kkn ppm unud
DESCRIPTION
KKN PPM UNUDTRANSCRIPT
PENDAMP INGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE TAHUN 2015
DESA/KELURAHAN : ABUAN
KECAMATAN : KINTAMANI
KABUPATEN/KOTA : BANGLI
NAMA MAHASISWA : ZULVA HANIF PRATIWI
FAK/PS : KEDOKTERAN HEWAN/
KEDOKTERAN HEWAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
0
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Keluarga Wayan Kariada merupakan sebuah keluarga kecil pra-sejahtera
dengan seorang istri bernama Ni Luh Anggasari dan seorang orang tua KK yaitu
ibunya tinggal di Desa Abuan Kecamatan Kintamani. Bapak Wayan Kariada bekerja
sebagai pengrajin kayu dan ibu Ni Luh Anggasari bekerja sebagai pegawai di
koperasi, sedangkan ibu KK bekerja sebagai pengumpul pasir.
Bapak Wayan Kariada mempunyai rumah itu terdiri dari 2 bangunan, yaitu 2
kamar tidur dan bangunan dapur. Bangunan ini sudah terbuat dari batako dan
berlantai semen. Di keluarga ini sudah mempunyai tempat MCK.
Keluarga ini beragama Hindu. Dalam kehidupan sehari-hari, pengambilan
keputusan berada di tangan KK. KK bermata pencaharian sebagai pengrajin kayu
sedangkan istri KK bekerja sebagai pegawai di koperasi. Untuk lebih jelasnya,
identitas keluarga Bapak Wayan Kariada dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak Wayan kariada
No Nama StatusUmur
(tahun)Pendidikan Pekerjaan
1.Wayan
Kariada L 25 th Tamat SMA
Pengrajin
kayu
2.Ni Luh
AnggasariP 21 th Tamat SMA
Pegawai
koperasi
3.Ni Nyoman
MundilP 52 th Tamat SD
Pengumpul
pasir
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Perekonomian pada keluarga dampingan yang saya dampingi selama
pelaksanaan KKN PPM Universitas Udayana Periode VIII tahun 2014 tergolong
keluarga ekonomi berkekurangan karena pendapatan yang didapat tidak sebanding
dengan pengeluaran setiap bulannya.
1
Bapak Wayan Kriada bekerja sebagai pengrajin kayu dan menjual hasil
karyanya di desa Taro Kecamatan Gianyar. Dalam seminggu beliau memperoleh
kurang lebih Rp 300.000. Sedangkan istrinya yang bekerja sebagai pegawai di
koperasi mendapat gaji sebesar Rp 1.500.000,00 perbulan. Ibu dari Bapak Wayan
Kariada memperoleh upah sebesar Rp 10.000 sebagai pengumpul pasir untuk tiap
harinya. Kegiatan ini dilakukan ibu Bapak Wayan Kariada setiap harinya.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a Kebutuhan sehari-hari
Keluarga Bapak Wayan Kariada tergolong ke dalam keluarga kurang
mampu karena penghasilan dan pekerjaaan yang dilakukan oleh keluarga ini
tidak sebanding dengan pengeluaran.
Untuk keperluan sehari-hari, keluarga Bapak Wayan Kariada menghabiskan
uang sebesar ± Rp 6850.000,00 yang digunakan untuk membeli berbagai
keperluan konsumsi sehari-hari. Untuk membeli beras, biaya yang harus
dikeluarkan yaitu + Rp 175.000/bulan. Keluarga ini memperoleh bantuan
beras murah dari pemerintah sehingga biaya yang dikeluarkan tidaklah terlalu
banyak. Keluarga Bapak Wayan Kariada ini biasanya membeli lauk. Untuk
sayur, terkadang keluarga ini membeli dan terkadang juga mengambil dari
hasil kebun dan tanaman sayur di pekarangan rumahnya. Pengeluaran untuk
sayur dan lauk pauk tidak menentu tiap bulannya, akan tetapi diperkirakan
berkisar Rp 250.000/bulan.
