kompomer

6
Indikasi dan kontraindikasi kompomer Indikasi penggunaan kompomer , yaitu: - kelas I desidui - kelas II desidui - kelas III - kelas V, untuk restorasi servikal dan karies akar karena daya tahan terhadap abrasi lebih bagusdaripada resin komposit hybrid. - pit dan fissure sealant Kontraindikasi penggunaan kompomer, yaitu: - Klas I, Klas II, Klas IV, Klas VI - Jika pasien mempunyai riwayat alergi terhadap satu atau lebih bahan restorasi resin, termasuk system adhesive .- Preparasi proksimal yang terlalu besar pada gigi molar permanen.

Upload: hananuradinda

Post on 12-Dec-2015

70 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Dental

TRANSCRIPT

Page 1: Kompomer

 Indikasi dan kontraindikasi kompomer

Indikasi penggunaan kompomer , yaitu:

- kelas I desidui

- kelas II desidui

- kelas III

- kelas V, untuk restorasi servikal dan karies akar karena daya tahan terhadap abrasi

lebih bagusdaripada resin komposit hybrid.

- pit dan fissure sealant

Kontraindikasi penggunaan kompomer, yaitu:

- Klas I, Klas II, Klas IV, Klas VI

- Jika pasien mempunyai riwayat alergi terhadap satu atau lebih bahan restorasi resin, termasuk

system adhesive

.- Preparasi proksimal yang terlalu besar pada gigi molar permanen.

 

- Pada tempat/lokasi dimana lapangan kerja tidak bisa diisolasi, seperti preparasi bagian

distaldari gigi molar 3.- Restorasi lesi karies di bagian akar, dimana daerah tersebut lebih cocok

menggunakan glassionomer cements

Page 2: Kompomer

.- Pada kotak interproksimal yang dalam, karena peningkatan jarak dari sumber cahaya.

Kelebihan dan kekurangan kompomer

Kompomer dan resin komposit memiliki kelebihan yang sama. Yang membedakannya adalah kompomer

mampu melepaskan fluor dan memilikiteknik penanganan yang lebih sederhana dari pada resin

komposit. Telah dibuktikan dari waktu ke waktu bahwa kompomer mampu melekat ke struktur

dentin gigi tanpa memerlukan sistem adhesif. Adapun kelebihan lain dari kompomer adalah

sebagai berikut:

- Light cure membuat bahan tumpatan menjadi cepat mengeras sehingga bisa segera

dilakukan finishing dan polishing.

- Apabila restorasinya sudah ditumpatkan dengan benar ke dalamkavitas gigi, maka akan

mencegah terjadinya celah tepi (marginal leakage) yang akan menyebabkan terjadinya staining,

hipersensitivitas dentin, dan sekunder karies.

-Sistem light cure memungkinkan kita untuk dapat menambah bahan restorasi yang baru

walaupun bahan restorasi yang semula telah mengeras. Ini sangat menguntungkan para dokter

gigi karena apabila kompomer yang kita tumpatkan ternyata kurang, kita bias memperbaiki

restorasi tersebut dengan menambah kompomer di kavitas tersebut di lain waktu.

-Warnanya estetis (sewarna dengan gigi), serta mudah diaplikasikan (dikemas dalam satu

komponen berbentuk pasta)

-Pembuangan jaringan tidak invasi.

Adapun kekurangan daripada kompomer adalah sebagai berikut:

-Dapat terjadi polimerisasi shrinkage  sekitar yang akanmenyebabkan adaptasi marginal antara

gigi dan bahan restorasi menjadi buruk sehingga mempermudah terjadinya fraktur dari cusp gigi.

Hal ini dapat dikompensasi apabila tindakan restorasi dilakukan sesuai dengan prosedur yang

ada.

-Ikatan bonding terhadap dentin bisa jadi bermasalah, terutama pada preparasi di daerah

marginal contohnya pada dasar kavitas yang berada di bawah cemento-enamel junction pada

preparasi proksimal.

-Penggantian cusps gigi yang hilang pada preparasi yang besar di gigi

Page 3: Kompomer

posterior telah dianggap tidak sesuai apabila menggunakan kompomer yang ditumpatkan secara

langsung. 

-Absorpsi air akan menyebabkan terjadinya diskolorisasi (staining) pada daerah permukaan dan

marginal dari tumpatan setelah beberapa tahun.

-Pasien dan operator sensitive terhadap komponen dari adhesif resin khususnya

hydroxyethylmethacrylate .

-Sulit untuk melakukan diagnosa dan interpretasi restorasi kompomer apabila ditinjau dari segi

radiografi

 

 

- Pada tempat/lokasi dimana lapangan kerja tidak bisa diisolasi, seperti preparasi bagian

distaldari gigi molar 3.- Restorasi lesi karies di bagian akar, dimana daerah tersebut lebih cocok

menggunakan glassionomer cements

.- Pada kotak interproksimal yang dalam, karena peningkatan jarak dari sumber cahaya.

Perawatan klas I kompomer pada gigi sulung

 Preparasi kavitas:

Metode preparasi kavitas klas I kompomer pada gigi sulung sebenarnya sama dengan

preparasikavitas klas I resin komposit pada gigi sulung.

1. Tentukan outline form untuk mendapatkan retensi mekanis antara tambalan dengan gigi.

2. Dapatkan akses ke jaringan gigi yang kariesmenggunakan bur bulat dengan kecepatan rendah.

Tidak perlu melakukan preparasi bentuk box dengan sudut-sudut yang

tajam( sharp internal line angles) seperti pada preparasi amalgam.

3. Kavitas diperdalam dengan memasukkan bur perlahan-lahan sehingga kedalaman kavitasyang

tercapai sekitar 0,5 – 1 mm.

4. Kavitas diperluas dengan menggunakan bur silindris.

 Pengisian/penumpatan kompomer :

1. Setelah selesai dipreparasi, bersihkan permukaan gigi dengan pumice dan air

untukmeningkatkan adhesi, kemudian keringkan sampai lembab, jangan overdrying 

Page 4: Kompomer

2. Aplikasikan liner yang sesuai sebagai basis untuk menggantikan dentin apabila preparasi yang

dilakukan mencapai dentin yang dalam. Liner yang digunakan bisa berupa resin-modified glass

ionomer.

3. Aplikasikan self-etching resin bonding system (seperti Prompt L-Pop, 3M ESPE,

St.Paul,Minn) untuk melekatkan compomer pada enamel gigi dan liner 

4. Bahan kompomer yang sudah tersedia dalam bentuk pasta injeksi disemprotkan/diinjeksikanke

dalam kavitas. Pada kavitas yang besar, penambalan dilakukan selapis demi selapis5. Pada

setiap lapisan kompomer yang kita tumpatkan ke dalam kavitas, di light cure selama 30detik.

6. Gunakan bur bulat besar dengan kecepatan rendah untuk membuang kelebihan kompomerdan

untuk membentuk permukaan oklusal dari gigi yang dipreparasi.

7. Lakukan pemeriksaan oklusi sentrik maupun dinamis dengan menggunakan kertas artikulasi.

8. Polishing pada tumpatan kompomer dapat dilakukan dengan menggunakan

white stone, lanjutkan dengan menggunakan metal strips atau linen strips (biasa untuk tumpatan

klas IIdan IV), kemudian terakhir menggunakan brush yang halus.

9. Terakhir, boleh aplikasikan fissure sealant untuk melindungi permukaan oklusal yang

mudahkaries (mencegah terjadinya karies sekunder akibat microleakage.