komplikasi demam tifoid pada anak

8/17/2019 Komplikasi Demam Tifoid Pada Anak

1/19

BAB I

PENDAHULUAN

Demam tifoid, yang juga dikenal sebagai demam enterik, adalah penyakit

multisistemik fatal yang disebabkan oleh Salmonella enterica, subspesies enterica

serovar typhi dan, pada tingkat lebih rendah, terkait serovar paratyphi A, B, dan C.

Manifestasi protein pada demam tifoid membuat penyakit ini menjadi tantangan

diagnostik. resentasi klasik meliputi demam, malaise, nyeri perut difus, dan

sembelit.!

Demam tifoid yang tidak diobati adalah penyakit yang dapat berkembang

menjadi delirium, perdarahan usus, perforasi usus, dan kematian dalam "aktu !

bulan. asien yang selamat dapat mengalami komplikasi neuropsikiatri permanen

atau jangka panjang. S. typhi telah menjadi patogen manusia utama selama ribuan

tahun, berkembang dalam kondisi sanitasi yang buruk dan rendahnya tingkat sosial

ekonomi. #al ini mungkin bertanggung ja"ab atas "abah besar Athena pada akhir

erang elopennesian. $ama S typhi berasal dari typhos %unani kuno, sebuah asap

halus atau a"an yang diyakini menyebabkan penyakit dan kegilaan. ada tahap

lanjutan demam tifoid, tingkat kesadaran pasien tidak dapat diperhitungkan.

Meskipun antibiotik telah terbukti mengurangi frekuensi demam tifoid di negara

maju, hal ini tetap menjadi endemik di negara&negara berkembang. !

1


2/19

BAB II

PEMBAHASAN

A. A$A'(M) DA$ *)S)(+( )

ambar !. 'raktus Digestivus

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal adalah sistem organ dalam tubuh

manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi -at&-at

gi-i dan energi, menyerap -at&-at gi-i ke dalam aliran darah serta membuang

bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari

tubuh.

2


3/19

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan /faring0,

kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem

pencernaan juga meliputi organ&organ yang terletak diluar saluran pencernaan,

yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

!. Mulut

Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan minuman.

Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari

mulut dilapisi oleh selaput lendir.

. 'enggorokan /*aring0

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Di dalam

lengkung faring terdapat tonsil yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung

kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.

1. 2erongkongan /3sofagus0

2erongkongan adalah tabung /tube0 berotot pada vertebrata yang dilalui

se"aktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan

berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik.

4. 5sus halus /5sus 2ecil0

5sus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak

di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah

3


4/19

yang mengangkut -at&-at yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding

usus melepaskan lendir yang melumasi isi usus dan air yang membantu

melarutkan pecahan&pecahan makanan yang dicerna. 5sus halus terdiri dari

tiga bagian yaitu duodenum, jejunum, ileum.

6. Colon /5sus Besar0

Colon dalam anatomi adalah bagian usus antara appendi7 dan rektum. *ungsi

utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Colon terdiri dari colon

asendens, colon transversum, colon desendens, colon sigmoid yang berhubungan dengan rectum.

B. D3*)$)S)

Demam 'ifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Salmonella 'yphi

yang ditandai dengan demam, gangguan pencernaan, dan diperburuk dengan

penurunan kesadaran 1

C. 3')(+( )

3tiologi tersering pada demam tifoid adalah Salmonella typhi dan Salmonella

parathypi. ada S.typhi, bakteri ini merupakan gram negatif yang motil, bergerak

dengan rambut getar, bersifat aerob dan tidak membentuk spora. 4

4


5/19

ambar . 'yphi di Ba"ah Mikroskop e"arnaan McConkey 4

2uman ini hidup baik sekali pada suhu tubuh manusia dan mati pada suhu 89:C

maupun oleh antiseptik. Bakteri ini mempunyai komponen antigen, yaitu;

!. Antigen ( /somotik0.

. Antigen # /flagel0.