Selain biaya makan untuk keluarga, Bapak Wayan Kariada mengeluarkan
biaya untuk keperluan bulanannya, seperti listrik, deterjen, sabun, rokok dan
air. Biaya yang harus dikeluarkan Bapak Wayan Kariada untuk listrik adalah
sebesar Rp 30.000 setiap bulan melalui langganan listrik pasca bayar pada
PLN setiap bulan. Untuk kebutuhan lain, seperti deterjen, sabun mandi, sabun
cuci, dan sebagainya, Bapak Wayan Kariada menghabiskan biaya sebesar
kurang lebih Rp 50.000/bulan. Selain itu, keluarga ini juga merupakan seorang
perokok yang sebulannya mengeluarkan biaya ± Rp 20.000, dimana bapak
Wayan Kariada ini menggunakan rokok buatan sendiri. Biaya yang
dikeluarkan ini digunakan untuk memberi tembakau dan kertas rokok.
Pengeluaran selanjutnya yaitu untuk membeli air untuk keperluan sehari-hari.
Di Desa Abuan memang termasuk desa yang susah air karena setiap warga
2
harus membeli air untuk kehidupan sehari-hari. Di keluarga bapak Wayan
Kariada ini per bulan membeli air 1 tangki dengan harga Rp 160.000.
b Pendidikan
Pendidikan Bapak Wayan Kariada adalah tamat SMA, sedangkan istrinya
yaitu Ni Luh Anggasari adalah tamat SMA, dan Ibunya Ni Nyoman Mundil
adalah tamat SD. Di keluarga Bapak Wayan Kariada belum punya anak, jadi
tidak ada pegeluaran untuk anak sekolah.
c Kesehatan
Untuk biaya kesehatan Bapak Wayan Kariada tidak mengeluarkan uang
lagi karena biaya kesehatannya sudah ditanggung oleh Jaminan Kesehatan
Bali Mandara (JKBM). Namun apabila keluarga ini berobat ke Puskesmas
Pembantu di desa Abuan kerap kali keluarga ini memelukan pengeluaran biaya
karena obat yang digunakan tidak termasuk dalam tanggungan jaminan
kesehatan. Dalam keluarga saat ini jaminan kesehatan tersebut masih cukup
untuk memenuhi kesehatan keluarga di rumahnya. Setiap berobat rata-rata
pengeluaran yang dibutuhkan yaitu Rp 20.000,00 setiap kali berobat. Untuk
setiap bulannya dikatakan pasien pergi ke Puskesmas Pembantu sebanyak 1
kali.
d Kerohanian
Anggota keluarga Bapak Wayan Kariada yang meliputi Ni Luh Anggasari
dan Wayan Mundil beragama Hindu semua. Untuk keperluan sembayang
sehari-harinya, istri Bapak Wayan Kariada mengatakan menghabiskan biaya
yaitu sebesar kurang lebih Rp 50.000/ bulannya dan tergantung hari raya juga.
Apabila terdapat upacara atau upacara di pura yang ada di desa, setiap
keluarga biasanya mengeluarkan “peturun” yang berupa benda seperti kelapa,
dan jajan. Selain itu juga mengeluarkan “peturunan” berupa sejumlah uang
yang biasanya berkisar ± Rp 80.000 setiap upacara. Keluarga ini juga
menuturkan, di desa Abuan terdapat ± 9 pura, dan piodalan dilakukan setiap 6
bulan sekali. Untuk biaya piodalan biasanya menghabiskan biaya sekitar Rp
500.000.
3
e Sosial
Untuk biaya sosial, keluarga Bapak Wayan Kariada tidak menghabiskan
biaya yang besar. Tidak terdapat iuran rutin untuk desa pakraman. Begitu juga
untuk iuran suka duka juga jarang terjadi.
f Keperluan lain
Keluarga ini memiliki 1 sepeda motor. Tiap tahunnya, dilakukan samsat
terhadap motornya yang dapat menghabiskan biaya kurang lebih Rp 100.000.
Keluarga ini dikatakan tidak memiliki tabungan atau simpanan dana.
Hal ini dikarenakan perekonomian yang dikatakan kurang untuk kehidupan
sehari-hari.
