kinerja rs kusta
TRANSCRIPT
KINERJA PELAYANAN
1. Poliklinik Kusta
a. Data Kunjungan Pasien Pada Poliklinik Kusta RS Kusta Regional
Makassar Tahun 2005-2007.
Hasil rekapitulasi kegiatan di Poliklinik Kusta sebagai berikut :
Jumlah kunjungan pada tahun 2005 adalah 2666 orang.
Jumlah kunjungan pada tahun 2006 adalah 3086 orang
Jumlah kunjungan pada tahun 2007 adalah 4491 orang
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan dari
tahun 2005-2007 mengalami peningkatan. Untuk mencapai eliminasi
kusta, sangatlah diperlukan adanya kunjungan rumah untuk mendeteksi
penderita lain yang mungkin terkena dengan melihat data kasus baru
yang ada atau dengan melihat daerah tempat penderita kusta berasal.
Atau melalui kontak penderita di daerah-daerah binaan. Selain itu, juga
bias melalui promosi-promosi mengenai RS Kusta Makassar melalui
leaflet, brosur, dan sebagainya.
b. Data Pasien Kusta Berdasarkan Tingkat Kecacatan di Poliklinik
Kusta RS Kusta Regional Makassar Tahun 2005-2007.
Persentase pasien kusta pada tahun 2007 dengan tingkat kecacatan
mata yaitu : mata 0 (31,4%), mata 1 ( 0,0% ), mata 2 (1,4%).
Persentase pasien kusta pada tahun 2007 dengan tingkat kecacatan
kaki yaitu : kaki 0 (6,8%), kaki 1 (4,7%), kaki 2 (21,7%).
Persentase pasien kusta pada tahun 2007 dengan tingkat kecacatan
tangan yaitu : tangan 0 (10,0%), tangan 1 (1,9%), tangan 2
(20,5%).
Data di atas memberikan informasi bahwa kunjungan pasien kusta dari
tahun 2005-2007 untuk pasien dengan kecacatan mata, kaki, dan
tangan tingkat 2 mengalimi perubahan secara bervariasi dari tahun ke
tahun. Adapun tingkat kecacatan kaki pada tahun 2007 memiliki
persentase yang lebih tinggi dibandingkan cacat tangan dan mata yaitu
21,7%.
c. Data Pasien Kusta Berdasarkan Tipe Kusta di Poliklinik Kusta RS
Kusta Regional Makassar Tahun 2005-2007.
Jumlah pasien kusta dengan tipe BL dari tahun ke tahun memiliki
persentase yang cukup tinggi dari tahun 2005-2007 dibandingkan tipe
lainnya. Walaupun tipe ini pada tahun 2007 mengalami penurunan jumlah
dari 344 menjadi 325 pada tahun 2006 namun masih mengkhawatirkan. Ini
menunjukkan bahwa kesadaran mereka untuk segera berobat sedini
mungkin masih sangat kurang, selain itu juga mungkin karena
pengetahuan mereka untuk mengenal gejala awal kusta masih sangat
kurang sehingga mereka terlambta datang untuk berobat.
Oleh karena itu, sangatlah diperlukan adanya kunjungan rumah untuk
mendeteksi penderita lain yang mungkin terkena dengan melihat data
kasus baru yang ada atau dengan melihat daerah tempat penderita kusta
berasal. Selain itu, juga bias melalui promosi-promosi mengenai RS Kusta
Makassar melalui leaflet, brosur, dan sebagainya.
d. Data Pasien Kusta Berdasarkan Cara Pengobatan di Poliklinik
Kusta RS Kusta Regional Makassar Tahun 2005-2007.
Pengobatan pasien kusta denga MDT pada tahun 2005 sebanyak
396 pasien, tahun 2006 sebanyak 411 pasien, dan tahun 2007
sebanyak 49 pasien.
Pasien kusta yang berobat setelah RFT pada tahun 2005 sebanyak
17 pasien, tahun 2006 sebanyak 18 pasien, dan tahun 2007 tidak
ada pasien yang diobati setelah RFT.
Data di atas menunjukkan bahwa pasien kusta dengan MDT
mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 411 pasien pada
tahun 2006 menjadi 49 pasien pada tahun 2007.
