koagulasi

Upload: desy-arista

Post on 29-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

limbah

TRANSCRIPT

KOAGULASI FLOKULASI

Petunjuk Praktikum Pengolahan Air Buangan/Limbah

KOAGULASI FLOKULASI

1. Tujuan Percobaan

Mahasiswa mampu memahami proses Koagulasi Flokulasi serta faktor- faktor yang mempengaruhi

2. Alat dan Bahan

Bahan :

Larutan Sodium Alumina

Larutan Ferri Sulfat

Larutan Alum

Peralatan :

Beaker gelas 1000 ml3 buah

Pengaduk/Stirer

3 buah

Erlenmeyer 200 ml5 buah

Pipet ukur 25 ml

1 buah

Pipet tetes

Seperangkat alat Portable Turbiditymeter Model 2100 P

3. Teori

Kekeruhan air disebabkan oleh partikel pertikel tersuspensi yang mengganggu berlalunya cahaya dalam air. Partikel partikel ini dapat berupa senyawa organik maupun anorganik dan ditemukan sebagai partikel koloid dan partikel kasar. Satuan yang digunakan sebagai atandar kekeruhan sampel air adalah sebagai mg/liter SiO2, dimana 1 mg/liter SiO2 sama dengan 1 unit kekeruhan. Pada prakteknya, larutan standar SiO2 tidak dipergunakan untuk pengukuran rutin.

Kekeruhan dihilangkan melalui pembubuhan sejenis bahan kimia dengan sifat tertentu yang disebut flokulan. Umumnya flokullan tersebut adalah tawas, namun dapat pula garam Fe(III), atau sesuatu polielektrolit organis,. Selain pembubuhan flokulan diperlukan pengadukan sampai flok-flok terbentuk. Flok-flok ini mengumpulkan partikel-partikel kecil dan koloid tersebut (bertumbukan) dan akhirnya mengendap.

Untuk menentukan dosis yang optimal flokulan dan nilai-nilai parameter lain seperti pH, jenis flokulan yang digunakan dalam proses flokulasi, dan sebagainya, dilakukan jar test. Jar test merupakan model sederhana proses flokulasi.

Prinsip Jar Test

Sesuatu larutan koloidal yang mengandung partikel-partikel kecil dan koloid dapat dianggap stabil bila:

1. Partikel-partikel kecil ini teerlalu ringan untuk mengendap dalam waktu yang pendek(beberapa jam)

2. Partikel-partikel tersebut tidak dapat menyatu, bergabung dan menjadi partikel yang lebih besar dan berat, karena muatan elektris pada permukaan eelektrostatis antara satu dengan lainnya

Dengan pembubuhan flokulan seperti disebutkan diatas, maka stabilitas tersebut akan terganggu karena

Sebagian kecil tawas tinggal terlarut dalam air, molekul-molekul ini dapat menempel pada permukaan koloid dan mengubah muatan elektrisnya karena sebagian molekul Al bermuatan positip sedangkan koloid biasanya bermuatan negatip (pada pH 5 sampai8)

Sebagian besar tawas tidak terlarut dan akan mengendap sebagai flok Al(OH)3 yang dapat mengurung koloid dan membawanya ke bawah. Proses ini umumnya paling efisien.

Proses flokulasi terdiri dari tiga langkah :

1. Pelarutan resgen melalui pengadukan cepat (1 menit ; 100 rpm), bila perlu juga pembubuhan bahan kimia (sesaat) untuk koreksi pH

2. Pengadukan lambat untuk membentuk flok-flok (15 menit; 20rpm). Pengadukan yang terlalu cepat dapat merusak flok-flok yang telah terbentuk

3. Penghapusan flok-flok dengan koloid yang terkurung dari larutan melalui sedimentasi (15 menit atau 30 menit; 0 rpm)

Hidrolisa atom Al dalam air menurut reaksi umum adalah sebagai berikut :

Al2(SO4)3 + 6H2O 2 Al(OH)3 + 6H+ + SO42-Reaksi ini menyebabkan pembebasan ion H+, sehingga pH larutan berkurang. Akibat efek pengasaman ini, maka proses flokulasi tdak dapat berlangsung dengan baik dalam air yang mengandung kadar Al yang tinggi, karena pH terlalu renda, sedang untuk membentuk Al(OH)3 dibutuhkan pH 6 sampai 8. Asam dinetralkan kalau kapasitas buffer yakni alkalinit dalam air cukup tinggi. Pada proses flokulasi selain zat padat berupa partikel dan kooid tersebut, juga warna (pH