1. Anti


6/19

populasi dan biasanya terjadi pada anak kecil dan anak muda. Selain dari orang

yang sudah terkena demam thypoid, orang yang sudah sembuh dan orang yang

bertanggung ja"ab terhadap makanan /pemba"a jangka panjang0 adalah

merupakan sumber infeksi. #al&hal pemba"a infeksi yang potensial adalah

termasuk makanan atau air yang dikonsumsi dari tempat makan di pinggir jalan,

es batu, dan es krim yg terbuat dari air yg terkontaminasi dan sayuran mentah

serta buah&buahan. $amun, banyak kasus di negara maju yang terjadi karena

bepergian terutama ke benua )ndia. 6

3. A'(*)S)(+( )

ambar 1. atofisiologi Demam 'ifoid

6


7/19

Bakteri penyebab demam tifoid menyebar melaui kontaminasi makanan,

minuman, dan kontak langsung dengan penderita demam tifoid. Sebagian besar

kuman dimusnahkan dalam lambung karena suasana asam di lambung /p# > 0

banyak yang mati namun sebagian yang lolos masuk ke dalam usus dan

berkembang biak dalam payer patch di usus. Bakteri yang masih hidup akan

mencapai usus halus tepatnya di jejunum dan ileum. Bila respon imunitas humoral

mukosa usus /)gA0 kurang baik maka kuman akan menembus sel&sel epitel /sel&M

merupakan sel epitel khusus yang melapisi peyer patch, merupakan port de entry

dari kuman ini0.?

2emudiam selanjutnya ke lamina propria. Di lamina propria, kuman

berkembang biak dan difagosit oleh sel fagosit terutama makrofag. Selanjutnya

diba"a ke payer patch di ileum distal dan kemudian ke kelenjar getah bening

mesenterika. Selanjutnya melalui ductus thoracicus, kuman yang terdapat dalam

makrofag ini masuk ke dalam sirkulasi darah dan menyebar ke seluruh organ

retikuloendotelial, terutama hati dan limpa. Di organ&organ @3S ini kuman

meninggalkan sel&sel fagosit dan kemudian berkembang biak di luar sel atau

ruang sinusoid. ?

Selanjutnya kembali masuk ke sirkulasi sistemik yang mengakibatkan

bakteremia kedua dengan disertai tanda&tanda dan gejala infeksi sistemik. Di

dalam hepar, kuman masuk ke kandung empedu. 2uman berkembang biak dan

bersama cairan empedu disekresikan secara intermitten ke dalam lumen usus.

7


8/19

Sebagian kuman dikeluarkan melalui feses dan sebagian masuk lagi ke aliran

darah setelah menembus usus. ?

roses yang sama terulang kembali, berhubung makrofag telah teraktivasi

dan hiperaktif maka saat fagositosis kuman Salmonella terjadi beberapa pelepasan

mediator inflamasi yang selanjutnya akan menimbulkan gejala reaksi inflamasi

sistemik. ada anak&anak biasanya mengigau se"aktu tidur yang terjadi 1 hari

berturut&turut. Dalam payer patch makrofag hiperaktif menimbulkan reaksi

hiperplasia jaringan. erdarahan saluran cerna dapat terjadi akibat erosi pembuluh

darah sekitar payer patch yang sedang mengalami nekrosis dan hiperplasia akibatakumulasi sel&sel mononuclear di dinding usus. ?

*. 3 A+A 2+)$)S

Masa inkubasi rata&rata 8 !4 hari. Manifestasi klinik pada anak

umumnya bersifat lebih ringan dan lebih bervariasi. Demam adalah gejala

yang paling konstan di antara semua penampakan klinis. Dalam minggu

pertama, keluhan dan gejala menyerupai penyakit infeksi akut pada umumnya

seperti demam, sakit kepala, mual, muntah, nafsu makan menurun, sakit perut,

diare atau sulit buang air beberapa hari, sedangkan pemeriksaan fisik hanya

didapatkan suhu tubuh meningkat dan menetap. Suhu meningkat terutama

sore dan malam hari. 8

Setelah minggu ke dua maka gejala menjadi lebih jelas demam yang

tinggi terus menerus, nafas berbau tak sedap, kulit kering, rambut kering, bibir

8


9/19

kering pecah&pecah =terkupas, lidah ditutupi selaput putih kotor, ujung dan

tepinya kemerahan dan tremor, pembesaran hati dan limpa dan timbul rasa

nyeri bila diraba, perut kembung. Anak nampak sakit berat, disertai gangguan

kesadaran dari yang ringan letak tidur pasif, acuh tak acuh /apati0 sampai

berat /delier, koma0.