2. Realisasi Pelayanan Poliklinik Umum.
a. Data Realisasi Kunjungan Pada Poliklinik Umum RS Kusta
Regional Makassar Tahun 2005-2007
Poliklinik umum adalah salah satu unit pelayanan fungsional rawat
jalan yang ada di RS Kusta Makassar yang bertugas melakukan
pemeriksaan, diagnosa, perawatan, evaluasi dan rehabilitasi serta
pelaporan bagi penderita rawat jalan pasien umum. Pada unit ini juga,
dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada indikasi kusta
atau tidak terhadap pasien tersebut.
Jumlah kunjungan pada tahun 2005 adalah 161 orang.
Jumlah kunjungan pada tahun 2006 adalah 164 orang.
Jumlah kunjungan pada tahun 2007 adalah 458 orang.
Berdasarkan data di atas diperoleh informasi bahwa jumlah kunjungan
pada poliklinik umum pada tahun 2005-2007 mengalami peningkatan,
dimana peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada tahun 2006 -
2007 yaitu dari 164 menjadi 458 pasien. Hal ini terjadi karena :
a. Adanya peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan.
b. Pengoptimalan SDM yang tersedia melalui pendidikan dan
pelatihan untuk meningkatkan kompetensinya dan profesionalnya.
3. Data Realisasi Kegiatan Pada Poliklinik Gigi & Mulut Menurut Jenis
Pasien RS Kusta Regional Makassar Tahun 2005-2007.
Rekapitulasi kunjungan dan kegiatan pada poliklinik gigi dan mulut sebagai
berikut :
Jumlah kunjungan pasien poliklinik gigi & mulut tahun 2005 adalah 66
orang
- Pasien kusta = 64 orang
- Pasien umum = 2 orang
Rata-rata kunjungan rawat jalan per bulan adalah 6 orang.
Jumlah kunjungan pasien poliklinik gigi & mulut tahun 2006 adalah 103
orang.
- Pasien kusta = 84 orang
- Pasien umum = 19 orang
Rata-rata kunjungan rawat jalan per bulan adalah 9 orang.
Jumlah kunjungan pasien poliklinik gigi & mulut tahun 2007 adalah 100
orang.
- Pasien kusta = 70 orang
- Pasien umum = 30 orang
Rata-rata kunjungan rawat jalan per bulan adalah 8 orang.
Data di atas menunjukkan bahwa jumlah kunjungan pasien kusta di poliklinik
gigi dan mulut selama 3 tahun terakhir lebih tinggi dibanding jumlah
kunjungan umum. Jumlah tersebut relatif meningkat. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat kesadaran penderita kusta akan kesehatan gigi semakin baik.
4. Data Realisasi Kegiatan Menurut Jenis Tindakan Pada Poliklinik RS
Kusta Regional Makassar Tahun 2005-2007.
Jumlah kunjungan pasien poliklinik luka tahun 2005 adalah 949 orang
Rata-rata kunjungan rawat jalan per bulan adalah 79 orang.
Jumlah kunjungan pasien poliklinik luka tahun 2006 adalah 937 orang.
Rata-rata kunjungan rawat jalan per bulan adalah 78 orang.
Jumlah kunjungan pasien poliklinik luka tahun 2007 adalah 946 orang
Rata-rata kunjungan rawat jalan per bulan adalah 78 orang.
Adapun kegiatan-kegiatan atau pemeriksaan yang dilakukan pada poliklinik
luka adalah :
- Pemeriksaan jenis luka.
- Perawatan luka
- Pemasangan dan membuka gips
a. Data Jumlah Kunjungan Pada Unit Luka RS Kusta Regional
Makassar Tahun 2005-2007.
Jumlah kunjungan pada unit luka tahun 2005
adalah 718 orang.
Jumlah kunjungan pada unit luka tahun 2006
adalah 708 orang.
Jumlah kunjungan pada unit luka tahun 2007
adalah 714 orang.
Data di atas memberikan informasi bahwa terdapat variasi kunjungan yang
tidak signifikan pada unit luka dari tahun 2005-2007.
b. Data Realisasi Kegiatan Pemasangan dan Buka GIPS di Poliklinik
Luka RS Kusta Regional Makassar Tahun 2005-2007.
TabelKegiatan Pemasangan dan Buka GIPS di Poliklinik Luka RS Kusta
Regional Makassar Tahun 2005-2007.
