kista glandular odontogenik
DESCRIPTION
kista glandular odontogenik merupakan kista yang jarang terjadi berasal dari odontogenik ditemukan pada tahun 1987.TRANSCRIPT
GLANDULAR ODONTOGENIC CYST : DUA LAPORAN KASUS DAN
TINJAUAN LITERATUR
Abstrak
Glandular Odontogenic Cyst (GOC) adalah sebuah kista tulang rahang yang jarang terjadi berasal dari odontogenik ditemukan pada tahun 1987 oleh Gardner et al. Kista ini diduga memiliki pertumbuhan yang berpotensi agresif. Mempunyai kecenderungan untuk tumbuh ke ukuran yang lebih besar dan kecenderungan mengalami rekurensi dan telah dilaporkan sejauh ini ada 111 kasus. Kasus yang pertama terjadi pada seorang wanita usia 42 tahun ditemukan pembengkakan lokal sepanjang regio 19 ke regio 29. Ada riwayat trauma pada daerah tersebut. Terjadi ekspansi biokortikal dan gambaran radiografi memperlihatkan suatu radiolusensi multilocular. Kasus kedua terjadi pada laki-laki umur 21 tahun,tampak pembengkakan besar pada mandibula dan gambaran radiografi tampak radiplusensi pada regio tersebut. Pada pemeriksaan histopatologi, lesi ini didiagnosis sebagai GOC. Disimpulkan bahwa dua kasus yang kami ajukan berubungan dengan literatur yang ada, GOC lebih sering terjadi pada kelompok usia pertengahan memiliki kecenderungan terjadi pada mandibula dan trauma dapat menjadi faktor penyebab kejadian tersebut. Rata-rata tingkat rekurensi dipengaruhi oleh faktor perilaku intrinsik biologis, multylocular dari kista, dan removal yang tidak kompleks dari lapisan setelah perawatan secra konservatif.
Keywords: Glandular odontogenic cyst, Mucous cells, Cilia
PENDAHULUAN
Glandular Odontogenic Cyst (GOC) adalah sebuah kista tulang rahang yang jarang terjadi
berasal dari odontogenik ditemukan pada tahun 1987 oleh Gardner et al. Secara
klinikopatologi gambaran jelas. Pada tahun 1987, Padayachee dan Van Wyk [2] melaporkan
dua kasus yang mirip dengan Botryoid odontogenik cyst ( BOC ) tetapi dengan elemen
kelenjar dan mengusulkan istilah sialo odontogenik cyst. GOC secara histologis menurut
WHO termasuk dalam tipe tumor odontogenik dengan istilah sialoodontogenik cyst. Untuk
menambah pengetahuan kita ada 111 kasus GOC telah dilaporkan dalam literatur [4] dan
Magnusson dkk, [5] mengamati bahwa hanya 0,012 % dari kista terlihat pada rongga mulut
yang memenuhi kriteria GOC secara mikroskopis.
Secara klinis, tempat yang paling umum terkena adalah regio anterior
mandibula dan dilaporkan asimtomatik dengan pertumbuhan yang lambat [6]. GOC
1
umumnya terjadi pada usia menengah dan memiliki kecenderungan lebih sedikit
terjadi pada laki-laki [5,7-12]. Secara radiologi, kista ini dapat berbentuk unilocular atau
multilocular dengan batas yang jelas [6,11,13]. Secara histologi karakteristik lapisan dinding
kista GOC pada epitel non-keratin, dengan penonjolan pada papylary, penebalan pada
nodula, ruang yang terisi cairan mucous, dan ‘ mucous lakes’. Hal ini juga mencakup sel
basal berbentuk kuboid, kadang-kadang kosong. Perwatan GOC termasuk kuretase dan
enukleasi, meskipun beberapa penulis yakin reseksi marginal adalah perawatan yang lebih
baik, karena kecenderungan kista kambuh setelah kuretase dan enukleasi [7].
Pada artikel ini, kami melaporkan dua kasus baru dari GOC dengan fokus pada ciri-
ciri klinikopatologi, perilaku biologis, bentuk lesi diperhatikan untuk diagnosis differential,
yang sering sulit.
Case report 1
Seorang pasien perempuan india umur 42 tahun dirujuk ke rumah sakit kami dengan keluhan
pembengkakan pada anterior mandibula selama 15 tahun terakhir. Pasien asimptomatik
kecuali untuk sakit ringan selama 2 tahun terakhir. Dia menderita trauma pada dagu 2 tahun
sebelumnya dan telah menjalani operasi untuk mengobati pembengkakan pada daerah
tersebut. Dia tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang operasi tersebut dan tidak
tersedia laporan histopatologi dan biopsi.