4
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu
keluarga Bapak Wayan Kariada, maka penulis melakukan beberapa kunjungan ke
kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan penulis melakukan pendekatan
secara kekeluargaan dengan keluarga Bapak Wayan Kariada, yaitu dengan melakukan
obrolan-obrolan ringan dengan kepala keluarga, istri, dan Ibu dari bapak Wayan
Kariada. Mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah
kesehatan yang dialami, masalah tata bangunan serta melihat-lihat suasana tempat
tinggal Bapak Wayan Kariada.
2.1 Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 24 kali pertemuan
dengan keluarga Bapak Wayan Kariada. Dalam jangka waktu tersebut telah
diidentifikasi beberapa permasalahan yang diperoleh melalui obrolan-obrolan
bersama keluarga Bapak Wayan Kariada. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga
ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.
2.1.1 Masalah Kesehatan
Keluarga Bapak Wayan Kariada memiliki kesadaran kesehatan yang
kurang. Dari hasil kunjungan yang dilakukan didapatkan Bapak Wayan
Kariada dan keluarga, tidak ditemukan masalah kesehatan yang berarti pada
keluarga ini. Dalam 6 bulan terakhir dikatakan tidak ada menderita penyakit
yang serius, hanya saja menderita panas, pilek dan batuk biasa yang sebagian
besar dapat membaik dengan sendirinya.
Namun demikian terdapat masalah lain yang berpotensi mengganggu
kesehatan yaitu PHBS yang kurang baik disini, dimana keluarga memiliki
kebiasaan mencuci tangan yang kurang baik juga berpotensi untuk
menimbulkan terjadi penyakit yang terkait dengan pencernaan.
Selain itu terdapat masalah lain yang berpotensi mengganggu
kesehatan Bapak Wayan Kariada, yaitu kebiasaan merokok yang dimiliki
Bapak Wayan Kariada. Sehari dikatakan dapat merokok 2 hingga 4 batang.
Kebiasaan merokok ini sudah sejak usia remaja hingga sekarang. Kebiasaan
ini dapat menggangu kesehatan paru-parunya sendiri dan keluarganya. Beliau
5
terkadang mengalami batuk dan pilek namun segera sembuh dalam beberapa
hari. Dikatakan beliau enggan pergi ke bidan karena dianggap hanya batuk dan
pilek biasa.
Kemudian ibu Wayan Mundil yang merupakan ibu dari bapak Wayan
Kariada ini dikatakan selama enam bulan terakhir sering menderita sakit
kepala. Tetapi itu hanya kadang-kadang saja. Mereka dikatakan jarang
mengunjungi bidan desa, hanya bila batuk terlalu lama dan tidak kunjung
sembuh saja baru mengunjungi pelayanan kesehatan.
Bapak Wayan Kariada mengkonsumsi makanan yaitu nasi secara teratur yaitu
3 kali sehari, dimana setiap kali makan, beliau makan 1 piring nasi dan dengan
lauk dan sayur. Keluarga Wayan Kariada juga sering makan sayur seperti kul
dan sayur jepang. Sedangkan lauk yang biasa dikonsumsi yaitu tahu, tempe,
dan ikan asin.. Untuk camilan, Bapak Wayan Kariada sering mengkonsumsi
labu, kladi, dan buah-buahan seperti jeruk, dan pisang.
Keluarga Bapak Wayan Kariada memiliki jaminan kesehatan berupa
JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara) yang dapat mengurangi biaya yang
harus dikeluarkan keluarga Bapak Wayan Kariada jika beliau, sang istri atau
ibunya sakit.
2.1.2 Masalah Lingkungan dan Penataan Bangunan
Luas rumah Bapak Wayan Kariada kurang lebih 10 x 7 meter, yang
mana terdiri atas 1 bangunan perumahan dan 1 bangunan dapur. Rincian
ruangan di pekarangan perumahan yang ada di rumah Bapak Wayan Kariada
adalah 2 kamar tidur, 1 kamar tamu serta teras rumah. Sedangkan bangunan
dapur terletak pada bangunan terpisah yang berada di belakang rumah ini.
Ukuran rumah yang ditempati oleh keluarga Bapak Wayan Kariada adalah 7
m × 5 m, dan ukuran dapur yang ditempati oleh keluarga ini adalah 3m x 2m.