Tahun Pasang Gips Buka Gips
2005 20 18
2006 24 29
2007 26 26
Sumber : Data sekunder RS Tadjuddin Chalid Makassar, 2009
Data di atas menunjukkan bahwa pemasangan GIPS mengalami peningkatan
selama 3 tahun terakhir. Sedangkan buka Gips mengalami fluktuasi, namun
penurunan jumlah kegiatan tidak signifikan.
5. Data Realisasi Kunjungan Pada Poliklinik Mata RS Kusta Regional
Makassar Tahun 2005-2007.
Realisasi kegiatan poliklinik mata untuk tahun 2005-2007 sebagai berikut :
Jumlah kunjungan pasien poliklinik mata tahun 2005 adalah 68 orang.
Rata-rata kunjungan rawat jalan per bulan : 6 orang.
Jumlah kunjungan pasien poliklinik mata tahun 2006 adalah 82 orang.
Rata-rata kunjungan rawat jalan per bulan : 7 orang.
Jumlah kunjungan pasien poliklinik mata tahun 2007 adalah 130 orang.
Rata-rata kunjungan rawat jalan per bulan : 11 orang.
Data di atas menunjukkan bahwa jumlah kunjungan dari tahun 2005-2007
mengalami peningkatan yang cukup bermakna.
Adapun kegiatan-kegiatan atau pemeriksaan yang dilakukan pada poliklinik mata
adalah :
- Perawatan mata
- Kacamata
- Operasi
6. Data Realisasi Kunjungan Pada Unit KIA RS Kusta Regional Makassar
Tahun 2005-2007.
KIA adalah salah satu unit pelayanan medik yang ada di RS Kusta Makassar
yang bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
TabelRealisasi Kunjungan Pada Unit KIA RS Kusta Regional Makassar Tahun
2005-2007Tahun Jumlah kunjungan
2005 35
2006 41
2007 41
Sumber : Data sekunder RS Tadjuddin Chalid Makassar, 2009
Data di atas menunjukkan bahwa jumlah kunjungan pada unit KIA mengalami
peningkatan , walaupun peningkatan tersebut tidak secara bermakna.
a. Data Kegiatan Pelayanan Unit KB Menurut Jenis Kontrasepsi RS
Kusta Makassar Tahun 2005-2007.
KB adalah salah satu unit pelayanan medik yang ada di RS Kusta
Makassar yang bertugas untuk memberikan pelayanan KB.
Adapun kegiatan-kegiatan pada unit KB sebagai berikut :
Jumlah kunjungan pasien tahun 2005 adalah 71 orang.
Rata-rata kunjungan rawat jalan per bulan : 6 orang.
Jumlah kunjungan pasien tahun 2006 adalah 69 orang.
Rata-rata kunjungan rawat jalan per bulan : 5 orang.
Jumlah kunjungan pasien tahun 2007 adalah 54 orang.
Rata-rata kunjungan rawat jalan per bulan : 4 orang.
Realisasi kegiatan pada unit KB tahun 2005-2007
TabelKegiatan Pelayanan Unit KB Menurut Jenis Kontrasepsi RS Kusta
Makassar Tahun 2005-2007
Tahun Injeksi Pil IUD Kondom Lain-lain
2005 37 26 7 1 0
2006 38 22 8 0 1
2007 27 10 4 5 8
Sumber : Data sekunder RS Tadjuddin Chalid Makassar, 2009
Data di atas menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa jumlah kunjungan pada
unit KB drai tahun 2005-2007 tertinggi pada jenis pelayanan injeksi,
kemudian pil, IUD, dan kondom. Hal ini menunjukkan bahwa daya minat
pengunjung dalam penggunaan injeksi lebih tinggi dibanding alat kontrasepsi
yang lain.
7. Realisasi Pelayanan Bedah.
Kegiatan pelayanan bedah mencakup kegiatan-kegiatan pada instalasi bedah
( kusta & umum ). Adapun informasi yang dapat dilihat adalah sebagai berikut
:
a. Data Jumlah Kunjungan Pada Instalasi Bedah Tahun 2007 adalah 123
orang.
Pasien umum = 21 orang
Pasien kusta = 102 orang
b. Jumlah Tindakan Pembedahan Pada Instalasi Bedah Tahun 2007 adalah
50 tindakan pembedahan.
Pasien umum = 13 tindakan.
Pasien kusta = 37 tindakan.
