kiat menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Kiat Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Dini
1/4
Kiat Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Dini
Jiwa wirausaha dapat ditumbuhkan sejak anak-anak masih kecil. Tanggung jawab,
kreativitas, dan mampu mengambil keputusan adalah sifat yang akan muncul pada diri
anak jika kewirausahaaan ditumbuhkan sejak dini. Sifat tersebut merupakan modal
bagi keberhasilan hidup anak saat ia dewasa.
Menurut etimologis, wirausahamerupakan suatu istilah yang berasal dari
kata-kata wira dan usaha. Wira bermakna berani, utama, atau perkasa.
Sedangkan usaha bermakna kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau
badan untuk mencapai suatu maksud.
Menurut Suharno (2007: 16) jiwa kewirausahaan adalah jiwa yang mampu
menciptakan nilai tambah dari keterbatasan.
Buchari Alma mengemukakan bahwa wirausaha atau entrepreneur adalah
orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk
menciptakan peluang tersebut.
Ada banyak definisi tentang wirausaha, tetapi sebenarnya semua versi
merujuk kearah yang sama. Hisrich, Peters (dalam Suharno, 2007) Entrepreneur isthe process of creating something new with value by devoting the necessary time and
effort, assuming the accompanying financial, psychic, and social risk, and receiving
the resulting rewards of monetary and personal satisfaction and independence.
Dari definisi di atas, kata kunci dari pengertian kewirausahaaan adalah:
1. Proses penciptaan nialai
2.
Kreatifitas dan inovasi
3. Pengelolaan, kepuasan, dan laba.
Menurut hemat penulis, kewirausahaan adalah sebuah proses kemanusiaan
yang menghasilkan kepuasan dan laba jangka panjang dengan cara mengelola dan
menciptakan nilai. Jadi, sebuah proses kewirausahaan dapat dikenali dari elemen-
elemen di atas.Menurut Meredith et al (dalam Explora, 2013 ) nilai hakiki penting dari
wirauasaha adalah:
1. Percaya diri
Merupakan panduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas
atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relative dan dinamis serta banyak
ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi, melaksanakan dan
menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi
gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semnagat kerja,
kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam wirausaha adalah memahami
diri sendiri. Oleh karena itu, wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang
mandiri dan percaya diri.2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang
yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berpretasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh
apabila ada inisiatif. Perilaku inisisatif biasanya diperoleh melalui pelatihan
dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara
disiplin diri, berfikir kritis, tanggap, dan semangat berprestasi.
3. Keberanian mengembil resiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih
menentang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan dari pada usaha yang
kurang menentang. Wirausaha menghindari suatu resiko yang rendah karena
tidak ada tantangan dan menjauihi situasi resiko yang tinggi karena inging
-
7/25/2019 Kiat Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Dini
2/4
berhasil. Pada situasi ini, ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif
yang menanggung resiko dan alternatif yang konservatif.
Pilihan yang mengandung resiko tergantung pada:
a.
Daya Tarik setiap alternatif
b. Kesediaan untuk rugi
c.
Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal.Selanjutnya kemempuan untuk mengambil resiko tergantung pada:
a. Keyakinan pada diri sendiri
b.Kesediaan untuk menggunakan kemempuan dalam mencari peluang
c.Kemampuan untuk meniali situasi resiko secara realistis.
4. Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan,
keteladanan. Ia selalu menampilkan inovasi baru dan berbeda sehingga ia
menjadi pelopor.
5. Berorientasi pada masa depan
Wirausaha harus memiliki prospektif dan pandangan ke masa depan.Kuncinya adalah dengan kemempuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dn
berbeda darai yang ada sekarang.
6.
Keorisinilan
Kreativitas dan kreasi tiada henti menciptakan keorisinilan.
Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan
memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada
yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memeng bapak
ibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adalah keturunan
pengusaha. Anggapan seperti ini menurut penulis, merupakan pemikiran yang
keliru.Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluargaatau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin
hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi
jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha. Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu
saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak
punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha.
Handayani (dalam Ummi, 2005: 9).
Langkah awal yang di lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha
adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini. Dalam menumbuhkan jiwa
wirausaha sejak dini di perlukan peran yang mendukung dari orangtua sebagai
pendidik utama, peran lembaga pendidikan atau guru, serta peran masyarakat.Handayani (dalam Ummi, 2005: 9).