Pemeriksaan intraoral, ditemukan pembengkakan berfluktusi mengalami perluasan
dari regio 19 hingga regio 29 (gambar 1). Bagian mukosa atasnya warnanya kelihatan
normal. Pasien mnggunakan gigi tiruan lepasan untuk mengganti gigi anterior yang hilang.
Tidak hilangnya sensori atau tidak terdapat adanya tanda- tanda infeksi.
Gambaran radiografi panoramik memperlihatkan radiolusensi multilocular
yang mengalami perluasan dari regio 19 hingga regio 29 bersama dengan terjadinya ekspansi
dan penipisan tulang plate kortikal pada bagian bukal dan lingual ( gambar 2). Diagnosis
sementra adalah ameloblastoma. Aspirasi menghasilkan cairan serous berwarna merah
kecoklatan. Dilakuakan insisi biopsi dan spesimen dikirim untuk pemeriksaan histopatologi.
2
Pada pemriksaan makroskopik ada dua fragmen jaringan lunak yang bentuknya irreguler
dengan ukuran 0,5 × 0,1 cm, berwarna kecoklatan dengan bentuk yang konsisten.
Pemeriksaan histopatologi menunnjukan bagian dari dinding kista dilapisi epitel
squamos dari berbagai lapisan epitel berbentuk lingkaran kecil pada beberapa tempat.
Berbagai lapisan superficial pada epitel menunjukan eosinophilic cuboidal dan columnar
ciliated cell. Pewarnaan PAS mengungkapkan banyaknya ditemukan sel mukosa positif dan
beberapa struktur kelenjar terlihat diseluruh lapisan epitel. Hubungan konsistensi dinding
jaringan lunak dengan angka colestrol cleft, Infiltrasi sel yang mengalami inflamasi kronik,
dan perdarahan. Diagnosis histopatologi adalah GOC ( Gambar. 3, 4, 5). Pada lesi dilakukan
perawatan en bloc resection. Spesimen dianalisis secara mikroskopi dan histopatologi yang
konsisten dengan memberikan laporan incisional biopsy.
Gambar 1. Gambaran klinis yang menunjukan pembengkakan berfluktuasi memanjang dari
regio 19 ke regio 29
3
Gambar 2. Radiografi panoramik menunjukan besarnya radiolusensi multilocular
Dan penipisan korteks bukal dan lingual memanjang dari regio 19 ke regio 29
Gambar 3. Photomicrograph memperlihatkan lapisan superficial epitel dan eosinofilik
Kuboid dan sel-sel kolumnar bersilia bersama dengan proyeksi papillary (40 X)
4
Gambar 5. Photomicrograp memperlihatkan periodic acid Schiff mucous sel positif dengan epithelium (40 ×)
Spesimen dianalisis secara mikroskopis dan histopatologis secara konsisten dengan laporan
biopsy insisional.
Case Report 2
Seorang pasien laki-laki india umur 21 tahun dilaporkan dengan diffuse asimptomatik
pembengkakan dari sisi kiri wajah meluas hingga ke superior sepertiga tengah wajah, inferior
dengan batas bagian bawah yaitu mandibula, anterior sudut mulut dan posterior yaitu tragus
telinga (gambar. 6)
5
Gambar 6. Gambaran ekstra oral menenjukan pembengkakan diffuse di sisi kiri wajah
memanjang dari batas bawah mandibula ke sepertiga tengah wajah.
Pemeriksaan intraoral memperlihatkan pembengkakan sebesar 3 × 2 cm
menghilangkan vestibulum bukal sepanjang regio 17 ke regio 21. Sebuah radiografi
panoramik memeperlihatkan radiolusensi multilocular sebesar 7 × 3 cm meluas ke daerah
ramus dengan tidak ada resorbsi akar yang nyata dari gigi yang terlibat ( gambar 7).
Diagnosis klinis sementara adalah ameloblastoma.
Selanjutnya dilakukan biopsy insisi dan dikirim untuk pemeriksaan histopatologis.
Hasilnya spesimen berwarna putih ke abu-abuan berukuran 2 × 1 cm dengan bentuk yang
konsisten.
Pemeriksaan histopatologis menunjukan epitel skuamosa berlapis non keratin dengan
variabel yang merupakan tanda pseudoglandula mucous seel PAS positif. Ephitelia theques
dan proyeksi papiler nyata di beberapa tempat. Terdapat beberapa inflamasi sel dan sedikit
lemak pada dinding jaringan ikat. Pemeriksaan histopatologi merujuk pada GOC ( gbr.