Bangunan ini merupakan sebuah bangunan permanen dengan dinding dari
batako dan beratapkan genteng. Didalam bangunan terdapat 2 kamar tidur dan
kamar tamu. Bangunan ini sudah berbahan bangunan rumah permanen, yaitu
dengan tembok berasal dari batako, namun belum di cat dan belum
menggunakan lantai keramik, dimana masih beralaskan semen. Banguanan
rumah ini juga telah dilengkapi dengan ventilasi yang berada di bagian depan
6
rumah. Dalam ruang tamu dari keluarga ini tampak terdapat beberapa barang
yang tidak tertata dengan baik.
Sedangkan bangunan dapur yang terletak di samping rumah
merupakan bangunan yang tidak permanen dimana dindingnya terbuat dari
anyaman bambu dan dengan lantai tanah, sedangkan atapnya berasal dari
genteng. Dalam kegiatan memasak keluarga ini masing meggunakan tungku
yang menggunakan kayu bakar. Adapun kayu bakar ini biasanya diperoleh
dari pepohonan yang berada di kebun. Selain itu penggunaan tungku ini
dimanfaatkan untuk menghangatkan diri di depan perapian. Keluarga ini
masih sudah memiliki jamban tersendiri di pekarangan rumahnya.
Lingkungan sekitar rumah Bapak Wayan kariada tergolong bersih.
Akan tetapi, pekarangan rumah beliau masih berupa tanah. Dapur yang masih
menggunakan kayu bakar juga merupakan suatu permasalahan terutama untuk
asap dan debu hasil pembakaran.
2.2 Masalah Prioritas
2.2.1 Masalah Kesehatan
a. Kebiasaan merokok dan keluhan batuk yang dialami oleh Bapak Wayan
Kariada
b. Terlalu kecapaian dan kurang istirahat yang dialami oleh ibu Nyoman
Mundil.
2.2.2 Masalah Lingkungan dan Penataan Bangunan
Masalah lingkungan yang terjadi pada keluarga ini adalah
a. Terdapat risiko terkena infeksi saluran nafas akibat sisa pembakaran kayu
bakar berupa asap dan debu.
b. Bangunan yang ditempati oleh orang tua Bapak Wayan Kariada kurang
layak ditempati.
7
BAB III
USULAN PEMECAHAN MASALAH
3.1 Program
3.1.1 Kesehatan
a. Kebiasaan merokok dan keluhan batuk yang dialami oleh Bapak Wayan
Kariada.
- Memberikan KIE kepada Bapak Wayan Kariada tentang pentingnya
bahaya merokok bagi kesehatan. Bahaya merokok bagi kesehatan tidak
hanya jangka pendek seperti batuk-batuk yang dialami oleh beliau
namun bahaya jangka lama yang lebih berbahaya seperti jantung, paru-
paru, stroke, dan lain-lain.
- Saat Bapak Wayan Kariada ingin merokok, lebih disarankan untuk
mengganti rokok dengan makanan seperti cemilan ataupun memakan
permen. Selain itu, makanan yang dikonsumsi juga perlu diperhatikan
kebersihannya.
- Disarankan agar memeriksakan keluhan batuknya agar mendapatkan
pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
b. Terlalu kecapaian dan kurang istirahat yang dialami oleh ibu Nyoman
Mundil.
Sebaiknya lebih mengutamakan kesehatan karena Ibu Nyoman Mundil
sudah berusia tua. Agar tidak mengakibatkan penyakit yang serius.
Karena orang semakin tua ketahanan tubuhnya semakin berkurang.
Istirahat yang cukup juga sangat dibutuhkan.
3.1.2 Lingkungan dan Penataan Bangunan
a. Terdapat risiko terkena infeksi saluran nafas akibat debu yang beterbaran di
ruang tamu.
- Kurangnya menjaga kebersihan lingkungan terutama didalam rumah
sehingga terdapat risiko terkena infeksi saluran pernafasan akibat debu
yang berserakan. kebersihan di dapur terutama akibat debu hasil
pembakaran.
8
- Memberikan informasi mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat) di rumah
b. Terdapat risiko terkena infeksi saluran nafas akibat sisa pembakaran kayu
bakar berupa asap dan debu.