1.
Peran orang tua
Rasa tanggung jawab dan kreativitas dalam menumbuhkan jiwa
kewirausahaan dapat dipupuk sedini mungkin. Sejak anak mulai berinteraksi
dengan orang dewasa. Orang tua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh
dalam proses ini. Anak harus diajarkan untuk memotivasi diri serta bekerja keras,
diberi kesempatan untuk bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan.
Menumbuhkan jiwa wirausaha pada anak diperlukan latihan bertahap. Bentuklatihannya sederhana dan merupakan bagian dari keseharian anak. Misalnya,
-
7/25/2019 Kiat Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Dini
3/4
melatih anak untuk dapat membereskan mainannya selesai bermain dan
meletakkan mainan di tempatnya. Hal ini merupakan latihan untuk bertanggung
jawab dan awal pengajaran tentang kepemilikan. Ini mainan saya. Mainan kakak,
kalau mau pinjam harus izin dulu. Sifat tersebut adalah awal untuk menumbuhkan
jiwa wirausaha pada anak.
Latihan selanjutnya adalah mengajarkan anak untuk mampu mengelola uang
dengan baik. Terangkan pada anak , darimana uang yang dipakai untuk
membiayai rumah tangga, jelaskan bahwa untuk mendapatkan uang tersebut,
orang tua harus bekerja keras. Uang hanya boleh dipakai untuk kebutuhan yang
benar-benar perlu.dengan demikian anak akan menjauhi sifat konsumtif.
Dalam mengajarkan anak mengelola uang, latihan yang perlu diajarkan bukan
hanya cara membelanjakan. Tapi juga menabung, sedekah dan mencari uang.
Setelah anak dilatih mengelola uang, tahap selanjutnya anak dapat diajarkan
bisnis kecil-kecilan. Biasanya dilakukan pada usia sekolah,sesuai suasana dankondisi misal ketika anak sekolah diajarkan menjual alat-alat sekolah atau
kerajinan tangan hasil karyanya kepada teman-temannya. Tahap ini dapat
dijalankan jika orang tua sudah mengajarkan cara mengelola uang terlebih dahulu
sehingga anak sudah terbiasa untuk menabung dan mengatur uangnya dengan
baik.
2. Peran guru
Guru berpengaruh pada pembentukan pribadi anak. Mereka bisa berperan
dalam membuat anak menjadi seorang enterpreneur. Untuk itu, guru harus kreatif
mengajar dan membuat soal. Berikan anak untuk berfikir alternatif misal jangan
bertanya 1010 berapa tapi tanya berapa kali berapa saja hasilnya 100. Dengan
kreativitas guru anak dilatih memiliki beberapa alternatif jawaban dan solusi.
Alternatif tersebut akan melatih anak mampu mengambil keputusan yang tepat dari
berbagai pilihan yang ada. Jiwa wirausaha juga memerlukan motivasi yang bagus,
intelegensi yang cukup baik, kreatif, inovatif dan selalu mencari sesuatu hal yang
baru untuk dapat dikembangkan.
Sayangnya, hal-hal tersebut di sekolah kurang mendapat perhatian.
Kebanyakan sekolah masih terfokus pada pengembangan kecerdasan intelegensi saja.
Sementara kreativitas masih kurang dikembangkan. Padahal pengembangankreativitas akan membuat anak mampu menciptakan hal-hal baru. Kreativitas inilah
modal dasar untuk menjadi seorang enterpreneur. Modal penting lainnya adalah sikap
bertanggung jawab. Sisi positif lain dari pengembangan sikap ini adalah terbangunnya
rasa tanggung jawab semua hal yang dilakukan.
3. Peran masyarakat
jika setiap lembaga keluarga sudah membentuk jiwa wirausaha bagi anggota
keluarganya itu sendiri, maka akan muncul sebuah asumsi dalam masyarakat bahwa
menciptakan pekerjaan lebih baik dari pada mencari pekerjaan.
-
7/25/2019 Kiat Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Sejak Dini
4/4
Jadi sejak dini jiwa wirausaha baik untuk ditanamkan. Inti dari kewirausahaan
adalah bagaimana cara untuk berusaha, memecahkan permasakahan dan bertanggung
jawab penuh atas apa yang dilakukan.