8,9,10).
Berdasarkan histologi pasien telah menjalani en bloc resection. Pemeriksaan
mikroskopis dari specimen menjawab diagnosis sebelumnya. Kedua pasien tidak mengalami
gejala selama 2 tahun terakhir.
Gambar 9. Photomicrograph memperlihatkan proyeksi papiler memanjang dari middline
sampai regio ramus assendens
6
Gambar 10. Photomicrograph memperlihatkan struktur pseudoglandula dengan mucous sel
PAS positif (40 ×)
DISKUSI
GOC adalah lesi yang jarang terjadi dengan frekuensi hanya 0,012% [5] dan 1,3% [14] dari
semua kista rahang dan prevalensinya adalah 0,17%[15]. Tinjauan literature menunjukan
bahwa GOC secara klinikopatologi bentuknya berspektrum luas mulai dari kista periodontal
lateral ganas yang merusak neoplasma seperti central karsinoma mucoepidermoid [1-3, 5-7,
11-13, 16-21].
Hasil pencarian literature kami menunjukan ada 111 kasus GOC pada literature di
Inggris [4,15,22-24]. Hanya sedikit yang terjadi pada laki-laki dan lesi ini terjadi pada usia
pertengahan dari pasien. Dalam kasus kami, salah satu adalah perempuan usia menengah dan
pasien lain adalah seorang laki-laki muda. Ini menguatkan apa yang telah dilaporkan dalam
literatur, literature pada laki-laki umumnya terjadi pada usia yang lebih muda dibandingkan
dengan perempuan [9,10,13,25].
Laporan sebelumnya menunjukan bahwa GOC ditemukan terutama pada bagian
anterior mandibula, tetapi dalam suatu laporan kasus ditemukan dari region premolar kiri ke
molar mandibula [2,5,7,9,10,15,25].
7
Secara radiografi, lokasi dari GOC terdapat dalam tulang dan muncul sebagai
radiolusen multilocular atau unilocular dengan batas yang jelas. Kadang-kadang ditemukan
peripheral osteosclerotic border and scalloping, resorbsi akar dan perpindahan gigi. Secara
klinis dan radiografi GOC ditemukan bervariasi dan sering tidak pathogonomik dan biasanya
dilaporkan asimptomatik dengan pertumbuhan lesi yang lambat tetapi kadang-kadang disertai
rasa nyeri[13,26]
Caiaran yang jernih, aspirasi fluid dengan viskositas yang rendah mungkin menjadi
indikasi klinis GOC , dan pra operasi inspeksi aspirasi cairan dianjurkan. Namun sebaliknya ,
aspirasi merah kecoklatan diperoleh dari salah satu kasus kami, yang dapat dikaitkan dengan
darah karena operasi sebelumnya [6,27].
Secara histopatologi kedua kasus ini terdiri dari karakteristik tertentu bentuk GOC
lebih sering pada daerah non keratin stratified epithelium, epithelial whorls atau sphers
dalam lapisan, eosinofilik kuboid atau sel kolumnar yang kadang-kadang bersilia dan
kehadiran sel-sel mukosa dengan daerah yang microcystic [1,2,28].
Sel-sel mukosa dalam laporan kasus ini PAS positif dan diangggap menjadi asal
metaplastik. Sel mukosa banyak dijumpai pada kista intraosseus odontogenik, namun dalam
GOC sangat banyak. Vacuolated dan sel dekat mukosa diamati dengan jelas sehingga sel
dapat mewakili tahap awal dalam histogenesis dari metaplasia sel mukosa [29-31].
Plak epitel atau whorls dapat dilihat dibagian lateralis kista periodontal dan BOC,
sehingga menunjuk kearah sifat adontogenik GOC[1,2]. Bagian epitel yang munkin
mengalami penebalan sebanding dengan perubahan proliferasi yang terlihat pada lamina
gigi[6]. Studi imunohistokimia menggunakan cytokeratin 7,13,14 dan 19 dan hasilnya positif
sangat mendukung sifat odontogenik GOC[32]. Identifikasi osteodentin[27] dan reaksi
negative EMA [33] pada bagian struktur kelenjar menunjukan bahwa struktur glandula ini
mendukung konsep differensiasi odontogenik GOC.