Demam tifoid yang berat memberikan komplikasi perdarahan,

kebocoran usus /perforasi0, infeksi selaput usus /peritonitis0, renjatan,

bronkopnemoni dan kelainan di otak /ensefalopati, meningitis0. adi ada tiga

komponen utama dari gejala demam tifoid yaitu;!. Demam yang berkepanjangan /lebih dari 8 hari0.

. angguan saluran pencernaan.

1. angguan susunan saraf pusat=kesadaran.

. 3M3@)2SAA$ 3$5$ A$

emeriksaan laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis demam

tifoid dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu ;

!. emeriksaan Darah 'epiada penderita demam tifoid bisa didapatkan anemia, jumlah leukosit

normal, bisa menurun atau meningkat, mungkin didapatkan

trombositopenia dan hitung jenis biasanya normal atau sedikit bergeser ke kiri, mungkin didapatkan

aneosinofilia dan limfositosis relatif, terutama pada fase lanjut !9 .

. )dentifikasi 2uman melalui )solasi atau Biakan

9


10/19

Diagnosis pasti demam tifoid dapat ditegakkan bila ditemukan bakteri S. typhi

dalam biakan dari darah, urine, feses, sumsum tulang, cairan duodenum.

1. )dentifikasi 2uman Melalui 5ji Serologis

5ji serologis digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis demam tifoid

dengan mendeteksi antibodi spesifik terhadap komponen antigen S. typhi

maupun mendeteksi antigen itu sendiri.


11/19

Didalam eyer atch makrofag hiperaktif menimbulkan reaksi

hiperplasi jaringan /S. 'hypi intramakrofag akan menimbulkan

reski hipersensitivitas tipe lambat, hiperplasi organ, serta nekrosis

organ0. erdarahan saluran cerna dapat terjadi akibat akumulasi

sel&sel mononuklear dalam dinding usus. roses patologi jaringan

limfoid ini dapat berkembang hingga ke lapisan otot, serosa usus,

dan dapat mengakibatkan perforasi. ada peyer patch yang

terinfeksi dapat terbentuk luka atau tukak yang berbentuk lonjong

atau memanjang dalam sumbu usus. Bila luka menembus lumenusus dan mengenai pembuluh darah maka terjadi perdarahan.

Selanjutnya bila tukak menembus dinding usus maka perforasi

dapat terjadi. ada perforasi ileum, maka feses cair dan kuman&

kuman segera mengkontaminir peritoneum dan setelah mele"ati

masa inkubasi /rata&rata ?&G jam0 baru menimbulkan gejala

peritonitis. !

b. )leus aralitik

@eaksi a"al keradangan peritoneum adalah keluarnya eksudat

fibrinosa diikuti terbentuknya nanah dan perlekatan&perlekatan

fibrinosa untuk melokalisisr infeksi. Bila infeksi mereda, perlekata akan

menghilang, tetapi bila proses akan berlanjut terus maka pita&pita perlengketan

peritoneum akan sampai ke bagian lengkung usus ataupu organ&organ. 3ksudasi

11


12/19

cairan dapat berlebihan hingga menyebabkan dehidrasi yang terjadi penumpiukan

cairan di rongga peritoneal. Cairan dan elektrolit tadi akan masuk kedalam lumen

usus dan menyebabkan terbentuknya sekuestrasi. Dengan disertai perlekatan&

perlekatan usus, maka dinding usus menjadi atonia. Atonia dinding usus

menyebabkan permeabilitas dinding usus terganggu mengakibatkan dehidrasi,

syok, gangguan sirkulasi, oliguri. Sedangkan perlekatan&perlekatan menyebabkan

ileus paralitik atau obstruksi. )leus menyebabkan kembung, mual, muntah,

sedangkan reaksi inflamasi menyebabkan febris. !

