PUSTAKA
Komposit
Komposit merupakan bahan restorasi yang memiliki sifat estetika yang bagus
mempunyai derajat transluensi yang tinggi!, memiliki sifat fisik yang lebih baik
dibandingkan dengan bahan tumpatan lain, dan cara pengaplikasiannya tergolong
mudah yang terbaru adalah bahan dengan polimerisasi yang dibantu dengan sinar!.
4arnanya tergantung pada jenis serta ukuran pasi dan pewarna yang dipilih oleh pabrik
pembuatnya, mengingat resin itu sendiri sebenarnya transparan. Dalam jangka panjang,
warna restorasi resin komposit dapat bertahan cukup baik. iokompabilitas resin
komposit kurang baik jika dibandingkan dengan bahan restorasi Glass Ionomer Cement,
karena resin komposit merupakan bahan yang iritan terhadap pulpa jika pulpa tidak
dilindungi oleh bahan pelapik!. /gar pulpa terhindar dari kerusakan, dinding dentin
harus dilapisi oleh semen pelapik yang sesuai, sedangkan teknik etsa digunakan untuk
membuka tubuli dentinalis sehingga bahan dapat menyatu dengan struktur gigi.
Pemilihan Wana Gi!i "an Resin Komposit
4arna alami gigi adalah polikromatik yang berarti memiliki berbagai macam
warna dan nuansa yang mungkin dipersepsikan atau ditafsirkan oleh mata seseorang.
5ntuk mengidentifikasi warna gigi secara tepat dan rinci bukanlah pekerjaan yang
sederhana. 6leh karena itu pemilihan wama gigi untuk suatu restorasi dibantu dengan
menggunakan sistem *unsell. #istem *unsell digambarkan sebagai suatu bidang tiga
dimensi warna yaitu hue, chroma dan 1alue. Hue merupakan warna dari suatu benda
4
-
7/22/2019 Komposit Blok 18, Rekap
5/11
Dental Material Journal 2013
yang memberikan perbedaan dari suatu warna terhadap warna lainnya, seperti warna
hijau, merah, kuning, atau biru, dan digambarkan oleh sebuah lingkaran. Di bidang
kedokteran gigi, Hue biasanya dihubungkan dengan warna dentin yang memberikan
warna dasar pada gigi normal dan biasa disimbolkan dalam bentuk huruf yaitu /, , 7,
dan D.
7hroma yaitu intensitas warna yang membedakan warna yang kuat dengan
warna yang lemah, digambarkan sebagai jarak lingkaran dari pusat. Dalam bidang
kedokteran gigi, chroma biasa dikaitkan dengan warna translusen dari enamel yang
disimbolkan dalam bentuk angka. 8alue adalah kualitas warna yang berhubungan
dengan pencahayaan, hal ini merupakan tingkat kecerahan, digambarkan sebagai garis
1ertikal. Putih memiliki nilai 1alue tertinggi, sebaliknya hitam memiliki nilai 1alue
terendah.
9aktor-faktor yang mempengaruhi warna lainnya adalah kondisi pengamatan
dan daya penglihatan mata. #elain itu, ketebalan dari struktur gigi dan kelembapan di
sekitar gigi juga mempengaruhi dari penafsiran warna gigi itu sendiri. Pada 20& daerah
ser1iks akan cenderung lebih gelap bila dibandingkan dengan bagian tengah dan 20&
insisal yang dikarenakan ketebalan struktur enamel yang memberikan warna dasar pada
gigi lebih tipis pada bagian 20& ser1iks. Kelembaban rongga mulut juga mempunyai
peran dalam penafsiran warna dari gigi yang dikarenakan enamel yang dehidrasi akan
lebih tidak terlihat translusen sebesar :$;.
5
-
7/22/2019 Komposit Blok 18, Rekap
6/11
Dental Material Journal 2013
-
7/22/2019 Komposit Blok 18, Rekap
7/11
Dental Material Journal 2013
Pada metode ini menggunakan coarse, medium, dan fine grit. #etiap macam alat
tersebut diaplikasikan selama $% detik dengan kecepatan2).%%% rpm pada
permukaan restorasi.
$. +nchance finishing dan polishing system
Pada metode ini menggunakan alumunium o@ide disk selama &% detik pada
permukaan restorasi. *etode ini juga menggunakan pasta polishing fine dan
e@tra-fine.
&. Ala"e B bond 1arnish
Pada metode ini menggunakan bantuan alat penyinaran yaitu light-curing
1arnish. #etiap permukaan restorasi disinari oleh light-curing 1arnish selama $%
detik atau sesuai dengan petunjuk pabrik.