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa kegiatan pelayanan unit bedah
lebih banyak melayani pasien kusta dibanding pasien umum dengan presentase
sekitar 78 % untuk pasien kusta dan 22% untuk pasien umum
Golongan anastesi pada tinadakan pembedahan memakai anastesi lokal
sekitar 59%, anastesi spinal 40% dan anastesi umum sekitar 1%.
Pada unit bedah jenis bedah umum sekitar 62% dan bedah syaraf 13%.
c. Post Operasi.
Post operasi adalah salah satu unit pelayanan penunjang medik yang ada di RS
Kusta Regional Makassar. Adapun kegiatan-kegiatan pada unit post operasi
sebagai berikut :
Jumlah kunjungan pasien tahun 2007 adalah 1.048 orang.
Rata-rata kunjungan rawat jalan per bulan : 88 orang.
Realisasi kegiatan pada unit post operasi tahun 2007 .
Untuk tahun 2007 tidak ada data mengenai jenis operasi.
8. Data Realisasi Kunjungan Pada Unit Fisioterapi RS Kusta Regional
Makassar Tahun 2005-2007.
Kegiatan-kegiatan pada unit Fisioterapi sebagai berikut :
Jumlah kunjungan pasien tahun 2005 adalah 405 orang.
Jumlah kunjungan pasien tahun 2006 adalah 572 orang.
Jumlah kunjungan pasien tahun 2007 adalah 832 orang.
Data di atas menunjukkan bahwa peningkatan jumlah kunjungan dari tahun
2005-2007 sangat bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan pasien
yang difisioterapi selama 3 tahun terakhir meningkat.
9. Data Realisasi Kunjungan Pada Unit Okupasi RS Kusta Regional
Makassar Tahun 2005-2007.
Jumlah kunjungan pasien tahun 2005 adalah 363 orang.
Jumlah kunjungan pasien tahun 2006 adalah 486 orang.
Jumlah kunjungan pasien tahun 2007 adalah 700 orang.
Data di atas menunjukkan bahwa peningkatan jumlah kunjungan pada unit
terapi Okupasi mengalami peningkatan dari tahun 2005-2007. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah pasien yang akan dibekali dengan keterampilan
semakin meningkat selama 3 tahun terakhir.
10. Prostetik Ortotik.
Kegiatan-kegiatan pada unit prostetik-ortotik sebagai berikut :
Jumlah kunjungan pasien tahun 2007 adalah 366 orang.
Realisasi kegiatan pada unit prostetik ortotik tahun 2007.
TabelJumlah Kegiatan Pada Unit Prostetik- Ortotik RS Kusta Makassar Tahun
2007
Jenis kegiatan Jumlah kegiatan
Pengukuran sepatu 230
Pengukuran protesa kaki 137
Pembuatan sepatu 230
Pembuatan protesa kaki 137
Perbaikan sepatu 230
Perbaikan protesa kaki 137
Sumber : Data sekunder RS Tadjuddin Chalid Makassar, 2009
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa dari 367 kegiatan pelayanan pada
unit prostetik-ortotik mencakup pengukuran sepatu, pembuatan sepatu dan
perbaikan sepatu. Kegiatan ini member gambaran tentang banyaknya pasien yang
harus mendapatkan alat bantu gerak berupa pembuatan sepatu, pylonleg dan
prostetik.
11. Data Kunjungan Pada Unit Latihan Kerja RS Kusta Makassar Tahun 2005-
2007.
Kegiatan-kegiatan pada unit latihan kerja sebagai berikut :
Jumlah kunjungan pasien tahun 2005 adalah 149 orang.
Jumlah kunjungan pasien tahun 2006 adalah 99 orang.
Jumlah kunjungan pasien tahun 2007 adalah 151 orang
12. Data Realisasi Kegiatan Di Unit Latihan Kerja RS Kusta Makassar Tahun
2005-2007.
Jenis kegiatan yang paling banyak diberikan dari tahun 2005-2007 kepada
penderita kusta yaitu pada bidang pertanian/pertamanan.
13. Data Rata-Rata Nilai Bed Occupancy Rate ( BOR ) RS Kusta Makassar
Tahun 2005-2007.