Histopatologi GOC harus dibedakan dari kista periodontal lateral, BOC, dan central
mucoepidermoid karsinoma, mereka menunjukan perbedaan dari bentuk histologist. LPC
adalah kista perkembangan odontogenik dibatasi oleh epitel tipis non-keratin memperlihatakn
epithelial thickenings dan glycogen rich epithelial cells, yang diobservasi mirip dengan GOC
[18,34]. BOC adalah varian kista lokalyang agresif dari LPC [18], menunjukan bentuk
8
histomorpologic sama dengan GOC, seprti plak epitel dan daerah yang kaya glikogen dengan
bentuk sel yang jelas [35]. Namun, identifikasi epitel bersilia dsn duktus seperti ruang
dengan sel mukosa khusus dapat dibedakan antara LPC dan BOC memeudahkan untuk
mendiagnosis GOC [3,27,32].
Differensiasi tingkatan yang rendah centramocoepidermoid karsinoma dari GOC
khususnya varian multycyst yang lebih penting dan sulit. Secara signifikan gambaran
histologist tumpang tindih antara GOC dan CMEC. Namun sel superficial kuboid, whorls
epitel, sel-sel bersilia, dan mycrocyst intraepitelia atau struktur duktus tidak khas untuk
CMEC dan hal tersebut dapat membantu dalam diagnosis defenitif [36]. Immunostaining
dengan CK-18 dan 19 hasilnya positif. Pada GOC dapat membantu dalam membedakan dari
CMEC [37]. Beberapa studi menunjukan bahwa penggunaan posyandu untuk p-53 dan Ki-67
dapat membantu dokter dalam membedakan GOC dan CMEC. GOC memperlihatkan
penuerunan p-53 positif dengan peningkatan indeks Ki-67 bila dibandingkan dengan CMEC
[36].
Beberapa studi menunjukan bahwa GOC adalah lesi yang relative lebih agresif
dengan kecenderungan tinggi untuk erosi atau perforasi dari plat kortikal serta tingkat
rekurensi yang tinggi[12]. Perilaku agresif biologis dan kecenderungan untuk kambuh
mungkin behubungan dengan sel kinetika dalam lapisan epitel [36].
Studi tertentu telah melaporkan bahwa peningkatan indeks Ki-67 dan penurunan p-53
positif menunjukan bahwa lapisan GOC memperlihatkan prolifersai meningkat, tetapi
transformasi potensial tidak ganas[36]. Tosios et al [38]menunjukan BcL2 yang merupakan
protein anti-apoptosis menunjukan bahwa perilaku biologis GOC dihubungkan dengan
disregulasi kemataian sel dalam lapisan epitel.
Namun sebaliknya, beberapa ststudi berdasarkan immunostaining menggunakan p-
53,Ki-67 dan Bcl2 telah menyarankan bahwa perilaku biologis GOC tidak berhubungan
dengan proliferasi sel dan tingkat kekambuhan tinggi karena sifat multilocular dan
kecenderungan untuk memisahkan epitel dari jaringan ikat [15,38]. Reaktivitas Ki-67 pada
kasus kami dapat dikaitakan dengan penjelasan yang disarankan diatas.
Faktor lain yang bertanggung jawab dengan meningkatnaya tinngkat kekambuhan
adalah metode pengobatan konservatif [7, 8, 25]. Lesi multycyst di treatment dengan kuretase
dan enukleasi menunjukan tingkat kekambuhan 55% dengan rata-rata 4,9 per tahun [8].
9
Mekanisme kekambuhan mungkin sebagian dikaitkan dengan penipisn pada dinding kista
keberadaan microcystyc membuat removal secara total sulit melalui pembedahan.
Pengobatan pilihan masih controversial rata-rata melaui kuret, enukleasi, en block
[26] dan parsial osteotomy [17, 19]. Kedua kasus ini dilakukan blok resection karena keadaan
klinis dan patologis menenjukan perilaku agresif. Mengingat tingkat kekambuhan tinggi yang
terkait dengan pengobatan konservatif dari kista berpotensi invasive, kami menyarankan
removal pada yang lebih agresif menggunakan pendekatan metode konservatif yang lebih
hati-hati dan penting untuk dilakukan follow up.
Kesimpulan dalam laporan kasus ini menambah pengetahuan tentang GOC yang
merupakan kista yang jarang terjadi. GOC umumnya terjadi dalam kelompok usia
pertengahan , memilii kecenderungan pada mandibula dan trauma bias menjadi faktor
pencetus terjadinya GOC tersebut. Multilocular dari kista dan pengangkatan yang tidak
lengkap setelah pengobatan konservatif.
10