=. R@create diamond polishing paste
Pada metode ini menggunakan pasta r@create diamond polishing yang
diaplikasikan selama 2 menit pada permukaan restorasi.
). Pumice powder with goat hair wheel
Pada metode ini menggunakan goat hair wheel yang sudah diberi pumis dan
diaplikasikan pada permukaan restorasi selama $ menit pada kecepatan
&%%%rpm. *etode ini biasanya juga menggunakan pasta polishing uni1ersal.
#etiap metode polishing tersebut menghasilkan kekasaran yang berbeda dari pemukaan
restorasi komposit. Namun, sampai saat ini belum ada literatur yang menerangkan atau
menjelaskan tentang keefekti1itasan dari perbedaan teknik polishing terhadap hasil
kekasaran permukaan restorasi.
Me#anisme Pe$%ahan Wana
Perubahan warna pada restorasi estetik seperti restorasi komposit untuk gigi
anterior merupakan alasan utama para pasien untuk menggantinya dengan restorasi
yang lebih baru. Perubahan warna pada restorasi komposit sebenarnya masih tidak
7
-
7/22/2019 Komposit Blok 18, Rekap
8/11
Dental Material Journal 2013
diketahui secara pasti oleh dokter gigi. Perubahan warna biasanya terjadi melalui &
mekanisme, yaitu
2. +@ternal disklororasi yang biasanaya disebabkan oleh akumulasi dari plak dan
stain
$. Perubahan pada permukaan atau sub permukaan restorasi yang disebabkan oleh
penetrasi dan reaksi dari staining agent yang ada pada permukaan superficial
resstorasi komposit
&. Cnternal disklororasi yang biasanya disebabkan oleh reaksi psiko-chemical di
dalam restorasi.
eberapa faktor seperti struktur matri@ dari bahan restorasi juga mempengaruhi
kesetabilan warna dari restorasi komposit. Hydrophilik matri@ lebih rentan terhadap
absorpsi air , penetrasi agent, dan staining, dibandingakan dengan matri@ hydrophobic.
5kuran dan tipe filler glass, silikon syrgo dan yang lainnya! juga mempengaruhi
restorasi terhadap staining.
Pada studi literatur, beberapa percobaan sudah dilakukan untuk memastikan
penyebab terjadi perubahan warna yang biasanya menggunakan alatspectrophotometry./lat tersebut bekerja dengan cara memancarkan cahaya ke arah resin komposit yang
sudah diberi perlakuan kemudian di refleksikan ke alat yang dapat menerima secara
spesifik.
-
7/22/2019 Komposit Blok 18, Rekap
9/11
Dental Material Journal 2013
KESIMPULAN
Dari studi literatur ini dapat disimpulkan bahwa
2. Pemahaman tentang penentuan warna gigi dan pemilihan warna bahan restorasi
komposit membantu operator dalam melakukan restorasi estetis yang tidak
terlihat oleh mata restorasi sewarna gigi!
$. 'erdapat pengaruh yang signifikan pada teknik polishing dan larutan staining
terhadap stabilitas warna restorasi komposit. Hal ini ditunjukkan oleh hasil
pengolahan data yang menunjukkan P(%,%)
&. 'eknik polishing dan finishing menentukan kekasaran pada pemukaan restorasi
yang dapat membantu penetrasi agent staining yang mengganggu kesetabilan
warna restorasi komposit.
=. Hasil perubahan warna yang paling besar terdapat pada cairan berakohol yaitu
red wine dan larutan kopi yang dicampur gula.
9
-
7/22/2019 Komposit Blok 18, Rekap
10/11
Dental Material Journal 2013
D/9'/R P5#'/K/
2. Ho, 7hristopher 7K.$%%E. F#hade #electionG online!,
http00www.dentistrybydesign.com.au0pdf0#hade#election.pdf, diakses tanggal
) >uni $%2$!
$. *undim, 9abricio *ariano.$%2%. F+ffect of staining solutions and repolishing
on color stability of direct compositesG.> /ppl 6ral #ci, 2:&!$=-$)=.
&. Nahsan, 9la1ia P.#.$%2%. F7linical strategis for esthetic e@cellence in anterior
tooth restorations understanding color and composite resin selectionG.> /ppl
6ral #ci, $%$!2)2-2)I.
10
http://www.dentistrybydesign.com.au/pdf/ShadeSelection.pdfhttp://www.dentistrybydesign.com.au/pdf/ShadeSelection.pdf -
7/22/2019 Komposit Blok 18, Rekap
11/11
Dental Material Journal 2013
11