kie dan konseling pelayanan kb
TRANSCRIPT
KIE dan KONSELING Dalam Pelayanan KB
Oleh :
Endah Dwi Mustikarini P27224013 239
Erlina Wati P27224013 240Ernawati P27224013 241Erni Dwi W P27224013 243
DIII Kebidanan Reguler ASemester IV
KIE
KIEpertukaran pikiran atau keterangan
dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling percaya, demi terwujudnya hubungan yang baik
antara seseorang dengan orang lain
keterangan, gagasan, maupun kenyataan-kenyataan yang perlu
diketahui oleh masyarakat (BKKBN, 1993).
proses perubahan perilaku kearah yang positif (DEPKES RI, 1990)
Tujuan KIE
Meningkatkan pengetahuan,
sikap dan praktek KB
memberikan informasi yang sejelas-jelasnya tentang aspek
medis kontrasepsi
Membina kelestarian peserta KB
Mendorong terjadinya
proses perubahan perilaku ke arah yang
positif, peningkatan
pengetahuan, sikap dan
praktik masyarakat
Pedoman untuk
memilih metoda KB
Membantu klien dalam mengambil keputusan
secara tepat dan cepat
JENIS-JENIS KEGIATAN DALAM KIE
KIE Individu• Suatu proses
KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan individu sasaran program KB
KIE Kelompok • Suatu proses KIE
timbul secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok (2-15 orang)
KIE Massa• Suatu proses KIE
tentang program KB yang dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besa
Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah
Memahami, menghargai dan menerima keadaan ibu
Memberikan penjelasan dengan
bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
. Mengarahkan gerakan KB nasional kepada
gerakan yang menuntut partisipasi dari seluruh
masyarakat
Pemantapan kelestarian ber_KB dengan metode
kontrasepsi efektif terpilih
Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan risiko
yang dimiliki ibu
Menggunakan alat peraga yang menarik dan
mengambil contoh dari kehidupan sehari – hari
Menumbuhkan lingkungan yang mendukung terhadap peningkatan penggunaan
kontrasepsi
Meningkatkan kualitas pelayanan KIE melalui analisa sasaran yang semakin
tajam ,kesepakatan pengelola program, perkembangan isi pesan yang berkaitan dengan reproduksi
sehat
PRINSIP PELAYANAN KB
Langkah-langkah melakukan KIE KB
Menentukan sasaran
Menentukan strategi
Mementukan isi pesan
Menentukan indikator
keberhasilan
Menentukan waktu yang
tepat
mengetahui KB ,tetapi ia belum mempunyai informasi yang mendalam tentang sifat dan kegunaannya. Ia mengetahui
adanya KB dari berbagai sumber surat kabar ,radio ,TV dan lain-lain.
Tahu Secara Sepintas (awarenest) Tahapan KIE KB
Individu mulai menaruh perhatian terhadap persoalan
KB
Tertarik (interest)
Penilaian (Evaluation)
Setelah individu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang KB ,ia akan menilai untung ruginya KB bagi dirinya dan keluarganya. Percobaan (Trial)
Dalam tahap ini individu mencoba menjalankan metoda atau cara KB yang diinginkannya
Menolak
Menerima
Media yang digunakan dalam kegiatan KIE
KONSELING
KONSELING
proses yang berjalan dan menyatu dengan semua aspek pelayanan KB dan bukan hanya informasi yang diberikan dan
dibicarakan pada satu kali kesempatan yakni pada saat
pemberian pelayanan
Tujuan
meningkatkan penerimaan
informasi mengenai KB
Menjamin pilihan yang cocok sesuai
dengan keadaan
kesehatan dan kondisi
klien
Menjamin penggunaan yang efektif
Agar klien dapat dan
ingin merencanaka
n
Agar klien membuat
pilihan mantap
Informasi yang diberikan dalam konseling KB 1. Arti keluarga
berencana2. Manfaat keluarga
berencana3. Cara ber KB atau
metode kontrasepsi4. Desas-desus dan
kontrasepsi dan penjelasannya
5. Pola perencanaan keluarga dan penggunaanya kontrasepsi yang rasional
6. Rujukan pelayanan kontrasepsi
JENIS KONSELING KB
Konseling Awal
Membantu klien untuk memilih
jenis KB yang cocok untuknya dan
menentukan metode apa yg akan
diambil
Konseling Khusus
Memberi kesempatan kepada klient untuk bertanya tentang cara KB dan membicarakan pengalamannya
Mendapatkan informasi lebih rinci tentang KB yg diinginkannya
Konseling Tindak Lanjut
Konseling lebih bervariasi dari konseling awal Pemberi pelayanan harus dapat membedakan masalah yg serius yang memerlukan rujukan dan masalah yang ringan yang dapat diatasi di tempat
SA •Sapa dan salam•Sapa klien secara terbuka dan sopan•Beri perhatian sepenuhnya, menjaga privasi pasien
T• TANYA• Tanyakan informasi tentang dirinya
• Bantu klien pengalaman tentang KB dan kesehatan reproduksi
• Tanyakan kontrasepsi yang ingin digunaka
U •URAIKAN • Uraikan pada klien mengenai pilihannya.•Bantu klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia ingini serta jelaskan jenis yang lain
LANGKAH KONSELING
1
TU •BANTU•Bantu klien berfikir apa yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya•Tanyakan apakah pasangan mendukung pilihannya
J •Jelaskan •Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya setelah klien memilih jenis kontrasepsinya
U •Kunjungan Ulang •Perlu dilakukan kunjungan ulang untuk dilakukan pemeriksaan atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan
LANGKAH KONSELING
G •GREET •Berikan salam, kenalkan diri dan buka komunikasi
A •ASK •Tanya keluhan/kebutuhan pasien dan menilai apakah keluhan/ kebutuhan sesuai dengan kondisi yang dihadapi
T •TELL•Beritahukan persoalan pokok yg dihadapi pasien dari hasil tukar informasi dan carikan upaya penyelesaiannya
2
H •HELP•Bantu klien memahami dan menyelesaikan masalahnya
E •EXPLAIN•Bantu klien memahami dan menyelesaikan masalahnya
R •REVER•Rujuk bila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan yang sesuai. Buat jadwal kunjungan Ulang)
INFORMED CONSENT
Informed consent merupakan bentuk persetujuan pilihan tentang: metode kontrasepsi yang dipilih oleh klien setelah memahami kebutuhan reproduksi yang paling sesuai dengan dirinya / keluarganya
Hambatan dalam Konseling
Masalah yang dihadapi bertentangan dengan pribadi, pandangan, moral agama, dan
keyakinan konselor bisa menyebabkan konselor bingung,
kecil hati, ragu atau membuat penilaian sendiri terhadap klien
Cara mengatasi hambatan konseling
Konselor harus dapat mengindahkan perasaanya dan melihat segala permasalahan dengan penuhDudukan diri konselor pada posisi klien
Hal-hal yang penting dalam konseling
Sediakan waktu yang cukup untuk konseling, karena hubungan konselor
klien membutuhkan waktu untuk membangunya
Klien harus merasa konselor dapat menerimanya tanpa memandang kelas
social ekonomi, ras, latar belakang agama, pekerjaan ataupun hubungan
konselor dank klien