BOR (Bed Occupancy Rate ) tahun 2005 : 47%
BOR (Bed Occupancy Rate ) tahun 2006 : 50%
BOR (Bed Occupancy Rate ) tahun 2007 : 60%
Berdasarkan data di atas, maka dapt disimpulkan bahwa tingkat pemanfaatan
tempat tidur pada RS Kusta Regional Makassar pada tahun 2005-2007
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa pemanfaatan
fasilitas RS ini khususnya pemanfaatan tempat tidur mulai membaik.
14. Data Indikator Kesehatan ( LOS, BTO, TOI ) RS Kusta Makassar Tahun
2005-2007.
Berdasarkan data di atas, maka dapt disimpulkan bahwa , rata-rata lama
perawatan seorang pasien pada tahun 2005 berkisar 4 bulan, tahun 2006 4
bulan, dan tahun 2007 hanya 3 bulan. Adapun frekuensi pemakaian tempat
tidur di RS hanya sekitar 2 kali dari tahun 2005 sampai tahun 2007. Ini
menunjukkan bahwa tempat tidur hanya digunakan 1 kali dalam satu tahun,
sedangkan lama tempat tidur kosong adalah sekitar 3 sampai 5 bulan. Ini
menunjukkan bahwa ada tempat tidur yang tidak terisi dalam waktu yang
cukup lama.
15. Data Nilai Nett Death Rate dan Gross Death Rate RS Kusta Makassar
Tahun 2005-2007.
Tabel
Nilai Nett Death Rate dan Gross Death Rate RS Kusta Makassar Tahun 2005-2007
Sumber : Data sekunder RS Tadjuddin Chalid Makassar, 2009
Berdasarkan data di atas, maka dapt disimpulkan bahwa angka kematian
penderita kusta untuk penderita yang meninggal ≥ 48 jam (NDR) dan penderita
meninggal keseluruhan (GDR) mengalami penurunan per triwulannya..
1. Laboratorium .
Realisasi kegiatan pada instalasi laboratorium sebagai berikut :
Jumlah kunjungan pasein tahun 2007 adalah 850 orang.
- Pasien kusta : 809 orang
- Pasien umum : 41 orang.
- Rata-rata kunjungan per bulan adlah 71 orang.
Data realisasi kegiatan pelayanan :
Adapun jenis pemeriksaan pada instalasi laboratorium sebagai berikut :- Kimia
- Gula darah
- Hematologi
- Serologi
- Bakteriologi
- Liquor
- Transudat / Eksudat
- Urine
- Tinja
Tahun NDR GDR
2005 2 % 3 %
2006 0 % 1 %
2008 2 % 3 %
- Analisa gas darah
- Radio Assay
- Rutin
*Urine, darah, faeces-BTA
* Mic TB, Leprae.
TabelKegiatan Pelayanan Unit Laboratorium Menurut Kategori Penderita Kusta RS
Kusta Makassar Tahun 2007
Kategori Penderita Kusta Jumlah KegiatanBaru aktif 32
Baru inaktif 132Lama aktif 265
Lama inaktif 346Sumber : Data sekunder RS Tadjuddin Chalid Makassar, 2009
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa pada unit laboratorium lebih
banyak pasien lama. Khususnya pasien inaktif dibandingkan dengan pasien
baru, dengan perbandinan lama : baru = 60%: 40%
2. Radiologi.
Kegiatan-kegiatan pada unit radiologi sebagai berikut :
Jumlah kunjungan pasien tahun 2007 adalah 335 orang
Pasien kusta : 267 orang
Pasien umum : 68 orang
Rata-rata kunjungan per bulan adalah 28 orang .
Realisasi kegiatan pelayanan unit radiologi tahun 2007.
Jenis Kegiatan Jumlah Kegiatan
Foto tanpa bahan kontras 91,4 %
Foto dengan bahan kontras 1,1 %
Foto dengan roll film 2,0 %
Floroscopi 0,9 %
CT Scan di kepala 0,3 %
CT Scan di luar kepala 2,0 %
USG 2,0 %
Lain-lain 0,3 %
Sumber : Data sekunder RS Tadjuddin Chalid Makassar, 2009
Adapun jenis pemeriksaan pada unit radiologi pada tahun 2007 adalah
sebanyak 350 kegiatan dengan jenis kegiatan terbanyak adalah foto
tanpa bahan kontras 91,4%.
Berdasarkan jenis pasiennya, kegiatan pelayanan di unit radiologi
lebih banyak untuk pasien kusta (70%) dibandingkan dengan pasien
umum (30%).