- Mengingatkan pada Ibu Ni Luh Anggasari agar selalu membuka pintu
dapur saat memasak agar asap hasil pembakaran keluar ruangan. Hal
ini di karenakan di bangunan dapur tidak terdapat jendela.
- Menganjurkan pada Ibu Ni Luh Anggasari agar selalu membersihkan
debu sisa hasil pembakaran.
3.2 Jadwal Kegiatan
Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah
maupun kebun Bapak Wayan Kariada. Dalam waktu sebulan, dilakukan kunjungan
sebanyak 24 kali. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah
sebagai berikut.
Tabel 2. Agenda Kegiatan Kunjungan KK Dampingan
No. Tanggal WaktuWaktu Kerja
(Jam)Kegiatan
1.5 Agustus
201409.00-14.00 5
Survey alamat kediaman KK dampingan dan
perkenalan dengan keluarga dampingan
(Wayan Kariada)
2.6 Agustus
2014
07.00-09.00
dan
17.00-18.00
3
Mengenal keluarga Bapak Wayan Kariada
lebih jauh dan mengetahui latar belakang
keluarga serta mengetahui secara detail profil
keluarga
3.7 Agustus
201417.00-19.00 2
Berbincang – bincang dan menanyakan silsilah
keluarga
4. 8 Agustus
2014
07.00-08.00
dan
12.00-14.00
3 Lebih mengenal keluarga Bapak Wayan
Kariada serta mengidentifikasi masalah lain,
yaitu masalah kesehatan yang dihadapi yang
9
belum diungkapkan sebelumnya
5.9 Agustus
2014
10.00-12.00
dan
13.00-18.00
7
Berbincang – bincang dan membantu KK
dampingan dalam melakukan pekerjaan rumah
sehari – hari dan mengidentifikasi masalah
ekonomi yang dihadapi dalam keluarga
tersebut
6. 10 Agustus
201412.00-14.00 2
Berbincang – bincang dan membantu KK
dampingan dalam melakukan pekerjaan rumah
sehari – hari
7.11 Agustus
201413.00-15.00 2
Membicarakan tentang adat istiadat dan
kegiatan sosial di desa
8.12 Agustus
2014
09.00-12.00
dan
12.00-14.00
5
Membicarakan dan menyadarkan KK
dampingan tentang pentingnya menjaga
kesehatan
9.13 Agustus
2014
13.00-16.00
dan
16.00-18.00
5Membicarakan kesehatan bapak Wayan
Kariada dan kebiasaan merokoknya.
10.14 Agustus
201417.00-18.00 1 Membicarakan kesehatan ibu Nyoman Mundil
11.15 Agustus
2014
12.00-13.00
dan
17.00-19.00
3Membicarakan kesehatan semua anggota
keluarga di KK dampingan
12.16 Agustus
201417.00-19.00 2
Mengidentifikasi masalah penataan bangunan
yang dihadapi dalam keluarga tersebut
13.17 Agustus
2014
07.00-10.00
dan
16.00-18.00
5
Membicarakan dan menyadarkan KK
dampingan tentang pentingnya kebersihan,
terutama halaman rumah, kamar tidur dan
dapur
14.18 Agustus
2014
07.00-10.00
dan
15.00-18.00
6
Berbincang-bincang mengenai adanya risiko
terkena infeksi saluran nafas akibat sisa
pembakaran kayu bakar berupa asap dan debu.
15. 19 Agustus
2014
07.00-09.00
dan
6 Berbincang-bincang dengan KK tentang
pembuatan kerajinan kayu
10
14.00-18.00
16.20 Agustus
201407.00-09.00 2
Berbincang-bincang dengan KK tentang
penghasilan kerajinan kayu dari KK
dampingan
17.21 Agustus
201407.00-09.00 2
Berbincang-bincang dengan KK tentang biaya
sehari-hari KK dampingan
18.22 Agustus
201414.00-17.00 3
Berbincang-bincang mengenai latar belakang
pendidikan KK dampingan.
19.23 Agustus
201413.00-17.00 4
Berbincang – bincang tentang jaminan
kesehatan yang dimiliki dan membantu KK
dampingan dalam melakukan pekerjaan rumah
sehari – hari
20.24 Agustus
201409.00-12.00 3
Berbincang – bincang tentang proses penjualan
hasil kerajinan kayu
21.25 Agustus
201409.00-12.00 3
Berbincang –bincang berusaha menyadarkan
KK dampingan tentang bahaya dari merokok
terhadap kesehatan.