. 2omplikasi 3kstraintestinal !1

!. Bronchitis dan Bronchopneumonia

ada sebagian besar kasus, didapatkan batuk. Biasanya bersifat ringan dan

disebabkan oleh bronchitis. neumonia bisa merupakan infeksi sekunder dan

dapat timbul pada a"al sakit atau masa akut. 2omplikasi yang biasa banyak

terjadi adalah abses paru efusi, dan empiema.

. 2olesistitis

ada anak jarang terjadi, bila terjadi umumnya pada hari kedua dengan gejala

dan tanda klinis yang tidk khas. Bila terjadi kolestititis maka penderita

cenderung untuk menjadi seorang karier.

1. 'ifoid 3nsefalopati

3nsefalopati merupakan gejala dan tanda klinis tifoid berupa; demam tinggi,

kesadaran menurun, muntah&muntah.

12


13/19

4. Meningitis

Meningitis yang dikarenakan Salmonella typhi sering didapatkan pada

neonatus atau bayi dibandingkan dengan anak. ejala klinis yang timbul tidak

khas sehingga diagnosis sering terlambat. enyebab tersering adalah

Salmonella havana dan Salmonella oranemburg. !1

6. Miokarditis

2omplikasi ini pada anak masih jarang dilaporkan, serta gambaran klinis yangtidak khas. )nsidennya terutama pada anak usia 8 tahun ke atas serta sering

terjadi pada minggu kedua dan ketiga. ambaran 32 dapat bervariasi,

antara lain; sinus takikardi, depresi segmen S', perubahan gelombang ), A<

blok tingkat ), aritmia, supraventrikular takikardi. !4

?. #epatitis 'ifosa

Bila memenuhi 1 atau lebih kriteria 2hosla yakni; hepatomegali, ikterik,

kelainan

laboratorium /antara lain ; bilirubin H19,? umol=l, peningkatan S ('=S ',

penurunan indeks '0, dan kelainan histopatologi.

8. 2arier kronik

'ifoid karier adalah seorang yang tidak menunjukkan gejala penyakit demam

tifoid tapi mengandung kuman salmonella tifoid pada sekretnya. Mengingat

13


14/19

karier sangat penting dalam hal penularan yang tersembunyi, maka penemuan

kasus sedini mungkin serta pengobatannya sangat penting dalam hal

menurunkan angka kematian. !4

). D)A $(S)S 2(M +)2AS)

Diagnosis untuk komplikasi tifoid adalah secara klinis dibantu oleh

pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan radiologi. Monitor selama

pera"atan harus terlaksana dengan baik, agar komplikasi dapat terdeteksi

secara dini.!. 'ifoid 'oksik

'ifoid toksik adalah diagnosis klinis. enderita dengan sindrom demam

tifoid dengan panas tinggi yang disertai dengan kekacauan mental hebat,

kesadaran menurun, mulai dari delirium sampai koma.

. Syok Septik

enderita dengan sindrom tifoid, panas tinggi serta gejala&gejala toksemia

yang berat. Didapatkan gangguan hemodinamik seperti tensi turun, nadi

cepat, keringatan, dan akral dingin.

1. erdarahan dan erforasi

2omplikasi perdarahan ini ditandai dengan hemato-shesia. 'etapi, dapat

juga diketahui dengan pemeriksaan laboratorium terhadap feces.

14


15/19

2omplikasi perforasi ditandai dengan gejala&gejala akut abdomen dan

peritonitis. Didapatkan gas bebas dalam rongga perut yang dibantu

dengan pemeriksaan klinis bedah dan foto polos abdomen 1 posisi. !6

4. #epatitis 'ifosa

Merupakan diagnosis klinis yakni didapatkan kelainan berupa ikterus,

hepatomegali, dan kelainan fungsi hati.