3. Sosial medik.
Kegiatan-kegiatan pada unit sosial medik sebagai berikut :
Jumlah kunjungan pasien tahun 2007 : 315 orang
Tabel
Kegiatan Pelayanan unit Sosial Medik RS Kusta Makassar Tahun 2007
Bangsal Jumlah pasien
Bangsal umum 0
Bangsal A 88
Bangsal B 11
Bangsal C 67
Bangsal D 62
Bangsal E 45
Bangsal F 33
Bangsal G 9
Sumber : Data sekunder RS Tadjuddin Chalid Makassar, 2009
4. Gizi.
Kegiatan-kegiatan pada instalasi gizi sebagai berikut :
Jumlah menu yang diberikan sebanyak 30.778 menu
Pasien kusta : 28.050 menu
Pasien umu : 0 menu
Jenis diit/ diet yang paling banyak diberikan kepada pasien adalah jenis
TKTP ( Tinggi Kalori Tinggi Protein ), kemudian jenis diit MB
( Makanan Biasa ) dan RG ( Rendah Garam ).
Pemberian menu per bangsal berdasarkan jenis diit yang diberikan
kepada pasien. Jumlah pemberian menu per bangsal berdasarkan
jumlah pasien yang berada di setiap bangsal, sehingga semakin
banyak pasien pada suatu bangsal, maka jumlah menu yang diberikan
semakin banyak.
5. Pendidikan Latihan Dan Penelitian Pengembangan.
Jenis kegiatan yang yang dilakukan di bagian Diklat dan Litbang adalah sebagai
berikut :
Pelatihan tehnis kusta ( pegawai RSK Makassar )
Kepanitraan klinik
Magang/ PKL mahasiswa
KKN profesi
PPDS ( stase kusta )
Praktek PLKN
Penelitian
Pengambilan data awal
Observasi
Dari beberapa jenis kegiatan di atas, kegiatan yang paling banyak dilakukan
di Diklat dan Litbang adalah kegiatan kepanitraan klinik dari Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin dan Universitas Muslim Indonesia
Makassar.
SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit Tadjuddin Chalid Makassar
seluruhnya berjumlah 247 orang dengan kualifikasi sebagai berikut :
1. Tenaga kesehatan
a. Tenaga medis
1. S3 : 1 orang
2. Dokter umum : 16 orang
3. Dokter spesialis radiologi : 1 orang
4. Dokter spesialis mata : 1 orang
5. Dokter spesialis bedah plastic : 1 orang
6. Dokter spesialis bedah : 1 orang
7. Dokter spesialis orthopaedic : 1 orang
8. Dokter spesialis penyakit dalam : 1 orang
9. Dokter spesialis jiwa : 1 orang
10. Dokter spesialis kandungan ( obgin ) : 1 orang
11. Dokter gigi : 5 orang
b. Tenaga keperawatan
1. Sarjana keperawatan : 2 orang
2. Akper/ D3 keperawatan/ prwt anastesi : 34 orang
3. Perawat kesehatan ( SPK/SPR ) : 42 orang
4. Akademi kebidanan : 2 orang
5. Akademi piñata anastesi : 1 orang
6. Perawat bidan : 3 orang
7. D3 gigi : 3 orang
8. Perawat gigi : 3 orang
c. Tenaga kefarmasian
1. Apoteker : 6 orang
2. Sarjana farmasi : 1 orang
3. Asisten apoteker : 4 orang
4. D3 farmasi : 1 orang
d. Tenaga kes. Masyarakat
1. S1 kes. Masy : 27 orang
2. D3 sanitarian/ SSPH : 6 orang
e. Tenaga gizi
1. Akademi/ D3-gizi/ dietisien : 10 orang
2. D1-gizi/ dietisien : 3 orang
e. Tenaga keterapian medik
1. Fisoterapis : 10 orang
f. Tenaga keteknisian medik
1. Radiographer : 3 orang
2. Teknisi gigi : 3 orang
3. Teknisi elektromedis : 3 orang
4. Analis kesehatan : 2 orang
2. Tenaga Non Kesehatan
a. Sarjana
1. Sarjana ekonomi/ akuntansi : 5 orang