26 Agustus
201407.00-11.00 4
Berbincang – bincang tentang pencegahan
terhadap penyakit yang mungkin timbul.
22.27 Agustus
201407.00-11.00 4
Berbincang-bincang dan memantau
perkembangan keadaan keluarga setelah
diskusi mengenai solusi masalah-masalah yang
dialami keluarga
23.28 Agustus
201407.00-12.00 5
Berbincang-bincang dan membantu pekerjaan
rumah KK sambil menginformasikan kegiatan
malam keakraban
24.29 Agustus
201407.00-11.00 4
Berbincang-bincang dan berpamitan sambil
memberikan kenang-kenangan sebagai tanda
perisahan dengan keluarga Bapak Wayan
Kariada
Total JKEM 91 jam
11
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam
Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa
yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun
waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama
sebulan adalah sebanyak 24 kali dengan total waktu kunjungan selama 92 jam.
4.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah
sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud
adalah Desa Abuan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM IX di Desa Abuan,
Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan
berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan
tersebut, dilakukan obrolan – obrolan santai bersama keluarga dampingan untuk
menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan
masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Selain itu juga
diselingi dengan kegiatan-kegiatan rumah yang dilakukan oleh keluarga dampingan,
sehingga menciptakan suasana kekeluargaan yang lebih baik. Jadwal kunjungan ke
keluarga dampingan dilakukan sebanyak 24 kali selama sebulan, dimana setiap lama
kunjungan rata-rata 6 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai
92 jam.
4.4 Hasil
Dari program yang sudah dilaksanakan hasil dari segi program belum dapat
dirasakan karena memerlukan waktu untuk mengetahui hasil tersebut tetapi yang
dapat dilaporkan pada saat ini adalah hasil dari program yang diprioritaskan adalah
12
semua program yang telah dirancang dapat diterima dengan baik dan mendapat
perhatian yang sangat positif dari keluarga Bapak Wayan Kariada.
4.5 Kendala
Adanya kegiatan ngayah di pura yang sangat padat sehingga menyita waktu
KK dampingan. Hal tersebut mempengaruhi intensitas pertemuan antara mahasiswa
dan KK dampingan. Hal ini diatasi dengan melakukan kunjungan sebelum dan
sesuadah waktu ngayah di Pura.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Pentingnya menjaga kesehatan Bapak Wayan Kariada dan istri agar dapat
melaksanaan kegiatan sehari-hari dengan baik.
2. Pentingnya pola hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga Bapak Wayan
Kariada untuk mencegah timbulnya penyakit.
3. Pentingnya menjaga kebersihan lingkungan rumah dan dapur keluarga
Bapak Wayan Kariada dari debu hasil pembakaran dan debu yang
beterbangan untuk menghindari risiko terkena infeksi saluran pernafasan.
4. Pentingnya dilakukan pembangunan jamban keluarga guna membangun pola
hdup bersih dan sehat di lingkungan keluarga Bapak Wayan Kariada.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai penulis dalam keluarga yang
didampingi, yaitu keluarga Bapak Wayan Kariada, maka rekomendasi yang dapat
penulis berikan, antara lain :
Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN
PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada
KK bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas.
Disarankan kepada ibu Nyoman Mundil agar memperhatikan frekuensi pekerjaan
dan tidak mengangkat beban berat agar penyakit yang diderita tidak kambuh.
Menyarankan kepada KK dampingan ini yaitu Bapak Wayan Kariada agar
mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan merokok, karena akan berakibat pada
gangguan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.
Diharapkan kepada keluarga Bapak Wayan Kariada untuk melakukan pola hidup
bersih dan sehat di lingkungan rumah serta menjaga pola makan yang sehat.
Keluarga Bapak Wayan Kariada diharapkan mampu mengaplikasikan solusi-solusi
yang diberikan demi kehidupan yang lebih baik di masa depan.
14
Lampiran
15
16
Gambar Lingkungan Rumah dan Anggota Keluarga Wayan kariada