. 3$A'A+A2SA$AA$enderita demam tifoid dengan gejala klinik jelas sebaiknya dira"at di rumah

sakit. Di samping untuk optimalisasi pengobatan, hal ini bertujuan untuk

meminimalisasi komplikasi dan mencegahan pencemaran dan atau

kontaminasi. !?

!. 'irah baring

enderita yang dira"at harus tirah baring /bed rest0 dengan sempurna

untuk mencegah komplikasi, terutama perdarahan dan perforasi. Bila

gejala klinis berat, penderita harus istirahat total.

. $utrisi

a. Cairan enderita harus mendapat cairan yang cukup, baik secara oral

maupun

15


16/19

parenteral. Cairan parenteral diindikasikan pada penderita sakit berat,

ada komplikasi, penurunan kesadaran serta yang sulit makan. Cairan

harus mengandung elektrolit dan kalori yang optimal.

b. Diet Diet harus mengandung kalori dan protein yang cukup.

Sebaiknya rendah selulosa /rendah serat0 untuk mencegah perdarahan

dan perforasi. Diet untuk penderita demam tifoid, biasanya

diklasifikasikan atas diet cair, bubur lunak, tim, dan nasi biasa. !?

1. 'erapi simptomatik 'erapi simptomatik dapat diberikan dengan pertimbangan untuk perbaikan

keadaan umum penderita, yakni vitamin, antipiretik /penurun panas0 untuk

kenyamanan penderita terutama anak, dan antiemetik bila penderita

muntah hebat. !8

4. Antibiotik

a. (bati dengan kloramfenikol /69&!99 mg=kgBB=hari dibagi dalam 4

dosis per oral atau intravena0 selama !9&!4 hari,.

b. ika tidak dapat diberikan kloramfenikol, dipakai amoksisilin !99

mg=kgBB=hari peroral atau ampisilin intravena selama !9 hari, atau

kotrimoksa-ol 4G mg=kgBB=hari /dibagi dosis0 peroral selama !9

hari.

c. Bila klinis tidak ada perbaikan digunakan generasi ketiga

sefalosporin seperti seftriakson /G9 mg=kg )M atau )


17/19

sehari, selama 6&8 hari0 atau sefiksim oral / 9 mg=kgBB=hari

dibagi dosis selama !9 hari0. !G

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

17


18/19

Demam 'ifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Salmonella 'yphi yang

ditandai dengan demam, gangguan pencernaan, dan diperburuk dengan penurunan

kesadaran. 3tiologi tersering pada demam tifoid adalah Salmonella typhi dan Salmonella

parathypi. ada S.typhi, bakteri ini merupakan gram negatif yang motil, bergerak dengan

rambut getar, bersifat aerob dan tidak membentuk spora. ada tiga komponen utama dari

gejala demam tifoid yaitu;

!. Demam yang berkepanjangan /lebih dari 8 hari0.

. angguan saluran pencernaan.

1. angguan susunan saraf pusat=kesadaran.emeriksaan laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis demam tifoid dibagi

dalam beberapa kelompok, yaitu ;

!. emeriksaan darah tepi

. )dentifikasi 2uman melalui )solasi atau Biakan

1. )dentifikasi 2uman Melalui 5ji Serologis uji serologis yang dapat

digunakan pada demam tifoid ini meliputi ; 5ji idal. 'es '5B3EF.,

Metode en-yme immunoassay /3)A0., Metode en-yme&linked

immunosorbent assay /3+)SA0, emeriksaan dipstik.

2omplikasi pada demam tifoid yakni berupa;

!. 2omplikasi intestinal, yang terdiri atas perdarahan dan perforasi usus.

Selain itu dapat terjadi )leus aralitik.

. 2omplikasi 3kstraintestinal

a. Bronchitis dan Bronchopneumonia

18


19/19

b. 2olesistitis

c. 'ifoid 3nsefalopati

d. Meningitis

e. Miokarditis

f. #epatitis 'ifosa

g. 2arier kronik

19

komplikasi demam tifoid pada anak

Documents