2. Sarjana administrasi : 5 orang
3. Sarjana teknik : 1 orang
4. Sarjana kesejahteraan sosial : 2 orang
5. Sarjana lainnya/ S.2 : 8 orang
b. Sarjana muda/ D3
1. D3- sekretaris : 1 orang
2. D3-akuntansi : 1 orang
c. Lain-lain
1. SLTA : 11 orang
2. SLTP : 0 orang
3. SD : 4 orang
Sarana dan prasarana
A. TANAH DAN BANGUNAN RS
1. Luas tanah
a. Seluruhnya : 123.763
m2
b. Dalam kompleks ( Daya ) : 101.367
m2
c. Yang ada bangunannya : 15.570
m2
d. Tempat parkir : 7.381
m2
e. Taman : 3.000
m2
f. Lain-lain : 73.120
m2
g. Luar kompleks ( Tmlnr ) : 22.396
m2
2. Luas bangunan
a. Rawat inap : 1478 m2
b. Rawat jalan : 2042 m2
c. Instalasi : 1240 m2
d. Ruang administrasi : 1080 m2
e. Ruang lainnya : 9730 m2
3. Gedung pelayanan
Gedung pelayanan administrasi
a. Gedung untuk pejabat structural
b. Gedung laboratorium
c. Gedung poliklinik/ apotik
d. Gedung poli luka
e. Gedung OK/ bedah
f. Gedung poli gigi/ mata
g. Gedung fisioterapi
h. Gedung prothesa
i. Gedung radiologi
j. Gedung RT mushollah
k. Gedung instalasi gizi
l. Gedung RT/ PPL
m. Gedung poli umum ( luar )
n. Gedung aula
o. Gedung laundry
p. Gedung asrama
q. Gedung Diklat & Litbang
r. Gedung workshop
s. Gedung UTK
t. Gedung incenarator
u. Gedung genset
v. Gedung UGD
w. Pos satpam
Gedung pelayanan kesehatan terdiri dari :
a. Bangsal anggrek
b. Bangsal bougenville
c. Bangsal cempaka
d. Bangsal dahlia
e. Bangsal edelweiss
f. Bangsal flamboyant
g. Bangsal galdial
h. Bangsal umum
i. Klinik madising
j. Klinik bersalin
4. Bangunan tempat tinggal
a. Rumah dinas direktur
b. Rumah dinas dokter jaga
c. Asrama putri
d. Asrama putra
e. Guest house
5. Bangunan lain- lain
a. Selasar
b. Jalanan
B. Sarana pelayanan
a. Sarana rawat inap
1. Kapasitas tempat tidur
: 200 TT
2. TT yang tersedia sebanyak 175 TT
dengan perincian :
a. Bangsal kusta 7 ruang
: 160 TT
b. Bangsal umum 1 ruang
: 10 TT
c. Poliklinik mata : 1
TT
d. Poliklinik gigi : 1 TT
e. Fisioterapi : 1 TT
f. Kamar operasi : 2 TT
3. Perincian bangsal dan TT yang tersedia
a. Bangsal anggrek : 22 TT ( bangsal wanita )
b. Bangsal bougenville : 22 TT ( bangsal pria )
c. Bangsal cempaka : 22 TT ( bangsal pria )
d. Bangsal dahlia : 22 TT ( bangsal pria )
e. Bangsal edelweiss : 22 TT ( bangsal pria )
f. Bangsal flamboyant : 22 TT ( bangsal pria )
g. Bangsal galdial : 22 TT ( bangsal pria )
h. Bangsal Hen-hen : 6 TT
i. Bangsal umum : 10 TT
b. Sarana rawat jalan terdiri dari :
1. Klinik kusta
2. Klinik gigi dan mulut
3. Klinik KIA/ KB
4. Klinik mata
5. Klinik luka kusta
6. Klinik umum
c. Sarana rawat darurat
1. Unit gawat darurat
d. Sarana bedah/ operasi
1. Ruang operasi
2. Ruang pemulihan
e. Sarana rehabilitasi kusta
1. Unit fisioterapi ( umum & kusta )
2. Unit terapi okupasi
3. Unit ortotik prostetik ( kusta & umum )
f. Sarana penunjang
1. Instalasi farmasi
2. Instalasi laboratorium klinik ( kusta & umum )
3. Instalasi gizi ( kusta & umum )
4. Instalasi radiologi ( kusta & umum )
5. Unit sosial medic dan PKRS
6. Instalasi pemeliharaan sarana dan prasarana
7. Unit sanitasi
8. Laundry